Undang - undang KPU BSI 2012
-
Upload
wahyu-hidayat -
Category
Documents
-
view
1.911 -
download
0
description
Transcript of Undang - undang KPU BSI 2012
1
UNDANG - UNDANG KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR 01 TAHUN 2012
TENTANG
PEMILIHAN UMUM
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
BINA SARANA INFORMATIKA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam lingkup Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina
Sarana Informatika sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
2. Pemilu Bina Sarana Informatika adalah Pemilu untuk memilih Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Bina
Sarana Informatika (BEM BSI) berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina Sarana Informatika
3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa selanjutnya disebut MPM, adalah
badan legislatif dan juga memiliki fungsi yudikatif pada tingkat perguruan
tinggi sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI mempunyai peranan sebagai
Steering Commite dalam pemilu, bersifat netral dan tidak mendukung salah
satu pasangan calon manapun dalam Pemilu BSI.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa selanjutnya disebut BEM, adalah pimpinan
tertinggi di tingkat eksekutif sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI,
bersifat netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon manapun
dalam pemilu BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
5. Komisi Pemilihan Umum Bina Sarana Informatika, selanjutnya disebut KPU
BSI, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat independen, netral,
tetap, dan mandiri.
6. Senat Mahasiswa selanjutnya disebut SEMA, adalah pimpinan tertinggi
eksekutif ditingkat cabang, mempunyai peranan sebagai Kelompok Panitia
Pemungutan Suara (KPPS) ditingkat cabangnya masing-masing dengan
dibawah koordinasi KPU BSI.
7. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat
dilaksanakannya pemungutan suara.
8. Pemilih, adalah mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika baik sebagai
anggota muda maupun anggota biasa IKBM BSI.
9. Peserta Pemilu, adalah mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika yang telah
memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagai Peserta Pemilu.
10. Kampanye Pemilu, adalah kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para
pemilih dengan memaparkan visi, misi dan program Peserta Pemilu.
BAB II
ASAS, PELAKSANAAN DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU
Pasal 2
Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas Langsung,
Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
Pasal 3
Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga IKBM BSI Pasal 24 ayat 1 – 7
1. Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI
diseleleksi oleh Tim Idependent.
2. Tim Independent ini disebut Komisi Pemilihan Umum (KPU).
3. Pembentukan KPU yang seperti disebutkan diatas adalah difasilitasi oleh
MPM.
4. Pencalonan presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa BEM BSI
dilakukan secara Paket yang bila terpilih sistem paket menjadi ketua dan
wakil ketua.
Undang-Undang KPU BSI 2012
5. Presiden mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI di pilih
melalui Pemilu BSI oleh Seluruh Anggota IKBM BSI secara Luber dan
Jurdil.
6. Pemilu dapat dilakukan Apabila terjadi 2 (dua ) calon atau lebih.
7. Apabila Pemilu di atas tidak dapat dilakukan maka mekanisme selanjutnya
diserahkan kepada MPM BSI.
Pasal 4
1. Pemilu dilaksanakan setiap 1 (Satu) tahun sekali.
2. Tahapan penyelenggaraan pemilu ditentukan oleh KPU BSI dengan
berkoordinasi dengan MPM BSI serta tidak melanggar AD dan ART IKBM
BSI.
3. Pemungutan suara dilaksanakan pada masa aktif perkuliahan BSI.
Pasal 5
1. Pemilu untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
Badan Eksekutif Mahasiswa Bina Sarana Informatika dilaksanakan oleh
KPU BSI.
2. Pengawasan penyelenggaraan pemilu dilaksanakan oleh MPM BSI.
BAB III
PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI PEMILU
Bagian Kesatu
Peserta Pemilu
Pasal 6
Peserta Pemilu untuk calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
BEM BSI adalah anggota biasa IKBM BSI yang memenuhi persyaratan dan
ketentuan calon serta lolos seleksi yang dilaksanakan oleh KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Pasal 7
Berdasarkan ART IKBM BSI BAB III Pasal 23 ayat 1 sampai dengan 9,
persyaratan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI adalah
1. Anggota biasa IKBM BSI.
2. Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya dan berwatak serta
bermoral baik
3. Tidak boleh merangkap sebagai pengurus MPM BSI.
4. Tidak boleh merangkap sebagai pengurus SEMA dan badan-badan khusus
ditingkat cabang atau perguruan tinggi.
5. Tidak sedang dicabut hak pilihnya.
6. Bukan pengurus ParPol dan Under bow Parpol.
7. Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri dengan surat rekomendasi dari
elemen yang bersangkutan di IKBM BSI.
8. Tidak sedang cuti akademik dan maksimum semester V (menjadi mahasiswa
aktif selama menjabat)
9. Telah aktif selama 1 (satu) tahun dalam organisasi IKBM BSI.
Pasal 8
Berdasarkan hasil sidang pleno MPM BSI, syarat administratif Presiden
Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI adalah:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sehat jasmani dan rohani dengan melampirkan surat keterangan berbadan
sehat dari dokter.
3. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan
mahasiswa tidak bermasalah dari Pudir III bidang kemahasiswaan BSI.
4. Mahasiswa aktif BSI, dibuktikan dengan melampirkan foto kopi Kartu Tanda
Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku dan menunjukkan KTM yang asli
ketika diperlukan.
5. Aktif dalam organisasi IKBM BSI minimal satu tahun, dibuktikan dengan
melampirkan surat keterangan dari organisasi yang bersangkutan.
6. Tidak boleh merangkap pengurus SEMA dan UKM tingkat cabang atau
pusat.
Undang-Undang KPU BSI 2012
7. Mengisi formulir dan bersedia mengikuti proses seleksi.
8. Melampirkan foto kopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan
menunjukkan yang asli jika lolos seleksi.
9. Mengumpulkan foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar, 3x4
sebanyak 2 lembar dengan mengenakan almamater BSI dan background
berwarna merah.
10. Minimal IPK 3,00.
11. Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa tidak memiliki
status 2 atau lebih kepengurusan didalam elemen-elemen yang tergabung
dalam Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa (IKBM) BSI.
Pasal 9
1. KPU BSI melaksanakan penelitian dan penetapan keabsahan syarat-syarat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penelitian dan penetapan keabsahan
persyaratan dan ketentuan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan peraturan KPU BSI yang selanjutnya diinformasikan kepada
pihak MPM.
Bagian Kedua
Pendaftaran sebagai Calon Peserta Pemilu
Pasal 10
1. Mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika dapat menjadi Peserta Pemilu
dengan mengajukan pendaftaran untuk menjadi calon Peserta Pemilu kepada
KPU BSI.
2. Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan
dokumen persyaratan dan ketentuan tambahan.
3. Jadwal waktu pendaftaran peserta pemilu ditetapkan oleh KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Pasal 11
Dokumen dan ketentuan tambahan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 10 ayat (2) meliputi:
1. Surat rekomendasi pencalonan yang bersangkutan dari elemen IKBM BSI.
2. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter atau dinas kesehatan.
3. Surat keterangan mahasiswa tidak bermasalah dari Pudir III Bidang
kemahasiswaan BSI.
4. Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir yang sudah dilegalisir.
5. Surat Keterangan aktif dalam organisasi IKBM BSI minimal satu tahun dari
organisasi yang bersangkutan.
6. Surat pengunduran diri dari kepengurusan MPM, BEM, SEMA atau UKM
yang sedang dijabat setelah Surat Keputusan (SK) dari lembaga turun terkait
penetapan Capresma dan Cawapresma terpilih.
7. Formulir pendaftaran yang telah di isi lengkap.
8. Syarat administratif telah terpenuhi.
Bagian Ketiga
Verifikasi Calon Peserta Pemilu
Pasal 12
1. KPU BSI melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanan dan waktu verifikasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh peraturan KPU BSI.
Bagian Keempat
Penetapan Calon Peserta sebagai Peserta Pemilu
Pasal 13
1. Calon Peserta Pemilu yang lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 berhak melaju ke tahapan selanjutnya yaitu seleksi tertulis dan
interview yang dilaksanakan oleh KPU BSI sebelum ditetapkan lolos sebagai
Peserta Pemilu oleh KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
2. Penetapan calon peserta sebagai Peserta Pemilu dilakukan dalam sidang
pleno KPU BSI.
3. Penetapan nomor urut Peserta Pemilu dilakukan secara undi dalam sidang
pleno KPU BSI terbuka dan dihadiri oleh pasangan Peserta Pemilu atau
perwakilan dari Peserta Pemilu.
4. Hasil penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diumumkan oleh KPU BSI.
Bagian Kelima
Pengawasan atas Pelaksanaan Verifikasi Calon Peserta Pemilu
Pasal 14
1. MPM BSI melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi calon Peserta
Pemilu yang dilaksanakan oleh KPU BSI.
2. Jika MPM BSI menemukan kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan oleh
anggota KPU BSI dalam melaksanakan verifikasi sehingga merugikan dan
atau menguntungkan calon Peserta Pemilu, maka MPM BSI menyampaikan
temuan tersebut kepada KPU BSI.
3. KPU BSI wajib menindaklanjuti temuan MPM BSI sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
Pasal 15
Jika ditemukan dugaan telah terjadi pemalsuan dokumen atau penggunaan
dokumen palsu dalam persyaratan administrasi calon dan atau Peserta Pemilu,
maka KPU BSI berkoordinasi dengan MPM BSI untuk melakukan proses lebih
lanjut sesuai dengan AD dan ART IKBM BSI serta ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Undang-Undang KPU BSI 2012
BAB IV
KAMPANYE
Bagian Kesatu
Kampanye Pemilu
Pasal 16
Kampanye Pemilu dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan merupakan
bagian dari pendidikan politik masyarakat kampus.
Pasal 17
1. Kampanye Pemilu dilaksanakan oleh pelaksana kampanye yang terdiri atas
Peserta Pemilu dan tim sukses yang dibentuk oleh peserta pemilu.
2. Kampanye Pemilu diikuti oleh peserta kampanye yang terdiri atas masyarakat
kampus, dalam hal ini adalah mahasiswa Bina Sarana Informatika.
3. Kampanye Pemilu didukung dan bekerja sama dengan Badan Eksekutif
Tingkat Cabang (SEMA) serta petugas kampanye lainnya yang terdiri atas
seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye, dalam hal ini
adalah KPU BSI.
Bagian Kedua
Materi Kampanye
Pasal 18
Isi utama dalam kampanye adalah perkenalan calon Presiden Mahasiswa dan
calon Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI, pemaparan visi dan misi, serta
pemaparan rancangan program kerja.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Bagian Ketiga
Metode Kampanye
Pasal 19
Macam-macam kampanye yang diperbolehkan antara lain :
1. Menyebarkan leaflet, poster, pamflet dan memasang spanduk sampai dengan
H-7 pemungutan suara.
2. Direct Selling.
3. Melaksanakan event tertentu yang diketahui oleh pihak KPU ataupun MPM.
Pasal 20
1. Ketentuan dan tata cara Kampanye Pemilu diatur dengan peraturan KPU BSI.
2. Waktu, tanggal dan tempat pelaksanaan Kampanye Pemilu ditetapkan dengan
keputusan KPU BSI.
Bagian Keempat
Larangan dalam Kampanye, Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Pasal 21
Pelaksana dan peserta pemilu dalam kampanye dilarang:
1. Mempersoalkan AD dan ART IKBM BSI.
2. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan IKBM BSI.
3. Menghina Perorangan, Agama, Suku, Ras, Golongan, Peserta Pemilu yang
lain.
4. Menghasut dan mengadu domba perorangan, masyarakat kampus, ataupun
masyarakat umum.
5. Mengganggu ketertiban umum.
6. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang, sekelompok mahasiswa dan atau Peserta Pemilu
yang lain.
7. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu.
8. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih.
9. Menyalahi ketentuan yang dibuat oleh KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Bagian Kelima
Sanksi atas Pelanggaran
Pasal 22
Jika terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 21 ayat (1) sampai dengan (9)
yang dilakukan oleh pihak elemen (tim sukses), Pemilih dan atau Peserta Pemilu,
maka KPU BSI akan berkoordinasi dengan MPM BSI untuk menjatuhkan sanksi
apabila terbukti melanggar dalam mekanisme sidang pleno MPM BSI. Yang
dalam hal ini, menghadirkan pihak PUDIR III Bidang Kemahasiswaan untuk
merekomendasikan sanksi, sebagai berikut:
1. Sanksi kepada elemen dan atau personal jika kedapatan elemen dan atau
personal tersebut menghambat kinerja KPU dan atau didalam pelaksanaan
Pemilu BEM, sanksi tersebut berupa:
a. Pengurangan point kedisiplinan 0,1%, yang berimbas pada jumlah dana
kemahasiswaan yang diterima elemen bersangkutan di semester genap.
b. Sanksi Organisasi (sanksi administratif atau sanksi pidana) dalam
pelanggaran secara Personal dari lembaga.
c. Mengganti segala kerugian yang berbentuk perusakan yang disebabkan
oleh pihak elemen ataupun personal.
2. Peserta Pemilu atau calon Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa BEM BSI secara otomatis di diskualifikasi apabila dari pihak
elemen (tim sukses) dan atau perorangan melakukan kecurangan yang ada
hubungannya dengan Peserta Pemilu.
3. Peserta Pemilu akan dikenakan sanksi Organisasi (sanksi administratif atau
sanksi pidana) dari lembaga sesuai berat ringannya pelanggaran.
BAB V
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 23
KPU BSI bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta
kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Pasal 24
1. Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:
a. Kotak suara.
b. Surat suara.
c. Tinta.
d. Bilik pemungutan suara.
e. Segel.
f. Alat untuk memberi tanda pilihan.
g. Tempat pemungutan suara.
2. Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
untuk menjaga keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan
pemungutan suara dan penghitungan suara, diperlukan dukungan
perlengkapan lainnya.
3. Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara
ditetapkan dengan peraturan KPU.
BAB VI
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA
Bagian Kesatu
Pemungutan Suara
Pasal 25
1. Pemungutan suara Pemilu Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa BEM BSI diselenggarakan secara serentak.
2. Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara Pemilu Presiden Mahasiswa dan
Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI untuk semua daerah pemilihan
ditetapkan dengan keputusan KPU BSI.
3. Badan Eksekutif tingkat cabang (SEMA) dan KPU bekerja sama bertanggung
jawab atas pelaksanaan pemungutan suara sampai dengan penghitungan suara
yang diselenggarakan KPU.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Pasal 26
1. Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS adalah pemilih
yang mendaftarkan diri pada KPPS dicabangnya masing - masing serta dapat
menunjukan identitas mahasiswa BSI (KTM).
2. Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat menggunakan
haknya untuk memilih di TPS cabang BSI lain.
3. Jika pada suatu TPS terdapat pemilih yang ternyata telah menggunakan hak
pilihnya di kampus BSI cabang lain, maka KPU akan melakukan penyidikan
dan apabila terbukti, mahasiswa yang bersangkutan akan diajukan dalam
sidang pleno MPM BSI untuk menetapkan sanksi.
Pasal 27
Jumlah surat suara di setiap TPS ditentukan dalam rapat pleno KPU BSI dengan
mempertimbangkan jumlah mahasiswa yang ada di setiap wilayah kampus.
Bagian Kedua
Perhitungan Suara
Pasal 28
Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS dilaksanakan oleh KPPS disaksikan
oleh petugas KPU BSI serta saksi Peserta Pemilu.
Pasal 29
Penghitungan suara di TPS dilaksanakan setelah waktu pemungutan suara
berakhir dan dilaksanakan pada hari/tanggal pemungutan suara.
Pasal 30
Hasil penghitungan suara di TPS dituangkan ke dalam berita acara pemungutan
dan penghitungan suara dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam
peraturan KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Bagian Ketiga
Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu
Pasal 31
1. KPU BSI melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Peserta
Pemilu dalam rapat yang dihadiri saksi Peserta Pemilu dan Perwakilan MPM
BSI selaku Steering Comitee.
2. Rekapitulasi penghitungan suara dilakukan dengan menggabungkan hasil
perhitungan dalam berita acara pemungutan suara.
3. KPU BSI menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dengan membuat
surat keputusan hasil perolehan suara secara umum dan mempublikasikannya
ke setiap kampus BSI yang termasuk daerah pemilihan.
Pasal 32
1. Pengawas Pemilu wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya
pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan
penghitungan suara di tingkat cabang maupun saat rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu kepada KPU BSI.
2. Saksi dapat menyampaikan laporan dugaan adanya pelanggaran,
penyimpangan dan atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil
penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu kepada Pengawas Pemilu.
BAB VII
PENETAPAN HASIL PEMILU
Pasal 33
Perolehan suara Peserta Pemilu ditetapkan oleh KPU BSI dalam sidang pleno
terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta Pemilu dan MPM BSI.
Pasal 34
KPU BSI menetapkan hasil Pemilu secara menyeluruh dan hasil perolehan suara
untuk calon Presiden Mahasiswa dan calon Wakil Presiden Mahasiswa paling
lambat 3 hari setelah hari/tanggal pemungutan suara.
Undang-Undang KPU BSI 2012
BAB VIII
KETENTUAN PENETAPAN SANKSI PEMILU
Pasal 35
Setiap mahasiswa atau elemen IKBM BSI yang dengan sengaja mengacaukan,
menghalangi atau mengganggu jalannya Kampanye Pemilu, proses pemungutan
dan perhitungan suara pemilu sampai penetapan hasil pemilu, maka akan
dikenakan sanksi berupa sanksi organisasi, sanksi administratif dan sanksi pidana
sesuai berat ringannya pelanggaran yang dilakukan.
Pasal 36
Sanksi administratif dan atau sanksi pidana yang dijatuhkan kepada pelanggar
pasal 35, oleh KPU BSI berkoordinasi dengan MPM BSI dan
merekomendasikannya kepada lembaga selanjutnya ditindaklanjuti dan akan
ditetapkan oleh lembaga Pudir III Bidang Kemahasiswaan Bina Sarana
Informatika.
BAB IX
HAL-HAL LAIN
Pasal 37
Undang-undang Pemilu BSI ini berlaku sejak tanggal disahkan dan ditetapkan di
dalam Sidang Pleno MPM BSI dan Sidang Pleno KPU BSI.
Pasal 38
Semua ketentuan dan peraturan yang bertentangan dengan AD dan ART IKBM
BSI dinyatakan tidak berlaku dan harus segera disesuaikan.
Pasal 39
Hal-hal lain yang belum diatur dalam undang-undang Pemilu BSI diatur dalam
ketentuan-ketentuan KPU BSI.
Undang-Undang KPU BSI 2012
Ditetapkan di Ruang 201, Kampus BSI
Salemba 22, Pukul 15.33 WIB
Jakarta, 29 Oktober 2012
Mengesahkan,
Ketua Umum MPM
Helmi Winangun
NIM. 12094916 / AMIK-MI
Kepala Komisi III
Bidang Administrasi dan
Perancangan Undang-undang
Fajar Santosa
NIM. 13090172 / AMIK-TK
Menyetujui,
Pudir III Bidang Kemahasiswaan
H. Syamsul Bahri, MM, M.Kom