Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN)...

19
Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia Kesehatan Masyarakat Indonesia Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia LAPORAN KEGIATAN UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT (UKSKMI) 2014-2016 IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Transcript of Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN)...

Page 1: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia

Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia

Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia

Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia

Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia

Asosiasi Institus Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia

LAPORAN KEGIATAN

UJI KOMPETENSI SARJANA KESEHATAN

MASYARAKAT (UKSKMI)

2014-2016

IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI

KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Page 2: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan Uji Kompetensi SKM Indonesia dan Analisis Capaiannya telah disusun

melalui beberapa pertemuan oleh komite nasional dan dapat dipertanggungjawabkan dalam

implementasinya kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan

Kesehatan Masyarakat.

Jakarta, Oktober 2016

Mengetahui,

Ketua Komite Nasional UKSKMI

dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D.

Menyetujui,

Ketua Umum IAKMI Ketua AIPTKMI

dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD Bambang WIspriyono, Apt, PhD

Page 3: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembangunan seperti yang tercantum dalam Undang-undang nomor 36

tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat

hidup sehat bagi setiap warga negara sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang

optimal. Kesehatan menjadi tolok ukur dari kesejahteraan karena merupakan suatu

investasi sumber daya manusia, sehingga kesehatan seharusnya diselenggarakan secara

menyeluruh, terpadu, merata, dan dengan kualitas yang baik, serta dapat diterima dan

dirasakan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Namun hal ini tidak cukup karena

masyarakat harus diberdayakan sehingga memandirikan masyarakat. Guna mencapai

tujuan pembangunan kesehatan diperlukan upaya komprehensif baik di tingkat individu

maupun di tingkat masyarakat.

Penyelenggaraan uji kompetensi secara nasional pada tahap akhir

pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat merupakan upaya standardisasi mutu

lulusan dan penjaminan kompetensi tenaga kesehatan. Komite Nasional UKSKMI

yang merupakan tim bentukan dari IAKMI-AIPTKMI memiliki fokus pada

pengembangan uji kompetensi bagi tenaga kesehatan masyarakat dan mensyaratkan

proses ujian yang berkualitas, komprehensif, dan sesuai dengan tingkat kompetensi

yang diharapkan. Salah satu program yang dilaksanakan adalah pengembangan

sistem uji kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat menggunakan metode paper

based testing (PBT) mengacu pada Blueprint Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia.

Uji Kompetensi bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia dilakukan

berdasarkan amanat Undang - Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

dan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang kemudian

ditindaklanjuti dengan Permendikbud No.83, tentang Sertifikasi Kompetensi,

PermenKes No.46 tentang Registrasi Tenaga kesehatan serta Permenkes No.26 Tahun

2013 tentang pekerjaan dan praktek tenaga Kesehatan Masyarakat. Undang-Undang

tenaga kesehatan No.36 Tahun 2014 mengamanahkan, bahwa semua lulusan tenaga

kesehatan diharapkan melalui sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan.

Merujuk pada Permendikbud No.83 Tahun 2013 tentang Sertifikasi

Kompetensi pentingnya untuk melaksanakan Uji kompetensi sebagai Exit Exam, maka

dapat diketahui bahwa uji kompetensi dapat dilaksanakan pada tahap akhir pendidikan

sebelum dilakukan yudisium dan wisuda (sebagai exit exam), dan No.81 tahun 2014,

tentang Ijasah dan sertifikasi. Implementasi uji kompetensi sebagai exit exam akan

mengurangi dampak negatif dari banyaknya jumlah retaker saat ini, karena persiapan

uji kompetensi serta pembinaan retaker akan dilakukan langsung di bawah

tanggungjawab Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat.

Dengan demikian penjaminan mutu tenaga kesehatan masyarakat melalui uji

kompetensi menjadi sebuah standar dan kebijakan yang harus didukung oleh seluruh

pihak dalam hal ini seluruh institusi pendidikan tinggi penyelenggara program studi

kesehatan masyarakat, Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat

Page 4: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Indonesia (AIPTKMI) dan organisasi profesi dalam hal ini Ikatan Ahli Kesehatan

Masyarakat Indonesia.

1.2 Tujuan Kegiatan

Uji kompetensi program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat dilakukan untuk

penjaminan mutu proses pengelolaan pendidikan tinggi Kesehatan Masyarakat dan

Sertifikasi Lulusan yang menggunakan Ujian Berbasis Standar Nasional.

