UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia...

178

Click here to load reader

Transcript of UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia...

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) TRAMEDIFA

Jl. CIPINANG MUARA I NO. 23C, PONDOK BAMBU,

DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR

PERIODE 18 FEBRUARI – 28 MARET 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

KHESIA GHASSANI NUSMARA, S.Farm.

1206313280

ANGKATAN LXXVI

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK

JUNI 2013

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

ii

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) TRAMEDIFA

Jl. CIPINANG MUARA I NO. 23C, PONDOK BAMBU,

DUREN SAWIT, JAKARTA TIMUR

PERIODE 18 FEBRUARI – 28 MARET 2013

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Apoteker

KHESIA GHASSANI NUSMARA, S.Farm.

1206313280

ANGKATAN LXXVI

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK

JUNI 2013

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

iii

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan

rahmat dan kasih sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

pada Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PBF Tramedifa yang

diselanggarakan pada tanggal 18 Februari – 28 Maret 2012.

Kegiatan PKPA dan penyusunan laporan PKPA merupakan bagian dari

kegiatan perkuliahan program pendidikan profesi apoteker dengan tujuan untuk

meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan PKPA diharapkan dapat

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki saat memasuki

dunia kerja.

Kegiatan PKPA dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.S., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Indonesia.

2. Dr. Harmita, Apt. selaku Ketua Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi

Universitas Indonesia, pembimbing akademik serta pembimbing dalam yang

telah memberikan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di

Farmasi Universitas Indonesia, selama melaksanakan PKPA dan penyusunan

tugas akhir.

3. Bapak T. Nebrisa Z., S.Farm., Apt., MARS selaku Direktur PBF Tramedifa

dan pembimbing luar yang telah memberikan bimbingan selama

melaksanakan PKPA dan penyusunan tugas akhir.

4. Seluruh staf dan karyawan di PBF Tramedifa yang telah banyak memberikan

bantuan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Profesi Apoteker.

5. Seluruh dosen Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi yang telah banyak

memberikan bekal ilmu, berbagi pengalaman, dan pengetahuan kepada penulis

selama masa studi di Fakultas Farmasi.

6. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat

kepada penulis.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

v

7. Seluruh teman-teman Apoteker angkatan 76 atas semangat, dukungan dan

kerjasamanya selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat

banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun.

Akhir kata, penulis berharap semoga pengetahuan dan pengalaman yang

penulis peroleh selama menjalani Praktek Kerja Profesi Apoteker ini dapat

memberikan manfaat bagi rekan – rekan sejawat dan semua pihak yang

membutuhkan.

Penulis

2013

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Khesia Ghassani Nusmara

NPM : 1206313280

Program Studi : Apoteker

Fakultas : Farmasi

Jenis karya : Karya Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Tramedifa Jl. Cipinang Muara I No. 23C, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta

Timur Periode 18 Februari – 28 Maret 2013

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 24 Juni 2013

Yang menyatakan

( Khesia Ghassani Nusmara )

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

vii Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ..................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN UMUM ............................................................................... 3

2.1 Definisi PBF ................................................................................ 3

2.2 Landasan Hukum PBF ................................................................ 3

2.3 Tugas dan Fungsi PBF ................................................................ 3

2.4 Persyaratan PBF .......................................................................... 4

2.5 Apoteker Penanggungjawab untuk PBF ..................................... 6

2.6 Tata Cara Perizinan PBF ............................................................. 8

2.7 Pencabutan Izin PBF ................................................................... 10

2.8 Gudang PBF ................................................................................ 10

2.9 Penyelenggaraan PBF ................................................................. 11

2.10 Pelaporan Kegiatan PBF ............................................................. 14

2.11 Larangan PBF ............................................................................. 14

2.12 Sistem Pengadaan di PBF ........................................................... 14

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS PBF TRAMEDIFA ....................................... 23

3.1 Pendahuluan PBF Tramedifa ......................................................... 23

3.2 Visi dan Misi PT SamMarie Tramedifa ...................................... 24

3.3 Lokasi dan Tata Ruang............................................................... 25

3.4 Struktur Organisasi ..................................................................... 25

3.5 Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab tiap Jabatan ................. 25

Bab 4 PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN ....................................... 34

Bab 5 PEMBAHASAN ................................................................................. 37

5.1 Personalia .................................................................................... 37

5.2 Bangunan .................................................................................... 38

5.3 Kegiatan Operasional .................................................................. 40

5.4 Pengembalian Barang (Retur) ..................................................... 53

5.5 Administrasi dan Dokumentasi ................................................... 55

5.6 Manajemen Keuangan ................................................................. 59

5.7 Kegiatan Sales & Marketing ....................................................... 59

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

viii Universitas Indonesia

5.8 Pelaporan ..................................................................................... 60

5.9 Kendala yang Dihadapi dan Strategi untuk Menghadapinya ...... 61

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 63

6.1 Kesimpulan...................................................................................... 63

6.2 Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR ACUAN ................................................................................................. 64

LAMPIRAN ............................................................................................................ 66

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

ix Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram model pengendalian persediaan ................................... 19

Gambar 5.1 Alur pemesanan barang dari PBF Tramedifa ke Supplier

via telepon ................................................................................... 43

Gambar 5.2 Alur pemesanan barang dari PBF Tramedifa ke Supplier

secara langsung menggunakan SP .............................................. 43

Gambar 5.3 Alur penerimaan barang dari supplier di PBF Tramedifa ........... 45

Gambar 5.4 Alur penyaluran barang dari PBF Tramedifa ke pelanggan........ 52

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

x Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Pedoman kategori item obat berdasarkan metode VEN .................... 21

Tabel 2.2 Matrik VEN ABC .............................................................................. 22

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

xi Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Formulir Permohonan Izin Pedagang Besar Farmasi

(Formulir 1) ................................................................................. 66

Lampiran 2. Formulir Rekomendasi Pemenuhan Kelengkapan Administratif

(Formulir 2) ................................................................................. 67

Lampiran 3. Formulir Rekomendasi Hasil Analisis Pemenuhan

Persyaratan CDOB (Formulir 3) ................................................. 68

Lampiran 4. Formulir Penerbitan Izin Pedagang Besar Farmasi

(Formulir 4) ................................................................................. 69

Lampiran 5. Formulir Pernyataaan Siap Melaksanakan Kegiatan

(Formulir 5) ................................................................................. 70

Lampiran 6. Peta Lokasi PBF Tramedifa ........................................................ 71

Lampiran 7. Denah Bangunan PBF Tramedifa Lantai 1 ................................. 72

Lampiran 8. Denah Bangunan PBF Tramedifa Lantai 2 ................................. 73

Lampiran 9. Struktur Organisasi PBF Tramedifa ............................................ 74

Lampiran 10. Surat Pesanan .............................................................................. 75

Lampiran 11. Surat Pesanan Psikotropika ......................................................... 76

Lampiran 12. Copy Faktur Pembelian ............................................................... 77

Lampiran 13. Nota Retur Penjualan .................................................................. 78

Lampiran 14. Tanda Terima Tukar Faktur Pembelian ...................................... 79

Lampiran 15. Faktur Pajak ................................................................................ 80

Lampiran 16. Lembar Serah Terima Pembayaran Mingguan ........................... 81

Lampiran 17. Giro untuk Pembayaran Non-Tunai ............................................ 82

Lampiran 18. Bukti Pengeluaran ....................................................................... 83

Lampiran 19. Faktur Penjualan.......................................................................... 84

Lampiran 20. Bukti Serah Terima ..................................................................... 85

Lampiran 21. Tanda Terima Tukar Faktur Penjualan ....................................... 86

Lampiran 22. Nota Retur Pembelian ................................................................. 87

Lampiran 23. Formulir Retur Barang ................................................................ 88

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 (Presiden Republik Indonesia, 2009c). Untuk

mewujudkannya perlu dilakukan upaya kesehatan untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh

pemerintah dan/atau masyarakat (Presiden Republik Indonesia, 2013).

Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan berperan dalam melakukan

upaya kesehatan tersebut dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009, Pemerintah mengkategorikan

Pekerjaan Kefarmasian dalam berbagai kegiatan, meliputi pengendalian mutu

sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau

penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan

informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Dalam

pelaksanaannya, salah satu fasilitas tempat melaksanakan pekerjaan kefarmasian

dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi adalah di pedagang besar

farmasi (PBF) (Presiden Republik Indonesia, 2009a).

Pada Permenkes Republik Indonesia No. 1148/MENKES/PER/VI/2011

dinyatakan bahwa Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan

hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran sediaan

farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011b).

Pedagang besar farmasi sebagai salah satu tempat pengabdian profesi

seorang apoteker merupakan salah satu unit terpenting dalam kegiatan penyaluran

sediaan farmasi untuk menjamin ketersediaan, keamanan dan kualitas sediaan

farmasi di fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek, instalasi farmasi rumah

sakit, puskesmas, klinik dan toko obat. Apoteker sebagai penanggung jawab

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

2

Universitas Indonesia

dalam PBF harus mampu mengelola sediaan farmasi di PBF dimulai dari tahap

pengadaan, penyimpanan hingga pendistribusian sediaan farmasi.

Mengingat akan pentingnya hal tersebut dan upaya untuk pemberian

dukungan terhadap kompetensi apoteker di Pedagang Besar Farmasi (PBF), maka

Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi UI bekerja sama dengan PBF

Tramedifa dalam menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker dari tanggal

18 Februari – 28 Maret 2013. Praktek Kerja Profesi Apoteker ini diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman calon apoteker mengenai peranan apoteker di PBF,

kegiatan rutin, organisasi, manajemen pengelolaan sediaan farmasi di PBF.

1.2 Tujuan

Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di PBF Tramedifa bertujuan agar

calon apoteker:

a. Memahami peran dan tugas apoteker penanggung jawab di PBF Tramedifa.

b. Memahami penerapan aspek manajemen pengelolaan sediaan farmasi di PBF

Tramedifa.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

3 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN UMUM

2.1 Definisi PBF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi yang selanjutnya

disingkat PBF tercantum bahwa PBF merupakan perusahaan berbentuk badan

hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat

dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. Selain mendistribusikan obat, PBF juga dapat menyalurkan alat

kesehatan. PBF yang akan melakukan usaha sebagai Penyalur alat kesehatan

(PAK) harus memiliki izin PAK.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, PBF harus mengacu kepada Cara

Distribusi Obat yang Baik (CDOB). CDOB adalah cara distribusi/penyaluran obat

dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur

distribusi / penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.

2.2 Landasan Hukum PBF

PBF memiliki landasan hukum yang diatur dalam :

a. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang

Pedagang Besar Farmasi.

b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang

Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.

c. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

d. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

e. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.

2.3 Tugas dan Fungsi PBF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF. Tugas dan fungsi PBF yaitu:

a. Menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat

b. PBF mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

4

Universitas Indonesia

2.4 Persyaratan PBF

Suatu PBF baru dapat beroperasi setelah mendapat surat izin. Selama PBF

tersebut masih aktif melakukan kegiatan pengelolaan obat, maka seluruh kegiatan

yang dilaksanakan di PBF tersebut wajib berdasarkan kepada CDOB. Agar dapat

beroperasi, PBF harus mempunyai lokasi dan bangunan yang memenuhi

persyaratan serta menyediakan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan

distribusi.

2.4.1 Tempat/Lokasi

Lokasi PBF dapat dipilih dengan mempertimbangkan segi efisiensi dan

efektifitas dalam pengadaan dan penyaluran obat ke sarana pelayanan kesehatan

dan faktor-faktor lainnya.

2.4.2 Bangunan (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,

2012)

Suatu PBF harus mempunyai luas bangunan yang cukup dan memenuhi

persyaratan teknis, sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi PBF. Suatu PBF paling sedikit memiliki ruang tunggu, ruang penerimaan

obat, ruang penyiapan obat, ruang administrasi, ruang kerja apoteker, gudang obat

jadi, ruang makan dan kamar kecil. Bangunan PBF dilengkapi dengan sumber air

yang memenuhi syarat kesehatan, pencahayaan yang memadai, alat pemadam

kebakaran, ventilasi dan sanitasi yang baik.

Bangunan harus dirancang dan disesuaikan untuk memastikan bahwa

kondisi penyimpanan yang baik dapat dipertahankan, mempunyai keamanan yang

memadai dan kapasitas yang cukup untuk memungkinkan penyimpanan dan

penanganan obat yang baik. dan area penyimpanan dilengkapi dengan

pencahayaan yang memadai untuk memungkinkan semua kegiatan dilaksanakan

secara akurat dan aman.

Area penerimaan, penyimpanan dan pengiriman harus terpisah, terlindung

dari kondisi cuaca, dan harus didesain dengan baik serta dilengkapi dengan

peralatan yang memadai. Akses masuk ke area penerimaan, penyimpanan dan

pengiriman hanya diberikan kepada personil yang berwenang yakni dengan

adanya sistem alarm dan kontrol akses yang memadai.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

5

Universitas Indonesia

Selain itu harus disediakan area khusus, antara lain:

a. Harus ada area terpisah dan terkunci antara obat yang menunggu keputusan

lebih lanjut mengenai statusnya, meliputi obat yang diduga palsu, yang

dikembalikan, yang ditolak, yang akan dimusnahkan, yang ditarik, dan yang

kedaluwarsa dari obat yang dapat disalurkan.

b. Harus tersedia kondisi penyimpanan khusus untuk obat yang membutuhkan

penanganan dan kewenangan khusus sesuai dengan peraturan perundang-

undangan (misalnya narkotika).

c. Harus tersedia area khusus untuk penyimpanan obat yang mengandung bahan

radioaktif dan bahan berbahaya lain yang dapat menimbulkan risiko kebakaran

atau ledakan (misalnya gas bertekanan, mudah terbakar, cairan dan padatan

mudah menyala) sesuai persyaratan keselamatan dan keamanan.

Bangunan dan fasilitas penyimpanan harus bersih, bebas dari sampah dan

debu serta harus dirancang dan dilengkapi, sehingga memberikan perlindungan

terhadap masuknya serangga, hewan pengerat atau hewan lain. Selain itu, ruang

istirahat, toilet dan kantin untuk personil harus terpisah dari area penyimpanan.

2.4.3 Perlengkapan PBF

Suatu PBF baru yang ingin beroperasi harus memiliki perlengkapan yang

memadai agar dapat mendukung pendistribusian obat jadi. Perlengkapan yang

harus dimiliki antara lain :

a. Peralatan dan tempat penyimpanan obat seperti lemari obat jadi, lemari

pendingin (kulkas), lemari untuk menyimpan produk kembalian, kontainer

untuk pengiriman barang dan box es untuk pengiriman obat dengan suhu

penyimpanan rendah

b. Perlengkapan administrasi terkait dokumen penjualan, pembelian dan

penyimpanan. Dokumen tersebut seperti blanko pesanan, blanko faktur,

blanko tukar faktur, bilyet giro, blanko faktur pajak, blanko surat jalan, kartu

stok obat, bukti penerimaan pembayaran, form retur, blanko faktur pajak dan

stempel PBF

c. Buku-buku dan literatur standar yang diwajibkan, serta kumpulan perundang-

undangan yang berhubungan dengan kegiatan di PBF.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

6

Universitas Indonesia

2.5 Apoteker Penanggung jawab untuk PBF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja

Tenaga Kefarmasian menjelaskan bahwa Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang

telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker

Apoteker yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut (Presiden Republik Indonesia, 2009a):

a. Memiliki keahlian dan kewenangan.

b. Menerapkan Standar Profesi.

c. Didasarkan pada Standar Kefarmasian dan Standar Operasional

d. Memiliki sertifikat kompetensi profesi

e. Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)

Surat Tanda Registrasi (STRA) merupakan bukti tertulis yang diberikan

oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi. STRA berlaku 5 (lima)

tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu lima tahun selama masih

memenuhi persyaratan. Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi

persyaratan (Presiden Republik Indonesia, 2009a):

a. Memiliki ijazah Apoteker

b. Memiliki sertifikat kompetensi profesi

c. Mempunyai surat pemyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker

d. Mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memiliki

surat izin praktek

e. Membuat pemyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

f. Pas foto terbaru berwama ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan ukuran

2 x 3 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Setelah memenuhi persyaratan diatas, seorang Apoteker yang akan bekerja

sebagai Apoteker penanggungjawab di PBF wajib memiliki Surat Izin Kerja

Apoteker (SIKA). SIKA adalah surat izin praktek yang diberikan kepada

Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas

produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran. SIKA hanya diberikan untuk 1

(satu) tempat fasilitas kefarmasian. Untuk memperoleh SIKA, Apoteker

mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

7

Universitas Indonesia

pekerjaan kefarmasian dilaksanakan serta harus menerbitkan SIKA paling lama 20

(dua puluh) hari kerja sejak surat permohonan diterima dan dinyatakan lengkap.

Berkas-berkas yang harus dilampirkan untuk permohonan SIKA yaitu:

a. Fotokopi STRA yang dilegalisir oleh KFN

b. Surat pemyataan mempunyai tempat praktik profesi atau surat keterangan dari

pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi

atau distribusi/penyaluran

c. Surat rekomendasi dari organisasi profesi

d. Pas foto berwama ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4 sebanyak 2

(dua) lembar

Pencabutan SIKA oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat

dilakukan apabila:

a. Atas permintaan yang bersangkutan

b. STRA atau STRTTK tidak berlaku lagi

c. Yang bersangkutan tidak bekerja pada tempat yang tercantum dalam surat izin

d. Yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental untuk

menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan pembinaan dan pengawasan

dan ditetapkan dengan surat keterangan dokter

e. Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan rekomendasi

KFN

f. Melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang dibuktikan

dengan putusan pengadilan.

Menurut Pedoman Teknis CDOB tahun 2012, tugas dan kewajiban

apoteker di PBF adalah sebagai berikut:

a. Menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem manajemen

mutu.

b. Fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi kewenangannya serta menjaga

akurasi dan mutu dokumentasi.

c. Menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan

lanjutan mengenai CDOB untuk semua personil yang terkait dalam kegiatan

distribusi.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

8

Universitas Indonesia

d. Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan penarikan

obat.

e. Memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif.

f. Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan.

g. Meluluskan obat kembalian untuk dikembalikan ke dalam stok obat yang

memenuhi syarat jual.

h. Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan penerima

kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-masing pihak

yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat.

i. Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai program dan

tersedia tindakan perbaikan yang diperlukan.

j. Mendelegasikan tugasnya kepada Apoteker/tenaga teknis kefarmasian yang

telah mendapatkan persetujuan dari instansi berwenang ketika sedang tidak

berada di tempat dalam jangka waktu tertentu dan menyimpan dokumen yang

terkait dengan setiap pendelegasian yang dilakukan.

k. Turut serta dalam setiap pengambilan keputusan untuk mengkarantina atau

memusnahkan obat.

2.6 Tata Cara Perizinan PBF

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF, setiap pendirian PBF wajib memiliki

izin dari Direktur Jenderal yang dapat diperoleh apabila pemohon mengajukan

permohonan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan,

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM dengan menggunakan

Formulir 1 (Lampiran 1). Izin PBF berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat

diperpanjang selama memenuhi persyaratan. Untuk memperoleh izin PBF,

pemohon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi.

b. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

c. Memiliki secara tetap apoteker Warga Negara Indonesia sebagai penanggung

jawab.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

9

Universitas Indonesia

d. Komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pemah terlibat, baik

langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang farmasi.

e. Menguasai bangunan dan sarana yang memadai untuk dapat melaksanakan

pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat serta dapat menjamin

kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi PBF.

f. Menguasai gudang sebagai tempat penyimpanan dengan perlengkapan yang

dapat menjamin mutu serta keamanan obat yang disimpan.

g. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai

CDOB.

Permohonan harus ditandatangani oleh direktur/ketua dan apoteker calon

penanggung jawab disertai dengan kelengkapan administratif sebagai berikut:

a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas direktur/ketua.

b. Susunan direksi/pengurus.

c. Pernyataan komisaris/dewan pengawas dan direksi/pengurus tidak pemah

terlibat pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi.

d. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

e. Surat Tanda Daftar Perusahaan.

f. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan.

g. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak.

h. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang.

i. Peta lokasi dan denah bangunan.

j. Surat pemyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab.

k. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker penanggung jawab.

Berikut ini merupakan alur dari pengajuan izin PBF, yaitu:

a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan

permohonan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melakukan verifikasi

kelengkapan administratif.

b. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya tembusan

permohonan, Kepala Balai POM melakukan audit pemenuhan persyaratan

CDOB.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

10

Universitas Indonesia

c. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi

kelengkapan administratif, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan

rekomendasi pemenuhan kelengkapan administratif kepada Direktur Jenderal

dengan tembusan kepada Kepala Balai POM dan pemohon dengan

menggunakan Formulir 2 (Lampiran 2).

d. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak dinyatakan memenuhi

persyaratan CDOB, Kepala Balai POM mengeluarkan rekomendasi hasil

analisis pemenuhan persyaratan CDOB kepada Direktur Jenderal dengan

tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan

pemohon dengan menggunakan Formulir 3 (Lampiran 3).

e. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak menerima rekomendasi

serta persyaratan lainnya yang ditetapkan, Direktur Jenderal menerbitkan izin

PBF dengan menggunakan Formulir 4 (Lampiran 4).

f. Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin (c), (d), (e) tidak

dilaksanakan pada waktunya, pemohon dapat membuat surat pemyataan siap

melakukan kegiatan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada

Kepala Badan, Kepala Balai POM dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

dengan menggunakan Formulir 5 (Lampiran 5).

g. Paling lama 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya surat pemyataan

sebagaimana dimaksud pada poin (f), Direktur Jenderal menerbitkan izin PBF

dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi,

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai POM.

2.7 Pencabutan Izin PBF (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2011b)

Izin PBF dinyatakan tidak berlaku apabila masa berlakunya habis dan

tidak diperpanjang, dikenai sanksi berupa penghentian sementara kegiatan dan

izin PBF dicabut.

2.8 Gudang PBF (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011b)

Gudang dan kantor PBF dapat berada pada lokasi yang terpisah dengan

syarat tidak mengurangi efektivitas pengawasan intern oleh direksi / pengurus dan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

11

Universitas Indonesia

penanggung jawab. Apabila gudang dan kantor PBF berada dalam lokasi yang

terpisah maka pada gudang tersebut harus memiliki apoteker.

PBF dapat melakukan penambahan gudang atau perubahan gudang dimana

setiap penambahan atau perubahan gudang PBF tersebut harus memperoleh

persetujuan dari Direktur Jenderal dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Pada

akhirnya, gudang tambahan hanya melakukan kegiatan penyimpanan dan

penyaluran sebagai bagian dari PBF.

Permohonan penambahan gudang PBF diajukan secara tertulis kepada

Direktur Jenderal dengan mencantumkan :

a. Alamat kantor PBF pusat

b. Alamat gudang pusat dan gudang tambahan

c. Nama apoteker penanggung jawab pusat

d. Nama apoteker penanggung jawab gudang tambahan.

Permohonan penambahan gudang tersebut ditandatangani oleh

direktur/ketua dan dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Fotokopi izin PBF

b. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker calon penanggung jawab gudang

tambahan

c. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab

d. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang

e. Peta lokasi dan denah bangunan gudang tambahan.

Sedangkan untuk permohonan perubahan gudang PBF ditandatangani oleh

direktur/ketua dan dilengkapi dengan fotokopi izin PBF serta peta lokasi dan

denah bangunan gudang. Permohonan perubahan gudang tersebut diajukan secara

tertulis kepada Direktur Jenderal dengan mencantumkan alamat kantor PBF pusat;

alamat gudang; nama apoteker penanggung jawab.

2.9 Penyelenggaraan PBF

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF tercantum bahwa PBF hanya dapat

mengadakan, menyimpan dan menyalurkan obat yang memenuhi persyaratan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

12

Universitas Indonesia

mutu yang ditetapkan oleh Menteri. Untuk pengadaan obat di PBF, PBF hanya

dapat melaksanakan pengadaan obat dari industri farmasi dan/atau sesama PBF.

Setiap PBF harus memiliki apoteker penanggung jawab yang telah

memiliki izin yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan

pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat. Namun, Apoteker penanggung

jawab dilarang merangkap jabatan sebagai direksi/pengurus PBF. Setiap

pergantian apoteker penanggung jawab, direksi/pengurus PBF wajib melaporkan

kepada Direktur Jenderal atau Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selambat-

lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja.

PBF dalam menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran

obat wajib menerapkan Pedoman Teknis CDOB. PBF yang telah menerapkan

CDOB diberikan sertifikat CDOB oleh Kepala Badan. Setiap PBF wajib

melaksanakan dokumentasi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran di tempat

usahanya dengan mengikuti pedoman CDOB. Dokumentasi tersebut dapat

dilakukan secara elektronik dan setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas

yang berwenang (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2012).

2.9.1 Pengadaan

Dalam pelaksanaan pengadaan di PBF, pengadaan obat harus dikendalikan

dengan prosedur tertulis dan rantai pasokan harus diidentifikasi serta

didokumentasikan. Selain itu, Harus dilakukan kualifikasi yang tepat sebelum

pengadaan dilaksanakan. Pemilihan pemasok, termasuk kualifikasi dan

persetujuan penunjukannya, merupakan hal operasional yang penting. Pemilihan

pemasok harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan hasilnya

didokumentasikan serta diperiksa ulang secara berkala. Pengadaan obat melalui

importasi dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan (Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2012).

2.9.2 Penyaluran

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang PBF , PBF hanya dapat menyalurkan obat

kepada PBF lain, dan fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai ketentuan peraturan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

13

Universitas Indonesia

perundang-undangan, meliputi apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas,

klinik dan toko obat (selain obat keras).

Dalam pelaksanaan penyaluran sediaan farmasi di PBF terdapat beberapa

ketentuan, yakni meliputi:

a. Penyaluran Obat

Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah, PBF dapat menyalurkan obat

kepada instansi pemerintah yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Namun, PBF tidak dapat menyalurkan obat keras kepada

toko obat.

PBF hanya melaksanakan penyaluran obat berupa obat keras berdasarkan

surat pesanan yang ditandatangani apoteker pengelola apotek atau apoteker

penanggung jawab

b. Penyaluran Narkotika.

Setiap PBF yang melakukan pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran

narkotika wajib memiliki izin khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

c. Penyaluran Psikotropika

Berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,

Penyaluran psikotropika dalam rangka peredaran dilakukan oleh pabrik obat,

pedagang besar farmasi, dan sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah.

Penyaluran psikotropika salah satunya dapat dilakukan oleh :

1) Pabrik obat kepada pedagang besar farmasi, apotek, sarana penyimpanan

sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan lembaga penelitian dan/atau

lembaga pendidikan.

2) Pedagang besar farmasi kepada pedagang besar farmasi lain-nya, apotek,

sarana penyimpanan sediaan farmasi Pemerintah, rumah sakit, dan

lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan.

Psikotropika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan

pedagang besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan

guna kepentingan ilmu pengetahuan. Sedangkan psikotropika yang digunakan

untuk kepentingan ilmu pengetahuan hanya dapat disalurkan oleh pabrik obat dan

pedagang besar farmasi kepada lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

14

Universitas Indonesia

atau diimpor secara langsung oleh lembaga penelitian dan/atau lembaga

pendidikan yang bersangkutan.

Ekspor psikotropika hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang

besar farmasi yang telah memiliki izin sebagai eksportir sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan impor psikotropika

hanya dapat dilakukan oleh pabrik obat atau pedagang besar farmasi yang telah

memiliki izin sebagai importir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, serta lembaga penelitian atau lembaga pendidikan.

2.10 Pelaporan Kegiatan PBF (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,

2011b)

Setiap PBF wajib menyampaikan laporan kegiatan setiap 3 (tiga) bulan

sekali namun dapat diminta setiap saat, meliputi kegiatan penerimaan dan

penyaluran obat kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Kepala

Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai POM.

Setiap PBF yang menyalurkan narkotika dan psikotropika wajib

menyampaikan laporan bulanan penyaluran narkotika dan psikotropika sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan tersebut dapat dilakukan

secara elektronik dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu, laporan tersebut dapat setiap saat harus dapat diperiksa oleh petugas

yang berwenang.

2.11 Larangan PBF (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011b)

Dalam melaksanakan kegiatan, terdapat beberapa hal yang dilarang untuk

dilakukan di PBF, yakni setiap PBF dilarang menjual obat secara eceran dan

dilarang menerima dan/atau melayani resep dokter.

2.12 Sistem Pengadaan di PBF

2.12.1 Faktor-faktor pembelian

Barang yang masuk ke PBF dapat berasal dari pembelian kontan atau

kredit. Faktor yang harus diperhatikan pada pembelian obat, yaitu kondisi

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

15

Universitas Indonesia

keuangan, waktu pembelian, jarak PBF dengan pemasok, frekuensi dan volume

pembelian, jenis barang yang akan dibeli, tanggal daluarsa,

Dalam siklus penyaluran obat di PBF, pembelian merupakan tahap awal

dalam siklus ini. Pengontrolan volume pembelian penting dilakukan karena

semakin kecil volume pembelian semakin besar frekuensi order. Hal ini

berdampak pada biaya pemesanan meningkat dan meningkatnya beban pekerjaan

untuk penerimaan, pemeriksaan dan pencatatan barang yang datang. Sebaliknya

jika volume pembelian besar akan menurunkan frekuensi pembelian, namun akan

mengakibatkan besarnya biaya penyimpanan karena membutuhkan ruangan yang

besar, meningkatnya resiko barang tidak laku karena rusak atau kedaluarsa dan

tentu saja membutuhkan modal yang besar.

2.12.2 Fungsi persediaan

a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman barang (obat) yang

dibutuhkan).

b. Menghilangkan resiko jika barang yang dipesan tidak baik dan harus

dikembalikan.

c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang (inflasi).

d. Menyimpan barang yang dihasilkan secara musiman atau tidak diproduksi

untuk sementara.

e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan kuantitas.

f. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang

diperlukan.

g. Mengantisipasi kelonjakan permintaan yang dapat diramalkan.

2.12.3 Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan obat merupakan salah satu upaya untuk mencapai

pengadaan obat yang efektif. Menurut Calhoun dan Campbell (1985),

pengendalian persediaan obat bertujuan untuk mengontrol arus biaya pengadaan

obat dan menjamin ketersediaan obat secara tepat waktu. Parameter yang terdapat

dalam pengendalian persediaan terdiri dari (Quick, J. D., 1997):

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

16

Universitas Indonesia

a. Konsumsi rata-rata

Konsumsi rata-rata sering juga disebut permintaan (demand). Permintaan

yang diharapkan pada pemesanan selanjutnya merupakan variabel utama yang

menentukan berapa banyak stok barang yang harus dipesan.

b. Lead Time (Waktu Tunggu)

Waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan

sampai dengan penerimaan barang dari pemasok yang telah ditentukan. Waktu

tunggu ini berbeda-beda untuk setiap pemasok. Faktor-faktor yang dapat

berpengaruh pada waktu tunggu adalah jarak antara pemasok dengan pihak

pembeli, jumlah pesanan, dan kondisi pemasok.

c. Safety stock (Stok Pengaman)

Stok pengaman merupakan persediaan yang selalu ada dicadangkan untuk

menghindari kekosongan stok akibat beberapa hal. Stok pengaman disediakan

untuk mengantisipasi keterlambatan barang pesanan atau untuk menghadapi suatu

keadaan tertentu yang mengakibatkan perubahan pada permintaan misalnya

karena adanya wabah penyakit. Stok pengaman dapat dihitung dengan rumus:

SS = LT x CA

Keterangan :

SS = Safety Stock (stok pengaman)

LT = Lead Time (waktu tunggu)

CA = Consumption Average (konsumsi rata-rata)

d. Persediaan minimum

Persediaan minimum merupakan jumlah persediaan terendah yang masih

tersedia. Apabila penjualan telah mencapai nilai persediaan minimum ini maka

pemesanan harus langsung dilakukan agar keberlangsungan usaha dapat berlanjut.

Jika barang yang tersedia jumlahnya sudah kurang dari jumlah persediaan

minimum maka dapat terjadi stok kosong bila tidak dilakukan pemesanan

kembali.

e. Persediaan maksimum

Persediaan maksimum adalah jumlah persediaan terbesar yang telah

tersedia. Persediaan maksimum merupakan persediaan yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan permintaan hingga periode pemesanan berikutnya. Jika

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

17

Universitas Indonesia

jumlah persediaan telah mencapai jumlah maksimum maka tidak perlu lagi

melakukan pemesanan untuk menghindari terjadinya stok mati yang dapat

menyebabkan kerugian.

Rumus perhitungan persediaan maksimum adalah:

Smax = Smin + (PP x CA)

Keterangan :

Smax = Persediaan maksimum

Smin = Persediaan minimum

PP = Periode pengadaan

CA = Konsumsi rata-rata

f. Perputaran persediaan

Perputaran persediaan menggambarkan jumlah siklus yang dialami barang

dari mulai pembelian hingga penjualan kembali. Jika suatu barang memiliki angka

perputaran persediaan yang besar maka barang tersebut dikategorikan sebagai

barang fast moving. Sebaliknya, jika angka perputaran persediaan suatu barang

terbilang kecil maka barang tersebut termasuk slow moving. Perputaran

persediaan dihitung dengan cara :

Keterangan :

So = Persediaan awal Sr = Persediaan rata-rata

P = Jumlah pembelian Sn = Persediaan Akhir

g. Jumlah pesanan (Economic Order Quantity / Economic Lot Size)

Jumlah persediaan yang harus ada adalah persediaan untuk jangka waktu

tertentu dan disesuaikan dengan kebijakan pada pola kebutuhan. Jumlah

persediaan dirancang agar setiap saat harus tersedia dan sekaligus untuk

mengantisipasi permintaan yang tidak menentu, kemampuan pemasok yang

terbatas, waktu tenggang pesanan yang tidak menentu, ongkos kirim mahal, dan

sebagainya. Faktor yang dipertimbangkan untuk persediaan berkaitan dengan

biaya dan resiko penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya pemeliharaan.

Merancang jumlah persediaan dapat dilakukan dengan perhitungan jumlah

pesanan yang ekonomis atau dikenal dengan rumus Economic Order Quality

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

18

Universitas Indonesia

(EOQ). Rumus EOQ mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan saat melakukan

pemesanan seperti harga barang, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan.

EOQ dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan :

R = Jumlah kebutuhan dalam setahun

P = Harga barang / unit

S = Biaya memesan tiap kali pemesanan

I = % Harga persediaan rata-rata (biaya penyimpanan)

h. Reorder Point (ROP / Titik pemesanan kembali)

Titik pemesanan merupakan saat dimana harus diadakan pemesanan

kembali. Titik pemesanan terletak saat jumlah persediaan berada yang di atas stok

pengaman sama dengan nol atau saat mencapai nilai persediaan minimum.

Dengan kata lain, ROP adalah saat nilai persediaan mencapai persediaan

minimum.

Waktu untuk mencapai persediaan minimum dapat diperkirakan dari data

konsumsi rata-rata. Akan tetapi, pada keadaan khusus (mendesak), pemesanan

dapat dilakukan langsung tanpa harus menunggu hari pembelian yang telah

ditentukan bersama antar apotek dan pemasok (Quick, 1997). Rumus perhitungan

ROP adalah:

ROP = SS + (LT x CA)

Keterangan :

ROP = Reorder point (Titik pemesanan kembali)

LT = Lead time (Waktu tunggu)

CA = Consumption Average (Konsumsi rata-rata)

SS = Safety stock (Stok pengaman)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

19

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Diagram model pengendalian persediaan (Quick, J. D., 1997)

2.12.4 Metode analisis Perencanaan Pengadaan

Untuk merencanakan pengadaan obat, diperlukan suatu metode

penghitungan agar perencanaan pengadaannya dapat menjadi efektif dan efisien.

Ada beberapa cara dalam menganalisis dalam rangka merencanakan pengadaan

obat yaitu:

a. Analisa ABC

Salah satu metode pengendalian persediaan dengan mengelompokkan

persediaan berdasarkan nilai investasi barang untuk memberikan prioritas

perhatian pada barang-barang dengan nilai investasi tinggi dan jumlah pemakaian

besar adalah dengan menggunakan analisis Pareto atau analisis ABC. Analisis ini

didasarkan pada prinsip 80/20 yang dikemukan oleh Pareto yaitu 80% masalah

berhubungan dengan 20% komponen potensial penyebab masalah tersebut. Dalam

pengendalian persediaan obat, dapat digambarkan bahwa dengan berfokus pada

20% jenis produk yang menghasilkan 80% omset penjualan dapat menghemat

waktu dan meningkatkan keuntungan (Holdford, D. A., &. Brown, T., 2010).

Informasi yang dihasilkan dari analisis pareto dapat membantu dalam melakukan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

20

Universitas Indonesia

pengambilan keputusan dalam mengalokasikan modal atau usaha pada komponen

yang tepat sehingga mendapatkan keuntungan pada segi bisnis yang maksimal

(Oakland, J., 2008). Pengelompokan kelas dalam analisis ini dibagi menjadi 3

yaitu (Quick, J. D., 1997):

1) Kelas A

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang tinggi. Kelas ini mewakili

sekitar 75-80% dari total nilai persediaan, meskipun jumlahnya hanya

sekitar 10-20% dari seluruh item. Kelas A memiliki dampak biaya yang

tinggi terhadap biaya pengadaan. Pengendalian khusus dilakukan secara

intensif.

2) Kelas B

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang menengah. Kelas ini

mewakili sekitar 15-20 % dari total nilai persediaan, meskipun jumlahnya

hanya sekitar 10-20% dari seluruh item.

3) Kelas C

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang rendah. Kelas ini mewakili

sekitar 5-10% dari total nilai persediaan, tapi terdiri sekitar 60-80% dari

seluruh barang.

b. Analisa VEN

Analisa juga dapat dilakukan dengan metode VEN (Vital, Esensial

dan Non Esensial) untuk koreksi terhadap aspek terapi, yaitu dengan

menggolongkan obat ke dalam tiga kategori. Kategori V atau vital yaitu obat

yang harus ada yang diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan, kategori E

atau essensial yaitu obat yang terbukti efektif untuk menyembuhkan penyakit

atau mengurangi pasienan, kategori N atau non essensial yaitu meliputi berbagai

macam obat yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri, obat

yang diragukan manfaatnya dibanding obat lain yang sejenis. Semua jenis obat

yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan kedalam tiga kelompok berikut:

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

21

Universitas Indonesia

1) Kelompok V :

Adalah kelompok obat yang vital, seperti obat penyelamat (life saving

drugs), obat untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin, dll), obat untuk

mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar

2) Kelompok E :

Adalah kelompok obat yang bekerja kausal, yaitu obat yang bekerja pada

sumber penyebab penyakit.

3) Kelompok N :

Merupakan obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan biasa

dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi

keluhan ringan.

Penggolongan obat sistem VEN dapat digunakan untuk penyesuaian

rencana kebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia dan penyusunan

rencana kebutuhan obat yang masuk kelompok V agar diusahakan tidak terjadi

kekosongan obat. Untuk menyusun daftar VEN perlu ditentukan lebih dahulu

kriteria penentuan VEN. Dalam menentukan kriteria perlu dipertimbangkan

kondisi dan kebutuhan masing-masing wilayah. Kriteria yang disusun dapat

mencakup klinis, target kondisi, konsumsi dan biaya. Untuk menentukan VEN,

perlu dilakukan beberapa hal seperti menyusun kriteria menentukan VEN,

menyediakan data pola penyakit dan erujuk pada pedoman pengobatan.

Tabel 2.1. Pedoman kategori item obat berdasarkan metode VEN

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

22

Universitas Indonesia

c. Analisa Kombinasi VEN - ABC

Mengkategorikan item berdasarkan volume dan nilai penggunaannya

selama periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Analisis VEN ABC

menggabungkan analisis ABC dan VEN dalam suatu matrik sehingga analisa

menjadi lebih tajam.

Tabel 2.2 Matrik VEN ABC

V E N

A VA EA NA

B VB EB NB

C VC EC NC

Barang yang termasuk kategori VA memiliki tempat paling besar dalam

penjualan dan sifatnya sangat dibutuhkan oleh pelanggan. Untuk VB dan VC juga

sama memiliki nilai kebutuhan yang tinggi, tetapi untuk mengatumya maka

jumlah yang disediakan tentu lebih sedikit daripada jumlah barang VA.

Aplikasinya sama untuk barang dalam kategori EA, EB, dan EC. Sedangkan

untuk kategori NA, NB, dan NC, pembelian barang disesuaikan lagi dengan

faktor-faktor yang telah dijelaskan. Jika keadaan keuangan tidak memadai maka

barang-barang ini dapat ditunda pembeliannya. Namun kategori NC sebaiknya

disediakan agar tetap memiliki stok obat dengan semua kategori.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

23 Universitas Indonesia

BAB 3

TINJAUAN KHUSUS

PBF TRAMEDIFA

3.1 Pendahuluan PBF Tramedifa

SamMarie merupakan Klinik dan Rumah Sakit Khusus untuk Fertilitas,

Menoandropause dan kesehatan keluarga dengan pelayanan terpadu. Pertama kali

didirikan pada tanggal 25 April 1998 sebagai Klinik Fertilitas dan Menopause

SamMarie dengan spesifikasi khusus dibidang kesehatan reproduksi. Pendiriannya

diprakarsai oleh Prof. Dr. dr. T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER beserta istrinya, dr. Tjut

Nurul Alam Jacoeb, SpKK dan iparnya Ir Yusuf Effendi Pohan, MPA beserta

istrinya Ir. Cut Intan Djuwita, MSc. Pada tahun 2001, namanya dikembangkan

menjadi "Klinik Fertilitas dan Menoandropause SamMarie" untuk mengikuti

perkembangan ilmu kedokteran tentang penuaan manusia dan kebutuhan

masyarakat dewasa ini sehingga Klinik SamMarie tidak saja memberikan layanan

kesehatan reproduksi melainkan juga untuk memelihara kesehatan seluruh

keluarga.

Pada tahun 2005, Klinik SamMarie dikembangkan menjadi Rumah Sakit

Khusus SamMarie, guna memberikan layanan yang lebih lengkap dan terpadu

kepada pasien dan masyarakat pada umumnya. Seiring berkembangnya waktu

untuk mendukung proses kegiatan penggadaan obat baik di Rumah Sakit Khusus

SamMarie, Rumah Sakit Swasta maupun apotik, SamMarie mulai membuka suatu

usaha yang bergerak dibidang distirbusi khususnya penggadaan obat jadi yaitu

Pedagang Besar Farmasi (PBF) Tramedifa.

PT SamMarie Tramedifa merupakan perusahaan yang tergabung dalam

kelompok usaha SamMarie Family Healtcare Group (SFHG) dimana pendirian

perseroan ini diprakarsai oleh keluarga Prof. Dr. dr. T.Z. Jacoeb, SpOG-KFER

dan Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, SpKK(K). Pembentukan nama SamMarie

Tramedifa berasal dari kata SamMarie yang merupakan gabungan nama yang

diberikan oleh penggagas dan pendiri SFHG. Istilah Tramedifa itu sendiri berasal

dari kata Trading, Media, Distribusi dan Farmasi. Sesuai dengan Akta Pendirian

Perseroan, PT SamMarie Tramedifa resmi beroperasi pada tanggal 4 Januari 2007.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

24

Universitas Indonesia

Pada tanggal 13 Desember 2007 PT SamMarie Tramedifa meresmikan

berdirinya unit usaha pertama mereka yaitu Tramedifa General Trading &

Pharmaceutical Distributor bertepatan dengan diperolehnya izin Pedagang Besar

Farmasi yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan. Hal ini merupakan awal

berdirinya PBF Tramedifa. Tujuan awal pendirian PT SamMarie Tramedifa yaitu:

a. Diversifikasi pengembangan kelompok usaha SFHG

b. Sebagai jalur resmi untuk menangani pengadaan barang dan jasa yang

dibutuhkan kelompok usaha SFHG

c. Meningkatkan efisiensi distribusi pengadaan barang bagi kelompok usaha

SFHG, sehingga lebih terkendali dan terkontrol.

d. Meningkatkan pendapatan kelompok usaha SFHG.

3.2 Visi dan Misi PT SamMarie Tramedifa

PT SamMarie Tramedifa sebagai suatu organisasi yang bergerak dibidang

usaha Jasa dan Perdagangan umum dalam kegiatan operasionalnya harus memiliki

target usaha perseroan yang jelas sehingga fungsi manajerial perseroan mampu

membentuk dan menerapkan kebijakan perseroan secara sistematis untuk

mencapai tingkat profit yang optimal sehingga dapat memberikan manfaat kepada

pemodal dan pelaku manajemen mulai dari tingkat atas sampai ke tingkat rendah

dan untuk mencapai tujuan akhir perseroan agar bermanfaat bagi kemajuan

perkembangan usaha perdagangan baik dalam kelompok usaha SFHG maupun

dalam skala nasional dan intenasional. Aktivitas operasional PT SamMarie

Tramedifa berlandaskan visi dan misi berikut ini:

a. Visi:

Menjadi perusahaan multinasional skala intenational berkualitas dengan

pelayanan prima yang terpercaya bagi rekan kerja dan pelanggannya.

b. Misi :

1) Membangun sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, disiplin,

jujur, bekerja keras, dan ikhlas untuk memberikan pelayanan prima

kepada rekan kerja dan pelanggan.

