Uji Parameter Lentur Terhadap Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi
-
Upload
zaniyah-afifah -
Category
Documents
-
view
87 -
download
8
Transcript of Uji Parameter Lentur Terhadap Kuat Tekan Beton Kinerja Tinggi
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
UJI PARAMATER LENTUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON
KINERJA TINGGI
Andi Alifuddin Dosen Teknik Sipil Universitas Muslim Indoensia, Makassar
Jln. Urip Sumiharjo Km. 05 Makassar, (0411) 443685
Abstrak
Beton suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat-
agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen
dan air membentuk suatu pasta massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan
aditif yang ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karateristik tertentu,
seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu pengerasan.
Beton mempunyai kuat tekan tinggi dapat diatur, tetapi kuat tariknya sangat rendah.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menentukan hubungan parameter lentur
terhadap kuat tekan beton kinerja tinggi, dan dibatasi pada perencanaaan dengan
mutu beton fc = 60 MPa, fc = 70 MPa, dan fc = 80 MPa dengan perhitungan mix
design menggunakan metode ACI 221.4R-93. Balok yang ditinjau adalah balok beton
tanpa tulangan (plane concrete beam). Dari hasil penelitian menunjukkan hubungan
antara kuat tekan dengan kuat lentur fr = 1,052 fc untuk beton f c = 80 MPa, fr =
0,888 fc = 70 Mpa, dan fr = 0,85 fc untuk mutu fc = 60 Mpa, menunjukkan nilai
korelasi an kuat lentur dan kuat tekan, semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya mutu beton. Seluruh mutu beton yang diteliti, memiliki nilai kuat lentur
dalam fungsi tekan fr ( fc ) yang lebih besar dari nilai yang direkomendasikan oleh
ACI 318M-99 fr = 7,5 fc psi = 0,62 fc MPa dan standar SNI 03-2847-2002 fr =
0,70 fc.
Kata kunci : Kuat tekan, kuat lentur, dan mutu beton
1. Pendahuluan
Kekuatan tekan merupakan salah satu
kinerja utama beton. Kekuatan tekan
adalah kemampuan beton menerima
gaya tekan persatuan luas. Penentuan
Kekuatan tekan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat uji tekan dan benda
uji berbentuk selinder atau kubus.
Sedangkan penentuan kuat lentur dapat
dilakukan alat uji yang sama dan benda
uji berbentuk balok. Peranan parameter
lentur terutama menyangkut masalah
retak pada kompoenen struktur beton,
khususnya akibat perubahan kadar air
dan suhu. Dan beton kinerja tinggi
biasanya digunakan pada struktur yang
mempunyai bentangan yang panjang
seperti pada perencanaan jembatan.
Kekuatan, keawetan, dan sifat beton lain
tergantung pada sifat-sifat bahan dasar,
nilai perbandingan bahan-bahannya, cara
pengadukan maupun cara pengerjaan
selama penuangan adukan beton, cara
pemadatan, dan cara perawatan selama
proses pengerasan. Beton mempunyai
kuat tekan yang tinggi dan dapat diatur,
tetapi kuat tariknya sangat rendah.
Kondisi yang demikian pada elemen
struktur yang betonnya mengalami
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
tegangan tarik maka diperkuat dengan
tulangan baja sehingga terbentuk
struktur komposit yang dikenal dengan
sebutan beton bertulang. Karateristik
dari beton harus dipertimbangkan dalam
hubungannya dengan kualitas yang
dituntut untuk suatu tujuan konstruksi
tertentu. Yang paling diharapkan dari
suatu konstruksi ialah dapat memenuhi
harapan maksimal, dengan tetap
mengikuti variasi sifat-sifat beton, dan
tidak hanya terpancang pada suatu
pandangan saja, misalnya kekuatan
harus semaksimal mungkin. Sifat-sifat
yang dimilki beton antara lain kuat
tekan, kuat tarik, kuat lentur, susut
beton, dan modulus elastisita.
2. Kuat Hancur (kuat tekan)
Pengertian kuat hancur beton adalah
kemampuan suatu beton untuk menerima
atau menahan beban pada batas
kehancurannya. Kuat hancur beton
dipengaruhi oleh sejumlah factor penting
yaitu : jenis semen dan kualitasnya, jenis
dan kondisi fisik agregat, tingkat
perawatan (curing), pengaruh suhu, dan
umur beton itu sendiri. Kuat tekan beton
diwakili oleh tegangan maksimum fc
dengan satuan N/mm2 atau MPa (Mega
Pascal). Kuat tekan umur 28 hari
berkisar antara nilai 10 - 65 Mpa. Untuk
struktur beton bertuang berkisar antara
17 - 65 MPa. Tata cara pengujian yang
umumnya dipakai adalah standar ASTM
(American Society For Testing
Materials) C39-86. Kuat tekan masing-
masing benda uji pada umur beton 28
hari akibat beban tekan maksimum pada
saat regangan beton (b) mencapai nilai
0.002, selanjutnya nilai regangan fc
akan turun dengan bertambahnya nilai
regangan sampai benda uji hancur pada
nilai mencapai 0.003 0.005. Pada
standar SNI 03 -2002 pasal 12.2.3
menetapkan bahwa rengangan kerja
maksimum yang diperhitungkan diserat
beton tekan adalah 0.003 sebagai beban
hancur.