Tujuan d a r i p e l a k s a n a n u j i k o m p e t e n s i adalah: (1)

meningkatkan kemampuan SDM dalam penyelenggaraan uji kompotensi

berskala nasional, (2) meningkatkan kesiapan institusi dalam menghadapi uji

kompetensi nasional, dan (3) memberikan pengalaman bagi para peserta uji coba

untuk menghadapi uji kompetensi dan mengukur kesiapan masing masing individu.

Hasil evaluasi kegiatan i n i akan menjadi masukan bagi upaya-upaya

perbaikan pada metodologi ujian maupun pada manajemen penyelenggaraannya.

Baik uji coba maupun uji kompetensi ini juga berguna sebagai sarana bagi

AIPTKMI dan IAKMI untuk belajar mandiri dalam penyelenggaraan uji

kompetensi. Informasi hasil uji juga bermanfaat sebagai feedback bagi prodi dalam

penyelenggaraan program studi Sarjana kesehatan Masyarakat maupun bagi

mahasiswa peserta uji coba. Institusi pendidikan akan memperoleh masukan terkait

keselarasan capaian pembelajaran calon lulusannya terhadap Standar Kompetensi

Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia serta posisi institusi masing-masing

terhadap standar nasional. Para mahasiswa yang mengikuti uji coba dan uji

kompetensi mendapatkan kesempatan untuk mengukur kompetensi yang

dimilikinya sehingga dalam belajar akan lebih terarah pada pencapaian kompetensi

yang belum dimilikinya.

1.3 KPI Kegiatan

Komite Nasional UKSKMI memiliki tujuan yang spesifik yang meliputi

beberapa hal yaitu bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan uji kompetensi yang

berbasis standard nasional, mewujudkan lulusan sarjana kesehatan masyarakat yang

bermutu dan terstandar, mewujudkan institusi yang memiliki mutu akreditasi yang

meningkat, mewujudkan pendidik kesehatan masyarakat yang berwawasan uji

kompetensi sesuai dengan capaian pembelajaran dan menciptakan bank soal yang

berkualitas.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan uji kompetensi yang berbasis standard

nasional, komite nasional UKSKMI selalu berkoordinasi dengan Lembaga

Pengembangan Uji Kompetensi (LPUK) sehingga selalu ada standar dalam

pelaksanaan dari mulai awal pengembangan soal dan registrasi hinggal penyerahan

hasil dan umpan balik. Kaitannya dengan lulusan dan institusi yang bermutu dan

terstandar, komite nasional telah melaksanakan uji coba dan uji kompetensi secara rutin

sejak 2014 sehingga memiliki cukup umpan balik baik dari sisi peserta maupun

institusi untuk dapat ditindaklanjut dalam rangka perbaikan yang terus menerus.

Adapun untuk peningkatan kapasitas pendidik dan menciptakan soal yang berkualitas,

komite nasional sudah rutin dalam setiap proses uji coba maupun uji kompetensi selalu

Page 5: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

mengadakan pelatihan kapasitas bagi seluruh pendidik calon Sarjana Kesehatan

Masyarakat agar memiliki kompetensi dan wawasan yang mengacu pada kompetensi

nasional sesuai dengan KKNI dan capaian pembelajaran bidang kesehatan masyarakat.

Page 6: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB 2

PEMBENTUKAN BADAN UJI NASIONAL UNTUK PENDIDIKAN

TINGGI TENGA KESEHATAN (LPUK)

2.1 Pendahuluan tentang Program

Dalam rangka mengimplementasikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI) pada institusi penyelenggara program pendidikan Sarjana Kesehatan

Masyarakat (SKM), khususnya dalam hal menjamin mutu lulusan, diperlukan

standardisasi mutu lulusan. Untuk itu perlu diimplementasikan uji kompetensi yang

bermutu sebagai bagian dari proses evaluasi pembelajaran yang terintegrasi dalam

sistem pendidikan. Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,

keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan standar profesi. Uji

Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (UKSKMI) dikembangkan

dan diselenggarakan sebagai pemenuhan amanat Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang kemudian diikuti

oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 83 Tahun 2013

tentang Sertifikat Kompetensi dan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2013 dan Nomor

1/IV/PB/2013 tentang Uji Kompetensi bagi Mahasiwa Perguruan Tinggi Bidang

Kesehatan.

