Unsur Nitrogen
-
Upload
gnius-chemical-zhereg-art -
Category
Documents
-
view
263 -
download
3
Transcript of Unsur Nitrogen
Mawas Juni ‘10
1
PERANAN UNSUR NITROGEN
DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi1
ABSTRACT
The normal growth of a plant will not accur if its respiration process
does not run well, and the make this happen the plant needs enough supply
essential elements, including nitrogen.
The respiration f a plant is a process of energy release through the
cutting and weakening of molecular chemical bonds among the carbon
chains and between the carbon and hydrogen hydrocarbonic molecules of
the plant. The heat produced through is respiration is used by the plant to
perform synthesis reactions, movement, transporting water, nutrient and the
plant’s assimilates, et cetera. The energy is then kept by the plant in the
form of a chemical substance known as Adenosine Triphosphate (ATP) that
contains nitrogen.
The enzymes in plants are basically proteins which are needed as
catalysts in biochemical reactions accuring in plants, including the
reactions in respiration process. Proteins are also biochemical substances
that contain mostly nitrogen. To support their functions, enzymes frequensly
require coenzymes such as Nicotinamide Adenosine Trinucleotide (NAD) in
nicotinie acid for dehydrogenase.
The main content of NAD is also nitrogen.
The nitrogen element in respiration acts as the main constituent in
forming the ATP nucleotides as the energy carriers produced by respiration
process to make proteins enzyme that catalyses respiratory reactions, as the
main constituent in the formation of NAD coenzyme to support the enzyme
function.
1 Staf pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Muria Kudus
Mawas Juni ‘10
2
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
Keywords : respiration, nitrogen, enzyme, coenzyme
ABSTRAK
Pertumbuhan normal bagi tanaman sudah semestinya pasti
didukung oleh respirasi yang berjalan dengan sempurna. Supaya respirasi
berjalan dengan sempurna pada suatu tanaman apabila tanaman tersebut
mendapatkan cukup unsur esensial. Salah satu unsur esensial tersebut
adalah nitrogen.
Respirasi merupakan suatu proses pelepasan enersi dari pemutusan
dan pelemahan ikatan-ikatan karbon dengan karbon, karbon dengan
hydrogen didalam suatu molekul. Panas hasil respirasi digunakan tanaman
untuk sintesa, gerak, transport, penyerapan dan sebagainya. Enersi hasil
respiasi disimpan dalam A.T.P (Adenosin Tri Posfat). ATP mengandung
nitrogen.
Enzim-enzim pada tanaman hakekatnya adalah protein-protein,
yang tugasnya mengkatalisa reaksi-reaksi biokimia yang terjadi dalam sel
tanaman, termasuk reaksi-reaksi pada proses respirasi. Protein adalah
senyawaan yang mengandung nitrogen. Untuk aktivitas enzim kadang-
kadang dibutuhkan koenzim N.A.D (Nikotin Amida Adenin Dinukleotida)
dan berfungsi untuk dehidrogenase.. N.A.D mengandung nitrogen.
Unsur nitrogen dalam proses respirasi sebagai konstituen
pembentuk nukleotida A.T.P (Adenosin Tri Posfat) sebagai pembawa enersi
dari reaksi respirasi., sebagai pembentuk protein enzim yang mengkatalisa
reaksi respirasi, sebagai konstituen pembentuk koenzim N.A.D yang
membantu kerja enzim.
Kata Kunci : respirasi, nitrogen, enzim, koenzim.
PENDAHULUAN
Penelitian menunjukkan
bahwa unsur tertentu diperlukan
untuk pertumbuhan normal bagi
tanaman. Unsur penting ini harus
dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tanaman, dan
dalam konsentrasi optimum untuk
pertumbuhan suatu tanaman. Lagi
pula unsur – unsur tersebut harus
dalam suatu keseimbangan yang
wajar antara konsentrasi –
Mawas Juni ‘10
3
konsentrasi unsur hara yang dapat
larut di dalam tanah. Terlalu
banyak kalsium misalnya, dapat
merintangi posfor dan boron atau
dapat mempermudah khlorosis
karena mengurangi tersedianya
besi, seng atau mangan.
Nitrogen merupakan unsur
esensial dalam jumlah relatif besar
yang dibutuhkan tanaman dan
bersumber dari butir – butir tanah
(Soegiman, 1982).
