Jonathan L. Parapak: ICHEC diharapkan dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa

Melihat kondisi negara saat ini, Rektor UPH Jonathan L. Parapak mengatakan

pentingnya generasi muda dipersiapkan dengan nilai-nilai dasar yang kokoh. Hal ini dimulai dari pendidikan. Pernyataan tersebut disampaikan kepada media, di sela-sela berlangsungnya International Christian Higher Education Conference (ICHEC), Rabu 6 November 2013, di kampus UPH.

Lebih lanjut ia mengatakan pentingnya peran media dalam memasyarakatkan nilai-nilai yang penting, seperti kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu UPH bekerjasama dengan dua universitas Kristen dari Amerika, Biola University dan Corban University,

untuk mengadakan konferensi yang dihadiri peserta dari 11 negara dan para tokoh-tokoh terkenal dunia yang ahli dalam bidangnya, seperti Duane Litfin dari Wheaton College AS, Dr. Rodney Philip Thompson Kepala Sekolah Laidlaw College Selandia Baru dan Dr. David Aikman, wartawan dan penulis terkemuka AS.

“Kita mau belajar dari pengalaman mereka, bagaimana mempersiapkan generasi muda untuk masa depan. Dengan demikian selain belajar dari aspek keilmuan, konferensi ini juga diharapkan dapat memberikan masukan terkait dengan hal-hal yang sangat pokok mengenai kebenaran, karakter dan keimanan,” tegas

FOKUS

NOVEMBER 2013 | UPH NEWS 1

(kiri-kanan) Rodney Philip Thompson, Duane Litfin, Jonathan L. Parapak

2

3

4

5

REFLEKSI REKTORAT KEMAHASISWAANAGENDA

INFO AKADEMIKGALERI

OPINI

6

7

8

ALUMNIRESENSIINSPIRASILPPM

PROFICIATTESTIMONI

INTERNATIONAL CORNER

INFO TERKINIPOJOK MARKETING

EDISI NOVEMBER - DESEMBER 2013

Parapak. Hasil dari konferensi ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada kemajuan bangsa.

Terkait dengan peran penting media dalam pendidikan, Parapak mengatakan bahwa sesungguhnya media sangat penting untuk mendorong terjadinya pembaruan dalam masyarakat. Namun peran media dalam pendidikan masyarakat menurutnya masih kurang. Karena itu stasiun-stasiun TV perlu memperhatikan aspek-aspek penting ini (kebenaran dan keadilan, red.).

Ia juga menyinggung pentingnya pemerataan pendidikan yang mengutamakan karakter, agar tidak hanya di kota-kota besar. Tetapi juga ke pelosok-pelosok daerah di Indonesia. ”Untuk itu kami di YPPH membangun sekolah-sekolah di daerah pelosok seluruh Indonesia,” katanya. Parapak berharap konferensi ini dapat membangkitkan semangat bagi para mahasiswa untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa, baik melalui bidang pendidikan maupun media. Sehingga kelak ketika mereka terjun di industri profesional mereka bisa membawa dampak yang besar bagi kemajuan bangsa.

Bulan Pahlawan ini telah menjadi momen yang tepat untuk UPH semakin mendukung Indonesia menyongsong hari depan yang gemilang. Turut merayakan hari peringatan para pahlawan yang telah berjasa bagi Indonesia, Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UPH mengadakan sebuah orasi kebangsaan bertemakan Revitalisasi Wawasan Kebangsaan Generasi Muda, Guna Mewujudkan Indonesia yang Demokratis Seutuhnya.

Sementara itu dari segi pendidikan, UPH bersama dengan dua universitas Kristen asal Amerika, Biola University dan Corban University, untuk pertama kalinya mengadakan International Christian Higher Education Conference, yang menghadirkan peserta dari 11 negara dan para tokoh-tokoh terkenal dunia yang ahli dalam bidangnya. Konferensi ini digelar dengan harapan dapat membangkitkan semangat bagi para mahasiswa untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa, baik melalui bidang pendidikan maupun media.

