ummufarwah.files.wordpress.com … · Web viewummufarwah.files.wordpress.com
Transcript of ummufarwah.files.wordpress.com … · Web viewummufarwah.files.wordpress.com
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian Tindakan Kelas ini bertitik tolak dari adanya kepasifan siswa
dalam mengikuti pembelajaran Kimia di kelas sangat rendah diantara 8 kelas yang
peneliti ampu kelas X7 adalah kelas yang paling pasif dalam pembelajaran dengan
hasil belajar yang masih rendah
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni dengan subyek
penelitian siswa kelas X7 Tahun Pelajaran 2012/2013 yang jumlahnya 34 siswa
terdiri dari 10 siswa laki -laki dan 24 siswa perempuan. Dari 34 siswa tersebut
dalam mata pelajaran Kimia pokok bahasan Redoks, didapatkan hanya 1 siswa
yang tuntas, dengan rata-rata nilai UH yang masih rendah yaitu 41,59 sedangkan
nilai KKM 75. Hal ini menunjukkan masih terlalu jauh kesenjangan antara nilai
KKM dengan nilai rata-rata UH.
Dari kenyataan ini peneliti perlu mengadakan perbaikan model
pembelajaran, antara lain dengan pembelajaran berbasis kooperatif melalui
pemanfaatan media power point. Peneliti membentuk kelompok besar dengan
anggautanya 11 atau 12 siswa bekerja berkelompok untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh peneliti setelah memperhatikan sajian power point dengan
harapan materi berikutnya, mendapatkan hasil belajar yang semakin meningkat.
43
44
B. Deskripsi Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus 1 dilaksanakan dalam 4 pertemuan,yang
masing-masing pertemuan menggunakan pembelajaran kooperatif, siswa
dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar terdiri dari 11 atau 12 siswa. Secara
acak. Pada awal pelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberikan apersepsi, motivasi dan menanyakan prasyarat yang harus dimiliki
siswa. Kemudian guru menyajikan materi berbantukan media power point,
setelah selesai penyajian power point siswa berkumpul dalam kelompoknya
mediskusikan Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru, dan
mempresentasikan hasil didkusi kelompok di depan kelas.
Pada tahap perencanaan ini guru menyiapkan perangkat pembelajaran
berupa RPP, lembar kerja kelompok, lembar observasi guru, lembar observasi
siswa, jurnal guru, jurnal siswa, kisi-kisi soal, soal tes, kunci jawaban, kriteria
penilaian, media power point, seperangkat experimen model molekul
molymood
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 terdapat 4 pertemuan, adapun
pelaksanaannya dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Pertemuan 1
Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 April 2013 bertempat di kelas
XII IPA 2, rencana peneliti akan dilaksanakan di Laboratorium kimia,
45
berhubung pada tanggal 3 April 2013 SMA Negeri 1 Kedungwuni di tempati
untuk lomba OSN SMA se kabupaten Pekalongan, sehingga Laboratorium
digunakan untuk kesekretarisan dari Dinas dan kelas X7 untuk lomba OSN
SMA.
Setelah peneliti dan observer masuk kelas, observer mempersilahkan
duduk di belakang untuk memulai observasi penelitian ini. Peneliti / guru mulai
melakukan proses kegiatan pembelajaran, setelah menyampaikan salam
pembuka, mempersilahkan siswa membaca Al Qur’an bersama, kebiasaan di
SMA negeri 1 Kedungwuni setiap jam pertama mewajibkan siswa membaca
Al.Qur’an bersama, melakukan absensi, menyampaikan tujuan pembelajaran,
memberikan motivasi, dan mengadan pretest (gambar 4.1). Setelah pre test
selesai guru membagi kelompok besar secara acak, 1 kelompok terdiri dari 11
atau 12 siswa, terdapat 3 kelompok besar, guru menyajikan media power point
senyawa hidrokarbon (gambar 4. 2).
Gambar 4.1. Siswa sedang melakukan Gambar4.2. Guru menyajikan power Pre test point senyawa hidokarbon
Setelah guru menyajikan media power point, siswa menempatkan diri
dalam kelompok nya dan mencermati tugas yang diberikan oleh guru untuk
mengerjakan LKK. Guru sebagai fasilitator dan mediator membimbing siswa
46
mengerjakan LKK (gambar 4.3., 4.4., . Kemudian guru menunjuk kelompok
mempesentasikan hasil dari kelompoknya (gambar 4.5., 4.6.).
Gambar 4.3. Siswa sedang mendiskusikan Gambar 4.4. Siswa sedang LKK melakukan eksperimen pembentukan senyawa hidrokarbon
Gambar 4.5. Presentasi kelompok 1 Gambar 4.6. Siswa sedang memperhatikan presentasi.
47
Gambar-gambar hasil dari experiment siswa
Gambar 4.7. Model Molymod Propena Gambar 4.8. Model Molymod Propuna
Gambar 4.9. Model Molymod Gambar 4.10. Model Molymod 3 metil 1 propuna pentana
Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan dari presentasi kelompok,
membimbing siswa memahami analisis proses inkuiri dengan memberikan
beberapa contoh senyawa-senyawa alkana, alkena, alkuna. Sebelum menutup
proses pembelajaran guru memberikan refleksi dengan memberikan tugas
untuk dikerjakan dirumah dan meminta siswa mencatat jurnal siswa.
