Unit-21

8
P RAKTIKUM D ASAR T EKNIK ELEKTRO Halaman 9 UNIT II HUKUM KIRCHHOFF I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Untuk membuktikan bahwa jumlah aljabar arus yang masuk pada titik percabangan sama de arus yang meninggalkan titik percabangan. 2. Untuk membuktikan bahwa jumlah aljabar seluruh tegangan yang mengelilingi sebuah kala (loop) dalam suatu rangkaian sama dengan nol. 3. Untuk membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan teori. II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Modul Rangkaian Unit 2. !atu "aya 3. #abel penghubung $. Multimeter III. TEORI SINGKAT A. HUKUM KIRCHHOFF ARUS %ukum #irchho&& 'rus ( Kirchhoff‘s Current Law, KCL ) menyatakan bahwa jumlah a yang masuk atau menuju pada sebuah titik percabangan sama dengan jumlah arus meninggalkan titik percabangan tersebut. "alam bentuk persamaan = keluar masuk I I (2.1) Gambar 2.1. Pendemonstrasian Huum Kir!""o## Arus ada *ambar (2.1) adalah salah satu contoh sederhana dari penggunaan %ukum #irchh 'pabila kita lihat titik percabangan sebagai titik a + maka besar arus yang masuk ke tit arus yang keluar dari titik a. "an bila dijabarkan+ adalah sebagai berikut ,umlah arus yang masuk - ,umlah arus yang keluar 3 2 1 I I I + = A A A $ 2 . + = ocok) A (c A = 2. ATURAN P$M%AGI ARUS /eperti yang diharapkan dari namanya+ aturan pembagi arus (current divide menentukan bagaimana arus yang memasuki sekumpulan cabang sejajar akan terbagi antara el Untuk elemen sejajar yang harganya sama+ maka arus akan dibagi sama besar. Untuk e dengan harga yang berbeda+ semakin kecil hambatan akan semakin besar arus masukan yang l Laboratorium Teknik Elektro -- αβ00 A I . 1 = A I 2 2 = A I $ 3 = a

description

asfgfsgafgsfgfgavzxvczvcvcz

Transcript of Unit-21

Chino.doc

Praktikum

Dasar Teknik Elektro

Halaman 15

UNIT II

HUKUM KIRCHHOFF

I. TUJUAN PERCOBAAN1. Untuk membuktikan bahwa jumlah aljabar arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik percabangan.

2. Untuk membuktikan bahwa jumlah aljabar seluruh tegangan yang mengelilingi sebuah kalang tertutup (loop) dalam suatu rangkaian sama dengan nol.

3. Untuk membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan teori.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Modul Rangkaian Unit II

2. Catu Daya

3. Kabel penghubung

4. Multimeter

III. TEORI SINGKAT

A. HUKUM KIRCHHOFF ARUS

Hukum Kirchhoff Arus ( Kirchhoffs Current Law, KCL ) menyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang masuk atau menuju pada sebuah titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar atau meninggalkan titik percabangan tersebut. Dalam bentuk persamaan :

(2.1)Gambar 2.1. Pendemonstrasian Hukum Kirchhoff Arus

Pada Gambar (2.1) adalah salah satu contoh sederhana dari penggunaan Hukum Kirchhoff Arus. Apabila kita lihat titik percabangan sebagai titik a , maka besar arus yang masuk ke titik a sama dengan besar arus yang keluar dari titik a. Dan bila dijabarkan, adalah sebagai berikut :

Jumlah arus yang masuk = Jumlah arus yang keluar

B. ATURAN PEMBAGI ARUS

Seperti yang diharapkan dari namanya, aturan pembagi arus (current divider rule,CDR) akan menentukan bagaimana arus yang memasuki sekumpulan cabang sejajar akan terbagi antara elemen.

Untuk elemen sejajar yang harganya sama, maka arus akan dibagi sama besar. Untuk elemen sejajar dengan harga yang berbeda, semakin kecil hambatan akan semakin besar arus masukan yang lewat.

Aturan pembagi arus akan diturunkan melalui penggunaan jaringan yang mewakili pada Gambar (2.2). Arus masukan I sama dengan , dimana RT adalah hambatan total cabang sejajar.

Dengan penggantian kedalam persamaan diatas, dimana IX menunjukkan arus yang melalui sebuah cabang sejajar yang memiliki hambatan RX, maka kita punya persamaan

Gambar 2.2

Dan

(2.2)yang merupakan bentuk umum aturan pembagi arus. Dengan kata lain, arus yang melalui sembarang cabang sejajar sama dengan perkalian antara hambatan total cabang sejajar dan arus masukan dibagi dengan hambatan cabang yang mana arus yang melaluinya akan ditentukan.

Untuk arus I1,

Dan untuk I2,

Dan seterusnya.

C. HUKUM KIRCHHOFF TEGANGAN

Hukum Kirchhoff Tegangan ( Kirchhoffs Voltage Law, KVL ) menyatakan bahwa jumlah aljabar potensial yang naik dan yang turun pada sebuah kalang tertutup ( loop ) sama dengan nol.

