unsur-unsur sifat kimia dalam batuan emas

20
“UNSUR KIMIA DAN BATUAN EMAS” Emas dikatakan sebagai logam mulia karena secara kimia emas atau aurum (Au) tergolong dalam kelompok logam Inert (Ag, Au, Pt) yaitu logam yang sulit bereaksi. Emas juga dikatakan logam mulia karena keterdapatannya di bumi sangat langka dan memiliki genesis yang spesifik. Emas pada umumnya terdapat pada suatu zona hidrotermal dimana pada umunya zona hidrotermal merupakan daerah vulkanis. Genesis emas sendiri dikatakan bahwa emas berasal dari suatu reservoar yaitu intibumi dimana kemudian air magmatik yang mengandung ion sulfida, ion klorida, dan ion tio kompleks mengangkut logam emas ke permukaan bumi. Arah aliran dari larutan kimia yang mengandung emas ini pada umumnya seara dengan saluran magma pada gunungapi membentuk urat-urat (vein) emas. Saat larutan emas terendapkan pada saluran magma yang telah membeku proses hidrotermal yang merupakan kegiatan pos vulkanis terjadi dari kontak air meteorik dengan batuan yang panas atau gerakan air magmatik ke atas dimana keduanya membawa dan melarutkan ion sulfida-klorida-tio kompleks yang menyebabkan emas semakin terendapkan di permukaan bumi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka analisis keterdapatan emas dapat dilacak dari adanya jejak proses sirkulasi hidrotermal atau umum disebut epitermal dalam dunia tambang di suatu area, Pyrite (Fe2S) yang disebut Fool Gold juga sering dijumpai bersama dengan emas. Kandungan emas sebagai inklusi juga kadang dapat ditemui dalam perak dan batuan yang mengandung tembaga. Endapan emas juga dapat terbentuk melalui proses pelapukan batuan beku dan urat emas yang dapat mengikis dan memindahkan mineral emas dimana mineral emas akan tersedimentasi dalam material yang berbutir sangat halus yaitu material lempung. Jika tidak terjadi intrusi, mineral emas bisa saja ada pada batugamping yaitu mineral emas dari hasil pelapukan batuan beku yang mengalami proses hidrotermal di tempat yang jauh,

description

berbagi itu penting jangan pelit ilmu ya broo dalam ilmu fisika batuan

Transcript of unsur-unsur sifat kimia dalam batuan emas

UNSUR KIMIA DAN BATUAN EMASEmas dikatakan sebagai logam mulia karena secara kimia emas atau aurum (Au) tergolong dalam kelompok logam Inert (Ag, Au, Pt) yaitu logam yang sulit bereaksi. Emas juga dikatakan logam mulia karena keterdapatannya di bumi sangat langka dan memiliki genesis yang spesifik.Emas pada umumnya terdapat pada suatu zona hidrotermal dimana pada umunya zona hidrotermal merupakan daerah vulkanis. Genesis emas sendiri dikatakan bahwa emas berasal dari suatu reservoar yaitu intibumi dimana kemudian air magmatik yang mengandung ion sulfida, ion klorida, dan ion tio kompleks mengangkut logam emas ke permukaan bumi. Arah aliran dari larutan kimia yang mengandung emas ini pada umumnya seara dengan saluran magma pada gunungapi membentuk urat-urat (vein) emas. Saat larutan emas terendapkan pada saluran magma yang telah membeku proses hidrotermal yang merupakan kegiatan pos vulkanis terjadi dari kontak air meteorik dengan batuan yang panas atau gerakan air magmatik ke atas dimana keduanya membawa dan melarutkan ion sulfida-klorida-tio kompleks yang menyebabkan emas semakin terendapkan di permukaan bumi. Berdasarkan penjelasan tersebut maka analisis keterdapatan emas dapat dilacak dari adanya jejak proses sirkulasi hidrotermal atau umum disebut epitermal dalam dunia tambang di suatu area, Pyrite (Fe2S) yang disebut Fool Gold juga sering dijumpai bersama dengan emas. Kandungan emas sebagai inklusi juga kadang dapat ditemui dalam perak dan batuan yang mengandung tembaga.Endapan emas juga dapat terbentuk melalui proses pelapukan batuan beku dan urat emas yang dapat mengikis dan memindahkan mineral emas dimana mineral emas akan tersedimentasi dalam material yang berbutir sangat halus yaitu material lempung.Jika tidak terjadi intrusi, mineral emas bisa saja ada pada batugamping yaitu mineral emas dari hasil pelapukan batuan beku yang mengalami proses hidrotermal di tempat yang jauh, namun kemunginannya sangat kecil sekali terdapat kandungan emas yang besar dan menguntungkan secara ekonomis dalam batugamping karena sifat batugamping yang sangat porus sehingga mineral emas tidak mungkin