UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume...

49
i ANALISIS EFISIENSI PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN SISTEM PEREDUPAN STUDI KASUS DI JALAN SULTAN AGUNG KOTA SEMARANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Radetia Prasetyo NIM.5101411022 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume...

Page 1: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

i

ANALISIS EFISIENSI PENERANGAN JALAN UMUM

MENGGUNAKAN SISTEM PEREDUPAN STUDI KASUS DI

JALAN SULTAN AGUNG KOTA SEMARANG

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Radetia Prasetyo NIM.5101411022

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

ii

Page 3: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

iii

Page 4: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

iv

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik sarjana, baik di Universitas Negeri Semarang (UNNES)

maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim

Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Perrnyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Semarang, Desember 2016

yang membuat pernyataan,

Radetia Prasetyo

NIM. 510141102

Page 5: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

v

MOTTO

� Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, semuanya Allah SWT yang

menentukan.

� Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyroh: 6).

� Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Maka selalu berusaha dan berdoa

selama nafas masih berhembus.

PERSEMBAHAN

� Allah SWT atas rahmat dan karunia yang sangat besar ini.

� Rasulku Muhammad SAW yang menjadi panutan sekaligus tauladanku.

� Kepada ibu tercinta (Sri Rukmini) yang tiada henti memberikan do’a,

kekuatan, dorongan serta motivasi untukku.

� Kepada bapak tercinta (Sugiyo) yang atas cintanya memberikan kekuatan yang

luar biasa didalam hidupku.

� Kepada mbah kakung, mbah putri, adek tersayang (Sindi) dan keluarga yang

selalu memberikan do’a, motivasi serta semangat.

� Kepada sahabatku Edwin, Agus, dan Wahyu yang senantiasa menemani dan

berjuang bersama selama kuliah.

� Kepada teman seperjuangan Indra, Iin. Ipang, Diana, Hartik, Rizal, Eko, Amri,

Nova, serta teman-teman PTB 2011 yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

� Kepada Septanabilla Kurniadewi yang selalu memberikan bantuan, dukungan,

dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 6: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

vi

ABSTRAK

Prasetyo, Radetia. 2016. Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum Menggunakan Sistem Peredupan Studi Kasus Di Jalan Sultan Agung Kota Semarang. Dosen Pembimbing: Drs. Harijadi Gunawan BW, M.Pd. dan

Aris Widodo, S.Pd., M.T. Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

Penerangan Jalan Umum merupakan fasilitas vital yang dibutuhkan

sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan, meningkatkan keselamatan dan

kenyamanan pengguna jalan, mendukung keamanan lingkungan dan memberikan

keindahan lingkungan jalan pada malam hari. Penerangan jalan umum juga

diperlukan untuk menunjang aktifitas perekonomian dan mobilitas masyarakat di

malam hari.

Sistem peredupan merupakan salah satu cara untuk menghemat energi

listrik yang digunakan pada penerangan jalan umum, dengan cara mengurangi

arus daya pada lampu dengan menggunakan peredup (dimmer).

Tujuan dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui persentase

penghematan penggunaan daya pada PJU di Jalan Sultan Agung menggunakan

sistem peredupan dengan tolok ukur volume kepadatan arus lalu lintas pada jam

18:00-06:00 dihari kerja dan hari libur.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana

subjek pada penelitian ini adalah peredupan penerangan jalan umum. Dengan

pengumpulan data menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Serta

perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil.

Hasil penelitian ini adalah seberapa besar persentase penghematan

penerangan jalan umum menggunakan sistem peredupan dengan tolok ukur

volume kepadatan lalu lintas dari pukul 18:00 sampai dengan pukul 06:00, pada

hari efektif dan hari libur.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

bahwa penerapan sistem peredupan pada penerangan jalan umum dapat

menghemat penggunaan daya lampu penerangan jalan umum sebesar 38,54%

pada hari efektif dan 36,46% pada hari libur.

Kata kunci: Sistem Peredupan; Penerangan Jalan Umum.

Page 7: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum

Menggunakan Sistem Peredupan Studi Kasus Di Jalan Sultan Agung Kota

Semarang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada program studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas

Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada junjungan alam Nabi

Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat Nya di

yaumil akhir nanti, Aamiin.

Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk menerapkan sistem peredupan

pada penerangan jalan umum.

Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaiakan ucapan terimakasih serta

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd Ketua Jurusan Teknik Sipil, dan ketua program

studi Pendidikan Teknik Bangunan yang telah memberi bimbingan dengan

menerima kehadiran penulis setiap saat disertai kesabaran, ketelitian,

masukan-masukan yang berharga untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Harijadi Gunawan BW, M.Pd, dan Aris Widodo, S.Pd, M.T. sebagai

Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 yang penuh perhatian dan atas perkenaan

memberi bimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudahan

dalam memberikan bahan dan menunjukan sumber-sumber yang relevan

sangat membantu penulisan skripsi ini

Page 8: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

viii

5. Drs. Supriyono, M.T. sebagai penguji yang telah memberi masukan yang

sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,

tanggapan, menambah bobot dan kualitas skripsi ini.

6. Semua dosen Teknik Sipil FT UNNES yang telah memberi bekal

pengetahuan yang berharga.

7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan

perkuliahan di Universitas Negeri Semarang.

