Ulkus stomatitis.doc

6
Ulkus stomatitis Definisi Stomatitis berasal dari Bahasa Yunani, stoma yang berarti mulut dan itis yang berarti inflamasi (radang). Stomatitis adalah inflamasi lapisan mukosa dari struktur apa pun pada mulut; seperti pipi, gusi (gingivitis), lidah (glossitis ), bibir, dan atap atau dasar mulut. Kata stomatitis sendiri secara bahasa berarti inflamasi pada mulut. Inflamasi dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri (seperti oral hygiene yang buruk, susunan gigi yang buruk), cedera mulut akibat makanan atau minuman panas, atau oleh kondisi yang memengaruhi seluruh tubuh (seperti obat- obatan, reaksi alergi, atau infeksi). Stomatitis adalah inflamasi lapisan struktur jaringan lunak apa pun pada mulut. Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang menyakitkan, yang terkait dengan kemerahan, pembengkakan, dan kadang-kadang perdarahan dari daerah yang terkena. Bau mulut (halitosis) juga mungkin menyertai keadaan ini. Stomatitis terjadi pada semua kelompok umur, dari bayi hingga dewasa tua. Maca – Macam Stomatitis 1. Stomatitis Aftosa (Recurrent Apththae) Lesi stomatitis dimulai sebagai gelembung yang kemudian yang kemudian pecah meninggalkan satu erosi / ulkus yang

description

us

Transcript of Ulkus stomatitis.doc

Page 1: Ulkus stomatitis.doc

Ulkus stomatitis

Definisi

Stomatitis berasal dari Bahasa Yunani, stoma yang berarti mulut dan itis yang

berarti inflamasi (radang). Stomatitis adalah inflamasi lapisan mukosa dari struktur apa

pun pada mulut; seperti pipi, gusi (gingivitis), lidah (glossitis), bibir, dan atap atau dasar

mulut. Kata stomatitis sendiri secara bahasa berarti inflamasi pada mulut. Inflamasi dapat

disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri (seperti oral hygiene yang buruk, susunan gigi

yang buruk), cedera mulut akibat makanan atau minuman panas, atau oleh kondisi yang

memengaruhi seluruh tubuh (seperti obat-obatan, reaksi alergi, atau infeksi).

Stomatitis adalah inflamasi lapisan struktur jaringan lunak apa pun pada mulut.

Stomatitis biasanya merupakan kondisi yang menyakitkan, yang terkait dengan

kemerahan, pembengkakan, dan kadang-kadang perdarahan dari daerah yang terkena.

Bau mulut (halitosis) juga mungkin menyertai keadaan ini. Stomatitis terjadi pada semua

kelompok umur, dari bayi hingga dewasa tua.

Maca – Macam Stomatitis

1. Stomatitis Aftosa (Recurrent Apththae)

Lesi stomatitis dimulai sebagai gelembung yang kemudian yang kemudian pecah

meninggalkan satu erosi / ulkus yang dangkal. Lesi yang kecil ini menimbulkan rasa

nyeri hebat. Tidak disertai demam.

Stomatitis  aftosa akan sembuh sendiri dalam waktu kurang dari 4 minggu, tetapi

mempunyai kecenderungan berulang, tepi stomatitis ini adalah : ulkus dangkal, cekung

dasar putih daerah sekitar hiperemis.

Etiologi yang pasti belum diketahui beberapa faktor predisposisi memegang peranan

yang penting :

Alergi Biasanya stomatitis ini timbul setelah makan suatu jenis makanan

tertentu dan umumnya ini terjadi berulang-ulang jenis makanan ini berbeda

untuk tiap-tiap penderita.

Gangguan hormonal / endokrin : Menurut penyelidikan bahwa ada hubungan

yang jelas antara ketidakseimbangan hormonal dan timbulnya stomatitis

aftosa.

Page 2: Ulkus stomatitis.doc

Emosi dan stress mental

Hipovitaminaosis : Kadar vitamin C dalam darah penderita stomatitis aftosa

umumnya rendah.

Virus

Gambaran klinis

Gejala subyektif : rasa nyeri yang tidak sesuai dengan besarnya sariawan

mulut. Rasa nyeri bila daerah mukosa oris sekitar afthae ini tertarik oleh salah

satu pergerakan sewaktu mengunyah rasa nyeri mulai berkurang setelah 14

hari, bila erosi mulai tertutup oleh sel epitel baru. Stomatitis aftosa ini tidak

pernah menimbulkan gejala demam.

Gejal objektif : tampak beberapa erosi yang berwarna putih kekuningan,

dilihat dari samping cekung  dengan diameter 2-10 mm, jika dilihat dari atas

bentuknya bulat lonjong. Sekitar erosi tersebut terlihat satu (zone) yang

berwarna lebih merah dari mukosa oris. Penyembuhan kira-kira satu bulan

dan hampir tidak meninggalkan jaringan parut.

