Universitas Islam Jember · PDF fileE. Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik ... Ruang...
Transcript of Universitas Islam Jember · PDF fileE. Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik ... Ruang...
Public Service Communication 1
Makalah
Hubungan/ Singgungan Public Relation dan Marketing
Terhadap Public Service Communication
Disusun Oleh :
Nama : Muh. Syarifudin Noor
NIM : 10034100010
Mata Kuliah : Public Service Communication
Dosen Pembimbing :
Antasari Bandjar, M.I.Kom
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Jember copyright@2013
Public Service Communication 2
Kata Pengantar
Mari kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat
dan Karunia-Nya lah, sehingga Makalah tentang Laporan Kunjungan Kuliah ini dapat di
susun dengan sebaik – baiknya.
Harapan Kami, Mudah – mudahan Makalah ini dapat bermanfaat meskipun banyak
kekurangan dalam penyusunannya. Karena kami hanyalah insan biasa yang memiliki
kekurangan dan kesempuraan hanyalah milik Allah SWT.
Makalah ini di susun dengan sedemikian rupa untuk memenuhi tugas yang diberikan
dosen pembimbing Antasari Bandjar, M.I.Kom, mata kuliah Public Service Communication,
yang mana Makalah ini mencakup tentang Hubungan/ Singgungan Ruang Lingkup Public
Relation, dan Marketing terhadap Public Service Communication.
Demikian, harapan kami semoga Makalah ini berguna untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan kita semua, serta mudah – mudahan mendapatkan hasil yang
memuaskan. Amien.
Jember, 29 Maret 2013
Penyusun
Muh. Syarifudin Noor
Public Service Communication 3
Daftar Isi
1. Kata Pengantar .....................................................................................i
2. Daftar isi.................................................................................................ii
3. Bab I. Pendahuluan ..............................................................................1
a. Latar Belakang ..................................................................................1
b. Tujuan ...............................................................................................1
4. Bab II. Pembahasan ..............................................................................2
A. Tujuan dan Ruang Lingkup Public Relation................................2
B. Ruang Lingkup Pemasaran............................................................4
C. Pelayanan Publik ( Public Service )...............................................8
D. Kaitan Antara Marketing dengan Public Relations ...................13
E. Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik....................14
5. Bab III. Kesimpulan.............................................................................18
6. Referensi/ Sumber ..............................................................................19
Public Service Communication 4
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang K e g i a t a n p e l a y a n a n a d a l a h k e g i a t a n s a d a r y a n g d i l a k u k a n
o l e h seseorang dalam memenuhi kebutuhan orang lain dengan cara yang terbaik.Melayani
adalah kesediaan seseorang untuk memberikan pada orang lain. K es ed i aan
m em b er i h a r us l ah m un cu l d a r i s eb u ah k es ad ar an d a l am d i r i seseorang
tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Agar seseorang mau m el aku k an seca r a
s ad a r d an i kh l as da l am me l ak uk an s es u a t u h a ru s l ah b erm ul a d a r i c a r a
p and ang s e seo r an g t e rh ad ap d i r in ya d an o r ang l a i n .
S em en t a r a i t u , da l am k eg ia t an p e l a yan an yan g s e l am a in i
d ib e r i k an o l eh para petugas pelayanan publik di instansi pemerintahan, budaya
melayani masihlah sangat langka.
Mereka beranggapan bahwa melayani merupakan sikap yang cenderung
merendahkan diri sendiri karena mereka memahami s e l am a in i b ahw a
p em er in t ah ad a l ah p eng uas a d an m as ya r ak a t l ah yan g membutuhkan
kehadiran penguasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C a r a p a n d a n g s e p e r t i i n i t e n t u n y a s a n g a t b e r t o l a k
b e l a k a n g d e n g a n perkembangan akhir - akhir ini yang lebih memberikan
ruang yang sangat t e r b uk a b ag i pu b l i k a t au m as ya r ak a t s eb ag a i cos tum er
yan g s eh ar us n yad i h a r g a i d an mul i ak an d a l am k eg i a t an p e l a yan an .
