Unsur Hara FIX

16
NO Unsur Hara Diserap Oleh Tumbuhan Dalam Bentuk Fungsi I. Makro a. Karbon (C) Senyawa CO 2 (karbon dioksida) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat). b. Hidrogen (H) Senyawa H 2 O (air) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat). c. Oksigen (O) Senyawa CO 2 , H 2 O, dan O 2 Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat). d. Nitrogen (N) Ion NH 4 + (amonium) maupun NO 3 - (nitrat). -komponen utama berbagai senyawa di dalam tubuh tanaman, yaitu asam amino (juga protein), klorofil, koenzim dan asam nukleat.

Transcript of Unsur Hara FIX

Page 1: Unsur Hara FIX

NO Unsur Hara Diserap Oleh Tumbuhan Dalam Bentuk Fungsi

I. Makro

a. Karbon (C) Senyawa CO2 (karbon dioksida) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama

makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam

nukleat).

b. Hidrogen (H) Senyawa H2O (air) Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama

makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam

nukleat).

c. Oksigen (O) Senyawa CO2, H2O, dan O2 Pembangun struktur dasar tumbuhan (penyusun utama

makromolekul, seperti: karbohidrat, lipid, protein dan asam

nukleat).

d. Nitrogen (N) Ion NH4+ (amonium) maupun NO3

-

(nitrat).

-komponen utama berbagai senyawa di dalam tubuh

tanaman, yaitu asam amino (juga protein), klorofil, koenzim

dan asam nukleat.

-Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan

-Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri

-Sintesa asam amino dan protein dalam tanaman

-Merangsang pertumbuhan vegetatif pada tanaman

e. Forfor (P) Ion H2PO4- ( asam fosfat),

HPO42-,HPO4

+ dan PO4+

-komponen asam nukleat ( DNA dan RNA) dan beberapa

koenzim

-berperan penting di dalam transfer energi di dalam sel

tanaman, misalnya ADP,ATP

Page 2: Unsur Hara FIX

-Berperan dalam pembentukan membran sel, misalnya

fosfolipid

-berpengaruh terhadap struktur K+, Ca2+, Mg2+ dan Mn2+

terutama terhadap fungsi unsur-unsur tersebut yang

mempunyai kontribusi terhadap stabilitas struktur dan

konformasi makromolekul, misalnya: gula fosfat, nukleotida

dan enzim.

-meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N

-Memacu pertumbuhan akar dan membentuk sistem

perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil

unsur hara lebih banyak.

-Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar

jaringan sel

ü  -Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan

penyakit menukar.

ü- -Membantu proses asimilasi dan respirasi sekaligus

mempercepat pembungaan, pembuahan dan pemasakan biji.

f. Kalium (K) Ion kalium (K +) -fungsi utamanya mengaktifkan kerja beberapa enzim, asetik

thiokinase, aldolase, piruvat kinase, glutamilsistein sintetase,

formiltetrahidrofolat sintetase, suksinil-Co A sintetase,

induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, ATP ase

-Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil

Page 3: Unsur Hara FIX

asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.

-Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit

-Kofaktor dalam sintesis protein; zat terlarut uama yang

berfungsi dalam keseimbangan air; pergerakan stomata

-berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermeabilitas

membran dan fosforilasi di dalam kloroplas

-Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ

tanaman lain, terutama organ tanaman penyimpan

karohidrat, misalnya ubi

Ø -Memacu pertumbuhan tanaman pada tingkat permulaan

Ø -Memperkuat ketegaran tanaman sehingga daun, bunga, buah

dan batang tidak mudah rontok dan rebah

-Memperbaiki kualitas buah pada masa generatif.

g. Kalsium (Ca) ion  kalsium  (Ca 2+) -berperan penting sebagai elemen strukturan dinding sel,

khususnya sebagai Ca pektat di dalam penyusun lamela

tengah

- esensial di dalam mengatur struktur membrane dan

aktifitasnya, terutama pada aliran ion di akar

-berperan dalam nitrat reduktase, amilase, ATP ase,

fosfolipase

-mengatur banyak respons sel terhadap rangsangan

-Mendorong pembentukan buah dan biji yang sempurna

Page 4: Unsur Hara FIX

-Dapat menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada

metabolisme dengan cara membentuk garam yang tidak

larut, misalnya Kristal kalsium oksalat

-Merangsang terbentuknya bulu-bulu akar.

