UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf ·...

35
PENGEMBANGAN NO SMOKING HANDOUT BERBASIS STUDI KASUS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI SISTEM RESPIRASI DI MAN Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi oleh Windy Oktaviani 4401412021 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf ·...

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

PENGEMBANGAN NO SMOKING HANDOUT

BERBASIS STUDI KASUS SEBAGAI SUMBER BELAJAR

MATERI SISTEM RESPIRASI DI MAN

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

oleh

Windy Oktaviani

4401412021

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

ii

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

iii

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain. (Q.S Ash-Sharĥ: 5 dan 7) “Awali segala sesuatu dengan niat dan

keikhlasan, InsyaAllah akan berjalan dengan lancar”.

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini

dipersembahkan untuk kedua orang tua yang selalu

memberikan semangat dan motivasi dalam segala hal, serta

untuk Almamater Universitas Negeri Semarang, terutama

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam yang telah memberi fasilitasi untuk menuntut ilmu

hingga mencapai gelar sarjana.

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat serta

hidayah-Nya dan tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada

Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengembangan No Smoking Handout Berbasis Studi Kasus sebagai

Sumber Belajar Materi Sitem Respirasi di MAN”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri

Semarang. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan dari

berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan penelitian.

3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

penelitian.

4. Dr. Lisdiana, M.Si. dan Dr. Siti Alimah, M.Pd. selaku dosen pembimbing

yang telah tulus dan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Supriyanto, M.Si. sebagai dosen penguji yang dengan penuh rasa sabar

memberikan saran dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

6. Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. sebagai validator yang telah memberikan arahan

dan masukan untuk kesempurnaan pengembangan handout.

7. Bapak/Ibu dosen Jurusan Biologi atas seluruh ilmu yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

8. H. Bukhori, S.Ag. selaku Kepala MAN Pemalang yang telah memberikan

izin penulis melaksanakan penelitian.

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

vi

9. Drs. Bagus Purwoko dan Endang Winarsih, S.Pd. selaku guru Biologi MAN

Pemalang yang telah memberi inspirasi dan kesempatan penulis untuk

melaksanakan penelitian dan senantiasa memberikan dukungan.

10. Siswa-siswi MAN Pemalang, khususnya kelas XII MIA, XI MIA 1, dan XI

MIA 2 yang telah membantu kesuksesan jalannya penelitian.

11. Bapak Agus Tarumo, Ibu Sunaiyah, Kakak Ayu Yulisyawati, Kakak Hari

Setiawan, keponakan Maritsa Hayu Syaqilla yang senantiasa mengiringi

langkah penulis dengan doa yang tulus, motivasi yang tiada hentinya

diberikan dan seluruh keluarga besar yang memberikan doa, pengorbanan,

dukungan dan perjuangan serta kasih sayang yang tiada henti hingga

terselesaikannya skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku tersayang (Ulul, Yayu, Khitmatul, Vinda, Gretta, Mayang,

Hasan, Andi, Syaifudin, Zahrina, Vina, Nida, Ika, Yustina, Deviani, Naila),

teman-teman CBF 2014 & 2015, teman-teman PPL di SMP N 36 Semarang,

teman-teman KKN di Kelurahan Pakintelan, dan juga teman-teman Jurusan

Biologi 2012, khususnya teman-teman Rombel 2 Pendidikan Biologi 2012

yang telah menjadi tempat untuk berbagi cerita, terima kasih telah

memberikan arti sebuah kehangatan persahabatan, memberi kenangan dan

mewarnai cerita terindah kepada penulis.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu.

Tidak ada satupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali

untaian doa semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sebaik-

baiknya dan berlimpah rahmat serta hidayah-Nya.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca demi

kebaikan di masa yang akan datang dan pengembangan ilmu pengetahuan serta

menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait.

Semarang, 2 November 2016

Penulis

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

vii

ABSTRAK

Oktaviani, Windy. 2016. Pengembangan No Smoking Handout Berbasis Studi

Kasus sebagai Sumber Belajar Materi Sistem Respirasi di MAN. Skripsi.

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Lisdiana, M.Si. dan Dr. Siti

Alimah, M.Pd.

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan

dalam berbagai bentuk alat dan bahan ajar. Guru dituntut untuk kreatif dalam

mencari dan mengumpulkan sumber belajar serta dapat membuat alat atau bahan

ajar yang diperlukan dalam pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Sumber belajar yang digunakan

dalam pembelajaran di MAN Pemalang salah satunya yaitu buku paket, namun

buku paket bab sistem respirasi pada sub bab bahaya merokok belum terdapat

informasi tentang bahaya merokok yang lebih detail sehingga dikembangkan No

Smoking Handout. Penelitian bertujuan menganalisis validitas dan kelayakan No

Smoking Handout sebagai sumber belajar materi sistem respirasi.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

(Research and Development). Populasi penelitian siswa MAN Pemalang, 15 siswa

kelas XII sebagai sampel untuk uji skala kecil dan seluruh kelas XI MIA 1 dan XI

MIA 2 yang berjumlah 76 siswa sebagai sampel uji skala luas dengan

pengambilan sampel purposive sampling. Validitas No Smoking Handout diukur

menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi

dan disesuaikan, dan kelayakan No Smoking Handout dilihat dari peningkatan

hasil tes kognitif siswa dengan desain pengambilan data pre-eksperimental design

dengan bentuk one-group pre-test dan post-test design.

Hasil penelitian validitas handout meliputi komponen isi sebesar 82,4%,

komponen kebahasaan sebesar 82,3%, dan komponen penyajian dan kegrafikan

sebesar 77,3% dengan rerata penilaian validator sebesar 80,7% (kriteria valid).

Peningkatan hasil kognitif siswa menggunakan No Smoking Handout sebagai

sumber belajar dianalisis dengan uji N-gain pada kelas XI MIA 1 sebesar 0,63 dan

kelas XI MIA 2 sebesar 0,59, keduanya dengan kriteria sedang dan dengan

ditandai hasil belajar kognitif siswa untuk kedua kelas mencapai ketuntasan

klasikal pada kelas XI MIA 1 sebesar 84,2% dan kelas XI MIA 2 sebesar 78,9%.