Pertumbuhan normal bagi
tanaman sudah semestinya pasti di
dukung oleh respirasi yang berjalan
dengan sempurna. Supaya respirasi
berjalan dengan sempurna pada
suatu tanaman apabila tanaman
tersebut mendapatkan cukup unsur
esensial. Salah satu unsur esensial
tersebut adalah nitrogen.
Respirasi merupakan suatu
proses pelepasan energi dari
pemutusan dan pelemahan ikatan –
ikatan karbon dengan karbon,
karbon dengan hidrogen di dalam
suatu molekul. Panas hasil respirasi
di pergunakan tanaman untuk
sintesa, gerak, transport,
penyerapan dan sebagainya.
Untuk dapat terjadinya
respirasi diperlukan senyawa –
senyawa tertentu yang mutlak
mengandung nitrogen.
PEMBAHASAN
1. Unsur – unsur esensial
Respirasi supaya berjalan
sempurna harus mendapatkan
cukup unsur – unsur esensial dalam
keadaan seimbang. Ada tujuh belas
unsur esensial bagi pertumbuhan
suatu tanaman dan dibagi menjadi.
2 golongan yaitu unsur esensial
dalam jumlah relatif besar dan
unsur esensial digunakan dalam
jumlah relatif kecil.
Unsur esensial dalam
jumlah relatif besar yang sebagian
benar dari udara dan air : karbon,
hidrogen, oksigen. Unsur esensial
dalam jumlah relatif besar dari
butir – butir tanah : nitrogen,
posfor, kalium, kalsium,
magnesium, sulfur. Unsur esensial
digunakan relatif kecil dari butir –
butir tanah : besi, mangan, boron,
molibden, tembaga, seng, khlor dan
kobalt.
Unsur – unsur mikro yang
lain seperti natrium, fluor, yodium,
silikon, stonsium dan barium
rupanya tidak begitu banyak
digunakan, seperti tujuh belas
unsur tersebut di atas meskipun
demikian dapat mempertinggi hasil
pertanian.
Mawas Juni ‘10
4
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
2. Unsur nitrogen
Bahan organik dalam tanah
sangat penting untuk
mempertahankan tanah agar tetap
merupakan sumber penting
berbagai unsur. Penambahan bahan
organik sangat penting artinya baik
dari segi fisika maupun kimia.
Nitrogen dan posfor setiap
saat terdapat dalam bentuk
persenyawaan yang tidak tersedia
bagi tumbuhan. Bentuk unsur hara
nitrogen yang lebih kompleks dan
kurang aktif ialah : campuran
organik berupa protein, asam
amino dan bentuk semacam untuk
diuraikan.
Beberapa bentuk sederhana
dari nitrogen dan lebih tersedia
adalah : garam – garam amonioum
(NH4), garam – garam nitrit
(NO −
2 ), garam – garam nitrat
(NO −
3 ). Nitrogen dalam tanah
sebagian dalam bentuk bahan
organik, dekomposisi bahan ini
harus terjadi agar nitrogen menjadi
bentuk sederhana. Dekomposisi
ialah proses biokimia yang
kompleks dan bersamaan dengan
evolusi dari banyak karbon
dioksida.
Akhirnya nitrogen berubah
menjadi bentuk persenyawaan
amonium dan jika keadaan
memungkinkan senyawa ini
dioksidasi menjadi nitrit dan
selanjutnya menjadi nitrat. Dua
perubahan terakhir itu disebut
nitrifikasi disebabkan oleh dua
golongan bakteri khusus yakni
yang pertama adalah Phsycrophile
dan yang kedua Thermophilic
actinomycetes (Nan Djuarnani at
el, 2004). Nitrogen digunakan oleh
tanaman tingkat tinggi dengan
diabsorpsi dalam bentuk amonia
dan nitrat.
Perubahan – perubahan
tersebut di atas sebagian besar
disebabkan oleh aktifitas
organisme tanah, sehingga
perubahan itu sangat dipengaruhi
oleh tanah. Jika tanah dingin,
terendam air atau terlalu asam
perubahan biokimia tersebut
tidaklah begitu lancar, terutama
bakteri nitrifikasi sangat peka
terhadap keadaan semacam itu.
