Uji Emisi Kendaraan

download Uji Emisi Kendaraan

of 10

Transcript of Uji Emisi Kendaraan

Uji Emisi Kendaraan BermotorOleh tiyokuncoro

PERLUNYA DILAKUKAN UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH DKI JAKARTA I. LATAR BELAKANG Masalah polusi memang sudah menjadi hal yang sering kita bicarakan dan kita bahas, darimana saja sumber polusi itu, apakah dampak yang ditimulkan dari polusi, bagaimana cara menanggulangi dampak dari polusi dan juga peran pemerintah dan juga masyarakat dalam menanggapi masalah yang satu ini ? Apalagi masalah polusi yang diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat dan yang lainnya. Jika mau jujur saja kendaraan bermotor, sebagai alat transportasi memberi kontribusi sebesar 70 persen dalam pencemaran udara di Jakarta. Sedangkan, sisanya 30 persen, adalah sumbangan dari industri, rumah tangga, dan sumber pencemaran udara lain. Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor sangat memprihatinkan dan telah menyebabkan penurunan kualitas udara dan daya dukung lingkungan. II. TUJUAN Menjadikan kualitas udara di wilayah DKI Jakarta kembali bersih dan sehat terbebas dari polusi udara. III. HAMBATAN DAN PERMASALAHAN Mengenai hambatan dan permasalahan yang dihadapi kota Jakarta sekarang ini akibat dari kendaraan bermotor antara lain : 1. Meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya menyebutkan bahwakecelakaan yang melibatkan sepeda motor terdiri atas 3.522 kasus pada 2007. Dari kasus sebanyak itu terdapat korban meninggal dunia 719 orang, luka berat 1.703 orang, dan luka ringan 2.454 orang. Sebanyak 68 persen kecelakaan lalu lintas dialami oleh kendaraan roda dua. Angka kecelakaan akibat kendaraan bermotor :

Januari-Desember 2007 3.522 kasus

Januari-April 2008 1.512 kasus

Sumber : Ditlantas Polda Metro Jaya Kerugian materiil akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya pada 2007 mencapai Rp 4,2 miliar. Kecelakaan itu sebagian besar dialami pengendara sepeda motor. Kecelakaan tersebut mengakibatkan pengendara luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia. Sedangkan kerugian materiil dari Januari hingga April 2008 sudah mencapai Rp 2,27 miliar. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas disebabkan ketidakdisiplinan pengguna kendaraan. Hal itu terlihat dari peningkatan angka kecelakaan lalu lintas dalam beberapa tahun terakhir ini. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua dari Januari hingga April 2008 sudah sebanyak 1.512 kasus. Jumlah tersebut diperkirakan akan membengkak menjadi 6.000 kasus pada akhir 2008 nanti. Kecelakan paling sering terjadi di Jakarta Timur dengan 207 kasus. Korban meninggal sudah sebanyak 296 orang. 2. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor roda dua yang terus bertambahdan tidak diimbangi dengan lebar jalan. Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Metro Jaya diperoleh data jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta Data jumlah kendaraan bermotor roda dua di Jakarta : Tahun 2007 67.963.300 Tahun 2008 386.252.622

Sumber : Ditlantas Polda Metro Jaya 3. Meningkatnya Polusi Udara Diketahui, gas-gas rumah kaca (green house gas) seperti CO 2 , CH 4 , N 2 O, HFCS, PFCS, SF 6 telah meningkat secara dramatis belakangan ini. CO 2 misalnya sebagai salah satu emisi rumah kaca menunjukkan jumlah di atmosfer telah meningkat secara drastic dalam beberapa decade terakhir. Penyebabnya tiada lain adalah tingginya penggunaan bahan bakar fosil seperti pemakaian bahan bakar minyak pada kendaraan bermotor,menempatkan CO 2 sebagai gas yang paling berperanan dalam mendorong terjadinya pemanasan global. Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994, pencemaran udara merupakan pembunuh kedua bagi anak balita di Jakarta, 14% bagi seluruh kematian balita seluruh Indonesia dan 6% bagi seluruh angka kematian penduduk Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota dengan kualitas terburuk ketiga di dunia.

Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan terakumulasi dari hari ke hari. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat pada berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara berbeda-beda antarindividu. Populasi yang paling rentan adalah kelompok individu berusia lanjut dan balita. Menurut penelitian di Amerika Serikat, kelompok balita mempunyai kerentanan enam kali lebih besar dibandingkan orang dewasa. Kelompok balita lebih rentan karena mereka lebih aktif dan dengan demikian menghirup udara lebih banyak, sehingga mereka lebih banyak menghirup zat-zat pencemar. 4. Mengganggu kesehatan Akibat paling buruk pada lingkungan adalah terjadinya perubahan suhu secara global (global warming). Radiasi sinar ultraviolet juga akan berpengaruh pada kesehatan manusia. Seperti timbulnya penyakit kanker kulit, katarak, dan pelemahan sistem daya tahan tubuh. Saat ini lapisan ozon terus mengalami penipisan karena banyak terdapatnya zat-zat pencemar udara yang beredar di atmosfer. Zat- zat pencemar udara yang sangat berperan dalam proses penipisan lapisan ozon dikenal dengan ODS (Ozone Depleting Substances) diantaranya; Chlorofluorocarbons (CFCs), Hydrochlorofluorocarbons (HCFCs), Halons, Methyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform. Zat-zat yang berbahaya dari emisi kendaraan : Mengenai kandungan-kandungan yang berbahaya dalam emisi gas buang kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut:y y y y y y

CO (Karbon monoksida) HC (Hidrokarbon) NOx (Nitrogen Oksida) So (Sulfur Oksida) Pb (Timbal) Pm (Debu atau partikel halus)

Semua zat-zat tersebut akan menjadi sangat berbahaya ketika dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan. Baku mutu emisi kendaraan bermotor sudah diatur pada keputusan menteri lingkungan hidup no.35 tahun 1993, atau bisa juga dilihat diMEB (Mitra Emisi Bersih) Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam

(Pb), suspended particulate matter (SPM), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu di Jakarta. Sektor industri merupakan sumber utama dari sulfur dioksida. Di tempat-tempat padat di Jakarta konsentrasi timbal bisa 100 kali dari ambang batas. Tahun 1999, konsumsi premium untuk transportasi mencapai 11.515.401 kilo liter [Statistik Perminyakan Indonesia, Laporan Tahunan 1999 Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi]. Dalam setiap liter premium yang diproduksi, terkandung timbal (Pb) sebesar 0,45 gram sehingga jumlah Pb yang terlepas ke udara total sebesar 5.181,930 ton. Dengan pertumbuhan penjualan mobil dan sepeda motor sebesar 300% dan 50% diperkirakan tahun 2001 polusi akibat timbal (Pb) meningkat. Menurut penelitian Jakarta Urban Development Project, konsentrasi timbal di Jakarta akan mencapai 1,7-3,5 mikrogram/meter kubik (g/m3) pada tahun 2000. IV. Pemecahan Masalah Menjadi Tanggung Jawab Siapa Pelakasana Uji Emisi Kendaraan Bermotor Roda Dua di DKI Jakarta ? Untuk itu, menjadi keharusan para pihak di Indonesia baik Pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil untuk menekan emisi rumah kaca sebagai partisipasi Indonesia dalam memperlambat dampak perubahan iklim global, sekaligus melakukan upaya adaptasi agar risiko bencana perubahan iklim dapat dikurangi. Perlu kita ketahui bahwa peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, menyusul Meksiko adalah udara di kota Jakarta.Tentu saja harapannya bukan hanya soal peringkat, tetapi kesehatan masyarakat juga lebih menjadi perhatian utama. Di sisi lain, mencuatnya kebijakan itu membuat tanda tanya bagi publik. Persoalannya, selama ini setiap kendaraan umum sudah diwajibkan menjalani uji emisi untuk persyaratan kir. Namun kenyataannya, banyak kendaraan yang tak layak jalan masih tetap beroperasi di jalanan. Apakah program uji emisi terhadap kendaraan pribadi itu nantinya akan jalan di tempat atau sekadar hangat-hangat tahi ayam atau berjalan tetapi menjadi lahan subur bagi petugas yang gemar melakukan pungutan liar? Betapa polusi udara di Jakarta sudah sangat memprihatinkan akibat gas buangan kendaraan bermotor entah itu sepeda motor, mobil pribadi, maupun angkutan umum. Hasil pengukuran emisi kendaraan yang dilakukan di wilayah Jakarta dan sekitarnya dari tahun ke tahun selalu menunjukkan masih tingginya jumlah kendaraan yang tidak memenuhi baku

