UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR...

44
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL PEMISAHAN EKSTRAK ETIL ASETAT KELOPAK BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA) DENGAN METODE PENANGKAP RADIKAL DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Program Studi Kimia diajukan oleh: Abdul Gani Wijaya 07630006 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011

Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR...

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL PEMISAHAN

EKSTRAK ETIL ASETAT KELOPAK BUNGA ROSELLA

(HIBISCUS SABDARIFFA) DENGAN METODE PENANGKAP RADIKAL

DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL)

Skripsi

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat S-1

Program Studi Kimia

diajukan oleh:

Abdul Gani Wijaya

07630006

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78
Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78
Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78
Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78
Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78
Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

vii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi yang adil. Dan

janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada

takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(Q.S.Al-Maidah:8)

Jadilah bagian dari perubahan yang ingin kamu saksikan di dunia ini

(Mahatma Gandhi)

Jangan nakal disana ya nak karena sudah tidak ada yang bisa dijual disini

(Sunarti)

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan mamakku tersayang

Kakak dan adikku

almamaterku…

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan hidayahNya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menjalankan

kewajiban menuntut ilmu dan dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan kita semua selaku pengikut yang setia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin

tersusun tanpa adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Esti Wahyu Widowati, M.Si., selaku Ketua Progam Studi Kimia dan

pembimbing skripsi yang dengan sabar meluangkan waktunya dalam

membantu, membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongan

semangat dalam panelitian maupun penyusunan skripsi ini.

3. Maya Rahmawati, M.Si., selaku dosen pembimbing akedemik yang selalu

memberikan masukan dalam setiap kesempatan.

4. Pak Wijayanto dan pak Indra selaku laboran Laboratorium Kimia

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selalu sabar

membagi pengetahuan dan pengarahan selama melakukan penelitian.

5. Seluruh staf Dosen Program Studi Kimia Fakultas SAINS dan Teknologi

Universitas Islam Negeri.

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

x

6. Bapak Parman Wijaya dan Ibu Sunarti selaku orang tuaku tersayang yang

telah memberikan kekuatan, kemampuan, doa, kesabaran dan kasih

sayang yang tak pernah habis untukku, semoga setiap keringat, air mata

yang telah dicurahkan untukku mendapatkan janji yang pasti dari-Nya.

7. Rekan seperjuanganku Andika, Dika, Wiwik, Arin, mbak Linda, mbak

Yanti, Aziz, Indri, Rusdi, Mas Alfi, Mas Kholis dan adik-adikku di BEM-

PS Kimia. Terima kasih atas bantuannya selama ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas semua

kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT

penulis mohon ampun atas segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini dan

semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Yogyakarta, 09 Juni 2011

Penyusun,

Abdul Gani Wijaya

NIM. 07630006

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... II

HALAMAN NOTA DINAS KONSULTAN .................................................. III

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................... V

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... VI

HALAMAN MOTTO .................................................................................... VII

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... VIII

KATA PENGANTAR ...................................................................................... IX

DAFTAR ISI ..................................................................................................... XI

DAFTAR TABEL ......................................................................................... XIV

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................XV

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. XVI

ABSTRAKSI ................................................................................................. XVII

BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5

B. Dasar Teori ............................................................................................... 6

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xii

1. Deskripsi Tumbuhan Rosella ............................................................. 7

2. Metabolit Sekunder ............................................................................ 8

a. Alkaloid ........................................................................................ 9

b. Flavonoid ................................................................................... 11

c. Fenilpropanoid ........................................................................... 12

d. Steroid dan triterpenoid .............................................................. 12

3. Ekstraksi Metabolit Sekunder .......................................................... 13

4. Fraksinasi ......................................................................................... 14

5. Skrining Fitokimia ........................................................................... 18

6. Radikal Bebas ................................................................................... 20

7. Senyawa Antioksidan ....................................................................... 21

8. Pengukuran Aktivitas Antioksidan ................................................... 22

9. Spektrofotometer UV-Vis ................................................................ 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 27

B. Alat dan Bahan Penelitian ...................................................................... 27

C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 28

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Penyiapan Fraksi Uji .............................................................................. 31

B. Profiling Metabolit Sekunder secara Densitometri ................................. 35

C. Skrining Fitokimia ................................................................................. 37

D. Uji Aktivitas Antioksidan ...................................................................... 40

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 46

B. Saran ....................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 47

LAMPIRAN ...................................................................................................... 49

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan gizi kelopak dan daun segar tumbuhan Rosella........................... 8

Tabel 2. Hasil uji pendahuluan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella ................ 32

Tabel 3. Perbandingan volume eluen yang digunakan untuk mengelusi ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella .................................................................. 34

Tabel 4. Hasil penggabungan fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella .................................................................................. 35

Tabel 5. Harga Rf fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella secara KLT-Densitometri................................................................. 36

Tabel 6. Fase gerak yang digunakan untuk skrining fitokimia ................................... 37

Tabel 7. Harga Rf fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella dengan preaksi Dragendroff ............................................................. 38

Tabel 8. Harga Rf fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella dengan pereaksi besi (III) klorida 1% .............................................. 39

Tabel 9. Hasil pengujian metabolit sekunder dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan pereaksi semprot ............. 40

Tabel 10. Persen antiradikal fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella ................................................................................. 43

Tabel 11. Nilai IC50 dan EC50 ..................................................................................... 43

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tumbuhan Rosella ........................................................................ 7

Gambar 2. Senyawa alkaloid ........................................................................ 10

Gambar 3. Senyawa N, N-dimetil triptamin .................................................. 10

Gambar 4. Struktur Kafein ............................................................................ 10