ADVISOR : Jonathan L. ParapakEDITOR IN CHIEF : Lorensia SoegiartoEDITOR : Rosse Mince HutapeaART DIRECTOR : Daniel HendiawanDESIGNER : Jessica

KRITIK DAN SARANRosse Mince Hutapea [PR] ext: 2509e-mail: rosse.hutapea@uph.edu

- EDITORIAL - REFLEKSI REKTORAT

UPH NEWS | NOVEMBER 20132

AGENDA BULAN DESEMBER

7 DESEMBER 2013Dean’s Talk: School of Design

17 - 18 DESEMBER 2013Aksi Natal UPH

20 DESEMBER 2013Natal UPH

Mengusung tema “Reflect Your True Beauty”, salah satu acara tahunan terbesar Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) UPH – Miss UPH Scholar (MUS), kembali diadakan untuk yang ke tujuh kalinya. Dalam Grand Opening, secara khusus Rektor UPH Jonathan L. Parapak menambahkan satu kriteria Miss UPH Scholar 2014 yaitu Faith. “Justru faith kita harus terwujud dalam bagaimana kita berpikir, menampilkan diri, dan juga bertindak,” jelasnya menambahkan 3 kriteria MUS lainnya – Brain, Beauty, Behavior.

Jonathan L. Parapak

KEMAHASISWAAN

Kita menyambut dengan penuh syukur diterbitkannya UPH News pada bulan Desember 2013.

UPH hadir sebagai bagian dari bangsa yang sedang membangun, dengan harapan untuk dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi generasi muda calon–calon pemimpin masa depan bangsa. Dengan visi “ilmu yang sejati, iman kepada Tuhan dan karakter yang mulia” UPH menghadirkan pendidikan holistis berkualitas dan berstandar serta berwawasan global. Tuhan telah memberkati UPH dengan para profesor, dosen, dan staf yang sungguh-sungguh mengabdi dengan tulus dan ikhlas sehingga Tuhan memberkati kita dengan berbagai kemajuan dan prestasi yang menggembirakan.

Pada 2 November 2013, UPH mewisuda 1.080 sarjana dari 1.151 yudisium, dari berbagai strata, sehingga dalam usia yang hampir 20 tahun, alumni UPH sudah melampaui 19.000. Mereka sudah mengukir berbagai prestasi di

berbagai pelosok Nusantara bahkan dunia internasional. Wisuda November ini patut kita syukuri, karena kita telah mewisuda 412 guru dari Teacher College, yang sudah tersebar diseluruh nusantara mengajar di lebih dari 40 sekolah, mengukir sejarah baru hadirnya pendidikan holistis berkualitas. Tahun akademik ini juga merupakan tahun bersejarah, dimana UPH memulai program akselerasi dan beberapa program baru yang membuat UPH berada di garis depan dalam merintis inovasi untuk meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.

Perjalanan masih panjang. Banyak yang perlu ditingkatkan, dibarui dan ditambahkan. Saya mengajak kita bekerja keras, smart dan terus berdoa semoga UPH terus dipakai Tuhan menjadi saluran berkat bagi bangsa dan Negara untuk kemuliaan Nama Tuhan.

Semua hanya karena karena kasih karunia Tuhan, “by Grace Alone“, karena itu segala kemuliaan hanya bagi Allah.

Miss UPH Scholar 2014

NOVEMBER 2013 | UPH NEWS 3

Program Magister Hukum UPH telah membuka program studi terbarunya Magister Kenotariatan (M.Kn.) di

kampus UPH Semanggi. Fakultas Hukum UPH merupakan satu dari tiga universitas di Jabodetabek yang membuka program studi kenotariatan.

Program Magister Kenotariatan UPH mengkhususkan diri pada bidang bisnis (perusahaan), investasi, dan pasar modal. Sehingga, para mahasiswa selain dipersiapkan dan dilengkapi dengan pengetahuan hukum, juga secara khusus dibekali dengan pengetahuan hukum bisnis, dan keterampilan dalam menyusun berbagai macam akta-akta dan juga perjanjian. Hal ini

Program Kenotariatan Magister Hukum UPH

diberikan untuk menjadikan lulusan Magister Kenotariatan UPH yang profesional, beretika, dan berintegritas dalam kaitannya di dunia bisnis dan perdagangan, terutama investasi, pasar modal, dan perusahaan.

