UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi...

71
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi Asam Amino Gelatin Sapi dan Gelatin Babi Pada Marshmallow Menggunakan Teknik Kombinasi HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dan PCA (Principal Component Analysis) SKRIPSI HESTY PRISKA APRINA NIM : 108102000009 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA DESEMBER 2012

Transcript of UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi...

Page 1: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Analisis Komposisi Asam Amino Gelatin Sapi dan Gelatin Babi Pada

Marshmallow Menggunakan Teknik Kombinasi HPLC

(High Performance Liquid Chromatography) dan PCA

(Principal Component Analysis)

SKRIPSI

HESTY PRISKA APRINA

NIM : 108102000009

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

DESEMBER 2012

Page 2: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Analisis Komposisi Asam Amino Gelatin Sapi dan Gelatin Babi Pada

Marshmallow Menggunakan Teknik Kombinasi HPLC

(High Performance Liquid Chromatography) dan PCA

(Principal Component Analysis)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

HESTY PRISKA APRINA

NIM : 108102000009

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

DESEMBER 2012

Page 3: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Hesty Priska Aprina

NIM : 108102000009

Tanda Tangan :

Tanggal : 28 Desember 2012

Page 4: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product
Page 5: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product
Page 6: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

ABSTRAK

Nama : Hesty Priska Aprina

Program Studi : Farmasi

Judul :Analisis komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin

babi pada marshmallow menggunakan teknik kombinasi

HPLC dan PCA

Gelatin sering digunakan secara luas dalam industri farmasi dan industri

makanan. Dalam industri makanan, gelatin dapat digunakan dalam produk

marshmallow yang berfungsi sebagai pembentuk gel dan penstabil.

Mengkonsumsi produk yang berasal dari derivat babi tidak diperbolehkan bagi

umat muslim. Untuk mengetahui perbedaan profil asam amino gelatin sapi dan

gelatin babi pada marshmallow digunakan HPLC (High Performance Liquid

Chromatography). Teknik ini cepat dan dapat dipercaya untuk menganalisis

asam amino pada gelatin dengan menggunakan detektor fluoresen. Sampel

disiapkan dengan menghidrolisis marshmallow dengan HCl dan dilakukan

derivatisasi dengan Aminokuinolil-N-hidroksisuksini-midil karbamat (AQC).

Asam amino glisin, prolin dan arginin pada gelatin babi memiliki kadar yang

lebih tinggi daripada gelatin sapi. Teknik yang digunakan untuk mendeteksi

dan mengklasifikasikan antara produk marshmallow yang berasal dari gelatin

sapi dan gelatin babi adalah dengan menggunakan analisis komponen utama

(PCA) berdasarkan profil asam amino gelatin. Berdasarkan analisis komponen

utama didapatkan bahwa teknik ini mampu membedakan komposisi asam

amino gelatin babi dan gelatin sapi dalam marshmallow yang dibuat dari

gelatin standar dan sampel uji.

Kata kunci : gelatin sapi, gelatin babi, AQC, asam amino, analisis komponen

utama (PCA)

Page 7: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

ABSTRACT

Nama : Hesty Priska Aprina

Program Studi : Farmasi

Judul : Analysis of Amino Acid Composition of Bovine Gelatin

and Porcine Gelatin in Marshmallow Using a

Combination of HPLC and PCA technique

Gelatin is widely used in the pharmaceutical industry and food industry. In

food industry, gelatin can be used in a marshmallow product that serves as a

gelling agent and stabilizer. Consume products derived from porcine

derivatives prohibited for Muslims. To determine differences in the amino

acid profile of bovine gelatin and porcine gelatin in marshmallows used High

Performance Liquid Chromatography. This technique is fast and reliable for

analysis of amino acids in gelatin using a fluorescent detector. Samples

prepared to hydrolyze marshmallow with HCl and derivatization with

Aminokuinolil- N- hidroksisuksini- midil carbamate (AQC). The amino acid

glycine, proline and arginine in porcine gelatin had higher than bovine

gelatin. The technique used to detect and classify between marshmallow

products derived from bovine gelatin and porcine gelatin is to use principal

component analysis (PCA) based on the amino acid profile of gelatin. Based

on principal component analysis found that this technique was able to

distinguish the amino acid composition of porcine gelatin and bovine gelatin

in marshmallows are made from gelatin standards and test samples.

Keywords: bovine gelatin, porcine gelatin, AQC, amino acids, principal

component analysis (PCA)

Page 8: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan

skripsi ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi

saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. (hc) dr. M.K Tadjudin Sp.And, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak.Drs.Umar Mansur selaku Ketua Jurusan Program Studi Farmasi

3. Ibu Zilhadia, M.Si, Apt selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan selama penulisan skripsi ini.

4. Ibu Nurmeilis, M.Si, Apt, selaku pembimbing II yang telah memberikan

masukan dan kemudahan selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Eka Putri, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan kepada saya selama masa

perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan hingga

penulis dapat menyelesaikan studi di jurusan Farmasi FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 9: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

7. Teman teman zulfa, mega A, megawati, eva, inda dan nana yang telah

membantu selama penelitian.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna.

Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi

mahasiswa farmasi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pengetahuan.

Jakarta, November 2012

Penulis

Page 10: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hesty Priska Aprina

NIM : 108102000009

Program studi : Farmasi

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Jenis karya : Skripsi

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi / karya ilmiah

saya, dengan judul :

ANALISIS KOMPOSISI ASAM AMINO GELATIN SAPI DAN GELATIN

BABI PADA MARSHMALLOW MENGGUNAKAN TEKNIK KOMBINASI

HPLC DAN PCA

Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 28 Desember 2012

Yang menyatakan,

(Hesty Priska Aprina)

Page 11: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL...............................................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................... .........................iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... ........................v

ABSTRAK .................................................................................. ..........................vi

ABSTRACT ............................................................................... ..........................vii

KATA PENGANTAR .............................................................. ..........................viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..... .................x

DAFTAR ISI .................................................................................... .....................xi

DAFTAR TABEL ......................................................................... ......................xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................. .........................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ ..........................xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ .....................1

1.1 Latar Belakang .......................................................... ........................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................ .................3

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... .....................3

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... .....................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................. .....................4

2.1 Gelatin ...................................................................... ........................4

2.1.1 Pengertian Gelatin ....................................... ......................4

2.1.2 Tipe Gelatin .................................................. ....................6

2.1.3 Komposisi gelatin ............................................. .................6

2.2 Protein .............................................................................. .................7

2.3 Kolagen .......................................................................... ...................8

2.4 Marshmallow .................................................................... ................8

2.5 Asam Amino .................................................................... .................9

2.5.1 Pembagian asam amino .................................. .................10

2.5.2Analisis Asam Amino ...................................... .................11

2.6 Analisis asam amino dengan HPLC .............................. .................12

2.6.1 HPLC .............................................................. .................13

Halaman

Page 12: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

2.6.2 Analisis komponen utama (PCA) .................. .................16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ .................17

3.1 Lokasi dan waktu penelitian .................................... .......................17

3.2 Alat dan Bahan ....................................................... ........................17

3.2.1 Alat .................................................................... ....................17

3.2.2 Bahan ..................................................... ................................17

3.3 Prosedur kerja ................................................. ................................18

3.3.1 Pengumpulan produk marshmallow uji coba . .................18

3.3.2 Pembuatan marshmallow .......................... .......................18

3.3.3 Ekstraksi asam amino ............................... .......................18

3.4 Analisis data ............................................................ .......................19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... .................20

4.1 Penyiapan sampel .................................................... .......................20

4.1.1 Hidrolisis gelatin....................................... .......................20

4.1.2 Derivatisasi asam amino ........................... .......................21

4.2 Analisis asam amino ................................................ .......................23

4.3 Analisis AA dalam gelatin dan dalam marshmalow .......................27

4.4 Analisis PCA dari gelatin dan sampel marshmallow ......................28

4.5 Analisis sampel marshmallow uji coba ................... .......................35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................... .......................37

5.1 Kesimpulan .............................................................. .......................37

5.1 Saran ........................................................................ .......................37

DAFTAR REFERENSI .................................................... .......................38

Page 13: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

DAFTAR TABEL

Tabel . ........................................................................................................ Halaman

2.1. Komposisi asam amino gelatin kulit sapi dan kulit babi ................................. . 5

2.2. Daftar rantai samping asam amino ................................................................... . 9

4.1. Hasil analisis asam amino gelatin dan marshmallow ....................................... . 27

Page 14: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur asam amino dalam bentuk ion Zwitter ..................................... . 10

Gambar 2 Diagram alat dan komponen KCKT....................................................... . 15

Gambar 3 Reaksi derivatisasi asam amino oleh AQC ............................................ . 22

Gambar 4 Profil standar asam amino ...................................................................... . 23

Gambar 5 Profil asam amino standar gelatin sapi ................................................... . 24

Gambar 6 Profil asam amino standar gelatin babi .................................................. . 24

Gambar 7 Profil asam amino marshmallow sapi .................................................... . 25

Gambar 8 Profil asam amino marshmallow babi .................................................... . 25

Gambar 9 Profil asam amino sampel uji 1 .............................................................. . 26

Gambar 10 Profil asam amino sampel uji 2 ............................................................ . 26

Gambar 11 Worksheet PCA .................................................................................... . 29

Gambar 12 Window session hasil proses PCA ....................................................... . 30

Gambar 13 Scree plot PCA ..................................................................................... . 31

Gambar 14 Score plot PCA ..................................................................................... . 31

Gambar 15 Kurva biplot.......................................................................................... . 33

Gambar 16 Kurva loading plot ................................................................................ . 35

Gambar 17 Score plot PCA ..................................................................................... . 37

Page 15: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

DAFTAR ISTILAH

PCA : Principal Component Analysis

AQC : Aminokuinolil-N-Hidroksisuksini-midilkarbamat

AABA : α Aminobutyric Acid

BSG : Bovine Skin Gelatin

PSG : Porcine Skin Gelatin

HPLC : High Performance Liquid Chromatography

FTIR : Fourier Transform Infra Red

ELISA : Enzyme Linked Immunosorbent assay

Page 16: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia

(Fadzlillah et al., 2011). Islam sebagai agama yang syamil sangat

memperhatikan faktor makanan. Hal ini tertulis didalam alqur’an surat Al-

Baqarah:168 yang memerintahkan manusia untuk memakan makanan yang

halal dan toyib, karena itu sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk

mengkonsumsi dan menggunakan produk yang halal (Mursydi, 2012).

Nemati et al (2004) telah berhasil melakukan pembedaan gelatin babi

dan gelatin sapi dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi dengan

detektor fluorosens, dan dikombinasikan dengan teknik kemometrik analisis

komponen utama. Principal component analysis (PCA) adalah teknik proyeksi

data yang sangat membantu dalam klasifikasi suatu objek (Miller and Miller,

2005).

Berdasarkan studi literatur, belum pernah dilaporkan penelitian

mengenai analisis perbedaan gelatin sapi dan gelatin babi dalam marshmallow

berdasarkan komposisi asam amino. Pada penelitian ini analisis asam amino

gelatin sapi dan babi dalam marshmallow dilakukan menggunakan HPLC

dengan detektor fluorosens, lalu profil asam amino yang diperoleh dianalisis

dengan PCA.

Derivat babi adalah salah satu alternatif yang sering digunakan dalam

produk makanan, sehingga menjadikan produk makanan menjadi tidak halal

jika dikonsumsi oleh umat muslim. Hal ini dikarenakan derivat babi memiliki

harga yang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan sumber halal yang

berasal dari sapi dan domba (Rohman, 2012). Diantara sekian banyak produk

yang beredar yang rentan akan kehalalannya adalah produk berbasis gelatin.

Gelatin adalah struktur ireversibel dari protein yang berasal dari kolagen dari

tulang, kulit dan jaringan ikat hewan seperti babi, sapi, domba, unggas dan

ikan.

Page 17: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Sumber produksi gelatin dunia adalah 46 % berasal dari kulit babi,

29.4 % kulit sapi, 23.1 % berasal dari tulang dan 1.5 % berasal dari sumber

lain (Karim and Rajeev, 2009). Pada tahun 2011 produksi gelatin dunia

mencapai 300.000 ton dan diperkirakan akan meningkat hingga 360.000 ton

pada tahun 2015 (Yetim, 2011). Berdasarkan data ini dapat dilihat bahwa

penggunaan bagian tubuh babi sebagai sumber gelatin merupakan hal yang

harus diwaspadai.

Gelatin banyak digunakan karena gelatin memiliki karakteristik yang

unik. Dalam industri makanan gelatin digunakan untuk pembuatan es krim,

yogurt, keju, jelly, coklat, kue, permen, mentega, produk daging, makanan

hewan dan marshmallow (Sahilah et al., 2012). Pada penelitian ini akan

dilakukan analisis komposisi asam amino pada marshmallow. Marshmallow

merupakan makanan ringan sejenis permen yang mempunyai tekstur yang

begitu lembut seperti busa, ringan, kenyal dan memiliki rasa yang manis dan

aroma tertentu. Marshmallow ini sangat banyak dijual dipasaran dengan

bentuk dan warna yang beraneka ragam (Sartika, 2009). Umumnya

marshmallow merupakan produk yang sangat disukai anak anak dan remaja

(Trilaksani, 2009).

