UI Landasan Ideal...

21

Transcript of UI Landasan Ideal...

Page 1: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas
Page 2: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

PEDOMAN

PENJAMINAN MUTU AKADEMIK

UNIVERSITAS INDONESIA

LANDASAN IDEAL

Page 3: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

TIM PENYUSUN

ii

Penanggung Jawab : Amri Marzali (BPMA)

Anggota : 1. Afi Savitri Sarsito (BPMA)

2. Elly Tjahyono (FT)

3. Firman Lubis (BPMA)

4. Hera Lestari Mikarsa (F. Psi)

5. Hanneman Samuel (UPMA FISIP)

6. Njaju Jenny Malik (FIB)

7. Reni Akbar Hawadi (F. Psi)

8. Sandi Iljanto (UPMA FKM)

9. Soerjanto Poespowardojo (FIB)

10. Sulistyoweni Widanarko (BPMA)

11. Sri Setianingsih Suwardi (BPMA)

12. Teuku Zulkifli Jacoeb (UPMA FK)

Page 4: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal iii

KATA PENGANTAR

Naskah ini berisi pokok-pokok pikiran BPMA-UI dan UPMA Fakultas tentang landasan ideal dan arah

perkembangan Universitas Indonesia (UI) pada masa hadapan. Kita mencita-citakan, dalam waktu sekitar

15 tahun ke depan dari kini, UI sudah harus menjadi salah satu universitas terbaik di lingkungan Asia. Kalau

di Asia itu ada 5 universitas yang terbaik menurut penilaian umum internasional, maka UI adalah salah satu

di antaranya. Untuk itu kita harus mempersiapkan langkah secara cermat dan mantap untuk mencapai

sasaran tersebut. Seterusnya, kita pun harus awas terhadap tantangan dan hambatan yang akan menghadang

kita dalam mencapai sasaran tersebut. Tentu saja setiap perjuangan untuk mencapai suatu sasaran harus

dilandasi oleh suatu nilai luhur, baik dari sudut pandang ilmu pengetahuan, kebangsaan Indonesia, dan

kemanusiaan secara umum. Karena itu, kita juga perlu memastikan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung

tinggi di Universitas Indonesia.

Kita harapkan bahwa mereka yang bekerja menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pelayanan

masyarakat di UI pada masa kini, yaitu para staf akademik maupun staf non-akademik, dalam beberapa

tahun mendatang ini akan menjadi generasi terakhir yang hidup dalam periode transisi UI. Setelah masa

transisi itu UI akan menjadi sebuah universitas yang benar-benar maju dan unggul, sekurang-kurangnya

dalam lingkungan Asia. Tugas generasi transisi ini adalah menghantarkan UI melewati gerbang keunggulan

dalam seluruh komponen akademiknya. Generasi ini akan harus bekerja keras, berjuang sekuat tenaga,

bagi UI untuk mencapai keunggulan tersebut (striving for excellence) .

Apakah yang dimaksudkan dengan universitas terbaik di Asia (the most excellent universities in Asia)? Apakah

yang dimaksud dengan berjuang untuk mencapai keunggulan (striving for excellence)? Apakah kita

menginginkan untuk menjadi seperti Tokyo University? Atau National University of Singapore? Atau University

of Hong Kong? dan sebagainya? Apakah kita ingin meniru sebuah universitas yang menurut penilaian dunia

telah menjadi “one of the most excellent universities in Asia?” Tidak. Kita akan menjadi unggul (excellent)

tanpa menjadi duplikat dari universitas mana pun juga. UI adalah UI. Masing-masing universitas mempunyai

keunikan tersendiri yang tidak dapat ditiru begitu saja oleh universitas yang lain. Sebuah universitas hidup

Page 5: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

dan dibesarkan oleh lingkungan pol-ek-sos-bud tersendiri dan menjalani sejarahnya sendiri. Karena itu, kita

akan menjadi sebuah universitas yang unggul menurut cara dan karakteristik kita sendiri, namun keunggulan

mutu akademiknya - pendidikan, penelitian, dan pelayanan masyarakatnya diakui oleh dunia internasional.

UI akan unggul dalam keseluruhan tiga fungsi pendidikan tinggi. UI tidak hanya maju dalam bidang pendidikan,

dalam bidang penelitian, tapi juga maju dalam bidang pelayanan masyarakat. Dengan demikian, setelah itu,

barulah UI boleh menepuk dada sebagai pembawa bendera bangsa Indonesia.

iv

Page 6: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ..................................................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iv

BERJUANG MENCAPAI KEUNGGULAN ................................................................................................ 1

Universitas Indonesia yang Benar-benar Unggul .................................................................................... 1

Tantangan dan Hambatan ....................................................................................................................... 2

Fajar Baru di Ufuk Timur Kampus UI ....................................................................................................... 6

Visi UI 2022 ............................................................................................................................................. 7

Fungsi dan Misi UI .................................................................................................................................. 11

Semangat Baru UI ................................................................................................................................... 12

v

Page 7: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas
Page 8: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal

BERJUANG MENCAPAI KEUNGGULAN

Arah Perkembangan Universitas Indonesia Sampai 2020

Universitas Indonesia yang Benar-benar Unggul

Seperti apakah sebuah universitas yang benar-benar unggul? Untuk itu kita harus memberikan definisi dan

kriteria yang jelas. Tanpa pernyataan yang jelas mengenai kriteria unggulan tersebut maka kita hanya akan

seperti mengawang-awang saja. Di sini diyatakan bahwa kita menginginkan, menjelang tahun 2022 nanti, UI

telah mampu menjadi sebuah universitas yang memiliki ciri-ciri seperti di bawah ini:

••••• berintegritas tinggi atau amanah (menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan kepatuhan

pada peraturan yang berlaku, dan peduli akan masalah kemanusiaan, khususnya masalah yang dihadapi

oleh bangsa Indonesia),

••••• dijalankan dengan struktur organisasi yang efisien, tata-pamong yang sangat lengkap dan sangat jelas

fungsinya, di bawah kepemimpinan yang penuh semangat wirausaha sosial (social entrepreneurship)

yang bekerja secara terencana.