Program ini disusun dalam waktu 18 (delapan belas) bulan. Perkuliahan akan dimulai setiap bulan September dan Februari, dengan tim pengajar berkualitas dan berpengalaman diantaranya: Hakim Agung Prof. Dr. Valerine J. L. Kriekhoff, Dosen Luar Biasa Prof. Dr. Nindyo Pramono, Praktisi Hukum Dr. Frans Winarta, S.H., M.H. & Partners dari Kantor Hukum Winarta & Partner, Notaris Dr. Lieke Tukgali, S.H., M.Kn., Notaris Dr. Budi Untung, S.H., M.Kn. dan sederet dosen ahli lainnya.

INFO TERKINI

Joint Degree UPH - RMIT

UPH memperkenalkan program terbarunya yaitu UPH-RMIT Joint Degree pada 19 Agustus 2013.

Program Joint Degree saat ini dibuka untuk jurusan ekonomi, manajemen, akuntansi, marketing, dan komunikasi. Berbeda dengan Program Dual Degree, mahasiswa Joint Degree akan melaksanakan perkuliahan sepenuhnya di UPH dengan mendatangkan dosen-dosen dari RMIT Australia. Di dalam presentasinya, Gerard Shanahan, Director, Planning and Resource RMIT University, mengatakan setelah memenuhi

Gerard Shanahan - Director, Planning & Resource RMIT University

jumlah kredit perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan 3 gelar sekaligus, yaitu Diploma of Commerce dan Bachelor of Business dari RMIT, dan Sarjana Ekonomi dari UPH.

Dengan program ini, biaya studi akan lebih murah. Karena tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk belajar ke luar negeri, namun tetap mendapatkan kurikulum dari luar negeri. Perkuliah dapat ditempuh 3 tahun di UPH, dan mahasiswa akan memperoleh 3 gelar sekaligus dari UPH dan RMIT. Manfaatnya, lulusan program ini akan memperoleh peluang yang lebih besar dalam dunia kerja, tidak hanya di Indonesia tapi juga di pasar internasional.

RMIT adalah salah satu universitas berskala internasional terbaik di Australia. 40% mahasiswa RMIT berasal dari berbagai negara baik yang berkuliah di Australia maupun yang tersebar di kampus RMIT di negara-negara Asia. [ym]

Prof. Eka

POJOK MARKETING

Pernyataan itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran UPH Prof. Dr. Dr. dr. Eka J Wahjoepramono

SpBS. Dalam acara Dean’s Talk 11 Oktober 2013 lalu. Hal ini disampaikannya mengingat banyaknya mahasiswa saat ini yang berencana mengambil profesi dokter untuk memperoleh kekayaan materi semata. Menurutnya, seorang dokter sejati tidak mungkin menjadi kaya mendadak karena profesi dokter adalah menyembuhkan yang sakit.

Dalam Dean’s Talk yang dihadiri sekitar 100 peserta ini, Prof. Eka juga menyampaikan beberapa kriteria pendidikan kedokteran mutu baik, diantaranya: persentase jumlah mahasiswa yang lulus sarjana kedokteran dan infrastruktur pendidikan yang baik. Dengan angka kelulusan 80% per tahun, mahasiswa UPH berkomitmen terhadap panggilannya dalam dunia kedokteran. “Semua yang dibangun di kompleks Siloam ditujukan untuk medical sciences, ada research-nya, fakultas kedokteran, dan juga rumah sakit,” kata Prof. Eka memastikan UPH memenuhi kriteria tersebut.

Dean’s Talk merupakan acara yang menjadi wadah bagi orang tua calon mahasiswa UPH mengetahui lebih detail program-program yang ditawarkan UPH. Sampai saat ini, Dean’s Talk juga telah diadakan untuk fakultas ekonomi, fakultas sosial dan ilmu politik, dan fakultas ilmu komputer.