Semarang, Desember 2016

Penulis

Page 9: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL/COVER ................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Peumusan Masalah ...................................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8

1.6 Sistematika Skripsi ...................................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ................................ 11

2.1 Penerangan Jalan Raya .............................................................................. 11

2.2 Dasar Perencanaan Penerangan Jalan ........................................................ 14

2.3 Struktur Lampu Penerangan Jalan Umum ................................................. 21

2.3.1 Lampu Penerangan Jalan ................................................................. 21

2.3.2 Armatur ........................................................................................... 21

2.3.3 Tiang Lampu Penerangan Jalan ...................................................... 24

2.4 Perancangan Penerangan Jalan .................................................................. 27

2.5 Peredupan Penerangan Jalan ..................................................................... 28

2.6 Satuan Mobil Penumpang ......................................................................... 29

2.7 Volume Kepadatan Lalu Lintas ................................................................. 30

Page 10: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

x

2.8 Pengukuran Volume .................................................................................. 31

2.8.1 Perhitungan Secara Manual ............................................................. 31

2.9 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 31

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 33

3.1 Pengertian Metode Penelitian .................................................................... 33

3.2 Pengumpulan Data .................................................................................... 33

3.3 Instrumen Penelitian .................................................................................. 35

3.4 Populasi dan Sampel ................................................................................. 36

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 37

3.6 Diagram Alur Penelitian ............................................................................ 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 41

4.1 Umum ........................................................................................................ 41

4.1.1 Kondisi Eksisting Jalan Sultan Agung Semarang ........................... 41

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 42

4.2 Hasil Penelitian .......................................................................................... 46

4.3 Pembahasan ............................................................................................... 66

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 70

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 70

5.2 Saran .......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

LAMPIRAN ......................................................................................................... 73

Page 11: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Lampu Penerangan Jalan Secara Umum Menurut Karakteristik

dan Penggunaannya ............................................................................................17

Tabel 2.2 Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan ............................................18

Tabel 2.3 Kode Indek Perlindungan IP (Index of ProtectionI) ....................22

Tabel 3.1 Tabel Instrumen Penelitian ....................................................................35

Tabel 4.1 Tabel Penelitian ................................................................................43

Tabel 4.2 Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif 1 ....................44

Tabel 4.3 Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif 2 ....................46

Tabel 4.4 Data Gabungan Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Efektif ........47

Tabel 4.5 Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Libur 1 ................................54

Tabel 4.6 Data Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Libur 1 ................................55

Tabel 4.7 Data Gabungan Volume Kepadatan Lalu lintas Hari Libur ........57

Page 12: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Posisi Lampu Penerangan Pada Jalan Satu Arah .............................. 19

Gambar 2.2 Posisi Lampu Penerangan Pada Jalan Dua Arah ............................... 20

Gambar 2.3 Contoh Lampu Merkuri dan Lampu Sodium .................................... 21

Gambar 2.4 Tipikal Tiang Lampu Lengan Tunggal ............................................. 25

Gambar 2.5 Tipikal Tiang Lampu Lengan Ganda ................................................ 26

Gambar 2.6 Tipikal Tiang Lampu Tegak Tanpa Lengan ...................................... 27

Gambar 2.5 Tipikal Tiang Lampu Lengan Ganda ................................................ 26

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian.................................................................... 40

Gambar 4.1 Posisi Lampu Penerangan Jalan Umum ............................................ 42

Gambar 4.2 Lokasi Penelitian dan Titik Pengambilan Data ................................. 43

Gambar 4.3 Counter, Ballpoint, dan Clipboard .................................................... 44

Page 13: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Data Gabungan/Rata-rata Hari Efektif ..................................... 54

Grafik 4.2 Grafik Data Gabungan/Rata-rata Hari Libur ....................................... 64

Page 14: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Grafik Volume Kapadatan Lalu lintas Hari Efektif 1..................... 74

Lampiran 2. Grafik Volume Kapadatan Lalu lintas Hari Efektif 2..................... 75

Lampiran 3. Grafik Volume Kapadatan Lalu lintas Hari Libur 1 ....................... 76

Lampiran 4. Grafik Volume Kapadatan Lalu lintas Hari Libur 2 ....................... 77

Lampiran 5. Dokumentasi Kondisi Jalan Sultan Agung ..................................... 78

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian Hari Efektif .............................................. 79

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian Hari Libur ................................................ 80

Lampiran 8. Surat Usulan Topik ......................................................................... 81

Lampiran 9. Surat Usulan Pembimbing .............................................................. 82

Lampiran 10. Surat Tugas Pembimbing................................................................ 83

Lampiran 11. Surat Tugas Penguji Seminar Proposal Skripsi .............................. 84

Lampiran 12. Surat Berita Acara Seminar Proposal Skripsi ................................. 85

Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 86

Lampiran 14. Surat Pembimbingan Penulisan Skripsi .......................................... 87

Lampiran 15. Surat Keterangan Selesai Bimbingan ............................................. 88

Page 15: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan suatu wilayah ditandai dengan adanya peningkatan laju

pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya. Peningkatan aktivitas penduduk sering

kali menimbulkan masalah bagi pengelola suatu wilayah, karena sering kali tidak

diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana serta pelayanan infrastruktur

untuk mendukung peningkatan aktivitas penduduk tersebut. Pelayanan

infrastruktur perkotaan meliputi penyediaan air bersih, drainase perkotaan, jalan,

pemukinan, persampahan, energi dan telekomunikasi, belum terintegrasi menjadi

satu kesatuan sistem yang utuh dalam penanganannya di perkotaan.

Kota Semarang merupakan kota yang strategis dan salah satu kota

terbesar kelima di negara Indonesia. Berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan

Kota Semarang memiliki posisi geostrategis karena berada pada jalur lalu lintas

ekonomi Pulau Jawa serta merupakan koridor pembangunan Jawa Tengah.