-memacu pertumbuhan “pollen tube”

-jembatan penghubung suatu bahan makromolekul, misalnya

tepung.

h. Magnesium

(Mg)

Ion magnesium (Mg2+) -penyusun klorofil

-Pengaturan dalam penyerapan unsur hara lain seperti P dan

K

-Merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak

-Membantu translokasi pati

-aktif di dalam fungsi penggabungan antara enzim dan

“subsrat site”, misalnya: pemompaan Mg2+ dari tilakoid ke

stroma, pada keadaan ada cahaya dapat mengaktifkan RuBP

karboksilase

i. Sulfur (S) Ion Sulfat (SO42-) -sebagai struktur molekul 3 asam amino yaitu sistn, sistein,

meuonin

- sebagai struktur molekul koenzim, yaitu thiamin, biotin,

koenzim A, ferrodoksin, dan protein besi non-heme

-sebagai struktur molekul bahan produksi sekunder, yaitu

allyl sulfit pada bawang-bawangan, mustard, sulfat flavonoid

Page 5: Unsur Hara FIX

-sebagai struktur molekul sulfolipid yang terdapat pada

membran kloroplas

-Komponen pembentuk protein

-Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan

jamur

Ø  -Pada tanaman kacang-kacangan berfungsi merangsang

pebentukan bintil akar 

-Pada tanaman pepaya berfungsi sebagai aktifator enzim

yang membentuk papain.

-membantu mencegah melarutnya bahan organis di dalam

air, hal ini penting dalam mekanisme cekaman terhadap

salinitas

II. Mikro

a. Klorin (Cl) ion klorin (Cl-) -diperlukan dalam tahapan pemecahan air pada fotosintesis

-menjaga keseimbangan air dengan mengatur tekanan

osmosis di dalam sel tanaman (menjaga turgiditas sel)

-berpengaruh terhadap evolusi O2 di dalam kloroplas

-esensial di dalam fotosistem II

-membantu dalam stabilitas proses oksidasi

b. Besi (Fe) ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2

+). Fe

dapat diserap dalam bentuk khelat

-komponen struktural porfirin, sitrokrom, hemes, hematin,

ferrikrom, leghemoglobin

Page 6: Unsur Hara FIX

(ikatan logam dengan bahan organik)

yaitu NaFe EDTA.

-membantu dalam pembentukan klorofil

-ikut dalam proses oksidasi-reduksi di dalam fotosintesis dan

respirasi

-sebagai bahan pembentuk karbohidrat, lemak dan protein

-sebagai kofaktor beberapa enzim, yaitu: sitokrom oksidase,

katalase, peroksidase, acotinase, sintesa klorofil, α

aminolevulinat sintetase, peptidilprolin hidrolase,

nitrogenase, heme dan non heme aksigenase

c. Boron (B) Ion asam borat (H2BO3-), Bo3

3-, B(OH)4- -Kofaktor dalam sintesis klorofil

-Membantu sintesis protein

-Membantu metabolisme karbohidrat

-berpengaruh dalam translokasi gula dari daun, metabolisme

fenol dan RNA serta aktivitas asam giberelin dan α amilase

-Mengatur kebutuhan air di dalam tanaman

-Membentuk serat dan biji

-Merangsang proses penuaan tanaman sehingga jumlah

bunga dan hasil panen meningkat.

d. Mangan (Mn) ion mangan (Mn2+). Mn dapat diserap

dalam bentuk khelat yaitu Mn EDTA.

-ikut berperan dalam beberapa fungsi enzim, misalnya:

enzim yang mengkatalisir pemecahan air, respirasi,

metabolisme N, ikatan kromatin RNA polimerase, sintesa

tRNA, sintesa fosfatidilinositol, inaktivasi protector IAA

Page 7: Unsur Hara FIX

-sebagai elemen struktural membran kloroplas

-Sebagai bahan pembentuk karbohidrat, lemak dan protein

-berperan dalam transport elektron pada fotosistem II

e. Seng (Zn) Ion Zn2+ -Aktif dalam pembentukan klorofil

-dibutuhkan dalam pembentukan triptopan sebagai prekusor

IAA, metabolisme triptamin

-terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, piridin

nukleotida, alkohol, glukosa-6-P dan triose P, karbonok

anhidrase, fosfodiesterase

-merangsang sintesa sitokrom C

- Sebagai katalisator dalam pembentukan protein

- Berperan aktif dalam transformasi karbohidrat.

