UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii...

114
i UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Bacillus cereus SECARA IN-VITRO SERTA KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS X SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : M.I Karenina Ully Kristanti NIM: 101434012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii...

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

i

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN

SURUHAN (Peperomia pellucida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN

Escherichia coli DAN Bacillus cereus SECARA IN-VITRO SERTA

KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS X

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

M.I Karenina Ully Kristanti

NIM: 101434012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat

mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh

Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil Kasih Karunia

Allah”

(Kisah Para Rasul 20:24-25)

Karya ini kupersembahkan buat:

Tuhan Yesus Kristus yang Luar Biasa

Ibu dan Bapakku, ungkapan rasa hormat dan baktiku

Adik adikku dan seluruh keluarga Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

vii

ABSTRAK

“UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN

SURUHAN (Peperomia pellucida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN

Escherichia coli DAN Bacillus cereus SECARA IN-VITRO SERTA

KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA KELAS X”

M.I. Karenina Ully Kristanti

Universitas Sanata Dharma

2014

Penyakit infeksi merupakan permasalahan yang membutuhkan perhatian

besar dalam bidang kesehatan. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi

dan menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme yang mempunyai daya

patogenitas yang tinggi, salah satunya adalah bakteri. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk

tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) dengan konsentrasi 35%, 40% dan

45% terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus.

Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium menggunakan desain

penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan variasi sampel,

variasi populasi, dan konsentrasi ekstrak. Sampel tanaman suruhan diambil di

Kebun Obat Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Biakan murni

Escherichia coli dan Bacillus cereus diperoleh dari Laboratorium Bioteknologi

Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Pengujian dilakukan dengan mengukur

diameter daerah hambat di sekitar cakram kertas yang telah diberi ekstrak

tanaman suruhan dengan konsentrasi tertentu. Data yang diperoleh diolah dengan

uji Anova dua arah.

Hasil analisis Anova dua arah menunjukkan ada perbedaan bermakna

(α<0,05) antara perlakuan ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk terhadap

pertumbuhan Escherichia coli maupun Bacillus cereus. Kesimpulan pada

penelitian ini adalah ekstrak tanaman suruhan memiliki aktivitas antibakteri

terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus. Ekstrak tanaman

suruhan yang ditumbuk lebih efektif menghambat pertumbuhan Escherichia coli

dan Bacillus cereus dibanding ekstrak yang direbus. Kadar Hambat Minimum

(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap Escherichia coli dari

ekstrak rebus adalah 39% dan ekstrak tumbuk 37%. Sedangkan KHM dan KBM

terhadap Bacillus cereus dari ekstrak rebus adalah 38% dan ekstrak tumbuk 37%.

Kata kunci: Tanaman suruhan, ekstrak, Escherichia coli, Bacillus cereus, aktivitas

antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

viii

ABSTRACT

THE ANTIBACTERIA ACTIVITY TEST FROM EXTRACT OF

SURUHAN PLANT (Peperomia pellucida L.) TOWARDS THE GROWTH

OF Escherichia coli AND Bacillus cereus THROUGH IN-VITRO

MECHANISM AND THE IMPLEMENTATION IN BIOLOGY

EDUCATION

M. I. Karenina Ully Kristanti

Sanata Dharma University

2014

Infection is a set of problem that needs a big attention in the field of health.

Microorganism that can cause infection and make something to come to dishes is

a microoorganism which has highly pathogenicity such as bacteria. The purpose

of this research is to get to know the activity of antibacteria from boiled extract

and pounded extract of “suruhan” plant (Peperomia pellucida L.) within 35%,

40%, 45% concentration toward the growth of Escherichia coli and Bacillus

cereus.

This research was a laboratory experimental research used Completely

Randomized Design (CRD) method with sample of treatment variation,

population variation and extract concentration. The sample of “suruhan” plant was

took in Kebun Obat Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pure

isolation of Escherichia coli and Bacillus cereus was gotten from Post Graduate

Biotechnology Laboratory of Universitas Gadjah Mada. The experiment was done

by measuring the diameter of resistant area surrounding the paper disk which has

given by the extract of “suruhan” plant with specific concentration. Obtained data

is processed which Two Way Annova test.

The result of Two Way Annova analisis showed that there were significant

different (α<0,05) between the treatment of boiled extract and pounded extract to

the growth of Escherichia coli and Bacillus cereus. The conclusion on this

research is “suruhan” plant extract has the antibacteria activity towards the growth

of Escherichia coli and Bacillus cereus. Pounded “suruhan” plant extract is more

effective to obstruct the Escherichia coli and Bacillus cereus than the boiled

extract. The Minimum Inhibitory Concetration (MIC) and Minimum Bactericidal

Concentration (MBC) to the Escherichia coli from boiled extract is 39% and

pounded extract is 37%. While MIC and MBC in Bacillus cereus from boiled

extract is 38% and pounded extract is 37%.

Keywords: “suruhan” plant, extract, Escherichia coli, Bacillus cereus,

Antibacteria activity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus

yang telah memberkati dan melimpahkan kasih karuniaNya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak

Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap Pertumbuhan Escherichia

coli dan Bacillus cereus secara In-Vitro serta Kaitannya dengan Pembelajaran

Biologi SMA Kelas X”.

Penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar dengan bantuan, bimbingan

dan arahan berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph,D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan

mengesahkan skripsi ini.

2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi Univestitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Chatarina Retno H, S.si. M.Biotech. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan semangat dalam membimbing penulis, bersedia meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran, serta memberikan saran yang membangun bagi

penyusunan skripsi.

4. Dosen penguji skripsi yang telah memberikan masukan kepada penulis dan

bersedia membimbing penulis dalam menyempurnakan naskah skripsi.

5. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian

berlangsung

6. Mas Agus, selaku Laboran di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas

Sanata Dharma yang selalu memberikan waktu dan tenaga selama penelitian

berlangsung.

7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendoakan dan memberi dukungan, serta

adikku Thomas, Angie, dan Ines yang memberi semangat melalui keceriaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

x

8. Hendy Suprapto Schultz sebagai teman istimewa untuk berbagi, berkeluh, dan

menemani perjuanganku menyelesaikan tulisan ini.

9. Teman-teman angkatan 2010 yang telah membantu dan menemani selama

penelitian, terimakasih atas segala dukungannya.

10. Putri Setyarini, Rita Hesti, Dominica Ria, Fani Herdioktavi, Maria Endah,

Richardus Hugo, Resi Mandalia, Citra Ayu, Dwi Pasinggi, yang ikut

mendukung penelitian ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini memiliki banyak

kekurangan. Namun demikian penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Terimakasih yang

setulus-tulusnya penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan penulis sungguh mengharapkan kritik

maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Yogyakarta, 22 Juli 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 5

D. Hipotesis ................................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II. DASAR TEORI ........................................................................................ 7

A. Suruhan Liar (Peperomia pellucida L.) .................................................. 7

B. Bakteri ..................................................................................................... 9

C. Bacillus cereus ........................................................................................ 15

D. Escherichia coli ...................................................................................... 16

E. Media ...................................................................................................... 17

F. Sterilisasi ................................................................................................. 18

G. Antibakteri .............................................................................................. 20

H. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 28

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 28

B. Sampel dan Populasi ............................................................................... 28

C. Tempat da Waktu Penelitian ................................................................... 29

D. Desain Penelitian .................................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 29

1. Tahap Persiapan ................................................................................. 29

2. Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 30

3. Tahap Perlakuan................................................................................. 36

F. Analisa Data ............................................................................................ 38

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 39

H. Variabel Penelitian .................................................................................. 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 40

A. Identifikasi Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) ....................... 40

B. Uji Kemurnian Bakteri Uji ...................................................................... 40

C. Aktivitas Antibakteri ............................................................................... 42

D. Kadar Hambat Minimum (MIC/Minimum Inhibitory

Concentration) ....................................................................................... 52

E. Kadar Bunuh Minimum (MBC/Minimum Bactericidal

Concentration) ....................................................................................... 56

BAB V. KAITAN ANTARA HASIL PENELITIAN DAN

PENDIDIKAN ........................................................................................................ 59

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 60

A. Kesimpulan ............................................................................................. 60

B. Saran ....................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 62

LAMPIRAN ............................................................................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Ekstrak untuk Membuat Stok Perlakuan .............. 31

Tabel 4.1 Hasil Uji Kemurnian Escherichia coli .................................................. 41

Tabel 4.2 Hasil Uji Kemurnian Bacillus cereus ................................................... 42

Tabel 4.3 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli .............................................................. 43

Tabel 4.4 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bacillus cereus ............................................................... 45

Tabel 4.5 Hasil Uji KHM/MIC Ekstrak Antibakteri terhadap Escherichia

coli dan Bacillus cereus ........................................................................ 52

Tabel 4.6 Hasil Uji KBM/MBC Ekstrak Antibakteri terhadap Escherichia

coli dan Bacillus cereus ........................................................................ 57

Tabel 7.1 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus ............................. 67

Tabel 7.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap

Escherichia coli .................................................................................... 68

Tabel 7.3 Hasil Uji Homogenitas Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli .............................................................. 68

Tabel 7.4 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap

Escherichia coli .................................................................................... 69

Tabel 7.5 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Escherichia coli ........................... 69

Tabel 7.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Bacillus

cereus .................................................................................................... 70

Tabel 7.7 Hasil Uji Homogenitas terhadap Pertumbuhan Bacillus cereus ........... 70

Tabel 7.8 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap

Bacillus cereus ...................................................................................... 71

Tabel 7.9 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Bacillus cereus ............................. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) ...................................... 7

Gambar 2.2 B. cereus pada Media Luria Agar (LA), Inkubasi Suhu Kamar

selama 24 jam ..................................................................................... 15

Gambar 2.3. E. coli pada Media Luria Agar (LA), Inkubasi Suhu Kamar

selama 24 jam ..................................................................................... 16

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 27

Gambar 3.1. Bagan Alir Proses Pengujian Aktivitas Antibakteri ............................ 37

Gambar 4.1 Diameter Daerah Hambat pada Perlakuan Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Escherichia coli ....................................... 44

Gambar 4.2 Diameter Daerah Hambat pada Perlakuan Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Bacillus cereus ......................................... 46

Gambar 7.1 Hasil Pengecatan Negatif Escherichia coli ......................................... 72

Gambar 7.2 Hasil Pengecatan Gram Escherichia coli ............................................ 72

Gambar 7.3 Hasil Uji Morfologi Koloni Escherichia coli ..................................... 72

Gambar 7.4 Hasil Pengecatan Negatif Bacillus cereus .......................................... 73

Gambar 7.5 Hasil Pengecatan Gram Bacillus cereus ............................................. 73

Gambar 7.6 Hasil Uji Morfologi Koloni Bacillus cereus ....................................... 73

Gambar 7.7 Aktivitas Ekstrak Antibakteri dengan Perlakuan Rebus (kiri)

dan Tumbuk (kanan) pada Konsentrasi 35%, 40%, dan 45%

terhadap Escherichia coli ................................................................... 74

Gambar 7.8 Aktivitas Kontrol Negatif dan Kontrol Positif terhadap

Escherichia coli .................................................................................. 74

Gambar 7.9 Aktivitas Ekstrak Antibakteri dengan Perlakuan Rebus (kiri)

dan Tumbuk (kanan) pada Konsentrasi 35%, 40% dan 45%

terhadap Bacillus cereus ..................................................................... 75

Gambar 7.10 Aktivitas Kontrol Negatif dan Kontrol Positif terhadap

Bacillus cereus ................................................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xv

Gambar 7.11 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Rebus Antibakteri

terhadap Escherichia coli ................................................................... 76

Gambar 7.12 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Tumbuk

Antibakteri terhadap Escherichia coli ................................................ 76

Gambar 7.13 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Rebus Antibakteri

terhadap Bacillus cereus ..................................................................... 77

Gambar 7.14 Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Tumbuk

Antibakteri terhadap Bacillus cereus ................................................. 77

Gambar 7.15 Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Esherichia coli dan Bacillus cereus ......... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Daerah Hambat Aktivitas Antibakteri .................. 67

Lampiran 2. Hasil Analisis SPSS pada Aktivitas Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli ........................................................... 68

Lampiran 3. Hasil Analisis SPSS pada Aktivitas Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bacillus cereus ............................................................. 70

Lampiran 4. Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Escherichia coli ......................... 72

Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Uji Kemurnian Bacillus cereus .......................... 73

Lampiran 6. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli ........................................................... 74

Lampiran 7. Dokumentasi Hasil Uji Aktivitas Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bacillus cereus ............................................................. 75

Lampiran 8. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap

Escherichia coli .................................................................................. 76

Lampiran 9. Dokumentasi Uji Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap

Bacillus cereus ................................................................................... 77

Lampiran 10. Dokumentasi Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus ................................................. 78

Lampiran 11. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi masih merupakan permasalahan yang memerlukan

perhatian besar dalam bidang kesehatan. Infeksi merupakan keadaan

masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh, kemudian berkembang biak dan

menimbulkan penyakit (Tan dan Raharjo, 2002). Mikroorganisme yang dapat

menyebabkan infeksi dan menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme

yang mempunyai daya patogenitas yang tinggi. Bakteri merupakan

mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi (Rostinawati, 2009).

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain infeksi saluran pernafasan

oleh bakteri Staphylococcus aureus, keracunan makanan oleh bakteri Bacillus

cereus, infeksi kulit oleh bakteri Streptococcus pyogenes, infeksi saluran

kemih dan diare oleh bakteri Escherichia coli (Anonim, 2014).

Bakteri dibagi dalam golongan gram positif dan gram negatif

berdasarkan reaksinya terhadap pewarnaan gram. Perbedaan antara bakteri

gram positif dan gram negatif terdapat pada dinding sel bakteri (Yani, 2010).

Beberapa bakteri merugikan yang dapat mewakili bakteri gram positif adalah

Bacillus cereus sedangkan bakteri gram negatif adalah Escherichia coli.

Patogenitas Escherichia coli dan Bacillus cereus sebagai salah satu penyebab

diare dapat mengganggu proses biologis organ pencernaan. Menurut Staf

pengajar FK UI (1994), Escherichia coli merupakan bakteri oportunis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

2

banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal.

Escherichia coli dalam usus besar bersifat patogen apabila melebihi dari

jumlah normalnya. Galur-galur tertentu mampu menyebabkan peradangan

selaput perut dan usus. Apabila bakteri ini hidup di luar usus seperti pada

saluran kemih, dapat mengakibatkan peradangan selaput lendir . Bacillus

cereus memiliki kemampuan untuk menghancurkan sel darah merah

(hemolytic). Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan. Ada dua

tipe penyakit yang diakibatkannya, yaitu tipe emetik dan tipe diare. Tipe

emetik ditandai dengan mual dan muntah yang muncul setelah masa inkubasi

sekitar 1-6 jam. Tipe diare ditandai dengan rasa sakit perut dan buang air

besar yang muncul setelah masa inkubasi sekitar 6-24 jam (Brooks dkk,

2004).

Pencegahan dan pengobatan infeksi dapat dilakukan dengan

mengetahui penyebabnya serta mengerti cara melakukan penanganannya.

Pengelolaan infeksi yang benar dapat mengurangi angka kematian sampai

95% (Widodo dan Sutoto, 1998). Penelitian terkait pemanfaatan bahan-bahan

alam untuk menangani permasalahan infeksi bakteri telah banyak dilakukan.

Adanya perhatian pada bahan dari alam yang dikenal dengan istilah back to

nature ini dianggap sebagai hal yang bermanfaat karena sejak dahulu kala

masyarakat telah percaya bahwa bahan alam mampu mengobati berbagai

macam penyakit. Selain itu, pemanfaatan bahan alam yang digunakan sebagai

obat jarang menimbulkan efek samping yang merugikan dibandingkan obat

yang terbuat dari bahan sintetis (Wiryowidagdo, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

3

Tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) merupakan tanaman yang

secara tradisional telah dimanfaatkan dalam pengobatan beberapa penyakit,

seperti abses (penimbunan nanah), bisul, jerawat, radang kulit, penyakit

ginjal, dan sakit perut (Hariana, 2006). Hal tersebut senada dengan

pernyataan Heyne (1987), bahwa tumbuhan ini memiliki khasiat obat. Daun

yang diremas-remas dapat digunakan sebagai obat luar untuk mengobati sakit

kepala dan cairan hasil perasan dapat diminum untuk pengobatan penyakit

perut. Menurut Dalimartha (2006), tumbuhan ini mengandung saponin, tanin,

alkaloid, kalsium oksalat, lemak dan minyak atsiri. Sedangkan berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Majumder dkk (2011), hasil uji fitokimia daun

tumbuhan ini juga mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, tanin,

triterpenoid, dan karbohidrat. Tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas

sebagai antiseptik dan antibakteri. Flavonoid terutama berupa senyawa yang

larut dalam air (Harbone, 1987).