Dengan memiliki luas total 373.67 km² dan memiliki jumlah penduduk 1.773.905

jiwa. Dikota ini terdapat banyak ruas jalan umum yang membelah Kota Semarang

menjadi bagian-bagian kecil. Pada ruas-ruas jalan umum ini terdapat fasilitas

penerangan pada malam hari yang disebut penerangan jalan umum. Penerangan

yang prima mutlak diperlukan untuk jalan umum, karena jalan umum menurut

fungsinya di bagi menjadi tiga yaitu jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan

Page 16: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

2

jalan lingkungan. Penerangan jalan umum merupakan salah satu infrastruktur

yang penggunaannya didukung menggunakan energi listrik.

Dalam kontek kota, kebutuhan infrastruktur ditentukan atau dipengaruhi

oleh struktur ruang kota. Perencana kota mengenal beberapa bentuk kota, yang

secara tidak langsung mencerminkan kemudahan interaksi antara aktivitas dan

penduduknya. Kota dapat berkembang berdasarkan suatu perencanaan yang dibuat

sebelumnya (planned city) atau berkembang begitu saja secara sepontan

(unplanned city), tanpa suatu pengendalian yang cukup. Kota-kota yang

berkembang dengan perencanaan, pada umumnya dirancang dengan

mempertimbangkan beberapa hal, seperti : kemudahan pencapaian, sirkulasi,

keamanan, keselamatan, kesehatan lingkungan dan efisiensi penggunaan dan

pengadaan infrastruktur penunjang. (Kodoatie, 2003:4)

Infrastuktur merujuk pada sisten fisik yang menyediakan transportasi,

pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial

dan ekonomi.

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem

sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Sistem

infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur

dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan

untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Definisi teknik

juga memberikan spesifikasi apa yang dilakukan sistem infrastruktur dan

Page 17: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

3

mengatakan bahwa infrastruktur adalah aset fisik yang dirancang dalam sistem

sehingga memberikan pelayanan publik yang penting. (Kodoatie, 2003:9)

Salah satu pemakaian listrik yang banyak digunakan masyarakat saat ini

adalah sebagai sumber penerangan. Semakin meningkatnya tingkat mobilitas

masyarakat membuat semua kegiatan memerlukan penerangan adalah jalan raya

ataupun jalan umum. Penerangan jalan umum adalah lampu penerangan yang

bersifat publik (untuk kepentingan bersama) dan biasanya dipasang di ruas jalan

maupun ditempat tertentu seperti Taman, dan tempat umum lainnya. Energi listrik

secara nasional dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Namun kita sadari

bahwa penyediaan energi listrik oleh PLN tidak secepat pertumbuhan penduduk di

negara kita khususnya pertumbuhan penduduk di kota-kota besar. Oleh karena itu

kita selalu di himbau oleh pemerintah untuk menghemat penggunaan energi

listrik.

Jalan merupakan sarana transportasi yang penting. Keselamatan dan

kenyamanan pengguna jalan ditentukan oleh banyak faktor antara lain mutu jalan.

Namun demikian penerangan jalan pada malam hari juga merupakan salah satu

faktor yang penting dalam kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan serta

yang lebih utama adalah untuk keamanan, apalagi jalan-jalan di dalam kota yang

lalu lintas harian rata-rata (LHR) cukup tinggi.

Menurut Undang-Undang (UU) No 25 tahun 1999 Pendapatan Asli

Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber dalam

wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku. PAD terdiri atas : a) hasil pajak daerah, b)

Page 18: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

4

hasil retribusi daerah, c) hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, dan d) lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah.

Ketentuan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah diatur dengan

undang-undang. Jenis-jenis pajak Daerah dan retribusi Daerah disesuaikan dengan

kewenangan yang diserahkan kepada Daerah Propinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan mengubah Undang-

undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

(Kodoatie 2003:61).

Penggelolaan penerangan jalan umum dilakukan oleh Pemerintah Daerah

(Pemda) di tingkat Kabupaten atau Pemerintah Kota (Pemkot) di tingkat

Kotamadya. Pemda atau pemkot menarik retribusi Pajak Penerangan Jalan Umum

(PPJU) pada masyarakat melalui pembayaran rekering listrik setiap bulannya.

Prosentase pajak antar daerah atau kota berbeda beda tergantung dari pengelolaan

daerah atau kota masing-masing.

Efisiensi energi didefinisikan sebagai metode, teknik dan prinsip-prinsip

yang memungkinkan untuk dapat menghasilkan output yang sama dengan

penggunaan energi lebih sedikit atau mendapatkan output yang lebih besar dengan

jumlah energi yang sama. Efisiensi energi saat ini menjadi topik yang sangat

populer karena kebutuhan dunia akan energi terus bertambah setiap tahunnya.

Dalam hal regulasi sudah banyak peraturan yang mengamanatkan melakukan

efisiensi energi. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 30 tahun 2007

dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi,

Page 19: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

5

efisiensi energi adalah tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah (pusat

maupun daerah), swasta, dan masyarakat.

Selain itu juga sudah dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 13 tahun

2011 Tentang Penghematan Energi dan Air yang mewajibkan semua instansi

pemerintah pusat, daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) melakukan upaya penghematan energi dan air dan

melaporkannya setiap 3 (tiga) bulan kepada Presiden. Pada aktivitas penghematan

listrik, pemerintah menetapkan target penghematan sebesar 20 %.