Menurut Nhari et al (2012) untuk menganalisis perbedaan gelatin babi

dan gelatin sapi pada produk makanan dapat dilakukan dengan menggunakan

FTIR (Fourier Transform Infra Red), ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent

assay) dan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Sedangkan

menurut penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2012) metode analisis yang

lebih akurat untuk mendeteksi kehalalan pada makanan adalah dengan

menggunakan FTIR dan HPLC. Pada penelitian ini analisa dilakukan dengan

menggunakan HPLC.

HPLC merupakan instrumen yang banyak digunakan untuk

menganalisis asam amino dan ditunjang dengan peralatan yang baik dan

modern, menggunakan kolom yang sangat efisien dan dibawah tekanan yang

besar, sehingga analisis asam amino dapat dilakukan dalam waktu yang

singkat dan memberikan hasil yang tepat dan teliti (Rediatning et al., 1987).

Page 18: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

1.1 Rumusan Masalah

Bagaimanakah perbedaan komposisi asam amino gelatin sapi dan

gelatin babi dalam marshmallow menggunakan High Performance Liquid

Chromatography (HPLC) yang dikombinasikan dengan teknik principal

component analysis (PCA) ?

1.2 Tujuan Penelitian.

Mengetahui perbedaan profil asam amino gelatin sapi dan gelatin babi

pada marshmallow.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang

komposisi asam amino gelatin sapi dan gelatin babi pada produk

marshmallow.

Page 19: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gelatin

2.1.1 Pengertian gelatin

Gelatin adalah protein yang berasal dari hidrolisis kolagen yang

berasal dari jaringan ikat dan tulang vertebrata. Karena bentuknya seperti gel

dan dapat digunakan sebagai stabilizer, gelatin umumnya digunakan sebagai

bahan pengikat dalam berbagai macam produk makanan seperti marshmallow,

permen dan daging. Dalam industri farmasi, gelatin digunakan untuk membuat

kapsul keras, kapsul lunak, tablet, granulasi, suplemen makanan dan lapisan

pelindung untuk obat-obatan (Cai hui et al., 2011).

Istilah gelatin mulai populer sekitar tahun 1700 dan berasal dari bahasa

latin ‘gelatus’ yang berarti kuat atau kokoh. Secara fisik gelatin berbentuk

padat, kering, tidak berasa dan transparan. Ada tiga sifat yang paling menonjol

pada gelatin yaitu: kemampuan untuk membentuk gel, kekenyalan dan

kekuatan lapisan tinggi. Gelatin merupakan polimer tinggi alami yang

memiliki berat molekular dari 20.000 sampai 70.000. Gelatin ini dipersiapkan

dari bahan yang mengandung kolagen termasuk kulit, tulang dan tendon

dengan pemecahan hidrolisis melalui pendidihan dengan air atau dengan

menggunakan uap panas yang tinggi. (Perwitasari, 2008).

Gelatin ini praktis tidak berbau, tidak larut dalam aseton, kloroform,

etanol (95%), eter, dan metanol. Sifatnya yang larut dalam gliserin, asam, dan

basa. Walaupun di dalam asam kuat atau basa kuat dapat menyebabkan

pengendapan. Gelatin tidak larut dalam air dingin, tetapi hanya akan

mengembang. Perendaman dalam air dingin menjadikan gelatin lunak dan

berangsur-angsur menyerap air 5 sampai 10 kali bobot air. Gelatin larut dalam

air panas. Setelah pendinginan sampai 35-40° C, gelatin akan membentuk

gel. Pada suhu 40°C akan berbentuk sol (Singh et al., 2002).

Dalam industri makanan, gelatin merupakan suatu polimer yang larut

air sehingga digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan elastisitas,

konsistensi dan stabilitas suatu produk makanan (Tavakolivour, 2011). Gelatin

terutama mengandung asam amino glisin sebesar 33% , prolin 22% dan

Page 20: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

hidroksiprolin 22 %. Gelatin komersial terdiri dari 84–90% protein, 8-12% air

dan 2-4 % adalah garam mineral. Mayoritas bahan baku untuk pembuatan

gelatin berasal dari kulit babi, walaupun gelatin juga bisa dihasilkan dari kulit

dan tulang domba. Semua bahan yang digunakan dalam produksi gelatin

berasal dari rumah pemotongan hewan. Gelatin berasal dari kolagen yang

telah dihidrolisis ( Wolinsky, 2004 ).

Tabel 2.1 Komposisi asam amino gelatin kulit sapi dan kuilt babi

(Nhari et al, 2011).

Komposisi asam amino mempengaruhi sifat fisika dan kimia gelatin.

Analisis asam amino gelatin menunjukkan bahwa struktur molekul gelatin

memiliki perbedaan yang terlihat pada kandungan asam amino

Asam amino BSG (residu per

1000 total residu

asam amino )

PSG (residu per

1000 total residu

asam amino )

Non polar hidrofobik

Alanin

Valin

Leusin

Isoleusin

Fenilalanin

Metionin

Prolin

Total

33

10

12

7

10

4

63

139

80

26

29

12

27

10

151

335

Polar tidak bermuatan

Glisin

Serin

Threonin

Tirosin

Total

108

15

10

2

135

239

35

26

7

307

Asam polar

Asam aspartat

Asam glutamat

Total

17

34

51

41

83

124

Basa polar

Lisin

Arginin

Histidin

Total

11

47

Tidak terdeteksi

58

27

111

Tidakterdeteksi

138

Page 21: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

(Nhari et al., 2011). Gelatin memiliki kadar asam amino yang rendah pada

metionin, sistein dan tirosin. Hal ini disebabkan karena ketiga asam amino ini

mengalami kerusakan karena hidrolisis pada proses pembuatan gelatin

(Hafidz et al., 2011). Perbedaan komposisi asam amino pada gelatin kulit sapi

dan kulit babi ditunjukkan oleh tabel 1.

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa komposisi asam amino dinyatakan

sebagai residu per 1000 residu asam amino. Bovine skin gelatin (BSG) dan

Porcine skin gelatin (PSG) keduanya memiliki kandungan glisin, prolin dan

arginin dalam jumlah yang tinggi. PSG mengandung jumlah asam amino

glisin, prolin dan arginin yang lebih tinggi dibandingkan dengan BSG. Kedua

gelatin memiliki jumlah tirosin yang rendah dan histidin tidak terdeteksi pada

keduanya (Nhari et al., 2011).

2.1.2 Tipe gelatin

Gelatin dapat diklasifikasikan berdasarkan proses perendamannya

yakni gelatin tipe A dan tipe B. Gelatin tipe A (asam) adalah gelatin yang

biasanya secara khusus diproduksi dari kulit babi dan proses perendamannya

menggunakan larutan asam. Gelatin yang diperoleh setelah melalui proses

asam akan mempunyai titik isoeletrik antara pH 6 dan 9.

Gelatin tipe B merupakan gelatin yang diproduksi dari kulit sapi,

kambing dan kerbau atau dari tulang binatang binatang yang sudah

dihilangkan mineralnya (demineralised bones). Gelatin tipe B ini mempunyai

titik isoelektrik antara pH 4,7 hingga 5 (Jaswir, 2007).

2.1.3 Komposisi Gelatin

Gelatin sangat kaya dengan asam amino glisin (Gly) (hampir sepertiga

dari total asam amino), prolin (Pro) dan 4-hidroksiprolin (4Hyd). Struktur

gelatin yang umum adalah:-Ala-Gly-Pro-Arg-Gly-Glu-4Hyd-Gly-Pro-.

Kandungan 4Hyd berpengaruh terhadap kekuatan gel gelatin, makin tinggi

asam amino ini, kekuatan gel juga lebih baik. Meskipun diturunkan dari

protein hewani, gelatin tergolong sebagai protein dengan nilai biologis yang

rendah dan sering juga dianggap protein tidak lengkap. Hal ini disebabkan

Page 22: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

karena tidak adanya triptophan (Trp) yang merupakan salah satu asam amino

esensial, serta rendah dalam sistein (Cys) dan tirosin (Tyr) (Jaswir, 2007).

2.2 Protein

Protein berasal dari kata proteos yang berarti pertama atau utama.

Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau

manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein

yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam

pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Podjiadi,1994).

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak

seperti bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih

berperan dalam pembentukan biomolekul daripada sebagai sumber energi.

Meskipun demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka protein

ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi. Protein merupakan polimer

dengan asam asam amino sebagai monomer. Dua asam amino berikatan

melalui ikatan peptida dengan melepas satu molekul air. Protein merupakan

polipeptida yang pada bagian tengah adalah rantai panjag dengan salah satu

ujungnya adalah gugus karboksilat dan ujung yang lainnya adalah gugus

amina (Rohman, 2007).

Protein dapat diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan atau

tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan

yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Tumbuhan membentuk

protein dari CO2 , H2O dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan

mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Disamping digunakan untuk

pembentukan sel sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber

energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata

rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 50%, hidrogen

7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0 – 3 % dan fosfor 0 – 3 %. Protein

mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000

sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim , protein

akan menghasilkan asam asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat

dalam molekul protein. Asam asam amino ini terikat satu dengan lain oleh

Page 23: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

ikatan peptida. Protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH dan pelarut

organik (Poedjiadi, 1994).

2.3 Kolagen

Kolagen merupakan komponen protein utama yang berlimpah didalam

tubuh hewan, lebih dari sepertiga protein pada hewan adalah kolagen. Kolagen

dapat ditemukan pada ruas ruas tulang belakang, jaringan kulit, otot dan

diseluruh membran dasar pada tulang (Perwitasari, 2008).

Diantara protein hewani, kolagen merupakan yang terbanyak dengan

jumlah 25 % dari total protein. Kolagen membentuk serat serat yang tidak

larut yang terdapat sebagai protein struktural disegala tempat dalam organisme

,baik di dalam matriks maupun di dalam jaringan ikat (Koolman, 2001).

Kolagen dapat ditemukan pada struktur alveolar dan diantara jaringan paru.

Struktur molekular kolagen ini mempunyai karakteristik yang sangat baik.

Molekul kolagen mempunyai tiga bentuk rantai polipeptida (rantai α ) yang

terbentuk dari triple helix. Selama kolagen berada pada rantai α ,residu dari

glisin, prolin dan hidroksiprolin muncul sebagai triplet dari gly –pro – x (

dimana x biasanya adalah hidroksiprolin ). Struktur ini akan terus terjadi

perulangan selama berada dalam rantai polipeptida ( Gilberga, 2004 ).

2.4 Marshmallow

Marshmallow merupakan makanan ringan sejenis permen yang

bertekstur seperti busa yang lembut, ringan, kenyal dalam berbagai bentuk,

aroma, rasa dan warna. Marshmallow bila dimakan meleleh di dalam mulut

karena merupakan hasil dari campuran gula atau sirup jagung, putih telur,

gelatin dan bahan perasa yang dikocok hingga mengembang. Selama ini bahan

utama marshmallow yang banyak digunakan berasal dari gelatin sapi atau

babi. Gelatin dipandang memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan gum

dan karagenan karena gelatin ternyata memiliki kekenyalan yang khas

(Sartika, 2009).

Page 24: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

2.5 Asam amino

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino.

Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –

NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH ( Podjiadi, 1994 ). Asam

amino dapat ditemukan pada keadaan bebas atau sebagai rantai linear pada

peptida dan protein. Pada tabel 2 terdapat data rantai samping asam amino:

Tabel 2.2. Daftar rantai samping asam amino (Bailey, 1990).

Bila suatu protein dihidrolisis dengan asam, alkali atau enzim maka

akan dihasilkan campuran asam asam amino. Asam amino terdiri dari sebuah

gugus amino, sebuah gugus karboksil , atom hidrogen , dan gugus R yang

terikat pada sebuah atom C yang dikenal sebagai karbon alpha (Cα), serta

gugus R merupakan rantai cabang. Asam amino dalam kondisi netral berada

dalam bentuk ion dipolar atau disebut juga ion zwitter. Pada asam amino yang

dipolar , gugus amino mendapat tambahan sebuash proton dan gugus

karboksil terdisosiasi.