tersedimentasi dalam batugamping.Banyak hal yang dapat digunakan untuk membedakan mangan dan nikel, cara yang paling sederhana adalah sifat kemagnetan dimana mangan bersifat non magnet sedangkan nikel bersifat ferromagnetis. Pengujian skala kekerasan menggunakan Indeks mosh juga menunjukkan perbedaan signifikan dimana dengan menggunakan pisau baja berskala 5 mosh atau menggunakan mineral apatit, mangan tidak akan dapat tergores sedangkan dengan nikel akan tergores.Mangan banyak terdapat pada pirolusit, braunit, psilomelan, dan rhodokrosit. Nikel banyak terdapat pada Laterit, Limonit, Pentlandit, dan Garnierit. Baik nikel maupun mangan merupakan unsur logam transisi yang berasal dari magma. Proses pelapukan dan alterasi hidrotermal dapat menyebabkan terlepasnya ikatan logam dengan batuan induk yang berupa batuan beku sehingga kemudian logam mengendap. Endapan nikel dan mangan tersebut akan mengalami mineralisasi dimana pada umumnya untuk logam mangan akan membentuk mineral pirolusit sedangkan logam nikel akan membentuk mineral nikeliferous limonit, pentlandit, atau garnierit.UNSUR KIMIA Nikel DAN BATUANNikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia.Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa. Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan Sulawesi Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan peridotit. Logam yang tidak ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut. Mineral nikelnya adalah garnerit.Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton danWilkinson, 1989). Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti: pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat, pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian dan berbagai fungsi lain. Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenismineral yang tidak stabil selama pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya gradasional.Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints danfractures ( boulder saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika larut bersamagroundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan induknya is totally change. Sebagai hasilnya,Fe-Oxide mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas saprolite yang sekarang kitakenal sebagai Limonite. Benar bahwa Nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenisGoethite. Rata-rata nikel berjumlah 1.2 %. Kondisi Mineralogy Endapan nikel laterite terbentuk baik pada mineral jenis silicate atau oxide. Kemiripan radius ion Ni2+ dan Mg2+ memungkinkan substitusi ion diantara keduanya. Umumnya, mineral bijih dari jenis hidrous silicate seperti talc, smectite, sepiolite, dan chlorite terbentuk selama proses metamorphisme temperature rendah dan selama proses pelapukan dari batuan induk. Umumnya, mineral mineral tersebut mempunyai variasi ratio Mg dan Ni. Mineral garnierite dari jenis silicate mempunyai ciri poor kristalin, texture afanitik, dan berstuktur seperti serpentinite.Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.UNSUR KIMIA GALENA DAN BATUANGalena atau dikenal sebagai timah hitam di alam berupa senyawa PbS. Apabila unsur sulfida dominan pada batuan galena, secara fisik terasa aroma sulfida di lokasi batuan tersebut. Mineral yang biasanya ditemukan dekat galena antara lain sphalerit, pirit dan kalkopirit.Galena banyak dijumpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku. Galena tersebut membentuk suatu jalur di antara rekahan batuan beku dan metamorf. Singkapan mineral galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepian sungai di daerah batuan metamorf. Pada beberapa tempat, mineral galena ini berdekatan dengan unsur lain seperti tembaga (Cu). Apabila unsur Cu juga dominan pada mineral galena.UNSUR KIMIA TEMBAGA DAN BATUANTembaga atau copper memiliki nama kimia cuprum atau disingkat Cu. Keterdapatan tembaga di alam sebagai native copper termasuk jarang. Sebagian besar berasosiasi dengan sulfur atau produk teroksidasi dari mineral tersebut. Deposit yang biasa ditambang merupakan mineral azurite (Cu3(CO3)2(OH)2), malachite (Cu2CO3(OH)2), tennantite ((Cu,Fe)12As4S13), chalcopyrite (CuFeS2), dan bornite (Cu5FeS4). Tembaga merupakan logam yang memiliki sifat fisik malleable dan ductile. Malleable bearti dapat ditempa dan dibentuk, sedang ductile berarti dapat dibentuk menjadi seperti kabel. Kondukrtivitas termal dan elektriknya sangat tinggi. Mineral dengan nodul kaya magnesium, tembaga, dan logam lain banya dihasilkan dari aktivitas volkanik laut dalam.Sifat fisik tembaga ini memiliki warna kemerahan, dengan struktur banding. Pada kondisi liquid, memiliki kenampakan bercahaya kehijauan. Struktur electron dan posisi dalam table periodic mirip dengan logam emas dan perak. Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun dapat teroksidasi pada suhu ruangan membentuk lapisan korosi coklat kehitaman.Sumber tembaga dunia terdapat di USA, Australia, Kanada, Chile, Meksiko, Rusia, Peru, dan Indonesia. Penggunaannya dalam bentuk murni adalah sebagai kabel transmisi, perlengkapan elektronik, pipa dan tube, peralatan rumah tangga, serta pelapis nikel, krom, dan seng. Digunakan pula sebagai campuran/ alloy dengan seng (kuningan), tembaga dengan nikel (monel), tembaga dengan timah (perunggu).UNSUR KIMIA MANGAN DAN BATUANMangan merupakan mineral berwarna putih abu-abu, seperti besi tapi lebih keras dan sangat rapuh. Biasanya digunakan dalam campuran baja untuk meningkatkan karakteristik campuran tersebut, seperti kekerasan. Mineral mangan juga digunakan untuk mewarnai gelas menjadi berwarna merah amethyst.Deposit bijih mangan tersebar secara luas pada dasar lapisan batugamping, dalam volcanic tuff, berksi dan sebagainya. Deposit mangan biasanya sangat kecil. Di samping dua lokasi di jawa barat dan jawa tengah, Karangunggal di selatan Tasikmalaya dan Kliripan di barat Pegunungan Progo, ada kemungkinan deposit mangan berada pada lembah batugamping di pegunungan selatan dan kemungkinan di seluruh kepulauan yang memiliki kondisi geologi yang sama dengan selatan jawa. Eksplorasi bijih mangan hanya dapat dilakukan di selatan jawa dan kalimantan bagian tenggara.Kebanyakan urat emas-perak muda di sumatera dan jawa mengandung mineral mangan, yang kadang terkonsentrasi pada zona oksidasi seperti pada sungai Pagu di sumatera.UNSUR KIMIA BAUKSIT DAN BATUANBauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 . 3H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45-65%, SiO2 1-12%, Fe2O3 2-25%, TiO2 >3%, dan H2O 14-36%. Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida yang dalam keadaan murni berwarna putih atau kekuningan. Bahan galian yang ditambang dengan menggunakan shovel ini, pabila dicampur dengan bahan mineral lain, semisal chrome, baja, atau nikel, menghasilkan aluminium yang sangat bagus (Alloy). Aluminium ini tahan panas, kuat namun lentur dan mudah dibentuk. Untuk, onderdil otomotif, perkapalan dan industri pesawat terbang, menggunakan bauksit secara massif. Bauksit yang terkandung di bumi nusantara, jenis mineralnya adalah gibsit, dengan kadar utama alumina, kuarsa, dan silika aktif. Biji bauksit laterit terjadi di daerah tropis dan sub tropis serta membentuk perbukitan landai, yang memungkinkan terjadinya pelapuk yang cukup kuat. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Batuan yang memenuhi persyaratan itu antara lain nepelin syenit dan sejenisnya yang berasal dari batuan beku, batuan lempung/ serpih. Batuan itu akan mengalami proses laterisasi (proses pertukaran suhu secara terus menerus sehingga batuan mengalami pelapukan). Di Indonesia, bauksit tersebar di Pulau Bintan, Bangka, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat.

UNSUR KIMIA URANIUM DAN BATUANEndapan-endapan mineral radioaktif seperti uranium dan thorium terdapat dalam bentuk primer seperti pegmatit dan bijih, serta bentuk sekunder seperti endapan sedimen. Batuan pegmatit adalah batuan berbutir kasar yang terbentuk pada fase terakhir dari pendinginan batuan plutonik. Batuan pegmatit biasanya mengandung kuarsa dan feldspar. Mineral radioaktif biasanya dalam bentuk lensa atau kantung.Di Indonesia, belum ditemukan endapan-endapan uranium yang berharga karena kurangnya penyelidikan geologi yang dilakukan ke arah tersebut. Mineral radioaktif yang telah ditemukan yaitu monazit dan xenotim yang biasanya mengandung unsur thorium. Mineral tersebut ditemukan dalam endapan alluvial, bersama dengan bijih timah di Bangka, Belitung, pulau Berhala dan pulau-pulau timah lainnya.Deskripsi dari logam thorium yaitu