LAPORAN PRAKTIKUM UJI PENERIMAAN (HEDONIK & MUTU HEDONIK).docx
Uji Hedonik Warna Minuman Isotonik
-
Upload
dina-crownia -
Category
Documents
-
view
55 -
download
4
Transcript of Uji Hedonik Warna Minuman Isotonik
A. Uji Hedonik Warna Minuman Isotonik
Warna merupakan refleksi cahaya pada permukaan bahan yang ditangkap oleh
indera penglihatan dan ditransmisi dalam sistem syaraf. Warna mempengaruhi
penerimaan suatu bahan pangan, karena umumnya penerimaan bahan yang pertama
akan dilihat adalah warna. Warna yang menarik akan meningkatkan penerimaan
produk.
Pada kegiatan praktikum ini, dilakukan pengujian uji hedonik terhadap warna
pada keenam minuman isotonik produk dari enam kelompok. Panelis disediakan
enam contoh uji minuman isotonik dengan kode berbeda yaitu, “ABC” [Kelompok
3], “DEF” [Kelompok 2], “GHI” [Kelompok 6], “JKL” [Kelompok 4], “MNO”
[Kelompok 1], dan “PQR” [Kelompok 5]. Panelis diminta untuk menilai warna dari
keenam sampel minuman isotonik tersebut lalu memberikan penilaian berupa “suka”
atau “tidak suka” terhadap warna minuman isotonik tersebut pada kolom respon form
uji. Adapun skala hedonik atau skala numerik yang diberikan, yaitu sangat suka [7],
suka [6], agak suka [5], netral [4], agak tidak suka [3], tidak suka [2], dan sangat
tidak suka [1].
Berdasarkan hasil penilaian dari segi parameter warna minuman isotonik pada
Tabel 1, dapat dikatakan bahwa minuman isotonik kode “JKL” paling disukai
diantara warna minuman isotonik yang lain karena memiliki penilaian tertinggi, yaitu
5.21 dengan skala kriteria penilaian antara [agak suka] dan [suka] sedangkan
penilaian terkecil terletak pada minuman isotonik kode “PQR” yaitu 4.25. Setelah
dilakukan uji hedonik, kemudian dilakukan perhitungan sidik ragam untuk
mengetahui apakan keenam sampel minuman isotonik memiliki warna yang berbeda
nyata atau tidak.
Berdasarkan hasil perhitungan sidik ragam parameter warna pada Tabel 4,
dapat dilihat bahwa Fhitung sampel memiliki nilai 5.20. Jika dibandingkan dengan Ftabel,
nilai Fhitung lebih kecil daripada Ftabel 1%, yaitu 3.02 dan 5%, yaitu 2.21 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pada uji hedonik minuman isotonik dengan parameter warna
dikatakan memiliki warna yang berbeda nyata. Untuk mengetahui tingkat kemanisan
mana yang sama atau lebih dari yang lain, diperlukan analisis lebih lanjut dengan uji
Duncan karena Fhitung sampel mendapat tanda sebanyak dua bintang (**).
Pada analisis uji Duncan dilakukan pengurutan terhadap rata-rata respon
sampel dari yang terbesar sampai terkecil yaitu minuman isotonik JKL, minuman
isotonic GHI, minuman isotonik PQR, minuman isotonik MNO, minuman isotonik
DEF dan minuman isotonik ABC. Kemudian diambil nilai range dari Tabel Harga
Nisbah F Duncan Tingkat 5% (menggunakan db galat) yang akan digunakan untuk
mencari nilai LSR. Nilai LSR digunakan untuk membandingkan dengan selisih rataan
dua sampel.
Berdasarkan hasil analisis uji Duncan dapat diketahui bahwa apabila selisih
rataan antara kedua sampel minuman isotonik lebih kecil dari nilai LSR menunjukkan
bahwa kedua sampel memiliki persamaan warna minuman isotonik. Hal tersebut
menandakan bahwa minuman isotonik JKL memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik GHI. Minuman isotonik JKL memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik PQR. Minuman isotonik JKL memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik MNO. Minuman isotonik GHI memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik PQR. Minuman isotonik GHI memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik MNO. Minuman isotonik GHI memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik DEF. Minuman isotonik GHI memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik ABC. Minuman isotonik PQR memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik GHI. Minuman isotonik PQR memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik MNO. Minuman isotonik PQR memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik DEF. Minuman isotonik PQR memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik ABC. Minuman isotonik MNO memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik DEF. Minuman isotonik MNO memiliki persamaan warna dengan
minuman isotonik ABC dan minuman isotonik DEF memiliki persamaan warna
dengan minuman isotonik ABC.
Selain itu bahwa apabila selisih rataan antara kedua sampel minuman isotonik
lebih besar dari nilai LSR menunjukkan bahwa warna pada kedua sampel berbeda
sangat nyata. Hal tersebut menandakan bahwa minuman isotonik JKL memiliki
perbedaan warna dengan minuman isotonik DEF. Sedangkan minuman isotonik JKL
memiliki perbedaan warna dengan minuman isotonik ABC. Adanya perbedaan yang
sangat nyata dipengaruhi oleh penambahan essence pada minuman isotonik JKL dan
minuman isotonik DEF serta ABC. Minuman isotonik JKL menggunakan essence
jeruk yang menimbulkan warna oranye sedangkan minuman isotonik DEF
menggunakan essence leci yang menimbulkan warna putih keruh serta minuman
isotonik ABC menggunakan essence strawberry yang menimbulkan warna merah.
Essence merupakan Bahan Tambahan Pangan yang berfungsi untuk
menambah cita warna, rasa dan aroma pada minuman isotonik. Essence yang
ditambahkan pada minuman isotonik adalah essence strawberry, orange, lychee.
Essence mengandung senyawa organik yang memiliki warna, rasa dan aroma yang
mirip dengan buah aslinya.
Warna pada essence dipengaruhi oleh warna buah yang dikandungnya.
Berbagai macam warna pada makanan itu berasal dari senyawa alamiah (pigmen)
yang merupakan senyawa fitokimia. Suatu bahan pangan sebenarnya terdiri dari
berbagai jenis pigmen, namun warna yang akhirnya muncul adalah warna pigmen
yang paling dominan diantara yang lainnya.
Sebuah warna dihasilkan karena adanya kemampuan ikatan kimia suatu
pigmen untuk menyeleksi gelombang cahaya yang diserap dan dipantulkan. Warna
merah pada buah strawberry dipengaruhi oleh pigmen warna antisionin.
Antosianin adalah zat penyebab warna merah, ungu, dan biru (Ayu, 2012). Pigmen
warna yang terdapat pada buah jeruk adalah zat karoten yaitu xantopyll yang
umumnya menghasilkan warna kuning, Xanthopyll banyak terdapat pada jeruk,
nanas, melon, pir, timun suri, jagung, telur, kunyit, dll. Sedangkan warna putih pada
leci tidak memiliki pigmen yang memantulkan warna tertentu sehingga semua warna
yang masuk ke dalam bahan tersebut dipantulkan semua yang menyebabkan
munculnya warna putih (Arga, 2010).
Arga. 2010. Makanan Warna-Warni. http://argakencana.blogspot.com [1 Juni 2013]
Ayu. 2012. Antosianin. http://ayurahayu.blogspot.com [1 Juni 2013]