f. Tembaga (Cu) Ion Cu+, Cu2+ -berperan dalam transport electron pada fotosintesis

-secara tidak langsung berperan didalam pembentukan nodul

akar

-Sebagai katalisator dalam proses pernapasan dan

prombakan karbohidrat

- Sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan

vitamin

- Secara tidak langsung berperan dalam pembentukan

klorofil

- Sebagai kofaktor beberapa enzim penting, yaitu enzim

Page 8: Unsur Hara FIX

oksidase misalnya: tirosinase, laccase dan asam askorbat

-berperan dalam oksidase terminal oleh sitokrom oksidase

g. Molibdenum

(Mo)

Ion molibdat (MoO42-) - Penting dalam fiksasi nitrogen, yaitu sebagai kofaktor

enzim riboproteinase, nitrogenase, nitrat reduktase yang

berfungsi dalam reduksi nitrat

- Secara tidak langsung berperan dalam produksi asam

amino dan protein 

-berperan dalam serapan dan translokasi besi

j. Natrium (Na) Ion natrium (Na+) -berperan dalam akumulasi asam oksalat

-berperan dalam membukanya stomata, sebagai pengganti K

-berperan dalam aktivitas nitrat reduktase

-menginduksi metabolism “Crassulacean”

-mengatur keseimbangan air

h. Nikel (Ni) Ion Nikel (Ni2+) - kofaktor untuk suatu enzim yang berfungsi dalam

metabolisme nitrogen

- diperlukan oleh enzim urease untuk menguraikan urea

menjadi nitrogen terlarut yang dapat digunakan tanaman

- diperlukan untuk penyerapan zat biji

- membantu perkecambahan biji

i. Selenium (Se) Ion Selenat (SeO42-) dan selenit (SeO3

-) -kofaktor dari enzim GSH peroxidase (GSH-PX) yaitu enzim

yang berada pada sitosol dan matriks mitokondria yang

penting dalam proses detoksikasi

Page 9: Unsur Hara FIX

-mempertahankan keutuhan dinding sel (yang terdiri dari

fosfolipid dan protein) dengan cara mengeluarkan peroksida

dari dalam sel

j. Silikon (Si) Ion Si(OH)4- (asam monosilikat) -mengurangi efek racun dari unsur hara lain

-. Membuat tanaman memiliki daun yang tegak (tidak

terkulai) sehingga daun menjadi efektif menangkap sinar

matahari

-melapisi daun sehingga daun menjadi lebih tahan terhadap

serangan penyakit yang diakibatkan oleh jamur maupun

bakteri, misalnya penyakit blas dan hawar daun bakteri

(HDB)

-memperkuat batang sehingga lebih tahan terhadap serangan

penggerek batang, wereng coklat, dan tanaman tidak mudah

rebah;

-Menyebabkan sistem perakaran tanaman menjadi lebih kuat,

intensif, dan meningkatkan kemampuan akar mengoksidasi

lingkungannya seperti ion fero menjadi feri sehingga

tanaman lebih tahan terhadap keracunan besi.

-Menambah ketahanan tanaman terhadap kekeringan

k. Kobalt (Co) Ion Kobalt (Co2+) -berperan dalam fiksasi nitrogen oleh bakteri simbiotik

-penyusun vitamin B-12 yang penting untuk pembentukan

hemoglobin pada bintil-bintil akar pngikat nitrogen

Page 10: Unsur Hara FIX

-berperan dalam reduktase ribonukleotida

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, I.P.G. 2009. Bahan Ajar Hara Tanaman. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana: Denpasar

Campbell, N.A., Jane, B.Reece., Lawrence, G.Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga: Jakarta

Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Grafindo Persada: Jakarta

Prasetyo, Anang Budi. 2012. Peranan Pupuk Bagi Tanaman. PPL BPP Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Tersedia di:

http://bpptiris.blogspot.com/2012/03/pemupukan-peran-pupuk-bagi-tanaman.html [13 Oktober 2012].