UNSUR-UNSUR KREDIT

32
UNSUR-UNSUR KREDIT Jangka Waktu Kepercayaan Prestasi Resiko

description

Kepercayaan. Jangka Waktu. UNSUR-UNSUR KREDIT. Prestasi. Resiko. Untuk usaha / kegiatan tertentu ( bukan yang Terlarang ). Tujuan Pemberian Kredit. Harus sesuai dengan izin usaha debitur. Tidak menyimpang dari perjanjian (side streaming). Dasar Hukum Perjanjian Kredit. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of UNSUR-UNSUR KREDIT

PowerPoint Presentation

UNSUR-UNSUR KREDITJangka WaktuKepercayaan PrestasiResikoTujuan Pemberian KreditHarus sesuai dengan izin usaha debiturUntuk usaha/kegiatan tertentu (bukan yang Terlarang)Tidak menyimpang dari perjanjian (side streaming)

.Dasar Hukum Perjanjian KreditPasal 1 angka 11 jo Pasal 1 angka12 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, di mana disebutkan bahwa kredit diberikan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain.

Maksud Pencantuman kata-kata persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjamhubungan kredit bank adalah hubungan kontraktual antara bank dan nasabahdebitor yang berbentuk pinjam-meminjam. Dengan demikian bagi hubungankredit bank berlaku Buku Ketiga (tentang perikatan) pada umumnya dan BabKetigabelas (tentang pinjam-meminjam) KUH Perdata khususnya.Hubungan kredit bank dibuat berdasarkan perjanjian tertulis.

.Perjanjian KreditPerjanjian kredit merupakan perjanjian konsensuil antara Debitur dengan Kreditur yang melahirkan hubungan hutang piutang, dimana Debitur berkewajiban membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh Kreditur, dengan berdasarkan syarat dan kondisi yang telah disepakati oleh para pihak.

SYARAT SAH PERJANJIAN KREDITKarena perjanjian kredit elemen pembentuknya adalah perjanjian pada umumnya, oleh karenannya syarat sah perjanjian tersebut sama halnya dengan syarat sah perjanjian Pasal 132o BW

KecakapanSepakatSuatu hal tertentuSuatu sebab yang halal

.Asas-Asas dalam Perjanjian Kredit

Asas Konsensualitas

Asas Kebebasan Berkontrak

.Pihak-pihak dalam perjanjian kredit Pemberi Kredit Atau kreditur adalah bank atau lembaga pembiayaan lain selain bank

Penerima Kredit atau debitur, yaitu pihak yang bertindak sebagai subyek hukum.

Fungsi Perjanjian KreditSebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban di antara kreditur dan debitur;

Sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang mengikutinya, misalnya perjanjian pengikatan jaminan;Sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit.

Perjanjian kredit dapat digolongkan menjadi :

Perjanjian Kredit Di bawah tanganyaitu perjanjian kredit yang dibuat oleh dan antara para pihak yang terlibat dalam perjanjian kredit tersebut tanpa melibatkan pihak pejabat yang berwenang/Notaris.Perjanjian Kredit Notariil yaitu perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak di hadapan Notaris.Perjanjian KreditDibawah tanganPerjanjian Kredit Di bawah tangan yang dicatatkan di Kantor Notaris (Waarmerking);

Perjanjian Kredit Di bawah tangan biasa;Perjanjian Kredit Di bawah tangan yang ditandatangani di hadapan Notaris namun bukan merupakan akta notariil dalam hal ini legalisasi

Ciri-ciri akta dibawah tanganPembuatannya tidak harus di hadapan pejabat umum

Bentuknya yang bebasTetap mempunyai kekuatan pembuktian selama tidak disangkal oleh pembuatnya

Dalam hal harus dibuktikan, makapembuktian tersebut harus dilengkapi juga dengan saksi2 dan bukti lainnyaLegalisasi (Pengesahan)Legalisasi adalah pengesahan akta dibawah tangan oleh Notaris atau pejabat umum lainnya yang ditunjuk oleh undang- undang dengan membubuhkan pernyataan tertentu pada akta dibawah tangan tersebut.Akta dibawah tangan yang telah dilegalisasi akan menjamin kepastian mengenai :- tanggal akta, bahwa akta tersebut dibuat pada tanggal sebagaimana tanggal yang tercantum dalam akta;- tanda tangan, bahwa tanda tangan yang tercantum dalam akta adalah tanda tangan orang (pihak) yang namanya tercantum dalam akta;

.LEGALISASI (LEGALISATIE)