48
b. Pertemuan 2
Pertemuan ke-2 ini dilaksanakan di kelas X.7 pada hari Rabu tanggal 10
April 2013. Pada kegiatan apersepsi guru mengingatkan kembali kesimpulan
dari pertemuan 1 mengenai rumus molekul alkana, alkena dan alkuna dengan
menanyakan pada siswa. Selanjutnya guru mengutarakan tujuan pembelajaran,
menyajikan media power poin mengenai tata nama alkana, alkena (gambar
4.11 dan 4.12). Siswa kembali ke kelompoknya seperti pertemuan 1 dan
mendiskusikan bersama kelompoknya tugas yang diberikan guru (gambar 4.13
dan 4.14)
Gambar 4.11. Penyajian power point Gembar 4.12, Dengan antusias siswa Tata nama Alkana, Alkena mendengarkan Alkuna penjelasan guru
Gambar 4.13., 4.14. Siswa bekerja dalam kelompoknya mencermati tugas yang diberikan guru.
49
Setelah selesai berdiskusi masing-masing kelompok mempresentasikan di
depan kelas.Seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.15. Presentasi kelompok 1 Gambar 4.16. Presentasi kelompok 3
Gambar 4.17. dan 4.18. Memberikan aplaus atas presentasi kelompok
Analisis proses inkuiri, guru membimbing siswa memahami pola
penemuan dengan tugas yang dikerjakan dirumah soal-soal memberikan nama
senyawa-senyawa alkana, alkena, alkuna jika diketahui rumus strukturnya atau
seballiknya.
c. Pertemuan 3
Pada pertemuan yang ke 3 siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 24 April
2013 di kelas X7 jam 1 dan 2, adapun materi pelajaran yang akan disampaikan
isomer-isomer dari alkana, alkena dan alkuna. Guru memberi salam, sepertinya
50
biasanya diawali dengan membaca Al Qur’an, guru memberikan prasarat
dengan menanyakan rumus molekul dan rumus struktur suatu senyawa,
memotivasi siswa dengan menanyakan bagaimana yang terjadi bila kita sedang
bercermin ?. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan
menyajikan materi isomer alkana, alkena dan alkuna melalui media power
point dengan guru memberikan contoh isomer dari suatu rumus molekul dan
meminta siswa untuk melanjutkan contoh isomer yang lain.(gambar 4.19.,
4.20.). Setelah penjelasan guru siswa kembali ke kelompoknya mediskusikan
tugas yang diberikan guru (gambar 4.21 dan 4.22). Setelah berdiskusi guru
menunjuk salah satu kelompok mempresentasikan hasil dari diskusinya
(gambar 4.23., 4.24., dan 4.25.). Selesai presentasi kelompok, guru
mengarahkan siswa menarik kesimpulan.
Gambar 4.19. Guru memberikan contoh- Contoh isomer alkana
Gambar 4.20. Siswa aktif mencatat Contoh isomer
51
Gambar 4.21. Siswa sedang berdiskusi Gambar 4.22. Guru membimbing siswa berdiskusi
Gambar 4.23., 4.24. Perwakilan kelompok Gambar 4.25. Siswa memberikan mempresentasikan diri aplaus
Pada analisis proses inkuiri guru memberikan tugas mandiri mencari
isomer beberapa senyawa alkana, alkena dan alkuna. Sebelum meninggalkan
kelas guru meminta siswa mencatat jurnal siswa.
d. Pertemuan 4
Pertemuan ke 4 siklus 1, selama 2 jam pelajaran, guru masuk ke kelas X7
jam pertama dan ke 2, guru bersama kolaborator masuk kelas, seperti biasanya
setelah guru meberikan salam, bersama-sama membaca Al Qur’an, guru
mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menanyakan sifat-sifat
52
senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, memberikan prasyarat
dengan menanyakan perbedaan titik didih dan titik leleh dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. (gambar 4.26.). Guru menyajikan power point materi
sifat-sifat senyawa hidrokarbon (gambar 4.27., 4.28. dan 4.29.). Setelah guru
selesai menjelaskan sifat-sifat hidrokarbon, siswa kembali ke kelompoknya,
mengerjakan tugas yang diberikan guru (gambar 4.30. dan 4.31.), kemudian
mempresentasikan di depan kelas (gambar 4.32., 4.33. dan 4.34.). Dilanjutkan
dengan menarik kesimpulan bersama –sama, membimbing siswa memahami
pola penemuan dengan memberikan tugas mandiri yaitu memberikan beberapa
contoh soal yang berhubungan dengan titik didih alkana, alkena dan alkuna dan
beberapa reaksi kimia pada senyawa alkana, alkena dan alkuna. Membimbing
siswa melihat kesalahan yang mungkin. Sebelum mengakhiri pelajatan guru
memberi tahu siswa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan harian,
akhirnya guru memberi salam penutup, bersama kolaborator meninggalkan
kelas X.7.
Gambar 4.26. Sifat-sifat hidrokarbon Gambar 4.27.Siswa mendengarkan
Penjelasan guru
53
Gambar4.28. Guru membimbing siswa Gambar 4.29.Siswa sedang berdiskusi
dalam kelompoknya dalam kelompoknya
Gambar4.30.,4. 31. dan 4.32. Siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan di depan kelas.
e. Pertemuan 5
Pertemuan ke 5 siswa melakukan ulangan harian Kompetensi Dasar
4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan
hubungannya dengan sifat senyawa (gambar 4.33), dilakukan selama 2 jam
pelajaran.