2) Melakukan inovasi, terobosan, dan penemuan produk terpilih yang

berkualitas, berkesinambungan namun dengan harga yang kompetitif.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

25

Universitas Indonesia

3.3 Lokasi dan Tata Ruang

3.3.1 Lokasi

PBF Tramedifa berlokasi di Jalan Cipinang Muara I No 23C, Pondok

Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. PBF ini terletak di tepi jalan raya. Peta

Lokasi PBF Tramedifa dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.3.2 Tata Ruang

Bangunan PBF Tramedifa bertempat di suatu bangunan ruko dengan dua

lantai terdiri dari halaman parkir, ruang tunggu, tempat penerimaan barang,

gudang penyimpanan obat, gudang penyimpanan alat-alat kesehatan, dan ruang

kerja karyawan. Denah Bangunan PBF Tramedifa lantai 1 dan 2 dapat dilihat pada

Lampiran 7 dan 8.

3.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu jaringan hubungan yang

menggambarkan fungsi dalam suatu organisasi. Adanya organisasi dapat

menciptakan hubungan yang jelas antara posisi dan memastikan kerja sama timbal

balik antara masing-masing individu. PBF Tramedifa memiliki organisasi kecil

yang efisien dan efektif serta memiliki jumlah personalia berjumlah 24 orang.

Struktur organisasi PBF Tramedifa dapat dilihat pada Lampiran 9. Dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya, PBF Tramedifa mempunyai 24 orang

karyawan yang terdiri dari: 3 (tiga) Direktur; 4 (empat) Manajer; 9 (sembilan)

orang pada bagian Administrasi; 2 (dua) Sales marketinga; 6 (enam) orang pada

bagian penunjang lainnya.

3.5 Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab tiap Jabatan

3.5.1 Direktur Tramedifa

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PBF Tramedifa memiliki

kebijakan terkait struktur organisasi. Kebijakan tersebut tercantum dalam PP

SFHG No. 2 Tahun 2011 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)

PBF PT SamMarie Tramedifa.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

26

Universitas Indonesia

Direktur bertanggung jawab langsung kepada Direktur PT SamMarie

Tramedifa. Secara langsung, Direktur membawahi Pharma Manager, General

Manager, Sales & Marketing Manager.

Direktur bertanggung jawab untuk mengarahkan, penanggulangan

berbagai jenis resiko yang dihadapi perusahaan, mengkoordinasi aktivitas sinergi

untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari pelaksanaan seluruh usaha

perusahaan. Sebagai pemimpin, Direktur PBF Tramedifa memiliki tugas dan

kewajiban, yaitu:

a. Bertanggung jawab dalam hal pengawasan, pengendalian serta pemantauan

kedisiplinan seluruh pegawai Tramedifa.

b. Memimpin rapat umum, dalam hal: memastikan pelaksanaan tata tertib,

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat,

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda,

mengarahkan diskusi ke arah konsensus, menjelaskan dan menyimpulkan

tindakan dan kebijakan.

c. Mengkoordinir perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar perumusan.

d. Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) dengan bekerja sama

dengan seluruh anggota manajemen. (Tahunan)

e. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi

berbagai jenis resiko finansial yang dapat dihadapi oleh perusahaan dengan

berkoordinasi dengan seluruh unit lainnya. (Tahunan /Bulanan)

f. Memastikan agar seluruh unit kerja perusahaan mematuhi aturan dan

prosedur tetap (SOP) yang berlaku untuk masing-masing fungsi sesuai

dengan rencana yang telah disetujui (business units oversight). (Bulanan)

g. Membangun sinergi dan berusaha mencapai hasil bisnis yang optimal dari

pelaksanaan seluruh usaha perusahaan. (Tahunan/Bulanan)

h. Memastikan ketersediaan dana operasional yang dibutuhkan oleh perusahaan

untuk kegiatan operasional sehari-hari dengan melakukan koordinasi erat

dengan para pimpinan unit kerja. (Bulanan)

i. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk

keperluan pelaporan kepada Direksi dan Komisaris Perusahaan. (Tahunan/

Bulanan)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

27

Universitas Indonesia

j. Melaporkan setiap kejadian yang bersifat sangat penting kepada Direksi dan

Komisaris Perusahaan.

k. Memeriksa dan menandatangani seluruh hal yang terkait dengan keuangan

terutama pembayaran harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.

l. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia

luar

m. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh Direksi dan Komisaris

Perusahaan (BOD) atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang

diputuskan dalam rapat-rapat yang dilakukan BOD.

n. Menjalankan tanggung jawab dari Direktur perusahaan sesuai dengan standar

etika dan hukum.

3.5.2 General Affairs Manager

Dalam melaksanakan tugasnya, GA Manager bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Tramedifa. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban GA

Manager, yaitu:

a. Menyediakan peralatan dan kebutuhan perusahaan terutama:

1) Menerima dan memproses permintaan barang dari karyawan dan

departemen

2) Mengontrol dan menyediakan kebutuhan stationary sekaligus meminta

laporan penggunaan stationary ke masing-masing departemen setiap

bulannya.

3) Menyediakan kebutuhan transportasi termasuk scheduling mobil

operasional dan meminta laporan penggunaan biaya operasional dan jarak

pemakaian kilometer.

4) Layanan surat menyurat, baik menggunakan Tiki JNE maupun kurir

perusahaan

5) Menyediakan kebutuhan Pantry, ruangan, air minum atau snack meeting.

b. Menyusun langkah-langkah proses pengurusan perijinan seperti :

1) Mengurus perijinan tenaga kerja ke Depnaker, TKA (Workpermit s/d

EPO).

2) Pengiriman karyawan ke luar negeri (paspor, visa dll).

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

28

Universitas Indonesia

3) Perijinan perusahaan (perpanjangan SKDK, SIUP, TDP dll).

4) Pengurusan gedung, taman, toilet atau sewa kantor, administrasi gedung

ke manajemen gedung.

c. Mengawasi pelaksanaan operasional, kebersihan dan keamanan kantor,

terutama:

1) Membuat jadwal shift, lembur, budgeting biaya, laporan pengeluaran.

2) Meminta serah terima tugas kepada security collocation setiap

pergantian shift.

3) Pengontrolan mesin fotokopi, printer, pesawat telepon, listrik, air, AC,

gedung.

d. Mengontrol ketersediaan stationary, promotion tools dan voucher fisik

termasuk:

1) Membuat informasi persediaan stock list promotion tools dan voucher.

2) Mencari vendorpercetakan sekaligus negosiasi harga.

3) Me-maintain fasilitas perusahaan dan inventarisasi aset (Fixed asset

register).

4) Update data: jumlah dan nilai aset, kondisi dan posisi fisik asset /bulan

untuk menentukan depresiasi atau penyusutan aset).

5) Labeling, pengelompokan dan penomoran aset.

6) Melakukan pembelian sesuai kebutuhan setiap departemen

e. Menerima & memproses reimbursment asuransi kesehatan dari setiap

karyawan.

f. Pelaksanaan event khusus.

g. Pengelolaan Cleaning Service & Office Boy/Oflice Girl.

h. Outsourcing Management/ Labour Supply/ Tenaga Kerja Kontrak (Bagaimana

melakukan, memilih dan membuat kerjasama outsourcing).

i. Penanganan tamu Penting (tamu VVIP, VIP Instansi Pemerintah, Auditor

Perusahaan, Demonstrasi/ Unjuk Rasa).

j. Komunikasi internal dengan departemen di lingkungan perusahaan dan

direksi.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

29

Universitas Indonesia

k. Komunikasi eksternal dengan lingkungan sekitar tempat usaha (Antar

Perusahaan Yang Sejenis, Tetangga, Kawasan Industri, Aparat Keamanan

Terdekat, RT/RW/Lurah, dan sebagainya).

3.5.2.1 Marketing

Dalam melaksanakan tugasnya, Marketing bertanggung jawab langsung

kepada GA Manager PBF Tramedifa. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban

Marketing, yaitu

a. Perencanaan target pemasaran (rencana pelanggan, target omset, dan lain

sebagainya).

b. Pembentukan tim pemasaran yang solid dan terpercaya.

c. Kunjungan dan pendekatan ke pelanggan.

d. Penjelasan produk kepada pelanggan.

e. Negosiasi harga, sebatas yang telah disetujui perusahaan tentang harga jual.

f. Terima dan tangani Surat Pesanan (PO) dari pelanggan.

g. Penanganan keluhan pelanggan atas produk yang dipesan atau hal lain.

h. Tukar faktur.

i. Koordinasi dengan departemen keuangan tentang Laporan Penagihan.

j. Penagihan.

3.5.2.2 Maintenance

Dalam melaksanakan tugasnya, Maintenance bertanggung jawab langsung

kepada GA Manager. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban Maintenance

yaitu:

a. Membersihkan ruangan kerja karyawan.

b. Membersihkan alat-alat elektronik.

c. Membersihkan perlengkapan makan dan minum untuk karyawan.

d. Membersihkan mushola dan toilet serta mengecek kebersihannya setiap 2 jam

sekali.

e. Membantu Bag. Keuangan dalam keperluan transaksi Bank.

f. Fotokopi.

g. Menyiapkan makan/minum bila ada tamu.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

30

Universitas Indonesia

h. Menyiapkan ruang rapat bila ada rapat.

i. Memperbaiki alat kantor bila ada yang rusak (termasuk servis keluar).

j. Pemerikaan rutin AC setiap 3 bulan sekali.

k. Pemeriksaan rutin fungsi elektronik lain.

l. Temukan solusi terhadap keadaan tertentu seperti mati listrik, komputer dll.

3.5.3 Finance Manager

Dalam melaksanakan tugasnya, Finance Manager bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Tramedifa. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban

Finance Manager yaitu:

a. Menyiapkan data Penjualan.

b. Membukukan seluruh data perusahan pemasukan dan pengeluaran ke dalam

General Ledger (GL).

c. Memasukkan FPS ke dalam software Tramedifa untuk melaporkan pajak

setiap bulannya.

d. Menginput data biaya operasional ke dalam software tramedifa .

e. Memberi masukan mengenai perbaikan software keuangan.

f. Menginput faktur penjualan yang sudah terbayar ke registrasi penjualan.

g. Print daftar kartu piutang untuk penagihan tiap 3 bulan dengan pihak-pihak

terkait.

h. Menyusun perencanaan keuangan perusahaan.

3.5.3.1 Administration dan Accounting

Dalam melaksanakan tugasnya, Administration dan Accounting

bertanggung jawab langsung kepada Finance Manager. Berikut ini merupakan

tugas dan kewajiban Administration dan Accounting yaitu:

a. Memasukkan data Pareto dari tiap cabang (outlet) per bulan.

b. Memasukkan data Penerimaan tiap bulan.

c. Memasukkan faktur pembelian dari supplier ke software Tramedifa.

d. Koordinasi dengan departemen lain untuk:

1) Bantuan kegiatan administrasi.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

31

Universitas Indonesia

2) Mencetak laporan-laporan yang diperlukan (seperti: Laporan Penjualan

bulanan, Penerimaan Barang dan laporan lainnya).

3) Pemberkasan dokumen-dokumen atau laporan-laporan.

4) Kegiatan administrasi lain seperti surat-menyurat.

e. Menyiapkan berkas pembayaran per jatuh tempo.

f. Operator telepon.

g. Tukar faktur asli dengan supplier.

h. Mengatur belanja kebutuhan Rumah Tangga PBF Tramedifa tiap bulannya

dengan departemen lain.

i. Menjaga dan mengelola inventaris perusahaan.

j. Menerima tamu dan mengatur pertemuannya.

k. Menjaga ketersediaan alat mesin pencetak atau printer (termasuk tinta dan

kertas) kecuali pada mesin pencetak yang berada di gudang.

3.5.4 Supervisor Pharma

Dalam melaksanakan tugasnya, Supervisor Pharma bertanggung jawab

langsung kepada Direktur Tramedifa. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban

Supervisor Pharma yaitu:

a. Terima pesanan atau permintaan barang dari cabang (outlet).

b. Buat Surat Permintaan Barang (SPB).

c. Periksa stok barang di gudang.

d. Buat daftar barang yang akan dipesan (kelompokkan berdasarkan supplier)

e. Pesan barang ke supplier setelah disetujui pimpinan.

f. Buat Surat Pemesanan (SP atau PO).

g. Buat Kode Barang baru dengan metode yang sesuai.

h. Periksa kesesuaian barang datang dengan SP {nama, jumlah, dan diskonnya).

i. Pastikan barang terkirim dan diterima baik oleh pelanggan.

j. Pantau target pembelian dan peniualan.

k. Update rencana pembelian tiap 2 minggu.

l. Update Pareto tiap bulan.

m. Update stok minimum barang dari data penjualan dan memasukkannya ke

kode barang tiap 3 bulan sekali.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

32

Universitas Indonesia

n. Jaga ketersediaan barang dengan memperhatikan stok minimum masing-

masing barang.

o. Negosiasi diskon dengan supplier atas persetujuan pimpinan.

p. Review kinerja supplier dan membuat laporan tahunan tentang kerja sama

dengan supplier tersebut.

q. Temukan supplier baru dengan penawaran yang lebih menarik dari supplier

lama.

r. Atur pertemuan antara pimpinan dengan supplier baru dan lama.

s. Pantau diskon yang terjadi di lapangan dengan yang disetujui oleh PBF

Tramedifa.

t. Koordinator petugas medical WH dan courier atas tugas-tugas mereka.

u. Nilai, tegur dan laporkan ke pimpinan tentang kinerja staf gudang dan courier.

v. Koordinator stok opname tiap 3 bulan dengan pihak-pihak terkait

3.5.4.1 Medical Warehouse (Medical WH)

Dalam melaksanakan tugasnya, Medical WH bertanggung jawab langsung

kepada Supervisor Pharma. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban Medical

WH yaitu:

a. Mengontrol kebersihan dan suhu ruangan penyimpanan obat.

b. Memotong kartu stok barang berdasarkan laporan penerimaan dan penjualan

barang.

c. Cek stok fisik barang.

d. Cetak Surat Permintaan Barang (SPB) outlet.

e. Menyusun dan menyimpan berkas laporan penerimaan, laporan penjualan,

laporan stok opname dan SPB.

f. Cetak faktur penjualan.

g. Mengeluarkan barang dari gudang sesuai faktur yang telah dicetak.

h. Menerima barang yang dipesan oleh. PBF Tramedifa dari distributor dan

memeriksa kesesuainnya dengan SP yang telah dibuat oleh Spv. Pharma.

i. Bertanggung jawab terhadap fungsi AC dan kelengkapan gudang.

j. Stok opname setiap 3 bulan.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

33

Universitas Indonesia

3.5.4.2 Courier

Dalam melaksanakan tugasnya, Courier bertanggung jawab langsung

kepada Supervisor Pharma. Berikut ini merupakan tugas dan kewajiban Courier

yaitu:

a. Memeriksa barang yang akan diantar dengan melihat kesesuaian item dan

jumlah dengan faktur.

b. Mengemas barang yang akan diantar.

c. Menyerahkan faktur barang yang telah dikirim ke outlet kepada bagian

Keuangan.

d. Tukar faktur dan penagihan ke outlet.

e. Menerima retur barang dari outlet dengan form retur.

f. Membuat estimasi perjalanan kendaraan.

g. Menyetorkan pembayaran tagihan operasional bulanan (PLN, PDAM,

Telkom).

h. Melakukan perawatan kendaraan perusahaan.

i. Mengirim dan menyampaikan berkas yang dititipkan dari SamMarie Group.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

34 Universitas Indonesia

BAB 4

PELAKSANAAN DAN PENGAMATAN

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) mahasiswa Apoteker UI angkatan

LXXVI di PBF obat jadi PT SamMarie Tramedifa dilaksanakan pada tanggal 18

Februari 2013 hingga 28 Maret 2013. Kegiatan berlangsung setiap harinya, dari

hari Senin hingga Jumat, dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Pada hari pertama, PKPA dimulai dengan penerimaan peserta PKPA oleh

Direktur PBF Tramedifa, yaitu Bapak T. Nebrisa Z. J., S. Farm., Apt., MARS.,

yang juga merupakan pembimbing peserta selama PKPA di PBF tersebut,

dilanjutkan dengan penjelasan mengenai PT SamMarie Tramedifa secara umum

dan pengarahan untuk kegiatan peserta selama pelaksanaan PKPA. Kegiatan ini

dilakukan di RSIA SamMarie Basra yang berlokasi di Jl. Basuki Rahmat Pondok

Bambu No.31 Jakarta Timur. Selanjutnya di hari yang sama, peserta PKPA

langsung diantar untuk meninjau lokasi PKPA, yaitu PBF Tramedifa, yang

berlokasi di Jl. Cipinang Muara I No. 23C, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta

Timur. Kegiatan peserta di PBF pada hari pertama, antara lain berkenalan dengan

staf-staf serta melakukan kunjungan ke gudang persediaan obat.

PKPA di PBF Tramedifa berlangsung selama 6 pekan. Pada pekan

pertama, peserta diberikan berbagai penjelasan secara detail mengenai kegiatan

pengelolaan barang yang dilakukan di PBF tersebut. Penjelasan dilakukan oleh

masing-masing staf yang bertanggung jawab di tiap-tiap unit pengelolaan. Materi

yang diperoleh, antara lain mengenai:

a. Alur proses pengadaan dan penyaluran obat dan alat kesehatan ke dan dari

PBF Tramedifa;

b. Sistem penyimpanan dan penyusunan obat jadi dan alat kesehatan di gudang;

c. Organogram struktur organisasi di PBF Tramedifa serta penjelasan umum

mengenai tugas dari masing-masing bagian;

d. Administrasi dan kegiatan dokumentasi di PBF Tramedifa;

e. Manajemen keuangan di PBF Tramedifa; dan

f. Kendala-kendala yang dihadapi di PBF Tramedifa serta strategi yang

dilakukan untuk menghadapinya.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

35

Universitas Indonesia

Selain penjelasan yang diberikan secara lisan, peserta PKPA juga diberi

kesempatan untuk mengamati secara langsung alur proses penyaluran obat jadi.

Proses yang diamati dimulai dari penerimaan pesanan, pembuatan Surat

Penerimaan Barang (SPB) menggunakan software “Tramedifa System”,

pembuatan faktur oleh staf bagian gudang untuk SPB yang telah dibuat, hingga

penyiapan obat di gudang untuk kemudian dikemas dan dikirimkan kepada

pelanggan sesuai faktur yang ada. Peserta juga ikut serta dalam membantu

beberapa pekerjaan dari bagian pengadaan obat, antara lain membantu dalam

pengisian data stok minimum obat jadi ke dalam software “Tramedifa System”,

penyusunan Surat Pemesanan (SP), dan melakukan input data dari hasil kuesioner

pareto obat yang diisi oleh dokter-dokter di RSIA SamMarie Basra.

Hari Jumat merupakan hari kunjungan Direktur PBF Tramedifa ke PBF.

Pada hari tersebut, peserta PKPA berkesempatan untuk berdiskusi secara langsung

dengan beliau. Topik yang didiskusikan, antara lain mengenai materi-materi yang

telah diperoleh dan kegiatan yang telah dilakukan di PBF selama empat hari

sebelumnya. Pada pertemuan dengan Bapak T. Nebrisa Z., S.Farm., Apt., MARS

di hari kelima PKPA, didiskusikan mengenai pilihan topik-topik untuk dijadikan

tugas khusus oleh peserta PKPA. Dari beberapa topik tersebut, terpilih empat

topik tugas khusus, yaitu :

a. Kajian Penerapan Aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Bab 1 – 3

di PBF Tramedifa Sebagai Persiapan Menuju Perolehan Sertifikat CDOB;

b. Kajian Penerapan Aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Bab 4 – 6

di PBF Tramedifa Sebagai Persiapan Menuju Perolehan Sertifikat CDOB;

c. Kajian Penerapan Aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Bab 7 – 9

di PBF Tramedifa Sebagai Persiapan Menuju Perolehan Sertifikat CDOB; dan

d. Perhitungan Persediaan Minimum Berdasarkan Analisis Pareto di Unit Kerja

Pengadaan PBF Tramedifa.

Pada pekan kedua dan seterusnya, peserta PKPA sudah diarahkan untuk

mulai mengerjakan tugas umum dan tugas khusus sesuai dengan topik yang telah

dipilih oleh masing-masing peserta. Kegiatan yang dilakukan lebih difokuskan

untuk memperoleh data-data, melakukan pengamatan, serta mengkaji literatur-

literatur yang diperlukan untuk pembuatan tugas. Peserta PKPA berkesempatan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

36

Universitas Indonesia

untuk berdiskusi dengan pembimbing dari PBF Tramedifa terkait pengerjaan

tugas-tugas. Selain itu, peserta juga dapat melakukan diskusi secara intensif

dengan para staf di PBF untuk membahas lebih lanjut mengenai detail kegiatan

yang dilakukan di sana.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

37 Universitas Indonesia

BAB 5

PEMBAHASAN

PT SamMarie Tramedifa merupakan salah satu perusahaan berbentuk

Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang melakukan usaha di bidang pengadaan dan

distribusi produk kesehatan. PBF ini masih menjadi bagian dari grup perusahaan

keluarga, yaitu SamMarie Family Healthcare Group (SFHG), yang terdiri atas

rumah sakit khusus untuk pelayanan fertilitas, menoandropause, dan kesehatan

keluarga, rumah sakit ibu dan anak, serta satu klinik perawatan kulit dan

kesehatan. Perusahaan ini telah memegang perizinan dari Kementerian Kesehatan

RI sebagai Izin Pedagang Besar Famasi

Fokus utama dari PBF Tramedifa adalah menjadi penyedia sediaan obat

jadi yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit dan klinik dari grup SFHG. Namun,

untuk saat ini ruang lingkup penyaluran telah semakin diperluas sehingga PBF

Tramedifa juga melayani pesanan untuk distribusi obat ke fasilitas kesehatan lain

di luar SFHG. Pihak pemesan produk ke PBF ini, baik dari grup ataupun non-

grup, disebut sebagai pelanggan.

Waktu operasional di PBF ini adalah dari hari Senin hingga Jumat yang

berlangsung pada pukul 08.30 – 17.00 WIB. Selain itu, pada hari Sabtu kegiatan

operasional juga tetap ada, yaitu berlangsung pada pukul 08.30 – 12.00 WIB.

5.1 Personalia

Organisasi yang dimiliki PBF Tramedifa masih merupakan organisasi

yang kecil. Jumlah personalia yang terdapat di dalam organogram (struktur

organisasi) berjumlah 24 orang. Jumlah staf yang tidak terlalu banyak tersebut

memungkinkan koordinasi dan komunikasi di antara sesama staf dapat

dilaksanakan dengan baik.

Staf yang terdapat di dalam Divisi Pharma bertugas untuk mengurus

pengelolaan obat jadi sebagai komoditi utama yang disalurkan PBF ini. PBF

Tramedifa mempunyai dua orang Apoteker yang masing-masing bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengelolaan tersebut. Hal

ini sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

38

Universitas Indonesia

1148/Menkes/Per/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi yang menyatakan

bahwa suatu PBF harus memiliki Apoteker penanggung jawab yang bertanggung

jawab terhadap kegiatan pengelolaan obat di sarana distribusi tersebut. Di PBF ini,

apoteker penanggung jawab tersebut ditempatkan di bagian pengadaan. Kedua

Apoteker yang ada telah memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk bertugas

sebagai penanggung jawab di PBF, namun keduanya belum mengikuti pelatihan

CDOB sebelumnya. Berdasarkan Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang

Baik (2012), sebaiknya pelatihan CDOB secara rutin dilakukan agar kompetensi

yang dimiliki Apoteker penanggung jawab di PBF selalu terjaga.

5.2 Bangunan

Kegiatan usaha PBF Tramedifa bertempat di suatu bangunan ruko dengan

dua lantai. Ruangan depan di lantai pertama dilengkapi dengan meja resepsionis

sebagai sarana kerja untuk bagian receptionist. Bagian ini menerima kedatangan

sales atau kurir terkait dengan proses pembelian barang dari pihak PBF Tramedifa

ke distributor atau subdistributor lain.

Ruangan kerja para staf lainnya terletak di lantai dua, sehingga kegiatan

kerja dapat dilakukan dengan tenang karena terhindar dari keramaian yang

ditimbulkan pada saat banyak kunjungan dari sales atau kurir ke PBF sedangkan

gudang penyimpanan obat terletak di lantai satu. Denah lengkap bangunan PBF

Tramedifa dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.

5.2.1 Gudang

Komponen penting yang harus dimiliki dan merupakan salah satu syarat

utama bagi sebuah PBF adalah gudang penyimpanan yang dapat menjamin

perlindungan terhadap obat dan komoditi lain yang terdapat di PBF tersebut.

Sesuai dengan persyaratan yang terdapat di dalam Pedoman Teknis Cara

Distribusi Obat yang Baik (CDOB), PBF Tramedifa memiliki satu gudang untuk

penyimpanan obat, yang letaknya terpisah dari ruang lain, seperti toilet atau ruang

istirahat.

Gudang penyimpanan obat di lantai satu dilengkapi dengan pintu masuk

dengan kontrol akses yang hanya dapat dilewati dengan menggunakan kartu

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

39

Universitas Indonesia

pengenal yang dimiliki oleh staf gudang dan petugas keamanan PBF Tramedifa.

Orang lain selain staf gudang tidak dapat secara bebas keluar masuk dari gudang

ini. Kontrol akses tersebut merupakan salah satu cara untuk menjaga keamanan

obat yang ada dari kehilangan atau kerusakan akibat adanya akses masuk dari

pihak yang tidak berkepentingan.

Perlengkapan yang tersedia di dalam gudang obat, antara lain rak-rak besar

untuk penyimpanan sediaan obat solid dan semisolid, rak-rak kecil untuk

penyimpanan sediaan obat cair, dua buah kulkas untuk penyimpanan sediaan obat

dengan suhu di bawah suhu ruang, dan termometer sebagai alat pengendali suhu

di dalam gudang. Penyusunan rak-rak di dalam gudang obat diatur agar tidak

terlalu tinggi, sehingga memudahkan bagi petugas gudang untuk melakukan

pengecekan atau pengambilan barang. Selain itu, di dalam gudang obat juga

tersimpan kotak khusus yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk wadah

pengantaran vaksin yang memerlukan penyimpanan di suhu rendah.

Lingkungan di dalam gudang disesuaikan dengan suhu yang dibutuhkan

untuk penyimpanan obat. Pengaturan suhu ruang gudang dilakukan dengan

penggunaan air conditioner (AC) yang selalu hidup selama 24 jam setiap harinya.

Suhu di gudang obat jadi diatur agar selalu berada pada suhu antara 15o-25

o C. Ini

sesuai dengan ketentuan suhu penyimpanan yang telah diatur di dalam Pedoman

CDOB.

Untuk memantau kondisi suhu penyimpanan, di dalam ruangan gudang

ditempatkan satu termometer raksa, sehingga pengecekan kesesuaian suhu gudang

dapat dilakukan dengan mudah setiap saat. Sementara, dua buah termometer

ditempatkan di dalam lemari es untuk memantau kondisi suhu penyimpanan.

Tujuan penggunaan dua buah termometer adalah untuk memastikan keakuratan

suhu dari lemari es tersebut. Apabila kedua termometer menunjukkan suhu yang

lebih kurang sama atau dengan penyimpangan yang kecil, maka suhu dapat

dikatakan tepat. Namun, apabila ditemukan perbedaan suhu yang cukup signifikan

di antara kedua termometer tersebut, misalnya perbedaan hingga sebesar 5o C,

kemungkinan terjadi kerusakan pada salah satu termometer. Jika hal tersebut

terjadi, maka termometer yang rusak harus diganti dengan yang baru. Hal ini

mengingat bahwa produk-produk yang disimpan di dalam lemari es merupakan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

40

Universitas Indonesia

produk yang cukup rentan dengan adanya perubahan suhu, sehingga memerlukan

pengamatan suhu yang akurat untuk memastikan kesesuaian kondisi

penyimpanannya.

Pengontrolan suhu dilakukan menggunakan Formulir Pengendalian

Kondisi Gudang. Formulir ini terdiri atas dua rangkap, masing-masing berisi data

suhu yang terukur melalui tiap termometer yang terdapat di dalam gudang. Data

yang tercatat di dalam formulir ini adalah data suhu ruangan pada saat

pemeriksaan rutin yang dilakukan sebanyak tiga kali setiap harinya, yaitu pada

pukul 09.00 WIB, 13.00 WIB, dan 16.00 WIB. Dari data tersebut, dapat dibuat

suatu grafik dinamika suhu gudang. Apabila diketahui dari grafik tersebut bahwa

suhu telah menyimpang dari rentang suhu yang diperbolehkan untuk

penyimpanan, maka kemungkinan terdapat kerusakan pada AC di dalam gudang

dan memerlukan perbaikan yang dilakukan sesegera mungkin.

Kondisi gudang terlihat bersih. Kemungkinan masuknya debu ke dalam

gudang dapat diminimalisir dengan hanya terdapatnya satu pintu sebagai jalan

keluar masuk udara dari dan ke dalam gudang. Selain itu, untuk menjaga

kebersihan gudang, kegiatan pembersihan juga dilakukan setiap harinya oleh staf

di bagian gudang sesuai dengan standar prosedur yang telah tersedia. Prosedur

pembersihan minimal yang harus dilakukan setiap hari adalah menyapu dan

mengepel gudang penyimpanan.

Gudang obat di PBF Tramedifa tidak memiliki area khusus untuk

penyimpanan narkotika atau psikotropika. Narkotika bukan termasuk komoditi

yang didistribusikan oleh PBF ini sedangkan untuk pendistribusian sediaan

psikotropika diperuntukkan khusus untuk SFHG saja. Pembelian sediaan

psikotropika hanya dilakukan apabila ada permintaan dari SFHG, setelah

psikotropika tersebut diantar ke PBF maka pihak PBF akan segera mengantarnya

ke tempat pemesan sehingga tidak ada stok psikotropika dalam gudang.

5.3 Kegiatan Operasional

Kegiatan utama yang menjadi jantung dari usaha suatu PBF, termasuk

PBF Tramedifa, antara lain berupa kegiatan pengadaan, penyimpanan, dan

penyaluran obat kepada pelanggan. Pelaksanaan kegiatan operasional tersebut

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

41

Universitas Indonesia

memerlukan manajemen yang baik agar proses pendistribusian maupun

pengadaan produk berjalan dengan baik dan pada akhirnya dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan. Pengelolaan produk di PBF Tramedifa sedapat

mungkin dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada Pedoman CDOB.

5.3.1 Pengadaan

Pengadaan obat di PBF Tramedifa terutama berfokus pada keperluan dari

rumah sakit dan klinik yang termasuk di dalam SFHG. Sediaan obat yang

diadakan terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu obat standar dan obat nonstandar.

Obat standar merupakan obat-obatan yang terdapat di dalam Formularium Obat

SFHG, yaitu daftar obat-obatan yang digunakan oleh dokter-dokter di fasilitas

kesehatan dalam grup SFHG. Sifat pengadaan stok obat-obat standar adalah

wajib, artinya stok obat harus selalu tersedia secara rutin. Obat nonstandar

merupakan obat-obatan yang tidak termasuk ke dalam Formularium Obat SFHG.

Pengadaannya tidak wajib, dapat disesuaikan dengan pesanan yang ada dari

pelanggan.

5.3.1.1 Perencanaan dan pembelian

Perencanaan untuk pengadaan obat didasarkan pada jumlah stok minimum

barang yang terdapat di dalam database. Data keseluruhan obat tergabung di

dalam satu software aplikasi milik PBF Tramedifa, yaitu “Tramedifa System”.

Software ini terintegrasi ke seluruh perangkat komputer yang terdapat di kantor

PBF ini, sehingga setiap unit bagian kerja dapat mengaksesnya untuk pelaksanaan

seluruh kegiatan operasional di PBF. Database obat, terutama untuk keperluan

instansi di dalam SFHG, disusun berdasarkan data pareto selama tiga bulan ke

belakang.

Pembelian untuk obat standar serta obat yang dipesan secara rutin oleh

pelanggan dilakukan dengan berpatokan pada jumlah stok minimum barang di

gudang. Jumlah stok minimum dapat dicek di setiap saat adanya pesanan yang

masuk. Sebelum pembuatan Surat Pemesanan Barang (SPB) di “Tramedifa

System”, maka pihak PBF akan mengecek terlebih dahulu ketersediaan stok

barang tersebut, sehingga pemesanan barang yang tidak tersedia atau jumlahnya di

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

42

Universitas Indonesia

bawah stok minimum dapat langsung dilakukan kepada distributor atau

subdistributor (supplier). Untuk pengadaan barang yang dibutuhkan CITO oleh

pelanggan, maka telah dibuat kebijakan agar barang dapat diantarkan ke PBF di

hari yang sama dengan pemesanan, sehingga dapat segera disalurkan kepada

pemesan.

Supplier yang dipilih untuk pengadaan barang merupakan distributor atau

subdistributor resmi. Pemilihan ini bertujuan agar proses administrasi dan

penerbitan faktur nantinya jelas dan mudah. Pemesanan barang dapat dilakukan

dengan langsung menggunakan Surat Pemesanan (SP) ataupun melalui telepon

(Lampiran 10). Walaupun pemesanan dilakukan via telepon, pada akhirnya pihak

PBF Tramedifa tetap wajib mengeluarkan SP. SP akan disetujui dan

ditandatangani oleh Direktur PBF Tramedifa. SP tersebut diperlukan untuk

kepentingan dokumen pembayaran oleh pihak PBF serta kelengkapan pengarsipan

dokumen. SP dapat diberikan atau tidak kepada pihak supplier, tergantung pada

ketentuan dari tiap-tiap supplier. Alur pemesanan barang, baik melalui telepon

atau secara langsung menggunakan SP, dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan

Gambar 5.2.

Pemesanan untuk sediaan psikotropika dilakukan dengan menggunakan

lembar surat pesanan psikotropika yang ditandatangani oleh penanggung jawab

dari divisi Pharma (Lampiran 11) dan selanjutnya surat pesanan akan diserahkan

ke pihak supplier. Sementara untuk pengadaan dan penyaluran narkotika tidak

dilakukan di PBF Tramedifa karena narkotika hanya dapat diadakan dan

didistribusikan oleh distributor PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. Hal tersebut

sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 199/Menkes/SK/III/1996

tentang Penunjukan PBF PT (Persero) Kimia Farma Depot Sentral sebagai

Importir Tunggal Narkotika di Indonesia.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

43

Universitas Indonesia

Gambar 5.1 Alur pemesanan barang dari PBF Tramedifa ke Supplier via telepon

Gambar 5.2 Alur pemesanan barang dari PBF Tramedifa ke Supplier secara

langsung menggunakan SP

PBF ini memberlakukan hari-hari tertentu untuk dapat menerima

kunjungan sales dari pihak supplier. Di dalam kunjungan tersebut, sales biasanya

melakukan pengenalan dan penawaran terhadap barang-barang baru yang

disediakan oleh supplier yang diwakilinya. Seringkali pula mereka melakukan

follow-up terhadap produk yang sebelumnya telah ditawarkan, apakah pihak PBF

akan membeli atau tidak. Pada saat kunjungan sales ini, pihak PBF juga dapat

melakukan pemesanan secara langsung melalui sales tersebut.

Pembelian barang disesuaikan dengan ritme perputaran barang di PBF,

apakah termasuk barang yang bergerak cepat (fast moving) atau bergerak lambat

(slow moving). Barang-barang yang tidak diperlukan CITO, namun sering

digunakan oleh pelanggan, perlu untuk selalu disediakan stoknya di gudang.

Hingga saat ini, proses pembelian barang di PBF Tramedifa belum dilaksanakan

pada waktu tertentu. Pembelian dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan

keperluan untuk pengisian stok minimum ataupun sesuai permintaan dari

pelanggan. Namun untuk ke depannya, direncanakan agar proses pembelian dapat

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

44

Universitas Indonesia

dilaksanakan secara lebih terjadwal, terutama untuk obat-obat standar dan obat

non-standar yang rutin diperlukan pelanggan. Jadwal pembelian obat tersebut

direncanakan untuk pengadaan kebutuhan per dua minggu.

5.3.1.2 Penerimaan dan pembayaran

Barang yang telah dipesan dapat diantar ke PBF pada hari itu juga atau

beberapa hari setelah pemesanan, tergantung pada ketersediaan barang tersebut di

tempat supplier. Pada saat barang datang, sejumlah prosedur perlu dilakukan

terlebih dahulu sebelum akhirnya barang disimpan di dalam gudang atau

disalurkan kembali kepada pelanggan PBF Tramedifa. Barang yang datang akan

diperiksa terlebih dahulu oleh petugas gudang. Pemeriksaan yang dilakukan,

meliputi kesesuaian antara jumlah, jenis, dan bentuk barang yang diantarkan

dengan data pada SP dan faktur yang ada, kondisi fisik barang tersebut, tanggal

kedaluarsa (expired date, ED) barang, harga, dan diskon. Jika salah satu kondisi

tersebut tidak terpenuhi atau terdapat ketidaksesuaian harga dan diskon yang

tertera di faktur dengan kesepakatan di awal pemesanan, maka barang akan

dikembalikan kepada supplier melalui kurir yang mengantarkan barang. Barang

yang tidak sesuai akan diretur atau data faktur yang tidak sesuai diminta untuk

diperbaiki terlebih dahulu. Akan tetapi, jika seluruh barang yang diantar telah

sesuai dengan faktur, dalam kondisi yang baik, dan belum mendekati atau

mencapai ED, maka barang pesanan akan diterima. Selanjutnya, barang tersebut

dibawa ke gudang untuk disimpan. Alur penerimaan barang dari supplier ke PBF

Tramedifa dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Setelah barang diterima, faktur yang dibawa kurir saat pengantaran akan

ditandatangani oleh petugas gudang sebagai pihak penerima. Tanggal penerimaan

barang juga harus ditulis dengan jelas pada faktur tersebut. Faktur kemudian dicap

dengan cap PBF Tramedifa. Pihak PBF akan menerima lembar copy faktur dari

pihak supplier. Data dari copy faktur tersebut kemudian dicek kembali dan di-

input oleh bagian resepsionis, yang meliputi data nomor faktur, nama barang

pesanan, jumlah pesanan, harga, dan diskon yang diperoleh untuk pembelian

barang tersebut (Lampiran 12).

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

45

Universitas Indonesia

Gambar 5.3 Alur penerimaan barang dari supplier di PBF Tramedifa

Faktur pesanan dapat digantikan dengan Surat Jalan dari supplier apabila

barang yang dipesan diperlukan CITO oleh PBF, sehingga tidak dapat menunggu

hingga faktur pesanan tercetak. Isi dari Surat Jalan tersebut adalah keterangan

bahwa pihak supplier mengantarkan barang pesanan dari PBF, disertai dengan

data nama dan kuantitas barang yang dipesan. Pada kondisi digunakannya Surat

Jalan, faktur pesanan tetap akan dibuat oleh supplier dan secara menyusul akan

diberikan kepada PBF. Saat faktur pesanan akhirnya diserahkan, bukti tersebut

tetap disimpan oleh pihak PBF sebagai arsip.

Data lain yang juga terdapat dalam faktur adalah tanggal jatuh tempo

untuk pembayaran yang telah ditetapkan oleh pihak supplier. Lama tempo yang

diberikan masing-masing penyalur berbeda-beda, yaitu antara 7 hingga 60 hari

dari sejak barang diantarkan ke pihak PBF. Lama tempo dengan supplier sedapat

mungkin dinegosiasikan agar dapat melebihi dari waktu tempo yang diberi oleh

PBF Tramedifa kepada pelanggan. Apabila sebaliknya, maka pihak PBF akan

menanggung terlebih dahulu biaya pembelian barang dari supplier.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

46

Universitas Indonesia

Berdasarkan tanggal jatuh tempo yang diberikan, pihak PBF akan

menyesuaikan kembali dengan hari pembayaran yang ditetapkan di PBF

Tramedifa, yaitu pada hari Jumat. Apabila tanggal jatuh tempo dari supplier tidak

jatuh pada hari tersebut, maka pihak PBF akan memajukan atau memundurkan

tanggal jatuh tempo agar pembayaran dapat tetap dilakukan di hari yang telah

ditetapkan. Hal ini dilakukan tentunya dengan adanya kesepakatan terlebih dahulu

dengan pihak supplier. Tenggang waktu yang diberikan untuk melakukan

penagihan ke PBF adalah ± 3 hari. Tanggal jatuh tempo yang telah disesuaikan

oleh PBF kemudian ditulis kembali di dalam faktur yang ada.

Sebelum hari pembayaran oleh PBF, biasanya akan dilakukan tukar faktur

dengan pihak sales dari supplier. Tukar faktur biasanya dilakukan satu minggu

setelah barang pesanan diterima oleh pihak PBF. Jadwal tukar faktur yang

ditetapkan di PBF Tramedifa adalah pada hari Senin dan Selasa. Pada proses tukar

faktur ini, sales dari pihak supplier akan memberikan faktur penjualan asli kepada

pihak PBF. Sebagai bukti telah dilakukan proses tukar faktur ini, terdapat tanda

terima tukar faktur yang harus ditandatangani oleh masing-masing pihak yang

terlibat dalam proses pertukaran faktur. Selain itu, PBF juga akan menerima faktur

pajak yang dikeluarkan oleh pihak penyalur. Setelah proses tukar faktur, lembar

asli faktur penjualan dan lembar copy faktur penjualan yang diterima oleh bagian

resepsionis selanjutnya diserahkan ke bagian keuangan, untuk kemudian

dilakukan proses pembayaran. Sementara, lembar asli faktur pajak langsung

disimpan secara terpisah di dalam file tersendiri. Lembar tukar faktur dan faktur

pajak dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampiran 15 .

Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau non-tunai. Pembayaran

tunai (cash) dilakukan untuk pemesanan dengan nominal kecil, misalnya

pemesanan kurang dari atau sebanyak Rp 100.000,00. Data mengenai pembayaran

ini didokumentasikan dalam lembar serah terima pembayaran mingguan

(Lampiran 16). Pembayaran non-tunai dapat dilakukan dengan cara giro atau

transfer, tergantung pada jumlah nominal yang akan dibayarkan. Untuk setiap

pembayaran yang dilakukan, pihak keuangan akan menerbitkan Bukti

Pengeluaran sebagai bukti telah dilakukannya pembayaran oleh pihak PBF

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

47

Universitas Indonesia

Tramedifa. Contoh bilyet giro dan bukti pengeluaran dapat dilihat pada lampiran

17 dan lampiran 18.

5.3.2 Penyimpanan obat

Sediaan obat jadi di gudang obat disimpan di atas rak-rak yang dibeda-

bedakan menurut bentuk sediaannya. Rak dengan ukuran lebar yang lebih luas

digunakan untuk penyimpanan sediaan obat solid dan semisolid, sementara rak

dengan ukuran lebar yang lebih kecil untuk sediaan obat cair. Penyusunan obat

pada rak-rak tersebut dilakukan berdasarkan alfabetis nama generik obat yang

diurutkan dari atas ke bawah. Pada rak penyimpanan sediaan obat solid dan

semisolid, masing-masing tingkat ditempati obat dari dua jenis alfabet. Sementara,

pada rak penyimpanan sediaan cair, masing-masing tingkat ditempati oleh obat

dari dua atau tiga jenis alfabet, tergantung jumlah stok obat untuk masing-masing

alfabet. Hal ini dikarenakan pada umumnya sediaan obat cair memiliki bentuk

kemasan memanjang ke atas, sehingga secara luas hanya memerlukan lot yang

lebih sedikit untuk penyimpanannya dibandingkan dengan sediaan obat solid atau

semisolid. Selain itu, penyusunan tiap deret obat adalah berdasarkan aturan FIFO

(First In First Out). Tidak ada penanda khusus untuk posisi obat dari masing-

masing alfabet di rak penyimpanan, sehingga peletakan dapat dilakukan secara

fleksibel sesuai dengan jumlah stok obat yang ada untuk tiap alfabet.

Penyimpanan obat yang tidak memerlukan perlakuan khusus diletakkan

pada rak di gudang pada suhu antara 15o-25

o C. Obat-obat yang memerlukan suhu

lebih rendah, seperti vaksin, diletakkan di dalam lemari es yang suhunya diatur

agar tetap berada di antara 2o-8

o C. Penyimpanan obat pada tiap rak di dalam

lemari es tersebut juga disusun berdasarkan urutan alfabet dari atas ke bawah dan

tiap deretnya disusun secara FIFO. Suhu lemari es yang selama ini digunakan

berkisar antara 3o-4

o C.

Penyimpanan untuk obat-obatan yang memiliki nama, tampilan, dan

ucapan yang mirip, atau sering disebut dengan look alike sound alike (LASA),

tetap disimpan di dalam satu deret rak yang sama. Akan tetapi, peletakan antara

masing-masing kemasan obat-obat LASA tersebut diselingi dengan peletakan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

48

Universitas Indonesia

produk obat yang lain. Tujuan cara peletakan seperti ini adalah agar dapat

mencegah terjadinya kesalahan dalam pengambilan obat-obat tersebut.

Kartu stok obat yang memuat rekaman kejadian mutasi dan stok obat di

dalam gudang tidak tersedia secara manual. Kartu stok barang hanya dibuat secara

komputerisasi di dalam software “Tramedifa System”. Pendataan kejadian mutasi

dan stok barang setiap harinya hanya dilakukan menggunakan data pada laporan

penerimaan atau laporan penjualan barang yang dibuat oleh bagian gudang. Setiap

perubahan jumlah barang yang terjadi setelah kegiatan pengadaan dan penyaluran

akan langsung dicatat pada lembar laporan tersebut, sehingga secara tidak

langsung lembar laporan penerimaan atau laporan penjualan barang dapat

difungsikan juga sebagai kartu stok.

