UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan...

31
BUPATI LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk yang diselenggarakan melalui pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk; b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sejalan dengan tuntutan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib, dan tidak diskriminatif dalam pencapaian standar pelayanan minimal menuju pelayanan prima yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan diterapkannya Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, serta perubahan masa berlaku KTP menjadi seumur hidup, perlu dilakukan penyesuaian terhadap beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 1 SALINAN

Transcript of UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan...

Page 1: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

BUPATI LOMBOK TIMURPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMURNOMOR 2 TAHUN 2015

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8

TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI LOMBOK TIMUR,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk yang diselenggarakan melalui pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk;

b. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sejalan dengan tuntutan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil yang profesional, memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib, dan tidak diskriminatif dalam pencapaian standar pelayanan minimal menuju pelayanan prima yang menyeluruh untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan diterapkannya Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik, serta perubahan masa berlaku KTP menjadi seumur hidup, perlu dilakukan penyesuaian terhadap beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

1

SALINAN

Page 2: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4645) sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

2

Page 3: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736);

11. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

12. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 257);

13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pedoman Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencatatan Perkawinan dan Pelaporan Akta yang Diterbitkan oleh Negara Lain;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan secara Nasional;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penerbitan Dokumen Pendaftaran Penduduk sebagai Akibat Perubahan Alamat;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

3

Page 4: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);19. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 1);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor 2) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 15 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2009 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 10);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 8);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

danBUPATI LOMBOK TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 8 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan

4

Page 5: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 8), diubah sebagai berikut:1. Ketentuan angka 2, angka 3, angka 5, angka 6, angka 7,

angka 8, angka 9, angka 10, angka 11, angka 16, angka 17, angka 18, angka 21, angka 26, angka 28 dan angka 45 Pasal 1 diubah, serta di antara angka 4 dan angka 5 disisipkan 1 (satu) angka yakni angka 4a, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Bupati adalah Bupati Lombok Timur.4a. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Lombok Timur.5. Kecamatan atau sebutan lain adalah Wilayah Kerja Camat

sebagai Perangkat Daerah kabupaten.6. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin dan koordinator

penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten Lombok Timur dalam wilayah kerja Kecamatan.

8. Lurah adalah pimpinan Kelurahan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan di Kelurahan pada Kabupaten Lombok Timur.

9. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

5

Page 6: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

11. Instansi Pelaksana adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

12. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

13. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

14. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa Kartu identitas atau surat keterangan kependudukan.

15. Peristiwa kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

16. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang-orang Bangsa Indonesia Asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia.

17. Orang Asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia.18. Penduduk adalah WNI dan Orang Asing yang bertempat

tinggal di Kabupaten Lombok Timur.19. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat

NIK adalah Nomor Identitas penduduk yang bersifat unik dan khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia.

20. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama,

6

Page 7: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.

21. Kartu Tanda Penduduk elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el adalah kartu tanda penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas sesuai penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.

22. KTP berbasis NIK adalah KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional dengan sistem pengamanan khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.

23. Wajib KTP adalah setiap penduduk yang berusia 17 (tujuh belas) tahun atau sudah pernah kawin.

24. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam Register Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana.

25. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan pencatatan peristiwa penting yang dialami seseorang pada instansi pelaksana yang pengangkatannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

26. Petugas Registrasi adalah Pegawai yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di Desa/Kelurahan.

27. Kantor Urusan Agama Kecamatan, selanjutnya disingkat KUA Kecamatan adalah satuan kerja yang melaksanakan pencatatan nikah, talak, cerai dan rujuk pada tingkat kecamatan bagi penduduk yang beragama Islam.

28. Unit Pelaksana Teknis Instansi Pelaksana selanjutnya disingkat UPT Instansi Pelaksana, adalah satuan kerja ditingkat Kecamatan dan/atau Kelurahan/Desa yang bertanggungjawab kepada Instansi Pelaksana.

29. Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan adalah penduduk yang mengalami hambatan dalam memperoleh dokumen kependudukan yang disebabkan oleh bencana alam dan korban bencana sosial.

30. Orang Terlantar adalah penduduk yang karena suatu sebab sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara wajar, baik rohani, jasmani maupun sosial.

31. Komunitas terpencil adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum

7

Page 8: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik.

32. Biodata Penduduk adalah keterangan yang berisi elemen data tentang jati diri, informasi dasar serta riwayat perkembangan dan perubahan keadaan yang dialami oleh penduduk sejak saat kelahiran.