“Dokter itu Panggilan Jiwa dan Profesi”

UPH NEWS | NOVEMBER 20134

ICHEC

Peran iman dalam proses pembelajaran menciptakan beragam kontroversi dan perdebatan. Di tengah

marjinalisasi dan penghapusan nilai-nilai keagamaan oleh akademisi dan media serta konsekuensinya yang besar bagi pembentukan makna sejati dari kehidupan pribadi dan profesionalitas kita, UPH bekerjasama dengan Biola University dan Corban University AS

International Christian Higher Education Conferencemenyelenggarakan International Christian Higher Education Conference (ICHEC) bertema ‘Faith, Learning and Media of Hope’.

Konferensi ini mempresentasikan hasil penelitian, lokakarya dan diskusi panel dengan fokus pada isu bagaimana pandangan hidup Kristen yang berpusat pada prinsip keutamaan Kristus memberikan kontribusi terhadap integrasi iman dan pembelajaran, serta bagaimana media menginspirasi dan memberdayakan masyarakat kita agar kita tidak kehilangan harapan untuk masa depan. Invasi yang masif dari berbagai jenis informasi ke dalam pikiran generasi muda dengan bantuan teknologi media yang semakin canggih dapat mengalihkan perhatian mereka dari apa yang sesungguhnya essensial dan secara moral imperatif dalam kehidupan mereka.

INFO AKADEMIK

GALERI

Orasi kebangsaan oleh Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan dan Moderator Victor Silaen (UPH)

Talkshow bersama Miss UPH Scholar 2013 Be Inspired - Know More, Love More

Wisuda XXIV UPH

Blood Donation 1-Kerja sama BEM UPH dengan fakultas kedokteran dan UTDC PMI Kab. Tangerang

Mahasiswa Komunikasi UPH Company Visit ke Yahoo! Indonesia

Career Workshop: How to Build My Professional Network and Career by Adidas Group

Menjawab fenomena tersebut, Dr. Duanne Litfin, mantan Presiden Wheaton College AS, menjelaskan ‘Christ-centered Education’. Menurutnya, Christ-centered berarti menempatkan Yesus Kristus sebagai kunci pemersatu dari semua pemahaman manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan para murid semua ilmu yang telah didapatkan dan mensyukurinya karena semua ilmu berasal dari Dia. Dr. Rodney Philip Thompson, pendidik terkemuka dari Laidlaw College, Selandia Baru, mendorong para peserta berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Sementara Dr. David Aikman, jurnalis terkemuka, memaparkan pentingnya menyikapi berbagai permasalahan yang ada di dunia ini dengan perspektif jurnalis Kristen. Ia yakin media memiliki peran sangat penting dalam menjadi agen perubahan.

Dr. David Aikman

NOVEMBER 2013 | UPH NEWS 5

Elya K. Wibowo

John Riady

Menguatnya perekonomian kelas menengah telah mengakibatkan munculnya berbagai industri

perancangan. Baik dalam industri arsitektur, interior, advertising, dan desain produk,

Judul diatas merupakan penggalan dari pernyataan dalam orasi ilmiah yang disampaikan John Riady,

Dekan Eksekutif Fakultas Hukum UPH, yang disampaikan pada Dies Natalis Fakultas Hukum UPH ke-17 (19/9/2013) di kampus UPH, Karawaci. Orasi ilmiah berjudul ‘Visi Pendidikan Hukum untuk Indonesia di Era Konsolidasi

Mencari Desain yang Melihat Masa Depan

Tujuan Pendidikan Hukum Menjadikan Arsitek Masyarakat dan Peradaban

OPINI

lapangan pekerjaan di bidang desain tersebut semakin terbuka lebar.