Penerangan jalan umum (PJU) yang merupakan salah satu kebutuhan

masyarakat, menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah Daerah/Kota

sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya PJU diharapkan

meningkatkan rasa aman masyarakat secara umum, meningkatkan keamanan

pengguna jalan maupun penerangan lingkungan. Dengan demikian di lokasi PJU

akan timbul rasa damai, aman, nyaman dan tentram bagi kehidupan masyarakat.

Disisi lain juga akan timbul keindahan, semarak, prestise dan terang.

Masyarakat merasa perlu dan punya hak mendapatkan dan menikmati

PJU sebagai bentuk kompensasi membayar iuran PJU melalui tagihan rekening

listrik. Minat masyarakat berswadaya memasang PJU sangat tinggi, sehingga

menimbulkan pertumbuhan PJU yang sangat pesat dan tidak terbendung, serta

sebagian besar tidak berijin, dan pada umumnya tidak menggunakan lampu yang

hemat energi dengan tingkat penerangan yang tinggi. Sehingga PJU perlu ditata

dengan cara menggunakan sistem peredupan. Sementara beban Pemerintah atas

tagihan PJU per bulan yang selalu meningkat, dapat ditekan.

Page 20: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

6

Sebagai salah satu contoh pada pengambilan studi kasus di jalan Sultan

Agung kota Semarang yang merupakan jenis jalan arteri sekunder yang memiliki

dua arah dan menjadi jalur lintas Kota Semarang. Sehingga jenis kendaraan

pribadi, angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, dan kecepatan rata-rata

tinggi dapat melintasi pusat kota. Pada jalan tersebut terdapat PJU yang selalu

menyala selama 12 jam/hari secara penuh. Padahal sesuai dengan uraian di atas,

perlunya kita mengefisiensikan penggunakan daya pada PJU yang ada agar dapat

menghemat energi dan biaya.

Mencermati dari apa yang telah dijabarkan di atas maka dilakukan

penelitian dengan judul “Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum Kota

Semarang Menggunakan Sistem Peredupan Studi Kasus Jalan Sultan

Agung”.

1.2 Pembatasan Masalah

Batasan masalah digunakan peneliti untuk membatasi dan memfokuskan

penelitian pada Analisis Efisiensi Penerangan Jalan Umum Kota Semarang

Menggunakan Sistem Peredupan Studi Kasus Jalan Sultan Agung.

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah hanya pada:

a) Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah titik lampu yang berjumlah

36 titik di ruas Jalan Sultan Agung yang dibatasi antara lampu

merah/pertigaan Jalan Dr. Wahidin sampai perempatan AKPOL

Semarang.

b) Subyek penelitian yaitu peredupan Penerangan Jalan Umum.

Page 21: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

7

c) Penelitian dilakukan hanya untuk mendapatkan persentase penghematan

penggunaan daya pada Penerangan Jalan Umum jalan Sultan Agung

Semarang menggunakan sistem peredupan dengan tolok ukur volume

kepadatan lalu lintas.

d) Volume kepadatan lalu lintas didapatkan dengan menghitung banyaknya

mobil roda 4 dan lebih dari roda 4 yang melewati ruas Jalan Sultan Agung

dengan rentang waktu per 15 menitan mulai dari jam 18:00 sampai dengan

jam 06:00 WIB.

e) Penelitian dilakukan 4 hari yaitu pada hari Senin dan Rabu untuk mewakili

hari kerja serta hari Jumat dan Sabtu untuk mewakili hari libur namun

tidak pada hari libur nasional. Serta dilaksanakan pada malam hari (pukul

18:00) ketika lampu penerangan jalan umum menyala sampai dengan pagi

hari (pukul 06:00).

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan

diungkap dalam penelitian ini adalah tentang efisiensi penerangan jalan umum

dengan menggunakan sistem peredupan.

Kemudian rumusan masalah tersebut yaitu :

Seberapa besar persentase penghematan penggunaan daya dengan menggunakan

sistem peredupan pada PJU di jalan Sultan Agung Kota Semarang ?

Page 22: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

8

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui persentase penghematan penggunaan daya pada PJU di Jalan Sultan

Agung menggunakan sistem peredupan dengan tolok ukur volume kepadatan arus

lalulintas pada jam 18:00-06:00 dihari kerja dan hari libur.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan

dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah serta

dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Bangunan di Universitas Negeri Semarang.

1.5.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan kepada Pemerintah

Kota Semarang untuk perawatan dan perbaikan pelayanan Penerangan Jalan

Umum di Kota Semarang.

1.6 Sistematika Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu

bagian awal, isi, dan bagian akhir.

Page 23: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

9

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi meliputi: judul, abstrak, lembar pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Isi skripsi disajikan dalam lima bab dengan beberapa sub bab pada

tiap babnya.

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi gambaran mengenai latar belakang masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori

Bagian ini mengemukakan tentang landasan teori yang mendukung

dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, metode penelitian dan

teknik pengumpulan data.

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini mencakup analisis data penelitian serta pembahasannya.

BAB V : Penutup

Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang

relevan dengan penelitian yang telah dilaksanakan.

Page 24: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

10

3. Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisikan daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

Page 25: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penerangan Jalan Raya

Dengan adanya perkembangan pembangunan jalan raya yang terjadi di

kota-kota besar maka akan berdampak pada tingkat kepadatan jalan raya. Jalan

merupakan sarana yang penting dalam suatu wilayah perkotaan maupun pedesaan.