Jika bahan organik
mengandung sejumlah besar
karbon dibandingkan dengan
nitrogen yang diberikan kepada
tanah, proses tersebut di atas untuk
sementara waktu terjadi
kebalikannya. Mikroorganisme
tanah karena sejumlah besar bahan
Mawas Juni ‘10
5
penghasil enersi tersedia baginya,
memperbanyak diri dengan cepat
dan menggunakan nitrogen untuk
keperluannya, dan merintangi
proses penyederhanaan amonium
dan nitrat. Dalam keadaan
demikian mikroorganisme
langsung bersaing dengan tanaman
tingkat tinggi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa
penyederhanaan nitrogen tidak
selalu mudah, cepat atau sesuai
dengan jumlah yang tersedia.
3. Nitrogen dalam tanaman
Nitrat yang diserap melalui
tanaman dengan akarnya akan
mengalami nasib yakni direduksi di
dalam akar seperti yang terjadi
pada tanaman – tanaman berkayu,
atau ditransport ke daerah pucuk
dan di sini direduksi, atau reduksi
itu dapat terjadi di dua bagian
tersebut. Nitrat direduksi menjadi
N-amino (-NH2) oleh enzim nitrat
reduktase yang membutuhkan
enersi yang berasal dari
metabolisme seluler. Metabolisme
seluler yang menghasilkan energsi
tersebut tidak lain adalah proses
respirasi. Asimilasi amonium
berjalan cepat, membentuk
senyawa – senyawa nitrogen, yakni
senyawa dari mana gugus N dapat
dengan segera ditransfer ke arah
kerangka karbon lainnya, menjadi
suatu jenis asam amino. Kemudian
asam amino ini dapat dirakit
menjadi protein – protein di dalam
ribosoma – ribosoma sel. Protein
mempunyai arti sangat penting
dalam semua tanaman. Enzim –
enzim pada tanaman hakikatnya
adalah protein – protein, yang
tugasnya mengkatalisa reaksi –
reaksi pada proses respirasi. Untuk
aktivitas enzim kadang – kadang
membutuhkan kofaktor, yang biasa
berupa senyawa organik dengan
berat molekul cukup tinggi atau
logam. Kofaktor ini biasanya
disebut koenzim.Contoh koenzim
ialah Nikotin Amida Adenin
Dinukleotida (NAD) pada vitamin
asam nikotinat dan berfungsi untuk
dehidrogenase (Linayanti Darsana,
1987).
Walaupun enzim itu adalah
katalisator akan tetapi zat tersebut
menunjukkan perbedaan yang
sangat menyolok apabila
dibandingkan dengan katalisator
buatan manusia. Fungsi khusus
enzim ialah : 1). Merendahkan
enersi aktifasi, 2). Mempercepat
reaksi pada suhu dan tekanan yang
tetap dan 3). Mengendalikan
reaksi.
Beberapa enzim disintesa
dalam bentuk precursor atau calon
Mawas Juni ‘10
6
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
enzim yang tidak aktif. Ini dapat
diaktifkan dalam lingkungan dan
kondisi yang tepat. Bentuk enzim
yang tidak aktif ini disebut
zimogen.
Apabila suatu enzim di
dialisa bagian yang tertinggal
adalah bagian protein yang tidak
aktif lagi. Tetapi bila hasil dialisa
itu dicampurkan lagi, maka enzim
menjadi aktif lagi. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa
enzim tersusun dari 2 bagian, yang
bila dipisahkan satu dengan lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif.
Tetapi dapat aktif lagi, bila
keduanya digabungkan menjadi
satu, gabungan ini disebut
Holoenzim.
Kedua bagian enzim ini adalah :
a. Apoenzim
Merupakan bagian
protein dari enzim dan
mengandung nitrogen.
Apoenzim bersifat termolabil
atau tidak tahan pemanasan.
Fungsinya menentukan
kekhususan dari enzim.
Misal dari substrat yang
sama dapat terjadi senyawa
yang berlainan tergantung dari
enzimnya.
b. Koenzim, gugus prostetik
Disebut gugus prostetik
bila terikat sangat erat pada
apoenzim sedang koenzim tidak
begitu erat dan mudah
dipisahkan dari apoenzim.
Koenzim bersifat termostabil
(tahan panas), sering
mengandung ribosa dan posfat,
hanya berjumlah ± 1% dari
molekul enzim. Fungsi koenzim
untuk menentukan sifat dari
reaksinya.