Brooks dkk (2004), mengatakan bahwa antibakteri adalah bahan atau

senyawa yang khusus digunakan untuk kelompok bakteri. Antibakteri dapat

dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:

1. antibakteri yang menghambat pertumbuhan dinding sel,

2. antibakteri yang mengakibatkan perubahan permeabilitas membran sel

atau menghambat pengangkutan aktif melalui membran sel,

3. antibakteri yang menghambat sintesis protein, dan

4. antibakteri yang menghambat sintesis asam nukleat sel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

4

Aktivitas antibakteri dibedakan menjadi dua yaitu aktivitas

bakteriostatik dan aktivitas bakterisidal. Pengertian aktivitas bakteriostatik

adalah kemampuan menghambat pertumbuhan tetapi tidak membunuh

patogen. Sedangkan pengertian aktivitas bakterisidal adalah dapat membunuh

patogen dalam kisaran luas. Hingga saat ini belum diperoleh informasi

mengenai aktivitas antibakteri dari ekstrak tanaman suruhan dalam bentuk

ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk. Informasi ini dibutuhkan karena dalam

pemanfaatan tanaman suruhan sering dikonsumsi oleh masyarakat dengan

meminum cairan hasil remasan untuk mengobati diare (Heyne, 1987).

B. Rumusan Masalah

Dalam upaya pemanfaatan ekstrak tanaman suruhan (Peperomia

pellucida L.) sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan Bacillus

cereus, maka permasalahan yang perlu dikaji adalah:

1. Apakah ekstrak tanaman suruhan memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus?

2. Apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri antara ekstrak tanaman

suruhan yang direbus dan ditumbuk terhadap Escherichia coli dan Bacillus

cereus?

3. Berapa konsentrasi minimum ekstrak tanaman suruhan yang mampu

menghambat dan membunuh Escherichia coli dan Bacillus cereus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

5

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Ekstrak yang digunakan berasal dari seluruh bagian tanaman suruhan

(akar, batang, daun dan buah) yang segar, berwarna hijau dan diberi dua

perlakuan yaitu ekstrak rebus dan ekstrak tumbuk.

2. Parameter dalam penelitian ini adalah diameter daerah hambat di sekitar

kertas cakram pada media kultur dengan satuan milimeter.

3. Media kultur yang digunakan adalah media NA dalam cawan petri dengan

volume 25 ml.

4. Metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri adalah

metode difusi Kirby-Bauer dengan menggunakan cakram kertas untuk

membantu mengetahui daerah hambat yang terbentuk pada media dengan

satuan milimeter.

5. Metode yang digunakan dalam menentukan Kadar Hambat Minimum

(KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) adalah metode dilusi padat

dengan parameter media kultur yang telah diinkubasi tidak ditumbuhi

bakteri.

D. Hipotesis

Tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) berupa ekstrak rebus dan

ekstrak tumbuk memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan

Bacillus cereus secara in vitro dan terdapat perbedaan aktivitas antibakteri

yang signifikan dari kedua jenis ekstrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

6

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui ada atau tidaknya aktivitas antibakteri dari ekstrak tanaman

suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap Escherichia coli dan Bacillus

cereus

2. Mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri ekstrak tanaman suruhan yang

direbus dan ditumbuk terhadap aktivitas Escherichia coli dan Bacillus

cereus

3. Mengetahui konsentrasi minimum ekstrak tanaman suruhan yang mampu

menghambat dan membunuh Escherichia coli dan Bacillus cereus

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan informasi

ilmiah mengenai potensi tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) sebagai

antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus

cereus. Hasil penelitian ini secara khusus diharapkan mampu memberikan

informasi ilmiah, terutama kepada para pendidik agar dapat mengaplikasikan

penelitian ilmiah dalam proses pembelajaran mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri yang termasuk dalam pembelajaran

Biologi SMA pada Kompetensi Dasar 3.4. dan 4.4 dengan materi pokok

Archaebacteria dan Eubacteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

7

BAB II

DASAR TEORI

A. Suruhan Liar (Peperomia pellucida L.)

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Classis : Dycotyledoneae

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Peperomia

Species : Peperomia pellucida (L.)

HB.K.

(Faiyah, 2013)

Gambar 2.1. Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.)

(Anonim, 2008)

2. Nama Daerah

Suruhan; Sladanan; Rangu-rangu (Jawa), Saladaan (Sunda),

Ketumpangan ayer (Sumatera), Gofu doroho (Ternate) (Heyne, 1987).

3. Morfologi dan Fisiologi

Peperomia pellucida L. termasuk tanaman herba dengan tinggi 10-

20 cm. Batang tegak, lunak dan berwarna hijau muda. Daun tunggal

dengan kedudukan spiral, bentuk lonjong, panjang 1-4 cm, lebar 1,5-2 cm,

ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi rata, pertulangan melengkung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

8

permukaan licin, lunak dan berwarna hijau. Bunga majemuk, berbentuk

bulir, terletak di ujung batang atau di ketiak daun, panjang bulir 2-3 cm,

tangkai lunak, berwarna putih kekuningan. Buah bulat, kecil, berwarna

hijau. Biji bulat, kecil, berwarna hitam. Akar serabut, putih dan perakaran

tidak dalam (Heyne, 1987).

4. Habitat

Tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) berasal dari Amerika

Serikat tetapi tumbuh liar dan mudah didapatkan Indonesia. Sekarang

tanaman suruhan tumbuh di Jawa mulai dari dataran rendah sampai kurang

lebih 1000 m di atas permukaan laut. Tanaman suruhan mampu tumbuh

pada daerah yang tidak begitu kering. Umumnya di daerah yang tidak

subur misalnya pada batu karang, tembok yang lembab, di ladang dan di

pekarangan (Heyne, 1987).

5. Kandungan Kimia dan Manfaat

Seluruh bagian tanaman Peperomia pellucida (L.) mengandung

saponin, tannin, alkaloid, kalsium oksalat, lemak dan minyak atsiri

(Dalimartha, 2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Majumder, dkk (2011) menemukan bahwa hasil uji fitokimia daun

tumbuhan ini juga mengandung steroid, flavonoid, triterpenoid, dan

karbohidrat. Tanin dan flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antiseptik

dan antibakteri (Harbone, 1987). Menurut Syarfati (2011), tanin dapat

menghambat pertumbuhan bakteri. Mekanisme tanin sebagai zat

antibakteri diduga menghambat metabolisme sel, mengganggu sintesa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

9

dinding sel, dan merusak membran sel (Maryani 2013). Sedangkan

menurut Sirait (2007), flavonoid terdapat pada seluruh bagian tanaman,

termasuk pada buah, tepung sari dan akar. Mekanisme kerja flavonoid

adalah mengganggu aktivitas transpeptidase peptidoglikan sehingga

pembentukan dinding sel terganggu dan sel mengalami lisis (Cowan,

1999).

Tanaman suruhan banyak dimanfaatkan dalam kehidupan

masyarakat. Tanaman suruhan dipercaya mampu mengobati asam urat dan

menyembuhkan luka bakar (Mappa dkk, 2013). Masyarakat memilih

mengkonsumsi suruhan dengan cara direbus karena lebih bersih dan

mudah dikonsumsi dari pada ditumbuk.

B. Bakteri

Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu, berkembang biak dengan

cara membelah diri, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop

(Dwijoseputro, 1998).

Berdasarkan morfologinya bakteri dapat dibedakan atas tiga bagian

yaitu:

1. Bentuk silindris (batang), dibedakan atas:

a. Basil tunggal, berupa batang tunggal.

b. Diplobasil, berbentuk batang bergandeng dua.

c. Streptobasil, berupa batang bergandeng seperti rantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

10

2. Bentuk bulat (coccus)

a. Monokokus, bentuk bulat satu-satu.

b. Diplokokus, bentuk bulat bergandeng dua.

c. Streptokokus, bentuk bulat bergandeng seperti rantai

d. Tetrakokus, bentuk bulat terdiri 4 sel tersusun dalam bentuk segi empat.

e. Sarkina, bentuk bulat terdiri atas 8 sel, tersusun dalam bentuk kubus.

f. Stafilokokus, bentuk bulat tersusun seperti kelompok buah anggur.

3. Bentuk spiral

a. Berbentuk spiral (tunggal, spirilum, jamak, spirila) terdapat secara

terpisah-pisah (tunggal) tetapi spesies berbeda panjang, jumlah dan

amplitude spiralnya.

b. Bentuk koma atau vibrio adalah bakteri yang ukurannya pendek dengan

spiral yang tidak lengkap (Dwidjoseputro, 1998)

Berdasarkan reaksi terhadap pewarnaan gram, maka bakteri dapat

dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

1. Bakteri Gram Positif

Bakteri gram positif adalah bakteri yang dapat mengikat zat warna

pertama yaitu kristal violet. Dinding sel bakteri gram positif seperti bakteri

Stapylococcus aureus dan Sterptococcus sp tersusun atas lapisan sederhana

yang terdiri atas beberapa lapisan peptidoglikan yang membentuk suatu

struktur yang tebal dan kaku. Kekakuan pada dinding sel bakteri yang

disebabkan karena lapisan peptidoglikan dan ketebalan peptidoglikan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

11

membuat bakteri gram positif resisten terhadap lisis osmotik (Brooks,

2004).

Golongan ini memiliki peptidoglikan setebal 20-80 nm dengan

komposisi terbesar teichoic, asam teichuroni, dan berbagai macam

polisakarida. Asam teikoat berfungsi sebagai antigen permukaan pada

bakteri gram positif. Letaknya berada antara lapisan membran sitoplasma

dan lapisan peptidoglikan. Selain itu golongan ini memiliki 40 lembar

peptidoglikan pada dinding selnya, yang merupakan 50% dari seluruh

komponen penyusun dinding sel. Polisakarida dan asam amino pada

lembar peptidoglikan bersifat sangat polar, sehingga pada bakteri gram

positif yang memiliki dinding sel yang sangat tebal dapat bertahan dari

aktivitas cairan empedu di dalam usus. Sebaliknya, lembar peptidoglikan

rentan terhadap lisozim sehingga dapat dirusak oleh senyawa bakterisidal

(Prasetyo, 2009).

2. Bakteri Gram Negatif

Bakteri gram negatit adalah bakteri yang dapat mengikat zat warna

kedua yaitu safranin. Bakteri gram negatif seperti Escherichia coli

memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis (5-10 nm) pada dinding selnya

dengan komposisi utama lipoprotein, membran luar, dan lipopolisakarida.

Selain itu dinding sel bakteri gram negatif ini tidak mengandung asam

teikoat tetapi mengandung sejumlah polisakarida dan lebih rentan terhadap

kerusakan mekanik (Gupta, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

12

Membran luar pada bakteri gram negatif juga memiliki sifat

hidrofilik. Namun komponen lipid pada dinding selnya memberikan sifat

hidrofobik. Selain itu terdapat saluran khusus yang terbuat dari protein

yang disebut porins yang berfungsi sebagai tempat masuknya komponen

hidrofilik seperti gula dan asam amino yang penting untuk kebutuhan

nutrisi bakteri. Lipoprotein merupakan komponen yang mendominasi

dinding sel bakteri gram negatif dan berfungsi menjaga stabilitas membran

luar dan tempat perlekatan pada lapisan peptidoglikan. Membran luar

bakteri gram negatif merupakan struktur bilayer, yaitu komposisi lembar

dalamnya mirip dengan membran sitoplasma, hanya saja fospolipid pada

lapisan luarnya diganti dengan molekul lipopolisakarida (LPS). Selain itu

terdapat ruang antara membran dalam dengan membran luarnya yang

disebut ruang periplasma, terdiri dari lapisan murein dan larutan protein

mirip gel (protein pengikat substrat tertentu, enzim hidrolitik, dan enzim

detoksifikasi) (Prasetyo, 2009).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah:

1. Nutrisi

Nutrisi dalam media perbenihan harus mengandung seluruh elemen

yang penting untuk sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur

tersebut adalah karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan mineral. Kekurangan

sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba

(Brooks dkk, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

13

2. Suhu

Bakteri seperti halnya makhluk hidup lainnya dalam

pertumbuhannya perlu suhu tertentu. Berdasarkan suhu yang diperlukan

untuk tumbuh, bakteri dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu:

a. Psikrofil (cold loving bacteria), yaitu bakteri yang tumbuh antara suhu

(0-20)˚C. Contohnya Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes dan

Achromobacter.

b. Mesofil (moderate temperature loving bacteria), yaitu bakteri yang

tumbuh antara suhu (30-37)˚C dengan suhu optimal 37˚C, misalnya

golongan bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit infeksi pada

manusia. Contoh bakteri mesofil antara lain Escherichia dan Bacillus.

c. Termofil (heat loving bacteria), yaitu bakteri yang tumbuh antara suhu

(50-60)˚C. Contoh bakteri termofil adalah Thermus aquaticus,

Sulfolobus acidocaldarius, dan Chloroflexus.

Suhu terendah dimana bakteri dapat tumbuh disebut minimum

growth temperature. Sedangkan suhu tertinggi dimana bakteri dapat

tumbuh dengan baik disebut maximum growth temperature. Suhu dimana

bakteri dapat tumbuh dengan sempurna di antara kedua suhu tersebut

disebut suhu optimum (Brooks dkk, 2004).

3. pH

Bakteri dalam pertumbuhannya juga memerlukan pH tertentu.

Namun pada umumnya bakteri memiliki jarak pH yang sempit yaitu

sekitar pH 6,5-7,5 atau pada pH netral. Beberapa bakteri ada yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

14

hidup di bawah pH 4, contohnya Bakteri Asam Laktat. Tetapi juga ada

bakteri yang dapat hidup atau tumbuh pada pH alkalis, contohnya Bakteri

Metanogen (Brooks dkk, 2004).

4. Tekanan Osmosis

Medium yang paling tepat bagi kehidupan bakteri ialah medium

yang isotonik terhadap isi sel bakteri. Jika bakteri ditempatkan di dalam

suatu larutan yang hipertonik terhadap isi sel, maka bakteri akan

mengalami plasmolisis. Sebaliknya bila bakteri ditempatkan pada larutan

hipotonis, maka dapat menyebabkan pecahnya sel bakteri akibat cairan

masuk ke dalam sel bakteri tersebut (Dwidjoseputro, 1998).

5. Oksigen

Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dapat dibagi

dalam beberapa golongan, sebagai berikut:

a. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang dalam pertumbuhannya memerlukan

adanya oksigen contohnya Nitrosomonas.

b. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang hidup bila tidak ada oksigen

contohnya Clostridium.

c. Bakteri aerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik ada

oksigen maupun tanpa adanya oksigen contohnya Cyanobacteria.

d. Bakteri mikroaerofilik, yaitu bakteri yang dapat tumbuh apabila ada

oksigen dalam jumlah kecil contohnya Helicobacter (Brooks dkk,

2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

15

C. Bacillus cereus

Kingdom : Prokaryota

Divisio : Firmicutes

Class : Bacili

Ordo : Bacillales

Family : Bacillaceae

Genus : Bacillus

Spesies : Bacillus cereus

(Todar, 2008).

Gambar 2.2. B.cereus pada Media Luria Agar (LA), Inkubasi Suhu Kamar

selama 24 jam (Hedetniemi dan Liao, 2006).

Bacillus cereus merupakan bakteri gram positif, bersifat aerob

fakultatif, dan motil. Beberapa bakteri gram positif seperti genus Bacillus,

Sporolactobacillus, Clostridium, Sporosarcina, dan Thermoactinomyces

merupakan bakteri yang mampu membentuk endospora yang tebal dapat

berfungsi sebagai pelindung panas (Atlas, 1984)

Bacillus cereus dapat tumbuh dalam makanan dan menghasilkan

toksin yang dapat menyebabkan penyakit. Ada dua tipe penyakit yang

diakibatkannya, yaitu tipe emetik dan tipe diare. Tipe emetik ditandai dengan

mual dan muntah, muncul gejala setelah masa inkubasi sekitar 1-5 jam. Tipe

diare ditandai dengan rasa sakit perut dan buang air besar, muncul gejala

setelah masa inkubasi sekitar 6-24 jam (Brooks dkk, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

16

D. Escherichia coli

Kingdom : Prokaryota

Divisio : Shizophyta

Class : Schizomycetes

Ordo : Eubacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Spesies : Escherichia coli

(Dwidjoseputro, 1998)

Gambar 2.3. E.coli pada Media Luria Agar (LA), Inkubasi Suhu Kamar

selama 24 jam (Hedetniemi dan Liao, 2006)

Breed (2001) mengatakan bahwa Escherichia coli merupakan bakteri

gram negatif, berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5-1,0 µm, kadang

berbentuk agak bulat/coccus, membentuk rantai pendek atau berpasang-

pasangan, motil aktif dan tidak membentuk spora. Koloni Escherichia coli

pada medium agar berwarna putih dan kadang kekuningan, lembab, dan

mengkilap.

Pembiakan Escherichia coli bersifat aerob atau fakultatif anaerob,

pertumbuhan optimum pada suhu 37˚C. Escherichia coli merupakan bakteri

penghuni saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas lainnya,

biasanya tidak bersifat patogen. Walaupun Escherichia coli merupakan

bagian dari mikroflora normal di dalam saluran pencernaan, galur-galur

tertentu dari bakteri tersebut telah terbukti mampu menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

17

gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan (Pelczar

dan Chan, 1986).

Escherichia coli yang menyebabkan diare diklasifikasikan

berdasarkan karakteristik sifat virulensinya, dan masing-masing kelompok

menyebabkan penyakit melalui mekanisme yang berbeda yaitu E. coli

Enteropatogenik (EPEC), yang menyebabkan diare pada bayi terutama di

negara berkembang, E. coli Enterotoksigenik (ETEC), yang menyebabkan

diare wisatawan dan E. coli Enterohemoragik (EHEK), yang menimbulkan

diare berat (Brooks dkk, 2004).