••••• memonitor dan mengevaluasi diri secara konsisten dan jujur, yang hasilnya digunakan untuk usulan

perbaikan, sehingga dengan demikian UI dapat menjaga penyempurnaan mutu akademiknya secara

terus menerus,

••••• memiliki dosen yang cukup dan profesional dalam mengajar-meneliti-memberi pelayanan masyarakat,

serta mempunyai kemampuan akademik yang tinggi dan sejahtera, yang dalam pelaksanaan tugasnya

didukung oleh tenaga non-akademik yang handal sesuai dengan bidang tugasnya,

••••• memiliki sarana dan prasana akademik yang cukup dan baik, didukung oleh perpustakaan yang nyaman

dan bahan pustaka yang lengkap-mutakhir dan mudah diperoleh,

••••• memiliki dana yang cukup bagi seluruh keperluan operasional dan pengembangan,

••••• memiliki sistem teknologi informasi yang lengkap, mutakhir dan mudah diakses,

••••• memiliki mahasiswa yang terbaik dari seluruh Indonesia, dengan sistem rekrutmen yang jujur dan

transparan, dan sebagian lain berasal dari mancanegara,

1

Page 9: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

2

••••• memiliki kurikulum bermutu dan mempunyai unggulan serta dimutakhirkan secara konsisten, yang

dilaksanakan dengan sistem pembelajaran yang teratur dan berbasis student centered learning, serta

disiplin sesuai dengan rencana,

••••• memiliki sumberdana dan sumberdaya yang cukup dan handal untuk kegiatan penelitian dan pelayanan

masyarakat, sehingga kegiatan penelitian dan pelayanan masyarakat dapat menghasilkan temuan-temuan

baru yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan menyumbang bagi akumulasi ilmu pengetahuan.

Kriteria di atas tentu saja memerlukan lebih lanjut standar, indikator dan strategi untuk memenuhinya. Tidaklah

pada tempatnya hal ini dibahas dalam ruang yang sempit ini. Biarlah nanti para penyelenggara institusi

Universitas Indonesia berikutnya menindak-lanjuti tugas ini. Dengan mengupayakan diri sekuat tenaga untuk

mencapai dan memenuhi kriteria dan standar tersebut maka UI harus menjadi salah satu universitas yang

terbaik di Asia dalam beberapa tahun mendatang, dan seterusnya menjadi universitas riset kelas dunia.

Karena, kriteria di atas sudah mencakup hampir seluruh komponen kegiatan akademik yang diselenggarakan

oleh setiap universitas yang baik. Siapa pun yang akan menilai, kita akan tetap terjaring sebagai sebuah

universitas yang unggul di Asia.

Tantangan dan Hambatan

Untuk dapat mencapai sebuah UI yang benar-benar unggul, pengalaman telah mengajarkan kita tentang

hambatan dan tantangan utama yang dihadapi UI selama ini. Tanpa kita dapat menyingkirkan hambatan dan

menanggulangi tantangan tersebut, maka UI yang unggul tidak akan pernah tercapai. Di bawah ini adalah

uraian tentang beberapa hambatan dan tantangan yang paling serius yang selama ini dihadapi oleh UI.

Tantangan pertama adalah membentuk institusi UI yang benar-benar terintegrasi. Kita tidak dapat lagi

membiarkan tradisi sistem pemerintahan “raja-raja kecil” yang sangat longgar seperti zaman lampau

terus berlanjut di UI, yang kadang-kadang cenderung menimbulkan suasana seperti anomie. Rektor

sebagai pimpinan tertinggi dari sebuah UI incorporated sangat diharapkan untuk dapat mengarahkan

dan mengontrol dengan tegas institusi-institusi di bawahnya, yaitu fakultas, departemen, program

pendidikan, pusat penelitian, dan seterusnya, khususnya dalam bidang-bidang yang paling strategis,

Page 10: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 3

yaitu keuangan, sarana-prasarana, kurikulum, dan penyelenggaraan pendidikan. Seperti undang-undang

otonomi daerah, UI semestinya dapat mengatur dengan jelas dan tegas pembagian hak, kewajiban,

dan wewenang antara Rektorat (Pusat Administrasi Universitas) dengan Fakultas, Departemen, Program

Pendidikan, Pusat Penelitian dan lain-lain.

Tantangan kedua adalah peningkatan mutu dan kesejahteraan dosen. Dahulu dosen UI cukup lulusan S1.