Asam

Amino Rantai Samping

Asam

Amino Rantai Samping

Asam

aspartat —CH2—COOH Tirosin

—CH2— —OH

Serin —CH2—OH Lisin —(CH2)4—H2N

Glutamat —(CH2)2—COOH Metionin

—(CH2)2— SCH3

Glisin —H

Valin —CH2(CH3)2

Histidin

N

—CH2—

NH Fenilalanin

—CH2—

Arginin

NH

—(CH2)3NH—C

NH2+

Isoleusin

—CH(CH3)—C2H5

Treonin —CHOH—CH3 Leusin

—CH2—CH(CH3)2

Alanin —CH3 Sistein

—CH2—SH

Page 25: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Gambar 1.Struktur asam amino dalam bentuk ion Zwitter

(Copeland,1994 )

Derajat ionisasi dari asam amino sangat dipengaruhi oleh pH. Pada pH

yang rendah misalnya pada pH 1, gugus karboksilnya tidak terdisosiasi ,

sedang gugus aminonya menjadi ion. Pada pH yang tinggi misalnya pada pH

11, karboksilnya terdisosiasi sedang gugus aminonya tidak ( Winarno, 1997 ).

Asam amino yang ada pada gelatin adalah semua asam amino kecuali

tryptophan. Dan memiliki kandungan asam amino yang rendah seperti

metionin, cystine dan tyrosin karena asam amino ini telah terdegradasi ketika

dihidrolisis. Kandungan asam amino dan urutan (sequence) dalam gelatin

berbeda dari satu sumber dengan sumber yang lain, tetapi selalu terdiri dari

glysin, proline dan hydroxiproline dalam jumlah yang besar (Hafidz ,et al).

2.5.1 Pembagian Asam Amino

Pembagian asam amino ini didasarkan pada struktur kimia dari rantai

samping dan polaritas asam amino.Yang termasuk asam amino alifatik ( kelas

I) adalah glisin, alanin, valin, leusin dan isoleusin.Rantai samping asam amino

tersebut tidak mengandung hetero – atom (N, O, atau S) dan tidak mempunyai

struktur cincin.Yang menonjol jelas dari rantai samping asam amino ini adalah

sifat non polarnya.Yang juga bersifat non polar adalah asam amino yang

mengandung sulfur yaitu sistein dan metionin ( kelas II ).

Asam amino aromatik ( kelas III) mengandung struktur cincin yang

distabilkan secara mesomerik pada rantai samping. Pada kelompok kelas III

ini hanya fenilalain yang jelas mempunyai sifat non polar.Tirosin dan triptofan

cukup polar dan histidin mempunyai sifat sangat polar. Asam amino yang

netral (kelas IV ) mengandung gugus hidroksil yaitu serin dan treonin. Atau

mengandung gugus asam karbonat amida yaitu asparagin dan glutamin. Gugus

karboksil dari rantai samping asam amino yang bersifat asam ,seperti asam

Page 26: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

aspartat dan asam glutamat ( kelas V ) pada nilai pH fisiologik hampir

seluruhnya terionisasi.

Juga rantai samping dari asam amino yang bersifat basa seperti lisin

dan arginin ( kelas VI ) pada pH netral seluruhnya terprotonisasi. Asam amino

yang sifat basanya sangat kuat dan karena itu menjadi sangat polar adalah

arginin dengan gugus guanidinnya. Suatu pengecualian terdapat pada prolin

yang dikelompokan dalam kelas VII. Rantai samping dari asam amino ini

bersama sama dengan atom C α dan gugus α-amino membentuk suatu cincin

segi lima (Koolman dan Heinrich, 1995 ).

2.5.2 Analisis Asam Amino

Analisis asam amino merupakan metode penentuan komposisi asam

amino atau kandungan protein dan peptida. Untuk mengidentifikasi adanya

asam amino, terlebih dahulu kita perlu menghidrolisis ikatan amin dengan

sempurna untuk memperoleh asam amino dalam keadaan bebas, kemudian

kita memisahkan, mengidentifikasi dan menghitungnya. Hidrolisis dapat

dilakukan pada kondisi asam dan basa yang kuat, atau menggunakan enzim

spesifik untuk memperoleh asam amino (Bailey ,1990 ).

Pada hidrolisis asam unsur yang diperlukan adalah HCl 6M, suhu 1100

C dan waktu 24 jam. Reaksinya biasanya dilakukan ditabung kaca yang

tertutup. Sementara itu pada hidrolisis basa, ikatan amida dapat diputus

dengan perlakuan terhadap peptida menggunakan NaOH 2M pada 1000C.

Hidrolisis basa menghasilkan destruksi arginin, sistein, serin dan treonin.

Selain itu adapula hidrolisis enzim. Peristiwa ini terjadi didalam tubuh. Untuk

menghancurkan makanan, perut memiliki enzim dengan kadar tertentu yang

dapat dikatalisasi untuk memotong ikatan peptida yang dikenal sebagai

peptidase. Aminopeptidase bekerja cepat dan efisien dalam hidrolisis ikatan

peptida sekaligus memotong suatu residu asam amino mulai dari ujung N.

Tahap selanjutnya, yaitu pemisahan. Pemisahan yang umum dilakukan adalah

dengan cara kromatografi. Diantara teknik kromatografi yang dapat dilakukan

untuk pemisahan yaitu kromatografi penukar ion, kromatografi kertas, dan

kromatografi cair kinerja tinggi ( Bailey ,1990 ).

Page 27: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Kromatografi penukar ion umumnya sangat efisien dalam memisahkan

campuran asam amino. Metode ini menggunakan kolom penukar ion secara

paralel dengan metode deteksi ninhidrin yang hasilnya reprodusibel sehingga

teknik ini sangat banyak digunakan dalam pemisahan dan analisis campuran

asam amino. Kromatografi kertas digunakan dalam pemisahan asam amino

berdasarkan fakta bahwa gugus selulosa kertas memiliki afinitas kuat terhadap

molekul air ,yang terbentuk oleh ikatan hidrogen dengan gugus OH pada

rantai polisakarida. Jika asam amino tidak dapat dipisahkan dengan sempurna

dengan kromatografi kertas sederhana,maka kromatogram dua dimensi dapat

dicoba. HPLC tidak umum digunakan pada pemisahan asam amino.Akan

tetapi ,pemisahan asam amino dengan HPLC fase balik juga cukup efisien

asalkan beberapa asam amino dibuat turunannya. Bahkan apabila derivat yang

dipilih menjadi kromofor kuat pada daerah UV, analisis dengan HPLC

menjadi cepat efisien dan sensitif ( Bailey ,1990 ).

2.6 Analisis Asam Amino dengan HPLC

Salah satu analisis asam amino adalah dengan kromatografi partisi cair

cair atau sering disebut dengan metode HPLC. Metode ini akhir akhir ini

banyak juga digunakan dalam analisis asam amino. Metode ini telah ditunjang

oleh peralatan yang baik dan modern, menggunakan kolom yang efisien

dibawah tekanan besar sehingga dilakukan dalam waktu yang singkat dan

memberikan hasil yang tepat. Untuk mendeteksi asam amino, dapat

menggunakan detektor UV, sinar tampak, dan floresensi. Dalam hal ini asam

amino harus diderivatisasi terlebih dahulu supaya dapat membentuk derivat

yang dapat menyerap cahaya UV, tampak atau fluoresensi (Rediatning, 1978

).

Penggunaan alat HPLC ini dipilih karena alat ini kerjanya lebih cepat

dan merupakan alat yang dapat diandalkan dalam pemisahan dan analisis

kuantitatif pada makanan. Alat ini juga merupakan alat yang telah

dikembangkan untuk mendeteksi adanya derivat babi dalam produk makanan

(Rohman, 2012).

Page 28: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

2.6.1 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) / HPLC

Kromatografi adalah istilah umum untuk berbagai cara pemisahan

berdasarkan cuplikan antara fase yang bergerak dapat berupa gas atau zat cair,

dan fase diam dapat berupa zat cair atau zat padat. Kromatografi ini ditemukan

oleh Tswett pada tahun 1903 (Johnson dan Stevenson, 1991). HPLC

(High Performance Liquid Chromatography) merupakan metode pilihan

untuk analisis asam asam amino karena merupakan metode yang serba guna,

mempunyai kapasitas yang tinggi, dan dapat dipercaya.

Karena kebanyakan asam amino tidak mempunyai serapan baik

didaerah ultraviolet atau didaerah visibel, maka asam asam amino tidak dapat

dideteksi dengan menggunakan detektor spektrofotometer UV- Vis yang

merupakan detektor yang paling banyak digunakan dalam HPLC. Beberapa

usaha telah dilakukan untuk mengembangkan prosedur prosedur derivatisasi

yang membuat asam amino lebih mudah dideteksi. Suatu pereaksi penderivat

harus mempunyai syarat syarat sebagai berikut :

a) Produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet atau

sinar tampak atau dapat membentuk senyawa berfluoresen sehingga dapat

dideteksi dengan spektrofluorometri.

b) Proses derivatisasi harus cepat dan menghasilkan produk yang sebesar

mungkin.

c) Produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses derivatisasi dan deteksi

( Abdul Rohman, 2007 ).

HPLC (High Performance Liquid Chromatography) merupakan teknik

pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa

tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain : farmasi,

lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri makanan (Sudjadi, 2007).

High Performance Liquid Chromatography adalah jenis yang khusus dari

kromatografi kolom. Metode ini menggunakan cairan dengan tekanan tinggi

sebagai fase gerak ( Gottfried, 1988).

Page 29: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

HPLC (High Performance Liquid Chromatography) paling sering

digunakan untuk menetapkan kadar senyawa senyawa tertentu seperti asam

asam amino,asam asam nukleat,protein protein dalam cairan fisiologis,

menentukan kadar senyawa aktif obat, proses hasil samping proses sintetis,

memonitor sampel sampel yang berasal dari lingkungan, memurnikan suatu

senyawa dalam suatu campuran (Sudjadi, 2007).

Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat zat terlarut

terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut solut ini melewati

suatu kolom kromatografi. Pemisahan solut solut ini diatur oleh distribusi

solut oleh fase gerak dan fase diam. Fase gerak haruslah mempunyai sifat

yang murni, tidak bereaksi dengan kemasan, sesuai dengan detektor, dapat

melarutkan cuplikan, mempunyai viskositas yang rendah, memungkinkan

memperoleh kembali cuplikan dan harganya cukup terjangkau.

(Johnson dan Stevenson, 1991).

Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu masalah

yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai macam

kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, diameter kolom, kecepatan

alir fase gerak, suhu kolom dan ukuran sampel. Untuk tujuan memilih

kombinasi kondisi kromatografi yang terbaik, maka dibutuhkan pemahaman

yang mendasar tentang berbagai macam faktor yang mempengaruhi

pemisahan pada kromatografi cair.

Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas delapan komponen

pokok yaitu: wadah fase gerak, sistem penghantaran fase gerak, alat untuk

memasukan sampel,kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak,

tabung penghubung dan suatu komputer atau integrator atau perekam.

Page 30: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Gambar2. Diagram alat dan komponen HPLC

(Sumber : Wiley, Practical User Guide )

Dari diagram alat diatas akan dijelaskan secara singkat komponen komponen

High Performance Liquid Chromatography:

1. Pompa :Fase gerak dalam HPLC sudah tentu zat cair dan untuk

menggerakkannya melalui kolom diperlukan adanya pompa.

2. Injektor :Cuplikan harus dimasukkan kedalam pangkal kolom

diusahakan agar sedikit mungkin terjadi gangguan pada kemasan kolom.

3. Kolom :Kolom merupakan jantung kromatograf. Keberhasilan

analisis bergantung pada pilihan kolom dan kondisi kerja yang tepat.

4. Detektor :Detektor diperlukan untuk mengindera adanya komponen

cuplikan didalam eluen kolom dan mengukur jumlahnya. Detektor yang

baik sangat peka, tidak banyak berbunyi, rentang tanggapan linearnya

lebar dan menanggapi semua jenis senyawa (Johnson dan Stevenson,

1991). Keuntungan metode High Performance Liquid Chromatography

adalah :

1. Waktu analisis cepat

2. Mempunyai daya pisah yang baik dan Kolom dapat digunakan kembali

3. Peka dan Mudah memperoleh kembali cuplikan

4. Ideal untuk molekul besar dan ion

( Johnson dan Stevenson, 1991).

Page 31: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

2.6.2 Analisis Komponen Utama ( PCA)

Principal component analysis (PCA) merupakan teknik yang diketahui

paling baik untuk analisis multivariat. Teknik ini pertama kali diperkenalkan

oleh Pearson pada tahun 1901 dan dikembangkan secara luas oleh Hotelling

pada tahun 1933. Principal component analysis (PCA) adalah suatu teknik

untuk mengurangi dimensi dari sekumpulan data yang terdiri dari sebagian

besar variabel yang saling berhubungan (Jolliffe, 2002).

Principal component analysis digunakan untuk mengekstrak informasi

penting dari suatu data dan menampilkan informasi tersebut sebagai variabel

baru yang disebut principal component (komponen utama). Principal

component tersebut didapatkan sebagai kombinasi linear dari variabel asal.

Nilai dari variabel baru tersebut disebut factor scores (Abdi dan

Wiliams,2010).