mutu emisi. Hal itu semakin memperburuk kualitas udara di wilayah tersebut dan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat setempat. Sebut saja, hasil uji emisi tahun 1995/1996 lalu menunjukkan bahwa 67 persen kendaraan menghasilkan gas buangan di atas batas mutu emisi (BME). Pada Januari-Maret 1997, uji emisi yang dilakukan atas 10.880 kendaraan menunjukkan, sebanyak 45,70 persen kendaraan tidak memenuhi BME. Kendaraan itu terdiri atas kendaraan berbahan bakar gas (10 unit), bensin (2.539 unit), dan solar (1.901 unit). Bagaimana dengan tahun 2009, 2010 dan seterusnya? Uji emisi kendaraan memang sudah mendesak diterapkan di wilayah Jakarta untuk menurunkan tingkat pencemaran udara. Sejak tahun 1997 pun, Pemerintah Provinsi DKI sudah menyusun draf peraturan daerah yang memungkinkan dikenakannya tindakan law enforcement atas kendaraan pribadi yang menghasilkan emisi di atas baku mutu. Saat itu penerapan tindakan hukum atas kendaraan pribadi yang melanggar BME memang belum bisa dilaksanakan karena belum ada ketentuan yang mengaturnya. Padahal, kebijakan yang mengatur masalah emisi kendaraan sebenarnya sudah ada dalam UULAJ Nomor 14 tahun 1992. Menurut pasal 13 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan dijelaskan : 1. Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus yang dioperasikan di jalan wajib diuji. 2. Pengujian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi uji tipe dan/atau uji berkala. 3. Kendaraan yang dinyatakan lulus uji sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberikan tanda bukti. 4. Persyaratan, tata cara pengujian, masa berlaku, dan pemberian tanda bukti sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Dan telah dijelaskan juga dalam Undang-undang Nomor : 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 25 yang bunyinya: Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I berwenang melakukan paksaan pemerintahan terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk mencegah dan mengakhiri terjadinya pelanggaran, serta menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh suatu pelanggaran, melakukan tindakan penyelamatan, penanggulangan, dan/atau pemulihan atas beban biaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, kecuali ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.

Apa yang Harus Kita Lakukan? Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.y

y y y

WALHI menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi. WALHI juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal. Mencari bahan bakar pengganti yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi udara. Memberikan sanksi yang tegas kepada para pengendara kendaraan bermotor yang melanggar/menimbulkan polusi udara diatas batas mutu emisi (BME) yang telah ditetapkan.

http://tiyokuncoro.wordpress.com/2009/12/19/uji-emisi-kendaraan-bermotor/

PENCEMARAN UDARA Secara umum terdapat 2 sumber pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources), seperti letusan gunung

berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia (aniropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Nitrogen Oksida(NOx), Partikulat, Hidrokarbon (HQ, Oksida foto kimia Karbon monoksida (CO), Oksida. Sulfur (Sox),

6.

Ozon.

Di Indonesia sekarang ini kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan zat-zat terhadap emisi kendaraan yang bermotor dapat kendaraan bermotor dampak. mengeluarkan. baik

berbahaya kesehatan hitam

menimbulkan maupun

negative,

manusia (Pb)

terhadap bermotor

lingkungan,

seperti 100%

timbale/timah timbal. Masyarakat udara Namun mereka

Kendaraan

menyumbang

hampir

miskin

di

Jakarta banyak

sangat

dirugikan berbagai

oleh macam

pencemaran penyakit. serangan

dipastikan

menderita atas

sebaliknya

masyarakat

kalangan

terhindar

dari

pencemaran udara ini karena dapat tinggal di rumah yang tertutup, terlindung dari pencemaran udara (dengan air condition terpasang dalam gedung mereka. atau mengendarai mobil tertutup dengan AC yang sejuk). Para pengemudi bis umum sendiri terserang oleh pencemaran udara karena mereka bersama-saina dengan masyarakat miskin lainnya berada di udara terbuka penuh dengan udara. beracun. Menurut penelitian seorang ahli lingkungan Indonesia 98.80% bis umum di Jakarta mengeluarkan gas buang yang melanggar ambang batas emisi udara. Kesadaran pengusaha angkutan bis dan pengemudi bis Jakarta menyangkut pencemaran udara sangat

rendah. Selain itu pencemaran udara dapat menimbulkan hujan asam, pengikisan lapisan ozon, kerusakan pada tanaman, pelapukan bangunan atau patungpatung yang terbuat dari batu serta dapat mempercepat empat kali lebih cepat proses pengaratan pada benda-benda yang terbuat dari besi. Yang lebih mengerikan lagi adalah bahwa lebih pencemaran jauh yaitu udara ini dapat efek

menyebabkan rumah kaca.

kerusakan

lingkungan

menimbulkan

PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah riset ini adalah Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No .