sebagai sumber energi nuklir. Sebagian besar panas di bagian internal bumi merupakan hasil dari thorium dan uranium. Thorium murni berwarna putih keperakan yang stabil dari udara dan retains its luster untuk beberapa bulan. Jika terkontaminasi dengan oksida, perlahan menyublim di udaraberubah warna menjadi abu-abu hingga akhirnya hitam, memiliki titik leleh 3300oC yang juga merupakan suhu tertinggi dibandingkan oksida lainnya.Perlahan juga terubah oleh air tetapi tidak langsung larut pada kondisi asam, kecuali hidroklorik. Bubuk logam thorium umumnya pyrophoric dan disimpan dengan sangat hati-hati.ketika dipanaskan dalam air berubah menjadi ignite dan terbakar menghasilkan warna putih menyala.UNSUR KIMIA BESI DAN BATUANBesi merupakan komponen kerak bumi yang persentasenya sekitar 5%. Besi atau ferrum tergolong unsur logam dengan symbol Fe. Bentuk murninya berwarna gelap, abu-abu keperakan dengan kilap logam. Logam ini sangat mudah bereaksi dan mudah teroksidasi membentuk karat. Sifat magnetism besi sangat kuat, dan sifat dalamnya malleable atau dapat ditempa. Tingkat kekerasan 4-5 dengan berat jenis 7,3-7,8.Besi oksida pada tanah dan batuan menunjukkan warna merah, jingga, hingga kekuningan. Besi bersama dengan nikel merupakan alloy pada inti bumi/ inner core. Bijih besi utama terdiri dari hematit (Fe2O3). dan magnetit (Fe3O4). Deposit hematit dalam lingkungan sedimentasi seringkali berupa formasi banded iron (BIFs) yang merupakan variasi lapisan chert, kuarsa, hematit, dan magnetit. Proses pembentukan dari presipitasi unsur besi dari laut dangkal. Taconite adalah bijih besi silika yang merupakan deposit bijih tingkat rendah. Terdapat dan ditambang di United States, Kanada, dan China.Bentuk native jarang dijumpai, dan biasanya terdapat pada proses ekstraterestrial, yaitu meteorit yang menabrak kulit bumi. Semua besi yang terdapat di alam sebenarnya merupakan alloy besi dan nikel yang bersenyawa dalam rasio persentase tertentu, dari 6% nikel hingga 75% nikel. Unsur ini berasosiasi dengan olivine dan piroksen.Penggunaan logam besi dapat dikatakan merupakan logam utama. Dalam kehidupan seharti-hari, besi dimanfaatkan untuk:Bahan pembuatan bajaAlloy dengan logam lain seperti tungsten, mangan, nikel, vanadium, dan kromium untuk menguatkan atau mengeraskan campuran.Keperluan metalurgi dan magnetKatalis dalam kegiatan industriBesi radiokatif (iron 59) digunakan di bidang medis, biokimia, dan metalurgi.Pewarna, plastik, tinta, kosmetik, dan sebagainya.UNSUR KIMIA PERAK DAN BATUANPerak (nomor atom 47) kadang-kadang ditemukan di Bumi sebagai mineral perak asli. Simbol kimia adalah Ag, kata Latin Argentum. Silver memiliki kilau, terang metalik, dan ketika tak bernoda, berwarna putih. Perak ditemukan dengan sejumlah unsur yang berbeda untuk membentuk berbagai mineral dan bijih. Hal ini juga ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil (trace) dalam emas, seng, timah dan bijih tembaga.Sebagai mineral, perak mengkristal dalam sistem (isometrik) kubik. Jarang membentuk kristal. Biasanya ditemukan sebagai lembaran tipis atau kabel yang panjang. Perak agak lunak dengan kekerasan 2 sampai 3 skala Mohs. Seperti emas, mudah ditempa yang berarti dapat ditempa menjadi lembaran tipis. Hal ini juga ulet, yang berarti dapat ditarik menjadi kawat.Seperti halnya dengan emas; perak dalam berdiri sendiri sebagai unsur tinggal sebagai perak alam (native silver) dan berupa mineral-mineral ikatan. Mineral-mineral pembawa yang komersil ialah : Native Silver atau perak alam (kadar 100 %) Ikatan SulfidaArgentit (Ag2S); kadar 87% Ag.Stromecrite (CuAgS); kadar 49 - 53%. Sulfosalts atau gram-garam sulfoPolibasit (Ag,Cu)16Sb2S11 ; kadar 61 - 74% AgPearccit Ag16As12S11; kadar 57 - 77% AgPyrargyrit atau ruby gelap, (Ag3SbS3); kadar 60 - 61 AgProustit atau ruby terang,(Ag3AsS3) kadarnya 64 - 65% AgTetrahedrit atau freibergit Kadar berasosiasi 0 - 7% AgTennantit (Cu1Fe1Ag)12As4S13 ; kadar 0 - 4% AgStephanit (Ag5Sb4) kadar 68 - 69% Ag Mineral KloridCerargeyrit (AgCl), kadar 67 - 75% Ag Sebagai TelluridaSilvanit (Ag1An)Te2; kadar 9 - 14% AgHassit (Ag2Te); kadar 59 - 63% AgPetzit (Ag3AnTe2) kadar 41- 45% AgPerak biasanya berasosiasi dengan logam-logam dasar, misalnya tembaga, zing dan timbal; dengan kadar yang