Ulkus Kornea Ec Bakteri

5
Ulkus Kornea e.c. Bakteri Banyak jenis ulkus kornea bakteri mirip satu sama lain dan hanya bervariasi dalam beratnya penyakit. Ini terutama berlaku untuk ulkus yang disebabkan bakteri oportunistik (mis. Streptococcus alfa-hemolyticus, Staphy-lococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Nocardia, dan M fortuitum-chelonei), yang menimbulkan ulkus kornea indolen yang cenderung menyebar perlahan dan superfisial. 1. Ulkus Kornea Pneumokokus Streptococcus pneumonia masih tetap merupakan penyebab ulkus kornea bakteri di banyak bagian dunia. Ulkus kornea pneumokokus biasanya muncul 24-48 jam setelah inokulasi pada kornea yang lecet atau yang mengalami abrasi. Infeksi ini secara khas menimbulkan sebuah ulkus berbatas tegas warna kelabu yang cenderung menyebar secara tak teratur dari tempat infeksi ke sentral kornea. Batas yang maju menampakkan ulserasi dan infiltrasi aktif sementara batas yang ditinggalkan mulai sembuh. (Efek merambat ini menimbulkan istilah "ulkus serpiginosa akut".) Lapis superfisial kornea adalah yang pertama terlibat, kemudian parenkim bagian dalam. Kornea sekitar ulkus sering bening. Biasanya ada hipopion. Kerokan dari tepian depan ulkus kornea pneumokokus mengandung diplokokus gram-positif berbentuk-lancet.

Transcript of Ulkus Kornea Ec Bakteri

Page 1: Ulkus Kornea Ec Bakteri

Ulkus Kornea e.c. Bakteri

Banyak jenis ulkus kornea bakteri mirip satu sama lain dan hanya bervariasi dalam

beratnya penyakit. Ini terutama berlaku untuk ulkus yang disebabkan bakteri oportunistik

(mis. Streptococcus alfa-hemolyticus, Staphy-lococcus aureus, Staphylococcus epidermidis,

Nocardia, dan M fortuitum-chelonei), yang menimbulkan ulkus kornea indolen yang

cenderung menyebar perlahan dan superfisial.

1. Ulkus Kornea Pneumokokus

Streptococcus pneumonia masih tetap merupakan penyebab ulkus kornea bakteri di

banyak bagian dunia.

Ulkus kornea pneumokokus biasanya muncul 24-48 jam setelah inokulasi pada kornea

yang lecet atau yang mengalami abrasi.

Infeksi ini secara khas menimbulkan sebuah ulkus berbatas tegas warna kelabu yang

cenderung menyebar secara tak teratur dari tempat infeksi ke sentral kornea.

Batas yang maju menampakkan ulserasi dan infiltrasi aktif sementara batas yang

ditinggalkan mulai sembuh. (Efek merambat ini menimbulkan istilah "ulkus

serpiginosa akut".)

Lapis superfisial kornea adalah yang pertama terlibat, kemudian parenkim bagian

dalam.

Kornea sekitar ulkus sering bening. Biasanya ada hipopion. Kerokan dari tepian depan

ulkus kornea pneumokokus mengandung diplokokus gram-positif berbentuk-lancet.

Terapi awal: Moxifloxacin, gatifloxacin, atau cefazolin (terapi topikal intensif, setiap

jam saat siang hari dan setiap 2 jam saat malam, setidaknya 48 jam pertama dan

kemudian diturunkan perlahan-lahan, penting untuk semua kasus, kecuali yang sangat

ringan.

Terapi alternative: ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin, gentamisin, ceftadizime, atau

vancomycin

2. Ulkus Kornea Pseudomonas Aeruginosa

Ulkus kornea pseudomonas berawal sebagai infiltrat kelabu atau kuning ditempat epitel

kornea yang retak.

Biasanya terasa sangat nyeri.

Page 2: Ulkus Kornea Ec Bakteri

Lesi ini cenderung cepat menyebar ke segala arah karena pengaruh enzim proteolitik

yang dihasilkan organisme ini.

