UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official...
Transcript of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official...
I !2-t?? I J!f<:7 IF I
PENGARUH PROFESIONALISME DAN INDEPENDENSI
AUDITOR TERRADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI V ARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di ][)KJ Jakarta)
1111 1111111
111
Disusun oleb:
AHMAD SANUSI
NIM: 1040820Qfi~Qff.
·-·---:J. ; ::.15::;~··: .. c;«·c:······ .......... _. ·'"· rn. rluk , . t@rc .. ro.·····::.;:·0····:"'~9.L:r;> k fa~ifikasi : .. ··························\. b
......... I_. 1--41(1 ................................... ,.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILIVIU SOSIAL
UIN SYARIF IDDAYATUI,LAH
JAKARTA
PENGARUH PROFESIONALISME DAN INDEPENDENSI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Pubjikl;li.ui;.'.Ll.ll.K.al:ta). ____ __,
Skripsi
PE"PUST AKAAN UT AMA UIN SVAHID JAKARTA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 19570617 198503 1 002
Oleh:
AHMAD SANUSI
NIJVI: 104082002602
Dibawah Bimbingan
Pembimbing II
Am·l n SE,Ak,M.Si NIP: 19730615 2005011 009
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSJAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDDAYATULLAH JAKARTA
Bari ini Jumat Tanggal Tiga Belas Bulan November Talrnn Dua Ribu Sembilan
telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Ahmad Sanusi NlM
104082002602 dengan judul skripsi: "PENGARUH PROFESIONALISME
DA:: INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di DKI Jakarta)". Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama tijian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 November 2009
Tim Pengnji Ujian Komprehensif
Afif Sulfa. SE, Msi, Al1 Kctirn S \
~71. Prof. Dr. Ah mad Rod om
Penguji Ahli
Rcskino SE, Msi, Ale Sekretaris
Hari ini Kamis Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan
telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Ahmad Sanusi NIM 104082002602
dengan judul skripsi: "PENGARUH PROFESIONALISME DAN
INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN
ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERA1l1NG (Studi Empiris
Pada Kaiitor Af\:untau Publik Di DKI Jak:arta)". 1vfemperhatikan penan1pilan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Desember 2009
Tim Penguji Ujian Skripsi
\
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Ke tu a Sekretaris
DAFTAR RIWA YAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama
2. Tempat & Tgl Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Ag am a
5. Alamat
6. Telepon/HP
II. PENDIDIKAN
1. SD
2. SMP
3. SMU
4. Sl
Ahmad Sanusi
Jakarta, 19 Mei 1984
: Laki-laki
Islam
TI. Kayu Besar Rt. 002 Rw. 012
Tega! Alur Kalideres Jakarta Barat 11820
021-9854 4154 I 08568411354
MI Tarbiyatul Athfal Cengkareng (1991-1997)
SLTPNegeri 201 Cengkareng (1997-2000)
SMU Negeri 33 Cengkareng (2000-2003)
: U1N SyarifHidayatullah Jakarta (2004-2009)
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
l. Ayah
2. Tempat & Tgl lahir
3. lbu
4. Tempat & Tgl lahir
5. Alamat
6. Anak ke dari
: Mutar
: Jakarta, 5 Januari 1960
: Mariyati
: Jakarta, 7 Mei 1962
: n. Kayu BesarRt. 002 Rw. 012
Tega! Alur Kalideres Jakarta Barat 11820
: Anak ke 3 dari 4 bersaudara
ABSTRACT
T71is study to examine the irifluences of auditor professionalism to the audit quality, the influences interaction of professionalism and auditor ethic to audit quality, i1ifluences auditor independency to the audit quality, and ilifluence interaction of independency and audilor ethic to audit quality.
This study uses primary data by questioner with Likert interval scale. Sampling methods was using Convenience Sampling. Analyzing methods were consisting of descriptive statistic, quality data test, classic a~sumption test, and hypothesis test with absolute difference value test. SPSS I 5 Program for Windows is also used to tabulation data. T71is study did at the accounting firm which in Jakarta with 52 auditor, such as junior auditor, senior auditor, supervisor, and manager or partner.
The result of this study shows that professionalism effected to the audit quality, interaction of professionalism and auditor ethics effected to the audit quality, independency effected to the mtdit quality, but interaction of independency and auditor ethics it's not effected to the audit quality.
Keywords: Professionalism, imlepe11de11cy, auditor ethics, quality of audit.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit, pengaruh interaksi profesionalisme dan etika auditor terhadap lnialitas audit, pengaruh independensi terhadap kualitas audit, serta pengaruh interaksi independensi dan etika auditor terhadap kualitas audit.
Penelltian ini men&,"Unakan data primer melalui kuesioner dengan skala interval Likert. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Metode analisis data yang digunakan terdiri dari statistik deskriptif, uj i kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis dengan uji residual. Program SPSS 15 digunakan untuk pengolahan data. Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik yang berada di jakarta dengan jumlah responden 52 orang auditor yang terdiri dari auditor junior, anditor senior, supervisor, serta manajer atau partner.
Basil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit, interaksi profesionalisme dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit, independesi berpengaruh terhadap kualitas audit, tetapi interaksi independensi dan etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Kata kunci: Profesionalisme, independensi, etika auditor, dau lmalitas audit.
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi Allah SWT
yang telah mencurahkan segala nikmat yang tiada hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat safa'at beliau di
hari akhir.
Skripsi ini berjudul "Pengaruh Profesionalisme dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Vanabel Moderating
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di DK! Jakarta)". Skripsi ini disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak sekali pihak yang telah
membantu sehingga penyusunan skripsi ini akbirnya bisa selesai. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik rnoril naupun materil. Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, yang telah banyak berkorban guna memberikan
yang terbaik. Sernoga jasa kalian selalu rnendapat balasan yang terbaik dari
Allah SWT.
2. Kakak dan adikku serta seluruh karib kerabat yang selalu rnendukung dan
mernberikan semangat.
3. Bapak Prof DR Abdul Hamid MS. Selaku Dekan dan pembirnbing I, terirna
kasih atas ilmu, nasihat dan bimbingannya selama ini.
4. Bapak Arnilin SE, MSi, Ak. Selaku pembimbing II, terima kasih atas
bimbingannya selama ini.
5. Bapak Prof Dr. Azzarn Jasin selaku dosen penguji ahli.
6. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan FEIS UIN yang telah rnemberikan --------- f ____ _._ ____ _, ___ ~1 ____ t _____ _J_ ------ ____ f---~--- f'l"'1_~---- t___t_ T'> 'S;)'_
keramahan ibu menghadapi mahasiswa, smoga Allah slalu melimpahkan
rnh111nt & bt:rknh pndn ibu dntt k"lunrgn).
7. Lidiyawati SE, M.Si. yang telah membantu memberikan masukan dalam
membuat metode penelitian.
8. Mahdi Taufik dan Maulana Yusuf yang telah membantu menggunakan
program SPSS.
9. Teman-teman akuntansi A, kalian semua adalah teman-teman yang sangat
baik.
10. Teman-teman Auditing, waktu bersamakalian terlalu singkat.
11. Teman-teman seperjuangan Abdul Rozak, Ely Juliansyah, Wendy, Haris
Ibrahim, Hidayatullah, Fajar, mayang, dkk.
12. Teman-teman di BLU, AA Yusar, Alfian, Irvan, Anis, Denok, serta yang
lainnya, terima kasih ya.
Terima kasih yang tiada terkira juga penulis haturkan kepada segenap
pihak yang begitu banyak membantu dalam berbagai ha! dalam hidup dan
kehidupan penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namun tidak
mengurangi rasa hormat, cinta, dan terima kasih yang begitu besar sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Akhirnya penulis sangat menyadari
berbagai keln1rangan dalam penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat penulis nantikan demi perbaikan dan penyempurnaan dimasa
yang akan datang.
Hormat saya,
Penulis
DAFTARISI
Hal.
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. .
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .......... .. . .. . . . .. .. . .. . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
Lem bar Pengesahan Ujian Skripsi . .. .. .. ..... ... .. ... ... . ... ...... .. .. ... . .. .. . .. . . .. .. . ... . . . . . . . . . . . iii
Daftar Riwayat Hidup . ... . . . .. . .. . .. . . ... . .. . .. . .. . . .. .. .. . . . . .. . ..... .. ... . .. . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 1v
Abstract ............................................................................................................ v
Abstrak ............................................................................................................. vi
Kata Pengantar ................................................................................................. vii
Daftar Isi .. . . . . .. . . . . ... . .. . . .. .. . ... .. .. . . . . .. ... . ... .. ..... ......... .. . . . . .. .. ... ...... .............. .. . . . . . . . . . . ix
Daftar Tabel ...................................................................................................... xii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv
BABI PENDAHULUAN ..................................................... . 1
A. La tar Belakang Penelitian....... .... ... .. . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . ... I
B. Perumusan Masalah........ .. . .. . . . . . . ... . .. . . . . .. .. . . .. . .. . .. . . . . . 6
C. Tujuan dan Manfaat.................... ........................... 7
1. Tujuan...... ... ........................... ......... ... ......... .... 7
2. Manfaat... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...... ... ... ...... ...... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................ 8
A. Pengertian dan tipe Audit........................................ 8
B. Profesionalisme...................................................... 11
D. Kualitas Audit........................................................ 19
E. Etika Auditor......................................................... 21
F. Hubuugan Profesionalisme dengan Kualitas Audit.......... 23
G. Hubungau Profesionalisme, Etika Auditor dan Kualitas
Audit.................................................................... 23
H. Hubungan Independensi dengan Kualitas Audit.............. 24
I. Hubungan Profesioualisme, Etika Auditor dan Kualitas
Audit.................................................................... 24
J. Kerangka Pemikiran............................................... 25
K. Hipotesis............................ ................... ......... .. .... 27
BAB ill METODOLOGI PENELITIAN...... ..... ........... ......... ...... 30
A. Ruang Lingkup Penelitian.... .................... ....... ......... 30
B. Met ode Penentuan Sampel..... .. . .......... ... ... ... . ... .. . .. . .... 30
C. Metode Pengnmpnlan Data........................................ 31
D. Metode Analisis.. .. . .. ... . ...... .. . . . .......•... ....... .. . ... .. ...... 31
1. Uji Kualitas Data................................................. 31
a. Uji Validitas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
b. Uji Reabilitas................................................ 32
2. Uji Asumsi Klasik... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
a. Uji Multikolinearitas... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
b. Uji Heteroskedastisitas... .. . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . ... 33
c TJii Norm~lit~.<
3_ Analisis data ___ ·····---· ______ ··--·····--------· _________ .·-. __ -·-· 34
E. Operasional Variabel Penelitian.. ....... ... .......... ... .. ....... 40
BAB VI PENEMUAN DAN PEMBAHASAN. ••. •••.•.. .. .. .• .. . .• . . . . . . . •.. 41
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian................... 41
L Tempat dan Waktu Penelitian--------·-------·-·····---------···-------· 41
2. Tingkat Pengembalian Kuesioner__ ____ .. __________ .... _. __ .. 41
B. Penemuan dan Pembahasan............................. ...•••. .. ..... 42
1. Statistik Desk:riptif Responden .. _______________ ··------··--··---··--·--·- 42
2. Hasil Uji Kualitas Data---------·-------------------------·---·-·-···---·----- 44
a_ Uji Validitas___________________________________________________________________ 44
b_ Uji Reliabilitas._ ------· ______ --------------------- ______________ ·---- ___ . __ __ 51
3. Hasil Uji Asumsi Klasik..__________________________________________________ 51
a. Multikolinearitas____________________________________________________________ 52
b. Heteroskedastisitas-·--·-··-··---------·------···-·--················--·--- 52
c. Normalitas______________________________________________________________________ 54
4. Uji Hipotesis .. ·-·-·------------·-----·--·----------------------·-·-------··--··---- 55
a. Hasil Uji Hipotesis '------------·---·-··------·-·-···-----------------··-· 55
b. Hasil Uji Hipotesis 2-------------·-----·-·-··-··-·--·-·--·······-----··--- 58
c. Hasil Uji Hipotesis 3-------------------·---·--··-·-··-------·---·--·-----· 60
d_ Hasil Uji Hipotesis 4.·------------·--·-----------·----·--··--·----·----·-- 63
BAB V PENUTUP........................................................................................ 67
A. KESJMPULAN.................................................................................... 67
R. TMl'T ,JKAST ....... -·····-······ .. ···----------·-·-··
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Hal.
1. Operasionalisasi Variabel Penelitian 40
2. Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner 41
3. DeskriptifDemografi Responden 33
4. Hasil Uji Validitas Instrumen Profesionalisme auditor 45
5. Hasil Uji Validitas Ulang Instrumen Profesionalisme auditor 46
6. Hasil Uji Validitas Ulang ke II Instrumen Profesionalisme auditor 47
7. Hasil Uji Validitas lnstrumen Indepenensi Auditor 47
8. Hasil Uji Validitas Ulang Instrumen Indepenensi Auditor 48
9. Hasil Uji Validitas Instrumen Etika Auditor 49
10. Hasil Uji Validitas Instrumen Kualitas Audit 50
11. Hasil Uji Validitas Ulang Instrumen Kualitas Audit 50
12. Hasil Uji Reliabilitas 51
13. Hasil Uji Multikolinearitas 52
14. Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis I 55
15. Hasil Uji t Hipotesis l 56
16. Hasil Uji Residual hipotesis2 59
17. Hasil Uji Koefisien Detenninasi Hipotesis 3 61
18. Hasil Uji t Hipotesis 3 62
19. Hasil Uji Residual Hipotesis 4 64
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Hal.
1. Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit 28
2. Pengaruh Interaksi Antara Profesionalisme dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit 28
3. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit 28
4. Pengaruh hlterakasi Antara Independensi dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit 29
5. Hasil Uji Heteroskedastisitas 53
6. Hasil Uji Normalitas 54
BABI
PENDAHULUAN
A. J"atar Belalmng Penelitian
Seiring dengan tuntutan untuk menghadirkan suatu proses bisnis yang
terkelola dengan baik:, sorotan atas kinerja akuntan terjadi dengan begitu
tajamnya. Ini tidak dapat dilepaskan dari beberapa skandal besar yang telah
melibatkan profesional akuntan. Peristiwa bisnis yang melibatkan akuntan
tersebut sehamsnya memberikan pelajaran untuk mengutamakan etika dalam
melaksanakan praktik profesional akuntan. Krisis moral dalam dunia bisnis
yang sangat fenomenal pada dekade terakhir ini adalah kasus "Enron", yang di
dalamnya melibatkan salah satu the big five accounting jinn "Arthur
Anderson". Suatu kasus yang sedemikian kompleks, yang kemudian diikuti
mencuatnya kasus-kasus besar lainnya (Ludigdo, 2006:2).
Kasus seperti ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas.
Keterlibatan CEO, komisaris, komite audit, internal auditor, sampai kepada
eksternal auditor yang salah satunya dialami oleh Enron, cukup membuktikan
bahwa kecurangan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam. Temngkapnya
skandal-skandal sejenis ini menyebabkan merosotnya kepercayaan masyarakat
khususnya masyarakat kenangan, yang salah satunya ditandai dengan
turunnya harga saham secara drastis dari perusahaan yang terkena kasus
(Susiana dan Herawaty, 2007:2).
Pihak ekstemal auditor juga merupakau salah satu pihak yang turut
bertanggung jawab terhadap merebaknya kasus-kasus manipulasi akuntansi
seperti ini. Posisi akuntan publik sebagai pihak independen yang memberikan
opini kewajaran terhadap laporan keuangan serta profesi auditor yang
merupakan profesi kepercayaan masyarakat juga mulai banyak dipertanyakan
apalagi setelah didukung oleh bukti semakin meningkatnya tuntutan hukum
terhadap kantor akuntan. Padahal profesi akuntan mempunyai peranan penting
dalam penyediaan informasi keuangan yang handal bagi para pemakainya.
Kepercayaan terhadap k-ualitas jasa yang diberikan pada pengguna
merupakan hal yang diperlukan oleh auditor. Oleh karena itu, penting bagi
pemakai laporan keuangan untuk memandang Kantor Akuntan Publik (KAP)
sebagai pihak yang independen dan kompeten, karena. akan mempengamhi
berharga atau tidaknya jasa yang telah diberikan oleh KAP kepada pemakai.
Jika pemakai merasa KAP memberikan jasa yang berguna dan berharga, maka
nilai audit atau kualitas audit juga meningkat, sehingga KAP dituntut untuk
bertindak dengan profesionalisme tinggi.
Profesionalisme seorang auditor menurut Hall (1968) dalam Wahyudi
dan Mardiyah (2007) tercermin dalam lima ha! yaitu pengabdian pada profesi,
kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan
hubungan dengan rekan seprofesi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudi dan Mardiyah (2007) yang menguji pengaruh profesionalisme
auditor terhadap tingkat materialitas dalam laporan keuangan menunjukkan
h<'.>h-.:u'.l fArrl~r\';af Pmn~f tlimpni::_i V~fl(J ffiP.milik-i nenrran1h SiQ:flifikan vaitu
pengabdian pada profesi, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan
profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi. Sedangkan dimensi kemajiban
sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas
dalam pemeriksaan laporan keuangan.
Dalam melaksanakan audit, kualitas audit yang dihasilkan sangat terkait
dengan tingkat profesionalisme dan independensi auditor. De Angelo (1981)
dalam Alim, Hapsari dan Purwanti (2007) mendefinisikan kualitas audit
sebagai probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan
pelanggaran pada sistem akuntansi klien. Probabilitas untuk menemukan
pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor dan probabilitas
melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor (Deis dan
Groux, 1992 dalam Alim et. al., 2007:2).
Penelitian mengenai independensi telah banyak dilakukan, diantaranya
oleh Lavin (1976) dalam Lastanti (2005) yang meneliti tiga faktor yang
mempengaruhi independensi akuntan publik. Ketiga faktor tersebut antara lain
ikatan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, pemberian jasa lain selain
jasa audit kepada klien, dan lamanya hubungan antara akuntan publik dengan
klien. Kemudian Pany dan Reckers (1980) dalam Alim et. al. (2007) yang
menemukan bahwa independensi auditor dipengaruhi ukuran klien dan
pemberian hadiah. Banyaknya penelitian mengenai independensi
menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan faktor penting bagi
auditor untuk menjalankan profesinya.
Profesionalisme dan independensi yang dimiliki auditor dalam
penerapannya akan terkait dengan etika. Penelitian tentang etika telah
dilakukan oleh Muawanah dan Indriantoro (1999) dalam Ludigdo (2006) yang
mengkonfirmasi pernyataan-pernyataan dalam literatur akuntansi keperilakuan
yang menyebutkan adanya interaksi antara aspek personalitas ( dalam ha! ini
locus of control dan komitmen profesi) dengan Cognitive Style ( dalam ha! ini
kesadaran etis), serta Khomsiyah dan Indriantoro (1998) dalam Ludigdo
(2006) yang menguji pengaruh orientasi etika terhadap komitmen dan
sensitivitas etika. Kemudian Payamta (2002) dalam Alim et. al. (2007)
menyatakan bahwa berdasarkan "Pedoman Etika" IF AC, maka syarat-syarat
etika suatu organisasi akuntan sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip dasar
yang mengatur tindakan/perilal..-u seorang akuntan dalam melaksanakan tugas
profesionalnya. Prinsip tersebut adalah (1) integritas, (2) obyektifitas, (3)
independen, (4) kepercayaan, (5) standar-standar teknis, (6) kemampuan
profesional, dan (7) perilaku etika.
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu
pada variabel independen yang digunakan dan pada lokasi penelitian. Pada
penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen kompetensi dan
independensi, sedangkan pada penelitian ini menggunakan variabel
independen profesionalisme dan independensi, karena pada hasil penelitian
sebelumnya yang menguji pengaruh interaksi antara kompetensi dan etika
auditor terhadap kualitas audit tidak dapat dianalisa sebab menurut hasil olah
Variables). Lokasi penelitian sebelumnya berada di daerah Jawa Timur,
sedangkan pada penelitian ini lokasi penelitian adalah di Jakarta.
Penelitian ini mengadopsi kerangka kontijensi untuk mengevaluasi
hubungan antara profesionalisme, independensi dan kualitas audit. Pendekatan
kontinjensi ini dilakukan dengan cara ditetapkannya variabel etika auditor
sebagai variabel moderating yang mungkin akan mempengamhi secara kuat
atau lemah hubungan antara profesionalisme, independensi dan kualitas audit.