Gambar 5. Struktur dasar flavonoid .............................................................. 11

Gambar 6. Struktur senyawa flavon .............................................................. 12

Gambar 7. Senyawa fenilpropanoid ............................................................... 12

Gambar 8. Struktur senyawa DPPH radikal dan DPPH non radikal.............. 23

Gambar 9. Mekanisme reaksi antara BHT dengan DPPH ............................. 24

Gambar 10. Reaksi asam tiobarbiturat (TBA) dengan Malonaldehida .......... 25

Gambar 11. Transisi energi ............................................................................ 25

Gambar 12. Profilling KLT .......................................................................... 34

Gambar 13. Profil KLT-densitometri fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella ................................. 36

Gambar 14. Kromatogram fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil

asetat kelopak bunga Rosella .................................................... 38

Gambar 15. Mekanisme reaksi penangkapan radikal bebas DPPH ............... 42

Gambar 16. Struktur resonansi dan pembentukan radikal fenol

oleh DPPH ................................................................................ 44

Gambar 17. Mekanisme reaksi penangkapan radikal DPPH oleh

senyawa alkaloid dan vitamin C ............................................... 45

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan persen antiradikal .................................................... 49

Lampiran 2. Perhitungan IC50 dan EC50 ........................................................... 51

Lampiran 3. Dokumentasi ................................................................................ 54

Lampiran 4. Hasil Profilling Metabolit Sekunder ............................................ 55

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

xvii

ABSTRAKSI

Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Hasil Pemisahan Ekstrak Etil Asetat

Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan Metode Penangkap

Radikal DPPH (2,2 difenil -1-dipikrihidrazil)

Oleh

Abdul Gani Wijaya

Nim:07630006

Dosen pembimbing: Esti Wahyu Widowati, M.Si.

Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan dari

keluarga malvaceae yang diketahui memiliki berbagai khasiat untuk pengobatan

termasuk sebagai antioksidan. Potensi ekstrak kelopak bunga Rosella sebagai

antioksidan perlu dikaji lebih lanjut terutama untuk mengetahui metabolit

sekunder fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

(Hibiscus Sabdariffa L) yang mempunyai aktivitas antioksidan.

Penelitian ini diawali dengan fraksinasi terhadap ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella dengan kromatografi cair vakum (KCV). Hasil fraksinasi ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella kemudian diuji aktivitasnya dengan metode

penangkap radikal DPPH (2,2 difenil -1-dipikrihidrazil). Skrining fitokimia

terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

dilakukan untuk mengetahui matabolit sekunder yang berpotensi sebagai

antioksidan.

Fraksinasi ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan kromatografi

cair vakum menghasilkan 4 fraksi. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa

fraksi 1 ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella memiliki potensi sebagai

antioksidan dengan IC50 = 631,78 ppm dan EC50 = 15,79. Hasil skrining fitokimia

menunjukkan bahwa metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi-fraksi hasil

pemisahan ekstrak etil asetat adalah golongan senyawa fenolik dan alkaloid.

Kedua golongan senyawa tersebut diduga bertanggung jawab terhadap aktivitas

antioksidan fraksi-fraksi tersebut.

Kata kunci: Rosella, fraksinasi, antioksidan, skrining fitokimia, kromatografi cair

vakum, DPPH, IC50 dan EC50.

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia secara alami mengalami proses pembentukan radikal bebas

sebagai hasil samping dari proses metabolisme (Cerutti, 1991). Radikal bebas

termasuk senyawa oksigen reaktif (SOR) dan senyawa nitrogen reaktif (SNR) di

dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti neurodegeneratif,

penuaan, dan kanker (Harman, 1994; Simonian dan Coyle, 1996). Senyawa

oksigen reaktif yang diproduksi secara in vivo meliputi superoksida radikal (O2·)

dan hidrogen peroksida (H2O2) merupakan senyawa yang dapat menyebabkan

oksidasi lipid dan kerusakan DNA di dalam sel (Halliwell and Aruoma, 1991).

Produksi SOR di dalam tubuh sebenarnya diimbangi oleh reaksi enzimatis

yang merupakan sistem pertahanan terhadap radikal bebas (Ashraful Alam et al.,

2009). Namun, peningkatan radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stres,

radiasi, dan zat pencemar mengakibatkan sistem pertahanan tersebut tidak

memadai lagi sehingga untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas

diperlukan tambahan antioksidan dari luar (Soares et al., 2007). Dengan adanya

senyawa antioksidan maka proses oksidasi yang berlebihan dapat dihambat

sehingga penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh radikal bebas dapat dicegah

(Barbaste, 2002).

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

2

Sistem pertahanan yang dilakukan oleh reaksi enzimatis yaitu dengan

pemutusan reaksi pembentukan radikal bebas menggunakan antioksidan primer

seperti enzim superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase

(Blokhina et al.,2003). Selain itu, sistem pertahanan juga dapat dilakukan dengan

cara pencegahan reaksi radikal bebas menggunakan antioksidan sekunder yang

banyak ditemukan di dalam tumbuhan seperti vitamin C, vitamin E, β-karoten,

flavonoid, isoflavon dan antosianin (Sies and Stahl, 1995).

Sistem pencegahan reaksi radikal bebas dapat diketahui melalui aktivitas

antioksidan yang dihitung menggunakan metode penangkap radikal bebas seperti

DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). DPPH merupakan radikal yang stabil dan

banyak digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak tumbuhan

(Brand williams et al., 1995). Salah satu tumbuhan yang dilaporkan memiliki

potensi sebagai antioksidan dalam medicinal plants of the world ialah bunga

Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) (Ross, 2003).

Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) merupakan tumbuhan yang banyak

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai minuman yang menyegarkan,

sedangkan pemanfaatan lainnya masih terbatas sebagai bahan pewarna makanan

dan kosmetik (Mazza and Miniati, 1993). Saat ini, Rosella diklaim dapat

mencegah penyakit kanker, mencegah resiko stroke dan penyakit jantung,

membantu membakar lemak, menurunkan tekanan darah, dan menjaga daya tahan

tubuh (Omotuyi et al.,2010).

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

3

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari

berbagai macam ekstrak kelopak bunga Rosella telah dilakukan oleh Widowati

(2010) yang menggunakan ekstak n-heksana, etil asetat dan metanol. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketiga ekstrak kelopak bunga Rosella

memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Ekstrak metanol dan etil asetat dilaporkan

memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada ekstrak n-heksana.

Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fraksi-fraksi

hasil pemisahan ekstrak kelopak bunga Rosella telah dilakukan oleh Rabaina

(2011) yang menggunakan ekstrak metanol kelopak bunga Rosella. Untuk

mengeksplorasi aktivitas antioksidan kelopak bunga Rosella maka perlu dilakukan

fraksinasi terhadap ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella sehingga dapat

diketahui hubungan antara yang terdapat dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella terhadap aktivitas antioksidannya.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan berbagai masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas antioksidan dari fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).

2. Berapa IC50 dan EC50 yang diperoleh dari fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).

3. Bagaimana profil metabolit sekunder fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) yang dapat

menangkap radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

4

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui potensi antioksidan dari fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).

2. Mengetahui IC50 dan EC50 yang diperoleh dari fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L).

3. Memperoleh profil metabolit sekunder fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella yang dapat menangkap radikal bebas

DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam membantu

peneliti lain untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai senyawa antioksidan yang

diperoleh dari bahan alam dan efek farmakologi dari kelopak bunga Rosella

sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber antioksidan alami.

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

31

BAB IV

PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan rangkaian dari beberapa tahapan penelitian

eksplorasi metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak kelopak bunga Rosella

yang memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami. Dilaporkan pada

penelitian sebelumnya (Widowati dkk., 2010) bahwa ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella cukup potensial dalam menghambat reaksi rantai dari radikal bebas

(IC50=1111,48 ppm) sehingga dalam penelitian ini dilakukan pemisahan lebih

lanjut untuk mengetahui fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella yang berperan sebagai antioksidan dan karakterisasi profil

metabolit sekundernya.

A. Penyiapan Fraksi Uji

1. Uji Pendahuluan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Uji pendahuluan terhadap ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffra L.) dilakukan menggunakan metode Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) yang bertujuan untuk mengetahui eluen yang sesuai dengan sifat

kelarutan senyawa yang akan dipisahkan. Metode ini digunakan karena tergolong

sederhana dari segi alat dan bahan tetapi menunjukkan hasil pemisahan yang

sempurna (Sastrohamidjojo, 2007). Teknik penentuan eluen mengacu pada

Harborne (1987) dengan menggunakan sistem pelarut campuran dengan tingkat

kepolaran yang berbeda sedangkan untuk perbandingan campuran dilakukan

dengan coba-coba.

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

32

Proses pemisahan dilakukan dengan cara menotolkan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella pada plat KLT menggunakan pipa kapiler. Totolan dibuat

kecil dan bundar agar bercak yang dihasilkan tidak melebar. Bercak yang melebar

akan menghasilkan pemisahan yang kurang sempurna. Selanjutnya, plat KLT

tersebut diletakkan dalam chamber kromatografi yang telah dijenuhkan. Proses

penjenuhan chamber bertujuan untuk memperkecil penguapan eluen sehingga

proses elusi dapat berjalan dengan baik. Eluen yang digunakan dalam penelitian

ini ialah campuran antara pelarut metanol, etil asetat dan n-heksana dengan

perbandingan tertentu. Penggunaan eluen tersebut dianggap dapat mewakili

tingkat kepolaran metabolit sekunder dalam ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella. Perbandingan pelarut yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada

tabel 2.

Tabel 2. Hasil uji pendahuluan terhadap ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan

KLT menggunakan plat silika GF254 yang diamati di bawah lampu UV pada

λ=254 nm.

No Pelarut Perbandingan

pelarut

Bercak

yang terpisah Rf

1 Etil asetat : Metanol 1 : 1 1 0.40

2 Etil asetat : Metanol 1 : 2 1 0.37

3 Etil asetat : Metanol 3 : 7 2 0.34

0.46

4 Etil asetat : Metanol 7 : 3 1 0.28

5 Etil asetat : n-Heksana 8 : 2 3 0.20

0.29

0.48

6 Etil asetat : n-Heksana 7 : 1 2 0.25

0.49

7 Etil asetat : n-Heksana 7 : 4 1 0.10

8 Etil asetat : n-Heksana 9 : 1 2 0.30

0.50

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

33

Berdasarkan data yang diperoleh dari uji pendahuluan dengan metode KLT

terhadap ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella diketahui bahwa pemisahan

yang terbaik terdapat pada pelarut campuran etil asetat : n-heksana (8:2) dengan

bercak sebanyak 3 buah. Dengan demikian, campuran pelarut etil asetat : n-

heksana dapat digunakan sebagai eluen pada kromatografi kolom.