E. Media

Pembiakan mikroba di laboratorium memerlukan media yang berisi

zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi mikroba. Media

adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang

terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat makanan. Selain untuk

menumbuhkan mikroba, media dapat juga digunakan untuk isolasi,

memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah

mikroba (Jutono dkk, 1980).

Brooks dkk (2004) mengatakan syarat media yang baik untuk

pertumbuhan mikroba adalah lingkungan kehidupannya harus sesuai dengan

lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut, yaitu susunan nutrisinya, tekanan

osmosis yaitu harus isotonik, derajat keasaman umumnya netral, temperatur

yang harus sesuai dan steril. Media harus mengandung semua kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

18

untuk pertumbuhan mikroba, yaitu sumber energi, sumber nitrogen, dan

kebutuhan yang khusus seperti vitamin.

Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu:

1. Media sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti.

Media ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan

mikroba.

2. Media non sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan kimianya tidak

dapat diketahui dengan pasti. Media ini digunakan untuk menumbuhkan

dan mempelajari taksonomi mikroba.

Sedangkan berdasarkan konsistensinya media dapat dibedakan

menjadi media cair, media padat dan media padat yang dapat dicairkan (Lay,

1994).

F. Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan

dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroba (termasuk spora

mikroba). Penyelidikan suatu spesies mikroba selalu didasarkan atas

penyelidikan sifat biakan murni spesies tersebut. Oleh karena itu, untuk

memelihara biakan murni diperlukan alat-alat dan media yang steril. Suatu

benda atau substansi hanya dapat steril, tidak akan pernah mungkin setengah

steril atau hampir steril (Volk dan Wheeler, 1993).

Ada beberapa cara yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

19

1. Sterilisasi secara Fisik

a. Sterilisasi dengan pemijaran, cara ini dipakai untuk sterilisasi kawat

inokulasi (jarum ose) yang terbuat dari platinum atau nikron. Caranya

dengan membakar alat tersebut di atas lampu spiritus sampai pijar.

b. Sterilisasi dengan udara panas (kering), cara ini dipakai untuk

mensterilkan peralatan gelas. Alat yang digunakan adalah oven dengan

suhu 170˚C-180˚C selama 2 jam.

c. Sterilisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan, cara ini dipakai

untuk sterilisasi alat-alat dan bahan-bahan yang tahan terhadap suhu

dan tekanan tinggi. Alat yang digunakan adalah autoklaf. Pada autoklaf

terdapat penunjuk suhu, penunjuk tekanan serta pengatur uap atau udara

(Lay, 1994)

2. Sterilisasi secara Kimia

Bahan-bahan yang mudah rusak bila disterilkan pada suhu tinggi

(dari plastik) dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan bahan

kimia, gas, atau radiasi. Bahan kimia ialah suatu substansi (padat, cair atau

gas) yang dicirikan oleh komposisi molekuler yang pasti dan

menyebabkan terjadinya reaksi, contohnya senyawa fenolik, alkohol, klor,

iodium, dan etilen oksida. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan

untuk sterilisasi gas yaitu etilen oksida, asam perasetat, formal dehida dan

glutaral dehida alkalin (Pelczar dan Chan, 1986; 327 dan Volk dan

Wheeler, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

20

G. Antibakteri

Antibakteri adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat

mengganggu pertumbuhan dan aktivitas bakteri, terutama bakteri penyebab

infeksi. Zat yang digunakan harus bersifat toksisitas selektif, yaitu suatu obat

yang berbahaya bagi parasit tetapi tidak membahayakan inang. Toksisitas

selektif bersifat relatif, artinya suatu obat yang pada kondisi tertentu dapat

ditoleransi oleh inang, dapat merusak parasit (Brooks dkk, 2004).

Pemakaian bahan antibakteri merupakan suatu usaha untuk

mengendalikan bakteri merugikan. Pengendalian adalah segala kegiatan yang

dapat menghambat, membasmi atau menyingkirkan mikroorganisme. Tujuan

utama pengendalian adalah mencegah penyakit dan infeksi, membasmi

bakteri pada inang yang terinfeksi, dan mencegak pembusukan dan kerusakan

bahan oleh mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 1988).

Brooks, dkk (2004) menambahkan aktivitas antibakteri terbagi

menjadi dua, yaitu bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan

bakterisid (membunuh bakteri). Konsentrasi minimal yang diperlukan untuk

menghambat pertumbuhan bakteri dikenal sebagai Kadar Hambat Minimal

(KHM), sedangkan konsentrasi minimal yang diperlukan untuk membunuh

mikroba disebut dengan Kadar Bunuh Minimal (KBM).

Mekanisme kerja zat antibakteri harus dapat mempengaruhi bagian-

bagian vital sel seperti membran sel, enzim-enzim dan protein struktural.

Pelczar dan Chan (1988) menyatakan bahwa mekanisme kerja zat antibakteri

dalam melakukan efeknya terhadap bakteri adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

21

1. Merusak Dinding Sel

Pada umumnya bakteri memiliki lapisan luar yang kaku disebut

dinding sel (peptidoglikan). Sintesis dinding sel melibatkan sejumlah

langkah enzimatik yang banyak dihalangi oleh antimikroba. Rusaknya

dinding sel bakteri misalnya karena pemberian enzim lisosim atau

hambatan pembentukannya oleh karena zat antimikroba, dapat

menyebabkan sel bakteri lisis. Kerusakan dinding sel akan berakibat

terjadinya perubahan-perubahan yang mengarah pada kematian sel karena

dinding sel berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat-zat dari luar ke

dalam sel serta memberi bentuk sel.

2. Mengubah Permeabilitas Membran Sel

Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh selaput yang disebut

membran sel yang mempunyai permeabilitas selektif. Membran sel

tersusun atas fosfolipid dan protein. Membran sel berfungsi mengatur

keluar masuknya zat antar sel dengan lingkungan luar, melakukan

pengangkutan zat-zat yang diperlukan aktif dan mengendalikan susunan

dalam diri sel. Proses pengangkutan zat-zat yang diperlukan baik ke dalam

maupun ke luar sel dimungkinkan karena di dalam membran sel terdapat

enzim protein untuk mensintesis peptidoglikan komponen membran luar.

Rusaknya dinding sel bakteri, secara otomatis akan berpengaruh

pada membran sitoplasma. Beberapa bahan antimikroba seperti fenol,

kresol, detergen dan beberapa antibiotik dapat menyebabkan kerusakan

pada membran sel. Bahan-bahan ini akan menyerang dan merusak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

22

membran sel sehingga fungsi semi permeabilitas membran mengalami

kerusakan. Kerusakan pada membran sel akan mengakibatkan kematian

sel.

3. Kerusakan Sitoplasma

Sitoplasma atau cairan sel terdiri atas 80% air, asam nukleat,

protein, karbohidrat, lipid, ion anorganik dan berbagai senyawa dengan

bobot molekul rendah. Kehidupan suatu sel tergantung pada terpeliharanya

molekul-molekul protein dan asam nukleat dalam keadaan alamiahnya.

Konsentrasi tinggi beberapa zat kimia dapat mengakibatkan koagulasi dan

denaturasi komponen-komponen seluler yang vital.

4. Menghambat Kerja Enzim

Di dalam sel terdapat enzim dan protein yang membantu

kelangsungan proses-proses metabolism. Banyak zat kimia telah diketahui

dapat mengganggu reaksi biokimia misalnya logam-logam berat, golongan

tembaga, perak, air raksa, dan senyawa logam berat lainnya umumnya

efektif sebagai bahan antimikroba pada konsentrasi relatif rendah. Logam-

logam ini akan mengikat gugus enzim sulfihidril yang berakibat terhadap

perubahan protein yang terbentuk. Penghambatan ini dapat mengakibatkan

terganggunya metabolisme atau matinya sel.

5. Menghambat Sintesis Asam Nukleat dan Protein

DNA, RNA, dan protein memegang peranan penting dalam sel.

Beberapa bahan antimikroba dalam bentuk antibiotik misalnya

cloramfenikol, tetrasiklin, prumysin, dapat menghambat sintesis protein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

23

Sedangkan sintesis asam nukleat dapat dihambat oleh senyawa antibiotik

misalnya mitosimin. Bila terjadi gangguan pada pembentukan atau pada

fungsi zat-zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan total pada sel.

Banyak faktor dan keadaan yang mempengaruhi kerja zat antibakteri

dalam menghambat atau membasmi bakteri patogen. Seluruh aspek harus

dikendalikan agar zat antibakteri dapat bekerja secara efektif. Beberapa hal

yang dapat mempengaruhi kerja zat antibakteri menurut Wattimena, dkk

(1981) adalah sebagai berikut:

1. Konsentrasi atau Intensitas Zat Antibakteri

Semakin tinggi konsentrasi suatu zat antibakteri semakin tinggi

daya antibakterinya, artinya banyak bakteri akan terbunuh lebih cepat bila

konsentrasi zat tersebut lebih tinggi.

2. Jumlah Organisme

Ukuran inokulum merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi

lebar daerah hambat, jumlah inokulum yang lebih sedikit menyebabkan

obat dapat berdifusi lebih jauh, sehingga daerah yang dihasilkan lebih

besar, sedangkan jika jumlah inokulum lebih besar maka daerah hambat

kecil.

3. Ketebalan Medium Agar

Ketebalan medium agar berpengaruh dalam mendapatkan

sensivitas yang optimal. Perbedaan ketebalan media agar mempengaruhi

difusi dari zat uji ke dalam agar, sehingga akan mempengaruhi diameter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

24

hambat. Makin tebal media yang digunakan akan makin kecil diameter

hambat yang terjadi.

4. Komposisi Media Agar

Perubahan komposisi media dapat merubah sifat media sehingga

jarak difusi berubah. Media agar berpengaruh terhadap ukuran daerah

hambat dalam hal mempengaruhi aktivitas beberapa bakteri,

mempengaruhi kecepatan difusi antibakteri dan mempengaruhi kecepatan

pertumbuhan antibakteri.

5. Waktu Inkubasi

Waktu inkubasi disesuaikan dengan pertumbuhan bakteri, karena

luas daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama setelah

diinokulasikan pada media agar, maka daerah hambat dapat diamati segera

setelah adanya pertumbuhan bakteri.

6. Suhu

Kenaikan suhu dapat meningkatkan keefektifan suatu disinfektan

atau bahan mikrobial. Hal ini disebabkan zat kimia merusak

mikroorganisme melalui reaksi kimia. Reaksi kimia bisa dipercepat

dengan meninggikan suhu. Kebanyakan bakteri tumbuh baik pada suhu

37˚C

7. Spesies Mikroorganisme

Spesies mikroorganisme menunjukkan ketahanan yang berbeda-

beda terhadap suatu bahan kimia tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

25

8. Keasaman (pH)

Mikroorganisme yang hidup pada pH asam akan lebih mudah

dibasmi pada suhu rendah dan dalam waktu yang singkat bila

dibandingkan dengan mikroorganisme yang hidup pada pH basa.

Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan

metode pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi disk dilakukan dengan

mengukur zona bening (clear zone) yang merupakan petunjuk adanya respon

penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam

ekstrak. Syarat jumlah bakteri untuk uji kepekaan/sensivitas yaitu 105-10

8

cfu/ml (Carter and Cole, 1990)

Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan.

Metode difusi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu metode silinder, metode

lubang/sumuran dan metode cakram kertas. Metode cakram kertas dilakukan

dengan cara merendam cakram kertas steril ke dalam zat antibakteri selama

kurun waktu tertentu dan diletakkan pada media agar padat yang telah

diinokulasi dengan mikroba uji kemudian diinkubasipada suhu 37˚ C selama

18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya daerah (zona) bening di sekitar

cakram kertas yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba (Dzen,

2003)

Menurut Davis dan Stout (1971), ketentuan kekuatan antibiotik dan

antibakteri dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut: daerah

hambatan 20 mm atau lebih berarti berdaya hambat sangat kuat, daerah

hambatan 10-20 mm berdaya hambat kuat, daerah hambatan 5-10 mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

26

berdaya hambat sedang, dan daerah hambatan 5 mm atau kurang berdaya

hambat lemah.

Prinsip metode pourplate adalah masing-masing konsentrasi senyawa

antibakteri ditambahkan suspensi bakteri uji dalam media NA dengan suhu

45˚ C. Perlakuan tersebut akan diinkubasi dan diamati ada atau tidaknyya

pertumbuhan bakteri dalam media. Media uji senyawa antibakteri pada kadar

terkecil yang terlihat bening tanpa adanya pertumbuhan bakteri uji, ditetapkan

sebagai Kadar Hambat Minimal (KHM). Media uji yang ditetapkan sebagai

KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media padat tanpa

penambahan bakteri uji ataupun senyawa antibakteri, dan diinkubasi selama

18-24 jam. Media padat yang tetap terlihat bening setelah inkubasi ditetapkan

sebagai Kadar Bunuh Minimal (KBM) (Idris, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

27

H. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang dapat disusun suatu kerangka pemikiran yang

disajikan dalam bentuk bagan pada gambar berikut:

Gambar 2.4. Kerangka pemikiran

Bakteri Gram Positif:

Bacillus cereus

Bakteri Gram

Negatif:

Escherichia coli

Kadar Hambat

Minimum

Kadar Bunuh

Minimum

Tannin dan Flavonoid

Tanaman

Peperomia pellucida L.

Aktivitas Antibakteri

Ekstrak Rebus Ekstrak Tumbuk

Uji Aktivitas

Antibakteri Daerah Hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium

dengan melakukan percobaan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan

mikroorganisme.

B. Sampel dan Populasi

Sampel yang digunakan adalah tanaman suruhan (Peperomia

pellucida L.) yang diambil secara acak di Kebun Obat Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Ekstrak tanaman suruhan adalah hasil ekstraksi

seluruh bagian tanaman suruhan (akar, batang, daun, dan buah) sehingga

menghasilkan ekstrak tumbuk dan ekstrak rebus.

Populasi dari penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli yang

mewakili bakteri Gram negatif dan Bacillus cereus yang mewakili bakteri

Gram positif diperoleh dari biakan di Laboratorium Bioteknologi

Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Bakteri diidentifikasi terlebih dahulu

dengan pengamatan morfologi koloni, pengamatan morfologi sel dan

pengecatan gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

29

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2014 di

Laboratorium Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Desain Penelitian

Penelitian menggunakan Completely Randomized Design (CRD)

dengan perlakuan variasi sampel, variasi populasi dan konsentrasi ekstrak,

dengan tiga kali ulangan pada setiap perlakuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan penelitian, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan yang terdiri dari pembuatan ekstrak tanaman

suruhan (Peperomia pellucida L.), pembuatan media uji Nutrient Agar (NA),

sterilisasi alat dan media, penyiapan mikroorganisme uji, uji kemurnian

mikroorganisme uji dan tahap perlakuan yang terdiri atas uji aktivitas

antibakteri, uji Kadar Hambat Minimum (KHM) dan uji Kadar Bunuh

Minimum (KBM). Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan dalam

penelitian:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan inventaris alat dan bahan yang

digunakan dalam penelitian. Sampel tanaman suruhan diambil dari kebun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

30

obat Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam kondisi

yang baik untuk digunakan dalam penelitian. Populasi mikroorganisme uji

yang didapatkan dari Laboratorium Bioteknologi Pascasarjana Universitas

Gadjah Mada dilakukan kultur ulang terlebih dahulu untuk memperbanyak

populasi mikroorganisme uji. Langkah kerja yang dilakukan adalah

menyiapkan media NA miring steril dalam tabung reaksi. Bakteri uji

digoreskan secara zig-zag pada media NA miring steril. Hasil perbanyakan

kultur bakteri dapat diamati setelah inkubasi selama 24 jam pada suhu

37˚C (Dwidjoseputro, 1990).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pembuatan Ekstrak Tanaman Suruhan

Tanaman suruhan dicuci bersih menggunakan air mengalir dan

disortir (dipisahkan antara tanaman suruhan yang baik dan yang rusak).

Kriteria baik adalah tanaman segar, daun berwarna hijau (tidak terdapat

bercak), batang tegak berwarna hijau pucat, dan akar berwarna putih.

Sedangkan kriteria rusak adalah tanaman layu, terdapat bercak pada

bagian tanaman, dan diserang hama. Tanaman suruhan dengan kriteria

baik disterilkan secara kimia. Sterilisasi dilakukan dengan melarutkan

10 ml Natrium hipoklorit dalam 3 liter akuades. Tanaman suruhan

direndam selama 15 menit, kemudian dibilas menggunakan aquades

steril.

Ekstrak diperoleh dengan melakukan dua metode ekstraksi

sederhana terhadap tanaman suruhan. Perlakuan pertama tanaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

31

suruhan dihancurkan atau ditumbuk menggunakan mortar dan stamper

yang sudah disterilkan kemudian disaring menggunakan kertas saring

steril sehingga diperoleh stok ekstrak tumbuk tanaman suruhan.