PCA dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan suatu data

untuk mengevaluasi hubungan antara variabel dan mengekstrak faktor yang

dapat menyebabkan variasi pada variabel tertentu (Hilman et al., 2007). Hasil

dari analisis principal component analysis adalah eigenvalue, variansi data

dan PC loading (Stathis dan Myronidis, 2009). Teknik PCA ini telah diakui

secara universal didalam ilmu kemometrik (Widyaninggar dan Rohman,

2012). Prinsip metoda PCA adalah melakukan pengurangan terhadap variabel

variabel yang mempunyai korelasi, sehingga teknik PCA menjadi tidak

bermanfaat apabila antar variabel tidak terdapat korelasi ( Miller and Miller,

2005).

Analisis komponen utama (PCA) digunakan dalam proses parameter

puncak untuk mendapatkan komponen utama dan melakukan

pengklasifikasian. PCA adalah suatu metode yang tidak disupervisi. Dalam

analisis komponen utama terdapat komponen utama (PC1) dan komponen

kedua (PC2).

Page 32: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Saraswanti Indo

Genetech, Bogor dan Laboratorium Farmasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.Waktu pelaksanaan dari bulan September 2012 hingga November

2012.

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 set perangkat

High Performance Liquid Chromatography (Waters), lemari pendingin

(refrigerator), oven, neraca analitik, alat homogenizer, hote plat, labu ukur,

erlenmeyer, kaca arloji , tabung reaksi bertutup, mikro pipet beserta tip

nya, spatula, gelas ukur, beaker glass, vortex, inkubator, pipet tetes, pinset,

syringe filter, termometer, membran filter 0,45 µm ,vial, cawan porselen,

batang pengaduk.

.

3.2.2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: standar

asam amino yaitu: asam L- aspartat, L- serin, asam L- glutamat, glisin, L-

histidin, L- arginin, L- treonin, L-alanin, L- prolin, L- sistein, L- tirosin, L-

valin, L- metionin, L- lisin, L- isoleusin, L- leusin, L- fenilalanin,

triptofan, standar gelatin sapi (sigma aldrich), standar gelatin babi (sigma

aldrich), internal standar AABA (alpha amino butiric acid), Accq-fluor

borat, reagen fluor A, HCl, asetonitril grade HPLC, Sampel marshmallow,

pati jagung, sukrosa, glukosa, dan pewarna makanan, aquabidest.

Page 33: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

3.3 PROSEDUR KERJA

3.3.1. Pengumpulan produk marshmallow uji coba

Sampel yang digunakan terdiri dari 2 sampel produk marshmallow

uji coba

3.3.2. Pembuatan marshmallow dari gelatin babi dan gelatin sapi

Ditimbang masing masing sebanyak 3.5 gram gelatin sapi dan

gelatin babi. Gelatin dibasahi dengan 15 ml air dan diaduk diatas

penangas listrik. Ditempat yang terpisah sukrosa sebanyak 5 gr, glukosa

sebanyak 2 gr dan amilum sebanyak 0,25 gr dibasahi dengan 10 ml air

dan diaduk diatas penangas ±7 menit. Kemudian pindahkan kedua adonan

ke dalam alat homogenizer lalu dilakukan pengadukan dengan

homogenizer hingga merata dan mengembang selama 15 menit. Lalu

dilakukan penambahan flavour dan setelah itu dilakukan penuangan ke

dalam wadah dan didiamkan selama 5 jam dalam refrigerator sampai

menjadi marshmallow.

3.3.3. Ekstraksi asam amino dari produk marshmallow dengan hidrolisis

menggunakan HCl 6N pada suhu 1100C selama 22 jam

Sebanyak 0,1 gram sampel marshmallow dihidrolisis dengan

menggunakan larutan HCl 6 N sebanyak 5 ml, vortex. Lalu dialiri

Nitrogen dan di oven pada suhu 1100C selama 22 jam. Setelah

dihidrolisis, campuran didinginkan pada suhu ruang. Pindahkan isi tabung

reaksi bertutup ke dalam labu ukur 50 ml, tambahkan aquabides sampai

tanda batas. Saring dengan filter 0,45µm. Pipet 500 µl filtrat lalu

tambahkan 40 µl AABA (alpha aminobutyric acid) dan 460 µl aquabides.

Pipet 10 µl larutan, tambahkan 70 µl AccQ Fluor borate, vortex.

Tambahkan 20 µl reagen fluor A, vortex, diamkan selama 1 menit.

Inkubasi selama 10 menit pada suhu 550C, lalu suntikkan pada HPLC.

Dengan kondisi kromatografi menggunakan kolom C18, temperatur 370C,

fase gerak asetonitril 60% dan 40 % air , detektor fluoresen, laju alir 1 ml/

menit dan volume penyuntikan 5µl.

Page 34: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

3.4 Analisis data

Analisis komposisi masing masing asam amino dalam sampel dapat

dihitung dengan perhitungan :

Kadar asam amino dalam (mg / 100 gram)

(Area komponen / area AABA)sampel x Cstd x BM x fp x 100%

(Area komponen / area AABA)standar x 1000000 x gr x 1000

Dan untuk analisis komponen utama (PCA) dilakukan dengan

perangkat lunak Minitab versi 15. Nilai persen tinggi puncak masing

masing asam amino adalah variabel variabel yang akan dimasukkan ke

dalam analisis data statistik dengan PCA.

Page 35: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyiapan sampel

Dalam penelitian ini sampel disiapkan dengan membuat

marshmallow dari gelatin sapi standar dan gelatin babi standar.

Marshmallow dibuat dengan menambahkan sukrosa, air, glukosa, amilum

dan penambahan flavour pandan. Marshmallow yang dihasilkan berwarna

hijau, kenyal, mempunyai rasa manis, dan meleleh di mulut saat dimakan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nemati et al, analisa kandungan

asam amino gelatin sapi dan gelatin babi dilakukan dengan High

Performance Liquid Chromatography (HPLC). Sebelum dilakukan

analisis asam amino menggunakan HPLC, sampel gelatin sapi standar,

gelatin babi standar, dan sampel marshmallow dipersiapkan untuk

dipreparasi terlebih dahulu sebelum di injeksikan kedalam HPLC dengan

cara menghidrolisis gelatin menjadi asam amino – asam amino

penyusunnya dan menderivatisasinya agar menghasilkan derivat yang

mampu berfluoresensi.

4.1.1 Hidrolisis gelatin

Hidrolisis dilakukan dengan menimbang sampel sebanyak 0,1 gram

kemudian dimasukan ke dalam tabung bertutup ulir lalu dihidrolisis

menggunakan HCl 6N dengan konsentrasi 2%, kemudian dialiri sedikit gas

nitrogen untuk mencegah terjadinya oksidasi pada sampel setelah itu

dimasukkan ke dalam oven pada suhu 1100C selama 22 jam. Setelah

dihidrolisis campuran didinginkan pada suhu ruang. Kemudian isi tabung

dipindahkan ke dalam labu ukur 50 ml, kemudian ditambahkan aquabides

sampai tanda batas sehingga konsentrasi larutan menjadi 0,2%. Hasil dari

proses hidrolisis akan menghasilkan asam amino dalam keadaan bebas.

Hasil hidrolisis menghasilkan larutan hitam kecoklatan, sehingga tidak

bisa langsung di injeksikan kedalam HPLC. Sebelum dilakukan injeksi

kedalam alat HPLC hasil hidrolisis di filter terlebih dahulu dengan

Page 36: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

menggunakan membran filter berpori 0,45 µm. Hal ini bertujuan untuk

memisahkan asam amino dari komponen lain yang dapat mengganggu

proses pada saat analisis dan menghilangkan zat yang dapat merusak

kolom HPLC. Setelah proses filtrasi menggunakan membran filter 0,45

µm, larutan akan terlihat bening dan bersih.

Setelah itu dipipet 500 µl filtrat lalu ditambahkan 40 µl AABA

(alpha aminobutyric acid) dan 460 µl aquabides sehingga konsentrasi

larutan menjadi 0,1%. Hidrolisis ini dilakukan untuk melepaskan asam

amino - asam amino yang terdapat dalam gelatin, yaitu melalui

pemotongan ikatan peptida asam amino penyusun gelatin. Selama proses

hidrolisis ini, hubungan antara ikatan rantai polipeptida dari kolagen

dengan ikatan rantai polipeptida yang lain akan menjadi terpisah. Hal ini

disebabkan karena rusaknya struktur fibrosa dari kolagen (See et al.,

2010).

Asam amino yang dilepaskan selanjutnya akan dianalisis

berdasarkan profil asam amino gelatin yang akan menjadikan pedoman

dalam pembedaan sumber gelatin. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan oleh nemati et al., hidrolisis dilakukan dengan menggunakan

HCl karena HCl dapat memecah ikatan peptida secara sempurna (Masuda

dan Domae, 2011).

4.1.2 Derivatisasi asam amino

Derivatisasi asam amino dilakukan dengan menambahkan 70 µl

AccQ fluor borat dan 20 µl reagen fluor A ke dalam 10 µl filtrat dengan

konsentrasi 0,01%. Kemudian vortex dan diamkan selama 1 menit. Lalu

inkubabasi pada suhu 550C selama 10 menit dan disuntikan pada HPLC.

Asam amino adalah senyawa yang secara umum tidak memiliki gugus

kromofor kecuali asam amino fenilalanin, tirosin dan triptofan. Oleh

karena itu dalam penelitian ini perlu dilakukan proses derivatisasi asam

amino yang bertujuan agar menghasilkan derivat yang mampu

berfluoresensi sehingga pengukuran menjadi lebih selektif dan sensitif

(Rohman dan Sumantri, 2007).

Page 37: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Reaksi derivatisasi harus mempunyai beberapa persyaratan,

diantaranya adalah: produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik

sinar ultraviolet atau sinar tampak atau dapat membentuk senyawa

berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan spektrofluorometri , proses

derivatisasi harus cepat dan menghasilkan produk yang sebesar mungkin

dan produk hasil derivatisasi harus stabil selama proses derivatisasi dan

deteksi (Rohman dan Sumantri, 2007).

Ada beberapa agen penderivat yang dapat digunakan untuk

menderivatisasi asam amino sebelum dilakukan analisis dengan HPLC,

antara lain adalah NBD- F (7-fluoro -4-nitrobenzo diazole), aminokuinolil-

N-hidroksisuksini-midil karbamat (AQC), FMOC- Cl ( 9-fluoronylmethyl-

chloroformate dan o-ftalaldehid (Masuda dan Domae, 2011). Agen

penderivat yang digunakan dalam penelitian ini adalah AQC

(aminokuinolil-N-hidroksisuksini-midil karbamat).

Pereaksi penderivat AQC ini telah disentesis dan telah digunakan

secara sukses untuk pemisahan dan analisis kuantitatif asam amino dalam

hidrolisat protein, baik dengan menggunakan detektor fluoresen atau

detektor UV. Derivatisasi dengan AQC ini sangat cepat ( hanya beberapa

detik) dan sederhana. Lebih lanjut, produk yang dihasilkan stabil dan

adanya kelebihan AQC tidak mengganggu proses pemisahan (Rohman dan

Sumantri, 2007). AQC ini merupakan agen penderivat yang paling stabil

jika dibandingkan dengan agen penderivat lainnya. Agen penderivat AQC

ini stabil selama 7 hari pada suhu ruang. Selain itu juga AQC dapat

bereaksi dengan asam amino primer dan asam amino sekunder

(Masuda dan Domae, 2011) sehingga paling cocok digunakan dalam

proses derivatisasi.

Gambar 3. Reaksi derivatisasi asam amino oleh AQC ( Hou,2009).

Page 38: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

4.2 Analisis asam amino

Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap standar asam amino,

analisis terhadap gelatin standar, analisis terhadap marshmallow yang

dibuat dari gelatin standar dan analisis terhadap sampel uji pada

konsentrasi 100 pmol. Hasil analisis asam amino tersebut dengan HPLC

dapat dilihat pada kromatogram dibawah.

Dari hasil profil standar asam amino (gambar 4) dapat dilihat bahwa

ada 17 asam amino yang terdeteksi yaitu asam aspartat, serin, asam

glutamat, glisin, histidin, arginin, treonin, alanin, prolin, tirosin, valin,

metionin, lisin, isoleusin, leusin, fenilalanin dan triptofan.

Gambar 4. Profil standar asam amino

Keterangan :

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9 : prolin; 10: tirosin ; 11 : valin ; 12 :

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin; 17: triptopan

Page 39: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Gambar 5. Profil asam amino standar gelatin sapi

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6:

arginin; 7: treonin; 8 :alanin ; 9:prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Gambar 6. Profil asam amino standar gelatin babi

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9: prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Page 40: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Gambar 7. Profil asam amino marshmallow sapi

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9: prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Gambar 8. Profil asam amino marshmallow babi

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9: prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Page 41: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Gambar 9. Profil asam amino sampel uji 1

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9: prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Gambar 10. Profil asam amino sampel uji 2

1: asam aspartat; 2: serin; 3: asam glutamat; 4: glisin ; 5: histidin; 6 :

arginin; 7: treonin; 8 : alanin ; 9: prolin; 10: tirosin ; 11: valin ; 12:

metionin; 13: lisin; 14: isoleusin; 15: leusin; 16: fenilalanin

Page 42: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

4.3 Analisis asam amino dalam gelatin standar, dalam sampel

marshmallow yang dibuat dari gelatin standar dan sampel uji

1. Analisis komposisi asam amino

Tabel 4.1 Hasil analisis kadar asam amino gelatin standar, marshmallow

yang di buat dari gelatin standar dan sampel uji.

