UJI STABILITAS NANOINSEKTISIDA DAUN TEMBAKAU ......formulasi nanoinsektisida dari daun tembakau....

11
LAPORAN PENELITIAN UJI STABILITAS NANOINSEKTISIDA DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) UNTUK PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Penyusun : Dhian Prastowo, S.Si., M.Biotech dkk BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI 2018

Transcript of UJI STABILITAS NANOINSEKTISIDA DAUN TEMBAKAU ......formulasi nanoinsektisida dari daun tembakau....

  • LAPORAN PENELITIAN

    UJI STABILITAS NANOINSEKTISIDA DAUN TEMBAKAU (Nicotiana

    tabacum) UNTUK PENGENDALIAN

    VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

    Penyusun :

    Dhian Prastowo, S.Si., M.Biotech dkk

    BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

    BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

    KEMENTRIAN KESEHATAN RI

    2018

  • i

    LAPORAN PENELITIAN

    UJI STABILITAS NANOINSEKTISIDA DAUN TEMBAKAU (Nicotiana

    tabacum) UNTUK PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH

    DENGUE

    Penyusun :

    Dhian Prastowo, S.Si., M.Biotech dkk

    BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT

    BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

    KEMENTRIAN KESEHATAN RI

    2018

  • ii

    1. SK PENELITIAN

  • iii

  • iv

    2. SUSUNAN TIM PENELITI YANG TERLIBAT

    No N a m a Keahlian/

    Kesarjanaan

    Kedudukan

    dalam Tim Uraian Tugas

    1. Dhian Prastowo, S.Si., M.Biotech Bioteknologi/S2 Peneliti Melakukan pengukuran dan pengujian

    2. Drs.Hasan Boesri,MS Entomologi/S2 Anggota

    Peneliti

    Bertanggung jawab dalam segala aspek

    penelitian

    3. Awal Prihatin, M.Biotech Farmasi/S2 Anggota

    Peneliti

    Mengawasi pembuatan formulasi

    insektisida nabati

    4. Lulus Susanti, SKM. M.Kes. Kesehatan

    Lingkungan /S2

    Anggota

    Peneliti

    Bertanggung jawab dalam pelaksanaan

    penelitian

    5. Dwi Susilo, S.Si. Kimia /S1 Anggota

    Peneliti Membuat formulasi insektisida nabati

    6. Arum Triyas Wardani, S.Farm. Farmasi /S1 Anggota

    Peneliti Membuat formulasi insektisida nabati

    7. Lasmiati Teknisi/SMU Pembantu

    Peneliti Melakukan pengujian larvasida

    8. Ary Oktsari Yanti, SKM. Teknisi/S1

    Pembantu

    peneliti Membantu dalam pengujian

    9. Fahmay Dwi Ayuningrum Teknisi/S1

    Pembantu

    peneliti Membantu dalam pengujian

    10. Kepala B2P2VRP -

    Koordinator

    Penelitian Pengarah penelitian

  • v

    SURAT PERSETUJUAN ETIK

  • vii

    3. KATA PENGANTAR

    KATA PENGANTAR

    Penelitian tentang pengendalian vektor dan reservoir merupakan salah satu penelitian

    tupoksi dengan tanggungjawab pelaksana oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan

    Litbangkes di Salatiga, yaitu Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir

    Penyakit (B2P2VRP). Salah satu output yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian

    yang dilakukan oleh B2P2VRP yaitu adanya output formulasi nano insektisida dari ekstrak

    daun tembakau (Nicotiana tabacum) untuk pengendalian vektor demam berdarah dengue.

    Sehingga pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 diagendakan dilaksanakan penelitian

    formulasi nanoinsektisida dari daun tembakau. Tahun 2018 dilakukan penelitian dengan judul

    “Uji Stabilitas Nanoinsektisida dari Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) untuk

    Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue”.

    Penelitian ini bertujuan antara lain untuk memperoleh formulasi nanoinsektisida daun

    tembakau yang stabil dan efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati,

    selain itu didapatkan dosis minimal yang dapat membunuh Ae. aegypti, dan membuat bentuk

    formulasi nanoinsektisida nabati.