33. Kelahiran adalah peristiwa kemunculan atau pemisahan lengkap bayi dari ibunya yang ditandai setelah pemisahan tersebut menunjukkan bukti-bukti kehidupannya.

34. Lahir Mati adalah suatu kejadian dimana seseorang bayi pada saat dilahirkan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan lamanya dalam kandungan paling sedikit 28 (dua puluh delapan) minggu.

35. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

36. Perceraian adalah putusnya perkawinan suami istri sesuai peraturan perundang-undangan.

37. Pembatalan perkawinan adalah penetapan batalnya perkawinan sesuai peraturan perundang-undangan.

38. Pembatalan perceraian adalah penetapan batalnya perceraian sesuai peraturan perundang-undangan.

39. Kematian adalah tidak adanya secara permanen seluruh kehidupan pada saat manapun setelah kelahiran hidup terjadi.

40. Surat Keterangan Tempat Tinggal, selanjutnya disingkat SKTT adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh Instansi Pelaksana yang diberikan kepada Orang Asing yang telah mempunyai izin Tinggal Terbatas yang dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang dalam jangka waktu tertentu.

41. Yang dimaksud dengan "pengakuan anak" merupakan pengakuan seorang ayah terhadap anaknya yang lahir dari perkawinan yang telah sah menurut hukum agama dan disetujui oleh ibu kandung anak tersebut.

42. Pengangkatan Anak adalah perbuatan hukum untuk mengalihkan hak anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

8

Page 9: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

43. Pengesahan Anak adalah pengesahan status hukum seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah, menjadi anak sah sepasang suami isteri.

44. Perubahan Nama adalah bertambah, berkurang atau bergantinya nama seseorang dalam Akta Kelahiran yang ditetapkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

45. Perubahan Kewarganegaraan adalah perubahaan status kewarganegaraan dari seorang WNI menjadi Warga Negara Asing atau seorang Warga Negara Asing menjadi WNI.

46. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.

47. Izin tinggal terbatas adalah ijin tinggal yang diberikan kepada orang asing untuk tinggal di wilayah Indonesia dalam jangka waktu yang terbatas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

48. Izin tinggal tetap adalah ijin tinggal yang diberikan kepada orang asing untuk tinggal menetap di wilayah kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

49. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, selanjutnya disingkat SIAK, adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan.

50. Kode Keamanan adalah alat identifikasi jati diri yang menunjukkan identitas diri penduduk secara tepat dan akurat sebagai autentifikasi diri yang memastikan dokumen kependudukan sebagai milik orang tersebut.

51. Rekaman Elektronik adalah alat penyimpan data elektronik penduduk yang dapat dibaca secara elektronik dengan alat pembaca sebagai pengaman data kependudukan.

52. Pindah atau Datang adalah perubahan tempat tinggal dari tempat lama ke tempat baru menetap.

53. Surat Keterangan penduduk adalah bentuk keluaran sebagai hasil dari kegiatan penyelenggaraan penduduk yang meliputi surat keterangan lahir, surat keterangan

9

Page 10: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

mati, surat keterangan lahir mati, surat keterangan tempat tinggal.

54. Buku Induk Penduduk adalah buku yang memuat data awal semua penduduk dalam wilayah suatu kelurahan.

55. Mutasi Penduduk adalah perubahan data penduduk sebagai akibat terjadinya pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, perubahan status kependudukan, perubahan kewarganegaraan, perubahan dan pembatalan akta, pindah atau datang dan perubahan data lainya.

56. Buku Mutasi Penduduk adalah buku yang memuat catatan perubahan data setiap penduduk dalam suatu kelurahan.

57. Rukun Tetangga dan Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RT dan RW atau sebutan lain adalah lembaga masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat, diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan di kelurahan.

58. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang jarang penduduknya.

59. Data Base adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan jaringan komunikasi data.

60. Pusat Data adalah tempat/ruang penyimpanan perangkat data base pada penyelenggara kabupaten dan/atau instansi pelaksana yang menghimpun dan mengintegrasikan data kependudukan dari hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

61. Hak Akses adalah hak yang diberikan oleh menteri kepada petugas yang ada pada dinas untuk dapat mengakses data base kependudukan sesuai dengan ijin yang diberikan.