Asam Amino

Kadar asam amino dalam % b/b

Gelatin

sapi

Gelatin

babi

Marshmall

ow gelatin

sapi

Marshmallo

w gelatin

babi

Sampe

l 1

Sampe

l 2

Asam aspartat 4.471 5.258 0.496 0.518 0.220 0.108

Serin 3.017 3.213 0.487 0.579 0.208 0.105

Asam glutamat 7.344 8.219 0.948 1.005 0.416 0.205

Glisin 20.493 21.944 3.211 3.461 1.339 0.673

Histidin 1.552 1.642 0.159 0.210 0.051 0.029

Arginin 9.319 11.448 1.305 1.593 0.463 0.239

Treonin 1.934 2.360 0.301 0.351 0.114 0.063

Alanin 6.187 6.659 0.931 1.012 0.404 0.205

Prolin 9.542 10.274 1.160 1.150 1.024 0.524

Sistein 0.201 0.461 0.000 0.000 0.000 0.000

Tirosin 0.474 0.925 0.389 0.388 0,266 0.139

Valin 2.361 2.635 0.331 0.348 0.180 0.104

Metionin 0.856 0.648 0.155 0.161 0.117 0.069

Lisin HCl 2.647 2.771 0.357 0.275 0.074 0.066

Isoleusin 1.616 1.347 0.183 0.146 0.079 0.036

Leusin 2.879 2.900 0.339 0.359 0.147 0.072

Fenilalanin 2.276 3.229 0.333 0.419 0.112 0.070

Triptofan - - - - - -

Berdasarkan penelitian Nhari et al, gelatin dari kulit babi (PSG)

mengandung kadar asam amino glisin (239), prolin (151) dan arginin (111)

yang lebih tinggi dari pada gelatin dari kulit sapi (BSG) glisin (108), prolin

(63), arginin (47). Pada penelitian ini juga dihasilkan asam amino glisin,

prolin dan arginin pada gelatin babi yang memiliki kadar yang lebih tinggi

Page 43: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

jika dibandingkan dengan gelatin sapi. Berdasarkan hasil analisis asam

amino gelatin pada tabel diatas diketahui bahwa asam amino triptofan

tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan karena asam amino triptofan tidak

terkandung dalam gelatin (Hafidz, et all).

4.4 Analisis komponen utama (PCA) dari gelatin standar dan sampel

marshmallow yang dibuat di laboratorium dari gelatin standar

Pengelompokan gelatin yang bersumber dari sapi dan babi

selanjutnya dilakukan dengan principal component analysis (PCA). Dalam

PCA dibuat suatu variabel baru yang merupakan kombinasi linier dari

variabel asal. Variabel baru tersebut disebut principal component.

PCA merupakan suatu teknik untuk mengurangi dimensi dari

sekumpulan data yang terdiri dari sebagian besar variabel yang saling

berhubungan, ketika terdapat adanya kemungkinan variasi dalam

sekumpulan data (Jolliffe, 2002). Prinsip dari metode PCA adalah

melakukan pengurangan terhadap variabel variabel yang mempunyai

korelasi (Miller dan Miller, 2005).

Score plote mampu mengungkapkan perbedaan karakteristik variabel

dari suatu data, yang mana score plot ini menyatakan nilai nilai komponen

utama (PC1) dan komponen utama kedua (PC2). Dari proses PCA

(principal component analysis) dihasilkan beberapa komponen utama

(Principal components) yang dapat mengekstrak informasi keragaman data

sampai jumlah tertentu. Nemati et al menggunakan PCA untuk pengolahan

parameter puncak kromatogram dalam mengekstrak komponen utama dan

mengklasifikasikan gelatin sapi dan babi. Dalam penelitian ini variabel

adalah % tinggi puncak masing masing asam amino dalam kromatogram.

Variabel % tinggi puncak dipilih karena % tinggi puncak berbanding

lurus dengan konsentrasi asam amino pada sampel. Jumlah variabel pada

penelitian ini adalah 17 variabel (% tinggi puncak 17 asam amino). Hasil

pembedaan sumber hewan penghasil gelatin (sapi atau babi) akan disajikan

dalam kurva score plot yang menyatakan nilai nilai pada principal

component 1 (PC1) dan principal component 2 (PC2). Dalam penelitian ini

Page 44: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

dimasukkan data % tinggi puncak masing masing asam amino dari

kromatogram hasil analisis marshmallow sapi, analisis marshmallow babi,

sampel uji coba marshmallow serta gelatin sapi dan gelatin babi kemudian

dimasukkan dalam worksheet Minitab gambar 11. Setelah itu dilakukan

proses PCA.

Gambar 11. Worksheet pada penyusunan data variabel tinggi puncak asam

amino dengan principal component analysis (PCA)

Hasil proses PCA akan ditampilkan dalam jendela window session

sebagaimana gambar 12. Dari gambar 12 dapat diketahui bahwa ada dua

principal component yang memiliki nilai eigenvalue lebih dari satu,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sebanyak dua principal component

sudah dapat digunakan untuk menganalisis data tersebut. Principal

component ketiga memiliki eigenvalue lebih kecil dari satu sehingga

kurang bermakna untuk menganalisis pembedaan gelatin sapi dan gelatin

babi.

Principal component keempat dan seterusnya memiliki eigenvalue 0,

artinya beberapa principal component tersebut dapat diabaikan. PC1 dapat

mengekstrak sebanyak 85,9 % informasi (0,859 bagian) dan PC2 dapat

mengekstrak 13,3 % informasi. Secara kumulatif, kedua principal

component dapat mengekstrak sebanyak 99,1 % dari keseluruhan

informasi yang disediakan oleh data. Hubungan antara nilai eigenvalue

dengan principal component dapat dilihat dalam scree plot yang dihasilkan

pada gambar 13.

Page 45: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Variable PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 PC8 Asp 0.261 0.012 0.150 0.032 0.041 0.120 0.286 -0.265

Ser 0.258 0.019 -0.427 -0.129 0.077 0.211 -0.100 0.082

Glu 0.261 -0.013 0.192 0.074 -0.161 0.231 -0.451 -0.019

Gly 0.260 0.074 -0.067 0.014 -0.489 0.023 0.376 -0.207

His 0.261 -0.054 -0.054 -0.235 -0.200 -0.192 -0.178 -0.383

Arg 0.248 -0.208 -0.157 -0.016 -0.132 0.094 0.067 0.338

Thr 0.257 -0.106 -0.241 -0.013 0.349 -0.098 0.138 0.523

Ala 0.259 0.094 0.044 0.016 -0.040 -0.347 -0.046 -0.019

Pro -0.262 0.013 -0.054 -0.043 0.248 0.246 -0.359 -0.182

Cys 0.237 -0.242 0.568 0.119 0.275 -0.100 0.119 -0.039

Tyr -0.229 -0.307 0.356 0.012 -0.041 -0.073 0.215 0.199

Val 0.261 -0.021 -0.094 -0.328 0.136 -0.222 0.117 -0.043

Met -0.024 0.659 0.282 -0.180 -0.214 0.294 0.164 0.365

Lys 0.256 0.110 0.298 -0.120 -0.101 -0.251 -0.511 0.279

Iso 0.210 0.396 0.102 -0.108 0.577 0.119 0.112 -0.240

Leu 0.258 0.110 -0.081 0.827 0.015 0.123 -0.056 -0.001

Phe 0.210 -0.397 0.141 -0.234 -0.026 0.639 -0.002 -0.000

Variable PC9 PC10 PC11 PC12 PC13 PC14 PC15 PC16

Asp 0.248 0.135 0.150 -0.166 0.682 -0.056 -0.066 0.136

Ser 0.558 0.150 0.054 0.028 -0.145 -0.341 0.427 0.008

Glu 0.219 -0.332 -0.090 -0.073 0.109 0.175 -0.088 -0.619

Gly -0.006 -0.263 -0.328 0.411 -0.045 0.248 0.274 0.118

His -0.138 0.237 -0.049 -0.608 -0.108 0.262 0.144 0.116

Arg -0.150 -0.316 -0.411 -0.369 -0.013 -0.390 -0.283 0.222

Thr -0.059 -0.020 0.028 -0.068 0.125 0.614 0.164 -0.039

Ala -0.352 -0.169 0.359 -0.012 -0.158 -0.293 0.360 -0.187

Pro -0.159 -0.497 -0.021 -0.041 0.252 0.059 0.390 0.386

Cys 0.342 -0.258 0.117 -0.045 -0.391 0.044 0.014 0.286

Tyr -0.066 0.125 -0.271 -0.147 0.247 -0.202 0.530 -0.289

Val -0.145 -0.295 0.264 0.190 0.292 -0.200 -0.172 -0.121

Met -0.017 -0.070 0.227 -0.255 -0.046 0.026 0.082 0.087

Lys -0.014 0.295 -0.209 0.344 0.218 -0.052 0.015 0.328

Iso -0.192 0.114 -0.499 0.040 -0.123 -0.092 0.003 -0.187

Leu -0.233 0.120 0.094 -0.034 0.067 -0.078 0.067 0.072

Phe -0.388 0.243 0.219 0.198 -0.127 0.014 0.006 0.017

Gambar 12.Window session hasil PCA gelatin standar dan marshmallow yang

dibuat dengan gelatin standar.

Page 46: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

161412108642

16

14

12

10

8

6

4

2

0

Component Number

Eige

nva

lue

Scree Plot of Asp; ...; Phe

Gambar13. Hubungan antara principle component dan eigenvalue pada analisis

gelatin dan marshmallow

43210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component

Se

con

d C

om

po

ne

nt

4

3

2

1

Score Plot of Asp; ...; Phe

Gambar 14. Kurva yang menyatakan score plot PC1 dan PC2

berbagai sampel

Keterangan:

1: Gelatin sapi ; 2: Gelatin babi ; 3: Marshmallow yang dibuat dari gelatin

sapi ; 4: Marshmallow yang dibuat dari gelatin babi

Berdasarkan hasil yang dapat dilihat pada gambar 14 dihasilkan

suatu kurva score plot yang memuat nilai PC1dan PC2 untuk berbagai

Page 47: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

sampel (gelatin standar dan marshmallow yang dibuat dari gelatin standar).

Pada score plot, nilai PC1 dan PC2 dari berbagai sampel digunakan

sebagai dasar pembedaan gelatin sapi dan gelatin babi.

Sebagai absis pada score plot adalah hasil perhitungan PC1 dari

masing masing sampel dan sebagai ordinat adalah hasil perhitungan PC2

dari masing masing sampel. Semakin dekat letak antar sampel pada score

plot, makin besar pula kemiripannya berdasarkan perhitungan PC1 dan

PC2. Sampel dengan nilai score plote yang hampir sama mempunyai sifat

fisika kimia yang hampir sama. Pada minitab, pengelompokan dilakukan

berdasarkan posisi sampel pada score plot, apakah memiliki nilai PC1 dan

PC2 yang positif ataukah negatif. Gambar 14 merupakan kurva yang

menyatakan score plot PC1 dan PC2 dari berbagai sampel diantaranya :

gelatin sapi, gelatin babi dan marshmallow yang dibuat dari gelatin sapi

dan babi.

Dari score plot yang dihasilkan pada gambar 14, tampak bahwa

marshmallow yang dibuat dari gelatin sapi (titik 3) berada pada kuadran

kiri atas yang memiliki nilai PC1 negatif dan PC2 positif. Marshmallow

yang dibuat dari gelatin sapi tersebut dapat terbedakan dari marshmallow

yang dibuat dari gelatin babi (titik 4) yang berada pada kuadran kiri bawah

yang keduanya memiliki nilai PC1 dan PC2 yang negatif. Dapat

disimpulkan bahwa marshmallow yang terbuat dari gelatin sapi dan babi

memiliki perbedaan sifat fisika kimia. Hal ini dapat dibedakan dengan baik

oleh sistem HPLC dan dengan principal component analysis (PCA).

Sementara itu gelatin sapi dan gelatin babi standar yang tidak

diformulasi menjadi marshmallow (titik 1 dan 2) berada pada kuadran

yang berbeda dengan marshmallow yang dibuat dari kedua gelatin

tersebut. Hal ini berarti bahwa gelatin sapi dan gelatin babi memiliki sifat

fisika kimia yang berbeda dengan marshmallow yang dibuat dari gelatin

yang sama.