Menurut (SNI 7391 Th 2008) jalan adalah prasarana transportasi darat yang

meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya

yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah, di bawah

permukaan tanah dan/atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi jalan menurut fungsinya :

a. Jalan Arteri

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama

dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan

jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

b. Jalan Kolektor

Merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang,

kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

Page 26: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

12

c. Jalan Lokal

Merupkan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat

dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan

jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Penerangan jalan raya mempunyai dua fungsi pokok yaitu fungsi

keamanan dan fungsi ekonomi. Keamanan pengguna jalan berkaitan dengan kuat

penerangan sesuai dengan kecepatan kendaraan, serta kerataan penerangan pada

bidang jalan. Kebutuhan daya (kW) penerangan pada suatu ruas jalan sangat

bervariasi tergantung pada geometri permukaan jalan, lampu yang digunakan dan

faktor refleksi permukaan jalan. Sedangkan fungsi ekonomi jalan berkaitan

dengan distribusi barang.

Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah lampu yang digunakan untuk

penerangan jalan dimalam hari sehingga mempermudah pejalan kaki, pesepeda

dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan/medan yang

akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu

lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal.

Selain itu menurut (SNI 7391Th 2008) lampu penerangan jalan adalah

bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di

kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk

menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk

persimpangan jalan, jalan layang, jembatan dan jalan di bawah tanah.

Berikut ini merupakan fungsi dari penerangan jalan di kawasan

perkotaan:

Page 27: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

13

a. Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan

b. Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan

c. Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,

khususnya pada malam hari

d. Mendukung keamanan lingkungan

e. Memberikan keindahan lingkungan jalan

Penerangan jalan mempertimbangkan enam aspek yaitu : (1) Kuat rata

penerangan (E rata-rata) yang besarnya berdasarkan pada kecepatan maksimal

kendaraan yang diizinkan, (2) Distribusi cahaya pada tengah jalan dengan tepi

jalan dengan perbandingan 3:1, (3) Cahaya yang menyilaukan dapat menyebabkan

keletihan mata, mengurangi kenyamanan berkendara sehingga dapat

menyebabkan kecelakaan, (4) Arah cahaya menyudut 5º hingga 15º (5) Warna

cahaya lampu pelepasan gas berpengaruh terhadap warna tertentu, (6) Lingkungan

berkabut dan berdebu mempunyai faktor absorsi terhadap cahaya yang

dipancarkan oleh lampu. (Muhaimin, 2001: 180)

Terdapat klasifikasi jalan beserta kuat penerangan rata-rata sebagai

berikut

a. Jalan bebas hambatan atau jalan Tol (> 20 Lx)

b. Jalan utama, yaitu jalan yang menuju atau melingkar kota ( 15-20

Lx)

c. Jalan penghubung, yaitu jalan percabangan jalan utama ( 7-10 Lx)

d. Jalan kampung atau Lokal (3-5 Lx)

e. Jalan setapak atau gang (3-5Lx)

Page 28: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

14

Faktor pemakaian merupakan perbandingan antara arus cahaya yang

sampai pada bidang yang diterangi dengan arus cahaya yang dihasilkan sumber

penerangan, sedangkan faktor kehilangan cahya lebih disebabkan sumber

cahayanya, misalnya depresi kerena umur pemakaian, lampu padam/putus,

pengotoran pada permukaan bola lampu atau armatur. Jika untuk penerangan jalan

raya digunakan lampu yang arus cahayanya besar maka kuat penerangan yang

sama jarak tiang menjadi lebih jauh.

Kehilangan cahya pada sumber penerangan jalan dipengaruhi dua faktor

yaitu : (1) Penurunan kemampuan sumber penerangan (lampu dan armatur)

karena umur pemakaian, (2) Pengotoran terhadap armaturnya dapat menyebabkan

perubahan sifat lastik maupun prismatik penutup armatur. (Muhaimin, 2001:182).

Untuk menghemat energi listrik, apabila kepadatan lalu lintas berkurang

maka kuat penerangan jalan dapat dikurangi dengan memadamkam sebagian

lampu tanpa mengurangi keamanan jalan. Cara lain untuk menghemat energi

adalah dengan menggunakan “rangkaian ekonomis” yaitu mengurangi arus sekitar

40% dengan cara menambah impendansi balast. Kedua metode dapat dilakukan

dengan menggunakan saklar waktu atau saklar otomatis yang kerjanya tergantung

pada kepadatan lalu lintas aktual. (Muhaimin, 2001:184)

2.2 Dasar Perencanaan Penerangan Jalan

Pertimbangan keekonomian dalam perencanaan penerangan jalan

merupakan hal utama yang diperhatikan, oleh karena itu perlu ditetapkan kriteria

Page 29: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

15

yang digunakan sebagai basis dalam perencanaan penerangan jalan. Perencanaan

penerangan jalan terkait dengan kriteria sebagai berikut ini :

a. Volume lalu lintas, baik kendaraan maupun lingkungan yang

bersinggungan seperti pejalan kaki, pengayuh sepeda, dll.

b. Tipikal potongan melintang jalan, situasi (lay-out) jalan dan

persimpangan jalan.

c. Geometri jalan, seperti alinyemen horisontal, alinyemen vertikal,

dll.

d. Tekstur perkerasan dan jenis perkerasan yang mempengaruhi

pantulan cahaya lampu penerangan.

e. Pemilihan jenis dan kualitas sumber cahaya/lampu, data fotometrik

lampu dan lokasi sumber listrik.

f. Tingkat kebutuhan, biaya operasi, biaya pemeliharaan, dan lain-

lain, agar perencanaan sistem lampu penerangan efektif dan

ekonomis.

g. Rencana jangka panjang pengembangan jalan dan pengembangan

daerah sekitarnya.

h. Data kecelakaan dan kerawanan di lokasi.