Inventarisasi terhadap persediaan barang perlu selalu dilakukan secara

rutin untuk mengecek kesesuaian antara kegiatan mutasi yang dilakukan dengan

stok barang yang tersedia di gudang. Kegiatan ini berguna untuk mencegah

terjadinya kerugian akibat kemungkinan adanya kehilangan atau kelebihan

barang. Inventarisasi barang di gudang secara keseluruhan, atau yang sering

disebut sebagai stok opname (SO), dilakukan setiap tiga bulan sekali. Data yang

terdapat di dalam suatu laporan stok, di antaranya meliputi nama obat (sesuai

urutan alfabet), bentuk sediaan, kuantiti barang, tanggal ED, dan nomor batch

produk. Kegiatan SO ini umumnya dilakukan di awal bulan per tiga bulannya,

yaitu antara tanggal 4 dan 5. Pada hari pelaksanaan SO, seluruh kegiatan

operasional di kantor PBF akan diliburkan. Selain per tiga bulan, SO juga

dilakukan di akhir tahun untuk kemudian dilaporkan sebagai laporan stok akhir.

Data yang termuat di dalam laporan stok akhir ini adalah data selama satu tahun

hingga per tanggal 30 Desember. Petugas yang melakukan SO harus

menandatangani laporan yang menyatakan bahwa dia telah melakukan SO dan

laporan pertanggungjawaban hasil SO diberikan kepada bagian pengadaan.

5.3.3 Penyaluran

Pemesanan barang ke PBF Tramedifa dapat dilakukan secara langsung

menggunakan Surat Pemesanan (SP) yang dibuat oleh pelanggan atau via telepon.

Pelanggan yang melakukan pemesanan via telepon, pada akhirnya tetap harus

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

49

Universitas Indonesia

membuat SP. SP tersebut diserahkan kepada pihak PBF pada saat pengiriman

barang oleh kurir dari PBF.

Setelah pesanan obat diterima oleh pihak PBF Tramedifa, selanjutnya dari

bagian pengadaan akan dibuat Surat Permintaan Barang (SPB) melalui software

“Tramedifa System” yang berisi item-item barang yang dipesan oleh pelanggan

beserta jumlahnya. Melalui sistem tersebut, SPB yang telah dibuat akan

tersambung kepada petugas di bagian gudang. Oleh petugas gudang, akan

dibuatkan faktur penjualan berdasarkan SPB yang masuk. Faktur yang dibuat

terdiri atas lima rangkap, yaitu lembar dengan warna putih, merah, kuning, hijau,

dan biru. Tiap satu faktur dapat memuat hingga sebanyak 10 item pesanan.

Apabila pesanan lebih dari jumlah tersebut, maka harus dibuat dalam faktur baru.

Selain dimasukkan ke dalam faktur, data pesanan dari SPB juga dicatat ke dalam

Buku SPB sesuai dengan pesanan untuk tiap nomor SPB. Data dalam catatan

tersebut nantinya juga dapat berfungsi untuk memonitor pelunasan pembayaran

dari pihak pelanggan terhadap pesanannya ke PBF. Jika barang yang dibutuhkan

cito oleh pelanggan dan faktur belum sempat untuk dicetak, maka PBF akan

mengeluarkan Bukti serah terima sebagai dokumen sementara yang disertakan

dalam pengantaran barang ke pelanggan. Lembar faktur dan lembar serah terima

dapat dilihat pada lampiran 19 dan lampiran 20. Untuk penyaluran sediaan

psikotropika, pihak PBF akan membuat faktur penjualan psikotropika yang

terpisah dengan faktur dari produk selain psikotropika untuk pihak outlet.

Setelah faktur penjualan dicetak, pihak gudang akan mengambil obat dari

persediaan di gudang sesuai dengan isi pesanan di dalam faktur. Obat-obat yang

telah disiapkan kemudian diperiksa kembali kesesuaiannya dengan faktur, baru

kemudian dikemas untuk pengiriman kepada pelanggan. Cara pengemasan obat

pesanan harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis produk yang akan

diantar. Tujuannya adalah agar dapat menjaga keamanan produk dari kerusakan

selama proses pengantarannya. Pengemasan obat pesanan dapat menggunakan

boks karton atau plastik, disesuaikan dengan keadaan cuaca pada saat pengiriman.

Khusus untuk penyaluran vaksin, faktur pesanan dibuat khusus dan

terpisah dari faktur pesanan barang lainnya. Juga terdapat tambahan data

mengenai suhu pada saat vaksin dikirim dari PBF serta suhu pada saat vaksin

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

50

Universitas Indonesia

tersebut diterima. Jarak antara kedua suhu tersebut tidak boleh menyimpang dari

range suhu yang tertera pada kemasan vaksin. Untuk pengontrolan suhu saat

pengiriman, vaksin akan disimpan di dalam boks penyimpanan khusus. Boks

tersebut dilengkapi dengan alat pengatur suhu, sehingga memungkinkan produk

yang dibawa tetap berada di dalam lingkungan suhu yang sesuai.

Setelah proses pengemasan, kemudian obat dapat dikeluarkan dari gudang.

Obat dan faktur pesanan kemudian diserahkan kepada kurir untuk diantarkan

kepada pelanggan. Sebelum pesanan diantarkan, dilakukan crosscheck kembali

oleh kurir mengenai kesesuaian obat yang akan diantarnya dengan faktur.

Pengecekan berganda ini dilakukan agar PBF dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan kepada pelanggan dengan meminimalisir kemungkinan terjadinya

kesalahan pengiriman produk obat.

Pesanan barang ke PBF Tramedifa dilayani setiap harinya selama jam

operasional kantor PBF, yaitu dari pukul 08.30-17.00 WIB. Jadwal pengiriman

obat terdiri dari dua shift kerja. Shift pertama dimulai dari pukul 08.30-17.00

WIB, sedangkan shift kedua dimulai dari pukul 10.00-18.00 WIB. Pengiriman

obat yang dipesan selama jam operasional kantor PBF dapat segera diantar ke

pelanggan pada hari yang sama apabila obat tersedia di gudang. Akan tetapi,

apabila terdapat pemesanan di atas jam operasional kantor atau jadwal pengiriman

dan obat tidak tersedia di gudang, maka pengiriman akan dilakukan keesokan

harinya. Proses penyaluran obat dari PBF Tramedifa diatur agar sedapat mungkin

pesanan diantarkan di hari yang sama dengan hari pemesanan. Meskipun

demikian, produk-produk obat tertentu dapat memerlukan waktu yang lebih lama

untuk pengirimannya, misalnya untuk produk baru yang sebelumnya tidak distok

di gudang PBF. Pesanan obat baru yang disertai dengan contoh dapat diantarkan

dalam waktu 3 hari setelah pemesanan, sedangkan pesanan obat baru tanpa

disertai contoh memerlukan waktu hingga 1 minggu setelah pemesanan untuk

pengantarannya.

Setibanya pesanan di tempat pelanggan, pihak pelanggan harus segera

melakukan pengecekan terhadap obat yang dikirim oleh PBF, sehingga apabila

terjadi ketidaksesuaian pada pesanan dapat segera dilakukan pengembalian (retur)

ke PBF. Sementara, apabila pesanan telah sesuai dengan permintaan pelanggan,

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

51

Universitas Indonesia

maka kurir akan memberikan faktur penjualan dari PBF Tramedifa untuk

ditandatangani oleh penerima barang dari pihak pelanggan. Tiap lembar dari

kelima rangkap faktur kemudian dicap dengan cap institusi pelanggan.

Selanjutnya, dua lembar copy faktur (warna hijau dan biru) diserahkan kepada

pelanggan, sementara ketiga rangkap lainnya (warna putih, merah, dan kuning)

dibawa kembali ke kantor PBF. Selain penyerahan faktur, pada saat pengantaran

ini pihak pelanggan juga harus menyerahkan SP kepada pihak PBF, terutama

untuk pelanggan yang melakukan pemesanan via telepon. Alur proses penyaluran

pesanan dari PBF Tramedifa ke pelanggan dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Setelah proses pengantaran, tiga rangkap faktur pesanan yang tersisa

dibawa kembali ke kantor PBF untuk diserahkan kepada bagian gudang (lembar

copy warna kuning) dan bagian keuangan (lembar warna putih dan merah). Di

bagian keuangan, kedua lembar faktur tersebut digunakan untuk pengurusan

dokumen tukar faktur. Proses tukar faktur dengan pelanggan dilakukan satu

minggu setelah pengiriman. Dokumen yang akan disiapkan oleh PBF Tramedifa,

antara lain Tanda Terima Faktur Penjualan dan Faktur Pajak (Lampiran 21 dan

lampiran 15). Faktur Pajak dikeluarkan karena dalam hal penyaluran obat kepada

pihak lain, maka PBF Tramedifa berlaku sebagai pihak yang mengeluarkan pajak

untuk pelanggannya, yaitu pajak pertambahan nilai (PPN). Hal ini dikarenakan

PBF ini menyalurkan obat sebagai barang kena pajak kepada pelanggan. PPN

diberlakukan bagi pihak pengusaha yang dalam satu bulan mendapat penerimaan

bruto melebihi Rp 600.000.000,00 (Permenkeu Nomor 68/PMK.03/2010 tentang

Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai). PPN merupakan pajak yang

wajib dibayarkan oleh konsumen yang mengkonsumsi barang atau jasa yang

termasuk objek PPN. Pajak ini termasuk ke dalam kategori pajak tidak langsung

karena beban pembayaran pajak ditanggung oleh konsumen (dalam hal ini adalah

pelanggan), namun penyetoran PPN ke kas negara dibebankan kepada penjual

(dalam hal ini PBF Tramedifa) (Direktorat Jenderal Pajak, 2012). Hal yang

sebaliknya terjadi ketika PBF melakukan pemesanan kepada supplier, maka PBF

akan mendapatkan PPN melalui faktur pajak dari pihak supplier.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

52

Universitas Indonesia

Gambar 5.4 Alur penyaluran barang dari PBF Tramedifa ke pelanggan

Pada hari pelaksanaan tukar faktur, pihak PBF akan kembali ke tempat

pelanggan dan menyerahkan lembar asli faktur penjualan, lembar copy Tanda

Terima Faktur Penjualan (warna merah) yang telah diisi dan ditandatangani oleh

kedua belah pihak, dan lembar asli faktur pajak. Pembayaran pesanan dari pihak

pelanggan kemudian dilakukan pada tanggal jatuh tempo yang telah disepakati

bersama dengan pihak PBF. Lama tempo untuk penjualan barang berkisar antara 0

– 30 hari.

Cara pembayaran yang diterima dari pelanggan dapat secara kredit

menggunakan cek, giro, transfer, dan dapat pula secara tunai (cash). Pembayaran

tunai biasanya diperuntukkan bagi pelanggan yang baru bekerja sama dengan PBF

Tramedifa dan bagi outlet yang melakukan pembelian sediaan psikotropika. Pada

pembayaran psikotropika diberlakukan sistem cash and carry sehingga barang

akan langsung dibayarkan ketika diantar ke outlet. Penerapan sistem pembayaran

secara kredit dapat diberlakukan bagi pelanggan yang rutin melakukan pemesanan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

53

Universitas Indonesia

dan telah memenuhi persyaratan pembayaran yang diterapkan di PBF Tramedifa.

Pihak PBF Tramedifa telah membuat kebijakan bahwa sistem pembayaran

pelanggan di awal kerja sama adalah secara langsung atau cash on delivery

(COD). Sistem COD diberlakukan untuk 3 kali pembayaran pertama. Setelah itu,

pihak PBF akan menilai riwayat pembayaran COD yang telah berjalan. Apabila

proses pembayaran secara COD dapat berlangsung dengan baik, maka selanjutnya

sistem kredit dapat diberlakukan bagi pelanggan tersebut. Untuk pembayaran

dengan sistem kredit, apabila pembayaran tidak dilunasi hingga tanggal jatuh

tempo yang telah ditetapkan, maka pihak PBF memberlakukan sistem locked.

Dengan sistem locked tersebut, pelanggan yang belum melunasi pembayaran

hingga melebihi batas tempo tidak dapat melakukan pemesanan lagi ke PBF

Tramedifa sebelum pembayaran pesanan yang telah jatuh tempo berhasil dilunasi.

5.4 Pengembalian Barang (Retur)

5.4.1 Retur pembelian

Retur pembelian adalah pengembalian barang yang dibeli oleh PBF

Tramedifa kepada supplier. Alasan dilakukannya retur dapat bermacam-macam.

Beberapa di antaranya adalah karena barang yang tidak sesuai dengan pesanan,

terdapat cacat pada barang yang dikirimkan, barang telah mendekati atau telah

mencapai tanggal ED, ataupun karena adanya kesalahan dalam pemberian harga

atau diskon. Retur oleh pihak PBF dilakukan segera setelah barang pesanan

datang dan diperiksa oleh bagian gudang. Hal ini dilakukan agar proses retur tidak

berlarut-larut dan pertanggungjawabannya mudah. Dengan demikian,

kemungkinan adanya barang yang cacat masuk ke dalam gudang dapat dihindari.

Jika terdapat barang yang diretur, maka nama barang tersebut yang

terdapat di dalam faktur akan ditandai. Data lengkap pesanan awal akan tetap di-

input oleh bagian resepsionis sesuai dengan faktur dan SP yang ada. Kemudian

lembar copy faktur yang diterima oleh bagian resepsionis diberikan kepada bagian

pengadaan untuk diurus proses returnya. Dengan menggunakan software, akan

dilakukan input data obat pesanan yang diretur, disertai jumlahnya dan alasan

mengapa barang tersebut diretur. Dari hasil pengolahan software tersebut, maka

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

54

Universitas Indonesia

secara otomatis dapat diketahui jumlah uang yang harus dibayarkan oleh PBF

untuk pesanannya tersebut setelah dikurangi dengan harga barang yang diretur.

Terkait dengan waktu ED barang, terutama produk obat jadi, pihak PBF

memiliki ketentuan bahwa barang yang dapat tetap diterima adalah barang dengan

ED maksimal 3 bulan ke depan. Kurang dari itu, maka barang akan diretur ke

supplier. Kecuali untuk sediaan obat topikal, obat dengan jarak waktu ED 1 bulan

masih dapat diterima, walaupun sedapat mungkin tetap diusahakan untuk diretur.

Selain itu, untuk obat-obatan dengan harga tinggi atau hanya dapat diperoleh dari

distributor atau subdistributor tertentu, maka hanya obat dengan batas ED tertentu

yang akan diterima di PBF ini. Obat yang telah masuk dan tersimpan di gudang

PBF juga dapat diretur. Retur dilakukan apabila produk obat tersebut belum

terjual hingga mendekati waktu ED-nya dan masih tersimpan dengan baik di

dalam kemasannya. Tidak semua supplier dapat menerima permohonan retur

untuk barang yang telah mendekati ED, hanya supplier tertentu dan tentunya

dengan ketentuan khusus mengenai batas waktu ED maksimal yang masih

diperbolehkan untuk diretur. Contoh nota retur pembelian dapat dilihat pada

lampiran 22.

5.4.2 Retur penjualan

Retur penjualan adalah pengembalian obat yang dibeli oleh pihak

pelanggan kepada PBF Tramedifa. Penyebab dilakukannya retur oleh pelanggan

hampir sama dengan penyebab retur pembelian, antara lain terdapat cacat pada

obat, obat telah atau mendekati kedaluwarsa, obat terlambat diantar, kesalahan

pengantaran obat, terjadi salah pemesanan oleh pelanggan, faktur pajak yang

dikeluarkan PBF kedaluwarsa, terjadi kesalahan pada proses input kode

pelanggan, dan kesalahan pada pemberian harga atau diskon dari PBF. Obat yang

diretur oleh pelanggan akan dibawa kembali oleh kurir ke kantor PBF dan data

barang tersebut di faktur akan ditandai dan diberikan keterangan mengenai alasan

dilakukan retur. Barang retur akan diserahkan kembali ke bagian gudang untuk

nantinya didata ke dalam form retur. Form ini harus ditandatangani oleh staf

gudang selaku pembuat form, pihak pelanggan selaku penerima barang, dan kurir

yang mengantarkan barang ke tempat pelanggan.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

55

Universitas Indonesia

Selanjutnya, form retur akan diserahkan ke bagian pengadaan bersama

dengan faktur penjualan. Oleh bagian pengadaan, akan dibuat Nota Retur dengan

menggunakan software “Tramedifa System”. Nota ini terdiri atas dua rangkap,

lembar asli untuk diberikan kepada pelanggan, sementara lembar copy dipegang

oleh pihak PBF. Dengan pengolahan melalui software tersebut, maka biaya

pembelian pelanggan akan terpotong sesuai harga barang yang diretur. secara

otomatis jumlah stok obat di gudang PBF akan bertambah sesuai dengan jumlah

barang yang diretur. Apabila barang retur tersebut akan dipesan kembali oleh

pelanggan, maka akan dibuatkan faktur pesanan baru oleh pihak gudang untuk

pemesanan tersebut. Faktur baru juga akan dicetak apabila retur terjadi karena

kesalahan pemberian harga atau diskon dari PBF.

Retur penjualan yang dilakukan karena barang rusak dapat dibedakan ke

dalam dua kondisi. Apabila kerusakan barang terjadi bukan karena kesalahan

pihak PBF, misalnya obat masih tersegel rapi dan belum melewati ED, tetapi

kondisi obat tidak baik, maka pihak PBF dapat meretur kembali barang tersebut

kepada supplier seperti pada prosedur retur pembelian. Apabila kerusakan terjadi

akibat kelalaian pihak PBF, maka penindaklanjutannya adalah berdasarkan pada

kondisi kerusakan yang terjadi. Pada kondisi terjadi kerusakan hanya pada

kemasan luar dan tidak mempengaruhi mutu obat, maka kebijakannya adalah obat

tersebut dikembalikan ke dalam stok di gudang untuk dijual kembali pada

pelanggan lain. Akan tetapi, pada kondisi terjadi kerusakan pada sediaan obat,

misalnya kerusakan sediaan vaksin karena kesalahan pada proses pengiriman,

maka produk akan disimpan terlebih dahulu untuk nantinya dimusnahkan.

Formulir retur barang dan nota retur penjualan dapat dilihat pada lampiran 23 dan

lampiran 13.

5.5 Administrasi dan Dokumentasi

5.5.1 Dokumentasi aktif

Dokumentasi aktif adalah meliputi dokumentasi untuk data, dokumen, atau

laporan yang dibuat atau diterima di PBF terkait pelaksanaan kegiatan

operasional. Seluruh proses operasional dari pengadaan, penyimpanan, dan

penyaluran memiliki laporan yang terdokumentasi melalui dua cara, yaitu secara

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

56

Universitas Indonesia

komputerisasi di dalam software “Tramedifa System” dan secara manual. Laporan

yang terekam di dalam sistem komputer di PBF, antara lain adalah Laporan

Penerimaan Barang dan Laporan Penjualan Barang.

Laporan Penerimaan Barang diperbarui oleh staf di bagian gudang setiap 2

hari sekali. Laporan tersebut kemudian di-print dan dibundel di dalam suatu map

besar secara berurutan dari tanggal penerimaan terdahulu hingga tanggal

penerimaan terbaru. Laporan Penjualan Barang diperbarui setiap hari di akhir jam

kegiatan operasional berakhir. Seperti pengarsipan untuk Laporan Penerimaan

Barang, Laporan Penjualan Barang juga akan di-print dan dibundel di dalam map

besar dengan tanggal penjualan yang berurutan. Map berisi arsip kedua laporan ini

tersimpan di dalam ruang kerja staf bagian gudang. Tidak ada ketentuan khusus

untuk sistematika penyimpanan di dalam map tersebut. Satu map besar akan

digunakan hingga kapasitasnya terpenuhi, kemudian dilakukan pengarsipan

selanjutnya menggunakan map baru. Arsip laporan setiap tahunnya di dalam map

akan diberi penanda untuk memperjelas batasan laporan per tahun.

Dokumen-dokumen yang diperoleh PBF dari kegiatan pengadaan dan

penyaluran yang dilakukan juga diarsip menggunakan map besar. Dokumen-

dokumen dari setiap transaksi pembelian dan penjualan barang yang terjadi

dibundel, kemudian akan disimpan di dalam map yang dibeda-bedakan per nama

supplier atau instansi pelanggan. Satu bundel dokumen yang disimpan dari setiap

transaksi setelah kegiatan pembelian, terdiri atas :

a. 1 lembar copy bukti pembayaran dari PBF kepada supplier (atau bonggol giro

jika pembayaran dilakukan melalui giro),

b. 1 lembar Bukti Pengeluaran,

c. 1 lembar asli dan 1 lembar copy Faktur Penjualan dari supplier,

d. 1 lembar asli dan 1 lembar copy Tanda Terima Faktur,

e. 1 lembar asli dan 1 lembar copy Surat Jalan dari supplier (optional),

f. 1 lembar asli tanda terima faktur dari supplier (jika ada),

g. 1 lembar asli Faktur Pajak, dan

h. 1 lembar asli SP.

Sementara itu, satu bundel dokumen yang disimpan dari setiap transaksi

setelah kegiatan penjualan, terdiri atas:

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

57

Universitas Indonesia

a. 1 lembar copy bukti pembayaran dari pelanggan kepada PBF,

b. 1 lembar copy Faktur Penjualan yang dikeluarkan PBF,

c. 1 lembar asli dan 1 lembar copy Tanda Terima Faktur Penjualan,

d. 1 lembar copy Faktur Pajak, dan

e. 1 lembar asli SP dari pelanggan.

Susunan tiap bundel dokumen-dokumen tersebut di dalam map diurutkan

sesuai tanggal transaksi, dari tanggal transaksi terdahulu di posisi bawah hingga

tanggal transaksi terbaru di posisi atas. Dengan penyusunan seperti ini, akan

mempermudah pihak PBF dalam melakukan pencarian dan pengecekan terhadap

dokumen-dokumen tersebut ketika diperlukan.

Dokumen dari kegiatan pengadaan dan penerimaan termasuk dokumen

yang terkait dengan keuangan. Seluruh dokumen yang berhubungan dengan

masalah keuangan di PBF ini disimpan hingga selama 10 tahun. Penyimpanan

selama waktu tersebut diperlukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya

komplain di kemudian hari atau keperluan pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan

operasional yang pernah dilakukan di PBF ini. Setelah lebih dari 10 tahun, maka

dokumen-dokumen tersebut dapat dimusnahkan.

5.5.2 Dokumentasi pasif

Dokumentasi pasif yang dilakukan di PBF ini, antara lain meliputi

dokumentasi SOP dan data spesifikasi produk. Data spesifikasi produk terdapat

dalam bentuk Laporan Stok Barang yang dapat ditelusuri menggunakan daftar

kode obat yang dibuat oleh pihak PBF melalui software “Tramedifa System”.

Kode barang tersebut dibuat berdasarkan nama produk dan nomor registrasi atau

barcode yang terdapat pada kemasan produk.

5.5.3 Pembuatan formularium

PBF Tramedifa sedikit berbeda dari PBF lainnya. Apabila umumnya

kegiatan suatu PBF hanya meliputi tiga proses utama, yaitu pengadaan,

penyimpanan, dan penyaluran, maka di samping melakukan tiga kegiatan tersebut,

PBF Tramedifa juga turut berpartisipasi dalam pembuatan formularium obat yang

akan digunakan di institusi-institusi kesehatan di dalam SFHG. Formularium yang

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

58

Universitas Indonesia

dimaksud adalah berupa suatu panduan obat-obatan yang digunakan oleh dokter

di institusi-institusi kesehatan SFHG. Hal ini merupakan salah satu kegiatan unik

yang dilakukan PBF Tramedifa.

Pembuatan formularium tersebut memerlukan data pareto obat dari

pelanggan yang dibuat oleh bagian administrasi. Data-data tersebut berasal dari

data kebutuhan obat per bulan di rumah sakit dan klinik sesama grup SFHG.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang berupa daftar nama-

nama obat dengan berbagai kelas terapi yang telah terdata di dalam data stok obat

di software “Tramedifa System”. Kuesioner tersebut diberikan kepada dokter-

dokter yang praktik di rumah sakit dan klinik dari SFHG untuk diisi sesuai dengan

pemakaian obat yang sering dilakukan oleh mereka. Hasil kuesioner tersebut

kemudian didata untuk keperluan pembuatan data pareto, yang selanjutnya akan

dijadikan pedoman dalam pembuatan formularium obat.

Formularium ini berbeda dari formularium pada umumnya yang dibuat

oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) rumah sakit dan di dalamnya tidak hanya

memuat informasi tentang kelas terapi dan nama obat, tetapi juga meliputi

indikasi dari suatu obat, kriteria penulis resep yang dapat memberikan obat

tersebut kepada pasien, dan informasi tentang regimen dosis obat tersebut

(Siregar, C. J. P. dan Amalia, L., 2003). Data-data yang terdapat di dalam

Formularium Obat SFHG, antara lain data kelas terapi obat, nama generik,

keterangan mengenai status DOEN obat (DOEN atau bukan), kode obat, nama

dagang, nama pihak farmasi atau supplier untuk memperoleh obat, tingkatan

pareto obat, serta jumlah pengguna obat tersebut. Dengan data-data yang

dicantumkan seperti yang tersebut di atas, maka selain dijadikan sebagai panduan

bagi para dokter yang tergabung dalam SFHG, formularium ini juga berguna bagi

pihak PBF Tramedifa sebagai panduan untuk melakukan pengadaan obat-obat

yang paling banyak diperlukan pada kegiatan klinik di SFHG. Hal ini sesuai

dengan tujuan utama dari PBF ini, yaitu menjadi penyalur bagi sarana kesehatan

yang tergabung dalam SFHG.

Melalui formularium obat yang turut dibantu pembuatannya, pihak PBF

dapat memilah obat-obat yang penting untuk diadakan secara rutin di gudang

PBF. Obat yang paling utama untuk diadakan adalah obat dari daftar pareto A dan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

59

Universitas Indonesia

B, sedangkan obat dari daftar pareto C dapat dibeli atau tidak dibeli, tergantung

akan kebutuhannya. Formularium ini direvisi setiap tahunnya, sehingga setiap

data obat yang tercantum di dalamnya selalu ter-update sesuai dengan kebutuhan

yang tentunya juga dapat selalu berbeda-beda di setiap tahun.

5.6 Manajemen Keuangan

Setiap kegiatan transaksi keuangan yang terjadi di PBF Tramedifa pasti

akan terdata di dalam Jurnal Transaksi. Data dari jurnal tersebut nantinya

dipindahkan ke Buku Besar (posting) dan selanjutnya direkap ke dalam suatu

laporan keuangan. Buku Besar disusun untuk kegiatan transaksi per bulan. Di

setiap akhir bulan, dilakukan penyesuaian antara data keuangan yang tercatat di

dalam buku tersebut dengan kondisi keuangan yang sebenarnya di PBF setelah

akhir bulan. Kondisi keuangan yang sebenarnya dapat dilihat berdasarkan

dokumen nota-nota penjualan dan pembelian yang diperoleh selama satu bulan

terakhir. Setiap akhir tahun juga dilakukan hal serupa, yaitu data-data keuangan

yang tercatat selama satu tahun terakhir dicocokkan dengan kondisi keuangan

yang sebenarnya. Setelah cocok, maka akan dilakukan proses tutup buku terhadap

laporan-laporan tersebut.

Proses tutup buku dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu tutup buku

teraudit dan tutup buku tidak teraudit. Tutup buku teraudit dilakukan berdasarkan

adanya pemeriksaan oleh akuntan independen yang berasal dari pihak di luar PBF.

Tutup buku ini dilakukan di setiap 6 bulan, di akhir tahun, atau pada kondisi

tertentu ketika diperlukan pemeriksaan laporan keuangan secara detail. Sementara

itu, tutup buku tidak teraudit dilakukan tanpa adanya pemeriksaan dari akuntan

independen dan ini dilakukan di pemeriksaan laporan yang dilakukan sewaktu-

waktu oleh pihak PBF. Setiap kali dilakukan tutup buku, maka akan diperoleh

beberapa bentuk laporan keuangan, antara lain laporan neraca, laporan laba rugi

(L/R), dan laporan modal.

5.7 Kegiatan Sales & Marketing

Kegiatan yang dilakukan bagian marketing di PBF Tramedifa adalah

melakukan penawaran barang atau produk yang dimilikinya kepada pelanggan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

60

Universitas Indonesia

dengan diskon-diskon tertentu. Tujuan utama dari kegiatan marketing adalah

mendapatkan keuntungan yang dapat terus meningkat di setiap tahunnya melalui

pemasaran kepada pihak-pihak yang berpotensi untuk bekerja sama dengan PBF

ini. Target pemasaran untuk distribusi obat adalah bagian pengadaan dari rumah

sakit-rumah sakit dan klinik-klinik yang bergerak di pelayanan kesehatan bagi ibu

dan anak serta apotek.

Ruang lingkup area pemasaran yang dilakukan PBF Tramedifa hingga saat

ini adalah mencakup wilayah-wilayah di Jabodetabek. Tanggung jawab kegiatan

marketing di tiap-tiap wilayahnya terbagi ke dalam 4 area, yaitu area timur, barat,

utara, dan selatan. Pelaksanaan pemasaran secara langsung kepada pihak

pelanggan dilakukan oleh sales. Secara struktural, pemasaran di masing-masing

area dalam wilayah Jabodetabek ditangani oleh 2 atau 3 orang sales. Masing-

masing sales per area tersebut dibawahi oleh seorang supervisor yang

bertanggung jawab kepada seorang area sales manager (ASM). Setiap outlet baru

yang direncanakan untuk diajak bekerja sama dengan PBF Tramedifa akan

dikomunikasikan terlebih dahulu sesuai alur tanggung jawab tersebut, yaitu dari

sales hingga ASM, untuk selanjutnya dirapatkan dengan pihak direksi terkait

keputusan kerja samanya.

5.8 Pelaporan

Sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

1148/Menkes/Per/VI/2010 tentang Pedagang Besar Farmasi, setiap PBF dalam

melakukan kegiatan usahanya diwajibkan untuk melakukan pelaporan kepada

beberapa instansi terkait. Pelaporan yang diperlukan adalah terkait dengan

kegiatan penerimaan dan penyaluran dari obat yang diadakannya. PBF Tramedifa

melakukan pelaporan tersebut kepada tiga instansi pemerintah sesuai dengan

ketentuan dari Permenkes tersebut, yaitu pelaporan kepada Balai POM, Dinas

Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan RI, yang dilakukan secara

bersamaan setiap 3 bulan sekali.

Dokumen yang diperlukan dalam pelaporan ini, lebih kurang terdiri atas

data stok barang yang terdapat di gudang PBF, serta laporan mutasi barang yang

meliputi laporan pembelian dan penerimaan barang. Sistem pelaporan dilakukan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 72: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

61

Universitas Indonesia

secara manual. Dokumen-dokumen yang diperlukan secara langsung dikirimkan

ke instansi-instansi yang terkait melalui pos.

Untuk psikotropika, selama ini PBF Tramedifa belum melaporkan

penyaluran psikotropika kepada instansi terkait. Hal ini dikarenakan belum

tingginya transaksi dari sediaan tersebut dan hanya untuk kebutuhan RSIA

SamMarie Basra yang baru mulai beroperasi sejak Desember 2010. Laporan

pertama transaksi psikotropika akan disampaikan kepada Kementrian Kesehatan

bulan April 2013 atas kegiatan di tahun 2012 bersamaan dengan laporan kegiatan

triwulan yang telah rutin disampaikan.

5.9 Kendala yang Dihadapi dan Strategi untuk Menghadapinya

Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi obat,

PBF Tramedifa memiliki kendala utama dalam hal persaingan bisnis. Pada

posisinya sebagai PBF, terdapat kesulitan untuk bersaing dengan pabrik-pabrik

obat dan agen-agen penyalur lain, seperti distributor atau subdistributor. Hal

tersebut dikarenakan kedua badan usaha tersebut juga melakukan penjualan

produk-produknya secara langsung ke outlet-outlet. Persaingan yang terlihat

dalam hal ini adalah dari segi harga barang yang disalurkan.

Salah satu strategi yang dilakukan PBF ini untuk menghadapi kondisi di

atas adalah dengan cara melakukan penetrasi penjualan ke pasar-pasar hingga di

wilayah pelosok yang masih sulit untuk dijangkau oleh pihak pabrik atau agen

penyalur lain. Rencana strategis lainnya adalah melalui pengaturan penetapan

waktu tempo pembayaran yang dapat bersaing. Waktu tempo pembayaran bagi

pelanggan dinegosiasikan sedemikian rupa, sehingga dengan waktu tempo

tersebut dapat menarik pelanggan untuk bersedia memulai dan terus bekerja sama

dengan PBF Tramedifa.

Beberapa rencana lain terkait pengembangan usaha yang akan dilakukan

oleh PBF Tramedifa di masa mendatang, antara lain :

a. Membuat jaringan apotek yang mendukung perkembangan proses distribusi

obat dari PBF Tramedifa;

b. Membuat produk yang unik, di samping melakukan penyaluran obat;

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 73: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

62

Universitas Indonesia

c. Melakukan pembelian produk obat dengan skala masif, sehingga dapat

menekan biaya pembelian obat karena dengan jumlah pembelian yang besar,

maka diskon yang dapat diperoleh pihak PBF juga lebih besar. Selain itu, stok

dalam jumlah besar juga dapat mendukung kegiatan distribusi yang lebih luas;

dan

d. Menyusun tim sales yang kompeten dengan jumlah yang lebih banyak.

Berbagai rencana usaha tersebut tentunya harus dilakukan dengan tetap

mempertahankan kriteria yang diperlukan untuk pelaksanaan CDOB.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 74: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

63 Universitas Indonesia

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

a. Peran dan tugas apoteker penanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya di

PBF Tramedifa adalah melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan

obat jadi sebagai komoditi utama yang disalurkan PBF ini.

b. Penerapan aspek manajemen pengelolaan sediaan farmasi di PBF Tramedifa

telah didukung oleh oleh sistem software aplikasi milik PBF Tramedifa, yaitu

“Tramedifa System” yang terintegrasi ke seluruh perangkat komputer yang

terdapat di kantor PBF, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi

kegiatan operasional di PBF.

6.2 Saran

a. Pihak PBF harus selalu mengikuti perkembangan peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan PBF dan PAK.

b. Pihak PBF harus melaporkan kegiatan operasional secara rutin sesuai

peraturan perundang-undangan.

c. Penyediaan tempat tersendiri untuk penerimaan barang dari pihak supplier.

d. Sistem baru dalam pengelompokan obat di gudang seperti obat bebas, bebas

terbatas dan obat keras, selain dikelompokan secara alfabetis dan bentuk

sediaan.

e. Sebaiknya formularium obat yang telah ada diubah namanya menjadi Daftar

Pemakaian Obat di SFHG dan dibedakan dengan formularium obat.

f. Perlu dilakukan pelatihan rutin penerapan CDOB terutama untuk bagian yang

terkait dengan distribusi obat.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 75: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

64 Universitas Indonesia

DAFTAR ACUAN

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2012). Peraturan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor

HK. 03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Cara

Distribusi Obat yang Baik. Jakarta.

Calhoun, G. L. & Campbell, K. A. (1985). Handbook of Health Care

Management. In W. L. Scheyer (Ed.). Maryland: Aspen Publication.

Direktorat Jenderal Pajak. (2012). Mengenal Lebih Dekat Pajak Pertambahan

Nilai. http://www.pajak.go.id/content/mengenal-lebih-dekat-pajak-

pertambahan-nilai, 3 Maret 2013.

Holdford, D. A., &. Brown, T. (2010). Introduction to Hospital & Helath-System

Pharmacy Practice. Bethesda: American Society of Health-System

Pharmacist.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011a). Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 889/MENKES/PER/V/2011 tentang

Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011b). Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang

Pedagang Besar Farmasi. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (1997). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997

Tentang Psikotropika. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009a). Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009b). Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009c). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2013). Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 76: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

65

Universitas Indonesia

Quick, J. D. (1997). Managing Drug Supply : The Selection, Procurement,

Distribution, and Use of Pharmaceuticals. 2nd

ed. Connecticut: Kumarian

Press.

Siregar, C. J. P. dan Amalia, L. (2003). Farmasi Rumah Sakit: Teori &

Penerapan. Jakarta: EGC.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 77: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

LAMPIRAN

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 78: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

66

Lampiran 1. Formulir Permohonan Izin Pedagang Besar Farmasi (Formulir 1)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 79: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

67

Lampiran 2. Formulir Rekomendasi Pemenuhan Kelengkapan Administratif

(Formulir 2)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 80: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

68

Lampiran 3. Formulir Rekomendasi Hasil Analisis Pemenuhan Persyaratan

CDOB (Formulir 3)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 81: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

69

Lampiran 4. Formulir Penerbitan Izin PBF (Formulir 4)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 82: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

70

Lampiran 5. Formulir Pernyataaan Siap Melaksanakan Kegiatan (Formulir 5)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 83: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

71

Lampiran 6. Peta Lokasi PBF Tramedifa

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 84: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

72

Lampiran 7. Denah Bangunan PBF Tramedifa Lantai 1

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 85: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

73

Lampiran 8. Denah Bangunan PBF Tramedifa Lantai 2

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 86: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

74

Lampiran 9. Struktur Organisasi PBF Tramedifa

74

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 87: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

75

Lampiran 10. Surat Pesanan (SP)

75

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 88: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

76

Lampiran 11. Surat Pesanan Psikotropika

76

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 89: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

77

Lampiran 12. Copy Faktur Pembelian

77

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 90: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

78

Lampiran 13. Nota Retur Penjualan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 91: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

79

Lampiran 14. Tanda Terima Tukar Faktur Pembelian

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 92: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

80

Lampiran 15. Faktur Pajak

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 93: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

81

Lampiran 16. Lembar Serah Terima Pembayaran Mingguan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 94: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

82

Lampiran 17. Giro untuk Pembayaran Non-Tunai

82

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 95: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

83

Lampiran 18. Bukti Pengeluaran

83

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 96: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

84

Lampiran 19. Faktur Penjualan

84

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 97: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

85

Lampiran 20. Bukti Serah Terima

85

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 98: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

86

Lampiran 21. Tanda Terima Tukar Faktur Penjualan

86

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 99: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

87

Lampiran 22. Nota Retur Pembelian

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 100: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

88

Lampiran 23. Formulir Retur Barang

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 101: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

UNIVERSITAS INDONESIA

PERHITUNGAN PERSEDIAAN MINIMUM BERDASARKAN

ANALISIS PARETO DI UNIT KERJA PENGADAAN PBF

TRAMEDIFA

TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

KHESIA GHASSANI NUSMARA, S.Farm.

1206313280

ANGKATAN LXXVI

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM PROFESI APOTEKER

DEPOK

JUNI 2013

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 102: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3

2.1 Pengadaan Obat ................................................................................ 3

2.2 Pengendalian Persediaan .................................................................. 3

2.3 Analisis Pareto (ABC) ...................................................................... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 9

3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data ............................................ 9

3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 9

BAB 4 PEMBAHASAN ..................................................................................... 11

4.1 Data Penjualan Produk Obat dan Alat Kesehatan ........................... 11

4.2 Analisis Pareto Berdasarkan Kapasitas Terjual

(Pareto Quantity) ......................................................................... 11

4.3 Analisis Pareto Berdasarkan Total Harga Jual

(Pareto Value) .............................................................................. 14

4.4 Persediaan Minimum ................................................................... 17

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 20 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 20

5.2 Saran ................................................................................................. 20

DAFTAR ACUAN ................................................................................................. 21

LAMPIRAN............................................................................................................ 22

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 103: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Model Pengendalian Persediaan .................................... 7

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 104: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto A .......

berdasarkan kapasitas terjual ............................................................ 12

Tabel 4.2 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto B ........

berdasarkan kapasitas terjual ............................................................ 12

Tabel 4.3 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto C ........

berdasarkan kapasitas terjual ............................................................ 13

Tabel 4.4 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto A .......

berdasarkan total harga jual .............................................................. 14

Tabel 4.5 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto B ........

berdasarkan total harga jual .............................................................. 15

Tabel 4.6 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto C ........

berdasarkan total harga jual .............................................................. 15

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 105: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel Perhitungan Pareto dan Persediaan Minimum ..................... 22

.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 106: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan dengan melakukan upaya kesehatan untuk

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan cita-

cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan berperan dalam melakukan

upaya kesehatan tersebut dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Dalam

Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009, Pemerintah mengkategorikan

Pekerjaan Kefarmasian dalam berbagai kegiatan, meliputi pengendalian mutu

sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau

penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan

informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Dalam

pelaksanaannya, salah satu fasilitas tempat melaksanakan pekerjaan kefarmasian

dalam distribusi atau penyaluran sediaan farmasi adalah di pedagang besar

farmasi (PBF).

Pedagang besar farmasi sebagai salah satu tempat pengabdian profesi

seorang apoteker, merupakan salah satu unit terpenting dalam kegiatan penyaluran

perbekalan farmasi untuk menjamin ketersediaan, keamanan dan kualitas

perbekalan farmasi di fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek, instalasi

farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat. Apoteker sebagai

penanggung jawab dalam PBF harus mampu mengelola perbekalan farmasi di

PBF dimulai dari tahap pengadaan, penyimpanan hingga pendistribusian

perbekalan farmasi.

Tahap pengadaan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam

penyelenggaraan kegiatan operasional di PBF. Sistem pengadaan persediaan di

PBF harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kekosongan persediaan

produk dalam jangka waktu yang lama dan juga tidak terdapat kelebihan

persediaan produk (overstok) yang menyebabkan banyak produk yang kadaluarsa.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 107: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

2

Universitas Indonesia

Salah satu upaya untuk mencapai pengadaan yang efektif adalah dengan

menggunakan pengendalian persediaan.

Pengendalian persediaan obat merupakan salah satu upaya untuk mencapai

pengadaan obat yang efektif. Terdapat beberapa metode pengendalian persediaan

yang dapat digunakan untuk mengontrol arus biaya pengadaan produk dan

menjamin ketersediaan produk secara tepat waktu, salah satunya adalah dengan

menggunakan analisis pareto (ABC).

Analisis pareto (ABC) merupakan analisis yang mengelompokkan

persediaan berdasarkan nilai investasi barang untuk memberikan prioritas

perhatian pada barang-barang dengan nilai investasi tinggi dan jumlah pemakaian

besar sehingga dapat diketahui produk mana yang mendatangkan keuntungan

yang lebih besar relatif terhadap produk lainnya.

Data yang digunakan pada analisis pareto dapat pula digunakan untuk

mengetahui persediaan minimum yang diperlukan untuk suatu jenis barang.

Persediaan minimum merupakan jumlah persediaan terendah yang diperbolehkan

tersedia. Apabila jumlah persediaan telah mencapai nilai minimum maka

pemesanan harus langsung dilakukan agar tidak terjadi kekosongan stok dan

pelayanan dapat berlanjut (Quick, 1997).

Oleh karena itu, dengan adanya perhitungan persediaan minimum produk

di PBF berdasarkan analisis Pareto maka akan didapatkan metode pengendalian

persediaan yang tidak hanya mengetahui kelompok produk yang memberikan

keuntungan lebih besar tetapi juga menjamin ketersediaan produk secara tepat

waktu sehingga pengadaan produk akan lebih efektif dan efisien.

1.2 Tujuan

Menghitung persediaan minimum produk berdasarkan analisis Pareto yang

ada di PBF Tramedifa sebagai upaya pengendalian persediaan di PBF.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 108: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

3 Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengadaan Obat

Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan obat

berdasarkan fungsi perencanaan dan penganggaran. Proses pengadaan obat yang

efektif harus dapat menghasilkan obat yang tepat jenis maupun jumlahnya,

memperoleh harga yang murah, menjamin semua obat yang dibeli memenuhi

standar kualitas, dapat diperkirakan waktu pengiriman sehingga tidak terjadi

penumpukan atau kekurangan obat, memilih supplier yang handal dengan service

yang memuaskan dan dapat menentukan jadwal pembelian untuk menekan biaya

pengadaan serta efisien dalam proses pengadaan (Quick, J, 1997).

2.2 Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan obat merupakan salah satu upaya untuk mencapai

pengadaan obat yang efektif. Menurut Calhoun dan Campbell (1985),

pengendalian persediaan obat bertujuan untuk mengontrol arus biaya pengadaan

obat dan menjamin ketersediaan obat secara tepat waktu. Parameter yang terdapat

dalam pengendalian persediaan terdiri dari:

a. Konsumsi rata-rata

Konsumsi rata-rata sering juga disebut permintaan (demand). Permintaan

yang diharapkan pada pemesanan selanjutnya merupakan variabel utama yang

menentukan berapa banyak stok barang yang harus dipesan (Quick, 1997).

b. Lead Time (Waktu Tunggu)

Waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan

sampai dengan penerimaan barang dari pemasok yang telah ditentukan. Waktu

tunggu ini berbeda-beda untuk setiap pemasok. Faktor-faktor yang dapat

berpengaruh pada waktu tunggu adalah jarak antara pemasok dengan pihak

pembeli, jumlah pesanan, dan kondisi pemasok (Quick, 1997).

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 109: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

4

Universitas Indonesia

c. Safety stock (Stok Pengaman)

Stok pengaman merupakan persediaan yang selalu ada dicadangkan untuk

menghindari kekosongan stok akibat beberapa hal. Stok pengaman disediakan

untuk mengantisipasi keterlambatan barang pesanan atau untuk menghadapi suatu

keadaan tertentu yang mengakibatkan perubahan pada permintaan misalnya

karena adanya wabah penyakit (Quick, 1997). Stok pengaman dapat dihitung

dengan rumus (Quick, 1997):

SS = LT x CA

Keterangan :

SS = Safety Stock (stok pengaman)

LT = Lead Time (waktu tunggu)

CA = Consumption Average (konsumsi rata-rata)

d. Persediaan minimum

Persediaan minimum merupakan jumlah persediaan terendah yang masih

tersedia. Apabila penjualan telah mencapai nilai persediaan minimum ini maka

pemesanan harus langsung dilakukan agar keberlangsungan usaha dapat berlanjut.