2. Pemisahan dengan Kromatografi Cair Vakum (KCV)

Pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dilakukan dengan

metode kromatografi cair vakum (KCV) dengan elusi bergradien. Proses elusi

bergradien dilakukan untuk meningkatkan resolusi campuran yang kompleks

terutama jika ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella mempunyai kisaran

polaritas yang luas (Gritter et al., 1991). Metode pengemasan kolom dalam

penelitian ini menggunakan teknik basah (slurry packing). Pada teknik basah, fase

diam terlebih dahulu dibuat bubur dengan pengelusi yang akan digunakan. Hal ini

bertujuan untuk menghindari terbentuknya gelembung udara dan keretakan pada

kemasan kolom yang mudah terbentuk apabila menggunakan teknik kering (dry

packing). Gelembung udara dan keretakan kolom mengakibatkan terbentuknya

rongga yang dapat mengakibatkan proses pemisahan tidak sempurna (Sarker et

al., 2006).

Volume eluen yang digunakan untuk mengelusi ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella dalam penelitian ini adalah 50 mL. Eluen dibuat bergradien dengan

perbandingan tertentu. Hasil elusi dari ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

ditampung sebagai fraksi-fraksi. Eluen yang digunakan dan perbandingan

campuran disajikan pada tabel 3.

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

34

Tabel 3. Perbandingan volume eluen yang digunakan untuk mengelusi ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella dalam kromatografi cair vakum.

No Eluen Perbandingan (%)

1 Etil asetat : n-Heksana 50:50

2 Etil asetat : n-Heksana 70:30

3 Etil asetat : n-Heksana 70:10

4 Etil asetat : n-Heksana 90:10

5 Etil asetat 100

6 Etil asetat : Metanol 70:30

7 Etil asetat : Metanol 50:50

8 Etil asetat : Metanol 30:70

9 Etil asetat : Metanol 10:90

10 Metanol 100

Fraksinasi ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella menghasilkan 10 fraksi.

Untuk mengetahui fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella yang dapat digabungkan, dilakukan profiling dengan KLT. Fraksi yang

mempunyai Rf sama kemudian dikelompokkan menjadi satu fraksi. Hasil

profiling dengan KLT terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Profilling KLT terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella dengan menggunakan pelarut etil asetat:metanol (5:4)

yang diamati dengan lampu UV 254nm.

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

35

Hasil profiling dengan KLT terhadap fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella menunjukkan fraksi-fraksi yang dapat

digabungkan. Fraksi hasil penggabungan disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil penggabungan fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella.

No Sebelum

dikelompokkan

Setelah

dikelompokkan

Rendemen

(%)

1 Fraksi 1 F1 1,69

2 Fraksi 2

3 Fraksi 3 F2 57,60

4 Fraksi 4

5 Fraksi 5

6 Fraksi 6 F3 10,76

7 Fraksi 7

8 Fraksi 8

9 Fraksi 9 F4 1,11

10 Fraksi 10

B. Profilling Metabolit Sekunder secara KLT-Densitometri

KLT-densitometri dilakukan untuk mengetahui profil metabolit sekunder

dari masing-masing fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella. Hal ini dilakukan dengan mengukur intensitas radiasi yang direfleksikan

dari permukaan plat ketika disinari dengan lampu UV. Senyawa yang mampu

menyerap sinar akan dicatat sebagai peak dalam recorder (Rohman, 2009).

Gambar 13 menunjukkan profil metabolit sekunder yang diperoleh dari analisis

KLT-densitometri.

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

36

Gambar 13. Profil KLT-densitometri fraksi-fraksi hasi pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella. Fraksi 1( ), fraksi 2 ( ), farski 3 ( ) dan

fraksi 4 ( ) dengan fase gerak n-Butanol : diklorometana (1:1)

Hasil analisis KLT-densitometri merupakan hasil pemisahan maksimal yang

dapat diamati dari fraksi-fraksi etil asetat kelopak bunga Rosella karena alat ini

lebih peka terhadap senyawa yang mengabsorbsi sinar UV. Berbeda dengan KLT

yang diamati di bawah lampu UV dimana senyawa yang diperoleh merupakan

senyawa minimal yang dapat diamati karena keterbatasan indra penglihatan.

Secara umum, penyebaran metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi-fraksi

hasil pemisahan ekstrak etil asetat ditunjukkan pada tabel 5.

Tabel 5. Harga Rf senyawa yang menunjukkan penyebaran metabolit sekunder di dalam

fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella secara

KLT-densitometri.

No Sampel Rf

1 Fraksi 1 0,58

0,85

2 Fraksi 2 0,54

0,91

3 Fraksi 3 0,008

0,18

0,90

4 Fraksi 4 0,08

0,18

0,24

0,90

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

37

C. Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan metabolit

sekunder dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella. Uji kualitatif golongan senyawa tersebut dilakukan menggunakan metode

KLT dengan pereaksi semprot sesuai prosedur pada Harborne (1987).

Skrining fitokimia yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji senyawa

alkaloid, fenolik, steroid/terpenoid dan antrakuinon. Fase gerak yang digunakan

dalam metode KLT disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Fase gerak yang digunakan untuk mengelusi fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga rosella yang akan di skrining fitokimia.

No Fase Gerak Perbandingan Hasil Pemisahan

1 Etil Asetat : Metanol 1:1 +

2 Etil Asetat : Metanol 3:2 ++

3 Etil Asetat : Metanol 4:1 ++

4 Etil Asetat : Butanol 1:1 ++

5 Etil Asetat : Aseton 1:1 +

6 Kloroform : Metanol 1:1 ++

7 Kloroform : Etanol 1:1 ++

8 Kloroform : Butanol 1:1 +++

9 Kloroform : Butanol 2:1 +++

10 Kloroform : Butanol 4:3 ++

11 Diklorometana : Butanol 1:1 ++++

12 Diklorometana : Butanol 2:1 +++

Penentuan fase gerak untuk skrining fitokimia fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella menunjukkan bahwa fase gerak yang

paling baik yaitu n-Butanol : diklorometana (1:1). Hasil skrining fitokimia dari

fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella disajikan

pada gambar 14.