Perlakuan kedua, sampel ditimbang sebanyak 100 gram dan

dimasukkan dalam 100 ml aquades, kemudian direbus hingga

mendidih. Ekstrak hasil rebusan disaring sehingga mendapatkan stok

ekstrak rebus 100%.

Setelah diperoleh stok ekstrak dengan konsentrasi 100%, ekstrak

rebus dan ekstrak tumbuk diencerkan untuk mendapatkan konsentrasi

masing-masing ekstrak sebesar 35%, 40%, dan 45% dengan

menambahkan aquades steril. Hasil pengenceran ekstrak dapat

digunakan dalam uji aktivitas antibakteri. Variasi konsentrasi ekstrak

pada tiap perlakuan dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Variasi Konsentrasi Ekstrak pada tiap Perlakuan

Perlakuan Variasi

Konsentrasi (%)

Jumlah sampel

(ml)

Pelarut aquades

(ml)

1Bca 35 3,5 6,5

1Bcb 40 4 6

1Bcc 45 4,5 5.5

2Bca 35 3,5 6,5

2Bcb 40 4 6

2Bcc 45 4,5 5.5

1Eca 35 3,5 6,5

1Ecb 40 4 6

1 Ecc 45 4,5 5.5

2Eca 35 3,5 6,5

2Ecb 40 4 6

2Ecc 45 4,5 5.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

32

Keterangan:

1 : Ekstrak rebus

2 : Ekstrak tumbuk

Bc : Bacilus cereus

Ec : Escherichia coli

a : Konsentrasi 1

b : Konsentrasi 2

c : Konsentrasi 3

b. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA)

NA sebanyak 2,8 gram dilarutkan ke dalam 100 ml aquades,

kemudian dipanaskan hingga larut. Bahan yang telah homogen

kemudian dibagi ke dalam tabung reaksi sebanyak 5-10 ml (ketika

untuk perbanyakan bakteri) dan dapat dibagi ke dalam erlenmeyer

sebagai stok, lalu disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121˚C

dan tekanan sebesar 1 atm selama 10 menit (Jutono dkk, 1980).

c. Sterilisasi Alat dan Media

Alat dan media yang digunakan dalam penelitian harus

disterilkan terlebih dahulu dengan tujuan memperkecil peluang

kontaminasi. Sterilisasi panas basah dilakukan pada alat-alat berbahan

kaca menggunakan autoclave. Sterilisasi alat dilakukan pada tekanan 1

atm dan suhu 121˚C selama 15 menit. Media NA dan ekstrak sampel

akan dapat digunakan apabila sedang berada dalam kondisi yang steril,

caranya sama dengan sterilisasi alat namun waktu yang diperlukan

hanya 10 menit. Alat-alat yang tidak tahan panas dapat disterilisasi

dengan pemberian alkohol atau pembakaran dalam api bunsen (Jutono

dkk, 1980).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

33

d. Penyiapan Mikroorganisme Uji

Mikroorganisme uji yang telah diperoleh dilakukan perbanyakan

kultur murni. Kultur murni bakteri Escherichia coli dan Bacillus cereus

diambil sedikit menggunakan jarum ose, kemudian digoreskan di atas

permukaan media NA miring secara aseptis. Setelah itu dilakukan

inkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam (Jutono dkk, 1980).

Mikroorganisme uji yang akan digunakan dalam uji aktivitas

antibakteri dilakukan pengenceran bertingkat terlebih dahulu untuk

mengendalikan populasi bakteri. Satu ose biakan murni disuspensikan

dengan 10 ml aquades steril pada tabung reaksi. Tabung kedua berisi 9

ml aquades steril dan 1 ml suspensi yang diambil dari tabung pertama.

Begitu seterusnya hingga pengenceran 10-5

yang setara dengan 3.108

cfu/ml Nefelometer McFarland. Suspensi bakteri pada pengenceran 10-5

diinokulasikan dalam media NA padat dengan metode spread plate.

Sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri diteteskan ke dalam cawan petri berisi

media NA, dan diratakan menggunakan trigalski.

e. Uji Kemurnian Mikroorganisme Uji

Mikroorganisme uji yang digunakan di dalam penelitian ini

adalah Escherichia coli dan Bacillus cereus. Pada uji kemurnian

mikroorganisme uji, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pengamatan Morfologi Koloni

Mikroorganisme uji diambil sebanyak satu ose, kemudian

diinokulasikan secara goresan pada media NA dalam cawan petri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

34

Setelah itu, kultur diinkubasikan pada suhu 35˚C selama 24 jam.

Selanjutnya, dilakukan pengamatan morfologi koloni

mikroorganisme uji yang meliputi bentuk dan warna koloni

(Alexander dkk, 2003)

2) Pengamatan Morfologi Sel

Mikroorganisme uji diambil sebanyak satu ose, kemudian

diinokulasikan secara goresan pada medis NA miring dan diinkubasi

pada suhu 30˚C selama 24 jam. Morfologi sel mikroorganisme uji

diamati dengan menggunakan pengecatan negatif. Langkah kerjanya

yaitu gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol,

selanjutnya biakan mikroorganisme uji diambil secara aseptis

sebanyak 1 ose dan diletakkan di atas gelas benda. Tinta cina

diambil dan diteteskan pada salah satu ujung gelas benda, kemudian

gelas benda yang lain diletakkan di atas suspensi dengan kemiringan

45˚ lalu ditarik permukaannya dari ujung satu ke ujung lain hingga

cat menjadi rata, sehingga menjadi lapisan tipis. Selanjutnya diamati

di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100 dan dilakukan

pengambilan gambar menggunakan kamera mikro (Alexander dkk,

2003).

3) Pengecatan Gram

Pengecatan gram dilakukan untuk mengetahui sifat Gram

mikroorganisme uji. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu gelas

benda dibersihkan dengan alkohol dan dipanaskan dengan lampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

35

spiritus sampai kering. Setelah itu, satu lup suspensi bakteri

diambil menggunakan ose secara aseptis dan diratakan seluas ± 1

cm pada gelas benda kemudian difiksasi dengan cara diletakkan di

atas lampu bunsen yang menyala.

Objek yang sudah difiksasi kemudian ditetesi cat Gram A

(kristal violet) pada permukaan lapisan bakteri dan didiamkan

selama 60 detik. Hasil pengecatan cat Gram A dicuci dengan air

mengalir selama 5 detik dan dikeringkan. Setelah kering, cat Gram

B (iodine) diteteskan dan didiamkan selama 60 detik, kemudian

dicuci dengan air mengalir selama 5 detik dan dikeringkan.

Selanjutnya objek diberi cat Gram C (alkohol) dan didiamkan

selama 30 detik. Sisanya dicuci dengan air mengalir selama 5 detik

dan dikeringkan. Kemudian, objek ditetesi dengan cat Gram D

(safranin) dan didiamkan selama 60 detik. Setelah itu dicuci dengan

air mengalir dan dikeringkan.

Hasil ditutup dengan gelas penutup dan ditetesi dengan

minyak imersi kemudian diamati di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 x 100, kemudian dilakukan pengambilan gambar

menggunakan kamera mikro Jika sel berwarna biru, berarti bakteri

tersebut bersifat Gram-positif dan jika berwarna merah, berarti

bersifat Gram-negatif (Alexander dkk, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

36

3. Tahap Perlakuan

a. Uji Aktivitas Antibakteri

Pada penelitian ini, uji aktivitas antibakteri dilakukan

menggunakan metode cakram kertas. Cakram kertas steril dengan

diameter 0,5 cm dicelupkan dalam variasi konsentrasi ekstrak selama

30 menit kemudian diletakkan pada media yang berisi bakteri uji.

Masing-masing perlakuan variasi konsentrasi ekstrak yaitu sebesar

35%, 40%, 45% dibuat pengulangan sebanyak 3 kali serta aquades

steril sebagai kontrol negatif dan formalin sebagai kontrol positif.

Media diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C.

Keekfetifan ekstrak dilihat dari daerah hambat yang didapat.

Daerah hambat biasanya terlihat lebih bening daripada daerah

sekitarnya. Daerah hambat diukur menggunakan jangka sorong. Daerah

hambat diukur dengan cara meletakkan jangka sorong pada batas luar

cakram kertas sampai dengan batas terpanjang dan batas terpendek

daerah hambat yang terbentuk sehingga diperoleh jari-jari daerah

hambat terpanjang dan jari-jari daerah hambat terpendek. Parameter

untuk menilai efektivitas ekstrak terhadap bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus melalui diameter daerah penghambatan ekstrak dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Rumahlewang, 2001):

Dimana

R : Diameter zona penghambatan (mm)

p : Diameter zona penghambatan terpanjang (mm), dan

q : Diameter zona penghambat terpendek (mm)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

37

b. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)

Konsentrasi minimal yang didapatkan dari uji aktivitas

antibakteri digunakan sebagai acuan dalam menentukan konsentrasi

sampel pada pengujian nilai Kadar Hambat Minimal (KHM).

Pengujian dilakukan dengan metode dilusi padat. Metode ini

dilakukan dengan penanaman bakteri secara pourplate. Langkah

kerjanya yaitu media NA dengan suhu 45˚C dituangkan ke dalam

cawan petri yang sudah berisi mikroorganisme uji dan sampel ekstrak.

Jumlah media kultur yang digunakan sebanyak 10 ml. Mikroorganisme

uji pada pengenceran 10-5

yang divortex dahulu sebelum digunakan

sebanyak 0,5 ml. Sampel ekstrak sebanyak 0,5 ml. Hasil pourplate

diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C. Penentuan nilai KHM dilihat

dari konsentrasi terendah pada media yang tidak ditumbuhi bakteri.

c. Uji Kadar Bunuh Minimal (KBM)

Hasil yang diperoleh dari uji KHM dapat dilanjutkan dalam

pengujian Kadar Bunuh Minimal (KBM) dengan metode streak plate.

Kultur ulang ini dilakukan dengan cara menggoreskan hasil yang

ditetapkan sebagai KHM menggunakan cotton bud steril pada media

padat NA steril (tanpa penambahan bakteri uji ataupun senyawa

antibakteri). Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37˚C. Media

kultur NA yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan

sebagai Kadar Bunuh Minimal (KBM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

38

Gambar 3.1 Bagan Alir Proses Pengujian Aktivitas Antibakteri

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui aktivitas ekstrak

tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) dengan pertumbuhan koloni

Escherichia coli dan Bacilus cereus dilakukan uji statistik Two Way ANOVA

dengan tingkat kepercayaan 95 %. Pengitungan dilakukan dengan program

SPSS versi 16.

Tahap Perlakuan

Uji KBM

Uji KHM

Uji

Aktivitas Antibakteri

Tahap Persiapan

Perbanyakan Kultur

Murni

Pengambilan Sampel

Inventaris Alat dan

Bahan

Tahap Pelaksanaan Sterilisasi Alat dan

Media

Pembuatan Media Uji

NA

Pembuatan Ekstrak

Penyiapan

Mikroorganisme Uji

Uji Kemurnian

Mikroorganisme Uji

Pengecatan Gram

Pengamatan Morfologi

Koloni

Pengamatan Morfologi

Sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

39

G. Instrumen Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah erlenmeyer,

refrigerator, tabung reaksi, rak tabung reaksi, hot plate stirrer, magnetic

stirrer, mortar, stamper, cawan petri, gelas ukur, jarum inokulum, pembakar

bunsen, penjepit, termometer, autoklaf, pipet volume, vortex mixer, pH meter,

mistar geser, trigalski, inkubator, timbangan analitik, gelas beker, labu ukur,

corong gelas, kertas saring, pinset, gelas benda, gelas penutup, mikroskop

binokuler, kamera mikro, kertas payung, alumunium foil, dan karet.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan

murni Escherichia coli dan Bacillus cereus yang diperoleh dari Laboratorium

Mikrobiologi Universitas Gajah Mada (UGM), media Nutrient Agar (NA),

aquades steril, cat gram A (kristal violet), cat gram B (iodine), cat gram C

(alkohol), cat gram D (safranin), tinta cina, alkohol, dan tanaman suruhan

(Peperomia pellucida L.).

H. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Ekstrak tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.)

2. Variabel terikat : Daya hambat dan daya bunuh Escherichia coli dan

Bacillus cereus

3. Variabel kendali : Suhu inkubasi, waktu inkubasi, media inkubasi, dan

volume bakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.)

Diketahui ciri-ciri tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) yaitu

memiliki daun tunggal, letak berseling, berdaging tipis, berbentuk bundar

telur dengan ujung meruncing, permukaan atas hijau mengkilap sedangkan

permukaan bawahnya lebih muda dan agak kelabu, panjang daun 30-35 mm,

tangkai daun gundul dengan panjang 11-20 mm. Batang setinggi 10-20 cm,

berair, bercabang, bulat, gundul, berwarna hijau pucat. Akarnya berupa

serabut halus berwana putih. Bunga tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir

yang panjangnya 1-6 cm, berwarna hijau ketika muda dan cokelat apabila

matang, terletak di ujung tangkai dan ketiak daun. Buah bulat, ujung runcing,

sangat kecil, tersusun seperti buah lada. Ciri-ciri tanaman suruhan yang

diperoleh dari Kebun Obat Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan kunci

determinasi Flora of Java (Backer, 1965).

B. Uji Kemurnian Bakteri Uji

Bakteri uji yang digunakan adalah Escherichia coli dan Bacillus

cereus. Uji kemurnian bakteri uji dilakukan agar didapat isolat bakteri yang

murni. Uji kemurnian bakteri meliputi pengamatan morfologi sel,

pengamatan morfologi koloni dan pengecatan Gram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

41

Tabel 4.1. Hasil Uji Kemurnian Escherichia coli

No Pengujian Escherichia coli

Hasil Uji Breed, dkk (2001)

1 Morfologi Koloni Bulat, berwarna putih,

mengkilap, agak besar

Bulat, berwarna putih

kadang kekuningan,

mengkilap

2 Morfologi Sel

Berbentuk bulat dan

batang pendek, kadang

membentuk rantai

pendek

Ada yang berbentuk bulat

dan batang pendek,

berukuran 0,5-1µm, dapat

membentuk rantai pendek

atau berpasangan

3 Pengecatan Gram Gram negatif Gram negatif

Hasil uji kemurnian pada tabel 4.1. yang dilakukan pada bakteri uji

membuktikan bahwa isolat Escherichia coli yang digunakan memiliki ciri-ciri

yang serupa dengan pernyataan Breed, dkk (2001). Escherichia coli yang

diuji memiliki koloni berbentuk bulat, agak besar, mengkilap dan berwarna

putih, memiliki sel berbentuk bulat dan batang pendek, yang kadang

membentuk rantai pendek. Selain itu, senada dengan penelitian Lay (1994),

Escherichia coli juga terbukti bersifat Gram negatif karena dapat mengikat

zat warna kedua yaitu safranin sehingga berwarna merah. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa isolat Escherichia coli yang digunakan merupakan

isolat yang murni. Dokumentasi hasil uji kemurnian Escherichia coli dapat

dilihat pada Lampiran 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

42

Tabel 4.2. Hasil Uji Kemurnian Bacillus cereus

No Pengujian Bacillus cereus

Hasil Uji Breed, dkk (2001)

1 Morfologi Koloni Bulat agak besar, tidak

beraturan, berwarna putih

Besar, tidak beraturan,

berwarna keputihan

2 Morfologi Sel

Berbentuk batang pendek,

kadang membentuk rantai

pendek

Berbentuk batang pendek,

kadang membentuk rantai

pendek

3 Pengecatan Gram Gram positif Gram positif

Hasil uji kemurnian pada tabel 4.2. yang dilakukan pada bakteri uji

membuktikan bahwa isolat Bacillus cereus yang digunakan memiliki ciri-ciri

yang serupa dengan pernyataan Breed, dkk (2001). Bacillus cereus yang diuji

memiliki koloni berbentuk bulat, agak besar, tidak beraturan dan berwarna

putih, memiliki sel berbentuk bulat dan batang pendek, yang kadang

membentuk rantai pendek. Sesuai dengan pernyataan Lay (1994), Bacillus

cereus juga terbukti bersifat Gram positif karena dapat mengikat zat warna

pertama yaitu kristal violet sehingga berwarna ungu. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa isolat Bacillus cereus yang digunakan merupakan isolat

yang murni. Dokumentasi hasil uji kemurnian Bacillus cereus dapat dilihat

pada Lampiran 5.

C. Aktivitas Antibakteri

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak

tanaman Peperomia pellucida L. terhadap bakteri Escherichia coli dan

Bacillus cereus. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak tanaman Peperomia

pellucida L. memiliki daya hambat yang baik atau cukup efektif yang ditandai

dengan besarnya daerah hambat pada masing-masing perlakuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

43

konsentrasi yang terlihat seperti lingkaran pembatas antara bakteri dan

ekstrak. Bakteri tidak dapat berkembang pada daerah penghambat tersebut.