Beberapa tempat yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan

penerangan jalan antara lain sebagai berikut :

a. Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.

b. Tempat-tempat dimana kondisi lengkung horisontal (tikungan)

tajam.

Page 30: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

16

c. Tempat yang luas seperti persimpangan, interchange, tempat

parkir, dll.

d. Jalan-jalan berpohon.

e. Jalan-jalan dengan lebar median yang sempit, terutama untuk

pemasangan lampu di bagian median.

f. Jembatan sempit/panjang, jalan layang dan jalan bawah tanah

(terowongan).

g. Tempat-tempat lain dimana lingkungan jalan banyak

berinterferensi dengan jalannya.

Lampu penerangan jalan harus menggunakan armatur (perlindungan)

untuk melindungi dari air hujan, debu, atau kotoran lainnya. Hal ini sangat

penting agar lampu penerangan jalan lebih awet dan berumur panjang mengingat

lampu penerangan jalan merupakan sarana yang penting untuk menunjang segala

aktifitas di jalan raya.

Jenis-jenis lampu penerangan jalan secara umum menurut karakteristik

dan penggunaanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 31: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

17

Tabel 2.1

Jenis lampu penerangan jalan secara umum menurut karakteristik dan

penggunaannya

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Penataan/pengaturan letak lampu penerangan jalan diatur seperti pada

table di bawah ini. Di daerah-daerah atau kondisi dimana median sangat lebar (>

Page 32: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

18

10 meter) atau pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur setiap

arah) perlu dipertimbangkan dengan pemilihan penempatan lampu penerangan

jalan kombinasi dari cara-cara tersebut di atas dan pada kondisi seperti ini,

pemilihan penempatan lampu penerangan jalan direncanakan sendiri-sendiri untuk

setiap arah lalu-lintas.

Berikut ini adalah penataan letak lampu penerangan jalan pada Tabel 2.2

Tabel 2.2

Penataan letak lampu penerangan jalan

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Posisi pemasangan lampu penerangan menurut Muhaimin (2001:185) ada

enam yaitu :

a. Pemasangan dengan menggantung pada tengah jalan.

b. Pemasangan pada satu sisi jalan.

c. Pemasangan pada dua sisi jalan.

Page 33: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

19

d. Pemasangan pada dua sisi jalan berhadapan berselang seling.

e. Pemasangan pada dua sisi median jalan

f. Pemasangan pada dua sisi median jalan berselang seling.

Gambar 2.1 Posisi lampu penerangan pada jalan satu arah

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Page 34: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

20

Gambar 2.2 Posisi lampu penerangan pada jalan dua arah

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

2.3 Struktur Lampu Penerangan Jalan Umum

2.3.1 Lampu Penerangan Jalan

Berdasarkan jenis sumber cahaya, lampu penerangan jalan umum dapat

pula dibedakan atas 2 (dua) macam yaitu lampu mercuri dan lampu sodium.

Page 35: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

21

a. Lampu merkuri b. Lampu Sodium

Gambar 2.3 Contoh lampu merkuri dan lampu sodium

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

2.3.2 Armatur

Armatur adalah rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan dan

mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang di

dalamnya.

Rumah lampu diklasifikasikan menurut tingkat perlindungan terhadap

debu/benda dan air dengan istilah IP (Index of Protection) yang memiliki

2(dua) angka, angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap

debu/benda, dan angka kedua menyatakan indek perlindungan terhadap air.

Sistem IP merupakan penggolongan yang lebih awal terhadap penggunaan

peralatan yang tahan hujan dan sebagainya, dan ditandai dengan lambang.

Semakin tinggi indek perlindungan (IP), semakin baik standar perlindungannya.

Pada umumnya, indek perlindungan (IP) yang sering dipakai untuk klasifikasi

lampu penerangan adalah : IP 23, IP 24, IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP 65, dan IP

66.

Page 36: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

22

Berikut ini merupakan kode Indek Perlindungan (IP) pada Tabel 2.3

Tabel 2.3 Kode Indek Perlindungan IP (Index of Protection)

Page 37: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

23

Lanjutan

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Page 38: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

24

2.3.3 Tiang Lampu Penerangan Jalan

Tiang merupakan komponen yang digunaka untuk menopang lampu.

Beberapa jenis tiang yang digunakan untuk lampu jalan adalah tiang besi dan

tiang octagonal. Berdasarkan bentuk lengannya (stang ornament), tiang lampu

jalan dapat dibagi :

1. Tiang lampu dengan lengan tunggal

2. Tiang lampu dengan lengan ganda

3. Tiang lampu tegak (tanpa lengan)

Agar lebih indah, maka lengan tiang lampu jalan dapat divariasikan

sehingga dapat menambah keindahan kota. Tiang lampu jalan, ditanam dalam

suatu pondasi tiang sehingga berdiri kokoh.

Tiang lampu dengan lengan tunggal ini pada umumnya diletakkan pada

sisi kiri atau kanan jalan. Tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan

tunggal seperti diilustrasikan pada Gambar 2.4

Page 39: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

25

Gambar 2.4 Tipikal tiang lampu lengan tunggal

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Selanjutnya adalah tiang lampu dengan lengan ganda yang khusus

diletakkan di bagian tengah/median jalan, dengan catatan jika kondisi jalan yang

akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu tiang. Tipikal bentuk dan struktur

tiang lampu dengan lengan ganda seperti diilustrasikan pada Gambar 2.5

Page 40: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

26

Gambar 2.5 Tipikal tiang lampu lengan ganda

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

Tiang lampu tegak tanpa lengan ini terutama diperlukan untuk menopang

lampu menara, yang pada umumnya ditempatkan di persimpangan-persimpangan

jalan ataupun tempat-tempat yang luas seperti interchange, tempat parkir, dll.