Simpulan penelitian ini adalah No Smoking Handout dinyatakan valid oleh

pengguna (siswa dan guru), validator materi dan media serta layak digunakan

sebagai sumber belajar materi sistem respirasi di MAN.

Katakunci: no smoking handout, sistem respirasi, sumber belajar

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................. ii

PENGESAHAN ....................................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

PRAKATA ............................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Spesifikasi Penelitian ............................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

F. Penegasan Istilah ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Studi Kasus Perilaku dan Bahaya Merokok ............................ 8

B. Sumber Belajar ........................................................................ 11

C. Pengembangan No Smoking Handout ......................................... 14

D. Kerangka Berpikir .......................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Prosedur Penelitian .................................................................. 20

B. Data dan Cara Pengambilan Data ............................................ 23

C. Metode Analisis Instrumen Tes ............................................... 24

D. Metode Analisis Data Hasil Penelitian .................................... 28

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

ix

Halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 32

B. Pembahasan ............................................................................. 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................. 51

B. Saran ........................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 52

LAMPIRAN ............................................................................................. 55

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka berpikir penelitian pengembangan No Smoking Handout

berbasis studi kasus sebagai sumber belajar siswa di MAN ..............

19

2. Langkah-langkah penggunaan metode Research & Development ..... 20

Gambar

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Langkah penelitian, teknik, instrumen penelitian, dan sumber

data .............................................................................................

24

2 Nomor butir soal yang sesuai dengan tingkat validitas soal ........ 25

3 Nomor butir soal yang sesuai dengan tingkat daya beda ........... 27

4 Nomor butir soal yang sesuai dengan tingkat kesukaran .......... 28

5 Nomor butir soal yang sesuai dengan daya pengecoh ............... 28

6 Rentang persentase dan kriteria kualitatif uji kelayakan media

dan materi ..................................................................................

29

7 Rentang skor dan kriteria N-gain .............................................. 30

8 Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan guru dan

siswa ..........................................................................................

31

9 Penilaian validator No Smoking Handout materi sistem respirasi 36

10 Saran validator kepada peneliti terhadap No Smoking Handout

materi sistem respirasi ...............................................................

36

11 Pernyataan dan persentase tanggapan siswa kelas XII MIA 3

terhadap No Smoking Handout materi sistem respirasi pada uji

skala kecil di MAN Pemalang ....................................................

39

12 Saran siswa kelas XII MIA 3 kepada peneliti terhadap No

Smoking Handout materi sistem respirasi pada uji skala kecil di

MAN Pemalang .........................................................................

40

13 Nilai pretes dan posttest yang dicapai oleh siswa pada kelas XI

MIA 1 dan XI MIA 2 di MAN Pemalang ..................................

41

14 Hasil uji N-gain pada kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 MAN

Pemalang ...................................................................................

41

15 Pernyataan dan persentase tanggapan siswa kelas XII MIA 3

terhadap No Smoking Handout materi sistem respirasi pada uji

skala luas di MAN Pemalang ......................................................

42

Tabel

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus pembelajaran .............................................................. 55

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 58

3. Hasil wawancara guru ............................................................. 69

4. Lembar validasi materi tahap 1 ............................................... 70

5. Lembar validasi materi tahap 2 ............................................... 74

6. Lembar validasi media ............................................................ 80

7. Angket tanggapan guru pada uji skala kecil ........................... 91

8. Angket tanggapan guru pada uji skala luas ............................ 93

9. Angket tanggapan siswa pada uji skala kecil ......................... 95

10. Angket tanggapan siswa pada uji skala luas ........................... 96

11. Lembar validasi angket perilaku merokok ............................. 97

12. Angket perilaku merokok ........................................................ 101

13. Kisi-kisi soal uji coba ............................................................. 105

14. Rekapitulasi dan tabulasi hasil ANATESV4 soal ujicoba

(pretest dan posttest) ..............................................................

106

15. Soal evaluasi (pretest dan posttest) ......................................... 109

16. Lembar jawab siswa ............................................................... 116

17. Lembar hasil diskusi siswa ..................................................... 118

18. Data hasil belajar kognitif siswa ............................................. 119

19. Data hasil uji N-gain ............................................................... 120

20. Rekapitulasi tanggapan siswa pada uji skala kecil ................. 122

21. Rekapitulasi tanggapan siswa pada uji skala luas ................... 123

22. SK dosen pembimbing ............................................................ 124

23. Surat izin penelitian ................................................................ 125

24. Surat bukti telah melaksanakan penelitian ............................. 126

25. Dokumentasi penelitian .......................................................... 127

26. No Smoking Handout (produk yang dikembangkan) .............. 128

Lampiran

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu pembelajaran tidak dapat terlepas dari sumber belajar. Sumber

belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai

bentuk media. Guru dituntut untuk kreatif dalam mencari dan mengumpulkan

sumber belajar, serta membuat bahan ajar yang diperlukan dalam pembelajaran

yang dapat membantu siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum. Bentuk sumber belajar tidak terbatas, dapat berbentuk

cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang

dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Sumber belajar yang biasanya

digunakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran berupa bahan ajar yang

berbentuk buku paket (Prastowo 2012). Berdasarkan silabus KD 4.9

merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara dan

mengolah informasi beberapa risiko negatif merokok pada remaja untuk

menentukan keputusan. Seharusnya materi tersebut perlu dicantumkan dalam

buku paket sebagai sumber belajar siswa agar siswa dapat mengetahui dan peduli

terhadap kesehatan.

Perilaku merokok merupakan hal yang biasa bagi kebanyakan masyarakat

Indonesia khususnya kaum lelaki dewasa. Dalam sepuluh tahun terakhir,

konsumsi rokok di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 44,1% dan jumlah

perokok mencapai 70% penduduk Indonesia (Fatmawati dalam Salawati et al.