Hasil pengukuran daerah hambat ekstrak antibakteri terhadap pertumbuhan

bakteri Escherichia coli dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli

No Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak R (mm)

D

(mm) Kriteria Hambat

1 Rebus

A (35%) 0,91 1,82 Lemah

B (40%) 3,69 7,38 Sedang

C (45%) 5,26 10,52* Kuat

2 Tumbuk

A (35%) 2,71 5,42 Sedang

B (40%) 4,89 9,78 Sedang

C (45%) 7,87 15,74* Kuat

3 Kontrol + 15,62 31,24 Sangat Kuat

4 Kontrol - 0 0 Tidak ada

Keterangan: Simbol (*) menyatakan daerah hambat paling besar dari masing-

masing perlakuan antibakteri yang diujikan terhadap E. Coli

R : Jari-jari daerah hambat

D : Diameter daerah hambat

Pada tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pengujian aktivitas antibakteri

terhadap pertumbuhan Escherichia coli menunjukkan hasil diameter daerah

hambat paling besar pada perlakuan ekstrak tumbuk dengan konsentrasi 45%

yang memiliki rerata diameter daerah hambat sebesar 15,74 mm sedangkan

yang diberi perlakuan ekstrak rebus dengan konsentrasi 45% memiliki rerata

diameter daerah hambat sebesar 10,52 mm. Perbandingan daerah hambat

yang dihasilkan antara ekstrak tumbuk dan ekstrak rebus terhadap

Escherichia coli dapat dilihat pada Gambar 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

44

Gambar 4.1. Diameter Daerah Hambat pada Perlakuan Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Escherichia coli

Dalam uji statistik didapatkan hasil bahwa data diameter daerah

hambat terhadap Escherichia coli memiliki distribusi yang normal karena

memiliki nilai signifikansi 0,998 (>0,05). Dari hasil uji homogenitas

menunjukkan bahwa data memiliki signifikansi sebesar 0,732 (>0,05)

sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data mempunyai varian

sama. Setelah memenuhi persyaratan, maka dilakukan Analisis Varian Dua

Arah (Two ways Annova) yang hasilnya adalah pengaruh semua variabel

independen (ekstrak, konsentrasi, dan interaksi ekstrak dengan konsentrasi)

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (diameter daerah hambat E.

coli) memiliki nilai signifikansi 0,000 (< 0,05) berarti model valid. Pengaruh

ekstrak terhadap diameter daerah hambat E. coli berpengaruh signifikan

karena memiliki nilai 0,001 (< 0,05). Pengaruh konsentrasi terhadap diameter

daerah hambat E. coli memiliki nilai 0,000 sehingga dapat dikatakan

signifikan (< 0,05). Sedangkan pengaruh interaksi ekstrak dan konsentrasi

terhadap diameter daerah hambat E. coli memiliki nilai 0,408 sehingga

0

5

10

15

20

35% 40% 45%

Konsentrasi Ekstrak

Dia

met

er H

am

ba

t (m

m)

Ekstrak Rebus

Ekstrak Tumbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

45

interaksi ekstrak dan konsentrasi tidak berpengaruh signifikan. R kuadrat

menunjukkan nilai 0,900 dimana mendekati 1 maka korelasi kuat.

Selanjutnya dilakukan pengujian untuk menilai kategori dari variabel

konsentrasi yang memiliki perbedaan signifikan dengan Tukey Post Hoc.

Hasilnya variabel konsentrasi tidak menunjukkan perbedaan yang berarti.

Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli

dilakukan menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Hasil pengukuran daerah hambat ekstrak antibakteri terhadap

pertumbuhan bakteri Bacillus cereus dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Bacillus cereus

Keterangan: Simbol (*) menyatakan daerah hambat paling besar dari masing-

masing perlakuan antibakteri yang diujikan terhadap B. Cereus

R : Jari-jari daerah hambat

D : Diameter daerah hambat

Pada tabel 4.4 dapat dilihat pengujian antibakteri dari ekstrak rebus

dan ekstrak tumbuk tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) menunjukkan

hasil yang memiliki beda nyata terhadap pertumbuhan Bacillus cereus. Pada -

Bacillus cereus yang diberi perlakuan ekstrak tumbuk dengan konsentrasi

45% memiliki rerata diameter daerah hambat terbesar yaitu 19,5 mm dan

No Jenis

Ekstrak

Konsentrasi

Ekstrak R (mm)

D

(mm)

Kriteria

Hambat

1

Rebus

A (35%) 0 0 Tidak ada

B (40%) 4,65 9,30 Sedang

C (45%) 8,45 16,9* Kuat

2

Tumbuk

A (35%) 3,98 7,96 Sedang

B (40%) 8,25 16,50 Kuat

C (45%) 9,75 19,50* Kuat

3 Kontrol + 28,76 57,52 Sangat Kuat

4 Kontrol - 0 0 Tidak ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

46

yang diberi perlakuan ekstrak rebus dengan konsentrasi 45% memiliki rerata

diameter daerah hambat sebesar 16,9 mm. Perbandingan daerah hambat yang

dihasilkan antara ekstrak tumbuk dengan ekstrak rebus terhadap Bacillus

cereus dapat dilihat dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Diameter Daerah Hambat pada Perlakuan Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Bacillus cereus

Analisis statistik diawali dengan uji normalitas dan didapatkan hasil

bahwa data diameter daerah hambat terhadap Bacillus cereus memiliki

distribusi yang normal karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,971 (>

0,05). Uji homogenitas menunjukkan bahwa data memiliki signifikansi

sebesar 0,316 (> 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data

mempunyai varian yang sama. Setelah memenuhi persyaratan, maka

dilakukan Analisis Varian Dua Arah (Two ways Annova) yang hasilnya

adalah pengaruh semua variabel independen (ekstrak, konsentrasi, dan

interaksi ekstrak dengan konsentrasi) secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (diameter daerah hambat B. cereus) memiliki nilai signifikansi

0,000 (< 0,05) berarti model valid. Pengaruh ekstrak terhadap diameter

0

5

10

15

20

25

35% 40% 45%

Konsentrasi Ekstrak

Dia

met

er H

am

ba

t (m

m)

Ekstrak Rebus

Ekstrak Tumbuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

47

daerah hambat B. cereus berpengaruh signifikan karena memiliki nilai 0,000

(< 0,05). Pengaruh konsentrasi terhadap diameter daerah hambat B. cereus

memiliki nilai 0,000 sehingga dapat dikatakan signifikan (< 0,05). Sedangkan

pengaruh interaksi ekstrak dan konsentrasi terhadap diameter daerah hambat

B. cereus memiliki nilai 0,165 sehingga interaksi ekstrak dan konsentrasi

tidak berpengaruh signifikan. R kuadrat menunjukkan nilai 0,917 dimana

mendekati 1 maka korelasi kuat. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk

menilai kategori dari variabel konsentrasi yang memiliki perbedaan signifikan

dengan Tukey Post Hoc. Hasilnya variabel konsentrasi tidak menunjukkan

perbedaan yang berarti. Output data uji statistik aktivitas antibakteri terhadap

Bacillus cereus dilakukan menggunakan SPSS versi 16 dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Daerah bening yang terbentuk di sekitar cakram kertas pada media

kultur dalam uji aktivitas antibakteri membuktikan bahwa ekstrak rebus dan

ekstrak tumbuk tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) memiliki sifat

antibakteri terhadap pertumbuhan awal Escherichia coli dan Bacillus cereus.

Daerah bening adalah daerah yang tidak ditumbuhi bakteri serta terlihat lebih

jernih dibandingkan dengan area di sekitarnya. Kemampuan ekstrak tanaman

suruhan (Peperomia pellucida L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri

karena adanya senyawa aktif metabolit sekunder dalam tanaman. Dalimartha

(2006) mengungkapkan bahwa seluruh bagian tanaman suruhan mengandung

saponin, tannin, alkaloid, kalsium oksalat, lemak dan minyak atsiri. Hal ini

juga diungkapkan oleh Majumder, dkk (2011) bahwa hasil uji fitokimia daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

48

tumbuhan ini mengandung steroid, flavonoid, triterpenoid, dan karbohidrat.

Mekanisme kerja dari flavonoid sebagai zat antibakteri adalah mengganggu

aktivitas transpeptidase peptidoglikan sehingga pembentukan dinding sel

terganggu dan sel mengalami lisis (Cowan, 1999). Maryani (2013)

menyatakan bahwa tanin menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara

menghambat metabolisme sel, mengganggu sintesa dinding sel, dan merusak

membran sel. Kerusakan pada membran sel dapat mencegah masuknya

bahan-bahan makanan atau nutrisi yang diperlukan bakteri untuk

menghasilkan energi. Akibatnya bakteri akan terhambat pertumbuhannya dan

bahkan mati.

Hasil pengukuran diameter daerah hambat menunjukkan bahwa

ekstrak tumbuk dan ekstrak rebus memiliki perbedaan yang nyata terhadap

pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus. Ekstrak tumbuk memiliki

aktivitas hambat yang lebih besar daripada ekstrak rebus, baik terhadap

Escherichia coli maupun Bacillus cereus. Ekstrak tumbuk merupakan ekstrak

murni tanpa penambahan pelarut, sehingga metabolit sekunder yang terdapat

dalam tanaman akan tersari seluruhnya. Sedangkan ekstrak rebus

menggunakan pelarut air. Dewi (2010) menyatakan bahwa pelarut air

merupakan pelarut universal yang dapat melarutkan hampir sebagian besar

komponen senyawa yang terkandung dalam tanaman. Selain itu, Harbone

(1987) berpendapat bahwa flavonoid merupakan senyawa yang polar atau

larut dalam air. Alasan tersebut dapat menunjukkan bahwa senyawa flavonoid

yang terdapat dalam tanaman ikut menguap ketika dilakukan perebusan. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

49

ini menyebabkan aktivitas antibakteri senyawa flavonoid kurang maksimal

bekerja.

Hasil rerata diameter daerah hambat dari pada ekstrak rebus dan

ekstrak tumbuk dengan konsentrasi 35%, 40%, dan 45% menunjukkan hasil

yang berbeda nyata. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak tumbuk dan ekstrak

rebus Peperomia pellucida L. maka semakin kuat aktivitas antibakterinya

dilihat dari besarnya daerah hambat yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan

sesuai dengan penelitian yang dilakukan Natarini (2007) bahwa peningkatan

konsentrasi berpengaruh terhadap daya kerja antibakteri. Semakin tinggi

konsentrasi maka akan semakin tinggi pula kemampuan antibakteri dalam

menghambat pertumbuhan bakteri. Hal ini disebabkan karena peningkatan

konsentrasi menyebabkan semakin besar kadar metabolit sekunder yang

terkandung dalam ekstrak. Dahlman (2007) menyebutkan bahwa efektivitas

suatu bahan bergantung pada banyak faktor seperti konsentrasi, suhu dan

waktu.

Ekstrak rebus tanaman suruhan memiliki daya hambat lemah hingga

kuat terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus. Ekstrak tumbuk memiliki

daya hambat sedang hingga kuat terhadap Escherichia coli dan Bacillus

cereus. Penentuan kriteria ini berdasarkan Davis dan Stout (1971) yang

melaporkan bahwa ketentuan kekuatan daya antibakteri sebagai berikut:

daerah hambatan di atas 20 mm termasuk sangat kuat, daerah hambatan 10-20

mm kategori kuat, daerah hambatan 5-10 mm kategori sedang dan daerah

hambatan di bawah 5 mm termasuk kategori lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

50

Dilihat dari besarnya daerah hambat, secara umum antibakteri

memiliki daya hambat lebih besar terhadap bakteri gram positif Bacillus

cereus daripada bakteri gram negatif Escherichia coli. Pada tabel 4.3 dan

tabel 4.4 menunjukkan bahwa zat antibakteri dari ekstrak rebus dan ekstrak

tumbuk tanaman suruhan lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan

bakteri gram positif dibandingkan dengan penghambatan pertumbuhan

bakteri gram negatif. Kontrol positif juga menunjukkan efektivitas yang sama

dengan ekstrak tanaman suruhan yaitu lebih efektif dalam menghambat

bakteri gram positif dibandingkan penghambatan bakteri gram negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa bakteri gram positif lebih rentan oleh senyawa

antibakteri ekstrak tanaman suruhan daripada bakteri gram negatif. Perbedaan

sensitivitas bakteri terhadap aktivitas antibakteri dipengaruhi oleh struktur

dinding sel bakteri. Bakteri gram positif cenderung lebih sensitif terhadap

antibakteri karena struktur dinding sel bakteri gram positif lebih sederhana

dibandingkan struktur dinding sel bakteri gram negatif sehingga memudahkan

senyawa antibakteri untuk masuk ke dalam sel bakteri gram positif (Brooks

dkk, 2004).

Perbedaan struktur dinding sel menentukan penetrasi, ikatan dan

aktivitas senyawa antibakteri (Brooks dkk, 2004). Bakteri gram positif

memiliki struktur dinding sel dengan lebih banyak peptidoglikan, sedikit lipid

dan dinding sel mengandung polisakarida (asam teikoat). Asam teikoat

merupakan polimer yang larut dalam air, yang berfungsi sebagai transport ion

positif untuk keluar atau masuk. Sifat larut air dapat menunjukkan bahwa sel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

51

bakteri gram positif bersifat lebih polar. Sedangkan senyawa flavonoid dalam

tanaman suruhan merupakan bagian yang bersifat polar sehingga lebih mudah

menembus lapisan peptidoglikan yang bersifat polar daripada lapisan lipid

yang nonpolar. Rusaknya dinding sel bakteri oleh zat antibakteri dapat

menyebabkan sel bakteri lisis.

Kerusakan dinding sel akan berakibat terjadinya perubahan-perubahan

yang mengarah pada kematian sel karena dinding sel berfungsi sebagai

pengatur zat-zat dari luar ke dalam (Brooks dkk, 2004). Hal tersebut

menyebabkan aktivitas penghambatan pada bakteri gram positif lebih besar

daripada bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif lebih banyak

mengandung lipid, sedikit peptidoglikan, membran luar berupa bilayer yang

berfungsi sebagai pertahanan selektif senyawa-senyawa yang keluar atau

masuk sel dan menyebabkan efek toksik. Membran luar bakteri gram negatif

terdiri dari fosfolipid (lapisan dalam) dan lipopolisakarida (lapisan luar) yang

tersusun atas lipid A dan bersifat nonpolar. Hal ini yang menyebabkan

senyawa antibakteri pada ekstrak tanaman suruhan lebih sulit untuk masuk ke

dalam sel sehingga aktivitas antibakterinya lebih lemah dibandingkan pada

bakteri gram positif.

Kontrol negatif yang berupa aquades steril tidak menunjukkan adanya

zona hambat. Hal ini mengindikasikan bahwa kontrol negatif yang digunakan

tidak berpengaruh pada uji antibakteri. Sedangkan kontrol positif yang berupa

formaldehid berpengaruh terhadap kedua jenis bakteri baik Escherichia coli

maupun Bacillus cereus. Kontrol positif mempunyai diameter daerah hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

52

yang terbesar pada aktivitas pertumbuhan Bacillus cereus, yaitu sebesar 57,52

mm sedangkan pada aktivitas pertumbuhan Escherichia coli diameter

penghambatannya sebesar 31,24. Aktifitas penghambatan yang dilakukan

oleh kontrol positif tergolong kategori sangat kuat. Formaldehid membunuh

bakteri dengan cara membuat jaringan dalam bakteri mengalami dehidrasi

(kekurangan air) (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2004).

D. Kadar Hambat Minimum (MIC/Minimum Inhibitory Concentration)

Pengujian Kadar Hambat Minimum (KHM) bertujuan untuk

mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk

menghambat pertumbuhan bakteri (Brooks, 2004). Pengujian nilai KHM/MIC

dilakukan dengan metode dilusi padat. Ekstrak tanaman suruhan dan bakteri

uji diinokulasikan dalam media NA. Perbandingan jumlah ekstrak tanaman

suruhan dan bakteri uji adalah 1:1. Setelah inkubasi 24 jam, hasil pengujian

KHM/MIC dapat diamati. Hasil pengujian KHM/MIC dapat dilihat dalam

tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Uji KHM/MIC Ekstrak Antibakteri terhadap Escherichia coli

dan Bacillus cereus

No Jenis

Ekstrak Bakteri

Konsentrasi

Ekstrak

(%)

Keterangan

1 Rebus Escherichia

coli

35

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Terdapat

koloni bakteri di permukaan media

dengan populasi yang sangat padat

36

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Pada

permukaan media ditumbuhi

bakteri dengan koloni yang padat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

53

No Jenis

Ekstrak Bakteri

Konsentrasi

Ekstrak

(%)

Keterangan

Rebus

Escherichia

coli

37

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Koloni

bakteri dipermukaan media terlihat

dalam populasi yang kecil

38

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Terdapat

koloni bakteri dalam populasi yang

sangat kecil

39 Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini dapat diamati dari

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri 40

Bacillus

cereus

35

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Pada

permukaan media ditumbuhi

bakteri dengan koloni yang padat

36

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Koloni

bakteri dipermukaan media terlihat

dalam populasi yang kecil

37

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Terdapat

koloni bakteri dalam populasi yang

sangat kecil

38 Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini dapat diamati dari

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri

39

40

2 Tumbuk Escherichia

coli

35

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Pada

permukaan media ditumbuhi

bakteri dengan koloni yang padat

36

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Koloni

bakteri dipermukaan media terlihat

dalam populasi yang kecil

37

Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini dapat diamati dari

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

54

No Jenis

Ekstrak Bakteri

Konsentrasi

Ekstrak

(%)

Keterangan

Tumbuk

Escherichia

coli

38 Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini dapat diamati dari

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri

39

40

Bacillus

cereus

35

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Pada

permukaan media ditumbuhi

bakteri dengan koloni yang padat

36

Tidak bisa menghambat

pertumbuhan bakteri. Koloni

bakteri dipermukaan media terlihat

dalam populasi yang kecil

37 Mampu menghambat pertumbuhan

bakteri. Hal ini dapat diamati dari

media yang bersih dan tidak

ditumbuhi bakteri

38

39

40

Aktivitas bakteriostatik ekstrak tanaman suruhan (Peperomia

pellucida L.) dinyatakan sebagai nilai KHM/MIC, yaitu konsentrasi minimal

yang menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri. Penentuan

nilai KHM/MIC dilihat dari konsentrasi terendah pada media yang tidak

ditumbuhi bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri pada media menunjukkan

bahwa pada konsentrasi ekstrak tersebut belum dapat menghambat

pertumbuhan bakteri. Pengujian yang dilakukan dengan metode dilusi padat

mendapatkan hasil yang tertera pada tabel 4.5.