62. Hari adalah hari kerja.

2. Ketentuan ayat (2) Pasal 7 diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 7

10

Page 11: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

(1) Petugas registrasi membantu Kepala Desa atau Lurah dan Instansi Pelaksana dalam Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

(2) Petugas registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Bupati diutamakan dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.

3. Ketentuan ayat (1) dan ayat (2) Pasal 10 diubah, di antara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 3 (tiga) ayat yakni ayat (2a), ayat (2b) dan ayat (2c), ayat (3) dan ayat (4) diubah sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 10(1) Setiap penduduk wajib KTP berhak memperoleh KTP-el

yang diterbitkan oleh instansi pelaksana sesuai domisili penduduk yang bersangkutan.

(2) Setiap penduduk yang telah memiliki KTP tetapi belum mempunyai KTP-el harus mengajukan penggantian dengan KTP-el ke Instansi Pelaksana.

(2a) Penduduk Warga Negara Indonesia dan orang asing yang memiliki izin tinggal tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki KTP-el.

(2b) Penduduk yang telah memiliki KTP-el wajib membawanya pada saat bepergian.

(2c) KTP-el berlaku secara Nasional.(3) KTP-el untuk:

a. Warga Negara Indonesia berlaku seumur hidup;b. Orang asing berlaku sesuai dengan masa berlaku izin

tinggal tetap.(4) Orang asing sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b

wajib melaporkan perpanjangan masa berlaku atau mengganti KTP-el kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum masa berlaku izin tinggal berakhir.

4. Di antara Pasal 10 dan Pasal 11 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 10A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10A

(1) KTP-el mencantumkan gambar lambang Garuda Pancasila dan peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memuat elemen data penduduk yaitu Nomor Induk Kependudukan, Nama, Tempat Tanggal Lahir, Laki-Laki atau Perempuan, Agama, Status Perkawinan, Golongan

11

Page 12: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Darah, Alamat, Pekerjaan, Kewarganegaraan, Pas Foto, Masa Berlaku, Tempat dan tanggal dikeluarkan KTP-el dan tanda tangan pemilik KTP-el.

(2) Dalam KTP-el sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) tersimpan cip yang memuat rekaman elektronik data perseorangan.

(3) Dalam hal terjadi perubahan elemen data rusak atau hilang, penduduk pemilik KTP-el wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana melalui Camat atau Lurah/Kepala Desa paling lambat 14 (empat belas) hari dan melengkapi surat pernyataan penyebab terjadinya rusak atau hilang dengan melampirkan :a. Foto kopi Kartu Keluarga;b. KTP-el. yang rusak;dan/atauc.Surat keterangan dari Lurah/Kepala Desa atau Camat.

5. Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 11 diubah, sehingga Pasal 11 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 11

(1) Blangko KTP-el berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi jati diri dalam pelayanan publik.

(2) Rekaman elektronik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berisi biodata, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan.

(3) Sidik jari sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diambil pada saat pengajuan permohonan KTP-el berbasis NIK, dengan ketentuan;a. Untuk WNI, dilakukan di Instansi Pelaksana atau di

kecamatan; danb. Untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap,

dilakukan di Instansi Pelaksana.(4) Rekaman sidik jari sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

6. Ketentuan Pasal 13 dihapus.7. Ketentuan Pasal 14 dihapus.8. Ketentuan Pasal 15 dihapus. 9. Ketentuan ayat (4) Pasal 18 diubah, sehingga Pasal 18

berbunyi sebagai berikut :Pasal 18

12

Page 13: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

(1) Penduduk WNI yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib melapor kepada instansi Pelaksana di daerah asal untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah.

(2) Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah berdomisilinya penduduk dialamat yang baru untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun atau berdasarkan kebutuhan yang bersangkutan untuk waktu kurang dari 1 (satu) tahun.

(3) Berdasarkan Surat Keterangan Pindah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penduduk yang bersangkutan wajib melapor kepada instansi pelaksana didaerah tujuan untuk menerbitkan surat Keterangan Pindah Datang.

(4) Surat Keterangan Pindah Datang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai dasar perubahan atau penerbitan KK dan KTP-el bagi penduduk yang bersangkutan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Pendaftaran Pindah Datang penduduk WNI dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dengan Peraturan Bupati.

10. Ketentuan ayat (3) huruf a dan huruf b Pasal 31 digabungkan, ayat (4) dan ayat (5) dihapus, dan ayat (7) diubah, sehingga Pasal 31 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 31

(1) Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh orang tuanya atau keluarganya atau kuasanya kepada Instansi Pelaksana pada unit yang mengelola pendaftaranpenduduk dan pencatatan sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal kelahiran.