sangat bervariasi dari kadar rendah sampai yang berkadar tinggi. Perak yang dihasilkan di dunia kebanyakan berasal dari cebakan hydrothermal type fissure filling. Perak yang dihasilkan di Indonesia pada umumnya terdapat atau dihasilkan bersama-sama dengan emas, karenanya lebih dikenal dengan bijih emas dan perak. Oleh karena itu tempat perak dihasilkan dan cadangan-cadangan perak di Indonesia yaitu sama dengan emas. Walau pada kenyataannya hasil peraknya jauh lebih besar bila dibandingkan dengan hasil emasnya. Oleh karena itu harga emas jauh lebih mahal.UNSUR KIMIA TITANIUM DAN BATUANTitaniumTitanium adalah suatu dengan keras, silvery-gray unsur metalik. Nomor-Atom nya adalah 22dan lambang nya adalah Ti. Titanium yang metal mempunyai sejumlah sifat fisis bermanfaatyang sangat bersifat menentang ke karatan, mempunyai suatu temperatur peleburan tinggi.Kekuatan nya adalah serupa ke baja, tetapi adalah 45% tongkang/geretan. titanium Campuranlogam dapat dua kali sekuat aluminum campuran logam.Kebanyakan titanium digunakan dalam oksidanya. TiO2 adalah suatu pigmen putihdigunakan di (dalam) cat, pernis dan pernis ( 49%), plastik ( 25%), catatan/kertas ( 16%), dan produk lain seperti pabrik, tinta cetak, mengatapi biji/butir halus, dan pabrik dilapisi khusus.Titanium adalah tongkang/geretan dibanding baja tetapi keheningan adalah [yang] sangat kuat.Juga mempunyai suatu temperatur peleburan sangat tinggi. Sifat fisis ini membuat titanium dantitanium mencampur logam ( suatu campuran logam adalah suatu campuran batang-batang relyang sangat bermanfaat di (dalam) industri atmosphere di mana kebanyakan digunakan untuk membuat mesin/motor dan komponen struktural untuk pesawat udara, satelit, dan kendaraanangkasa.

UNSUR KIMIA PLATINUM DAN BATUANPlatinumPlatina kelompok unsur-unsur terdiri dari batang-batang rel dengan sifat fisis serupa. Merekaadalah di antara unsur-unsur yang paling jarang di dalam itu EarthS kulit keras. Merekamempunyai titik-lebur tinggi, adalah berat/lebat atau tebal/padat ( ahli pertambangan katamereka mempunyai suatu bobot jenis tinggi), dan adalah sangat tidak reaktif ke ion dan unsur-unsur lain. kelompok platina Unsur-Unsur meliputi: ruthenium ( 44), rhodium ( 45), palladium( 46), osmium ( 76), iridium ( 77) dan platina ( 78). Tentang unsur-unsur ini, [yang] hanya platina dan palladium ditemukan di (dalam) suatu format murni secara alami. Yang lainnyaterjadi secara alami [sebagai/ketika] campuran logam alami dengan emas dan platina, sebagaicontoh.Sebagai mineral, platina terjadi di (dalam) silikat gelap mengayun-ayun dengan mineral yang berisi besi dan magnesium. Itu pada umumnya ditemukan ketika butir halus atau lapisan atasmenyebar sepanjang, seluruh batu karang dan jarang sebagai bongkah emas besar. Itumengeristal di dalam hablur kubus sistem, tetapi jarang membentuk kristal nyata. KristalPekerjaan menggambar di sini [menjadi/dari] paduan platina kristal sangat jarang dari Rusia.Platina adalah metalik dan, seperti perak dan emas, lunak itu dapat dicamkan lembar, seprai dandapat dibentuk ( itu dapat digambar/ditarik ke dalam kawat). Paling secara alami platina terjadi benar-benar suatu campuran iridium dan platina. Yang menurut geologis, platina ditemukan di(dalam) lapisan yang tipis dari bijih metal. Sulfida Bijih ini ditemukan di (dalam) batuan bekugunung berapi mafic ( itu adalah, batuan beku gunung berapi gelap dengan besi/ setrika danmagnesium isi tinggi).Kebanyakan platina digunakan untuk menghasilkan konvertor katalitis di (dalam) mobilmelelahkan/menuntaskan sistem. Gol akan membatasi bahan-kimia yang yang smog-producingyang datang dari terbakar bensin. Ketika suatu mesin pembakaran bag. dalam membakar bensin,zat lemas oksida ( NOX) diproduksi.REE TANAH JARANGUnsur-unsur tanah jarang (REE =rare eart ele-ment) cenderung terbentuk secara alamiah sebagai gabungan dari sebagian unsur-unsur tanah jarang tertentu. Unsur unsur ini termasuk ke dalam kelompokl,yang terkonsentrasi terutama dalam fase silikat dibanding-kan dengan fase logam atau sulvida,tetapi juga mempunyai kecenderungan terdispersi sejak pembentukannya sebagai jejak (trace) di da-lam mineral. Permintaan unsur-unsur tanah jarang didasarkan pada pertimbangan kebutuhan sektor industri yang terdiri atas: katalis minyak bumi dan pemecah kompleks susunan kimia (cracking), meta-lurgi, keramik dan gelas; pengembangan magnet, listrik, dan penelitian lainnya. Karya tulis ini dibuat sebagai tinjauan terhadap kemungkinan sebaran unsur-unsur tanah jarang di wilayah-wilayah manifestasi panas bumi, dalam upaya membangun pemahaman tentang keterjadian-nya dan kaitannya dengan proses hidrotermal pada suatu sistem panas bumi. Pemahaman terhadap mula jadi fuida hidrotermal mencakup tentang potensi kimiawi dan pergerakannya melalui sesar-sesar, kekar-kekar, rekahan-rekahan; bahkan mikro permea- bilitas bukaan-bukaan miarolitik, ruang antarbutir, dan belahan-belahan pada/antara mineral-mineral di dalam batuan.Di dalam semua jenis magma, air merupakan bahan utama (berkisar 1 15 %) yang jumlahnya meningkat sesuai peningkatan diferensiasi dan berperan penting di dalam transportasi komponen-komponen bijih. Selain air, terdapat juga unsur-unsur lain dan ion-ion sulfur, klorin,fluorin, boron,fosfor, CO2,serta arsen. Perkembangan fuida-fuida residual atau disebut juga mineralizers atau fuida hidrotermal mengalami peningkatan sesuai diferen-siasi progresif, sementara tekanan dan pelarutan padatan berpengaruh kecil terhadap pembentukan fuida hidrotermal.Terdapat beberapa jenis fuida yang berperandalam proses ubahan, namun pembahasan pada karya tulis ini ditekankan kepada fluida-fluida hidrotermal dan metasomatik yang terlibat dalam proses ubahan pada suhu di atas suhu permukaan; termasuk fluida-fluida pasca magmatik yang menyebabkan metasomatisme pada batuan-batuan benua, atau yang menghasilkan mineral-mineral ubahan dan cebakan-cebakan bijih hidrotermal.Di dalam sebagian besar proses pembentukan batuan, unsur-unsur logam tanah jarang (REE) tersebar dalam jumlah sedikit atau sebagai jejak, dalam hal ini bukan merupakan komponen utama pembentuk batuan. Namun, semua mineral dapat ditempati oleh salah satu dari tiga kelompok unsur bergantung pada total kandungannya:Kelompok mineral dengan kandungan (1) konsentrasi REE sangat kecil, termasuk sebagian besar mineral pembentuk batuan. Tingkat konsentrasi relatifnya terkait dengan variasi pola distribusi unsur-unsur tanah jarang ringan ( Light Rare Earth Elements/LREE) dan berat (Heavy Rare Earth Elements/HREE) di dalam mineral-mineral tersebut.Kelompok mineral dengan sedikit kandungan (2) REE tetapi merupakan bahan inti, terdiri atas mineral-mineral mengandung > 0,01 wt.% REE (Herrmann, di dalam Wedepohl, 1970); besar kemungkinan memperlihatkan tren khusus distribusi unsur-unsur tersebut.Kelompok mineral dengan kandungan terutama (3) REE yang termasuk ke dalam kategori kaya kandungan lantanida, serupa dengan mineral-mineral mengandung kadar REE rendah, seperti alanit (salah satu mineral dari kelompok epidot yang mengandung Ce) dan ytrouorit (uorit mengandung mengandung Y).Batuan beku dapat mengandung beberapa ra-tus ppm lantanida, yang tersebar di dalam mineral utama dan asesori. Tabel 1 menunjukkan kisaran kandungan unsur-unsur tanah jarang (REE) didalam batu-batuan beku menengah hingga silikaan yang kemungkinan ditemukan di lingkungan busur vulkanik/magmatik atau batas lempeng konvergen.UNSUR KIMIA SENG DAN BATUANSeng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM.Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik.Kelimpahan di AlamKeberadaan logam Seng (Zn) dapat berasal dari proses alamiah maupun adisi dari limbah industri dan pertanian. Pada lahan pertanian, seng sangat diperlukan untuk kesuburan tanah. Seng (Zn) adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi. Kandungan Zn total rataan pada litosfir sekitar 80 mg/kg (Goldschmith, 1954). Mineral-mineral sebagai sumber utama yang kaya Zn dalam tanah adalah sphalerite dan wurtzite (ZnS), dan sumber yang sangat kecil dari mineral-mineral smithsonites (ZnCO3), willemite (Zn2SiO4), zincite (ZnO), zinkosite (ZnSO4), franklinite (ZnFe2O4), dan hopeite (Zn3(PO4)2.4H2O (Lindsay, 1972).Pada batuan magmatik Zn terdistribusi merata, dan kandungannya berbeda pada batuan asam dan basik yaitu dari 40 mg/kg dalam batuan granit dan 100 mg/kg dalam batuan basaltik. Pelarutan mineral-mineral tersebut di atas dapat terjadi secara alami sehingga unsur-unsur yang terkandung di dalamnya terbebas dalam bentuk