Motivasinya adalah ingin mengetahui pengamh variabel moderating ( etika
auditor) terhadap profesionalisme, independensi dan k"Ualitas audit, mengingat
beberapa tahun belakangan ini profesi auditor kerap dikaitkan dengan
berbagai skandal yang menimpa pemsahaan-pemsahaan besar. Melihat
permasalahan tersebut, maka penulis mgm meneliti "Pengaruh
Profesionalisme <Ian lndependensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderating".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar balakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah interaksi profesionalisrne dan etika auditor berpengaruh terhadap
kualitas audit?
3. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
4. Apakah interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh terhadap
lcualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tuj uan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas
audit.
b. Untuk mengetahui pengaruh interaksi profesionalisme dan etika
auditor terhadap kualitas audit.
c. Untuk mengetahui pengaruh independensi auditor terhadap kualitas
audit.
d. Untuk mengetahui pengaruh interaksi independensi dan etika auditor
terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Pengguna Jasa Auditor
Penelitian mt diharapkan dapat bermanfaat untuk menilai
profesionalisme dan independensi auditor dalam memberikan basil
audit yang berkualitas agar pengguna jasa auditor dapat memilih
auditor yang tepat.
b. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)
Diharapkan dapat membe1ikan kontribusi dalam menilai
profesionalisme dan independensi para ak-untan sehingga dapat
menjaga kualitas profesionalisme dan independensinya dalam
melaksanakan tugas audit.
c. Bagi Auditor
Penelitian m1 diharapkan dapat menJaga dan meningkatkan
profesionalisme dan independensi para auditor dalam melaksanakan
tugas audit.
d. Bagi Akademisi
Hasil penelitian mt JUga dapat dijadikan dasar bagi penelitian
penelitian selanjutnya untuk lebih memperdalam permasalahan
auditing dan pemeriksaan keuangan yang terkait dengan kualitas audit.
e. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan kepustakaan,
sumbangan pemikiran, dan dijadikan bahan pembelajaran serta
penelitian selanjutnya demi berkembangnya ilmu pengetahuan
ditengah masyarakat.
f. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta
dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai
profesionalisme dan independensi auditor terhadap kualitas audit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Tipe Audit
1. Pengertian Audit
Berikut ini dipaparkan beberapa pengertian audit yang dikemukakan
beberapa ahli, diantaranya:
Boynton (2004: 6) mendefinisikan audit adalah:
"A systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actiom and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and estabilished criteria and communicating the result to interested users".
Menumt Konrath (2002:5) dalam Agoes (2004: 1), audit adalah:
"Suatu proses sistematis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan lingkat keterkaitan antara asersi tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan ".
Sedangkan menumt Mulyadi (2002:9), audit adalah:
"Suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pemyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pemyataan-pemyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingm1 ".
Menumt Agoes (2004:3), audit adalah:
"Suatu pemerikasaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan dan bukti-bukti nnv.d,,lr-u-,,-.rr~ .... ,..-w Annrrr-rn f,.,-;,,,,...,,,.. ·u·ninb- rlrn"lrtf ~noTHho1•i"frrrn 1'l01'1rlrtn/Yf
• Dari beberapa pengertian diatas, dapatlah diambil suatu garis besar
mengenai definisi audit yang menjadi substansi dari beberapa pengertian
tersebut diatas yakni:
a. Audit merupakan suatu proses yang sistematis.
b. Bagaimana mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif
c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi merupakan representasi
yang dibuat oleh perorangan atau entitas.
d. Dilaksanakan oleh pihak yang kompeten dan memiliki keahlian cukup
yang disebut auditor.
e. Harus didasarkan pada standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima secara umum.
f. Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian
antara informasi yang diuji dengan kriterianya,. atau ketidaksesuaian
informasi yang diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas
ketidaksesuaian tersebut.
g. Hasil dari pemeriksaan memiliki keandalan informasi, benar, dan dapat
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
2. Tipe Audit
Menurut Mulyadi (2002) auditing umumnya digolongkan menjadi 3
yaitu: (a) Audit Keuangan (Financial Audit), (b) Audit Operasional
(Operational Audit), dan (c) Audit Kepatuhan (Compliance Audit).
a. Audit Keuangan (F'inancial Audit)
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Dalam audit laporan keuangan ini, auditor independen menilai
kewajaran laporan keuangan atas dasar kesesuainya dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Hasil auditing terhadap laporan keuangan
tersebut disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit. Laporan
audit ini dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan sepe1ti
pemegang saham, kreditur, dan kantor pelayanan pajak
b. Audit Operasional (Operational Audit)
Audit operasional merupakan review secara sistematis kegiatan
organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah untuk:
I. Mengevaluasi kinerja
2. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan
3. Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Pihak yang memerlukan audit operasional adalah manajemen atau
pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang
meminta dilaksanakannya audit tersebut.
c. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Audit ketaatan adalah yang tujuannya untuk menentukan apakah yang
diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan te1tentu. Hasil audit ini
umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang mernbuat kriteria.
B. Profesionalisme
1. Pengertian Profesionalisme
Pofesi lebih mudah dipahami sebagai suatu pekerjaan. Profesional
pula memjuk kepada orang yang menganggap profesi individu itu sebagai
suatu pekerjaan tetap dan sumber pendapatan utamanya. Profesionalisme
adalah tahap kecakapan dan kemampuan yang sehamsnya didukung oleh
seseorang yang profesional tersebut.
Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual.
Menumt Kalbers dan Fogarty (1995:72) dalam Wahyudi dan Mardiyah
(2006:4), profesi mempakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa
kriteria, sedangkan profesionalisme mempakan suatu atribut individual
yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan mempakan suatu profesi atau
tidak. Sebagai profesional, seorang auditor memiliki tanggung jawab
terhadap masyarakat, auditan, dan terhadap rekan seprofesi, termasuk
untuk berpeiilakn yang terhormat sekalipun kepentinga.n priba.di menjadi
korban karenanya.
Menumt Poerwopoespito & Utomo (2000:266) da.la.m Rinaldi
(2008: 18), profesionalisme berarti fa.ham yang menempatkan profesi
sebagai titik perhatian utama. dalam hidup seseorang. Orang yang
menganut fa.ham profesionalisme selalu menunjukkan sikap profesional
dalam bekerja dan dalam keseha.ria.n hidupnya.
2. Konsep Profesionalisme
Profesional adalah orang yang terampil, handal, dan sangat
bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya. Orang yang tidak
mempunyai integritas biasanya tidak profesional. Menurut Pamungkas
(1996:206-207) dalam Rinaldi (2008:18), bahwa manusia profesional
dianggap manusia yang berkualitas yang memiliki keahlian se11a
kemampuan mengekspresikan keahliannya itu bagi kepuasan orang lain
atau masyarakat dengan memperoleh pujian. Ekspresi keahlian tersebut
tampak dalam perilaku analisis dan keputusan-keputusannya. Dengan
demikian hasil kerja profesional selalu memuaskan orang lain dan
mempunyai nilai tambah yang tinggi. Profesionalisme selalu dikaitkan
dengan efisiensi dan keberhasilannya, dan menjadi sumber bagi
peningkatan produksi, pertumbuhan, kemakmuran dan kesejahteraan baik
dari individu pemilik profesi maupun masyarakat lingkungannya.
Menurut Hall (1968) dalam Wahyudi dan Mardiyah (2006:5)
terdapat lima dimensi profesionalisme, yaitu: (a) pengabdian pada profesi,
(b) kewajiban sosial, (c) kemandirian, (d) keyakinan terhadap peraturan
Profesi, dan ( e) hubungan dengan sesama profesi.
a. Pengabdian pada profesi
Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi profesionalisme
dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki.
Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan
- _1 - t 1
pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan
sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi
utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani, baru
kemudian kepuasan materi.
b. Kewajiban sosial
Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya peranan
profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun
profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
c. Kemandirian
Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seseorang yang
profesional hams mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan
dari pihak lain (pemerintah, klien, dan bukan anggota profesi). Setiap
ada campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan kemandirian
secara profesional.
d. Keyakinan terhadap peraturan profesi
Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling
berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi,
bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang
ilmu dan pekerjaan mereka.
e. Hubungan dengan sesarna profesi
Hubungan dengan sesarna profesi adalah rneng,,,onnakan ikatan profesi
kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan. Melalui ikatan
profesi ini para profesional membangun kesadaran profesional.
Menurut Affandi (2002:88-89) dalam Rinaldi (2008: 18), ada empat
ciri-ciri yang bisa ditengarai sebagai petunjuk atau indikator untuk melihat
tingkat profesionalitas seseorang, yaitu:
a. Penguasaan ilmu pengetahuan seseorang dibidang tertentu, dan
ketekunan mengikuti perkembangan ilmu yang dikuasai.
b. Kemampuan seseorang dalam menerapkan ilmu yang dikuasai,
khususnya yang berguna bagi kepentingan sesama.
c. Ketaatan dalam melaksanakan dan menjunjung tinggi etika keilmuan,
serta kemampuannya nntnk memahami dan menghormati nilai-nilai
sosial yang berlaku dilingknngannya.
d. Besarnya rasa tanggungjawab terhadap Tuha.n, bangsa dan negara,
masyarakat, kelua.rga, serta diri sendiri atas segala tindak lanjut dan
perilaku dalam mengemban tugas berkaitan dengan penngasan dan
penerapan bidang ilmu yang dimiliki.
C. Independensi
1. Pengertian Independensi
Menurut Halim (2001:18), independen beraiti bebas dari pengaruh,
tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung kepada pihak Iain.
Auditor independen tidak boleh dikendalikan ataupun dipengaruhi oleh
Holmes et. al. (1996) dalam \Vulandari (2007) menyatakan bahwa
independensi harus ditafsirkan sebagai bebas dari bujukan, pengaruh, atau
pengendalian klien atau siapapun juga yang mempunyai kepentingan
dengan audit. Jika auditor mengik-uti kemauan klien yang berlawanan
dengan pertimbangannya sendiri, maka pendapat auditor itu tidak ada
artinya.
Menurut lkatan Akuntan Indonesia (2001) dalam SPAP seksi 220
No. 04 Alinea 2 menjelaskan bahwa independensi itu berarti tidak mudah
dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum ( dibedakan dalam ha! berpraktik sebagai auditor intern). Dengan
demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun,
sebab bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya
keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak
yang jnstru paling penting untuk mempertahankan kebebasan
pendapatnya.
2. Komponen Independensi
Menurut Taylor (1997) dalam Susiana dan Herawaty (2007:6), ada
dua aspek independensi, yaitu: (a) independensi sikap mental
(independence of mind/independence of mental altitude), dan (b)
independensi penampilan (image projected to the public/appearance of
independence).
a. Independensi Sikap Mental (independence of mind/independence of
akuntan publik untuk bertindak dan bersikap independen. Independensi
sikap mental lebih banyak berfokus pada moral seorang auditor. Moral
adalah kondisi jiwa dan perbuatan hati yang berakibat pada perbuatan
lahiriah. Moral yang baik pasti akan membuahkan perbuatan lahiriah
yang baik. Tetapi, perbuatan yang kelihatan baik belum tentu
didasarkan pada moral yang baik. Seorang auditor akan memiliki
moral yang baik apabila dalam jiwanya terdapat pengakuan secara
jujur terhadap adanya kelniatan Maha Besar yang mengatur denyut
jantungnya. Sehingga, rela untuk mematuhi aturan Yang Maha Kuasa.
Dengan pengakuan dan kerelaan tersebut, maka akan muncul sikap
jujur, amanah, adil, dan lain-lain. Sikap"sikap tersebut akan menjamin
perilaku yang obyektif, independen, taat pada kesepakatan, dan
melindungi kepentingan banyak pihak dari diri seorang akuntan
publik. Dengan adanya moral yang baik, tanpa kode etik, tanpa dewan
kehormatan, tanpa peraturan pasar modal yang detail pun akuntan
publik akan menghindari malprak-tik dan menghianati banyak pihak.
Permasalahannya adalah moral tidak bisa ditumbuhkembangkan hanya
dari proses perkuliahan dan seminar semata.
b. Independensi Penampilan (image projected to the public/appearance of
independence), independensi penampilan ditentukan oleh kesan
masyarakat terhadap independensi akuntan publik. Artinya ada kesan
bahwa akuntan publik bertindak independen. Sehingga, akuntan publik
mengakibatkan masyarakat mera,,<>ukan kebebasannya. Jadi,
independensi penampilan berhubungan dengan persepsi masyarakat
terhadap independensi akuntan publik. Oleh karena itu, msaknya
independensi penampilan akuntan publik akan memsak kepercayaan
masyarakat terhadap akuntan publik yang bersangkutan. Bahkan,
terhadap profesi akuntan secara keselumhan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi
Penelitian mengenai independensi akuntan publik sudah banyak
dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Christiawan (2002) dalam Lastanti (2005:93). Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan akuntan publik
dipengamhi oleh dorongan untuk mempertahankan klien auditnya. Tetapi
disisi lain terdapat kekuatan yang bisa meredakan pengarnh tersebut. Hasil
penelitian tesebut juga memberikan bukti bahwa pemisahan staf audit
yang melakukan jasa konsultasi dirasakan oleh pemakai laporan akan
meningkatkan independensi akuntan publik.
Shockley (1981) dalam Alim et. al. (2007:9) melakukan penelitian
tentang empat faktor yang berpengamh terhadap independensi akuntan
publik dimana responden penelitiannya adalah !cantor akuntan publik,
bank dan analis keuangan. Fal'tor yang diteliti adalah pemberian jasa
konsultasi kepada klien, persaingan antar KAP, ukuran KAP dan lama
hubungan audit dengan klien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
diaudit dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi yang lebih besar
dibandingkan yang tidak memberikan jasa tersebut. Tingkat persaingan
antar KAP juga dapat meningkatkan risiko rusaknya independensi akuntan
publik. KAP yang lebih kecil mempunyai risiko kehilangan independensi
yang lebih besar dibandingkan KAP yang lebih besar. Sedangkan faktor
lama ikatan hubungan dengan klien tertentu tidak mempengaruhi secara
sifnifikan terhadap independensi akuntan publik.
Supriyono (1986) dalam Lastanti (2005:93) telah melakukan
penelitian mengenai independensi auditor di Indonesia. Penelitian ini
mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor yaitu
(1) ikatan keputusan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2)
persaingan antar KAP; (3) pemberian jasa lain selain jasa audit; ( 4) lama
penugasan audit; (5) besar kantor aknntan; dan (6) besarnya audit fee.
Responden yang dipilih meliputi direkwr keuangan perusahaan yang telah
go public, partner KAP, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non
bank, dan Bapepam.
D. Kualitas Audit
De Angelo ( 1981) dalam Alim et. al. (2007: 4) mendefinisikan kualitas
audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan
berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan
dengan KAP yang kecil.
Terdapat empat ha! yang dianggap mempunyai hubungan dengan
kualitas audit yaitu ( l) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan
terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah
melakukan audit pada klien yang sama maka k'Ualitas audit yang dihasilkan
akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka
kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang
banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien,
semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien
tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan ( 4) review
oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut
mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga (Deis
dan Giroux, 1992 dalam Alim et. al, 2007:4).
Menurut Tan dan Alison (1999) dalam Mardisar dan Sari (2007)
kualitas audit dinilai dari seberapa banyak auditor memberikan respon yang
benar dari setiap pekerjaan audit yang diselesaikan. Sementara itu, menurut
Tawaf (1999) dalam Mardisar dan Sari (2007) agar audit yang dihasilkan
berkualitas, supervisi hams dilakukan secara berkesinambungan dimulai dari
awal hingga akhir penugasan audit.
Widagdo (2002) dalam Alim et. al. (2007:5) melakukan penelitian
tentang atribut-atribut kualitas audit oleh kantor almntan publik yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu (l) pengalaman melakukan audit, (2)
memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan klien, ( 4) taat pada
standar umum, (5) independensi, (6) sikap hati-hat~ (7) komitmen terhadap
kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan KAP, (9) melala1kan pekerjaan
lapangan dengan tepat, (10) keterlibatan komite audit, (11) standar etika yang
tinggi, dan (12) tidak mudah percaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada 7 atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap kepuasan klien, antara
lain pengalaman melakukan audit, mernahami industri klien, responsif atas
kebutuhan klien, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit
dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,
sikap hati-hati, rnelakukan peke1jaan lapangan dengan tepat, standar etika
yang tinggi dan tidak rnudah percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan
klien.
E. Etika Auditor
Etika sebenarnya meliputi suatu proses penentuan yang komplek
tentang apa yang harus dilakukan seseorang dalam situasi te1tentu, proses itu
sendiri meliputi kombinasi unik dari pengalaman dan pembelajaran masing
masing individu seperti yang dikernukakan oleh ·word et. al. (1993) dalarn
Marlianto (2005). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) etika berarti
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral ( akhlak). Sementara itu, Maryani dan Ludigdo (2001) dalam
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusrn, baik yang hams
dilakukan maupun yang hams ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau
segolongan manusia atau masyarakat atau profesi.
Menumt Keraf ( 1998} dalam Prastamawati (2009} etika dapat dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Etika umum
Etika umum berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil keputusan
etis, teori-teori etika dan prinsip modal dasar yang menjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak. Etika umum dapat digolongkan dengan ilmu
pengetahuan yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika khusu s
Adalah penerapan prinsip-prinsip modal dasar dalam bidang kehidnpan
yang khusus. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, berkaitan dengan kewajiban, sikap dan perilaku manusia
terhadap manusia lainnya. Salah satu bagian dari etika sosial adalah
etika profesi.
Prinsip-prinsip etika profesi yang tertuang dalam kode etik Ikatan
Akuntan Indonesia dalam kongres VIII IAI tahun 1998, meliputi:
a. Tanggungjawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap
anggota harus menggunakan pe1timbangan moral dan profesional dalam
kegiatan yang dilakukannya.
b. Kepentingan publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
c. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi
mungkin.
d. Objektivitas
Setiap anggota harus men1aga objektivitas dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
e. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dalam kehati
hatian, kompetensi dan ketelnman, serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat
yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja
memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang mutakbir.
£ Kerahasiaan
Setiap anggota hams menghonnati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak
atau kewajiban atau hukum untuk mengungkapkannya.
g. Perilaku profesional
Setiap anggota hams berperilakll yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
h. Standar teknis
Setiap anggota hams melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan, sesuai dengan
keahliannya dan berhati-hati. Anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penngasan tersebut
sejalan dengan prinsip integritas dan objektivitas.
Salah satu penelitian mengenai sikap dan perilaku auditor adalah
penelitian yang dilakukan oleh Maryani dan Ludigdo (200 l) dalam Lastanti
(2005:92). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengamhi sikap dan perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap
paling dominan pengamhnya terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner tertutup menunjukkan bahwa terdapat
sepuluh faktor yang dianggap oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi
sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas,
pengalaman hidup, imbalan yang diterima, hukum, dan posisi atau kedudukan.
Sedangkan hasil yang diperoleh dari kuesioner terbuka. menunjukkan bahwa
terdapat 24 faktor tambahan yang juga dianggap berpengaruh terhadap sikap
dan perilaku etis akuntan dirnana faktor religiusitas tetap merupakan faktor
yang dominan.
F. Hubungan Profesionalisme Dengan Kualitas Audit
Penelitian tentang profesionalisme sebelumnya telah dilakukan oleh
Mock dan Samet (1982), Schroder (1986), Corcello (1992), Sutton (1993),
serta Sutton dan Lampe (1991) yang menguji pengaruh profesionalisme
rnengenai kualitas audit yang ada. Kernudian \Vahyudi dan Mardiyah (2006)
meneliti pengaruh profesionalisme terhadap tingkat rnaterialitas Banyaknya
penelitian tentang profesionalisme menunjukkan pentingnya aspek ini bagi
para auditor.
Alasan yang mendasari diperlakukannya perilaku profesional yang
tinggi pada setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap
kualitas jasa yang diberikan profesi. Bagi akuntan publik, penting untuk
rneyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas audit dan jasa
lainnya. Jika pemakai jasa tidak memiliki keyakinan pada akuntan publik,
kemampuan para profesional itu untuk memberikan jasa kepada klien dan
masyarakat secara efektifberkurang.