Untuk menyelenggarakan UKSKMI tersebut pada tahun 2014 Asosiasi

Institusi Pendidikan tinggi Kesehatan Masyarakatan Indonesia (AIPTKMI) dan

Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) membentuk Panitia

Nasional UKSKMI yang disebut Panitia Nasional Uji Kompetensi Sarjana

Kesehatan Masyarakat Indonesia (Panitia Nasional UKSKMI) yang kemudian

dirubah mengikuti blueprint UKSKMI yaitu Komite Nasional UKSKMI sejak tahun

2015.

2.2 Pemetaan Capaian Program Dengan Target KPI

Analisis Capaian Program

2.2.1 Analisis SWOT

Analisis Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Tantangan dalam

pencapaian program tertera sebagaimana berikut :

Kekuatan

Keterpaduan antara AIPTKMI-IAKMI yang saling bersinergis

Jumlah Prodi Kesehatan Masyarakat yang cukup banyak

Jumlah Pendidik (dosen) kesehatan masyarakat yang berkualitas sesuai

keahliannya

Kelemahan

Waktu dari masing – masing anggota yang cukup terbatas

Pengalaman melaksanakan uji kompetensi dengan format LPUK yang

masih akan terus diperbaiki

Page 7: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Kesibukan dari masing-masing anggota komite nasional UKSKMI

Kesempatan

Dukungan dari seluruh prodi kesehatan masyarakat se-Indonesia

Dukungan system baik operasional dan non operasional dari LPUK dalam

pelaksanaan program

Narasumber atau pemateri yang handal dalam persiapan hingga

pelaksanaan program

Tantangan

Anggota tim komite nasional yang berbeda institusi

Adanya amanah lain diluar sebagai tim panitia nasional

Adanya isu payung hukum pelaksanaan UKSKMI yang masih belum jelas

2.2.2 Analisis Key Success, Key Actors, dan Key Obstacle

a. Key Succes : Komitmen tinggi dari para pengurus IAKMI dan AIPTKMI

serta komite nasional

b. Key Actors : Semua mitra yang terlibat dalam pembentukan komite

nasional UKSKMI

c. Key Obstacle : Sumber Daya khususnya waktu dan dana

d. Analisis Risiko dan Implementasi Program : Kualitas dari setiap kegiatan

dan lemahnya Monitoring dan evaluasi karena kesibukan dari komite

Nasional

2.2.3 Lesson Learned dan Good Practices (termasuk isu strategis dalam

implementasi Program

Pembelajaran utama dalam komite nasional adalah diperlukannya orang

yang memang memiliki keluangan waktu dan pemahaman terhadap uji

kompetensi itu sendiri. Selain itu, proses monitoring dan evaluasi menjadi isu

utama kedepan dalam menjaga mutu UKSKMI.

2.4 Rekomendasi untuk Menjaga Keberlanjutan Program

Rekomendasi utama dalam pembentukan panitia nasional adalah untuk dapat

memilih orang yang memiliki komitmen dan waktu yang memang dikhususkan

menangani Uji Kompetensi. Proses Monitoring dan evaluasi serta rapat koordinasi rutin

harus menjadi perhatian agar maksimal dalam pencapaian yang diharapkan kedepannya.

Page 8: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB 3

PENGEMBANGAN METODOLOGI DAN MANAJEMEN UJIAN

BERBASIS STANDAR NASIONAL

3.1 Pendahuluan Tentang Program

Tujuan yang spesifik dari komite nasional yang meliputi beberapa hal yaitu

bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan uji kompetensi yang berbasis standard

nasional, mewujudkan lulusan sarjana kesehatan masyarakat yang bermutu dan

terstandar, mewujudkan institusi yang memiliki mutu akreditasi yang meningkat,

mewujudkan pendidik kesehatan masyarakat yang berwawasan uji kompetensi sesuai

dengan capaian pembelajaran dan menciptakan bank soal yang berkualitas.