Meskipun pada awalnya superfisial, ulkus ini dapat mengenai seluruh kornea dengan

cepat dan mengakibatkan kerusakan yang parah, seperti perforasi kornea dan infeksi

intraocular berat.

Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan perforasi kornea dalam waktu 48 jam.

Umumnya terdapat hipopion besar yang cenderung membesar dengan berkembangnya

ulkus.

Infiltrat dan eksudat mungkin berwarna hijau-kebiruan. Ini akibat pigmen yang

dihasilkan organisme dan patognomonik untuk infeksi P aeruginosa.

Ulkus kornea Pseudomonas biasanya berhubungan dengan penggunaan lensa kontak

lunak – terutama lensa jenis extended-wear. Organisme penyebab ditemukan melekat

pada permukaan lensa kontak lunak.

Kerokan dari ulkus mengandung batang gram-negatif halus panjang yang jumlahnya

sering tidak banyak.

Terapi Awal: Moxifloxacin, gatifloxacin, ciprofloxacin, tobramycin, atau gentamisin.

Terapi Alternatif: Fluoroquinolone lain, polymixin B, atau carbenicilin.

3. Ulkus Kornea Moraxella Liquefaciens

M liguefaciens (diplobacillus dari Petit) menimbukan ulkus lonjong indolen yang

umumnya mengenai kornea bagian inferior dan meluas ke stroma-dalam setelah

beberapa hari.

Biasanya tidak ada hipopion atau bia ada, hanya sedikit; kornea di sekitarnya umumnya

jernih.

Ulkus M liqufaciens hamper selalu terjadi pada pasiene peminum alkohol, diabetes,

atau dengan penyebab imunosupresi lainnya.

Kerokan menampilkan diplobailli gram ngatif besar dengan ujung persegi.

Terapi awal: Moxifloxacin, gatifloxacin, atau ciprofloxacin.

Terapi Alternatif: Tobramycin atau gentamicin dan cefazolin atau penicillin G.

4. Ulkus Kornea Streptokokus Group-A

Ulkus sentral tidak memiliki cirri yang khas

Stroma kornea di sekitar ulkus sering menunjukkan infiltrat dan sembab, dan biasanya

disertai hipopion berukuran sedang.

Page 3: Ulkus Kornea Ec Bakteri

Kerokan sering mengandung ulkus gram positif dalam bentuk rantai.

Terapi awal: Cefazolin, moxifloxacin, atau gatifloxacin.

Terapi Alternatif: Fluoroquinolone lain atau ceftazidime.

5. Ulkus Kornea Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Streptococcus

alpha-hemolyticus.

Biasanya terjadi pada kornea yang biasa terkena kortikosteroid topikal

Ulkus sering indolen, tetapi mungkin disertai hipopion dan sedikit infiltrat pada kornea

sekitar.

Ulkus ini sering superficial, dan dasar ulkus terasa padat saat dikerok

Kerokan dapat mengandung kokus gram-positif – satu-satu, berpasangan, atau dalam

bentuk rantai.

Keratopati kristalina infeksiosa (kornea tampak mirip kristal) tela ditemukan pada

pasien yang mendapatkan pengobatan steroid topikal jangka panjang (biasanya

disebabkan oleh Streptococcus alpha-hemolyticus selain oleh strepokokus defisiensi

nutrisi.

6. Ulkus Kornea Mycobacterium fortuitu-chelonei dan Nocardia

Jarang dijumpai

Biasanya setelah terjadi trauma dan sering menyertai riwayat berkontak dengan tanah.

Ulkusnya indolen, dan dasar ulkusnya sering menampakkan garis-garis memancar-

sehingga tamak sebagai kaca yang retak

Hipopion bisa ada, bisa tidak

Kerokan dapat mengandung batang-batang tahan-asam langsing (Mycobacterium

fortuitu-chelonei) atau organisme gram-positif berfilamen yang sering bercabang

(Nocardia)