Jika kemudian di antara dosen tersebut ada yang dapat melanjutkan pendidikannya ke S2, atau bahkan ke

S3, maka itu adalah atas inisiatif, kemauan dan usaha sang dosen itu sendiri. Baik UI, fakultas, ataupun

departemen tempat dosen itu berkiprah tidak dapat memaksakan hal tersebut kepada stafnya. Pada masa

kini, dosen UI katanya harus minimal memiliki ijazah S2. Sebenarnya persyaratan ini belum cukup untuk

mencapai UI yang unggul. Setiap dosen UI secara umum sekurang-kurangnya harus memiliki ijazah S3,

lulusan dari universitas terkemuka di dalam atau pun di luar negeri, atau spesialis yang memang sudah

terbukti profesionalismenya. Mereka yang berijazah S1 dan S2, jika diperlukan, ditempatkan sebagai “teaching

assistant,” dan direkrut dari kalangan mahasiswa pascasarjana.

Hal kedua menyangkut dosen adalah tentang kesejahteraannya. Semua kita maklum bahwa pada masa kini

dosen UI yang hidup semata-mata atas gaji sebagai pegawai negeri tidak dapat diharapkan menjalankan

tugas akademiknya dengan baik. Gajinya tidak cukup untuk hidup layak dan bekerja dengan giat di Jakarta.

Karena itu, di luar gaji pegawai negeri, setiap dosen UI juga harus diberi tunjangan tambahan yang sesuai

dengan prinsip equity. Hal ketiga tentang dosen adalah profesionalismenya dalam bidang pengajaran. Dosen

bukan hanya seorang sarjana dalam bidang ilmunya, tapi juga harus menjadi seorang guru yang baik, yang

mampu mentransfer ilmunya kepada mahasiswa dengan metode dan teknik pengajaran yang benar.

Tantangan ketiga adalah menjalankan secara konsekwen dan konsisten penjaminan mutu akademik (quality

assurance). Kita harus selalu ingat bahwa tujuan dari UI adalah menjadi universitas yang unggul, yaitu

mempunyai mutu yang tinggi dalam seluruh kriteria yang telah disebutkan di muka. Keunggulan akan dicapai

melalui proses seperti silinder yang berlingkar naik. Roda Deming yang terdiri atas plan (perencanaan), do

(pelaksanaan), check (evaluasi), dan action (penyempurnaan) harus dirancang dan dilaksanakan secara

terinci dan berdisiplin di UI. UI harus terus mengevaluasi dan menyempurnakan mutu akademiknya setiap

tahun. Roda Deming harus terus bergulir ke arah pencapaian puncak-puncak keunggulan. Budaya mutu,

Page 11: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

4

atau searching for indefinite excellence, harus dipunyai oleh seluruh insan UI, apakah staf akademik atau

pun non-akademik, apakah pimpinan atau pun orang biasa.

Tantangan keempat adalah kepemimpinan. Sejak tahun 2000 (Peraturan Pemerintah No. 152) kita telah

meninggalkan UI yang birokratik. UI tidak lagi menjadi bagian dari sistem administrasi dan budaya birokrasi

pemerintah. UI telah menjadi sebuah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) yang otonom. Apakah artinya

perubahan ini? Artinya UI harus dikelola sebagai sebuah corporate, namun tidak komersil. Meskipun UI

dikelola dengan kaidah-kaidah sebuah perusahaan dagang, namun UI tidak memperdagangkan ilmu. UI

tetap sebuah lembaga pendidikan, yaitu sebuah knowledge provider. Budaya soft nation (mengutip istilah

Gunnar Myrdal) yang penuh dengan basa-basi, ewuh-pakewuh, sungkan-sungkanan, banyak memberi

toleransi demi popularitas pribadi, lebih mengutamakan penampilan ketimbang kinerja, harus diganti dengan

budaya entrepreneurial dengan menggunakan sistem meritocracy dan stick-and-carrot, tanpa meninggalkan

tata krama Indonesia.

Di UI, pemimpin adalah mereka yang menduduki jabatan puncak dalam institusinya. Di tangannyalah terletak

nasib institusi tersebut. Rektor, Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Pendidikan, Kepala Direktorat,

Pusat dan Badan, dan seterusnya adalah para pemimpin di UI. Bagi mereka, di samping sebagai seorang

entrepreneur, UI juga menuntut agar mereka berlaku dan bersikap profesional, yaitu menjadikan jabatannya

sebagai sebuah profesi. Apa artinya pemimpin yang profesional? Artinya dia harus mencurahkan seluruh

tenaga, pikiran, dan waktunya untuk mengelola dan memajukan institusinya. Dia hidup dari jabatannya, dan

mati untuk jabatannya. Di UI pada umumnya seorang pemimpin sudah bisa hidup dari jabatannya, karena

dia diberi honor tambahan yang cukup oleh UI. Namun demikian, baru sebagian dari mereka yang benar-

benar mengabdi sepenuh hati, sepenuh waktu, dan sepenuh tenaga untuk institusi yang dipimpinnya. Jangan

sampai ada pemimpin yang menjadikan jabatannya di UI sebagai kerja sambilan, sedangkan kerja pokoknya

adalah di luar UI.

Tantangan kelima adalah membangun sebuah perpustakaan pusat yang modern, lengkap, nyaman, dan

penuh dengan fasilitas kemudahan, yang dikelola oleh tenaga terlatih, terdidik, dan berpengalaman dalam

bidang pekerjaannya. Banyak orang mengatakan bahwa perpustakaan adalah jantung dari sebuah universitas.

Pada umumnya gedung perpustakaan selalu merupakan gedung yang tertinggi atau terbesar di kampus.