2010). Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan

negatif, misalnya jika ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai

penyelamat (Sofianto 2010). Berdasarkan Global Youth Tobacco Survey (GYTS)

menyatakan Indonesia sebagai negara dengan angka perokok remaja tertinggi di

dunia. Usia pertama kali mencoba merokok berdasarkan kelompok umur dan jenis

kelamin menurut GYTS 2014, dimana sebagian besar laki-laki pertama kali

merokok pada umur 12-13 tahun (Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI 2014). Kondisi ini sangat memprihatinkan, beragam kalangan

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

2

memandang perilaku merokok sebagian besar mengarah bahwa rokok memiliki

dampak negatif. Merokok merupakan salah satu cara untuk relaksasi dan

ketenangan, terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok

maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Rokok memiliki

kandungan yang sangat berbahaya. Bahkan masyarakat umum pun mengerti

bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan. Dampak perilaku merokok bagi

kesehatan yaitu dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi,

gangguan kehamilan dan janin, penyakit stroke, katarak, merusak gigi,

osteoporosis, dan kelainan sperma (Aula dalam Fikriyah et al. 2012).

Salah satu pondok pesantren yang berada di Jawa Tengah. Pondok

pesantren tersebut merupakan salah satu ponpes yang secara umum santri di

ponpes tersebut masih dalam tahap remaja, terutama santri putra yang berjumlah

40 orang dan pada tahapan remaja tersebut merupakan tahap yang rawan akan

pengaruh lingkungan sekitar misalnya merokok. Faktor penyebab remaja mulai

merokok berkaitan dengan adanya krisis aspek psikososial yang dialami pada

masa perkembangannya yaitu pada masa ketika mereka sedang mencari jati

dirinya. Meskipun sudah terdapat larangan merokok yang diberikan oleh pengurus

pondok pesantren tersebut, namun santri putra masih berani untuk melanggarnya

dengan merokok secara diam-diam. Tujuan adanya larangan tersebut yaitu untuk

melatih kejujuran, kedisiplinan, agar dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri

maupun orang yang berada di lingkungan sekitarnya, dan selain itu juga dapat

mengurangi polusi udara di sekitar pondok pesantren tersebut.

Berdasarkan observasi di MAN Pemalang proses pembelajaran yang

terjadi yaitu guru menggunakan sumber belajar berupa bahan ajar yang berbentuk

buku paket. Buku paket yang digunakan oleh guru, pada materi sistem respirasi

KD 4.9 merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran

udara dan mengolah informasi beberapa risiko negatif merokok pada remaja untuk

menentukan keputusan, buku paket tersebut belum terdapat informasi tentang

bahaya merokok bagi kesehatan paru yang lebih detail, sebenarnya informasi

tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa yang berada dalam masa remaja dan rentan

terhadap pengaruh untuk merokok. Informasi tersebut biasanya hanya

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

3

disampaikan sekilas saja dan sebagai tugas siswa untuk mencari informasi sendiri.

Seharusnya materi tersebut perlu disampaikan dalam pembelajaran agar siswa

dapat mengetahui bagaimana bahaya merokok dan menyadari bahwa merokok itu

dapat mengganggu kesehatan terutama pada organ paru-paru.

Handout merupakan salah satu contoh dari bentuk bahan ajar cetak.

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh pendidik untuk memperkaya

pengetahuan siswa. Handout dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan

bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa. Bahan

ajar ini bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar

dan materi pokok yang diajarkan kepada siswa (Faizah et al. 2014). Sehingga

bahan ajar tersebut cocok untuk digunakan sebagai sumber belajar pada materi

sistem respirasi pada sub materi bahaya merokok. Handout yang akan

dikembangkan pada penelitian ini yaitu berisi materi tentang perilaku merokok

dan bahaya merokok yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat digunakan

sebagai sumber belajar dalam suatu pembelajaran.

Menurut hasil penelitian dan Pengembangan Handout Pembelajaran

Embriologi Berbasis Kontekstual pada Perkuliahan Perkembangan Hewan untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Banda Aceh oleh Hera et al. (2014) bahwa handout embriologi berbasis

kontekstual memenuhi kriteria validasi sangat baik dengan persentase validasi

89,73% dan masuk ke dalam kategori kelayakan sangat layak dengan persentase

kelayakan 87,05. Penelitian ini juga membuktikan bahwa penggunaan handout

pada perkuliahan Perkembangan Hewan di Universitas Muhammadiyah Banda

Aceh mampu meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa berkisar antara 66%

sampai 83%.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti ingin membuat sumber belajar

yang berkaitan dengan dampak negatif dan bahaya merokok. Sumber belajar yang

akan dibuat dalam penelitian ini adalah sumber belajar berbentuk handout yang

diberi nama No Smoking Handout. Diharapkan dari sumber belajar tersebut dapat

meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa terhadap parilaku dan bahaya

merokok bagi kesehatan.

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diajukan

adalah:

1. Bagaimana validitas No Smoking Handout berbasis studi kasus sebagai sumber

belajar materi sistem respirasi di MAN?

2. Apakah No Smoking Handout hasil pengembangan layak digunakan sebagai

sumber belajar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Analisis validitas No Smoking Handout berbasis studi kasus sebagai sumber

belajar materi sistem respirasi di MAN.

2. Analisis kelayakan No Smoking Handout hasil pengembangan yang digunakan

sebagai sumber belajar.

D. Spesifikasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, produk yang

dikembangkan yaitu handout berisi materi pencemaran udara yang disebabkan

oleh asap rokok, zat yang terkandung dalam rokok, hasil studi kasus perilaku

merokok pada santri salah satu pondok pesantren di Jawa Tengah, faktor

penyebab merokok, kelainan sistem respirasi yang disebabkan oleh rokok, dan

cara mencegah merokok.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian No Smoking Handout sebagai sumber belajar materi

sistem respirasi siswa MAN adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

khususnya dalam materi sistem respirasi sub materi informasi risiko negatif

merokok pada remaja. Dari hasil pengembangan dijadikan sebagai sumber belajar

siswa untuk mengetahui bagaimana bahaya merokok.

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

5

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan

keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan

menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah

efektif dan efisien dan sumber belajar yang digunakan sudah sesuai dengan

pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Bagi Sekolah

Sebagai tambahan sumber belajar pada mata pelajaran biologi sehingga

kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

c. Bagi guru

Memberikan motivasi guru untuk membuat bahan ajar tentang hal-hal

yang menarik dan terjadi di lingkungan siswa yang belum tercantum dalam buku

paket yang biasa dipakai dalam pembelajaran.

d. Bagi siswa

Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang hubungan perilaku dengan

bahaya merokok. Remaja sekolah menjadi lebih waspada sejak dini tentang

perilaku dan bahaya merokok.