Jika barang yang tersedia jumlahnya sudah kurang dari jumlah persediaan

minimum maka dapat terjadi stok kosong bila tidak dilakukan pemesanan kembali

(Quick, 1997).

e. Persediaan maksimum

Persediaan maksimum adalah jumlah persediaan terbesar yang telah

tersedia. Persediaan maksimum merupakan persediaan yang dibutuhkan untuk

memenuhi kebutuhan permintaan hingga periode pemesanan berikutnya. Jika

jumlah persediaan telah mencapai jumlah maksimum maka tidak perlu lagi

melakukan pemesanan untuk menghindari terjadinya stok mati yang dapat

menyebabkan kerugian (Quick, 1997). Rumus perhitungan persediaan maksimum

adalah (Quick, 1997):

Smax = Smin + (PP x CA)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 110: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

5

Universitas Indonesia

Keterangan :

Smax = Persediaan maksimum

Smin = Persediaan minimum

PP = Periode pengadaan

CA = Konsumsi rata-rata

f. Perputaran persediaan

Perputaran persediaan menggambarkan jumlah siklus yang dialami barang

dari mulai pembelian hingga penjualan kembali. Jika suatu barang memiliki angka

perputaran persediaan yang besar maka barang tersebut dikategorikan sebagai

barang fast moving. Sebaliknya, jika angka perputaran persediaan suatu barang

terbilang kecil maka barang tersebut termasuk slow moving (Quick, 1997).

Perputaran persediaan dihitung dengan cara :

Keterangan :

So = Persediaan awal Sr = Persediaan rata-rata

P = Jumlah pembelian Sn = Persediaan Akhir

g. Jumlah pesanan (Economic Order Quantity / Economic Lot Size)

Jumlah persediaan yang harus ada adalah persediaan untuk jangka waktu

tertentu dan disesuaikan dengan kebijakan pada pola kebutuhan. Jumlah

persediaan dirancang agar setiap saat harus tersedia dan sekaligus untuk

mengantisipasi permintaan yang tidak menentu, kemampuan pemasok yang

terbatas, waktu tenggang pesanan yang tidak menentu, ongkos kirim mahal, dan

sebagainya. Faktor yang dipertimbangkan untuk persediaan berkaitan dengan

biaya dan resiko penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya pemeliharaan (Quick,

1997). Merancang jumlah persediaan dapat dilakukan dengan perhitungan jumlah

pesanan yang ekonomis atau dikenal dengan rumus Economic Order Quality

(EOQ) (Quick, 1997). Rumus EOQ mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan

saat melakukan pemesanan seperti harga barang, biaya pemesanan, dan biaya

penyimpanan.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 111: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

6

Universitas Indonesia

EOQ dihitung dengan rumus berikut (Quick, 1997):

Keterangan :

R = Jumlah kebutuhan dalam setahun

P = Harga barang / unit

S = Biaya memesan tiap kali pemesanan

I = % Harga persediaan rata-rata (biaya penyimpanan)

h. Reorder Point (ROP / Titik pemesanan kembali)

Titik pemesanan merupakan saat dimana harus diadakan pemesanan

kembali. Titik pemesanan terletak saat jumlah persediaan berada yang di atas stok

pengaman sama dengan nol atau saat mencapai nilai persediaan minimum.

Dengan kata lain, ROP adalah saat nilai persediaan mencapai persediaan

minimum (Quick, 1997).

Waktu untuk mencapai persediaan minimum dapat diperkirakan dari data

konsumsi rata-rata. Akan tetapi, pada keadaan khusus (mendesak), pemesanan

dapat dilakukan langsung tanpa harus menunggu hari pembelian yang telah

ditentukan bersama antar apotek dan pemasok (Quick, 1997). Rumus perhitungan

ROP adalah (Quick, 1997):

ROP = SS + (LT x CA)

Keterangan :

ROP = Reorder point;

SS = Safety stock (stok pengaman);

LT = Lead time (Waktu tunggu)

CA = Consumption Average (konsumsi rata-rata)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 112: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

7

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Diagram Model Pengendalian Persediaan (Quick, 1997)

2.3 Analisis Pareto (ABC)

Salah satu metode pengendalian persediaan dengan mengelompokkan

persediaan berdasarkan nilai investasi barang untuk memberikan prioritas

perhatian pada barang-barang dengan nilai investasi tinggi dan jumlah pemakaian

besar adalah dengan menggunakan analisis Pareto atau analisis ABC (Supriadi,

2004). Analisis ini didasarkan pada prinsip 80/20 yang dikemukan oleh Pareto

yaitu 80% masalah berhubungan dengan 20% komponen potensial penyebab

masalah tersebut. Dalam pengendalian persediaan obat, dapat digambarkan bahwa

dengan berfokus pada 20% jenis produk yang menghasilkan 80% omset penjualan

dapat menghemat waktu dan meningkatkan keuntungan (Holdford, D. A., &.

Brown, T., 2010). Informasi yang dihasilkan dari analisis pareto dapat membantu

dalam melakukan pengambilan keputusan dalam mengalokasikan modal atau

usaha pada komponen yang tepat sehingga mendapatkan keuntungan pada segi

bisnis yang maksimal (Oakland, J., 2008). Pengelompokan kelas dalam analisis

ini dibagi menjadi 3 yaitu:

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 113: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

8

Universitas Indonesia

1. Kelas A

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang tinggi. Kelas ini mewakili

sekitar 75-80% dari total nilai persediaan, meskipun jumlahnya hanya sekitar 10-

20% dari seluruh item. Kelas A memiliki dampak biaya yang tinggi terhadap

biaya pengadaan. Pengendalian khusus dilakukan secara intensif (Quick, 1997).

2. Kelas B

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang menengah. Kelas ini

mewakili sekitar 15-20 % dari total nilai persediaan, meskipun jumlahnya hanya

sekitar 10-20% dari seluruh item (Quick, 1997).

3. Kelas C

Persediaan yang memiliki volume rupiah yang rendah. Kelas ini mewakili

sekitar 5-10% dari total nilai persediaan, tapi terdiri sekitar 60-80% dari seluruh

barang (Quick, 1997).

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 114: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

9 Universitas Indonesia

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

data Laporan Penjualan Obat dan Alat Kesehatan periode 1 Januari – 31

Desember 2012 di PBF Tramedifa.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Data penjualan obat dan alat kesehatan periode 1 Januari – 31 Desember 2012

yang terdapat di PBF Tramedifa. Data yang diambil berupa nama produk,

satuan jual produk, kapasitas terjual per item produk selama periode 1 Januari

– 31 Desember 2012 dan total harga jual per item produk selama periode 1

Januari – 31 Desember 2012.

2. Analisis pareto berdasarkan kapasitas terjual dan analisis pareto berdasarkan

total harga jual dibuat dengan cara:

a. Dicatat elemen yang terkait dengan penjualan produk. Elemen yang terkait

penjualan produk termasuk di dalamnya adalah nama produk, satuan jual

produk, kapasitas terjual per item produk dan total harga jual per item

produk.

b. Dilakukan penyusunan elemen penjualan di atas dalam bentuk ranking dari

nilai terbesar hingga nilai terkecil yang didasarkan atas kolom kapasitas

terjual dan kolom total harga jual.

c. Dihitung kumulatif kapasitas terjual dan persentase kumulatif kapasitas

terjual serta dihitung kumulatif total harga jual dan persentase kumulatif

total harga jual kemudian dibuat tabel distribusi kumulatif. Tabel distribusi

kumulatif yang digunakan adalah tabel distribusi kumulatif persentase

kapasitas terjual dan persentase total harga jual.

3. Dilakukan interpretasi terhadap tabel distribusi kumulatif persentase kapasitas

terjual dan persentase total harga jual. Interpretasi dilakukan dengan membagi

produk menjadi beberapa kategori, yakni kategori pareto A, pareto B dan

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 115: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

10

Universitas Indonesia

pareto C. Tabel distribusi kumulatif persentase berdasarkan kapasitas terjual

memiliki 3 kategori yaitu, kategori pareto A adalah produk-produk yang

mempunyai persentase kumulatif kapasitas terjual sampai dengan 80%,

kategori pareto B adalah produk-produk yang mempunyai persentase

kumulatif kapasitas terjual dari rentang 80% - 90% dan kategori pareto C

adalah produk-produk yang mempunyai persentase kumulatif kapasitas terjual

total dari rentang 90% - 100%. Pada tabel distribusi kumulatif persentase

berdasarkan total harga jual, yang dimaksud dengan kategori pareto A adalah

produk-produk yang mempunyai persentase kumulatif total harga jual sampai

dengan 80%, kategori pareto B adalah produk-produk yang mempunyai

persentase kumulatif total harga jual dari rentang 80% - 90% dan kategori

pareto C adalah produk-produk yang mempunyai persentase kumulatif total

harga jual dari rentang 90% - 100.

4. Dilakukan pemberian skor pada masing-masing kategori pareto. Untuk

kategori pareto A bernilai 3, kategori pareto B bernilai 2 sedangkan kategori

pareto C bernilai 1.

5. Digabungkan kedua tabel distribusi kumulatif yaitu tabel distribusi kumulatif

persentase kapasitas terjual dan persentase total harga jual.

6. Dihitung total skor antara skor pada tabel distribusi kumulatif persentase

kapasitas terjual dan persentase total harga jual. Total skor yang didapatkan

akan bervariasi antara skor 2 - 6.

7. Dilakukan perhitungan persediaan minimum dengan cara:

Total skor 6 = (2 x Kapasitas Terjual)/24

Total skor 5 = (2 x Kapasitas Terjual)/24

Total skor 4 = (2 x Kapasitas Terjual)/12

Total skor 3 = (2 x Kapasitas Terjual)/4

Total skor 2 = (2 x Kapasitas Terjual)/4

8. Tabel Perhitungan Pareto dan Persediaan Minimum di PBF Tramedifa dapat

dilihat di Lampiran 1.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 116: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

11 Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Data Penjualan Produk Obat dan Alat Kesehatan

Jumlah produk obat dan alat kesehatan yang terdapat di PBF Tramedifa

adalah 1329 jenis produk dengan jumlah produk obat sebanyak 1050 produk dan

jumlah produk alat kesehatan sebanyak 279 produk. Jumlah total kapasitas terjual

seluruh produk obat dan alat kesehatan adalah sebanyak 79.392 item produk

dengan nilai kapasitas terjual tertinggi sebanyak 6.298 item produk dalam jangka

waktu satu tahun yaitu produk Isoprinosine dan nilai kapasitas terjual terendah

sebanyak 0,04 box (2 buah) dalam jangka waktu satu tahun yaitu produk Wing

Needle 19 G Terumo (50’S). Jumlah total harga jual seluruh produk obat dan alat

kesehatan adalah Rp 11.815.380.278,39 dengan nilai total harga jual tertinggi

sejumlah Rp 930.930.000,00 yaitu produk Gonal F Multidose 1050 IU dan nilai

total harga jual terendah sejumlah Rp 2.904,00 yaitu produk Erlamycetin Ear

Drops 10 mL.

4.2 Analisis Pareto Berdasarkan Kapasitas Terjual (Pareto Quantity)

Analisis pareto berdasarkan kapasitas terjual digunakan untuk menentukan

produk mana saja yang lebih bersifat fast moving atau dengan kapasitas terjual

tinggi sehingga mengurangi resiko produk terlalu lama berada dalam ruang

penyimpanan. Produk yang terlalu lama berada dalam ruang penyimpanannya

akan menambah biaya karena perlu penanganan.

Pada hasil pengelompokkan analisis pareto berdasarkan kapasitas terjual

dapat dilihat bahwa persediaan obat dan alat kesehatan yang termasuk dalam

kategori pareto A yaitu produk-produk yang menyumbang sampai dengan 80%

kapasitas terjual kumulatif, berjumlah 199 jenis produk atau 14,97% dari total

jenis produk. Nilai kapasitas terjual kumulatif untuk kategori pareto A adalah

63.450 item produk atau 79,92% dari total kapasitas terjual dengan nilai kapasitas

terjual tertinggi sebanyak 6298 item produk sedangkan nilai kapasitas terjual

terendah sebanyak 73 item produk. Berikut merupakan sepuluh besar produk yang

termasuk kategori pareto A berdasarkan kapasitas terjual.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 117: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

12

Universitas Indonesia

Tabel 4.1 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto A

berdasarkan kapasitas terjual

Berdasarkan data kapasitas terjual didapatkan 154 jenis produk atau

11,59% dari total jenis produk yang termasuk dalam kategori pareto B dimana

kategori pareto B adalah produk-produk yang menyumbang sampai dengan 15%

kapasitas terjual kumulatif. Nilai kapasitas terjual kumulatif untuk kategori pareto

B adalah 7969 item produk atau 10,04% dari total kapasitas terjual dengan nilai

kapasitas terjual tertinggi sebanyak 73 item produk sedangkan nilai kapasitas

terjual terendah sebanyak 35 item produk. Sepuluh besar produk yang termasuk

kategori pareto B berdasarkan kapasitas terjual dapat dilihat di tabel 4.2.

Tabel 4.2 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto

B berdasarkan kapasitas terjual

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 118: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

13

Universitas Indonesia

Untuk kategori pareto C didapatkan 976 jenis produk atau 73,45% dari

total jenis produk, dimana kategori pareto C adalah produk-produk yang

menyumbang sampai dengan 5% kapasitas terjual kumulatif. Nilai kapasitas

terjual kumulatif untuk kategori pareto C adalah 7973,02 item produk atau

10,04% dari total kapasitas terjual dengan nilai kapasitas terjual tertinggi

sebanyak 35 item produk sedangkan nilai kapasitas terjual terendah sebanyak 0,04

item (2 buah) produk. Sepuluh besar produk yang termasuk kategori pareto C

berdasarkan kapasitas terjual dapat dilihat di tabel 4.3.

Tabel 4.3 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto C

berdasarkan kapasitas terjual

Berdasarkan analisis pareto berdasarkan kapasitas terjual dapat

disimpulkan produk dengan kapasitas terjual yang tinggi atau fast moving adalah

produk antivirus yaitu Isoprinosine yang dipesan baik oleh SFHG maupun

pelanggan Tramedifa lainnya. Untuk produk kategori C yang tergolong produk

slow moving sebaiknya dilakukan efisiensi pengadaannya dengan mengurangi

jumlah stoknya. Pengurangan jumlah stok yang disimpan di gudang akan

memudahkan pengawasan dan pengendaliannya, mengurangi kemungkinan obat

kadaluarsa dan mengurangi biaya penyimpanannya. Sebagai alternatif

penggadaannya misalnya dilakukan pembelian cito untuk barang-barang yang

jarang sekali penggunaannya.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 119: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

14

Universitas Indonesia

4.3 Analisis Pareto Berdasarkan Total Harga Jual (Pareto Value)

Analisis pareto berdasarkan total harga jual merupakan analisis pelengkap

terhadap analisis pareto berdasarkan kapasitas terjual yang dilakukan untuk

menentukan prioritas pada masing-masing kategori pareto sehingga dapat

diketahui produk mana yang tidak hanya fast moving tetapi juga memiliki omset

penjualan tinggi.

Pada hasil pengelompokkan analisis pareto berdasarkan total harga jual

dapat dilihat bahwa persediaan obat dan alat kesehatan yang termasuk dalam

kategori pareto A yaitu produk-produk yang menyumbang omset sampai dengan

80% kumulatif, ada 123 jenis produk atau 9,26% dari total jenis produk dan perlu

mendapatkan perhatian khusus dikarenakan tingginya nilai total harga jual sebesar

Rp 9.448.024.033,04 atau sekitar 79,96% dari seluruh total harga jual dengan nilai

total harga jual tertinggi yaitu Rp 930.930.000,00 sedangkan nilai total harga jual

terendah yaitu Rp 14.352.525,00. Sepuluh besar produk yang termasuk dalam

kategori A berdasarkan total harga jual dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto A

berdasarkan total harga jual

Untuk persediaan obat dan alat kesehatan yang termasuk dalam kategori

pareto B yaitu produk-produk yang menyumbang omset sampai dengan 15%

kumulatif, ada 136 jenis produk obat atau 10,23% dari total jenis produk dengan

total harga jual sebesar Rp 1.181.099.167,57 atau sekitar 10,00% dari seluruh total

harga jual dengan nilai total harga jual tertinggi yaitu Rp 14.300.000,00

sedangkan nilai total harga jual terendah yaitu Rp 5.544.000,00. Sepuluh besar

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 120: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

15

Universitas Indonesia

produk yang termasuk dalam kategori pareto B berdasarkan total harga jual dapat

dilihat di tabel 4.5.

Tabel 4.5 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto B

berdasarkan total harga jual

Pada hasil pengelompokkan analisis pareto dapat dilihat bahwa persediaan

obat dan alat kesehatan yang termasuk dalam kategori pareto C yaitu produk-

produk yang menyumbang omset sampai dengan 5% kumulatif, ada 1070 jenis

produk obat atau 80,51% dari total jenis produk dengan total harga jual sebesar

Rp 1.186.257.077,78 atau sekitar 10,04 % dari seluruh total harga jual dengan

nilai total harga jual tertinggi yaitu Rp 5.538.500,00 sedangkan nilai total harga

jual terendah yaitu Rp 2.904,00. Sepuluh besar produk kategori pareto C

berdasarkan total harga jual dapat dilihat di tabel 4.6.

Tabel 4.6 Sepuluh besar produk yang termasuk dalam kategori pareto C

berdasarkan total harga jual

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 121: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

16

Universitas Indonesia

Berdasarkan analisis pareto berdasarkan total harga penjualan dapat

disimpulkan bahwa 79,96 % total penjualan produk yang dihasilkan berasal dari

123 jenis produk yang dijual (9,26% dari total jenis produk). Produk-produk yang

termasuk kategori pareto A didominasi oleh produk hormon yang sering dipakai

di rumah sakit dan klinik yang tergabung dalam SamMarie Family Health Group

(SFHG) yang khusus melayani masalah fertilitas dan menoandropause. Total

harga penjualan yang tinggi disini terjadi karena harga satuan produk yang mahal

yaitu produk hormon meskipun tidak setiap hari produk tersebut terjual.

Menurut kebijaksanaan manajemen Gasperz, produk dengan kelompok A

ini memerlukan pemantauan yang ketat misalnya dengan melakukan stok opname

setiap bulan, perencanaan pemesanan dan pengendalian persediaan yang ketat,

sistem pencatatan yang lengkap dan akurat serta evaluasi yang dilakukan setiap

bulannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kerugian investasi dan

kelebihan barang yang dapat menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih

banyak, nilai kerusakan, kehilangan barang, atau barang kadaluarsa.

Kelompok B juga memerlukan pemantauan seperti kelompok A, namun

perhatian dan pemantauan tidak seketat kelompok A, didukung juga dengan

perhitungan penentuan kebutuhan yang tepat, sistem pencatatan yang akurat serta

laporan bulanan dan evaluasi secara berkala.

Untuk kelompok C, kontrol pengendaliannya longgar, tidak seketat

kelompok A dan B tetapi tetap mendapatkan pemantauan dan pengendalian

dengan sistem pencatatan yang baik dan memiliki stok pengaman yang cukup.

Setelah kedua analisis pareto yaitu analisis pareto quantity dan pareto

value dilakukan, masing-masing kategori diberikan skor yaitu skor 3 untuk pareto

A, skor 2 untuk pareto B dan skor 1 untuk pareto C, kemudian skor antara kedua

analisis pareto dijumlah hingga didapatkan total skor. Nilai total skor yang

didapatkan akan bervariasi dari skor 2-6 dimana nilai total skor akan digunakan

sebagai acuan perhitungan persediaan minimum yaitu total skor 6 dan 5 untuk

pengadaan setiap 2 minggu, total skor 4 untuk pengadaan setiap 1 bulan serta total

skor 3 dan 2 untuk pengadaan setiap 3 bulan.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 122: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

17

Universitas Indonesia

4.4 Persediaan Minimum

Di PBF Tramedifa, periode pengadaan produk direncanakan dilakukan

setiap 2 minggu. Namun, karena biaya yang diperlukan untuk pembelian produk

cukup besar untuk memenuhi pengadaan stok 2 minggu maka untuk saat ini

perencanaan pengadaan dilakukan pada periode waktu yang tidak tentu, misalnya

saat menjelang persediaan minimum, jika terjadi kekosongan stok, ketika produk

dipesan oleh pelanggan.

Oleh karena itu, untuk pengadaan setiap 2 minggu hanya dilakukan pada

produk-produk fast moving dengan nilai investasi cukup besar yaitu produk yang

berdasarkan analisis pareto sebelumnya memiliki total skor 6 dan 5 karena perlu

dikendalikan agar tidak terjadi kekosongan produk yang dapat mengakibatkan

kerugian.

Untuk produk dengan total skor 4 dilakukan pengadaannya setiap 1 bulan

karena merupakan produk dengan dengan kuantitas penjualan dan nilai investasi

sedang sehingga periode pengadaannya dapat dilakukan dalam rentang waktu

yang tidak terlalu cepat.

Pengadaan untuk produk dengan total skor 3 dan 2 dilakukan setiap 3

bulan karena termasuk produk slow moving dengan nilai investasi yang cukup

kecil sehingga dapat ditekan jumlah persediaannya dalam gudang dan jika

memungkinkan dapat dilakukan pembelian cito untuk produk-produk ini.

Dari hasil perhitungan didapatkan 153 jenis produk yang pengadaannya

dilakukan setiap 2 minggu. Untuk pengadaan setiap 1 bulan didapatkan 124 jenis

produk sedangkan untuk pengadaan tiap 3 bulan didapatkan 1052 jenis produk.

Pengadaan produk-produk tersebut dapat dikendalikan oleh beberapa

parameter pengendalian persediaan salah satunya adalah parameter persediaan

minimum. Persediaan minimum merupakan salah satu parameter pengendalian

persediaan yang dapat mencegah kekosongan stok produk dimana parameter ini

telah mencakup 3 parameter lainnya yaitu konsumsi rata-rata (CA), waktu tunggu

(LT), dan stok pengaman (SS). Hal tersebut dapat dilihat dari rumus perhitungan

persediaan minimum yaitu

Smin = SS + (LT x CA)

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 123: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

18

Universitas Indonesia

Konsumsi rata-rata (CA) merupakan gambaran jumlah obat yang terjual

selama periode tertentu. Perhitungan konsumsi rata-rata untuk tiap produk

didapatkan dari kapasitas terjual tiap produk yang terdapat pada laporan penjualan

lalu dibagi dengan periode pengadaan sesuai total skor yang telah dijelaskan

sebelumnya. Jadi, perhitungan konsumsi rata-rata untuk pengadaan setiap 2

minggu adalah kapasitas terjual dibagi dengan 24 minggu, untuk pengadaan setiap

1 bulan maka perhitungannya adalah kapasitas terjual dibagi 12 bulan,

perhitungan konsumsi rata-rata untuk pengadaan setiap 3 bulan adalah kapasitas

terjual dibagi dengan 4 bulan.

Waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan mulai dari pemesanan

sampai dengan penerimaan barang dari pemasok yang telah ditentukan. Di PBF

Tramedifa, barang datang umumnya satu hari setelah pemesanan atau saat sore di

hari yang sama setelah pemesanan. Oleh sebab itu, waktu tunggu setiap produk

dianggap satu hari. Jumlah barang yang dibutuhkan selama waktu tunggu didapat

dengan cara mengalikan satu hari dengan konsumsi rata-rata/periode (LT x CA).

Stok pengaman adalah sejumlah persediaan yang disediakan untuk

mencegah kekosongan barang. Stok pengaman disediakan untuk menjaga

peningkatan jumlah permintaan yang tiba-tiba atau keterlambatan barang datang

(Quick, 1997). Perhitungan stok pengaman adalah waktu tunggu dikalikan dengan

konsumsi rata-rata/periode.

Persediaan minimum didapatkan dari hasil penjumlahan antara stok

pengaman dan jumlah barang yang dibutuhkan selama waktu tunggu (Quick,

1997) (Lampiran 1). Berdasarkan hasil perhitungan, persediaan minimum terbesar

terdapat pada produk obat Isoprinosine yaitu sebanyak 525 item produk untuk

pengadaan tiap 2 minggu, disusul dengan Otsu-Ns 25 mL (NaCl) dengan

persediaan minimum sebanyak 279 untuk pengadaan tiap 1 bulan dan untuk

pengadaan tiap 3 bulan terdapat Mycostatin Drop dengan persediaan minimum

sebanyak 36 item. Secara keseluruhan, untuk pengadaan produk dengan total skor

6 - 3 didominasi oleh persediaan minimum di atas 10 item produk, hal tersebut

menguntungkan karena untuk pembelian di atas 10 item umumnya akan diberikan

diskon yang lebih besar oleh pihak pemasok.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 124: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

19

Universitas Indonesia

Dengan melakukan perhitungan persediaan minimum diharapkan

pengendalian persediaan di PBF dapat berjalan efektif. Mengetahui jumlah

persediaan minimum dapat mengantisipasi terjadinya kekosongan obat di PBF.

Kekosongan stok obat akan mengakibatkan penurunan penjualan di PBF karena

tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan terutama untuk obat fast moving.

Oleh sebab itu, persediaan minimum penting diketahui agar pemesanan yang

dilakukan menjadi lebih efektif.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 125: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

20 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, persediaan minimum terbesar terdapat

pada produk obat Isoprinosin yaitu sebanyak 525 item produk untuk pengadaan

tiap 2 minggu, disusul dengan Otsu-Ns 25 mL (NaCl) dengan persediaan

minimum sebanyak 279 untuk pengadaan tiap 1 bulan dan untuk pengadaan tiap 3

bulan terdapat Mycostatin Drop dengan persediaan minimum sebanyak 36 item.

5.2 Saran

Dalam upaya pengendalian persediaan, terdapat beberapa parameter yang

harus dipertimbangkan selain persediaan minimum seperti persediaan maksimum

dan jumlah pesanan yang ekonomis.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 126: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

21 Universitas Indonesia

DAFTAR ACUAN

Calhoun, G. L. & Campbell, K. A. (1985). Handbook of Health Care

Management. In W. L. Scheyer (Ed.). Maryland: Aspen Publication.

Holdford, D. A., &. Brown, T. (2010). Introduction to Hospital & Health-System

Pharmacy Practice. Bethesda: American Society of Health-System

Pharmacists.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar

Farmasi. Jakarta.

Oakland, J. (2008) Statistical Process Control 6th ed. Oxford: Butterworth-

Heinemann.

Presiden Republik Indonesia. (2009a). Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.

Presiden Republik Indonesia. (2009b). Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan. Jakarta.

Quick, J. D. (1997). Managing Drug Supply: The Selection, Procurement,

Distribution, and Use of Pharmaceuticals 2nd ed. Connecticut: Kumarin

Press Inc, 342-392.

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 127: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

LAMPIRAN

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 128: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

22

Lampiran 1. Tabel Perhitungan Pareto dan Persediaan Minimum di PBF Tramedifa

No. Nama Obat Kapasitas

Terjual Total Harga Jual

Pareto Quantity Pareto Value

Total

Skor

Stok

Min. Kum.

Kapasitas

Terjual

% Kum.

Kapasitas

Terjual

Pareto Skor Kum. Total Harga

Jual

% Kum.

Total

Harga

Jual

Pareto Skor

1 GONAL F MULTIDOSE 1050 IU 124 930,930,000.00 57036 71.84% A 3 930,930,000.00 7.88% A 3 6 10

2 OVIDREL 250 MCG INJ 796 506,972,400.00 24116 30.38% A 3 1,437,902,400.00 12.17% A 3 6 66

3 ISOPRINOSINE 6298 479,467,780.00 6298 7.93% A 3 1,917,370,180.00 16.23% A 3 6 525

4 HERCLOV FILM-COATED CAPLET 624 406,998,350.00 29025 36.56% A 3 2,324,368,530.00 19.67% A 3 6 52

5 GONAL-F 75 IU INJ. (5,5 MCG) 692 377,935,800.00 27749 34.95% A 3 2,702,304,330.00 22.87% A 3 6 58

6 LOVENOX 40 MG / 0,4 ML 1092 291,507,216.00 18961 23.88% A 3 2,993,811,546.00 25.34% A 3 6 91

7 ARIMIDEX 1 MG 159 288,711,271.20 53365 67.22% A 3 3,282,522,817.20 27.78% A 3 6 13

8 VITAN TAB 1132 228,205,000.00 16754 21.10% A 3 3,510,727,817.20 29.71% A 3 6 94

9 CYGEST OVULA 400 610 201,300,000.00 29635 37.33% A 3 3,712,027,817.20 31.42% A 3 6 51

10 ALERTEN 50 900 193,050,000.00 20817 26.22% A 3 3,905,077,817.20 33.05% A 3 6 75

11 TAPROS INJ. 3,75 MG 121 189,537,860.60 57648 72.61% A 3 4,094,615,677.80 34.65% A 3 6 10

12 TERFACEF INJ. 956 181,735,631.00 19917 25.09% A 3 4,276,351,308.80 36.19% A 3 6 80

13 SPIRASIN 500 MG 310 166,761,100.00 42606 53.67% A 3 4,443,112,408.80 37.60% A 3 6 26

14 TRIBESTAN 815 161,909,330.00 23320 29.37% A 3 4,605,021,738.80 38.97% A 3 6 68

15 ZOLADEX INJ. 3,6 MG 110 159,143,864.00 58804 74.07% A 3 4,764,165,602.80 40.32% A 3 6 9

16 SELOXY 1190 139,002,435.00 14442 18.19% A 3 5,053,208,037.80 42.77% A 3 6 99

17 CRINONE 8% GEL APPLICATOR 116 130,662,400.00 58235 73.35% A 3 5,314,949,737.80 44.98% A 3 6 10

18 SENSI GLOVE "S" (100'S) 1799 128,628,500.00 10158 12.79% A 3 5,443,578,237.80 46.07% A 3 6 150

19 GAMEX PP SIZE 6,5 (40'S) 216 128,304,000.00 47985 60.44% A 3 5,571,882,237.80 47.16% A 3 6 18

20 GAMEX PP SIZE 7,5 (40'S) 176 104,544,000.00 50690 63.85% A 3 5,676,426,237.80 48.04% A 3 6 15

22

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 129: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

21 GAMEX PP SIZE 7 (40'S) 168 99,792,000.00 52058 65.57% A 3 5,877,576,417.80 49.75% A 3 6 14

22 DUPASTHON 10 MG 369 88,405,020.00 39290 49.49% A 3 5,965,981,437.80 50.49% A 3 6 31

23 DIPRIVAN INJEKSI 1% 153 84,349,733.60 53990 68.00% A 3 6,136,715,839.00 51.94% A 3 6 13

24 CANCID 150 MG 314 79,407,460.00 41983 52.88% A 3 6,216,123,299.00 52.61% A 3 6 26

25 LAPICEF 500 MG 84 76,692,000.00 61896 77.96% A 3 6,292,815,299.00 53.26% A 3 6 7

26 LOVENOX 60 MG / 0,6 ML 194 74,083,944.00 49204 61.98% A 3 6,366,899,243.00 53.89% A 3 6 16

27 LUVERIS VIAL 74 71,794,800.00 63010 79.37% A 3 6,438,694,043.00 54.49% A 3 6 6

28 PROVAGIN OVULA (10'S) 538 70,851,000.00 31910 40.19% A 3 6,509,545,043.00 55.09% A 3 6 45

29 LAMESON 4 MG 241 63,624,000.00 46371 58.41% A 3 6,573,169,043.00 55.63% A 3 6 20

30 AZOL 200 CAP 165 63,525,000.00 52556 66.20% A 3 6,636,694,043.00 56.17% A 3 6 14

31 PROLIC 300 MG KAPSUL 94 60,739,250.00 60737 76.50% A 3 6,758,384,293.00 57.20% A 3 6 8

32 CLANEKSI FILM-COATED CAPLET 186 60,554,670.00 50334 63.40% A 3 6,818,938,963.00 57.71% A 3 6 16

33 PAPER SONY USG 110 HG 172 60,544,000.00 51210 64.50% A 3 6,879,482,963.00 58.22% A 3 6 14

34 VIBRION 347 59,545,200.00 40696 51.26% A 3 6,939,028,163.00 58.73% A 3 6 29

35 SENSI GLOVE "M" (100'S) 818 58,487,000.00 22505 28.35% A 3 7,056,431,234.50 59.72% A 3 6 68

36 PECTOCIL 30 CAPS 698 54,696,950.00 27057 34.08% A 3 7,111,128,184.50 60.19% A 3 6 58

37 CRIPSA TABLET (30'S) 142 52,871,610.00 55329 69.69% A 3 7,163,999,794.50 60.63% A 3 6 12

38 DIPTHEN TAB 50 MG 188 52,818,150.00 49961 62.93% A 3 7,216,817,944.50 61.08% A 3 6 16

39 SPORETIK 100 MG KAPS. 99 52,755,780.00 60355 76.02% A 3 7,269,573,724.50 61.53% A 3 6 8

40 TRAMAL SUPPSITORIA 317 52,305,000.00 41669 52.49% A 3 7,321,878,724.50 61.97% A 3 6 26

41 KLODERMA OINT. 10 GR 2061 49,536,135.00 8359 10.53% A 3 7,371,414,859.50 62.39% A 3 6 172

42 SYNFLORIX PFS ( BOX / 1 VIAL) 114 49,533,000.00 58581 73.79% A 3 7,420,947,859.50 62.81% A 3 6 10

43 INFANRIX - HIB 145 48,647,500.00 55042 69.33% A 3 7,567,924,359.50 64.05% A 3 6 12

44 FACE CR 40 GR PHA - DAAHFC 40 190 47,722,400.00 49394 62.22% A 3 7,615,646,759.50 64.46% A 3 6 16

45 DERMATIX ULTRA GEL 15 GR 224 44,800,000.00 47769 60.17% A 3 7,706,646,759.50 65.23% A 3 6 19

46 DUMOXIN 100 MG 189 42,619,500.00 49773 62.69% A 3 7,793,156,259.50 65.96% A 3 6 16

47 CERAKLIN LIQUID 150 ML 395 42,545,800.00 37418 47.13% A 3 7,835,702,059.50 66.32% A 3 6 33

48 MEMOREX CAPSUL 265 38,478,000.00 44890 56.54% A 3 7,992,667,681.50 67.65% A 3 6 22

49 URFAMYCINE 500 MG 91 36,036,000.00 61197 77.08% A 3 8,065,551,481.50 68.26% A 3 6 8

23

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 130: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

50 LACTACYD FH 230 ML PINK 520 35,464,000.00 33489 42.18% A 3 8,101,015,481.50 68.56% A 3 6 43

51 CALPLEX 30 347 34,353,000.00 40349 50.82% A 3 8,135,368,481.50 68.85% A 3 6 29

52 LYSI OMEGA - 3 FORTE 277 32,328,670.00 44356 55.87% A 3 8,267,599,151.50 69.97% A 3 6 23

53 MEZATRIN CAP 250 MG 83 31,644,525.00 62147 78.28% A 3 8,299,243,676.50 70.24% A 3 6 7

54 KLODERMA CR. 10 GR 1180 28,361,300.00 15622 19.68% A 3 8,478,529,785.70 71.76% A 3 6 98

55 SONDE INTRA UTERINE

W/MANDRIN 119 28,004,080.00 57767 72.76% A 3 8,506,533,865.70 72.00% A 3 6 10

56 DAIVONEX OINT 30 GR 0,005% 117 27,593,280.00 58002 73.06% A 3 8,534,127,145.70 72.23% A 3 6 10

57 CAVIT D3 248 27,155,370.00 45638 57.48% A 3 8,588,540,515.70 72.69% A 3 6 21

58 HEMOBION 202 26,402,904.00 48810 61.48% A 3 8,614,943,419.70 72.91% A 3 6 17

59 FOLAVIT 400 MCG 378 25,944,600.00 38176 48.09% A 3 8,640,888,019.70 73.13% A 3 6 32

60 FLAGYSTATIN OVULA 175 24,525,242.50 50865 64.07% A 3 8,665,413,262.20 73.34% A 3 6 15

61 ISPRINOL 500 MG 404 24,442,000.00 36621 46.13% A 3 8,689,855,262.20 73.55% A 3 6 34

62 OVESTIN 1 MG 293 24,117,709.00 43796 55.16% A 3 8,713,972,971.20 73.75% A 3 6 24

63 ETHICEF 500 MG 87 23,925,000.00 61640 77.64% A 3 8,737,897,971.20 73.95% A 3 6 7

64 UTROGESTAN 200 MG 135 23,760,000.00 55742 70.21% A 3 8,761,657,971.20 74.15% A 3 6 11

65 MOLOCO B12 137 22,744,260.00 55607 70.04% A 3 8,853,943,241.20 74.94% A 3 6 11

66 CRAVOX 500 MG 88 22,506,000.00 61553 77.53% A 3 8,876,449,241.20 75.13% A 3 6 7

67 IOPAMIRO 300/50ML 84 22,055,880.00 62064 78.17% A 3 8,920,925,205.70 75.50% A 3 6 7

68 LAPIXIME INJ 1GRAM 171 21,631,500.00 51552 64.93% A 3 9,008,116,285.74 76.24% A 3 6 14

69 FOLAMIL GENIO SOFT CAP (30'S) 240 21,621,600.00 46611 58.71% A 3 9,029,737,885.74 76.42% A 3 6 20

70 DAIVOBET OINT 15 GR 88 20,753,920.00 61465 77.42% A 3 9,071,996,805.74 76.78% A 3 6 7

71 TROVENSIS INJ 4 MG 133 20,222,097.50 56142 70.71% A 3 9,092,218,903.24 76.95% A 3 6 11

72 ROTARIX INJ 86 19,393,000.00 61726 77.75% A 3 9,111,611,903.24 77.12% A 3 6 7

73 MASKER 3M TALI (1817) 489 18,826,500.00 33978 42.80% A 3 9,149,637,803.24 77.44% A 3 6 41

74 ZITHROMAX TAB 500 MG 118 18,680,816.00 57885 72.91% A 3 9,168,318,619.24 77.60% A 3 6 10

75 HISTRINE TAB 10 MG 171 18,659,520.00 51381 64.72% A 3 9,186,978,139.24 77.75% A 3 6 14

76 FOLLEY CATH WRP SZ. 8 (10'S) 298 17,701,200.00 43503 54.80% A 3 9,259,063,339.24 78.36% A 3 6 25

77 VOMETRON TAB 4 MG 117 16,087,500.00 58119 73.21% A 3 9,310,004,064.24 78.80% A 3 6 10

24

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 131: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

78 CINOLON CR. 10 GR 1115 16,023,876.00 17869 22.51% A 3 9,326,027,940.24 78.93% A 3 6 93

79 AMINOFLUID 1000 ml 110 15,817,967.00 58914 74.21% A 3 9,341,845,907.24 79.07% A 3 6 9

80 FOSEN 231 15,754,200.00 47315 59.60% A 3 9,357,600,107.24 79.20% A 3 6 19

81 SELOXY AA 93 15,345,000.00 60830 76.62% A 3 9,388,626,707.24 79.46% A 3 6 8

82 RECUSTEIN KAPSUL 300 MG 187 14,352,525.00 50148 63.17% A 3 9,448,024,033.04 79.96% A 3 6 16

83 GAMMARAS 2,5 GR / 50 ML 62 150,040,000.00 65756 82.82% B 2 4,914,205,602.80 41.59% A 3 5 5

84 SEVOFLURANE 250 ML 36 101,358,180.00 70992 89.42% B 2 5,777,784,417.80 48.90% A 3 5 3

85 CASODEX TABLET 50 MG 36 86,384,667.60 71028 89.46% B 2 6,052,366,105.40 51.22% A 3 5 3

86 SANDIM.NEORAL SOFT CAP 50MG 39 58,916,071.50 70496 88.79% B 2 6,997,944,234.50 59.23% A 3 5 3

87 TONICARD 100'S 36 49,225,000.00 71208 89.69% B 2 7,470,172,859.50 63.22% A 3 5 3

88 OVUM ASRPIRATION NEEDLE

DOUBLE LUMEN 53 49,104,000.00 67874 85.49% B 2 7,519,276,859.50 63.64% A 3 5 4

89 ROVAMYCINE 3 MIU 53 39,238,122.00 67768 85.36% B 2 7,915,524,681.50 66.99% A 3 5 4

90 SPERM RINSE 30 37 38,665,000.00 70919 89.33% B 2 7,954,189,681.50 67.32% A 3 5 3

91 VALTREX 47 33,915,200.00 68762 86.61% B 2 8,169,283,681.50 69.14% A 3 5 4

92 ARIXTRA 2,5 MG INJ 46 33,168,300.00 68995 86.90% B 2 8,202,451,981.50 69.42% A 3 5 4

93 OVUM PICK-UP NEEDLE SINGLE

LUMEN 45 32,818,500.00 69674 87.76% B 2 8,235,270,481.50 69.70% A 3 5 4

94 PREVENAR PFS 0,5 ML 46 31,280,009.20 69133 87.08% B 2 8,361,873,685.70 70.77% A 3 5 4

95 LESICHOL 600 MG SOFT CAPS 72 29,240,640.00 63668 80.19% B 2 8,421,062,485.70 71.27% A 3 5 6

96 GAMEX PP SIZE 6 (40'S) 49 29,106,000.00 68429 86.19% B 2 8,450,168,485.70 71.52% A 3 5 4

97 VIADOXIN 100 MG 54 23,562,000.00 67394 84.89% B 2 8,785,219,971.20 74.35% A 3 5 5

98 ANDRIOL TESTOCAPS 40 MG 36 22,952,160.00 71100 89.56% B 2 8,831,198,981.20 74.74% A 3 5 3

99 VIAGRA 100 MG 45 22,420,084.50 69359 87.36% B 2 8,898,869,325.70 75.32% A 3 5 4

100 SET TDT 40 19,199,400.00 70379 88.65% B 2 9,130,811,303.24 77.28% A 3 5 3

101 BINAPRO 43 17,477,625.00 69848 87.98% B 2 9,276,540,964.24 78.51% A 3 5 4

102 ULTRA SMOOTH CR. 40 GR AHA -

DAULSM40 69 17,375,600.00 64440 81.17% B 2 9,293,916,564.24 78.66% A 3 5 6

103 LIMBO FOR ANAESTHESIA

CIRCUIT 72" AFNXXXXX 100 14,300,000.00 60057 75.65% A 3 9,462,324,033.04 80.08% B 2 5 8

25

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 132: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

104 ASTHIN FORCE 4 MG 123 14,003,550.00 57282 72.15% A 3 9,518,798,837.14 80.56% B 2 5 10

105 MITNO 4 MG FC TAB 134 13,266,000.00 55876 70.38% A 3 9,545,370,437.14 80.79% B 2 5 11

106 ROLAC INJ. 3% (30 mg/ml) 90 12,870,000.00 61287 77.20% A 3 9,610,155,025.14 81.34% B 2 5 8

107 FACIAL WASH IMMORTAL - P00113 870 12,632,400.00 21687 27.32% A 3 9,635,538,625.14 81.55% B 2 5 73

108 ALERTEN 25 107 12,240,800.00 59237 74.61% A 3 9,697,589,625.14 82.08% B 2 5 9

109 PROFENID SUPP 100 MG 103 12,141,907.80 59549 75.01% A 3 9,721,971,902.84 82.28% B 2 5 9

110 MEFINAL 500 MG CAPLET 102 11,761,750.00 59754 75.26% A 3 9,745,613,652.84 82.48% B 2 5 9

111 TIRIZ DROP 206 11,330,000.00 48404 60.97% A 3 9,768,556,352.84 82.68% B 2 5 17

112 INFUSAN-RL SP 24'S 749 11,201,003.00 25645 32.30% A 3 9,802,357,273.84 82.96% B 2 5 62

113 PROMAVIT 113 11,187,000.00 58694 73.93% A 3 9,813,544,273.84 83.06% B 2 5 9

114 SELANG CONNECTING HOSPITECH 247 11,115,000.00 45885 57.80% A 3 9,824,659,273.84 83.15% B 2 5 21

115 VAKSIN POLIO "SABIN" TRIV??;PIP. 245 10,389,747.50 46130 58.10% A 3 9,845,501,441.34 83.33% B 2 5 20

116 SKINESSE HQ 5% CR 10 GR 601 10,247,050.00 30236 38.08% A 3 9,866,096,191.34 83.50% B 2 5 50

117 MEFLAM 7,5 MG 116 10,208,000.00 58467 73.64% A 3 9,886,542,320.34 83.68% B 2 5 10

118 ENGERIK B 0,5 CC 159 10,144,200.00 53683 67.62% A 3 9,896,686,520.34 83.76% B 2 5 13

119 PROTHYRA 10 MG 74 9,759,860.00 63084 79.46% A 3 9,946,205,429.34 84.18% B 2 5 6

120 OXIMAK CAP 128 9,600,000.00 56660 71.37% A 3 9,965,441,429.34 84.34% B 2 5 11

121 POLYSILANE SUSP. 180 ML 338 9,480,900.00 41034 51.69% A 3 9,984,481,329.34 84.50% B 2 5 28

122 INTRAFIX SAFESET IS 4063005 370 8,833,000.00 38921 49.02% A 3 10,056,490,409.34 85.11% B 2 5 31

123 THROMBO ASPILETS TAB (150'S) 103 8,683,950.00 59652 75.14% A 3 10,073,972,159.34 85.26% B 2 5 9

124 BLOOD SET TERUMO (50'S) 375 8,662,500.00 38551 48.56% A 3 10,082,634,659.34 85.33% B 2 5 31

125 EFLAGEN 25 MG 153 8,568,175.00 54449 68.58% A 3 10,108,433,002.85 85.55% B 2 5 13

126 ESINOL 0,025% GEL 10 GR 536 8,536,000.00 32446 40.87% A 3 10,116,969,002.85 85.63% B 2 5 45

127 GLUCOPHAGE 500 MG 80 8,536,000.00 62471 78.69% A 3 10,125,505,002.85 85.70% B 2 5 7

128 LOCOID CR. 10 GR 153 8,243,620.00 54143 68.20% A 3 10,183,660,572.85 86.19% B 2 5 13

129 MOVIX 7,5 MG 84 8,131,200.00 61980 78.07% A 3 10,191,791,772.85 86.26% B 2 5 7

130 ISOTREX GELS 10 GR 123 8,077,410.00 57405 72.31% A 3 10,207,990,482.85 86.40% B 2 5 10

131 AMBICOR 353 7,766,000.00 40002 50.39% A 3 10,231,642,182.85 86.60% B 2 5 29

132 OTSU-RL 500'CC 780 7,722,000.00 24896 31.36% A 3 10,247,119,182.85 86.73% B 2 5 65

26

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 133: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