Menanggapi permintaan pasar yang semakin meningkat itu, lulusan desain harus lebih dari sekedar mampu menggambar. Menurut Dekan School of Design (SoD) Elya K. Wibowo, sejak dari berkuliah, mahasiswa harus dibekali dengan berbagai ilmu, baik secara teori maupun dalam praktek dan teknologi, berpadu dalam seluruh mata kuliah yang menekankan proses, bukan sekedar hasil perancangan. “Ini yang baik di UPH, fakultas desain kita lebih menekankan pada kemampuan perancangan yang bersifat jangka panjang, suatu pengembangan kemampuan perancangan itu kedalam berbagai dimensi kehidupan, yang

Demokrasi dan Globalisasi’ merupakan sebuah gagasan pendidikan hukum yang ideal.

John menyebutkan dua jenis tujuan pendidikan hukum yaitu tujuan absolut dan tujuan kontekstual. Tujuan absolut dari pendidikan hukum adalah menjadikan arsitek masyarakat dan peradaban (social engineers). ”Tujuan ini merupakan yang utama. Karena itu profesi dan pendidik hukum diberikan tanggung jawab untuk membatasi dan mengatasi sifat dasar manusia yang berdosa, dan juga menciptakan sebuah peradaban dimana kreativitas, inovasi dan potensi manusia yang sesungguhnya dapat diangkat dan disempurnakan,” tegas John.

Tantangan yang dihadapi pendidikan hukum adalah filosofi atau pandangan post-modern, dimana manusia menempatkan diri sebagai pusat. Hal ini mengakibatkan batasan benar dan

diharapkan memberi lulusan kami kemampuan berkembang melampaui sekedar suatu jenjang karier industri yang sempit, bahkan menciptakan sendiri profesi ataupun niche bidang keahlian mereka di tengah industri desain,” tegas Elya. “Jadi lulusan kita tentu harus bisa menggambar, namun bukan sekedar menggambar, tapi sampai taraf dapat menilai yang baik dan yang tidak, mampu membaca segala aspek untuk memutuskan metode gambar yang akan digunakan, tahu persis mengapa menggambarnya demikian, apa saja yang ingin dikomunikasikan secara tajam lewat gambar seperti itu, berpikir jangka panjang dan integratif, agar nantinya dapat mencapai posisi decision maker atau leader,” tambah Elya.

salah, adil dan tidak adil menjadi kabur. Untuk mengembalikan fungsi praktisi hukum yang lebih bermakna dan membangun, maka pendidikan hukum harus mengembalikan pengertian profesi ini sebagai sebuah panggilan.

Sedangkan tujuan kontekstual dari pendidikan hukum, menurutnya yaitu menjadikan praktisi hukum yang dapat mencerminkan perspektif ’real world’ dan multi disciplinary. Karena kemampuan teknis sekarang ini tidak lagi cukup untuk menghasilkan sarjana hukum yang berhasil.

Di akhir presentasinya, John Riady mengatakan bahwa pendidik maupun praktisi hukum, telah dianugerahkan sebuah privilege yang diikuti tanggung jawab moral yang berat. Karena anak-anak yang dididik kelak akan memimpin dan menentukan masa depan bangsa ini.

UPH NEWS | NOVEMBER 20136

Alumni Center merupakan rumah kedua bagi para alumni UPH. Sejalan dengan visi dan misi UPH, Alumni

Center menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar alumni sekaligus menciptakan networking yang baik. Alumni Center juga memberikan berbagai informasi seputar peluang kerja dan informasi terkait alumni.

Salah satu koleksi unggulan di The Johannes Oentoro Library adalah koleksi buku-buku Kristen yang berkualitas

seperti salah satu buku berikut ini. Berikut adalah sedikit ringkasan isinya:

Siapakah kita? Apakah artinya menjadi otentik? Benar? Baik? Apakah artinya menjadi kudus? Dan bagaimana pertumbuhan fisik dan kedewasaan rohani seseorang berkaitan?