Page 12: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 5

Tantangan keenam adalah membangun sebuah sistem teknologi informasi akademik maupun non akademik

yang canggih, lengkap, dan mudah dicapai. Dengan sistem teknologi informasi yang canggih, dengan piranti

lunak dan piranti keras yang mutahir, yang dijalankan oleh tenaga-tenaga yang terlatih dan terdidik maka

kita akan dengan sangat mudah dan cepat memperoleh informasi apa saja tentang UI. Dengan demikian

kita akan mengetahui dengan cepat kondisi kita pada masa kini, yang pada gilirannya memudahkan kita

untuk menyusun rencana ke depan.

Tantangan ketujuh adalah membangun institusi-institusi penelitian yang kuat dan menggalakkan para dosen

untuk melakukan kegiatan penelitian dan penulisan. Selama ini kita di UI mendengar sayup-sayup sampai

tentang betapa ramainya pusat penelitian dan maraknya kegiatan penelitian di UI. Mulai dari Rektorat, Fakultas,

Departemen, bahkan sampai ke Program Pendidikan, semua mempunyai berbagai pusat penelitian. Namun

sayang, katanya sebagian besar kegiatan penelitian ini hanyalah kegiatan icak-icak untuk mencari tambahan

penghasilan bagi pengelolanya. Sebagian besar penelitian yang mereka lakukan adalah “penelitian pesanan”

dari instansi-instansi pemerintah, sehingga hasilnya jauh dari “ilmiah” dan memberi manfaat untuk masyarakat

dan dunia ilmu. Kini adalah masanya kita membangun pusat-pusat penelitian yang lebih bersifat akademik,

yang dijalankan oleh mereka yang memang ahlinya, dengan program yang sesuai dengan kepentingan

akademik UI dan kepentingan pihak luar yang beraneka ragam.

Tantangan terakhir adalah soal dana. UI harus mencari dana yang cukup untuk membiayai seluruh keperluan

operasional dan pengembangannya. Pada masa kini kondisi keuangan UI dikatakan masih kurang mencukupi,

meski gaji dosen UI yang pegawai negeri masih tetap ditanggung negara. Di luar subsidi gaji pegawai negeri,

bantuan proyek-proyek hibah dari pemerintah, serta pemasukan uang dari mahasiswa, UI hampir tidak

mempunyai sumber dana lain. Belajar dari berbagai universitas terkemuka di mancanegara, UI harus

memperluas ragam sumber dananya. Sumber dana yang belum digarap dengan maksimal antara lain adalah

sumbangan dari alumni dan perusahaan, usaha ventura, kolaborasi penelitian dengan pihak lain, dan jasa

konsultasi.

Di antara ke 8 tantangan di atas, nampaknya susah untuk menentukan mana yang lebih utama dari yang

lain. Sebagian orang mengatakan bahwa tantangan yang paling utama adalah dana. Dengan dana yang

cukup semua akan menjadi beres. Rasanya ini belum tentu. Dana yang melimpah belum tentu akan efektif

Page 13: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

6

di bawah pimpinan yang kurang cakap. Karena itu kata sebagian orang, faktor kepepimpinan lah yang paling

perlu ditangani. Namun demikian pendapat ini dapat pula dihujah balik, bahwa pimpinan tidak akan berarti

apa-apa tanpa didukung oleh staf akademik dan non-akademik yang handal dan profesional. Demikianlah,

maka mungkin dapat disimpulkan bahwa setiap tantangan mempunyai peranannya sendiri. Karena itu UI yang

unggul hanya akan dapat dicapai kalau keseluruhan tantangan di atas ditanggulangi secara sistemik dan simultan.

Fajar Baru di Ufuk Timur Kampus UI

Sejak UI menjadi sebuah Badan Hukum Milik Negara (BHMN) pada tahun 2000 yang lalu, kemudian

memperoleh Rektor baru, banyak sudah yang dicapai dalam usaha-usaha menuju ke keunggulan. Namun

demikian, sebanyak apa pun yang sudah kita usahakan, ternyata lebih banyak lagi tugas yang menunggu

untuk diselesaikan. Begitu banyak hal yang belum tersentuh sejak lama. Kita tidak boleh cepat puas diri

dengan hasil yang kita peroleh pada masa kini. Dalam masa awal pengembangannya, yaitu dalam rentang

waktu sejak tahun 2000 sampai 2006 ini, banyak sekali pelajaran yang dapat kita serap untuk diambil

hikmahnya. Beberapa gejala positif yang mulai muncul sejak itu antara lain adalah:

••••• mulai munculnya kesadaran tentang mutu akademik di seluruh fakultas,

••••• ada suasana kompetitif yang positif antar fakultas,

••••• peningkatan perhatian terhadap kemajuan program pendidikan reguler dan program internasionalisasi,

••••• di lingkungan Rektorat, penyelenggaraan bidang akademik makin terintegrasi, teratur dan mantap,

••••• sarana dan prasarana kampus makin lengkap, nyaman, dan indah,

••••• sistem teknologi informasi akademik makin berkembang canggih dan makin terakses,

••••• partisipasi fakultas dalam berbagai kegiatan Rektorat makin kentara,

••••• pemasukan dana yang makin besar, dan lain-lain.

Ini semua adalah langkah-langkah awal yang menggembirakan. Ini bermakna bahwa sangkakala gerakan

ke arah keunggulan telah ditiup di kampus UI. Kepak telah dikembangkan untuk siap menerbangkan UI

menuju ke puncak keunggulan. Jangan surut lagi. Kita mengharapkan pimpinan UI, siapa pun orangnya,

tetap berada di depan dengan gerakan yang lebih cepat, lebih berani, dan lebih cergas membawa bendera

UI menuju ke puncak gunung keunggulan.

