UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG...

75
PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF (Studi Kasus Yayasan Raudhatul Muta'allimi!J Kuningan Barat Jakarta) , Oleh: MUHAMMAD MUCHLIS KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIDYAH FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAMNEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 Hl2008 M

Transcript of UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG...

Page 1: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

(Studi Kasus Yayasan Raudhatul Muta'allimi!J Kuningan Barat Jakarta),

Oleh:

MUHAMMAD MUCHLIS

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAMPROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIDYAH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAMNEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1429 Hl2008 M

Page 2: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

(Studi Kasus Yayasan Raudhatul Muta'allimin Kuningan B:Ilrat Jakarta)

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Syari'ah dan Hukumuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

MUHAMMAD MUCHLISNIM,103044228117

Di Bawah BimbinganP bimbing

Q

Drs. • Hamid Far' i MANIP. 150268 187

\

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATA)lN ISLAMPROGRAM STOOl AHWAL AL-SYAKHSIDrYAH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF IDDAYATULLAHJAKARTA

1429 HJ2008 M

Page 3: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT

HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

TENTANG WAKAF (Studi Kasus Yayasan Raudhatul Muta'allimin Kuningan

Barat Jakarta) telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal II

Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Hukum Islam pada Program Studi Ahwal AI-Syakhshiyah.

Jakarta, II Mare 008

.. .( ·:H. MUHAMMAD AMlN SUMA, SH., MA., MM'<::~m¥,i15ir210422

PAt~ITIA UJIAl-l

Pembimbing : Drs. H. Hamid Farihi, MANIP. ISO 268187

Ketua

Sekretaris

Penguji I

Penguji II

: Drs. H. A. Basiq Djalil. SH., MANIP. 150 169 102

: Kamarusdiana. S.Ag., MHNIP. 150285972

: H. Muhammad Taufiki, M.AgNIP. ISO 290 159

: Euis Amalia. M.Ag -""NIP. ISO 289 264,..···,·/

" '•

Page 4: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, puji terbaik yang penuh

dengan keberkahan kepada-Nya, sebaik-baiknya shalawat dan semulia-mulianya

salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, juga semoga tercurah kepada keluarga,

sahabat-sahabatnya dan kita sebagai pengikut setianya.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya penulis banyak mengalami kesulitan

dan hambatan yang dihadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari

berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi, yang akhirnya skripsi

ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

I. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM selaku Dekan

Fakliltas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatlillah Jakarta.

2. Bapak Drs. H. A. Basiq Jalil, SH., MA selaku Ketua Program Studi Ahwal

AI-Syakhshiyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) SyarifHidayatullah Jak81ta.

3. Bapak Kamarusdiana, S.Ag., MH selaku Sekretaris Program Studi Ahwal AI-

Syakhshiyah Fakultas Syari'ah dan HlIkllm Universitas Islam Negeri (UIN)

SyarifHidayatullah Jakarta.

Page 5: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

4. Bapak Drs. H. Hamid Farihi, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dalam membimbing dan memberikan arahan serta

membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Basirun, S.Ag., selaku Pegawai KUA Kec. Mampang Prapatan yang

bersedia menjadi narasumber dalam skripsi ini yang telah banyak membantu

dalam memberikan data dan informasi bagi Penulis.

6. Para Pengurus Yayasan Raudhatul Muta'allimin khususnya Bapak KH. Abdul

Azim Abdullah Suhaemi, MA yang telah memberikan waktu, tempat dan

informasi kepada Penulis untuk melakukan penelitian.

7. Para dosen dan staffpengajar pada lingkungan Program Studi Al-Ahwal Asy­

Syakhshiyyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memenuhi dahaga akan ilmu dan

membimbing Penulis dari kefakiran pengetahuan.

8. Segenap karyawan/wati perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik

Perpustakaan Fakultas Syari'ah dan Hukum maupun Perpustakaan Utama

yang telah memberikan fasilitas dalam pengadaan refel'ensi-l'efel'ensi kepada

Penulis untuk mengadakan studi kepustakaan sebagai bahan rujukan skripsi.

9. Ayahanda Muhammad Hatta dan ibunda Zubaedah ten;inta. Sejumput bakti

ini kupel'sembahkan atas segala kasih sayang yang senantiasa dibel'ikan dan

bantuan baik moril maupun matel'iil serta doa tulm: ikhlas yang selalu

mengil'ingi setiap langkahku.

Page 6: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

10. Kakanda Nurmaela dan adik-adikku Achmad Zainuri clan Nurfadhilah yang

telah memberikan semangat kepada Penulis untuk menye,lesaikan skripsi ini.

II. Ternan-ternan Jurusan Administrasi Keperdataan Islam 2003 terutama

Khoerudin "oenk" eL Ridho, Abdurrahman Wahid, Ulhak Jian, Syamsul

Bahri dan Baidowi serta Abdul Hanif Muiz yang telah memberikan semangat

dan membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi inL Semoga persahabatan

kita tidak akan putus dimakan waktu dan tetap terj alin sampai kapan pun.

Semoga jasa dan kerja keras setiap pribadi dan hamba-hamba yang cinta pada

ilmu Allah mendapatkan keberkahan dan keridhaan Allah SWT. Harapan penulis

semoga segala bentuk bantuan Bapak:/lbuiSaudara sekalian mendapatkan ganjaran

yang berlipat ganda, selanjutnya semoga tulisan ini bermanfaat sebagai sumbangan

wawasan dan solusi, khususnya bagi seluruh insan akademik.

Jakarta, 31 Januari 2008

Penulis

Page 7: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

DAFTARISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR lSI vi

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah I

B. Pernmusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 7

D. Kegunaan Penelitian 8

E. Metode Penelitian 8

F. Sistematika Penulisan II

BAB II T1NJAUAN TEORITIS TENTANG PERWAKAFAN

A. Pengertian, Dasar Hukum, Rukun, Syarat dan Tujuan Wakaf

Menurut Hukum Islam dan Undaug-uodang Nomor 41 Tahun

2004 Teutaug Wakaf 13

1. Wakaf Menurut Hukum Islam 13

2. Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 31

B. Macam-macam Sengketa Wakaf Menurut Hukum Islam dan

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.. 33

1. Jual-beli Harta Benda Wakaf 36

Page 8: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

2. Sewa-menyewa Harta Benda Wakaf.. 39

C. Prosedur Penyelesaian Sengketa Wakaf Menurut Hukum Islam

dan Undang-undang Nomor 41 Tahuu 2004 " 42

BABIII GAMBARAN UMUM YAYASAN RAUDHATUL MUTA'ALLIMIN

KUNINGAN BARAT JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Raudhatul Muta'allimin

Kuningan Barat Jakarta " 51

B. Susunan Organisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin Kuningan

Barat Jakarta 56

C. Visi dan Misi Yayasan Raudhatul Muta'allimin KUllingan Barat

Jakarta 60

D. Aset-aset Wakaf Yayasan Raudhatul Muta'Hllimin Kunillgall

Barat Jakarta 61

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PENYELESAlAN SENGKETA

WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

A. Pandangan Hukum Islam dan Undang-lIndang Nomor 41 Tahun

2004 Tentaug Perubahan Status Tanah Wakaf .." 63

B. Analisis Penulis Terhadap Pellyelesaian Sengketa Wakaf Di

Yayasan Raudhatul Muta'allimin Kuuiugan Bamt Jakarta ...... 72

Page 9: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 79

B. Saran-saran 81

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPlRAN-LAMPlRAN

Page 10: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan dan kesenjangan sosial di sebllah negara yang kaya dengan

sllmber daya alam dan mayoritas pendllduknya beragama Islam, seperti Indonesia,

merllpakan suatu keprihatinan. Jumlah penduduk miskin terus bertambah

jllmlahnya sejak krisis ekonomi pada tahun 1997 hingga saat ini. Pengabaian atau

ketidakserillsan penanganan terhadap nasib dan masa depan pllluhan juta kallm

dhuafa yang tersebar di selllruh tanah air merupakan sikap yang berlawanan

dengan semangat dan komitmen Islam terhadap peI'salldaI'aan dan keadilan sosial.

Islam sebagai salah satu agama yang ada di Indonllsia dan merupakan

agama yang paling banyak penganutnya, sebenamya mempllnyai beberapa

lembaga yang diharapkan mampu membantll llntuk mewujudkan kesejahteraan

sosial, yaitu salah satunya adalah institllsi wakaf. Walallpun wakaflembaga Islam

yang hukumnya sunnah, namun Iembaga ini dapat berkembang dengan baik di

beberapa negara muslim, seperti Saudi Arabia, MesiI', TuI'ki, Yordania, Qatar,

Kuwait dan lain-lain. Hal tersebut karena lembaga ini memang sangat dirasakan

manfaatnya bagi kesejahteraan umat.! Maka peran wakaf menjadi semakin

penting sebagai salah satu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan

1 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Bimbingan Haji, Pedoman,f~;gelolaan dan Pengembangan Wakaf, (Jakarta: Departem:.~~~;~.~P!!Jllik.JndOneSi1i;-26(3), h. \

r ""'>""'Y'U/ ,G\ :

Page 11: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

2

masyarakat. Selain itu kesadaran berwakaf menjadi perekat kohesi sosial bangsa

kita.

Di Indonesia, wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam sejak

agama Islam masuk di Indonesia. Sebagai suatu lembaga Islam, wakaf telah

menjadi salah satu penunjang perkembangan masyarakat Islam. Jumlah tanah

wakaf di Indonesia sangat banyak. Menurut data yang ada di Departemen Agama

Republik Indonesia, sampai dengan September 2002 jumlah seluruh tanah wakaf

di Indonesia sebanyak 362.47 J lokasi dengan luas J.538. J98.586 km2.

Berdasarkan data yang ada dalam masyarakat, pada umumnya wakaf di

Indonesia digunakan untuk masjid, musholla, sekolah, ponpes, rumah yatim piatu,

makam dan sedikit sekali tanah wakaf yang dikelola secara produktif dalam

bentuk suatu usaha yang hasilnya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang

memerlukan, khususnya fakir miskin.

PengeJolaan wakaf tidak statis, melainkan selalu berkembang sejalan

dengan dinamika dan perubahan dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan

bidang wakaf, Pemerintah memfokuskan perhatian pada penataan administrasi

wakaf yang memberi kepastian hukum bagi pewakaf, nadzir (pengelola wakaf)

dan objek wakaf, serta mendorong pemanfaatan aset-aset wakaf yang tidak

produktif menjadi produktif.

Wakaf termasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah sosial

yang amat bermanfaat bagi masyarakat. KeJembagaannya begitu kuat dalam

Hukum Islam. Bahkan ia, oJeh politik Hukum Agraria NasionaJ teJah

Page 12: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

3

ditransformasikan ke dalam sistem tata hukum di Indonesia.. Hal ini antara lain

tertuang di dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria, Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 Tentang

Perwakafan Tanah Milik, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1977

Tentang Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik dan

Peraturan Menteri Agama No. I Tahun 1978 Tentang Peraturan Pelaksana PP No.

28 Tahun 1977 serta yang terbaru yaitu Undang-undang No. 41 Tahun 2004

Tentang Wakae

Definisi wakaf ialah menyerahkan harta benda yang tidak boleh dimiliki

kepada seseorang atau lembaga untuk dikelola, dan manfaatnya didennakan

kepada orang fakir, miskin atau untuk kepentingan publik. Dalam sejarah Islam

wakafdikenal sejak masa Rasulullah saw karena wakafdisyari'atkan setelah Nabi

Muhammad saw berhijrah ke Madinah, pada tahun kedua Hijriyah.3

Secara teks dan jelas wakaf tidak terdapat dalam al-Qur'an dan as-Sunnah,

namun makna dan kandungan wakaf terdapat dalam dua sumber Hukum Islam

tersebut. Di dalam al-Quran sering wakaf dinyatakan dengan ungkapan tentang

derma harta (infaq) demi kepentingan umum. Sedangkan dalam hadits sering kita

temui ungkapan wakaf dengan ungkapan "tahan" (habs).