Legalisasi nomor :_____________________Yang bertanda tangan di bawah ini, saya ___________, notaris di ______________, telah membacakan dan menerangkan dengan jelas isi surat ini kepada:1) ________(nama) _________(pekerjaan), bertempat tinggal di _________ pada Jalan______________, pemegang KTP dengan nomor ______________________2) ________(nama) _________ (pekerjaan), bertempat tinggal di ________ pada Jalan ______________ pemegang KTP dengan nomor ______________________Yang telah dikenal oleh saya, Notaris, kemudian setelah saya bacakan isi surat ini kepada para penghadap tersebut membubuhkan tanda tangan/ cap jempol tangan kiri diatas surat tersebut dihadapan saya, Notaris, pada hari ini, hari ____________ tanggal ____________________tahun ______________________________________Didaftar pada hari ini, hari __________, tanggal ___________ tahun ____________ Notaris di ______________

_______________, S,H, M.Kn

Waarmerking (Penandaan)Waarmerking adalah pengesahan tanggal dari akta dibawah tangan oleh Notaris atau pejabat umum lainnya yang ditunjuk oleh undang-undang.Akta dibawah tangan yang telah diwaarmerking akan menjamin kepastian tanggal dibuatnya akta tersebut.

.WAARMERKING

waarmerkingNomor :Dibukukan dan didaftarkan pada hari ini, ______________, tanggal _________ (_______________________), oleh saya ______________, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di _____________.

Notaris di _____________

___________, S,H, M.Kn

Akta Notariil Sebagai Akta Otentik(Pasal 1868 BW) Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukanundang-undang oleh atau dihadapan Pejabat Umum yang berwenang untuk itu di tempatakta itu dibuat .Akta Notaris Berdasarkan Pasal 1 angka 7 UU No.30 Tahun 2004 tentang Jabatan NotarisAkta Notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris, menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam undang-undang.Unsur-Unsur Akta OtentikAkta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-undangAkta itu harus dibuat oleh (door) atau di hadapan (tenoverstaan) seorang pejabat umumPejabat umum oleh atau di hadapan siapa akta itu dibuat, harus mempunyai wewenang untuk membuat akta itu.Akta Otentik dapat dibedakan atas :Akta yang dibuat oleh pejabat (akta relaas); dapat merupakan suatu akta yang menguraikan secara otentik suatu tindakan yang dilakukan atau suatu keadaan yang dilihat atau disaksikan oleh Notaris sendiri di dalam jabatannyaAkta yang dibuat dihadapan (akrenoverstaan) pejabat oleh para pihak yang memerlukannya (partij akten) ; merupakan akta yang berisi keterangan-keterangandari pihak lain yang berkepentingan agar keterangan tersebut disampaikan kepada Notaris yang menjalankan jabatannya yang kondisinyadinyatakan/dituangkan dalam akta otentikKekuatan Pembuktian Akta Otentikmembuktikan antara para pihak yang bersangkutan, bahwa sungguh-sungguh peristiwa yang disebutkan di situ telah terjadi (kekuatan pembuktian material atau yang kita namakan kekuatan pembuktian mengikat);membuktikan antara para pihak, bahwa mereka sudah menerangkan apa yang ditulis dalam akta tadi (kekuatan pembuktian formal);membuktikan tidak saja antara para pihak yang bersangkutan tetapi juga terhadap pihak ketiga bahwa pada tanggal tersebut dalam akta kedua belah pihak tersebut sudah menghadap di muka pegawai umum (notaris) dan menerangkan apa yang ditulis dalamakta tersebut (kekuatan pembuktian ke luar).Kewenangan notaris yang harus dipenuhi agar akta memperoleh otentisitasnya : mengenai orang untuk kepentingan siapa akta itu dibuat;

menyangkut akta yang dibuatnyamengenai tempat dimana akta dibuat

mengenai waktu pembuatan akta ituPada umumnya isi klausula yang tercantum dalam perjanjian kredit dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

Klausula Hukum (Legal Clauses)

Klausula Hukum adalah klausula yang berisikan ketentuan-ketentuan hukum yang biasanya berlaku untuk pemberian fasilitas kredit. Klausula Komersial (Commercial Clauses)

Klausula Komersial adalah klausula yang berkaitan dengan aspek komersial dalam pemberian fasilitas kredit.Klausula Hukum (Legal Clauses)- Kuasa pendebetan rekening.- Pernyataan Debitur. Perlindungan Bank Batasan-batasan yang harus dipenuhi oleh Debitur (affirmative covenant) dan yang tidak boleh dilakukan oleh Debitur (Negative Covenant) Klausula Pengalihan HakJaminan (Warranties). Pilihan Hukum (Choice Of Law) dan Pilihan Forum Penyelesaian Sengketa (Choice Of Forum)