F. Penegasan Istilah

Penegasan istilah bertujuan untuk menghindari salah penafsiran, perlu

adanya pembatasan ruang lingkup dan penjelasan pengertian beberapa istilah

sebagai berikut :

1. No Smoking Handout berbasis studi kasus sebagai sumber belajar

Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011) mengatakan bahwa studi

kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu

kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Sumber belajar merupakan

segala sesuatu yang dapat memudahkan siswa dalam memperoleh sejumlah

informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar

mengajar (Mulyasa dalam Purnomo 2013). Handout adalah bahan tertulis yang

disiapkan oleh pendidik untuk memperkaya pengetahuan siswa. Handout yang

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

6

dikembangkan dalam penelitian ini memuat ringkasan materi organ paru, perilaku

merokok, bahaya merokok berasal dari hasil analisis studi kasus yang diambil dari

santri pondok pesantren. Dalam menyusun handout, tahap pertama yaitu

menentukan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Materi yang

terdapat dalam No Smoking Handout sesuai dengan silabus kurikulum 2013 yaitu

KD 4.9 merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran

udara dan mengolah informasi beberapa risiko negatif merokok pada remaja untuk

menentukan keputusan. Tahap kedua, menentukan judul handout sesuai dengan

kompetensi dasar serta materi yang akan dicapai. Tahap ketiga, melakukan studi

kasus dengan menggunakan alat bantu angket perilaku merokok pada santri

pondok pesantren. Tahap keempat, mengumpulkan referensi sebagai bahan

penulisan, referensi untuk pembuatan No Smoking Handout yaitu menggunakan

buku, jurnal, artikel, dan hasil analisis studi kasus perilaku dan bahaya merokok

yang diambil dari santri pondok pesantren. Tahan kelima, penulisan No Smoking

Handout yang dikembangkan yaitu berisi materi bahaya merokok dan studi kasus

yang dilakukan di pondok pesantren untuk mencari informasi atau bahan-bahan

tentang perilaku merokok dan bahaya merokok yang dapat digunakan untuk

sumber belajar siswa dalam bentuk handout yang diberi nama No Smoking

Handout.

2. Kelayakan

Kelayakan No Smoking Handout ini dilihat berdasarkan hasil belajar

siswa. No Smoking Handout dinyatakan layak yang ditunjukkan dengan hasil

belajar siswa melalui skor akhir tes. No Smoking Handout dinyatakan layak

sebagai sumber belajar siswa pada materi sistem respirasi pada sub materi bahaya

merokok, dapat dilihat berdasarkan tingkat pemahaman yang dianalisis

menggunakan uji N-gain.

3. Materi sistem respirasi

Pada kurikulum 2013 SMA/MA materi sistem respirasi merupakan materi

kelas XI semester genap. Materi ini merupakan bagian dari Kompetensi dasar 4.9

merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara dan

mengolah informasi beberapa risiko negatif merokok pada remaja untuk

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

7

menentukan keputusan. Materi yang terdapat pada penelitian pengembangan ini

yaitu pengetahuan tentang rokok, perilaku merokok, bahaya merokok, organ paru,

dan gangguan atau kelainan sistem respirasi yang disebabkan karena rokok.

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Studi Kasus Perilaku dan Bahaya Merokok

Menurut Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011) mengatakan bahwa studi

kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu

kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode ini diperlukan

banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang lebih luas. Studi kasus

pada penelitian ini yaitu mencari informasi atau bahan-bahan tentang perilaku

merokok dan bahaya merokok santri pondok pesantren yang dapat digunakan

untuk sumber belajar siswa dalam bentuk Handout.

Merokok adalah masalah sosial yang sulit dipecahkan karena berbagai

macam dampak buruk yang terjadi. Apalagi masalah tersebut sudah menjadi

masalah nasional. Hal ini menjadi sulit karena berkaitan dengan banyak faktor

yang saling memicu, sehingga seolah-olah sudah menjadi lingkaran setan (Bala et

al. 2015). Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan,

tetapi masih banyak orang yang melakukannya, bahkan orang mulai merokok

ketika dia masih remaja (Fikriyah & Yoyok 2012).

Lipperman-Kreda & Grube (2009) menemukan bahwa perilaku merokok

pada remaja sebagian besar merupakan hasil dari proses kognitif bahwa mereka

memiliki antisipasi terhadap konsekuensi terkait dengan perilaku-perilaku

mereka. Perilaku merokok mereka pun ditentukan oleh keyakinan mereka

terhadap perilaku tersebut diantaranya penghayatan sosial dan risiko-risiko

kesehatan atau keuntungan-keuntungan dari merokok, kemudahan mendapatkan

rokok dan persepsi terhadap perilaku merokok yang berasal dari teman. Perilaku

merokok berdasarkan jenisnya ada 2, yaitu: 1) Perilaku merokok yang sudah

adiksi. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan

setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya

akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun, karena ia

khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya,

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

9

2) Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan, mereka menggunakan rokok

sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena

benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin. Dapat dinyatakan pada orang-orang

tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis,

seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila

rokok yang terdahulu telah benar-benar habis. Tempat merokok juga

mencerminkan pola perilaku perokok. Berdasarkan tempat-tempat di mana

seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas: 1) Merokok di tempat-

tempat umum/ruang publik: kelompok homogen (sama-sama perokok), secara

bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka menghargai

orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di area merokok. Kelompok

heterogen (merokok di tengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil,

orang jompo, orang sakit, dll). Mereka yang berani merokok ditempat tersebut,

tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai

tata krama. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar

mereka tega menyebar “racun” kepada orang lain yang tidak bersalah, 2) Merokok

di tempat-tempat yang bersifat pribadi: Di kantor atau di kamar tidur pribadi,

mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok

digolongkan kepada individu yang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa

gelisah yang mencekam. Di toilet, perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai

orang yang suka berfantasi (Sofianto 2010).