Dalam upaya peningkatan sistem ujian pada pendidikan tenaga kesehatan

khususnya Kesehatan Masyarakat fokus dari komite nasional adalah memperbaiki

metodologi dan manajemen ujian berbasis nasional. Metode ujian yang telah digunakan

adalah ujian tertulis dengan Paper Based Test (PBT) dan juga pernah melakukan dengan

metode computer based testing (CBT). Untuk mempersiapkan uji kompetensi Kesehatan

Masyarakat dilaksanakan try out sebelum pelaksanaan uji kompetensi Kesehatan

Masyarakat Nasional. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah menguji coba sistem uji

kompetensi PBT secara nasional, mendapatkan gambaran motivasi institusi pendidikan

dalam ujian kompetensi nasional serta mendapatkan soal baik pasca uji sebagai persiapan

uji kompetensi.

Demi keberhasilan pelaksanaan ujian dilakukan persiapan infrastruktur pendukung

uji kompetensi. Infrastruktur tersebut terdiri atas komite nasional, Tempat Uji

Kompetensi (TUK), persiapan pengawas pusat, pengawas lokal, penanggung jawab

lokasi, tenaga administrasi, pengelolaan uji, pengelolaan materi uji, pasca uji serta

analisis hasil uji. Adapun pelaksanaan Uji Coba dan uji kompetensi telah dilaksanakan

beberapa kali sebagai berikut :

TABEL PELAKSANAAN UJI COBA DAN UJI KOMPETENSI SKM INDONESIA

NO. Waktu Pelaksanaan Tipe Ujian Metode

1 6 Desember 2014 Uji Coba PBT

2. 15 Agustus 2015 Uji Coba CBT

3 5 Desember 2015 Uji Kompetensi PBT

4 28 Mei 2016 Uji Coba PBT 5 6 Agustus 2016 Uji Kompetensi PBT

Page 9: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

3.2 Kegiatan Program

Dalam mendukung kegiatan uji coba dan uji kompetensi tersebut telah

dilaksanakan beberapa kegiatan pendahulu sebagaimana ditampilkan dalam tabel

dibawah ini :

Tabel 3.1 Kegiatan Pra Pendukung Uji Coba UKSKMI 2014

No Kegiatan Tanggal Peserta Hasil Kegiatan

1 Penelahaan &

penyempurnaan Blueprint

UKSKMI

AIPTKMI

& IAKMI

Naskah Blueprint

UKSKMI

2 Pelatihan Nasional Pelatih

Penulis dan Penelaah Soal

Uji Kompetensi Bagi Lulusan

Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia

25-26

September

2014

AIPTKMI

& IAKMI

40 Orang Tim Fasilitator

400 Soal masukan

UKSKMI

Tim panitia item review di

regional

3 Pelatihan Pelatih Penulis dan

Penelaah Soal Uji

Kompetensi Bagi Lulusan

Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia

Regional Barat

1-2 Oktober

2014

AIPTKMI

& IAKMI

Tim Penulis dan

Penelaah Soal di masing

masing regional

400 soal masukan

UKSKMI

4

Pelatihan Pelatih Penulis dan

Penelaah Soal Uji

Kompetensi Bagi Lulusan

Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia

Regional DKI Jakarta Raya

2-3 Oktober

2014

AIPTKMI

& IAKMI

Tim Penulis dan

Penelaah Soal di masing

masing regional

400 soal masukan

UKSKMI

5 Pelatihan Pelatih Penulis dan

Penelaah Soal Uji

Kompetensi Bagi Lulusan

Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia

Regional Tengah

8-9 Oktober

2014

AIPTKMI

& IAKMI

Tim Penulis dan

Penelaah Soal di masing

masing regional

400 soal masukan

UKSKMI

6 Pelatihan Pelatih Penulis dan

Penelaah Soal Uji

Kompetensi Bagi Lulusan

Sarjana Kesehatan

Masyarakat Indonesia

Regional Timur

14-15

Oktober 2014

AIPTKMI

& IAKMI

Tim Penulis dan

Penelaah Soal di masing

masing regional

400 soal masukan

UKSKMI

Page 10: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tabel 3.2 Kegiatan Pra Pendukung Uji Kompetensi UKSKMI Desember 2015

No Kegiata

n

Tanggal Peserta Hasil Kegiatan

1 Item Review Nasional 15 November

2015

8 orang

perwakilan

institusi dan

bidang

peminatan

Terpilih 180 jumlah soal

untuk Uji Kompetensi

periode Desember 2015

Tabel 3.3 Kegiatan Pra Pendukung Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI Mei 2016