133 INFUSAN RING-AS SP 24'S 450 7,670,322.00 35797 45.09% A 3 10,254,789,504.85 86.79% B 2 5 38

134 ACRAN INJ 2 ML 81 7,395,300.00 62311 78.49% A 3 10,284,710,442.05 87.05% B 2 5 7

135 GRAVIMIN + DHA KAPLET 133 7,335,000.00 56009 70.55% A 3 10,292,045,442.05 87.11% B 2 5 11

136 CANESTEN VT 0,5G IT 99 7,334,217.00 60256 75.90% A 3 10,299,379,659.05 87.17% B 2 5 8

137 INPEPSA SYRUP 100 ML 151 7,304,000.00 54600 68.77% A 3 10,306,683,659.05 87.23% B 2 5 13

138 MICROLAX 451 6,945,400.00 35347 44.52% A 3 10,342,233,169.11 87.53% B 2 5 38

139 PHYSIOGEL CR 75 ML 73 6,841,560.00 63450 79.92% A 3 10,362,898,979.11 87.71% B 2 5 6

140 ALCOHOL 70% @ 1 L BRATACO 169 6,785,200.00 51890 65.36% A 3 10,376,490,355.41 87.82% B 2 5 14

141 FLEET ENEMA 97 6,690,090.00 60452 76.14% A 3 10,383,180,445.41 87.88% B 2 5 8

142 SILOPECT TABLET 80 6,600,000.00 62551 78.79% A 3 10,409,706,825.41 88.10% B 2 5 7

143 VAKSIN CAMPAK 74 6,512,385.00 63158 79.55% A 3 10,422,739,053.41 88.21% B 2 5 6

144 PROBIO-C 10 ML 149 6,492,750.00 54749 68.96% A 3 10,435,743,803.41 88.32% B 2 5 12

145 SENSI GLOVE "L" (100'S) 90 6,435,000.00 61377 77.31% A 3 10,442,178,803.41 88.38% B 2 5 8

146 FEROSPAT TAB EFFERVESCENT 161 6,198,500.00 53046 66.82% A 3 10,492,572,773.41 88.80% B 2 5 13

147 VITACID 0,1% CR. 20 GR 173 6,184,750.00 51038 64.29% A 3 10,504,945,023.41 88.91% B 2 5 14

148 BACTODERM OINT. 10 GR 104 6,177,600.00 59446 74.88% A 3 10,511,122,623.41 88.96% B 2 5 9

149 OTSU-RD5 500'CC 560 6,115,648.00 31372 39.52% A 3 10,535,690,771.41 89.17% B 2 5 47

150 AFUCID CR 2 % 5 GR 159 6,034,050.00 53524 67.42% A 3 10,553,884,221.41 89.32% B 2 5 13

151 PROSTIGMIN INJ. 0,5 MG 80 5,907,026.40 62391 78.59% A 3 10,577,751,000.61 89.53% B 2 5 7

152 NIZORAL 2% CREAM 5 GR 190 5,895,120.00 49584 62.45% A 3 10,583,646,120.61 89.58% B 2 5 16

153 INFUSAN R+D SP 24'S 359 5,615,610.00 39649 49.94% A 3 10,618,013,200.61 89.87% B 2 5 30

154 CETROTIDE 0.25 MG 33 131,079,300.00 71758 90.38% C 1 5,184,287,337.80 43.88% A 3 4 6

155 PLASBUMIN 25% 100 ML 33 60,951,000.00 71725 90.34% C 1 6,697,645,043.00 56.69% A 3 4 6

156 INTRAGAM P INFUS 6% 14 46,200,000.00 75828 95.51% C 1 7,661,846,759.50 64.85% A 3 4 2

157 EMBRYO GLUE 10 ML 5 43,890,000.00 78323 98.65% C 1 7,750,536,759.50 65.60% A 3 4 1

158 MENOPUR ( I + II ) 75 IU 8 40,584,500.00 77292 97.35% C 1 7,876,286,559.50 66.66% A 3 4 1

159 OVOIL 100 ML 18 36,847,800.00 75102 94.60% C 1 8,029,515,481.50 67.96% A 3 4 3

160 G-IVF PLUS 60 ML 10 31,350,000.00 76928 96.90% C 1 8,330,593,676.50 70.51% A 3 4 2

27

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 134: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

161 VICRYL + ANTIBACT VI 1 90 VCP

359H CTD 8 29,948,160.00 77572 97.71% C 1 8,391,821,845.70 71.02% A 3 4 1

162 PROLIBI KAPSUL 35 27,258,000.00 71454 90.00% C 1 8,561,385,145.70 72.46% A 3 4 6

163 G-MOPS PLUS 125 ML 7 23,026,850.00 77734 97.91% C 1 8,808,246,821.20 74.55% A 3 4 1

164 SAIZEN 10 IU / 3,33 MCG 19 21,945,000.00 74420 93.74% C 1 8,942,870,205.70 75.69% A 3 4 3

165 X-RAY FILM AGFA CP-G 18 x 24 19 21,807,300.04 74686 94.07% C 1 8,964,677,505.74 75.87% A 3 4 3

166 NEBIDO 10 21,807,280.00 76848 96.80% C 1 8,986,484,785.74 76.06% A 3 4 2

167 VASOFIX BRAUNULE NO. 20 G

(50'S) 17 21,505,000.00 75358 94.92% C 1 9,051,242,885.74 76.61% A 3 4 3

168 GAMEX PP SIZE 8 (40'S) 31 18,414,000.00 72421 91.22% C 1 9,205,392,139.24 77.91% A 3 4 5

169 G-2 V5 PLUS 30 ML 6 18,150,000.00 77949 98.18% C 1 9,223,542,139.24 78.06% A 3 4 1

170 SPERM GRAD 30 9 17,820,000.00 77227 97.27% C 1 9,241,362,139.24 78.21% A 3 4 2

171 BIOQUINONE 24 15,681,600.00 73422 92.48% C 1 9,373,281,707.24 79.33% A 3 4 4

172 HEPA FILTER LUNAKLEEN

24X24X3" JAF 10 15,345,000.00 76948 96.92% C 1 9,403,971,707.24 79.59% A 3 4 2

173 G-1 V5 PLUS 30 ML 5 15,125,000.00 78328 98.66% C 1 9,419,096,707.24 79.72% A 3 4 1

174 X-RAY FILM AGFA CP-G 35 x 35 5 14,574,800.80 78358 98.70% C 1 9,433,671,508.04 79.84% A 3 4 1

175 LUTENYL 5 MG 51 14,148,530.00 68079 85.75% B 2 9,490,703,813.04 80.32% B 2 4 9

176 CERADOLAN TAB. 200 MG 43 14,091,474.10 69805 87.92% B 2 9,504,795,287.14 80.44% B 2 4 7

177 DUVADILAN TAB 20 MG 57 13,017,004.00 67008 84.40% B 2 9,558,387,441.14 80.90% B 2 4 10

178 MAXIVIT KAPSUL 58 12,977,360.00 66836 84.18% B 2 9,571,364,801.14 81.01% B 2 4 10

179 OIL FREE LOTION SPF 15 - 8318 52 12,953,600.00 67926 85.56% B 2 9,597,285,025.14 81.23% B 2 4 9

180 GASTRUL TAB 40 12,540,000.00 70179 88.40% B 2 9,648,078,625.14 81.66% B 2 4 7

181 KERTAS CTG PHILIP M1913 A 55 12,375,000.00 67286 84.75% B 2 9,672,993,625.14 81.87% B 2 4 9

182 EREFIT CAPS 39 12,355,200.00 70691 89.04% B 2 9,685,348,825.14 81.97% B 2 4 7

183 DIALON CAP 100 MG 39 12,240,369.90 70418 88.70% B 2 9,709,829,995.04 82.18% B 2 4 7

184 NEW DRC 40 Y x 80 CM W 41 11,320,100.00 70099 88.29% B 2 9,779,876,452.84 82.77% B 2 4 7

185 ZEVITON KAPLET 53 9,911,000.00 67715 85.29% B 2 9,926,601,273.34 84.01% B 2 4 9

186 DUVADILAN INJ. 2 ML 69 9,844,296.00 64509 81.25% B 2 9,936,445,569.34 84.10% B 2 4 12

187 PROVIRON 25 MG 58 9,479,580.00 66720 84.04% B 2 9,993,960,909.34 84.58% B 2 4 10

28

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 135: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

188 XILON TAB 4 MG 70 8,855,000.00 64093 80.73% B 2 10,029,947,409.34 84.89% B 2 4 12

189 L - BIO 70 8,632,800.00 64023 80.64% B 2 10,091,267,459.34 85.41% B 2 4 12

190 COLASKIN CAPLET 47 8,338,000.00 68715 86.55% B 2 10,142,313,002.85 85.84% B 2 4 8

191 VAKSIN BCG KER. BAYI + ANAK 69 8,276,400.00 64647 81.43% B 2 10,158,916,952.85 85.98% B 2 4 12

192 XANTIA 30 LICAPS 50 8,250,000.00 68180 85.88% B 2 10,167,166,952.85 86.05% B 2 4 8

193 NEEDLE 30 BD 73 8,068,000.00 63596 80.10% B 2 10,216,058,482.85 86.46% B 2 4 12

194 PHYSIOGEL LOT 200 ML 69 7,817,700.00 64716 81.51% B 2 10,223,876,182.85 86.53% B 2 4 12

195 FLAGYL SUPP. 1 GR 36 7,460,917.20 71136 89.60% B 2 10,269,901,142.05 86.92% B 2 4 6

196 RHINOS SR @ 50 35 7,218,750.00 71279 89.78% B 2 10,321,198,049.05 87.35% B 2 4 6

197 HYPER MULTIFOLD ( 24 PACK X

150'S/PLY ) 48 7,109,120.06 68621 86.43% B 2 10,328,307,169.11 87.41% B 2 4 8

198 CAL - 95 KAPLET 1100 MG (30'S) 70 6,930,000.00 63953 80.55% B 2 10,349,163,169.11 87.59% B 2 4 12

199 TRICHODAZOL 500 TAB 47 6,679,750.00 68856 86.73% B 2 10,389,860,195.41 87.94% B 2 4 8

200 ERICAF 48 6,641,460.00 68477 86.25% B 2 10,396,501,655.41 87.99% B 2 4 8

201 DYNASTAT INJ 40 MG 66 6,519,843.00 64985 81.85% B 2 10,416,226,668.41 88.16% B 2 4 11

202 TETRAHES INFUS 500ML 37 6,512,000.00 70882 89.28% B 2 10,429,251,053.41 88.27% B 2 4 6

203 ETAPHYLLINE 250 MG TAB 45 6,270,000.00 69269 87.25% B 2 10,480,137,273.41 88.70% B 2 4 8

204 ROZINE TAB 73 6,187,500.00 63523 80.01% B 2 10,498,760,273.41 88.86% B 2 4 12

205 QV CREAM 100 GR 72 6,098,400.00 63740 80.29% B 2 10,541,789,171.41 89.22% B 2 4 12

206 SITRO 150 MG 30 TABLET 38 6,061,000.00 70807 89.19% B 2 10,547,850,171.41 89.27% B 2 4 6

207 PROGYNOVA 2 MG 28 TAB 45 5,934,940.00 69494 87.53% B 2 10,571,843,974.21 89.48% B 2 4 8

208 FLAMICORT INJC IA / ID 60 5,808,000.00 66308 83.52% B 2 10,589,454,120.61 89.62% B 2 4 10

209 NERISONA FATTY OINTMENT 10

GR 62 5,745,850.00 65880 82.98% B 2 10,601,007,970.61 89.72% B 2 4 10

210 ALBOTHYL OVULA 53 5,742,660.00 67662 85.23% B 2 10,606,750,630.61 89.77% B 2 4 9

211 AMCOR 40 5,544,000.00 70219 88.45% B 2 10,629,123,200.61 89.96% B 2 4 7

212 ISOPRINOSINE SYRUP 60 ML 76 5,537,180.00 62785 79.08% A 3 10,640,198,880.61 90.05% C 1 4 13

213 INFUSET TERUMO (ADULT) 457 5,529,700.00 34896 43.95% A 3 10,645,728,580.61 90.10% C 1 4 76

214 LACTACYD FH 60 ML PINK 269 5,178,250.00 44625 56.21% A 3 10,694,143,821.21 90.51% C 1 4 45

215 KLODERMA GEL 5 GR 313 5,164,500.00 42296 53.27% A 3 10,699,308,321.21 90.55% C 1 4 52

29

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 136: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

216 BENZOLAC CL 10 G 233 5,132,600.00 47084 59.31% A 3 10,714,742,882.11 90.68% C 1 4 39

217 SUNBLOCK CREAM OIL FREE -

P05118 461 5,121,710.00 34439 43.38% A 3 10,719,864,592.11 90.73% C 1 4 77

218 EXT SET W/2 CLAVE??;CLAMPS

NON DEHP 9" (C4348) 95 5,068,250.00 60643 76.38% A 3 10,735,130,692.11 90.86% C 1 4 16

219 BACTODERM CR 5 GR 122 5,032,500.00 57527 72.46% A 3 10,745,223,192.11 90.94% C 1 4 20

220 MOISTEN LIQUID SOAP 100 ML 166 4,930,200.00 52391 65.99% A 3 10,750,153,392.11 90.98% C 1 4 28

221 BAKTIGRAS 402 4,864,200.00 37023 46.63% A 3 10,774,696,482.11 91.19% C 1 4 67

222 PRORIS SUSPENSI 60 ML 283 4,825,150.00 44079 55.52% A 3 10,784,361,632.11 91.27% C 1 4 47

223 BEPROSONE OINT 15 GR 131 4,722,300.00 56404 71.04% A 3 10,798,631,932.11 91.39% C 1 4 22

224 BOTOL SUSU PIGEON 120 ML 523 4,650,800.00 32969 41.53% A 3 10,821,969,834.61 91.59% C 1 4 87

225 VITACID 0,05 % CR. 167 4,647,610.00 52225 65.78% A 3 10,826,617,444.61 91.63% C 1 4 28

226 MUCOPECT ELIX. DWS 60 ML 30

MG/5 ML 101 4,598,000.00 59957 75.52% A 3 10,845,097,001.01 91.79% C 1 4 17

227 SURGICAL ??; NURSE CAP SIGMA

GREEN (KARET) 76 4,598,000.00 62861 79.18% A 3 10,849,695,001.01 91.83% C 1 4 13

228 INERSON OINT 0.25% 15 GR 164 4,570,500.00 52885 66.61% A 3 10,858,863,193.01 91.90% C 1 4 27

229 HISTRINE SYR 60 ML 107 4,466,715.00 59130 74.48% A 3 10,885,985,428.81 92.13% C 1 4 18

230 CORTISON VIALS 10 ML 230 4,383,225.00 47545 59.89% A 3 10,908,098,998.31 92.32% C 1 4 38

231 TEMPRA DROPS 15 ML 128 4,348,520.00 56532 71.21% A 3 10,921,175,314.31 92.43% C 1 4 21

232 INFUSAN-NS SP 24'S 298 4,321,048.00 43205 54.42% A 3 10,929,835,862.31 92.51% C 1 4 50

233 SUNBLOCK CR. SPF 30 IMMORTAL

- P00487 380 4,221,800.00 37798 47.61% A 3 10,955,339,367.81 92.72% C 1 4 63

234 SOFT-U-DERM FORTE 10% CR 40

GR 153 4,175,600.00 54296 68.39% A 3 10,959,514,967.81 92.76% C 1 4 26

235 CDR SWEET EFF. 160 4,094,750.00 53206 67.02% A 3 10,984,309,555.21 92.97% C 1 4 27

236 MUCOPECT DROP 20 ML 15 MG/ML 92 4,092,902.00 61015 76.85% A 3 10,988,402,457.21 93.00% C 1 4 15

237 EMLA 5% CR. 5 GR 79 4,015,483.20 62630 78.89% A 3 11,008,627,520.41 93.17% C 1 4 13

238 IMUNOS SYR 60 ML 73 4,015,000.00 63304 79.74% A 3 11,012,642,520.41 93.21% C 1 4 12

239 PARASOL CR. SPF 33 20 GR 91 3,853,850.00 61106 76.97% A 3 11,036,107,500.41 93.40% C 1 4 15

240 OTSU-NS 25 ML (NaCl) 1674 3,850,367.40 11832 14.90% A 3 11,039,957,867.81 93.44% C 1 4 279

30

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 137: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

241 SUCTION CATH SZ 8 REMEDI 576 3,838,210.71 30812 38.81% A 3 11,055,337,828.52 93.57% C 1 4 96

242 ASERING 500CC 240 3,816,120.00 46851 59.01% A 3 11,062,987,063.52 93.63% C 1 4 40

243 POLYSILANE SUSP. 100 ML 213 3,631,650.00 48198 60.71% A 3 11,089,012,396.92 93.85% C 1 4 36

244 LEUKOMED T PLUS 72382-03

10x25CM 165 3,596,475.00 52721 66.41% A 3 11,103,470,931.92 93.97% C 1 4 28

245 URINE BAG 2L ONEMED 714 3,534,300.00 26359 33.20% A 3 11,114,094,816.92 94.06% C 1 4 119

246 FUCIDIN CR 2% 5 GR 73 3,476,990.00 63231 79.64% A 3 11,138,586,975.33 94.27% C 1 4 12

247 PRORIS FORTE SYR 50 ML 169 3,439,150.00 51721 65.15% A 3 11,145,491,125.33 94.33% C 1 4 28

248 NEOFLON 26G BD 100 3,437,500.00 60157 75.77% A 3 11,148,928,625.33 94.36% C 1 4 17

249 SELANG OKSIGEN DWS

(OXYFLOW) 420 3,234,000.00 36217 45.62% A 3 11,162,200,125.33 94.47% C 1 4 70

250 CURVIT CL EMULSION 175 ML 73 3,212,000.00 63377 79.83% A 3 11,168,645,546.73 94.53% C 1 4 12

251 SANGOFIX ES 180 CM G8 125 3,129,500.00 56912 71.68% A 3 11,187,634,516.73 94.69% C 1 4 21

252 INFUSAN D5 SP 24'S 204 3,128,928.00 48608 61.23% A 3 11,190,763,444.73 94.71% C 1 4 34

253 GARAMYCIN OINT 5 GR 127 3,037,078.00 56787 71.53% A 3 11,206,210,742.53 94.84% C 1 4 21

254 OTSU-NS 500'CC 318 2,893,826.10 41352 52.09% A 3 11,241,713,433.44 95.14% C 1 4 53

255 NITROGEN LIQUID 250 2,315,760.00 45140 56.86% A 3 11,314,599,709.44 95.76% C 1 4 42

256 PAPAIN CLEANSING MILK 109 2,295,160.00 59023 74.34% A 3 11,321,502,164.44 95.82% C 1 4 18

257 POLYSILANE TABLET 79 2,216,324.00 62709 78.99% A 3 11,343,955,485.44 96.01% C 1 4 13

258 ERYMED GEL 15 GR 93 2,199,450.00 60923 76.74% A 3 11,352,765,935.44 96.08% C 1 4 16

259 OPICEL CR. 20 GR 123 1,983,300.00 57159 72.00% A 3 11,384,198,636.74 96.35% C 1 4 21

260 FACIAL WASH ACNE 105 1,954,530.00 59342 74.75% A 3 11,394,013,786.74 96.43% C 1 4 18

261 BENOSON CR. 15 GR 131 1,873,300.00 56273 70.88% A 3 11,411,120,495.04 96.58% C 1 4 22

262 LOOSE POWDER 02 - P00234 83 1,679,920.00 62230 78.38% A 3 11,458,676,865.04 96.98% C 1 4 14

263 WIDA WI UNICAP 1000 ML 148 1,496,440.00 54897 69.15% A 3 11,490,012,970.34 97.25% C 1 4 25

264 SIRPLUS RASA STROBERI 141 1,471,470.00 55470 69.87% A 3 11,494,471,362.74 97.28% C 1 4 24

265 OTSU WATER INJ 25 ML 652 1,434,400.00 28401 35.77% A 3 11,503,137,162.74 97.36% C 1 4 109

266 CHLORAMPHECORT CR. 10 GR 116 1,393,260.00 58351 73.50% A 3 11,511,606,038.04 97.43% C 1 4 19

267 OTSU-D5 500'CC 145 1,319,543.50 55187 69.51% A 3 11,534,684,712.54 97.62% C 1 4 24

31

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 138: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

268 SANITISING UNSCENTED 25 X 60

CM (T-TOWEL) 301 1,158,850.00 42907 54.04% A 3 11,566,803,289.68 97.90% C 1 4 50

269 SANMOL SYR 60 ML 102 1,031,893.50 59856 75.39% A 3 11,592,922,901.16 98.12% C 1 4 17

270 SUCTION CATH SZ 12 REMEDI 154 982,520.00 53837 67.81% A 3 11,601,982,251.46 98.19% C 1 4 26

271 PISAU CUKUR GILLETTE GOAL II 180 809,988.00 50514 63.63% A 3 11,650,212,045.96 98.60% C 1 4 30

272 SELANG OKSIGEN PEDIATRIK

(OXYFLOW) 96 739,200.00 60548 76.26% A 3 11,659,501,300.86 98.68% C 1 4 16

273 OTSU-NS / 100 ML 86 720,379.00 61812 77.86% A 3 11,665,350,830.26 98.73% C 1 4 14

274 VERBAND 4 YARD X 10 CM

ONEMED 11846 250 481,800.00 45390 57.17% A 3 11,718,910,367.25 99.18% C 1 4 42

275 DIASWEET POWDER SACHET

(500'S) 1420 374,880.00 13252 16.69% A 3 11,743,987,356.55 99.40% C 1 4 237

276 VERBAND 4 YARD X 5 CM

ONEMED 11845 200 198,000.00 49010 61.73% A 3 11,787,262,845.42 99.76% C 1 4 33

277 MICRO-FINE 0,30x8 MM (30G ) 75 122,512.50 62936 79.27% A 3 11,800,219,164.81 99.87% C 1 4 13

278 CAT GUT CHROMIC 2/0 90 CM CT

ETHICON 913H 5 14,231,250.00 78373 98.72% C 1 9,476,555,283.04 80.21% B 2 3 3

279 NOVERON 50MG/ 5ML X12'S 12 13,305,600.00 76412 96.25% C 1 9,532,104,437.14 80.68% B 2 3 6

280 FELDENE FLASH 20 MG 32 12,966,624.00 71954 90.63% C 1 9,584,331,425.14 81.12% B 2 3 16

281 PROLENE N 4/0 15 MM SLIMCUT

W525 14 12,751,200.00 75982 95.70% C 1 9,622,906,225.14 81.44% B 2 3 7

282 SURGILAB APRON FILM WHITE

(AP-88) 22 12,540,000.00 73850 93.02% C 1 9,660,618,625.14 81.76% B 2 3 11

283 TARONTAL 400 MG 24 11,880,000.00 73398 92.45% C 1 9,733,851,902.84 82.38% B 2 3 12

284 MONOCRYL 2/0 90 CM Y345H 36.

4MM 1/2C 3 11,612,700.00 78949.8 99.44% C 1 9,757,226,352.84 82.58% B 2 3 2

285 CERADOLAN INJ. 1 GR 5 11,279,818.00 78218 98.52% C 1 9,791,156,270.84 82.87% B 2 3 3

286 MARCAIN S. HEAVY INJ. 0,5% 30 10,452,420.00 72451 91.26% C 1 9,835,111,693.84 83.24% B 2 3 15

287 SODA LIME PELLETS MERCK 1

LITER (6839) 7 10,347,700.00 77741 97.92% C 1 9,855,849,141.34 83.42% B 2 3 4

288 NEUPOGEN INJ 11 10,238,129.00 76705 96.62% C 1 9,876,334,320.34 83.59% B 2 3 6

289 ICSI 5X0,1 ML 2 10,010,000.00 79168.8 99.72% C 1 9,906,696,520.34 83.85% B 2 3 1

290 VARILIX VAKSIN 33 9,993,753.00 71791 90.43% C 1 9,916,690,273.34 83.93% B 2 3 17

32

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 139: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

291 TERRALIN PROTECT 12 9,636,000.00 76496 96.35% C 1 9,955,841,429.34 84.26% B 2 3 6

292 PARLODEL 2.5 MG 20 9,559,000.00 74121 93.36% C 1 9,975,000,429.34 84.42% B 2 3 10

293 TROBESCO CAP 13 9,212,500.00 76216 96.00% C 1 10,003,173,409.34 84.66% B 2 3 7

294 BETADINE SOL 5L 13 9,009,000.00 76073 95.82% C 1 10,012,182,409.34 84.74% B 2 3 7

295 GARDASIL 12 8,910,000.00 76340 96.16% C 1 10,021,092,409.34 84.81% B 2 3 6

296 UBESCO 100 MG CAPS 18 8,855,000.00 75048 94.53% C 1 10,038,802,409.34 84.96% B 2 3 9

297 VASOFIX BRAUNULE NO. 22G 7 8,855,000.00 77748 97.93% C 1 10,047,657,409.34 85.04% B 2 3 4

298 MONOCRYL + 3/0 PS-2 70 CM MCP

428H 2 8,797,800.00 79192.8 99.75% C 1 10,065,288,209.34 85.19% B 2 3 1

299 GAS ANPROLEN 1 8,597,368.51 79342.8 99.94% C 1 10,099,864,827.85 85.48% B 2 3 1

300 LOVECEF 500 MG CAPSUL 15 8,470,000.00 75636 95.27% C 1 10,133,975,002.85 85.77% B 2 3 8

301 THERAGRAN M 25 8,327,550.00 73199 92.20% C 1 10,150,640,552.85 85.91% B 2 3 13

302 DEHYDROBENZPERIDOL 5 MG/2

ML (DHBP) 5 8,250,000.00 78273 98.59% C 1 10,175,416,952.85 86.12% B 2 3 3

303 MONOCRYL 5/0 Y822G 45CM 19MM

3/8C 5 8,121,300.00 78378 98.72% C 1 10,199,913,072.85 86.33% B 2 3 3

304 HYASE 5XO,1 ML 3 7,755,000.00 78913.8 99.40% C 1 10,239,397,182.85 86.66% B 2 3 2

305 MONOCRYL 3-0 70 CM Y427H

REVERSE CUTTING 2 7,650,720.00 79190.8 99.75% C 1 10,262,440,224.85 86.86% B 2 3 1

306 FEMARA 2,5 MG 4 7,414,000.00 78584.8 98.98% C 1 10,277,315,142.05 86.98% B 2 3 2

307 VICRYL 2-0 36" (90 CM) CUTTING

J472H 2 7,295,640.00 79196.8 99.75% C 1 10,313,979,299.05 87.29% B 2 3 1

308 HIBISCRUB 5 LITER 6 6,980,600.00 77961 98.20% C 1 10,335,287,769.11 87.47% B 2 3 3

309 IBERET FOLIC-500 25 6,894,250.00 73174 92.17% C 1 10,356,057,419.11 87.65% B 2 3 13

310 NONFLAMIN 33 6,806,176.30 71890 90.55% C 1 10,369,705,155.41 87.76% B 2 3 17

311 BAQUINOR FORTE CAP ( 20'S ) 27 6,605,170.00 72939 91.87% C 1 10,403,106,825.41 88.05% B 2 3 14

312 PLASMINEX TABLET 10X10'S 27 6,388,250.00 72966 91.91% C 1 10,448,567,053.41 88.43% B 2 3 14

313 DOTUR KARATE TAB 100 MG 25 6,352,500.00 73249 92.26% C 1 10,454,919,553.41 88.49% B 2 3 13

314 VENOFER INJ 8 6,330,720.00 77284 97.34% C 1 10,461,250,273.41 88.54% B 2 3 4

315 VASOFIX BRAUNULE NO. 18 G

(50'S) 5 6,325,000.00 78318 98.65% C 1 10,467,575,273.41 88.59% B 2 3 3

33

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 140: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

316 EBSS GIBCO 500 ML 11 6,292,000.00 76727 96.64% C 1 10,473,867,273.41 88.65% B 2 3 6

317 MIKROZID AF 5L 6 6,237,000.00 77967 98.21% C 1 10,486,374,273.41 88.75% B 2 3 3

318 ANTISTRIE 150 ML 15 6,171,000.00 75591 95.21% C 1 10,517,293,623.41 89.01% B 2 3 8

319 SPINOCAN NO.27 B'BRAUN (25'S) 31 6,160,000.00 72390 91.18% C 1 10,523,453,623.41 89.07% B 2 3 16

320 KETRICIN TAB 21 6,121,500.00 73978 93.18% C 1 10,529,575,123.41 89.12% B 2 3 11

321 FLUIMUCIL CAPSULE 200 MG 25 6,022,500.00 73299 92.33% C 1 10,559,906,721.41 89.37% B 2 3 13

322 SANDIM.NEORAL SOFT CAP 100MG 2 6,002,312.80 79058.8 99.58% C 1 10,565,909,034.21 89.43% B 2 3 1

323 THERMO 2073Q, MODULAR BLOCK

12 x 15??;16 MM 3 5,808,000.00 78925.8 99.41% C 1 10,595,262,120.61 89.67% B 2 3 2

324 MERSILENE STRIP 1/2 48 MM RS 22 2 5,646,960.00 79188.8 99.74% C 1 10,612,397,590.61 89.82% B 2 3 1

325 CIDEX 22 5,566,000.00 73872 93.05% C 1 10,623,579,200.61 89.91% B 2 3 11

326 OLIGOCARE 50 5,500,000.00 68230 85.94% B 2 10,656,750,580.61 90.19% C 1 3 25

327 ANMUM INFACARE 1 CAN 400 GR 53 5,432,510.60 67609 85.16% B 2 10,667,673,091.21 90.29% C 1 3 27

328 ANMUM INFACARE 1 400GR 53 5,160,890.90 67821 85.43% B 2 10,704,469,212.11 90.60% C 1 3 27

329 ACRAN 150 TAB 39 5,141,070.00 70574 88.89% B 2 10,709,610,282.11 90.64% C 1 3 20

330 NUTRILON ROYAL I 400 GR/TIN 54 5,082,850.00 67448 84.96% B 2 10,730,062,442.11 90.81% C 1 3 27

331 DOMINAL 10 MG FM 64 4,928,000.00 65376 82.35% B 2 10,755,081,392.11 91.03% C 1 3 32

332 EXTRACE INJ.1000 51 4,908,750.00 67977 85.62% B 2 10,769,832,282.11 91.15% C 1 3 26

333 BION-C 54 4,752,000.00 67502 85.02% B 2 10,793,909,632.11 91.35% C 1 3 27

334 SPORETIK DRY SYR. 30 ML 64 4,682,744.00 65504 82.51% B 2 10,803,314,676.11 91.43% C 1 3 32

335 ELOCON CR. 10 GR 61 4,597,692.00 66065 83.21% B 2 10,854,292,693.01 91.87% C 1 3 31

336 SOFTA-MAN 500 ML 51 4,568,300.00 68130 85.81% B 2 10,863,431,493.01 91.94% C 1 3 26

337 SCANDITEN TABLET (60'S) 61 4,521,000.00 66126 83.29% B 2 10,872,519,536.81 92.02% C 1 3 31

338 NEEDLE 26 G TERUMO 37 4,466,000.00 70956 89.37% B 2 10,890,451,428.81 92.17% C 1 3 19

339 ALGANAX 0,5 MG 57 4,397,800.00 66951 84.33% B 2 10,903,715,773.31 92.28% C 1 3 29

340 ELOCON OINT. 10 GR 58 4,371,576.00 66778 84.11% B 2 10,912,470,574.31 92.36% C 1 3 29

341 PENCAN PENCIL POINT G27X31/2"

+ INTRODUCER 50 4,235,000.00 68330 86.07% B 2 10,946,882,567.81 92.65% C 1 3 25

34

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 141: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

342 BECOMBION FORTE 67 4,156,277.40 64919 81.77% B 2 10,963,671,245.21 92.79% C 1 3 34

343 NALGESTAN TAB 45 4,142,380.00 69404 87.42% B 2 10,967,813,625.21 92.83% C 1 3 23

344 EZERRA CR 66 4,141,280.00 65051 81.94% B 2 10,976,096,405.21 92.90% C 1 3 33

345 NUTRILON HA 400 GR 38 4,015,574.00 70845 89.23% B 2 11,004,612,037.21 93.14% C 1 3 19

346 CYCLO-PROGYNOXA TAB. 39 3,949,440.00 70535 88.84% B 2 11,020,551,960.41 93.27% C 1 3 20

347 CORTIDEX INJ. 68 3,912,040.00 64852 81.69% B 2 11,028,381,650.41 93.34% C 1 3 34

348 OVACARE TAB 35 3,850,000.00 71419 89.96% B 2 11,043,807,867.81 93.47% C 1 3 18

349 DIPROSONE OV OINT 0,05% 10 GR 65 3,833,115.00 65247 82.18% B 2 11,059,170,943.52 93.60% C 1 3 33

350 ANDALAN KONDOM (12'S) 39 3,511,069.71 70613 88.94% B 2 11,121,135,236.63 94.12% C 1 3 20

351 MYCOSTATIN DROP 71 3,500,230.80 63883 80.47% B 2 11,124,635,467.43 94.15% C 1 3 36

352 FLAGYL INFUS 100 ML 46 3,233,421.40 69087 87.02% B 2 11,165,433,546.73 94.50% C 1 3 23

353 TELFAST HD 180 MG 45 3,201,660.00 69449 87.48% B 2 11,171,847,206.73 94.55% C 1 3 23

354 MOFACORT CR 10 GR 59 3,105,465.00 66427 83.67% B 2 11,200,093,664.53 94.79% C 1 3 30

355 SAGESTAM INJ 80MG/ 2ML 70 2,999,150.00 64163 80.82% B 2 11,212,234,892.53 94.90% C 1 3 35

356 KENALOG IN ORABASE 65 2,975,118.30 65182 82.10% B 2 11,215,210,010.83 94.92% C 1 3 33

357 PHYSIOGEL GELS 150 ML 45 2,970,000.00 69584 87.65% B 2 11,221,155,070.83 94.97% C 1 3 23

358 PITOGIN S INJ. 10 IU 56 2,962,960.00 67064 84.47% B 2 11,230,058,030.83 95.05% C 1 3 28

359 THROMBOPHOP GEL 59 2,754,400.00 66486 83.74% B 2 11,250,144,346.04 95.22% C 1 3 30

360 HUGGIES NEW BORN 61 2,541,603.70 66248 83.44% B 2 11,268,501,758.54 95.37% C 1 3 31

361 LAXOBERON DROP 7,5 MG 10 ML 47 2,533,740.00 68668 86.49% B 2 11,271,035,498.54 95.39% C 1 3 24

362 STOLAX SUPP 10 MG 70 2,472,888.00 64233 80.91% B 2 11,283,468,886.54 95.50% C 1 3 35

363 BETADINE VAGINAL DOUCHE ( PA

) 100 ML 56 2,402,400.00 67176 84.61% B 2 11,300,485,702.54 95.64% C 1 3 28

364 KACA MATA POSEY

PHOTOTHERAPY EYE PROT. - 4645 50 2,350,425.00 68380 86.13% B 2 11,309,938,749.44 95.72% C 1 3 25

365 ALCO ORAL DROPS 15 ML 63 2,286,900.00 65631 82.67% B 2 11,323,789,064.44 95.84% C 1 3 32

366 BEPROSONE CR. 15 GR 62 2,230,800.00 66004 83.14% B 2 11,337,296,123.94 95.95% C 1 3 31

367 NEO-K 2 MG/ML 40 2,211,000.00 70139 88.35% B 2 11,346,166,485.44 96.03% C 1 3 20

368 LOTRIDERM CR. 5 GR 44 2,154,284.00 69718 87.81% B 2 11,359,280,729.44 96.14% C 1 3 22

35

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 142: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

369 THERMO ONE ALPHA 1 64 2,112,000.00 65568 82.59% B 2 11,365,660,729.44 96.19% C 1 3 32

370 ELOCON CR. 5 GR 42 1,979,670.00 69974 88.14% B 2 11,386,178,306.74 96.37% C 1 3 21

371 TEMPRA SYR. 60 ML 69 1,960,750.00 64302 80.99% B 2 11,388,139,056.74 96.38% C 1 3 35

372 MASKER ADULT OXYGEN NON

REBREATING(8130) 59 1,849,650.00 66604 83.89% B 2 11,414,821,445.04 96.61% C 1 3 30

373 TRANSPULMIN BB BALSEM 10 GR 59 1,814,037.50 66545 83.82% B 2 11,423,969,569.74 96.69% C 1 3 30

374 BENOSON G CR 10 GR 42 1,767,150.00 69890 88.03% B 2 11,431,103,625.74 96.75% C 1 3 21

375 FERRIZ DROPS 15 ML 63 1,732,500.00 65694 82.75% B 2 11,439,858,452.04 96.82% C 1 3 32

376 TROSYD 1% CR 10 GR 35 1,721,885.00 71384 89.91% B 2 11,446,763,587.04 96.88% C 1 3 18

377 CERATOPIC BLEND CLEAR SOAP

100 ML 39 1,716,000.00 70730 89.09% B 2 11,450,197,587.04 96.91% C 1 3 20

378 UNDERPAD PROCARE 60 x 90 CM 39 1,716,000.00 70769 89.14% B 2 11,451,913,587.04 96.92% C 1 3 20

379 MASKER 3M KARET (1827i) 42 1,617,000.00 70058 88.24% B 2 11,463,611,685.04 97.02% C 1 3 21

380 DOMINAL SYR 1 MG/1 ML 58 1,595,000.00 66662 83.97% B 2 11,465,206,685.04 97.04% C 1 3 29

381 KAMILLOSAN OINT. 10 GR 45 1,573,605.00 69539 87.59% B 2 11,469,959,290.04 97.08% C 1 3 23

382 SCANTAREN GEL 20 GR 72 1,573,040.00 63812 80.38% B 2 11,471,532,330.04 97.09% C 1 3 36

383 SANMOL TAB 500 NG 65 1,533,400.00 65312 82.27% B 2 11,483,956,530.34 97.19% C 1 3 33

384 LACTULAX SYR 60 VANILA 42 1,504,030.00 69932 88.08% B 2 11,488,516,530.34 97.23% C 1 3 21

385 LEMOCIN CITROEN 16 TAB 45 1,491,600.00 69314 87.31% B 2 11,492,999,892.74 97.27% C 1 3 23

386 SPINOCAN NO.25 B'BRAUN (25'S) 45 1,435,500.00 69629 87.70% B 2 11,501,702,762.74 97.35% C 1 3 23

387 CENDO XITROL ED 5 ML 55 1,421,750.00 67231 84.68% B 2 11,507,418,181.84 97.39% C 1 3 28

388 ZINKID 10 MG/5 ML SYR 100 ML 62 1,398,100.00 65942 83.06% B 2 11,508,816,281.84 97.41% C 1 3 31

389 CORTISON ACETATE INJ

IKAPHARMINDO 56 1,386,000.00 67120 84.54% B 2 11,514,385,298.04 97.45% C 1 3 28

390 DERMASOLON OINT 10 GR 68 1,384,900.00 64784 81.60% B 2 11,517,155,769.04 97.48% C 1 3 34

391 LACTACYD LIQUID BABY 60 ML

(BLUE) 69 1,333,530.00 64371 81.08% B 2 11,530,725,169.04 97.59% C 1 3 35

392 REDOXON EFF - FORTIMUN 45 1,314,813.50 69224 87.19% B 2 11,535,999,526.04 97.64% C 1 3 23

393 APIALYS 100 ML SYR 54 1,306,800.00 67340 84.82% B 2 11,538,615,326.04 97.66% C 1 3 27

394 HALMEZIN SYR 100 ML 62 1,246,300.00 65818 82.90% B 2 11,546,323,632.04 97.72% C 1 3 31

36

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 143: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

395 SCANDENE GEL 20 GR 64 1,228,800.64 65440 82.43% B 2 11,553,721,474.68 97.79% C 1 3 32

396 INFUSET TERUMO (PEDIATRIK) 66 1,118,040.00 65117 82.02% B 2 11,573,619,868.86 97.95% C 1 3 33

397 MICROPORE 3M 1" (2,5 CM) (12'S) 48 1,108,800.00 68573 86.37% B 2 11,574,728,668.86 97.96% C 1 3 24

398 SELSUN YELLOW DOUBLE IMPACT

100 ML 39 1,050,995.00 70652 88.99% B 2 11,587,716,457.66 98.07% C 1 3 20

399 ADULT MEDIUM CON OXYGIN

MASK / SIMPLE MASK 54 1,039,500.00 67556 85.09% B 2 11,590,851,507.66 98.10% C 1 3 27

400 AMOXSAN DRY SYR. 44 930,732.00 69762 87.87% B 2 11,617,271,569.96 98.32% C 1 3 22

401 VITACID 0,025% CR. 47 891,825.00 68809 86.67% B 2 11,628,132,144.96 98.42% C 1 3 24

402 ACTIFED SYR (MERAH) 35 857,582.00 71314 89.83% B 2 11,638,606,659.06 98.50% C 1 3 18

403 OMEPRAZOL 20 MG OGB NOVELL 69 845,222.40 64578 81.34% B 2 11,640,298,881.46 98.52% C 1 3 35

404 GENTASOLON CR 10 GR 35 830,500.00 71349 89.87% B 2 11,643,651,175.46 98.55% C 1 3 18

405 BREATHY TETES HIDUNG 30 ML 46 759,000.00 69179 87.14% B 2 11,656,492,580.86 98.66% C 1 3 23

406 SENSITIF TESTPACK 40 735,075.00 70299 88.55% B 2 11,662,448,255.86 98.71% C 1 3 20

407 OTSU-D10 500'CC 60 690,030.00 66368 83.60% B 2 11,673,806,740.36 98.80% C 1 3 30

408 STOP - X 40 660,000.00 70259 88.50% B 2 11,677,843,085.86 98.84% C 1 3 20

409 AHA 8% GA CR. 12,5 GR - P08297 61 644,160.00 66187 83.37% B 2 11,683,088,375.86 98.88% C 1 3 31

410 LAXAREC 5 ML 39 635,250.00 70457 88.75% B 2 11,685,649,800.90 98.90% C 1 3 20

411 RENALYTE 200 ML 46 554,400.00 68949 86.85% B 2 11,700,059,473.60 99.02% C 1 3 23

412 KASA HIDROFIL STERIL 16/16

HUSADA 36 554,400.00 71244 89.74% B 2 11,700,613,873.60 99.03% C 1 3 18

413 BIOPLACENTON JELLY 46 551,540.00 69041 86.96% B 2 11,701,165,413.60 99.03% C 1 3 23

414 DERMASOLON 5 GR CR 36 548,900.00 71064 89.51% B 2 11,702,814,335.60 99.05% C 1 3 18

415 SELANG OKSIGEN BAYI

(OXYFLOW) 58 446,600.00 66894 84.26% B 2 11,726,752,679.85 99.25% C 1 3 29

416 M. KAYU PUTIH CAPLANG 60 ML 42 431,758.80 70016 88.19% B 2 11,729,385,351.65 99.27% C 1 3 21

417 DEXAMETHASONE 0.5 MG INDO 40 347,644.00 70339 88.60% B 2 11,754,482,546.05 99.48% C 1 3 20

418 SUCTION CATH SZ 14 REMEDI 47 299,860.00 68903 86.79% B 2 11,764,417,723.05 99.57% C 1 3 24

419 M. KAYU PUTIH CAPLANG 30 ML 48 264,158.40 68525 86.31% B 2 11,773,604,424.10 99.65% C 1 3 24

420 DUREX DUA LIMA 36 212,731.20 71172 89.65% B 2 11,785,206,647.42 99.74% C 1 3 18

421 HYDROCORTISONE 1% CR. 5 GR 51 190,740.00 68028 85.69% B 2 11,789,026,480.92 99.78% C 1 3 26

37

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 144: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