ion. Ion Zn++ yang terbebas mengalami proses lebih lanjut, terikat dengan matriks tanah atau bereaksi dengan unsur-unsur lain. Sehingga Zn dalam tanah dikelompokkan dalam bentuk-bentuk kelompok mudah tersedia sampai tidak tersedia bagi tanaman, yaitu bentuk terlarut dalam air, dapat dipertukarkan (terikat pada koloid-koloid bermuatan listrik), teradsorpsi dalam bentuk khelat atau bentuk senyawa kompleks (ikatan logam pada ligand organik), liat mineral sekunder dan oksida metalik tidak larut, serta dalam bentuk mineral primer.UNSUR KIMIA TIMAH DAN BATUANTimah adalah sebuah unsur kimia terdapat dalam table periodik yang memiliki simbol Sn ( bahasa latin : Stannum ) dan nomor atom 50. Unsur ini merupakan logam keperakan, dapat ditempa ( malleable ), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehinnga tahan karat, ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam lain untuk mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida.Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk Timah terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turnalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang didalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium. Mineral yang terkandung didalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu kaserite, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan. Kegunaan timah banyak sekali terutama untuk bahan baku logam pelapis, solder, cendramata dan lain-lain. Potensi timah di Indonesia terdapat di Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.Timah adalah unsur dengan jumlah isotop stabil yang terbanyak dimana jangkauan isotop ini mulai dari 112 hingga 126. Dari isotop-isotop tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah isotop 120Sn dimana komposisinya mencapai 1/3 dari jumlah isotop Sn yang ada, 116Sn, dan 118Sn. Isotop yang paling sedikit jumlahnya adalah 115Sn. Unsur timah yang memiliki jumlah isotop yang banyak ini sering dikaitkan dengan nomor atom Sn yaitu 50 yang merupakan magic number dalam pita kestabilan fisika nuklir. Beberapa isotop bersifat radioaktif dan beberapa yang lain bersifat metastabil (dengan lambang m). Berkut beberapa isotop Sn dan kelimpahannya di alam.Sumber Atau Keberadaan Timah di AlamTimah tidak ditemukan dalam unsur bebasnya dibumi akan tetapi diperoleh dari senyawaannya. Timah pada saat ini diperoleh dari mineral cassiterite atau tinstone. Cassiterite merupakan mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%. Contoh lain sumber biji timah yang lain dan kurang mendapat perhatian daripada cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yaitu stanite (Cu2FeSnS4) merupakan mineral kompleks antara tembaga-besi-timah-belerang dan cylindrite (PbSn4FeSb2S14) merupakan mineral kompleks dari timbale-timah-besi-antimon-belerang dua contoh mineral ini biasanya ditemukan bergandengan dengan mineral logam yang lain seperti perak.Timah merupakan unsur ke-49 yang paling banyak terdapat di kerak bumi dimana timah memiliki kandungan 2 ppm jika dibandingkan dengan seng 75 ppm, tembaga 50 ppm, dan 14 ppm untuk timbal. Cassiterite banyak ditemukan dalam deposit alluvial/alluvium yaitu tanah atau sediment yang tidak berkonsolidasi membentuk bongkahan batu dimana dapat dapat mengendap di dasar laut, sungai, atau danau. Alluvium terdiri dari berbagai macam mineral seperti pasir, tanah liat, dan batu-batuan kecil. Hampir 80% produksi timah diperoleh dari alluvial/alluvium atau istilahnya deposit sekunder. Diperkirakan untuk mendapatkan 1 Kg Cassiterite maka sekitar 7 samapi 8 ton biji timah/alluvial harus ditambang disebabkan konsentrasi cassiterite sangat rendah.Dibumi timah tersebar tidak merata akan tetapi terdapat dalam satu daerah geografi dimana sumber penting terdapat di Asia tenggara termasuk china, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hasil yang tidak sebegitu banyak diperoleh dari Peru, Afrika Selatan, UK, dan Zimbabwe.CassiteriteCassiterite adalah mineral timah oksida dengan rumus SnO2. Berbentuk kristal dengan banyak permukaan mengkilap sehingga tampak seperti batu perhiasan. Kristal tipis Cassiterite tampak translusen. Cassiterite adalah sumber mineral untuk menghasilkan logam timah yang utama dan biasanya terdapat dialam di alluvial atau aluvium.