Hal ini dapat disebabkan karena pada saat formulasi dilakukan

pemanasan, pengadukan dan penambahan bahan bahan tambahan yang

dapat mempengaruhi komposisi asam amino. Untuk melihat variabel asam

Page 48: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

amino apa saja yang menyumbangkan nilai negatif atau positif terhadap

principal component pertama dan kedua, dapat dilihat pada kurva biplot

yang dihasilkan oleh proses PCA dengan Minitab gambar 15.

43210-1-2-3-4

2

1

0

-1

-2

First Component

Se

co

nd

Co

mp

on

en

t

Phe

Leu

Iso

Lys

Met

Val

TyrCys

Pro

Ala

Thr

Arg

His

Gly

GluSerAsp

Biplot of Asp; ...; Phe

Gambar 15. Kurva biplot

Variabel asam amino yang berkontribusi terhadap pembentukan

besarnya nilai PC1 dan PC2 dapat dilihat dari kurva biplot gambar 15.

berdasarkan kurva biplot tersebut, variabel yang berkontribusi positif

terhadap pembentukan principal component pertama (PC1) adalah asam

aspartat, serin, asam glutamat, glisin, histidin, arginin, treonin, alanin,

sistein,valin, lisin, isoleusin, leusin, dan fenilalanin. Dan variabel yang

berkontribusi negatif adalah prolin, tirosin dan metionin.

Sementara itu untuk PC2 variabel- variabel yang memberikan nilai

positif adalah asam aspartat, serin, glisin, alanin, prolin, metionin, lisin,

isoleusin dan leusin. Asam amino lainnya seperti asam glutamat, histidin,

arginin, treonin, sistein, tirosin, valin, dan fenilalanin berkontribusi negatif

terhadap pembentukan principal component kedua.

Page 49: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Berkontribusi negatif, bukan berarti variabel - variabel tersebut akan

mengganggu analisis pembedaan gelatin sapi dan gelatin babi dalam

marshmallow, melainkan hal ini disebabkan karena variabel- variabel yang

berkontribusi negatif tersebut memiliki % tinggi puncak asam amino yang

besar. Jadi semakin besar nilai % tinggi puncak asam amino tersebut,

maka akan menghasilkan nilai PC1 dan PC2 yang semakin negatif.

Untuk mengetahui variabel asam amino yang paling berpengaruh

terhadap pembedaan gelatin sapi dan gelatin babi dapat dilihat dari kurva

loading plot yang dihasilkan dari proses PCA. Loading plot ini digunakan

untuk menentukan variabel asam amino yang paling berkontribusi dalam

pembentukan nilai principal component. Semakin jauh suatu variabel dari

titik asalnya (0,0) ,maka kontribusinya terhadap proses PCA akan semakin

besar (Widyaninggar et al., 2011). Gambar 16 adalah kurva yang

menunjukkan loading plot untuk PC1 dan PC2.

Dari loading plot diketahui bahwa variabel asam aspartat, histidin,

valin dan prolin memiliki jarak horisontal terjauh dari garis x = 0. Artinya

variabel tersebut memiliki kontribusi paling besar terhadap pembentukan

nilai PC1. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat window session

(gambar12), yang mana asam aspartat, histidin, valin dan prolin

merupakan variabel yang memiliki nilai koefisien yang paling mendekati

( + 1 ) atau ( - 1) dibandingkan variabel variabel lain, masing masing

bernilai 0.261, 0.261, 0.261 dan – 0.262.

Sedangkan variabel – variabel yang berkontribusi paling besar

terhadap pembentukan PC2 (memiliki jarak terjauh vertikal dari garis y =

0 adalah metionin, isoleusin dan fenilalanin dengan nilai koefisien masing

masing 0.659, 0.396 dan - 0.397. Variabel variabel lain dengan nilai

koefisien yang lebih kecil juga tetap berpengaruh pada nilai PC1 dan PC2

yang akhirnya juga berpengaruh pada score plot dan menentukan hasil

pembedaan gelatin sapi dan gelatin babi. Walaupun demikian

kontribusinya tidak sebesar variabel variabel utama diatas.

Page 50: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

0.30.20.10.0-0.1-0.2-0.3

0.75

0.50

0.25

0.00

-0.25

-0.50

First Component

Se

co

nd

Co

mp

on

en

t

Phe

Leu

Iso

Lys

Met

Val

Tyr

Cys

Pro

Ala

Thr

Arg

His

Gly

GluSerAsp

Loading Plot of Asp; ...; Phe

Gambar 16. Loading plot profil asam amino yang menyusun

marshmallow

4.5 Analisis sampel marshmallow uji coba

1. Komposisi asam amino marshmallow uji coba

Setelah dilakukan pembedaan terhadap marshmallow yang terbuat

dari gelatin sapi dan gelatin babi, dilakukan pula analisis asam amino

dalam marshmallow uji coba dengan teknik PCA. Sebelumnya telah

dilakukan perhitungan konsentrasi asam amino dalam sampel

marshmallow uji coba. Hasil perhitungan disajikan dalam tabel 1.

2. Principal Component Analysis marshmallow uji coba

Hasil analisa data PCA dari sampel marshmallow uji dapat dilihat

pada kurva score plot yang dapat dilihat pada gambar 17. Score plot inilah

yang menentukan dalam pembedaan atau pengklasifikasian hewan

penghasil gelatin dalam marshmallow.

Jika suatu sampel berada pada kuadran yang sama dengan kuadran

dimana marshmallow gelatin sapi berada, hal ini berarti bahwa

Page 51: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

berdasarkan analisis PCA yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa

sampel tersebut memiliki kemiripan profil asam amino dengan

marshmallow yang terbuat dari gelatin sapi. Begitu pula sebaliknya jika

suatu sampel berada pada kuadran yang sama dengan marshmallow yang

terbuat dari gelatin babi, maka hal ini berarti bahwa sampel tersebut

memiliki kemiripan dengan gelatin babi. Score plot yang dihasilkan dari

data profil asam amino marshmallow yang yang dibuat dari gelatin standar

dan marshmallow uji coba akan ditampilkan dalam gambar 17.

5.02.50.0-2.5-5.0

2

1

0

-1

-2

First Component

Se

co

nd

Co

mp

on

en

t

6

5

4

3

2

1

Score Plot of Asp; ...; Phe

Gambar 17. Kurva yang menyatakan score plot sampel

marshmallow uji coba

Keterangan:

1: Gelatin sapi ; 2: Gelatin babi ; 3: Marshmallow yang dibuat dari gelatin

sapi ; 4: Marshmallow yang dibuat dari gelatin babi ; 5: sampel 1 ; 6:

sampel 2

Dari score plot diatas dapat dilihat bahwa sampel marshmallow

gambar segitiga5 berada pada kuadran yang sama dengan dengan

marshmallow yang dibuat dari gelatin babi. Hal ini berarti bahwa sampel 1

memiliki kemiripan secara fisika kimia dengan gelatin babi. Selain itu juga

Page 52: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

sampel 2 gambar segitiga6 berada pada kuadran yang sama dengan sampel

marshmallow yang dibuat dari gelatin sapi. Hal ini menunjukkan bahwa

sampel 2 memiliki kemiripan secara fisika kimia dengan gelatin sapi.

Page 53: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sampel marshmallow yang dibuat dari gelatin sapi dan gelatin babi

memiliki komposisi asam amino yang sama dengan kadar yang

berbeda. Marshmallow yang terbuat dari gelatin babi memiliki kadar

asam amino serin, asam aspartat, asam glutamat, glisin, histidin,

arginin, treonin, alanin, valin, metionin, leusin dan fenilalanin yang

lebih tinggi dibanding marshmallow dari gelatin sapi.

2. Analisis perbedaan gelatin babi dan gelatin sapi dengan metode HPLC

yang dikombinasikan dengan PCA pada penelitian ini mampu

membedakan komposisi asam amino pada sampel marshmallow uji

coba dan sampel marshmallow yang dibuat di laboratorium dari gelatin

sapi standar dan gelatin babi standar.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap analisa komposisi

asam amino pada marshmallow yang dibuat dari campuran gelatin

sapi dan gelatin babi standar.

2. Mencoba mengkombinasikan dengan analisis multivariat lainnya

untuk menjelaskan hewan penghasil gelatin pada sampel

marshmallow uji coba.

Page 54: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

DAFTAR PUSTAKA

Abdi,H dan Williams,L.J. 2010. Principal component analysis. Willey

interdisciplinary reviews.

Amiza.M.A dan Aishah S.D.2011. Effect of Drying and freezing of Cobia

(Rachycentron canadum) skin on its gelatin properties. International Food

Research Journal 18 : 159 -166

Azira.N, Amin dan Che Man, Y.B.2012. Differentiation of bovine and

porcine gelatins in processed products via sodium dodecyl sulphate

polyacrylamide gel electrophoresis and principal component analysis

(PCA) techniques. International Food Research Journal 19(3): 1175-

1180 (2012)

Bailey ,P.D.1990. An Introduction to peptide Chemistry. Wiley

Interscience. New York

Cai,H, Gu,X, Scanlan,M.S, Ramatlapeng,D.H, Lively,C.R. 2011. Real

time PCR assays for detection and quantitation of porcine and bovine

DNA in gelatin mixtures and gelatin capsules. Journal of food composition

and analysis. YJFCA- 2154

Copeland,R.A. 1994.Methods for Protein Analysis : A Practical Guide to

Laboratory Protocols.New York: Chapman & Hall

Fadzlillah, N.A dan Che Man Y.B ., 2011. Halal Food Issues From Islamic

and Modern Science Perspectives.International Conference onHumanities,

Historical and Social Science.IPEDR vol 17.IACSIT Press, Singapore.

Gilberga,Mariona Pinart. 2004. Time course of biochemical and

histological changes for the assesment of inflammation and remodelling in

a bleomycin induced murine model of lung injury. University of

Barcelona.

Hafidz,R.M, Che Man,Y.B.,Amin,I., Norfaizan,A. 2011. Chemical and

functional properties of bovine and porcine skin gelatin. International

Food Research Journal 18: 813- 817.

Hou,S., Hehongbo., Zhang,W., Xie,H., Zhang,S. 2009. Determination of

soil amino acids by high performance liquid chromatography- electro

Page 55: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

spray ionization- mass spectrometry derivatized with 6- aminoquinolyl- N-

hydroxysuccinimidyl carbamate.Journal talanta TAL -10657.

Hilman,Y., Rahim,A.B., Musa,M.H dan Hashim,A. 2007. Principal

Component Analysis of factors determining phospate rock dissolution on

acid soils. Indonesian journal of agricultural science 8(1),2007;10-16.

Jaswir,Irwandi.2007.Memahami gelatin , http//www.BeritaIptek.com

Johnson,E.L dan Stevenson,R.1991.Dasar Kromatografi Cair. Bandung:

ITB

Jolliffe,I.T, 2002. Principal component analysis.2th

edition.Springer: New

York

Karim,A.A dan Bhat.R.2009. Fish gelatin;properties,challeges,and

prospects as an alternative to mammalian gelatin,Trends in food science

and technology 19 (2008) 644 – 656.

Khiari,Z. 2010. Functional and bioactive components from mackerel and

blue whiting processing waste.School of food science and enviromental

health Dublin Institute of Technology.

Koolman,J dan Heinrich,K.1995.Biokimia.germany :Hipokrates.

Masuda,A dan Dohmae,N. 2011. Amino acid analysis of sub- picomolar

amounts of proteins by precolom fluoresence derivatization with 6 –

aminoquinolyl –N- hydroxysuccinimidyl carbamate. Jepang. Bioscience

Trends; 5(6):231 – 238. DOI: 10.5582/bst.v5.6.231

Miller,J.N, Miller,J.C. 2005. Statistics and chemometrics for analytical

chemistry 5th

edition.Pearson education prentice hall england.

Munson,James.W. 1991.Analisis farmasi metode modern. Volume 11.

Surabaya : Airlangga university press.

Mursydi, Achmad. 2012. The Role of Chemical Analysis in the Halal

Authentication of Food and Pharmaceutical Products.Journal Food

Pharm.Sci,1 (2012).

Page 56: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

Nemati,M, Oveisi,M.R., Abdollahi, H., Sabzevari,O., 2004, Differentiation

of Bovine and Porcine Gelatins Using Principal Component Analysis,

JPharm. Biomed. Anal. 34: 485

Nhari, R.M.H.R ., Ismail,A ., Che Man,Y.B. Analytical Methods for

Gelatin Differentiation from Bovine and Porcine Origins and Food

products,Journal in food science vol 71, Nr.1,2012.

Norakasha,R., Hashim,D.M., Che Man,Y.B., Shuhaimi,M. 2009.Potential

use of amino acids analysis for distinguishing bovine and porcine

gelatins.International simposium on halal science and management.

Perwitasari,D.S. 2008. Hidrolisis tulang sapi menggunakan HCl untuk

pembuatan gelatin. Makalah seminar nasional soebardjo

brotohardjono.ISSN 1978-0427.

Poedjiadi,A dan Supriyanti,F.M.T.1997.Dasar dasar biokimia.Jakarta: UI

press

Rediatning,W, dan Kartini,N. 1987. Analisis Asam Amino dengan

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi secara Derivatisasi Prakolom dan

Pascakolom.Procedings ITB vol 20.