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

38

F4 F3 F2 F1 F4 F3 F2 F1 F4 F3 F2 F1 F4 F3 F2 F1

(1) (2) (3) (4) Gambar 14. Kromatogram fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga

Rosella setelah disemprot (1) Dragendreff (2) FeCl3 1% (3) Lieberman-

Burchard (4) KOH-etanolik dengan fase gerak n-Butanol : diklorometana

(1:1).

1. Uji senyawa alkaloid

Pereaksi yang digunakan untuk mendeteksi senyawa alkaloid dalam

penelitian ini ialah pereaksi Dragendroff. Hasil pengujian menunjukkan adanya

bercak merah pada setiap fraksi sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam

fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat terdapat golongan alkaloid.

Penyebaran senyawa alkaloid dalam ke-4 fraksi disajikan pada tabel 7.

Tabel 7. Harga Rf yang menunjukkan adanya senyawa alkaloid di dalam fraksi-fraksi

hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan preaksi

Dragendroff.

No Fraksi Rf

1 F1 0,61

2 F2 0,36

3 F3 0,45

4 F4 0,56

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

39

2. Uji senyawa fenolik

Pengujian golongan fenolik di dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella dilakukan dengan pereaksi besi (III) klorida 1%

(dalam air). Hasil pengujian menunjukkan bahwa dalam setiap fraksi hasil

pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella terdapat golongan senyawa

fenolik yang ditunjukkan dengan adanya bercak warna ungu pada setiap fraksi.

Penyebaran senyawa fenolik dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil

asetat kelopak bunga Rosella disajikan pada tabel 8.

Tabel 8. Harga Rf yang menunjukkan adanya senyawa fenolik di dalam fraksi-fraksi

hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dengan pereaksi besi

(III) klorida 1%.

No Fraksi Rf

1 F1 0.85

2 F2 0.71

3 F3 0.68

4 F4 0.34

3. Uji senyawa steroid dan terpenoid

Pengujian golongan steroid dan terpenoid terhadap fraksi-fraksi hasil

pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella dilakukan dengan pereaksi

semprot Liebermann-Burchard (LB). Hasil pengujian menunjukkan bahwa di

dalam fraksi etil asetat kelopak bunga Rosella tidak terdapat senyawa golongan

steroid dan terpenoid. Hal ini ditandai dengan tidak ditemukannya warna biru-

ungu setelah masing-masing fraksi disemprot dengan pereaksi LB.

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

40

4. Uji senyawa antrakuinon

Uji senyawa antrakuinon dalam sampel dilakukan dengan pereaksi semprot

KOH-etanolik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dalam masing-masing fraksi

hasil pemisahan ekstrak etil asetat tidak terdapat senyawa golongan antrakuinon.

Hal ini ditandai dengan tidak ditemukan adanya pembentukan warna kuning pada

masing-masing fraksi. Hasil pengujian metabolit sekunder yang terdapat pada

fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella disajikan

pada tabel 9.

Tabel 9. Hasil pengujian metabolit sekunder dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak

etil asetat kelopak bunga Rosella dengan pereaksi semprot.

Golongan Hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

Fraksi 1 Fraksi 2 Fraksi 3 Fraksi 4

Alkaloid + + + +

Fenolik + + + +

Steroid/Terpenoid - - - -

Antraquinon - - - -

D. Uji Antioksidan

Antioksidan merupakan kemampuan suatu senyawa untuk menghambat

reaksi oksidasi yang dapat dinyatakan dengan persen penghambatan. Parameter

yang digunakan adalah efficient concentration (EC50) dan inhibition concentration

(IC50) yaitu konsentrasi fraksi yang mampu menangkap radikal bebas sebesar 50%

(Prakash, 2001). Semakin kecil EC50 dan IC50, maka semakin potensial suatu

fraksi sebagai antioksidan.

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

41

Pengujian antioksidan fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat

kelopak bunga Rosella dilakukan dengan metode penangkap radikal DPPH (2,2-

diphenyl-1-picylhidrazyl). DPPH merupakan radikal sintetik yang stabil yang

ditandai oleh delokalisasi cadangan elektron di sekeliling molekulnya secara

keseluruhan dengan baik sehingga tidak akan membentuk dimer seperti yang

terjadi pada kebanyakan radikal bebas lainnya (Pisoschi, 2009). Senyawa ini

mudah larut dalam pelarut polar seperti metanol dan etanol dan mempunyai

intensitas warna ungu yang dapat diukur pada panjang gelombang 517 nm

(Pokorny et al, 2001).

Interaksi antara antioksidan dengan DPPH dapat berupa transfer elektron

atau donor hidrogen, kedua interaksi tersebut akan menetralkan karakter radikal

bebas dari DPPH. Pengujian antioksidan fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil

asetat kelopak bunga Rosella diawali dengan penentuan panjang gelombang

maksimum (λmaks) DPPH menggunakan spektronik 20. Harga λmaks yang diperoleh

dalam pengukuran DPPH (40 ppm dalam metanol) pada penelitian ini adalah 515

nm. Vitamin C dipilih sebagai kontrol positif dalam penelitian ini karena

mempunyai antioksidan yang tinggi (Prakash, 2001). antioksidan dari fraksi-

fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella ditandai dengan

perubahan warna pada larutan DPPH yang semula berwarna ungu menjadi kuning.