Pada ekstrak rebus yang diujikan terhadap Escherichia coli didapatkan

KHM/MIC pada konsentrasi 39%. Sedangkan ekstrak tumbuk yang diujikan

terhadap Escherichia coli diperoleh KHM/MIC pada konsentrasi 37. Hasil

yang diperoleh dari pengujian KHM/MIC terhadap Bacillus cereus pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

55

ekstrak rebus terdapat pada konsentrasi 38%, sedangkan pada ekstrak tumbuk

terdapat pada konsentrasi 37%.

Dari data yang diperoleh, zat antibakteri yang diujikan terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus dari ekstrak tumbuk memiliki

KHM/MIC yang lebih efektif daripada ekstrak rebus. Menurut Wattimena,

dkk (1981) bahwa ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kerja zat

antibakteri, yaitu:

1. Konsentrasi atau Intensitas Zat Antibakteri

Semakin tinggi konsentrasi suatu zat antibakteri semakin tinggi

daya hambat antibakterinya, artinya banyak bakteri akan terhambat

pertumbuhannya bila konsentrasi zat tersebut lebih tinggi. Selain itu,

seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa zat antibakteri yang berupa

ekstrak tumbuk memiliki aktivitas yang lebih besar dibanding ekstrak

rebus dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Senyawa flavonoid yang

terdapat dalam tanaman ikut menguap ketika dilakukan perebusan. Hal ini

menyebabkan aktivitas antibakteri senyawa flavonoid kurang maksimal

bekerja dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

2. Jumlah Organisme

Ukuran inokulum merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi

daya penghambatan, jumlah inokulum yang lebih sedikit menyebabkan

obat dapat berdifusi lebih jauh, sehingga zat antibakteri dapat membunuh

pertumbuhan bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

56

3. Ketebalan Medium Agar

Ketebalan medium agar berpengaruh dalam mendapatkan

sensivitas yang optimal. Perbedaan ketebalan media agar mempengaruhi

difusi dari zat uji ke dalam agar.

4. Spesies Mikroorganisme

Spesies mikroorganisme menunjukkan ketahanan yang berbeda-

beda terhadap suatu bahan kimia tertentu. Escherichia coli lebih tahan

terhadap zat flavonoid dan tanin karena struktur dinding sel bakteri gram

negatif lebih banyak mengandung lipid, sedikit peptidoglikan, membran

luar berupa bilayer yang berfungsi sebagai pertahanan selektif senyawa-

senyawa yang keluar atau masuk sel dan menyebabkan efek toksik.

Membran luar bakteri gram negatif terdiri dari fosfolipid (lapisan dalam)

dan lipopolisakarida (lapisan luar) yang tersusun atas lipid A dan bersifat

nonpolar. Hal ini yang menyebabkan senyawa antibakteri pada ekstrak

tanaman suruhan lebih sulit untuk masuk ke dalam sel sehingga kurang

efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Bacillus cereus memiliki

dinding sel yang lebih sederhana sehingga zat antibakteri lebih mudah

melakukan mekanisme kerja dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

E. Kadar Bunuh Minimum (MBC/Minimum Bactericidal Concentration)

Pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM) bertujuan untuk

mengetahui besarnya konsentrasi zat antibakteri yang diperlukan untuk

membunuh bakteri (Brooks, 2004). Pengujian nilai KBM/MBC dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

57

dengan metode dilusi padat. Nilai yang sudah ditetapkan sebagai Kadar

Hambat Minimum (KHM) digunakan sebagai acuan pengujian KBM/MBC.

Cotton bud steril digoreskan pada hasil pengujian KHM/MIC, kemudian

digoreskan pada media NA steril tanpa penambahan zat lain. Setelah

diinkubasi selama 24 jam, hasil pengujian KBM/MBC dapat diamati. Hasil

pengujian KBM/MBC dapat dilihat dalam tabel 4.5.

Tabel 4.6. Hasil Uji KBM/MBC Ekstrak Antibakteri terhadap Escherichia

coli dan Bacillus cereus

No Jenis

Ekstrak Bakteri

Konsentrasi

Ekstrak

(%)

Keterangan

1 Rebus

Escherichia

coli

39 Mampu membunuh bakteri. Tidak

ada aktivitas pertumbuhan bakteri

Escherichia coli pada media steril 40

Bacillus

cereus

38 Mampu membunuh bakteri. Tidak

ada aktivitas pertumbuhan bakteri

Bacillus cereus pada media steril 39

2 Tumbuk

Escherichia

coli

37 Mampu membunuh bakteri. Tidak

ada aktivitas pertumbuhan bakteri

Escherichia coli pada media steril 38

Bacillus

cereus

37 Mampu membunuh bakteri. Tidak

ada aktivitas pertumbuhan bakteri

Bacillus cereus pada media steril 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

58

Aktivitas bakterisidal ekstrak tanaman suruhan (Peperomia pellucida

L.) dinyatakan sebagai nilai KBM/MBC, yaitu konsentrasi minimal dalam

membunuh bakteri. Penentuan nilai KBM/MBC dilihat dari konsentrasi

terendah pada media steril yang tidak ditumbuhi bakteri. Adanya

pertumbuhan bakteri pada media menunjukkan bahwa pada konsentrasi

ekstrak tersebut belum dapat membunuh pertumbuhan bakteri. Pengujian

yang dilakukan dengan metode dilusi padat mendapatkan hasil yang tertera

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua konsentrasi zat antibakteri yang

ditetapkan sebagai Kadar Hambat Minimum (KHM) pada pengujian

sebelumnya memperoleh hasil yang efektif sebagai bakterisidal dalam

pengujian Kadar Bunuh Minimum (KBM). Dapat diperoleh data aktivitas

bakterisidal pada ekstrak rebus terhadap Escherichia coli adalah konsentrasi

39% dan terhadap Bacillus cereus adalah 38% sedangkan aktivitas

bakterisidal pada ekstrak tumbuk terhadap Escherichia coli dan Bacillus

cereus adalah konsentrasi 37%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

59

BAB V

KAITAN ANTARA HASIL PENELITIAN DAN PENDIDIKAN

Hasil penelitian uji aktivitas antibakteri ekstrak tanaman suruhan

(Peperomia pellucida L.) terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus secara in

vitro dapat menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat. Ekstrak rebus dan ekstrak

tumbuk mempunyai aktivitas antibakteri serta mampu menghambat dan

membunuh Escherichia coli dan Bacillus cereus. Masih banyak penelitian yang

bisa dikembangkan dari hasil penelitian ini, misalnya mencari kadar flavonoid dan

tanin yang terkandung dalam ekstrak, mencari cara ekstraksi paling efektif dalam

mengekstrak flavonoid dan tanin, serta pengujian antibakteri secara in vivo.

Aplikasi dalam dunia pendidikan khususnya terkait dengan pembelajaran

di SMA, hasil penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam materi Eubacteria. Pada

materi Eubacteria, dapat dilakukan kegiatan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan Silabus pada materi Eubacteria yang termasuk dalam Kompetensi

Dasar 3.4. Menerapkan pemahaman tentang bakteri berkaitan dengan ciri,

replikasi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan peran bakteri dalam aspek

kesehatan masyarakat dan Kompetensi Dasar 4.4. yaitu menyajikan data tentang

ciri-ciri, replikasi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan peran

Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan

dalam bentuk laporan tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ekstrak tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.) memiliki aktivitas

antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus.

2. Aktivitas antibakteri ekstrak tanaman suruhan yang ditumbuk lebih efektif

menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus dibanding

ekstrak yang direbus.

3. Kadar Hambat Minimum (KHM/MIC) dan Kadar Bunuh Minimum

(KBM/MBC) ekstrak rebus terhadap Escherichia coli adalah ekstrak

dengan konsentrasi 39%, sedangkan ekstrak tumbuk pada konsentrasi

37%. Kadar Hambat Minimum (KHM/MIC) dan Kadar Bunuh Minimum

(KBM/MBC) ekstrak rebus terhadap Bacillus cereus adalah ekstrak dengan

konsentrasi 38%, sedangkan ekstrak tumbuk pada konsentrasi 37%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar flavonoid dan tanin

yang terdapat dalam tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.)

2. Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui pelarut yang mampu

mendukung kerja senyawa metabolit tanaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

61

3. Perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemungkinan efek samping

dengan melakukan pengujian pengaruh ekstrak tanaman suruhan terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus secara in vivo.

4. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan ekstrak

tumbuk tanaman suruhan yang lebih efektif sebagai antibakteri terhadap

Escherichia coli dan Bacillus cereus dibandingkan ekstrak rebus tanaman

suruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

62

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Steve, K., Strete, D, and Niles, MJ. 2003. Laboratory Exercises in

Organismal and Molecular Microbiology.

Anonim, 2008. Piperaceae - Peperomia pellucida L.

http://anthropogen.com/2008/03/06/piperaceae-peperonia-pellucida/

diakses pada 19 Mei 2014

Anonim, 2014. Sembilan Bakteri Penyebab Penyakit. http://file.upi.edu, diakses

pada 05 Mei 2014.

Atlas, R.M. 1984. Microbiology Fundamentals and Aplications. Second Edition.

Macmillan Publishing Company. New York. hal 79

Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink. 1963. Flora of Java. Vol. I. Wolter-

Noordhoff, NVP. Groningen

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004. Bahan Tambahan Ilegal Boraks,

Formalin dan Rhodamin B. Food Watch Sistem Pengamanan Pangan

Terpadu. http://www.pom.go.id, diakses pada 3 Maret 2014

Breed, R. S., E.G.D., Murray, dan Nathan, R.S. 2001. Bergey’s Manual of

Determinative of Bacteriology. 7th

ed. The Williams and Wilkins

Company. Baltimore

Brooks, Geo. F., J. S. Butel dan S. A Morse. 2004. Mikrobiologi

Kedokteran.diterjemahkan oleh Hartanto, dkk. Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Jakarta. hal 22-31, 64-68, 163-170, 204-207, 256, 729

Carter, G.R and Cole, Jr. 1990. Diagnostic Procedures in Venetary Bacteriology

and Micology. 5th

ed. Academy Press. Inc. San Diego California. Hal: 108-

123

Cowan, M.M. 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical

Microbiology Reviews 12: 564

Dahlman, P. 2007. Antimicrobial Agents and Treatments with Special Reference

to Dental Caries. http://www.db.od.mah.se/car/carbone.html, diakses pada

07 Juni 2014

Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Puspa Swara,

Anggota IKAPI. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

63

Davis, W.W dan Stout. 1971. Disc Plate Method of Microbiological Antibiotic

Assay. Microbiology 22: 659-665

Dewi, Fajar Kusuma. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu

(Morinda citrifolia, Linn) terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Dwijoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Dzen, S.M,. dkk. 2003. Bakteriologik Medik. Bayumedia Publishing. Malang

Faiyah, Nur. 2013. Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Tanaman Berkhasiat

Obat dengan Faktor-Faktor Lingkungan Hidupnya di Taman Wisata Alam

Sumber Semen Kabupaten Rembang. IKIP PGRI Semarang. Semarang. hal

55-56

Gupta, S. 1990. Mikrobiologi Dasar. Diterjemahkan oleh Julius ES., Edisi 3.

Penerbit Binarupa Aksara. Jakarta

Harbone, J B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan Padmawinata K, Soediro I.

ITB, Bandung. hal 69-76

Hariana, H.A. 2006 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya seri 3 Agrisehat. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Hedetniemi, Kevin dan Liao, Min-Ken 2006. Luria Broth (LB) and Luria Agar

(LA) Media and Their Uses: Bacillus cereus. www.microbelibrary.org,

diakses pada 12 Mei 2014

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Yayasan Sarana Wana

Jaya: Jakarta.

Idris, Maryam. 2013. Efektifitas Ekstrak Aloe vera terhadap Pertumbuhan Bakteri

Streptococcus sanguis. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makasar

Jutono, Soedarsono, J., Hartadi, S., Kabirun, S,. Suhadi, dan Soesanto. 1980.

Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum. Departemen Mikrobiologi

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Lay, W.B. 1994. Analisa Mikroba di Laboratorium. Edisi I. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Majumder, P., Abraham dan Satya. 2011. Ethno-medical, Phytochemical and

Pharmalogical review of an Amazing Medicinal Herb Peperomia pellucida

L. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical

Sciences. Vol 2. 361

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

64

Mappa, T., Edy, H., dan Kojong, N. 2013. Formulasi Gel Ekstrak Daun

Sasaladahan (Peperomia pellucida L.) dan Uji Efektivitasnya terhadap

Luka Bakar pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal Ilmiah Farmasi.

Vol. 2 No. 02. Hal.52.

Maryani, Caecilia. 2013. Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Daun dan Getah

Jarak Tintir terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus secara

in Vitro. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Natarini, 2007. Perbandingan Efek Antibakteri Jus Anggur Merah (Vitis vinifera)

pada Berbagai Konsentrasi terhada Streptococcus mutans. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Pelczar, M.J,. dan Chan, E.C.S. 1986 Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 1. UI. Press.

Jakarta. hal 169

Pelczar, M.J,. dan Chan, E.C.S. 1988 Dasar-dasar Mikrobiologi. Jilid 2. UI. Press.

Jakarta

Prasetyo, Tommie. 2009. Pola Resistensi. Universitas Indonesia. Jakarta

Rostinawati, Tina. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosela

(Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan

Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Laporan Penelitian

Mandiri. Universitas Padjadjaran. Jatinagor

Rumahlewang, W. 2001. Pengimbasan Ketahanan Pisang terhadap Penyakit

Layu (Rastolnia solanacearum E.F.Smith) dengan Rizobakteri. Tesis.

Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Sirait, M. 2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. Institut Teknologi Bandung.

Bandung

Staf Pengajar FK-UI. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi.

Binarupa Aksara. Jakarta

Syarfati., Eriani, K dan Damhoeri, A.The Potential of Jarak China (Jatropha

multifida L.) Secretion in Healing New-Wounded Mice. Jurnal Natural.

Vol 11

Tan, Hoan. dan Raharjo, K., 2002. Obat obat Penting. Edisi 5. Gramedia. Jakarta

Todar, K. 2008. Bacillus cereus. Keracunan Makanan.

www.textbookbacteriology.net diakses pada 5 Mei 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

65

Volk, W.A dan Wheeler, M.F. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbir Erlangga.

Jakarta. hal 203, 218-229

Wattimena, JR., dkk. 1981. Farmakodinami dan Terapi Antibiotik. UGM.

Yogyakarta.

Widodo, Gandi dan Sutoto. 1998. Masalah Diare Menjelang Tahun 2000. Acta

Medica Indonesiana. Jakarta

Wiryowidagdo, S. 1996. Perkembangan dan Masa Depan Mikrobiologi. Fakultas

MIPA Universitas Hasanuddin. Makasar

Yani, Rizki. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa L) terhadap Bakteri Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

67

Lampiran 1

HASIL PENGUKURAN DAERAH HAMBAT AKTIVITAS

ANTIBAKTERI

Tabel 7.1 Diameter Daerah Hambat Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli dan Bacillus cereus

No Jenis

Ekstrak Bakteri

Konsentrasi

Ekstrak

Jari-jari Daerah

Hambat (mm) R

(mm)

D

(mm) i ii iii

1 Rebus

E. coli

A (35%) 2,58 0 0.14 0,91 1,82

B (40%) 3,9 3,95 3,24 3,69 7,38

C (45%) 5,76 5,95 4,06 5,26* 10,52*

B.

cereus

A (35%) 0 0 0 0 0

B (40%) 4,31 3,57 6,07 4,65 9,30

C (45%) 6,59 8,59 10,18 8,45* 16,9*

2 Tumbuk

E. coli

A (35%) 2,19 3,6 2,35 2,71 5,42

B (40%) 4,95 4,71 5,01 4,89 9,78

C (45%) 8,62 6,92 8,07 7,87* 15,74*

B.

cereus

A (35%) 3,81 3,16 4,97 3,98 7,96

B (40%) 7,14 7,68 9,92 8,25 16,50

C (45%) 8,59 9,95 10,7 9,75* 19,50*

3 Kontrol

+

Escherichia coli 15,62 31,24

Bacillus cereus 28,76 57,52

4 Kontrol

-

Escherichia coli 0 0

Bacillus cereus 0 0

Keterangan: Simbol (*) menyatakan daerah hambat paling besar dari masing-

masing perlakuan antibakteri yang diujikan terhadap E. coli dan

B. cereus.

R : Jari-jari daerah hambat

D : Diameter daerah hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

68

Lampiran 2

HASIL ANALISIS SPSS PADA AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP

PERTUMBUHAN Escherichia coli

Tabel 7.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Escherichia

coli

Daerah hambat

Escherichia coli

N 18

Parameter normala

Rata-Rata 8,4444

Standar Deviasi 4,71648

Perbedaan Paling Ekstrim

Mutlak ,091

Positive ,091

Negative -,083

Kolmogorov-Smirnov Z ,388

Sig. (2-ekor) ,998

a. Distribusi uji normal

Tabel 7.3 Hasil Uji Homogenitas Ekstrak Antibakteri terhadap

Pertumbuhan Escherichia coli

Variabel terikat: Daerah Hambat Antibakteri terhadap Escherichia coli

Statistik

Levene df1 df2 Sig.