Rohman,A dan Che Man,Y.B. 2011. Analysis of Pig Derivatives for Halal

Authentication Studies,Food review international, 28:97-112.

Rohman,A dan Sumantri, 2007. Analisis Makanan.Jogjakarta :Gadjah

Mada University press.

Roth,H.J dan Blaschke,G. 1988. Analisis farmasi. Gadjah Mada University

press.

Sartika,D. 2009. Pengembangan produk marshmallow dari gelatin kulit

ikan kakap merah.Institut pertanian Bogor.

Sahilah,A.M., Fadly,M.L., Norrakiah,A.S., Aminah,A., Aida,W.,

Khan,M.A .2012. Halal market surveillance of soft and hard gel capsules

in pharmaceutical products using PCR and southern-hybridization on the

biochip analysis.International Food Research Journal 19 (1) : 371-375

(2012).Malaysia.

Page 57: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

See S.F., Hong P.K., Aida,W., Babji A.S. 2010. Physicochemical

properties of gelatins extracted from skins of different freshwater fish

species.International Food Research Journal 17:809-816 ( 2010).

Singh,S., Rao,K.V.R., Venugopal,K., Manikandan,R. 2002. Alteration in

dissolution characteristics of gelatin containing

formulation.Pharmaceutical analysis of the national institute of

pharmaceutical education and research.

Sitompul,S. 2004. Analisis asam amino dalam tepung ikan dan bungkil

kedelai. Buletin teknik pertanian Vol.9.Nomor 1.

Stathis,D dan Myronidis,P. 2009. Principal component analysis of

precipitation in thessaly region. Global NEST Journal, Vol 11, No 4, pp

467-476 Greece.

Sudjadi.2007.Kimia farmasi analisis.yogyakarta:pustaka pelajar.

Tavakolipour,H. 2011. Extraction and Evaluation of Gelatin From Silver

Carp Waste. World Journal of Fish and Marine Science 3 ( 1 ) : 10 – 15

,2011.

Widyaninggar,A., Triwahyudi, Triyana,K., Rohman,A. 2012.

Differentiation between porcine and bovine gelatin in commercial capsule

shelss based on amino acid profiles and principal component analysis.

Indonesian journal pharmacy Vol 23 No 2: 96-101.ISSN-p: 0126-

1037.Yogyakarta.

Winarno,F.G.1997.Kimia pangan dan gizi.jakarta.PT.gramedia pustaka

utama.

Wolinsky,I dan Driskel,J.A. 2005.Nutritional ergogenic aids: CRC press

Yetim,H. 2011. International Journal of Health and Nutrition.Turki.

Department of Medical Biochemistry.

Page 58: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 1

Sample name : std asam amino 100 pmol

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 10.084 796163 0.38 39155 0.22 1.000

2 L- aspartic acid 12.658 4725358 2.28 328333 1.88 100.000

3 L- serine 13.964 7375208 3.57 476251 2.73 100.000

4 L- glutamic acid 14.861 4940839 2.39 324100 1.86 100.000

5 Glycine 15.999 5923590 2.86 356319 2.05 100.000

6 L- Histidine 16.569 8534760 4.13 507073 2.91 100.000

7 NH3 17.806 20395978 9.86 858944 4.93 1.000

8 L- agrinine 20.150 7570931 3.66 571513 3.28 100.000

9 L- threonine 20.629 8316656 4.02 603889 3.47 100.000

10 L- alanine 21.941 8842355 4.27 584596 3.36 100.000

11 L- proline 24.128 5041137 2.44 405750 2.33 100.000

12 AABA 25.583 11363621 5.49 1071118 6.15 1.000

13 L- cystine 27.633 1019268 0.49 497306 2.85 50.000

14 L- tyrosine 27.699 8231930 3.98 986863 5.67 100.000

15 L- valine 28.594 14748268 7.13 1495937 8.59 100.000

16 L- metheonine 29.078 12584381 6.08 1262562 7.25 100.000

17 L- lysin HCl 31.091 7599370 3.67 809252 4.65 100.000

18 L- isoleucine 31.865 19617019 9.48 1826814 10.49 100.000

19 L- leucine 32.300 20950991 10.13 1796157 10.31 100.000

20 L- phenylalanine 33.152 26845888 12.98 2492196 14.31 100.000

21 Tryptophan 33.819 1437266 0.69 125251 0.72 49.160

Page 59: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 2

Sample name : Gelatin sapi

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 9.761 708258 0.12 36095 0.08 0.890

2 L- aspartic acid 11.881 16039621 2.79 1009473 2.28 339.437

3 L- serine 13.177 21394630 3.72 1603097 3.62 290.088

4 L- glutamic acid 13.997 24918290 4.33 1830570 4.14 504.333

5 Glycine 15.096 16338949 28.38 9896232 22.35 2758.285

6 L- Histidine 15.677 8625827 1.50 453580 1.02 101.067

7 NH3 16.778 10548343 1.83 468553 1.06 0.517

8 L- agrinine 19.436 40903415 7.11 3332733 7.53 540.269

9 L- threonine 20.002 13644046 2.37 1060693 2.40 164.057

10 L- alanine 21.346 62042819 10.78 4464725 10.09 701.655

11 L- proline 23.799 42216812 7.33 3933371 8.88 837.446

12 AABA 25.238 9215166 1.60 913612 2.06 0.811

13 L- cystine 27.283 342014 0.06 172384 0.39 16.777

14 L- tyrosine 27.338 2174592 0.38 298158 0.67 26.417

15 L- valine 28.307 30034506 5.22 2921563 6.60 203.648

16 L- metheonine 28.787 7294368 1.27 722400 1.63 57.964

17 L- lysin HCl 30.947 13905875 2.42 1520145 3.43 182.987

18 L- isoleucine 31.659 24414185 4.24 2108369 4.76 124.454

19 L- leucine 32.105 46463888 8.07 4056106 9.16 221.774

20 L- phenylalanin 32.963 37367547 6.49 3467990 7.83 139.193

21 Tryptophan 33.823 - - - - -

Page 60: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 3

Sample name : Gelatin babi

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 9.811 1123855 0.22 69220 0.17 1.412

2 L- aspartic acid 11.878 15116735 2.94 902904 2.28 319.907

3 L- serine 13.171 18256802 3.55 1354318 3.42 247.543

4 L- glutamic acid 13.999 22348579 4.35 1681012 4.24 452.324

5 Glycine 15.084 140207575 27.27 8449729 21.31 2366.936

6 L- Histidine 15.672 7314828 1.42 414597 1.05 85.706

7 NH3 16.773 16400618 3.19 780853 1.97 0.804

8 L- agrinine 19.440 40268248 7.83 3290739 8.30 531.880

9 L- threonine 19.994 13339987 2.59 982882 2.48 160.401

10 L- alanine 21.343 53510016 10.41 3830751 9.66 605.156

11 L- proline 23.795 36426441 7.09 3377286 8.52 722.584

12 AABA 25.234 6475360 1.26 636306 1.60 0.570

13 L- cystine 27.283 628498 0.12 300107 0.76 30.831

14 L- tyrosine 27.334 3404317 0.66 473287 1.19 41.355

15 L- valine 28.303 26857898 5.22 2617457 6.60 182.109

16 L- metheonine 28.786 4427060 0.86 427162 1.08 35.179

17 L- lysin HCl 30.941 11663669 2.27 1274958 3.22 153.482

18 L- isoleucine 31.652 16306635 3.17 1385449 3.49 83.125

19 L- leucine 32.098 37498003 7.29 3351937 8.45 178.980

20 L- phenylalanin 32.954 42496995 8.27 4045880 10.20 158.300

21 Tryptophan 33.823 - - - - -

Page 61: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 4

Sample name : marshmallow sapi

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 10300 614435 0.46 33203 0.37 0.885

2 L- aspartic acid 12.991 1696954 1.26 121715 1.36 33.862

3 L- serine 14.310 2883258 2.14 191559 2.14 42.083

4 L- glutamic acid 15.225 3265268 2.42 219331 2.45 58.500

5 Glycine 16.404 23926178 17.73 1414275 15.80 388.533

6 L- Histidine 16.954 885442 0.66 53444 0.60 9.333

7 NH3 18.251 4489223 3.33 213447 2.38 0.506

8 L- agrinine 20.516 6035782 4.47 482774 5.39 68.004

9 L- threonine 21.002 2122878 1.57 154007 1.72 22.962

10 L- alanine 22.247 7986963 5.92 680987 7.61 94.950

11 L- proline 24.472 47211480 34.98 2240749 25.03 51.747

12 AABA 25.763 8840363 6.55 896721 10.02 0.200

13 L- cystine 27.714 - - - -

14 L- tyrosine 27.851 2272961 1.68 139602 1.56 19.480

15 L- valine 28.765 5112206 3.79 433820 4.85 25.695

16 L- metheonine 29.263 1629194 1.21 141072 1.58 9.424

17 L- lysin HCl 31.240 1914926 1.42 186584 2.08 22.158

18 L- isoleucine 32.136 2944106 2.18 275688 3.08 12.651

19 L- leucine 32.589 5616870 4.16 535437 5.98 23.465

20 L- phenylalanin 33.505 5505656 4.08 537811 6.01 18.308

21 Tryptophan 34.163 - - - - -

Page 62: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 5

Sample name : marshmallow babi

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 10.307 519099 0.39 29216 0.33 0.748

2 L- aspartic acid 12.991 1660265 1.25 119040 1.32 33.130

3 L- serine 14.330 3215796 2.42 218664 2.43 46.937

4 L- glutamic acid 15.230 3245493 2.44 213891 2.38 58.146

5 Glycine 16.398 24165712 18.17 1421537 15.81 392.423

6 L- Histidine 16.970 1094526 0.82 58717 0.65 11.537

7 NH3 18.254 5235244 3.94 243553 2.71 0.591

8 L- agrinine 20.518 6906986 5.19 550386 6.12 77.820

9 L- threonine 20.988 2317577 1.74 169445 1.89 25.068

10 L- alanine 22.231 8132140 6.12 669202 7.44 96.676

11 L- proline 24.448 43840269 32.97 2208364 24.57 48.052

12 AABA 25.745 8237657 6.20 837161 9.31 0.187

13 L- cystine 27.714

14 L- tyrosine 27.843 2127837 1.60 146228 1.63 18.236

15 L- valine 28.750 5032998 3.79 451998 5.03 25.297

16 L- metheonine 29.244 1588133 1.19 108705 1.21 9.186

17 L- lysin HCl 31.218 1382216 1.04 159938 1.78 15.994

18 L- isoleucine 32.104 2203661 1.66 214150 2.38 9.470

19 L- leucine 32.557 5570354 4.19 529916 5.90 23.270

20 L- phenylalanin 33.469 6488936 4.88 638522 7.10 21.578

21 Triptophan 34.163

Page 63: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 6

Sample name : sampel 1

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 10.217 692934 0.63 35881 0.52 0.998

2 L- aspartic acid 12.892 925023 0.84 68990 1.00 18.458

3 L- serine 14.233 1518456 1.39 105020 1.52 22.163

4 L- glutamic acid 15.130 1764392 1.61 119335 1.72 31.611

5 Glycine 16.256 12288803 11.22 759326 10.96 199.556

6 L- Histidine 16.794 348373 0.32 22107 0.32 3.672

7 NH3 18.054 5458137 4.98 254717 3.68 0.616

8 L- agrinine 20.335 2635256 2.41 209317 3.02 29.691

9 L- threonine 20.841 989098 0.90 80404 1.16 10.698

10 L- alanine 22.114 4264615 3.89 372183 5.37 50.698

11 L- proline 24.325 51300574 46.84 2360301 34.06 56.228

12 AABA 25.700 13123427 11.98 1346368 19.43 0.298

13 L- cystine 27.714

14 L- tyrosine 27.793 1918958 1.75 110915 1.60 16.446

15 L- valine 28.721 3425789 3.13 266197 3.84 17.219

16 L- metheonine 29.206 1512996 1.38 87827 1.27 8.752

17 L- lysin HCl 31.203 490735 0.45 60104 0.87 5.678

18 L- isoleucine 32.071 1577141 1.44 148253 2.14 6.777

19 L- leucine 32.525 3010512 2.75 292498 4.22 12.576

20 L- phenylalanine 33.428 2283866 2.09 230200 3.32 7.595

21 Tryptophan 34.163

Page 64: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 7

Sample name : sampel 2

Injection volume : 5 µl

Run time : 45 minutes

No Peak Name RT Area %

Area

Height %

Height

Amount

1 AMQ 10.195 709492 0.74 35772 0.58 1.022

2 L- aspartic acid 12.871 798024 0.83 57364 0.94 15.924

3 L- serine 14.180 1341155 1.39 89683 1.46 19.575

4 L- glutamic acid 15.072 1520600 1.58 104768 1.71 27.243

5 Glycine 16.230 10796436 11.23 657630 10.72 175.321

6 L- Histidine 16.767 347133 0.36 21928 0.36 3.659

7 NH3 18.022 4182220 4.35 198957 3.24 0.472

8 L- agrinine 20.347 2377408 2.47 193300 3.15 26.786

9 L- threonine 20.852 960800 1.00 73993 1.21 10.392

10 L- alanine 22.117 3787271 3.94 329845 5.38 45.023

11 L- proline 24.325 45852955 47.68 2268709 36.98 50.258

12 AABA 25.690 9653326 10.04 970262 15.82 0.219

13 L- cystine 27.714

14 L- tyrosine 27.776 1744029 1.81 108454 1.77 14.947

15 L- valine 28.715 3442218 3.58 251121 4.09 17.301

16 L- metheonine 29.206 1570664 1.63 93239 1.52 9.085

17 L- lysin HCl 31.199 767050 0.80 65002 1.06 8.876

18 L- isoleucine 32.067 1261312 1.31 118193 1.93 5.420

19 L- leucine 32.521 2560646 2.66 250148 4.08 10.697

20 L- phenylalanin 33.423 2500534 2.60 245873 4.01 8.315

21 Tryptophan 34.163

Page 65: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 8

Rekaman pengujian asam amino HPLC

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : (gelatin sapi)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100 gr AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 796163 708258

