u_dk_NATA_DE_coco

9
I. PEMBUATAN NATA de COCO II. Tujuan Praktikum : 1. Agar dapat mengerti bagaimana cara membuat Nata de Coco yang benar sehingga menghasilkan produk yang terbaik 2. Mengerti prinsip kerja mikroba dalam pembuatan Nata de Coco III. Teori : Nata de Coco adalah suatu produk hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Produk ini berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, transparan, kenyal dan banyak digunakan sebagai bahan pencampur es krim, koktail buah, sirup dan makanan ringan lainnya. Bakteri pembentuk Nata de Coco (Acetobacter xylinum) berbeda dengan species lainny : bila ditumbuhkan pada media yang mengandung gula,bakteri ini mampu mengubah gula menjadi selulose ekstraseluler. Selulosa yang diekresikan ke dalam media tersebut berupa benang-benang yang bersama-sama dengan polisakarida berlendir membentuk suatu jalinan, atau suatu selaput bertumpuk pada permukaan media, sehinggadapat mencapai ketebalan 1 sampai 2 cm. Nilai gizi makanan ini sangat rendah sekali, kandungan terbesarnya adalah air yang mencapai 98 %. Karena itu, produk ini dapat dipakai sebagai sumber makanan rendah kalori untuk

description

nata de coco

Transcript of u_dk_NATA_DE_coco

I. PEMBUATAN NATA de COCO

II. Tujuan Praktikum:1. Agar dapat mengerti bagaimana cara membuat Nata de Coco yang benar sehingga menghasilkan produk yang terbaik2. Mengerti prinsip kerja mikroba dalam pembuatan Nata de Coco

III. Teori:Nata de Coco adalah suatu produk hasil fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Produk ini berbentuk padat, kokoh, kuat, putih, transparan, kenyal dan banyak digunakan sebagai bahan pencampur es krim, koktail buah, sirup dan makanan ringan lainnya.Bakteri pembentuk Nata de Coco (Acetobacter xylinum) berbeda dengan species lainny : bila ditumbuhkan pada media yang mengandung gula,bakteri ini mampu mengubah gula menjadi selulose ekstraseluler. Selulosa yang diekresikan ke dalam media tersebut berupa benang-benang yang bersama-sama dengan polisakarida berlendir membentuk suatu jalinan, atau suatu selaput bertumpuk pada permukaan media, sehinggadapat mencapai ketebalan 1 sampai 2 cm.Nilai gizi makanan ini sangat rendah sekali, kandungan terbesarnya adalah air yang mencapai 98 %. Karena itu, produk ini dapat dipakai sebagai sumber makanan rendah kalori untuk keperluan diet. Nata de Coco juga mengandung serat (dietary fibre) yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses fisiologi. Konon, produk ini dapat membantu penderita diabetes dan memperlancar proses pencernaan dalam tubuh.IV. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan:1. 1000 mL air kelapa2. 20 gram gula pasir3. 5 gram pupuk ZA4. Biakan Acetobacter xylinum (dalam bentuk starter)5. Asam asetat glacialAlat yang digunakan:1. Gelas piala 10 mL dan 100 mL2. Kain saring3. Kertas pH4. Pemanas (Kompor)5. Panci / Wadah besar

V. Bagan Kerja:

Disiapakan air kelapa sebanyak 1 L ( 1000 mL )

Disaring hingga terpisah dengan pengotornya

Dipanaskan hingga mendidih

( untuk membunuh mikroba yang tidak diinginkan )

Ditambahkan gula pasir & ZA sambil diaduk hingga larut

Ditambahkan asam asetat glacial hingga didapatkan

pH 3-4 ( dalam keadaan panas )

Dituang dalam wadah steril

Ditutup dengan koran / Alumunium Foil

Didingikan

Diinokulasi dengan starter A.Xylinum

Diinkubasi dengan suhu ruang ( 7- 10 hari)

VI. Data Pengamatan

VII. PembahasanPada praktikum kali ini, yaitu nata de coco menggunakan bakteri. Bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco ini adalah bakteri Acetobaacter xylinum. Acetobacter xylinum memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang kemudian disebut nata de coco. Bahan dasar dari praktikum kali ini adalah air kelapa dan bakteri Acetobacter xylinum. Air kelapa sebanyak 1 L sebagai bahan baku harus disaring terlebih dahulu agar kotoran yang ada hilang. Setelah proses penyaringan, air kelapa dipanaskan hingga mendidih, hal ini bertujuan agar bakteri-bakteri yang ada pada air kelapa mati.Kemudian pembuatan nata de Coco memang harus pada kondisi pH asam. Saat keadaan panas, air kelapa dicek dengan pH Universal untuk megetahui berapa pH nya. bakteri Acetobaacter xylinum dapat tumbuh hanya pada range pH sekian nya. Apabila pH belum asam ( 3-7 ) maka ditambahkan asam asetat glacial. Setelah proses tersebut, kemudian air kelapa didinginkan sekitar 5 jam agar dingin. Setelah dingin baru diinokulasi dengan bakteri Acetobacter xylinum dan diinkubasi selama satu minggu untuk ahirnya diamati. Pada hari berikutnya (setelah satu minggu dibiarkan), terdapat gumpalan di atas air kelapa tersebut dan pada bagian dasarnya. Sebelum diamati, lapisan lendir yang ada pada permukaan dan bagian bawah nata de coco dibersihkan terlebih dahulu. Dari hasil pengamatan, Bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu 28 31 C. Bakteri Acetobacter xylinum ini akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogenmelalui proses yang terkontrol. Nata de Coco dibentuk oleh spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairan yang mengandung gula, sari buah, atau ekstrak tanaman lain. Beberapa spesies yang termasuk bakteri asam asetat dapat membentuk selulosa, namun yang dipakai selama ini adalah bakteri Acetobaacter xylinum.Pembuatan nata de Coco yang dilakukan kelompok 1 bisa dikatakan berhasil, karena appearance yang kenyal menunjukkan bahwa bakterin dapat bekerja pada air kelapa dengan baik.

VIII. Kesimpulan1. Nata de Coco merupakan salah satu produk makanan yang mudah dibuat apabila kita membuatnya sesuai dengan prosedur yang sesuai.2. Pembuatan Nata de Coco harus pada kondisi suhu yang optimal dan tidak terkontaminasi bakteri-bakteri lain.

IX. Daftar PustakaThayib, Soeminarti, dkk.1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Teknik. Serpong: Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi Indonesia.

http:// id.wikipedia.org/wiki/Nata_de_coco