54
Gambar 4.33. Siswa sedang mengerjakan ulangan harian KD 4.2.
3. Hasil Observasi
a. Observasi Pertemuan 1
Hasil observasi siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Hasil observasi Pertemuan 1
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Cukup2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru Baik3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik
yang lain.Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Sangat Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam
kelompoknya.Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Baik8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Cukup
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk
tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru, BaikHasil observasi pada siklus 1 pertemuan1 dapat dilihat pada jurnal siswa ,
antara lain suasana belajar yang terjadi sangat menyenangkan, kesulitan belajar
yang dialami siswa pada umumnya tidak dapat berkonsentrasi karena suasana
55
yang sangat panas, keaktifan dalam mengikuti diskusi saling membantu dan
bertukar pendapat dan juga dapat menyusun senyawa hidrokarbon dengan
model molymood bersama. Kesan selama mengikuti pembelajaran
menyenangkan mendapatkan suatu yang baru. Pemahaman konsep setelah
mengikuti pembelajaran siswa mampu memahami tentang senyawa
hidrokarbon.
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil obsrvasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi siswa terlihat sangat antusias dalam menerima
pelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi siswa aktif membuat
senyawa hidrokarbon dengan model molymood. Cara mengatasi kesulitan
siswa dalam belajar menjelaskan ulang mendemonstrasikan pembuatan
senyawa hidrokarbon dengan model molymood, respon siswa pada saat diberi
tugas mengerjakan dengan baik.
b. Observasi Pertemuan 2
Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke-2 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2.Hasil Observasi Pertemuan ke-2
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Baik2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan
guruSangat Baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain.
Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain
dalam kelompoknya.Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Cukup
56
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan BaikKemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik
12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Cukup
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru, Baik
Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke-2 dapat dilihat pada jurnal siswa ,
antara lain suasana belajar yang terjadi menyenangkan karena dalam berdiskusi
dapat memecahkan soal yang sulit untuk dikerjakan bersama, kesulitan belajar
yang dialami kurang menguasai materi yang diberikan guru. Keaktifan dalam
mengikuti diskusi kurang percaya diri dalam sesi tanya jawab, kesan selama
mengikuti pembelajaran menyenangkan kebersamaan dalam menyelesaikan
tugas dari guru. Pemahaman konsep setelah mengikuti pembelajaran mampu
memahami tentang tata nama senyawa hidrokarbon.
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi siswa siap menerima pelajaran, keaktifan siswa
dalam mengikuti diskusi siswa aktif dapat dilihat dari kebersamaan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru, cara mengatasi kesulitan siswa dalam
belajar membimbing dan menerangkan ulang tata nama hidrokarbon, respon
siswa pada saat diberi tugas mengerjakan dengan baik.
c. Observasi Pertemuan 3
Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke -3 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Hasil Observasi Pertemuan ke-3
No Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Baik2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru Sangat Baik3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik Baik
57
yang lain.4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam
kelompoknya.Sangat Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup 9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Cukup
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup 11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan
tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Sangat Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru, Baik
Hasil observasi dapat dilihat pada jurnal siswa , antara lain suasana belajar
yang terjadi menyenangkan dan semuanya bersemangat mengikuti pelajaran,
kesulitan belajar yang dialami dalam mengerjakan soal harus penuh
konsentrasi dan ketelitian, keaktifan dalam mengikuti diskusi semuanya aktif,
kesan selama mengikuti pembelajaran menyenangkan belajar dengan
berdiskusi, pemahaman konsep setelah mengikuti pembelajaran sebagian
materi tentang isomer alkana,isomer alkena dan isomer alkuna sudah siswa
pahami.
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi siswa siap menerima pelajaran dengan
memperhatikan penjelasan guru, keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi
siswa aktif memberikan contoh isomer-isomer yang lain guru, cara mengatasi
kesulitan siswa dalam belajar membimbing dan menjelaskankan ulang tata
58
nama alkana, alkena dan alkuna, respon siswa pada saat diberi tugas siap
mengerjakan tugas yang diberikan guru.
d. Observasi Pertemuan 4
Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke 4 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Hasil observasi Pertemuan ke-4.
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran Baik
2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru
Sangat Baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain.
Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Sangat Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
guru.Baik
6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompoknya.
Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Baik9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain). Baik
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Baik11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan
tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru, Baik
Hasil observasi siklus 1 pertemuan ke-4 dapat dilihat pada jurnal siswa ,
antara lain suasana belajar yang terjadi menyenangkan, kesulitan belajar yang
dialami siswa masih bingung saat mengerjakan soal karena soalnya sulit
dipahami akan tetapi soal dikerjakan bersama soal yang sulit akhirnya dapat
diselesaikan, keaktifan dalam mengikuti diskusi semuanya aktif menjawab
soal didiskusikan bersama, kesan selama mengikuti pembelajaran
59
menyenangkan menimbulkan tantangan, pemahaman konsep setelah mengikuti
pembelajaran: lama dalam memahami soal apalagi dengan pendapat dari teman
yang berbeda membuat tambah bingung.
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi; pagi yang cerah siswa semangat mengikuti
pelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi siswa aktif mendengarkan
penjelasan guru mencatat reaksi-reaksi kimia senyawa hidrokarbon, cara
mengatasi kesulitan siswa dalam belajar membimbing dan menjelaskankan
ulang yang ditanyakan siswa, respon siswa pada saat diberi tugas baik
dikerjakan bersama-sama.
e. Observasi Pertemuan 5
Pada siklus 1 pertemuan ke-5 di adakan Ulangan harian, dengan
Kompetensi Dasar 4.2 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Lembar soal dibedakan
soal obyektif dan soal essay, siswa yang duduknya sebelah kiri mengerjakan
soal obyektif dan siswa sebelah kanan mengerjakan soal essay. Setelah selesai
jawaban ditarik, bergantian siswa sebelah kiri mengerjakan essay dan siswa
sebelah kanan mengerjakan soal obyektif, sehingga tidak terjadi kerja sama
dalam satu bangku. Sehingga hasil ulangan harian yang diperoleh benar-benar
valid.
4. Hasil Refleksi
Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus 1
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Baik
60
2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru
Sangat Baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain.
Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Sangat Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain
dalam kelompoknya.Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Sangat Baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup 9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Cukup
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup 11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan
tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru. Baik
Dari tabel 4.5. dapat disimpulkan sebagian besar indikator tercapai dengan
baik seperti indikator kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan
pembelajaran, kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik
yang lain dan sebagainya. Selebihnya ketercapaian indikator bervariasi,
hasilnya cenderung sangat baik dan cukup baik.
Dari keempat pertemuan pada siklus 1 untuk jurnal siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut;
1. Siswa menyenangi suasana belajar,
2. Masih banyak siswa yang merasa kurang nyaman dengan ruang kelas tempat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar,kesulitan adalah pada materi
yang dipelajari.
3. Aktif dalam mengikuti diskusi, bekerja sama mengerjakan soal yang
diberikan guru.
61
4. Dengan pembelajaran kooperatif menimbulkan kesan yang menyenangkan
bagi siswa,
5. Mampu memahami konsep yang diberikan guru.
Sementara itu untuk jurnal guru diperoleh hasil sebagai berikut;
1. Siswa sangat antusias dalam menerima pelajaran.
2. Siswa aktif dalam mengikuti diskusi kelompok besar
3. Penjelasan ulang untuk mengatasi kesulitan siswa.
4. Siswa sangat baik merespon tugas yang diberikan guru.
Pembelajaran pada siklus 1 menggunakan kelompok besar, ternyata dari
hasil observasi diperoleh data, siswa dalam mengeluarkan pendapat,
mengajukan pertanyaan dan dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain
belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu masih dalam kategori cukup baik.
Kondisi ini dapat disebabkan jumlah anggapan kelompok besar yang tidak
memungkinkan untuk setiap anggota mengemukakan pendapat, mengajukan
dan menjawab pertanyaan. Hal ini dapat terjadi karena keterbatasan waktu
yang tersedia dan kesempatan yang ada. Untuk mengatasi masalah tersebut,
maka dalam siklus II metode kelompok besar akan diubah akan diubah menjadi
kelompok kecil. Dengan metode kelompok kecil ini diharapkan keaktifan
belajar semakin tertingkat.
C. Deskripsi Siklus 2
1. Perencanaan
62
Perencanaan pada siklus 2 dilaksanakan dalam 2 pertemuan,yang masing-
masing pertemuan menggunakan pembelajaran kooperatif, siswa
dikelompokkan menjadi 6 kelompok kecil terdiri dari 5 atau 6 siswa.
Pengelompokan ini berdasarkan pada hasil ulangan harian siklus 1 yang sudah
dibuat peringkat nilai. Masing-masing terdiri dari 2 siswa peringkat atas. 2
siswa peringkat tengah dan 2 siswa kelompok atas.
Pada siklus 2 pertemuan 1 pelaksanaannya sama seperti pada siklus 1,
setelah guru memberikan apersepsi dan motivasi serta menanyakan prasyarat
minimal yang harus dimiliki siswa dan tujuan pembelajaran, guru menyajikan
media power point materi Pembentukan dan Pengolahan Minyak Bumi.
Setelah penyajian power point selesai, siswa berkumpul dalam kelompoknya
mendiskusi Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru, kemudian
mempresentasikan di depan kelas. Sebelum akhir pelajaran guru memberikan
tugas membrosing internet Dampak Pembakaran Minyak Bumi, untuk
pertemuan yang ke dua.
Pada pertemuan ke 2, masing-masing kelompok menampilkan Dampak
Pembakaran Minyak Bumi dalam bentuk media power point. Sedangkan pada
pertemusn ke tiga diadakan evalusi Kompetensi Dasar 4.3. Menjelaskan
proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
63
Siklus 2 pertemuan 1 diadakan pada tanggal 29 Mei 2013, materi yang
akan diajarkan KD 4.3. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Pada siklus ke 2 ini
sistem kelompoknya diubah dari kelompok besar menjadi kelompok kecil.
Dimana dalam kelompok kecil ini terdiri dari 5 atau 6 siswa, sehingga ada 6
kelompok kecil. Pembentukan kelompok kecil ini berdasarkan hasil ulangan
harian pada siklus 1 yang disusun berdasakan hasil peringkat nilai, sehingga
terdapat 2 siswa nilai teratas, 2 siswa nilai tengah dan 2 siswa nilai terendah.
