Ujian Akuntansi 29 Nop 2014 (Dosen = Kartini)

5
Soal 1 : Jelaskan pemahaman saudara mengenai Akuntansi sebagai suatu proses dan sebagai suatu Informasi 1. Akuntansi pada hakikatnya merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan informasi yang digunakan pengambil keputusan untuk menjalankan operasi perusahaan. Melalui akuntansi pulalah informasi perusahaan dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya laporan akutansi yang mengiktisarkan profitabilitas produk baru sehingga dapat membantu manajemen untuk memutuskan apakah akan melanjutkan penawaran produk tersebut ke pasar. Soal 2 : Sebutkan dan jelaskan pihak-pihak yang membutuhkan infomasi akuntansi 2. Pihak-pihak yang membutuhkan infornsi akuntans A. Pihak intern Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan. Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah. B. Pihak ekstern - Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan. - Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman).

description

Ujian Akuntansi 29 Nop 2014 (Dosen = Kartini)

Transcript of Ujian Akuntansi 29 Nop 2014 (Dosen = Kartini)

Soal 1 : Jelaskan pemahaman saudara mengenai Akuntansi sebagai suatu proses dan sebagai suatu Informasi

1. Akuntansi pada hakikatnya merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan informasi yang digunakan pengambil keputusan untuk menjalankan operasi perusahaan. Melalui akuntansi pulalah informasi perusahaan dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya laporan akutansi yang mengiktisarkan profitabilitas produk baru sehingga dapat membantu manajemen untuk memutuskan apakah akan melanjutkan penawaran produk tersebut ke pasar.Soal 2 : Sebutkan dan jelaskan pihak-pihak yang membutuhkan infomasi akuntansi

2. Pihak-pihak yang membutuhkan infornsi akuntans

A. Pihak intern

Pihak intern adalah manajemen perusahaan, informasi keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Laporan keuangan aka dijadikan dasar penyusunan anggaran dan perumusan kebijakan ekonomi perusahaan.

Karyawan, informasi keuangan sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pemberian, gaji, fasilitas, bonus dan untuk menilai prospek perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk memutuskan akan tetap bekerja di perusahaan tersebut atau pindah.

B. Pihak ekstern

- Pemilik perusahaan, informasi keuangan dijadikan dasar untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai kinerja dari manajemen perusahaan.

- Bank atau Kreditur, informasi keuangan dijadikan dasar oleh pihak kreditur atau bank untuk menilai tingkat kesehatan suatu perusahaan yang akan dan telah melakukan pinjaman modal dan infromasi keuangan juga dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kewajibannya (utang/pinjaman).

- Investor, informasi keuangan dijadikan dasar dalam berinvestasi. Apakah modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan akan memberikan keuntungan atau tidak.

- Pemerintah, informasi keuangan digunakan sebagai dasar dalam penetapan besaran pajak yang akan dibayarkan oleh suatu perusahaan dan juga untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam pemberian UMR karyawan serta pemberian fasilitas-fasilitas bagi karyawan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan yang berlaku.

3. Pihak-pihak lain

Pihak-pihak lainnya diantaranya mahasiswa yang membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk menyusun skripsi, lembaga sosial sebagai dasar untuk menentukan suatu perusahaan yang akan dimintai untuk memberikan sumbangan atau donatur, dan calon relasi kerja untuk memutuskan apakah jadi bekerjasama atau tidak.

Soal 3 : Uraikan proses / tahapan penyusunan laporan keuangan serta jelaskan masing-masing proses tersebut.

3. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menyusun laporan keuangan, yaitu sebagai berikut :

Mengumpulkan bukti transaksi

Membuat Jurnal

Buku Besar, Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debet atau kredit. Neraca saldo ini disusun jika semua jurnal sudah dibukukan ke dalam masing-masing rekeningnya di buku besar. Karena neraca saldo ini disusun sebelum adanyan ayat jurnal penyesuaian maka sering juga disebut neraca saldo yang belum disesuaikan. Penyusunan neraca saldo dapat digunakan untuk mengecek keseimbanngan debet dan kredit dari seluruh rekening-rekening buku besar dan merupakan langkah pertama untuk membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur.

Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian. Karena beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak sesuai dengan keadaan pada akhir periode, maka perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian.

Menyusun neraca lajur (kertas kerja). Neraca lajur (kertas kerja) merupakan suatu cara untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian (langkah nomor 2). Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom neraca saldo disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.

Menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini adalah neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal dan laporan-laporan lainnya. Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang akan dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kolom neraca dan rugi laba dalm neraca lajur (daftar kerja) diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang mudah dibaca dan dianalisa. E. JURNAL PENYESUAIAN

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.

1. Beban yang Masih Harus Dibayar

Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung perusahaan, tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum bisa dibayar maka akan dicatat sebagai Utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :

2. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Apabila pada akhir periode terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum diterima maka akan dicatat sebagai Piutang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :

3. Penurunan Nilai Aktiva

a. Setiap akhir periode, Aktiva Tetap yang dimiliki perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai Beban Penyusutan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :

Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening. Data yang diperoleh dalam langkah nomor 2 dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke rekening-rekening dalam buku besar. Sesudah rekening-rekening disesuaikan, berikutnya adalah membuat jurnal penutupan buku, yaitu jurnal untuk menutup semua rekening-rekening nominal ke rekening rugi laba dan memindahkan saldo rekening rugi laba ke rekening laba tidak dibagi. Jurnal penutupan buku ini kemudian dibukukan ke rekening-rekening yang bersangkutan.

Menyusun neraca saldo setelah penutupan. Sesudah jurnal penyesuaian dan penutupan buku dibukukan ke masing-masing rekeningnya, untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit rekening-rekening yang masih terbuka dibuat neraca saldo sesudah penutupan. Neraca saldo seperti ini hanya berisi rekening-rekening riel saja, sedang rekening nominal semuanya sudah ditutup.

Menyesuaikan kembali rekening-rekening. Jurnal penyesuaian kembali dibuat pada hari pertama periode berikutnya dengan maksud untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya. Yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali adalah jurnal untuk menghapus rekening-rekening antisipasi (accrued) dan transitoris (prepaid) yang timbul dari jurnal penyesuaian akhir periode dan mengembalikannya ke rekening nominal. Perlu diketahui, bahwa jurnal penyesuaian kembali ini hanya untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya, sehingga jika tidak dibuat jurnal penyesuaian kembali, akan diperoleh hasil yang sama dengan jika dibuat jurnal penyesuaian kembali. Perbedaannya hanya pada jurnal yang berkaitan dengan rekening prepaid dan accrued.