Daerah hambat

E. coli

Berdasarkan Rata-Rata ,122 1 16 ,732

Berdasarkan Nilai

Tengah ,106 1 16 ,749

Berdasarkan Nilai

Tengah dengan df

disesuaikan

,106 1 15,91

6 ,749

Berdasarkan Rata-Rata

dipotong ,114 1 16 ,740

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

69

Tabel 7.4 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap

Escherichia coli

Variabel terikat: Daerah Hambat Antibakteri terhadap Escherichia coli

Sumber Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas (df)

Kuadrat

Rata-Rata F. Hitung Sig.

Model yang

terkoreksi 340,418

a 5 68,084 21,643 ,000

Intercept 1283,556 1 1283,556 408,019 ,000

Ekstrak 63,019 1 63,019 20,033 ,001

Konsentrasi 271,312 2 135,656 43,123 ,000

Interaksi Ekstrak

dan Konsentrasi 6,087 2 3,043 ,967 ,408

Galat 37,750 12 3,146

Total 1661,723 18

Total yang

terkoreksi 378,168 17

a. R kuadrat = ,900 (R kuadrat yang disesuaikan = ,859)

Tabel 7.5 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Escherichia coli

Variabel terikat: Daerah hambat Antibakteri terhadap Escherichia coli

Tukey HSD

(I)

Konsentrasi

(J)

Konsentrasi

Selisih

Rata-

Rata (I-J)

Std.Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

35 40

45

-4,9667’

-9,5067’

1,02402

1,02402

,001

,000

-7,6986

-12,2386

-2,2347

-6,7747

40 35

45

4,9667’

-4,5400’

1,02402

1,02402

,001

,002

2,2347

-7,2719

7,6986

-1,8081

45 35

40

9,5067’

4,5400’

1,02402

1,02402

,000

,002

6,7747

1,8081

12,2386

7,2719

Berdasarkan cara mengamati.

Istilah galat adalah galat pada kuadrat tengah = 3,146.

*. Selisih rata-rata adalah bermakna pada alfa = ,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

70

Lampiran 3

HASIL ANALISIS SPSS PADA AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP

PERTUMBUHAN Bacillus cereus

Tabel 7.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov terhadap Bacillus

cereus

Daerah hambat

Bacillus cereus

N 18

Parameter normala

Rata-Rata 11,6928

Standar Deviasi 7,17360

Perbedaan Paling Ekstrim

Mutlak ,115

Positive ,115

Negative -,111

Kolmogorov-Smirnov Z ,448

Sig. (2-ekor) ,971

a. Distribusi uji normal

Tabel 7.7 Hasil Uji Homogenitas Ekstrak terhadap Pertumbuhan Bacillus

cereus

Variabel terikat: Daerah Hambat Antibakteri terhadap Bacillus cereus

Statistik

Levene df1 df2 Sig.

Daerah hambat

B. cereus

Berdasarkan Rata-Rata 1,073 1 16 ,316

Berdasarkan Nilai

Tengah 1,087 1 16 ,313

Berdasarkan Nilai

Tengah dengan df

disesuaikan

1,087 1 15,002 ,314

Berdasarkan Rata-Rata

dipotong 1,064 1 16 ,318

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

71

Tabel 7.8 Hasil Uji Two Way Annova (Varian Dua Faktor) terhadap Bacillus

cereus

Variabel terikat: Daerah Hambat Antibakteri terhadap Bacillus cereus

Sumber Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas (df)

Kuadrat

Rata-Rata F. Hitung Sig.

Model yang

terkoreksi 802,532

a 5 160,506 26,641 ,000

Intercept 2460,979 1 2460,979 408,478 ,000

Ekstrak 157,413 1 157,413 26,128 ,000

Konsentrasi 619,812 2 309,906 51,439 ,000

Interaksi Ekstrak

dan Konsentrasi 25,308 2 12,654 2,100 ,165

Galat 72,297 12 6,025

Total 3335,808 18

Total yang

terkoreksi 874,829 17

a. R kuadrat = ,917 (R kuadrat yang disesuaikan = ,883)

Tabel 7.9 Hasil Uji Tukey Post Hoc terhadap Bacillus cereus

Variabel terikat: Daerah hambat Antibakteri terhadap Bacillus cereus

Tukey HSD

(I)

Konsentrasi

(J)

Konsentrasi

Selisih

Rata-

Rata (I-J)

Std.Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

35 40

45

-8,9167’

-14,2217’

1.41713

1.41713

,000

,000

-12,6974

-18,0024

-5,1360

-10,4410

40 35

45

8,9167’

-5,3050’

1.41713

1.41713

,000

,007

5,1360

-9,0857

12,6974

-1,5243

45 35

40

14,2217’

5,3050’

1.41713

1.41713

,000

,007

10,4410

1,5243

18,0024

9,0857

Berdasarkan cara mengamati.

Istilah galat adalah galat pada kuadrat tengah = 6,025.

*. Selisih rata-rata adalah signifikan pada alfa = ,05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

72

Lampiran 4

DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN Escherichia coli

Sel

Escherichia

coli

Gambar 7.1. Hasil Pengecatan Negatif Escherichia coli (perbesaran 10 x 100)

Sel

Escherichia coli

berwarna merah

(gram negatif)

Gambar 7.2. Hasil Pengecatan Gram Escherichia coli (perbesaran 10 x 100)

Koloni tunggal

Escherichia coli

Gambar 7.3. Hasil Uji Morfologi Koloni Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

73

Lampiran 5

DOKUMENTASI HASIL UJI KEMURNIAN Bacillus cereus

Sel

Bacillus cereus

Gambar 7.4. Hasil Pengecatan Negatif Bacillus cereus (perbesaran 10 x 100)

Sel

Bacillus cereus

berwarna ungu

(gram positif)

Gambar 7.5. Hasil Pengecatan Gram Bacillus cereus (perbesaran 10 x 100)

Koloni tunggal

Bacillus cereus

Gambar 7.6. Hasil Uji Morfologi Koloni Bacillus cereus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

74

Lampiran 6

DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS EKSTRAK ANTIBAKTERI

TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli

Gambar 7.7. Aktivitas Ekstrak Antibakteri dengan Perlakuan Rebus (kiri) dan

Tumbuk (kanan) pada Konsentrasi 35%, 40% dan 45% terhadap Escherichia coli

Gambar 7.8. Aktivitas Kontrol Negatif dan Kontrol Positif terhadap Escherichia

coli

Daerah Hambat

Daerah Hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

75

Lampiran 7

DOKUMENTASI HASIL UJI AKTIVITAS EKSTRAK ANTIBAKTERI

TERHADAP PERTUMBUHAN Bacillus cereus

Gambar 7.9. Aktivitas Ekstrak Antibakteri dengan Perlakuan Rebus (kiri) dan

Tumbuk (kanan) pada Konsentrasi 35%, 40% dan 45% terhadap Bacillus cereus

Gambar 7.10. Aktivitas Kontrol Negatif dan Kontrol Positif terhadap Bacillus

cereus

Daerah Hambat

Daerah Hambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

76

Lampiran 8

DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) TERHADAP

Escherichia coli

Gambar 7.11. Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Rebus Antibakteri

terhadap Escherichia coli

Gambar 7.12. Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Tumbuk Antibakteri

terhadap Escherichia coli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

77

Lampiran 9

DOKUMENTASI UJI KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) TERHADAP

Bacillus cereus

Gambar 7.13. Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Rebus Antibakteri

terhadap Bacillus cereus

Gambar 7.14. Hasil Uji Kadar Hambat Minimum Ekstrak Tumbuk Antibakteri

terhadap Bacillus cereus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

78

Lampiran 10

DOKUMENTASI UJI KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) TERHADAP

Escherichia coli DAN Bacillus cereus

Gambar 7.15. Hasil Uji Kadar Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak Rebus dan

Ekstrak Tumbuk terhadap Esherichia coli dan Bacillus cereus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

79

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Kelas : X

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Archaebacteria dan Eubacteria, Ciri, Karakter, dan Peranannya

KOMPETENSI DASAR MATERI

POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

MEDIA,

ALAT,

BAHAN

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang keanekaragaman

hayati, ekosistem dan

lingkungan hidup

Kingdom

monera

Archaebacteria

Ciri, struktur,

dan bentuk

bakteri

Mengamati

Siswa mengamati struktur tubuh

bakteri

Siswa mengamati perbedaan sel

eukariotik dan prokariotik

Membaca teks berbagai manfaat

Tugas

Produk hasil

laporan

Observasi

Pengamatan

4 minggu x

3 JP Charta

koloni dan

bentuk

bakteri

LKS

penyiapan 1.2 Menyadari dan mengagumi

pola pikir ilmiah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

80

kemampuan mengamati

bioproses Eubacteria,

karakteristik

dan

perkembangbia

kan

Faktor yang

mempengaruhi

pertumbuhan

bakteri

Koloni bakteri

Menanam

bakteri/pour

plate/streak

plate

Pengamatan sel

Pengecatan

gram

Peranan bakteri

dalam

penyakit,

industri,

kedokteran

bakteri dalam bioteknologi

Mengamati gambar foto mikrograph

berbagai bentuk bakteri

Menanya

Bagaimana ciri dan struktur tubuh

bakteri

Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Bagaimana ciri dan struktur tubuh

bakteri

Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Apakah organisme yang sangat kecil

penyebab berbagai penyakit?

Apa ciri-cirinya, bagaimana

mengenalinya dan membedakan

dengan organisme lainnya?

Apa perannya dalam kehidupan?

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/Eksplorasi)

Diskusi membedakan sel prokariotik

dan sel eukariotik dengan bantuan

gambar

Kajian literatur mengenai ciri dan

struktur bakteri

Membuat media tumbuh bakteri

dengan bantuan LKS

Melakukan pengamatan koloni bakteri

dan sel bakteri dengan pour plate,

streak plate, dan pengecatan gram

sikap ilmiah

dan

keselamatan

kerja di

laboratorium

Performa

kerja ilmiah

Pengamatan

performa

untuk menilai

kegiatan

pengamatan

dan

penanaman

koloni bakteri

Pengamatan

sikap ilmiah

dan

keselamatan

kerja di lab

Biologi

Observasi

sikap dan

performa

dalam kerja

ilmiah

Portofolio

Portfolio

laporan

media,

pour/streak

plate,

inokulasi,

pengecatan

gram

Mikroskop

dan

perlengkapa

nnya

1.3 Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan

sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti,

tekun, jujur terhadap data dan

fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam

observasi dan eksperimen,

berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah

dan kritis, responsif dan

proaktif dalam dalam setiap

tindakan dan dalam

melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun

di luar kelas/laboratorium

2.2 Peduli terhadap keselamatan

diri dan lingkungan dengan

menerapkan prinsip

keselamatan kerja saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

81

melakukan kegiatan

pengamatan dan percobaan di

laboratorium dan di

lingkungan sekitar

Menanya hal-hal yang berkaitan

dengan prosedur penanaman dan

pengecatan bakteri, serta koloni

bakteri

Mendiskusikan hasil pengamatan dan

mengenalkan konsep baru serta kosa

kata ilmiah baru, misalnya pengecatan

gram, inokulum, inokulasi dll

Mendiskusikan jenis-jenis penyakit

yang disebabkan oleh bakteri dan cara

penanggulangannya

Mendiskusikan peranan bakteri dalam

kehidupan

Melaporkan secara tertulis hasil

pengamatan dan kegiatan laboratorium

Menerapkan keselamatan kerja dan

biosafety dalam pengamatan bakteri

Mengasosiasikan

Mendiskusikan hasil pengamatan dan

berbagi perspektif tentang berbagai

archaebacteria dan eubacteria dan

peranannya dalam kehidupan

Menyimpulkan ciri, karakteristik,

faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran bakteri dalam

kehidupan

Mengkomunikasikan

Melaporkan hasil pengamatan secara

tertulis menggunakan format laporan

sesuai kaidah

tertulis

Tes

Tertulis untuk

menilai

pemahaman

dan

kedalaman

konsep

Tertulis untuk

menilai kosa

kata baru

seperti

inokulum,

media agar,

pour/streak

plate dll

Tes tertulis

dengan peta

konsep atau

diagram Burr

untuk

mengetahui

komprehensifi

tas pemahanan

3.4 Menerapkan pemahaman

tentang bakteri berkaitan

dengan ciri, replikasi, faktor

yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran

bakteri dalam aspek

kesehatan masyarakat

4.4 Menyajikan data tentang ciri-

ciri, replikasi, faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

dan peran Archaebacteria

dan Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan hasil

pengamatan dalam bentuk

laporan tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

82

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Kelas/Semester : X / 1

Mata Pelajaran : Biologi

Materi Pokok : Archaebacteria dan Eubacteria

Pertemuan ke : 8

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam mengamati

kemampuan bioproses.

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggungjawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan

santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara

ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam

melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium

maupun di luar kelas/laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

83

3.4. Menerapkan pemahaman tentang bakteri berkaitan dengan ciri, replikasi,

faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan peran bakteri dalam aspek

kesehatan masyarakat

4.4. Menyajikan data tentang ciri-ciri, replikasi, faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran Archaebacteria dan Eubacteria dalam kehidupan

berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2.1 Mengembangkan pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati

bioproses

2.1.1 Mengembangkan sikap teliti, jujur terhadap fakta dan berpikir kritis

dalam melakukan percobaan di dalam laboratorium.

3.4.1 Menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.

4.4.1 Membuat laporan tertulis berdasarkan data hasil percobaan dan

pengamatan menggunakan cara penulisan ilmiah yang benar.

4.4.2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan serta kesimpulan dengan benar,

terampil dan percaya diri.

D. Tujuan Pembelajaran

1.2.1.1 Melalui percobaan siswa dapat mengembangkan pola pikir ilmiah

dalam kemampuan mengamati bioproses

2.1.1.1 Melalui diskusi siswa dapat mengembangkan semangat kerjasama dan

saling menghargai pendapat teman.

2.1.1.2 Melalui percobaan siswa dapat mengembangkan sikap teliti, jujur

terhadap fakta dan berpikir kritis.

2.1.1.3 Melalui presentasi siswa dapat mengembangkan sikap kritis, responsif

dan proaktif.

3.4.1.1 Melalui data hasil percobaan siswa dapat mengetahui faktor penting

dalam pembuatan media pertumbuhan bakteri.

3.4.1.2 Melalui LKS siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan bakteri.

3.4.1.3 Setelah melakukan kajian literatur siswa dapat menganalisis faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.

4.4.1.1 Melalui data hasil percobaan dan pengamatan siswa dapat membuat

laporan tertulis sesuai format yang disepakati bersama.

4.4.2.1 Melalui presentasi siswa dapat mengkomunikasikan hasil pengamatan

serta kesimpulan dengan benar, terampil dan percaya diri.

E. Materi Ajar

“Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

84

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Pembelajaran Discovery

3. Metode : Diskusi kelompok, eksperimen, pengamatan dan presentasi

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan 8 (3 x 45 menit)

Kegiatan /

Waktu Deskripsi Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

10 menit

- Menyiapkan kondisi

belajar siswa

- Melakukan apersepsi

- Menyampaikan tujuan

pembelajaran

- Melakukan motivasi

1. Guru mengucap salam

2. Berdoa

3. Diberi dua gambar ilustrasi tentang

sel bakteri yang sehat ketika ada

cahaya dan sel bakteri kurang sehat

(mengkerut) ketika tidak ada cahaya

(gelap). Lalu menanyakan apa yang

mempengaruhi perbedaan tersebut!