Perubahan warna ini terjadi akibat DPPH tereduksi menjadi DPPH-H karena

adanya donor atom hidrogen (hydrogen atom transfer) dari senyawa hidroksil

(Marxen et al., 2007) yang diduga terdapat dalam masing-masing fraksi hasil

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

42

pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella kepada DPPH. Mekanisme

reaksi antara antoksidan dan DPPH disajikan pada gambar 15.

Gambar 15. Mekanisme reaksi penangkapan radikal bebas DPPH melalui donor atom

hidrogen

Penambahan antioksidan akan menurunkan konsentrasi DPPH yang

menyebabkan absorbansinya lebih rendah jika dibandingkan dengan absorbansi

kontrol negatif. Absorbansi kontrol negatif merupakan absorbansi DPPH dalam

larutan yang tidak ditangkap oleh senyawa uji saat penambahan senyawa

antioksidan kedalam larutan DPPH.

Pada penelitian ini, penambahan fraksi-fraksi etil asetat kelopak bunga

Rosella menurunkan intensitas warna ungu dari DPPH menjadi kuning . Hal ini

menunjukkan bahwa fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella memiliki potensi dalam menangkap radikal DPPH. Penurunan

intensitas warna tersebut kemudian diukur dengan spektrofotometer dan

absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung persen antiradikal. Hasil

perhitungan yang menunjukkan persen antiradikal dari fraksi-fraksi hasil

pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella disajikan dalam tabel 10,

Sedangkan perhitungan lengkapnya disajikan pada lampiran 2 halaman 48.

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

43

Tabel 10. Persen antiradikal fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak

bunga Rosella yang diukur pada konsentrasi 100 ppm hingga 500 ppm.

No Konsentrasi (ppm) % antiradikal

F1 F2 F3 F4

1 500 42,5243 8,7379 36,6990 20,8738

2 250 29,9029 4,3689 28,9320 14,0777

3 200 26,0194 5,3398 26,0194 11,6505

4 150 23,3010 2,4272 19,9029 11,1650

5 100 19,4175 3,3981 21,7476 8,2524

Besarnya antioksidan ditandai dengan nilai IC50, yaitu konsentrasi fraksi

yang dapat menghambat 50 % radikal bebas. IC50 dan EC50 fraksi-fraksi hasil

pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella disajikan dalam tabel 11.

Perhitungan nilai IC50 dan EC50 disajikan pada lampiran 3 halaman 48.

Tabel 11. Nilai IC50 dan EC50 dari fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat dan

vitamin C

No Sampel IC50 EC50

1 Fraksi 1 631,78 ppm 15,79

2 Fraksi 2 3473,5 ppm 86,83

3 Fraksi 3 828,25 ppm 20,71

4 Fraksi 4 1469,17 ppm 36,73

5 Vitamin C 26,53 ppm 0,664

Fraksi 1 hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella memiliki

antioksidan lebih tinggi jika dibandingkan dengan antioksidan crude extract etil

asetat kelopak bunga Rosella (IC50=1111,48 ppm). Namun, antioksidan fraksi-

fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella secara

keseluruhan masih di bawah antioksidan vitamin C yakni sebesar 26,54 ppm.

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

44

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan penangkapan radikal oleh

senyawa antioksidan. Simic (2007) melaporkan bahwa kekuatan penangkapan

radikal oleh suatu senyawa antioksidan dipengaruhi oleh potensial reduksi

senyawa tersebut. Semakin kecil nilai potensial reduksi dari suatu senyawa maka

semakin aktif senyawa tersebut sebagai penangkap radikal karena dengan mudah

bertindak sebagai reduktor. Vitamin C memiliki nilai potensial reduksi yang kecil

(0,166 V) sehingga lebih mudah mereduksi radikal bebas jika dibandingkan

dengan beberapa senyawa fenolik seperti caffeic acid (0,45 V). Struktur senyawa

juga mempengaruhi antioksidan. Delokalisasi elektron melalui resonansi pada

struktur radikal antioksidan mencegah radikal baru terbentuk sehingga

menghambat reaksi berantai dari radikal bebas (Cholisoh dan Utami, 2008). Data

skrining fitokimia menunjukkan bahwa fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil

asetat kelopak bunga Rosella memiliki kandungan senyawa fenolik dan alkaloid.

Dua golongan metabolit tersebut dapat menyediakan donor elektron sehingga

dapat menangkap radikal bebas.

Senyawa fenolik mempunyai gugus –OH yang terikat pada karbon cincin

aromatik. Produk radikal bebas yang terbentuk pada senyawa fenolik akan

terstabilkan oleh resonansi sehingga dapat berfungsi sebagai antioksidan yang

efektif (Fessenden dan Fessenden, 1994). Struktur resonansi dan pembentukan

radikal bebas fenol disajikan pada gambar 16.

Gambar 16. Struktur resonansi dan pembentukan radikal fenol oleh DPPH

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

45

Delokalisasi elektron pada senyawa fenol dan alkaloid hanya dapat terjadi

satu kali, berbeda dengan vitamin C yang dapat dua kali mengalami delokalisasi

elektron (Cholisoh dan Utami, 2008). Hal ini mengakibatkan vitamin C dapat

menangkap radikal bebas lebih banyak lebih banyak dibandingkan senyawa

fenolik dan alkaloid. Mekanisme reaksi penangkapan radikal DPPH oleh senyawa

alkaloid dan vitamin C disajikan pada gambar 17.

(a)

(b)

Gambar 17. Mekanisme reaksi penangkapan radikal DPPH (a) oleh senyawa

alkaloid (Kuinolin) (b) oleh vitamin C.

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

46

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa L) memiliki aktivitas sebagai antioksidan karena dapat

menangkap radikal DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil).