G. Hubungan Profesionalisme, Etika Auditor dan Kualitas Audit
Profesionalisme auditor yang diterapkan dalam dunia bisnis akan
menghadapi dilema etika. Bemegosiasi dengan klien yang mengancam untuk
mencari auditor barn kalau perusahaan tidak memperoleh pendapat wajar
tanpa pengecualian, j el as merupakan dilema etika karena pendapat seperti itu
belum memuaskannya. Memutuskan akan menegur supervisor yang telah
melakukan lebih saji secara material nilai pendapatan departemen untuk
mendapatkan bonus yang lebih besar merupakan dilema etika yang sulit.
Melanjutkan bergabung dengan perusahaan yang melecehkan dan
memperlakukan pegawai dan pelanggan secara tidak jujur juga mernpakan
dilema moral, khususnya apabila orang itu memiliki saudara yang
mendukung, serta ketatnya pemasaran pada waktu tersebut (Wahyudi dan
Mardiyah, 2006:9).
H. Hubungan Independensi Dengan Kualitas Audit
Kemampuan auditor dalam bertahan menghadapi tekanan dari klien
akan menentukan tingkat independensi seorang auditor. Auditor yang baik
seharusnya dapat bertahan dari tekanan klien. Penelitian yang dilakukan oleh
Knapp (1985) dalam Alim et. al. (2007:9) rnenunjukkan bahwa subyektivitas
terbesar dalam teknik standar mengurangi kemampuan auditor untuk bertahan
dalam tekanan klien dan posisi keuangan yang sehat mempunyai kemampuan
untuk menghasilkan konflik audit Kondisi auditor yang tertekan tentu dapat
I. Hubungan Indepeudensi, Etika Auditm· dau Kualitas Audit
Nichols dan Price (1976) dalam Alim et. al (2007:10) menemukan
bahwa ketika auditor dan manajemen tidak mencapai kata sepakat dalam
aspek kinerja, maka kondisi ini dapat mendorong manajemen untuk memaksa
auditor melakukan tindakan yang melawan standar, termasnk dalam
pemberian opini. Kondisi ini akan sangat menyudutkan auditor sehingga ada
kemungkinan bahwa auditor akan melak-ukan apa yang diinginkan oleh pihak
manaJemen.
Deis dan Giroux (1992) dalam Alim et. al (2007:10) mengatakan bahwa
pada konflik kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar
profesional dan dalam ukuran yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat
dapat digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan
pergantian auditor. Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan
dengan tekanan klien tersebut sehingga menyebabkan independensi mereka
melemah. Posisi auditor juga sangat dilematis dimana mereka dituntut untuk
memenuhi keinginan klien namun di satu sisi tindakan auditor dapat
melanggar standar profesi sebagai acuan kerja mereka. Hipotesis dalam
penelitian mereka terdapat argumen bahwa kemampuan auditor untuk dapat
be1tahan di bawah tekanan klien mereka tergantung dari kesepakatan
ekonomi, lingkungan tertentu, dan perilaku termasuk di dalamnya mencak-up
etika profesional.
J. Keranglm Pemikiran
Kerangka pemikiran dari penelitian ini yang meneliti pengaruh
profesionalisme dan independesi terhadap lrualitas audit dengan etika auditor
sebagai variabel moderasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
~P_R_o_F_Es_1_o_N_A_L_1s_M_E~t------...... \ KUALITAS AUDIT
Gambar. 2.1 Pengarnh Profesionalisme Auditor Terhadap Knalitas Audit
PROFESIONALISME~1-----.---~[iiuALITAS AUDIT
I -
I FERPUSTAKAAN UTAMA .l ' ,. - ··I .JA!-<ARTA
~-----'--~-~
ETIKA AUDITOR
Gambar. 2.2 Pengaruh Interaksi Antara Profesionalisme dan Etika Auditor
Te1·hadap Kualitas Audit
1--------l>l1>[KUALITAS AUDIT
~--------~
JNDEPENDENSI
Gambar. 2.3 Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Knaliltas Audi
INDEPENDENSI - KUALITAS AUDIT
ETIKA AUDITOR
Gambar. 2.4 Pengaruh Interaksi Antara Independensi dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit
K. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini dirulnuskan sebagai berikut:
Ha1 : Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit
Ha2 : Interaksi profesionalisme dan etika auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
Ha3 : Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit
Hai : Interaksi independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
BABITI
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Peuelitian
Penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh profesionalisme dan
independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderasi. Dalam penelitian ini data diambil dari sejumlah sampel yang ada
dalam populasi. Populasi dari penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik
(KAP) yang berada di Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah Kantor A1..-untan Publik (KAP) yang
berada di Jakarta yang terdaftar di directo1y Kantor Akuntan Publik (KAP)
tahun 2008. Sampel dalam penelitian ini adalah kantor akuntan publik yang
berada di Jakarta dengan metode penentuan sampel menggunakan metode
Convenience Sampling Design dimana unit sampel yang ditarik mudah
dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat
kooperatif (Hamid, 2007:30). Teknik ini digunakan karena melihat dari
keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga yang dimiliki peneliti.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut
Indriantoro dan Supomo (2002) data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung dari sumbernya (tanpa melalui media perantara). Data primer dalam
penelitian ini berbentuk kuesioner. Auditor yang menjadi sampel, akan
diberikan kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang profesionalisme,
independensi, etika auditor dan kualitas audit. Apabila diperlukan, peneliti
juga akan melak"Ukan konfirmasi melalui kontak telepon pada KAP untuk
mengingatkan dan percepatan pengembalian k"Uesioner.
D. Metode Analisis
l. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguk"Ur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
k"Uesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuisioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah
· pertanyaan dalam kuesioner yang kita buat betul-betul dapat mengukur
apa yang hendak kita ukur (Ghozali, 2006: 45).
Salah satu cara untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner dapat dilakukan dengan melaknkan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstmk. Apabila
korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor konstruk
menunjukkan basil signifikan maka indikator tersebut adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenamya adalah alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang merupakan indikator dari vaiiabel atau konstruk. Suatu
kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggnnakan teknik cronbach
alpha, dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliable bila memiliki
koefisien kehandalan atau alpha kurang dari 0,6 tidak reliable, 0,6
sampai dengan 0, 7 acceptable, 0, 7 sampai dengan 0,8 baik, dan lebih
dari 0,8 sangat baik (Ghozali, 2006: 42).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. (Ghozali, 2006:91 ). Deteksi terhadap ada tidaknya
multikolonieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variable
variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai
variance Inflation factor (VJF). Nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance <
0 10 ntnn '"-:.lmn tlP.no-nn VfP > 10 Nil~l tnlPrm1rP = 0 10 <mmn tlP.no-nn
tingkat kolonieritas 0,95, dengan kata lain tingkat kolonieritas tidak
boleh melebih 0,95 atau 95%. (Ghozali, 2006: 92).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tersebut tetap maka
disebut homoskedastisitas, dan jika varians tersebut berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Pedoman dalam mendeteksi uji heteroskedastisitas antara lain:
(a) jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar) maka terjadi
heteroskedastisitas, (b) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006: I 05).
c. Uji Normalitas
Menguji suatu model regresi yaitu variabel dependen, variabel
independen maupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2006: 110). Model regresi yang baik adalah distribusi data
normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi
normalitas dapat menggunakan analisa grafik dengan melihat grafik
normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual. Deteksinya
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut
ad al ah:
1 ). Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2). Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
3. Analisis Data
Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dengan
bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Untuk menguji
Ha1 dan Ha3 dilakukan dengan analisis regresi sederhana (simple
regression analysis). Sedangkan, Ha2 dan H14 menggunakan analisis
regresi berganda (multiple regression) dengan uji residual.
Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun UJ 1
selisih nilai absolut mempunyai kecendemngan akan terjadi
multikolonieritas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan
menyalahi asumsi klasik daJalll regresi ordinary least square (OLS). Untuk
mengatasi multikolonieritas ini, maka dikembangkan metode lain yang
disebut uji residual. Analisis residual ingin menguji pengamh deviasi
(penyimpangan) dari suatu model. Fokusnya adalah ketidak cocokkan
Dimana:
a = konstanta
b = koefisien regresi
e = standard error
Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui:
a. Uji Koefisien Detenninasi
Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien
determinasi. Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel
dependen. Dalam pengujian hipotesis pe1tama koefisien determinasi
dilihat dari besarnya nilai R Square (R.2) untuk mengetahui seberapa
jauh variabel bebas yaitu partisipasi anggaran menjelaskan variabel
dependen yaitu kinerja manajerial. Nilai R2 mempunyai interval antara
0 sampai I (OS:R2:51). Jika nilai R2 bernilai besar (mendekati 1) berarti
variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkanjika R2
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas (Ghozali, 2005:83).
Dalam pengujian hipotesis koefisien determinasi dilihat dari
besamya nilai Adjusted R-Square. Kelemahan mendasar penggunaan
R2 adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan ke
nolom mnn1>l Sietian tamhahan satu variabel bebas ma:ka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R
Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2006:83). Oleh karena itu
digunakanlah adjusted R-Square pada saat mengevaluasi model
regresi Iinier berganda.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statisik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing
masing variabel independen terhadap variabel dependen digunakan
tingkat signifikan 0,05. Jika nilai probabilitas t-statistik lebih besar
dari 0,05, maka tidak ada pengamh variabel independen terhadap
variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan). Sedangkan jika
nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05, maka terdapat pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:85).
Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis 1 dan 3.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu kualitas
audit, dua variabel independen yaitu profesionalisme dan independensi, serta
satu variabel moderating yaitu etika auditor. Secara operasional variabel
variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
l. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu:
a. Profesionalisme
Profesionalisme dalam penelitian ini mengacu pada dimensi yang
dikembangkan oleh Hall (1968). Profesionalisme menurut Hall (1968)
dalam Wahyudi dan Mardiyah (2006:5) terdapat lima dimensi yaitu
pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan
terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi.
b. Independensi
Independensi dalam penelitian ini menggunakan dimensi yang
dikembangkan peneliti sebelumnya yaitu oleh Alim et. al. (2007). Ada
dua dimensi yang digunakan dalam variabel ini yaitu dimensi tekanan
klien dan lama kerjasama dengan klien. Pada variabel ini terdapat 5
pertanyaan sebagai indikator. Semua item pertanyaan diukur pada
skala Likert l sampai 5.
2. V ariabel Depend en
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengamhi atau
dijelaskan oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2002).
Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah kualitas
audit. Penelitian ini menggunakan faktor-faktor yang dikembangkan oleh
M"rv"ni cl"n T.11rlir>rln (?.001) cl"l:im Alim el al (2007·10) F"ktnr-faktnr
tersebut dalam penelitian ini digunakan sebagai indikator dalam
pertanyaan. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert I sampai 5.
3. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah tipe variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen (Indriantoro dan Supomo, 2002). Dalam penelitian ini
variabel moderating yang digunakan adalah etika auditor. Wooten (2003)
dalam Alim et. al. (2007:10) telah mengembangkan model kualitas audit
dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada. Model yang
disajikan oleh Wooten dalam penelitian ini dijadikan sebagai indikator
untuk kualitas audit. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1
sampai 5.
No. Variabel l. Profesionalisme
Auditor (Wahyudi dan Mardiyah, 2006:25)
2. Independensi Auditor (Alim et al., 2007:12)
3. Etika Auditor (Alim et al, 2007)
4. Kualitas Audit (Alim et al., 2007)
Tabel. 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Dimensi Indikator a. Pengabdian - Menggunakan pengetahuan
pada profesi - Teguh pada profesi lliskan meninggalkan pekerjaan
- Bekerja diatas normal - Membaca publikasi secara rutin
b. Kewajiban - Menciptakan transparasi Sosial - Menjaga kekayaan negara
- Dasar kepercayaan masyarakat
c. Kemandirian ,_ Pendapat atas laporan keuangan ,_ Hasil audit sesuai fakta - Tidak ada tekanan manajer
d. Kepercayaan Audit oleh eksternal auditor terhadap - Menilai auditor laim1ya peraturan - Penentuan ketepatan profesi
e. Hubungan ,_ Tukar pendapat dengan rekan - Mendukn11g organisasi seurofesi ,_ Partisipasi pertemua11
a. Tekanan klien - Pe11gungkapa11 kecurangan klien - Besarnya fee audit
- Pemberian fasilitas dari klien b. Lama kerja - Penggantian auditor
sama dengan - Penggunaan jasa 11011 audit klien
,_ Imbalan yang diterima ,_ Organisasional - Lingknngan keluarga ,_ Kecerdasan emosional - Deteksi salah saji - Kesesuaian dengan SPAP - Kepatuhan terhadap SOP - llisiko audit - Prinsip kehati-hatian - Proses pengendalian atas
pekerjaan oleh supervisor - Perhatian yang diberikan oleh
..-.. ~";,.....,... ,...-1-..... .- .. ...._.,,,...fnor
Skala Pen<>nknran
Interval
Interval
Interval
Interval
BAB IV
PENEl\'lUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik yang berada di '
wilayah DKI Jakarta. Proses pengiriman kuesioner dan pengumpulan data
dilakukan dari tanggal 12 februari 2009 sampai dengan akhir juni 2009.
Kuesioner yang disebarkan sebanyak 70 eksemplar dengan jumlah
pengembalian sebanyak 55 eksemplar.
2. Tingkat .Pengembalian Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian m1 berisi pertanyaan tentang
profesionalisme, independensi, etika auditor dan kualitas audit. Pertanyaan
tentang profesionalisme berjumlah 17 pertanyaan, independensi 5
pertanyaan, etika auditor 4 pertanyaan dan kualitas audit 7 pertanyaan.
Berikut ini disajikan data tingkat pengembalian kuesioner:
Tabel.4.1. Distribusi dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Perseutase (%)
Kuesioner yang dikirim 70 100%
Kuesioner yang tidak kembali 15 21,4%
Kuesioner yang kembali 55 78,6%
Kuesioner yang tidak dapat diolah 3 5,5%
Kuesioner yang dapat diolah 52 94,5%
Kuesioner yang dikirim ke kantor akuntan publik tesebut
berjumlah 70 lembar eksemplar. Total kuesioner yang dikembalikan
sebanyak 55 lembar eksemplar atau dengan tingkat pengembalian 78,6%.
Setelah diseleksi terdapat 3 kuesioner (5,5%) yang tidak dapat diolah
akibat pengisian yang kurang lengkap, sehingga kuesioner yang memenuhi
syarat dan dapat diolah sebanyak 52 buah dengan tingkat persentase
(94,5%) dmi kuesioner yang dikirim. Menurut Gay (1987) dalam Anggoro
dkk (2007:4.14) persyaratan sampel untuk sebuah penelitian korelasional
minimal sebanyak 30 buah subjek dari populasi. Dengan demikian jumlah
data yang dapat diolah dalam penelitian ini telah memenubi syarat
minimal dalam penelitian korelasional.
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Statistik Deskriptif
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran
mengenai karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal
yang menunjukkan besamya frekuensi absolut dan persentase jenis
kelamin, umur, pendidikan, lamanya bekerja pada jabatau saat ini.
Data mengenai karakteristik responden ditampilkan pada tabel 4.2.
Tabel.4.2. Deskriptif Demografi Responden
Dasar Frelniensi Sub Klasifikasi
Klasifikasi Absolut Persentase
Jenis Pria 25 orang 48%
Kelamin Wanita 27 orang 52%
20-25 tahun 36 orang 69,23%
26-30tahun 10 orang 19,23% Umur
30-35 tahun 5 orang 9,61%
Di at as 3 5 tahun I orang I,93%
D3 8 orang 15,38%
SI 41 orang 78,85% Pendidikan
S2 3 orang 5,77%
S3 - -
Manajer/Partner I orang 1,93%
Jabatan Supervisor 2orang 3,85%
Auditor Senior 12 orang 23,07%
Auditor Junior 37 orang 71,15%
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden wanita lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah responden pria, yakni jumlah
wanita sebanyak 27 orang (52%), sedangkan pria banya 25 orang
(48%). Usia responden yang paling mendominasi adalah responden
yang berumur antara 20-25 tahun sebesar 36 orang (69,23%),
kemudian responden usia antara 26-30 tahun sebanyak 10 orang
(19,23), dan responden yang berusia antara 30-35 tahun sebanyak 5
orang (9,61%), sedangkan proporsi yang paling kecil bemsia diatas 35
tahun yaitu sebanyak l orang (1,93%).
Jenjang pendidikan responden S 1 merupakan jumlah terbesar
yaitu sebanyak 41 orang (78,85%), kemudian jenjang pendidikan D3
sebanyak 8 orang (15,38%), sedangkan jenjang pendidikan S2 hanya 1
orang (1,93%). Dari segi jabatan, responden dengan jabatan sebagai
auditor junior merupakan responden yang paling banyak. yaitu sebesar
37 orang (71,15%}, lain responden yang memiliki jabatan sebagai
auditor senior sebanyak 12 orang (23,07% ), kemudian responden yang
menjabat sebagai supervisor sebanyak 2 orang (3,85%) dan sisanya
yang menjabat sebagai manajer/partner hanya 1 orang (1,93%).
2. Basil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Correlation dengan melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor
konstruk. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor yang terlihat dalam tabel Pearson Correlation
mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0.05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid (Santoso, 2001:168). Hasil aktual
pengujian validitas disajikan per variabel. Berikut ini adalah
r1ncu1nnv:l·
I) Instrumen Profesionalisme Auditor (Audi/or Projesinalism)
Tabel 4.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Profesionalisme Auditor
Pertanyaan Sig. Pearson Keterangan Correlation
Pl 0,000 0,699** Valid P2 0,000 0,583** Valid P3 0,046 0,279* Valid P4 0,003 0,407** Valid PS 0,025 0,312* Valid P6 0,000 0,586** Valid P7 0,008 0,363** Valid P8 0,000 0,579** Valid P9 0,019 0,325* Valid PIO 0,000 0,647* Valid PII 0,001 0,464** Valid Pl2 0,003 0,406** Valid Pl3 0,002 0,426** Valid Pl4 0,070 0,254 Tidak Valid Pl5 0,000 0,510** Valid Pl6 0,002 0,416*"' Valid Pl7 0,946 0,010 Tidak Valid
Sumber: Data pnmeryang d10lah
Tabet 4.3 di atas menunjukkan bahwa terdapat 2
pertanyaan yang tidak valid, yaitu pada Pl4 dan Pl 7 yang secara
berurutan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,070 dan 0,946
karena berada pad a tingkat signifikansi di atas 0, 05. selain dari 2
butir pertanyaan yang tidak valid tersebut dapat dikatakan seluruh
pertanyaan adalah valid karena berada pada tingkat signifikansi di
bawah 0,05.
Karena basil pengnj ian validitas instrumen
profesionalisme auditor terdapat 2 butir pertanyaan yang tidak
instrumen profesionalisme auditor dengan mengeluarkan 2 butir
pertanyaan yang tidak valid tersebut. Hasil pengujian ulang
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabet 4.4.
Hasil Uji Validitas Instrumen Profesionalisme Auditor
Pertanyaan Sig. Pearson Keterangan Correlation
Pl 0,000 0,729** Valid P2 0,000 0,623** Valid P3 0,062 0,260 Tidak Valid P4 0,003 0,408** Valid P5 0,040 0,286* Valid P6 0,000 0,672** Valid P7 0,010 0,354* Valid pg 0,000 0,637** Valid P9 0,006 0,373** Valid PIO 0,000 0,659** Valid Pl 1 0,001 0,458** Valid Pl2 0,002 0,420** Valid Pl3 0,001 0,434** Valid Pl5 0,000 0,495** Valid Pl6 0,000 0,382** Valid
Sumber: Data pnmeryang diolah
Dari basil pengu31a11 ulang validitas instrumen
profesionalisme auditor, ternyata masih terdapat satu butir
pertanyan yang tidak valid yaitu p3 dengan nilai signifikansi 0,062
yang berarti berada diatas 0,05. Maka perlu dilakukan pengujian
ulang kedua atas validitas untuk instrumen profesionalisme auditor
tersebut. Hasil pengujian ulang tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5
dibawah ini:
Tabel 4.5.
Hasil Uji Validitas Instrumen Profesionalisme Anditor
Pertanyaan Sig. Pearson Keterangan Correlation
Pl 0,000 0,710** Valid P2 0,000 0 615** , Valid P4 0,002 0,420** Valid P5 0,045 0,280* Valid P6 0,000 0,661 ** Valid P7 0,009 0,357** Valid PS 0,000 0,656** Valid P9 0,014 0,340* Valid
PIO 0,000 0,657* Valid Pll 0,001 0,448* Valid Pl2 0,001 0,452** Valid Pl3 0,000 0,470** Valid PIS 0,000 0,520** Valid Pl6 0,002 0,411** Valid
Sumbcr: Data pruner yang dmlah
Akhirnya, setelah mengeliminasi P3, seperti terlihat pada
tabel 4.5 tersebut rnenunjukkan bahwa semua butir pertanyaan
telah valid.