Page 14: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 7

Visi UI 2022

Kini tibalah gilirannya kita merumuskan secara ringkas beberapa hal tentang landasan ideal UI. Pertama

adalah tentang visi UI. Visi Universitas Indonesia adalah pernyataan ringkas yang berisi keinginan,

cita-cita, atau bayangan tentang kondisi, bentuk dan karakter Universitas Indonesia untuk jangka masa

tertentu yang relatif lama, namun harus dinyatakan secara eksplisit dan realistik sehingga dapat diukur

pencapaiannya. Dalam merumuskan visi UI kita harus berlaku realistik, yaitu tentang sesuatu yang

mampu kita capai dalam waktu yang tidak begitu lama. Selama ini kita cenderung mengumbar slogan

ketimbang berkata dengan dasar kenyataan. Kita suka latah tanpa berpikir secara mendalam tentang

arti dari kata-kata yang telah kita ucapkan. Mulai kini marilah kita bersikap jujur dan kritis dengan diri

sendiri dan rendah hati.

Sekarang ini kita menginginkan UI menjadi sebuah universitas riset kelas dunia.1 Namun kita belum

pernah merinci kriteria dan standar dari universitas yang kita tuju tersebut. Seperti apa universitas riset

kelas dunia itu? Seperti Harvard University, London School of Economics, Princeton University, National

University of Singapore, Australian National University, atau Tokyo University? Akibatnya kita menjadi

seperti orang bisu bermimpi. Sebaliknya, kita selalu merasa resah dan alergik apabila mendengar hasil

evaluasi orang luar tentang posisi kita di ranking Asia atau di dunia, karena kita belum menduduki

posisi ranking yang baik.

Setelah itu kita lalu mengumpat diri sendiri. Pimpinan mengumpat bawahan karena kurang giat bekerja.

Sebaliknya, bawahan menyesali pimpinan yang kurang punya wibawa. Padahal kalau kita mengetahui

keadaan diri kita yang sebenarnya, kita tidak perlu saling menyalahkan, karena memang demikianlah kita

adanya. Kita saja yang selama ini tidak pernah tahu diri. Mengapa kita tidak tahu diri? Karena, kita tidak

pernah mengevaluasi diri secara lengkap dan jujur. Barulah pada 2 tahun terakhir ini kita mulai menyusun

laporan tahunan lengkap UI. Barulah pada tahun terakhir ini kita menyusun portfolio UI berdasarkan atas

buku panduan Badan Akreditasi Nasional. Itupun dilakukan dengan cara yang masih belum sempurna. Dan

1 Peraturan MWA-UI No. 004 Tahun 2006.

Page 15: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

8

setelah itu, kita pun belum tentu akan mempelajari hasil laporan dan portfolio itu dengan kritis dan teliti.

Sampai kini kita belum punya katalog UI (buku panduan umum UI). Karena itu, marilah kita berlaku realistik,

jujur dengan diri sendiri, rendah hati dan tahu diri.

Kita harus sadar bahwa visi adalah keinginan sekaligus janji kepada seluruh bangsa Indonesia tentang akan

jadi apa UI pada masa yang akan datang. Sekali keinginan dan janji sudah diungkapkan, maka diperlukan

komitmen, keseriusan, dan langkah yang pasti dari seluruh jajaran eksekutif dan insan Universitas Indonesia

untuk menetapi janji tersebut. Karena itu dalam menjabarkan sebuah visi, orang harus mempertimbangkan

kemampuan diri untuk mencapainya dalam waktu yang tidak terlalu lama (misalnya 10 atau 25 tahun)

berdasarkan atas kondisi nyata masa kini. Disamping itu visi harus atraktif yaitu mampu menarik komitmen

seluruh insan universitas, memberi semangat, inspiratif dan sekaligus menantang seluruh anggota universitas

untuk giat berusaha mencapainya. Visi bukan hanya merupakan bentuk kepedulian pimpinan saja, tapi juga

harus disepakati sebagai milik bersama seluruh jajaran eksekutif dan anggota Universitas Indonesia. Atas

pertimbangan-pertimbangan di atas maka dengan ini BPMA dan UPMA mengusulkan rumusan visi UI sebelum

melangkah ke universitas riset kelas dunia, yaitu sebagai berikut: “UI menjadi salah satu dari 5 universitas

terbaik di Asia dalam tahun 2022.”

Ini kami anggap realistik dan menantang, karena apa? Karena pada masa kini (2006) UI berada jauh di

bawah 5 universitas besar di Asia. Jangankan 100 besar universitas dunia, dalam 100 besar universitas di

Asia saja UI tidak termasuk, menurut penilaian suatu lembaga penilai yang dimuat dalam website

(www.spmb.com/asia100.htm). Patut juga untuk diketahui bahwa dalam daftar 100 universitas terbaik di

Asia tersebut, Thailand menyumbang 5 universitas, yaitu Chulalongkorn University (40), Asian Institute of

Technology Thailand (53), Chiang Mai University (58), Thammasat University (73), dan Mahidol University

(77). Sedangkan satu-satunya sumbangan Indonesia adalah dari Institut Teknologi Bandung (49).