422 ACYCLOVIR 5% CR INDOFARMA 50 149,851.00 68280 86.00% B 2 11,796,459,134.21 99.84% C 1 3 25

423 SPUIT 3 CC TERUMO 19 5,538,500.00 74705 94.10% C 1 10,634,661,700.61 90.01% C 1 2 10

424 LAPIBAL 500 MCG 31 5,522,000.00 72173 90.91% C 1 10,651,250,580.61 90.15% C 1 2 16

425 KASA BINDA HIDROFIL MERAH

36M X 80 CM 28 5,490,000.00 72831 91.74% C 1 10,662,240,580.61 90.24% C 1 2 14

426 CAT GUT CHROMIC 3/0 70 CM SH

G122T 4 5,404,080.00 78664.8 99.08% C 1 10,673,077,171.21 90.33% C 1 2 2

427 LIPANTHYL SUPRA 160 10 5,328,400.00 76878 96.83% C 1 10,678,405,571.21 90.38% C 1 2 5

428 EREMED CAPLET 4 5,280,000.00 78648.8 99.06% C 1 10,683,685,571.21 90.42% C 1 2 2

429 X-RAY FILM AGFA CP-G 30 x 40 2 5,280,000.00 79186.8 99.74% C 1 10,688,965,571.21 90.47% C 1 2 1

430 ISOFLURAN 250 ML 3 5,115,000.00 78721.8 99.16% C 1 10,724,979,592.11 90.77% C 1 2 2

431 VASOFIX BRAUNULE NO. 24 G

(50'S) 4 5,060,000.00 78656.8 99.07% C 1 10,740,190,692.11 90.90% C 1 2 2

432 UTROGESTAN 100 MG 28 4,928,000.00 72775 91.67% C 1 10,760,009,392.11 91.07% C 1 2 14

433 YASMIN 21 TAB 32 4,914,140.00 71986 90.67% C 1 10,764,923,532.11 91.11% C 1 2 16

434 TESTICULAR SPERM EXTRACTION

PIPETTE 1 4,840,000.00 79390.8 100.00% C 1 10,779,536,482.11 91.23% C 1 2 1

435 MELANO IV 90 ML 19 4,796,000.00 74477 93.81% C 1 10,789,157,632.11 91.31% C 1 2 10

436 TRAMAL KAPSUL (50'S) 17 4,675,000.00 75256 94.79% C 1 10,807,989,676.11 91.47% C 1 2 9

437 GLYCOLIC ACID 50% 59 ML - 8504 5 4,675,000.00 78053 98.31% C 1 10,812,664,676.11 91.51% C 1 2 3

438 MERISLON TAB 100'S 15 4,654,358.50 75546 95.16% C 1 10,817,319,034.61 91.55% C 1 2 8

439 TISSUE LIVI EVO JRT (12 ROLL X

300 M / 2 PLY) 24 4,641,556.40 73446 92.51% C 1 10,831,259,001.01 91.67% C 1 2 12

440 SLIMESCO CAP 6 4,620,000.00 77931 98.16% C 1 10,835,879,001.01 91.71% C 1 2 3

441 CODA INLINE FILTER 2 4,620,000.00 79166.8 99.72% C 1 10,840,499,001.01 91.75% C 1 2 1

442 PANKREOFLAT DRAG @ 100 16 4,567,043.80 75438 95.02% C 1 10,867,998,536.81 91.98% C 1 2 8

443 LANTUS SOLOSTAR 5 4,502,047.00 78198 98.50% C 1 10,877,021,583.81 92.06% C 1 2 3

444 PUREGON 50iu INJ 10 4,497,130.00 76858 96.81% C 1 10,881,518,713.81 92.10% C 1 2 5

445 CATAFLAM 50 MG 21 4,444,544.50 74020 93.23% C 1 10,894,895,973.31 92.21% C 1 2 11

446 PROLENE 4-0 W8015T 19MM CC

REV 2 4,422,000.00 79194.8 99.75% C 1 10,899,317,973.31 92.25% C 1 2 1

447 MUCOPECT TAB 30 MG 18 4,356,220.00 74760 94.17% C 1 10,916,826,794.31 92.40% C 1 2 9

38

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 145: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

448 PYRUVATE SODIUM SIGMA P -

4562 2 4,339,500.00 79208.8 99.77% C 1 10,925,514,814.31 92.47% C 1 2 1

449 PROHEALTH 13 4,290,000.00 76203 95.98% C 1 10,934,125,862.31 92.54% C 1 2 7

450 DALACIN C 300 11 4,264,705.50 76573 96.45% C 1 10,938,390,567.81 92.58% C 1 2 6

451 BETALANS CAP 18 4,257,000.00 74868 94.30% C 1 10,942,647,567.81 92.61% C 1 2 9

452 CODA AERO FILTER 1 4,235,000.00 79336.8 99.93% C 1 10,951,117,567.81 92.69% C 1 2 1

453 NUNCLON TC MULTIDISHES

4,ROUND + LID*4/PACK 1 4,141,500.00 79350.8 99.95% C 1 10,971,955,125.21 92.86% C 1 2 1

454 LAKTAFIT 26 4,118,400.00 73019 91.97% C 1 10,980,214,805.21 92.93% C 1 2 13

455 CIFLON 30 KAPLET 26 4,075,500.00 73071 92.04% C 1 10,992,477,957.21 93.04% C 1 2 13

456 LMA PROSEAL SZ. 4 (150040) 1 4,070,000.00 79349.8 99.95% C 1 10,996,547,957.21 93.07% C 1 2 1

457 PUREGON 100 iU INJ 1 4,048,506.00 79302.8 99.89% C 1 11,000,596,463.21 93.10% C 1 2 1

458 POLI AID ASL 5 LTR L/A 6 3,960,000.00 77973 98.21% C 1 11,016,602,520.41 93.24% C 1 2 3

459 DALFAROL SOFT 200 I.U CAPS 17 3,917,650.00 75188 94.70% C 1 11,024,469,610.41 93.31% C 1 2 9

460 MODULAR BLOCK BK 165X7AQ 16

mm (4X5) 2 3,872,000.00 79180.8 99.73% C 1 11,032,253,650.41 93.37% C 1 2 1

461 PYRUFIC ACID SIGMA P-2256 1 3,850,000.00 79380.8 99.99% C 1 11,047,657,867.81 93.50% C 1 2 1

462 ESTHERO 0,625 MG 25 3,841,750.00 73274 92.29% C 1 11,051,499,617.81 93.53% C 1 2 13

463 CYGEST OVULA 200 MG 21 3,811,500.00 73915 93.10% C 1 11,066,798,563.52 93.66% C 1 2 11

464 LANFIX 200 CAP 5 3,771,900.00 78113 98.39% C 1 11,070,570,463.52 93.70% C 1 2 3

465 CO AMOXICLAV TAB 625 MG 25 3,737,375.40 73349 92.39% C 1 11,074,307,838.92 93.73% C 1 2 13

466 VICRYL + ANTIBACT VI 2/0 70

VCP339H CTD 1 3,709,420.00 79369.8 99.97% C 1 11,078,017,258.92 93.76% C 1 2 1

467 AMOXSAN 500 MG 12 3,700,488.00 76424 96.26% C 1 11,081,717,746.92 93.79% C 1 2 6

468 ZAROM 250 KAPSUL 30'S 9 3,663,000.00 77119 97.14% C 1 11,085,380,746.92 93.82% C 1 2 5

469 NEEDLE 21 G TERUMO 30 3,630,000.00 72631 91.48% C 1 11,092,642,396.92 93.88% C 1 2 15

470 DICYNONE 500 MG 21 3,630,000.00 73936 93.13% C 1 11,096,272,396.92 93.91% C 1 2 11

471 NEUROBION 5000 / 250 CAP 7 3,602,060.00 77671 97.83% C 1 11,099,874,456.92 93.94% C 1 2 4

472 CONCOR 5 MG HS 5 3,547,585.00 78133 98.41% C 1 11,107,018,516.92 94.00% C 1 2 3

473 LQ-500 14 3,542,000.00 75870 95.56% C 1 11,110,560,516.92 94.03% C 1 2 7

39

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 146: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

474 PROZA TABLET 17 3,529,350.00 75222 94.75% C 1 11,117,624,166.92 94.09% C 1 2 9

475 SPORACID 100 MG 19 3,494,874.90 74458 93.79% C 1 11,128,130,342.33 94.18% C 1 2 10

476 PLETAAL TAB 50 MG 5 3,490,883.00 78153 98.44% C 1 11,131,621,225.33 94.21% C 1 2 3

477 NOVA T 17 3,488,760.00 75273 94.81% C 1 11,135,109,985.33 94.24% C 1 2 9

478 ETIFLOX 200 MG TAB 15 3,465,000.00 75561 95.17% C 1 11,142,051,975.33 94.30% C 1 2 8

479 TICURING TAB 250 MG 22 3,388,000.00 73718 92.85% C 1 11,152,316,625.33 94.39% C 1 2 11

480 EPPENDORF TIPS BOX 0,1 uL - 10 uL

( WHITE TIPS ) 5 3,349,500.00 78338 98.67% C 1 11,155,666,125.33 94.42% C 1 2 3

481 IMUNOS 30 3,300,000.00 72511 91.33% C 1 11,158,966,125.33 94.44% C 1 2 15

482 BIOCOMBIN TAB 34 3,179,000.00 71522 90.09% C 1 11,175,026,206.73 94.58% C 1 2 17

483 G-RINSE W/O PHENOL RED 125 ML 3 3,177,900.00 78910.8 99.39% C 1 11,178,204,106.73 94.61% C 1 2 2

484 ANALTRAM 16 3,168,000.00 75390 94.96% C 1 11,181,372,106.73 94.63% C 1 2 8

485 VICRYL CTD + ANTIBACT VI 3-0

VCP452H 70 1 3,132,910.00 79367.8 99.97% C 1 11,184,505,016.73 94.66% C 1 2 1

486 CATAFLAM 25 MG 28 3,118,794.80 72803 91.70% C 1 11,193,882,239.53 94.74% C 1 2 14

487 NEUROBION 5000 INJ. 26 3,105,960.00 73097 92.07% C 1 11,196,988,199.53 94.77% C 1 2 13

488 LONGATIN 25 MG 14 3,080,000.00 75800 95.48% C 1 11,203,173,664.53 94.82% C 1 2 7

489 LOMATUELL 10 CM X 10 PCS 25 3,025,000.00 73374 92.42% C 1 11,209,235,742.53 94.87% C 1 2 13

490 PRIMOLUT N 5 MG (30'S) 23 2,975,060.00 73538 92.63% C 1 11,218,185,070.83 94.95% C 1 2 12

491 ROCULAX INJ 5 ML 2 @ 5 AMP 3 2,970,000.00 78754.8 99.20% C 1 11,224,125,070.83 95.00% C 1 2 2

492 JAF MIRACEL FLANGE TYPE

MEDIUM FILTER 24X24X12" 3 2,970,000.00 78970.8 99.47% C 1 11,227,095,070.83 95.02% C 1 2 2

493 JANUMET 50/ 500 MG 18 2,943,864.00 74904 94.35% C 1 11,233,001,894.83 95.07% C 1 2 9

494 X-RAY FILM AGFA CP-G 24 x 30 2 2,910,000.01 79184.8 99.74% C 1 11,235,911,894.84 95.10% C 1 2 1

495 ELIDEL CR 1% 10 GR 19 2,907,712.50 74572 93.93% C 1 11,238,819,607.34 95.12% C 1 2 10

496 TUBE 5 ML 12X75MM STYLE PS

W/SH CAP 1/PAC 352003 2 2,871,512.60 79216.8 99.78% C 1 11,244,584,946.04 95.17% C 1 2 1

497 FOLLEY CATH 3-WAY WRP SZ. 24 30 2,805,000.00 72601 91.45% C 1 11,247,389,946.04 95.19% C 1 2 15

498 ENDOMETRIL 5 MG 7 2,740,738.00 77678 97.84% C 1 11,252,885,084.04 95.24% C 1 2 4

499 SPUIT 3 CC BD 11 2,717,000.00 76738 96.66% C 1 11,255,602,084.04 95.26% C 1 2 6

40

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 147: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

500 DIANE - 35 TAB 31 2,653,200.00 72297 91.06% C 1 11,258,255,284.04 95.28% C 1 2 16

501 AGNU-GYNE 18 2,574,000.00 74886 94.32% C 1 11,260,829,284.04 95.31% C 1 2 9

502 METHERGIN TAB 0,125 MG 8 2,565,860.00 77372 97.46% C 1 11,263,395,144.04 95.33% C 1 2 4

503 TYPHIM Vi 0,5 ML 27 2,565,010.80 72885 91.80% C 1 11,265,960,154.84 95.35% C 1 2 14

504 IMUDATOR TABLET 13 2,508,000.00 76138 95.90% C 1 11,273,543,498.54 95.41% C 1 2 7

505 BETADINE SOL 1L 13 2,502,500.00 76086 95.84% C 1 11,276,045,998.54 95.44% C 1 2 7

506 PYNOCARE WHITE SOFTGEL CAPS 9 2,475,000.00 77209 97.25% C 1 11,278,520,998.54 95.46% C 1 2 5

507 ENDOCAVITY DRAPE BOX 1 2,475,000.00 79338.8 99.93% C 1 11,280,995,998.54 95.48% C 1 2 1

508 SPUIT 5 CC TERUMO 7 2,464,000.00 77755 97.94% C 1 11,285,932,886.54 95.52% C 1 2 4

509 TUBE 14 ML 17X100 MM PS W/SN

CAP 1/PAC (352001) 2 2,440,819.40 79214.8 99.78% C 1 11,288,373,705.94 95.54% C 1 2 1

510 TUBE 14 ML 17X100MM PS W/SH

CAP 25/PAC 352057 2 2,440,796.60 79218.8 99.78% C 1 11,290,814,502.54 95.56% C 1 2 1

511 YAZ 28 TAB 15 2,432,100.00 75501 95.10% C 1 11,293,246,602.54 95.58% C 1 2 8

512 ORGALUTRAN 0.25MG INJ 1 2,427,700.00 79301.8 99.89% C 1 11,295,674,302.54 95.60% C 1 2 1

513 SPUIT 1 CC TUBERCULIN TERUMO

BOX 6 2,409,000.00 77985 98.23% C 1 11,298,083,302.54 95.62% C 1 2 3

514 NATAVIT 29 2,392,500.00 72689 91.56% C 1 11,302,878,202.54 95.66% C 1 2 15

515 TRIPANZYM CAPLET 21 2,356,750.00 74041 93.26% C 1 11,305,234,952.54 95.68% C 1 2 11

516 NEUROBION TABLET 9 2,353,371.90 77083 97.09% C 1 11,307,588,324.44 95.70% C 1 2 5

517 FAKTU OINTMENT 20 GR 26 2,345,200.00 73123 92.10% C 1 11,312,283,949.44 95.74% C 1 2 13

518 ANFIX 200 MG 10 2,310,000.00 76808 96.75% C 1 11,316,909,709.44 95.78% C 1 2 5

519 DISH ORGAN 60X15 MM STYLE

M/CTR WELL 1 2,297,295.00 79386.8 99.99% C 1 11,319,207,004.44 95.80% C 1 2 1

520 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 16

(10'S) 18 2,277,000.00 75120 94.62% C 1 11,326,066,064.44 95.86% C 1 2 9

521 MYCOSPORE CR. / 15 GR 31 2,257,909.50 72080 90.79% C 1 11,328,323,973.94 95.88% C 1 2 16

522 FG TROCHES 120'S 21 2,252,250.00 73999 93.21% C 1 11,330,576,223.94 95.90% C 1 2 11

523 EMINOX 5% 30 ML 31 2,245,100.00 72266 91.02% C 1 11,332,821,323.94 95.92% C 1 2 16

524 NEOBOOST SOFT CAP 16 2,244,000.00 75374 94.94% C 1 11,335,065,323.94 95.93% C 1 2 8

41

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 148: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

525 FLASK TC 25 CM2 50 ML CANTED

PLUGSEAL ( 353014) 10 2,225,437.50 76988 96.97% C 1 11,339,521,561.44 95.97% C 1 2 5

526 URISPAS 200 MG 16 2,217,600.00 75470 95.06% C 1 11,341,739,161.44 95.99% C 1 2 8

527 FILTER HEPA 5096 20 2,200,000.00 74341 93.64% C 1 11,348,366,485.44 96.05% C 1 2 10

528 ULTRASONIC GELL 5 LT ONEMED 10 2,200,000.00 76968 96.95% C 1 11,350,566,485.44 96.07% C 1 2 5

529 PLASMINEX INJ 1 x 10'S 20 2,182,510.00 74241 93.51% C 1 11,354,948,445.44 96.10% C 1 2 10

530 AVAXIM 80U PED 0,5 ML 9 2,178,000.00 77128 97.15% C 1 11,357,126,445.44 96.12% C 1 2 5

531 BELLAPHEEN 500 DRAG 3 2,145,000.00 78832.8 99.30% C 1 11,361,425,729.44 96.16% C 1 2 2

532 TEGADERM + PAD 9 CM X 25 CM

(3591) 2 2,123,000.00 79210.8 99.77% C 1 11,363,548,729.44 96.18% C 1 2 1

533 CEFADROXIL 500 MG BERNO 22 2,102,394.80 73652 92.77% C 1 11,367,763,124.24 96.21% C 1 2 11

534 PROMENSIL TAB 10 2,101,000.00 76768 96.69% C 1 11,369,864,124.24 96.23% C 1 2 5

535 VIAMAC 1, 90 CM 48 MM ( VM 442 ) 2 2,094,840.00 79182.8 99.74% C 1 11,371,958,964.24 96.25% C 1 2 1

536 AXANTHIN CAP 20 2,090,000.00 74061 93.29% C 1 11,374,048,964.24 96.26% C 1 2 10

537 SILK BLK 180 CM M2 W192 4 2,064,480.00 78668.8 99.09% C 1 11,376,113,444.24 96.28% C 1 2 2

538 ESILGAN 2 MG 5 2,048,392.50 78223 98.53% C 1 11,378,161,836.74 96.30% C 1 2 3

539 DECAIN SPINAL 0.5 % 7 2,040,500.00 77608 97.75% C 1 11,380,202,336.74 96.32% C 1 2 4

540 TEGADERM BESAR (KODE: 1627) 3 2,013,000.00 78928.8 99.42% C 1 11,382,215,336.74 96.33% C 1 2 2

541 HIPNOZ INJ 15MG/3ML 9 1,960,200.00 77101 97.11% C 1 11,390,099,256.74 96.40% C 1 2 5

542 METOTREXATO 2.5MG 8 1,960,000.00 77452 97.56% C 1 11,392,059,256.74 96.42% C 1 2 4

543 VENTOLIN NEBULES 2.5 MG 11 1,936,000.00 76529 96.39% C 1 11,395,949,786.74 96.45% C 1 2 6

544 INFANRIX 8 1,936,000.00 77260 97.31% C 1 11,397,885,786.74 96.47% C 1 2 4

545 ACTONEL 35 MG 5 1,922,704.30 78193 98.49% C 1 11,399,808,491.04 96.48% C 1 2 3

546 VICRYL CTD 4/0 W9506T 16MM CC

P 1 1,896,070.00 79368.8 99.97% C 1 11,401,704,561.04 96.50% C 1 2 1

547 ALBOTHYL CONC. 100 ML 8 1,892,000.00 77404 97.50% C 1 11,403,596,561.04 96.51% C 1 2 4

548 TRAMAL INJ. 100 MG / 2 ML 11 1,884,850.00 76584 96.46% C 1 11,405,481,411.04 96.53% C 1 2 6

549 BIO ATP 10x10 8 1,884,784.00 77508 97.63% C 1 11,407,366,195.04 96.55% C 1 2 4

550 LAPIBROZ 600 MG 19 1,881,000.00 74534 93.88% C 1 11,409,247,195.04 96.56% C 1 2 10

551 ETIBI 500 34 1,851,300.00 71658 90.26% C 1 11,412,971,795.04 96.59% C 1 2 17

42

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 149: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

552 GAMEX POWDER FREE (PF) SZ 6,5 3 1,848,000.00 78952.8 99.45% C 1 11,416,669,445.04 96.63% C 1 2 2

553 GAMEX POWDER FREE (PF) SZ 7,5 3 1,848,000.00 78955.8 99.45% C 1 11,418,517,445.04 96.64% C 1 2 2

554 ENSURE IMPROVED FORMULA

VANILA 8 1,823,087.20 77244 97.29% C 1 11,420,340,532.24 96.66% C 1 2 4

555 ONIC CAPSULE 20 MG 11 1,815,000.00 76694 96.60% C 1 11,422,155,532.24 96.67% C 1 2 6

556 ENDOCAVITY PROBE COVER KIT

NON STERIL 2 1,806,316.00 79174.8 99.73% C 1 11,425,775,885.74 96.70% C 1 2 1

557 MOFACORT OINT 10 GR 34 1,789,590.00 71590 90.17% C 1 11,427,565,475.74 96.72% C 1 2 17

558 BODY WHITENING 100 ml 14 1,771,000.00 75954 95.67% C 1 11,429,336,475.74 96.73% C 1 2 7

559 LENTRIN KAPLET 400 MG 4 1,764,099.70 78580.8 98.98% C 1 11,432,867,725.44 96.76% C 1 2 2

560 GABEXAL 300 MG 2 1,760,000.00 79082.8 99.61% C 1 11,434,627,725.44 96.78% C 1 2 1

561 RETIN A 0,1% CREAM 20 GR 14 1,749,749.10 75842 95.53% C 1 11,436,377,474.54 96.79% C 1 2 7

562 MARCAIN 0.05% PDF 20 ML 5 1,748,477.50 78023 98.28% C 1 11,438,125,952.04 96.81% C 1 2 3

563 CELEBREX 100 MG 8 1,732,500.00 77388 97.48% C 1 11,441,590,952.04 96.84% C 1 2 4

564 HYPERHEP-B S/D 1 1,726,500.00 79244.8 99.81% C 1 11,443,317,452.04 96.85% C 1 2 1

565 CURETTE SOUPLE (PRODIMED)

(KANUL) D: 6 MM 19 1,724,250.00 74724 94.12% C 1 11,445,041,702.04 96.87% C 1 2 10

566 LIVI EVO FACIAL TISSUE REFILL 8 1,718,000.00 77564 97.70% C 1 11,448,481,587.04 96.89% C 1 2 4

567 REGUMEN TAB 5 MG 19 1,703,295.00 74667 94.05% C 1 11,453,616,882.04 96.94% C 1 2 10

568 VAXIGRIP 0,25 ML 20 1,700,000.00 74181 93.44% C 1 11,455,316,882.04 96.95% C 1 2 10

569 SANDIM.NEORAL SOFT CAP 25MG 2 1,680,063.00 79060.8 99.58% C 1 11,456,996,945.04 96.97% C 1 2 1

570 FARPAIN TAB 10 MG 18 1,663,200.00 74814 94.23% C 1 11,460,340,065.04 97.00% C 1 2 9

571 CAT GUT CHROMIC 2 90 CM CT

916T 1 1,654,620.00 79363.8 99.96% C 1 11,461,994,685.04 97.01% C 1 2 1

572 SULCOLON 500 MG TAB (100'S) 3 1,595,000.00 78706.8 99.14% C 1 11,466,801,685.04 97.05% C 1 2 2

573 COPPER - T LIBI SAFE LOAD KF 18 1,584,000.00 74832 94.26% C 1 11,468,385,685.04 97.06% C 1 2 9

574 ATROPINE INJ 0,25 MG/ML 6 1,564,200.00 77823 98.02% C 1 11,473,096,530.04 97.10% C 1 2 3

575 NEXIUM 20 MG 4 1,562,874.00 78420.8 98.78% C 1 11,474,659,404.04 97.12% C 1 2 2

576 CATAPRES 150 MG/ML 4 1,560,240.00 78456.8 98.82% C 1 11,476,219,644.04 97.13% C 1 2 2

577 DISH PETRI 50X9MM STYLE

(351006) 1 1,560,166.30 79384.8 99.99% C 1 11,477,779,810.34 97.14% C 1 2 1

578 NIZORAL TAB. 200 MG 4 1,558,920.00 78532.8 98.92% C 1 11,479,338,730.34 97.16% C 1 2 2

43

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 150: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

579 PROZA SYR 27 1,544,400.00 72912 91.84% C 1 11,480,883,130.34 97.17% C 1 2 14

580 NOKOBA INJEKSI 0,4 MG/2 ML 4 1,540,000.00 78500.8 98.88% C 1 11,482,423,130.34 97.18% C 1 2 2

581 DOLO NEUROBION TAB. 13 1,528,070.00 76099 95.85% C 1 11,485,484,600.34 97.21% C 1 2 7

582 CAT GUT CHROMIC 2 - 906T 1 1,527,900.00 79362.8 99.96% C 1 11,487,012,500.34 97.22% C 1 2 1

583 LASIX TABLET 40 MG 4 1,495,322.40 78604.8 99.01% C 1 11,491,508,292.74 97.26% C 1 2 2

584 PEEL NEUTRALIZER REFILL 1 LT -

8520 2 1,454,200.00 79002.8 99.51% C 1 11,495,925,562.74 97.30% C 1 2 1

585 KETOSTERIL TAB 2 1,452,000.00 79026.8 99.54% C 1 11,497,377,562.74 97.31% C 1 2 1

586 TEARS NATURALE II 15 ML 34 1,447,600.00 71624 90.22% C 1 11,498,825,162.74 97.32% C 1 2 17

587 PROLENE 5-0 8698G 45 CM 3/8 13 1 1,442,100.00 79365.8 99.97% C 1 11,500,267,262.74 97.33% C 1 2 1

588 MEPTIN SYR 60 ML 32 1,434,269.10 71922 90.59% C 1 11,504,571,431.84 97.37% C 1 2 16

589 KENACORT-A IA / ID 10 MG

INJ.5ML 15 1,425,000.00 75531 95.14% C 1 11,505,996,431.84 97.38% C 1 2 8

590 TRIMOVAX MERIEUX 19 1,396,496.20 74591 93.95% C 1 11,510,212,778.04 97.42% C 1 2 10

591 GLURENORM TAB 100'S 6 1,393,260.00 77793 97.99% C 1 11,512,999,298.04 97.44% C 1 2 3

592 FELDENE GEL 15 GR 22 1,385,571.00 73762 92.91% C 1 11,515,770,869.04 97.46% C 1 2 11

593 BUSCOPAN PLUS TAB 10 MG 5 1,384,350.00 78033 98.29% C 1 11,518,540,119.04 97.49% C 1 2 3

594 GYNAECOLOGY SET GNS-2109 /

GN109 2 1,380,280.00 79220.8 99.78% C 1 11,519,920,399.04 97.50% C 1 2 1

595 PANTOZOL INJ 40 MG 9 1,376,100.00 77191 97.23% C 1 11,521,296,499.04 97.51% C 1 2 5

596 RECOLFAR TABLET 11 1,359,600.00 76518 96.38% C 1 11,522,656,099.04 97.52% C 1 2 6

597 URDAFALK CAP 5 1,358,500.00 78058 98.32% C 1 11,524,014,599.04 97.53% C 1 2 3

598 GALVUS 50 MG 9 1,358,280.00 77047 97.05% C 1 11,525,372,879.04 97.55% C 1 2 5

599 MMR II 0.5 ML 16 1,348,160.00 75406 94.98% C 1 11,526,721,039.04 97.56% C 1 2 8

600 VOLINOL-500 KAPLET 4 1,336,500.00 78600.8 99.00% C 1 11,528,057,539.04 97.57% C 1 2 2

601 CERNEVIT INJ 11 1,334,100.00 76540 96.41% C 1 11,529,391,639.04 97.58% C 1 2 6

602 OLEUM OLIVARUM 1 L 12 1,320,000.00 76472 96.32% C 1 11,532,045,169.04 97.60% C 1 2 6

603 PEPZOL 40MG INJ 10 1,320,000.00 76818 96.76% C 1 11,533,365,169.04 97.61% C 1 2 5

604 IMPRESIAL 400 MG 2 1,309,000.00 79108.8 99.64% C 1 11,537,308,526.04 97.65% C 1 2 1

605 OBIPLUZ 21 1,305,150.00 73957 93.15% C 1 11,539,920,476.04 97.67% C 1 2 11

44

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 151: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

606 LIDOCAIN 2% INJ KF 7 1,295,000.00 77657 97.81% C 1 11,541,215,476.04 97.68% C 1 2 4

607 TUBE 15 ML 17X120 MM PP W/SC

CAP 50/PAC (352097) 10 1,292,256.00 76998 96.98% C 1 11,542,507,732.04 97.69% C 1 2 5

608 HEPA FILTER LUNACEL 12X12X6"

JAF 1 1,287,000.00 79345.8 99.94% C 1 11,543,794,732.04 97.70% C 1 2 1

609 INH 300 CIBA 22 1,282,600.00 73784 92.94% C 1 11,545,077,332.04 97.71% C 1 2 11

610 EVALEN GEL 0,1% 10 GR 30 1,237,500.00 72481 91.30% C 1 11,547,561,132.04 97.73% C 1 2 15

611 TINEURON TAB 5 1,237,500.00 78123 98.40% C 1 11,548,798,632.04 97.74% C 1 2 3

612 CLINIMIX N9G15E 4 1,232,000.00 78536.8 98.92% C 1 11,550,030,632.04 97.75% C 1 2 2

613 GAMEX POWDER FREE (PF) SZ 8 2 1,232,000.00 79204.8 99.76% C 1 11,551,262,632.04 97.76% C 1 2 1

614 CLARITIN 10 MG 2 1,230,042.00 79088.8 99.62% C 1 11,552,492,674.04 97.78% C 1 2 1

615 XENICAL 120 MG 6 1,213,905.00 77877 98.09% C 1 11,554,935,379.68 97.80% C 1 2 3

616 ETUROL CAPS 3 1,210,000.00 78898.8 99.38% C 1 11,556,145,379.68 97.81% C 1 2 2

617 BIONIC LOTION - 8409 5 1,201,200.00 78043 98.30% C 1 11,557,346,579.68 97.82% C 1 2 3

618 LCD @ 1 LITER 1 1,200,000.00 79376.8 99.98% C 1 11,558,546,579.68 97.83% C 1 2 1

619 LAPICEF SYR 125 MG 31 1,193,500.00 72204 90.95% C 1 11,559,740,079.68 97.84% C 1 2 16

620 TRIAMINIC NEO DROP 29 1,191,960.00 72718 91.59% C 1 11,560,932,039.68 97.85% C 1 2 15

621 DOM TAB 10 MG 18 1,188,000.00 74850 94.28% C 1 11,562,120,039.68 97.86% C 1 2 9

622 INVICLOT INJ 19 1,184,700.00 74439 93.76% C 1 11,563,304,739.68 97.87% C 1 2 10

623 EPPENDORF TIPS (epTips SINGLE) 2-

200uL BIOPUR 2 1,177,000.00 79172.8 99.72% C 1 11,564,481,739.68 97.88% C 1 2 1

624 PARATUSIN TAB'S 200'S 9 1,162,700.00 77110 97.13% C 1 11,565,644,439.68 97.89% C 1 2 5

625 HYPAVIX 10 CM X 5 M 10 1,155,000.00 76938 96.91% C 1 11,567,958,289.68 97.91% C 1 2 5

626 FLIXOTIDE NEBULES 0,5 MG/2ML 6 1,148,400.00 77835 98.04% C 1 11,569,106,689.68 97.92% C 1 2 3

627 VAXIGRIP 0,5 ML 9 1,143,895.50 77137 97.16% C 1 11,570,250,585.18 97.93% C 1 2 5

628 UROGETIK 100 MG 3 1,126,243.80 78904.8 99.39% C 1 11,571,376,828.98 97.93% C 1 2 2

629 CAPORIT 65% BRATACO 3 1,124,999.88 78958.8 99.45% C 1 11,572,501,828.86 97.94% C 1 2 2

630 HI-BONE 12 1,108,800.00 76376 96.20% C 1 11,575,837,468.86 97.97% C 1 2 6

631 A-B VASK TAB 5 MG 8 1,108,800.00 77356 97.44% C 1 11,576,946,268.86 97.98% C 1 2 4

45

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 152: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

632 BESTALIN TAB HCl 25 MG 4 1,100,000.00 78552.8 98.94% C 1 11,578,046,268.86 97.99% C 1 2 2

633 MYCO Z OINTMENT 10 GR 17 1,096,125.80 75171 94.68% C 1 11,579,142,394.66 98.00% C 1 2 9

634 KONDOM SUTRA 12'S 10 1,090,808.40 76908 96.87% C 1 11,580,233,203.06 98.01% C 1 2 5

635 EZEREE ICC CR 50 GR 11 1,089,000.00 76683 96.59% C 1 11,581,322,203.06 98.02% C 1 2 6

636 FLAGYL SUPP. 0,5 GR 10 1,082,983.00 76838 96.78% C 1 11,582,405,186.06 98.03% C 1 2 5

637 COUNTAINER 110 ML 4.50Z PP

W/PETG LID (354013) 1 1,076,842.80 79383.8 99.99% C 1 11,583,482,028.86 98.04% C 1 2 1

638 TARIFLOX 200 MG 5 1,072,500.00 78128 98.41% C 1 11,584,554,528.86 98.05% C 1 2 3

639 ALINAMIN F INJ 25 MG / 10 ML 17 1,057,933.80 75290 94.83% C 1 11,585,612,462.66 98.06% C 1 2 9

640 DISPENSER MULTIFOLD 10 1,053,000.00 77038 97.03% C 1 11,586,665,462.66 98.06% C 1 2 5

641 HYPAVIX 5 CM X 5 M 15 1,050,000.00 75786 95.46% C 1 11,588,766,457.66 98.08% C 1 2 8

642 PEDIAGROW SYR 200 ML 25 1,045,550.00 73224 92.23% C 1 11,589,812,007.66 98.09% C 1 2 13

643 FUCOIDAN 100 5 1,039,500.00 78213 98.51% C 1 11,591,891,007.66 98.11% C 1 2 3

644 GLUCOPHAGE XR 500 MG 5 1,028,500.00 78143 98.43% C 1 11,593,951,401.16 98.13% C 1 2 3

645 PONSTAN FC 500 MG 5 1,024,320.00 78173 98.46% C 1 11,594,975,721.16 98.13% C 1 2 3

646 MELOXICAM 7.5 MG NOVELL 25 1,017,500.00 73324 92.36% C 1 11,595,993,221.16 98.14% C 1 2 13

647 EFLAGEN 50 MG 11 1,014,200.00 76606 96.49% C 1 11,597,007,421.16 98.15% C 1 2 6

648 DISH TC 100X20MM STYLE 353003 1 1,005,040.30 79385.8 99.99% C 1 11,598,012,461.46 98.16% C 1 2 1

649 LEUKOMED T PLUS 72382-00 (7,2x5

CM/PCS) 4 998,800.00 78680.8 99.10% C 1 11,599,011,261.46 98.17% C 1 2 2

650 PROLENE ETHICON 3-0 W.8684 1 998,470.00 79364.8 99.97% C 1 11,600,009,731.46 98.18% C 1 2 1

651 FAKTU SUPP. 12 990,000.00 76388 96.22% C 1 11,600,999,731.46 98.19% C 1 2 6

652 CIPROFLOXACIN 500 MG BERNO 27 980,100.00 72858 91.77% C 1 11,602,962,351.46 98.20% C 1 2 14

653 SOFTA-MAN 1000 ML 6 979,000.00 77943 98.17% C 1 11,603,941,351.46 98.21% C 1 2 3

654 ACYCLOVIR 400 MG NOVELL 31 977,271.90 72359 91.14% C 1 11,604,918,623.36 98.22% C 1 2 16

655 CICACARE 12 X 15 1 970,200.00 79381.8 99.99% C 1 11,605,888,823.36 98.23% C 1 2 1

656 TISSUE LIVI EVO "ELEGANT"

(UNWARP) (150 ROLL X 238 4 968,210.60 78684.8 99.11% C 1 11,606,857,033.96 98.24% C 1 2 2

657 LIPITOR 10 MG 2 962,599.00 79072.8 99.60% C 1 11,607,819,632.96 98.24% C 1 2 1

658 MILOZ 5 MG INJ 5 962,500.00 78243 98.55% C 1 11,608,782,132.96 98.25% C 1 2 3

46

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 153: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

659 MYONEP 100 TABLET 3 957,000.00 78796.8 99.25% C 1 11,609,739,132.96 98.26% C 1 2 2

660 APOLAR CR. 10 GR 31 954,800.00 72049 90.75% C 1 11,610,693,932.96 98.27% C 1 2 16

661 BLOPRESS 8 MG 6 954,030.00 77895 98.11% C 1 11,611,647,962.96 98.28% C 1 2 3

662 AUTOCLATAPE 3/4 3M 7 943,800.00 77762 97.95% C 1 11,612,591,762.96 98.28% C 1 2 4

663 DAKTARIN DIAPER 0.25 % OINT 10

GR 19 942,590.00 74496 93.83% C 1 11,613,534,352.96 98.29% C 1 2 10

664 URIXIN TAB 1 936,485.00 79223.8 99.79% C 1 11,614,470,837.96 98.30% C 1 2 1

665 ETIFLOX 400 MG TAB 2 935,000.00 79018.8 99.53% C 1 11,615,405,837.96 98.31% C 1 2 1

666 HIBICET 5 LITER 1 935,000.00 79344.8 99.94% C 1 11,616,340,837.96 98.32% C 1 2 1

667 FOLLEY CATHETER 2-WAY

REMEDI SZ. 8 20 924,000.00 74401 93.71% C 1 11,618,195,569.96 98.33% C 1 2 10

668 TEGADERM KECIL (KODE: 1624) 2 924,000.00 79212.8 99.77% C 1 11,619,119,569.96 98.34% C 1 2 1

669 ALBOTHYL CONC. 10 ML 34 916,300.00 71556 90.13% C 1 11,620,035,869.96 98.35% C 1 2 17

670 BRAXIDIN (100'S) 13 915,200.00 76164 95.93% C 1 11,620,951,069.96 98.35% C 1 2 7

671 TETAGAM P 250 IU 5 907,500.00 78068 98.33% C 1 11,621,858,569.96 98.36% C 1 2 3

672 KALBAMIN 10% 10 902,000.00 76788 96.72% C 1 11,622,760,569.96 98.37% C 1 2 5

673 CERAKLIN BAR 18 899,800.00 75066 94.55% C 1 11,623,660,369.96 98.38% C 1 2 9

674 MEDIAMER B6 4 897,600.00 78468.8 98.84% C 1 11,624,557,969.96 98.38% C 1 2 2

675 BLUE SENSOR ELEKTRODE EKG

AMBU R-00-S/25 8 896,500.00 77548 97.68% C 1 11,625,454,469.96 98.39% C 1 2 4

676 NON TOXIC SYRINGE 1 893,750.00 79351.8 99.95% C 1 11,626,348,219.96 98.40% C 1 2 1

677 VASCUPRAX CAPSUL100 3 892,100.00 78736.8 99.17% C 1 11,627,240,319.96 98.41% C 1 2 2

678 MELANOX ES 18 891,000.00 74940 94.39% C 1 11,629,023,144.96 98.42% C 1 2 9

679 CLOPIDOGREL 75MG 3 891,000.00 78718.8 99.15% C 1 11,629,914,144.96 98.43% C 1 2 2

680 HAEMOCAINE OINTMENT 15 GR 17 885,500.00 75205 94.73% C 1 11,630,799,644.96 98.44% C 1 2 9

681 LAPICEF SYR 250 MG 14 885,500.00 75856 95.55% C 1 11,631,685,144.96 98.45% C 1 2 7

682 ADALAT OROS 30 MG 4 876,700.00 78424.8 98.78% C 1 11,632,561,844.96 98.45% C 1 2 2

683 GLYCOLIC ACID 20% 59 ML - 8502 1 872,300.00 79237.8 99.81% C 1 11,633,434,144.96 98.46% C 1 2 1

684 CURETTE SOUPLE (PRODIMED)

(KANUL) D: 5 MM 10 868,500.10 76978 96.96% C 1 11,634,302,645.06 98.47% C 1 2

5

47

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 154: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

685 UMBILICAL CATH SINGLE LUMEN

3,5 FR 40 CM (1270.02) 3 864,600.00 78940.8 99.43% C 1 11,635,167,245.06 98.47% C 1 2 2

686 MASKER DISPOSIBLE LONG BAND

Y-5001-S SIGMA 16 862,400.00 75486 95.08% C 1 11,636,029,645.06 98.48% C 1 2 8

687 PIPET SEROL 10 ML BY 1/10 ML

INCR (357551) 1 861,432.00 79388.8 100.00% C 1 11,636,891,077.06 98.49% C 1 2 1

688 CEFILA DS 100 MG / 5 ML 12 858,000.00 76316 96.13% C 1 11,637,749,077.06 98.50% C 1 2 6

689 OMZ INJ 10 ML 7 847,000.00 77622 97.77% C 1 11,639,453,659.06 98.51% C 1 2 4

690 LODIA 16 844,800.00 75454 95.04% C 1 11,641,143,681.46 98.53% C 1 2 8

691 NORVASK 5 MG 4 840,444.00 78592.8 98.99% C 1 11,641,984,125.46 98.53% C 1 2 2

692 NEOBOOST SYR 18 836,550.00 74796 94.21% C 1 11,642,820,675.46 98.54% C 1 2 9

693 ACTIFED PLUS EXP 60 ML (HIJAU) 34 830,142.50 71488 90.04% C 1 11,644,481,317.96 98.55% C 1 2 17

694 MICROLAX ISI 3'S 20 825,000.00 74141 93.39% C 1 11,645,306,317.96 98.56% C 1 2 10

695 RATIVOL INJ 3% 5 825,000.00 78258 98.57% C 1 11,646,131,317.96 98.57% C 1 2 3

696 ANALSIK FILM-COATED CAPLET 8 822,800.00 77468 97.58% C 1 11,646,954,117.96 98.57% C 1 2 4

697 BUSCOPAN 10 MG 4 819,940.00 78448.8 98.81% C 1 11,647,774,057.96 98.58% C 1 2 2

698 NOVAS BAR 18 814,000.00 75084 94.57% C 1 11,648,588,057.96 98.59% C 1 2 9

699 CTG PAPER ROLL BIONET 5 814,000.00 78333 98.67% C 1 11,649,402,057.96 98.60% C 1 2 3

700 BEROTEC 0,1% SOL 50 ML 4 799,590.00 78452.8 98.82% C 1 11,651,011,635.96 98.61% C 1 2 2

701 DOMINAL DROP 5 MG/ ML 29 797,500.00 72660 91.52% C 1 11,651,809,135.96 98.62% C 1 2 15

702 MYOMERGIN INJ. 10 AMP / 1CC 22 793,100.00 73674 92.80% C 1 11,652,602,235.96 98.62% C 1 2 11

703 ALCOHOL 96% @ 1 L BRATACO 15 792,744.90 75756 95.42% C 1 11,653,394,980.86 98.63% C 1 2 8

704 CYCLOFEM 0,5 ML 5 789,800.00 78228 98.53% C 1 11,654,184,780.86 98.64% C 1 2 3

705 FIONAT 0.4MG 13 786,500.00 76008 95.74% C 1 11,654,971,280.86 98.64% C 1 2 7

706 PARASOL SPF 30 LOT 120 ML 12 762,300.00 76400 96.23% C 1 11,655,733,580.86 98.65% C 1 2 6

707 TRANSAMIN 250 MG TAB 5 759,000.00 78163 98.45% C 1 11,657,251,580.86 98.66% C 1 2 3

708 PERSANTIN 25 MG SCT 200'S 2 755,480.00 78988.8 99.49% C 1 11,658,007,060.86 98.67% C 1 2 1

709 SUMAGESIC TABLET 22 755,040.00 73740 92.88% C 1 11,658,762,100.86 98.67% C 1 2 11

710 ULTRA SMOOTH LOT. 200 ML - 8011 3 738,100.00 78715.8 99.15% C 1 11,660,239,400.86 98.69% C 1 2 2

711 INCLARIN TAB 10 MG ( 50'S ) 3 738,100.00 78742.8 99.18% C 1 11,660,977,500.86 98.69% C 1 2 2

48

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 155: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

712 BEPROSALIC OINT. 15 GR 20 735,680.00 74261 93.54% C 1 11,661,713,180.86 98.70% C 1 2 10

713 CAFERGOT 1 MG (100'S) 1 732,945.40 79279.8 99.86% C 1 11,663,181,201.26 98.71% C 1 2 1

714 FITAJOINT ROLLER GEL 30 MG 12 726,000.00 76292 96.10% C 1 11,663,907,201.26 98.72% C 1 2 6

715 EPPENDORF TIPS STANDARD 50-

1000 UL (BLUE TIPS) 1 723,250.00 79339.8 99.93% C 1 11,664,630,451.26 98.72% C 1 2 1

716 PIPET SEROL 1 ML By /100 ML INCR

Cat 1 717,931.50 79387.8 99.99% C 1 11,666,068,761.76 98.74% C 1 2 1

717 SOFT U DERM INTENSIVE 26 715,000.00 73045 92.01% C 1 11,666,783,761.76 98.74% C 1 2 13

718 NEEDLE 23 G TERUMO 6 715,000.00 77979 98.22% C 1 11,667,498,761.76 98.75% C 1 2 3

719 UNWIRE TEST TUBE RACK 16MM

WHITE RESMER 3 712,800.00 78931.8 99.42% C 1 11,668,211,561.76 98.75% C 1 2 2

720 UNWIRE TEST TUBE RACK SZ. 20

mm (10X4) WHITE 3 712,800.00 78937.8 99.43% C 1 11,668,924,361.76 98.76% C 1 2 2

721 LIDOCAIN HCL 2% INJ KF 7 706,998.60 77650 97.81% C 1 11,669,631,360.36 98.77% C 1 2 4

722 AMADIAB 2 MG 4 704,000.00 78548.8 98.94% C 1 11,670,335,360.36 98.77% C 1 2 2

723 HIBERIX PFS 4 699,600.00 78520.8 98.90% C 1 11,671,034,960.36 98.78% C 1 2 2

724 CEFIXIME 100 MG/5 MG SIRUP

KERING 23 695,750.00 73607 92.71% C 1 11,671,730,710.36 98.78% C 1 2 12

725 SANPRIMA TAB 9 693,000.00 77155 97.18% C 1 11,672,423,710.36 98.79% C 1 2 5

726 METHOTREXTAT 2.5MG EBEWE 6 693,000.00 77829 98.03% C 1 11,673,116,710.36 98.80% C 1 2 3

727 UROTRACTIN 400 MG 4 679,800.00 78632.8 99.04% C 1 11,674,486,540.36 98.81% C 1 2 2

728 RETIN A 0,05% CREAM 20 GR 10 677,407.50 76778 96.71% C 1 11,675,163,947.86 98.81% C 1 2 5

729 MYRTILLE-C MASK PEEL OFF 1 KG 1 674,960.00 79321.8 99.91% C 1 11,675,838,907.86 98.82% C 1 2 1

730 TRIAMINIC PILEK 60 ML 23 672,320.00 73515 92.60% C 1 11,676,511,227.86 98.82% C 1 2 12

731 CEFAT DRY SYRUP 17 671,858.00 75307 94.85% C 1 11,677,183,085.86 98.83% C 1 2 9

732 GELAFUSAL INFUSION 500 ML 4 660,000.00 78484.8 98.86% C 1 11,678,503,085.86 98.84% C 1 2 2

733 PEPZOL TAB 40MG 4 660,000.00 78564.8 98.96% C 1 11,679,163,085.86 98.85% C 1 2 2

734 MILOZ 15 MG INJ 3 660,000.00 78847.8 99.31% C 1 11,679,823,085.86 98.85% C 1 2 2

735 SPUIT 50 CC CATETER TIP TERUMO 1 660,000.00 79361.8 99.96% C 1 11,680,483,085.86 98.86% C 1 2 1

736 LEXOTAN 6 MG 1 658,631.00 79292.8 99.88% C 1 11,681,141,716.86 98.86% C 1 2 1

49

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 156: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