Misalnya bila koenzimnya
NADP (Nikotinamida Ademin
Dinukleotida Posfat), maka
reaksi yang terjadi
dehidrogenasi. Di sini NADP
berfungsi sebagai akseptor
hidrogen. Salah satu contoh
reaksi pada reaksi yang
bertingkat – tingkat atau banyak
rantai reaksi pada respirasi, yang
mempergunakan NADP sebagai
Glukosa 6P
dehidrogenase
P hexose
isomerase
Posfofate
Glukosa 6 P 6P
glukonolakton fruktosa 6P
glukosa +
posfat
Mawas Juni ‘10
7
akseptor hidrogen pada siklus
Krebs :
Koenzim dapat bertindak
sebagai penerima / akseptor
hidrogen seperti NAD atau
donor dari gugus kimia seperti
ATP (Adenosin Tri Posfat).
Di samping diperlukan
suatu gugusan prostetik sebagai
koenzim, yang biasanya sebagai
senyawa nukleotida atau
sitokhrom yaitu NAD, NADP,
FAD, atau sitokhrom C,
sebagian besar enzim masih
membutuhkan adanya ion logam
untuk dapat bereaksi secara
penuh.
Misalnya Mn++
untuk
enzim amino peptidase, di duga
Mn++
berlaku sebagai jembatan
antara enzim dan substrat. Ion –
ion lainnya adalah K+, Ca
++,
Mg++
dan Zn++
sering sebagai
katalisator. Ion Fe++
dan Co++
merupakan gugus prostetik
enzim. Fe++
terdapat pada
gugusan porpirin dari sitokhrom
dan Co++
pada gugusan vitamin
B12.
Enzim diberi nama dengan
berbagai cara dan sistem baik
secara tradisional, sistematika
resmi, nama perdagangan
ataupun nama berdasarkan pada
kekhususan enzim tersebut.
Selama abad 19, nama enzim
diberikan berdasarkan substrat
yang dipecah atau asal dari
enzim tersebut yang ditambah
akhiran “in”. Contoh : papain,
pepsin, tripsin. Sebagian nama –
nama tersebut sampai sekarang
masih digunakan. Pada akhir
abad 19, pemberian nama enzim
berdasarkan nama substrat
ditambah akhiran “ase”
Contoh :
Protein → enzimnya protease
Peptida → enzimnya peptidase
Pektin → enzimnya pektinase
Amilum → enzimnya amilase
Nama – nama ini ternyata masih
umum.
CH2 COOH
CH COOH
CH COOH
isositrat
HO
CH2 COOH
CH COOH
CO COOH
oksalosuksinat
Isositrat dehidrogenase
NAD NADH2
Mawas Juni ‘10
8
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
Pada tahun 1961 The
Internasional union of Bio
chemistry menerima prinsip
penamaan enzim berdasarkan
tipe reaksi yang dikatalisir.
Di sini enzim dikelompok
kan dalam 6 kelompok enzim
yaitu :
a. Oksidoreduktase
b. Transferase
c. Hidrolase
d. Liase
e. Isomerase
f. Ligase
Oksidoreduktase adalah
enzim yang mengkatalisa
pemindahan elektron hidrogen
dan oksigen pada substrat,
sehingga zat ini akhirnya
mengalami oksidasi atau
reduksi. Enzim ini ikut bekerja
pada rentetan reaksi respirasi,
contoh pengubahan isositrat
menjadi oksalosuksinat dalam
siklus Krebs. Transferase adalah
enzim yang mengkatalisa
pemindahan gugus dari satu
molekul ke molekul lain yang
menerima. Enzim ini ikut
bekerja pada rentetan reaksi
respirasi, contoh enzim
heksokinase memindahkan
gugus posfat dari ATP ke
heksosa sehingga menghasilkan
heksosa monoposfat dan ADP
(Adenosin Di Posfat), pada
peristiwa glikolisa.
Enzim hidrolase
mengkatalisa pemecahan ikatan
C = C dan C = 0 dengan tidak
menggunakan molekul air,
enzim ini bekerja pada rentetan
reaksi respirasi, pada
pengubahan as piruvat menjadi
Asetil CoA.
Enzim isomerase
mengkatalisa reaksi perubahan
isomer satu ke lainnya, enzim
ini bekerja pada rentetan reaksi
respirasi pada pengubahan
glukosa 6P ke fruktosa – 6P
pada glikolisa.
Enzim ligase mengkatalisa
pembentukan ikatan tertentu,
misal pembentukan C = 0, C =
C dan C = S, enzim ini tidak
bekerja pada rentetan reaksi
respirasi.
Nitrogen juga menjadi
konstituen penting senyawa –
senyawa molekuler yang lebih
kecil misalnya purin dan
pirimidin (dalam DNA dan
RNA) serta nukleotida (ADP,
ATP), dalam banyak koenzim
maupun hormon – hormon
seperti IAA dan sitokinin. Asam
nukleat berfungsi sebagai
penyimpan sifat keturunan,
Mawas Juni ‘10
9
penyimpan enersi dan beberapa
diantaranya bekerja sebagai
koenzim.
Hormon adalah suatu
biokatalisator organik yang
disintesa pada suatu tempat dan
melakukan aktivitas di tempat
lain. Fitohormon (hormon pada
tumbuh – tumbuhan) biasanya
bukan sebagai nutrien, tetapi
merupakan substansi yang
merangsang pertumbuhan
tanaman.
Nitrogen menjadi
konstituen pigmen golongan
tetrapirol. Empat molekul cincin
pirol membentuk tetrapirol.
Pigmen pikobilin merah atau
biru yang terdapat dalam
beberapa jenis algae adalah
rantai tetrapirol yang lurus.
Khlorofil merupakan
pigmen utama dari tetrapirol
yang membentuk cincin yang
tengahnya mengandung metal.
Mg mencirikan metal tengah
dari khlorofil. Sitokhrom
pigmen merah yang mempunyai
peranan penting dalam proses –
proses respirasi dan fotosintesa,
dan haeme yang terdapat dalam
bintil – bintil akar
Leguminoceae dan darah adalah
tetrapirol cincin yang intinya
besi.
4. Respirasi
Respirasi termasuk proses
katabolisme. Katabolisme ialah
proses pemecahan senyawa yang
lebih kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan berat
molekul yang lebih rendah.
Perubahan itu berlangsung di
dalam jasad hidup atau sebagai
akibat dari kegiatannya.
Pemecahan ini dapat bersifat
hidrolitik atau oksidatif yang
dikatalisa oleh enzim jasad hidup
itu sendiri. Enzim mengandung
unsur nitrogen, karena enzim
terdiri dari protein di mana protein
itu mengandung unsur nitrogen.
Khususnya pada
katabolisme karbohidrat, tujuan
pemecahan itu adalah untuk
mendapatkan enersi yang
tersimpan dalam senyawa tersebut.
Pada proses ini enersi itu
dibebaskan secara bertahap dan
kemudian disimpan dalam senyawa
enersi tinggi yaitu senyawa
Adenosin Tri Phosfat (ATP),
sebelum dipergunakan lebih lanjut.
ATP adalah suatu senyawa enersi
tinggi yang mengandung unsur
nitrogen.
Respirasi melalui jalur
glikolisa dan lingkaran Asam Tri
karbohidrat. Secara umum dapat
dikatakan bahwa semua
Mawas Juni ‘10
10
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
karbohidrat akan dipecah diubah
menjadi monosakarida posfat,
salah satu bentuk sakarida yang
energik. Yang dimaksud jalur
glikolisa ialah perubahan glukosa –
6 posfat menjadi asam piruvat
Respirasi menggunakan
bahan dasar pati atau gula dapat
dibagi menjadi tiga tahap
(Boedihardjo, 1985). Pertama tahap
– tahap perombakan gula (C6)
menjadi asam piruvat (C3) yang
biasa disebut glikolisa atau
fermentasi sampai terbentuk
alkohol. Proses ini berlangsung
tanpa oksigen (anaerobik) dan
terjadi di luar khloroplas, inti dan
mitochondria dan belakangan
digunakan terjadi pada sub unit
plasmalema.
Tahap kedua perombakan
asam piruvat menjadi CO2 yang
disebut siklus Krebs atau siklus
asam trikarboksilat. Oksigen tidak
ikut dalam reaksi – reaksi tahap ini
tetapi harus ada karena penting
untuk tahap berikutnya. Terjadi
dalam mitochondria, reaksi – reaksi
meliputi pelepasan H ke aseptor –
aseptor NAD dan FAD, yang
kemudian hidrogen dapat ditrasport
ke tahap ketiga yang merupakan
tahap transfer enersi yang bisa
disebut tahap posforilasi oksidatif.
Pada tahap ini juga terjadi transfer
H dan elektron yang dengan 02
membentuk H2O (aerobik).
Perombakan gula menjadi asam
piruvat disebut glikolisa yang pada
otot – otot perombakan itu
menghasilkan asam laktat (3C),
bila terlalu banyak membuat rasa
lelah. Pada tumbuhan atau
mikroorganisme menghasilkan etil
alkohol dan disebut fermentasi.