Bahkan , Carlzon menamakan abad sekarang sebagai “Abad Pelanggan ”, abad
dimana para pengguna jasa diposisikan pada tempat yang terhormat
(Wasistiono; 2003:42).
b. Tujuan P e l a yan an p ub l ik ad a l ah s eg a l a k eg ia t an d a l am r an gk a pemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak dasar setiap warga negarad an p end ud u k a t as s u a tu
b a r ang , j a s a , dan a t au p e l a yan an adm in i s t r as i y a n g d i s e d i a k a n o l e h
p e n y e l e n g g a r a p e l a y a n a n y a n g t e r k a i t d e n g a n kepentingan publik.
Adapun Tujuan Public Service Communication :
Memberikan layanan ( melayani ) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
telah ditetapkan, serta berkomunikasi dengan baik terhadap publik.
Public Service Communication 5
BAB II
Pembahasan
A. Tujuan dan Ruang Lingkup Public Relation
a. Tujuan Public Relation
Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara
saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa
dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata „saling‟ maka
organisasi pun harus dapat memahami publiknya.
Menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relation adalah menciptakan opini publik
yang favourable tentang kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan
(Abdurachman,II001:II6).
Tujuan Public Relation untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik
(goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk
menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan
ardianto,II00II:89).
b. Ruang Lingkup Public Relation Ruang lingkup kegiatan public relations ada dua yaitu internal dan eksternal. Adapun
tujuan dan tugas public relations berdasarkan ruang lingkup kegiatannya adalah :
1. Internal Public Relations
Griswold mengatakan, “Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja
adalah tujuan internal public relations.” ( Griswold dalam Abdurrachman 2001:34 ).
Berdasarkan tujuan internal public relations di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh
seorang praktisi Public Relation adalah sebagai berikut : “Menyelengarakan komunikasi yang
sifatnya persuasif dan informative”. Ia harus mengadakan analisa tentang policy
kepegawaian (personnel policy), termasuk gaji/upah, honorarium, dan kesejahteraan
karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public
relations; mengadakan survei tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya,
kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.” ( Abdurrachman 2001:35).
Jadi, tugas seorang praktisi PR untuk ruang lingkup internal adalah menciptakan iklim
komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan
tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan.
Public Service Communication 6
2. External Public Relations
Oemi Abdurrachman menyebutkan, “salah satu tujuan external public relations adalah
untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan/instansi hingga terbentuklah
opini publik yang favorable terhadap badan itu.” ( Abdurrachman 2001:38 ).
Adapun tugas external public relations, yaitu:
a. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai, dan
metode yang digunakan.
b. Memberi advice (nasehat) dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-
kegiatan, dan lain-lain.
c. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed
tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.
d. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.
Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang
lingkup tujuan Public Relation itu ternyata sangat luas. Melalui serangkaian pembahasan
yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-
kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman,
kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan
mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu
acara.
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasar-
pasar ekspor baru.
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan
yang go public.
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit setelah
krisis.
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka
menghadapi risiko pengambil alihan.
11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan
perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
13. Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari
peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.
Public Service Communication 7
Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut :
1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi
melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai
khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat
terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan
manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi,
publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi
tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II).
Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi Public Relation sebagai berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal
maupun internal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
B. Ruang Lingkup Pemasaran
Hal utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi perusahaan adalah
karena produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari konsumennya sendiri. Oleh karena
itu, di setiap koorporat selalu terdapat bidang khusus yang menangani distribusi produk
mereka agar sampai ke tangan konsumen.
Jika diperhatikan, pengertian pemasaran menurut para ahli ruang lingkupnya terbatas
pada bidang bisnis saja. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, aktivitas pemasaran
tidak lagi sekadar beruang-lingkup di bidang bisnis saja, tetapi jangkauannya telah melebar
ke berbagai dimensi yang lain. Dewasa ini, pemasaran tidak lagi digunakan oleh koorporat
bisnis saja, tetapi organisasi - organisasi sosial kemasyarakatan atau departemen -
departemen pemerintah juga menggunakannya.