3. Kuat Tarik
Nilai kuat tekan dan kuat tarik bahan
beton tidak sebanding lurus, setiap usaha
perbaikan kekuatan tekan hanya disertai
peningkatan kecil nilai kuat tariknya.
Menurut perrkiraan kasar, nilai kuat tarik
berkisar antara 9 % - 15 % kuat
tekannya, Nilai pastinya sulit diukur.
Pendekatan hitungan biasanya dilakukan
dengan menggunakan modulus of
repture, yaitu tegangan tarik beton yang
timbul pada pengujian hancur balok
beton polos (tanpa tulangan), sebagai
pengukur kuat tarik sesuai teori elasitas.
Kuat tarik bahan beton juga ditentukan
pengujian split cylinder yang umumnya
memberikan hasil yang baik
mencerminkan kuat tarik yang
sebenarnya. Menurut standar ASTM
C498-86 nilai pendekatan yang
diperoleh dari hasil pengujian
beulangkali mencapai kekuatan 0,5
0,6 kali fc , sehingga untuk beton
40 40 Mpa
35 35 Mpa
30 30 Mpa
25 25 Mpa
20 20 Mpa
0,001 0,002 0,003 0,004
Regangan (mm/mm)
t
e
g
a
n
g
a
n
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
mormal digunakan 0,57 fc. Apabila
kuat terlampui, benda uji terbelah
menjadi dua bagian dari ujung ke ujung.
Tegangan tarik yang timbul sewaktu
benda uji taril belah disebut sebagai split
cylinder strength, yang dihitung sebagai
berikut :
2p
fc = (1) L d
4. Kuat Lentur
Pengujian lentur balok sebenarnya
merupakan salah satu metode pengujian
untuk menghasilkan besaran kuat tarik.
Untuk batang yang mengalami lentur,
yang dipakai adalah besarnya modulus
retak (modulus repture) fc beton, meurut ACI fc = 7,5 fc psi = 0,62 fc Mpa, untuk beton berbeban normal, sedang
menurut SNI 03-2847-2002 fc = 0,70 fc. Komponen beton melentur akibat berat sendiri atau ditambahkan dengan
beban yang lain yang bekerja diatasnya.
Komponen yang mengalami lendutan
yang melebihi batasan maksimum dapat
terjadi apabila kekuatan beton tersebut
tidak memenuhi persyaratan atau factor
lainnya. Untuk menentukan besarnya
kuat lentur untuk pembebanan satu titik
sebagai berikut :
3 PL
fc = (2) 2 b h
2
Kuat lentur balok adalah kemampuan
balok beton yang diletakkan di atas dua
perletakan menahan beban dengan arah
tegak lurus terhadap sumbu benda uji,
memberikan beban secara bertahap
sampai benda uji tersebut patah.
5. Spesifikasi Benda Uji
Dalam penelitian ini digunakan benda
uji selinder dengan ukuran diameter 15
cm dan tinggi 30 cm. Balok dengan
ukuran panjang 60 cm, lebar 15 cm, dan
tinggi 15 cm. Mutu beton yang
digunakan adalah fc 60 Mpa, 70 Mpa,
dan fc 80 Mpa. Adapun jumlah benda uji
yang digunakan untuk masing-masing
mutu beton adalah selinder sebanyak 3
buah benda uji dan balok sebanyak 2
buah.
6. Perancangan Campuran Beton
(ACI Committee 211-4R-93)
a. Pemilihan nilai slump
Tabel 1 Nilai slump untuk beton dengan
dan tanpa HRWR
b. Penentuan ukuran Maksimu Agregat
Kasar
Menurut ACI 318 :
D d/5, D h/3, dan D 3C/4
Dimana : D = ukuran maksimum agregat
kasar
d = lebar terkecil diantara dua
tepi bekisting
h = tebal pelat lantai
C = jarak bersih antar
Tabel 2 Ukuran maksimum agregat
kasar
* Saat mengunakan HRWR kekuatan
beton 62 sampai 83 Mpa dapat dicapai
dengan menggunakan ukuran agregat
kasar > 25 mm.
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
b. Estimasi kebutuhan air dan udara
terperangkap
Tabel 3 Estimasi kebutuhan air dan
udara terperangkap dengan
kadar uadar 3,5
*Jumlah kebutuhan air harus
diperhitungkan faktor void agregat
halus
Void agregat halus ditentukan dengan
persamaan :
Berat isi kering agre.halus
V = 1 - x
100
Bulk specific gravity on dry
Tambahan air = (V-35%) x 4,75 kg/m3
Jadi jumlah kebutuhan air pencampur
adalah jumlah dari nilai tabel 3
ditambahkan dengan tambahan air
menurut persamaan tersebut diatas.
c. Rasio (W/c+p) untuk beton dengan
tanpa dengan HRWR
* pembacaan rasio (w/c+p) dengan
HRWR sampai dengan fc 83 Mpa.