2) Instrumen Independensi Auditor
Tabel 4.6.
Hasil Uji Validitas Instrumen Independensi Auditor
Petianyaan Sig. Pearson Keterangan Correlation
Independensi 1 0.135 -210 Tidak Valid lndependensi 2 0.000 0,745** Valid Independensi 3 0.000 0,851** Valid lndependensi 4 0.000 0,895** Valid Independensi 5 0.000 0,733** Valid
Sumber: Data pnmer yang d10lah
TabeL 4.6 di atas menunjukkan bahwa terdapat satu
3) Instrumen Kualitas Audit
Tabel 4.8.
Hasil Uji Validitas Instmmen Kualitas Audit
Pertanyaan Sig. Pearson Keterangan Correlation
Kualitas Audit 1 0.000 0,815** Valid Kualitas Audit 2 0.000 0,697** Valid Kualitas Audit 3 0.000 0,852** Valid Kualitas Audit 4 0.000 0,765** Valid Kualitas Audit 5 0.000 0,768** Valid Kualitas Audit 6 0.000 0,530** Valid Kualitas Audit 7 0.059 0,263 Tidak Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabet 4.8 di atas menunjukkan bahwa terdapat satu
pertanyaan yang tidak valid, yaitu pada butir pertanyaan kualitas
audit 7 yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,059 karena
berada pada tingkat signifikansi di atas 0,05. selain dari satu butir
pertanyaan yang tidak valid tersebut dapat dikatakan seluruh
pertanyaan adalah valid karena berada pada tingkat signifikansi di
bawah 0,05.
Karena basil pengujian validitas instrumen kualitas audit
terdapat satu butir pertanyaan yang tidak valid, rnaka perlu
dilakukan pengujian validitas ulang atas instrumen independensi
auditor dengan rnengeluarkan satu butir pertanyaan yang tidak
valid tersebut. Hasil pengujian ulang tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Validitas Jnstrumen Kualitas Audit
~-
Pertauyaau Sig. Pearson Keterangan Correlation
Kualitas Audit I 0.000 0,860** Valid Kualitas Audit 2 0.000 0,685** Valid Kualitas Audit 3 0.000 0,895** Valid Kualitas Audit 4 0.000 0,801 ** Valid Kualitas Audit 5 o_ooo 0,753** Valid
I Kualitas Audit 6 I 0.000 0,486** Valid Sumber: Data pnmer yang dmlah
Setelah mengeluarkan satu butir pertanyaan yang tidak
valid, tabel 4.9. menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan telah
valid karena berada dibawah tingkat signifikansi 0,05.
4) Instrumen Etika Auditor
Tabel 4.10.
Hasil Uji Validitas Instrumen Kualitas Audit
Pertanyaau Sig. Pearson Keterangau Correlation
Etika Auditor l 0.000 0,498** Valid Etika Auditor 2 0.000 0,789** Valid Etika Auditor 3 0.000 0,821 ** Valid Etika Auditor 4 0.000 0,867** Valid
Sumber: Data pruner yaug d10lal1
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan
adalah valid, dengan tingkat signifikansi 0, 000 yang berarti
berada di bawah signifikansi 0,05
b. Uji Reliabilitas
Pedoman alat pengukur dikatakan reliabel adalah jika nilai
koefisien Cronbach 's Alpha dari masing-masing variabel di atas 0,60.
Hasil dari pengujian reliabilitas disajikan pada tabel 4 .11.
Tabel 4.11. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbacli 's Alpha Status
Profesionalisme 0,724 Reliabel
Independensi 0,827 Reliabel
Etika Auditor 0,733 Re!iabe!
Kualitas Audit 0,844 Reliabel
Sumber: Data pmner yang diolah
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa masing-masing
variabel yaitu profesionalisme auditor, independensi auditor, etika
auditor dan kualitas audit dinyatakan reliabel karena memiliki nilai
Cronbach 's Alpha lebih besar dari 0,60.
3. Uasil Uji Asnmsi Klasik
Pengolahan data dengan menggunakau metode pengujian regresi
berganda terlebih dahulu hams dilakukau beberapa tahapan pengujian
untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. Data yang akan diuji terlebih dahulu hams memenuhi syarat uji
asumsi klasik.
a. Multikolonieritas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya korelasi
antara variabel bebas digunakan metode Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF).
Tabel 4.12 Basil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Unstandardized S!andardized Coefficients Coefficients Collineari Statistics
Model B Std. Error Bela t Sig. Tolerance \/IF 1 {Constant) -3.385 5.887 -.575 .588
Profesionallsme ,304 ,107 ,313 2,845 ,007 ,947 1,056 lndependensi ,193 .194 ,145 ,993 .328 ,542 1,844 Etika_Audilor ,560 ,185 ,433 3,fYl7 ,004 ,5$1 1,783
a. Dependent Variable: Kualttas_Audit
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.12. di atas, dapat diketahui bahwa setiap
variabel mempunyai nilai tolerm1ce mendekati angka I dan hasil
perhitungan nilai VIF dari masing-masing variabel menunjukkan nilai
disekitar angka I yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
independen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
problem multikolonieritas antar variabel independen dalam model
regresi sehingga dapat digunakan sebagai alat analisis lebih lanjut.
b. Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
homokedastisitas a tau tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk menguj i
terjadi atau tidaknya heterokedastisitas dilak'Ukan dengan melihat
penyebaran titik-titik data pada Scatterplot . . Hasil uji heterokedastisitas
disajikan pada gambar 4.1.
Gambar.4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: Kualitas_Audit
D
0 0 0 0
0 0
0 o. 0 0 0 O' G> 0 0
c o-o o "' 0 Co~ Oo 0 D 0
0 0 0
0 0
0
"
-1 ·I • 2
Regresston Standardized Predicted Vafue
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan gambar 4. l di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
kualitas audit berdasarkan masukan variabel independen
profesionalisme, independensi, dan etika auditor.
c. Nonnalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model
regres1, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi nonnaL Untuk menguji terjadi atau tidaknya
normalitas dideteksi dengan melihat normal probability plot.
Gambar.4.2 Hasil Uji Normalitas
Normal p.p Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kualitas_Audit Lo-,---------------:,..----,
OJl•-Y-''--------~---------~
"" 02 OJl
Observed Cum Prob
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil tampilan output pada gambar 4.6 terlihat
bahwa titik-titik menyebar di sekitar gans diagonal serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Regresi Hipotesis 1 (Ha1)
Hipotesis pertama menguji pengaruh profesionalisme auditor
terhadap kualitas audit. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
regresi linier sederhana, yaitu dengan melihat uji koefisien
determinasi dan uji statistik t.
1. Hasil uji koefisien determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat
seberapa jauh variabel profesionalisme auditor dalam menjelaskan
variabel kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel. 4.13. Jiasil Uji Koelisien Deterrninasi Hipotesis 1
Model Summary
Adjusted Model R R Square R Square 1 ,408• ,167 '150
a. Predictors: (Constant), Profesiona!isme
Somber: Data primer yang diolah
std. Error of the Estimate
3,856
Berdasarkan tabel 4. 13, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted
R Square yang dihasilkan oleh variabel profesionalisme auditor
sebesar 0, 150. Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel
profesionalisme auditor dalam menjelaskan variabel kualitas audit
sebesar 15% sedangkan sisanya (100% - 15% = 85%) dijelaskan
oleh variabel lain di luar variabel independen yang digunakan.
Variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit antara lain
kompetensi, pengalaman, alamtabilitas, serta independensi.
2. Hasil uji statistik t
Pengujian signifikansi parameter individual (uji t) dilakukan
untuk melihat pengaruh variabel profesionalisme auditor secara
individual (parsial) terhadap variabel kualitas audit. Hasil
pengujian statistik t disajikan pada tabel 4.14.
Tabel 4.14. Hasil Uji t Hipotesis 1
Coefficient§
Unsfandarcfized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) ,049 7,023 ,007 ,995
Profesionalisme ,396 ,125 ,408 3,162 ,003
a.oependentVanable: Kuafitas_Auefrt
Sumber: Data primer yang diolah
Nilai konstanta sebesar 0,049 menyatakan bahwa jika tidak
ada variabel independennya yaitu profesionalisme auditor (X1),
maka nilai variabel kualitas audit (Y) besarnya 0,049. Koefisien
regresi variabel profesionalisme auditor bernilai positif sebesar
0,3 96 yang artinya terdapat hubungan yang positif atau searah
antara variabel profesionalisme auditor dengan kualitas audit yaitu
profesionalisme auditor yang tinggi akan meningkatkan kualitas
audit. Sebaliknya tingkat profesionalisme auditor yang rendah akan
dapat menurunkan kualitas audit.
Hasil uji t variabel profesionalisme auditor menunjukkan
0,003 lebih kecil dari nilai a = 0,05. Hal ini berarti secara
individual variabel profesionalisme auditor berpengaruh terhadap
variabel kualitas audit karena mempunyai tingkat signifikansi di
bawah 0,05. Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung
hipotesis satu (Ha1) yang menyatakan bahwa profesionalisme
auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukan bahwa semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki
auditor, maka kualitas audit akan sernakin tinggi. Sebaliknya, jika
semakin rendeh profesionalisme auditor maka kualitas audit
semakin rendah.
Profesionalisme auditor dalam penelitian ini menggunakan 5
dimensi yaitu pengahdian pada profesi, kewajiban sosial,
kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan
dengan sesama rekan seprofesi. Sesuai dengan standar umum
bahwa auditor disyaratkan memiliki kemampuan profesional dalam
profesi yang ditekuninya. Sikap profesional yang tinggi pada setiap
profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap
kualitas jasa yang diberikan profesi. Bagi auditor, penting untuk
meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas
audit dan jasa lainnya. Jika pemakai jasa tidak memiliki keyakinan
pada auditor, kemampuan para auditor untuk memberikan jasa
profesionalnya kepada klien dan masyarakat tentunya akan
herkurarn:..
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Alim el. al. (2007)
yang meneliti tentang pengaruh kompetensi dan independensi
terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel
moderasi menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Pada penelitian Alim et. al. (2007) tersebut
kompetensi menggunakan dimensi pengetahuan dan pengalaman.
Pada penelitian ini profesionalisme menggunakan 5 dimensi yaitu
pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan
terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan sesama rekan
seprofesi_ Pengetahuan pada penelitian ini merupakan indikator
dari pengabdian pada profesi. Dengan demikian, basil penelitian ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alim et.
al. (2007).
b. Hasil Uji Regresi Hipotesis 2 (Ha2)
j;.ERPUSTAKAAN UTAMA I UIN SYAHID JAKARTA
Hipotesis kedua menyatakan bahwa interaksi antara
profesionalisme dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan men&,<>unakan regresi linier
berganda dengan uji residual. Unt.uk kepentingan uji residual, perlu
disiapkan data residual absolut antara variabel profesionalisme dengan
variabel etika auditor. Hasil regresi profesionalisme terhadap etika
auditor disajikan dalam tabel 4.15.
Tabel 4.15. Profesionalisme Terbadap Etika Auditor
Coefficienl:S'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. 1 {Constant) 5,484 5,886 ,932 ,356
Profesionalisme ,107 ,105 ,143 1,019 ,313
a. Dependent Variable: Etika_Audltor
Langkah berikutnya melalmkan regresi antara kualitas audit
dengan nilai absolut profesionalisme dan etika auditor untuk
mengetahui apakah etika auditor merupakan variabel moderating atau
bukan. Residual absolut variabel profesionalisme dengan etika auditor
dinyatakan dengan Pro_ Eta. Hasil regresi kualitas audit terhadap nilai
absolut profesionalisme dan etika anditor disajikan pada tabel 4.16.
Tabel 4.16. Hasil Uji Residual (hipotesis 2)
Coefficients"
Unstandarcfized standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 7,077 1,382 5,122 ,000
Kualitas Audit -,208 ,061 -,433 -3,394 ,001
a. Dependent Variable: Pro_Eta
Sumber: Data primer yang dio!ali
Berdasarkan tabel 4.15. dan 4.16. di atas dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berik-ut:
Etika_ Auditor = 5, 484 - 0, 107 Profesionalisme + e
I e I = 7,077 - 0,208 Kualitas_Audit
Berdasarkan tabel 4 .16. terlihat bahwa variabel etika auditor
memiliki koefisien parameter negatif yaitu 0, 208 dan signifikan pada
0, 00 I. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel etika auditor
merupakan variabel moderating. Dengan demikian pengujian ini
berhasil mendukung hipotesis 2 (B:.2) yaitu interaksi profesionalisme
dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji residual tersebut
menunjukkan bahwa etika auditor memiliki pengaruh terhadap
hubungan antara profesionalisme dengan lnialitas audit.
Profesionalisme auditor yang diterapkan dalam dunia bisnis akan
menghadapi dilema etika. Klien yang mengancam untuk mencari
auditor baru kalau perusahaan tidak memperoleh pendapat wajar tanpa
pengecualian, jelas merupakan dilema etika karena pendapat seperti
itu belum memuaskannya. Auditor yang memiliki komitmen yang
tinggi terhadap etika profesional tidak akan terpengamh dengan
kondisi tersebut.
Hasil penelitian sebelumnya yang menguji pengamh interaksi
kompetensi dan etika auditor terbadap kualitas audit tidak dapat
diketahui karena dari data basil olah SPSS kedua variabel dikeluarkan
dari model. Dengan demikian basil penelitian ini tidak dapat diketabui
konsisten atau tidakuya dengan penelitian sebelumnya.
c. Uasil Uji Regresi Uipotesis 3 (Ha3)
Hipotesis 3 menguji pengamh independensi auditor terbadap
kualitas audit. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan regresi
linier sederhana, yaitu dengan melihat uji koefisien determinasi dan
uji statistik t.
1. Hasil uji koefisien determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat
seberapa jauh variabel independensi auditor dalam menjelaskan
variabel kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat
pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabet. 4.17. Hasil Uji Koefisien Determinasi Ilipotesis 3
Model Summary
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 ,5043 ,254 ,239 3,649
a. Predictors: (Constant), lndependensi
Surnber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted
R Square yang dihasilkan oleh variabel independensi auditor
sebesar 0,239 Angka ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel
independensi auditor dalam menjelaskan variabel kualitas audit
sebesar 23,9% sedangkan sisanya (100% - 23,9% = 76, 1 % )
dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang
digunakan. V ~ri~bel lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit
yaitu kompetensi, pengalaman, akuntabilitas, dan profesionalisme.
2. Hasil uji statistik t
Pengujian signifikansi parameter individual (uji t) dilakukan
individual (parsial) terhadap variabel kualitaq audit. Hasil
pengujian statistik t disajikan pada tabel 4_18.
Tabel 4.18. Hasil Uji t Hipotesis 3
Coeflicien!S'
Unstandardized Standardized Coefficients
Model B S1It Error 1 (Constant) 14,648 1,899
lndependensi ,672 ,163
a. Dependent Variable: Kualitas_Audil
Sumber: Data primer yang diolall
Coefficients
Beta
,504
t Sin. 7,712 ,000
4,121 ,000
Nilai konstanta sebesar 14,648 menyatakan bahwa jika tidak
ada variabel independennya yaitu independensi auditor (X2), maka
nilai variabel kualitas audit (Y) besamya 14,648. Koefisien regresi
variabel independensi auditor bernilai positif sebesar 0,672 yang
artinya terdapat hubungan yang positif atau searah antara variabel
independensi auditor dengan kualitas audit yaitu independensi
auditor yang tinggi akan meningkatkan kualitas audit. Sebaliknya
tingkat independensi auditor yang rendah akan dapat menurnnkan
kualitas audit.
Hasil uji t variabel independensi auditor menunjukkan bahwa
nilai t hitung sebesar 4, 121 pada probabilitas signifikansi 0,000
lebih kecil dari nilai o: = 0,05. Hal ini berarti secara individual
variabel independensi auditor berpengarnh terhadap variabel
kualitas audit karena mempunyai tingkat signifikansi di bawah
0,05. Dengan demikian, basil penelitian ini mendukung hipotesis
tiga (Ha3) yang menyatakan bahwa independensi auditor
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Kemampuan auditor dalam menjaga independensinya sangat
diperlukan dalam setiap pelaksanaan tugas pemeriksaan yang
dilakukan oleh auditor. Sikap independen ini sangat penting karena
auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum,
bukan hanya kepada kepentingan klien. Maka auditor tidak
dibenarkan memihak kepentingan siapapun, sebab bila tidak
demikian, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia
miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling
penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.
Tidak mudah menjaga sikap independen agar tetap sesuai
dengan jalur yang seharusnya. Kerjasama dengan klien yang terlalu
lama bisa menimbulkan kerawanan terhadap independensi yang
diimiliki auditor. Belum lagi berbagai fasilitas yang disediakan
klien selama penugasan audit untuk auditor. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian Alim et. al (2007) yang menyatakan
bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit.
d. Hasil Uji Regresi Hipotesis 4 (Ha4)
Hipotesis ke empat menyatakan bahwa interaksi antara
independensi dan etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Penm1iian hinotesis 4 rlilakukan rlenrran menrrmmak:m re<rresi linier
berganda dengan uji residual. Untuk kepentingan uji residual, perlu
disiapkan data residual absolut antara variabel independensi auditor
dengan variabel etika auditor. Hasil uji regresi independensi terhadap
etika auditor disajikan dalam tabel 4.19.
Tabel 4.19. Independensi Ter11adap Etika Auditor
Coeffic:ien!S'
Unstandardized standardized Coefficients Coefficients
Model B Sid. Error Beta t Sk1. 1 (Constant) 3,788 1,273 2,977 ,004
lndependensi ,683 , 109 ,663 61256 ,ODO
a. Dependent Variable: Etikq_Auditor
Langkah berik-utnya melalmkan regresi antara kualitas audit
dengan nilai absolut profesionalisme dan etika auditor untuk
mengetahui apakah etika auditor merupakan variabel moderating atau
bukan. Residual absolut variabel independensi dengan etika auditor
dinyatakan dengan Ind_ Eta. Hasil regresi kualitas audit terhadap nilai
absolut profesionalisme dan etika auditordisajikan pada tabel 4.20.
Tabet 4.20. Hasil Uji Residual (hipotesis 4)
Coeffic:ien!S'
Unstandardized Standarclfzad Coefficients Coefficients
r•v1odel B Sid. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 1,755 i,285 1,366 I ,178
Kualitas_Audit -,001 ,057 -,004 -,025 i ,980
a. Dependent Variable: lnd_Eta
Sumber: Data printer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.19. dan 4.20. di atas dapat dibuat persamaan
regresi sebagai berikut:
Etika _Auditor = 3, 788 - 0,683 Independensi + e
I el = 1,755-0,001 Kualitas_Audit
Berdasarkan tabel 4.20. terlihat bahwa variabel etika auditor
merniliki koefisien parameter negatif yaitu 0,001 dan tidak signifikan
pada 0,980. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel etika auditor
bukan merupakan variabel moderating. Dengan demikian pengujian
ini tidak berhasil mendukung hipotesis 4 (Ha) yang menyatakan
interaksi independensi dan etika auditor ber;engaruh terhadap kualitas
audit.
Independensi yang dimiliki auditor tergantung pula oleh etika
profesionaL Kredibilitas auditor tentu sangat tergantung dari
kepercayaan masyarakat yang menggunakan jasa mereka. Auditor
yang dianggap melakukan kesalahan maka akan mengakibatkan
berkurangnya kepercayaan klien. Namun meskipun dmikian klien
tetap merupakan pihak yang mernpunyai pengaruh besar terhadap
auditor. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi saat ini dimana telah
terdapat berbagai regulasi yang mengatur mengenai kerjasama klien
dengan auditor.
Kualitas audit yang dipengaruhi independensi dan etika dalam
melaksanakan tugas audit masih terkait dengan perilaku klien kepada
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini untuk menguji: pertama, pengaruh profesionalisme auditor
terhadap kualitas audit. Kedua, pengaruh etika auditor terhadap hubungan
antara profesionalisme auditor dengan kualitas audit. Ketiga, pengaruh
independensi auditor terhadap kualitas audit. Dan keempat, pengaruh etika
auditor terhadap hubungan antara independensi auditor dengan kualitas audit.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 70 orang yang merupakan
supervisor, auditor senior dan auditor junior pada kantor akuntan publik yang
berada di DK.I Jakarta. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda. Dari pengujian dan analisis data dapat disimpulkan
bahwa:
1. Profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit,
karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,003.
Dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan Hi.
2. Etika auditor berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara
profesionalisme auditor dengan kualitas audit. Nilai koefisien
parameternya -0, 901 dengan tingkat siguifikansi sebesar 00 I, ini
menunjukkan bahwa variabel etika auditor merupakan variabel
moderating. Dengan demikian, penelitian ini berhasil membuktikan H2 .
kebutuhannya tentu akan memperlakukan auditor dengan lebih baik
yang pada akhirnya basil audit yang dilakukannya tidak
mencerminkan sikap independen dari auditor. Hal ini tentu dapat
merugikan para pemakai laporan keuangan dan mengurangi tingkat
kepercayaan masyarakat kepada para auditor.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Alim et.
al. yang menyatakan bahwa interaksi independensi dan etika auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit. Perbedaan ini disebabkan pada
penelitian sebelumnya menggunakan responden hanya pada tingkat
auditor junior dan auditor senior saja, sedangkan pada penelitian ini
responden yang digunakan mnlai dari tingkat manajerlpartner sampai
pada auditor junior. Selain itu perbedaan juga disebabkan karena pada
penelitian sebelumnya men&,oUnakan pendekatan eiplanat01y
research yaitu peneliti memberikan penjelasan pengaruh kompetensi
dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai
variabel moderating, sedangkan pada penelitian ini peneliti tidak
menggunakan pendekatan tersebut. Namun penelitian ini konsisten
dengan penelitian Widagdo (2002) yang meneliti tentang atribut
at1ibut kualitas audit, dimana independensi dan standar etika yang
tinggi tidak berpengaruh terhadap kepuasan klien.
3. Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit,
karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Dengan
demikian penelitian ini berhasil membuktikan H3.
4. Etika auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara
independensi auditor dengan kualitas audit. Nilai koefisien parameternya -
0,009 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,980, ini menunjukkan variabel
etika auditor bukan merupakan variabel moderating. Dengan demikian,
penelitian ini tidak berhasil membuktikan I-k
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh
terhadap kualitas audit. Auditor yang profesional diharapkan dapat terns
memberikan hasil audit yang berkualitas serta memegang teguh pada kode
etik yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Auditor yang tidak
memegang teguh kode etik tersebut tentu akan merusak sikap profesional
serta dapat menurunkan kepercayaan para pengguna jasa auditor.
Hasil pengolahan data pada penelitian ini menunjukkan bahwa
independensi berpengaruh pada kualitas audit. Seorang auditor hams taat
pada aturan etika yang mengharuskan dirinya bersikap independen. Apabila
auditor dalam melakukan audit juga memberikan jasa konsultasi klien yang
diaudit maka akan terjadi rusaknya independensi. Tingkat keyakinan pemakai
laporan keuangan auditan akan berkurang bahkan tidak ada lagi jika diketahui
DAFT AR PUST AKA
Agoes, Sukrisno. "Auditing": Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan PubliR', Edisi Kedua, LPFE Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.
Alim, M Nizarul, Trisni Hapsari, dan Liliek Purwanti. "Pengamh Kompetensi dan Jndependensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabe/ Moderasi", Simposium Nasional Akuntansi X Makasar. 2007.
Anggoro, M. Taha dkk. "Metode Penelitian". Edisi 2, Universitas Terbuka, Jakarta, 2007
Boynton, William C., Raymond N. Jhonson, and Walter G. Kell. "Modem Auditing", Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 2004.
Departemen Pendidikan Nasional. "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Edisi III, Cet. Ill, Balai Pustaka, 2005.
Deis, D.R. dan G.A. Groux. "Determinm1t of Audit Quality in The Public Sector'. The Accounting Review. Juli.p.462-479. 1992.
Directory Kantor Akuntan Publik. 2008.
Ghozali, Imam. "Analisis Multivariate de11gm1 Program SPSS', Cetakan IV, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.
Halim, Abdul. "Auditing'. Unit Penerbit & Percetakan (UPP) AMP Y.KPN. Yogyakarta, 2001.
Hamid, Abdul. "Buku Panduan Penulism1 Skripst'. UIN Press, Jakarta, 2007.
Herawaty, Arleen dan Yulius Kurnia Susanto. "Profesiona/isme, Pengetahuan Auditor Da/am Mendeteksi Keke/iruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat Materialitas. National Conference UKWMS. 2008.
Hogan, C.E. "Cost and Benefit of Audit Quality in The JPO Market: A Selection Analysis". The Accounting Review. Januari. p.67-86. 1997.
Ikatan Akuntan Indonesia. "Stm1dar Profesional Akuntan PubliR', Salemba Empat, Jakarta, 200 I.
Tndtiantoro Nnr ti:in R:1mh:ino Snnnmn '''A./fpfnflnlnai PPnolitinn Ri<'»ifO.' Tlnt-ulr
Lastanti, Hexana Sri_ "Tinjauan Terhadap Kompetensi dan lndependensi Akuntan Publik: Rejleksi Atas Skandal Keuangan"_ Media Riset Akuntansi, Auditing dan Infonnasi, April 2005Nol 5/No_ L 2005_
Lekatompessy, J_E_ Hubungan Profesionalisme Dengan Konsekuensinya: Komitmen Organisasional, Kepuamn Kerja, Prestasi Kerja dan Keinginan Be1pindah (Studi Empiris di Lingkungan Akuntan Publik)_ Jurnal Bisnis dan Akuntansi_ VoL 5, No. I, April, hal.69-84.
Ludigdo, Unti. "Strukturisasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi lntepretat[f". Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. 2006.
Mardisar, Diani dan Ria Nelly Sari. "Pengaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan Terlwdap Kualitas Hasil Kerja Auditor". Simposium Nasional Akuntansi X Makasar. 2007.
Marlianto. "Persepsi Akuntan Pendidik dan A1ahasiswa Terhadap Kade Etik Jkatan Akuntan Indonesia dan Etika BiS11is". Skripsi (SI) Akuntansi Trisakti School ofManagement, 2005.
Mulyadi. "Auditing", Edisi VI, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Prastamawati, Dian. "Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Audit, Jndependensi, dan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Kualitas Audit". Skripsi (SI) Akuntansi UIN SyarifHidayatullali_ 2009.
Rinaldi, Rizka Alfian. "Pengaruh Profesionalisme dan Keahlian Auditor Terhadap Temuan Bukti Audit yang Kompeten dalam Audit Inspektorat Jenderal Departemen Agama", Skripsi (SI) Akuntansi, Universitas Islam Nege1i SyarifHidayatullah, 2008.
Susiana dan Arleen Herawati. Analisis Pengan1h Jndependensi, Mekanisme Corporate Governance, Dm1 Kualitas Audit Terhadap Kelengkapan Pelaporan Keuangm1". Simposium Nasional Akuntansi X Makasar. 2007.
Wahyudi, Hendro dan Aida Ainu! Mardiyah. "Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan ". Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 2006.
Widagdo, R, S. Lesmana, dan S.A. Irwandi. Analisis Pengaruh Atribut-Atribut Kualita5 Audit Terhadap Kepuasm1 Klien (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdqflar di Bursa EfekJakarla). SNA 5 Semarang. P. 48-51. 2002.
Wulandari, Soliyah. Analisis Faktor-Faktor Ym1g Mempengaruhi Jndependensi A-.,.J~-J- •. T:'l.-4---·--' l A-'••·-·---~ n------= n ___ ,_,!"__ £'1L_: __ : ft'l"1'\ A. t ____ _,_~-- ~'.
Daftar Kantor Aknntan Publik
-- --- .. ·- - ·--- ... . . NamaKAP No_ AlamatKAP
]_ KAP. DOLI, BAMBANG, JL HR Rasuna Said Blok X-7 kav. SUDARMADJI & DADANG 5 Jakarta Selatan (PUSAT)
2. KAP. DRS. HAR YO TIENMAR Jl. Raden Inten II TBI/ blok U no. 227 Jakarta Timur
3. KAP. HELIANTONO & REKAN TI. TB Simatupang Kav. IO Jakarta (PUSAT) Selatan
4. KAP. JAMALUDINISKAK, BAP TI. Tanjung Duren Barat ill No. I E Jakarta Barat
5. KAP. JAN, LADlMAN & REKAN TI. Anggrek Nelimumi Raya No. 86 (CAB) Slipi Jakarta Barat
6. KAP. JUNAEDI, CHAlRUL, LABlB, JI. Raya Kebayoran Lama No. 194 SUBY AKTO & REKAN (PUSAT) Blok B 3 Jakarta Selatan
7. KAP. DRS. JUSWAR & REKAN JL Persatuan Guru No. 25 C Petojo (PUSAT) Jakarta Pusat
8. KAP. SUKRISNO AGOES, MM & JL Tanjung Duren Barat No_ 2 R RE KAN Jakarta Barat
9. KAP. DRS. USMAN & RE KAN JL Cipulir V No. 5 Jakarta Selatan (PUSAT)
10. KAP. F X. lRWAN TANAMAS & JL PetojoBaratVINo_ 21 A RE KAN Jakarta Barat
KUESJONER Pengaruh Profesionalisme dan Independensi Terhadap Kualitaas Audit
Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Modernting.
Jenis Kelamin : O Pria 0 Wanita
Usia : 0 20-25 tahun 0 30-35 tahun
O 26 - 30 tahun O >35tahun
Pendidikan Terakhir :0 D3 Os2
0 SI Os3
Jab a tan :0 Manajer/Partner 0 Senior Auditor
0 Supeivisor D Junior Auditor
Lama bekerja : 0 <5 tahun D 11- 15 tahun
O 6-10 tahun D > 15 tahun
Bapak/lbu/Saudara dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai dengan
pertanyaan berikut dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban
yang telah disediakan. Apabila menurut Bapak/lbu/Saudara tidak ada jawaban
yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekatL
A. Profesionalisme
SS= Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
No. PERNYATAAN
Lv Saya menggunakan segenap kemampuan
saya dalam melaksanakan audit
2. Saya akan teguh pada profesi auditor
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
STS TS R s SS
No. PERNYATAAN STS TS R s SS
3. Saya merasa terlalu rtskan meninggalkan
pekerjaan saya sekarang ini.
4. Saya bersedia bekerja diatas normal unhlk
menyelesaikan pekerjaan jika diperlukan.
5. Saya selalu membaca publikasi secara rntin
guna menambah informasi.
6. Transparansi dalam proses pemeriksaan
mernpakan hal yang penting bagi saya.
7. Profesi auditor mernpakan salah salu
profesi yang dapat membanlu menjaga
kekayaan negara.
8. Hasil audit yang berkualitas akan menjadi
dasar kepercayaan masyarakat.
9. Saya selalu menyatakan pendapat terhadap
laporan keuangan apapun kondisinya.
10.v Dalam menenlukan dan memutuskan hasil
audit, berdasarkan fakta yang ditemui
dalam proses pemeriksaan.
11.v Dalam menenlukan dan memnhlskan hasil
audit, tidak ada unsur paksaan dan tekanan
dari manajer.
12. Audit oleh eksternal auditor mernpakan hal
penting yang hams dilakukan.
13 'V Sebagai auditor, saya dapat rnenilai kinerja
auditor lainnya.
14.v Ketepatan perhitungan mernpakan proses
mutlak dalam kegiatan pemeriksaan.
15. Terhadap sesama auditor saling tukar
.....,,.,. ..... ,.t,... ... ,...,. h,,,,..t... .... ~ ;.,..i-..... ,........,,.,..,,,; A ... n A;,..,i-. .... ;
16. Posisi auditor sangat mendukung struktur
organlsas! secara keseluruhan demi
menjaga keandalan out put yang dihasilkan.
17. Saya selalu ikut berpartisipasi dalam setiap
pertemuan auditor.
B. INDEPENDENSI AUDITOR
1. Pengungkapan kecurangan-kecurangan klien oleh saya.
1. Sangat tidak berani 4. Berani
2. Tidak berani 5. Sangat berani
3. Ragu-ragu
2. Insentif audit yang melebihi kewajaran yang diberikan klien bagi saya.
1. Sangat tidak mempengaruhi 4. Mempengamhi
2. Tidak mempengaruhi 5. Sangat mempengaruhi
3. Cukup mempengaruhi
3. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh klien selama penugasan audit.
1. Sangat tidak mempengaruhi 4. Mempengamhi
2. Tidak mempengaruhi 5. Sangat mempengaruhi
3. Cukup mempengamhi
4. Klien akan menggunakan Jasa auditor lain untuk tahun berikutnya,
terhadap penugasan audit yang saat itu saya lakukan.
I. Sangat tidak mempengaruhi 4. Mempengamhi
2. Tidak mempengamhi 5. Sangat mempengaruhi
3. Cuk11p mempengaruhi
5. Obyektifitas terhadap laporan keuangan klien ketika saya diminta
mengerjakan sebagian laporan keuangan tersebut.
1. Sangat tidak berpengaruh 4. Berpengaruh
2. Tidak berpengaruh 5. Sangat berpengamh
3. Cukup berpengaruh
C. ETIKA AUDITOR
l. Imbn1nn jn3n tcrknit dcngnn kon1plck:.oJitn3 pcnugn3nn nudit ynng ::snyn
lakukan.
1. Sangat tidak sesuai 4. Sesuai
2. Tidak sesuai 5. Sangat sesuai
3. Kurang sesuai
2. Sikap rekan kerja saya yang menerima imbalan jasa di luar kesepakatan
antara KAP dengan klien mempengaruhi penugasan audit.
!. Sangattidak setuju 4. Setuju
2. Tidak setuju 5. Sangat setuju
3. Kurang setuju
3. Konflik keluarga yang saya alami ketika melakl.lkan penugasan audit.
1. Sangat tidak berpengaruh 4. Berpengaruh
2. Tidak berpengaruh 5. Sangat berpengaruh
3. Cukup berpengaruh
4. Kerinduan saya terhadap keluarga membawa dampak pada prosedur audit
yang sedang dilakukan.
1. Sangat tidak berpengaruh 4. Berpengaruh
2. Tidak berpengaruh 5. Sangat berpengarnh
3. Kurang berpengaruh
D. KUALITAS AUDIT
1. Jika kombinasi salah saji melebihi pertimbangan materialitas awal, maka
laporan keuangan klien tidak dapat diterima.
1. Sangat tidak setuju 4. Setuju
2. Tidak setuju 5. Sangat setuju
3. Kurang setuju
2. Pengungkapan salah saji yang saya lakukan menurut SPAP.
1. Sangat tidak sesuai 4. Sesuai
2. Tidak sesuai 5. Sangat sesuai
3. Kepatuhan saya terhadap SOP yang tel ah ditetapkan.
1. Tidak pernah 4. Sering
2. Jarang sekali 5. Selalu
3. Jarang
4. Jika penetapan risiko audit yang diterima terlalu besar, maka perlu
dilakukan revisi atas penetapan risiko-risiko tersebut
1. Sangat tidak setuju 4. Setuju
2. Tidak setuju 5. Sangat setuju
3. Kurang setuju
5. Saya senantiasa menerapkan sikap kehati-hatian selama penugasan audit.
I. Tidak pemah 4. Sering
2. Jarang sekali 5. Selalu
3. Jarang
6. Peran supervisorterhadap proses audit yang sedang saya laln1kan.
1. Sangat tidak mendominasi 4. Mendominasi
2. Tidak mendominasi 5. Sangat mendominasi
3. Kurang mendominasi
7. Partner dan manajer KAP memberikan nasihat atau masukan atas
penugasan audit yang sedang saya lakukan.
I. Tidak pernah 4. Sering
2. Jarang sekali 5. Selalu
3. Jarang
DATA HASIL KUESIONER PROFESIONALISME
P1 P2 P3 P4 PS P6 P7 P8 pg PH P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 Total responden 1 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 76 responden 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 62 responden 3 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 68 responden 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 responden 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 79 responden 6 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 65 responden 7 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 68 responden 8 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 responden 9 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 responden 1 O 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 62 responden 11 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 59 responden 12 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 59 responden 13 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 62 responden 14 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 73 responden 15 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 70 responden 16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 ,3 4 4 4 3 64 responden 17 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 62 responden 18 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 66 responden 19 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 4 3 65 responden 20 5 4 3 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2 2 4 2 4 63 responden 21 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 63 responden 22 5 5 3 3 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 3 66 responden 23 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 72 responden 24 3 4 2 4 1 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 2 63 responden 25 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 63 responden 26 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 4 5 2 4 63 responden 27 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 65 responden 28 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 66 resoonden 29 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 66 responden 30 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 66 responden 31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 66 responden 32 5 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 2 5 5 5 2 67 responden 33 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 73 resoonden 34 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 71 responden 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 4 4 70 responden 36 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 2 5 2 2 67 responden 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 68 resoonden 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 66 responden 39 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 68 responden 40 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 70 responden 41 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 63 responden 42 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 3 3 64 responden 43 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 3 3 63 responden 44 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 61 responden 45 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 61 resoonden 46 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 66 responden 4 7 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 2 2 4 4 3 66 responden 48 5 5 2 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 75 resoonden 49 5 4 4 3 4 4 5 4 4 .<t 'i .<t .<t .<t .<t .<t .<t 7n
PROFESIONALISME P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P11 P11 P12 P13 P14 P1~ P16 P17 total
responden 1 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 67 responden 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 55 responden 3 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 60 responden 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 60 responden 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 70 responden 6 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 58 responden 7 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 61 responden 8 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 responden 9 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 56 responden 10 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55 responden 11 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 51 responden 12 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 51 responden 13 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 54 responden 14 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 66 responden 15 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 62 responden 16 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 57 responden 17 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 55 responden 18 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 59 responden 19 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 57 responden 20 5 4 3 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2 4 2 57 responden 21 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 56 responden 22 5 5 3 3 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 3 59 responden 23 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 64 responden 24 3 4 2 4 1 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 57 responden 25 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 56 responden 26 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 5 2 55 responden 27 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 5 4 57 responden 28 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 58 responden 29 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 58 responden 30 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 58 responden 31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 responden 32 5 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 2 5 5 60 responden 33 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5' 4 3 5 4 65 responden 34 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 62 responden 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 4 62 responden 36 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 5 2 63 responden 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 60 responden 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 58 responden 39 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 61 responden 40 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 62 responden 41 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 55 responden 42 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 56 responden 43 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 55 responden 44 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 54 responden 45 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 54 responden 46 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 resoonden 4 7 5 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 61 responden 48 5 5 2 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 68 responden 49 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 A A "~
PROFESIONALISME P1 P2 P3 P4 PS P6 P7 P8 pg P11 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 total
responden 1 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 63
responden 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 52 responden 3 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 56 responden 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 56
responden 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 65
responden 6 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 56 responden 7 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 57 resoonden 8 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 responden 9 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 52 responden 10 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 52 responden 11 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 48 responden 12 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 48 responden 13 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 52 responden 14 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 63 responden 15 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 58 responden 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 53 responden 17 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 51 responden 18 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 56 responden 19 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 53 responden 20 5 4 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2 4 2 54 responden 21 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 53 responden 22 5 5 3 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 3 56 responden 23 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 60 responden 24 3 4 4 1 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 55 responden 25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 52 responden 26 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 5 2 52 responden 27 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2 5 4 54 responden 28 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 55 responden 29 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 55 responden 30 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 55 responden 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 responden 32 5 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 2 5 5 57 responden 33 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 4 61 responden 34 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 59 responden 35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 5 4 58 responden 36 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 5 2 59 responden 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 56 resoonden 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 54 resoonden 39 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 58 responden 40 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 58 responden 41 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 52 responden 42 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 52 responden 43 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 3 52 resoonden 44 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 50 responden 45 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 50 responden 46 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 resoonden 47 5 4 2 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 57 responden 48 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 66 responden 49 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 58
INDEPENDENSI 11 12 13 14 15 Total
Responden 1 4 3 4 3 3 17 Responden 2 4 4 2 2 3 15 Responden 3 4 3 3 3 3 16 Responden 4 4 4 4 4 4 20 Responden 5 5 2 2 2 2 13 Responden 6 3 4 2 3 3 15 Responden 7 4 2 2 2 3 13 Resoonden 8 4 2 2 2 3 13 Responden 9 4 2 2 2 2 12 Responden 10 4 3 3 3 3 16 Responden 11 4 2 3 4 4 17 Responden 12 3 4 3 3 4 17 Responden 13 4 2 4 4 4 18 Responden 14 4 4 4 3 4 19 Responden 15 4 4 3 4 4 19 Responden 16 4 2 2 2 2 12 Responden 17 4 3 4 2 3 16 Responden 18 4 4 5 4 4 21 Responden 19 4 2 2 2 2 12 Responden 20 4 2 2 2 2 12 Responden 21 3 2 2 2 3 12 Responden 22 4 1 2 4 4 15 Responden 23 4 3 2 2 4 15 Responden 24 4 4 2 2 4 16 Responden 25 4 2 2 2 2 12 Responden 26 4 2 1 1 2 10 Responden 27 4 2 2 1 2 11 Responden 28 4 2 2 1 2 11 Responden 29 4 2 2 1 2 11 Responden 30 4 2 1 1 2 10 Responden 31 4 2 2 4 4 16 Responden 32 4 4 1 2 2 13 Resoonden 33 3 5 3 4 4 19 Responden 34 3 5 3 4 4 19 Responden 35 4 2 2 2 2 12 Responden 36 4 4 4 5 3 20 Responden 37 4 2 2 2 4 14 Responden 38 4 2 2 2 4 14 Responden 39 4 1 2 2 4 13 Responden 40 4 2 2 2 4 14 Resoonden 41 4 2 2 2 3 13 Resoonden 42 3 4 3 3 4 17 Responden 43 3 4 3 3 4 17 Responden 44 4 3 2 2 4 15 Resoonden 45 4 3 2 2 4 15 Responden 46 4 4 3 4 4 19 Responden 47 4 2 1 2 4 13 Responden 48 4 2 2 2 2 12 Responden 49 4 3 3 3 4 17 Responden 50 4 3 3 3 4 17
.....