2 H. Taufiq Hamami, Perwakafan Tanah dalam Palitik HlIkllm Agraria Nosianal, (Jakarta:Tatanusa,2003), h.3

3 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf; Direktorat Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam dan Bimbingan Haji, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2005), h. 4

Page 13: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

4

Landasan hukum yang menganjurkan wakaf ialah firman Allah SWT

dalam surat Ali Imran ayat 92:

Artinya: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna)sebelum kamu mencifkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apayang kamu najkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (Q.S.Ali Imran: 92)

Ayat lain yang menganjurkan syari'at wakaf:

Artinya: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yangmenajkahkan hartanya di jalan Allah, adalah seperti sebutir benihyang menumbuhkan tujuh bullr, pada tiap-tiap bulir terdapat seratusbiji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Diakehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunla-Nya) dan MahaMengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 261)

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw disebutkan bahwa

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia maka putuslahamalnya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, iimu yang berman/aatdan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya". (HR. Muslim)

4 Muhammad Nashiruddin al-Albaoi, Mukhtashar Shahih Muslim, (Beirut: al-Maktab al­Islami, t.tl, Nomor Hadits 1004, h. 702

Page 14: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

5

Adapun penafsiran shadaqah jariyah dalam hadits tersebut dikemukakan

di dalam bab wakaf, karena para ulama menafsirkan shadaqah jariyah dengan

wakaf.5

Ada hadits Nabi Muhammad saw yang lebih tegas dianjurkannya ibadah

wakaf, yaitu perintah Nabi Muhammad saw kepada Vmar bin Khattab ra. untuk

mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar:

Artinya: "Dari lbnu Umar ra. berkata, bahwa sahabat Umar ra. memperolehsebidang tanah di Khaibar, kemudian dia menghadap kepadaRasulullah untuk memohon petunjuk tentang cara pengelolaannya.Umar berkata: Ya Rasulullah, soya mendapatkan sebidang tanah diKhaibar, saya belum pernah mendapatkan haria sebaik itu, makaapakah yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah menjawab: Bilakamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu, dan kamu sedekahkan(hasilnya). Kemudian Umar mengeluarkan sedekah hasil tanah tersebutdengan syarat tanahnya tidak boleh dijual, tidak boleh dibeli, tidakdihibahkan dan tidak pula diwariskan. Berkata lbnu Umar: Umarmenyedekahkan hasilnya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat,memerdekakan hamba sahaya, jihadfi sabilillah, ibnu sabil dan tamu.Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi orang yang menguasaitanah wakaf itu (pengul'usnya) makan dari hasilnya dengan cara baik

5 Imam Muhammad Ismail Kahlani, SlIbll/lis Salam, (Bandung: Dahlan, 1982), Jilid III, h. 876 Muhammad Nashiruddin al-Albani, MlIkhtashar Shahih Muslim, (Beirut: al-Maktab al­

Islami, t.t), Nomor Hadits 1003, h. 701

Page 15: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

6

(sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk hartadan memberi makan kepada temannya sekedarnya". (HR. Muslim)

Sedikit sekali memang ayat al-Qur'an dan as-SlInnah yang menyinggllng

tentang wakaf. Karena itu sedikit juga hukum-hukum wakaf yang ditetapkan

berdasarkan kedua sllmber hukllm tersebut. Oleh sebab itu sebagian hllkllm-

hllkum wakaf dalam Islam ditetapkan sebagai hasil ijtihad, dengan menggunakan

metode ijtihad yang bermacam-macam.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kebanyakan wakaf di

Indonesia digunakan untllk masjid, musholla, sekolah, ponp<'s, rumah yatim piatu,

makam. Berkaitan dengan masalah perwakafan ini timbul suatu permasalahan,

bolehkah terhadap benda yang diwakatkan dilakukan perubahan peruntukkannya?

Bagaimana jika misalnya tanah wakaf tersebllt disalahgunakan sehingga

menimbulkan perselisihan. Maka bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut

menllrut HlIkllm Islam dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Waka£

Berdasarkan latar iJelakang masalah yang telah diuraikan di atas, oleh karena itu

penlllis mengangkat masalah ini menjadi judul skripsi penlllis yaitll

"PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM

DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

(Studi Kasus Yayasan Raudhatul Muta'allimin Kuningan Barat Jakarta)".

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana uraian di atas, maka

dapat ditarik rumusan permasalahan, yaitu:

\

Page 16: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

7

1. Hal-hal apa saja yang dapat dijadikan sebagai sengketa wakaf menurut

Hukum Islam dan dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf?

2. Bagaimana pandangan Hukum Islam dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004

tentang Wakaf mengenai perubahan status tanah wakaf terutama yang terjadi

di Yayasan Raudhatul Muta'alIimin Kuningan Barat Jakarta?

3. Bagaimana penyelesaian sengketa wakaf yang terjadi di Yayasan Raudhatul

Muta'alIimin Kuningan Barat Jakarta Selatan menurut Hukum Islam dan

Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf?

C. Tujuan Penelitian

Dengan mengangkat masalah yang berhubungan dengan Penyelesaian

Sengketa WakafMenurut Hukum Islam dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004

tentang Wakaf, maka tujuan penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat dijadikan sebagai sengketa wakaf

menurut Hukum Islam dan dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang

Wakaf

2. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam dan Undang-undang No. 41

Tahun 2004 tentang Wakaf mengenai perubahan status tanah wakaf di

Yayasan Raudhatul Muta'alIimin Kuningan Barat Jakarta

3. Untuk mengetahui tentang cara penyelesaian sengketa wakaf yang terjadi

pada Yayasan Raudhatul Muta'alIimin menurut Hukum Islam dan Undang­

undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

Page 17: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

8

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini antara lain:

I. Agar dapat menjadi sumbang pemikiran terhadap Hmu pengetahuan,

khususnya di bidang wakaf

2. Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai dampak buruk

teljadinya sengketa wakaf, serta mengetahui bagaimana cara untuk

menyelesaikannya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia sehingga

perbuatan tersebut dapat dicegah

3. Menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti

E. Metode Penelitian

I. Metode Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif,

yaitu suatu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah faktual

dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasH penelitian.

Sumber utama penelitian ini adalah aktivitas objek di lapangan serta data

pendukung lainnya berupa dokumen, file dan penelitian kepustakaan sebagai

penunjang.

2. Jenis Penelitian

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Page 18: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

9

1) Wawancara atau Interview adalah suatu dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.7

2) Observasi dengan mengadakan pendekatan terhadap kasus yang

berhubungan dengan judul skripsi inL Adapun teknik pengumpulan

datanya adalah melalui telaah terhadap dokumentasi yang terdapat di

Yayasan Raudhatul Muta'allimin.

3) Analisa dengan menganalisa data yang diperoleh selanjutnya

dilakukan penggambaran terhadap permasalahan penelitian.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Selain penelitian lapangan, penelitian ini juga menggunakan

penelitian kepllstakaan, yaitu pengkajian dari bukll-bllkll yang mengacu

dan berhllbllngan dengan pembahasan karya i1miah ini yang dianalisa

data-datanya. Tentunya bahan rlljllkan yang digunakan adalah bahan-

bahan yang erat sekali kaitannya dengan pennasalahan skrijJsi. Adapun

sumber-sumber yang diambil berasal dari al-Qur'an dan Hadits, juga

kitab-kitab fiqih klasik dan kontemporer yang berkaitan dengan materi

penelitian, buku, koran, m'lialah, kemudian Undang-undang No.5 Tahun

1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, Peraturan

Pemerintah No. 28 Tahun Tentang Perwakafan Tanah Milik, Instruksi

Presiden No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam dan

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,1996), Cet. ke-10, h. 144

Page 19: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

10

Undang-undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf serta bahan-bahan

lainnya yang dapat mendukung judul skripsi di atas sehingga penulisan

skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara i1miah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan orang-orang

yang mengetahui secara langsung tentang sengketa wakaf di Yayasan

Raudhatul Muta'allimin Kuningan Barat Jakarta Selatan dan telaah buku-buku

mengenai Undang-undang tentang wakaf dan cara penyelesaian terhadap

sengketa wakaf, untuk selanjutnya dikaji guna mencari landasan pemikiran

dalam upaya memecahkan suatu masalah.

Mengenai teknik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan olelz UIN Jakarta Press

Taltun 2007, dengan beberapa pengecualian:

a. Penulisan ayat al-Qur'an tidak menggunakan catatan kaki dan sebagai

sumber penulis menggunakan al-Qur'an yang diterbitkan oleh Departemen

Agama Republik Indonesia.

b. Kutipan yang berasal dari buku ejaan yang lama ditulis dengan ejaan yang

disempurnakan kecuali nama pengarang.

c. Dalam kepustakaan, al-Qur'an dan terjemahannya ditulis dalam urutan

pertama sebagai tanda penghormatan sebelum sumber-sumber lainnya.

Page 20: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

11

F. Sistematika Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah dalam memahami

skripsi ini, maka penulis membagi isi skripsi ini terdiri dari lima bab. Tiap bab

terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I Merupakan pendahuluan yang terdiri dari [atar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Merupakan tinjauan teoritis mengenai wakaf. Teori wakaf terbagi pada

pengertian, tujuan, dasar hukum, rukun, dan syarat wakaf menurut

Hukum Islam dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Dalam teori ini juga mencakup tentang masalah sengketa wakaf,

penulis membahas tentang macam-macam sengketa wakaf menurut

Hukum Islam dan Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Lalu pembahasan mengenai bagaimana cara menyelesaikan sengketa

wakafmenurut Hukum Islam dan Undang-undallg No. 41 Tahun 2004

tentallg Wakaf.

BAB III Merupakall paparall mengenai gambaran umum Yayasan Raudhatul

Muta'allimin yang terdiri dari sejarah berdirinY81 Yayasan Raudhatul

Muta'allimill, susullan organisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin,

visi dan misi Yayasan Raudhatul Muta'allimin serta aset-aset wakaf

Yayasan Raudhatul Muta'allimin.

Page 21: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

12

BAB IV Merupakan pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari data

mengenai sengketa wakaf yang terjadi di Yayasan Raudhatul

Muta'allimin, pandangan Hukum Islam dan Undang-undang No. 41

Tahun 2004 tentang Wakaf mengenai perubahan status tanah wakaf,

dan analisis penulis terhadap penyelesaian sengketa wakaf di Yayasan

Raudhatul Muta'allimin.

BAB V Merupakan tahap akhir dari penulisan skripsi ini yang terdiri dari

kesimpulan-kesimpulan penelitian dari awal sampai akhir, juga ada

saran-saran dari penulis tentang persoalan yang diangkat dalam

penulisan skripsi inL

Page 22: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

BABII

TlNJAUAN UMUM TENTANG PERWAKA.FAN

A. Pengertian, Dasar Hukum, Rulmn, Syarat dan Tnjuan Wakaf Menurut

Hnkum Islam dan Undang-undang NomoI' 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

1. WakafMenurut Hukum Islam

a. Pengertian Wakaf

Kata "Wakaf' atau "Waqf' berasal dad bahasa Arab "<--<9J". Asal

kata "Waqafa" berarti "menahan" atau "berhenti" atau "berdiam di

tempat" atau "tetap berdiri". Kata "wJ - ~ - '..>§J" sama artinya

Dalam pengertian umum bahasa, "berhenti" ai:au "tetapnya sesuatu

dalam keadaan semula". Dengan demikian, pengertian wakaf seCaI'a

bahasa adalah menyerahkaIl tanah kepada orang-orang miskin-atau untuk

orang-orang miskin-untuk ditahan. Diartikan demikian, karena barang itu

dipegang dan ditahan oleh orang lain, seperti menahan hewan temak,

tanah dan segala sesuatu.2

I Wahbah Zuhaili, A/-Fiqhu a/-Is/ami wa 'Adillaluhu, (Damaskus: Dar al-Fikr al-Mu'ashir,2004), Jilid X, h.7599

2 Muhammad Abid Abdullah al-Kabisi, Hukum Wakaf: Kajian Kanlemparer Perlama danTer/engkap lenlang Fungsi dan Penge/a/aan Wakaf serla Penye/esaian Alas Sengkela Wakafditerjemahkan dari Ahkam A/-Waqffi A/-Syari'ah A/-Islamiyah, (Jakarta: lIMaN, 2004), Cel. ke-I, h.37

Page 23: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

14

Sedangkan menurut istilah syara' adalah memindahkan hak milik

pribadi menjadi milik suatu badan yang memberi manfaat bagi

masyarakat.J

The Shorter Encyclopaedia of Islam menyebut pengertian wakaf

menurut hukum Islam yaitu "to protect a thing; to prevent it from

becoming the property of a third person".4 Artinya memelihara sesuatu

barang atau benda dengan jalan menahannya agar tidak menjadi milik

pihak ketiga.

Wakaf menurut hukum Islam dapat juga berarti menyerahkan suatu

hak milik yang tahan lama zatnya kepada seseorang atau nadzir (penjaga

wakaf) balk berupa perorangan maupun berupa badan pengelola dengan

ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang

sesuai dengan syari'at Islam.s

Selain itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan

Fatwa Tentang Wakaf melalui Rapat Komisi Fatwa MUI pada tanggal II

Mei 2002, bahwa wakaf adalah menahan harta yang dapat dimanfaatkan

tanpa lenyap bendanya atau pokoknya, dengan cara tidak melakukan

tindakan hukum terhadap benda tersebut (merljua/, memberikan, atau

3 M. Abdul Mujieb dkk, Kamus Islilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002), Cet. ke-3, h.414

4 W. Heffening, Wakfartikel dalam The Shorler Encyclopaedia ofIslam, (Leiden: EJ. Brill,1953), h. 626

5 H. Satlia Effendi M. Zein, Problemalika Hukum Keluarga Islam Konlemporer, (Jakarta:Keneana, 2004), Edisi I, Cet. ke-l, h. 425

Page 24: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

15

mewariskannya), un/uk disalurkan (hasilnya) pada' sesua/u yang mubah

(tidak haram) yang ada.

Dalam sejarah Islam wakaf dikenal sejak masa Rasulullah saw

karena wakaf disyari'atkan setelah Nabi Muhammad saw berhijrah ke

Madinah, pada tahun kedua Hijriyah.6

Ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan wakaf, yang pada

akhimya membawa perbedaan pula tentang akibat hukum yang timbul

daripadanya. 7 Berikut ini berbagai pandangan tentang wakaf menurut

istilah

1) Menurut Madzhab Hanafi8

a. Imam Abu Hanifah mendefinisikan wakaf dengan "Menahan

materi harta tetap menjadi milik wakif dan menyedekahkan

manfaatnya untuk tujuan-tujuan kebaikan pada waktu seketika atau

pada waktu yang akan datang".

b. Imam Syarkhasi mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Menahan

harta dari jangkauan (kepemilikan) orang lain".

6 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf; Direktorat Jenderal Bimbingan MasyarakatIslam dan Bimbingan Haji, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia, 2005), h. 4

7 Muhammad Abid Abdullah al-Kabisi, Hlikum Wakaf' Kajian Kontemporer Pertama danTertengkap tentang Flingsi dan Pengelolaan Wakaf serta Penyelesaian Atas Sengketa Wakafditerjemahkan dari Ahkam AI-Waqffi AI-Syari'ah AI-Islamiyah, (Jakarta: IIMaN, 2004), Cet. ke-I, h.38-59. Lihat juga Warta HlIkllm dan Keadilan, (Bandung: Pusat Pengkajian Hukum Islam danMasyarakat Kantor Perwakilan Jawa Barat, 2004), Edisi 5, h. 34-35

8 H. Ismail Muhammad Syah dkk, Filsafat Hllkllm Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), Cet.ke-2, h. 241 Lihat juga Bunga Rampai Penvakafan, (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia,2006), h. 2-6

Page 25: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

16

c. AI-Murghinany mendefinisikan wakaf menurut Imam Abu

Hanifah sebagai berikut "Menahan harta di bawah tangan

pemiliknya, disertai pemberian manfaat sebagai shadaqah".

d. Pengarang kitab AI-Dur AI-Mukhtar mendefinisikan wakaf

sebagai berikut "Penahanan harta dengan memberikan legalitas

hukum milik pada waki/, dan mendermakan manfaat harta tersebut

meski tidak terperinci".

2) Menurut Madzhab Maliki9

a. Imam Malik mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Menahan

harta dari mentransaksikannya disertai kekalnya pemilikan atas

harta itu dan menyedekahkan manfaatnya untuk tujuan-tujuan

kebaikan dengan pernyataan untuk waktu yang tertentu menurut

yang memberi wakaf'.

b. Ibn Arafah mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Memberikan

manfaat sesuatu, pada batas waktu keberadaannya, bersamaan

tetapnya wakaf dalam kepemilikan si pemberinya meski hanya

perkiraan".

3) Menurllt Madzhab Syafi'i lO

9 Muhammad Abid Abdullah al-Kabisi, Hukum Wake!' Kajian Kantemparer Pertama danTerlengkep tentang Fungsi dan Pengelalaan Wake! serta Penyelesaian Atas Sengketa Wake!dilerjemahkan dari Ahkam AI-Waqffi AI-Syari'ah AI-Islamiyah, (Jakarta: IlJvlaN, 2004), eel. ke-I, h.54-55

10 Ibid, h. 40-41

Page 26: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

17

a. Imam Syafi' i memberikan definisi wakaf sebagai berikut:

"Menahan harta yang dapat diambil manfaatnya, kekal materinya,

dengan memutuskan hak mentasharufkannya".

b. Imam Nawawi mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Menahan

harta yang dapat diambil manfaatnya bukan untuk dirinya,

sementara benda itu tetap ada, dan digunakan manfaatnya untuk

kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah".

c. AI-Syarbini AI-Khatib dan Ramli AI-Kabir rnendefinisikan wakaf

sebagai berikut "Menahan harta yang bisa diambil manfaatnya

dengan menjaga keamanan benda tersebut dan mernutuskan

kepemilikan barang tersebut dari pemil iknya untuk hal-hal yang

dibolehkan".

d. Ibn Hajar AI-Haitami dan Syaikh Umairah rnendefinisikan wakaf

sebagai berikut "Menahan harta yang bisa dimanfaatkan dengan

menjaga keutuhan harta tersebut, dengan memutusan kepemilikan

barang tersebut dari pemiliknya untuk hal yang dibolehkan".

e. Syaikh Syihabuddin AI-Qalyubi mendefinisikan wakaf sebagai

berikut "Menahan halia untuk dimanfaatkltn, dalam hal yang

dibolehkan, dengan menjaga keutuhan harta te'rsebut".

4) Menurut Madzhab Hanbali 11

II Ibid, h. 59

Page 27: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

18

a. Imam Hanbali mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Menahan

secara mutlak kebebasan pemilik harta dalam membelanjakan

hattanya yang bermanfaat dengan tetap utuhnya harta, dan

memutuskan semua hak penguasaan terhadap harta tersebut,

sedangkan manfaatnya diperuntukkan bagi kebaikan dalam rangka

mendekatkan diri kepada Allah".

b. Ibn Qudamah dari kalangan Hanabilah mendefinisikan wakaf

sebagai berikut "Menahan yang asal dan memberikan hasilnya".

5) Menurut Ulama Zaidiyah l2

a. Pengarang AI-Syifa sebagaimana yang diklltip oleh Ibn Miftah

mendefinisikan wakaf sebagai berikut "Pemilikan khusus dengan

cara yang khusus, dan dengan niat mendekatkan diri kepada

Allah".

b. Ahmad bin Qasim AI-Anisy mendefinisikan wakaf sebagai berikut

"Menahan harta yang dapat dimanfaatkan dengan niat

mendekatkan diri kepada Allah dengan keutuhan harta tersebut".

6) Menurut Ulama Syi'ah dan Ja'fal'iyah I3

a. Syamsuddin AI-Maqdisy mendefinisikan wakaf sebagai berikut

"Menahan harta asal dan memberikan manfaatnya".

12 Ibid, h. 57-5813 Ibid, h. 59

Page 28: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

19

b. AI-Muhaqiq AI-Huly dari kalangan Ja'fariyah mendefinisikan

wakaf sebagai berikut "Akad yang hasilnya adalah menahan yang

asal dan memberikan manfaatnya".

c. Muhammad AI-Husny mendefinisikan wakaf sebagai berikut

"Menahan barang dan memberikan manfaatnya".

Dari berbagai definisi tersebut di atas dapatlah disimpulkan atau

disarikan bahwa:

a. Harta wakaf adalah menahan harta dengan menjaga bendanya

atau pokoknya sehingga dapat dimanfaatkan hasilnya, untuk

diberikan kepada orang yang membutuhkan dan harta wakaf

tersebut tidak boleh dijuaI, dihibahkan atau diwariskan.

b. Dalam mewakafkan suatu benda si wakif mempunyai niat

hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah.

c. Harta yang akan diwakafkan boleh benda bergerak atau benda

tidak bergerak.

b. Dasar Hukum Walmf

Secara teks jelas wakaf tidak terdapat dalam aI-Qur'an dan as­

Sunnah, namun makna dan kandungan wakaf terdapat dalam dua sumber

Hukum Islam tersebut. Di dalam al-Quran sering wakaf dinyatakan

dengan ungkapan tentang derma harta (infaq) demi kepentingan umum.

Sedangkan dalam hadits sering kita temui ungkapan wakaf dengan

ungkapan "menahan" (habs).

Page 29: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

20

Landasan hukum yang menganjurkan wakaf ialah firman Allah SWT

dalam surat Ali Imran ayat 92:

Artinya: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (Yangsempurna) sebelum kamu menajkahkan sebagian harta yangkamu cintai. Dan apa yang kamu najkahkan, makasesungguhnya Allah mengetahuinya." (Q.S. Ali Imran: 92)

Kata aI-birr ( Y.l1 ) pada mulanya berarti keluasan dalam kebajikan.

Dari akar kata yang sama, daratan dinamai aI-barr karena luasnya.

Kebajikan mencakup segala bidang termasuk keyakinan yang benar, niat

yang tulus, kegiatan badaniah serta tentu saja termasuk menginfakkan

harta di jalan Allah. Dalam surat al-Maidah ayat 2 Allah mensejajarkan

( Y.l1 ) aI-birr dan ( LSpl) at-taqwa. 14

Dan ketentuan ini disyari'atkan kepada kita, artinya menginfakkan

sesuatu yang disukai dan diinginkan oleh hamba dalam rangka ketaatan

kepada Allah. ls

Dalam surat al-Baqarah ayat 177 memberikan penjelasan tentang

contoh kebajikan sempurna antara lain berupa kesediaan mengorbankan

kepentingan pribadi demi orang lain, sehingga bukan hanya memberi harta

14 M. Quraish Shihab, Taftir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, (Jakarta:Lentera Rati, 2007), Vol. 2, Cet. ke-X, h. 152

15 Muhammad Nasib ar-Rifa'i, Kemudahan Dari Allah: Ringkasan Taftir Ibnu Katsir,penerjemah: Syihabuddin, (Jakarta: Gema Insaoi Press, 1999), Jilid, 1, Cet. ke·l, h.549

Page 30: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

21

yang sudah tidak disenangi atau dibutuhkan-walaupun ini tidak dilarang-

tetapi memberikan harta yang dicintainya secara tulus dan demi meraih

cinta-Nya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir yang

memerlukan pertolongan, dan orang-orang yang meminta-minta; dan juga

memberi untuk tujuan memerdekakan hamba sahaya, yakni manusia yang

diperjualbelikan, dan atau dibawa oleh musuh, maupun hilang

kebebasannya akibat penganiayaan. Dan semua hal ini sesuai dengan

dengan hadits yang disampaikan oleh Ibnu Umar. 16

Ayat lain yang menganjurkan syari'at wakaf:

Artinya: "Perumpamaan (najkah yang dikeluarkan oleh) orang-orangyang menajkahkan hartanya di jalan Allah, adalah sepertisebutir benih yang menumbuhkan tujuh bullr, pada tiap-tiapbullr terdapat seratus biji. Allah mellpatgandakan (ganjaran)bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas(karunia-Nya) dan Maha Mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 261)

Ayat ini turun sebagaimana disebut-sebut dalam beberapa riwayat

menyangkut kedermawanan Utsman ibn 'AtIan dan Abdurrahman Ibn

'Auf ra. yang datang membawa harta mereka untuk membiayai perang

Tabuk.

16 M. Quraish Shihab, Taftir Ai-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur'an, (Jakarta:Lentera Hati, 2007), Vol. 1, Cet, ke-XI, h, 391

Page 31: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

22

Ayat ini juga berpesan kepada orang yang berpunya agar tidak

merasa berat membantu, karena apa yang dinafkahkan akan tumbuh

berkembang dengan berlipatganda. Karena perumpamaan dad orang yang

menafkahkan harta mereka dengan tulus di jalan Allah, adalah serupa

dengan seorang petani yang menabur sebutir benih. Dad sebutir benih

yang ditanamnya menumbuhkan tujuh bulir (tangkai beserta buah/bunga

majemuk yang terdapat pada tangkai itu, seperti padi), dan pada setiap

bulir terdapat seratus biji. Sebagaimana dipahami dad kata (J:;..) matsal,

ayat ini mendorong manusia untuk berinfak karena akan menerima

balasan yang berlipatganda. Bahkan pelipatgandaan itu tidak hanya tujuh

ratus kali, tetapi lebih dad itu, karena Allah terus-menerus

melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maim Luas

anugerah-Nya dan Maha Mengetahui siapa yang menafkahkan hartanya

yang tulus di jalan yang diridhai-Nya atau tidak.17

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw disebutkan bahwa

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah sawbersabda: Apabila anak Adam (manusia) meninggal duniamaka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shadaqah

17 Ibid, h. 566-56718 Muhammad Nashiruddin al-Albani, Mukhtashar Shahih Muslim, (Beirut: AI-Maktab AI­

Islami, t.t), Nomor Hadits 1004, h. 702

Page 32: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

23

jariyah, ilmu yang bermarifaat dan anak shaleh yangmendoakan orang tllanya". (HR. Muslim)

Adapun penafsiran shadaqah jariyah dalam hadits tersebut

dikemukakan di dalam bab wakaf, karena para ulama menafsirkan

shadaqah jariyah dengan wakaf. Sebab pahala wakaf akan tetap mengalir

walaupun pewakaf tersebut telah meninggal dunia selama harta wakaf

tersebut masih ada dan digunakan sesuai dengan keinginan si wakif. 19

Ada hadits Nabi Muhammad saw yang lebih tegas dianjurkannya

ibadah wakaf, yaitu perintah Nabi Muhammad saw kepada Vmar bin

Khattab ra. untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar:

Artinya: "Dari Ibnu Umar ra. berkata, bahwa sahabat Umar ra.memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemlldian diamenghadap kepada Rasulullah untuk memohon petllnjuktentang cara pengelolaannya. Umar berkata: fa Rasulullah,saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum

19 Imam Muhammad Ismail Kahlani, Subulus Salam, (Bandung: Dahlan, 1982), Jilid III, h. 8720 Muhammad Nashiruddin al-Albani, Mukhtashar Shahih Muslim, (Beirut: AI-Maktab AI­

Islami, t.tl, Nomor Hadits 1003, h. 70I

Page 33: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

24

pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yangengkau perintahkan kepadaku? Rasulullah menjawab: Bilakamu suka, kamu tahan (pokoknya) tanah itu, dan kamusedekahkan (hasilnya). Kemudian Umar mengeluarkansedekah hasil tanah tersebut dengan syarat tanahnya tidakboleh dijual, tidak boleh dibeli, tidak dihibahkan dan tidakpula diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar menyedekahkanhasilnya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat,memerdekakan hamba sahaya, jihad fi sabilillah, ibnu sabildan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi orangyang menguasai tanah wak£if itu (pengurusnya) makan darihasilnya dengan cara baik (sepantasnya) atau makan dengantidak bermaksud menumpuk hana dan memberi makan kepadatemannya sekedarnya". (HR. Muslim)

c. Rukun dan Syarat Wakaf

Menurut hukum (fiqih) Islam, wakaf bam dikalakan sah apabila

memenuhi dua persyaralan, yailu:

I. Tindakan/perbualan yang menunjukkan pada wakaf.

2. Dengan ucapan, baik ueapan (ikrar) yang jelas (sharih) alau sindiran

(kinayah). Ueapan yang sharih seperti: "Saya wakafkan ....".

Sedangkan ueapan kinayah seperti: "Saya shadaqahkan, dengan niat

untuk wakaf".21

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan rukun wakaf.

Perbedaan tersebut merupakan implikasi dari perb<:daan mereka dalam

memandang substansi wakaf. Pengikut Hanafi memandang bahwa rukun

wakaf hanyalah sebalas shigat (Iafal) yang menunjukkan makna/substansi

21 Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah. (Beirut: Dar al-Fikr, 1992), Juz 3, h. 378

Page 34: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

25

wakaf. Karena itu Ibn Najm pernah mengatakan bahwa rukun wakaf

adalah lafal-lafal yang menunjukkan teljadinya wakaf.

Berbeda dengan Hanafiyah, pengikut Malikiyah, Syafi'iyah,

Zaidiyah dan Hanabilah memandang bahwa rukun wakafterdiri dari:22

I. Wakif (orang yang berwakaf)2. Mauquf 'alaih (orang yang menerima wakaf)3. Harta yang diwakafkan4. Lafal atau ungkapan yang menunjukkan proses terjadinya wakaf (ikrar

wakaf).

Berkaitan dengan hal ini, AI-Khurasyi mengatakan bahwa rukun

wakaf ada empat, yaitu barang yang diwakafkan, shighat (Iafal), wakif,

dan mallquf'alaih.

Diperlukan syarat bagi rukun wakaf agar wakaf bisa dianggap sah,

dan syaratnya adalah sebagai berikllt:

a. Wakif (orang yang berwakaf)

Para ulama madzhab sepakat bahwa, sehat akal merupakan

syarat sah melakukan wakaf. Selain itu mereka juga sepakat bahwa,

baligh merupakan persyaratan lainnya. Ditambah lagi dengan syarat

orang yang merdeka (bllkan budak) dan memiliki kemampuan lIntuk

22 Muhammad Abid Abdullah al-Kabisi, Hukum Wakaf: Kajian Kontemporer Pertama danTerlengkap tentang Fungsi dan Pengelolaan Wakaf serta Penyelesaian Atas Sengketa Wakafditerjemahkan dari Ahkam Al-Waqffi Al-Syari'ah Al-Islamiyah, (Jakarta: lIMaN, 2004), Cet. ke-l, h.87

Page 35: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

26

bertindak hukum atas harta (cakap hukum).23 Wakaf juga harus

dilakukan secara sukarela, tidak karena dipaksa?'

b. Mauquf 'alaih (orang yang menerima wakaf)

Untuk orang atau pihak yang menerima wakaf (orang yang

berhak memelihara barang yang diwakatkan dan memanfaatkannya)

beriaku ketentuan sebagai berikut:

I. Hendaknya orang yang menerima wakaf itu ada ketika wakaf itu

terjadi. Kalau dia belum ada, misalnya mewakatkan sesuatu pada

orang yang akan dilahirkan maka menurut Imamiyah, Syafi'i dan

Hanbali, wakaf tersebut tidak sah, namun menul'llt Maliki adalah

2. Hendaknya orang yang menerima wakaf itu mempunyai kelayakan

untuk memiliki

3. Hendaknya jelas kepada siapa wakaf itu diserahkan. ladi tanpa

disebutkan denganjelas siapa orangnya, maka batal wakafnya.

4. Hendaknya tidak merupakan maksiat kepada Allah SWT seperti

tempat pelacuran, perjudian dan tempat-tempat maksiat lainnya.

Adapun wakaf kepada non muslim, seperti kafir dzimmi, disepakati

23 Juhaya S. Praja, Penvakafan di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, Hukum danPerkembangannya, (Bal1dung: Yayasan Piara, 1995), h. 54

24 H. Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Jakarta: Wijaya, 1954), h. 304-30525 H. Adijani aI-Alabij, Penvakafan Tanah di Indonesia; Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2002), Edisi 1, eel. ke-4, h. 33

Page 36: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

27

oleh para ulama madzhab itu sah, ini sesuai dengan firman Allah

SWT

Artinya: "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik danberlaku adil terhadap orang-orang yang tiadamemerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirkamu dari negel'imu. Sesunggulmya Allah menyukaiorang-orang yang berlaku adil". (QS. AI-Mumtahanah:8)

c. Harta yang diwakafkan

Para ulama madzhab sepakat bahwa disyaratkan untuk barang

yang diwakafkan itu persyaratan-persyaratannya ada pada barang yang

dijual, yaitu bahwasanya barang itu merupakan sesuatu yang konkrit

dan merupakan pemilik orang yang mewakafkannya. Para ulama

madzhab juga sepakat bahwa dalam wakaf tersebut disyaratkan adanya

kemungkinan memperoleh manfaat barang yang diwakafkan tersebut,

dengan catatan bahwa barang itu sendiri tetap ada. Para ulama juga

sepakat tentang kebolehan wakaf dengan barang-barang yang tidak

bergerak misalnya tanah, rumah dan kebun. Mereka juga sepakat,

kecuali Hanafi, tentang sahnya wakaf dengan barang-barang bergerak,

seperti binatang dan sumber pangan, manakaRa manfaatnya bisa

diperoleh tanpa menghabiskan barang itu sendiri. Tentang keabsahan

Page 37: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

h.397

28

mewakafkan sesuatu dengan ukuran yang be:rlaku di masyarakat,

misalnya sepertiga, separuh dan seperempat kecuali pada masjid dan

kuburan para ulama madzhab telah sepakat.26

d. Ikrar Wakaf

Seluruh ulama madzhab sepakat bahwa, wakaf teljadi dengan

menggunakan redaksi waqqajiu, "saya mewakafkan", sebab kalimat

ini menunjukkan pengertian wakaf yang sangat jelas, tanpa perlu

petunjuk tertentu baik dari segi bahasa, syara' maupun tradisi. Wakaf

biasanya teljadi dengan semua kalimat yang menunjukkan maksud

tersebut, bahkan dengan bahasa asing pun, sebab bahasa dalam

konteks ini adalah sarana untuk mengungkapkan maksudnya. Shighat

dapat dilakukan dengan lisan, tulisan atau isyarat yang dapat memberi

pengertian wakaf. Lisan dan tulisan dapat dipergunakan menyatakan

wakaf oleh siapapun juga sedangkan isyarat hanya dapat dipergunakan

oleh orang yang tidak menggunakan cara lisan atau tulisan. Hal ini

dimaksudkan agar pernyataan wakaf benar-benar dapat diketahui

dengan jelas, untuk menghindari kemungkinan terjadinya

persengketaan di kemudian hari. Mengenai akad wakaf dinyatakan

oleh semua madzhab sebagai Akad Tabarru' yaitu transaksi sepihak

yang sah sebagai suatu akad yang tidak memerlukan qabul dari pihak,"",_"'1

26 Muhammad Iawad Mughniyah, Fiqh Lima MaZh~!',.q~af!arB;;';~;~~~,;:;}l~;i:~:t. k~'r"" '""!{t~~~.J:,."'[tl\\'if\J'\rt'tt" ,,- ';1"\KP\\1;\h \

Page 38: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

29

penerima dan dicukupkan dengan ijab dari si wakif. Para fuqaha

mensyaratkan tiga syarat ikrar wakaf, yaitu:

I. Ikrar itu tidak terikat oleh sesuatu yang tidak ada ketika ikrar itu

dinyatakan oleh si wakif.

2. Ikrar itu tidak disertai dengan syarat-syarat yang tidak benar

menurut hukum.

3. Ikrar itu tidak disertai dengan pembatasan waktu, sehubungan

dengan syarat pertama, para fuqaha memp'~rkenalkan tiga jenis

ikrar: Pertama, Ikrar Munjiz, yaitu ikrar yang menyatakan bahwa

wakaf itu terjadi dan sah menurut hukum ketika ikrar itu

dinyatakan oleh si wakif. Kedua, Ikrar Mudla/at yaitu ikrar yang

menyatakan terjadinya wakaf tetapi wakaf itu tidak berlaku sesuai

dengan ikrar wakaf yang dinyatakan oleh si wakif, wakaf itu baru

terjadi beberapa waktu kemudian. Ketiga, Ikrar Mu'allaqat yaitu

ikrar wakaf yang dikaitkan dengan keadaan tertentu yang dapat

mempengaruhi ada dan tidak adanya wakaf itu. Keabsahan dua

jenis ikrar yang pertama disetujui oleh para fuqaha, sementara

ikrar ketiga masih diperselisihkan. Hanabilah mengakui ikrar jenis

ketiga, hanyajika dihubungkan dengan kematian si wakif.

Sedangkan untuk sahnya amalan wakaf, diperlukan syarat

sebagai berikut:

Page 39: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

30

a. Wakaf itu tidak dibatasi dengan waktu tertentu sebab amalan

wakaf berlaku untuk selamanya.

b. Tujuan wakaf hams jelas.

c. Wakaf hams segera dilaksanakan setelah dinyatakan tanpa

digantungkan kepada akan teljadinya sesuatu peristiwa di masa

yang akan datang, sebab pernyataan wakaf berakibat lepasnya hak

milik seketika setelah si wakif mengikral'kan wakaf. Berbeda

halnya bila wakaf digantungkan dengan kematian si wakif, dalam

hal ini berlaku hukum wasiat.

d. Wakaf mempakan hal yang mesti dilaksanakan tanpa syarat boleh

memilih (membatalkan atau melangsungkan wakaf yang telah

dinyatakan), sebab pernyataan wakaf berlaku seketika dan untuk

selamanya.

d. Tujuan Wakaf

Wakaf adalah berdasarkan ketentuan agama dengan tujuan taqarrub

kepada Allah SWT untuk mendapatkan kebaikan dan ridha-Nya.

Mewakafkan harta benda jauh lebih utama dan lebih besar pahalanya

daripada bersedekah biasa, karena sifatnya kekal dan manfaatnya pun

lebih besar. Pahalanya akan tems mengalir kepada wakifnya meskipun dia

telah meninggaJ. Peranan harta wakaf sangat besal' bagi pembangunan

Page 40: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

31

negara.27 Tujuan wakaf berdasarkan hadits yang berasal dari Ibnu Umar

ra. dapat dipahami ada dua macam yakni:

a. Untuk mencari keridhaan Allah SWTb. Untuk kepentingan masyarakat

2. WakafMenurut Undallg-undang Nomor 41 TahuIl2004

a. Pengel'tiall Walmf

Sedarngkan pengertian wakaf mellurut hukum positif diuraikan

sebagai berikut:

I. Undang-Undang No.5 Tahun 1960 Tentang Pel'aturan Dasar Pokok-

pokok Agraria Bagian XI Pasal 49 ayat 3 telah disebutkan bahwa

"Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatul' dengan PeraturanPemerintah".

2. Peratul'an Pemerintah No. 28 Tahun 1977 Tentang Perwakafan Tanah

Milik telah dicantumkan dalam Bab I P<Wal I ayat I menjelaskan

bahwa

"Wakaf adalah pel'buatan hukum seseorang atau badan hukum yarngmemisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milikdan melembagakannya untuk selama-Iamanya untuk kepentinganperibadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajal'an agamaIslam",

3. Kompilasi Hukum Islam Bab I Pasal 215 ayat I disebutkan bahwa

"Wakaf adalah perbuatan hukum seseorarng atatu kelompok orang ataubadan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miIiknya darn

27 Muhammad Daud Ali, Sislem Ekonomi Is/om Zokol dOll Wokof, (Jakarta: VI Press, 1998),eet. ke-2, h. 45

Page 41: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

32

melembagakannya untuk selama-Iamanya guna kepentingan ibadahatau keperluan umum lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam".

4. Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dalam Bab 1

Pasal 1 ayat I disebutkan bahwa

"Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/ataumenyerahkan sebagian halia benda miliknya untuk dimanfaatkanselamanya atau untuk jangka waktu terte:ntu sesuai dengankepentingannya guna keperluan ibadah dan/alau kesejahteraan umummenurut syari'ah".

b. Dasar Hukum

Mengenai dasar hukum wakaf menurut Undang-Undang No. 41

Tahun 2004 tentang Wakaf disebutkan dalam Bab II Dasar-dasar Wakaf

Pasal 2 dan Pasal 3 yang bunyinya sebagai berikut:

Pasal 2 wakaf sah apabila dilaksanakan menurut syari'ahPasal 3 wakaf yang telah diikrarkan tidak dapat dibatalkan

Dari pasal-pasal tersebut dapat ditarik satu kesilmpulan bahwa dasar

hukum wakaf Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf sesuai

dengan dasar hukum menurut hukum Islam seperti yang telah dijelaskan

di atas.

c. Ruknll dan Syarat Wakaf

Dalam Pasal 6 Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf

disebutkan bahwa wakaf dilaksanakan apabila telah memenuhi unsur

wakaf sebagai berikut:

Page 42: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

33

a. Wakif;b. Nadzir;c. Harta Benda Wakaf;d. Ikrar Wakaf;e. Peruntukan Harta Benda Wakaf;f. Jangka Waktu Wakaf

Dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun !977 Tentang

Perwakafan Tanah Milik te!ah disebutkan bahwa wakaf harus memenuhi

unsur-unsur yaitu:

a. Wakif;b. Nadzir;c. Harta Benda Wakaf;d. Ikrar Wakaf

d. Tlljuan Wakaf

Da!am Undang-Undang No.4! Tahlln 2004 tentang Wakaf dalam

Bab II Pasa! 4 dan Pasa! 5 telah diseblltkan tujuan dan fllngsi dari wakaf

yaitu:

Pasa! 4 yang berbunyi "wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakafsesuai dengan fungsinya".Pasa! 5 yang berbunyi "wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaatekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untukmemajukan kesejahteraan umum".

B. Macam-macam Sengketa Wakaf Mennrut Hukllm Islam dan Undallg-

IIndang Nomor 41 Tahun 2004

Sebelum kita membicarakan mengenai macam-macam sengketa, terlebih

dahulu kita memahami pengertian dari sengketa. Sengketa (kata benda) berarti

sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat; pertengkaran; perbantahan;

Page 43: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

34

pertikaian; perselisihan atau juga perkara dalam pengadilan. Dapat juga berarti

perselisihan perebutan sesuatu atau memperebutkan sesuatu.28

Jika kita memperhatikan hadits yang disampaikan oleh Ibnu Vmar tentang

dianjurkannya ibadah wakaf, yaitu perintah Nabi Muhammad saw kepada Vmar

bin Khattab ra. untuk mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar, yang bunyinya

sebagai berikut:

Cot; "0'. 1.:.<:.0 1,,' w~1 ·J19 I'.',~:" illI ' ,;",' ,,' . °1 .'c..s-l ~ .) ~. • ~ r$.) y>C I.Y. UCt- ,0"'.01 'I Jill JO " li ·Jw c.;. , '~ '.t. ' -.('& illI t. '" .~II• c..s-l, ' ~.) _ • 'T.e..Y' .. \""""'" .J .., ~~

Jw ~<\..i ." t:l w 4.l., ~"'I" 1,.;'1Co (....!.>"""l :1 "0'. ~. 1.. ~..Y' ' c.s" ~ Y. . ' i'~ .)~\~ 0'"C9 ~t '-'~"!;' ;-,',;,:, u! ~ 3 :1:11", illI l~ ~I 0:;":; :u'''\.01" Jw t.::..J""'1' ~''''1' 'G:l'1 L ~I ' 'c. 1',. '-~: 019 1',.(.j .J ..).J-l.J..J-l.J t . 'T'..Y' '-(i-:' (.j . '-(i-:'

. \'. ,'" '1 .' I" Jill 1°,' .' L....l19· .1\ .' '0 '~'I r I' '~~'I . I',.~ I.Y..J, U:!+'-"~.J,. .Y ~.J ~yu (.S,.J Y..J=' ~ '-(i-:'

"', :.1...-:' <....9' "~"'w I".~. 'let "1 1'.~I' 0.' I:'" ~ '1' ;,'t;.,1I".J:1C r--"':t.) , .J~. ~ l.!"'.. (j ~.J (jA I.S"- <:. '.' .J

(~ 01.J.)) ~~Artinya: "Dari lbnu Umar ra" berkata, bahwa sahabat Ulnar ra., memperoleh

sebidang tanah di KhaibQ/~ kemudian menghadap kepada Rasulullahuntuk memohon petunjuk. Umar berkata: Y.1 Rasulullah, soyamendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernahmendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkankepadak.u? Rasulullah meenjawab: Bila kamu suka, kamu tahan(pokoknya) tanah itu, dan kamu sedekahkan (hasilnya). Kemudian Umarmelakukan shadaqah, tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak puladiwariskan. Berkata lbnu Umar: Umar menyedekahkan kepada orang­orangfakir, kallln kerabat, budak belian, sabilillah, ibnu sabil dan tamu.Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi orang yang menguasaitanah wakaf itu (pengurusnya) makan dari hasilnya dengan cara baik(sepantasnya) atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta".(HR. Muslim)

28 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Edisi 2, Cet. ke-4, h. 816 Lihat juga C.S.T. Kansil, danChristine S.T. Kansil, Kamus Istilah Aneka Hukum, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), h. 385

Page 44: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

35

Dad hadits tersebut ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh

umat Islam terhadap harta wakaf antara lain:

I. harta benda wakaf dijual

2. harta benda wakaf dihibahkan

3. harta benda wakafdiwariskan

Selain tiga masalah di atas, masih banyak perrnasalahan yang bisa

ditimblilkan oleh wakaf, misalnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya

muslim masih banyak tetjadi sengketa wakaf, seperti penjualan tanah wakaf,

perubahan peruntllkan dan pengambilan tanah wakaf oleh ahli warisnya dan lain-

lain. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman akan pentingnya bukti

otentik, baik berupa Akta Ikrar Wakaf (AIW), Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf

(APAIW) maupun sertifikat lainnya sehingga sulit untuk menyelamatkan harta

tanah wakaf tersebllt.

Masalah sengketa wakaf juga diatur dalam Pasal 40 Undang-Undang No.

41 Tahun2004 tentang Wakafyang berbunyi:

"Hatia benda wakafyang sudah diwakafkan dilarang:a. dijadikan jaminan;b. disita;c. dihibahkan;d. dijuale. diwariskan;f. ditukar; ataug. dialihkan dalam bentllk pengalihan hak lainnya.

Jika kita melihat dad penjabaran Pasal 40 Undang-Undang No. 41 Tahlln

2004 tentang Wakaf banyak penambahan hal-hal yang dapat dijadikan sebagai

Page 45: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

36

sengketa wakaf tetapi tidak disebutkan dalam had its Ibnu VlTlar di atas. Hal ini

diasumsikan bahwa telah banyak terjadi pelanggaran-pelanggmran terhadap harta

wakaf yang dapat menimbulkan sengketa selain dari tiga hal yang dilarang oleh

Nabi Muhammad saw.

Jika kita mengamati masalah wakaf yang terjadi di Yayasan Raudhatul

Muta'allimin yaitu adanya penjualan tanah wakaf dan sewa-menyewa bangunan

tanah wakaf, oleh karena itu penulis akan membahas tentang masalah jual-beli

dan sewa-menyewa tanah wakaf.

1. Jual-beli

Jual-beli adalah pertukaran harta atas dasar saling rela atau

memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan (yaitu berupa alat

tukar yang sah). Seeara historis jual-beli dapat dilakukan dengan

menggunakan dua maeam eara, yaitu melalui tukar-menukar barang (barter)

dan jual-beli dengan sistem uang, yaitu suatu alat tukar yang sah menurut

hukum. Dengan melihat kata jual-beli disana menunjukkan adanya dua

aktivitas yang kemudian dijadikan satu dalam p<"rjanjian.29

Dasar hukum mengenai diperbolehkannya jual-bl~li Inl terdapat di

dalam al-Qur'an surat an-Nisa ayat 29 menyatakan bahwa:

29 Abdul Ghofi'r Anshori, Pokok-pokok HlIkllm Perjanjian Islam di Indonesia, (Yogyakarla:Citra Media, 2006), Cel. ke-l, h. 33

Page 46: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

37

-: \ <-<,f'':!1 IL/il.H 4:.:~: <-\"':f i-I L t ':1 i ~~I; -: ~.:JT I • Ill;,---"Y"-' ;~ ..' \ .. 0 r .... J ~ J "--'...... ~ ..

.::: J "'-:;;~':;:~J",J.!~JJ?-"/c..J,,, "",111_

r;'i~L..->-' '.c. ~ ts'4.u1 . 1'<' ';,-.11- 1:., ,}' '-<..... - 1'- -.Y o',-.<el>ed. -, J r; U UJ r- ~ J r-,yay' u ~

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu,danjanganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalahMaha Penyayang kepadamu".

Agar akad jual-beli yang dibuat oleh para pihak mempunyai daya ikat,

maka perjanjian tersebut harus memenuhi syarat dan rukunnya, Adapun rukun

dari jual-beli yaitu meliputi adanya pihak penjual dan pihak pembeli, adanya

uang dan benda, dan adanya lafaz.

Sedangkan syarat sahnya perjanjian jual-beli terdiri dari syarat subjek,

syarat objek dan syarat lafaz.

a. Syarat yang menyangkut subjekjual-beli

Bahwa penjual dan pembeli selaku subjek hukum dari peIjanjian jual-beli

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Berakal sehat

2) Dengan kehendaknya sendiri (bukan dipaksa)

3) Keduanya tidak mubazir

4) Baligh (sudah dewasa)

Setelah syarat-syarat ini terpenuhi, maka perjanjian jual-beli dapat

dibuat dan hams selalu didasarkan pada kesepakatan antara penjual dengan

pembeli dan Allah juga melarang adanya kesepakatan yang mengandung

Page 47: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

50

38

unsur riba. Karena apabila unsur riba masuk berarti disana terjadi eksploitasi

terhadap sesama.30

b. Syarat sahnya perjanjian jual-beli yang menyangkut objekjual-beli

Benda-benda yang dapat dijadikan sebagai objek jual-beli haruslah

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

)) Bersih barangnya dan jelas

Dalam ajaran Islam dilarang melakukan jual-beli barang-barang yang

mengandung unsur najis ataupun barang-barang yang nyata-nyata

diharamkan oleh ajaran agama. Barang yang menjadi objek jual-beli

harus secara jelas diketahui spesifikasimya, jumlahnya, timbangannya,

dan kualitasnya.

2) Barang tersebut dapat dimanfaatkan

Barang yang diperjual-belikan harus mempunyai manfaat, sehingga

pihak pembeli tidak merasa dirugikan. Karena pada dasamya setiap

barang mempunyai manfaat, sehingga untuk mengukur kriteria

kemanfaatan ini hendaknya memakai kriteria agama. Pemanfaatan

barang jangan sampai bertentangan dengan agama, peraturan

perundang-undangan, kesusilaan, maupun ketertiban umum yang ada

dalam kehidupan bennasyarakat.

3) Milik orang yang melakukan akad

'0 Yusuf al-Qardawi, Hikmah Pelarangan Riba, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002), h.

Page 48: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

39

Bahwa barang yang menjadi objek perjanjian jual-beli harus benar­

benar milik penjual secara sah. Dengan demikian jual-beli yang

dilakukan terhadap barang yang bukan miliknya secara sah adalah

bata!.

c. Syarat sahnya perjanjian jual-beli yang menyangkut lafaz

Sebagai sebuah perjanjian harus dilafazkan, artinya secara lisan atau

secara tertulis disampaikan kepada orang lain.

Mengenai syarat sahnya perjanjian jual-beli menurut hukum Islam,

apabila dimasukkan dalam sistematika KUHPerdata, yaitlJ bahwa perjanjian

sah jika dibuat berdasarkan kesepakatan, adanya kecakapan pihak penjual dan

pembeli, adanya objek tertentu yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip

syari'ah, dan hams terdapat hal yang diperbolehkan olen hukum syara'.

2. Sewa-menyewa

Dalam bahasa Arab sewa-menyewa dikenal dengan al-ijarah diartikan

sebagai suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian

sejumlah uang. Sedangkan pengertian syara' al-ijarah adalah suatu jenis akad

untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian.31 Ijarah dalam

Ensiklopedi Muslim diartikan sebagai akad terhadap manfaat untuk masa

tertentu dengan harga tertentu.

Sedangkan dalam Pasal 1548 KUHPerdata menyebutkan bahwa sewa­

menyewa (al-ijarah) adalah suatu pedanjian dimana pihak yang satu

J1 Sayyid Sabiq, Fikih Sunah, (Bandung: PT. AI-Ma'.rif, 1997), Jilid 13, h. 15

Page 49: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

40

mengikatkan diri untuk memberikan kepada pihak lainnya kenikmatan dari

suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan pembayaran sejumlah harga

yang besarnya sesuai dengan kesepakatan. Dengan demikian unsur esensial

dari sewa-menyewa sebagaimana yang diatur dalam KUHPerdata adalah

kenikmatan/manfaat, uang sewa, dan jangka waktu.

Jadi antara pengertian dalam bahasa Arab dan pengertian dalam

KUHPerdata mempunyai unsur kesamaan, sedangkan yang membedakannya

bahwa pengertian dalam bahasa Arab tidak secara tegas rnenentukan jangka

waktu. Dengan demikian menurut hemat penulis, setiap perjanjian sewa-

menyewa harus ditentukan jangka waktu yang tegas. Hal ini penting

mengingat salah satu sifat dari sewa-menyewa adalah bahwa sewa-menyewa

tidak bisa diputuskan jual-beli atau bentuk peralihan hak lainnnya, seperti

hibah dan warisan. Sehingga kemungkinan jika pihak yang menyewakan

bermaksud menjual barang miliknya akan mengalami kesulitan.

Dasar hukum mengenai sewa-menyewa dalam hukum Islam terdapat

di dalam ketentuan al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 233

.J.,,,.. _-:; J.,-::".. -; }"'''' __ ",.J .... -' .J"' ....."f..} , ....... !!!.,.

~I; L.~ bj» C4- >U )':.l.!.J,1 I~..r,,::; 01~.'ljl OJj

» ".".. ","" '" ".-:;j.J-:;!. } .... .,..J ... ;;:;,.1" )11-''& .,. "'...

I'~)~O~ ~JJ)I ullYJ>:.lj .u.lllyA:iIJ ~~~

Artinya: " ...dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, makatidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaranmenurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilahbahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan".

Page 50: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

41

Mengenai ijarah ini juga sudah mendapatkan ijrna' ulama, berupa

kebolehan seorang muslim untuk membuat dan melaksanakan akad ijarah alau

perjanjian sewa-menyewa. Dan tenlu saja uang sewa harus disesuaikan

dengan kepatutan yang ada di dalam masyarakat. Serta m<mgingat unluk saat

ini, yang menjadi objek perjanjian sewa-menyewa berupa barang-barang yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi, misalnya tanah atalJ bangunan maka

besamya uang sewa seharusnya sudah ditentukan di awal perjanjian disertai

jangka waktu perjanjian sewa-menyewa tersebut.

Secara yuridis agar perjanjian sewa-menyewa memiliki keekuatan

hukum, maka perjanjian tersebut harus memenuhi rukun dan syarat-syaratnya.

Unsur terpenling yang harus diperhatikan adalah kedua belah pihak cakap

bertindak dalam hukum yaitu memiliki kemampuan unluk dapat membedakan

yang baik dan yang buruk (berakal). Imam Syafi'i dan Imam Hanbali

menambahkan satu syarat lagi yaitu dewasa (baligh).32

Ruklln sewa-menyewa terdiri dari adanya para pihak sebagai sllbjek

hllkllm (penyewa dan orang yang menyewakan), terdapat barang yang

disewakan, dan harus ada ijab qabul dari para pihak tersebut.

Sedangkan llntuk sahnya perjanjian sewa-menyewa harus terpenuhi

syarat-syarat sebagai berikllt:33

l2 Ibid, h. 19J3 Ahmad Azhar Basyir, HlIkllm Islam lenlang Wakaj, ljarah, Syirkah. (Bandung: PT. AI­

Ma'arif, 1987), h. 27

Page 51: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

42

a. Kedua belah pihak telah tamyiz, berakal sehat dan tildak berada dalam

pengampuan.

b. Barang yang disewakan adalah milik sah orang yang menyewakan dan

harus jelas statusnya.

c. Kedua belah pihak rela untuk melakukan perjanjian sewa-menyewa yaitu

tidak ada unsur paksaan, karena dengan adanya paksaan menyebabkan

perjanjian yang dibuat menjadi tidak sah.

d. Objek sewa-menyewa dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya atau

mempunyai nilai manfaat dan tidak me]anggar aturan agama.

e. Harus ada kejelasan mengenai berapa lama jangka waktu menyewa dan

harga sewa atas barang tersebut.

Dengan dipenuhinya rukun dan syarat-syarat tersebut, maka perjanjian

sewa-menyewa itu menjadi sah dan mempunyai kekuatan hukum.

C. Prosedur Peuyelesaian Sengketa Wakaf Menurut Hokum Islam dan

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004

Dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf yang

disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 27 Oktobcr

2004 dan Peraturan Pcmerintah Nomor 42 Tahun 2006 tcntang Pe]aksanaan

Undang-undang Nomor 4] Tahun 2004 tcntang wakaf disahkan dan diundangkan

pada tanggal ]5 Desember 2006, sudah diatur bcrbagai hal yang penting dalam

pengembangan wakaf, untuk mcmberdayakan ekonomi umat.

Page 52: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

43

Jika dibandingkan dengan beberapa peraturan perundang-undangan

tentang wakaf yang sudah ada selama ini, dalam Undang-Undang No. 41 Tahun

2004 tentang Wakaf ini terdapat beberapa hal baru dan penting yang sangat

menunjang pertumbuhan ekonomi umat. Beberapa diantaranya adalah mengenai

masalah nadzir, harta benda yang diwakafkan, dan peruntukan benda wakaf, serta

perlunya dibentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI). Berkenaan dengan masalah

nadzir, karena dalam undang-undang ini yang dikelola tidak hanya benda tidak

bergerak yang selama ini sudah lazim dilaksanakan di Indonesia, tetapi juga

benda bergerak seperti uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas

kekayaan intelektual, hak sewa dan lain-Iainnya. Maka nadzirnya pun dituntut

mampu untuk mengelola benda-benda tersebut. J4

Pada dasarnya, terhadap benda yang sudah diwakafkan tidak dapat

dilakukan perubahan, dalam sabda Rasulullah SAW telah dijelaskan, bahwa

benda wakaf tidak bisa diperjualbelikan, dihibahkan, atau diwariskan. Apabila

perubahan status tanah yang diwakafkan dilakukan begitu saja oleh nadzirnya

tanpa alasan-alasan yang menyakinkan, hal tersebut sudah barang tentu akan

menimbulkan reaksi dalam masyarakat terutama dari merelca yang langsung

berkepentingan dengan perwakafan tanah tersebut. Dalam Pasal 40 Undang-

undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dijelaskan:

"Harta benda wakafyang sudah diwakatkan dilarang:

34 Uswatun Hasanah, Pengembangan Wakaj di Indonesia: Upaya Akselerasi PertumhuhanEkanami Umal Pasco Lahirnya Undang-.mdang Namar 4/ Tahun 2004, Seminar Nasional di UINSyarif Hidayatullah Jakarta, 19 Mei 2005

Page 53: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

44

a. dijadikan jaminan;b. disita;c. dihibahkan;d. dijual;e. diwariskan;f. ditukar; ataug. dialihkan manfaatnya.

Kemudian di dalam Pasal 41 Undang-Undang No.4! Tahlln 2004 tentang

Wakaf dijelaskan mengenai kebolehan untuk mengadakan perubahan terhadap

harta benda wakaf. Pasal tersebut menjelaskan sebagai berikut:

I. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf (I) yang dikecualikanapabila benda wakaf yang telah diwakalkan digunakan untuk kepentinganumum sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RlJTR) berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangandengan syari'ah.

2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (I) hanya dapatdilakukan setelah memperoleh izin tertulis dari Menteri atas persetujuanBadan WakafIndonesia.

3. Harta benda wakaf yang sudah diubah statusnya karena ketentuanpengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) wajib ditukar dengan hartabenda yang manfaat dan nilai tukar sekurang-kurangnya sarna dengan hartabenda wakaf semula.

4. Ketentuan mengenai perubahan status harta benda wakaf sebagaimanadimaksud pada ayat (I), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut denganPeraturan Pemerintah.

Mengenai prosedur perubahan status harta benda wakaf di dalam Undang-

Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf tidak secara rinci dijelaskan. Namun

sebagai gambaran dapat dilihat pada Pasal 36 Undang-lJndang No. 41 Tahun

2004 tentang Wakaf, yang menjelaskan sebagai berikut:

"Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, Nadzir melaluiPPAIW mendaftarkan kernbali kepada Instansi yang berwenang dan Badan wakafIndonesia atas harta benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya itu

Page 54: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

45

sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tata cara pendafiaran harta bendawakaf."

Namun realita yang ada di masyarakat mengenai prosedur perubahan

status harta benda wakaf belum sepenuhnya terealisasi secara maksimal. Karena

kasus yang muncul kemudian adalah benda wakaf yang akan diadakan perubahan

harus diperiksa terlebih dahulu, apakah harta benda wakaf tersebut sudah

berserlifikat atau belum, meskipun dalam Undang-undang ti,dak membedakan

antara harla benda wakafyang sudah bersertifikat atau yang belum bersertifikat.

Apabila ada perubahan status terhadap tanah yang slJdah berserlifikat,

maka tidak bisa diselesaikan secara mudah dan tidak bisa diselesaikan secara

musyawarah, akan tetapi diselesaikan melalui prosedur yang sudah ada. Di mana

terlebih dahulu harus membuat laporan kepada Badan Pel1tanahan Nasional,

kemudian kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama dan selanjutnya

memperoleh izin tertulis dari Menteri Agama atas persetujuan Badan Wakaf

Indonesia (BWI). Hal tersebut dilakukan melalui proses dan wadah yang ada

sehingga memakan waktu yang cukup lama dan hal tersebut sangat tidak mudah

untuk dilakukan.

Mengurus perubahan status tanah wakaf melalui prosedur yang telah

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, dimulai dengan

mengajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Deparlemen Agama melalui Kepala

Kantor Urusan Agama dan Kepala Kantor Departemen Agama setempat,

kemudian setelah disetujui diteruskan kepada Menteri Agama. Setelah

Page 55: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

46

permohonan perubahan status tanah wakaf tersebut disetujui secara tertulis oleh

Menteri Agama berarti perubahan status telah diizinkan dengan syarat

penggantiannya sekurang-kurangnya senilai dan seimbang dengan kegunaannya

sesuai dengan ikrar wakaf atau lebih baik dari yang sebelumnya.

Dengan demikian memang tidak mudah untuk melakukan perubahan

status tanah wakaf, karena hal tersebut harus dilakukan atas izin dari Menteri

Agama dengan persetujuan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dengan terlebih

dahulu mempertimbangkan alasan-alasan yang telah dikemukakan. Hal ini

dianggap sulit dan memerlukan waktu yang lama sehingga selama pihak yang

berkepentingan dengan tanah wakaf tersebut memilih jalan musyawarah daripada

harus mengikuti prosedur yang telah diatur oleh pemerintah. Tetapi tidak menutup

kemungkinan untuk melakukan proses yang sesuai dengan prosedur pemerintah,

jika dianggap memungkinkan.

Jika terjadi perselisihan, baik itu perselisihan antara nadzir dengan ahli

waris wakif atau nadzir dengan kepentingan pemerintah, makac Pasal 62 Undang-

Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakafmenegaskan sebagaj berikut:

I. Penyelesaian sengketa perwakafan ditempuh melalui musyawarah untukmencapai mufakat.

2. Apabila penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) tidakberhasil, sengketa dapat diselesaikan melalui mediasi, arbitrase, ataupengadilan.

Dalam penjelasan atas Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang

Wakaf Pasal 62 ayat (2) disebutkan bahwa:

Page 56: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

47

Yang dimaksud dengan mediasi adalah penyelesaian sengketa dengan bantuanpihak ketiga (mediator) yang disepakati oleh para pihak yang bersengeketa.Dalam hal mediasi tidak berhasil menyelesaikan sengketa, maka sengketa tersebutdapat dibawa kepada badan arbitrase syariah. Dalam hal badan arbitrase syariahtidak berhasil menyelesaikan sengketa, maka sengketa tersebut dapat dibawa kepengadilan agama dan/atau mahkamah syariyah.

Ini sejalan dengan Pasal49 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989

jo. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama:J5

"Pengadilan Agama berlugas dan benvenang memeriksa, memulus danmenyelesaikan perkara di lingkal perlama antara orang-orang yang beragamaIslam di bidang:

a. perkawinan;b. waris;c. wasial;d. hibah;e. wakaf;I zakal;g. infaq;h. shadaqah; dani. ekanomi syari 'ah.

Sedangkan masalah lainnya yang seCaI'a nyata ml~nyangkut Hukum

Perdata dan Hukum Pidana diselesaikan oleh Pengadilan Negeri, Dan jika terjadi

masalah yang berhubungan dengan hak milik atau sengketa lain yang berhubungan

dengan kewenangan Pengadilan Agama maka dalam pasal 50 disebutkan bahwa:

(1) Dalam hal lerjadi sengkela hak milik alau sengkela lain dalam perkarasebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, khusus mengenai objek sengkelalersebul harus dipUlus lebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkunganPeradilan Umum.

3S H. A. Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia: GemlJruhnya Polilik Hukum (HukumIs/am, Hukum Barol dan Hukum Adat) dolam Rentang Sejarah Bersama PtJSGng Sunil LembagaPeradilan Agama Hingga Lahirnya Peradilan Syarial Islam Aceh, (Jakarta: Kencana, 2006), Edisi I,Cel. ke-I , h. 235

Page 57: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

48

(2) Apabila leljadi sengkela hak milik sebagaimana dimaksud pada ayal (1)yang subyek hukumnya anlara orang-orang yang beragama Islam, objeksengkela lersebul dipulus oleh Pengadilan Agama bersama-sama perkarasebagaimana dimaksud dalam Pasal49.

Ketentuan pada Pasal 50 ayat (2) memberikan wewenang kepada

Pengadilan Agama untuk sekaligus memutuskan sengketa rnilik atau keperdataan

lain yang terkait dengan objek sengketa yang diatur dalam Pasal 49 apabila

subyek sengketa antara orang-orang yang beragama Islam.

Hal ini menghindari upaya memperlambat atau mengulur waktu

penyelesaian sengketa karena alasan adanya sengketa milik atau keperdataan

lainnya tersebut sering dibuat oleh pihak yang merasa dirugikan dengan gugatan

di Pengadilan Agama.

Sebaliknya bila subyek yang mengajukan sengketa hak milik atall

keperdataan lain tersebut bukan yang menjadi subyek yang bersengketa di

Pengadilan Agama, sengketa di Pengadilan Agama ditunda lIntuk menllnggu

putusan gugatan yang diajukan ke pengadilan di lingkungan Peradilan Umllm.

Penangguhan dimaksud hanya dilakllkan jika pihak yang berkeberatan

telah mengajukan bukti ke Pengadilan Agama bahwa telah didaftarkan gugatan di

Pengadilan Negeri ierhadap objek sengketa yang sarna dengan sengkata di

Pengadilan Agama.

Dalam hal objek sengketa lebih dari satu objek dan yang tidak terkait

dengan objek sengketa yang diajukan keberatannya, Pengadilan Agama tidak

Page 58: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

49

perlu menangguhkan putusannya, terhadap objek sengketa yang tidak terkait

dimaksud.

Masalah-masalah perwakafan tanah menumt syari'at Islam yang

merupakan wewenang Pengadilan Agama untuk memeriksa dan meyelesaikan

antara lain mengenai:

a. Wakaf, Wakif, Nadzir, Ikrar, dan Saksi

b. Bayyinah (alat bukti administrasi tanah wakaf)

c. Pengelolaan dan pemanfaatan hasil wakaf.

Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menyebutkan

ketentuan sanksi pidana dan sanksi administratif apabila ada pihak-pihak tertentu

yang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan yang berlaku

didalamnya. Pasal 67 menyebutkan bahwa:

I. Setiap orang yang dengan sengaja menjaminkan, menghibahkan, menjual,mewariskan, mengalihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya harta bendawakaf yang telah diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ataulanpa izin menukar harta benda wakaf yang telah diwakafkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4], dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (limaratusjuta rupiah).

2. Setiap orang yang dengan sengaja mengubah peruntukan harta benda wakaftanpa izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 44, dipidana dengan pidanapenjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

3. Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan atau mengambil fasilitas atashasil pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf melebihi jumlahyang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal J2, dipidana denganpidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda palingbanyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta mpiah).

Page 59: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

50

Sanksi administratif juga diberikan kepada Lembaga Keuangan Syariah

dan PPAIW apabila melakukan pelanggaran sesuai dengan Pasal 68 yang

didalamnya diseblltkan:

I. Menteri dapat mengenakan sanksi administratif atas pelanggaran tidakdidaftrakannya harta benda wakafoleh lembaga keuangan syariah dan PPAIWsebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 32.

2. Sanksi administratif sebagaimana dimakslld dalam ayat (I) berupa:a. Peringatan tertulis;b. Penghentian sementara atau pencabutan izin kegiatan di bidang wakaf

bagi lembaga keuangan syariah;c. Penghentian sementara dari jabatan atau penghentian dari jabatan PPAIW.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan ayat (2) diatur dengan PeraturanPemerintah.

Dari ketentllan-ketentuan di atas dapat ditarik sllatu kesimpulan bahwa

hukum asal perubahan penggllnaan atau penarikan kembali harta wakaf adalah

dilarang. Akan tetapi dalam hal perubahan, jika ada hal-hal yang dapat

menyebabkan perubahan harta benda wakaf seperti tersebut dalam Pasal 41 ayat

(I) Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, maIm diperbolehkan.

Dalam undang-undang tersebut tidak mengklasifikasikan jenis benda

wakaf yang bagaimana yang dapat dirubah penggunaannya. Jadi dalam hal ini

Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf secara mlltlak membolehkan

perubahan penggunaan harta wakaf apapun jenis bendanya. Sebab yang menjadi

sorotan bukan bentuk, akan tetapi yang terpenting dari wakaf adalah fungsi dan

tujuannya.

Page 60: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

BAB III

GAMBARAN UMUM MENGENAl

YAYASAN RAUDHATUL MUTA'ALLIMIN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Raudhatul Muta'allimin

Yayasan Raudhatul Muta'allimin ini didirikan pada akhir bulan Agustus

1945 yang berkedudukan di Jalan Kuningan Barat Raya (dlh KH. Abd. Rochim)

Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Kotamadya Jakarta

Selatan. Berdirinya lembaga pendidikan ini merupakan salah satu langkah

daripada mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, terutama dalam

mencerdaskan bangsa dan berkaidah pada i1mu agama Islam yang diajarkan dan

berfaham pada ajaran Ahli Sunnah wal Jama'ah. l

Keberadaan lembaga yayasan ini merupakan suatu kebutuhan dan

kebanggaan bagi masyarakat Jakarta khususnya masyarakat Betawi, yang

menginginkan adanya wadah atau lembaga yang secara fungsional menjadi sarana

untuk hal-hal atau pekerjaan dengan tujuan Agama, IImu Pengetahuan Sosial dan

Kebudayaan.

Awal tahun 1945 tiga ulama asli Jakarta yaitu: KH. Abd. Razak Ma'mun,

KH. Ali Syibramalisi dan KH. Abd. Syakur Khairy mengikuti Muktamar

Nahdhatul Ulama yang diadakan oleh PBNU di Pondok Pesantren Tebu Ireng

I H. Rifai Ishak. 60 Tahlln Perjalanan Yayasan Ralldhatlll Mllta'allimin. (Jakarta: tp. 2005).t.d., h. I

Page 61: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

52

Jombang Jawa Timur. Beberapa hari sebelum keberangkatannya menuju Jawa

Timur mereka bertiga berkumpul di kediaman H. Abd Rachim bin Jahip untuk

mempersiapkan kepantasan dan kelengkapan diri dalam acara yang dianggap

sangat penting dan besar itu.

Sepulangnya dari mengikuti Muktamar tersebut ketiga ulama itu dengan

berbekal ilmu yang disertai niat yang luhur, tulus serta pandangannya jauh

kedepan dalam bercita-cita dan melaksanakan amanat yang telah diterima dalam

rangka memajukan agama, bangsa dan negara dalam pendidikan dan ajaran Islam

yang berfaham pada Ahli Sunnah wal Jama'ah, maka ketiga ulama tersebut telah

mulai mengembangkan/mensosialisasikan visi dan misinya untuk mendirikan

sebuah lembaga pendidikan. Cita-cita mulia itu telah mendapat dukungan dan

restu dari para ulama Kuningan Jakarta Selatan di antaranya KH. Abdullah bin H.

Suhaemi, KH. Sahrowardi bin Guru Mughni dan KH. Rahmatullah bin Guru

Mughni, serta sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat Kuningan

Mampang dan yang lebih menggembirakan lagi dukungan/dorongan dari para

pengusaha yang ada di Jakarta Selatan khususnya Kuningan Mampang.

Berkat dukungan dari ulama dan pengusaha serta dorongan yang hegitu

kuat dan sangat diidam-idamkan oleh masyarakat Jakarta maka ketiga pendiri itu

semakin tidak ragu lagi untuk mewujudkan sebuah cita-citanya dalam mendirikan

sebuah lembaga pendidikan dalam bentuk "Yayasan".

Dengan bermacam pertimbangan dan pemikiran jauh kedepan untuk

memberikan sebuah nama lembaga pendidikan dan terutama dalam memilih letak

Page 62: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

53

lokasi adalah suatu pembicaraan/musyawarah yang sangat serius. Karena

sebagian besar ulama pendukung waktu itu adalah anak dan menantu dari Guru

Mughni, para ulama menyarankan agar lokasi yang dipilih agar dekat dengan

Masjid Guru Mughni di Kuningan saja, akan tetapi di antara para pendiri/perintis

mempunyai pandangan yang berbeda dengan berbagai macarn alasan yang cukup

dapat diterima, maka diusulkan untuk memilih lokasi di Mampang Prapatan

(Kuningan Barat). Akhimya usulan tersebut dapat diterirna oleh para ulama

pendukung. Atas dukungan dan dorongan ulama, ketiga tokoh itu membicarakan

maksud dan tujuannya kepada Bapak H. Abd Rachin bin Jahip agar dapat

membeli tanah Wan Syarifah Fatmah yang lokasinya di Jalan KH. Abd Rochim

(Jln. Kuningan Barat Raya) Kelurahan Kuningan Barat K(~camatan Mampang

Prapatan RT 003 RW 002 dengan alasan untuk didirikan dan dijadikan sebuah

lembaga pendidikan, ajakan itupun dapat diterima oleh Bapak H. Abd Rachim bin

Jahip dan selanjutnya dilaksanakan untuk mengadakan pendekatan dengan

keluarga Wan Fatmah. Sehingga dalam waktu singkat usaha H. Abd Rachir.l bin

Jahip dapat terwujud dalam pengadaan pembelian tanah dari keluarga Wan

Fatmah.

Dengan modal awal hasil pembelian tanah di Kuningan Marnpang, para

pendiri/perintis terus melakukan pendekatan kepada para pengusaha untuk

perluasan pembelian lahan tanah dan pembangunan sebuah Il~mbaga pendidikan

madrasah di sekitar lokasi itu, para pendiri telah didukung oleh beberapa orang

pengusaha susu di Kuningan dan pengusaha lainnya yang ada di Jakarta Selatan

Page 63: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

54

serta sumbangan moril maupun materiil masyarakat Kuningan dan Mampang

yang begitu antusias untuk mendirikan lembaga pendidikan.

Di antara pengusaha dan donatur yang banyak menyumbangkan pikiran,

tenaga dan harta benda untuk maksud dan tujuan itu adalah H. Abd Rachim bin

Jahip, Sayyid Abdullah Baumar, KH. Abdullah Suhaemi, H. Abdul Manaf Tohir,

H. Ishak bin Muhasyim, H. Mardani bin Ahmad, H. Muhammad Thoha dari

Kuningan, H. Entong dari Mampang, H. Musthofa dari Duren Tiga, H. Pentul, H.

Zaenudin, H. Ishak bin Salim dari Gandaria.2

Pada bulan Agustus 1945 terbentuklah sebuah lernbaga pendidikan yang

diberi nama "Yayasan Madrasah Raudhatul Muta'allimin" yang dipimpin oleh

KH. Abd. Razak Ma'mun yang berlokasi di Jalan KH. Abd Rochim (Jalan

Kuningan Barat Raya) Kelurahan Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan

RT 003 RW 002. Di tempat inilah dijadikan sebagai titik awal fisik bangunan

madrasah didirikan, yang pekerjaannya dilakukan secara gotong-royong oIeh

masyarakat Kuningan, Mampang dan sekitamya sehingga blmtuk fisiknya masih

sangat sederhana.

Mengingat bentuk fisik bangunan madrasah rnasih sallgat sederhana, para

pendiri/pengurus yayasan dan pengusaha lainnya sering melakukan pertemuan-

pertemuan rutin untuk bermusyawarah dalam rangka perbaikan dan peningkatan

fisik bangunan madrasah. Pertemuan ini sering dilakukan di kediaman H. Abd

2 KH. Abdul Azim Abdullah Suhaemi, Ketua Dewan Pengawas Yayasan RaudhatulMuta'allimin, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Desember 2007

Page 64: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

55

Rachim bin Jahip, KH. Abdullah Suhaemi dan di rumah H. Ishak Muhasyim

karena kebetulan kediaman beliau berdekatan dengan lokasi bangunan madrasah.

Fisik bangunan madrasah mulai meningkat ketika ada bantuan

derma/sokongan dari warga SenayanlPecandran yang ketika itu pemerintah

sedang mengadakan pembebasan tanah untuk membangull daerah Kebayoran

Baru, dan sebagai arsitek pembangunan fisik madrasah dipercayakan kepada

Bapak Mansur bin Husin.

Maka berdirilah bangunan ruangan kelas yang pelmanen berikut ruangan

untuk kantor beserta sarana dan prasarana untuk belajar. Sedangkan untuk tahun

berdirinya bangunan fisik madrasah nampak terlihat pada batas pagar tembok

Yayasan di atas tembok berukuran empat persegi yang ditulis tangan oleh bapak

H. Ishak Muhasyim tahun 1949 yang mana ini adalah tonggak awal telah

selesainya bangunan fisik dan beroperasinya Lembaga Pendidikan Madrasah

Tsanawiyah dan Madrasah AJiyah Raudhatul Muta'allimin.

Tuntasnya pembangunan fisik madrasah pada lokasi yang pertama dan

telah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan maka sdanjutnya dibukalah

untuk pendidikan berjenjang Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah (khusus

putera) dan Banal (puteri). Dari kctiga jenjang pendidikan tersebut pernah

dipimpin oleh KH. Ahmad Hajarmalisi dan KH. Ali Syibramalisi. Kedua

pimpinan ini adalah putera dari Guru Mughni yang pernah bdajar dan bermukim

di Mekkah. Setelah pembangunan madrasah di Jalan KH. Abd. Rochim RT 006

Page 65: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

56

RW 003 Kelurahan Kuningan Barat selesai maka dibukalah pengoperasian untuk

madrasah Banat (puteri) yang dipimpin oleh Bapak KH. Abd. Hag Ahmad.

Dengan dibukanya tiga jenjang pendidikan dan Madrasah Banat ini

masuklah murid-murid dari segala pelosok penjuru Jakarta bahkan dari luar

Jakarta untuk menyekolahkan putera-puterinya dalam menuntut ilmu, terlihat

betapa besamya antusias masyarakat Jakarta dan sekitarnya atas kehadiran

madrasah yang berada di Kuningan Mampang ini untuk berlomba-Iomba

mendatangi dan menyekolahkan putera-puterinya di Yayasan Raudhatul

Muta'allimin.

B. Susunan Organisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin

Sejak awal berdiri sampai dengan generasi sekarang Yayasan Raudhatul

Muta'allimin telah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran Dasar:3

I. Tahun 1945 sid 1959

2. Tahun 1959 sid 1988

3. Tahun 1988 sid 2004

: generasi pertama selama 14 tahun

: generasi kedua selama 29 Itahun

: generasi ketiga selama 16 tahun

4. Tahun 2004 sid sekarang : generasi keempat

Sebelum terjadinya perubahan Anggaran Dasar Yayasan Raudhatul

Muta'allimin tahun 2004, terlebih dahulu Yayasan Raudhatul Muta'allimin

mengadakan Rapat Plena yang diselenggarakan pada tanggal12 dan 19 Mei 2004

yang dihadiri lebih dari 2/3 Badan Pengurus dan Anggota Badan Pengurus

J H. Rifai Ishak, 60 Tahlln Perjalanan Yayasan Ralldhallli Milia 'allimin, (Jakarta: tp. 2005)l.d.,h.2

Page 66: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

57

Yayasan Raudhalul MUla'allimin yang bertempal di Madrasah Tsanawiyah

Raudhalul Mula' allimin. Alasan diselenggarakannya Rapal Pleno unluk

mengubah Anggaran Dasar Yayasan Raudhalul Mula'allimin ini karena:

1. Akibal kekosongan dari Badan Pengurus dan Anggola Badan Pengurus

Yayasan Raudhatul MUla'allimin yang lelah meninggal

2. Telah diber1akukannya Undang-undangNo. 16 Tahun 2001 Tenlang Yayasan.

Dalam rapal pleno lersebul lelah diambil sualu keputusan bersama yaitu:

a. Membubarkan Badan Pengurus dan Anggola Badan Pengurus Yayasan

Raudhalul Muta'allimin No. 10 langgal 04 Juni 1988 dengan Notaris

Adlan Yulisar, SH

b. Mengangkal sebagian dari Badan Pengurus dan Anggola Badan Pengurus

Yayasan Raudhalul MUla'allimin unluk mengisi alau duduk dalam Dewan

Pembina Yayasan Raudhatul Muta'allimin

c. Dewan Pembina mengangkal Dewan Pengawas dan Pengurus yang telah

mengacu/sesuai dengan Undang-undang No. 16 Tahun 2001 Tentang

Yayasan.

Keputusan Rapal Pleno Badan Pengurus dan Anggola Badan Pengurus

Yayasan Raudhatul MUla'allimin merupakan awal lahimya generasi keempal

Yayasan Raudhalul MUla'allimin yang lelah dimual dan diluangkan dalam

Anggaran Dasar Yayasan Raudhalul MUla'allimin No. 04 tanggal 12 Aguslus

2004 dengan nolaris Windalina, SH dan lelah tercalal dalam Dcpartemen

Kehakiman C.A/B./D dan Hak Asasi Manusia dan pada tanggal 05 Desember

Page 67: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

Ketua

Anggota

58

2004 telah dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)

No. 248. Maka sesuai dengan Undang-undang yang berJaku dalam struktur

crganisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin teJah terjadi pembahan yang terdiri

atas:

I. Dewan Pembina

2. Dewan Pengawas

3. Pengurus

Adapun susunan Organisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin sebagai

berikut:

Susunan Organisasi Yayasan Raudhatul Muta'allimin Periode 2004-2009

I. DEWAN PEMBINA

: KH. Muhammad Siddiq Fauzie

: I. KH. Abd. Hayyie Nairn

2. KH. Hasan Azhari

3. H. Abd. Mughni Ma'mun

4. H. Ahmad Aziz Erawan

5. Drs. H. Ahmad Marwazi

6. H. Ahmad Harun Thoyib

II. DEWAN PENGAWAS

Ketua

Anggota

: KH. Abdul Azim Abdullah Suhaemi, MA

: I. KH. M. Ghazali Musanif

2. H. A. Syukur Manaf

Page 68: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

3. H. Masduki Ishak, Bsc

4. A. Lywa Satria Putra

5. H. Achmad Murodi Mardani

6. Fathurrahman Chaeri

III. PENGURUS

Ketua Umum

Drs. MTI Nurhasmy, M.Ec

Ketua I (Ketua Bidang Administrasi dan Keuangan)

Drs. H. Abu Bakar Azhari

Ketua 2 (Ketua Bidang Sarana dan Prasarana)

KH. Muhyiddin Naim, Lc

Ketua 3 (Ketua Bidang Pendidikan)

H. Achmad Chaerani HM, BA

Ketua 4 (Ketua Bidang Sosial)

Dr. Faizah Syibramalisi

59

Sekretaris Umum

Sekretaris I

Sekretaris 2

Bendahara Umum

Bendahara I

Bendahara 2

: H. Moh. Dhia Cahaya Alam

: H. Abdul Cholik Ali, SH

: H. Ahmad Manvazi

: Aisyah Razak

: Iskandar Mirza

: H. Mansyur Makmun

Page 69: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

60

C. Visi dan Misi Yayasan Raudhatul Muta'allimin

Adapun maksud dan tujuan didirikannya Yayasan Raudhatul Muta'allimin

adalah mendirikan dan mengurus sekolah untuk pendidikan Islam menurut faham

Ahli Sunnah wal Jama'ah.

Setiap yayasan pasti mempunyai visi dan misi yang diembannya, guna

mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun visi dan misi Yayasan Raudhatul

Muta'allimin yaitu:

I. Visi

Mewujudkan nilai-nilai agama Islam yang berfaham pada Ahli Sunnah wal

Jama'ah sebagai landasan moral spiritual dalam meningkatkan pemberdayaan

sarana dan jasa secara kuantitatif dan kualitatif yang amanah, transparan dan

akuntabilitas.

2. Misi

a. Meningkatkan kegiatan pengembangan Pendidikan Agama Islam dan

kualitas sumber daya manusia dalam rangka menc:erdaskan kehidupan

masyarakat dan bangsa.

b. Mengemban amanah dalam memelihara dan mengembangkan seluruh

asset.

c. Membangun kepercayaan masyarakat dalam melaksanakan perintah dalam

al-Qur'an (Q.S. Ali lmran: 103) "bersatu dan tidak bercerai-berai" dalam

konteks masyarakat yang bergerak maju.

Page 70: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

61

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, danjanganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allahkepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan,maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmatAllah, orang-orang yang bersaudara ...."

d. Memberdayakan sarana dalam menllnjang pembangunan infrastruktur.

e. Melaksanakan managemen transparan dan akuntabilitas.

f. Meningkatkan interaksi /kepekaan sosial dengan masyarakat yang lebih

majll dan yang berakhlaqul karimah.

D. Aset-aset WakafYayasan Raudhatul Muta'allimin

Dalam kurun waktu selama 60 tahun berjalan, Yayasan Raudhatul

Muta'allimin telah dapat menghimpun aset-aset wakaf yang berupa tanah dan

bangunan. Berikut ini aset-aset wakafYayasan Raudhatul Muta'allimin tersebut:

I. Sebidang tanah seluas 6.645 M2 sertifikat hak milik No. 85 wakaf atas nama

Yayasan Raudhatul Muta'allimin yang beralamat di Jln. Kuningan Barat Raya

(d/h. Jln. KH. Abd. Rochim) RT. 009 RW. 002 Kelurahan Kuningan Barat

Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Di atas tanah tersebut berdiri

beberapa bangunan diantaranya:

a. Gedung berlantai 4 (empat) yang sekarang disewakan sebagai kantor

perusahaan swasta dan sekretariat yayasan.

b. Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang saling berhadapan.

Page 71: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

62

c. Taman Kanak-kanak Islam Raudhatul Athfal yang bam selesai dibangun.

d. 2 (dua) unit rumah.

2. Sebidang tanah seluas 2015 M2 sertifikat tanah wakaf No. I atas nama

Yayasan Raudhatul Muta'allimin yang beralamat di Jln. Kuningan Barat Raya

(dlh. Jln. KH. Abd. Rochim) RT. 001 RW. 003 Kelurahan Kuningan Barat

Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Di tanah tersebut berdiri

gedung berlantai 4 (empat) yang belum selesai pembangunannya dan

dijadikan sebagai kantin yang dananya digunakan untuk keperluan Yayasan.

3. Sebidang tanah status hak usaha (bekas eigendom verponding) seluas 1.000

M2 yang beralamat di Jln. KH. Abd. Rochim RT. 005 RW. 003 Kelurahan

Kuningan Barat Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan berdiri satu

unit bangunan Madrasah Ibtidaiyah Raudhatul Muta'allimin namun tanah

wakaf ini telah dijual kepada PT. Elektrindo Nusantara oleh salah seorang

pengurus Yayasan Raudhatul Muta'allimin.

4. Sebuah kebun seluas 20.000 M2 (2 Ha) yang dibeli dari PT BANK EKSPORT

IMPORT INDONESIA sertifikat hak milik No. 39 atas nama Yayasan

Raudhatul Muta'allimin beralamat di Desa Ciambar Kecamatan Nagrak

Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat di mana rencallanya akan dibangun

sebuah pesantren.

Page 72: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

BABIV

PENYELESAIAN SENGKETA WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 PADA YAYASAN

RAUDHATUL MUTA'ALLlMIN JAKARTA

A. Pandangan Hukum Islam dan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Perubahan Status Tanah Wakaf

Berkaitan dengan masalah perwakafan ini timbul suatu permasalahan,

bolehkah terhadap benda yang diwakafkan dilakukan perubahan peruntukannya?

Memang, pada asasnya, terhadap benda yang telah diwakafi<an, tidak boleh ada

perubahan atau penggunaan selain dari peruntukannya. Akan tetapi apabila tidak

sesuai lagi dengan tujuan wakaf atau karena kepentingan umum, maka perubahan

atau penggunaan lain dibolehkan.•

Berkaitan dengan hal ini, Umar bin Khattab ra pemah menulis surat

kepada Sa'ad bin Abi Waqqash, saat beliau mendengar bahwa dia terpilih

menjadi pengelola Baitul Maal di Kufah; "Pindahkan masjid yang ada di

Tamarin, dan jadikanlah Bailul Maal berhadapan dengan masjid karena selalu

akan ada orang yang mau shalat. Hal ini mendapat persetujuan dari para

shahabat dan tidak ada yang menentangnya".1

I Muhammad Rawwas Qal'ahji, Ensiklopedi Fiqih Umar bin Khall'ab ro, Alih Bahasa olehM. Abdul Mujieb dkk, (Jakarta: RajaOralinda Persada, 1999), Cet. ke-l, h. 641

Page 73: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

64

Namun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama madzhab tentang

hukum menjual atau menggantikan benda wakaf, sebagian mereka ada yang

melarang atau memberikan batasan ketal. Sebagian lagi ada yang

memperbolehkan menjual atau mengganti benda wakaf, namun disertai dengan

syarat-syarat tertentu. Mereka memandang menjual atan menggantikan benda

wakaf itu sebagai salah satu cara untuk mengekalkan manfaat wakaf.

Dikemukakan bahwa madzhab Hanafiyah adalah madzhab yang paling

toleran dan memberi keleluasaan dalam masalah ini. Mereka membolehkan

praktik tersebut dalam segala kondisi, selama mengarah kepada kemaslahatan.

Menurut mereka, ibdal (penggantian) bisa dilakukan, baik oleh wakif itu sendiri,

atau oleh hakim (pemerintah). Dan jenis barang wakafnya, bisa yang berbentuk

tanah yang dihuni maupun yang tidak dihuni. Juga bisa berupa benda bergerak

maupuh benda yang tidak bergerak.2

Madzhab Hanafi berpendapat bahwa tidak boleh menjual atau

m;;mindahkan benda wakaf yang berupa masjid. Akan tetapi madzhab Hanafi

memperbolehkan menjual tanah wakaf dalam tiga hal, yakni:

I. Jika ketika mewakafkan tanahnya wakif mensyaratkan (membolehkan) untuk

menjual atau memindahkan tanah tersebut dengan tanah yang lain.

2. Jika tanah wakaf sudah tidak mendatangkan manfaat sama sekali, maka boleh

dijual dan hasilnya dibelikan tanah yang lain yang lebih maslahat. Dan

penjualan tanah wakaf ini harus mendapat izin dari hakim terlebih dahulu.

2 Muhammad Abu Zahra, A/-Waq[, (Beirut: Dar al-Fikr, 1971), Cet. ke-2, h. 93

Page 74: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

65

3. Jika dalam penjualan atau memindahkan tanah wakaf itu menjadikan harta

wakaf bertambah banyak atau mendatangkan keuntungan hasil yang besar

dari harta penjualannya.

Sedikit berbeda dengan Hanafiyah, ulama madzhab Maliki melarang

keras penggantian barang wakaf. Namun mereka tetap membolehkannya pada

kasus tertentu, dengan membedakan antara barang wakaf yang bergerak dan

barang wakaf yang tidak bergerak.

Imam Malik berpendapat bahwa tidak boleh menjual atau menggantikan

benda wakaf pada dua keadaan, yaitu:3

I. Jika benda wakaf itu berbentuk masjid;

2. Jika benda wakaf itu berupa tanah yang mempunyai hasil (produktif). Tetapi

Imam Malik memperbolehkan menjual tanah wakaf untuk tiga keperluan

yang dikategorikan sebagai darurat, yaitu:

a. Untuk memperluas bangunan masjid

b. Untuk tempat pemakaman

c. Untuk pembangunanjalan umum.

Di kalangan ulama Malikiyah sendiri terdapat perbedaan pendapat

tentang menjual atau memindahkan tanah wakaf. Mayoritas ulama Malikiyah

melarang menjual tanah wakaf sekalipun tanah tersebut tidak. mendatangkan hasil

sama sekali. Sebagian ulama lain memperbolehkan m(~nggantikan dengan

J Ibid, h. 94

Page 75: UNDANG-UNDANGNOMOR 41 TAHUN2004 TENTANG WAKAFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17860/1/MUHAMMAD... · Wakaftermasuk di dalamnya perwakafan tanah merupakan ibadah

66

menukarkan tanah wakaf yang tidak atau kurang bermanfaat dengan tanah yang

lain yang lebih baik.

Sebaliknya, kalangan ulama Syafi'iyah nampaknya memiliki kehati­

hatian yang lebih dibanding ulama madzhab lainnya, sampai terkesan, seolah­

olah mereka melarang secara mutlak. Imam Syafi'i melanmg menjual masjid

secara mudak, baik tanahnya maupun bangunannya, sekalipun bangunan itu

runtuh. Karena masih dimungkinkan untuk melakukan shallat dan beri'tikaf di

atas masjid tersebut. Beliau melihat bahwa penggantian tersebut bisa mengarah

kepada hilangnya barang wakaf atau penyalahgunaannya

Di kalangan ulama Syafi'iyah terdapat perbedaaan pendapat mengenai

menjual atau memindahkan tanah wakaf, selain tanah masjid yang sudah tidak

mendatangkan manfaat sarna sekali seperti halnya menj ual pohon kurma yang

kering atau wakaf hewan yang lumpuh. Dalam hal ini ada dua pendapat:4

Pendapat Pertama, melarang menjual sebagaimana yang telah diterangkan

mengenai masjid, sedangkan Pendapat Kedua, memperbolehkan menjual

keduanya, sebab tanah tersebut tidak diharapkan berguna lagi tanpa dijual dan

cara tersebut lebih utama.lain hal dengan tanah masjid tetap tidak boleh dijual

sekalipun bangunannya hancur, sebab masjid terkadang masih bisa dipakai dan

dapat dibangun kernbali.

Suatu yang sangat menarik, ulama Hanbaliyah telah mampu melepaskan

diri dari ikatan yang kaku. Mereka mempermudah penjualan harta wakaf jika

4 Abi Ishaq Ibrahim bin Ali asy-Syiraji,AJ-Muhazab, (Beirut: Dar al-Fkir, 1994) h. 623