(2) Kelahiran yang pelaporannya tepat waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan kutipan akta kelahiran tanpa dipungut biaya.

(3) Pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan Akta Kelahiran dengan melampirkan :a. Surat Keterangan Lahir dari Dokter/Bidan/Bidan Desa

yang menolong kelahiran atau Surat Keterangan Kelahiran dari Lurah/Kepala Desa;

b. KK;c. KTP kedua orang tua;

13

Page 14: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

d. Dokumen imigrasi bagi WNA.(4) Dihapus.(5) Dihapus.

(6) Pencatatan kelahiran dan penerbitan akta kelahiran terhadap peristiwa kelahiran orang yang tidak diketahui keberadaan orang tuanya didasarkan pada laporan orang yang menemukan, dilengkapi berita acara dari kepolisian.

(7) Kutipan atau salinan Akta Kelahiran yang hilang atau rusak dapat diberikan kutipan atau salinan akta kedua dan seterusnya dengan pengajuan permohonan kepada Kepala Instansi Pelaksana dengan membawa surat keterangan hilang atau rusak dari Lurah/ Kepala Desa.

11. Ketentuan Pasal 32 dihapus.12. Ketentuan ayat (1) Pasal 34 diubah, ayat (2) huruf c dihapus

dan ayat (3) dihapus, sehingga Pasal 34 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 34(1) Perkawinan yang sah berdasarkan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan wajib dilaporkan kepada Instansi Pelaksana ditempat terjadinya perkawinan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal perkawinan diberikan akta perkawinan tanpa dipungut biaya.

(2) Pencatatan perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memenuhi syarat sebagai berikut : a. Surat keterangan telah terjadinya perkawinan dari

pemuka agama/pendeta atau surat perkawinan penghayat kepercayaan yang ditandatangani oleh pemuka penghayat kepercayaan;

b. KTP Suami istri;c. Dihapus.d. Kutipan akta kelahiran Suami-istri;e. Paspor bagi suami atau istri orang asing.

(3) Dihapus.13. Ketentuan ayat (2) huruf a dan huruf d Pasal 38 dihapus, ayat

(2) huruf b diubah, dan ayat (2) ditambah 1 (satu) huruf yakni huruf e, serta ayat (4) dan ayat (5) diubah sehingga Pasal 38 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 38(1) Setiap perceraian yang sah atau telah mendapatkan

penetapan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap bagi yang bukan beragama Islam, wajib dilaporkan

14

Page 15: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

kepada unit yang mengelola pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(2) Pelaporan perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan akta perceraian dan memberikan catatan pinggir pada akta perkawinan yang bersangkutan dengan melampirkan : a. Dihapus;b. Keputusan atau Penetapan Pengadilan tentang

Perceraian;c. KK dan KTP yang bersangkutan;d. Dihapus; e. Akte Perkawinan.

(3) Dalam hal tempat perceraian berbeda dengan tempat pencatatan peristiwa perkawinan, pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberitahukan terjadinya peristiwa perceraian kepada pejabat pencatatan sipil yang mencatat peristiwa perkawinan.

(4) Setiap WNI yang melaksanakan perceraian di luar negeri wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana 30 (tiga puluh) hari sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia untuk dicatat pada register Akta Perceraian dan diterbitkan Kutipan Akta Perceraian.

(5) Kutipan akta perceraian yang hilang atau rusak dapat diberikan akta salinan atau akta perceraian dengan mengajukan permohonan kepada Instansi Pelaksana.

14. Ketentuan ayat (1) diubah, ayat (3) Pasal 41 dihapus, sehingga Pasal 41 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 41(1) Setiap kematian wajib dilaporkan oleh Ketua RT/RW atau

nama lainnya kepada Instansi Pelaksana yang mengelola Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal kematian.

(2) Pelaporan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan Akta Kematian dan memberikan catatan pinggir pada Akta Kelahiran yang bersangkutan dengan melampirkan: a. Surat keterangan kematian dari rumah sakit/rumah

bersalin/puskesmas/visum dokter;b. Surat kematian dari Lurah/Kepala Desa;

15

Page 16: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

c. KK dan KTP yang bersangkutan;d. Akta kelahiran yang bersangkutan;e. Dokumen imigrasi bagi WNA.

(3) Dihapus.15. Ketentuan ayat (1) Pasal 49 diubah, ayat (2) huruf a dihapus,

sehingga Pasal 49 berbunyi sebagai berikut :Pasal 49

(1) Setiap Perubahan Nama yang telah mendapatkan penetapan pengadilan wajib dilaporkan kepada Kepala Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya penetapan pengadilan.

(2) Pelaporan Perubahan Nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicatat dengan memberikan catatan pinggir pada Akta Pencatatan Sipil yang bersangkutan dengan melampirkan :a. Dihapus.b. Penetapan perubahan nama dari pengadilan atau

pejabat yang berwenang;c. Akta Pencatatan Sipil yang dimiliki;d. KK dan KTP yang bersangkutan.

16. Ketentuan ayat (2) Pasal 55 dihapus, sehingga Pasal 55 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 55(1) Setiap Kutipan Akta Pencatatan Sipil yang hilang, rusak,

tidak terbaca atau dalam penguasaan salah satu pihak dalam sengketa atas permintaan tertulis dari yang bersangkutan atau keluarganya dapat diterbitkan kutipan akta baru.

(2) Dihapus.(3) Kutipan akta baru diterbitkan sesuai dengan ketentuan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.17. Ketentuan ayat (2) Pasal 58 ditambahkan 4 (empat) huruf

yakni huruf bb, huruf cc, huruf dd, dan huruf ee, sehingga Pasal 58 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 58(1) Data kependudukan terdiri atas data perseorangan

dan/atau Data Agregat Penduduk.(2) Data perseorangan meliputi:

a. Nomor KK;b. NIK;

16

Page 17: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

c. Nama lengkap;d. Jenis kelamin;e. Tempat lahir;f. Tanggal/bulan/tahun lahir;g. Golongan darah;h. Agama/kepercayaan;i. Status perkawinan;j. Status hubungan dalam keluarga;k. Cacat fisik dan/atau mental;l. Pendidikan terakhir;m. Jenis pekerjaan;n. NIK ibu kandung;o. Nama ibu kandung;p. NIK ayah;q. Nama Ayah;r. Alamat sebelumnya;s. Alamat sekarang;t. Kepemilikan akta kelahiran/surat kenal lahir;u. nomor akta kelahiran/surat kenal lahir;v. Kepemilikan akta perkawinan/buku nikah;w. nomor akta perkawinan/buku nikah;x. tanggal perkawinan;y. kepemilikan akta perceraian;z. nomor akta perceraian/surat cerai;aa tanggal perceraian.bb Sidik Jari cc Iris Mata dd Tanda Tangan ee Elemen Data Lainnya yang merupakan Aib Seseorang

(3) Data agregat meliputi himpunan data perseorangan yang berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

(4) Data Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan untuk kebijakan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah.

18. Di antara Pasal 60 dan 61 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 60A yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 60APengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan Tidak Dipungut Biaya.

19. Ketentuan ayat (2) dan ayat (4) Pasal 62 diubah, sehingga Pasal 62 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 62

17

Page 18: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

(1) Petugas tertentu pada Instansi Pelaksana diberi hak akses untuk membaca, memasukkan, mengubah, meralat, menyimpan dan menghapus serta mencetak, mengkopi data dan dokumen kependudukan.

(2) Petugas tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Instansi Pelaksana.

(3) Data dan Dokumen Kependudukan disimpan dan dilindungi oleh Instansi Pelaksana.

(4) Data Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disimpan dalam ruang pusat data Instansi Pelaksana.

(5) Dokumen Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disimpan dalam ruang dokumen Instansi Pelaksana.

(6) Data dan Dokumen Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuatkan back-up atau cadangan.

20. Ketentuan ayat (2) Pasal 66 diubah, sehingga Pasal 66 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 66(1) Instansi Pelaksana Pengelola Pendaftaran Penduduk dan

Pencatatan Sipil menyelenggarakan pembukuan pencetakan serta penggunaan blangko setiap bulan.

(2) Hasil pembukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan kepada Bupati.

21. Ketentuan Pasal 75 diubah, sehingga Pasal 75 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 75(1) Setiap penduduk dikenai Sanksi Administratif berupa

denda apabila melampaui batas waktu pelaporan Peristiwa Kependudukan dalam hal:a. pindah datang bagi Orang Asing yang memiliki Izin

Tinggal Terbatas atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap;

b. pindah datang ke luar negeri bagi Penduduk WNI;c. pindah datang dari luar negeri bagi Penduduk WNI;d. pindah datang dari luar negeri bagi Orang Asing yang

memiliki Izin Tinggal Terbatas;e. perubahan status Orang Asing yang memiliki Izin

Tinggal Terbatas menjadi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap;

18

Page 19: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

f. pindah ke luar negeri bagi Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas atau Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap;

g. perubahan KK; atauh. perpanjangan KTP.

(2) Setiap penduduk dikenai Sanksi Administratif berupa denda apabila melampaui batas waktu pelaporan Peristiwa Penting dalam hal :a. kelahiran;b. perkawinan;c. pembatalan perkawinan;d. perceraian;e. pembatalan perceraian;f. kematian;g. pengangkatan anak;h. pengakuan anak;i. pengesahan anak;j. perubahan nama;k. perubahan status kewarganegaraan di Indonesia; ataul. Peristiwa Penting lainnya.

(3) Setiap penduduk yang bepergian tidak membawa KTP dikenai denda administratif;

(4) Orang asing pemegang izin tinggal terbatas yang bepergian tidak membawa surat keterangan tempat tinggal dikenai denda administratif.

22. Di antara Pasal 75 dan 76 disisipkan 3 (tiga) Pasal yakni Pasal 75A, Pasal 75B dan pasal 75C yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 75A(1)Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal

75 ayat (1) paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah);

(2)Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 ayat (2) paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah);

(3)Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 ayat (3) paling banyak Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah);

19

Page 20: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

(4)Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal 75 ayat (4) paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah);

75B

(1)Pejabat pada Instansi Pelaksana yang melakukan tindakan atau sengaja melakukan tindakan yang memperlambat pengurusan dokumen kependudukan dalam batas waktu yang ditentukan dalam peraturan daerah ini dikenakan sanksi berupa denda;

(2)Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75B ayat (1) paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

75C

(1)Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75A dan denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75B ayat (2) merupakan penerimaan daerah;

(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengenaan sanksi adminsitratif diatur dengan Peraturan Bupati.

23. Ketentuan Pasal 76 diubah, sehingga Pasal 76 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 76

Setiap orang yang tanpa hak mengakses data base kependudukan dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

24. Di antara Pasal 76 dan Pasal 77 disisipkan 2 (dua) Pasal yakni Pasal 76A dan pasal 76B yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 76A

Setiap penduduk yang dengan sengaja memalsukan surat dan/atau dokumen kepada instansi pelaksana dalam melaporkan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 76B

Setiap orang yang memerintahkan dan/atau memfasilitasi dan/atau melakukan manipulasi data kependudukan dan/atau

20

Page 21: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

elemen data penduduk dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

25. Ketentuan Pasal 77 diubah, sehingga Pasal 77 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 77

Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan dan/atau mendistribusikan blangko dokumen kependudukan dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

26. Di antara Pasal 77 dan Pasal 78 disisipkan 2 (dua) Pasal yakni Pasal 77A dan Pasal 77B yang berbunyi sebagai berikut :

Pasal 77A

Setiap orang yang tanpa hak menyebarluaskan data kependudukan dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 77B

Setiap pejabat dan petugas pada Desa/Kelurahan, Kecamatan, UPT Instansi Pelaksana dan Instansi Pelaksana yang memerintahkan dan/atau memfasilitasi dan/atau melakukan pungutan biaya kepada penduduk dalam pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

27. Ketentuan Pasal 78 diubah, sehingga Pasal 78 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 78

Setiap penduduk yang dengan sengaja mendaftarkan diri sebagai Kepala keluarga lebih dari 1 (satu) KK atau untuk memiliki KTP lebih dari 1 (satu) dipidana dengan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

28. Ketentuan huruf a Pasal 82 diubah, sehingga Pasal 82 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 82

21

Page 22: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku :a. Semua singkatan KTP tentangAdministrasi Kependudukan

harus dimaknai “KTP–el”;b. KTP seumur hidup yang sudah mempunyai NIK masih

tetap berlaku dan yang belum mempunyai NIK harus disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini;

c. KTP yang diterbitkan belum berbasis NIK tetap berlaku sampai dengan batas waktu berakhirnya masa berlaku KTP.

Pasal II

Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur.