Sebagian dari kita mungkin kurang setuju dengan penilaian di atas, lalu menunjuk kepada hasil akreditasi

Times Supplement Higher Education QS tahun 2006, yang menempatkan UI pada ranking ke 250 dari 520

universitas dunia, sekaligus nomor satu di antara perguruan tinggi di Indonesia. Meskipun demikian, kita

masih tetap di bawah Chulalonkorn University yang menduduki ranking 161, Universiti Kebangsaan Malaysia

ranking 185, Universiti Malaya ranking 192, dan National University of Singapore ranking 19.

Page 16: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 9

Sekarang mari kita lihat UI dari satu sudut pandangan yang lain lagi, yaitu sudut pandangan Academic

Ranking of World University (AWRU) yang dilakukan oleh Institute of Higher Education, Shanghai Jiao Tong

University tahun 2003. Mungkin sistem penilaian ini lebih cocok dengan UI, karena dia lebih menekankan

kriteria pendidikan dan riset, sedangkan kita tahu UI bercita-cita menjadi “Universitas riset kelas dunia.” Lalu

bagaimana hasilnya? Ternyata menurut AWRU tersebut UI tidak termasuk ke dalam Top 500 universitas

terbaik di dunia. Sebagai perbandingan, dalam Top 500 tersebut terdapat 36 universitas di Jepang, 16

universitas di China, 8 universitas di Korea Selatan, 2 di Singapura, dan 3 di India. Kira-kira di mana tempat

UI dalam AWRU tersebut? Wallahualam bissawab.

Dengan adanya informasi di atas kita menjadi bingung: sebenarnya di mana tempat yang tepat untuk UI

dalam daftar ranking universitas dunia? Sebaiknya kita memahami bahwa kriteria dan standar yang digunakan

untuk akreditasi universitas-universitas di dunia adalah berbeda antara satu institusi penilai dengan institusi

yang lain. Karena itu kita tidak boleh percaya secara total terhadap hasil akreditasi satu institusi penilai

tertentu.

Bagaimanapun, yang kita segera perlukan pada masa kini adalah pembanding. Kita perlu benchmark yang

betul-betul patut dan pantas menjadi pembanding diri kita. Untuk itulah disini diusulkan agar kita

membandingkan diri dengan universitas-universitas di Asia Tenggara untuk tingkat pertama dan Asia untuk

tingkat yang lebih tinggi. Ini adalah realistik dan menantang, karena kita bersaing dengan universitas yang

tidak terlalu jauh dari lingkungan sosial-politik-ekonomi kita. Ini adalah realistik dan menantang, karena kita

menggunakan kriteria dan standar yang relatif sama di Asia, apalagi Asia Tenggara 2.

Di atas semua itu, dalam melihat diri sendiri, kita selalu berkaca kepada apa yang dikatakan orang tentang

diri kita. Pada posisi nomor berapa kita ditempatkan orang dalam senarai (listing) universitas di Asia Tenggara

dan Asia? Cara kita menjabarkan visi ini adalah sesuai dengan cara orang mendefinisikan “World Class

University.” Bahwa “World Class University” adalah “ranking among the foremost in the world; of an international

standard of excellence.” Dalam hal ini, kita sebaiknya jangan dulu mencari “ranking among the foremost in

2 Untuk Asia Tenggara kita punya Asean University Network (AUN), yang telah menyepakati satu pedoman akreditasi yang samauntuk seluruh anggota AUN.

Page 17: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

10

the world,” tapi cukup sampai “ranking among the foremost in Southeast Asia and Asia.” Kalau pada aras

Asia Tenggara sudah tercapai barulah kita melangkah ke aras Asia, dan terus ke aras Dunia.

Apakah visi di atas tidak terlalu rendah, sehingga melemahkan semangat kita untuk mencapainya? Apakah

penilaian yang dibuat orang tersebut dapat dipercaya? Untuk menjawab pertanyaan ini, sekali lagi perlu

dipertanyakan: apakah kita sudah benar-benar kenal dengan kondisi akademik kita masa kini? Mari kita lihat

satu butir indikator saja, yaitu tentang dosen. Pada masa kini kita punya 2027 orang dosen tetap. Dari

jumlah tersebut hanya 465 (22.9%) orang yang bergelar doktor, dan 174 (8.6%) yang menyandang jabatan

fungsional profesor3.Padahal untuk menjadi sebuah universitas terbaik di Asia, jumlah dosen yang doktor

dan profesor sekurang-kurangnya 50%, dan sisanya adalah lektor kepala (associate professor) dan lektor

(assistant professor)4. Pertanyaan kita: apakah kesenjangan antara kondisi yang ideal dengan kondisi yang

nyata ini dapat kita selesaikan dalam waktu kurang dari 15 tahun, dalam keadaan dana yang katanya begini

cekak? Disinilah, diulangi lagi, kita perlu berlaku realistik dan rendah hati.

Disamping itu, kita pun harus menetapkan siapa yang akan kita jadikan benchmark. Di Indonesia, kita harus

berusaha sebanding, bahkan kalau bisa lebih baik, dengan tiga universitas BHMN yang lain, yaitu Universitas

Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Sementara itu

untuk luar negeri, kita mungkin bisa membanding diri dengan universitas-universitas di ASEAN, dengan

mengambil universitas-universitas anggota Asean University Network (AUN) di Malaysia, Singapura, Thailand,

dan Filipina sebagai benchmark. Masalahnya sekarang, bagaimana proses benchmarking ini akan kita

laksanakan?