Faktor yang mempengaruhi remaja merokok: 1) Faktor orang tua, salah

satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal

dari rumah tangga yang tidak bahagia, di mana orang tua tidak begitu

memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih

mudah untuk menjadi perokok dibandingkan anak-anak muda yang berasal dari

lingkungan rumah tangga yang bahagia. Remaja berasal dari keluarga konservatif

yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama yang baik dengan tujuan jangka

panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok/tembakau/obat-obatan

dibandingkan dengan keluarga yang pesimis dengan penekanan pada falsafah

“kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”, dan yang paling kuat pengaruhnya adalah

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

10

bila orang tua sendiri menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat, maka

anak-anaknya akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku merokok lebih

banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent).

Remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok

dari pada ayah yang merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putri, 2) Faktor

teman, berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok

maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan

demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu,

remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja

tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua

menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-

kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non

perokok, 3) Faktor kepribadian, orang mencoba untuk merokok karena alasan

ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan

diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada

pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang

memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi

pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah, 4)

Faktor Iklan, melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan

gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat

remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan

tersebut (Sofianto 2010).

Survey badan kesehatan dunia WHO yang mengatakan, ada sekitar 3 juta

kematian setiap tahunnya akibat asap rokok pada selama kurun waktu tahun 1990-

an. Penyebabnya, bukan hanya kanker paru dan jantung yang dipicu oleh berbagai

racun yang disemburkan setiap isapan rokok ke dalam tubuh, namun juga oleh

banyak penyakit lain yang disebabkan perilaku merokok, baik secara aktif

maupun pasif. Jumlah perokok Indonesia justru bertambah dalam beberapa tahun

terakhir. Pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0,9 % per

tahun. WHO pun mengingatkan bahwa rokok merupakan salah satu pembunuh

paling berbahaya di dunia. Pada tahun 2008, lebih dari 5 juta orang mati karena

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

11

penyakit yang disebabkan rokok. Ini berarti setiap 1 menit tidak kurang 9 orang

meninggal akibat racun pada rokok. Angka kematian oleh rokok ini jauh lebih

besar dari total kematian manusia akibat HIV/AIDS, tubercolis, malaria dan flu

burung.

Dampak rokok bagi paru-paru, merokok dapat menyebabkan perubahan

struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas

besar, sel mukosa membesar, dan kelenjar mukus bertambah banyak (hiperplasia).

Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat

bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi

peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi

saluran pernapasan, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paaru-paru

dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya

penyakit obstruksi paru menahun (PPOM), dinyatakan merokok merupakan

penyebab utama timbulnya (PPOM), termasuk emfisema paru-paru, bronkitis

kronis, dan asma. Partikel rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan,

dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya

kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-

paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering (Sofianto 2010). Merokok

telah dibuktikan oleh World Health Organisasi (WHO) sebagai penyebab naiknya

presentase dari tingkat kematian remaja di seluruh negara. Hubungan antara

merokok dan risiko merokok menyebabkan berbagai macam penyakit (penyakit

jantung, kanker paru, mulut, laring, esofagus, dan tumor kandung kemih) telah

ditekankan oleh WHO (WHO 2001).

B. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan proses

belajar, dapat berupa benda, data, fakta, ide, orang, dan lain sebagainya (Prastowo

2012). Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan

dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantusiswa dalam belajar sebagai

perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk

cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

12

dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian, sumber belajar juga

diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang

mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi siswa untuk

melakukan proses perubahan tingkah laku.

Berdasarkan pengertian tersebut sumber belajar dapat dikategorikan

sebagai berikut: a) tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja

seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka

tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar,

misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan

sampah, kolam ikan, dan lain sebagainya; b) benda yaitu segal benda yang

memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi siswa, maka benda itu

daat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda

peninggalan lainnya; c) orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu

dimana siswa dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan

sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya;

d) buku yaitu segala macaam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa

dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks,

kamus, ensiklopedi, fiksi, dan lain sebagainya; e) peristiwa dan fakta yang sedang

terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa atau fakta

sebagai sumber belajar (Majid 2009).

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru apabila

sumber belajar diorganisir satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat

memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau

lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekadar tempat,

benda, orang, atau buku yang tidak berarti apa-apa. Sumber belajar harus

digunakan secara efektif sehingga melakukan kontak pada pelajar secara tepat.

Untuk memperoleh kegiatan seperti itu, personalia yang terlibat didalamnya harus

melakukan fungsinya. Fungsi tidak sama dengan pekerjaan (job), tetapi lebih

cenderung mengandung arti pengelompokkan tugas-tugas atau kegiatan. Beberapa

pekerjaan mungkin terdiri dari tgas-tugas, dan tugas-tugas ini berada dalam

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

13

lingkungan fungsi. Menurut Cece Wijaya dalam Majid (2009) ada lima jenis

fungsi dalam pengembangan sumber belajar, yaitu:

1) Fungsi riset dan teori

Tujuan fungsi riset dan teori adalah menghasilkan dan mengetes

pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar, dan fungsi

tugas. Tujuan ini bisa diperoleh dengan merencanakan riset, melakukan riset,

meninjau kembali (review) literatur riset, dan mempraktekkan informasi ke dalam

belajar. Tujuan lain dari fungsi riset dan teori ini adalah untuk mengembangkan

keunikan teori terhadap teknologi pendidikan. Pengetahuan yang diperoleh dari

fungsi ini dapat membimbing kegiatan fungsi yang lain.

2) Fungsi desain

Tujuan fungsi desain adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi

pendidikan dan isi mata pelajarannya ke dalam spesifikasinya untuk dipakai

sebagai sumber belajar. Desain di sini tidak sama dengan pengembangan

(developmnet). Pengembangan dianggap lebih besar dan luas termasuk fungsi

desain, fungsi produksi, dan fungsi evaluasi. Dalam desain, orang berusaha

menganalisis dan mensistemasi kebutuhan, dan sumber-sumber khusus. Output

dari fungsi desain ialah berupa (1) produksi sumbe-sumber khusus dan (2)

identifikasi sumber-sumber yang ada.

3) Fungsi produksi dan penempatan

Tujuan fungsi ini adalah menjabarkan secara khusus sumber-sumber ke

dalam sumber-sumber konkret. Output dari fungsi produksi dan penempatan

adalah produk konkret dalam bentuk prototip atau bahan-bahan produk untuk

sumber belajar.