4. Guru menyampaikan tujuan dan

kegiatan pembelajaran

5. Guru mengingatkan kembali tentang

karakteristik bakteri

Kegiatan Inti

100 Menit

- Stimulasi

- Identifikasi masalah

- Pengumpulan data

- Pengolahan data

- Pembuktian

- Generalisasi

6. Guru mengorganisasi siswa dalam

kelompok

7. Siswa mengamati berbagai macam

gambar media pertumbuhan bakteri

dan perbedaan komposisinya

8. Guru memberi pertanyaan tentang

faktor-faktor pengaruh pertumbuhan

bakteri

9. Siswa diarahkan untuk mencermati

cara kerja penanaman bakteri secara

pourplate

10. Siswa mengumpulkan data dengan

melakukan percobaan penanaman

bakteri secara pourplate dan diberi

perlakuan suhu yang berbeda

11. Siswa menganalisis hasil

pengamatan dalam bentuk laporan

tertulis

12. Kelompok mengungkapkan hasil

diskusinya dan kelompok lain

menanggapi

13. Secara bersama-sama siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

85

menyimpulkan faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Penutup

25 Menit

- Mengumpulkan

laporan tertulis

- Rangkuman

- Refleksi

- Evaluasi

14. Siswa mengumpulkan laporan

tertulis

15. Guru membimbing siswa

merangkum poin-poin hasil

pembelajaran dan percobaan yang

telah dilakukan

16. Guru mengajak siswa

merefleksikan materi pembelajaran

dalam kehidupan

17. Post test

H. Alat, Sumber dan Bahan Belajar

1. Alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran:

a. Laptop

b. Viewer

Alat yang dibutuhkan dalam percobaan:

a. Cawan petri

b. Hot plate

c. Inkubator

d. Api bunsen

e. Pipet ukur

2. Bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Materi ajar (Powerpoint)

Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan:

a. Media pertumbuhan bakteri

b. Bakteri

3. Sumber Belajar

a. Buku Biologi SMA kelas X, Kurikulum 2013 Penerbit Erlangga

b. Informasi dari berbagai sumber, misalnya, koran, majalah, jurnal, buku

sumber lainnya, dan internet

c. Gambar/charta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

86

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis penilaian:

a. Penilaian kognitif

1. Laporan percobaan

2. Post test

b. Penilaian afektif

c. Penilaian psikomotorik

2. Bentuk Instrumen:

Soal, Lembar Kerja Siswa (LKS), Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian dan

Pedoman Skoring. (terlampir)

Yogyakarta, 11 Juni 2014

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Sri Sulastri, M.Pd

Guru Mata Pelajaran

M.I Karenina Ully K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

87

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Judul : Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

Kompetensi Dasar : 3.4 Menerapkan pemahaman tentang bakteri berkaitan

dengan ciri, replikasi, faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran bakteri dalam aspek kesehatan

masyarakat

Indikator : 3.4.1 Menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

bakteri

A. Tujuan :

3.4.1.1 Melalui data hasil percobaan siswa dapat mengetahui faktor penting

dalam pembuatan media pertumbuhan bakteri.

3.4.1.2 Melalui LKS siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan bakteri.

3.4.1.3 Setelah melakukan kajian literatur siswa dapat menganalisis faktor

yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri

B. Alat dan Bahan

1. Cawan petri

2. Hot plate

3. Inkubator

4. Api bunsen

5. Pipet ukur

6. Media pertumbuhan bakteri

7. Bakteri

C. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Panaskan media pertumbuhan bakteri menggunakan hot plate sampai

berbentuk cair.

3. Ambil 0,1 ml bakteri yang sudah disiapkan menggunakan pipet ukur steril.

4. Masukkan bakteri ke dalam cawan petri steril secara aseptis (melakukan di

dekat api bunsen).

5. Media pertumbuhan bakteri dengan suhu 45°C dituangkan ke dalam cawan

petri yang sudah berisi bakteri.

6. Cawan petri yang berisi bakteri dan media pertumbuhan diputar sesuai

dengan angka 8.

7. Bakteri diinkubasi selama 24 jam dengan suhu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

88

a. Kelompok satu : diinkubasi dalam lemari pendingin (suhu rendah)

b. Kelompok dua : diinkubasi dalam ruangan (suhu ruangan)

c. Kelompok tiga : diinkubasi dalam oven (suhu tinggi)

8. Catatlah hasil pengamatan dan diskusikan dengan kelompokmu.

9. Lakukan analisis pada data yang diperoleh melalui pertanyaan berikut ini:

a. Gambarlah hasil yang kamu amati!

b. Ada berapa koloni yang tebentuk dalam media pertumbuhan?

c. Mengapa terdapat perbedaan jumlah koloni dalam tiap perlakuan?

d. Dalam penelitian, apa kegunaan dari media pertumbuhan dan suhu?

e. Buatlah kesimpulan hasil percobaan dan pengamatan!

10. Buatlah laporan tertulis berdasarkan data percobaan dan hasil pengamatan

masing-masing kelompok (sesuai format yang telah ditentukan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

89

Contoh Format Laporan Percobaan

A. Acara

Judul :

Hari, Tanggal :

Tempat :

B. Tujuan

C. Landasan Teori

D. Alat, Bahan dan Cara Kerja

E. Hasil Percobaan

F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Daftar Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

90

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum

No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

1 Bentuk Laporan - Tulisan tangan

- Penulisan sistematik

- Jelas dan menarik

- Bahasa yang digunakan jelas (mudah dipahami)

- Menyajikan dasar teori sesuai tujuan praktikum

5

Bila 1 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 4

Bila 2 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 3

Bila 3 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 2

Bila 4 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 1

2 Data pengamatan - Data disajikan dalam bentuk tabel

- Data disajikan lengkap sesuai hasil percobaan

- Data disajikan dengan jelas dan mudah dipahami

- Data hasil pengamatan digambar dengan jelas

5

Bila 1 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 4

Bila 2 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 3

Bila 3 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 2

Bila tidak melampirkan data pengamatan 1

3 Pembahasan - Pembahasan sesuai dengan hasil praktikum

- Pembahasan menggunakan kata-kata sendiri dan

bahasa yang komunikatif

- Terdapat hubungan antara pembahasan dengan

pustaka yang digunakan

5

Bila 1 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 4

Bila 2 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 3

Bila hanya membaca data tanpa membahas 2

Tidak menyajikan pembahasan 1

4 Kesimpulan - Kesimpulan sudah menjawab tujuan percobaan

- Kesimpulan sesuai dengan pembahasan

- Kesimpulan dirumuskan berdasarkan data

- Kesimpulan dapat merangkum penelitian

- Kesimpulan disajikan dengan efisien

5

Bila 1 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 4

Bila 2 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 3

Bila 3 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 2

Bila 4 kriteria dari skor maksimal tidak dipenuhi 1

5 Waktu

pengumpulan

laporan resmi

Tepat waktu 5

Terlambat 1 hari 4

Terlambat 2 hari 3

Terlambat 3 hari 2

Terlambat 4 hari 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

91

Penilaian Afektif

Tujuan : Mengukur sikap siswa dalam proses pembelajaran

Kelas/Semester : X / I

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

No

Urut Nama Siswa

Aspek Penilaian

Berpikir kritis Teliti dalam

percobaan

Jujur dalam

percobaan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kriteria Penilaian:

Nilai 85 - 100 = A (Sangat Baik)

Nilai 70 - 84 = B (Baik)

Nilai 55 - 69 = C (Cukup)

Nilai 50 - 54 = D (Kurang)

Nilai 0 - 49 = E (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

92

Rubrik Penilaian Afektif

Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

Berpikir kritis

Jika berani berpendapat dengan kritis, benar, runtut dan

mudah dipahami 4

Jika berani berpendapat dengan kritis, benar, runtut namun

tidak mudah dipahami 3

Jika berani berpendapat dengan benar, namun tidak runtut

dan tidak mudah dipahami 2

Jika berani berpendapat namun tidak benar, tidak runtut dan

tidak mudah dipahami 1

Teliti dalam

percobaan

Jika melakukan percobaan dengan benar, pengambilan data

tepat, dan tidak ceroboh 4

Jika melakukan percobaan dengan benar, pengambilan data

tepat, namun ceroboh 3

Jika melakukan percobaan dengan benar, namun

pengambilan data kurang tepat dan ceroboh 2

Jika melakukan percobaan dengan kurang benar,

pengambilan data kurang tepat dan ceroboh 1

Jujur dalam

percobaan

Jika melakukan percobaan sesuai dengan teori,

mengumpulkan dan menyajikan data sesuai dengan fakta 4

Jika melakukan percobaan sesuai dengan teori dan

mengumpulkan data sesuai dengan fakta namun tidak

menyajikan data sesuai dengan fakta

3

Jika melakukan percobaan sesuai dengan teori, namun tidak

mengumpulkan dan menyajikan data sesuai dengan fakta 2

Jika melakukan percobaan tidak sesuai dengan teori, tidak

mengumpulkan dan menyajikan data sesuai dengan fakta 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

93

Penilaian Psikomotorik

Tujuan : Mengukur keterampilan siswa dalam proses pembelajaran

Kelas/Semester : X / I

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

No

Urut

Nama

Siswa

Aspek Penilaian

Ketrampilan

menjelaskan

Kecakapan

menjawab

pertanyaan

Kebenaran

Penjelasan

Kriteria Penilaian:

Nilai 85 - 100 = A (Sangat Baik)

Nilai 70 - 84 = B (Baik)

Nilai 55 - 69 = C (Cukup)

Nilai 50 - 54 = D (Kurang)

Nilai 0 - 49 = E (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

94

Rubrik Penilaian Psikomotorik

Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor

Ketrampilan

menjelaskan

Jika menggunakan kalimat baku yang logis, runtut

dan sistematis 4

Jika menggunakan kalimat baku yang logis, runtut

namun tidak sistematis 3

Jika menggunakan kalimat baku yang logis namun

tidak runtut dan tidak sistematis 2

Jika menggunakan kalimat baku yang tidak logis,

tidak runtut dan tidak sistematis 1

Kecakapan

menjawab

pertanyaan

Jika menjawab dengan tegas, melibatkan diskusi

kelompok dan mampu menjawab hal-hal yang

ditanyakan dengan lancar

4

Jika menjawab dengan tegas, melibatkan diskusi

kelompok namun tidak mampu menjawab hal-hal

yang ditanyakan dengan lancar

3

Jika menjawab dengan tegas namun tidak melibatkan

diskusi kelompok dan tidak mampu menjawab hal-

hal yang ditanyakan dengan lancar

2

Jika tidak bisa menjawab dengan tegas, tidak

melibatkan diskusi kelompok dan tidak mampu

menjawab hal-hal yang ditanyakan dengan lancar

1

Kebenaran

Penjelasan

Jika menjawab dengan tepat, menggunakan bahasa

yang mudah dipahami, dan berdasarkan

sumber/pustaka yang terpercaya

4

Jika menjawab dengan tepat, menggunakan bahasa

yang mudah dipahami namun tidak berdasarkan

sumber/pustaka yang terpercaya

3

Jika menjawab dengan tepat namun tidak

menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan

tidak berdasarkan sumber/pustaka yang terpercaya

2

Jika menjawab dengan tidak tepat, tidak

menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan

tidak berdasarkan sumber/pustaka yang terpercaya

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

95

KISI-KISI PENULISAN SOAL POST TEST

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 20 menit

Kelas/Semester : X / I Bentuk Soal : Uraian

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria Jumlah Soal : 4 soal uraian

Kompetensi Dasar Indikator Soal Ranah Kognitif

Bentuk Soal Nomor

Soal

Kunci

Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.4. Menerapkan pemahaman

tentang bakteri berkaitan

dengan ciri, replikasi,

faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran

bakteri dalam aspek

kesehatan masyarakat

4.3. Menyajikan data tentang

ciri-ciri, replikasi, faktor

yang mempengaruhi

pertumbuhan dan peran

Archaebacteria dan

Eubacteria dalam

kehidupan berdasarkan

hasil pengamatan dalam

bentuk laporan tertulis

- Menganalisis faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan bakteri

- Membuat laporan tertulis berdasarkan

data hasil percobaan dan pengamatan

menggunakan cara penulisan ilmiah yang

benar.

- Mengkomunikasikan hasil pengamatan

serta kesimpulan dengan benar, terampil

dan percaya diri.

Uraian

Uraian

Uraian

Laporan

tertulis

Presentasi

4

1

2

3

terlampir

terlampir

terlampir

terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

96

INSTRUMEN PEDOMAN PENILAIAN POST TEST

A. INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sebutkan syarat media yang baik untuk pertumbuhan bakteri!

2. Jelaskan dua (2) jenis media pertumbuhan bakteri berdasarkan komposisi

kimianya!

3. Jelaskan lima (5) faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri!

4. Mengapa banyak bakteri yang dapat hidup pada suhu 30-37°C? Jelaskan!

B. PEDOMAN (KUNCI JAWABAN) PENILAIAN

1. Syarat media yang baik untuk pertumbuhan mikroba adalah lingkungan

kehidupannya harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba

tersebut, yaitu susunan nutrisinya, tekanan osmosis yang harus isotonik,

keasaman yang netral, temperatur yang harus sesuai dan steril.

2. Berdasarkan komposisi kimianya, media dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu:

a. Media sintetik yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan

pasti. Media ini biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan

makanan mikroba.

b. Media non sintetik (kompleks) yaitu media yang susunan kimianya

tidak dapat diketahui dengan pasti. Media ini digunakan untuk

menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba.

3. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri:

a. Nutrisi dalam media perbenihan harus mengandung seluruh elemen

yang penting untuk sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-

unsur tersebut adalah karbon, nitrogen, sulfur, fosfor dan mineral.

Kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat mempengaruhi

pertumbuhan mikroba.

b. Suhu mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Berdasarkan suhu yang

diperlukan untuk tumbuh, bakteri dapat dibagi dalam beberapa

golongan, yaitu:

- Psikrofil (cold loving bacteria), yaitu bakteri yang tumbuh antara

suhu (0-20)˚C. Contohnya Pseudomonas, Flavobacterium,

Alcaligenes dan Achromobacter.

- Mesofil (moderate temperature loving bacteria), yaitu bakteri yang

tumbuh antara suhu (30-37)˚C dengan suhu optimal 37˚C, misalnya

golongan bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit infeksi

pada manusia. Contoh bakteri mesofil antara lain Escherichia dan

Bacillus.

- Termofil (heat loving bacteria), yaitu bakteri yang tumbuh antara

suhu (50-60)˚C. Contoh bakteri termofil adalah Thermus aquaticus,

Sulfolobus acidocaldarius, dan Chloroflexus.

c. Bakteri dalam pertumbuhannya juga memerlukan pH tertentu. Namun

pada umumnya bakteri memiliki jarak pH yang sempit yaitu sekitar pH

6,5-7,5 atau pada pH netral. Beberapa bakteri ada yang dapat hidup di

bawah pH 4, contohnya Bakteri Asam Laktat. Tetapi juga ada bakteri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

97

yang dapat hidup atau tumbuh pada pH alkalis, contohnya Bakteri

Metanogen.

d. Medium yang paling tepat bagi kehidupan bakteri ialah medium yang

isotonik terhadap isi sel bakteri. Jika bakteri ditempatkan di dalam

suatu larutan yang hipertonik terhadap isi sel, maka bakteri akan

mengalami plasmolisis. Sebaliknya bila bakteri ditempatkan pada

larutan hipotonis, maka dapat menyebabkan pecahnya sel bakteri akibat

cairan masuk ke dalam sel bakteri tersebut.

e. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dapat dibagi dalam

beberapa golongan, sebagai berikut:

- Bakteri aerob, yaitu bakteri yang dalam pertumbuhannya

memerlukan adanya oksigen contohnya Nitrosomonas.

- Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang hidup bila tidak ada oksigen

contohnya Clostridium.

- Bakteri aerob fakultatif, yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik ada

oksigen maupun tanpa adanya oksigen contohnya Cyanobacteria.

- Bakteri mikroaerofilik, yaitu bakteri yang dapat tumbuh apabila

ada oksigen dalam jumlah kecil contohnya Helicobacter.

4. Suhu terendah dimana bakteri dapat tumbuh disebut minimum growth

temperature. Sedangkan suhu tertinggi dimana bakteri dapat tumbuh

dengan baik disebut maximum growth temperature. Suhu dimana bakteri

dapat tumbuh dengan sempurna di antara kedua suhu tersebut disebut suhu

optimum. Suhu 30-37°C merupakan suhu optimum dalam pertumbuhan

bakteri, sehingga banyak bakteri yang dapat hidup pada suhu optimum

(mesofil).

C. PEDOMAN PENSKORAN

No Soal Kriteria Penilaian Skor

1

Jumlah jawaban tepat dan lengkap 3

Jumlah jawaban tepat dan kurang lengkap 2

Jumlah jawaban kutang tepat dan kurang lengkap 1

2 Jumlah jawaban dua dan tepat disertai penjelasan 6

Jumlah jawaban satu dan tepat disertai penjelasan 3

3

Jumlah jawaban limadan tepat disertai penjelasan 10

Jumlah jawaban empat dan tepat disertai penjelasan 8

Jumlah jawaban tiga dan tepat disertai penjelasan 6

Jumlah jawaban dua dan tepat disertai penjelasan 4

Jumlah jawaban satu dan tepat disertai penjelasan 2

4

Jawaban tepat, runtut dan penjelasan mudah dipahami 6

Jawaban tepat, runtut namun penjelasan sulit dipahami 4

Jawaban tepat namun tidak runtut dan penjelasan sulit

dipahami 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK …library.usd.ac.id/Data PDF/F. Keguruan dan Ilmu...vii ABSTRAK “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (Peperomia pellucida

98

Penilaian Kognitif

Tujuan : Mengukur pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran

Kelas/Semester : X/I

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

No

Urut Nama Siswa

Skor Jumlah

Skor

Nilai

Akhir Nomor Soal

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI