ULTRASONIC FLOWMETER.doc

5
TUGAS PAPER INSTRUMENTASI ELEKTRONIS ULTRASONIC FLOWMETER Nama : Okta Pratama NIM : 11/312093/TK/37570 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

description

silahkan baca

Transcript of ULTRASONIC FLOWMETER.doc

Page 1: ULTRASONIC FLOWMETER.doc

TUGAS PAPERINSTRUMENTASI ELEKTRONIS

ULTRASONIC FLOWMETER

Nama : Okta Pratama

NIM : 11/312093/TK/37570

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2013

Page 2: ULTRASONIC FLOWMETER.doc

I. Pendahuluan

Selain perbaikan akurasi, perkembangan teknologi alat ukur dalam beberapa tahun

terakhir lebih banyak mengarah pada aspek kemudahan pengoperasian. Alat-alat ukur

yang bersifat non interrupt seperti clamp meter, IR thermal imagers, distance meter, dan

sebagainya mulai dimarak digunakan belakangan ini. Hal ini tidak terkecuali dalam

bidang pengukuran flow.

Ada banyak cara untuk melakukan pengukuran flow pada fluida. Secara garis besar

dapat di bagi menjadi 2 jenis pengukuran, yaitu pengukuran langsung/ contact dan

pengukuran tidak langsung/ non-contact. Tentunya masing - masing mempunyai

keunggulan maupun kekurangan.

Methode non-contact disini diartikan sebagai cara ukur yang tidak menyentuh

fluida secara langsung. Biasanya cukup meletakkan sensor pada bagian luar dari pipa.

Ada banyak jenis pengukuran flow meter dengan cara non-contact, namun pada paper

kali ini hanya akan menjelaskan mengenai ultrasonic flowmetar.

Karena sifatnya yang non-contact, ultrasonic flowmeter tentunya memiliki

beberapa keunggulan bila di bandingkan dengan contact/direct flowmeter, yaitu :

1. Praktis karena tidak harus mengganggu aliran/instalasi fluida dan tidak perlu

memotong atau melubangi pipa.

2. Aman, karena tidak secara langsung kontak dengan fluida, yang mungkin

mengandung zat kimia berbahaya.

3. Sensor lebih awet karena tidak bersentuhan langsung dengan fluida.

4. Range pemakaian luas, hampir semua fluida dan semua jenis pipa bisa diukur

hanya dengan 1 alat saja.

II. Pembahasan

Mengingat begitu banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh ultrasonic

flowmeter, maka tidak heran kalau sekarang sedang marak-maraknya penggunaan

flowmeter jenis ini. Prinsip kerja alat ini sebenarnya sederhana, yaitu dengan

menggunakan prinsip ultrasonic transit time.

Ultrasonic transit time menggunakan transduser akustik (acustic transducer) yang

dapat mengirim dan menerima sinyal akustik. Transduser akustik ditempatkan pada

kedua sisi pipa sedemikian hingga sinyal akustik bergerak melintasi pipa dalam arah

yang ditentukan perti gambar berikut:

Page 3: ULTRASONIC FLOWMETER.doc

Metode transit time didasarkan pada pengukuran jangka waktu transmisi sinyal

akustik yang melintasi pipa pada kedua arah yang berlawanan. Sistem pengukurannya

didasarkan pada kenyataan bahwa sinyal akustik yang melintasi pipa searah aliran fluida

membutuhkan waktu lebih cepat dari sinyal akustik yang bergerak pada arah yang

berlawanan dengan aliran.

Perbedaan waktu antara kedua sinyal akustik tersebut sebanding dengan kecepatan

alir rata-rata sepanjang lintasan sinyal akustik. Penempatan sensor pun bisa disesuaikan,

konfigurasi yang sering digunakan terlihat seperti pada gambar di atas.

Karena prinsip kerja alat menggunakan perambatan sinyal ultrasonik, ada hal yang

harus diperhatikan agar pengukuran menghasilkan nilai yang akurat, yaitu kita harus tahu

jenis material yang akan kita ukur baik itu pipa maupun fluidanya karena cepat rambat

gelombang ultrasonik akan berbeda untuk material yang berbeda. Hal ini merupakan

kelemahan dari Ultrasonic Flowmeter. Namun kelemahan ini bisa diatasi dengan

menambahkan data nilai parameter beberapa material yang disimpan dalam memory

Page 4: ULTRASONIC FLOWMETER.doc

internal flowmeter. Data referensi parameter untuk beberapa jenis material juga mudah

ditemukan di internet, sehingga bisa dimasukkan ke database flowmeter secara manual.

III. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

1. Prinsip kerja alat ini sebenarnya sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip

ultrasonic transit time.

2. Metode transit time didasarkan pada pengukuran jangka waktu transmisi sinyal

akustik yang melintasi pipa pada kedua arah yang berlawanan.

3. Hal yang harus diperhatikan agar pengukuran menghasilkan nilai yang akurat,

yaitu kita harus tahu jenis material yang akan kita ukur baik itu pipa maupun

fluidanya karena cepat rambat gelombang ultrasonik akan berbeda untuk material

yang berbeda.

4. Kelemahan di atas bisa diatasi dengan menambah data nilai parameter beberapa

material yang disimpan dalam memory internal flowmeter.