2. Fraksi 1 memiliki IC50 sebesar 631,78 ppm dan EC50 sebesar 15,79. Fraksi 2

memiliki IC50 sebesar 3473,5 ppm dan EC50 sebesar 86,83. Fraksi 3

memiliki IC50 sebesar 828,25 ppm dan EC50 sebesar 20,71. Fraksi 4

memiliki IC50 sebesar 1469,17 ppm dan EC50 sebesar 36,73.

3. Metabolit sekunder yang terdapat dalam fraksi-fraksi hasil pemisahan

ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella yang dapat menangkap radikal

bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) yaitu senyawa fenolik dan

alkaloid.

B. SARAN

1. Perlu dilakukan isolasi dan karakterisasi terhadap senyawa yang terdapat

pada fraksi-fraksi hasil pemisahan ekstrak etil asetat kelopak bunga Rosella.

2. Perlu dilakukan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode lain

sebagai pembanding.

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

47

DAFTAR PUSTAKA

Ali Aberoumand and S.S. Deokule. 2008. Comparison of Phenolic Compounds of

Some Edible Plants of Iran and India. Pakistan Journal of Nutrition 7 (4):

582-585.

Amarowicz, R., Naczk, M., and Shahidi, F., 2000, Antioxidant Activity of Crude

Tannins of Canola and Rapeseed Hulls, JAOCS, 77, 957-961.

Prakash, Aruna, 2001 , Antioxidant Activity, Medallion Laboratories, Analytical

Progress, Volume 19, Number 2.

Ashraful Alam, M. et al, 2009. Antioxidant Potential of the Ethanol Extract of the

Leaves of Vitex Negundo L. Turk J. Pharm. Sci. 6 (1), 11-20.

Bassett. J, dkk. 1994, Pudjaatmaka Hadyana Dr.A dan Setiono, Ir. L (Alih

Bahasa) Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Jakarta:

Penerbit Buku kedokteran EGC.

Bondet, W. Brand-Williams and C. Berset (1997), Kinetics and Mechanisms of

Antioxidant Activity using the DPPH• Free Radical Method. Laboratoire de

Chimie des Substances Naturelles, D´epartement Science de l’Aliment,

E.N.S.I.A., 1, Avenue des Olympiades, 91305 Massy (France) 30, 609–615.

Boonkerd, T., B. N. Songkhla, and W. Thephuttee, 1994, Plant Resources of

South-East Asia, No. 8, Prosea, Bogor 178-180.

Buk-Gu Heo et al., 2007. Antioxidant activity and cytotoxicity of methanol

extracts from aerial parts of Korean salad plants. BioFactors 30 (2007) 79–

89. IOS Press.

Cerutti, P. A. Oxidant stress and carcinogenesis. Eur. J. Clin. Invest. 1991, 21,1-

11.

Chin, Kit L. et al., 2006, Food Value of Roselle, Hibiscus Sabdariffa – Tea Plant

and Soil Science Program, Southern University, Baton Rouge, LA, Plant

and Animal Production System No. 303.

Cronquist, A., 1981, An Integrated System of Classification Flowering Plant,

Columbia University Press, New York, 384.

Duke, J. A., 1985, Handbook of Medicinal Herbs, Publ., CRC Press Inc., 228-229.

Depkes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope indonesia IV. Jakarta: Departemen Kesehatan

Fessenden, Ralp J, dan Fessenden, Joan S. 1994. Kimia Organik Jilid 1.

Terjemahan Aloysius Handyana Pudjaatmaka. Jakarta : Erlangga.

Grotewold, Erich, 2006, The Science of Flavonoids, The Ohio State University

Columbus, Ohio, USA.

Halliwell, R., Aruoma, O.I., 1991. DNA damage by oxygen-derived species.

FEBS Letters 281, 9–19.

Harborne.J.B, 1987, Metode Fitokimia, Penuntun Modern Menganalisa

Tumbuhan, terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan iwang

Soediro, ITB Bandung.

Harman, D., 1994. Free radical theory of aging, increasing the functional life

span. Annals of the New York Academy of Sciences 717, 1–15.

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

48

Herbert. R.B, 1995, Biosintesis Metabolit Sekunder, Edisi ke-2, cetakan ke-1,

terjemahan Bambang Srigandono, IKIP Press semarang.

Mahadevan, N,. Shivali and Kamboj, Pradeep., 2008, Hibiscus sabdariffa Linn.–

An overview, Department of Pharmacognosy ISF College of Pharmacy,

India.

Markham. K.R, 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Terjemahan Kosasih

Padmawinata, ITB Bandung.

Molyneux P. 2004. The Use of the stable free radical DPPH for estimating

antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol 26 (2) : 211-219.

M. Barbaste, B. Berke´ e, M. Dumas, S. Soulet, J.-C.L. Delaunay, C. Castagnino,

V. Arnaudinaud, C. Che` eze and J. Vercauteren, Dietary antioxidants,

peroxidation and cardiovascular risks, J Nutr Health Aging 6 (2002).

Omotuyi, O. et al., 2010, Hibiscus sabdariffa Linn anthocyanins alter circulating

reproductive hormones in rabbits (Oryctolagus cuniculus, Full Length

Research Paper, Journal of Diabetes and Endocrinology Vol. 1(3), pp. 36-

45.

Pensri Ruangsri , Paramee Chumsri , Anchalee Sirichote and Arunporn Itharat.

2008. Changes in quality and bioactive properties of concentrated Roselle

(Hibiscus sabdariffa Linn.) extract. As. J. Food Ag-Ind. 2008, 1(02), 62-67.

Pokorny, Jan, Yanishlieva, Nedyalka dan Gordon, MIchael. 2001. Antioxidants in

Food Practical Applications. CRC Press ; New York.