    Tahap pertama pelaksanaan penelitian pada tahun 2016 telah dilaksanakan uji

    fitokimia dan uji larvasida terhadap Ae. aegypti pradewasa. Sedangkan pada tahap kedua

    pada tahun 2017 akan dilaksanakan pembuatan nanoinsektisida dari ekstrak daun Tembakau.

    Pada tahun 2018 dilakukan penelitian Uji Stabilitas Nanoinsektisida dari Ekstrak Tembakau.

    Pada tahun 2019 direncanakan Uji Efektifitas Nanoinsektisida dari Ekstrak Daun Tembakau.

    Oleh karena itu dengan selesainya satu tahapan penelitian ini diucapkan terimakasih untuk

    semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan penetitian ini.

    Tiada kesempurnaan kecuali Allah SWT, oleh karena itu kami mohon masukan dan

    saran demi perbaikan laporan ini. Bilahi taufik walhidayah Wassalamu’alaikum

    warahmatullahi wa barokaatuh. Terimakasih

    Salatiga, Desember 2018

    Tim Penelitian

  • viii

    4. RINGKASAN EKSEKUTIF

    Penyakit tular vektor masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,

    terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada tahun 2014, sampai pertengahan

    bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 71.668

    orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah

    dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita sebanyak

    112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita. Tetapi pada

    tahun 2016 jumlah kasus DBD melonjak menjadi 201.885 kasus dengan 1.585

    meninggal dunia. Oleh karena itu DBD harus menjadi perhatian penting dan

    pengendalian vektor Aedes aegypti sangat penting dilakukan.

    Pengendalian nyamuk yang digunakan saat ini dari bahan insektisida

    golongan Pyrethroid, Karbamat dan Organophospat, karena dianggap sangat efektif,

    cepat diketahui hasilnya namun tanpa memperlihatkan dampak lingkungan. Semakin

    tingginya frekuensi penggunaan insektisida sintentik dalam kurun waktu lama dapat

    menimbulkan adanya serangga vektor yang resisten terhadap insektisida sintetik dan

    terjadinya pencemaran lingkungan serta dapat mematikan biota lainnya (non target).

    Terjadinya resistensi vektor DBD terhadap insektisida sintetik dan pencemaran

    lingkungan dipandang perlu untuk mencari insektisida alternatif.

    Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) dapat dimanfaatkan sebagai

    bahan insektisida alami. Kandungan kimia daun tembakau meliputi alkaloid, saponin,

    flavanoid, dan polifenol. Nikotin merupakan senyawa golongan alkaloid dalam

    tembakau. Tembakau kering mengandung 1% -8% nikotin. Nikotin merupakan racun

    syaraf yang bereaksi cepat dan dapat bertindak sebagai racun kontak pada serangga.

    Tanaman tembakau digunakan sebagai insektisida antara lain untuk

    mengurangi penggunaan tembakau sebagai bahan rokok dan digunakan sebagai bahan

    alami untuk insektisida salah satunya untuk penanggulangan nyamuk vektor demam

    berdarah dengue. Saat ini tanaman tembakau belum banyak digunakan sebagai

    insektisida nabati secara luas. Tembakau merupakan tanaman yang dapat

    dimanfaatkan sebagai bahan insektisida alam. Pada tahun 2016 telah dilaksanakan

    pembuatan formulasi nanoinsektisida tembakau yang diujikan terhadap nyamuk Ae.

    aegypti stadium larva. Pada tahun 2017 dilakukan uji efikasi larvasida terhadap

    nyamuk Ae. aegypti stadium pradewasa.

  • ix

    Penelitian pada tahun 2018 ini bertujuan untuk uji stabilitas formulasi

    nanoinsektisida yang paling efektif sebagai pengendali vektor demam berdarah

    dengue dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati dan mendapatkan

    bentuk formulasi nano insektisida nabati.

