Ulama Hanabilah Bertashawuf

6
Ulama Hanabilah Berpaham Aqidah Aswaja Dan Mayoritas Bertashawuf Posted by fuadamrulloh on 07:51 AM, 28-Jan-14 Ulama Hanabilah Berpaham Aqidah Aswaja dan Mayoritas Bertashawuf Pada tulisan sebelumnya, berisi fitnah kaum Hanabilah yang Mujassimah (Baca : Fitnah-Fitnah Ulama Hanabilah yang Mujassimah terhadap Ahlussunnah ndan Umat Islam yang Awam ). Hanabilah yang Mujassimah merupakan minoritas dikalangan Hanabilah yang berpaham sesat. nMeskipun minoritas namun merekagencar melakukan fitnah, bahkan melakukan usaha-usaha pembunuhan (Baca : Pembunuhan Ulama oleh Kaum Hanabilah yang Mujassimah). Namun, sungguh banyak bahkan nmayoritas Hanabilah sesungguhnya nberpaham akidah Ahlu sunnah wal nJama’ah dan rata-rata mereka nadalah shufiyyah (bertawassuf). nBerikut kami akan tampilkan fakta nsejarahnya: 1. Syaikh Abdul Qadir al- Jailani al-Baghdadi. nAl-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ‘ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : “ Pemimpin para ‘arifin, dan penghulu ahli thariqah di masanya, pemilik maqam dan karomah dan ahwal yang ma’ruf “.[9] 2. Utsman bin Marzuq bin Humaid al-Qurasyi. Al-Hafidz Ibnu Rajab al- Hanbali dalam kitab adz-Dzail ‘ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : “ Selesai pendidikan tarbiyah kaum muridin (shufiyyah) di Mesir. Beliau dan Abu Madyan berkumpul dengan syaikh Abdul Qadir al-Jailani, kemudian mendapatkan khirqah dari syaikh Abdul Qadir serta meriwayatkan beberapa riwayat darinya “.[10] 3. Muhamamd bin hmad bin Abdullah al-Ba’labakki. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ‘ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : “ Beliau menggunakan pakaian tasawwuf dari syaikh

description

Ulama Hanabilah Bertashawuf

Transcript of Ulama Hanabilah Bertashawuf

Ulama Hanabilah Berpaham Aqidah Aswaja Dan Mayoritas BertashawufPosted by fuadamrulloh on 07:51 AM, 28-Jan-14 Ulama HanabilahBerpaham AqidahAswaja dan MayoritasBertashawuf

Pada tulisan sebelumnya, berisi fitnah kaum Hanabilah yang Mujassimah (Baca : Fitnah-Fitnah Ulama Hanabilah yang Mujassimah terhadap Ahlussunnah ndan Umat Islam yang Awam ). Hanabilah yang Mujassimah merupakan minoritas dikalangan Hanabilah yang berpaham sesat. nMeskipun minoritas namun merekagencar melakukan fitnah, bahkan melakukan usaha-usaha pembunuhan (Baca : Pembunuhan Ulama oleh Kaum Hanabilah yang Mujassimah).Namun, sungguh banyak bahkan nmayoritas Hanabilah sesungguhnya nberpaham akidah Ahlu sunnah wal nJamaah dan rata-rata mereka nadalah shufiyyah (bertawassuf). nBerikut kami akan tampilkan fakta nsejarahnya:

1. Syaikh Abdul Qadir al- Jailani al-Baghdadi. nAl-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Pemimpin para arifin, dan penghulu ahli thariqah di masanya, pemilik maqam dan karomah dan ahwal yang maruf .[9]

2. Utsman bin Marzuq bin Humaid al-Qurasyi. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Selesai pendidikan tarbiyah kaum muridin (shufiyyah) di Mesir. Beliau dan Abu Madyan berkumpul dengan syaikh Abdul Qadir al-Jailani, kemudian mendapatkan khirqah dari syaikh Abdul Qadir serta meriwayatkan beberapa riwayat darinya .[10]

3. Muhamamd bin hmad bin Abdullah al-Balabakki. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau menggunakan pakaian tasawwuf dari syaikh Abdullah al- Baththayihi, sahabat syaikh Abdul Qadir al-Jailani [11]