No Kegiatan Tanggal Peserta Hasil Kegiatan

1 Pelatihan Item

Development Regional

Jakarta

1 - 2 April 2016 37 Orang ∑ soal yang diterima: 271

2 Pelatihan Item

Development Regional

Tengah I

4 - 5 April 2016 29 Orang ∑ soal yang diterima: 223

3 Pelatihan Item

Development Regional

Tengah II

7 - 8 April 2016 13 Orang ∑ soal yang diterima: 142

4 Pelatihan Item

Development Regional

Timur

11 - 12 April 2016 36 Orang ∑ soal yang diterima: 181

5 Pelatihan Item

Development Regional

Barat

15 - 16 April 2016 28 Orang ∑ soal yang diterima: 228

6 Pelatihan Aplikasi

SIPENA Pada Penulisan

Soal UKSKMI

22 - 23 April 2016 15 Orang

7 Item Review Nasional 9 - 10 Mei 2016 20 Orang ∑ soal yang direview :

1045

∑ soal yang diterima :

625

∑ soal yang ditolak :

420

8 Panel Expert Review 13 - 14 Mei 2016 15 Orang ∑ soal yang direview:

625

∑ soal yang diterima :

555

∑ soal yang ditolak : 70

9 Review Prosentase

Tinjauan 1

Tim IBA ∑ soal yang direview :

555

∑ soal yang diterima :

540

∑ soal yang ditolak : 15

Page 11: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tabel 3.4 Kegiatan Pra Pendukung Pelaksanaan Uji Kompetensi UKSKMI Agustus

2016

No Kegiatan Tanggal Peserta Hasil Kegiatan

1 Final Checking Soal 15 Juli

2016 8 Orang ∑ soal yang direview: 540

∑ soal yang diterima : 180

∑ soal yang ditolak : 360

Tabel 3.5 Kegiatan Saat dan Pasca Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI 2014

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta

& Institusi

Hasil Kegiatan

1 Briefing dan

Pelatihan Pengawas

Pusat Uji Coba

UKSKMI

3-4 Desember

2014

66 Peserta Terbentuknya 66 Pengawas

Pusat Pelaksanaan Uji Coba

UKSKMI

2 Pelaksanaan Uji Coba

UKSKMI

5-6 Desember

2014

7474 Peserta Telah Terlaksananya Uji

Coba UKSKMI

3 Pelatihan Calon Juri

untuk Penentuan Nilai

Batas Lulus UKSKMI

dengan PBT

18-19

Desember 2014

55 Peserta Terbentuknya Juri yang

handal untuk penentuan batas

lulus

Adanya nilai batas lulus untuk

UKSKMI

Tabel 3.6 Kegiatan Saat dan Pasca Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI Agustus 2015

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta

& Institusi

Hasil Kegiatan

1 Briefing dan

Pelatihan Pengawas

Pusat Uji Coba

UKSKMI

13 – 14

Agustus 2015

20 Peserta

dari 17

Institusi

Terbentuknya Pengawas

Pusat Pelaksanaan Uji Coba

UKSKMI

2 Pelaksanaan Uji Coba

UKSKMI

15 – 16

Agustus 2016

2880 Peserta Telah Terlaksananya Uji

Coba UKSKMI dengan

peserta hadir 2697 dari 53

institusi

Page 12: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tabel 3.7 Kegiatan Saat dan Pasca Pelaksanaan Uji Kompetensi UKSKMI Periode