Ponglux, D. et al, 1987, Medicinal Plants, Medicinal Plants Exhibition

Committee, The First Princess Chulabhorn Science Congress, International

Congress on Natural Products, Bangkok, 139.

Pourmorad, F., 2006, Antioxidant activity, phenol and flavonoid contents of some

selected Iranian medicinal plants. African Journal of Biotechnology Vol. 5

(11), pp. 1142-1145.

Rohman. 2009. Kromatografi untuk analisis obat. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Roy J. Gritter, James M. Bobbit, Arthur E. S., 1991. Pengantar Kromatografi.

Penerbit ITB. Bandung.

Sarker, Satyajit D. et al., 2006, Methods in biotechnology natural products

isolation second edition, New Jersey, Humana Press.

Sastrohamidjojo, Hardjono.1996. Sintesis Bahan Alam.Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press.

Sastrohamidjojo, Hardjono.2007. Cetakan Keempat. Kromatografi.Yogyakarta

Liberty.

Simonian, N.Y., Coyle, J.T., 1996. Oxidative stress in neurodegenerative disease.

Annual review of pharmacology and toxicology 36, 83–106

Soares, J. R., Dinis, T. C. P., Cunha, A. P., Almeida, L. M., Antioxidant activities

of some extracts of Thymus zygis” Free Rad. Res., 26, 469-478, 1997.

Stahl, 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, Bandung: ITB.

1985. Hlm 3-18.

Widowati, Esti W, dkk., 2010, Senyawa Antioksidan dari Bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa) dan Karakterisasi Profil Fitokimianya, UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta.

Winarsi, Hery. 2007.Antioksidan Alami & Radikal Bebas. Kanisius. Yogyakarta.

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

49

Lampiran 1. Perhitungan Persen Antiradikal

1. Fraksi 1

% = ((1,030 – 0,592)/1,030)x 100

= 42,5243

% =((1,030 – 0,722)/1,030) x 100

= 29,9029

% =((1,030 – 0,762)/1,030)x 100

=26,0194

% = ((1,030 – 0,790)/1,030)x 100

= 23,3010

% = ((1,030 – 0,830)/1,030)x 100

= 19,4175

2. Fraksi 2

% = (1,030 - 0,940)/ 1,030 x 100

= 8,7379

% = (1,030 - 0,985)/ 1,030 x 100

= 4,3689

% = (1,030 - 0,975)/ 1,030 x 100

= 5,3398

% = (1,030 - 1,005)/ 1,030 x 100

=2,4272

% = (1,030 - 0,995)/ 1,030 x 100

= 3,3981

3. Fraksi 3

% = (1,030 - 0,652)/ 1,030 x 100

= 36,6990

% = (1,030 - 0,732)/ 1,030 x 100

= 28,9320

% = (1,030 - 0,762)/ 1,030 x 100

= 26,0194

% = (1,030 - 0,825)/ 1,030 x 100

= 19,9029

% = (1,030 - 0,806)/ 1,030 x 100

= 21,7476

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

50

4. Fraksi 4

% = (1,030 - 0,815)/1,030 x 100

= 20,8738

% = (1,030 - 0,885)/1,030 x 100

= 14,0777

% = (1,030 - 0,910)/1,030 x 100

= 11,6505

% = (1,030 - 0,915)/1,030 x 100

=11,1650

% = (1,030 - 0,945)/1,030 x 100

= 8,2524

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

51

Lampiran 2. Perhitungan IC50 dan EC50

1. Fraksi 1

Y = 0,056x +14,62

50 = 0,056X + 14,62

X = 50 -14,62/0,056

IC50 = 631,78 ppm

EC50 = 631,78/40

= 15,79

2. Fraksi 2

Y= 0,014X + 1,371

50 = 0,014X + 1,371

X = 50-1,371 /0,014

IC50 = 3473,5 ppm

EC50 = 3473,5/40

= 86,83

y = 0,0567x + 14,627 R² = 0,9929

0

20

40

60

0 100 200 300 400 500 600

%an

tira

dik

al

konsentrasi (ppm)

Fraksi 1

y = 0,0145x + 1,3712 R² = 0,867

0

2

4

6

8

10

0 100 200 300 400 500 600

%an

tira

dik

al

Konsentrasi (ppm)

Fraksi 2

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

52

3. Fraksi 3

Y = 0,040x +16,87

50 = 0,040x +16,87

X = 50 – 16,87 / 0,040

IC50 = 828,25

EC50 = 828,25/40

= 20,71

4. Fraksi 4

Y = 0,030X + 5,925

50 = 0,030X + 5,925

X = 50 – 5,925 / 0,030

IC50 = 1469,17 ppm

EC50 = 1469,17/40

= 36,73

y = 0,0408x + 16,876 R² = 0,9152

0

10

20

30

40

0 100 200 300 400 500 600

%A

nti

rad

ikal

Konsentrasi (ppm)

Fraksi 3

y = 0,0303x + 5,9253 R² = 0,9839

0

5

10

15

20

25

0 100 200 300 400 500 600

%A

nti

rad

ikal

Konsentrasi (ppm)

Fraksi 4

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI-FRAKSI HASIL …digilib.uin-suka.ac.id/6322/2/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI ... DAFTAR PUSTAKA ... = 631,78

53

5. Standar Vitamin C

Y = 1,86x + 0,64

50 = 1,86x + 0,64

X = 50 – 0,64 / 1,86

IC50 = 26,53

EC50 = 26,53/40

= 0,664

y = 1,8601x + 0,6403 R² = 0,9937

0

20

40

60

80

100

0 10 20 30 40 50 60

pe

rse

n a

nti

rad

ikal

(%

)

konsentrasi (ppm)

Vitamin C