4. Ahmad bin Ibrahim bin Masud al-Hazzami. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau seorang yang zuhud, patut dicontoh dan arif billah. Ayahnya seorang pemimpin thariqah Ahmadiyyah. Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Taimiyyah begitu menghormatinya hingga mengatakan bahwa syaikh Ahmad bin Ibrahim adalah imam Junaid di masanya . [12]

5. Abdullah bin Ahmad bin Quddamah. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : nBeliau sempat bermukim (mondok) di Madrasah syaikh Abdul Qadir al- nJailani dalam masa yang sebentar . [13]

6. Junaid bin Muhammad al- Junaid. Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan : Beliau masyhur bersahabat dengan Haris al-Muhasibi dan pamannya Sirri as-Saqathi. Dan beliau merutinkan ibadah, hingga Allah membukankan baginya ilmu-ilmu yang banyak sebab ibadahnya. Beliau berbicara dengan thariqah nshufiyyah .[14] Al-Qadhi Abul Husain mengatakan : Kami tidak mengambil ilmu tasawwuf dari banyaknya bicara, akan tetapi dengan rasa lapar, meninggalkan dunia dan memutus segala hal yang enak dan lezat [15]

7. Maruf al-Khurkhi. Al-Qadhi Abul Husain mengatakan : Beliau salah satu dari ahli shufi yang masyhur dengan zuhud dan meninggalkan dunia, banyak didatangi oleh orang shalih dan beliau selalu diambil berkahnya oleh norang-orang arif saat berjumpa [16]

8. Muhammad Abdullah bin Umar al-Muqri ash-Shufi. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau mengambil dan memakai khirqah dari as-Sahruwardi [17]

9. Abul Qasim bin Yusuf al-Hawari. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali ndalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat nal-Hanabilahnya mengatakan : Beliau adalah seorang shufi yang zuhud lagi masyhur, pemiliki Zawiyah di Hawari. Beliau memiliki banyak murid dan pengikut dari berbagai daerah [18]

10. Abu Imran al-Hanbali. Al-Qadhi Abul Husain mengatakan : Beliau seorang shufi dan menuqil suatu riwayat dari imam kita (Ahmad bin Hanbal) .[19]

11. Ahmad bin Ali al-Muqri al- Hanbali. nAl-Qadhi Abul Husain mengatakan : Beliau seorang shufi yang yang beradab, ayah dari al-Khathtab al- nBaghdadi [20]

12. Abdullah bin Muhammad nal-Anshori. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau seorang hafidz, seorang shufi, penasehat, syaikh Islam..beliau seorang ahli ibadah, zuhud, memiliki ahwal dan karomah [21]

13. Ali bin Aqil bin Muhammad al-Baghdadi. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Guruku dalam ilmu adab Tasawwuf adalah Abu Manshur dan aku memuji guruku dengan zuhud dan berakhlak ndengan akhlak para shufiyyah masa lalu [22]

14. Abdul Aziz bin Abul Qasim al-Babashri. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau seorang ahli fiqih yang shufi.[23]

15. Muhammad bin Abdullah al-Baghdadi. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : Beliau seorang ahli hadits yang shufi, memakai khirqah tasawwuf dari as-Sahruwardi .[24]

16. Muhammad bin Muslim Abu Abdillah ash-Shali. Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilahnya mengatakan : nBeliau seorang ahli fiqih, shalih dan zuhud. Dan beliau seorang aqdhi yang adil, beliaulah yang telah mencegah dan melarang Ibnu Taimiyyah dari berfatwa tentang nmasalah thalaq dan selainnya dari masalah-masalah yang bertentangan dengan madzhab imam Ahmad bin Hanbal .[25]

17. Ibrahim bin Abdul Wahhab al-Baghdadi. Ibnu Humaid al-Hanbali berkata : Beliau selalu rutin menghadiri perkumpulan-perkumpulan dan menghadiri majlis tasawwuf .[26]