Pemasaran ( Marketing )
Pengertian marketing oleh para ahli ditemukan berbeda-beda dalam penyaian dan
penekanannya. Tapi semua itu sebenarnya mempunyai pengertian yang hampir sama antara
satu dengan yang lainnya.
Berikut ini beberapa definisi mengenai pemasaran :
1. Kotler mengemukakan pengertian pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain.
Public Service Communication 8
2. Menurut Saladin pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan menciptakan pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
3. Menurut Stanton pengertian pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pebeli potensial.
Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan
kegiatannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak lain,
dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
Hubungan Pemasaran dan Pasar
Pemasaran merupakan proses kegiatan dari produsen ke tangan konsumen. Semua
tujuan tersebut berhubungan dengan pasar dimana produsen yang menawarkan barang akan
bertemu dengan konsumen yang membutuhkannya. Kalau duhubungankan dengan pasar, kita
harus tahu terlebih dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan pasar.
Adapun pengertian pasar menurut beberapa pendapat, yaitu :
1. Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli.
2. Pasar adalah daerah tempat dimana didalamnya terdapat penawaran dan permintaan
yang bertemu untuk membentuk harga.
3. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan apa saja yang menjadi factor penting
teradinya pasar :
1. Orang-orang yang mempunyai keinginan untuk terpuaskan.
2. Daya Beli konsumen.
3. Tingkah laku pembeli atau setelah pembelian.
4. Harga yang disetujui oleh kedua belah pihak (antar penjual dan pembeli).
Jadi hubungan antara pemasaran dan pasar sangat erat, karena pasar merupakan tempat
teradinya transaksi jual beli, sedangkan pemasaran merupakan kegiatan bagaimana agar
produk terjual dan dapat memuaskan keinginan pembeli sehingga pembeli akan membeli
produk perusahaan yang sama setelah mereka cocok dan puas akan produk yang
bersangkutan.
Dengan melalui pasar perusahaan dapat melaksanakan konsep pemasarannya yaitu
bagaimana usaha perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sebagai syarat sosial
maupun ekonomi bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Public Service Communication 9
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus
diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa
konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk
mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba
dalam jangka panjang.
Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi
pemasaran.
Tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran :
Orientasi Konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan
keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan
pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan
dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan
integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap
orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk
memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Mendapatkan Laba melalui Pemuasan Konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan
laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar.
Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang
mempunyai tujuan lain disamping laba.
Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan
konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Kegiatan Pokok Pemasaran Pembelian
Pembelian ini bisa diartikan pembeli barang-barang untuk dijual maupun pembelian
barang-barang yang merupakan bahan masukan lainnya untuk menghasilkan produk suatu
Public Service Communication 10
perusahaan. Fungsi pembelian akan sangat penting artinya bagi perusahaan, karena
menyangkut hasil produk yang nanti dijual dipasar.
Pengakuan
Pengakuan adalah kegiatan memindahkan barang baik dari bahan baku ke proses
produksi. maupun setelah menjadi barang jadi dari pabrik ke konsumen. Kegunaan fungsi ini
adalah mempercepat proses pendistribusian barang ke segmen-segmen pasar yang dipilih
maupun memperlancar proses produksi dan kontituintas kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari.
Penjualan
Penjualan adalah kegiatan pemasaran yang paling pokok karena penjualan dengan
mempengaruhi naik turunnya pendapatan perusahaan, sedangkan mati hidupnya perusahaan
amat tergantung pencapaian target penjualan yang diharapkan dapat menambah masukan
pendapat perusahaan.
Public Service Communication 11
C. Pelayanan Publik ( Public Service ) a. Pengertian
Merupakan “ Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”. ( Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara ( MenPAN ) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003).
Pelayanan publik dapat juga diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya, pemerintah adalah
pelayanan kepada masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi
untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota
masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama
(Rasyid, 1998).
Oleh karena itu, birokrasi publik berkewajiban dan bertanggung jawab untuk
memberikan layanan baik dan profesional. Pelayanan publik ( public services ) oleh birokrasi
publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat
di samping sebagai abdi negara.
Pelayanan publik ( public services ) oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk
mensejahterakan masyarakat (warga negara). Pelayanan umum oleh Lembaga Administrasi
Negara (1998) diartikan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara/
Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa baik dalam rangka upaya kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik dengan demikian dapat diartikan sebagai pemberian layanan
(melayani keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi
itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Public Service Communication 12
b. Unsur - Unsur Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara ( MenPAN ) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 bahwa di dalam memberikan
pelayanan publik harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus jelas dan
di ketahui sacara pasti oleh masing-masing.
2. Pengaturan setiap bentuk pelayanan umum harus disesuaikan dengan kondisi
kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membayar berdasarkan ketentuan
perundangan-undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada efisiensi dan
efektifitas.
3. Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar memberi keamanan,
kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Apabila pelayanan umum yang oleh instansi pemerintah terpaksa harus mahal, maka
instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluang kepada
masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Public Service Communication 13
c. Asas Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dipahami dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan
dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan publik dengan tetap
berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas.
Partisipatif
Mendorong peran serta msayarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.
Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif, dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan
status ekonomi.
Keseimbangan Hak dan Kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing
pihak.
Public Service Communication 14
d. Prinsip Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
Kesederhanaan
Proseduran pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.
Kejelasan
1. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik
2. Unit kerja/pejabat yang berwenang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik
3. Rincian biaya pelayanan publik tata cara pembayaran
Kepastian Waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah
Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik rasa aman dengan kepastian hukum.
Tanggung Jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab
atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika.
Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat,
dan dapat memanfaatkan teknologi dan informatika.
Kedislipinan, Kesopanan, Dan Keramahan
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan disiplin,sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan ikhlas.
Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang bersih, rapi,
lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,
seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.
Public Service Communication 15
e. Standar Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara (MenPAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
1. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan.
2. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan
penyelesaian pelayanan.
3. Biaya Pelayanan
Biaya/tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian
pelayanan.
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
5. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara pelayan publik.
6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Petugas pemberi pelayanan harus memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.
Public Service Communication 16
D. Kaitan Antara Marketing dengan Public Relations
( Hubungan Masyarakat )
Pembahasan mengenai marketing Public Relation telah mengungkapkan adanya
suatu perkembangan dalam kerangka public relations ( Hubungan Masyarakat ) pada tahun-
tahun terakhir ini. Di dalam kegiatannya sebagai suatu unit dalam perusahaan, terdapat
beberapa persamaan antara MPR dengan unit humas dalam suatu lembaga yang disebut
dengan CPR..
Pakar manajemen Philip Kotler mengemukakan perlunya unsur public relations
dalam kegiatan marketing. Gagasan marketing mix yang diperkenalkan Kotler sudah tidak
asing lagi di dunia marketing dan manajemen secara umum. Gagasan ini terdiri dari unsur 4-
P, yang kemudian setelah melihat perkembangan marketing dalam rangka gejolak persaingan
di berbagai negara di dunia, dia menambahkan gagasannya itu dengan dua unsur lagi, yaitu
power dan Public Relation sehingga menjadi 6-P, dan dikenal dengan Mega marketing.
Dimasukkannya unsur Public Relation ke dalam kerangka gagasan memperlihatkan
perlu adanya daya pendorong dalam setiap kegiatan pemasaran. Kotler sejak semula telah
membahas peranan dalam kerangka marketing. Hal ini menunjukkan bahwa faktor hubungan
masyarakat turut memainkan peranan penting dalam kegiatan pemasaran. Melalui teori
Thomas L. Harris dengan gagasan marketing Public Relation, bertambah jelaslah posisi
kehumasan dalam kegiatan marketing.
Dengan munculnya MPR membuat para pelaku marketing menyadari akan arti
penting dukungan komunikasi, yang menjadi unsur pokok dalam kegiatan hubungan
masyarakat. Atau dalam arti kata lain, komunikasi dan informasi diperlukan untuk
berhubungan dengan publik atau dalam pengertian marketing, yaitu konsumen. Konsumen
tidak lagi dapat dipengaruhi hanya dengan periklanan atau kegiatan promosi. Dalam hal ini
diperlukan sesuatu yang dapat “mendorong dan menarik” dalam setiap kegiatan marketing.
Dalam gagasan MPR-nya itu, Harris telah membagi bidang - bidang kegiatan MPR,
CPR, dan juga kegiatan marketing sendiri, sekalipun nampaknya dalam kegiatan MPR dan
CPR, ada beberapa bidang yang “tumpang tindih”, misalnya dalam kegiatan hubungan media
dan publikasi. Tetapi hal ini memberikan petunjuk betapa diperlukannya keterampilan dalam
bidang media, yang dimiliki oleh mitra kerja Humas, yaitu wartawan.
Gagasan ini memberikan petunjuk agar praktisi MPR harus mahir dengan cara dan
gaya penulisan, yang sebelumnya sudah dimiliki dan merupakan keharusan bagi praktisi
humas. Pembahasan ini memberikan ungkapan bahwa dalam suatu perusahaan, di mana juga
terdapat MPR di samping CPR, diperlukan penelaahan dan pembagian tugas yang dapat
dibahas bersama dengan pimpinan perusahaan guna menghindarkan kesimpangsiuran dan
pembagian tugas yang positif yang diperlukan oleh suatu perusahaan.
Public Service Communication 17
E. Komunikasi dalam Pelaksanaan Pelayanan Publik
K e g i a t a n p e l a y a n a n a d a l a h k e g i a t a n s a d a r y a n g d i l a k u k a n
o l e h seseorang dalam memenuhi kebutuhan orang lain dengan cara yang terbaik.
Melayani adalah kesediaan seseorang untuk memberikan pada orang lain.
K es ed i aan m emb er i h a r us l ah m un cu l d a r i s eb u ah k es ad ar an d a l am d i r i
seseorang tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Agar seseorang mau m el aku k an
s eca r a s ada r d an i kh l as da l am m el akuk an s e su a t u h a ru s l ah b e rmu l a d a r i
c a r a p and an g se s eo r ang t e r h ad ap d i r i n ya d an o r an g l a in .S em en t a r a i t u
d a l am k eg i a t an p e l a yan an yan g s e l ama i n i d ib e r i k an o l eh para petugas
pelayanan publik di instansi pemerintahan, budaya melayani masihlah sangat
langka.
Mereka beranggapan bahwa melayani merupakan sikap yang cenderung
merendahkan diri sendiri karena mereka memahami s e l am a in i b ahw a
p em er in t ah ad a l ah p eng uas a d an m as ya r ak a t l ah yan g membutuhkan
kehadiran penguasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
C a r a p a n d a n g s e p e r t i i n i t e n t u n y a s a n g a t b e r t o l a k
b e l a k a n g d e n g a n perkembangan akhir - akhir ini yang lebih memberikan
ruang yang sangat t e r b uk a b ag i pu b l i k a t au m as ya r ak a t s eb ag a i cos tum er
yan g s eh ar us n yad i h a r g a i d an mul i ak an d a l am k eg i a t an p e l a yan an .
U n tu k i t u , p e ru b ah an perilaku petugas merupakan sebuah keharusan
yang harus dilakukan, dan h a l i t u t en tu n ya h a r u s b e rm ul a da r i c a r a
p and ang m er ek a d an m in ds e t mereka terhadap kegiatan pelayanan itu sendiri .
S e i r i n g d e n g a n p e r k e m b a n g a n j a m a n y a n g
m e n g a r a h k a n p a d a k e t e r b u k a a n , m o n d i a l d a n
d e m o k r a t i s , m a k a p a r a d i g m a l a m a p e n y e l e n g g a r a a n
p e m e r i n t a h a n y a n g s e l a m a i n i l e b i h m e n g a n d a l k a n kewenangan dan
cenderung mengabaikan kualitas dan kuantitas pelayanan,sudah selayaknya ditinggalkan.
Bahkan Carlzon menamakan abad sekarang sebagai “Abad Pelanggan”, abad
dimana para pengguna jasa diposisikan pada tempat yang terhormat (Wasistiono;
2003:42).
Untuk itu, paradigma baru yang lebih memberi tempat terhormat bagi
masyarakat ( publik pelanggan ) sebagai konsumen sudah saatnya dikembangkan
secara meluas. Paradigma inilah yang harusnya menjadi dasar kerja bagi para
Public Service Communication 18
aparatur pemerintahan dalam mewujudkan salah satu tugas pokoknya sebagai pelayan
masyarakat (Public Servant).
P e l a yan an p ub l ik ad a l ah s eg a l a k eg ia t an d a l am r an g k apemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak dasar setiap warga negarad an p end ud u k a t as s u a tu
b a r ang , j a s a , dan a t au p e l a yan an adm in i s t r a s i y a n g d i s e d i a k a n o l e h
p e n y e l e n g g a r a p e l a y a n a n y a n g t e r k a i t d e n g a n kepentingan publik.
D a l am p e r k emb angan t e r akh i r d i In d on es i a , p e rh a t i an p em er i n t ah
terhadap pelaksanaan pelayanan publik telah mulai mengemuka. Bahkan
p em er in t ah p us a t b e r kom i tm en un tu k m em p er b a i k i c i t r a p em er i n t ahan
m el a lu i pe l ak san aan p e l ayan an p ub l ik o l eh s e t i ap un su r p em er i n t ahan
melalui program kompetisi pelaksanaan pelayanan publik bagi pemerintah daerah
yang diadakan pada setiap tahunnya. Untuk itu, langkah awal adalah dengan
m e m p e r s i a p k a n s e l u r u h a p a r a t u r n y a u n t u k d a p a t
m e r u b a h p a r a d i g m a k e r j a n y a m e n j a d i b e r p a r a d i g m a p e l a y a n a n
y a i t u melalui perubahan mindset atau pola pikir para birokrat yang selama ini
bersikap dan berperilaku sebagai penguasa, mengarah kepada terbentuknya sikap
d a n p e r i l a k u b i r o k r a t s e b a g a i p e l a y a n a t a u h a m b a m a s y a r a k a t
(public service).
P e r u b a h a n m i d s e t m e r u p a k a n s a l a h s a t u l a n g k a h a w a l
u n t u k mengembangkan diri para karyawannya agar dapat melayani dengan lebih
baik. P e ru b ah an m ind s e t i n i d ip e r l uk an b ag i s e t i ap ap a r a tu r p em er i n t ah ,
karena hal ini merupakan langkah awal bagi pelaksanaan pelayanan public yan g
l eb ih ba ik . H a l i n i m en g i ng a t k eg i a t an p e l ayan an ad a l ah k eg i a t an sadar
yang dilakukan oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan orang lain d e n g a n c a r a
y a n g t e r b a i k .
K e g i a t a n p e l a y a n a n m e r u p a k a n s a l a h s a t u in d ika t o r m aju
t i d ak n ya s u a t u Neg a r a , h a l i n i ka r en a dap a t m enu n j uk k an t i n gk a t
k e s e j ah t e r aan m as ya r ak a t n ya .
D a l am k eg i a t an pe l a yan an m ak a yang menjadi perhatian utamanya
adalah tingkat perhatiannya yang tinggi t e r h ad ap k ebu t uh an k o nsu m en a t au
p e l an gg an d an mam pu m en j ad i k an mereka terpuaskan oleh layanan yang
diberikan sehingga akan melahirkan loyalitas dari para pelanggan terhadap organisasi
Public Service Communication 19
pelayanan tersebut. Lo ya l i t a s p e l an g gan ad a l ah h as i l d a r i k ep u as an yan g
d i t e r im a o l ehp e lang g an a t as l a yan an yan g d i t e r i m an ya .
A g a r t e r c ip t a k epuas an mak ap e r ha t i an t e r had ap p e l aya n an yan g
b e r ku a l i t a s m en j ad i s ebu ah l ang kah yang harus diambil oleh setiap aparatur
pemerintah. Untuk itu diperlukan p e r u b a h a n p a r a d i g m a d a r i
p e n g e l o l a a n t a t a p e m e r i t a h a n y a n g p a d a m ul an ya l eb ih
m en ek an k an p ada a s p ek k ew en ang an m enu j u p a r ad i gm a pelayanan yang
mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik
atau prima.
Karena terdapat sebuah ungkapan yangmenyatakan bahwa No service, no
business, yaitu bahwa tidak mungkin masyarakat yang merupakan pelangga
utama pemerintah akan melakukan transaksi berupa kegiatan pemenuhan
beragam kebutuhan mereka, apabila pihak pemberi pelayanan yaitu pemerintah
tidak memberikan pelayanan yan g t e rb a ik . S eb ag a im an a yan g d i un gk apk an
o l eh C a r l z on b ah wa ab ad sekarang adalah “Abad Pelanggan”, yaitu abad dimana
para pengguna jasa diposisikan pada tempat yang terhormat. Pelayanan publik yang
prima merupakan tanda dari kesadaran baru dari pemerintah atas tanggung jawab
utama dalam mengelola pemerintahan d a n m e m e n u h i s e g a l a k e b u t u h a n
m a s y a r a k a t .
A g a r p e l a y a n a n y a n g diberikan aparatur pemerintah dapat lebih
memuaskan masyarakat, maka perlu perubahan mindset dari seluruh aparatur
pelaksana pelayanan publiksebagai langkah awal dalam memberikan pelayanan
yang prima tersebut. P e ru b ah an m in ds e t ak an m end or on g s e t i ap p e t ug as
l a yan an m em ah ami d e n g a n b e n a r d a n m e m i l i k i m o t i v a s i y a n g
t u l u s d a l a m m e m b e r i k a n pelayanan.
Karena pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan dengan penuhk e s a d a r a n
s e r t a n i a t y a n g m u l i a u n t u k m e m b a n t u o r a n g l a i n d a n
m e m b e r i k a n y a n g t e r b a i k p a d a o r a n g l a i n s e b a g a i b a g i a n u p a y a
u n t u k menjadikan dirinya dan lembaga yang dikelolanya menjadi positif di mata
masyarakat yang dilayani sehingga melahirkan kepuasan. Nilai kepuasandari
costumer inilah yang menjadi tujuan utama dari setiap pelayanan yang d i b e r i k an . S e r t a
d eng an pe r ub ah an m in ds e t ak an l ah i r s ebu ah ke tu l us an da l am p e l a yan an
d an m en j ad i kan ak t i v i t a s t e r sebu t s eb ag a i b ag i an d ar i ibadah.
Public Service Communication 20
Salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan pelayanan public
a d a l a h k e m a m p u a n s e o r a n g p e t u g a s l a y a n a n d a l a m b e r i n t e r a k s i
d a n berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi adalah hal yang paling lumrah d i l ak uk an d a l am o r an g
m em b er ik an l ayan an . Ni l a i b a i k t i dak n ya s eb u ah layanan, sering kali
dilihat dari bagaimana cara petugas pemberi layanandalam berkomunikasi dengan
pelanggan. Untuk keterampilan komunikasi ini h a r us l ah d i mi l i k i d an d ik u as a i
d eng an b a ik o l eh se t i ap p e t ug as p embe r i layanan.
B e rk om uni k as i ad a l ah s eb u ah ca r a yan g d i l ak uk an man us i a un tuk
mengungkapkan ide, mengekspresikan perasaan dan mencitrakan diri. Cara s e s e o r a n g
b e r k o m u n i k a s i a k a n m e n j e l a s k a n t e n t a n g b a g a i m a n a d i a
mempersepsi dirinya dan orang lain. Dalam pelaksanaan pelayanan
publik,keterampilan berkomunikasi menjadi salah satu aspek penting yang akan
mempengaruhi bagaimana efektifitas pelayanan publik yang diberikan serta a k a n
m e n e n t u k a n b a g a i m a n a m a s y a r a k a t s e b a g a i p e l a n g g a n
d a l a m m e r e s p o n d a n m e n c i t r a k a n o r g a n i s a s i
p e m b e r i l a y a n a n .
U n t u k berkomunikasi haruslah mampu menempatkan manusia pada
posisi yangterhormat sebagaimana pula pelayanan publik adalah sebuah ikhtiar
untuk memanusiakan manusia ( human humanization ).