L-aspartic acid 100 133.1 4725358 16039621 4471.29 44712.91 4.471

L-serine 100 105.09 7375208 21394630 3017.08 30170.84 3.017

L-glutamic acid 100 147.13 4940839 24918290 7343.69 73436.89 7.344

Glycine 100 75.07 5923590 16338949 20492.79 204927.8 20.49

L-histidine 100 155.16 8534760 8625827 1551.98 15519.75 1.552

NH3 20395978 10548343

L-arginine 100 174.29 7570931 40903415 9319.19 93191.93 9.319

L-threonine 100 119.12 8316656 13644046 1934.08 19340.81 1.934

L-alanine 100 89.1 8842355 62042819 6187.24 61872.38 6.187

L-proline 100 115.13 5041137 42216812 9542.03 95420.34 9.542

AABA 11363621 9215166

L-cystine 50 121.16 1019268 342014 201.18 2011.78 0.201

L-tyrosine 100 181.19 8231930 2174592 473.70 4737.03 0.474

L-valine 100 117.15 14748268 30034506 2361.12 23611.16 2.361

L-methionine 100 149.21 12584381 7294368 855.95 8559.52 0.856

L-lysine HCl 100 146.19 7599370 13905875 2647.49 26474.88 2.647

L-isoleucine 100 131.18 19617019 24414185 1615.74 16157.43 1.616

L-leucine 100 131.18 20950991 46463888 2879.22 28792.15 2.879

L-phenylalanine 100 165.19 26845888 37367547 2275.60 22756.01 2.276

Triptophan 49.1

6

204.23 1437266 0 0.00 0.00 0.000

77.169

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0,1178 5000

0

500 1000

Page 66: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 9

Rekaman pengujian asam amino HPLC

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : (gelatin babi)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100 gr AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 796163 1123855

L-aspartic acid 100 133.1 4725358 15116735 5258.48 52584.78 5.258

L-serine 100 105.09 7375208 18256802 3212.70 32127.03 3.213

L-glutamic acid 100 147.13 4940839 22348579 8218.81 82188.15 8.219

Glycine 100 75.07 5923590 14020757 21943.79 219437.9 21.94

L-histidine 100 155.16 8534760 7314828 1642.30 16422.96 1.642

NH3 20395978 16400618

L-arginine 100 174.29 7570931 40268248 11448.40 114483.9 11.44

L-threonine 100 119.12 8316656 13339987 2359.66 23596.64 2.360

L-alanine 100 89.1 8842355 53510016 6658.92 66589.17 6.659

L-proline 100 115.13 5041137 36426441 10273.90 102739.0

4

10.27

AABA 11363621 6475360

L-cystine 50 121.16 1019268 628498 461.32 4613.21 0.461

L-tyrosine 100 181.19 8231930 3404317 925.38 9253.83 0.925

L-valine 100 117.15 14748268 26857898 2634.71 26347.05 2.635

L-methionine 100 149.21 12584381 4427060 648.25 6482.47 0.648

L-lysine HCl 100 146.19 7599370 11663669 2770.98 27709.8 2.771

L-isoleucine 100 131.18 19617019 16306635 1346.66 13466.59 1.347

L-leucine 100 131.18 20950991 37498003 2899.55 28995.4 2.900

L-phenylalanine 100 165.19 26845888 42496995 3229.41 32294.08 3.229

Triptophan 49.1

6

204.23 1437266 0 0.00 0.00 0.00

85.93

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0,1178 5000

0

500 1000

Page 67: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 10

Rekaman pengujian asam amino HPLC

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : 209.2239 (marshmallow sapi)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100 gr AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 694072 614435

L-aspartic acid 100 133.1 5011375 1696954 496.18 4961.82 0.496

L-serine 100 105.09 6851302 2883258 486.88 4868.80 0.487

L-glutamic acid 100 147.13 5581628 3265268 947.57 9475.65 0.948

Glycine 100 75.07 6158082 23926178 3211.03 32110.29 3.211

L-histidine 100 155.16 9487098 885442 159.42 1594.25 0.159

NH3 8864900 4489223

L-arginine 100 174.29 8875606 6035782 1304.84 13048.42 1.305

L-threonine 100 119.12 9245295 2122878 301.12 3011.19 0.301

L-alanine 100 89.1 8411766 7986963 931.37 9313.70 0.931

L-proline 100 115.13 51570488 47211480 1160.34 11603.39 1.160

AABA 13820010 8840363

L-cystine 50 121.16 1432643 0 0.00 0.00 0.000

L-tyrosine 100 181.19 11668301 2272961 388.57 3885.69 0.389

L-valine 100 117.15 19895558 5112206 331.39 3313.94 0.331

L-methionine 100 149.21 17288139 1629194 154.80 1548.01 0.155

L-lysine HCl 100 146.19 8642058 1914926 356.62 3566.17 0.357

L-isoleucine 100 131.18 23270818 2944106 182.71 1827.09 0.183

L-leucine 100 131.18 23937655 5616870 338.87 3388.68 0.339

L-phenylalanine 100 165.19 30072227 5505656 332.95 3329.49 0.333

Triptophan 49.1

6

204.23 1275052 0 0.00 0.00 0.000

11.08

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0.1420 5000

0

500 1000

Page 68: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 11

Rekaman pengujian asam amino hplc

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : 209.2240 (marshmallow babi)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100 gr AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 694072 519099

L-aspartic acid 100 133.1 5011375 1660265 518.05 5180.54 0.518

L-serine 100 105.09 6851302 3215796 579.50 5795.00 0.579

L-glutamic acid 100 147.13 5581628 3245493 1005.07 10050.73 1.005

Glycine 100 75.07 6158082 24165712 3460.96 34609.63 3.461

L-histidine 100 155.16 9487098 1094526 210.30 2103.05 0.210

NH3 8864900 5235244

L-arginine 100 174.29 8875606 6906986 1593.45 15934.54 1.593

L-threonine 100 119.12 9245295 2317577 350.81 3508.12 0.351

L-alanine 100 89.1 8411766 8132140 1011.98 10119.80 1.012

L-proline 100 115.13 51570488 43840269 1149.84 11498.39 1.150

AABA 13820010 8237657

L-cystine 50 121.16 1432643 0 0.00 0.00 0.000

L-tyrosine 100 181.19 11668301 2127837 388.19 3881.87 0.388

L-valine 100 117.15 19895558 5032998 348.17 3481.68 0.348

L-methionine 100 149.21 17288139 1588133 161.03 1610.32 0.161

L-lysine HCl 100 146.19 8642058 1382216 274.70 2746.96 0.275

L-isoleucine 100 131.18 23270818 2203661 145.94 1459.41 0.146

L-leucine 100 131.18 23937655 5570354 358.63 3586.29 0.359

L-phenylalanine 100 165.19 30072227 6488936 418.76 4187.63 0.419

Triptophan 49.1

6

204.23 1275052 0 0.00 0.00 0.000

11.97

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0.1428 5000

0

500 1000

Page 69: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 12

Rekaman pengujian asam amino hplc

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : 209.2236 ( sampel 1)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100 gr AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 694072 692934

L-aspartic acid 100 133.1 5011375 925023 219.63 2196.29 0.220

L-serine 100 105.09 6851302 1518456 208.21 2082.12 0.208

L-glutamic acid 100 147.13 5581628 1764392 415.77 4157.68 0.416

Glycine 100 75.07 6158082 12288803 1339.20 13392.03 1.339

L-histidine 100 155.16 9487098 348373 50.93 509.34 0.051

NH3 8864900 5458137

L-arginine 100 174.29 8875606 2635256 462.61 4626.08 0.463

L-threonine 100 119.12 9245295 989098 113.93 1139.25 0.114

L-alanine 100 89.1 8411766 4264615 403.82 4038.18 0.404

L-proline 100 115.13 51570488 51300574 1023.82 10238.24 1.024

AABA 13820010 13123427

L-cystine 50 121.16 1432643 0 0.00 0.00 0.000

L-tyrosine 100 181.19 11668301 1918958 266.38 2663.84 0.266

L-valine 100 117.15 19895558 3425789 180.33 1803.28 0.180

L-methionine 100 149.21 17288139 1512996 116.74 1167.36 0.117

L-lysine HCl 100 146.19 8642058 490735 74.21 742.10 0.074

L-isoleucine 100 131.18 23270818 1577141 79.48 794.77 0.079

L-leucine 100 131.18 23937655 3010512 147.48 1474.83 0.147

L-phenylalanine 100 165.19 30072227 2283866 112.15 1121.51 0.112

Triptophan 49.1

6

204.23 1275052 0 0.00 0.00 0.000

5.215

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0,1178 5000

0

500 1000

Page 70: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 13

Rekaman pengujian asam amino hplc

Metode acuan : Waters AccQ.Tag Chemistry Package Instructur Manual

No.sampel : 209.2237 (sampel 2)

Analit Cstd BM Area std Area

sampel

mg/100

gr

AA

(mg/kg)

AA

(%)

AMQ 694072 709492

L-aspartic acid 100 133.1 5011375 798024 108.45 1084.48 0.108

L-serine 100 105.09 6851302 1341155 105.26 1052.57 0.105

L-glutamic acid 100 147.13 5581628 1520600 205.09 2050.87 0.205

Glycine 100 75.07 6158082 10796436 673.42 6734.18 0.673

L-histidine 100 155.16 9487098 347133 29.05 290.49 0.029

NH3 8864900 4182220

L-arginine 100 174.29 8875606 2377408 238.87 2388.70 0.239

L-threonine 100 119.12 9245295 960800 63.34 633.40 0.063

L-alanine 100 89.1 8411766 3787271 205.26 2052.58 0.205

L-proline 100 115.13 51570488 45852955 523.77 5237.67 0.524

AABA 13820010 9653326

L-cystine 50 121.16 1432643 0 0.00 0.00 0.000

L-tyrosine 100 181.19 11668301 1744029 138.57 1385.68 0.139

L-valine 100 117.15 19895558 3442218 103.71 1037.07 0.104

L-methionine 100 149.21 17288139 1570664 69.36 693.61 0.069

L-lysine HCl 100 146.19 8642058 767050 66.39 663.91 0.066

L-isoleucine 100 131.18 23270818 1261312 36.38 363.80 0.036

L-leucine 100 131.18 23937655 2560646 71.80 717.99 0.072

L-phenylalanine 100 165.19 30072227 2500534 70.28 702.80 0.070

Triptophan 49.1

6

204.23 1275052 0 0.00 0.00 0.000

2.709

Bobot sampel Volu

m

1µl

Pemipet

an (µl)

Volume

2(µl)

Total asam amino tanpa tryptophan

0.2798 5000

0

500 1000

Page 71: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Analisis Komposisi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25975/1/HESTY... · food industry, gelatin can be used in a marshmallow product

LAMPIRAN 14

Pembuatan Larutan Baku

Pipet 40 µl mix standar asam amino, lalu tambahkan 40 µl standar internal

AABA, 920 µl aquabides kemudian di homogenkan. Ambil 10 µl standar, lalu

tambahkan 70 µl AccQ.Fluor borat , vortex dan diamkan selama 1 menit.

Kemudian inkubasi selama 10 menit pada suhu 550 C lalu suntikkan pada

HPLC.

Perhitungan kadar asam amino gelatin sapi:

Kadar asam amino dalam (mg / 100 gram)

(Area komponen / area AABA)sampel x Cstd x BM x fp x 100%

(Area komponen / area AABA)standar x 1000000 x gr x 1000

Asam aspartat = 16039621 /9215166 x 100 x 133.1 x100.000 x 100 %

4725358 /11363621 x 1000000 x 0.1246 x 1000

= 231.669 / 5.1812 x 100%

= 4471.3 mg /100 gr