4) Fungsi evaluasi dan seleksi

Tujuan fungsi ini adalah untuk menentukan atau menilai penerimaan

(sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain. Hal ini bisa

dilakukan oleh metode eksperimental yang praktis dan objektif. Tujuan penilaian

itu menyangkut hal-hal: keefektifn sumber dalam mencapai tujuan pembelajaran,

kemampuan sumber-sumber dalam mencapai standar produksi, kemampuan

sumber-sumber untuk dipahami (organization supply), dan kemampuan sumber-

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

14

sumber dalam memenuhi kebutuhan khusus (utilization). Setelah evaluasi

dilaksanakan, kemudian dilakukan seleksi.

5) Fungsi organisasi dan pelayanan

Tujuan fungsi ini adalah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber

dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan

bagi para siswa. Produksi (output) fungsi ini mungkin berupa sistem katalog,

sistem assembling, sistem distribusi, sistem operasi, dan sebagainya.

Sesuai dengan tujuan dan fungsi dari sumber belajar di atas, pada

penelitian ini mengembangkan sumber belajar yang termasuk dalam jenis bahan

yang berupa Handout dan bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami

beberapa hal, diantaranya: meningkatkan pemahaman siswa tentang anatomi dan

fungsi paru-paru, memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku

merokok dan bahaya merokok, dan memberikan informasi tentang dampak negatif

rokok terhadap kesehatan paru-paru. Sumber belajar ini juga dapat meningkatkan

kepedulian siswa untuk selalu menjaga kesehatan tubuhnya dengan tidak merokok

dan memberikan informasi kepada orang sekitar sebaiknya agar tidak merokok.

C. Pengembangan No Smoking Handout

Penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

kelayakan produk tersebut (Sugiyono 2015). Menurut Wena (2011) salah satu

masalah dalam proses pembelajaran adalah kurang tersedianya buku teks yang

berkualitas sehingga siswa sulit memahami buku yang dibacanya dan sering buku-

buku teks tersebut membosankan.

No Smoking Handout merupakan produk pengembangan yang berupa

Handout namun dimodifikasi dengan menambah kata No Smoking untuk

membuat Handout tersebut bertujuan untuk siswa tidak melakukan hal tersebut

(merokok) dan menarik siswa untuk membaca. Handout adalah bahan ajar tertulis

yang berisi konsep-konsep penting dari suatu materi pembelajaran. Bahan ajar ini

berisi rangkuman konsep-konsep penting dari suatu materi sehingga dapat

memudahkan pembaca menguasai, memahami dan mengingat konsep-konsep

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

15

yang dipelajari (Sanaky dalam Hera et al. 2014). Pengertian handout menurut

Majid (2009) handout adalah bahan tertulis yang disampaikan oleh seorang guru

untuk memperkaya pengetahuan siswa. Handout biasanya diambil dari beberapa

literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar

dan materi pokok yang harus dikuasai oleh siswa. Saat ini handout dapat

diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara down-load dari internet,

atau menyalin dari sebuah buku.

Fungsi handout menurut Steffen dan Peter Ballstaedt dalam Prastowo

2012, yaitu: a) membantu siswa agar tidak perlu mencatat, b) sebagai pendamping

penjelasan guru, c) sebagai bahan rujukan siswa, d) memotivasi siswa agar lebih

giat belajar, e) pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan, f) memberi umpan

balik, dan g) menilai hasil belajar. Tujuan pembuatan handout, yaitu: 1) untuk

memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran

sebagai pegangan bagi siswa, 2) untuk memperkaya pengetahuan siswa, dan 3)

untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru. Fungsi Handout

untuk memudahkan siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran, serta

melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks

maupun materi yang diberikan secara lisan oleh guru (Prastowo 2012). Selain itu,

Handout salah satu bentuk bahan ajar memiliki struktur yang terdiri atas dua

unsur (komponen) yaitu judul dan informasi pendukung. Unsur pertama yaitu

judul atau identitas Handout terdiri atas nama sekolah, kelas, nama mata

pelajaran, pertemuan ke-, handout ke-, jumlah halaman, dan mulai berlakunya

handout. Unsur kedua yaitu informasi pendukung yang terdiri atas materi pokok

atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan.

Jenis-jenis Handout menurut Prastowo (2012):

1. Handout mata pelajaran praktik

Susunan handoutnya memiliki ketentuan sebagai berikut: a) dalam materi

pokok kegiatan praktik, terdiri atas langkah-langkah kegiatan atau proses yang

harus dilakukan siswa, yakni langkah demi langkah dalam memilih, merangkai,

dan menggunakan alat/instrumen yang akan digunakan atau dipasangkan dalam

unit/rangkaian kegiatan praktik; b) pembelajaran dengan melakukan praktik ini

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

16

berbeda dengan pembelajaran teori. Pengalaman dan keterampilan siswa sangat

diharapkan dalam penggunaan alat atau instrumen praktik (harus mutlak benar).

Salah dalam merangkai atau menggunakan akan berakibat fatal, kerusakan, atau

bahkan kecelakaan; c) perlu bahkan sering kali dilakukan pre-test terlebih dahulu

sebelum siswa memasuki ruangan laboratorium atau bengkel, untuk mengetahui

sejauh mana siswa telah siap dengan segala apa yang akan dilakukan dalam

praktik tersebut; d) penggunaan alat evaluasi (reported sheet) sangat diperlukan

untuk umpan balik dan melihat tingkat ketercapaian tujuan serta kompetensi-

kompetensi yang harus dicapai oleh setiap siswa; e) keselamatan kerja

laboratorium bengkel perlu dibudayakan dalam kegiatan praktik, baik di

laboratorium maupun bengkel; f) format identitasnya sama dengan penjelasan

sebelumnya, sedangkan isi handout disesuaikan dengan kekhususan materinya.

2. Handout mata pelajaran nonpraktik

Susunan handout memiliki ketentuan yaitu: a) sebagai acuan handout

adalah SAP (Satuan Acara Pembelajaran), format handout: bebas (slide,

transparasi, paper based) dapat berbentuk narasi kalimat tetapi singkat atau

skema/flowchart maupun gambar dan tidak perlu memakai header maupun footer

untuk setiap slide, cukup halaman pertama saja yang menggunakannya, c) konten

(isi) handout terdiri atas overview materi dan rincian materi.