Jenis tiang lampu ini sangat tinggi, sehingga sistem penggantian/perbaikan lampu

dilakukan di bawah dengan menurunkan dan menaikkan kembali lampu tersebut

menggunakan suspension cable.

Page 41: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

27

Gambar 2.6 Tipikal tiang lampu tegak tanpa lengan

(Sumber SNI 7391 Th 2008)

2.4 Perancangan Penerangan Jalan

Ketika merancang penerangan jalan maka perlu diketahui lebar dan kelas

jalan, pengaruh lingkungannya untuk menentukan koefisien pemakaian, serta

Kurva Distribusi Kandeka (KDK) lampu yang akan digunakan.

Page 42: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

28

Kuat penerangan rata-rata untuk penerangan jalan dapat ditentukan dengan

persamaan :

ФL . KP . FKC

Er =

J . L

Dimana :

ФL = Arus cahaya lampu (lumen)

KP = Koefisien pemakaian.

FKC = Faktor kerugian Cahaya.

Er = Kuat Penerangan (lux)

J = Jarak antar lampu (m)

L = Lebar jalan (m). (Muhaimin, 2001:186).

Untuk mensuplai penerangan jalan pada ruas yang panjang menimbulkan

tegangan anjlok yang besar. Untuk mengurangi kerugian tegangan sekaligus untuk

memperkecil penampang penghantar maka digunakan sistem instalasi dengan

tegangan 1 kV. Tegangan masukan untuk lampu adalah 220 V untuk itu

diperlukan transformator penurun tegangan.

2.5 Peredupan Penerangan Jalan

Untuk menghemat energi listrik, apabila kepadatan lalu lintas berkurang

maka kuat penerangan jalan dapat dikurangi dengan memadamkan sebagian

lampu tanpa mengurangi keamaanan jalan. Cara lain untuk menghemat energi

adalah dengan menggunakan “rangkaian ekonomis”/peredupan yaitu mengurangi

Page 43: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

29

arus sekitar 40% dengan cara menambah impedansi balast. Kedua metode tersebut

dapat dilakukan menggunakan saklar waktu atau saklar otomatis yang kerjanya

tergantung pada kepadatan lalu lintas aktual. (Muhaimin 2001:184)

Pengaturan kuantitas pencahayaan sumber penerangan (lampu) terhadap

besaran listrik sering disebut peredup (dimmer). Pada prinsipnya peredupan

cahaya lampu adalah mereduksi arus cahaya yang dikeluarkan lampu. Peredup

memanfaatkan rangkaian kelistrikan menggunakan prinsip-prinsip pengaturan

tegangan masukan, pengaturan arus, dan pegaturan sudut penundaan. (Muhaimin

2001:92)

Penyalaan dan pemadaman penerangan jalan yang efisien pada waktu

yang tepat sangat penting bila memang akan diberikan pelayanan yang

memuaskan. Pengontrolan satu persatu biasanya mahal tetapi kadang-kadang

diperlukan. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan sakelar tangan, mekanis,

ataupun sakelat fotoelektronis yang disingkronisasikan (Hobbs 1995:554)

2.6 Satuan Mobil Penumpang

Satuan mobil penumpang (smp) adalah suatu ukuran yang menunjukkan

ruang jalan yang dipergunakan oleh suatu jenis kendaraan serta kemampuan

manuver kendaraan tersebut. Atas dasar definisi di atas maka secara sederhana

nilai smp mobil penumpang (kendaraan ringan) adalah 1, nilai smp sepeda motor

<1 dan nilai smp kendaraan berat >1. Dengan bertambah tingginya proporsi

sepeda motor dalam lalu lintas di Indonesia (Putranto dan Setyarini, 2011)

terdapat pemikiran untuk memperkenalkan ssm (satuan sepeda motor) seperti

Page 44: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

30

yang banyak diusulkan di Vietnam yang punya masalah yang sama. Namun

mungkin para ahli dan pemerintah lebih baik berkonsentrasi untuk

mengembangkan angkutan umum yang baik sambl mengendalikan jumlah sepeda

motor. (Leksmono S 2003)

2.7 Volume Kepadatan Lalu Lintas

Volume adalah sebuah peubah (variabel) yang paling penting pada teknik

lalu lintas, dan pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang berhubungan

dengan jumlah gerakan per satuan waktu pada lokasi tertentu. Jumlah gerakan

yang dihitung dapat meliputi hanya tiap macam moda lalu lintas saja, seperti :

pejalan kaki, mobil, bis atau mobil barang, atau kelompok-kelompok campuran

moda. Periode-periode waktu yang dipilih tergantung pada tujuan studi dan

konsekuensinya, tingkat ketepatan yang dipersyaratkan akan menentukan

frekuensi, lama, dan pembagian arus tertentu (Hobbs 56:1995).

Kepadatan adalah jumlah kendaraan (atau smp) yang berada di lokasi

jalan pada jarak tertentu pada saat tertentu dalam kendaraan/km atau smp/km.

Istilah lain kepadatan adalah kerapatan, konsentrasi dan desnity. (Leksmono S

2003). Kepadatan lalu lintas jalan dapat diketahui dari nilai lalu lintas harian rata-

rata dengan indikator satuan mobil penumpang (smp). Berdasarkan MKJI

(Manajemen Kapasitas Jalan Indonesia) untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua)

dengan indek koefisien 0,25 smp, untuk mobil atau kendaraan roda 4 (empat)

dengan indek koefisien 1 smp, sedangkan untuk kendaraan dengan roda lebih dari

4(empat) memiliki indek koefisien 1,5 smp.