Desember 2015

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta

& Institusi

Hasil Kegiatan

1 Briefing dan

Pelatihan Pengawas

Pusat UKSKMI

2 – 3 Desember

2015

27 Peserta,

21 Institusi

Terbentuknya 27 Pengawas

Pusat Pelaksanaan UKSKMI

2 Pelaksanaan

UKSKMI

4 – 5 Desember

2015

2953 Peserta,

89 Institusi

Telah Terlaksananya

UKSKMI dengan peserta

hadir 2879 orang dari 86

Institusi

3 Pelatihan Calon Juri

untuk Penentuan Nilai

Batas Lulus UKSKMI

dengan PBT

5 – 6 Januari

2016

27 Peserta

dari 26

Institusi

Terbentuknya Juri yang

handal untuk penentuan

batas lulus

Adanya nilai batas lulus

untuk UKSKMI

Tabel 3.8 Kegiatan Saat dan Pasca Pelaksanaan Uji Coba UKSKMI Periode Mei

2016

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta

& Institusi

Hasil Kegiatan

1 Briefing dan Pelatihan

Pengawas Pusat

UKSKMI

25 – 26 Mei

2016

10 Peserta,

10 Institusi

Terbentuknya 10

Pengawas Pusat

Pelaksanaan UKSKMI

2 Pelaksanaan

UKSKMI

27 – 28 Mei

2016

1200 Peserta,

56 Institusi

Telah Terlaksananya

UKSKMI

Tabel 3.9 Kegiatan Saat dan Pasca Pelaksanaan Uji Kompetensi UKSKMI Periode

Agustus 2016

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta

& Institusi

Hasil Kegiatan

1 Briefing dan Pelatihan

Pengawas Pusat

UKSKMI

3 – 4 Agustus

2016

33 Peserta, 27

Institusi

Terbentuknya 33

Pengawas Pusat

Pelaksanaan UKSKMI 2 Pelaksanaan

UKSKMI

4 – 5 Agustus

2016

4265 Peserta,

86 Institusi

Telah Terlaksananya

UKSKMI dengan peserta

hadir 4218 orang dari 85

Institusi

3 Pelatihan Calon Juri

untuk Penentuan Nilai

Batas Lulus UKSKMI

dengan PBT

19 – 20 Agustus

2016

34 Peserta dari

34 Institusi

Terbentuknya Juri yang

handal untuk penentuan

batas lulus

Adanya nilai batas lulus

untuk UKSKMI

Page 13: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tabel 3.10 Test Properties Ujicoba dan Uji Kompetensi 2014-2016

No. Tanggal Kegiatan Metode Nilai

Rata-Rata

SD Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

1. 6 Desember 2014 Uji Coba PBT Buku 1 :

35.65

Buku 2 :

40.38

Buku 1 :

14.57

Buku 2 :

15.61

Buku 1 :

61.11

Buku 2 :

67.78

Buku 1 : 11.67 Buku 2 : 13.33

2. 15 Agustus 2015 Uji Coba CBT Buku 1 :

45.96

Buku 2 :

42.60

Buku 1 :

19.74

Buku 2 :

14.79

Buku 1 :

73.33

Buku 2 :

62.22

Buku 1 : 13.89 Buku 2 : 20.00

3. 5 Desember 2015 Uji

Kompetensi

PBT 36.93 9.95 66.67 8.89

4. 28 Mei 2016 Uji Coba PBT Buku 1 :

41.04

Buku 2 :

43.67

Buku 3 :

42.83

Buku 1 :

10.99

Buku 2 :

10.41

Buku 3 :

11.12

Buku 1 :

71.11

Buku 2 :

68.33

Buku 3 :

71.67

Buku 1 :

11.11

Buku 2 :

15.56

Buku 3 :

14.44

5. 6 Agustus 2016 Uji

Kompetensi

PBT 44.68 12.37 81.11 11.67

3.3 Pemetaan Capaian Program Dibandingkan dengan Target KPI

3.4 Analisis Capaian Program

3.4.1 Analisis SWOT

Analisis Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Tantangan dalam pencapaian

program tertera sebagaimana berikut :

Kekuatan

Keterpaduan antara AIPTKMI-IAKMI yang saling bersinergis

Jumlah penulis soal dan item soal yang cukup banyak dihasilkan

Kelemahan

Kualitas penulis soal yang belum merata

Kurikulum pendidikan kesmas yang belum standar secara nasional

Jumlah penelaah dan ahli yang masih belum merata secara kompetensi

Kesempatan

Dukungan dari seluruh prodi kesehatan masyarakat se-Indonesia

Dukungan system baik operasional dan non dari LPUK dalam pelaksanaan

program

Narasumber atau pemateri yang handal dalam persiapan hingga

pelaksanaan program

Page 14: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tantangan

Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang terus berkembang

Perkembangan Program Studi Kesehatan Masyarakat yang cukup pesat

Jumlah mahasiswa kesehatan masyarakat yang terus bertambah akibat

jumlah prodi yang berkembang secara pesat

Disparitas kompetensi antara satu institusi satu dengan yang lain

Wilayah geografis yang berbeda di setiap daerah asal institusi pendidikan

tinggi kesehatan masyarakat sehingga akan menyulitkan dalam penentuan

metode ujian khususnya CBT

3.4.2 Analisis Key Success, Key Actors, Key Obstacle dan Analisis Risiko dan

Implementasi Program

a. Key Succes : Komitmen tinggi dari seluruh stakeholder

b. Key Actors : Semua mitra yang terlibat pengembangan Metode dan Soal

Uji

c. Key Obstacle : Disparitas kompetensi antara dosen ataupun institusi

d. Analisis Risiko dan Implementasi Program : Kualitas dan kuantitas metode

dan soal yang diujikan

3.4.3 Lesson Learned dan Good Practices (termasuk isu strategis dalam

pelaksanaan program)