UNSUR KIMIA MAGNETIT DAN BATUANMagnetit merupakan salah satu mineral golongan oksida. Dimana mineral ini terbentuk dari ubahan mineral besi. Magnetit merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa oksida besi.Hematit merupakan ubahan dari Pirite, limonit dan hematite dan suderite.Ciri Fisik Dan Kimia Mineral MagnetiteBentuk fisik dari mineral ini adalah warna segar abu-abu, warna lapuk coklat, kilap logam, cerat coklat kemerahan, kekerasan 5-6 skala mohs, belahan tidak jelas, pecahan tidak rata, Tenacity ductile, Berat jenis 4.9-5.36 gr/cm2, Bentuk mineral prismatic, system kristal trigonal, Golongan mineral oksida. Sedangkan komposisi kimia dari mineral ini yaitu Fe2O3Karakteristik Pembentukan Mineral Magnetite Secara UmumMineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800 oC - 900oC, maka mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan zircon. Hematit dan pyrite. Endapan ini juga biasanya dijumpai pada daerah kontinen dimana terjadi pada daerah supergen endrichment. Dimana daerah tersebut berada pada Oxidezet zone dan reduxed zone. Dimana pada saat magma tersebut naik dan melebihi dari batas water table maka akan teroksidasi yang dapat membentuk mineral tersebut. Pada saat mengalami oksidasi Endapan ini terangkat permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa perlipatann atau pensesaran ataupun injeksi magma menuju kepermukaan dikarenakan adanya unsur volatil sebagai motor penggerak. Dan hasil dari proses oksidasi ini yang akan muncul kepermukaan sedangkan hasil dari reduksi akan mengendap kebawah permukaan water table.Endapan yang ada dipermukaan bumi mengalami oksidasi dengan adanya pencampuran ion oksigen dengan unsur Fe, atau Mg, dan karna unsur ini saling mengikat sehingga terjadi persenyawaan, yang kemudian sisa-sisa unsur yang dulunya bersamaan dengan Fe atau Mg itu memisah sehingga terjadi pembentukan persenyawaan baru misanya Fe, O dan H.Atau pembentukan endapan ini setelah terputusnya batuan karbonat dibawah lingkungan tropis dan subtropis. Proses oksidasi ini berasal dari pada mineral pyrite yang mengalami oksidasi menghasilkan endapan ini, dimana oksidasi dari mineral pyirite ini dapat tergambarkan lewat rangkaian proses kimia sebagai berikut:2FeS2 + 7.5 O2 + 4 H2O Fe2O3 + 4 H2SO4.Atau:2 Fe+2 + 0.5 O2 + 2H2O Fe2O3 + 4H-Selanjutnya karna unsur-unsur logam itu berat dan oleh karna gravitasi bumi maka persenyawaan (mineral) tersebut mengalami pemindahan baik oleh gravitasi maupun air tanah yang kemudian terendapkan atau terakumulasi pada ceukungan-cekungan dipermukaan bumi berupa sungai, tepatnya disepanjang aliran sungai atau pada chanel bar dan piont bar, selanjutnya karna konsentrasi yang sudah besar maka material-material ini akan mengalami kompaksi sehingga membentuk endapan hematit. Metode eksplorasi yang digunakan untuk mengeksplorasi endapan ini yaitu dengan menggunakan metode test pit dan trenching. Magnetit merupakan salah satu mineral ekonomis dimana hematit biasanya digunakan dalam industri logam berat seperti besi dan baja.Pembentukan Mineral Magnetit Melalui Proses ReplecementPada Umumnya mineral Magnetit terbentuk dari proses hidrotermal. Proses Replecement yang dilakukan yaitu dengan mengisi celah atau rongga dimana pada tahap awalnya dinding yang diawali replecemen kemudian diikuti pada bagian luar membentuk endapan yang massif sehingga memberikan kenampakan mineralisasi dengan batas yang tegas dan dindingnya yang sudah mengalami replecement sehingga bagian yang mengalami replecement yaitu pada bagian tepi (Marginal rim).Dalam proses replecement juga berupa crustification dengan cara pergantian mineral yang tidak beraturan.. Replecement pada batu gamping oleh larutan yang kaya akan unsur-unsur besi.