Komponen handout menurut Hernawan (2009), pada umumnya terdiri dari

tiga hal, meliputi:

1. Bagian pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan pembukaan (set induction) yang berfungsi

memberikan pemahaman awal dangambaran umum mengenai topik/tema dari

bahan ajar yang akan diuraikan. Adapun isi dari bagian pendahuluan adalah:

a. Uraian singkat atau prolog mengenai topik atau tema yang bersangkutan

b. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah mempelajari bahan ajar

c. Gambaran mengenai perilaku awal (entry behavior) baik pengetahuan, sikap

maupun keterampilan yang diperkirakan sebelumnya sudah dimiliki siswa,

sebagai pijakan dalam pembahasan topik/tema bahan ajar

d. Kegunaan atau pentingnya mempelajari topik/tema bahan ajar

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

17

e. Urutan pembahasan dari topik/tema bahan ajar yang disusun secara logis

f. Petunjuk belajar yang berisi mengenai panduan teknis mempelajari bahan ajar

agar dipahami, dikuasai dan dipraktekan dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan.

2. Bagian teks atau isi handout

Bagian ini berisi tentang bahan pelajaran atau materi utama yang harus

dipelajari siswa. Bentuk dari uraian yang ada dalam isi dapat berisi garis-garis

besar materi maupun materi yang disampaikan secara rinci. Sedangkan

sistematika penulisannya dapat berpatokan pada kurikulum maupun sama sekali

tidak berdasarkan kurikulum. Dalam hal ini pengembang bahan ajar dapat

menentukan sistematika sendiri namun isi tetap sesuai dengan apa yang ada dalam

kurikulum.

3. Bagian pelengkap

Bagian ini secara umum dapat berupa:

a. Ilustrasi dan contoh

Ilustrasi dan contoh digunakan untuk memantapkan pemahaman siswa

terhadap isi topik/tema bahan ajar. Ilustrasi/contoh dapat berupa gambar kartun,

foto objek, grafik, diagram, dan bentuk lainnya yang relevan dengan topic/tema

bahan ajar, memiliki tingkat konsistensi dengan sifat-sifat topic/tema bahan ajar

(istilah, teori/hokum, konsep, keterampilan), seimbang dalam jumlah dan

jenisnya, logis/masuk akal yang sesuai kenyaan dan tidak mengada-ada, memiliki

tingkat kebermakanaan yang tinggi, dan penggunaan warna yang tepat (full

colour).

b. Tugas dan latihan

Tugas dan latihan merupakan bentuk-bentuk kegiatan balajar yang harus

dilakukan oleh siswa untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang dituntut oleh tujuan pembelajaran dan topik/tema bahan ajar. Bentuk tugas

dan latihan dapat berupa kegiatan observasi/pengamatan, eksperimen sederhana,

diskusi/pemecahan masalah, penelaahan, merangkum/membuat ikhtisar, maupun

bentuk lainnya yang disajikan secara kreatif dan sesuai dengan karakteristik

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

18

topik/tema bahan ajar yang disajikan. Selain itu disesuaikan pula dengan

kemampuan siswa dan dapat menantang siswa untuk bepikir dan bersikap kritis.

c. Daftar rujukan

Daftar rujukan merupakan daftar sumber-sumber yang dirujuk dalam

penyusunan bahan ajar.

d. Kriteria penyusunan handout

Dalam penyusunan handout, harus memenuhi criteria sebagai berikut:

Sesuai dan dijabarkan dari silabus dan RPP

1) Singkat tetapi komprehensif

2) Diperkaya dengan berbagai rujukan

3) Dilengkapi dengan gambar dan bagan

4) Dilengkapi dengan pertanyaan/latihan dan tugas

e. Keuntungan handout

Keuntungan handout dalam pembelajaran:

1) Dapat diproduksi sendiri, baik oleh guru atau lembaga pendidikan

2) Wujudnya sangat fleksibel, bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan

lembaga pendidikan

3) Bentuk dan isinya bervariasi dari yang sangat sederhana sampai yang cukup

lengkap

4) Bisa berupa butir-butir bahan yang akan diajarkan, uraian rinci dilengkapi

gambar, bagan, pertanyaan, tugas, serta bahan referensi

5) Bisa juga dalam bentuk kumpulan bab atau cuplikan isi bab sejumlah buku,

asal dipilih yang sesuai dengan silabus/RPP/SAP. Juka diambil dari buku

orang lain, harus ada ijin penulis, atau penggunaannya terbatas.

Keuntungan lain dengan menggunakan media handout sebagai bahan ajar

dalam kegiatan belajar mengajar adalah merangsanng rasa ingin tahu dalam

mengikuti pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa, serta memelihara

kekonsistenan penyampaian materi pelajaran di kelas oleh guru sesuai rancangan

pengajaran.

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

19

D. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian pengembangan No Smoking Handout

berbasis studi kasus sebagai sumber belajar siswa di MAN

Pembelajaran Biologi

Guru dituntut untuk

kreatif mencari,

mengumpulkan sumber

dan membuat bahan ajar

yang diperlukan dalam

pembelajaran. Guru

belum dapat menyusun

bahan ajar sendiri untuk

memperdalam materi

(Izak 2010).

Sumber belajar yang bersifat

kontekstual diperlukan dalam

proses pembelajaran

Buku paket yang

digunakan belum

terdapat materi

bahaya merokok

sebagai sumber

belajar.

No Smoking Handout merupakan

pengembangan dari handout yang

berisi ringkasan materi yang bersifat

kontekstual tentang perilaku merokok

dan bahaya merokok

Dikembangkan No Smoking Handout

berbasis studi kasus sebagai sumber

belajar siswa

Siswa

Siswa belajar untuk

mendapatkan suatu

perubahan tingkah

laku yang baru

secara keseluruhan,

sebagai hasil

pengalamanya

sendiri dalam

berinteraksi dengan

lingkungannya

Siswa beretika yang

baik, menaati

peraturan yang

terapkan di sekolah

Usia remaja

merupakan usia rentan

pengaruh dari

lingkungan sekitar

Siswa mudah

terpengaruh terutama

merokok tanpa

mengetahui dampak

negatif terhadap

kesehatan.