Dalam bentuk persamaan :

(2.3)

Gambar 2.3

Rangkaian pada Gambar (2.3) diatas merupakan satu kalang tertutup (loop), yang mana dengan penggunaan Hukum Kirchhoff Tegangan, tegangan pada loop tersebut sama dengan nol, dimana tegangan sumber adalah tegangan (potensial) yang naik dan tegangan beban adalah potensial yang turun.

Dengan penjabaran adalah sebagai berikut :

Jumlah tegangan naik dan turun = nol

D. ATURAN PEMBAGI TEGANGAN

Dengan aturan pembagi tegangan, memungkinkan penentuan tegangan pada suatu elemen tanpa harus memperoleh atau mencari arus terlebih dahulu. Dengan menganalisis jaringan pada Gambar (2.4), maka dapat diperoleh,

Gambar 2.4

Hambatan totalnya adalah , yang akan menghasilkan dan

Dengan menggantikan persamaan diatas dengan persamaan umum adalah :

(2.4)dimana VX adalah tegangan yang melintas RX, E adalah tegangan yang digunakan pada elemen seri, dan RT adalah hambatan total seri.

Dengan kata lain, aturan pembagi tegangan menyatakan bahwa tegangan pada sebuah tahanan dalam rangkaian seri adalah sama dengan harga tahanan tersebut dikalikan dengan tegangan total yang digunakan pada elemen seri dibagi dengan hambatan total elemen seri.

DATA PENGAMATAN UNIT II

HUKUM KIRCHHOFF

A. Hukum Kirchhoff Arus

1. Gunakan multimeter, ukur nilai resistansi dari resistor-resistor yang digunakan pada percobaan yang akan diujikan.

2. Rangkai rangkaian uji diatas, lalu ukur nilai resistansi total RT, nilai tegangan sumber VS dan nilai arus awal IS.

3. Kemudian ukur tegangan dan arus pada masing-masing resistor (perhatikan probe merah dan hitam multimeter pada resistor yang diukur).

4. Dengan menggunakan data pengukuran diatas, lengkapi tabel berikut :

B. Hukum Kirchhoff Tegangan

1. Gunakan multimeter, ukur nilai resistansi dari resistor-resistor yang digunakan pada percobaan yang akan diujikan.

2. Rangkai rangkaian uji diatas, lalu atur dan ukur nilai tegangan sumber VS1 dan VS2.

3. Kemudian ukur tegangan dan arus pada masing-masing resistor (untuk tegangan, perhatikan probe merah pada bagian (+) dan hitam pada bagian (-) pada resistor yang diukur).

4. Dengan menggunakan data pengukuran diatas, lengkapi tabel berikut :

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

EMBED Visio.Drawing.5

Laboratorium Teknik Elektro -- ((005

_1090783145.unknown

_1090808523.unknown

_1091399612.xlsSheet1

ResistorR1R2R3R4R5R6R7

Tertulis4702K28K21K3K35K610K

Terukur

_1091399879.xlsSheet1

ResistorR1R2R3R4R5

Tertulis4703K35K62K21K

Terukur

_1091399959.xlsSheet1

VR1 [Volt]VR2 [Volt]VR3 [Volt]VR4 [Volt]VR5 [Volt]

IR1 [Amp]IR2 [Amp]IR3 [Amp]IR4 [Amp]IR5 [Amp]

_1091400028.xlsSheet1

LoopV naikV turun

IVS1VR1 + VR2

II

III

_1092910907.xlsSheet1

Data Pengamatan Unit 2 Hukum Kirchhoff

Nama / NPMParaf Asisten

Rekan Kerja

Shift( )

_1091399929.xlsSheet1

VS1 [Volt]VS2 [Volt]

_1091399710.xlsSheet1

VR1 [Volt]VR2 [Volt]VR3 [Volt]VR4 [Volt]VR5 [Volt]VR6 [Volt]VR7 [Volt]

IR1 [Amp]IR2 [Amp]IR3 [Amp]IR4 [Amp]IR5 [Amp]IR6 [Amp]IR7 [Amp]

_1091399811.xlsSheet1

Titik CabangI masukI keluar

AISI1 + I4

B

C

_1091399661.xlsSheet1

RT [Ohm]VS [Volt]IS [Ampere]

_1090810703.vsd

_1090826747.vsd

_1090825632.vsd

_1090809330.vsd

_1090810245.vsd

_1090808578.unknown

_1090783285.unknown

_1090783606.unknown

_1090784502.unknown

_1090808361.vsd

_1090783293.unknown

_1090783240.unknown

_1090783280.unknown

_1090783217.unknown

_1090782976.unknown

_1090783001.unknown

_1090783007.unknown

_1090782995.unknown

_1090782957.unknown

_1090782962.unknown

_1090782556.unknown

_1090782953.unknown