INDEPENDENSI 12 13 14 15 Total
Responden 1 3 4 3 3 13 Responden 2 4 2 2 3 11 Responden 3 3 3 3 3 12 Responden 4 4 4 4 4 16 Responden 5 2 2 2 2 8 Responden 6 4 2 3 3 12 Responden 7 2 2 2 3 9 Responden 8 2 2 2 3 9 Responden 9 2 2 2 2 8 Responden 10 3 3 3 3 12 Responden 11 2 3 4 4 13 Responden 12 4 3 3 4 14 Responden 13 2 4 4 4 14 Responden 14 4 4 3 4 15 Responden 15 4 3 4 4 15 Responden 16 2 2 2 2 8 Responden 17 3 4 2 3 12 Responden 18 4 5 4 4 17 Responden 19 2 2 2 2 8 Responden 20 2 2 2 2 8 Responden 21 2 2 2 3 9 Responden 22 1 2 4 4 11 Responden 23 3 2 2 4 11 Responden 24 4 2 2 4 12 Responden 25 2 2 2 2 8 Responden 26 2 1 1 2 6 Responden 27 2 2 1 2 7 Responden 28 2 2 1 2 7 Responden 29 2 2 1 2 7 Responden 30 2 1 1 2 6 Responden 31 2 2 4 4 12 Responden 32 4 1 2 2 9 Responden 33 5 3 4 4 16 Responden 34 5 3 4 4 16 Responden 35 2 2 2 2 8 Responden 36 4 4 5 3 16 Responden 37 2 2 2 4 10 Responden 38 2 2 2 4 10 Responden 39 1 2 2 4 9 Responden 40 2 2 2 4 10 Responden 41 2 2 2 3 9 Responden 42 4 3 3 4 14 Responden 43 4 3 3 4 14 Responden 44 3 2 2 4 11 Responden 45 3 2 2 4 11 Responden 46 4 3 4 4 15 Responden 47 2 1 2 4 9 Responden 48 2 2 2 2 8 Responden 49 3 3 3 4 13 Responden 50 3 3 3 4 1 ::I
ETIKA AUDITOR EA 1 EA2 EA3 EA4 TOTAL
Responden 1 3 2 1 2 8 Responden 2 4 2 4 2 12 Responden 3 4 2 3 4 13 Responden 4 4 4 3 3 14 Resoonden 5 4 4 2 2 12 Responden 6 4 3 2 3 12 Responden 7 2 2 2 2 8 Responden 8 2 2 2 2 8 Responden 9 2 2 2 2 8 Resoonden 10 3 4 3 3 13 Responden 11 4 2 2 4 12 Responden 12 3 4 4 4 15 Responden 13 3 4 4 4 15 Responden 14 4 4 4 5 17 Responden 15 4 3 4 4 15 Responden 16 4 2 2 2 10 Responden 17 3 4 3 3 13 Responden 18 4 4 2 2 12 Responden 19 4 2 2 2 10 Responden 20 5 2 2 2 11 Responden 21 3 4 2 3 12 Responden 22 4 3 2 3 12 Responden 23 4 2 4 4 14 Responden 24 3 4 2 4 13 Responden 25 3 4 2 2 11 Resoonden 26 2 2 2 2 8 Responden 27 2 1 1 1 5 Responden 28 2 1 1 1 5 Responden 29 2 1 1 1 5 Responden 30 2 1 1 1 5 Responden 31 4 4 2 2 12 Responden 32 4 2 1 1 8 Responden 33 1 1 1 1 4 Responden 34 3 4 4 2 13 Responden 35 3 2 2 2 9 Responden 36 3 4 5 4 16 Responden 37 5 2 2 2 11 Responden 38 5 3 2 2 12 Responden 39 5 2 2 2 11 Responden 40 5 2 2 2 11 Responden 41 3 2 2 2 9 Responden 42 4 5 3 4 16 Responden 43 4 5 3 4 16 Responden 44 4 1 3 3 11 Responden 45 4 1 3 3 11 Responden 46 4 4 3 3 14 Responden 47 4 4 2 2 12 Responden 48 4 2 4 2 12 Responden 49 3 4 3 4 14 Resoonden 50 3 4 '.\ 4 14
KUALITAS AUDIT KA 1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TOTAL
Responden 1 3 4 4 4 4 3 3 25 Responden 2 3 4 4 4 5 4 4 28 Responden 3 3 4 4 5 4 4 4 28 Responden 4 4 4 4 4 4 4 4 28 Responden 5 4 5 5 5 5 4 4 32 Responden 6 3 4 4 3 4 3 1 22 Responden 7 2 2 4 4 4 2 4 22 Responden 8 2 2 4 4 4 2 4 22 Resoonden 9 2 2 4 4 4 2 4 22
Responden 10 3 3 4 4 4 3 3 24 Responden 11 3 4 4 4 4 4 4 27 Responden 12 3 2 2 4 2 3 3 19 Responden 13 4 4 4 5 4 4 4 29 Responden 14 4 4 5 4 5 4 4 30 Responden 15 4 4 5 4 4 3 4 28 Responden 16 4 4 5 4 5 4 4 30 Responden 17 3 3 3 4 5 3 3 24 Responden 18 4 4 4 4 4 4 4 28 Responden 19 2 3 4 4 5 4 5 27 Responden 20 4 4 4 4 4 2 4 26 Responden 21 4 4 4 3 4 3 4 26 Responden 22 4 4 4 4 4 1 2 23 Responden 23 2 4 5 5 5 4 5 30 Responden 24 3 3 4 4 3 3 3 23 Responden 25 4 4 5 4 5 3 4 29 Responden 26 1 3 1 1 3 3 4 16 Responden 27 1 3 1 1 3 3 4 16 Responden 28 1 3 1 1 3 3 4 16 Responden 29 1 3 1 1 3 3 4 16 Responden 30 1 3 1 1 3 3 4 16 Responden 31 4 4 4 4 4 2 4 26 Responden 32 4 3 5 3 5 2 3 25 Responden 33 5 5 5 4 5 4 5 33 Responden 34 4 3 5 4 5 4 4 29 Responden 35 4 3 4 3 5 3 4 26 Responden 36 4 3 3 4 4 4 4 26 Responden 37 4 4 5 4 4 5 2 28 Responden 38 4 4 5 4 4 3 2 26 Responden 39 4 3 5 4 4 3 3 26 Resoonden 40 4 4 5 5 5 3 2 28 Responden 41 4 4 4 3 4 4 4 27 Responden 42 4 3 5 4 5 3 3 27 Responden 43 4 3 5 4 5 3 3 27 Responden 44 4 4 4 4 4 4 4 28 Responden 45 4 4 4 4 4 4 4 28 Resoonden 46 4 4 4 4 4 4 4 28 Resoonden 47 3 4 4 3 5 3 5 27 Responden 48 4 5 5 4 5 4 5 32 Responden 49 4 4 4 4 5 3 4 28 Resoonden 50 4 4 4 4 5 4 4 29
KUALITAS AUDIT KA 1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 TOTAL
Responden 1 3 4 4 4 4 3 22 Responden 2 3 4 4 4 5 4 24 Responden 3 3 4 4 5 4 4 24 Responden 4 4 4 4 4 4 4 24 Responden 5 4 5 5 5 5 4 28 Responden 6 3 4 4 3 4 3 21 Responden 7 2 2 4 4 4 2 18 Responden 8 2 2 4 4 4 2 18 Responden 9 2 2 4 4 4 2 18
Responden 10 3 3 4 4 4 3 21 Responden 11 3 4 4 4 4 4 23 Responden 12 3 2 2 4 2 3 16 Responden 13 4 4 4 5 4 4 25 Responden 14 4 4 5 4 5 4 26 Responden 15 4 4 5 4 4 3 24 Responden 16 4 4 5 4 5 4 26 Responden 17 3 3 3 4 5 3 21 Responden 18 4 4 4 4 4 4 24 Responden 19 2 3 4 4 5 4 22 Responden 20 4 4 4 4 4 2 22 Resoonden 21 4 4 4 3 4 3 22 Resoonden 22 4 4 4 4 4 1 21 Responden 23 2 4 5 5 5 4 25 Responden 24 3 3 4 4 3 3 20 Responden 25 4 4 5 4 5 3 25 Responden 26 1 3 1 1 3 3 12 Responden 27 1 3 1 1 3 3 12 Responden 28 1 3 1 1 3 3 12 Responden 29 1 3 1 1 3 3 12 Responden 30 1 3 1 i 3 3 12 Responden 31 4 4 4 4 4 2 22 Responden 32 4 3 5 3 5 2 22 Responden 33 5 5 5 4 5 4 28 Responden 34 4 3 5 4 5 4 25 Responden 35 4 3 4 3 5 3 22 Responden36 4 3 3 4 4 4 22 Responden 37 4 4 5 4 4 5 26 Responden 38 4 4 5 4 4 3 24 Responden 39 4 3 5 4 4 3 23 Responden 40 4 4 5 5 5 3 26 Responden 41 4 4 4 3 4 4 23 Responden 42 4 3 5 4 5 3 24 Responden 43 4 3 5 4 5 3 24 Responden 44 4 4 4 4 4 4 24 Resoonden 45 4 4 4 4 4 4 24 Responden 46 4 4 4 4 4 4 24 Responden 47 3 4 4 3 5 3 22 Responden 48 4 5 5 4 5 4 27 Responden 49 4 4 4 4 5 3 24 Responden 50 4 4 4 4 5 4 25
NAME DataSet2 WINDOW=FRONT. 'IONS SLES=Pl P2 P3 P4 P5 P6 P7 PS P9 PlO Pll Pl2 Pl3 P14 Pl5 Pl6 P17 TOTALP '=TWOTAIL NOSIG NG=PAIRWISE .
ji validitas profesionalisme auditor
1tions
.2]
" P2
""" ' ,572"
,000
" " ;atillll .:.n· 1 ,000
" " fation ·"" ""' ·"' ·"' " 52 fation ,271 ,207
,052 ,141
" " /:.ilion ,407'" ,2t5 ,003 ,126
" " l'llkin ,347' ,407' ,012 ,003
52 " iaLi()rJ ,333" ·'"' ,afG ·'" 52 52 !Jlion ,485. ,4.fO•
,000 ·"" 52 52 laLiOll ·"'' ,151
.OJ> ·"' " 52 lation ,Jn· <05•
,007 ,003 52 52
"''"' ,210· ,155
·"" "" 52 52 btion ,191 ·"'' ,174 ·"' 52 52
"""' "" ""' ·"' .ooa 52 52
lation ·,015 ,010 ,!l1D "'"' " 52
'"" ,243 ·'" .... ""' 52 52 fatiDn ,063 ,0111
·"' ·"' " 52 lalion -.083 -,tsz
·'" ,t74
" 52
'"" ·'""' ·"" ·"" ·"" 52 52
"1nl<llthl/D.Dlkwl(2~.
lflf 31 lhe 0.05 levcl (2-Wcd),
"' .. "" -'" ·"" "''' " " ·"' ,207
'" ,141
" " ' ,005
""' 52 52 ,005 ' ,(170
" 52
""' ·"' Ji21 ·'" " 52 ,200 "" "" .M5
52 52 ,049 ·"' ,m ·"" 52 52
·""' ,400'
"""' ,003 52 52
,27.11' ·"" ,045 ·"" 52 52 ,131 ,017
·"' ,5"7 52 52
,152 ,o25 ,., ·"' 52 52 -,120 -,007
.lD8 ,962 52 52
-,150 ·""' :NI ·"'" 52 52 -,051 "" ,n9 ;DO
52 " """ ,,,,.
"3 .,, 52 52
-,113 -,G4fl ,'21 ,7J<
52 52 ,211 -.100
"" ·'"' 52 " ,279' ,407'
·"'' ,003 52 52
PS P6 P7 "" ,407' .MI' ,33J' ,400'
.OOl ,012 ,016 ,000
52 52 52 52 ,215 ""1" ·"" ,MW
"" .oro ,,. ,001
" " " " "'" ,200 ·"'' ,000
·"' "" .m """ 52 " " 52 ,121 ,108 ,000 ·'""" "" "'" ·"' ·""' " 52 52 52
' -,TOO .,z;o ,OZl ,4811 ""' ""7
" 52 52 52 -,100 ' ,137 ,s--,,z·
AOO ,332 ,000
52 52 52 52 -,230 ,137 ' ,200
·"'" ,JJ2 ,002 52 52 52 " ,027 ,552' ,200 ' ,6'7 ,000 ,002 52 52 52 52
·"" ,JITT' -,074 ,424•
""' ,<m ,600 ,002 52 52 '2 -52
·"" ,611 ·"'' ,175
·"" ·""' ""' "" 52 52 52 52 ,350" ,412' -,328' ,152 ,011 ·""' ,018 ,262
52 52 52 52
·°"' .;w ,243 "" ,035 ,023 ,083 ·'"' " " " 52
""" "5'" ·'" ·"' "" ,009 ,171 ""' 52 52 52 52
""' -,138 ,1JS -,1130
·"' ·"'' ·= ·"" 52 " 52 52 ,070 ,:W ·"" ,30r .., ,076 ""' !YO
" 52 52 52 -,150 ,16' ,3{)1l" ,155
"" "" ·""' ,274 52 52 52 52
,Jt4• .,,,.,. "'"' .;z74•
·"" ,OIO .av ·""' " 52 " 52 ,312' ·"" "'" ,57• ,o25 ,000 ·"" ,000
" " " 52
"' Pm PH 1'12 P>3 PM P15 ,,,. ""' := ,191 "" -,015 .=
·"" ""' ·""' ,174 ,242 ,918 ·"" " 52 " 52 " " " ,151 ,405' "" ,197' ,,,,. ,011) "" .184 ·"" -"' ·'"' ,000 ,942 -'" " 52 " 52 " " " ,279" ,131 ,152 -,12ll -.1Sll -,051 -,llfi6
,045 .35• ·"" ·"" = ,719 ,'43
" 52 52 " 52 52 52 ,OD9 ,on ,o25 -,007 ·"' ,1511 ,336'
·'"' ,587 ,062 ·'" ,'55 ,270 ,014 52 " " 52 " 52 52
·"" ·"' s;o· "'" ""' """ ,aro ,148 """ ;011 ·"' ;;sa ·"'' ·"" " 52 " 52 " " 52 ,307' ,m1~ ,412" ,3t!i' 35>" -,1311 ,Z47 ,027 ,000 ,002 ·'" ,009 ·"' ,078
52 52 52 " 52 " 52 -,074 ,04• .,,,.. ,243 ·'" "" ·""' """ "" ,018 ·"' ,f7f "" ·'" 52 " 52 52 52 52 52 .424' "" ·'" ""' ,179 -,03!1 ,J-07' ,002 "" .192 ""' -"" ""' !'21
52 " 52 " 52 52 52 1 ,032 ,131 ·"" -,f.U,2 -,31J.S' ""' ·"'' ·"' .aoo ,715 ·""' ·"" 52 52 " 52 " 52 52
""' ' ,515' ,,,,,. "" ;m ·"'' ;m ,000 ""' ,004 ·'"° ,029
52 52 52 52 52 " 52 ,1:11 ,516' ' ·"'' ,ow ,"75 ,4:12"
"" ,000 ·'"' ·"' ·"' ·'" 52 52 52 52 52 52 52
·""' ,,,.. }!75 ' ·"' """' ·"" ·"" ,005 ·"" .... m ""' 52 52 52 52 52 " " -,052 ·""' ~" ·"" ' ""' ,054 ,7t5 ·"" ,576 '"' ,067 ,7()1
52 52 52 52 52 52 52 -,:iOO' ,251 ,"75 ..... ·"" 1 ,217
·""' ·""' ""' ,m ,007 .= 52 52 52 52 52 52 52
·"' ·"'" .,,. .... ·"'" ,217 ' "" -"' ''" .550 ;11" "" " 52 52 52 52 52 " ""' ,.,,r "" ,:i5l'.l· . mi ""' ,,,. . ·"o ·'" .2'> ,009 ,261 ,om ,015
52 52 52 " 52 " "' ,121 ·"51 ·"' .000 -,25tl -,128 -,049
"" .,, ·"' """ ·""' ""' ·"' 52 52 52 52 52 52 " ,325• ,Mr ,464•
"'""' ,426" -'" ,510'
""' ,000 ,001 ,OOJ ,002 ,070 .ooo
" 52 " 52 52 52 52
"' P>7 TOTALP .OOJ ·.083 ,69S'"
·'"' ,557 ,000
" 52 52 ,019 -,192 ,583'
·"'' ,174 ,000 52 " " -,113 ,211 ,2711"
·"' ,132 ,04' 52 52 52
-,048 -,109 ,407" ,73' ,443 ,003
52 52 " -,150 ,314' ,31?
."7 ·'" ,025 52 52 52
"" -,354' ,500" ,245 ,010 ,000
52 " 52
'"'" -,1131 ,363.,
·"" ,82? .ooo 52 " 52
,155 -,274" ,570''
·"' ,050 .000 52 52 52
-,066 ,121 ,325'
"'" ,392 ,019 52 " " "'" -,251 ,647"
,014 ,073 ·""' 52 52 52 ,149 ,024 ,4fW
·'" ·'" ,001 52 52 52
·"'' ,000 ,400 ..
·"" 1,000 ,OOl 52 52 52
,15' ·.256 ,426" ,2&1 ,007 ,002
52 52 52 ,:!24" -,128 ,254 ,OfJ.1 ·"" ,070
52 52 52
""' -.(149 ,5111"
»5 ·"' .000 52 52 52
' """ ,416" ,751l ,002
52 52 " ....... 1 ,OHi
"" ·'"' 52 52 52 ,416' ,OIO ' ,002 ·"' 52 52 52
ji validitas ulang pertama profesionalisme auditor
1tions
:2 J
P1 P2 ·son Coirelahon 1 ,>72' (2-taikd) ,000
52 52 son Correlation ,,.,,. 1 (2-tailed) ,OOJ
52 52 son Correlation ·"' ""' (2-tailed) .rnm .246
52 52 son Cornl!a!ion ·"' ;>D7 [2·failed) ,052 ,141
" S2 son Corrcla~on ,407' ,215 (2-talled) ,003 .126
52 52 5on Correlation ,347" ,4ut :z-tailed) ,012 "'°' 52 52 soo CO!Tela\Jon ,333• ,084 [2-tailed) ,016 ·"' 52 52 $<>n Corre.'a/km . .we- ,440" :2-taile<f) ,000 ,001
52 52 SOfl CotTe!a\Jon 252• ,151 [2-tailed) ,031 ,284
52 .52 soo Couelalioo ,372' '105" :z..tailed) ,007 "'" 52 52 SOJl Correlalioo .27fr ,155 ;2-bilad) "" ·= 52 52 son Correlation ,191 ,,,. :2-tailed) ,174 ·"'' 52 52 son CorTelalion ,165 ·"'"" 2-!ailed) ,242 ,000
52 52 6on Correlation "" "" :2-talled) ·""' ,248
52 52 ;on CotTelation ·"'' ,019 2·1ailed) ,057 ,8'2
52 52 son Corrobtion ,7'2.9" ,823'
2-lailed) ,000 ,000
52 52
, Is signllfcant at me o.crr f!lvef (Z"ml1el!J.
fs signillcar.t a! !he 0.115 levef p.biled}.