Seperti biasanya guru (peneliti) dan kolaborator masuk kelas X7 pada jam
1 dan ke 2, kolaborator (observer) duduk di belakang, guru di depan kelas.
Yang pertama dilakukan adalah memberi salam dilanjutkan dengan membaca
Al Qur’an, mengabsen siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran, memberi
motivasi dengan menanyakan kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-
hari. Materi prasyarat: menanyakan pembentukan minyak bumi. Dilanjutkan
dengan guru menyajikan media power point materi Pembentukan dan
Pengelolaan Minyak bumi, setelah selesai penyajian power point siswa
menempatkan diri dalam kelompoknya sesuai petunjuk guru (gambar 4.34).
dan siswa mencermati dan mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk
didiskusikan dalam kelompoknya (gambar 4.35). Guru membimbing
mengerjakan LKK (gambar 4.36 dan 4.37). Kemudian dilanjutkan dengan
presentasi masing-masing kelompok yang diwakili oleh salah satu siswa
(gambar 4.38 dan 4.39). Kelompok yang sedang presentasi mempersilahkan
pada kelompok lain untuk bertanya (gambar4.40 dan 4.41). Dalam hal ini guru
64
menjalankan tugasnya sebagai motivator, fasilitator dan mediator. Selanjutnya
guru mengarahkan untuk menarik kesimpulan.
Gambar 4.34. Pengilangan minyak lepas Gambar 4.35,. Siswa sedang berdiskusi Pantai dalam kelompoknya.
Gambar 4.36., 4. 37. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi
65
Gambar 4.38., 4. 39. Perwakilan kelompok mempresentasi di depan kelas
Gambar 4.40. Pertanyaan yang diajukan Gambar 4.41. Jawaban dari kelompok oleh salah satu kelompok. presentasi
Pada proses analisi inquiri guru memberikan tugas mandiri mengerjakan
soal-soal minyak bumi. Sebelum mengakhiri pelajaran guru memberikan
tugas pada masing-masing kelompok membuat media power point dampak
pembakaran bahan bakar minyak bumi untuk disajikan pada pertemuan yang
akan datang.
b. Pertemuan 2
Pada siklus 2 pertemuan ke 2 adalah pertemuan terakhir penelitian
tindakan kelas ini. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013, pada proses
pembelajaran ini fokusnya pada siswa, masing-masing kelompok akan
mempresentasikan hasil pembuatan power point materi dampak pembakaran
bahan bakar minyak bumi, yang sudah ditugaskan pada pertemuan
sebelumnya.
Pertemuan ke 2 pada siklus 2 berlangsung selama 2 jam pelajaran. Guru
masuk kelas X7 bersama kolaborator, setalah guru memberikan salam,
mengabsen siswa, memberikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi dengan
menanyakan hasil pembakaran minyak bumi dan menyampaikan prasarat yaitu
menanyakan reaksi pembakaran minyak bumi. Guru mempersilahkan
66
kelompok 1 mempresentasikan hasil kelompoknya menyajikan materi dampak
pembakaran minyak bumi gas CO2 dilanjutkan dengan memberi kesempatan
kelompok lain untuk bertanya, kemudian berusaha menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain.
Setelah kelompok 1 selesai kemudian dilanjutkan kelompok berikutnya
materi dampak pembakaran minyak bumi gas CO, SO2, SO3, NO dan NO2,
partikulat-partikulat seperti debu dan partikulat logam timah hitam. Peran guru
disini sebagai motivator, fasilitator dan mediator. Guru membimbing siswa
kearah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa.
Presentasi kelompok 1:
Gambar 4.42. Peserta Kelompok 1 Gambar 4.43. Penyajian media power dari dari kelompok 1
67
Gambar 4.44. Siswa sedang mengajukan Gambar 4.45. Kelompok satu berusaha pertanyaan . menjawab pertanyaan.
Gambar 4.46. Memberikan aplaus untuk kelompok 1
Presentasi Kelompok 2
Gambar 4.47. Peserta Kelompok 2 Gambar 4.48. Penyajian media power point kelompok 2
68
Gambar 4.49. Siswa mengajukan Gambar 4.50. Tanggapan dari Pertanyaan kelompok 2
Presentasi kelompok 3
Gambar 4.51. Peserta kelompok 3 Gambar4. 52. Hasil power point kelompok 3
Gambar 4.53. Pertanyaan dari salah satu Gambar 4.54. Tanggapan dari siswa kelompok 3
Presentasi Kelompok 4
69
Gambar 4.55. Peserta kelompok 4 Gambar4.56. Hasil media power point
kelompok 4
Gambar 4.57. Pertanyaan dari salah Gambar4.58. Kelompok 4 berusaha Satu siswa menjawab pertanyaan
Presentasi Kelompok 5
Gambar4.58. Peserta kelompok 5 Gambar 4.60. Hasil media power point dari kelompok 5
70
Gambar 4.61 Pertanyaan dari salah satu siswa
Gambar 4.62. Kelompok 5 berusaha menjawab pertanyaan
Presentasi Kelompok 6
Gambar 4.63. Peserta kelompok 6 Gambar 4.64. Hasil power point kelompok 6
Gambar 4.65. Pertanyaan dari beberapa Gambar 4.66. Tanggapan yang diberikan kelompok 6
c. Pertemuan 3
71
Pada siklus 2 pertemuan ke-3 dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2013,
pertemuan ini digunakan untuk ulangan harian Kompetensi Dasar 4.3.
Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya (gambar 4.67). Ulangan harian berjalan dengan tertib,
masing-masing siswa mengerjakan sendiri tanpa saling memberi bantuan satu
sama lain, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid.
Gambar 4.67. Siswa sedang melaksanakan ulangan harian KD 4.3.
3. Observasi
a. Observasi Pertemuan 1
Hasil observasi siklus 2 pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6: Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 1
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Baik2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru Baik3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik
yang lain.Cukup
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam Baik
72
kelompoknya.7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Baik8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup 9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Cukup
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup 11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Cukup 12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk
tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Sangat Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru. Baik
Hasil observasi siklus 2 pertemuan ke-1 dapat dilihat juga pada jurnal
siswa , antara lain suasana belajar yang terjadi cukup menyenangkan dan
nyaman, kesulitan belajar yang dialami siswa anggota kelompoknya baru, saat
diskusi kurang nyaman, keaktifan dalam mengikuti diskusi anggota kelompok
mengemukakan pendapatnya masing-masing. Kesan selama mengikuti
pembelajaran menyenangkan karena bisa lebih mengerti tentang nanfaat
minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep setelah
mengikuti pembelajaran diperoleh cukup memahami tentang minyak bumi atau
minyak mentah diolah menjadi bahan-bahan yang bermanfaat seperti bensin,
solar, minyak pelumas dan aspal.
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi yaitu pagi yang cerah siswa siap mendengarkan
penjelasan dan memperhatikan power point yang berikan guru. Keaktifan siswa
dalam mengikuti diskusi diperoleh siswa aktif berdiskusi membahas tugas
yang diberikan guru, cara mengatasi kesulitan siswa dalam belajar
membimbing dan menjelaskan ulang yang ditanyakan siswa. Respon siswa
pada saat diberi tugas. dikerjakan bersama kelompoknya.
73
b, Observasi Pertemuan 2
Hasil observasi siklus 2 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7.Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 2
No. Indikator Keterangan1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran Baik2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan
guruSangat Baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain.
Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Sangat Baik5. Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sangat Baik6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain
dalam kelompoknya.Sangat baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
Sangat baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Baik9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok
lain).Baik
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Baik11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan. Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan
tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas.
Sangat Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru. Baik
Hasil observasi siklus 2 pertemuan ke-2 juga dapat dilihat pada jurnal
siswa. Antara lain suasana belajar yang asyik, seru dan ramai. Kesulitan belajar
yang dialami menjelaskan siklus gas CO. Keaktifan dalam mengikuti diskusi
bisa saling bertanya dan mengungkapkan pendapat. Kesan selama mengikuti
pembelajaran bisa lebih mengerti tentang proses dan sebab-sebab terjadinya
minyak bumi dan dampak pembakaran minyak bumi. Pemahaman konsep
setelah mengikuti pembelajaran dapat memahami tentang dampak dan cara
penanggulangan pembakaran minyak bumi.
74
Dari jurnal guru dapat dilihat juga hasil observasi antara lain, suasana
pembelajaran yang terjadi, menyenangkan, masing-masing kelompok siap
menayangkan hasil power point yang dibuat. Keaktifan siswa dalam mengikuti
presentasi, masing-masing kelompok sangat aktif mempresentasikan hasil
power point yang dibuat. Cara mengatasi kesulitan siswa dalam menanggapi
pertanyaan dari kelompok lain, sebagian besar kelompok sudah dapat
menjawab/menanggapi pertanyaan dari kelompok lain. Respon siswa pada saat
memberi jawaban atas pertanyaan atas pertanyaan kelompok lain, sebagian
besar siswa dapat merespon pertanyaan dari kelompok lain dan dapat
menjawab/menanggapi dengan baik. Mengkonfirmasi jalannya tanya jawab
antara siswa dalam kelompok yang berbeda, sebagian besar pertanyaan yang
dijawab oleh kelompok yang sama oleh kelompok lainnya dapat dijawab sesuai
teori yang ada.
4. Hasil Refleksi
Dari hasil observasi dan jurnal, baik jurnal siswa maupun jurnal guru
diperoleh hasil yang lebih dibanding pada saat siklus 1. Peningkatan hasil
observasi dapat dilihat pada indikator kemampuan siswa bekerja dalam
kelompoknya, kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompoknya,
kemampuan siswa mempresentasikan hasil keerja hasil kerja kelompoknya,
kemampuan siswa mengeluarkan pendapat, kemampuan siswa mengajukan
petanyaan (dari kelompok lain), kemampuan siswa dalam menjawab
pertanyaan, kemampuan siswa menarik kesimpulan, kemampuan peserta didik
75
memberi penghargaan (dengan tepuk tangan) kepada kelompok yang
mempresentasikan di depan kelas.
Demikian juga dengan model kelompok kecil ternyata lebih efektif bila
dibandingkan dengan kelompok besar. Realita ini dapat dilihat pada persentase
ketuntasan siswa dala mengikuti ulangan harian yang mengalami kenaikan.
Sebagai tindak lanjut dari kondisi ini, dapat disimpulkan dengan kelompok
kecil ternyata lebih efektif penerapannya dalam kegiiatan pembelajaran. Sebab
sangat dimungkinkan intraksi intraksi antar siswa mempunyai intensitas tinggi,
jika dibandingkan dengan kelompok besar. Dampak positifnya adalah tingkat
pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan luas.
D. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan sebagai sebuah solusi terhadap
pembelajaran Kimia di kelas. Pada kenyataanya metode pembelajaran
konvensional memberikan hasil yang belum sesuai dengan harapan . Oleh karena
itu peneliti menerapkan salah satu inovasi model pembelajaran dalam upaya
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Dalam prakteknya penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan metode
pembelajaran berbasis kooperatif . Tiap-tiap siklusnya mendapat perlakuan yang
berbeda. Pada siklus 1 metode yang digunakan dalam bentuk kelompok besar,
masing-masing kelompok beranggotakan 11 atau 12 orang siswa. Sedangkan
siklus 2 menggunakan kelompok kecil dengan anggota 5 atau 6 orang siswa.
76
Pada kondisi awal peneliti menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Pada umumnya pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
yang lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi praktik pembelajaran yang
kurang optimal karena guru cenderung lebih banyak berperan dalam kegiatan
belajar. Sebagai akibatnya siswa dalam pembelajaran menjadi pasif dalam
kegiatan belajar mengajar. Metode yang sering dipakai dalam pembelajaran
konvensional antara lain adalah ekspositori. Metode ekspositori sama seperti
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pada guru sebagai pemberi
informasi (bahan pelajaran).
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan metode
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)
merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk
bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok.
Tetapi belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok
karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat
kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan
hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok
(Sugandi, 2002:14).
Pembelajaran kooperatif dapat menguntungkan bagi siswa yang tingkat
kemampuan rendah ataupun berprestasi rendah. Begitupun yang tingkat
kemampuannya tinggi atau berprestasi tinggi yang mengerjakan tugas akedemik
bersama-sama. Mereka atau siswa yang berprestasi tinggi mengajari teman-
77
temannya yang berprestasi yang lebih rendah, sehingga memberikan bantuan
khusus dari sesama teman yang memiliki minat dan bahasa berorientasi sama.
Dalam prosesnya, mereka yang berprestasi lebih tinggi juga memperoleh hasil
yang lebih baik secara akademik karena bertindak sebagai tutor sebaya menuntut
untuk berpikir lebih mendalam tentang hubungan di antara berbagai ide dalam
subjek tertentu.
Kondisi awal Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi oleh keadaan
siswa yang masih pasif dalam mengikuti pembelajaran Kimia di kelas dan hasil
belajar siswa yang masih rendah. Diantara 8 kelas yang peniliti ampu, kelas X.7
adalah kelas yang paling pasif dalam pembelajaran dengan hasil belajar yang
paling rendah dengan nilai ulangan harian pada siswa kelas X7 SMA Negeri 1
Kedungwuni Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mata pelajaran Kimia pokok
bahasan Redoks yang diajarkan sebelum sebelum siklus 1. Ternyata hanya 1
siswa dari 34 siswa yang tuntas, dengan rata-rata nilai UH yang masih rendah
yaitu 41,59 Padahal nilai KKM 75. Hal ini menunjukkan masih terlalu jauh
kesenjangan antara nilai KKM dengan nilai rata-rata UH.
1.Deskripsi Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa selama siklus 1 yang
dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.8.Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus 1
No. IndikatorSiklus 1
Pertemuan ke- Rata-rata1 2 3 4
1. Kemampuan siswa meng-komunikasikan tujuan pembelajaran
Cukup Baik
Baik Baik Baik Baik
78
2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru
Baik Sangat Baik
Sangat Baik
SangatBaik
Sangat baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain
Baik Baik Baik Baik Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya
Sangat baik
Baik Baik SangatBaik
Sangat Baik
5. Kemampuan siswa meyelesaikan tugas yang diberikan guru
Baik Baik Baik Baik Baik
6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompoknya
Baik Baik Sangat Baik
Baik Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Baik Baik Baik Baik Baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat
Cukup Cukup Cukup Baik Cukup
9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)
Cukup Cukup Cukup Baik Cukup
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan
Cukup Baik Cukup Baik Baik
11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan
Baik Baik Baik Baik Baik
12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan (dengan tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas
Baik Cukup Sangat Baik
Baik Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru
Baik Baik Baik Baik Baik
Pada siklus 1 siswa terlihat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.
Penyampaian materi dengan model pembelajaran kelompok besar memberikan
motivasi pada siswa untuk saling bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus 1 dalam tiap pertemuan rata-rata
menunjukkan bahwa setiap indikator pencapaian menggambarkan kriteria baik.
(Dapat dillihat di lampiran dari rekapitulasi hasil observasi siswa dengan
menggunakan score diperoleh rata-rata 3,91).
79
Dalam proses belajar mengajar, siswa juga mempunyai keberanian untuk
menjawab soal di depan kelas dan mengungkapkan kesulitan mereka
dikelompoknya dalam mempelajari Kimia, sehingga kesulitan siswa dapat
diketahui dan segera diatasi. Dengan metode kooperatif siswa juga aktif dalam
diskusi kelompok. Mereka saling memberikan informasi satu sama lain,
mencocokkan hasil temuan mereka dalam menjawab soal yang diberikan oleh
guru.
Sedangkan hasil observasi keaktifan siswa di siklus 2 yang dilaksanakan
sebanyak 2 kali pertemuan, diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.9.Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus 2
No. IndikatorSiklus 2
Pertemuan ke- Rata-Rata1 2
1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Baik Baik Baik
2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru
Baik Sangat baik
Sangat baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain
Cukup Baik Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Baik Sangat baik
Sangat baik
5. Kemampuan siswa meyelesaikan tugas yang diberikan guru
Baik Sangat baik
SangatBaik
6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompoknya
Baik Sangat baik
Sangat Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Baik Sangat baik
Sangat baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup Baik Baik9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari
kelompok lain)Cukup Baik Baik
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup Baik Baik11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan Cukup Baik Baik12. Kemampuan peserta didik memberi penghargaan
(dengan tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas
Sangat Baik
Sangat baik
Sangat Baik
80
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru
Baik Baik Baik
Metode pembelajaran pada siklus 2 menggunakan pembelajaran kooperatif
kelompok kecil. Dalam proses pembelajaran di siklus 2, rata-rata pencapaian
indikator mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus 1, walaupun
peningkatan sangat kecil. (Dapat dilihat di lampiran rekapitulasi hasil observasi
siswa dengan memperoleh score 4,125 kategori baik). Diprediksikan kelompok
kecil memberikan peluang yang lebih banyak pada siswa untuk saling bertanya
satu sama lain dan menjadi turor sebaya bagi kelompoknya. Dengan demikian
jawaban yang diberikan atas pertanyaan yang diajukan pada teman dalam
kelompoknya dapat dipahami dengan mudah.
Dari tabel 4.8. dan tabel 4.9. dapat diperoleh hasil observasi keaktifan
siswa rata-rata siklus 1 dan 2 sebagai berikut.
Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Rata-rata Siklus 1 dan
Siklus 2
No. Indikator Rata-rata Siklus Rata-Rata Siklus 1 + 21 2
1. Kemampuan siswa mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Baik Baik Baik
2. Kemampuan siswa memperhatikan materi yang diberikan guru
Baik Sangat baik
Sangat baik
3. Kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan peserta didik yang lain
Cukup Baik Baik
4. Kemampuan siswa bekerja dalam kelompoknya Baik Sangat baik
Sangat baik
5. Kemampuan siswa meyelesaikan tugas yang diberikan guru
Baik Sangat baik
SangatBaik
6. Kemampuan siswa bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompoknya
Baik Sangat baik
Sangat Baik
7. Kemampuan siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Baik Sangat baik
Sangat baik
8. Kemampuan siswa mengeluarkan pendapat Cukup Baik Baik
81
9. Kemampuan siswa mengajukan pertanyaan (dari kelompok lain)
Cukup Baik Baik
10. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan Cukup Baik Baik11. Kemampuan siswa menarik kesimpulan Cukup Baik Baik12. Kemampuan peserta didik memberi
penghargaan (dengan tepuk tangan) kepada kelompok yang mempresentasikan di depan kelas
Sangat Baik
Sangat baik
Sangat Baik
13. Kemampuan siswa menjawab soal yang diberikan guru
Baik Baik Baik
Dari tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa Rata-rata
Siklus 1 dan Siklus 2, pada umumnya terjadi kenaikan keaktifan pada masing-
masing indikator, dan rata-rata siklus 1 dan 2 menunjukan keaktifan dengan
kategori baik dapat dilihat dalam lampiran.
2.Deskripsi Hasil Belajar Siswa
Pada siklus 1, hasil yang diperoleh masih jauh dari yang diharapkan.
Harapannya adalah dapat memperoleh hasil diatas rata-rata KKM. Kenyataan
yang diperoleh nilai rata-rata ulangan harian pada siklus 1 adalah 42,32 atau
8,82% dan hanya terdapat 3 orang siswa yang tuntas. Hal ini menunjukkan
ketuntasan belajar klasikal belum tercapai, padahal target ketuntasan belajar
klasikal 85%.
Pada siklus 2, hasil ulangan harian rata-rata adalah 85,07. Hal ini
menunjukan terdapat kenaikan yang signifikan dibanding dengan ulangan harian
pada siklus 1 maupun kondisi awal. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal
mencapai 85,29% berarti sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu 85%.
Data selengkapnya untuk nilai ulangan harian baik kondisis awal, siklus 1
dan siklus 2. dapat dilihat pada tabel 4.8.
82
Tabel 4.11. Format Tabel Peningkatan Hasil Belajar.
Siklus Nilai % Ketuntasan KeteranganRata-rata Tertinggi Terendah
Kondisiawal 41,59% 75 9 2,94% Kurang
I 42,97% 84 6 8,82% KurangII 85,07% 100 56 85,29% Baik
Keterangan : Rata-rata :
< 70 : Kurang 80 – 89 : Baik
70 – 79 : Cukup > 90 : Amat baik
Dari table tersebut, dikatakan siswa berhasil dalam belajar jika nilai rata-rata
sama dengan atau lebih dari 75.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada siklus 2 rata-rata ulangan
harian siswa adalah 85,07% termasuk kategori baik. Sedangkan pada kondisi
awal siklus 1 rata-rata ulangan harian termasuk kategori kurang yaitu 41,59% dan
42,97%. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil ulangan harian antar siklus
dari kondisi awal hingga siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Ini berarti
metode pembelajaran berbasis kooperatif dengan pemanfaatan media power point
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
83