    Penelitian ini mempunyai beberapa tahapan, antara lain uji larvasida,

    pembuatan formulasi nanoinsektisida, uji fitokimia nanoinsektisida terhadap larva,

    serta uji toksisitas dan uji stabilitas. Hasil penelitian sebelumnya diketahui uji

    fitokimia menunjukkan tembakau mengandung saponin, kuinon, tanin, alkaloid serta

    triterpenoid. Pada tahun 2018 ini dilakukan tahapan Formulasi Nanoinsektisida dari

    Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) untuk Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti

    Stadium Pradewasa yang dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

    Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan metode eksperimental murni.

    Hasil penelitian didapatkan formulasi nanoinsektisida daun tembakau baik dan

    relative stabil pada penggunaan sebagai larvasida pengendali vektor demam berdarah

    dengue selama penyimpanan kurang dari 3 bulan. Pengukuran partikel

    nanoinsektisida daun tembakau diketahui berukuran mikro dengan ukuran nanometer

    sampai selama penyimpanan 9 bulan sehingga dapat dikatakan sebagai nanopartikel.

    Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak daun tembakau dapat dibuat sebagai

    nanoinsektisida yang mempunyai potensi sebagai insektisida nabati pengendalian

    nyamuk vektor demam berdarah dengue Aedes aegypti.

  • x

    5. ABSTRAK ABSTRAK

    Tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan tanaman yang dapat

    dimanfaatkan sebagai bahan insektisida alami. Ekstrak daun tembakau diharapkan

    dapat dibuat nanoinsektisida menjadi bahan insektisida alternatif untuk digunakan

    sebagai pengendalian Aedes aegypti vektor demam berdarah dengue. Penelitian pada

    tahun ini mempunyai kegiatan uji stabilitas nanoinsektisida ekstrak daun tembakau

    (Nicotiana tabaccum) serta uji efikasi larvasida untuk pengendalian vektor demam

    berdarah dengue. Penelitian bertujuan untuk memperoleh formulasi yang stabil dan

    efektif dari ekstrak daun tembakau sebagai insektisida nabati untuk pengendalian

    vektor demam berdarah dengue, yang dapat membunuh nyamuk Ae. aegypti, serta

    mendapatkan stabilitas nano insektisida nabati ekstrak daun tembakau dari ukuran

    partikel dan karakteristik partikel. Sintesis nanoinsektisida daun tembakau

    menggunakan metode secara kimiawi menggunakan AgNO3 dan secara fisika melalui

    ultrasonifikasi Sonicator. Uji stabilitas dilakukan selama penyimpanan 6 bulan dengan

    suhu ruang. Dilakukan uji efikasi larvasida dengan Aedes aegypti vektor demam

    berdarah dengue. Dilakukan uji pengukuran ukuran partikel dan pemetaan

    karakterisasi partikel. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Penelitian dan

    Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) dengan metode

    eksperimental murni. Pengukuran ukuran partikel dan pemetaan karakterisik

    dilakukan di Laboratorium Farmasi dan Teknik Lingkungan UII dan Laboratorium

    Fisika dan Kimia LIPI Serpong. Hasil penelitian yaitu ekstrak daun tembakau

    (Nicotiana tabacum) dapat dibuat nanoinsektisida sebagai larvasida pengendalian

    Aedes aegypti stadium pradewasa vektor demam berdarah dengue. Pengukuran

    partikel nanoinsektisida dari bulan ke 0 sampai bulan ke 6 berukuran nano relative

    stabil cenderung semakin kecil dengan ukuran partikel berkisar 49,4 – 122,3 nm.

    Efikasi daya bunuh nanoinsektisida daun tembakau terhadap vektor demam berdarah

    dengue selama penyimpanan kurang dari 6 bulan relative baik untuk efektifitas daya

    bunuh 48 jam dengan dilihat dari nilai LC50 dan LC90. Efektifitas selama 24 jam

    nanoinsektisida selama masa penyimpanan kurang dari 2 bulan relative baik.

    Pengukuran spectrophometry menunjukkan puncak pada panjang gelombang 431 nm

    dan terbentuk ikatan gugus fungsi. Foto karakteristik SEM menunjukkan morfologi

    partikel berupa kristal round face.

    Kata kunci : Nanoinsektisida, Ekstrak Tembakau, Vektor Demam Berdarah Dengue