'IONS
P3 "' PS ,254 ,271 ,407~
,009 ,OS2 ,003 52 52 52
"" ,'1>7 "" ,2<16 .141 ,126 52 52 52
1 ,005 ,11'1 ,970 ,521
52 52 52 ,005 1 ,121 ,970 ,394
S2 S2 S2
,0'1 ,121 1 ,521 ""' 52 52 52
·""' ,106 -,100 ,156 ,445 ,480
52 52 52
"'" ,OSB -,230
,732 ,5'7 ,100 52 52 52
,000 .-· ,027 1,000 ,003 ,847
52 52 52 ::rm· ·""' ,,,,.. ·'"5 ,<83 ,14S
52 52 52 ,131 .an ,073 ,354 ,567 ,007
52 52 52 ,152 ,025 ""'" ·= .~ "" 52 52 52
-,120 -,007 ,0"1
·"" ·"' ·'" 52 52 52 -,150 ,003 -,044
"'" .655 ,758
52 52 52
"""" ,338" ,078
"'" ,014 ,583 52 52 52
-,113 -,043 -,1.SU
,421 ,734 ,287 52 52 52
,260 ,408 ,200·
,IID2 ""' ·"'° 52 52 52
"" P7 Pa P9 P10
"'r =· ,400' ,,,. ,372"
,012 ,016 ,000 ""' ,ow 52 52 52 52 52
,<07" "'"' ,-Hw ,151 .•~· ,003 ""' ,001 "" ·""' 52 52 52 52 52 ,200 "'" ,000 ,279" ,131 ,156 .= 1,000 "'" ·"" 52 52 52 52 52
.108 "'"" .. .,. ,000 ,077
·"'' ·"' ,003 ,<83 ,507 S2 S2 52 S2 52
-,100 ""° ,027 "''' ,073 ,480 ,100 ,847 ,148 .&fl
52 52 52 52 52 1 ,137 ,552" ·""" ,611'
,332 ,000 ·"'' ,000
52 52 52 52 52
,137 1 ,200 -,074 ·'"' ,332 ,002 ,600 ,728 52 52 52 52 52
,552 ·"" 1 ,4.,,."\4'." ,175
,000 ,002 ,002 ,,, 52 52 52 52 52
,307" -,074 ,424 1 "'" ,027 ,600 ,002 ,821
52 52 52 52 52 ,611 ""'' ,175 ,0'2 1 ,000 ,na ,214 ,021
52 52 52 52 52
,412' -.328' ,152 ,t31 ,516-
,002 ,0111 ·""' ·"" ""' 52 52 52 52 52 ,316' ·'" ,1M ·"" ,3et•
""' ·"" ,188 ·"' ,005 52 52 52 ,., 52
,3SG "" ""' -,052 ,394"
·""' ,17f 205 ,715 ""'' 52 52 52 52 52
"" ,000 ,307" ,128 ,,,,. ,078 ,055 .o;a .= ""' 52 52 52 52 52 ,16' .308" ,155 -,006 .=· 2'.S ..,,
"" ,040 ,014
52 52 52 52 52 ,672' ,354. ,'3r ,31s· ,659.
,000 ,010 ,000 ,008 ,000 52 52 52 52 52
P11 ,.,,.. ·"" 52 ,155 ;m
52 ,152
·"" 52
·"" ""' 52 350•
,011 52
,412"
·""' 52 -,3za•
,018 52
,1!<2
·"" 52 ,131
·"' 52 ,516' ,000
52 1
52 ,075
1%7 52
·'"' ,570 52
·"' ,001 52
·""' ,291 52
,45a ,001
52
,BLES~Pl P2 P4 P5 P6 P7 PS P9 PlO Pll P12 P13 Pl5 P16 TOTALP '~TWOTAIL NOSIG NG~PAIRWISE
P1' P13 P15 P16 TOTAL? ,191 ,165 ,243 ,003 ,729 ..
,t74 ,242 """ ,657 ,000
52 52 52 52 52 ,-,.r ,,.. ·"" ,019 m-
""' ,000 ,246 ,692 ,000 52 52 52 52 52
-,120 -,150 .,006 -.113 ,260
·"" ;;B7 ·""' ,427 ,062 52 52 52 52 52
-,007 ·""' .au~ -,048 ,408"
·""' ,655 ,014 ,73< ,003 52 S2 52 52 S2
,030 -,044 ,076 -, 150 ,286" ,105 ,756 ,583 ,287 ,<MO
52 52 52 52 52
""" 359• ,247 ,164 ,072'"
.= ,060 ,078 ,245 ,000 52 52 52 52 52
,243 ,193 "'"" ,308' ,354"
"'" ,171 ,955 ,026 ,010 52 52 52 52 52
·"" ,179 ,3()7• ,155 ,837••
,1SS ·""' .027 ,274 ,000
52 52 52 52 52
"'" -,052 ""' -,066 ,373 .. ,809 ,715 ,367 ,640 ,006
52 52 52 52 52 ,,,,,,. ,,,,. ,303• ,337' ,659'" ,005 ,00< ,021> ,014 ,000
52 52 52 52 52 ,075 .079 ·"'" ,H9 ,458'" ,W7 .~· """ .~· ,001
52 52 52 52 52 1 ,Oll5 ·'"' ,359' .420 ..
·"' ,558 ,008 ,002 52 52 52 52 52
,0'5 1 "'" ,159 ,434
·"' ,701 ,261 ,001 52 52 52 52 52
·'"' PM 1 ,336' ,495 .. ,559 ,701 ,015 ,000
52 52 52 52 52 ,359" ,159 ,23£" 1 ,382'
,000 ,261 ,015 ,005 52 52 52 52 52
""'" ,434' ,495· ,382" 1 ,002 ,001 ,000 ,005
52 52 52 52 52
ji validitas ulang kedua profesionalisme auditor
1tions
:2]
P1 P2 moo C<mcla!i:m ' (2"1~
52 -son Correla~"" "'' (2·fajled} ,000
" rsonCarelatio<I ·"' (2-railad) ·"'' " 'SOflCOml/alion ,407' (2-taile<I) ·'"' 52 'SooCorrci<ilKm ,347" (2.tafted) ,1>12
" 'SC!l Com.lhi!ioo ·'"' (2-lll~ed) ,016 52
son Correlation ,48!I' (2-la~ed) ,000
52 'Sim Correfafon ,:zsa· (2 .. biled) ,031
52 son Correlalion ,:;n· (2-taled) ,007
52 sonCQITTllali!>ll ,27!1' (2-ta~ed) ·"' 52 Wll CQrre!ation ,191 12-tailed) ,174
52 ~Oil Correlil\ion ,165 (2-taned) ·"' " son Correbtkm ·"' :Z-!alled} ·""' 52 ron Correlation ,003 :2-laikM!) ,657
52 son Correlation ,710'' 12-tafled) ,000
" 1$ s1grnficanl at tile O.tH k:vd (1-.Wed).
s sigllifie3ril at the 0.05 levcl (2-bili!d).
1ITY
,572"
·""' " ' " ;NI
,141
" ,215
·"" 52 ,.tf.17' ,003
52
·"'" ·"' 52 ,440"
·"" " .151 ,164
52 ,4llS'
,003 '2
,'55 :m
52 ,297'
·'" 52 ;>e;W ,009
52
·"' ,248
" ,019
·"" 52 ,615"
·""" 52
P4 "' ,271 ,4fJ]'
·"'' ,003
" " ·''" ,215 ,141 ·'"' 52 " ' ,121
·"' 52 52 ,121 ' ....
52 52
·'"' -,100 ,445 ·'"' 52 52
·"" _,,,,,
,"7 ·"'' " 52 ,40ii' ,027 ,003 ·"" 52 52
·"" ·'"' ·"' ,148 52 52
,077 ·'"' ,587 ,007 52 52
·'" ,350'
"" ,rn1 52 52
-,007 mu ,002 ,'35
52 52 - ··""' ,'55 ,75' 52 52
·""' ,078 ,Ol4 ·""' 52 52
-,04B -,150
·"' ·"" 52 52 ,420'' ,200' ,002 ,MS
" "
" P7 " "' '" ,3'T ,'33' A86' 200' ,372 ..
,Ot2 ,ata ·""' ·"'' ""' " 52 " " 52 ,407 ·"'" ··- ,151 ,,... ,003 ,55< ·""' ""' ,003
" " " " " ·"'' ... ,406' ·"" ,077
·'"" "'' ,003 "" ""' 52 52 52 "' ,,
-,too _,,,,,
·"' ·"" ·"" .... ·'"' ·"" ,NB ''" 52 52 " 52 52
' ,137 ,552' .307' ,611 ..
·"' ·""' ,027 ,000
52 52 52 52 52 ,137 ' .200 -,074 ·""' ·"' ·"" ·"" ·"' " " 52 52 52 ,552' ""' ' ,424' ,175 ,000 ·"' ·"" ,214
52 52 52 52 52 ,><ff -,074 ,424. ' ·"' ,027 ·"" ,002 ·'"" 52 52 52 " " ,611· ·"" ,17.5 ,ro2 ' ·""' ·"" .214 ·"' 52 52 52 52 52 ,412' _,,.. ,152 ,131 ,516" ,002 ,1118 ·"' ,353 ·""' 52 52 52 52 52 ,31if' ·"' ·'" ·""' ~" ·"' ·"' ·'" ·"" ,005
52 52 52 52 52 ,,,.. ·"" ·"'' -,052 ,,,...
·""' ,171 ,71>5 ,715 ,004 52 52 52 52 52 ,,,
·""' ,3"7' ·'" ,,,. ...,, ,'55 ·""
,.., ·'" 52 52 52 52 52
,t6' ·""' ,>55 ··""' ,337" ;JA5 ·"" .27• ·'"' ,014
52 52 52 52 52 ,661" ,35? ,1>56' ,34• ,657" ,ODD ·"" ·""' ,014 ·""' 52 52 " " "
SLES=Pl P2 P4 PS P6 P7 PS P9 PlO Pll P12 P13 PlS Pl6 ' ( 'ALL VARIABLES ' ) ALL/MODEL=ALPHA STICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR RY=TOTAL
P!1 "' P13 '" '" TOT ALP ,27W ,191 ,165 ,243 ·"'' ,710 ..
·"" ,174 ·"' ·"" ,tl57 ,000
" " 52 52 " " "" ,"l97" ·""'" ,t63 .019 ,61:1 .. ;m '"' ·""' ·"' ·'" ,000
52 " " " 52 52
·'" ·,007 ·"" """ -,046 ,420" ,002 ·"'" ·"' ,014 ·'" ,002 ,, 52 " " " " - ·""' ·,OU ,078 -,150 ,260'
.un ,ros ,75" ·"" ;ID ,045 52 52 52 " 52 52
,41::*' ,JHr ,359"' ,247 ·"' ,661 ..
,002 ·'" ·""' ,078 ,245 ·""' 52 52 52 52 52 52 -,:US' ,243 "" ·""' .:ma· ,357~
ft!G ,003 ,171 ,955 ·'" ·°"' 52 52 52 52 52 52 ,752 ;186 .m> ,3<rr ·'"' ,656"
·"' ,111!1 ,w; ·"' ·"' ,000 52 52 S2 " 52 52
,131 ,034 ·,052 ,128 -,066 ·"· ,353 ,000 ,715 ,'57 ·"' ,014 52 " 52 52 52 52
,516' ,,.,. ,,,.. ,303" ,337' ,657"
·""' .oos ""' ·'"' ,014 ,000 52 52 52 52 52 52
' ,075 ,079 ,432' ,149 ,4411"
'97 ,576 ·"'' ;291 ·"" 52 52 52 52 52 52 ,or.; l ·"" ·""' ,359 .. ,452'' ,'597 ·'"' ·"' ,008 ·"" " 52 52 52 52 52
""' = l ·"" ,159 ,<170 ..
,576 ·'"' ,701 ,261 ,000
52 52 52 52 52 52 ,432'"' ·"" ·"" ' ,316" ,520 ..
""" ""' ·"" ,015 ,000 52 52 52 52 52 52
,l49 350' "" ·"" ' ,411"'
'"" ·""' '" ,015 ,002 52 52 52 52 52 52
,448' ,<152'' ,470' ,520" ,411" ' ·""' ·"' ·""" ·""" ·"'' " 52 " ,,
" 52
1sil Uji Reliabilitas Profesionalisme Auditor
1liability
taSet2]
ale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N ::as es Valid 52
Excluded• 0 Total 52
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100,0
,0 100,0
Alpha Items N of Items ,731 ,772 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N '1 4,37 ,525 '2 4, 10 ,534 '4 3,69 ,805 '5 3,73 ,744 '6 4,21 ,536 '7 3,77 ,942 '8 4,25 ,480 '9 3,90 ,603 '10 4,12 ,583 '11 4,29 ,605 '12 4,12 ,548 '13 3,33 ,857 '15 4,27 ,598 16 3,73 ,660
52 52
52 52 52 52
52 52
52 52 52 52
52 52
Inter-Item Correlation Matrix
P1 P2 P4 P5 P6 P7 1,000 ,572 ,271 ,407 ,347 ,333
' ,572 1,000 ,207 ,215 ,407 ,084
,271 ,207 1,000 ,121 ,108 ,086
' ,407 ,215 ,121 1,000 -,100 -,230 i ,347 ,407 ,108 -, 100 1,000 ,137
,333 ,084 ,086 -,230 ,137 1,000
,486 ,440 ,406 ,027 ,552 ,260 I ,299 ,151 ,099 ,204 ,307 -,074 0 ,372 ,405 ,077 ,073 ,611 ,049 1 ,279 ,155 ,025 ,350 ,412 -,328 2 , 191 ,297 -,007 ,030 ,316 ,243 3 ,165 ,359 ,063 -,044 ,359 ,193 5 ,243 ,163 ,338 ,078 ,247 ,008 6 ,063 ,019 -,048 -,150 ,164 ,308
Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
1 51,50 15,902 2 51,77 16,299 I 52,17 16,577 ; 52,13 17,609 l 51,65 16,074 7 52,10 16,834 l 51,62 16,359 ) 51,96 17,449 10 51,75 15,877 11 51,58 16,876 12 51,75 17,015 13 52,54 16,097 15 51,60 16,520 ~6 52,13 16,942
Scale Statistics
Vlean Variance Std. Deviation 55,87 18,864 4,343
OUTFILE~'D:\VALID.sav'
~PRESSED.
fILE.
Corrected Item-Total Correlation
,642 ,529
,250 ,112 ,582
'148 ,586 ,209 ,570
,326 ,343 ,296 ,409 ,273
N of Items 14
SET NAME Dataset3 WINDOW~FRONT. SET ACTIVATE Dataset2. SET CLOSE Datasetl. fILE.
P8 pg P10 P11 ,486 ,299 ,372 ,279 ,440 ,151 ,405 ,155
,406 ,099 ,077 ,025 ,027 ,204 ,073 ,350 ,552 ,307 ,611 ,412 ,260 -,074 ,049 -,328
1,000 ,424 ,175 ,152 ,424 1,000 ,032 , 131 ,175 ,032 1,000 ,516 ,152 ,131 ,516 1,000
,186 ,034 ,388 ,075 ,179 -,052 ,394 ,079 ,307 ,128 ,303 ,432 ,155 -,066 ,337' ,149
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Correlation Deleted ,671 ,689 ,540 ,699
,320 ,729 ,464 ,744 ,689 ,694
,556 ,750 ,629 ,697 ,336 ,729 ,660 ,693 ,624 ,718 ,340 ,716 ,313 ,725
,401 ,709 ,417 ,723
P12 P13 P15 P16 ,191 ,165 ,243 ,063 ,297 ,359 ,163 ,019
-,007 ,063 ,338 -,048 ,030 -,044 ,078 -,150 ,316 ,359 ,247 ,164 ,243 ,193 ,008 ,308 ,186 ,179 ,307 ,155 ,034 -,052 ,128 -,066 ,388 ,394 ,303 ,337 ,075 ,079 ,432 ,149
1,000 ,085 ,083 ,359 ,085 1,000 ,054 , 159 ,083 ,054 1,000 ,336 ,359 ,159 ,336 1,000
;ii Uji Validitas lndependensi Auditor
rrelations
:aset4 J
Correlations
Jn depend Jn depend Jn depend independ ensi1 ensi2 ensi3 ensi4
1dependensi1 Pearson Correlation 1 -,457"'; -,106 -,207 Sig. (2-tailed) ,001 ,453 '141 N 52 52 52 52
1dependensi2 Pearson Correlation -,457" 1 ,536" ,543' Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 N 52 52 52 52
1dependensi3 Pearson Correlation -,106 ,536*' ·1 ,731*
Sig. (2-tailed} ,453 ,000 ,000 N 52 52 52 52
1dependensi4 Pearson Correlation -,207 ,543" ,731* 1 Sig. (2-tailed) ,141 ,000 ,000 N 52 52 52 52
1dependensi5 Pearson Correlation -,271 ,406*' ,453' ,603" Sig. (2-tailed) ,052 ,003 ,001 ,000 N 52 52 52 . 52
otalindependensi Pearson Correlation -,210 ,745" ,851' ,895' Sig. (2-tailed) ,135 ,000 ,000 ,000 N 52 52 52 52
'*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
\ELATIONS IARIABLES=Independensi2 Independensi3 independensi4 Independensi5 1talindependensi 'RINT=TWOTAIL NOSIG IISSING=PAIRWISE .
lndepend Totalinde ensi5 pendensi
-,271 -,210
,052 '135 52 52
,406" ,745*' ,003 ,000
52 52 ,453*' ,851*
,001 ,000
52 52
,603' ,895*'
,000 ,000
52 52
1 ,733'
,000 52 52
,733" 1 ,000
52 52
>ii Uji Validitas Ulang lndependensi Auditor
rrelations
:aset4 J
Correlations
In depend lndepend independ lndepend ensi2 ensi3 ensi4 ensi5
1dependensi2 Pearson Correlation 1 ,536 ..... ,543- ,406"'
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 N 52 52 52 52
1dependensi3 Pearson Correlation ,536~ 1 ,731*' ,453* Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 N 52 52 52 52
1dependensi4 Pearson Correlation ,543*' ,731~ 1 ,603"'
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 52 52 52 52
1dependensi5 Pearson Correfatlon ,406tt ,453*~ ,603*' 1 Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,000 N 52 52 52 52
otalindependensi Pearson Correlation ,776- ,836- ,891- ,742' Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 N 52 52 52 52
**- Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
[ABILITY TARIABLES=Independensi2 Independensi3 independensi4 IndependensiS lCALE ( 'ALL VARIABLES' ) ALL/MODEL=ALPHA lTATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR lUMMARY=TOTAL .
>ii Uji Reliabilitas lndependensi Auditor
iability
:aset4 J
lie: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N ases Valid 52
Excluded" 0 Total 52
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 100,0
,0 100,0
Totalinde pendensi
,776tt
,000
52 ,836* ....