Kuat tekan rata-rata (fc) dengan persamaan :
Fcr = ( fc + 10 Mpa) (3)
d. Penentuan jumlah kebutuhan semen
Jumlah kebutuhan semen adalah
perbandingan antara jumlah kebutuhan
air pada tabel 3 dengan rasio (w/c+p).
Perencanaan beton kinerja tinggi dengan
menggunakan metode ACI 211.4R-93
untuk mendapatkan kuat tekan fc 80 Mpa 100 Mpa. Dari hasil perhitungan perencanaan beton untuk masing-masing
kuat tekan beton fc = 60 Mpa , fc = 70 Mpa, dan fc = 80 Mpa diperoleh kebutuhan bahan per M
3 beton pada
tabel 4 sebagai berikut :
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
Tabel 4 Kebutuhan bahan adukan beton untuk benda uji silinder
Tabel 5 Kebutuhan bahan adukan beton untuk benda uji balok
7. Hasil Pengujian
a. Kuat tekan
Kuat tekan adalah kemampuan suatu
benda untuk menerima atau menahan
beban sampai pada batas kehancurannya.
Pengujian kuat tekan dengan
menggunakan mesin Compression
Testing Machine dengan kapasitas 1500
KN (150 ton).
Tabel 5 Hasil pemeriksaan kuat tekan
b. Kuat Lentur
Kuat Lentur adalah kemampuan beton
yang diletakkan pada dua pembebanan
untuk menahan gaya dengan arah tegak
lurus sumbu benda uji yang diberikan
padanya sampai benda uji tersebut pat
ah. Berdasarkan persamaan 2 diperoleh
hasil seperti pada tabel 7
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
Tabel 6 Hasil kuat tekan lentur fc 80 Mpa
Tabel 7 Hasil kuat tekan lentur fc 70 Mpa
Tabel 8 Hasil kuat tekan lentur fc 60 Mpa
c. Korelasi Antara Kuat Lentur Terhadap Kuat Tekan
Berdasarkan hasil perhitungan kuat
tekan dan kuat lentur maka dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi kuat
tekan beton maka smakin tinggi pula
kuat lentur.
Gambar 1 Hubungan Kuat lentur
terhadap kuat tekan
Jadi, hubungan anatar kuat lentur
terhadap kuat tekan adalah :
1. Untuk fc = 80 Mpa
9,5 = x fc
9,5
X =
81,43
= 1,052
fr = 1,052fc
2. Untuk fc = 70 Mpa
fr = 0,888 fc
3. Untuk fc = 60 Mpa
Fr = 0,85 fc
Dari hasil perhitungan hubungan kuat
lentur terhadap kuat tekan dengan mutu
beton fc = 80 Mpa, fc = 70 Mpa, dan fc
= 60 Mpa yang mendekati standar ACI
fr = 0,7 fc adalah beton dengan mutu fc = 60 Mpa yaitu fr = 0,85 fc.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Hubungan kuat dengan kuat lentur fr 1,052 fc untuk beton mutu fc 80 Mpa, fr = 0,888 fc untuk mutu
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011
beton fc = 70 Mpa dan fr = 0,85 fc untuk mutu beton fc = 80 Mpa.
b. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa nilai koeralasi antara kuat
lentur terhadap kuat tekan, semakin
meningkat seiring beton.
c. Seluruh mutu beton yang diteliti, memiliki kuat lentur dalam fungsi
kuat tekan { fr (fc) } yang lebih besar dari nilai yang
direkomendasikan oleh ACI 318M-
99 fr = 7,5 fc psi = 0,62 fc Mpa dan standar SNI 03-2847-2002 fr 0,70 fc.
9. Daftar Pustaka
1. ACI Committee 211.4R-93 (1993),
Guide For Selection Proportional for
High-Strength Concrete with
Portland an Fly Ash (ACI-211), ACI,
Journal Detroit, Michigan, 1993.
2. Anonim, Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton untuk Gedung, SNI
03-2847-2002.
3. Azlan Adnan, Meldi Suhardi and
Ismail M, Taib, The Mechanical
Properties of High Strength Concrete
for Box Girder Bridge Deck in
Malaysia, www.cri isseres.net
diakses 19 Mei 2010.
4. Paul Nugraha, Antoni, 2003
Teknologi Beton, Andi Offset,
Yogyakarta.
5 T. Seshadri Sekhar and P. Srinivasa
Rao, Relationship Between
Compressive, Spilt Tensile, Flexural
Stength of Self Compacted Conrete,
http://www.ripublication.com/ijrnsht
m diakses 19 Mei 2010.
-
Majalah Ilmiah Al-Jibra, ISSN 1411-7797, Vol. 12, No.39. April 2011