Dalam buku “The Developing Christian”, Peter Feldmeier bergumul dengan interkoneksi antara pertumbuhan manusia secara normal

Title : The Developing ChristianAuthor : Peter FeldmeierPublisher : Inter Varsity FellowshipCall Number : 248.482 FEI dLocation : 3rd. Floor

Alumni CenterDisamping itu, dengan bergabung dalam

Alumni Membership Card, para alumni dapat memperoleh berbagai benefit dan kemudahan, seperti akses ke Perpustakaan Johannes Oentoro, fasilitas olahraga di UPH, studi lanjutan, berbagai potongan harga di restoran, toko buku, hotel, rumah sakit, dan jasa layanan alumni lainnya. Berbagai mitra dari Alumni Center UPH saat ini diantaranya Books&Beyond Bookstore, Hard Rock Hotel Bali & Penang, Concorde Hotel Singapore, MRCCC Siloam Semanggi Hospital, Bebek Bengil Jakarta, dan Sagoo Restaurant.

Dengan adanya wadah ini, diharapkan para alumni dapat memperoleh manfaat yang terbaik dari pelayanan Alumni Center dan semakin berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup.

dan pertumbuhan rohani. Dimulai dengan pembahasan prinsip-prinsip dasar spiritualitas Kristen, kemudian dia membahas investigasi kedewasaan manusia saat melalui tahap-tahap kehidupan, dengan setiap tantangan dan kesempatan pada setiap tahapannya. Perhatian khusus diberikan pada perkembangan moral dan ego. Dalam konteks perkembangan manusia, dia menginvestigasi kemajuan spiritual, khususnya saat berhubungan dengan kehidupan doa, pekerjaan, dan hubungan dengan sesama.

ALUMNI

RESENSI

LPPM

INSPIRASI

“Gita WirjawanMenteri Perdagangan RI

Dengan anda gemar membeli barang import, maka uang anda akan mensejahterakan rakyat di negara asal barang itu. Karena itu bijaklah terhadap pola konsumsi anda. Di era pasar bebas, tindakan protektif terhadap industri dalam negeri bukanlah merupakan solusi. Tetapi KONSUMEN CERDASLAH YANG HARUS DIBENTUK.”

Business School UPH mengadakan PKM Pelatihan Pengembangan Usaha yang mengangkat tema Implementasi

Saluran Distribusi dan Pemahaman Prilaku Konsumen yang Efektif dan Praktek Tertib Pembukuan Pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Tangerang.

”Pelatihan ini membuka wawasan dan memotivasi untuk lebih maju lagi, dalam pendistribusian, pengemasan dan cara produksi barang secara modern. Sekarang para pengusaha ini sudah tahu membuat label produknya, mulai memperhatikan kandungan kalori dan kualitas bahan baku dari makanan yang dihasilkan,” jelas Ibu Ida, Ketua Koperasi yang membawahi UKM dari 29 Kecamatan di Tangerang.

NOVEMBER 2013 | UPH NEWS 7

“

Edy Wibowo, S.H., M.H. Alumni Fakultas Hukum UPH, Hakim PN Tasikmalaya

TESTIMONI

Saya berterima kasih kepada Universitas Pelita Harapan karena telah berhasil mendidik saya sampai saat ini. UPH itu luar biasa, karena walaupun didesain untuk fokus pada hukum bisnis, ternyata UPH juga sukses dalam bidang moot court. Selain kemampuan atau prestasi, etika dan moral adalah yang penting dalam pendidikan tinggi. Karenanya, saya bangga menjadi alumni UPH. Misalnya, ketika saya membuat tulisan di media massa, saya selalu mencantumkan identitas saya sebagai dosen UPH, hal ini juga dikarenakan kegemaran saya dalam dunia pendidikan. Kini UPH maju pesat, dari segi fasilitas dan semua sangat maju. Kalian, para mahasiswa, harus jauh lebih hebat lagi. Yang membedakan kalian dengan mahasiswa lain adalah bahwa kalian punya fasilitas yang lengkap. Itu yang harus dimanfaatkan dengan optimal dan sebaik-baiknya. From Karawaci comes glory.”