Studi kasus di ponpes

pada 40 santri putra

dan hasil yang

diperoleh bahwa

47,5% dari santri

tersebut sudah

merokok.

Sumber Belajar Guru

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. No Smoking Handout berbasis studi kasus sebagai sumber belajar materi

sistem respirasi dinilai valid oleh pengguna (guru dan siswa) dan validator

ahli yang meliputi komponen isi, komponen kebahasaan, dan komponen

penyajian dan kegrafikan.

2. No Smoking Handout hasil pengembangan layak digunakan sebagai sumber

belajar oleh siswa.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan yaitu:

1. Menambahkan jumlah validator bahasa apabila memungkinkan, guna

meningkatkan objektivitas penilaian dalam proses validasi produk.

2. Bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel

yang berbeda misalnya dengan penggunaan handout yang dipadukan dengan

metode dan minat siswa untuk belajar dengan menggunakan handout.

3. Menambahkan metode pengambilan data yang lain tidak hanya menggunakan

studi kasus agar mendapatkan informasi yang lebih luas.

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 2013. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:

Rineka Cipta.

[BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2014. Instrumen Penilaian Buku

Teks Pelajaran SMA/MA. Jakarta: BSNP.

Chotidjah S. 2012. Pengetahuan Tentang Rokok, Pusat Kendali Kesehatan

Eksternal dan Perilaku Merokok. Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol.

16, No. 1, Juli 2012: 49-56.

Coletta VP & JA Phillips. 2007. Interpreting Force Concept Inventory Scores:

Normalized Gain and SAT Scores. Physical Review Special Topics -

Physics Education Research 3, 010106.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Riset Kesehatan Dasar

Indonesia tahun 2007. Jakarta: Depkes RI.

Faizah NA, ES Kurniawan & Nurhidayati. 2014. Pengembangan Handout Fisika

Berbasis Guided Note Taking guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas X Di SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014.Jurnal

Fisika Radiasi Vol. 5 No. 2. September 2014.

Fikriyah S & Y Febrijanto. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Merokok pada Mahasiswa Laki-laki di Asrama Putra. Jurnal STIKES

Volume 5, No. 1, Juli 2012.

Fitriyah NI, Purwantoyo E & Chasnah. Efektivitas Kooperatif Two Stay-Two

Stray terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of

Biology Education 1 (2) (2012)

Grissom JB. 2005. Physical Fitness and Academic Achievement. Journal Exer

Physiol 8 (1): 11-25.

Hamzah A. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Press.

Hera R, Khairil & Hassanudin. 2014. Pengembangan Handout Pembelajaran

Embriologi Berbasis Kontekstual pada Perkuliahan Perkembangan Hewan

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa di Universitas

Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Edu Bio Tropika, Volume 2, Nomor

2, Oktober 2014, hlm. 187-250.

Hernawan AH. 2009. Penyusunan Handout. On line at http://file.upi.edu/

[Accessed 21 April 2016].

Izak H & Wenno. 2010. Pengembangan Model Modul IPA Berbasis Problem

Solving Method Berdasarkan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran di

SMP/MTs. Jurnal Cakrawala No 2 Tahun xxix, 176-178.

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

53

Kurniadi E. 2011. Penerapan Pembelajaran Elektronika I Berbasis Konflik

Kognitif Melalui Metode Percobaan, Demontrasi, Ceramah, dan Diskusi.

Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 3, No. 1 Maret 2011.

Lipperman KS & Grube JW. 2009. Student’s Perception of Community

Disapproval, Perceived Enforcement of School Antismoking Policies,

Personal Beliefs, and their Cigarette Smoking Behaviors: Results From a

Structural Equation Modeling Analysis. Nicotineand tobacco, 11, 531-539.

doi: 10.1093/ntr/ntp033.

Majid A. 2009. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press.

Purnomo D, M Indrowati & P Karyanto. 2013. Pengaruh Penggunaan Modul

Hasil Penelitian Pencemaran di Sungai Pepe Surakarta Sebagai Sumber

Belajar Biologi Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan terhadap Hasil

Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Januari

2013.

Pusat Data dan Inforasi Kementerian Kesehatan RI. 2013. Perilaku Merokok

Masyarakat Indonesia. Jakarta: Infodatin.

Rahardjo S & Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus:

Nora Media Enterprise.

Rudyatmi E & Rusilowati A. 2014. Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran.

Semarang: Biologi FMIPA UNNES.

Salawati T & Rizki A. 2010. Perilaku Merokok Di Kalangan Mahasiswa Unimus.

Semarang: Prosiding Seminar Nasional Unimus. Prosiding Seminar

Nasional UNIMUS 2010, ISBN: 978.979.704. 883. 9.

Shahrori M. 2012. The relationship between happiness and academic

achievementfrom Hae’l University Students, Perspective in the Kingdom

of Saudi Arabia.Europan Journal Social Science 36(1): 59-68.

Simkin MG, WE Kuechler, A Savage & d Stiver. 2005. Multiple-choice Test and

Student Understanding: What is the connection?. Decision Sciences

Journal of Innovative Education 3(1):73-97.

Sofianto H. 2010. Mengenal Bahaya Merokok Bagi Kesehatan. Bogor: Horizon.

Sudijono A. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/28837/1/4401412021.pdf · menggunakan instrumen penilaian buku pelajaran BSNP yang telah dimodifikasi ... cetakan,

54

Suryo S. 2007. Filosofi Rokok, Sehat, Tanpa Berhenti Merokok. Yogyakarta:

Pinus Book Publisher.

Syaifulloh NH. 2013. Studi Peranan Tokoh Agama dan Perilaku Merokok Santri

di Pondok Pesantren Al-Islah Desa Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto

Kota Kediri. Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 124–131.

Wadesango N & Machingambi S. 2011. Causes and Structural Effects of Student

Absenteeism: A Case Study of Three South African Universities. J Soc

Sci 26(2): 89-97.

Wena M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksa.

WHO Department of Mental Health and Substance Dependence. 2001.

Encouraging People to Stop Smoke. Geneva: WHO.