Uji Impact

5
1. Uji Impact (Tumbukan) Uji pukul takik (impact test) Pengujian dilakukan pada cuplikan bertakik V yaitu untuk mengetahui temperatur kritis/transisi ulet-getas suatu bahan sebagai akibat pemanasan atau pengaruh radiasi. Pada proses tumbukan, dapat dihitung kerja tumbukan yang diterima W, yakni kerja karena perubahan bentuk dari benda uji sampai mencapai munculnya kepatahan. Kekuatan tumbukan dimana, W S = W/A dimana A adalah penampang patah dan W adalah kerja tumbuk. W S adalah besaran yang mengontrol karakteristik bahan kerja (keliatan, pengukuran tegangan dan regangan). Dapat dibedakan: a. Kekuatan tumbuk takik W, juga disebut keliatan tumbukan takik (dulu simbolnya a K ) Besaran yang ditimbulkan dalam percobaan pendulum tumbukan atas sebuah batang uji takik. Bagian utama dari W K selain kekuatan statis dan kepekaan terhadap takik adalah daya perubahan bentuk plastis. Dengan jatuhnya suhu, W K akan menurun untuk baja, juga disebabkan oleh perlakuan panas yang tidak cocok. W K juga bergantung kepada bentuk dan besarnya benda uji. b. Kekuatan tumbuk kekal, misalnya W K 10 6 , adalah kerja tumbuk yang dapat ditahan setelah ditumbuk 10 6 kali. Menurut LEHR ini proporsional dengan s 2 bw , jadi juga dapat dievaluasi untuk perhitungan kekuatan. c. Frekuensi tumbukan kekal adalah jumlah tumbukan yang dapat ditahan sampai terjadinya patah pada kerja tumbuk yang konstan. 2. Uji Kekerasan Brinell Kekerasan brinell HB = F/A. Ini ditentukan dengan menekan sebuah peluru dengan gaya F yang akan meninggalkan bekas dengan diameter d, yang luasnya A. Gaya tekan F dipilih sedemikian sehingga d besarnya 0,2 sampai 0,5 diameter peluru HB biasanya dinyatakan dalam kp/mmm 2 . Contoh: 440 HB 5/250/30 berarti: kekerasan brinell 440 yang diperoleh dari peluru 5 mm, gaya tekan 2451 N dan selama pembebanan 30 detik. Angka-angka pedoman: - Untuk baja-C dan baja tuang C dipijarkan (s B = 300 – 1000 N/mm 2 ) berlaku s B » 3,6 HB N/mm 2 .

Transcript of Uji Impact

Page 1: Uji Impact

1. Uji Impact (Tumbukan)Uji pukul takik (impact test) Pengujian dilakukan pada cuplikan bertakik V yaitu untuk mengetahui temperatur kritis/transisi ulet-getas suatu bahan sebagai akibat pemanasan atau pengaruh radiasi.Pada proses tumbukan, dapat dihitung kerja tumbukan yang diterima W, yakni

kerja karena perubahan bentuk dari benda uji sampai mencapai munculnya kepatahan.Kekuatan tumbukan dimana, WS = W/A dimana A adalah penampang patah dan

W adalah kerja tumbuk. WS adalah besaran yang mengontrol karakteristik bahan kerja (keliatan, pengukuran tegangan dan regangan). Dapat dibedakan:a.    Kekuatan tumbuk takik W, juga disebut keliatan tumbukan takik (dulu simbolnya aK)Besaran yang ditimbulkan dalam percobaan pendulum tumbukan atas sebuah batang uji takik. Bagian utama dari WK selain kekuatan statis dan kepekaan terhadap takik adalah daya perubahan bentuk plastis. Dengan jatuhnya suhu, WK akan menurun untuk baja, juga disebabkan oleh perlakuan panas yang tidak cocok. WK juga bergantung kepada bentuk dan besarnya benda uji.b.    Kekuatan tumbuk kekal, misalnya WK 10

6, adalah kerja tumbuk yang dapat ditahan setelah ditumbuk 106 kali. Menurut LEHR ini proporsional dengan s2

bw, jadi juga dapat dievaluasi untuk perhitungan kekuatan.c.    Frekuensi tumbukan kekal adalah jumlah tumbukan yang dapat ditahan sampai terjadinya patah pada kerja tumbuk yang konstan.2.    Uji Kekerasan Brinell

Kekerasan brinell HB = F/A. Ini ditentukan dengan menekan sebuah peluru dengan gaya F yang akan meninggalkan bekas dengan diameter d, yang luasnya A. Gaya tekan F dipilih sedemikian sehingga d besarnya 0,2 sampai 0,5 diameter peluru HB biasanya dinyatakan dalam kp/mmm2.Contoh:  440 HB5/250/30 berarti: kekerasan brinell 440 yang diperoleh dari peluru 5 mm, gaya tekan 2451 N dan selama pembebanan 30 detik.

Angka-angka pedoman:-      Untuk baja-C dan baja tuang C dipijarkan (sB = 300 – 1000 N/mm2) berlaku sB » 3,6 HB N/mm2.-         Untuk baja Cr-Ni dipijarkan (sB = 650 – 1000 N/mm2) sB = 3,4 HB N/mm2.

Beban (untuk logam dengan logam dasar besi 3000 kg untuk 10 detik untuk logam non besi, lunak sekitar 500 kg selama 30 detik). Yang digerakkan dengan alat tekan hidrolik yang dimonitor oleh tegangan pada permukaan logam halus dari jenis logam yang dikeraskan dengan baja yang berdiameter 1 cm. Proyeksi diameter pada permukaan logam uji dikalkulasikan, luas baloknya. Nilai kekerasan dari brinell adalah sama pada luasan ini, yakni beban dibagi dengan luas:

Terdapat beberapa pembatas untuk sifat-sifat standar:a.    Tidak dipakai logam uji yang terlampau keras, untuk logam uji lebih dari 480 Brinell Hard Number, dipakai indentor khusus dari lungsten karbida atau bola intan.b.    Identifikasi bukanlah hanya memberikan tanda, namun bahan uji keraslah mempunyai ketebalan cincin 1 inci agar bisa diuji.c.    Tes hendaklah tidak dilakukan dekat-dekat dari tepi, sebab struktur logam bagian tepi sudah terkena gergaji atau panas cutting touch.d.    Untuk logam uji yang sangat lemah, dipakai beban serta bola baja yang kecil dengan rasio P/D2 yang telah distandarisasi untuk tes-tes.

Page 2: Uji Impact

Pada kebanyakan dalam praktek untuk pekerjaan kontrol produksi, bahan adalah diukur dari kedalaman indentasi, karena kedalaman mempengaruhi diameter.

3.    Uji Kekerasa Rock WellBahan standar kecil yang diberikan untuk menekan indentor pada permukaan

dari logam, dan kemudian beban standar besar yang dipakai yang menggantikannya dengan perbedaan sistem batang penekan.

Ukuran kekerasan untuk kedalaman dari indentasi disebabkan oleh beban besar yang bisa diamati dengan skala pengukur. Angka penunjukkan naik sesuai dengan kekerasan. Indentor yang dipakai adalah dari bola baja keras atau kerucut intan yang disebut konis berpuncak yang berbentuk konis dan mempunyai puncak. Pemilikan indentor seperti halnya untuk beban besar, tergantung kepada kekerasan dari logam yang dites.

4.    Uji Kekerasan VickersBeban dari 5 hingga 100 kg yang diletakkan pada indentor yang berbentuk

piramida bersudut 136o. Pembebanan dipilih dalam hubungan kekerasan dan ketebalan bagian-bagian ukuran kekerasan dieskpresikan sebagai DPH, yang diperoleh membagi beban tiap satuan luas, seperti diberikan pada panjang diagonal dari bekas penekan. Indentornya dipakai intan berbentuk piramida.

Referensi:Niemann, G. (1999). Elemen Mesin, Jilid I, Disain dan Kalkulasi dari Sambungan, Bantalan dan Poros, (Alih Bahasa: Ir. Anton Budiman), Jakarta: Erlangga.

Suharto, Ir. (1995). Teori Bahan dan Pengaturan Teknik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Uji mulurCreep merupakan suatu mekanisme deformasi materialdalam bentuk peregangan/ pemuluran yang disebabkanoleh tegangan yang statis (konstan) walaupun masihdibawah yield stress dan terjadi pada temperatur tinggi(minimal 40 % dari temperatur melting/ 0,4 Tm).

Creep terjadi pada beban di temperatur yang tinggi.Boiler, gas turbine engine dan oven adalah beberapakomponen sistem yang sangat rentan terhadap creep.

Patahan akibat creep lebih bersifat ductile, dan dapatberupa transgranular dan intergranular. Pada kurva creep ideal, kemiringan (slope) pada kurvatersebut dinyatakan sebagai

laju creep (creep rate).

Page 3: Uji Impact

TAHAP MEKANISME CREEP1 PrimaryCreepMerupakan tahap awal proses deformasi akibat mekanismecreep. Pada tahap ini laju creep akan terhambat akibat terjadinyapengerasan regang (strain hardening) dari material ketika akanmengalami deformasi.2 Secondary/ Steady-Rate CreepPada tahap ini terjadi hubungan linear konstan antaraperegangan (I) dengan waktu (t). Tahap ini merupakanberlangsung paling lama dalam tahap perpatahan creep. Terjadiproses kesetimbangan antara strain hardening dengan prosespemulihan dari material (recovery/ softening).3 Tertiary CreepMerupakan tahap akhir dalam tahap perpatahan akibat creep.Pada tahap ini terjadi pengurangan efektif pada luas penampanglintang material yang disebabkan oleh penyempitan setempat(necking) atau pembentukan rongga internal.

MEKANISME CREEP Secara mikroskopis, terjadinya creep disebabkan olehpergerakan atom-atom secara

difusi akibat pemberiantegangan pada temperatur operasi yang tinggi. Peningkatan temperatur tinggi juga akan mengakibatkanmobilitas dislokasi yang lebih

besar dikarenakanmeningkatnya energi aktivasi atom-atom tersebut.

Uji lelah Istilahfatikberlakupadalogamyangmengalamiteganganfariabelperiodicdengannila

itertentu(dibawahteganganluluh)menghasilkanperubahanpadasifatmekanik ContohKegagalanfatikporosmotor,baut,pegas,rodagigi,relkereta,kawatbaja,komp

onenmobil,komponenpesawatdll.

Mekanisme Perpatahan FatikFatik merupakan´three-stage processesµmeliputi :1. Crack initiation2. Propagation3. Final failure stage

Perlakuan fatik secara umum dibagi menjadi 3aspek, yaitu :1.Pertimbangan engineering2.Aspek metalurgi3.Perubahan struktur dan atom dalam skalamikro

Page 4: Uji Impact

AspekMetalurgio Inisiasiperpatahanfatikbiasanyadimulaidipermukaanataudekatpermukaanl

ogamdarihasilslipo (presipitasatauinklusi)makaretakandapatterinisiasipadadaerahtersebuto Selanjutnyaterjadiperambatanretakakibattegangansikliko akhir patah getas