737 MYCORINE CREAM 15 GR 20 654,500.00 74081 93.31% C 1 11,681,796,216.86 98.87% C 1 2 10

738 AMLODIPINE 5 MG MEDIKON 20 647,999.00 74301 93.59% C 1 11,682,444,215.86 98.87% C 1 2 10

739 ASCARDIA 80 9 643,500.00 77092 97.10% C 1 11,683,731,875.86 98.89% C 1 2 5

740 TISSUE LIVI EVO KITCHEN ROL

TOWEL MAXI (12 ROLL X 4 642,475.04 78688.8 99.11% C 1 11,684,374,350.90 98.89% C 1 2 2

741 TORASIC 10 MG TAB 6 640,200.00 77847 98.05% C 1 11,685,014,550.90 98.90% C 1 2 3

742 CEFADROXIL 500 MG SANBE 7 635,042.10 77699 97.87% C 1 11,686,284,843.00 98.91% C 1 2 4

743 CEFOBID INJ 1 GRAM 2 634,975.00 79070.8 99.60% C 1 11,686,919,818.00 98.91% C 1 2 1

744 DISPENSER JRT 8 632,000.00 77556 97.69% C 1 11,687,551,818.00 98.92% C 1 2 4

745 CEFADROXIL 500 MG KAP

INDOFARMA 15 622,417.40 75726 95.38% C 1 11,688,174,235.40 98.92% C 1 2 8

746 TETANUS TOXOID 5 ML (JERAP

TETANUS) 9 619,410.00 77182 97.22% C 1 11,688,793,645.40 98.93% C 1 2 5

747 PHYSIOGEL CR AI 50 ML 5 618,750.00 78288 98.61% C 1 11,689,412,395.40 98.93% C 1 2 3

748 TOPCILLIN 500 MG TAB 8 616,000.00 77524 97.65% C 1 11,690,028,395.40 98.94% C 1 2 4

749 ENZYPLEX TAB'S 8 613,692.20 77364 97.45% C 1 11,690,642,087.60 98.94% C 1 2 4

750 IMODIUM 1 610,720.00 79257.8 99.83% C 1 11,691,252,807.60 98.95% C 1 2 1

751 APIALYS DROP 10 ML 22 605,000.00 73696 92.83% C 1 11,691,857,807.60 98.95% C 1 2 11

752 EPHEDRIN HCL INJ. 5 605,000.00 78073 98.34% C 1 11,692,462,807.60 98.96% C 1 2 3

753 DERMATIX ULTRA GEL 7GR 5 600,000.50 78293 98.62% C 1 11,693,062,808.10 98.96% C 1 2 3

754 PULMICORT RESPULES 0.25MG 2 595,881.00 78980.8 99.48% C 1 11,693,658,689.10 98.97% C 1 2 1

755 THREE WAY STOP COCK BUNTUT

JMS 20 594,000.00 74381 93.69% C 1 11,694,252,689.10 98.97% C 1 2 10

756 SIMBADO 10 MG 3 594,000.00 78799.8 99.25% C 1 11,694,846,689.10 98.98% C 1 2 2

757 PROTOPIC OINT 0,1% 2 594,000.00 79032.8 99.55% C 1 11,695,440,689.10 98.98% C 1 2 1

758 STUGERON 25 MG 1 590,205.00 79259.8 99.83% C 1 11,696,030,894.10 98.99% C 1 2 1

759 REDOXON EFF. ZINC DOUBLE

ACTION 23 589,693.50 73469 92.54% C 1 11,696,620,587.60 98.99% C 1 2 12

760 TENSOCREPE 4" (10CMX4,5M) 10 588,632.00 77028 97.02% C 1 11,697,209,219.60 99.00% C 1 2 5

761 DIGOXIN 100 TAB 6 585,354.00 77871 98.08% C 1 11,697,794,573.60 99.00% C 1 2 3

762 PYNOCARE SOFTGEL CAPS 3 577,500.00 78907.8 99.39% C 1 11,698,372,073.60 99.01% C 1 2 2

50

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 157: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

763 NEW DIATABS TAB 13 574,310.00 76034 95.77% C 1 11,698,946,383.60 99.01% C 1 2 7

764 SILK BLK 75 CM M3 W33301 1 558,690.00 79366.8 99.97% C 1 11,699,505,073.60 99.02% C 1 2 1

765 GARAMYCINE CR. 5 GR 23 550,022.00 73561 92.66% C 1 11,701,715,435.60 99.04% C 1 2 12

766 ZINKID 20 MG (100 TAB) 2 550,000.00 79146.8 99.69% C 1 11,702,265,435.60 99.04% C 1 2 1

767 UNWIRE HALF-RACK 16MM WHITE

RESMER 3 547,800.00 78934.8 99.42% C 1 11,703,362,135.60 99.05% C 1 2 2

768 AMOXICILLIN 500 MG BERNO 11 544,500.00 76507 96.37% C 1 11,703,906,635.60 99.06% C 1 2 6

769 BIONECT CREAM 15 GR 6 544,500.00 77805 98.00% C 1 11,704,451,135.60 99.06% C 1 2 3

770 TRANSOFIX 4.8 544,500.00 78412.8 98.77% C 1 11,704,995,635.60 99.07% C 1 2 2

771 LEXZEPAM 3 MG 3 544,500.00 78808.8 99.27% C 1 11,705,540,135.60 99.07% C 1 2 2

772 MUCOPECT ELIX. PED. 60 ML 15

MG/ 5 ML 15 536,470.00 75516 95.12% C 1 11,706,076,605.60 99.07% C 1 2 8

773 CELESTAMINE SYR 30 ML 22 536,030.00 73806 92.96% C 1 11,706,612,635.60 99.08% C 1 2 11

774 BACTRIM ADULT TAB (50 X 10'S) 20 535,999.20 74161 93.41% C 1 11,707,148,634.80 99.08% C 1 2 10

775 DEXTAMINE TAB 1 535,271.00 79325.8 99.92% C 1 11,707,683,905.80 99.09% C 1 2 1

776 UMBILICAL CATH SINGLE LUMEN

5 RR 40 CM (1270.05) 3 534,600.00 78943.8 99.44% C 1 11,708,218,505.80 99.09% C 1 2 2

777 CELESTODERM VG CR 10 GR 8 530,992.00 77420 97.52% C 1 11,708,749,497.80 99.10% C 1 2 4

778 ITRACONAZOLE 100MG 4 528,000.00 78440.8 98.80% C 1 11,709,277,497.80 99.10% C 1 2 2

779 DOPAMET TAB 250 MG 3 528,000.00 78691.8 99.12% C 1 11,709,805,497.80 99.11% C 1 2 2

780 TRIAMINIC BATUK 60 ML 18 524,920.00 74922 94.37% C 1 11,710,330,417.80 99.11% C 1 2 9

781 ALDACTONE 25 MG 3 523,908.00 78829.8 99.29% C 1 11,710,854,325.80 99.12% C 1 2 2

782 ESTER C HOLISTICARE 17 522,032.50 75341 94.90% C 1 11,711,376,358.30 99.12% C 1 2 9

783 CAPSUL KOSONG PD/SHR "1" 20 519,500.05 74361 93.66% C 1 11,711,895,858.35 99.12% C 1 2 10

784 IBERET 500 MG 2 517,209.00 78972.8 99.47% C 1 11,712,413,067.35 99.13% C 1 2 1

785 GUEDEL AIRWAY RED SZ. 00 RUSH 5 515,750.00 78383 98.73% C 1 11,712,928,817.35 99.13% C 1 2 3

786 GUEDEL AIRWAY RED SZ. 1 RUSH 5 515,750.00 78388 98.74% C 1 11,713,444,567.35 99.14% C 1 2 3

787 MEDIKLIN GEL 31 511,500.00 72328 91.10% C 1 11,713,956,067.35 99.14% C 1 2 16

788 SALBRON 4 MG TAB 18 509,058.00 75030 94.51% C 1 11,714,465,125.35 99.15% C 1 2 9

789 ALCOHOL SWAB DUA PLY

ONEMED 22 508,200.00 73894 93.07% C 1 11,714,973,325.35 99.15% C 1 2

11

51

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 158: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

790 RIFAMPICIN 450 MG GKF 8 504,024.40 77348 97.43% C 1 11,715,477,349.75 99.15% C 1 2 4

791 TAMOFEN TAB 10 MG 7 503,965.00 77629 97.78% C 1 11,715,981,314.75 99.16% C 1 2 4

792 ASTHAROL TAB 5 497,750.00 78253 98.57% C 1 11,716,479,064.75 99.16% C 1 2 3

793 PANADOL DROP 18 493,270.80 74958 94.42% C 1 11,716,972,335.55 99.17% C 1 2 9

794 MASKER PEDIATRIK OXYGEN

REBREATHING(1122) 15 486,750.00 75771 95.44% C 1 11,717,459,085.55 99.17% C 1 2 8

795 KA-EN 3B 500 ML 31 485,481.70 72235 90.99% C 1 11,717,944,567.25 99.18% C 1 2 16

796 SURGICAL CAP GREEN SIGMA 8 484,000.00 77580 97.72% C 1 11,718,428,567.25 99.18% C 1 2 4

797 MASKER PEDIATRIK NON-

REBREATHER (1140) 7 481,250.00 77769 97.96% C 1 11,719,391,617.25 99.19% C 1 2 4

798 PANADOL (BIRU) 10 474,986.00 76888 96.85% C 1 11,719,866,603.25 99.19% C 1 2 5

799 TERRACORTRIL OPHTH 33 471,900.00 71857 90.51% C 1 11,720,338,503.25 99.20% C 1 2 17

800 ANDALAN KONDOM 24 PACK (3'S) 9 471,799.60 77164 97.19% C 1 11,720,810,302.85 99.20% C 1 2 5

801 GLISODIN CAPS 3 470,250.00 78751.8 99.19% C 1 11,721,280,552.85 99.20% C 1 2 2

802 FUCICORT CREAM 5 GR 7 469,700.00 77601 97.74% C 1 11,721,750,252.85 99.21% C 1 2 4

803 LASMALIN TAB 2,5 MG 5 467,500.00 78118 98.40% C 1 11,722,217,752.85 99.21% C 1 2 3

804 NOVOPEN 3 1 463,200.00 79352.8 99.95% C 1 11,722,680,952.85 99.22% C 1 2 1

805 VOMETRON SYR 6 462,000.00 77865 98.08% C 1 11,723,142,952.85 99.22% C 1 2 3

806 HIPNOZ INJ 5MG/5ML 5 456,500.00 78183 98.48% C 1 11,723,599,452.85 99.22% C 1 2 3

807 ZANTAC 150 MG 5 455,999.50 78083 98.35% C 1 11,724,055,452.35 99.23% C 1 2 3

808 DIPROSALIC OINT 10 GR 6 452,232.00 77883 98.10% C 1 11,724,507,684.35 99.23% C 1 2 3

809 CORTIDEX TAB 20 451,000.00 74221 93.49% C 1 11,724,958,684.35 99.23% C 1 2 10

810 ANDALAN IUD-CU 375 SLEEK 9 450,004.50 77173 97.20% C 1 11,725,408,688.85 99.24% C 1 2 5

811 BEPANTHEN OINT. 20 GR 13 449,141.00 76021 95.75% C 1 11,725,857,829.85 99.24% C 1 2 7

812 TREMENZA TAB 5 448,250.00 78268 98.58% C 1 11,726,306,079.85 99.25% C 1 2 3

813 BISTURI AESCULAP B'BRAUN SZ 22

(100'S) 2 446,600.00 79162.8 99.71% C 1 11,727,199,279.85 99.25% C 1 2 1

814 DISFLATYL TABLET 8 444,400.00 77412 97.51% C 1 11,727,643,679.85 99.26% C 1 2 4

815 PREDNOX KAPLET 4 MG 2 440,000.00 79080.8 99.61% C 1 11,728,083,679.85 99.26% C 1 2 1

816 ZINC 60 KAPSUL 3 435,600.00 78820.8 99.28% C 1 11,728,519,279.85 99.26% C 1 2 2

52

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 159: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

817 BRICASMA INJEKSI 0,5 MG/ML 5 434,313.00 78018 98.27% C 1 11,728,953,592.85 99.27% C 1 2 3

818 CENDO FENICOL EYE OINT 3,5 23 423,775.00 73630 92.74% C 1 11,729,809,126.65 99.28% C 1 2 12

819 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 14

(10'S) 2 420,000.00 79198.8 99.76% C 1 11,730,229,126.65 99.28% C 1 2 1

820 PANTOZOL TAB 20 MG 4 415,800.00 78596.8 99.00% C 1 11,730,644,926.65 99.28% C 1 2 2

821 TRANSAMIN INJ. 250 MG 5 412,500.00 78168 98.46% C 1 11,731,057,426.65 99.29% C 1 2 3

822 TARIFLOX 400MG 1 412,500.00 79273.8 99.85% C 1 11,731,469,926.65 99.29% C 1 2 1

823 ENERVON C STRIP 4 TAB (10X10'S) 5 411,251.50 78233 98.54% C 1 11,731,881,178.15 99.29% C 1 2 3

824 ISOMIL ADVANCE 400GR 4 410,731.20 78416.8 98.77% C 1 11,732,291,909.35 99.30% C 1 2 2

825 CIPROXIN XR 500 MG 2 408,870.00 78982.8 99.48% C 1 11,732,700,779.35 99.30% C 1 2 1

826 BORAGINOL S OINT. @ 15 GR 8 408,636.80 77444 97.55% C 1 11,733,109,416.15 99.30% C 1 2 4

827 BRICASMA 2,5 MG 2 408,200.10 78978.8 99.48% C 1 11,733,517,616.25 99.31% C 1 2 1

828 ATIVAN 1 MG TAB 1 404,800.00 79305.8 99.89% C 1 11,733,922,416.25 99.31% C 1 2 1

829 AMINOPHYLLINUM 2,4% 24 AMP/10

CC 3 400,592.50 78727.8 99.16% C 1 11,734,323,008.75 99.31% C 1 2 2

830 SIMVASTATIN TAB 10 MG NOVELL 26 400,142.60 73149 92.14% C 1 11,734,723,151.35 99.32% C 1 2 13

831 SPUIT 20 CC TERUMO BOX 1 398,200.00 79360.8 99.96% C 1 11,735,121,351.35 99.32% C 1 2 1

832 LASIX INJ 10 MG / 10ML 7 396,922.90 77727 97.90% C 1 11,735,518,274.25 99.32% C 1 2 4

833 FOLAMIL CAP @ 100 4 396,000.00 78480.8 98.85% C 1 11,735,914,274.25 99.33% C 1 2 2

834 PUMPITOR INJ 3 396,000.00 78868.8 99.34% C 1 11,736,310,274.25 99.33% C 1 2 2

835 MICROPORE 3M 1/2" (1 CM) 24'S 34 392,700.00 71692 90.30% C 1 11,736,702,974.25 99.33% C 1 2 17

836 DEXAMETHASONE 0,5 MG TAB

GKF 7 392,531.70 77636 97.79% C 1 11,737,095,505.95 99.34% C 1 2 4

837 BISOLVON ELIXIR 60 ML 18 391,380.00 74742 94.14% C 1 11,737,486,885.95 99.34% C 1 2 9

838 CATAPRES 0,15 MG 1 390,060.00 79233.8 99.80% C 1 11,737,876,945.95 99.34% C 1 2 1

839 NUTRILON PREMATURE 400 GR 3 390,030.00 78841.8 99.31% C 1 11,738,266,975.95 99.35% C 1 2 2

840 CENDO FENICOL 0,5% ED 15 387,750.00 75741 95.40% C 1 11,738,654,725.95 99.35% C 1 2 8

841 SANGOBION 250 CAPS 2 387,558.60 79054.8 99.58% C 1 11,739,042,284.55 99.35% C 1 2 1

842 BECOMBION DROP 19 385,557.70 74553 93.90% C 1 11,739,427,842.25 99.36% C 1 2 10

53

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 160: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

843 CEFOTAXIME INJ 1GR 5 385,000.00 78063 98.33% C 1 11,739,812,842.25 99.36% C 1 2 3

844 PREGVOMIT TAB. SALUT GULA 2 385,000.00 79022.8 99.53% C 1 11,740,197,842.25 99.36% C 1 2 1

845 CRYO VIAL NUNC 1,8 ML 1 385,000.00 79337.8 99.93% C 1 11,740,582,842.25 99.37% C 1 2 1

846 ELKANA TABLET 6 384,450.00 77919 98.14% C 1 11,740,967,292.25 99.37% C 1 2 3

847 MYLANTA LIQ. 150 ML 15 382,800.00 75666 95.31% C 1 11,741,350,092.25 99.37% C 1 2 8

848 AMOXSAN DROP 18 380,754.00 74994 94.46% C 1 11,741,730,846.25 99.38% C 1 2 9

849 MEPTIN INHALATION SOL 0.3 ML 2 376,868.80 79062.8 99.59% C 1 11,742,107,715.05 99.38% C 1 2 1

850 CLARINASE TAB 100 1 376,849.00 79299.8 99.88% C 1 11,742,484,564.05 99.38% C 1 2 1

851 TEMPRA FORTE 60 ML OR 12 376,200.00 76280 96.08% C 1 11,742,860,764.05 99.39% C 1 2 6

852 VITACIMIN TAB 500 MG (100'S) 7 376,007.50 77692 97.86% C 1 11,743,236,771.55 99.39% C 1 2 4

853 BETABLOK 50 MG TABLET 9 375,705.00 77065 97.07% C 1 11,743,612,476.55 99.39% C 1 2 5

854 LAXADINE EMULSI 60 ML 13 374,000.00 76047 95.79% C 1 11,744,361,356.55 99.40% C 1 2 7

855 LIGNOCAINE HYDROCHLORIDE 2%

JELLY 30 GR 5 374,000.00 78348 98.68% C 1 11,744,735,356.55 99.40% C 1 2 3

856 HAEMACCEL INFUS 2 374,000.00 79006.8 99.51% C 1 11,745,109,356.55 99.41% C 1 2 1

857 PEDIACEL 0.5 ML 1 372,499.60 79297.8 99.88% C 1 11,745,481,856.15 99.41% C 1 2 1

858 ENERVON C BTL (30'S) 15 369,913.50 75681 95.33% C 1 11,745,851,769.65 99.41% C 1 2 8

859 KANDISTATIN SUSP. 12 ML 12 369,600.00 76352 96.17% C 1 11,746,221,369.65 99.41% C 1 2 6

860 CLARITIN TABLET 2 368,874.00 79090.8 99.62% C 1 11,746,590,243.65 99.42% C 1 2 1

861 TRIAMINIC EXP 60 ML 12 368,500.00 76364 96.19% C 1 11,746,958,743.65 99.42% C 1 2 6

862 VOMETA 10 MG FLASH / 50 TAB 2 368,500.00 79010.8 99.52% C 1 11,747,327,243.65 99.42% C 1 2 1

863 M. KAYU PUTIH CAPLANG 120 ML 20 367,832.00 74321 93.61% C 1 11,747,695,075.65 99.43% C 1 2 10

864 ADALAT 10 MG 3 367,290.00 78694.8 99.12% C 1 11,748,062,365.65 99.43% C 1 2 2

865 LORATADINE 10 MG NOVELL 22 366,388.00 73828 92.99% C 1 11,748,428,753.65 99.43% C 1 2 11

866 DISUDRIN DROP 11 366,025.00 76562 96.44% C 1 11,748,794,778.65 99.44% C 1 2 6

867 RANITIDIN 150 MG BERNO 14 364,799.60 75814 95.49% C 1 11,749,159,578.25 99.44% C 1 2 7

868 AHA GA SOLUTION 50% - P19099 2 363,440.00 79128.8 99.67% C 1 11,749,523,018.25 99.44% C 1 2 1

869 PRIMPERAN 10 MG 3 363,000.00 78835.8 99.30% C 1 11,749,886,018.25 99.45% C 1 2 2

870 VIGEL 30 GR 31 358,050.00 72142 90.87% C 1 11,750,244,068.25 99.45% C 1 2 16

54

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 161: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

871 PREABOR 5 MG 4 357,720.00 78652.8 99.07% C 1 11,750,601,788.25 99.45% C 1 2 2

872 TRANSPULMIN BALSEM 10 GR 12 357,614.40 76448 96.29% C 1 11,750,959,402.65 99.45% C 1 2 6

873 STESOLID RECTAL TUBE 10 MG 2 356,400.00 78974.8 99.47% C 1 11,751,315,802.65 99.46% C 1 2 1

874 JAF DEAKLEEN DISPOSABLE PRE

FILTER 24X24X4" 2 356,400.00 79222.8 99.79% C 1 11,751,672,202.65 99.46% C 1 2 1

875 KEDACILLIN INJ 1 GR 1 355,601.40 79308.8 99.90% C 1 11,752,027,804.05 99.46% C 1 2 1

876 PREDNISON 5 MG TAB GKF 6 355,000.80 77859 98.07% C 1 11,752,382,804.85 99.47% C 1 2 3

877 VENTOLIN INHALER (200 DOSES) 4 352,000.00 78524.8 98.91% C 1 11,752,734,804.85 99.47% C 1 2 2

878 UMBILICAL CORD CLAMPS "COSA"

(50'S) 4 352,000.00 78676.8 99.10% C 1 11,753,086,804.85 99.47% C 1 2 2

879 CURCUMA 10X10 BLISTER

DRAGEE TAB 200 MG 5 349,800.00 78208 98.51% C 1 11,753,436,604.85 99.48% C 1 2 3

880 PERKAMEN PAPER PRINT 10 349,474.00 76958 96.93% C 1 11,753,786,078.85 99.48% C 1 2 5

881 RETIN A 0,025% CREAM 20 GR 8 348,823.20 77316 97.39% C 1 11,754,134,902.05 99.48% C 1 2 4

882 PEDIALYTE REG 500 ML 17 346,978.50 75137 94.64% C 1 11,754,829,524.55 99.49% C 1 2 9

883 INFANRIX IPV HIB 1 346,500.00 79253.8 99.83% C 1 11,755,176,024.55 99.49% C 1 2 1

884 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 8

(10'S) 1 343,750.00 79372.8 99.98% C 1 11,755,519,774.55 99.49% C 1 2 1

885 LONGATIN 50 MG 1 341,000.00 79224.8 99.79% C 1 11,755,860,774.55 99.50% C 1 2 1

886 SPUIT 1 CC TUBERCULIN BD 1 341,000.00 79389.8 100.00% C 1 11,756,201,774.55 99.50% C 1 2 1

887 METHERGIN INJ. 1 ML 4 340,802.00 78588.8 98.99% C 1 11,756,542,576.55 99.50% C 1 2 2

888 FACIAL WASH SENSITIVE

IMMORTAL 19 334,400.00 74648 94.02% C 1 11,756,876,976.55 99.50% C 1 2 10

889 M. TELON KONICARE 125 ML 11 332,750.00 76551 96.42% C 1 11,757,209,726.55 99.51% C 1 2 6

890 CARIAMYL DROP 15 ML 5 330,000.00 78038 98.29% C 1 11,757,539,726.55 99.51% C 1 2 3

891 LACTACYD VAG GEL 7'S @ 5 ML 4 330,000.00 78460.8 98.83% C 1 11,757,869,726.55 99.51% C 1 2 2

892 SKIN ACTIVE CELLULAR

RESTORATION 50 GR 1 330,000.00 79238.8 99.81% C 1 11,758,199,726.55 99.52% C 1 2 1

893 SKIN ACTIVE INTENSIVE EYE

CARE 15 GR 1 330,000.00 79239.8 99.81% C 1 11,758,529,726.55 99.52% C 1 2 1

894 PROLACTA FOR MOTHER 2 328,460.00 79114.8 99.65% C 1 11,758,858,186.55 99.52% C 1 2 1

895 XYLOCAINE JELLY 30 GR. (AK) 5 325,000.00 78308 98.63% C 1 11,759,183,186.55 99.52% C 1 2 3

55

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 162: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

896 FRESH CARE SPLASH FRUITY

(MINYAK ANGIN AROMA) 32 320,320.00 72018 90.71% C 1 11,759,503,506.55 99.53% C 1 2 16

897 AMARYL 3 MG 1 319,914.10 79294.8 99.88% C 1 11,759,823,420.65 99.53% C 1 2 1

898 CURVIT SYR 60 ML 19 313,500.00 74610 93.98% C 1 11,760,136,920.65 99.53% C 1 2 10

899 PRORIS SUPP 7 313,500.00 77685 97.85% C 1 11,760,450,420.65 99.54% C 1 2 4

900 DAKTARIN 2 PCT ORAL GEL 10 GR 6 313,500.00 77841 98.05% C 1 11,760,763,920.65 99.54% C 1 2 3

901 TRINORDIOL 28 LIMAS TAB 19 310,365.00 74629 94.00% C 1 11,761,074,285.65 99.54% C 1 2 10

902 COUNTERPAIN CR. 15 GR 17 308,660.00 75154 94.66% C 1 11,761,382,945.65 99.54% C 1 2 9

903 EXTRACE INJ 200 MG 8 308,000.00 77300 97.36% C 1 11,761,690,945.65 99.55% C 1 2 4

904 PANADOL SYR. 60 ML 13 305,551.40 76151 95.92% C 1 11,761,996,497.05 99.55% C 1 2 7

905 NEOCATE 400 GR 1 304,546.00 79280.8 99.86% C 1 11,762,301,043.05 99.55% C 1 2 1

906 FLAT REEL POUCH 75 x 200 PERFECTION (GD 075200)

1 304,370.00 79341.8 99.94% C 1 11,762,605,413.05 99.55% C 1 2 1

907 CARMED CREAM 10 % 40 GR 14 304,150.00 75940 95.65% C 1 11,762,909,563.05 99.56% C 1 2 7

908 OSTEOKOM CAP 2 303,600.00 79050.8 99.57% C 1 11,763,213,163.05 99.56% C 1 2 1

909 DALFAROL SOFT 300 IU 1 303,600.00 79236.8 99.80% C 1 11,763,516,763.05 99.56% C 1 2 1

910 CAPSUL KOSONG PD/SHR "2" 13 300,800.00 76268 96.07% C 1 11,763,817,563.05 99.56% C 1 2 7

911 ACTIFED SYR (KUNING) 13 300,300.00 76060 95.80% C 1 11,764,117,863.05 99.57% C 1 2 7

912 DEPO PROGESTIN INJ 1 ML

(ANDALAN) 2 298,100.00 79156.8 99.70% C 1 11,764,715,823.05 99.57% C 1 2 1

913 LANSOPRAZOLE 30MG NOVELL 11 297,297.00 76595 96.48% C 1 11,765,013,120.05 99.57% C 1 2 6

914 TANTUM VERDE ORAL RINSE 120

ML 9 297,000.00 77146 97.17% C 1 11,765,310,120.05 99.58% C 1 2 5

915 ECG PAPER ROLL BIONET 3 297,000.00 78967.8 99.47% C 1 11,765,607,120.05 99.58% C 1 2 2

916 FRESH CARE 10 ML (MINYAK

ANGIN AROMA) 27 291,060.00 72993 91.94% C 1 11,765,898,180.05 99.58% C 1 2 14

917 BETADINE KUMUR 190 ML 20 290,400.00 74101 93.34% C 1 11,766,188,580.05 99.58% C 1 2 10

918 STROCAIN P 2 289,207.60 79016.8 99.53% C 1 11,766,477,787.65 99.59% C 1 2 1

919 AMADIAB 1 MG 3 288,750.00 78790.8 99.24% C 1 11,766,766,537.65 99.59% C 1 2 2

920 T3 ACNE BODY WASH 8 287,100.00 77532 97.66% C 1 11,767,053,637.65 99.59% C 1 2 4

56

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 163: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

921 INFUSAN-NS 100 ML 20 286,440.00 74281 93.56% C 1 11,767,340,077.65 99.59% C 1 2 10

922 RANITIDINE 150 MG INDOFARMA 13 285,824.00 76190 95.97% C 1 11,767,625,901.65 99.60% C 1 2 7

923 CAPSUL KOSONG PD/SHR "00" 5 285,000.00 78393 98.74% C 1 11,767,910,901.65 99.60% C 1 2 3

924 MALTOFER CHEW 4 282,920.00 78464.8 98.83% C 1 11,768,193,821.65 99.60% C 1 2 2

925 VIBRAMOX DRY SYR. 60 ML 14 277,200.00 75926 95.63% C 1 11,768,471,021.65 99.60% C 1 2 7

926 MICROPORE 3M 2" (5 CM) (6'S) 6 277,200.00 77997 98.24% C 1 11,768,748,221.65 99.61% C 1 2 3

927 SAGESTAM ED 5 ML 15 275,264.00 75696 95.34% C 1 11,769,023,485.65 99.61% C 1 2 8

928 SANMOL INFUS 5 275,000.00 78263 98.58% C 1 11,769,298,485.65 99.61% C 1 2 3

929 SKIN ACTIVE EXFOLIATING WASH

125 ML 1 275,000.00 79240.8 99.81% C 1 11,769,573,485.65 99.61% C 1 2 1

930 DESOLEX CR. 10 GR 16 272,800.00 75422 95.00% C 1 11,769,846,285.65 99.61% C 1 2 8

931 CURETTE FLEXIBLE (KARMAN) SZ:

6 MM 3 272,250.00 78964.8 99.46% C 1 11,770,118,535.65 99.62% C 1 2 2

932 PAMOL 125 MG SUPP 3 271,260.00 78745.8 99.19% C 1 11,770,389,795.65 99.62% C 1 2 2

933 XYLOCAIN SPRAY 1 270,617.60 79357.8 99.96% C 1 11,770,660,413.25 99.62% C 1 2 1

934 XYLOCAINE 2% GEL 10 GR. 5 270,615.95 78303 98.63% C 1 11,770,931,029.20 99.62% C 1 2 3

935 NEBACETIN POWDER 5 GR 14 269,500.00 75898 95.60% C 1 11,771,200,529.20 99.63% C 1 2 7

936 CEFIXIME 100MG/ 5ML DS 7 269,500.00 77587 97.73% C 1 11,771,470,029.20 99.63% C 1 2 4

937 MASKER DISPOSIBLE ELASTIC

BAND Y-5002-S SIGMA 5 269,500.00 78403 98.75% C 1 11,771,739,529.20 99.63% C 1 2 3

938 VOLTAREN EMULGEL 10 GR 10 269,060.00 76828 96.77% C 1 11,772,008,589.20 99.63% C 1 2 5

939 BISOLVON SOL. 50 ML 5 268,950.00 78028 98.28% C 1 11,772,277,539.20 99.64% C 1 2 3

940 ZINC 30 KAPSUL 3 267,300.00 78817.8 99.28% C 1 11,772,544,839.20 99.64% C 1 2 2

941 PEDIALYTE BUBLEGUM 13 265,336.50 75995 95.72% C 1 11,772,810,175.70 99.64% C 1 2 7

942 ULTRA DAYTIME SMOOTHING

CREAM- DAULDA 40 1 265,100.00 79241.8 99.81% C 1 11,773,075,275.70 99.64% C 1 2 1

943 INTERBI TABLET 250MG 1 264,990.00 79256.8 99.83% C 1 11,773,340,265.70 99.64% C 1 2 1

944 DUMIN RECTAL TUBE 125MG /

2.5ML 5 264,000.00 78013 98.26% C 1 11,773,868,424.10 99.65% C 1 2 3

945 ISPRINOL SYRUP 60 ML 4 264,000.00 78620.8 99.03% C 1 11,774,132,424.10 99.65% C 1 2 2

946 SMECTA SACHET 3 264,000.00 78874.8 99.35% C 1 11,774,396,424.10 99.65% C 1 2 2

57

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 164: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

947 BLUE SENSOR ELEKTRODE EKG

VICOM 3 264,000.00 78916.8 99.40% C 1 11,774,660,424.10 99.66% C 1 2 2

948 SIMARC 2 2 264,000.00 79024.8 99.54% C 1 11,774,924,424.10 99.66% C 1 2 1

949 GELANG ANAK PING ( BRECELETS) 2 264,000.00 79176.8 99.73% C 1 11,775,188,424.10 99.66% C 1 2 1

950 TRANSAMIN 500 MG TAB 1 264,000.00 79287.8 99.87% C 1 11,775,452,424.10 99.66% C 1 2 1

951 GABEXAL 300MG 1 264,000.00 79293.8 99.88% C 1 11,775,716,424.10 99.66% C 1 2 1

952 HEPTASAN 4 MG 13 263,835.00 76229 96.02% C 1 11,775,980,259.10 99.67% C 1 2 7

953 BIOSANBE KAPSUL 3 259,050.00 78862.8 99.33% C 1 11,776,239,309.10 99.67% C 1 2 2

954 TARIVID 200 MG 1 258,500.00 79260.8 99.83% C 1 11,776,497,809.10 99.67% C 1 2 1

955 GLISERIN PH @ 1 LITER 5 257,498.96 78398 98.75% C 1 11,776,755,308.06 99.67% C 1 2 3

956 EPINEPHRIN INJ. 1 253,000.00 79245.8 99.82% C 1 11,777,008,308.06 99.68% C 1 2 1

957 CEFADROXIL 500 MG LANDSON 3 252,001.20 78784.8 99.24% C 1 11,777,260,309.26 99.68% C 1 2 2

958 CAPSUL KOSONG PD/SHR "0" 9 247,999.96 77236 97.28% C 1 11,777,508,309.22 99.68% C 1 2 5

959 MOTILEX 2 247,500.00 79148.8 99.69% C 1 11,777,755,809.22 99.68% C 1 2 1

960 LINCOCIN 500 MG CAPS 1 246,598.00 79288.8 99.87% C 1 11,778,002,407.22 99.68% C 1 2 1

961 DULCOLAX TAB 5 MG 3 244,530.00 78712.8 99.14% C 1 11,778,246,937.22 99.69% C 1 2 2

962 AMARYL 2 MG 1 242,453.20 79295.8 99.88% C 1 11,778,489,390.42 99.69% C 1 2 1

963 SARUNG TANGAN STERIL REMEDI 10 242,000.00 77008 97.00% C 1 11,778,731,390.42 99.69% C 1 2 5

964 RIFAMPICIN 450 MG INDO 4 242,000.00 78644.8 99.06% C 1 11,778,973,390.42 99.69% C 1 2 2

965 THREE WAY STOP COOK TRM 13 240,400.00 76255 96.05% C 1 11,779,213,790.42 99.69% C 1 2 7

966 AQUADEST 20 LTR BRATACO 4 240,000.00 78672.8 99.09% C 1 11,779,453,790.42 99.70% C 1 2 2

967 AMLODIPINE 5MG DEXA 4 239,998.00 78476.8 98.85% C 1 11,779,693,788.42 99.70% C 1 2 2

968 DERMOVEL 0,1% 10 GR 4 239,800.00 78504.8 98.88% C 1 11,779,933,588.42 99.70% C 1 2 2

969 TRAMAL INJ. 50 MG 2 239,800.00 79078.8 99.61% C 1 11,780,173,388.42 99.70% C 1 2 1

970 BISOLVON TAB 8 MG 2 239,140.00 78986.8 99.49% C 1 11,780,412,528.42 99.70% C 1 2 1

971 SELSUN YELLOW 120 ML 7 238,700.00 77713 97.89% C 1 11,780,651,228.42 99.71% C 1 2 4

972 FUCIDIN OINT 5 238,150.00 78048 98.31% C 1 11,780,889,378.42 99.71% C 1 2 3

973 PUMPITOR CAPSUL 1 238,150.00 79317.8 99.91% C 1 11,781,127,528.42 99.71% C 1 2 1

974 PRIMPERAN INJ. 6 AMPUL 4 237,600.00 78616.8 99.02% C 1 11,781,365,128.42 99.71% C 1 2 2

58

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 165: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

975 STESOLID RECTAL TUBE 5 MG 2 237,600.00 78976.8 99.48% C 1 11,781,602,728.42 99.71% C 1 2 1

976 KAPAS 250 GR PF 14 235,125.00 75968 95.69% C 1 11,781,837,853.42 99.72% C 1 2 7

977 MELANOX FORTE 4 % CR 10 232,760.00 76868 96.82% C 1 11,782,070,613.42 99.72% C 1 2 5

978 VECTRINE DRY SYRUP 7 231,000.00 77615 97.76% C 1 11,782,301,613.42 99.72% C 1 2 4

979 CTM (CHLORPHENON) 4 MG SOHO 6 231,000.00 77889 98.11% C 1 11,782,532,613.42 99.72% C 1 2 3

980 SIMVASTATIN 10 MG LANDSON 15 230,851.50 75621 95.25% C 1 11,782,763,464.92 99.72% C 1 2 8

981 NEBACETIN OINTMENT 5 GR 13 228,800.00 76125 95.88% C 1 11,782,992,264.92 99.73% C 1 2 7

982 OBH NELCO SPECIAL 100 ML 17 228,312.70 75324 94.88% C 1 11,783,220,577.62 99.73% C 1 2 9

983 CLINDAMYCIN 300 MG NOVELL 6 225,825.60 77901 98.12% C 1 11,783,446,403.22 99.73% C 1 2 3

984 GENTAMERCK 80MG/2ML 5 225,500.00 78138 98.42% C 1 11,783,671,903.22 99.73% C 1 2 3

985 M. TELON MENEER 60 ML 15 225,010.50 75711 95.36% C 1 11,783,896,913.72 99.73% C 1 2 8

986 MOFACORT CR 5 GR 8 220,000.00 77428 97.53% C 1 11,784,116,913.72 99.74% C 1 2 4

987 SCABIMITE CREAM 30 GR 4 220,000.00 78512.8 98.89% C 1 11,784,336,913.72 99.74% C 1 2 2

988 ANTI TETANUS SERUM 1500 2 219,670.00 79132.8 99.67% C 1 11,784,556,583.72 99.74% C 1 2 1

989 NOVALGIN INJ 500 MG/ML X 2 ML 5 219,532.50 78203 98.50% C 1 11,784,776,116.22 99.74% C 1 2 3

990 PARATUSIN SYR. 60 ML 14 217,800.00 75912 95.62% C 1 11,784,993,916.22 99.74% C 1 2 7

991 THIMELON TAB 8 MG 1 211,200.00 79246.8 99.82% C 1 11,785,417,847.42 99.75% C 1 2 1

992 BUSCOPAN 20 MG/ML AMP. 1 209,110.00 79232.8 99.80% C 1 11,785,626,957.42 99.75% C 1 2 1

993 MEDIFIX LINE 90 CM WITH

INTRAFIX 2 209,000.00 79164.8 99.71% C 1 11,785,835,957.42 99.75% C 1 2 1

994 PROLACTA FOR BABY 5X10

KAPSUL 1 209,000.00 79315.8 99.90% C 1 11,786,044,957.42 99.75% C 1 2 1

995 GUEDEL AIRWAY RED SZ. 3 RUSH 2 206,300.00 79200.8 99.76% C 1 11,786,251,257.42 99.75% C 1 2 1

996 GUEDEL AIRWAY RED SZ. 4 RUSH 2 206,300.00 79202.8 99.76% C 1 11,786,457,557.42 99.76% C 1 2 1

997 VITAZYM TAB 5 206,250.00 78093 98.36% C 1 11,786,663,807.42 99.76% C 1 2 3

998 REDOXON BLACKCURRANT 8 201,058.00 77252 97.30% C 1 11,786,864,865.42 99.76% C 1 2 4

999 WIDA RL 1000 ML 18 199,980.00 74976 94.44% C 1 11,787,064,845.42 99.76% C 1 2 9

1000 BIOS LIQUID SOAP 100ML 6 198,000.00 77937 98.17% C 1 11,787,460,845.42 99.76% C 1 2 3

1001 RIFAMPICIN 450 MG LANDSON 3 198,000.00 78787.8 99.24% C 1 11,787,658,845.42 99.77% C 1 2 2

59

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 166: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1002 REGASEC KAP 20 MG 2 198,000.00 78996.8 99.50% C 1 11,787,856,845.42 99.77% C 1 2 1

1003 MATOVIT TAB 2 198,000.00 79098.8 99.63% C 1 11,788,054,845.42 99.77% C 1 2 1

1004 SANADRYL SYR EXPECTORAN 23 196,707.50 73584 92.68% C 1 11,788,251,552.92 99.77% C 1 2 12

1005 LOCOID SCALP LOTION 2 196,240.00 78994.8 99.50% C 1 11,788,447,792.92 99.77% C 1 2 1

1006 GLIMEPIRIDE 3 MG 2 195,448.00 79004.8 99.51% C 1 11,788,643,240.92 99.77% C 1 2 1

1007 HEDIX 2 192,500.00 79084.8 99.61% C 1 11,788,835,740.92 99.78% C 1 2 1

1008 CALADIN LOTION 95 ML 15 188,012.00 75576 95.19% C 1 11,789,214,492.92 99.78% C 1 2 8

1009 VICKS VAP 50 GR 11 185,523.20 76639 96.53% C 1 11,789,400,016.12 99.78% C 1 2 6

1010 CIPROFLOXACIN 500 MG SANBE 6 184,034.40 77907 98.13% C 1 11,789,584,050.52 99.78% C 1 2 3

1011 INTERHISTIN TABLET 50 MG 3 183,040.00 78739.8 99.18% C 1 11,789,767,090.52 99.78% C 1 2 2

1012 HYDROCORTISONE 2,5% CR. 5 GR 33 181,500.00 71824 90.47% C 1 11,789,948,590.52 99.78% C 1 2 17

1013 WIDA NaCl 0,9% BP 500 ML 20 181,500.00 74201 93.46% C 1 11,790,130,090.52 99.79% C 1 2 10

1014 PERFUSOR SYRINGE 50 ML /

WHITE 10 181,500.00 76918 96.88% C 1 11,790,311,590.52 99.79% C 1 2 5

1015 THERMO ONE ALPHA 2 5 181,500.00 78353 98.69% C 1 11,790,493,090.52 99.79% C 1 2 3

1016 MELOXICAM 15 MG NOVELL 3 179,850.00 78850.8 99.32% C 1 11,790,672,940.52 99.79% C 1 2 2

1017 PROPYLTHIORACIL 100 MG (PTU) 6 179,744.40 77925 98.15% C 1 11,790,852,684.92 99.79% C 1 2 3

1018 INSTO 7,5 ML EYE DROP 23 179,402.30 73492 92.57% C 1 11,791,032,087.22 99.79% C 1 2 12

1019 SANPRIMA SYR 8 178,904.00 77484 97.60% C 1 11,791,210,991.22 99.80% C 1 2 4

1020 MASKER ADULT OXYGIN

REBREATHING (8120) 6 178,200.00 78003 98.25% C 1 11,791,389,191.22 99.80% C 1 2 3

1021 DULCOLAX TAB 5 MG 1 177,870.00 79234.8 99.80% C 1 11,791,567,061.22 99.80% C 1 2 1

1022 TANTUM VERDE ORAL RINSE 60

ML 8 176,000.00 77436 97.54% C 1 11,791,743,061.22 99.80% C 1 2 4

1023 APOLAR N CR. 10 GR 5 176,000.00 78008 98.26% C 1 11,791,919,061.22 99.80% C 1 2 3

1024 CROFED TAB 100'S 2 176,000.00 78998.8 99.50% C 1 11,792,095,061.22 99.80% C 1 2 1

1025 SUCCUS POWDER 1 174,999.99 79378.8 99.98% C 1 11,792,270,061.21 99.80% C 1 2 1

1026 CORDARONE 150 MG / 3 ML 1 174,842.80 79296.8 99.88% C 1 11,792,444,904.01 99.81% C 1 2 1

1027 CENDO CENFRESH MDS 9 174,487.50 77200 97.24% C 1 11,792,619,391.51 99.81% C 1 2 5

1028 STIMUNO SYR. 100 ML 6 171,600.00 77817 98.02% C 1 11,792,790,991.51 99.81% C 1 2 3

60

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 167: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1029 NEURALGIN TAB 4 171,600.00 78540.8 98.93% C 1 11,792,962,591.51 99.81% C 1 2 2

