Uji Organoleptik

3
I. PENDAHULUAN A. Tinjauan Pustaka Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna ( Margono dkk, 1993). Cara pembuatan ikan asin sangat bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran ikan, hasil yang diinginkan, serta daerah produksinya. Pada jenis ikan besar terlebih dahulu dilakukan pembelahan dan penyiangan, sedangkan jenis ikan berukuran kecil seperti teri diasin dalam ukuran utuh. Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) cara penggaraman dalam pembuatan ikan asin, yaitu penggaraman kering, penggaraman basah, dan kombinasi keduanya. penggaraman kering dilakukan dengan cara menaburkan atau melumurkan kristal garam pada seluruh bagian ikan dan rongga perut. Penggaraman basah dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan garam jenuh, kemudian dikristalkan. Penggaraman basah sering kali diterapkan untuk ikan yang berukuran kecil misalnya teri ( Yetti, 1983).

description

-

Transcript of Uji Organoleptik

I. PENDAHULUANA. Tinjauan Pustaka Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna ( Margono dkk, 1993).Cara pembuatan ikan asin sangat bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran ikan, hasil yang diinginkan, serta daerah produksinya. Pada jenis ikan besar terlebih dahulu dilakukan pembelahan dan penyiangan, sedangkan jenis ikan berukuran kecil seperti teri diasin dalam ukuran utuh.Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) cara penggaraman dalam pembuatan ikan asin, yaitu penggaraman kering, penggaraman basah, dan kombinasi keduanya. penggaraman kering dilakukan dengan cara menaburkan atau melumurkan kristal garam pada seluruh bagian ikan dan rongga perut. Penggaraman basah dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan garam jenuh, kemudian dikristalkan. Penggaraman basah sering kali diterapkan untuk ikan yang berukuran kecil misalnya teri ( Yetti, 1983).Eucheuma spinosum merupakan salah satu jenis rumput laut dari kelas Rhodophyceae (ganggang merah). Pemanfaatan Eucheuma spinosum adalah sebagai salah satu jenis rumput laut penghasil karagenan (carragenophytes) (Winarno 1996). Pengujian organoleptik merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengujian karakteristik bahan pangan dengan menggunakan indera manusia di antaranya termasuk indera penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengar. Pengujian Organoleptik pada umumnya mengamati tentang warna, bau atau aroma, rasa dan tekstur dari sampel yang diuji (Djalal, 2008).

B. Tujuan1. Mengetahui tahapan pengujian organoleptik sesuai standar SNI2. Menentukan uji organoleptik dengan produk yang diujikan

C. Waktu dan Tempat PelaksanaanHari, Tanggal: Senin, 23 Maret 2015Waktu: 13.30 15.30Tempat: Laboratorium Teknologi Ikan, Jurusan Perikanan, Universitas Gadjah Mada

II. METODE PRAKTIKUMA. Alat dan Bahana) Alat Scoresheet Alat tulisb) Bahan Ikan asin Eucheuma spinosum Air mineralB. Cara Kerja1. Panelis diberi instruksi mengenai pegujian lembar penilaian SNI.2. Panelis diberikan sampel dan diminta untuk menguji sesuai criteria yang ada kemudian menuliskannya dalam scoresheet.

III. HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilB. Pembahasan