Ujian Besar Jiwa
-
Upload
pujanawiakta -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
description
Transcript of Ujian Besar Jiwa
I.Identitas
Nama : I Nyoman Suteja
Baru/Ulangan : Ulangan
Tempat/Tanggal Lahir : Badung, 25 Juni 1965
Umur : 50 tahun
Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan Guru
Alamat : Br. Anyar, Kerobokan, Badung
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Duda
Kewarganegaraan : WNI
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
II. Autoanamnesis:
Keluhan utama: Susah tidur
Pasien datang ke poliklinik jiwa RSUD Sanjiwani Gianyar untuk control obat habis. Pasien
menggunakan pakaian kemeja putih yang berisi motif bunga-bunga, celana jeans panjang dan
memakai alas kaki. Rambut pasien terurai rapi, roman muka tidak sesuai dengan umur.
Pasien diantar oleh anaknya untuk control obat habis, setelah pasien dipersilahkan duduk
dan berhadapan dengan pemeriksa barulah wawancara dimulai. Pasien dapat menjawab dengan
baik ketika ditanyakan nama, umur, alamat, sedang berada dimana dan siapa yang mengantarnya
kemari, namun pasien sedikit mengalami susah atau gangguan dalam pendengar. Saat ditanya
keluhan sekarang pasien mengatakan tidak ada keluhan apapun, namun kemarin pasien
mengeluhkan sakit perut kanan bawah. Saat ditanya sakit perut yang dirasakan pasien mejawab
terasa seperti perih, tetapi kemarin pasien sudah sempat berobat kedokter dan sudah tidak
dikeluhkan lagi. Ketika ditanya awal keluhan pasien berobat ke poliklinik jiwa RSUD Sanjiwani
Gianyar pasien mengatakan keluhannya adalah susah tidur yang sudah dialami ± 4 tahun yang
lalu. Ketika ditanya awal mula muncul gejala yang dialami pasien menjawab bahwa ini terjadi
karena ada masalah keluarga, saat ditanya kembali masalah keluarga seperti apa yang di
alaminya, pasien mengatakan bahwa menghawatirkan anak-anaknya. Pasien merasa kawatir
kepada anak pertamanya karena baru kemarin pergi ke Jakarta untuk bekerja dan memikirkan
anak keduanya yang tidak mau bekerja hingga saat ini. Pasien juga mengatakan bahwa suaminya
sudah meninggal pada tahun 1996 karena sakit asma yang dideritanya. Pasien juga mengatakan
saat ini sudah tidak berkeja lagi, namun pasien adalah pensiunan dari koperasi. Saat ditanya
kenapa pasien pensiun bekerja, pasien mengatakan karena suaminya ditugaskan ke bandung
dalam pekerjaannya sehingga pasien ikut tinggal disana bersama suaminya. Setelah beberapa
tahun kemudian pasien kembali pindah ke Surabaya karena suaminya dipindahkan untuk bekerja
disana. Setalah itu pasien kembali pidah ke bali dan akhirnya menetap disini hingga saat ini
bersama 3 anaknya. Saat ditanya bagaimana perasaan saat ini pasien mejawab bahwa ia merasa
cemas karena kawatir akan terjadi hal-hal buruk pada anak pertamanya yang saat ini bekerja di
Jakarta. Ketika pasien diberikan pertyaan 100-3, 99-5, dan seterusnya pasien dapat menjawab
dengan benar.
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi ± 5 tahun yang lalu. Ketika ditanya
apakah pasien mengalami gangguan tidur saat ini, pasien menjawab susah tidur bila tidak
meminum obat dan mempunyai riwayat gangguan tidur yaitu saat pasien akan memulai tidurnya.
Pasien mengatakan makan dan minum masih baik, mandi 2 kali sehari tanpa dibantu maupun
disuruh. Pasien juga mengatakan tidak pernah melihat bayangan atau mendengar suara-suara
yang tidak bias dirasakan atau didengar orang. Jika ada masalah pasien biasanya bercerita pada
anak-anaknya.
Heteroanamnesis (Anak Pasien)
Anak pasien mengatakan belakangan ini pasien tidak pernah mengalami gangguan sulit untuk
tidur. Namun pasien dikatakan akan cemas bila teringat oleh anak yang bekerja di Jakarta
tersebut. Selain itu pasien dikatakan rutin mengkonsumsi obatnya hingga saat ini, untuk penyakit
hipertensinya juga dikatakan pasien rutin untuk control ke poli penyakit dalam setiap 2 minggu
sekali. Pasien dikatakan mempunyai kepribadian yang terbuka, karena setiap ada masalah pasien
pasti akan bercerita kepada anak-anaknya.