Pembelajaran yang menjadi isu strategis pasca pelaksanaan uji adalah

untuk terus meningkatkankapasitas institusi pendidikan prodi kesmas agar

lulusannya khususnya Sarjana mampu untuk mencapai kompetensi nasional yang

telah ditetapkan. Selain itu, pengambangan soal yang baik juga perlu mendapat

perhatian agar mencapai target sasaran serta mulai diperlukan pengembangan

system secara online agar lebih memudahkan dalam hal pelaksanaan uji.

3.5 Rekomendasi untuk Menjaga Keberlanjutan Program

Rekomendasi utama dalam menjaga keberlanjutan program adalah dengan

menjaga tim yang sudah ada untuk terus berkembang dan meningkatkan kapasitas

sehingga program dapat berjalan dengan labih baik kedepannya. Selain itu, perlu adanya

regenerasi dalam tubuh komite nasional sehingga semakin banyak yang mampu dan

faham dalam proses uji kompetensi SKM ini. Tambahan lainnya adalah pengembangan

system uji dengan metode CBT menjadi salah satu rekomendasi yang harus mulai

diujikan kedepannya agar capaian peserta lebih luas. Adapun pengembang soal, penulis

soal, dan penelaah soal juga harus terus dikembangan agar program dapat terus berlanjut

kedepannya.

Page 15: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB 4

PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN BANK SOAL UNTUK MENDUKUNG

UJIAN BERSTANDAR NASIONAL

4.1 Pendahuluan Tentang Program

Untuk mengembangkan sistem Uji Kompetensi harus didukung oleh adanya sistem

jaringan Bank Soal Nasional yang kredibel dan akuntabel sehingga securitas dan

pengelolaan dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, mulai tahun 2012 dikembangkan

aplikasi SIPENA untuk pengelolaan Bank Soal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

dilakukan pengembangan sistem jaringan dengan menyelenggarakan pelatihan atau

workshop untuk peningkatan kemampuan pengelola Bank Soal ditingkat nasional

kemudian disosialisasikan ke tingkat regional.

4.2 Kegiatan Program

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan jaringan soal

untuk mendukung ujian berstandar nasional adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kegiatan Pengembangan Sistem Jaringan Soal