Kita harus ingat bahwa universitas-universitas di Asia pada masa kini bukanlah institusi pendidikan yang

beku, merasa mapan, puas diri dengan keadaan diri mereka. Ini adalah satu pandangan yang keliru. Justru

pada masa kini semua universitas maju di Asia sedang demam peningkatan mutu akademik. Mereka sedang

giat-giatnya memperbaiki diri untuk mencapai mutu yang lebih tinggi, bersaing dengan universitas-universitas

di Amerika, Eropa, dan Australia. Mereka ingin mahasiswa-mahasiswa Asia tidak lagi pergi kuliah di luar

3 Data pada akhir Desember 2005, sebagaimana yang dilaporkan dalam Portfolio UI 2005.4 Universitas-universitas terbaik di USA rata-rata mempunyai dosen yang berijazah S3 di atas 95 %.

Page 18: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 11

negeri, tetapi tetap di negeri mereka sendiri, bahkan mereka ingin menarik mahasiswa dari luar untuk kuliah

di tempat mereka. Jadi semua universitas besar di Asia sedang berlomba. Karena itu, jika kita tidak ikut

dalam perlombaan ini, kita stagnan dengan kondisi yang sekarang, maka pasti posisi kita dalam ranking

universitas Asia, apalagi dunia, akan makin terpuruk. Untuk itulah, membandingkan diri dengan universitas-

universitas terbaik di Asia pada masa kini, bercita-cita menjadi salah satu dari lima universitas terbaik di

Asia, adalah realistik dan mencabar (challenging) semangat kita.

Fungsi dan Misi UI

UI adalah sebuah institusi yang bertugas menyelenggarakan pendidikan tinggi. Fungsi dari sebuah lembaga

pendidikan tinggi menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah menyelenggarakan pendidikan/

pengajaran, penelitian, dan pengabdian/pelayanan masyarakat. Fungsi ini disebut dengan istilah Tridarma

Perguruan Tinggi. Dengan demikian fungsi UI adalah sama dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Atas dasar

Tridarma Perguruan Tinggi lah terutama seluruh kegiatan akademik di UI dinilai.

Sementara itu, misi adalah pernyataan ringkas tentang tugas-tugas utama yang diemban oleh Universitas

Indonesia, untuk siapa tugas itu dilakukan, dan bagaimana cara tugas itu dilaksanakan dalam jangka waktu

yang cukup panjang (namun eksplisit rentang waktunya). Misi juga menggambarkan fokus perhatian

Universitas Indonesia dalam tahun-tahun mendatang. Apabila visi menyatakan keinginan Universitas Indonesia

akan menjadi seperti apa pada suatu masa nanti, maka misi menyatakan tentang apa yang terutama harus

dilakukan oleh Universitas Indonesia dalam rangka mencapai visi tersebut.

Misi UI, sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan MWA No. 004 tahun 2006 tentang Pokok-pokok

Pengembangan Universitas Indonesia Tahun 2007-2022 adalah sebagai berikut:

••••• Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbasis riset di universitas untuk pengembangan ilmu,

tekonologi, seni, dan budaya; dan

••••• Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berbasis riset di universitas serta mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia dan

kemanusiaan

Page 19: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

12

Visi dan misi UI tidak dapat terlepas dari fungsi UI sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang bertanggung

jawab dalam bidang pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian/pelayanan masyarakat. Karena itu,

mengacu kepada visi UI untuk menjadi salah satu dari lima universitas terbaik di Asia pada tahun 2022, serta

mempertimbangkan fungsi UI dalam bidang tridarma perguruan tinggi, maka secara lebih spesifik misi UI

tersebut dapat juga dijabarkan dalam bentuk sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu sehingga menghasilkan sarjana yang berintegritas

tinggi (menjunjung tinggi kejujuran, keterbukaan, dan peduli akan masalah kemanusiaan, khususnya

yang dihadapi oleh bangsa Indonesia), memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang unggul

sesuai dengan bidang studinya, dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam berbagai bidang kegiatan

dengan sarjana-sarjana lulusan universitas lain pada aras nasional maupun Asia;

2. Menyelenggarakan penelitian ilmiah maupun terapan untuk menghasilkan karya-karya ilmiah,

rekomendasi kebijakan dan solusi masalah, dan hak paten yang unggul pada aras Asia;

3. Menyelenggarakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat yang hasilnya benar-benar

bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum, khususnya bagi masyarakat yang berada dalam

lingkungan terdekat UI.

Semangat Baru UI

Banyak orang berkata, kalau mau berubah dan maju berilah perhatian yang lebih besar pada aspek-aspek

kultural. “The central conservative truth is that it is culture, not politics, that determines the success of a

society...,” kata seorang sosiolog besar Amerika, Patrick Daniel Moynihan. Apakah yang dimaksud dengan

aspek-aspek kultural tersebut? Aspek kultural adalah hal-ihwal yang berkaitan dengan mentalitas manusia,

khususnya tentang nilai, etos, semangat, dst. Aspek kultural adalah dimensi psikokultural dari manusia.