Penatalaksanaan : Harus disertai dengan terapi penyakit penyebabnya. Selain

diberikan emolien topical, seperti orabase, pada kasus yang ringan dengan 2-3 lesi

ulserasi minor. Pada kasus yang lebih berat dapat diberikan kortikosteroid, seperti

triamsinolon atau fluosinolon topical, sebanyak 3 atau 4 kali sehari setelah makan dan

menjelang tidur. Pemberian tetrasiklin dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri

dan jumlah ulserasi.

2. Stomatitis Herpetika

Stomatitis ini disebabkan oleh virus herpes simpleks. Mula-mula timbul sebagai

gelombang air yang kecil yang ditemukan disekitar mulut, palatum, kadang-kadang lidah.

Lesinya selalu multiple dan biasanya berlangsung selama 8-10 hari. Gelembung air pecah

sedang atap gelembung menutupi erosi yang terjadi sebagai selaput putih sehingga mirip

stomatitis aftosa. Setelah atap  gelembung hilang, daerah itu tidak lagi putih.

Manifestasi klinis : Gejala yang muncul adalah gejala prodromal diikuti timbulnya

vesikel-vesikel kecil berdiameter 1-3 mm yang berkelompok sebesar 1-2 cm pada

bibir, lesi pada intra oral sama dengan lesi yang muncul pada bibir, tapi sangat cepat

Page 3: Ulkus stomatitis.doc

pecah sehingga membentuk ulserasi. Lesi akan bertambah besar dan menyebar ke

mukosa disekitarnya, pada daerah yang mengandung sedikit keratin, seperti mukosa

rongga mulut, mukosa bibir, dan dasar rongga mulut, penyakit ini akan sembuh dalam

1-2 minggu. Biasanya stomatitis ini sering di sertai demam.

Penatalaksanaan : Tergantung keluhan pasien pemberian asiklovir 5 x 2 mg dapat

diberikan sebagai profilaksis bukan saat penyakit ini kambuh jika pasiennya anak-

anak maka jangan memberikan anak makanan yang mengandung bumbu-bumbu dan

asam. Misalnya, jus jeruk, dan hindari pemakaian obat kumur. Ibu bisa memberikan

petroleum jelly tau pasta anastetikom yang dioleskan dengan kapas pada daerah yang

sakit untuk menghilangkan rasa sakit.

3. Kandidiasis Oral

Kandidiasis oral sering disebut dengan oral trush atau moniliasis, oral trush adalah

adanya bercak putih pada lidah, langit-langit dan pipi bagian dalam bercak tersebut sulit

untuk dihilangkan dan bila di paksa untuk di ambil maka akan mengakibatkan

perdarahan, oral trush ini sering terjadi pada masa bayi yang minum susu formula atau

ASI.

Penyebab oral trush pada umumnya adalah candida albicans yang di tularkan

melalui vagina ibu yang terinfeksi selam persalinan (saat bayi baru lahir), jamur ini

terdapat dalam mulut sebagai flora saprofit dalam jumlah kecil. Oleh sebab-sebab tertentu

misalnya pemakaian antibiotika spectrum luas, yang membasmi kuman lain dalam mulut,

candida ini dapat berkembang biak dengan memperbanyak diri dengan spora yang

tumbuh dari tunas dan lebih mudah mengadakan invasi dan memasuki jaringan atau

transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih.

Gambaran klinis : Banyak terdapat pada bayi dan anak kecil, setelah pemberian

antibiotika peroral berupa bercak putih pada mukosa yang tampak seperti sisa-sisa susu

atau “melg beslag”. Mulanya berupa bintik-bintik putih yang menyerupai stomatitis

aftosa, kemudian berkonfluensi dan akhirnya menjadi satu. Bercak kecil, putih dan bulat

ini menyebabkan rasa sakit terutama pada waktu makan. Moniliasis dapat menyebar ke

esofagus yang menimbulkan rasa sakit di dada dan sakit di waktu makan.

Tanda – tanda stomatitis

Tidak mau makan / minum

Page 4: Ulkus stomatitis.doc

Ada bercak putih pada lidah

Ada bercak putih pada langit-langit

Ada bercak putih pada pipi bagian dalam

Timbul luka (ulserasi)

Nyeri

Penatalaksanaan :

Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Untuk perawatan mulut bayi, bersihkan lebih dulu dengan jari yang dibungkus

(kain bersih / kasa) yang telah dibasahi dengan larutan garam.

Oleskan gentian violet 0,25 % pada mulut dengan kapas lidi atau mycostatin (oral

mycostatin) 4x sehari atau tiap 6 jam sebanyak 1cc selama 1 minggu  atau sampai

gejala menghilang.

Atau diberi obat oral nistatin 3 x 100.000 U untuk sehari, ditanam dalam mulut

baru ditelan, pemberian nistatin tidak boleh bersama dengan obat lain.

Cara perawatan dot dan botol :

Botol dan dot bayi dicuci bersih dan diseduh dengan air mendidih atau direbus

mendidih (jika botol tahan direbus) sebelum dipakai atau setelah dipakai dot dicuci bersih

dan disimpan kering, selanjutnya jika akan dipakai direbus diair yang telah mendidih

selama 3 menit atau paling tidak diseduh di air mendidih.