No Kegiatan Tanggal ∑ Peserta &

Institusi

Hasil Kegiatan

1 Item Review Nasional I 30-31

Oktober

2014

51 peserta ∑ soal yang direview: 603

∑ soal yang diterima : 391

∑ soal yang ditolak : 212

2 Item Review Nasional

II

5-6

November

2014

49 Peserta ∑ soal yang direview: 730

∑ soal yang diterima : 398

∑ soal yang ditolak : 332

3 Pelatihan Aplikasi

SIPENA Pada

Penulisan Soal UKAI

13-14

November

2014

37 Peserta

3 panitia

IBA institusi terlatih

menggunakan program

SIPENA

4 Panel Expert Review 17-18

November

2014

27 Peserta ∑ soal yang direview: 762

∑ soal yang diterima : 362

∑ soal yang ditolak : 400

5 Pelatihan Item

Development Regional

Jakarta

1 - 2 April

2016 37 Orang ∑ soal yang diterima: 271

6 Pelatihan Item

Development Regional

Tengah I

4 - 5 April

2016

29 Orang ∑ soal yang diterima: 223

7 Pelatihan Item

Development Regional

Tengah II

7 - 8 April

2016 13 Orang ∑ soal yang diterima: 142

Page 16: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

8 Pelatihan Item

Development Regional

Timur

11 - 12

April 2016 36 Orang ∑ soal yang diterima: 181

9 Pelatihan Item

Development Regional

Barat

15 - 16

April 2016 28 Orang ∑ soal yang diterima: 228

10 Pelatihan Aplikasi

SIPENA Pada

Penulisan Soal

UKSKMI

22 - 23

April 2016 15 Orang

11 Item Review Nasional 9 - 10 Mei

2016 20 Orang ∑ soal yang direview : 1045

∑ soal yang diterima : 625

∑ soal yang ditolak : 420

12 Panel Expert Review 13 - 14

Mei 2016 15 Oarng ∑ soal yang direview: 625

∑ soal yang diterima : 555

∑ soal yang ditolak : 70

13 Final Checking 15 Juli

2016 8 Orang

4.3 Pemetaan capaian program dibandingkan dengan target KPI

4.4 Analisis capaian program:

4.4.1 Analisis SWOT

Analisis Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Tantangan dalam pencapaian

program tertera sebagaimana berikut :

Kekuatan

Adanya Koordinator IBA di setiap regional

Pengelolaan bank soal sudah menggunakan aplikasi software yang aman

Sudah banyak tenaga pendidik yang mampu menjadi IBA secara mandiri

Kelemahan

Tidak semua regional dapat mengikuti IBA dan terpapar aplikasi SIPENA

Update Software terhadap pengelola bank soal belum merata

Belum adanya IBA institusi di semua institusi pendidikan tinggi kesmas

Kesempatan

Banyaknya jumlah prodi kesmas di seluruh Indonesia

Banyaknya jumlah dosen kesmas di Indonesia sehingga memungkinkan

banyaknya soal yang dibuat untuk diinput ke IBA dan menjadi IBA

regional ataupun institusi

Page 17: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

Tantangan

Masih banyak soal yang belum tereview dengan baik

Belum adanya strukturisasi IBA hingga tingkat paling rendah dalam hal ini

institusi

4.4.2 Analisis Key Success, Key Actors, Key Obstacle dan Analisis Risiko dan

Implementasi Program

a. Key Succes : Komitmen tinggi dari seluruh stakeholder

b. Key Actors : Semua mitra yang terlibat pengembangan jaringan bank soal

c. Key Obstacle : belum semua dosen terpapar aplikasi SIPENA

d. Analisis Risiko dan Implementasi Program : produktivitas dalam penulisan

soal belum dilakukan sepenuhnya oleh yang sudah dilatih dan IBA harus bisa

menguasai IT untuk mengatasi kendala berkaitan dengan penggunaan

software/aplikasi program.

4.5 Lessons learned dan good practices (termasuk isu strategis dalam implementasi

program)

Pembelajaran dalam pengembangan jaringan bank soal adalah diperlukan system

yang tersusun hingga level terendah. Kemudian penguatan bank soal melalui proses

pelatihan hingga tingkat regional dan institusi.

4.6 Rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan program

Pengembangan sistem jaringan bank soal.

Pelatihan pengelola bank soal terutama ditingkat regional, sehingga program

pengembangan soal uji kompetensi ditingkat regional dapat dikelola dengan baik.

Menyelenggaraan kegiatan item development dan item review di tingkat

regional/lokal secara berkala.

Sering dilakukan uji coba soal untuk memperbanyak jumlah soal yang masuk ke IBA.

Penyebarluasan pedoman item development untuk setiap institusi dan mendorong

penggunaan pedoman tersebut untuk pembuatan soal-soal ujian.

Page 18: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB 5

RENCANA TINDAK LANJUT

Beberapa rencana tindak lanjut kedepannya dari komite nasional uji kompetensi kesehatan

masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi secara keseluruhan dari awal hingga akhir kegiatan untuk merumuskan

beberapa hal

2. Persiapan untuk pelaksanaan uji coba dan uji kompetensi 2016-2 dengan mengacu

pada hasil evaluasi pada Uji coba dan uji kompetensi 2016-1 sebelumnya.

3. Strukturisasi ulang kepanitiaan untuk membagi beban pekerjaan mengingat ada

beberapa SDM yang sudah cukup tinggi amanahnya.

4. Menyusun kembali RAB untuk pelaksanaan tahap berikutnya

5. Penyebaran hasil uji kompetensi 2016-1 kepada seluruh institusi yang mahasiswanya

mengikuti uji kompetensi

Page 19: Uji Kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia ... · tahun 2009 tentang Kesehatan (SKN) adalah terwujudnya kemampuan untuk dapat ... mewujudkan institusi yang memiliki mutu

BAB 6

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai bahan evaluasi untuk keberlanjutan program

berikutnya.