Klausula Komersial (Commercial Clauses)Jenis, jumlah, dan jangka waktu fasilitas.Perubahan mata uang pinjaman (klausula ini digunakan terutama untuk pinjaman non- Rupiah).- Penggunaan Fasilitas KreditPenarikan fasilitas kredit, jangka waktu penarikan, cara penarikan, bukti penarikan.-Pembayaran kembali lebih cepat/awal (Voluntary or Mandatory)Bunga.Komisi dan Fee. Bunga denda (apabila terjadi keterlambatan pembayaran). Pembukuan (lokasi dimana Bank akan membukukan pinjaman tersebut). Asuransi

Akta Pengakuan HutangGrosse Akta Pengakuan Hutang adalah salinan dari suatu Akta Pengakuan Hutang Notariil yang diberikan kepada yang berkepentingan. (Pasal 224 Herzein Inlandsch Reglement (HIR)Akta Pengakuan Hutang adalah suatu akta yang berisi pengakuan hutang sepihak, dimana Debitur mengakui bahwa dirinya mempunyai kewajiban membayar kepada Kreditur sejumlah uang dengan jumlah yang pasti (tetap).

Grosse Akta Pengakuan HutangKelebihan lain dari pada akta perjanjian kredit / pengakuan hutang yang dibuat secara notariil (otentik) yaitu dapatnya dimintakan Grosse Akta Pengakuan Hutang tersebut.Apabila pihak debitur wanprestasi, pihak kreditur dapat langsung memohon eksekusi kepada Ketua Pengadilan Negeri tanpa melalui gugatan perdataGrosse akta yang pada bagian kepala aktanya dicantumkan irah-irah; Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa mempunyai kekuatan mengikat dan mempunyai kekuatan eksekutorial dan dapat disamakan dengan keputusan hakimMengenai hapusnya atau berakhirnya perjanjian kredit mengacu pada ketentuan dalam Pasal 1381 KUHPer tentang hapusnya perikatan. Pada praktek hapusnya atau berakhirnya perjanjian kredit lebih banyak disebabkan:

SubrogasiPembayaran Pembaharuan Utang atau Novasi

Perjumpaan Utang atau Kompensasi

.Pembayaran

Pembayaran lunas terhadap suatu kredit/ utang umumnya dapat menghapuskan utang. Hal yang seperti itu juga berlaku dalam perjanjian kredit. Apabila jumlah kredit dibayar lunas, maka hapuslah utang/ kredit tersebut.SubrogasiTujuan subrogasi adalah untuk memperkuat posisi pihak ketiga yang telah melunasi utang-utang debitur dan atau meminjamkan uang kepada debitur. Subrogasi diatur dalam Pasal 1400 BW. Subrogasi artinya, penggantian kedudukan kreditur oleh pihak ketiga dalam perjanjian sebagai akibat pembayaran oleh pihak ketiga atas utang debitur kepada pihak krediturYang paling nyata adanya subrogasi adalah beralihnya hak tuntutan dan kedudukan kreditur kepada pihak ketiga (Pasal 1400 BW).PembaharuanUtang atau NovasiNovasi adalah suatu perjanjian antara debitur dan kreditur, di mana perjanjian lama dan subjeknya yang ada dihapuskan dan timbul sebuah objek dan subjek perjanjian yang baru.

Novasi diatur dalam Pasal 1413 KUH Perdata sampai dengan Pasal 1424 KUH Perdata. Novasi (pembaruan utang) adalah sebuah persetujuan, di mana suatu perikatan telah dibatalkan dan sekaligus suatu perikatan lain harus dihidupkanUnsur-unsur novasi:a. adanya perjanjian baru,b. adanya subjek yang baru,c. adanya hak dan kewajiban, dand. adanya prestasi

Perjumpaan Utang atau KompensasiDalam hal terdapat kelebihan pembayaran angsuran, misalnya yang disebabkan oleh berbagai hal seperti perubahan peraturan, adanya pemberian pengurangan bunga, kekeliruan pembayaran dan lainnya maka kelebihan pembayaran pajak itu menjadi hak debitur.adalah suatu cara penghapusan utang dengan jalan memperjumpakan atau memperhitungkan utang-piutang secara bertimbal balik antara kreditur dan debitur.Dalam hal demikian, kelebihan pembayaran angsuran itu dapat dikompensasikan dengan angsuran kredit untuk bulan berikutnya.