1030 SPINOCAN 22G B'BRAUN 5 170,500.00 78313 98.64% C 1 11,793,133,091.51 99.81% C 1 2 3

1031 ARTRILOX TAB 7,5 MG 2 169,400.00 78992.8 99.50% C 1 11,793,302,491.51 99.81% C 1 2 1

1032 WOODS C.SYR ATT 60 ML 15 165,660.00 75606 95.23% C 1 11,793,468,151.51 99.81% C 1 2 8

1033 COUNTERPAIN CR. 30 GR 6 165,000.00 77799 97.99% C 1 11,793,633,151.51 99.82% C 1 2 3

1034 ROVADIN SYR 60 ML 5 165,000.00 78158 98.45% C 1 11,793,798,151.51 99.82% C 1 2 3

1035 ATROVENT 0,025% SOL 20 ML 1 164,340.00 79231.8 99.80% C 1 11,793,962,491.51 99.82% C 1 2 1

1036 NUTRILON LESS LACT. 400 GR 2 161,334.00 79104.8 99.64% C 1 11,794,123,825.51 99.82% C 1 2 1

1037 HAPSEN 5 MG 1 160,050.00 79290.8 99.87% C 1 11,794,283,875.51 99.82% C 1 2 1

1038 VITAMIN B6 10 MG GKF

(PYRIDOXINE) (1000'S) 10 158,499.00 76798 96.73% C 1 11,794,442,374.51 99.82% C 1 2 5

1039 TERMOMETER TUBUH SAFETY

(KK) 12 158,400.00 76484 96.34% C 1 11,794,600,774.51 99.82% C 1 2 6

1040 RIFAMPICIN 450 MG BERNO 2 158,400.00 78984.8 99.49% C 1 11,794,759,174.51 99.83% C 1 2 1

1041 SUSTANON INJ 1 157,685.00 79281.8 99.86% C 1 11,794,916,859.51 99.83% C 1 2 1

1042 TOLAK ANGIN CAIR MADU (12'S) 8 157,650.60 77492 97.61% C 1 11,795,074,510.11 99.83% C 1 2 4

1043 SELANG OKSIGEN NEONATUS

(OXYFLOW) 13 157,300.00 76242 96.03% C 1 11,795,231,810.11 99.83% C 1 2 7

1044 MAX-C TAB 3 157,080.00 78811.8 99.27% C 1 11,795,388,890.11 99.83% C 1 2 2

1045 ULTRAFIX 15X5 3 156,750.00 78946.8 99.44% C 1 11,795,545,640.11 99.83% C 1 2 2

1046 LCD @ 100 ML 1 154,999.90 79375.8 99.98% C 1 11,795,700,640.01 99.83% C 1 2 1

1047 CDR FRUIT PUNCH 6 154,357.50 77781 97.97% C 1 11,795,854,997.51 99.83% C 1 2 3

1048 PONTYAMER B6 3 153,450.00 78838.8 99.30% C 1 11,796,008,447.51 99.84% C 1 2 2

1049 AMOXSAN FORTE DRY SYR 5 150,837.50 78248 98.56% C 1 11,796,159,285.01 99.84% C 1 2 3

1050 M. GANDAPURA 1 LT + JIRIGEN 2 149,998.20 79178.8 99.73% C 1 11,796,309,283.21 99.84% C 1 2 1

1051 HIBISCRUB 500 ML 1 148,500.00 79343.8 99.94% C 1 11,796,607,634.21 99.84% C 1 2 1

1052 AMOXICILLIN 500 MG INDOFARMA 4 147,998.40 78640.8 99.05% C 1 11,796,755,632.61 99.84% C 1 2 2

1053 METHYLPREDNISOLONE 4 MG TAB 3 146,850.00 78853.8 99.32% C 1 11,796,902,482.61 99.84% C 1 2 2

1054 FARMAVON TAB. 8 MG 4 145,200.00 78492.8 98.87% C 1 11,797,047,682.61 99.84% C 1 2 2

1055 ACNE FELDIN LOT 5 143,000.00 78078 98.34% C 1 11,797,190,682.61 99.85% C 1 2 3

61

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 168: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1056 LACTO-B 4 POLYBAG 1 143,000.00 79313.8 99.90% C 1 11,797,333,682.61 99.85% C 1 2 1

1057 CONFIDENCE ADULT DIAPERS SZ.

L 30 139,559.90 72571 91.41% C 1 11,797,473,242.51 99.85% C 1 2 15

1058 AHA GA SOLUTION 20% - P17108 2 138,820.00 79126.8 99.67% C 1 11,797,612,062.51 99.85% C 1 2 1

1059 SPIRONOLACTONE 25MG 4 138,547.20 78488.8 98.86% C 1 11,797,750,609.71 99.85% C 1 2 2

1060 VIBRAMOX FORTE SYR 5 137,500.00 78188 98.48% C 1 11,797,888,109.71 99.85% C 1 2 3

1061 DEPIGMEN SOL 3 136,950.00 78823.8 99.28% C 1 11,798,025,059.71 99.85% C 1 2 2

1062 PANADOL COLD ??; FLU (HIJAU) 2 136,175.60 79100.8 99.63% C 1 11,798,161,235.31 99.85% C 1 2 1

1063 CEFAT FORTE 2 136,037.00 79118.8 99.66% C 1 11,798,297,272.31 99.86% C 1 2 1

1064 FRESH CARE LAVENDER (MINYAK

ANGIN AROMA) 13 133,980.00 76177 95.95% C 1 11,798,431,252.31 99.86% C 1 2 7

1065 OBH COMBI PLUS DWS 60 ML 18 132,330.00 74778 94.19% C 1 11,798,563,582.31 99.86% C 1 2 9

1066 PATRAL 2 132,000.00 79052.8 99.57% C 1 11,798,695,582.31 99.86% C 1 2 1

1067 WOODS C.EXP. SYR 60 ML 12 130,350.00 76304 96.11% C 1 11,798,825,932.31 99.86% C 1 2 6

1068 FRESH CARE HOT 12 129,360.00 76436 96.28% C 1 11,798,955,292.31 99.86% C 1 2 6

1069 CENDO FENICOL ED 0.25% 5 ML 7 128,975.00 77720 97.89% C 1 11,799,084,267.31 99.86% C 1 2 4

1070 PHAROLIT SITRAS 3 128,700.00 78859.8 99.33% C 1 11,799,212,967.31 99.86% C 1 2 2

1071 MEDIKLIN LOT 4 127,600.00 78608.8 99.01% C 1 11,799,340,567.31 99.86% C 1 2 2

1072 AMLODIPINE 10 MG MEDIKON 2 126,999.40 79160.8 99.71% C 1 11,799,467,566.71 99.87% C 1 2 1

1073 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 12

(10'S) 1 126,500.00 79371.8 99.97% C 1 11,799,594,066.71 99.87% C 1 2 1

1074 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 18

(10'S) 1 126,500.00 79373.8 99.98% C 1 11,799,720,566.71 99.87% C 1 2 1

1075 CETIRIZINE 10 MG NOVELL 8 125,400.00 77460 97.57% C 1 11,799,845,966.71 99.87% C 1 2 4

1076 PROFILAS SYR 60 ML 3 125,400.00 78733.8 99.17% C 1 11,799,971,366.71 99.87% C 1 2 2

1077 KA-EN 1B 500 ML 8 125,285.60 77380 97.47% C 1 11,800,096,652.31 99.87% C 1 2 4

1078 ALGANAX 1 MG 1 121,000.00 79254.8 99.83% C 1 11,800,340,164.81 99.87% C 1 2 1

1079 GERDILIUM FILM-COATED

CAPLET 1 121,000.00 79283.8 99.86% C 1 11,800,461,164.81 99.87% C 1 2 1

1080 DOBUTEL INJ 1 121,000.00 79312.8 99.90% C 1 11,800,582,164.81 99.87% C 1 2 1

1081 NEEDLE 25 G TERUMO 1 121,000.00 79358.8 99.96% C 1 11,800,703,164.81 99.88% C 1 2 1

1082 CEFIXIME 100 MG NOVELL 1 119,729.50 79311.8 99.90% C 1 11,800,822,894.31 99.88% C 1 2 1

62

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 169: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1083 WING NEEDLE 27G x 1/2 TERUMO

(100'S) 12 118,800.00 76460 96.31% C 1 11,800,941,694.31 99.88% C 1 2 6

1084 VALISANBE INJ 10MG / 2ML 1 118,415.00 79319.8 99.91% C 1 11,801,060,109.31 99.88% C 1 2 1

1085 DIPROSONE OV CR 10GR 2 117,942.00 79092.8 99.62% C 1 11,801,178,051.31 99.88% C 1 2 1

1086 INCIDAL OD 10 MG 1 117,700.00 79225.8 99.79% C 1 11,801,295,751.31 99.88% C 1 2 1

1087 LINCOMYCIN 500 MG 3 117,001.50 78889.8 99.37% C 1 11,801,412,752.81 99.88% C 1 2 2

1088 VISINE EYE DROPS 6 ML 14 116,600.00 75884 95.58% C 1 11,801,529,352.81 99.88% C 1 2 7

1089 ERYSANBE DRY SYR 6 115,896.00 77913 98.14% C 1 11,801,645,248.81 99.88% C 1 2 3

1090 PARACETAMOL 500MG TAB 7 115,500.00 77594 97.74% C 1 11,801,760,748.81 99.88% C 1 2 4

1091 STIMUNO SYR. 60 ML 6 115,500.00 77811 98.01% C 1 11,801,876,248.81 99.89% C 1 2 3

1092 THERMOMETER DIGITAL VINMED

FLEXY 3 115,500.00 78922.8 99.41% C 1 11,801,991,748.81 99.89% C 1 2 2

1093 VIADOXIN 50 KAPSUL 1 115,500.00 79291.8 99.87% C 1 11,802,107,248.81 99.89% C 1 2 1

1094 CANESTEN CR. 10 GR 4 115,104.50 78428.8 98.79% C 1 11,802,222,353.31 99.89% C 1 2 2

1095 BENZATIN BENZYL P 2,4 JT IU 1 113,999.60 79324.8 99.92% C 1 11,802,336,352.91 99.89% C 1 2 1

1096 BETADINE OINT. 10 GR 9 111,210.00 77074 97.08% C 1 11,802,447,562.91 99.89% C 1 2 5

1097 AMOXICILLIN 500 MG KAPL GKF 3 110,998.80 78757.8 99.20% C 1 11,802,558,561.71 99.89% C 1 2 2

1098 KAPAS 1000 GR SARI BUNGA 2 110,000.00 79206.8 99.77% C 1 11,802,668,561.71 99.89% C 1 2 1

1099 SANMOL DROP 8 109,560.00 77476 97.59% C 1 11,802,778,121.71 99.89% C 1 2 4

1100 MEDIKLIN SCALP LOT 3 109,312.50 78826.8 99.29% C 1 11,802,887,434.21 99.89% C 1 2 2

1101 BABY OIL 125ML JOHNSONS 8 109,120.00 77500 97.62% C 1 11,802,996,554.21 99.90% C 1 2 4

1102 MYCOSPORE CR. / 5 GR 3 106,870.50 78697.8 99.13% C 1 11,803,103,424.71 99.90% C 1 2 2

1103 AMBEVEN 1 104,819.00 79275.8 99.85% C 1 11,803,208,243.71 99.90% C 1 2 1

1104 ODR INJ. 4 MG 1 104,500.00 79272.8 99.85% C 1 11,803,312,743.71 99.90% C 1 2 1

1105 MYLANTA LIQ. 50 ML 13 104,390.00 76112 95.87% C 1 11,803,417,133.71 99.90% C 1 2 7

1106 OBH NELCO SPECIAL 55 ML 11 101,997.20 76716 96.63% C 1 11,803,519,130.91 99.90% C 1 2 6

1107 ASCARDIA 160 MG 1 101,750.00 79323.8 99.91% C 1 11,803,620,880.91 99.90% C 1 2 1

1108 AMLODIPIN 10 MG PHAROS 2 101,600.40 79074.8 99.60% C 1 11,803,722,481.31 99.90% C 1 2 1

1109 CURVIT SYR 120 ML 4 101,200.00 78612.8 99.02% C 1 11,803,823,681.31 99.90% C 1 2 2

1110 SANADRYL SYR DMP 11 101,095.50 76617 96.50% C 1 11,803,924,776.81 99.90% C 1 2 6

63

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 170: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1111 OBH COMBI PLUS DWS 100 ML 10 100,589.50 76758 96.68% C 1 11,804,025,366.31 99.90% C 1 2 5

1112 ISOSORBIDE DINITRAT (ISDN) 5

MG INDOFARMA 11 100,477.30 76672 96.57% C 1 11,804,125,843.61 99.90% C 1 2 6

1113 NEEDLE 27G TERUMO 1 100,000.00 79359.8 99.96% C 1 11,804,225,843.61 99.91% C 1 2 1

1114 GLUCONIC 5 3 99,000.00 78895.8 99.37% C 1 11,804,324,843.61 99.91% C 1 2 2

1115 NEUROPYRON-V TAB 2 99,000.00 79158.8 99.71% C 1 11,804,423,843.61 99.91% C 1 2 1

1116 JAF DEAKLEEN DISPOSABLE PRE

FILTER 24X24X2" 1 99,000.00 79391.8 100.00% C 1 11,804,522,843.61 99.91% C 1 2 1

1117 VITAMIN K GKF DRAG (500'S) 3 98,010.00 78778.8 99.23% C 1 11,804,620,853.61 99.91% C 1 2 2

1118 ACYCLOVIR 5% KRIM 5 GR GKF 31 97,662.40 72111 90.83% C 1 11,804,718,516.01 99.91% C 1 2 16

1119 CANESTEN CR. 5 GR 6 96,448.00 77775 97.96% C 1 11,804,814,964.01 99.91% C 1 2 3

1120 COUNTERPAIN CR. 60 GR 2 95,920.00 78990.8 99.49% C 1 11,804,910,884.01 99.91% C 1 2 1

1121 BETADINE KUMUR 100 ML 12 95,040.00 76328 96.14% C 1 11,805,005,924.01 99.91% C 1 2 6

1122 INTERBI CREAM 5GR 4 94,710.00 78528.8 98.91% C 1 11,805,100,634.01 99.91% C 1 2 2

1123 CLANEKSI DRY SYRUP 60 ML 2 93,170.00 79116.8 99.65% C 1 11,805,193,804.01 99.91% C 1 2 1

1124 LEUKOCREPE "4" 1 93,000.00 79348.8 99.95% C 1 11,805,286,804.01 99.91% C 1 2 1

1125 RANITIDINE INJ 3 92,518.80 78703.8 99.13% C 1 11,805,379,322.81 99.92% C 1 2 2

1126 ULTRAPROCT N CR 10 GR 1 91,357.20 79330.8 99.92% C 1 11,805,470,680.01 99.92% C 1 2 1

1127 MEYLON 8,4% 25 ML 10 91,003.00 76898 96.86% C 1 11,805,561,683.01 99.92% C 1 2 5

1128 COUNTERPAIN CR. 5 GR 8 90,640.00 77268 97.32% C 1 11,805,652,323.01 99.92% C 1 2 4

1129 MENTHOL 100 GR BRATACO 1 90,000.00 79377.8 99.98% C 1 11,805,742,323.01 99.92% C 1 2 1

1130 NIFURAL SYRUP 2 89,760.00 79000.8 99.51% C 1 11,805,832,083.01 99.92% C 1 2 1

1131 FENISTIL DROP 2 89,100.00 79056.8 99.58% C 1 11,805,921,183.01 99.92% C 1 2 1

1132 CONFIDENCE ADULT DIAPERS

PACK 2 88,583.00 79170.8 99.72% C 1 11,806,009,766.01 99.92% C 1 2 1

1133 SANGOBION SYR KIDS 100ML 4 88,088.00 78576.8 98.97% C 1 11,806,097,854.01 99.92% C 1 2 2

1134 M. TELON MENEER 30 ML 11 88,003.30 76628 96.52% C 1 11,806,185,857.31 99.92% C 1 2 6

1135 LASAL 2 MG CAPS 1 88,000.00 79269.8 99.85% C 1 11,806,273,857.31 99.92% C 1 2 1

1136 METFORMIN 500MG 4 87,120.00 78444.8 98.81% C 1 11,806,360,977.31 99.92% C 1 2 2

1137 BATUGIN ELIXIR 300 ML 4 87,120.00 78544.8 98.93% C 1 11,806,448,097.31 99.92% C 1 2 2

64

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 171: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1138 FLAGYL ORAL SUSPENSION 60 ML 2 86,537.00 79086.8 99.62% C 1 11,806,534,634.31 99.93% C 1 2 1

1139 CEFIXIME 100 MG TAB BERNO 1 86,205.90 79228.8 99.79% C 1 11,806,620,840.21 99.93% C 1 2 1

1140 FARSORBID 5 MG 4 85,800.00 78496.8 98.87% C 1 11,806,706,640.21 99.93% C 1 2 2

1141 CHARM BF EXTRA MAXI 8'S 30 85,380.00 72541 91.37% C 1 11,806,792,020.21 99.93% C 1 2 15

1142 VICKS VAP 10 GR 18 85,133.40 75012 94.48% C 1 11,806,877,153.61 99.93% C 1 2 9

1143 SAGESTAM CR 10 GR 8 85,008.00 77540 97.67% C 1 11,806,962,161.61 99.93% C 1 2 4

1144 CENDO XITROL EYE OINT 3,5 3 84,562.50 78892.8 99.37% C 1 11,807,046,724.11 99.93% C 1 2 2

1145 TRANSPULMIN BB BALSEM 20 GR 2 84,545.02 79150.8 99.70% C 1 11,807,131,269.13 99.93% C 1 2 1

1146 ASAM MEFENAMAT 500 MG BRNO 4 84,480.00 78432.8 98.79% C 1 11,807,215,749.13 99.93% C 1 2 2

1147 BORAGINOL S SUPP @ 10 1 84,149.51 79307.8 99.89% C 1 11,807,299,898.64 99.93% C 1 2 1

1148 PARACETAMOL 500 MG STRIP 8 83,996.00 77516 97.64% C 1 11,807,383,894.64 99.93% C 1 2 4

1149 THECORT CR 5 GR 2 83,600.00 79028.8 99.54% C 1 11,807,467,494.64 99.93% C 1 2 1

1150 DOM SUSPENSI 60 ML 3 82,500.00 78793.8 99.25% C 1 11,807,549,994.64 99.93% C 1 2 2

1151 REGROU HAIR LOT. 2 82,500.00 79154.8 99.70% C 1 11,807,632,494.64 99.93% C 1 2 1

1152 SAFETY WASH BOTTLE 500ML DISTILLED WATER LDPE 2425

1 82,500.00 79353.8 99.95% C 1 11,807,714,994.64 99.94% C 1 2 1

1153 WASH BOTTLE ETHLY ALCOHOL

500 ML 1 82,500.00 79356.8 99.96% C 1 11,807,797,494.64 99.94% C 1 2 1

1154 RESOCHIN 250 MG TAB 1 82,060.00 79226.8 99.79% C 1 11,807,879,554.64 99.94% C 1 2 1

1155 DOXYCYCLINE 100 MG SANBE 3 81,972.00 78865.8 99.34% C 1 11,807,961,526.64 99.94% C 1 2 2

1156 LAMESON INJ 125 MG 1 80,300.00 79271.8 99.85% C 1 11,808,041,826.64 99.94% C 1 2 1

1157 LASAL 100 ML SYRUP 4 77,000.00 78556.8 98.95% C 1 11,808,118,826.64 99.94% C 1 2 2

1158 FARMACROL FORTE SUSP 100 ML 2 77,000.00 79020.8 99.53% C 1 11,808,195,826.64 99.94% C 1 2 1

1159 FLUIMUCIL DS 75 ML 2 77,000.00 79106.8 99.64% C 1 11,808,272,826.64 99.94% C 1 2 1

1160 MADECASOL OINT 1% 10 GR 1 77,000.00 79235.8 99.80% C 1 11,808,349,826.64 99.94% C 1 2 1

1161 RHINOFED TAB 1 77,000.00 79242.8 99.81% C 1 11,808,426,826.64 99.94% C 1 2 1

1162 CELESTAMINE TAB 1 76,967.00 79300.8 99.89% C 1 11,808,503,793.64 99.94% C 1 2 1

1163 SIMVASTATIN 10 MG KF 3 76,949.40 78775.8 99.22% C 1 11,808,580,743.04 99.94% C 1 2 2

1164 VICKS F 44 DEWASA 54 ML 8 76,751.00 77396 97.49% C 1 11,808,657,494.04 99.94% C 1 2 4

1165 KATUSI CAP 3 76,725.00 78724.8 99.16% C 1 11,808,734,219.04 99.94% C 1 2 2

65

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 172: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1166 CLINDAMYCIN 150 MG NOVELL 3 76,500.60 78844.8 99.31% C 1 11,808,810,719.64 99.94% C 1 2 2

1167 DISUDRIN SYR 4 75,900.00 78568.8 98.96% C 1 11,808,886,619.64 99.95% C 1 2 2

1168 VOMETA SYRUP 60 ML 2 75,900.00 79014.8 99.52% C 1 11,808,962,519.64 99.95% C 1 2 1

1169 OBSTANON 5 MG 1 75,350.00 79306.8 99.89% C 1 11,809,037,869.64 99.95% C 1 2 1

1170 H2O2 (HYDROGEN PEROXYD) 50 % 3 75,000.00 78961.8 99.46% C 1 11,809,112,869.64 99.95% C 1 2 2

1171 BISOLVON EXTRA 60 ML 3 74,250.00 78709.8 99.14% C 1 11,809,187,119.64 99.95% C 1 2 2

1172 ENKASARI CAIRAN 120 ML 7 74,112.50 77643 97.80% C 1 11,809,261,232.14 99.95% C 1 2 4

1173 SANTA-E 1 73,150.00 79318.8 99.91% C 1 11,809,334,382.14 99.95% C 1 2 1

1174 KALMICETINE DERMATOL 20 MG

15 GR 8 72,600.00 77324 97.40% C 1 11,809,406,982.14 99.95% C 1 2 4

1175 NIZORAL 2% CREAM 15 GR 1 71,500.00 79258.8 99.83% C 1 11,809,478,482.14 99.95% C 1 2 1

1176 JARUM HECTING GSTC NO. 11 1 71,500.00 79346.8 99.94% C 1 11,809,549,982.14 99.95% C 1 2 1

1177 JARUM HECTING GSTC NO. 13 1 71,500.00 79347.8 99.94% C 1 11,809,621,482.14 99.95% C 1 2 1

1178 SENSI GLOVE "XS" (100'S) 1 71,500.00 79382.8 99.99% C 1 11,809,692,982.14 99.95% C 1 2 1

1179 ECG PAPER FUKUDA ME ALPHA

1000 (63X100X300) 1 71,250.00 79340.8 99.94% C 1 11,809,764,232.14 99.95% C 1 2 1

1180 ULTRAPROCT N 1X6 SUPP. 1 70,730.00 79298.8 99.88% C 1 11,809,834,962.14 99.95% C 1 2 1

1181 FRESH CARE GREEN TEA (MINYAK

ANGIN AROMA)) 7 69,300.00 77706 97.88% C 1 11,809,904,262.14 99.95% C 1 2 4

1182 WING NEEDLE 25G TERUMO 0.14 69,300.00 79391.94 100.00% C 1 11,809,973,562.14 99.95% C 1 2 0

1183 MELOXICAM 7.5 MG INDO 2 69,119.60 79140.8 99.68% C 1 11,810,042,681.74 99.95% C 1 2 1

1184 CALADIN LOTION 60ML 8 69,080.00 77308 97.38% C 1 11,810,111,761.74 99.96% C 1 2 4

1185 SOOTING TONER HUMANE 100 ML 5 68,000.00 78298 98.62% C 1 11,810,179,761.74 99.96% C 1 2 3

1186 NATRIUM DIKLOFENAK 25 MG

TAB GKF (BOX / 50) 8 67,073.60 77340 97.42% C 1 11,810,246,835.34 99.96% C 1 2 4

1187 BENOSON CR. 5 GR 10 66,000.00 76748 96.67% C 1 11,810,312,835.34 99.96% C 1 2 5

1188 TOPICEL LOTION 4 66,000.00 78516.8 98.90% C 1 11,810,378,835.34 99.96% C 1 2 2

1189 LAPIMUC 30 MG 1 66,000.00 79270.8 99.85% C 1 11,810,444,835.34 99.96% C 1 2 1

1190 CERATOPIC LOTION 100 ML 1 66,000.00 79332.8 99.93% C 1 11,810,510,835.34 99.96% C 1 2 1

1191 COMBANTRIN ORANGE SYR. 10 ML 6 65,546.80 77787 97.98% C 1 11,810,576,382.14 99.96% C 1 2 3

66

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 173: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1192 DECOLGEN TAB 2 65,113.40 79102.8 99.64% C 1 11,810,641,495.54 99.96% C 1 2 1

1193 AHA GA SOLUTION 35% - P17823 1 64,350.00 79320.8 99.91% C 1 11,810,705,845.54 99.96% C 1 2 1

1194 SUCTION CATH SZ 16 REMEDI 10 63,800.00 77018 97.01% C 1 11,810,769,645.54 99.96% C 1 2 5

1195 ALLOPURINOL 100 MG TAB BERNO 4 63,360.00 78436.8 98.80% C 1 11,810,833,005.54 99.96% C 1 2 2

1196 FARMOTEN 25 MG 1 63,250.00 79249.8 99.82% C 1 11,810,896,255.54 99.96% C 1 2 1

1197 ALPARA TAB 1 62,370.00 79276.8 99.85% C 1 11,810,958,625.54 99.96% C 1 2 1

1198 PEHACAIN INJ. 2 ML 1 62,261.10 79326.8 99.92% C 1 11,811,020,886.64 99.96% C 1 2 1

1199 MUCUS EXTRAKTOR ONE MED 5 61,600.00 78368 98.71% C 1 11,811,082,486.64 99.96% C 1 2 3

1200 LASAL EXP SYR 2 60,500.00 79046.8 99.57% C 1 11,811,142,986.64 99.96% C 1 2 1

1201 PIRALEN INJ 2 60,500.00 79066.8 99.59% C 1 11,811,203,486.64 99.96% C 1 2 1

1202 DAKTARIN CR. 10 GR 2 59,771.80 79030.8 99.55% C 1 11,811,263,258.44 99.97% C 1 2 1

1203 SPASMINAL TAB 1 59,400.00 79255.8 99.83% C 1 11,811,322,658.44 99.97% C 1 2 1

1204 ASAM MEFENAMAT 500 MG GKF 3 59,182.20 78760.8 99.20% C 1 11,811,381,840.64 99.97% C 1 2 2

1205 AMBROXOL TAB 30 MG NOVEL 5 58,994.10 78238 98.55% C 1 11,811,440,834.74 99.97% C 1 2 3

1206 PANADOL (MERAH) 1 57,677.40 79304.8 99.89% C 1 11,811,498,512.14 99.97% C 1 2 1

1207 BATUGIN ELIXIR 120 ML 5 56,265.00 78103 98.38% C 1 11,811,554,777.14 99.97% C 1 2 3

1208 CALADINE POWDER 60 GR 9 56,210.00 77056 97.06% C 1 11,811,610,987.14 99.97% C 1 2 5

1209 DEXTRAL FORTE TABLET 1 56,100.00 79277.8 99.86% C 1 11,811,667,087.14 99.97% C 1 2 1

1210 SELSUN YELLOW DOUBLE IMPACT

50 ML 4 55,440.00 78636.8 99.05% C 1 11,811,722,527.14 99.97% C 1 2 2

1211 SAGALON CREAM 2 55,000.00 79094.8 99.63% C 1 11,811,777,527.14 99.97% C 1 2 1

1212 SOLARE SPF 50 1 54,450.00 79252.8 99.82% C 1 11,811,831,977.14 99.97% C 1 2 1

1213 DISUDRIN TAB 30 MG 1 54,450.00 79274.8 99.85% C 1 11,811,886,427.14 99.97% C 1 2 1

1214 ACYCLOVIR 200 MG TAB NOVELL 2 53,350.00 79110.8 99.65% C 1 11,811,939,777.14 99.97% C 1 2 1

1215 GENTAMICIN 0,1% OINT 29 53,219.64 72747 91.63% C 1 11,811,992,996.78 99.97% C 1 2 15

1216 PYRAVIT SYR 110 ML 2 52,800.00 79152.8 99.70% C 1 11,812,045,796.78 99.97% C 1 2 1

1217 ASAM MEFENAMAT 500 MG INDO 3 52,747.20 78877.8 99.35% C 1 11,812,098,543.98 99.97% C 1 2 2

1218 TREMENZA SYR 4 52,250.00 78628.8 99.04% C 1 11,812,150,793.98 99.97% C 1 2 2

1219 GROWEE SYRUP CGF 3 51,150.00 78805.8 99.26% C 1 11,812,201,943.98 99.97% C 1 2 2

67

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 174: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1220 DAKTARIN CR. 5 GR 3 50,655.00 78748.8 99.19% C 1 11,812,252,598.98 99.97% C 1 2 2

1221 DOXYCYCLIN 100MG CAPS 2 50,549.40 79136.8 99.68% C 1 11,812,303,148.38 99.97% C 1 2 1

1222 WING NEEDLE 23G TERUMO

PIECES 5 49,500.00 78363 98.70% C 1 11,812,352,648.38 99.97% C 1 2 3

1223 VOLTADEX 50MG 2 49,500.00 79012.8 99.52% C 1 11,812,402,148.38 99.97% C 1 2 1

1224 OTTOPRIM FORTE 1 49,500.00 79286.8 99.87% C 1 11,812,451,648.38 99.98% C 1 2 1

1225 PARACETAMOL SYR. 60 ML 19 48,678.30 74515 93.86% C 1 11,812,500,326.68 99.98% C 1 2 10

1226 LANSOPRAZOLE 30 MG BERNO 1 48,647.50 79229.8 99.80% C 1 11,812,548,974.18 99.98% C 1 2 1

1227 THERMOMETER RUANGAN

(ONEMED) 4 48,400.00 78660.8 99.08% C 1 11,812,597,374.18 99.98% C 1 2 2

1228 DEXTRAL CAP 1 47,300.00 79278.8 99.86% C 1 11,812,644,674.18 99.98% C 1 2 1

1229 ASPILET CHEW 1 46,420.00 79309.8 99.90% C 1 11,812,691,094.18 99.98% C 1 2 1

1230 VICKS F 44 DT SACHET 4 46,220.04 78472.8 98.84% C 1 11,812,737,314.22 99.98% C 1 2 2

1231 PARACETAMOL 500 TAB. SANBE 4 45,359.60 78624.8 99.03% C 1 11,812,782,673.82 99.98% C 1 2 2

1232 VISINE TEARS 6 ML 5 45,100.00 78178 98.47% C 1 11,812,827,773.82 99.98% C 1 2 3

1233 CAPTOPRIL 12,5 MG TAB GKF 5 45,001.00 78108 98.38% C 1 11,812,872,774.82 99.98% C 1 2 3

1234 CAPTOPRIL 12,5 MG TAB

INDOFARMA 5 45,001.00 78283 98.60% C 1 11,812,917,775.82 99.98% C 1 2 3

1235 BETADINE SOL 5 ML 17 44,880.00 75239 94.77% C 1 11,812,962,655.82 99.98% C 1 2 9

1236 FARMALAT 1 44,000.00 79247.8 99.82% C 1 11,813,006,655.82 99.98% C 1 2 1

1237 VALISANBE 5 MG 2 42,900.00 79120.8 99.66% C 1 11,813,049,555.82 99.98% C 1 2 1

1238 MYLANTA TAB (100'S) 1 41,910.00 79289.8 99.87% C 1 11,813,091,465.82 99.98% C 1 2 1

1239 CAPTOPRIL 25 MG INDOFARMA 3 41,283.00 78886.8 99.36% C 1 11,813,132,748.82 99.98% C 1 2 2

1240 KETOCONAZOLE 200 MG 2 40,999.20 79008.8 99.52% C 1 11,813,173,748.02 99.98% C 1 2 1

1241 AMOXICILLIN 125 MG/5 ML SIR.

KERING INDO 11 40,704.40 76661 96.56% C 1 11,813,214,452.42 99.98% C 1 2 6

1242 DOMPERIDONE 10MG NOVELL 2 40,361.20 79112.8 99.65% C 1 11,813,254,813.62 99.98% C 1 2 1

1243 VITAMIN B12 50 MCG TAB GKF 3 39,933.30 78781.8 99.23% C 1 11,813,294,746.92 99.98% C 1 2 2

1244 OBH COMBI 100 ML REGULER 8 39,820.00 77276 97.33% C 1 11,813,334,566.92 99.98% C 1 2 4

1245 FEMALE CATHETER AXIMED Sz. 14 3 39,000.00 78919.8 99.41% C 1 11,813,373,566.92 99.98% C 1 2 2

1246 NEOZEP FORTE 1 38,865.20 79310.8 99.90% C 1 11,813,412,432.12 99.98% C 1 2 1

68

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 175: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1247 ACYCLOVIR 200 MG INDO 1 38,779.40 79327.8 99.92% C 1 11,813,451,211.52 99.98% C 1 2 1

1248 WASBENSIN 1 L 1 38,500.00 79379.8 99.98% C 1 11,813,489,711.52 99.98% C 1 2 1

1249 VITACID 0.025% GEL 2 37,950.00 79096.8 99.63% C 1 11,813,527,661.52 99.98% C 1 2 1

1250 VOMETA DROP 10 ML 1 37,950.00 79243.8 99.81% C 1 11,813,565,611.52 99.98% C 1 2 1

1251 AMBROXOL 30 MG INDOFARMA 3 37,514.40 78880.8 99.36% C 1 11,813,603,125.92 99.98% C 1 2 2

1252 FARMOTEN 12.5MG 1 37,400.00 79250.8 99.82% C 1 11,813,640,525.92 99.99% C 1 2 1

1253 CALADIN POWDER 100 GR 4 36,520.00 78508.8 98.89% C 1 11,813,677,045.92 99.99% C 1 2 2

1254 MANITOL 20% 1 36,245.00 79282.8 99.86% C 1 11,813,713,290.92 99.99% C 1 2 1

1255 KANAMYCINE INJ. 1 GR 4 35,860.00 78572.8 98.97% C 1 11,813,749,150.92 99.99% C 1 2 2

1256 MAMY POKO PANTS EXTRA SOFT

SZ. L 5 35,625.00 78278 98.60% C 1 11,813,784,775.92 99.99% C 1 2 3

1257 LAPIMOX 125 MG SYR 2 35,200.00 79048.8 99.57% C 1 11,813,819,975.92 99.99% C 1 2 1

1258 AMMONIUM KLORIDA / SALMIAK 1 34,999.99 79334.8 99.93% C 1 11,813,854,975.91 99.99% C 1 2 1

1259 CEFADROXIL 500 MG KAPS GKF 1 34,999.80 79262.8 99.84% C 1 11,813,889,975.71 99.99% C 1 2 1

1260 OTSU-D40 25 ML 15 34,501.50 75651 95.29% C 1 11,813,924,477.21 99.99% C 1 2 8

1261 INDOP INJC 200MG/ 5ML 1 33,000.00 79251.8 99.82% C 1 11,813,957,477.21 99.99% C 1 2 1

1262 BESTALIN SYR HCL 10 ML 1 33,000.00 79268.8 99.84% C 1 11,813,990,477.21 99.99% C 1 2 1

1263 OPISTAN 500MG 1 33,000.00 79285.8 99.87% C 1 11,814,023,477.21 99.99% C 1 2 1

1264 INSTO 15 ML 3 32,399.40 78730.8 99.17% C 1 11,814,055,876.61 99.99% C 1 2 2

1265 TRAMADOL 50 MG INDO 2 32,168.40 79144.8 99.69% C 1 11,814,088,045.01 99.99% C 1 2 1

1266 SUCTION CATH SZ 6 REMEDI 5 31,900.00 78408 98.76% C 1 11,814,119,945.01 99.99% C 1 2 3

1267 BENADRYL DMP 60 ML 2 30,250.00 79068.8 99.59% C 1 11,814,150,195.01 99.99% C 1 2 1

1268 NAIL POLISH REMOVER 65 ML 6 30,000.00 77991 98.24% C 1 11,814,180,195.01 99.99% C 1 2 3

1269 BOTOL ALKOHOL 1 L KOSONG 6 29,700.00 77955 98.19% C 1 11,814,209,895.01 99.99% C 1 2 3

1270 SALICYL TALK 5 29,700.00 78088 98.36% C 1 11,814,239,595.01 99.99% C 1 2 3

1271 DEXTROMETROPHAN 15 MG TAB

KF 3 29,700.00 78766.8 99.21% C 1 11,814,269,295.01 99.99% C 1 2 2

1272 ROSE WATER 1 L 1 29,260.00 79322.8 99.91% C 1 11,814,298,555.01 99.99% C 1 2 1

1273 SALICYL TALK BEDAK 2% 60 GR

KF 7 28,697.90 77664 97.82% C 1 11,814,327,252.91 99.99% C 1 2

4

69

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 176: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1274 AMBROXOL 15 MG / 5 ML SYR

INDOFARMA 11 28,422.90 76650 96.55% C 1 11,814,355,675.81 99.99% C 1 2 6

1275 BETADINE SOL 15 ML 4 28,160.00 78560.8 98.95% C 1 11,814,383,835.81 99.99% C 1 2 2

1276 CAPTOPRIL 25 MG KF 100'S 2 27,550.60 79036.8 99.55% C 1 11,814,411,386.41 99.99% C 1 2 1

1277 FARGOXIN 1 27,500.00 79248.8 99.82% C 1 11,814,438,886.41 99.99% C 1 2 1

1278 BABY'S COUGH SUSP. KONFLUSIN

60 ML 9 26,680.50 77218 97.26% C 1 11,814,465,566.91 99.99% C 1 2 5

1279 ALLOPURINOL 100 MG TAB GKF 2 26,400.00 79034.8 99.55% C 1 11,814,491,966.91 99.99% C 1 2 1

1280 ALLOPURINOL 100 MG TAB

INDOFARMA 2 26,373.60 79134.8 99.68% C 1 11,814,518,340.51 99.99% C 1 2 1

1281 CIPROFLOXACIN 500 MG PHAPROS 2 25,999.60 79076.8 99.60% C 1 11,814,544,340.11 99.99% C 1 2 1

1282 RANITIDINE INJ 25 MG/ ML 1 25,700.40 79316.8 99.91% C 1 11,814,570,040.51 99.99% C 1 2 1

1283 CHLORAMPHECORT-H CR. 10 GR 3 25,190.00 78763.8 99.21% C 1 11,814,595,230.51 99.99% C 1 2 2

1284 BENOSON N CR. 5 GR 3 24,750.00 78700.8 99.13% C 1 11,814,619,980.51 99.99% C 1 2 2

1285 PIROXICAM 10 MG NOVEL 3 24,299.20 78856.8 99.33% C 1 11,814,644,279.71 99.99% C 1 2 2

1286 PROPANOLOL HCL 40 MG GKF 2 24,200.00 79042.8 99.56% C 1 11,814,668,479.71 99.99% C 1 2 1

1287 OTSU MGS04 40 25 ML 5 24,002.00 78148 98.43% C 1 11,814,692,481.71 99.99% C 1 2 3

1288 M. TELON MENEER 30 ML 3 24,000.90 78871.8 99.34% C 1 11,814,716,482.61 99.99% C 1 2 2

1289 AMOXICILLIN SYR. KERING 125

MG/5ML GKF 5 23,545.50 78098 98.37% C 1 11,814,740,028.11 99.99% C 1 2 3

1290 ANTASIDA DOEN SUSP. 60 ML 6 23,100.00 77853 98.06% C 1 11,814,763,128.11 99.99% C 1 2 3

1291 FOLLEY CATH 2-WAY RG SZ. 26 1 23,100.00 79370.8 99.97% C 1 11,814,786,228.11 99.99% C 1 2 1

1292 GLIBENCLAMID 5 MG TAB GKF 3 22,908.60 78769.8 99.22% C 1 11,814,809,136.71 100.00% C 1 2 2

1293 PYRAZINAMIDE 500 MG TAB GKF 1 22,000.00 79263.8 99.84% C 1 11,814,831,136.71 100.00% C 1 2 1

1294 MAGTRAL MINT 1 22,000.00 79284.8 99.86% C 1 11,814,853,136.71 100.00% C 1 2 1

1295 NATRIUM DIKLOFENAK 50 MG

TAB GKF 2 21,769.00 79040.8 99.56% C 1 11,814,874,905.71 100.00% C 1 2 1

1296 BETADINE OINT. 5 GR 3 21,450.00 78802.8 99.26% C 1 11,814,896,355.71 100.00% C 1 2 2

1297 CARMED LOT 120 ML 1 21,120.00 79303.8 99.89% C 1 11,814,917,475.71 100.00% C 1 2 1

1298 PURIFYING CLEANSING MILK -

P00432 2 20,900.00 79130.8 99.67% C 1 11,814,938,375.71 100.00% C 1 2

1

70

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 177: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1299 CAPSUL KOSONG PD/SHR "3" 1 20,000.00 79374.8 99.98% C 1 11,814,958,375.71 100.00% C 1 2 1

1300 WING NEEDLE 23 G TERUMO (50'S) 0.04 19,800.00 79391.98 100.00% C 1 11,814,978,175.71 100.00% C 1 2 0

1301 WING NEEDLE 19G TERUMO (50'S) 0.04 19,800.00 79392.02 100.00% C 1 11,814,997,975.71 100.00% C 1 2 0

1302 SALBUTAMOL 4MG INDO 2 19,542.60 79142.8 99.69% C 1 11,815,017,518.31 100.00% C 1 2 1

1303 ISOSORBIDE DINITRAT (ISDN) 5

MG 2 19,470.00 79044.8 99.56% C 1 11,815,036,988.31 100.00% C 1 2 1

1304 KAPAS PEMBALUT MEDICA

ARTHA 50 GR (12'S) 5 19,250.00 78343 98.68% C 1 11,815,056,238.31 100.00% C 1 2 3

1305 COTRIMOKSAZOLE 480MG 1 19,200.50 79227.8 99.79% C 1 11,815,075,438.81 100.00% C 1 2 1

1306 IBUPROFEN 400 MG 1 18,000.40 79329.8 99.92% C 1 11,815,093,439.21 100.00% C 1 2 1

1307 DEXAMETHASONE 0.5MG KF 2 17,400.00 79038.8 99.56% C 1 11,815,110,839.21 100.00% C 1 2 1

1308 MAMY POKO EXTRA DRY SZ. L 2 16,900.00 79122.8 99.66% C 1 11,815,127,739.21 100.00% C 1 2 1

1309 OTSU-D5 100CC 2 16,753.00 79064.8 99.59% C 1 11,815,144,492.21 100.00% C 1 2 1

1310 AMMONIA LIQ. 21% 1 16,500.00 79335.8 99.93% C 1 11,815,160,992.21 100.00% C 1 2 1

1311 CETIRIZINE CAPS 10 MG INDO 1 15,659.60 79328.8 99.92% C 1 11,815,176,651.81 100.00% C 1 2 1

1312 VICKS F 44 DEWASA 27 ML 3 15,610.98 78814.8 99.27% C 1 11,815,192,262.79 100.00% C 1 2 2

1313 M. TELON KONICARE 60 ML 1 15,125.00 79266.8 99.84% C 1 11,815,207,387.79 100.00% C 1 2 1

1314 GENTAMYCIN 0,1% SALEP KULIT 5

GR 8 14,801.60 77332 97.41% C 1 11,815,222,189.39 100.00% C 1 2 4

1315 GLIBENCLAMIDE 5 MG

INDOFARMA 2 14,385.80 79138.8 99.68% C 1 11,815,236,575.19 100.00% C 1 2 1

1316 KAPAS KECANTIKAN SELECTION

35 GR 3 14,055.00 78901.8 99.38% C 1 11,815,250,630.19 100.00% C 1 2 2

1317 SANIFRESH 1 13,750.00 79354.8 99.95% C 1 11,815,264,380.19 100.00% C 1 2 1

1318 OB HERBAL JUNIOR 60 ML 2 13,310.00 79124.8 99.66% C 1 11,815,277,690.19 100.00% C 1 2 1

1319 ALLOPURINOL 100 MG LANDSON 1 13,200.00 79267.8 99.84% C 1 11,815,290,890.19 100.00% C 1 2 1

1320 TRAMADOL 50 MG BRN 1 12,100.00 79230.8 99.80% C 1 11,815,302,990.19 100.00% C 1 2 1

1321 THIOSULFAT Na 1 11,999.90 79355.8 99.95% C 1 11,815,314,990.09 100.00% C 1 2 1

1322 NATRIUM DIKLOFENAK 50 MG

NOVEL 1 10,884.50 79314.8 99.90% C 1 11,815,325,874.59 100.00% C 1 2 1

1323 COTRIMOKSAZOLE 240 MG / 5 ML

SUSPENSI 3 10,500.60 78883.8 99.36% C 1 11,815,336,375.19 100.00% C 1 2

2

71

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013

Page 178: UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PRAKTEK …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351188-PR-Khesia Ghassani-Laporan... · 2.6 Tata Cara Perizinan PBF ... salah satu fasilitas tempat melaksanakan

1324 PIROXICAM 20 MG TAB GKF 1 10,499.50 79264.8 99.84% C 1 11,815,346,874.69 100.00% C 1 2 1

1325 SALBUTAMOL 4 MG TAB GKF 1 9,749.30 79265.8 99.84% C 1 11,815,356,623.99 100.00% C 1 2 1

1326 MICONAZOLE 2 % CR 10 GR 3 8,999.10 78772.8 99.22% C 1 11,815,365,623.09 100.00% C 1 2 2

1327 CAPTOPRIL 25 MG TAB GKF 1 8,602.00 79261.8 99.84% C 1 11,815,374,225.09 100.00% C 1 2 1

1328 M. KAYU PUTIH CAPLANG 15 ML 1 3,149.30 79333.8 99.93% C 1 11,815,377,374.39 100.00% C 1 2 1

1329 ERLAMYCETIN EAR DROPS 10 ML 1 2,904.00 79331.8 99.92% C 1 11,815,380,278.39 100.00% C 1 2 1

TOTAL 79392.02 11,815,380,278.39

Keterangan:

Kategori A berdasarkan kapasitas terjual (Pareto Quantity)

Kategori B berdasarkan kapasitas terjual (Pareto Quantity)

Kategori C berdasarkan kapasitas terjual (Pareto Quantity)

Kategori A berdasarkan total harga jual (Pareto Value)

Kategori B berdasarkan total harga jual (Pareto Value)

Kategori C berdasarkan total harga jual (Pareto Value)

72

Laporan praktek…., Khesia Ghassani, FF, 2013