Sebanyak 1.080 wisudawan dari 1.151 mahasiswa yang lulus yudisium semester genap 2012/2013,

mengikuti prosesi wisuda XXIV. Winisuda terbaik pada strata diploma diraih oleh Martinarofa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH) jurusan Manejemen Perhotelan dengan IPK 3,79. Strata sarjana diraih Danny Laurent dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) jurusan Biologi dengan IPK 3,94. Strata pascasarjana diraih Noviana Halim, program studi Magister Manajamen dengan IPK 4,00. Terbaik pada program Doktor Hukum diraih Maria Soetopo dengan IPK 3,99.

Rektor UPH, Jonathan L. Parapak mengatakan bahwa dalam usia yang hampir

Wisuda UPH XXIV PROFICIAT

Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan baru saja merayakan hari jadinya yang ke-17. Sejak berdirinya di

tahun 1996, Fakultas Hukum UPH telah meraih berbagai prestasi, diantaranya: terakreditasi A sebanyak 3 kali berturut-turut, para dosen yang berstandar pendidikan minimal S2, tim moot court yang berhasil mewakili Indonesia di kompetisi tingkat Internasional, sampai dengan penganugerahan predikat Outstanding

Diesnatalis Ke - 17Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan

Students for The World oleh departemen luar negeri kepada mahasiswa fakultas hukum UPH selama 2 tahun terakhir.

Teruslah membangun pendidikan yang berkualitas, mencetak berbagai prestasi, dan menghasilkan generasi masa depan yang cerdas, beriman, dan berkarakter ilahi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Selamat Hari Ulang Tahun ke 17 Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan!

20 tahun, alumni UPH sudah melampaui 16.000. Mereka sudah mengukir berbagai prestasi di berbagai pelosok Nusantara bahkan dunia internasional. ”Wisuda November ini merupakan wisuda yang sangat kita syukuri, karena ada 412 guru dari Teacher College yang mengikuti wisuda, dan mereka sudah tersebar di lebih dari 40 sekolah, mengukir sejarah baru hadirnya pendidikan holistis berkualitas di berbagai pelosok tanah air,” kata Parapak. Tahun akademik ini merupakan juga tahun bersejarah dimana UPH memulai program akselerasi, dan beberapa program baru yang membuat UPH berada di garis depan dalam merintis inovasi untuk meningkatkan mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.

Miss UPH Scholar 2014

ICS is a community created by UPH students to assist and help foreign students during their adaptation

process in UPH, to share information and to build networking with both local students and fellow foreign students. Some of ICS programs are new students welcoming, culture day, and celebration on important occasions (special event).

Now that we are approaching the end of our Semester 1, I believe all students have

become more familiar with UPH culture, value, vision and mission. International Office (IO) supports the overall UPH vision by offering global experiences for UPH students. We are committed to provide a prime academic experience and exposure to a global culture that will enrich the study experience of our students.

In the journey towards true excellence in education, IO developed strategic cooperation with world-class institutions around the globe. UPH students have the opportunity to experience new culture, new environment,

Committee of International Community for Students (ICS) held a welcoming event for 10 foreign students that will start their study in the 2012/2013 even semester. These 10 students come from Korea and Netherlands. This event’s purposes are to introduce ICS, to get know campus environment, and to build togetherness. In this event, international students could

make new friends, and exposure to a valuable global experience.

IO offers various programs that will enable students to gain a global exposure through:Student Exchange Program (SEP)

SEP allows students to study for one or two semester at our partner university by paying UPH tuition fees only and transfer the credit earned to UPH. Dual Degree Program (DDP)

A great chance for UPH students to graduate with two degrees from reputable universities, by combining study experience at home and abroad. DDP is available for the Management, Law, Interior Design, Food Technology, and Hospitality Management majors.

UPH NEWS | NOVEMBER 20138

INTERNATIONAL CORNER

International Programs

enjoy traditional dances and entertainment performances. Foreign students also could take photo of them wearing Indonesia traditional costume with additional props, such as Indonesia traditional properties and culinary, at the photo corner. After the event, students went around campus to see their classes and facilities for studying, sport, and other facilities around UPH.

We do hope that through the various programs offered, student can benefit and advance their study experience and contribute to make this nation better in the future.

Interational Office Staff and ICS Committee

ICS for UPH International Students