Unsur-Unsur Pembangunan

6
BAB 3 UNSUR UNSUR PEMBANGUNAN 3.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional a) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang owner b) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang konsulan c) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang kontraktor d) Memahami hubungan kerja owner, konsultan, kontraktor 2. Materi Kuliah (Pokok Bahasan) a) Pemilik proyek (Owner) b) Konsultan c) Kontraktor d) Hubungan kerja 3.2 Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi Usaha-usaha untuk mewujudkan sebuah bangunan diawali dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak pemilik proyek (owner) atau principal (employer/client/bouwheer), pihak perencana dan pihak kontraktor (aannemer). Gambar 3.1 Pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-1

description

Bangunan

Transcript of Unsur-Unsur Pembangunan

Page 1: Unsur-Unsur Pembangunan

BAB 3  

UNSUR­UNSUR PEMBANGUNAN 

3.1 Pendahuluan 

1. Tujuan Instruksional

a) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang owner

b) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang konsulan

c) Memahami dan mengerti hak, kewajiban, wewenang kontraktor

d) Memahami hubungan kerja owner, konsultan, kontraktor

2. Materi Kuliah (Pokok Bahasan)

a) Pemilik proyek (Owner)

b) Konsultan

c) Kontraktor

d) Hubungan kerja

3.2 Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi 

Usaha-usaha untuk mewujudkan sebuah bangunan diawali dari tahap ide hingga

tahap pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi dari tahap

perencanaan sampai pelaksanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak

pemilik proyek (owner) atau principal (employer/client/bouwheer), pihak perencana dan

pihak kontraktor (aannemer).

Gambar 3.1 Pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-1

Page 2: Unsur-Unsur Pembangunan

Orang/badan yang membiayai, merencanakan dan melaksanakan bangunan

tersebut disebut unsurunsur pelaksan pembangunan. Masing-masing unsur tersebut

mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang sesuai posisinya masing-

masing. Dalam melaksanakan kegiatan perwujudan bangunan, masing-masing pihak

sesuai posisinya berinteraksi satu sama lain sesuai hubungan kerja yang telah ditetapkan.

Koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian proyek konstruksi merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan sesuai

tujuannya.

3.3 Pemilik Proyek 

Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang

memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan

kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa

dapat berupa perseorangan, badan/lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.

Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah:

1) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

2) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah

dilakukan oleh penyedia jasa.

3) Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasaran yang dibutuhkan oleh pihak

penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.

4) Menyediakan lahan untk tempat pelaksanaan pekerjaan.

5) Menyediakan dana dankemudia membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah

biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.

6) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara

menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama

pemilik.

7) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).

8) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh

penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.

Wewenang pemberi tugas adalah:

1) Memberitahukan hasi lelang secara tertulis kepada masing-masing kontraktor.

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-2

Page 3: Unsur-Unsur Pembangunan

2) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan

secara tertulis kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang

ditetapkan.

3.4 Konsultan 

Pihak/badan yang disebut konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsultan

perencana dan konsulta pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan menjadi

beberapa jenis berdasarkan spesialisasinya, yaitu konsulta yang menangani bidang

arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan elektrikal dan lain sebagainya. Berbagai

jenis bidang tersebut umumnya menjadi satu kesatuan dan disebut konsultan perencana.

1. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan bagunan

secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan bidang lain yang melekat erat membentuk

sebuah sistem bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan

berbadan hukum/badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan

bangunan.

Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:

1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana

kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.

2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak

kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.

3) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang

kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.

4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

5) Menghindari rapat koordinasi pengelolaan proyek.

2. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk

membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai awal hingag

berakhirnya pekerjaan tersebut.

Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:

1) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

2) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan

pekerjaan.

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-3

Page 4: Unsur-Unsur Pembangunan

3) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

4) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi

antara berbagai bidang agar pelaksana pekerjaan berjalan lancar.

5) Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari

pembengkakan biaya.

6) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil

akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

7) Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.

8) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.

9) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

10) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambah/kurang

3.5 Kontraktor 

Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan

pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana

dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan. Kontraktor dapat berupa perusahaan

perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam

bidang pelaksanaan pekerjaan.

Hak dan kewajiban kontraktor adalah:

1) Melaksanakan pekerjaan sesuai gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat,

risalah penjelasan pekerjaan (aanvullings) dan syarat-syarat tambahan yang telah

ditetapkan oleh pengguna jasa.

2) Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas

sebagai wakil dari pengguna jasa.

3) Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan

untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat

4) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan bulanan.

5) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya sesuai

ketetapan yang berlaku.

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-4

Page 5: Unsur-Unsur Pembangunan

3.6 Hubungan Kerja 

Hubungan antarpihak dalam penyelenggaraan pembangunan dapat diskemakan

seperti dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Hubungan kerja unsur-unsur pelaksana pembangunan

Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan kontraktor diatur

sebagai berikut:

a. Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsultan

memberikanlayanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa gambar-

gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek

memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.

b. Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor

memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari

keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan ke dalam gambar rencana dan

peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek

memberikan biaya jasa profesional kontraktor.

c. Konsultan dengan kontraktor, ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan.

Konsultan memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat,

kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

3.7 Soal Latihan 

1. Apa saja kewajiban, wewenang, dan hak pemberi tugas atau owner ?

2. Apa saja kewajiban, wewenang, dan hak konsultan perencana ?

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-5

Page 6: Unsur-Unsur Pembangunan

Pengelolaan dan Pengendalian Proyek – PDTS – SV - UGM 3-6

3. Apa saja kewajiban, wewenang, dan hak kontraktor ?

4. Apa saja kewajiban, wewenang, dan hak konsultas pengawas ?

5. Bagaimana skema hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pembangunan ?