Parameter pencemar

Dihasilkan dari Jenis Bahan Bakar

Pengaruh

1.

Karbon Monoksida (CO)

-

Bensin/Pr emix BBm 2 Tak Gas

-

-

2.

Karbon Dioksida (CO2) Nitrogen Dioksida (NO2)

-

Bensin/Pr emix BBM 2 Tak Gas

-

Menurunkan kapasitas darah untuk membawa oksigen Melemahkan kemampuan berpikir Memperberat penyakit jantung dan pernapasan Menyebabkan sakit kepala (pusing) Mempengaruhi iklim dunia Melalui green house effect Memperberat penyakit jantung dan pernapasan Iritasi paru-paru Menyebabkan hujan asam Menghambat pertumbuhan Menurunkan visualitas atmospir Melalui sistem pernapasan , beberapa senyawa hidrokarbon dapat menyebabkan kanker Menyebabkan kanker Mmperberat penyakit jantung dan pernapasan Mengganggu fotosintesa tanaman Menurunkan visualitas atmospir

3.

Bensin/Pr emix - Solar BBM 2 Tak

-

4.

Hidrokarbon (HC)

-

5.

Partikel debu, jelaga, asap

Bensin/Pr emix Solar BBM 2 Tak BBM 2 Tak Solar

-

PEMBAHASAN Karbon sekitar Dioksida terdapat ia pada ada Atmosfer pada bumi dalam yang kepekatan rendah ia

0,003%.

Walaupun

kepekatan

memainkan peranan penting dalam iklim bumi. Radiasi sinar matahari yang masuk mengandung panjang gelombang yang berbeda-beda tetapi pada saat mengenai permukaan bumi sebagian besar energi dirubah menjadi radiasi inframerah. Karbon dioksida merupakan penyerap inframerah yang kuat dan sifat ini membantu mencegah radiasi inframerah meninggalkan bumi. Pengaruh Rumah Kaca ini dipengaruhi oleh proporsi karbon

dioksida dalam atmosfer bumi. Hujan, Keragaman suhu musiman dan tinggi air laut semuanya dipengaruhi oleh suhu bumi dan iklim.

A.

Dampak Pencemaran Udara Berdasarkan studi Bank Dunia pencemaran udara merupakan pembunuh

kedua bagi anak balita di jakarta, 14% bagi seluruh kematian balita seluruh Indonesia dan 6% bagi seluruh angka kematian penduduk

Indonesia. Jakarta sendiri adalah kota dengan kualitas terburuk ketiga di dunia. Dampak terhadap kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara akan terakumulasi dari hari kehari. Pemaparan dalam jangka waktu lama akan berakibat pada berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, oleh dan kanker udara paru-paru. Dampak kesehatan yang diakibatkan yang

pencemaran rentan

berbeda-beda kelompok

antar

individu.

Populasi dan

paling

adalah

individu

berusia

lanjut

balita.

Menurut penelitian di Amerika Serikat, kelompok balita lebih besar dibandingkan orang dewasa. Kelompok balita lebih rentan karena

antaranya, yaitu faktor kelembagaan dan aparat serta kesadaran hukum masyarakat, menjadi sebab utama, semakin turunnya kualitas udara di kota-kota besar.

PEMECAHAN MASALAH Penanggulangan menanggulangi sebagai pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa

penyebabnya. utama

Mempertimbangkan pencemaran udara

sektor maka

transportasi ini harus

kontributor

sektor

mendapat perhatian utama. Dewasa ini sistem transportasi mengalami krisis, seperti krisis energi dan krisis lingkungan terutama, pencemaran gas buang kendaraan bermotor. Upaya-upaya yang telah dilakukan Ditjen perhubungan darat untuk meningkatkan kualitas emisi gas buang kendaraan bermotor, antara lain: pendekatan teknologi ramah lingkungan inspection emisi dan gas and buang

maintenance

kendaraan

bermotor,

penetapan

standar

untuk kendaraan yang sudah berjalan serta pendekatan manajemen lalulintas yang baik. Teknologi otomotif saat ini di upayakan untuk diubah atau ditingkatkan menjadi teknologi berwawasan lingkungan salah satu pengembangan teknologi otomotif ramah lingkungan yang telah dilakukan oleh industtri kendaraan bermotor adalah penyempurnaan dari segi

desain maupun perlengkapan treatment emisi gas buang.