18. Ahmad bin Abdul Aziz bin Najjar al-Fattuhi. Ibnu Humaid al-Hanbali berkata : Di awal umurnya beliau mengingkari kaum shufiyyah dan ketika berkumpul dengan sayyid Ali al- Khawaash dan lainnya, maka beliau tunduk dan percaya dengan mereka. Setelah itu beliau merasa sangat menyesal karena sejak awal umurnya tidak berkumpulo dengan kaum shufiyyah. Kemudian beliau mendapatkan futuh dalam thariqahnya dan memiliki kaysf yang agung sebelum wafatnya .[27]

19. Ahmad bin Abdullah al-Bali. Ibnu Humaid al-Hanbali berkata : Beliau mengambil tahriqah al- Kholwatiyyah dari ustadz Muhammad bin Isa al-Kannani al- Hanbali [28]

20. Hasan bin Umar asy- Syatha ad-Dimasyqi. Ibnu Humaid al-Hanbali berkata : Beliau memiliki bagian sempurna ndari ilmu tasawwuf, banyak beribadah, dzikir dan wirid. Dan nmemiliki kitab Maulid Nabi [29]

21. Abdul Baqi al-Hanbali. Ibnu Humaid al-Hanbali berkata : Beliau mengambil thariqah shufiyyah dari anak pamannya dan ditalqin olehnya .[30]

Dan masih banyak lagi ratusan ulama Hanabilah yang ahli tasawwuf yang tidak kami cantumkan di sini.Mereka semua adalah mayoritas ahli shufi yang beraqidahkan Ahlus sunnah wal Jamaah bukan berakidahkan mujassimah.Abu Muhammad bin Tamim al- Hanbali mengatakan : Imam Ahmad bin Hanbal sangat mengangungkan kaum shufiyyah dan menghormati mereka, beliau pernah ditanya tentang ahli shufi yang suka duduk di masjid, maka beliau menjawab, mereka punya ilmu, duduk lah bersama mereka . [31]

Al-Qadhi Abul Husain al-Hanbali berkata, Abu Dzar bercerita : Sewaktu aku bersama Abul Fath al-Qawaas al-Hanbali ash-Shufi, beliau mengambil kitab dari tempatnya dan membukanya tiba-tiba melihat ada kotoran tikus di dalam kitabnya tersebut. Maka al-Qawaas berdoa buruk kepada tikus yang mengotori kitab beliau tersebut. Maka seketika itu tiba-tiba jatuhlah tikus dari atap rumahnya, tikus itu kejang-kejangkemudian mati .[32]

Al-Hafidz adz-Dzahabi bercerita : Abu Ar-Rabi bin Salim al-Hafidz berkata, Ketika waktu wafatnya Abu Muhammad bin Ubaidillah, kota Mesir sedang dilanda paceklik, maka ketika janazah beliau diletakkan di samping kuburan, orang-orang bertawassul dan beristighatsah dengan beliau, maka malam harinya turunlah hujan deras. Dan tidaklah orang-orang befziarah ke makam beliau selama seminggu, kecuali berjalan dengan tanah yang becek .[33]

Penulis : Shofiyyah an- NuuriyyahKota Santri, 26-01-2014

[9] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 1/290[10] adz-Dzail ala Thabaqat al- Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 1/306[11] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/269[12] adz-Dzail ala Thabaqat al- Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/358[13] adz-Dzail ala Thabaqat al- Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/133[14] Tarikh Ibnu Katsir : 11/113[15] Thabaqat al-Hanabilah : 1/128[16] Thabaqat al-Hanabilah : 1/381[17] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/353[18] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/277[19] Thabaqat al-Hanabilah : 1/425[20] Thabaqat al-Hanabilah : 1/45[21] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 1/50[22] adz-Dzail ala Thabaqat al- Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 1/144[23] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/338[24] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/535[25] adz-Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, Ibnu Rajab al-Hanbali : 2/380[26] As-Suhub al-Wabilah, IbnuHumaid : 1/45[27] As-Suhub al-Wabilah, Ibnu Humaid : 1/159[28] As-Suhub al-Wabilah, Ibnu Humaid : 1/174[29] As-Suhub al-Wabilah, Ibnu Humaid : 1/361[30] As-Suhub al-Wabilah, Ibnu Humaid : 2/439[31] Thabaqat al-Hanabilah : 2/279[32] Thabaqat al-Hanabilah : 2/143[33] Tadzkirah al-Huffadz, adz-Dzahabi : 4/1371