Sehubungan dengan aspek kultural, atau dimensi psikokultural, maka dalam rangka mencapai tujuan untuk

menjadi lima besar Asia, atau universitas riset kelas dunia, Universitas Indonesia harus menetapkan dan

mengembangkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi dalam institusi ini. Untuk apa seorang dosen

mengajar, meneliti, dan melakukan pelayanan masyarakat? Nilai apa yang menjadi dasar seorang pegawai

administrasi bekerja dalam bidang non-akademik di UI? Semangat apa yang mendorong seorang mahasiswa

Page 20: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

Landasan Ideal 13

menuntut pelajaran di UI? Nilai apa yang mendorong berjalannya seluruh kegiatan akademik di UI? Semua

mereka yang bergiat dalam bidang akademik maupun non-akademik di UI seharusnya digerakkan oleh satu

semangat yang sama. Satu nilai dan etos yang sama. Tanpa semangat yang sama, cita-cita untuk menjadi

5 besar Asia, apalagi universitas riset kelas dunia, tidak akan terwujud.

Kita menginginkan adanya satu semangat bulat bersama di UI, seperti semangat ketika bangsa Indonesia

mempertahankan kemerdekaannya dalam perang melawan penjajah pada tahun 1945-1949. Ketika itu seluruh

bangsa Indonesia disatukan oleh satu semangat yang disebut “Merdeka atau Mati,” yaitu menilai tinggi

kepentingan bangsa dan negara di atas segala kepentingan lain. Dengan modal semangat tersebut

kemerdekaan Indonesia dapat dipertahankan, meskipun untuk itu ribuan, bahkan ratusan ribu, nyawa harus

melayang. Namun mereka melayang dengan ikhlas, karena membela kepentingan yang lebih tinggi, yaitu

bangsa dan negara.

Kini kita menginginkan agar seluruh insan UI memiliki satu semangat juang yang sama. Sepatutnya setiap

insan UI bekerja, belajar, mengajar, meneliti, melayani masyarakat bukan terutama karena dorongan mencari

uang, mencari pangkat, mencari popularitas pribadi, atau mencari gengsi, tapi adalah karena ingin

menghasilkan kinerja yang lebih bermutu. Mutu dari kegiatan lah yang lebih kita utamakan. Seorang

mahasiswa belajar di UI bukan terutama untuk mengejar ijazah, tapi adalah untuk meningkatkan kemampuan

keilmuan dan ketrampilannya. Seorang dosen bekerja dengan giat agar terus dapat meningkatkan mutu

ilmu yang diajarkannya. Seorang dosen-peneliti bertungkus-lumus di laboratorium atau di tengah masyarakat

terutama untuk mendapatkan ilmu yang lebih tinggi, menemukan teori, rumus, dan konsep baru.

Jadi, sepatutnya semua orang di UI giat bekerja karena didorong terutama oleh nilai, keinginan, etos, atau

semangat untuk mengejar mutu akademik yang lebih baik. Kenapa begitu? Karena keunggulan terletak

pada mutu. Hanya dengan peningkatan mutu akademik-lah kita akan bisa mencapai keunggulan. Jika kita

perlu merumuskan semangat kultural UI ini dalam satu kalimat ringkas maka bunyi kalimat itu adalah “Striving

for Excellence,” yaitu “Berjuang Mencapai Keunggulan, Berjuang Mengejar Mutu.” Inilah semangat baru UI.

Semangat ini seharusnya kita miliki bersama, jika kita mau jadi 5 besar Asia pada tahun 2022 nanti. Semangat

ini perlu kita tanamkan ke dalam setiap dada insan UI. Semangat ini perlu kita sebar-luaskan ke seluruh

pelosok UI, di ruang kuliah, di laboratorium, di kamar Rektor-Dekan-Ketua Departemen, di lapangan olah

Page 21: UI Landasan Ideal Newrepository.ui.ac.id/contents/koleksi/1/0e48e17dc50e872f8fbbd3ae78f07e6a2730a3a5.pdf · Mereka yang berijazah S1 dan S2, ... dosen UI yang hidup semata-mata atas

Landasan Ideal

Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia

14

raga, di ruang seminar, bahkan di kantin-kantin makan mahasiswa. Sekali lagi, dinyatakan disini, semangat

baru UI adalah “Striving for Excellence,” “Berjuang Mencapai Keunggulan, Berjuang Mengejar Mutu.”

Dalam pelaksanaannya, nilai utama ini tidak dapat berdiri sendiri, tapi harus ditupang oleh nilai-nilai pilihan

yang lain. Untuk itu diusulkan bahwa semangat “Berjuang Mencapai Keunggulan, Berjuang Mengejar Mutu,”

harus didukung oleh enam semangat (nilai) yang lain, yaitu:

(1) Integrasi UI (UI incorporated).

(2) Penyempurnaan mutu akademik tiada henti (quality assurance).

(3) Kewirausahaan sosial (social entrepreneurship).

(4) Integritas (integrity).

(5) Keterbukaan (transparency).

(6) Profesionalisme (professionalism).

Keseluruhan tujuh nilai-nilai di atas kita sebut dengan istilah saptadharma, atau tujuh jalan pengabdian.

Tujuh jalan pengabdian (saptadharma) inilah yang akan menjadi dasar kita untuk menuju ke posisi 5 besar

Asia, dan seterusnya menjadi “Universitas riset kelas dunia.” Untuk memudahkan mengingatnya, uraian

saptadharma ini dapat disederhanakan dalam bentuk bagan di bawah ini.

Bagan Saptadharma UI

Berjuang Mencapai Keunggulan

Berjuang Mengejar Mutu

Integrasi UIPenjaminan

MutuIntegritas Keterbukaan Profesionalisme

Kewirausahaan

Sosial