Ditetapkan di Selongpada tanggal 15 rMei 2015BUPATI LOMBOK TIMUR,

ttd

MOCH. ALI BIN DACHLANDiundangkan di Selongpada tanggal 15 Mei 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATENLOMBOK TIMUR,

ttd

ROHMAN FARLYLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2015 NOMOR 2

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN LOMBOK TIMUR,

LALU DHEDI KUSMANA, SH.,MH22

Page 23: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Pembina (IV/a) NIP. 19760229 200003 1 002

NO REG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT : 21/2015

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMURNOMOR 2 TAHUN 2015

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8

TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

I. UMUMPeristiwa kependudukan antara lain perubahan alamat, pindah datang

untuk menetap, tinggal terbatas, serta perubahan status orang asing tinggal terbatas menjadi tinggal tetap dan peristiwa penting antara lain kelahiran, lahir mati, kematian, perkawinan dan perceraian, termasuk pengangkatan, pengakuan, dan pengesahan anak, serta perubahan status kewarganegaraan, ganti nama dan peristiwa penting lainnya yang dialami oleh seseorang merupakan kejadian yang harus dilaporkan karena membawa implikasi perubahan data identitas atau surat keterangan kependudukan. Untuk itu setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting memerlukan bukti yang sah untuk dilakukan pengadministrasian dan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan Pendaftaran penduduk didasarkan pada asas domisili atau tempat tinggal atas terjadinya peristiwa kependudukan yang dialami oleh seseorang dan/atau keluarganya. Pencatatan sipil didasarkan pada asas peristiwa yaitu tempat dan waktu terjadinya peristiwa penting yang dialami oleh dirinya dan/atau keluarganya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan atas status hukum atas Peristiwa Kependudukan maupun Peristiwa Penting yang dialami Penduduk. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang merupakan penjabaran amanat Pasal 26 ayat (3) Undang-Undang Dasar

23

Page 24: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan untuk mewujudkan tertib Administrasi Kependudukan dengan terbangunnya database kependudukan secara nasional serta keabsahan dan kebenaran atas dokumen kependudukan yang diterbitkan.

Administrasi Kependudukan sebagai suatu sistem, bagi Penduduk diharapkan dapat memberikan pemenuhan atas hak-hak administratif penduduk dalam pelayanan publik serta memberikan perlindungan yang berkenaan dengan penerbitan Dokumen Kependudukan tanpa ada perlakuan yang diskriminatif melalui peran aktif Pemerintah dan pemerintah daerah. Penerapan KTP-el yang saat ini dilaksanakan merupakan bagian dari upaya untuk mempercepat serta mendukung akurasi terbangunnya database kependudukan di kabupaten/kota, provinsi maupun database kependudukan secara nasional. Dengan penerapan KTP-el maka setiap Penduduk tidak dimungkinkan lagi dapat memiliki KTP-el lebih dari satu dan/atau dipalsukan KTP-elnya, mengingat dalam KTP-el tersebut telah memuat kode keamanan dan rekaman elektronik data penduduk yang antara lain berupa iris mata maupun sidik jari Penduduk.

Dengan penerapan KTP-el maka masa pemberlakuan KTP-el yang diatur dalam Pasal 64 ayat (4) yakni berlaku 5 (lima) tahun menjadi seumur hidup, sepanjang tidak adanya perubahan atas elemen data Penduduk dan berubahnya domisili Penduduk. Hal ini perlu dilakukan agar diperoleh kemudahan dan kelancaran dalam pelayanan publik diberbagai sektor baik oleh pemerintah maupun swasta serta diperolehnya penghematan keuangan negara setiap 5 (lima) tahunnya.

Sejalan dengan terbangunnya database kependudukan maka perlu pula diperjelas perihal pengaturan hak akses atas pemanfaatan Data Kependudukan baik bagi petugas pada Penyelenggara, Instansi Pelaksana dan Pengguna. Selanjutnya sehubungan dengan penerapan sanksi administratif bagi Penduduk maka agar lebih mencerminkan tidak adanya diskriminatif sesama Penduduk maka perlu penyesuaian akan besarnya denda administratif baik penduduk warga negara Indonesia maupun bagi penduduk orang asing, sehingga selain untuk mendorong tertib Administrasi Kependudukan serta menghilangkan diskriminatif dalam pelayanan penerbitan dokumen kependudukan.

II. PASAL DEMI PASALPasal I

Cukup jelas.Pasal II

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 2

24

Page 25: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA · Web viewbahwa Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas setiap

25