,000
52 ,891**
,000
52
,742*"'
,000
52 1
52
Reliability Statistics
Cronbach1s Alpha Based
on ~ronbach's Standardized
Alpha Items N of Items ,827 ,827 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N 1dependensi2 2,83 1,024 52 1dependensi3 2,52 ,918 52 1dependensi4 2,63 1,048 52 1dependensi5 3,25 ,860 52
Inter-Item Correlation Matrix
lndepend lndepend independ lndepend ensi2 ensi3 ensi4 ensi5
1dependensi2 1,000 ,536 ,543 ,406
1dependensi3 ,536 1,000 ,731 ,453 1dependensi4 ,543 ,731 1,000 ,603 1dependensi5 ,406 ,453 ,603 1,000
Item-Total Statistics
Seate Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
1dependensi2 8,40 5,893 ,581 1dependensi3 8,71 5,856 ,704 1dependensi4 8,60 5,069 ,775 1dependensi5 7,98 6,568 ,571
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 11,23 9,828 3,135 4
: OUTFILE='D:\VALIDITI\V INDEPENDENSI.sav' lMPRESSED. FILE. ~ET NAME Datasets WINDOW=FRONT. lELATIONS
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Correlation Deleted ,345 ,817
,561 ,760
,640 ,721
,373 ,817
'ARIABLES=EtikaAuditorl EtikaAuditor2 EtikaAuditor3 EtikaAuditor4 :ikaAuditor 'RIN'f=TWOTAIL NOSIG
:;ii Uji Validitas Etika Auditor
rrelations
:aSet5]
Correlations
EtlkaAudltor1 EtikaAudltor.2 E!lkaAudltor3 EtlkaAudl!or4 tikaAuditor1 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 52 tikaAuditor.2 Pearson Correlation '189
Slg. (2-tailed) ,180 N 52
tikaAuditor3 Pearson Correlation ,201 Sig. (2-tailed) ,152 N 52
tikaAuditor4 Pearson Correlation ,214 Sig. (2-talled) ,128 N 52
tikaAuditor Pearson Correlation ,498*' Sig. (2-tailed) ,000 N 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
\SET ACTIVATE Datasets. \SET CLOSE DataSet4. :ABILITY
,189 ,201
,180 ,152
52 52
1 ,493*
,000 52 52
,493*' 1 ,000
52 52
,596*' ,747* ,000 ,000
52 52
,789*' ,821*'
,000 ,000
52 52
'ARIABLES=EtikaAuditorl EtikaAuditor2 EtikaAuditor3 EtikaAuditor4 iCALE ( 'ALL VARIABLES ' ) ALL/MODEL=ALPHA iTATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR :UMMARY=TOTAL .
;ii Uji Reliabilitas Etika Auditor
iability
:aSetSJ
tie: ALL VARIABLES
,214
,128
52
,596*'
,000
52
,747*' ,000
52
1
52 ,867*
,000
52
EllkaAudltor ,498*
,000
52
,789*
,000
52
,821*' ,000
52
,867*
,000 52
1
52
Case Processing Summary
N :;as es Valid 52
Excluded• 0
Total 52
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100,0
,0
100,0
Alpha Items N of Items ,742 ,733 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation :tikaAuditor1 3,42 ,936 'tikaAuditor2 2,83 1,200 :tikaAuditor3 2,54 1,056 :tikaAuditor4 2,67 1,098
N 52
52
52
52
Inter-Item Correlation Matrix
EtikaAuditor1 EtikaAuditor2 EtikaAuditor3 :tikaAuditor1 1,000 ,189 ,201
:likaAuditor2 '189 1,000 ,493 likaAuditor3 ,201 ,493 1,000 .tikaAuditor4 ,214 ,596 ,747
Item-Total statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
tikaAuditor1 8,04 8,312 ,234 tikaAuditor2 8,63 5,766 ,563 tikaAuditor3 8,92 5,955 ,655
tikaAuditor4 8,79 5,503 ,726
Scale Statistics
Mean J Variance Std. Deviation N of Items 11,46 I 10,449 3,233 4
EtikaAuditor4 ,214
,596
,747
1,000
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Correlation Deleted ,055 ,821
,364 ,668
,562 ,613
,628 ,564
E OUTFILE='D:\VALIDITI\V ETIKA.sav' OMPRESSED.
FILE. ASET NAME Dataset6 WINDOW=FRONT. RELATIONS VARIABLES=KualitasAuditl KualitasA11dit2 KualitasAudit3 KualitasAudit4 ualitasAuditS KualitasAudit6 KualitasAudit? KualitasAudit PRINT=TWOTAIL NOSIG MISSING=PAIRWISE
sil Uji Validitas Kualitas Audit
rrelations
taset6]
Correlations
KuafitasAudit1 KualifasAudit2 KualifasAudif3 KualftasAudit4 KuafifasAudil5 KualltasAudif6 KualifasAudit7 1alitasAudi!1 Pearson Correlatim 1
Sig. (2-tailed)
N 52 1alilasAudil2 Pearson Correlalior ,585""'
Sig. {2-tailed} .ooo N 52
1alilasAudil3 Pearson Correlation ,757" Sig. (2-tailed) ,000 N 52
ralitasAudit4 Pearson Corrclalim ,633•
Sig. (2-tailed) ,000 N 52
1alilasAudilS Pearson Correlalio11 ,539*'
Sig. (2-1ailed) ,000 N 52
1alilasAudit6 Pearson Correlatlo1 267 Sig. (2-lailed) ,055
N 52 1alilasAudil7 Pearson Correlatio11 -,086
Sig. (2-tailcd) ,543 N 52
1alilasAudit Pearson Conclatio11 ,815*
Sig. (2-tailed) .ooo N 52
..... Correfation is significant al the 0.01 fever (2-lailed),
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-lailed),
ASET ACTIVATE DataSet6. ASET CLOSE Datasets. RELATIONS
,585* .757'" ,000 ,000
52 52 1 .439'
,001
52 52 ,439~ 1
,001
52 52 ,.312~ ,788~
.025 ,000
52 52 ,428 .. ,726"'
,002 ,000 52 52
,4n .. ,188 ,000 .183
52 52 .175 -,071 214 ,615
52 52
,697" .ss2· ,000 .ooo
52 52
.633' .539· .267
.ooo .ooo .055 52 52 52
,312" ,428* .477' ,025 .002 .ooo
52 52 52 ,788* ,726"' .188 ,000 ,000 .183
52 52 52 1 .505· .224
.ooo ,110 52 52 52
.505*' 1 .238
.ooo ,089
52 52 52
,224 .238 1 ,110 .089
52 52 52 -.054 ,205 .201· ,706 ,145 ,027
52 52 52 ,765~ ,768~ ,530·
.ooo ,000 ,000
52 52 52
VARIABLES=KualitasAuditl KualitasAudit2 KualitasAudit3 KualitasAudit4 ualitasAudit5 KualitasAudit6 KualitasAudit PRINT=TWOTAIL NOSIG MISSING=PAIRWISE .
-,086 ,543
52 ,175 ,214
52 -.071
,615 52
-,054
,706
52 .205 ,145
52 ,307" ,027
52 1
52 .263 ,059
52
KualifasAudit ,815*
,000 52
,697' ,DDO
52 ,852*
,ODO 52
,765*
.ooo 52
,768* ,000
52 ,530" .ooo
52 ,263 ,059
52 1
52
sil Uji Validitas Ulang Kualitas Audit
,rrelations
taset6]
Correlations
KualitasAudit1 KualitasAudit2 Kua1"asAudn3 Kua1"asAudn4 KualilasAudil5 KualitasAudit6 JalitasAudit1 Pearson Correlatior 1
Sig. (2-lailed)
N 52 'JalitasAudit2 Pearson Correlatior ,585'
Sig. (2-tailed) .ooo N 52
ualitasAudit3 Pearson Correlatior ,757* Sig. (2-tailed) .ooo N 52
JalitasAudit4 Pearson Correlation 633' Sig. (2-lailed) .ooo N 52
JalltasAudit5 Pearson Correlatior 539• Sig. (2-tailed) .ooo N 52
JalitasAudit6 Pearson Correlation ,257 Sig. (2-!ailed) ,055 N 52
JalitasAudit Pearson Correlatior ,860' Sig. (2-tailed) .ooo N 52
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
•.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
IABILITY
,585* ,000
52
1
52
,439' ,DOI
52
,312"
,025
52
,428' ,002
52
.477' ,ODO
52
,685' ,000
52
.757 ,633' ,539' ,000 ,000 ,000
52 52 52
439• ,312* ,428* ,001 ,025 ,002
52 52 52
1 ,788* ,726*
.ooo ,000
52 52 52
,788* 1 .sos· ,000 ,000
52 52 52
,726' ,sos· 1 ,000 ,000
52 52 52 ,188 ,224 ,238
,183 ,110 ,089 52 52 52
,895' ,801' ,7f/3* ,ODO .ooo ,000
52 52 52
VARIABLES=KualitasAuditl KualitasAuditZ KualitasAudit3 KualitasAudit4 ualitasAudit5 KualitasAudit6 SCALE ( 'ALL VARIABLES ' ) ALL/MODEL=ALPHA STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE CORR SUMMARY=TOTAL .
;2.67
,05S
52
,477* ,000
52
,188 ,183
52
,224 ,110
52
,238 ,089
52
1
52
,486'
.ooo 52
Kua!itasAudit ,860* ,000
52
,685*
.ooo 52
,895'
,ODO
52
,801* ,DOD
52
,753*
.ooo 52
,486* ,ODO
52
1
52
sil Uji Reliabilitas Kualitas Audit
liability
taset6J
ale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N ~as es Valid 52
Excludeda D
Total 52
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100,0
,D
100,D
Alpha Items N of Items ,847 ,844 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation (ualitasAudit1 3,37 1,048 CualitasAudit2 3,62 ,745 (ualitasAudit3 3,96 1,154
(ualitasAudtt4 3,69 1,001 (ualitasAudit5 4,25 ,738 (ua/itasAudit6 3,31 ,781
N 52
52 52
52
52
52
Inter-Item Correlation Matrix
KualitasAudit1 KualitasAudit2 KualitasAudit3 (ualitasAudit1 1,000 ,585 ,757 (ualitasAudit2 ,585 1,000 ,439 CualitasAudit3 ,757 ,439 1,000 CualitasAudit4 ,633 ,312 ,788 (ualitasAudit5 ,539 ,428 .726 (ualitasAudit6 ,267 ,477 ,188
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
:ualitasAudit1 18,83 11,048 ,767 :ualitasAudit2 18,58 13,778 ,571 :ualitasAudit3 18,23 10, 181 ,812 .ualitasAudit4 18,50 11,784 ,685 :ualitasAudit5 17,94 13,389 ,659 :ualitasAudit6 18,88 14,928 ,324
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 22,19 17,492 4,182 6
~ OUTFILE~'D:\VALIDITI\V KUALITAS.sav' lMPRESSED.
KuafitasAudit4 KualitasAudit5 ,633 ,539
,312 ,428 ,788 ,726
1,000 ,505
,505 1,000 ,224 ,238
Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Correlation Deleted ,662 ,793
,479 ,834
,820 ,782
,648 ,811 ,561 ,821
,260 ,871
KualitasAudit6 ,267
,477 ,188
,224
,238 1,000
REGRESSION /MISSING LISTWISE /OT.l'\.TIOTICO COEJ!'l:' OUTO ncov 1' l'\!10V1"\. COLLil'I TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Kualitas Audit /METHOD=ENTER Profe~ionalisme Independensi Etika Auditor /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED ) /RESIDUALS HIST(ZRESID) NORM(ZRESID)
Hasil Uji Asumsi Klasik
[DataSetl) D:\relia\data seluruh.sav
Variables Entered/Removed>
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Etika_
Auditor, Profesiona
Enter lisme, lnd~pende nsi
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Model Summar?
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 ,670• ,449 ,415 3,200
a. Predictors: (Constant), Etika_Auditor, Profesionalisme, lndependensi
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
ANOV~
Sum of Model Souares df Mean Square 1 Regression 400,496 3 133,499
Residual 491,581 48 10,241 Total 892,077 51
F 13,035
a. Predictors: (Constant), Etika_Auditor, Profesionalisme, lndependensi
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
SiQ. ,ooo•
Coefficienl!
Unotondordizod Qi:andordhr:od-
Coefficients Coefficients Collinearit Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) -3,385 5,887 -,575 ,568
Profesionalism< ,304 ,107 ,313 2,845 ,007 ,947 1,056 lndependensi ,193 ,194 ,145 ,993 ,326 ,542 1,844 Etika_Auditor ,560 ,185 ,433 3,027 ,004 ,561 1,783
a. Dependent Variable: Kualilas_Audil
Coefficient Correlations>
Profesion Model Etika Auditor afisme lndependensi 1 Correlations Etika_Auditor 1,000 ,014 -,654
Profesionalisme ,014 1,000 -, 183 lndependensi -,654 -, 183 1,000
Covariances Etika_Auditor ,034 ,000 -,023 Profesionalisme ,000 ,011 -,004 lndependensi -,023 -,004 ,038
a. Dependent Variable: Kuali!as_Audit
Collinearity Diagnosti&..
Variance Pronortions
Condition Profesion Model Dimension Eii:ienvalue Index (Constant) alisme lndependensi Etika Auditor 1 1 3,914 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,058 8,181 ,02 ,02 ,15 ,19 3 ,024 12,721 ,00 ,00 ,83 ,80 4 ,003 37,019 ,97 ,98 ,02 ,01
a. Dependent Variable: Kualitas _Audit
Residuals Statistic$'
Minimum Mo)(imum Moan
Predicted Value 17,17 29,27 Std. Predicted Value -1,793 2,525 Standard Error of
,458 2,173 Predicted Value
Adjusted Predicted Value 14,02 29,52 Residual -6,296 7,532 Std. Residual -1,967 2,354 Stud. Residual -2,109 3,206 Deleted Residual -7,232 13,978 Stud. Deleted Residual -2,190 3,579 Mahal. Distance ,062 22,536 Cook's Distance ,000 2,199 Centered Leverage Value ,001 ,442
a. Dependent Variable: Kualitas_Audit
IZ
10
» a
" c .. ! 6
IL
4
2
0 ·2
Histogram
Dependent Variable: Kualltas_Audlt
-f {) 1 2
Regression Standardized Residual
22,19 ,000
,835
22,11
,000
,000 ,010
,085 ,014
2,942
,062
,058
Std. Ooviation M
2,802 52 1,000 52
,304 52
2,991 52
3,105 52
,970 52
1,052 52
3,732 52 1,090 52 3,495 52
,304 52
,069 52
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kualitas_Audit
0.0 0.2 0.4 0.6 0.6 1.0
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: Kualitas_Audlt
4-
7i
" 0
"O -;;;
" °' 2- 0
al "' ~ " "O ::J o-Ii) c 0
-;;;
0 0 0 0
0 0
Oo 0 0 0 0
"'o 0 0 0 0 0
0 oo 0 <© GD
Oo 0 co 0 0 0 0
0
0 0
"' e g>-2·
0
""" 0 0
°' -2 -1 0 2 3
Regression Standardized Predicted Value
Uji t variabel profesionalisme auditor
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Profeslona
Enter a lisme
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kua/itas_Audlt
Model Summary
Adjusted Std. Error of Model R R Souare R Souare the Estimate 1 ,408" ,167 ,150 3,856
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme
ANOV*
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Re9ression 148,666 1 148,666 9,999 ,003•
Residual 743,411 50 14,868 Total 892,077 51
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Coefficients'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) ,049 7,023 ,007 ,995
Profesionalisme ,396 ,125 ,408 3,162 ,003
a. Dependent Variable: Kualitas_Audlt
Uji t variabel independensi anditor
Variables Entered/Removecl'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 lnd~pende
Enter ns1
a. Alf requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kualitas _Audit
Model Summary
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 ,504• ,254 ,239 3,649
a. Predictors: (Constant), lndependensi
ANOVN
Sum of Model Squares df Mean Square 1 Regression 226,167 1 226,167
Residual 665,910 50 13,318 Total 892,077 51
a. Predictors: (Constant), lndependensi
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Coefficient$'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B std. Error Beta 1 (Constant) 14,648 1,899
lndependensi ,672 ,163 ,504
a. Dependent Variable: Kualitas _Audit
COMPUTE Moderatl = Profesionalisme * Etika Auditor EXECUTE . REGRESSION
/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Kualitas Audit
F Sig. 16,982 ,ooo•
t Siq. 7,712 ,000
4,121 ,000
REGRESSION /MISSING LISTWISE /OTJ"i.TIOTICD COI!IJ!'F OUTO I\ 1'\l'f'CIVI"i.
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Etika Auditor /METHOD=ENTER Profesionalisme /SAVE RESID .
Hasil Uji Residual Profesionalisme Dan Etika Auditor
Regression
[DataSet2]
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Profe~iona
Enter lisme
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
Model Summarf
Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1 ,143" ,020 ,001 3,231
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
ANOV/{>
Sum of Model Souares di Mean Square F 1 Regression 10,833 1 10,833 1,037
Residual 522,090 50 10,442 Total 532,923 51
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
Sig. ,313°
Coefficien!S'
Unc;»andordinod Qtondo.n:::li=d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,484 5,886
Profesionalisme ,107 ,105 ,143
a. Dependent Variable: Etika_Auditor
Residuals Statistic$'
Minimum Maximum Mean Std. Deviation Predicted Value 10,61 12,54 Residual -8,002 4,960 Std. Predicted Value -1,841 2,332 Std. Residual -2,476 1,535
a. Dependent Variable: Etika_Auditor
COMPUTE Pro Eta ABS(RES_l) EXECUTE . REGRESSION
/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Pro Eta /METHOD=ENTER Kualitas Audit /SAVE RESID
Regression
[DataSet2]
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Kual~as_
Enter Audit
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Pro_Eta
11,46 ,461 ,000 3,200
,ODO 1,000 ,ODO ,990
t Sig. ,932 ,356
1,019 ,313
N 52 52
52 52
Model SummarY'
AtljUt;tt!tl Ottl. Etttit t1f
Model R R Square R Square the Estimate 1 ,433a ,187 '171 1,82809
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Audit
b. Dependent Variable: Pro_Eta
ANOV*
Sum of Model Squares df Mean Square F 1 Regression 38,495 1 38,495 11,519
Residual 167,096 50 3,342 Total 205,591 51
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Audit
b. Dependent Variable: Pro_Eta
Coefficient$'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 7,077 1,382 5,122
Kualitas _Audit -,208 ,061 -,433 -3,394
a. Dependent Variable: Pro_Eta
Residuals Statistic$'
Minimum Maximum Mean Std. Deviation Predicted Value 1,2607 4,5843 Residual -2,25304 6,74131 Std. Predicted Value -1,389 2,437 Std. Residual -1,232 3,688
a. Dependent Variable: Pro_Eta
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Etika_Auditor /METHOD=ENTER Independensi /SAVE RESID .
2,4671 ,86879
,00000 1,81008
,000 1,000
,000 ,990
Sig. ,001•
Sia. ,000 ,001
N 52 52
52 52
Hasil Uji Residual lndependensi Dan Etika Auditor
Regression
[DataSet2]
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 lnd~pende
Enter ns1
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
Model SummarY'
Adjusted Std. Error of Model R R Souare R Souare the Estimate 1 ,6633 ,439 ,428 2,445
a. Predictors: (Constant), lndependensi
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
ANOVd'
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 233,984 1 233,984 39,136 ,ooo•
Residual 298,939 50 5,979 Total 532,923 51
a. Predictors: (Constant), lndependensi
b. Dependent Variable: Etika_Auditor
CoefficientS'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 3,788 1,273 2,977 ,004
lndependensl ,683 ,109 ,663 6,256 ,000
a. Dependent Variable: Etika_Auditor
Residuals Statistic$'
Minimum Mcootimum
Predicted Value 7,89 15,40 Residual -10,720 2,963 Std_ Predicted Value -1,669 1,840 Std. Residual -4,384 1,212
a. Dependent Variable: Etika_Auditor
COMPUTE Ind Eta= ABS(RES_3) EXECUTE . REGRESSION
/MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORI GIN /DEPENDENT Ind Eta /METHOD=ENTER Kualitas Audit /SAVE RESID
Regression
[DataSet2]
Variables Entered/Removed>
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Kual~as_ Enter
Audit
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: lnd_Eta
Model SummarY'
Adjusted Model R R !'\nuare R Rnuare 1 ,004• ,000 -,020
a_ Predictors: (Constant). Kualitas_Audit
b. Dependent Variable: lnd_Eta
Moan
11,46 ,000 ,000
,ODO
Std. Error of the Estimate
1,69987
Qt.d. Dowiotion M
2,142 52 2,421 52 1,000 52
,990 52
ANOVN'
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,002 1 ,002 ,001 ,980•
Residual 144,479 50 2,890 Total 144,480 51
a. Predictors: (Constant), Kuamas_Audit
b. Dependent Variable: Ind_ Eta
Coefficients"
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 1,755 1,285 1,366 ,178
Kualitas_Audit -,001 ,057 -,004 -,025 ,980
a. Dependent Variable: lnd_Eta
Residuals Statistics>
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 1,7153 1,7379 1,7235 ,00592 52 Residual -1,71227 9,00482 ,00000 1,68313 52 Std. Predicted Value -1,389 2,437 ,000 1,000 52 Std. Residual -1,007 5,297 ,ODO ,990 52
a. Dependent Variable: lnd_Eta
SAVE OUTFILE='D:\Total\data interaksi.sav' /COMPRESSED.
r--
1 PE~PUSTAKAAN UTAMA
UIN SVAHiD JAKARTA '--.=,.::,,;__---·