Undang - undang KPU BSI 2012

15
1 UNDANG - UNDANG KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA BINA SARANA INFORMATIKA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam lingkup Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina Sarana Informatika sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 2. Pemilu Bina Sarana Informatika adalah Pemilu untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Bina Sarana Informatika (BEM BSI) berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina Sarana Informatika 3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa selanjutnya disebut MPM, adalah badan legislatif dan juga memiliki fungsi yudikatif pada tingkat perguruan tinggi sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI mempunyai peranan sebagai Steering Commite dalam pemilu, bersifat netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon manapun dalam Pemilu BSI. 4. Badan Eksekutif Mahasiswa selanjutnya disebut BEM, adalah pimpinan tertinggi di tingkat eksekutif sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI, bersifat netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon manapun dalam pemilu BSI.

description

Independent

Transcript of Undang - undang KPU BSI 2012

Page 1: Undang - undang KPU BSI 2012

1

UNDANG - UNDANG KOMISI PEMILIHAN UMUM

NOMOR 01 TAHUN 2012

TENTANG

PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MAHASISWA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

BINA SARANA INFORMATIKA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan

kedaulatan mahasiswa yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil dalam lingkup Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina

Sarana Informatika sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

2. Pemilu Bina Sarana Informatika adalah Pemilu untuk memilih Presiden

Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Bina

Sarana Informatika (BEM BSI) berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Bina Sarana Informatika

3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa selanjutnya disebut MPM, adalah

badan legislatif dan juga memiliki fungsi yudikatif pada tingkat perguruan

tinggi sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI mempunyai peranan sebagai

Steering Commite dalam pemilu, bersifat netral dan tidak mendukung salah

satu pasangan calon manapun dalam Pemilu BSI.

4. Badan Eksekutif Mahasiswa selanjutnya disebut BEM, adalah pimpinan

tertinggi di tingkat eksekutif sesuai dengan Anggaran Dasar IKBM BSI,

bersifat netral dan tidak mendukung salah satu pasangan calon manapun

dalam pemilu BSI.

Page 2: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

5. Komisi Pemilihan Umum Bina Sarana Informatika, selanjutnya disebut KPU

BSI, adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat independen, netral,

tetap, dan mandiri.

6. Senat Mahasiswa selanjutnya disebut SEMA, adalah pimpinan tertinggi

eksekutif ditingkat cabang, mempunyai peranan sebagai Kelompok Panitia

Pemungutan Suara (KPPS) ditingkat cabangnya masing-masing dengan

dibawah koordinasi KPU BSI.

7. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS, adalah tempat

dilaksanakannya pemungutan suara.

8. Pemilih, adalah mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika baik sebagai

anggota muda maupun anggota biasa IKBM BSI.

9. Peserta Pemilu, adalah mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika yang telah

memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagai Peserta Pemilu.

10. Kampanye Pemilu, adalah kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para

pemilih dengan memaparkan visi, misi dan program Peserta Pemilu.

BAB II

ASAS, PELAKSANAAN DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

Pasal 2

Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas Langsung,

Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.

Pasal 3

Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga IKBM BSI Pasal 24 ayat 1 – 7

1. Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI

diseleleksi oleh Tim Idependent.

2. Tim Independent ini disebut Komisi Pemilihan Umum (KPU).

3. Pembentukan KPU yang seperti disebutkan diatas adalah difasilitasi oleh

MPM.

4. Pencalonan presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa BEM BSI

dilakukan secara Paket yang bila terpilih sistem paket menjadi ketua dan

wakil ketua.

Page 3: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

5. Presiden mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI di pilih

melalui Pemilu BSI oleh Seluruh Anggota IKBM BSI secara Luber dan

Jurdil.

6. Pemilu dapat dilakukan Apabila terjadi 2 (dua ) calon atau lebih.

7. Apabila Pemilu di atas tidak dapat dilakukan maka mekanisme selanjutnya

diserahkan kepada MPM BSI.

Pasal 4

1. Pemilu dilaksanakan setiap 1 (Satu) tahun sekali.

2. Tahapan penyelenggaraan pemilu ditentukan oleh KPU BSI dengan

berkoordinasi dengan MPM BSI serta tidak melanggar AD dan ART IKBM

BSI.

3. Pemungutan suara dilaksanakan pada masa aktif perkuliahan BSI.

Pasal 5

1. Pemilu untuk memilih Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa Bina Sarana Informatika dilaksanakan oleh

KPU BSI.

2. Pengawasan penyelenggaraan pemilu dilaksanakan oleh MPM BSI.

BAB III

PESERTA DAN PERSYARATAN MENGIKUTI PEMILU

Bagian Kesatu

Peserta Pemilu

Pasal 6

Peserta Pemilu untuk calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa

BEM BSI adalah anggota biasa IKBM BSI yang memenuhi persyaratan dan

ketentuan calon serta lolos seleksi yang dilaksanakan oleh KPU BSI.

Page 4: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Pasal 7

Berdasarkan ART IKBM BSI BAB III Pasal 23 ayat 1 sampai dengan 9,

persyaratan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI adalah

1. Anggota biasa IKBM BSI.

2. Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugasnya dan berwatak serta

bermoral baik

3. Tidak boleh merangkap sebagai pengurus MPM BSI.

4. Tidak boleh merangkap sebagai pengurus SEMA dan badan-badan khusus

ditingkat cabang atau perguruan tinggi.

5. Tidak sedang dicabut hak pilihnya.

6. Bukan pengurus ParPol dan Under bow Parpol.

7. Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri dengan surat rekomendasi dari

elemen yang bersangkutan di IKBM BSI.

8. Tidak sedang cuti akademik dan maksimum semester V (menjadi mahasiswa

aktif selama menjabat)

9. Telah aktif selama 1 (satu) tahun dalam organisasi IKBM BSI.

Pasal 8

Berdasarkan hasil sidang pleno MPM BSI, syarat administratif Presiden

Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI adalah:

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Sehat jasmani dan rohani dengan melampirkan surat keterangan berbadan

sehat dari dokter.

3. Berkelakuan baik, dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan

mahasiswa tidak bermasalah dari Pudir III bidang kemahasiswaan BSI.

4. Mahasiswa aktif BSI, dibuktikan dengan melampirkan foto kopi Kartu Tanda

Mahasiswa (KTM) yang masih berlaku dan menunjukkan KTM yang asli

ketika diperlukan.

5. Aktif dalam organisasi IKBM BSI minimal satu tahun, dibuktikan dengan

melampirkan surat keterangan dari organisasi yang bersangkutan.

6. Tidak boleh merangkap pengurus SEMA dan UKM tingkat cabang atau

pusat.

Page 5: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

7. Mengisi formulir dan bersedia mengikuti proses seleksi.

8. Melampirkan foto kopi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan

menunjukkan yang asli jika lolos seleksi.

9. Mengumpulkan foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar, 3x4

sebanyak 2 lembar dengan mengenakan almamater BSI dan background

berwarna merah.

10. Minimal IPK 3,00.

11. Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa tidak memiliki

status 2 atau lebih kepengurusan didalam elemen-elemen yang tergabung

dalam Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa (IKBM) BSI.

Pasal 9

1. KPU BSI melaksanakan penelitian dan penetapan keabsahan syarat-syarat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penelitian dan penetapan keabsahan

persyaratan dan ketentuan tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan peraturan KPU BSI yang selanjutnya diinformasikan kepada

pihak MPM.

Bagian Kedua

Pendaftaran sebagai Calon Peserta Pemilu

Pasal 10

1. Mahasiswa aktif Bina Sarana Informatika dapat menjadi Peserta Pemilu

dengan mengajukan pendaftaran untuk menjadi calon Peserta Pemilu kepada

KPU BSI.

2. Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan

dokumen persyaratan dan ketentuan tambahan.

3. Jadwal waktu pendaftaran peserta pemilu ditetapkan oleh KPU BSI.

Page 6: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Pasal 11

Dokumen dan ketentuan tambahan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

pasal 10 ayat (2) meliputi:

1. Surat rekomendasi pencalonan yang bersangkutan dari elemen IKBM BSI.

2. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter atau dinas kesehatan.

3. Surat keterangan mahasiswa tidak bermasalah dari Pudir III Bidang

kemahasiswaan BSI.

4. Kartu Hasil Studi (KHS) terakhir yang sudah dilegalisir.

5. Surat Keterangan aktif dalam organisasi IKBM BSI minimal satu tahun dari

organisasi yang bersangkutan.

6. Surat pengunduran diri dari kepengurusan MPM, BEM, SEMA atau UKM

yang sedang dijabat setelah Surat Keputusan (SK) dari lembaga turun terkait

penetapan Capresma dan Cawapresma terpilih.

7. Formulir pendaftaran yang telah di isi lengkap.

8. Syarat administratif telah terpenuhi.

Bagian Ketiga

Verifikasi Calon Peserta Pemilu

Pasal 12

1. KPU BSI melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanan dan waktu verifikasi

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh peraturan KPU BSI.

Bagian Keempat

Penetapan Calon Peserta sebagai Peserta Pemilu

Pasal 13

1. Calon Peserta Pemilu yang lulus verifikasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 berhak melaju ke tahapan selanjutnya yaitu seleksi tertulis dan

interview yang dilaksanakan oleh KPU BSI sebelum ditetapkan lolos sebagai

Peserta Pemilu oleh KPU BSI.

Page 7: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

2. Penetapan calon peserta sebagai Peserta Pemilu dilakukan dalam sidang

pleno KPU BSI.

3. Penetapan nomor urut Peserta Pemilu dilakukan secara undi dalam sidang

pleno KPU BSI terbuka dan dihadiri oleh pasangan Peserta Pemilu atau

perwakilan dari Peserta Pemilu.

4. Hasil penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

diumumkan oleh KPU BSI.

Bagian Kelima

Pengawasan atas Pelaksanaan Verifikasi Calon Peserta Pemilu

Pasal 14

1. MPM BSI melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi calon Peserta

Pemilu yang dilaksanakan oleh KPU BSI.

2. Jika MPM BSI menemukan kesengajaan atau kelalaian yang dilakukan oleh

anggota KPU BSI dalam melaksanakan verifikasi sehingga merugikan dan

atau menguntungkan calon Peserta Pemilu, maka MPM BSI menyampaikan

temuan tersebut kepada KPU BSI.

3. KPU BSI wajib menindaklanjuti temuan MPM BSI sebagaimana dimaksud

pada ayat (2).

Pasal 15

Jika ditemukan dugaan telah terjadi pemalsuan dokumen atau penggunaan

dokumen palsu dalam persyaratan administrasi calon dan atau Peserta Pemilu,

maka KPU BSI berkoordinasi dengan MPM BSI untuk melakukan proses lebih

lanjut sesuai dengan AD dan ART IKBM BSI serta ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 8: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

BAB IV

KAMPANYE

Bagian Kesatu

Kampanye Pemilu

Pasal 16

Kampanye Pemilu dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab dan merupakan

bagian dari pendidikan politik masyarakat kampus.

Pasal 17

1. Kampanye Pemilu dilaksanakan oleh pelaksana kampanye yang terdiri atas

Peserta Pemilu dan tim sukses yang dibentuk oleh peserta pemilu.

2. Kampanye Pemilu diikuti oleh peserta kampanye yang terdiri atas masyarakat

kampus, dalam hal ini adalah mahasiswa Bina Sarana Informatika.

3. Kampanye Pemilu didukung dan bekerja sama dengan Badan Eksekutif

Tingkat Cabang (SEMA) serta petugas kampanye lainnya yang terdiri atas

seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye, dalam hal ini

adalah KPU BSI.

Bagian Kedua

Materi Kampanye

Pasal 18

Isi utama dalam kampanye adalah perkenalan calon Presiden Mahasiswa dan

calon Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI, pemaparan visi dan misi, serta

pemaparan rancangan program kerja.

Page 9: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Bagian Ketiga

Metode Kampanye

Pasal 19

Macam-macam kampanye yang diperbolehkan antara lain :

1. Menyebarkan leaflet, poster, pamflet dan memasang spanduk sampai dengan

H-7 pemungutan suara.

2. Direct Selling.

3. Melaksanakan event tertentu yang diketahui oleh pihak KPU ataupun MPM.

Pasal 20

1. Ketentuan dan tata cara Kampanye Pemilu diatur dengan peraturan KPU BSI.

2. Waktu, tanggal dan tempat pelaksanaan Kampanye Pemilu ditetapkan dengan

keputusan KPU BSI.

Bagian Keempat

Larangan dalam Kampanye, Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara

Pasal 21

Pelaksana dan peserta pemilu dalam kampanye dilarang:

1. Mempersoalkan AD dan ART IKBM BSI.

2. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan IKBM BSI.

3. Menghina Perorangan, Agama, Suku, Ras, Golongan, Peserta Pemilu yang

lain.

4. Menghasut dan mengadu domba perorangan, masyarakat kampus, ataupun

masyarakat umum.

5. Mengganggu ketertiban umum.

6. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan

kekerasan kepada seseorang, sekelompok mahasiswa dan atau Peserta Pemilu

yang lain.

7. Merusak dan atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu.

8. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih.

9. Menyalahi ketentuan yang dibuat oleh KPU BSI.

Page 10: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Bagian Kelima

Sanksi atas Pelanggaran

Pasal 22

Jika terdapat bukti permulaan yang cukup atas adanya pelanggaran larangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 21 ayat (1) sampai dengan (9)

yang dilakukan oleh pihak elemen (tim sukses), Pemilih dan atau Peserta Pemilu,

maka KPU BSI akan berkoordinasi dengan MPM BSI untuk menjatuhkan sanksi

apabila terbukti melanggar dalam mekanisme sidang pleno MPM BSI. Yang

dalam hal ini, menghadirkan pihak PUDIR III Bidang Kemahasiswaan untuk

merekomendasikan sanksi, sebagai berikut:

1. Sanksi kepada elemen dan atau personal jika kedapatan elemen dan atau

personal tersebut menghambat kinerja KPU dan atau didalam pelaksanaan

Pemilu BEM, sanksi tersebut berupa:

a. Pengurangan point kedisiplinan 0,1%, yang berimbas pada jumlah dana

kemahasiswaan yang diterima elemen bersangkutan di semester genap.

b. Sanksi Organisasi (sanksi administratif atau sanksi pidana) dalam

pelanggaran secara Personal dari lembaga.

c. Mengganti segala kerugian yang berbentuk perusakan yang disebabkan

oleh pihak elemen ataupun personal.

2. Peserta Pemilu atau calon Pasangan Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden

Mahasiswa BEM BSI secara otomatis di diskualifikasi apabila dari pihak

elemen (tim sukses) dan atau perorangan melakukan kecurangan yang ada

hubungannya dengan Peserta Pemilu.

3. Peserta Pemilu akan dikenakan sanksi Organisasi (sanksi administratif atau

sanksi pidana) dari lembaga sesuai berat ringannya pelanggaran.

BAB V

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 23

KPU BSI bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta

kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara.

Page 11: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Pasal 24

1. Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:

a. Kotak suara.

b. Surat suara.

c. Tinta.

d. Bilik pemungutan suara.

e. Segel.

f. Alat untuk memberi tanda pilihan.

g. Tempat pemungutan suara.

2. Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

untuk menjaga keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan

pemungutan suara dan penghitungan suara, diperlukan dukungan

perlengkapan lainnya.

3. Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara

ditetapkan dengan peraturan KPU.

BAB VI

PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA

Bagian Kesatu

Pemungutan Suara

Pasal 25

1. Pemungutan suara Pemilu Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden

Mahasiswa BEM BSI diselenggarakan secara serentak.

2. Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara Pemilu Presiden Mahasiswa dan

Wakil Presiden Mahasiswa BEM BSI untuk semua daerah pemilihan

ditetapkan dengan keputusan KPU BSI.

3. Badan Eksekutif tingkat cabang (SEMA) dan KPU bekerja sama bertanggung

jawab atas pelaksanaan pemungutan suara sampai dengan penghitungan suara

yang diselenggarakan KPU.

Page 12: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Pasal 26

1. Pemilih yang berhak mengikuti pemungutan suara di TPS adalah pemilih

yang mendaftarkan diri pada KPPS dicabangnya masing - masing serta dapat

menunjukan identitas mahasiswa BSI (KTM).

2. Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat menggunakan

haknya untuk memilih di TPS cabang BSI lain.

3. Jika pada suatu TPS terdapat pemilih yang ternyata telah menggunakan hak

pilihnya di kampus BSI cabang lain, maka KPU akan melakukan penyidikan

dan apabila terbukti, mahasiswa yang bersangkutan akan diajukan dalam

sidang pleno MPM BSI untuk menetapkan sanksi.

Pasal 27

Jumlah surat suara di setiap TPS ditentukan dalam rapat pleno KPU BSI dengan

mempertimbangkan jumlah mahasiswa yang ada di setiap wilayah kampus.

Bagian Kedua

Perhitungan Suara

Pasal 28

Penghitungan suara Peserta Pemilu di TPS dilaksanakan oleh KPPS disaksikan

oleh petugas KPU BSI serta saksi Peserta Pemilu.

Pasal 29

Penghitungan suara di TPS dilaksanakan setelah waktu pemungutan suara

berakhir dan dilaksanakan pada hari/tanggal pemungutan suara.

Pasal 30

Hasil penghitungan suara di TPS dituangkan ke dalam berita acara pemungutan

dan penghitungan suara dengan menggunakan format yang ditetapkan dalam

peraturan KPU BSI.

Page 13: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Bagian Ketiga

Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilu

Pasal 31

1. KPU BSI melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Peserta

Pemilu dalam rapat yang dihadiri saksi Peserta Pemilu dan Perwakilan MPM

BSI selaku Steering Comitee.

2. Rekapitulasi penghitungan suara dilakukan dengan menggabungkan hasil

perhitungan dalam berita acara pemungutan suara.

3. KPU BSI menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dengan membuat

surat keputusan hasil perolehan suara secara umum dan mempublikasikannya

ke setiap kampus BSI yang termasuk daerah pemilihan.

Pasal 32

1. Pengawas Pemilu wajib menyampaikan laporan atas dugaan adanya

pelanggaran, penyimpangan dan/atau kesalahan dalam pelaksanaan

penghitungan suara di tingkat cabang maupun saat rekapitulasi hasil

penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu kepada KPU BSI.

2. Saksi dapat menyampaikan laporan dugaan adanya pelanggaran,

penyimpangan dan atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil

penghitungan perolehan suara Peserta Pemilu kepada Pengawas Pemilu.

BAB VII

PENETAPAN HASIL PEMILU

Pasal 33

Perolehan suara Peserta Pemilu ditetapkan oleh KPU BSI dalam sidang pleno

terbuka yang dihadiri oleh para saksi Peserta Pemilu dan MPM BSI.

Pasal 34

KPU BSI menetapkan hasil Pemilu secara menyeluruh dan hasil perolehan suara

untuk calon Presiden Mahasiswa dan calon Wakil Presiden Mahasiswa paling

lambat 3 hari setelah hari/tanggal pemungutan suara.

Page 14: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

BAB VIII

KETENTUAN PENETAPAN SANKSI PEMILU

Pasal 35

Setiap mahasiswa atau elemen IKBM BSI yang dengan sengaja mengacaukan,

menghalangi atau mengganggu jalannya Kampanye Pemilu, proses pemungutan

dan perhitungan suara pemilu sampai penetapan hasil pemilu, maka akan

dikenakan sanksi berupa sanksi organisasi, sanksi administratif dan sanksi pidana

sesuai berat ringannya pelanggaran yang dilakukan.

Pasal 36

Sanksi administratif dan atau sanksi pidana yang dijatuhkan kepada pelanggar

pasal 35, oleh KPU BSI berkoordinasi dengan MPM BSI dan

merekomendasikannya kepada lembaga selanjutnya ditindaklanjuti dan akan

ditetapkan oleh lembaga Pudir III Bidang Kemahasiswaan Bina Sarana

Informatika.

BAB IX

HAL-HAL LAIN

Pasal 37

Undang-undang Pemilu BSI ini berlaku sejak tanggal disahkan dan ditetapkan di

dalam Sidang Pleno MPM BSI dan Sidang Pleno KPU BSI.

Pasal 38

Semua ketentuan dan peraturan yang bertentangan dengan AD dan ART IKBM

BSI dinyatakan tidak berlaku dan harus segera disesuaikan.

Pasal 39

Hal-hal lain yang belum diatur dalam undang-undang Pemilu BSI diatur dalam

ketentuan-ketentuan KPU BSI.

Page 15: Undang - undang KPU BSI 2012

Undang-Undang KPU BSI 2012

Ditetapkan di Ruang 201, Kampus BSI

Salemba 22, Pukul 15.33 WIB

Jakarta, 29 Oktober 2012

Mengesahkan,

Ketua Umum MPM

Helmi Winangun

NIM. 12094916 / AMIK-MI

Kepala Komisi III

Bidang Administrasi dan

Perancangan Undang-undang

Fajar Santosa

NIM. 13090172 / AMIK-TK

Menyetujui,

Pudir III Bidang Kemahasiswaan

H. Syamsul Bahri, MM, M.Kom