Keduanya merupakan respirasi
anaerobic dari organisme yang
merupakan suatu proses universal.
Pada fermentasi sebelum terbentuk
alkohol terjadi proses
dekarboksilasi (-CO2) dan reduksi
(+H).
Perombakan hidrat arang
dapat dimulai dari bahan bakar
pati, D. glukosa atau D. fruktosa.
Sebelum bahan – bahan bakar itu
menghasilkan enersi untuk
memulai perombakannya
diperlukan enersi pengaktif dari
ATP (Adenosin Tri Posfat) yang
merupakan nukleotida dan
mengandung unsur nitrogen.
Penggunaan ATP ini pada reaksi –
reaksi posforilasi. Setelah
berbentuk fruktosa 1,6 diposfat
dengan enzim aldolase
terbentuklah dua triosa posfat,
yaitu 3 posfogliseraldehida dan
dihidroksi aseton posfat, yang
keduanya merupakan isomer.
Mawas Juni ‘10
11
Setelah terbentuk 3
posfogliseraldehida lintasan
diteruskan hingga terbentuk sama
piruvat yang pada keadaan
anaerobic membentuk etil alkohol
pada tumbuhan atau mikroba dan
asam laktat pada binatang
Gula di posfat (heksosa di
posfat) hasil fotosintesa tidak dapat
atau sukar keluar dari khloroplast.
Karena itu hanya sukrosa, PGA,
atau monoposfat heksosa
merupakan hasil – hasil fotosintesa
yang langsung dapat berfungsi
sebagai substrat respirasi.
Kalau proses glikolisa
terjadi di luar mitochondria, siklus
Krebs terjadi di dalam
mitochondria. Pada permulaan fase
aerobik asam piruvat mengalami :
dekarboksilasi, reduksi dan
oksidasi hingga terbentuk asetil
CoA yang merupakan kunci
perombakan – perombakan bahan –
bahan baku seperti hidrat arang,
lemak dan protein sebelum proses
respirasi aerobik itu melalui fase
siklus Krebs. Semua reaksi – reaksi
yang terjadi dalam siklus Krebs
dikatalisa oleh enzim – enzim
tertentu dimana enzim – enzim
tersebut mengandung unsur
nitrogen. Jadi keberadaan unsur
nitrogen untuk berlangsungnya
reaksi – reaksi untuk dapat
terjadinya respirasi sangatlah
mutlak.
Mulai dari asam piruvat
pada siklus Krebs terjadi pelepasan
H yang seluruhnya menghasilkan 4
NADH2 dan satu FADH2. NADH2
dapat dipakai dalam proses –
proses reduksi atau bersama
dengan FADH2 diekstrak enersinya
menjadi ATP pada tahap
posforilasi oksidatif (sistem
sitokhrome). Sedang asam – asam
yang terbentuk dalam siklus Krebs
dapat menjadi substrat bagi
bermacam – macam senyawa
komponen tumbuhan lainnya.
Secara mudahnya
pembakaran pada respirasi
reaksinya sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 � 6H2O + 6CO2 + enersi
Gula terdapat di dalam sel –
sel sedang O2 berasal dari luar atau
pelepasan dari proses fotosintesa.
KESIMPULAN
Mawas Juni ‘10
12
PERANAN UNSUR NITROGEN DALAM PROSES RESPIRASI
Rukmi
Peranan unsur nitrogen dalam
proses respirasi :
1. Sebagai konstituen pembentuk
protein dari enzim – enzim
yang mengkatalisa reaksi –
reaksi respirasi
2. Sebagai konstituen pembentuk
nukleotida ATP (Adenosin Tri
Posfat) sebagai pembawa
enersi dari reaksi respirasi
3. Sebagai konstituen pembentuk
koenzim NAD
DAFTAR PUSTAKA
Boedihardjo. 1985. Biokimia
Umum II. Fakultas
Pertanian. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Linayanti Darsana. 1987. Biokimia
Umum I. Fakultas
Pertanian. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Nan Djuarnani. Kristian dan Budi
Susilo Setiawan. 2004. Cara
Cepat Membuat Kompos.
Agro Media Pustaka.
Bogor.
Soegiman. 1982. Ilmu Tanah.
Terjemahan. Bratara Karya
Aksara. Jakarta.
Soeharsono Martoharsono. 1983.
Biokimia II. Gadjah Mada
University Press.
Yogyakarta.