S a l ah s a tu t u ju an be r k omu ni k as i ad a l ah m emp en g a ru h i o ran g l a in .
D a l am m em p en g a ru h i o r an g l a i n m ak a l ang k ah yan g p a l i ng t ep a t ada l ah
dengan menggunakan cara yang paling disuka dan diminati oleh orang lain
tersebut.
Maka, langkah yang harus dilakukan adalah dengan masuk ke dunia mereka dan
itulah yang disebut dengan empati. Sikap ini merupakan wujud kepedulian pada orang lain.
Kegiatan pelayanan adalah suatu aktifitas untuk l eb ih p ed u l i ( care ) p ad a s e t i ap
o r ang yan g m emb ut uh k an b an tu an k i t a (petugas layanan). Empati dan peduli
yang diberikan oleh petugas layanan pada orang lain ( costumer ) bukan bentuk
merendahkan diri melainkan sikap mulia yang akan menempatkan posisi seseorang
(pemberi layanan) dalam tempat yang terhormat di mata orang lain (pelanggan).
Public Service Communication 21
BAB II
KESIMPULAN
P el a yan an p ub l ik ad a l ah s eg a l a k eg ia t an d a l am r an gk a pemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak dasar setiap warga negarad an p end ud u k a t as s u a tu
b a r ang , j a s a , dan a t au p e l a yan an adm in i s t r as i y a n g d i s e d i a k a n o l e h
p e n y e l e n g g a r a p e l a y a n a n y a n g t e r k a i t d e n g a n kepentingan publik.
D a l am p e r k emb angan t e r akh i r d i I n d on es i a , p e rh a t i an p em er i n t ah
terhadap pelaksanaan pelayanan publik telah mulai mengemuka. Bahkan
p em er in t ah p us a t b e r kom i tm en un tu k m em p er b a i k i c i t r a p em er i n t ahan
m el a lu i pe l ak san aan p e l ayan an p ub l ik o l eh s e t i ap un su r p em er i n t ahan
melalui program kompetisi pelaksanaan pelayanan publik bagi pemerintahdaerah
yang diadakan pada setiap tahunnya. Untuk itu langkah awal adalah dengan
m e m p e r s i a p k a n s e l u r u h a p a r a t u r n y a u n t u k d a p a t m e r u b a h
p a r a d i g m a k e r j a n y a m e n j a d i b e r p a r a d i g m a p e l a y a n a n y a i t u melalui
perubahan mindset atau pola pikir para birokrat yang selama ini bersikap dan
berperilaku sebagai penguasa, mengarah kepada terbentuknya sikap d a n
p e r i l a k u b i r o k r a t s e b a g a i p e l a y a n a t a u h a m b a m a s y a r a k a t ( public
service ).
Public Relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan
sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi
dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses
atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar
organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Komunikasi adalah hal yang paling lumrah d i l ak uk an d a l am o r an g
m em b er ik an l a yan an . Ni l a i b a ik t i dak n ya s eb u ah layanan sering kali
dilihat dari bagaimana cara petugas pemberi layanan dalam berkomunikasi dengan
pelanggan. Untuk keterampilan komunikasi ini h a r us l ah d i mi l i k i d an d ik u as a i
d eng an b a ik o l eh se t i ap p e t ug as p embe r i layanan.
Dalam hal ini, keterkaitan Public Relation, dan Marketing terhadap Public Service
Communication sangat bersinggungan. Sehingga, memberikan fungsi :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
4. Untuk memberikan daya puas terhadap publik.
Public Service Communication 22
Referensi :
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/12/tujuan-dan-fungsi-public-relations.html
http://lunsulun.blogspot.com/2012/03/ruang-lingkup-pemasaran.html
http://humasaimansuryamanuinbdg.blogspot.com/2012/05/public-relations-dan-marketing-
public.html
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/10/pengertian-pelayanan-publik.html
http://www.scribd.com/doc/22434385/Komunikasi-Pelayanan-Publik-Publik-Service-
Communication