Unsur Intrinsik - Azab dan Sengsara.docx

4
TUGAS BAHASA INDONESIA MENEMUKAN UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA NAMA : NI MADE KARTIKA WIJAYANTI

Transcript of Unsur Intrinsik - Azab dan Sengsara.docx

Page 1: Unsur Intrinsik - Azab dan Sengsara.docx

TUGAS BAHASA INDONESIAMENEMUKAN UNSUR INTRINSIK

DALAM CERITA

NAMA : NI MADE KARTIKA WIJAYANTINOMOR : 16KELAS : VIII D

MENEMUKAN UNSUR INTRINSIK DALAM SEBUAH CERITA

Page 2: Unsur Intrinsik - Azab dan Sengsara.docx

1. Judul : Azab dan Sengsara2. Tema : Percintaan3. Pengarang : Merari Siregar4. Latar tempat : Sipirok, Medan, dan Padang5. Latar suasana : Tragis6. Pelaku dan perwatakannya :

Sutan BaringinAntagonis (suka berfoya-foya, suka berjudi)

NuriaProtagonis (baik hati)

Marah SaidAntagonis (suka berjudi)

MariaminProtagonis (baik hati, sabar, penyayang)

AminudinProtagonis (setia, anak yang berbakti kepada orangtua)

Baginda DiatasAntagonis (tidak bisa memberikan kebebasan kepada anaknya)

KasibunAntagonis (hidung belang, suka menyiksa)

7. Jenis alur : Alur maju8. Alur :

Sutan Baringin, seorang anak bangsawan kaya, sangat dimanja oleh ibunya sejak kecil. Saat dewasa, ia suka berjudi dan berfoya-foya. Sutan Baringin menikah dengan Nuriah yang baik hati, pilihan ibu Sutan Baringin. Dari pernikahannya dengan Nuria, Sutan Baringin memiliki dua orang anak, salah satunya bernama Mariamin.

Setelah ayah Sutan Baringin meninggal, sikapnya menjadi-jadi – ia sering berjudi dengan Marah Said sampai bangkrut dan memiliki banyak hutang. Karena itu, Mariamin sering diejek oleh teman-temannya.

Aminudin – anak Baginda Diatas, seorang bangsawan – dan Mariamin saling jatuh cinta. Aminudin berjanji akan menikahi Mariamin jika ia telah mendapat pekerjaan.

Baginda Diatas tidak setuju dengan pernikahan anaknya dengan Mariamin, namun sikap itu tak ditunjukkannya. Baginda Diatas bersama istrinya mendatangi seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa Aminudin akan sial jika menikah dengan Mariamin. Karena itu, orangtua Aminudin melamar seorang perempuan.

Orangtua Aminudin mengirimkan telegram kepada Aminudin yang sedang bekerja di Medan. Orangtua Aminudin meminta agar Aminudin menjemput calon istrinya di stasiun kereta api. Aminudin mengira calon istri yang dimaksudkan orangtuanya adalah Mariamin. Sebagai anak yang berbakti kepada orangtuanya,

Page 3: Unsur Intrinsik - Azab dan Sengsara.docx

Janganlah mudah putus asa dan menyerah begitu saja pada keadaan.

Aminudin terpaksa menikah dengan perempuan pilihan orangtuanya. Mendengar berita tersebut, Mariamin frustasi kemudian jatuh sakit.

Satu tahun kemudian, Mariamin menerima lamaran Kasibun. Kasibun sebenarnya seorang laki-laki hidung belang yang sudah memiliki seorang istri. Karena telah menikah dengan Mariamin, istri Kasibun meminta cerai dari Kasibun. Aminudin sering mendatangi Mariamin dan hal itu membuat Kasibun cemburu. Kasibun sering menyiksa Mariamin karena kecemburuannya itu.

Akhirnya, Mariamin melaporkan Kasibun ke polisi dan Mariamin bercerai dari Kasibun. Mariamin jadi tersiksa sejak kecil.

9. Tahap-tahapan alur : Pada paragraf pertama dimulai dengan tahap perkenalan atau eksposisi. Di

sini, diperkenalkan asal-usul keluarga Mariamin. Pada paragraf kedua dimulai tahap konflik atau pertentangan. Sutan Baringin,

ayah Mariamin, semakin sering berjudi dan mengakibatkan banyak hutang. Mariamin sering diejek teman-teman karenanya.

Pada paragraf keempat dan kelima memasuki tahap komplikasi, di mana Aminudin menikah dengan perempuan lain karena terpaksa. Hal ini membuat Mariamin jatuh sakit.

Pada paragraf keenam memasuki tahap klimaks. Mariamin menikah dengan Kasibun yang hidung belang dan sering menyiksanya karena cemburu terhadap Aminudin.

Pada paragraf ketujuh memasuki tahap peleraian dan penyelesaian. Akhirnya, Mariamin melaporkan Kasibun ke polisi dan mereka bercerai.

10. Amanat :