Page 45: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

31

Volume kepadatan lalu lintas merupakan jumlah kendaraan yang

melewati pada suatu titik ruas jalan tertentu dalam satuan waktu terentu

(kendaraan/jam, kendaraan/hari).

2.8 Pengukuran Volume

2.8.1 Perhitungan Secara Manual

Biasanya, sebagian perhitungan harus dibuat secara manual,

dengan alasan untuk mengecek beroperasinya alat-alat atau untuk melebarkan

kurun dan jenis observasi yang dikumpulkan secara otomatis. Dalam bentuk

yang paling sederhana, pengamat mencatat pada lembar formulir survei,

setiap kendaraan yang lewat menurut klasifikasi macam kendaraan dan

memakai formulir terpisah untuk setiap periode perhitungan. Lembaran-

lembaran ini kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah tiap macam

kendaraan yang melewati pengamat selama periode itu.

Tugas pengamat dapat dipermudah dengan memakai alat

penghitung mekanik atau elektrik, yang sering ditempelkan pada sebuah

papan sehingga jumlah total itu untuk setiap periode waktu dan kategori atau

macam kendaraan dapat dicatat dengan mudah sebelum angka pencatat pada

alat penghitung dikembalikan ke angka nol lagi. (Hobbs 57:1995)

2.9 Kerangka Berfikir

Dalam perkembangan suatu wilayah ditandai dengan adanya

peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya. Peningkatan aktivitas

Page 46: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

32

penduduk sering kali menimbulkan masalah bagi pengelola suatu wilayah, karena

seringkali tidak diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana serta

pelayanan infrastruktur untuk mendukung peningkatan aktivitas penduduk

tersebut.

Penerangan jalan umum yang merupakan salah satu sarana dan prasarana

sebagai penerangan jalan dimalam hari sehingga mempermudah pejalan kaki,

pesepeda dan pengendara kendaraan dapat melihat dengan lebih jelas jalan/medan

yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan

lalu lintas dan keamanan dari para pengguna jalan dari kegiatan/aksi kriminal.

Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Semarang adalah

kurangnya perawatan untuk PJU dan dana pajak penerangan umum yang terbatas

dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang memasang penerangan jalan yang

sebagian besar tidak berijin serta pada umumnya tidak menggunakan lampu yang

hemat energi. Selain itu juga penyalaan PJU selama 12 jam/hari secara penuh

menyebabkan tidak optimalnya penggunaan PJU.

Oleh karena itu penghematan penggunaan daya pada PJU jalan Sultan

Agung Semarang perlu dilakukan. Yaitu dengan menerapkan atau menggunakan

sistem peredupan untuk PJU dengan tolok ukur volume kepadatan arus lalu lintas

pada jam 18:00-06:00 dihari kerja dan hari libur sehingga dapat menghemat

penggunaan daya untuk PJU jalan Sultan Agung Semarang

Page 47: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

70

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu

penerapan sistem peredupan pada penerangan jalan umum dengan tolok ukur

volume kepadatan lalu lintas mempunyai pengaruh yang besar terhadap efisiensi

penggunaan daya pada penerangan jalan umum di jalan Sultan Agung Kota

Semarang. Dapat disimpulkan besar persentase penghematan daya penerangan

jalan umum pada hari efektif sebesar 38,54% dan persentase penghematan daya

penerangan jalan umum pada hari libur sebesar 36,46%. Melihat dari besarnya

persentase pengaruh di atas maka sistem peredupan pada penerangan jalan umum

di jalan Sultan Agung Kota Semarang dengan tolok ukur volume kepadatan lalu

lintas dapat menghemat penggunaan daya penerangan jalan umum.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

a) Pemerintah Kota Semarang sebaiknya perlu melakukan penghematan

penggunaan daya pada penerangan jalan umum, agar dapat

menekan/menghemat biaya tagihan listrik kepada PLN. Sehingga dari

penghematan biaya tersebut dapat diaplikasikan pada perawatan struktur

Page 48: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

71

lampu penerangan jalan seperti lampu, armatur, dan tiang lampu

penerangan jalan.

b) Melihat dari keterbatasan penelitian maka perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut sampai pada perhitungan persentase penghematan biaya

penggunaan daya penerangan jalan umum dan perhitungan investasi alat

peredupan yang disebut dimmer. Serta penelitian ini sebaiknya dapat

dilaksanakan pada seluruh ruas jalan yang terdapat lampu penerangan

jalan umum di Kota Semarang.

Page 49: UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGlib.unnes.ac.id/30772/1/5101411022.pdf · perhitungan grafik volume kepadatan lalu lintas menggunakan teknik kuartil. Hasil penelitian ini adalah seberapa

72

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 7391 Spesifikasi Penerangan Jalan di

Kawasan Perkotaan. Jakarta.

Direkrotat Jendral Bima Marga. 1997. Manual Kapasitas jalan Indonesia (MKJI).

Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum.

Hobbs, F D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press.

Kodoatie, Robert J. 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan, Bandung : Refika Aditama.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5. 2004. Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kota Semarang Tahun 2000-2010. Semarang.

Putranto, Leksmono S. 2013. Rekayasa Lalu-Lintas Edisi 2. Jakarta : Indeks

Sudjana. 1996. Metode Statistika, Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.