UAS TAKE HOME Pasar modal
-
Upload
rachardy-andriyanto -
Category
Education
-
view
1.943 -
download
5
description
Transcript of UAS TAKE HOME Pasar modal
SOAL DAN JAWABAN UAS TAKE HOME
MATA KULIAH HUKUM PASAR MODAL
’
OLEH
RACHARDY ANDRIYANTO
090710101240
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
1. a. Karena alasan tertentu perusahaan yang sudah “Go Public” bisa
memutuskan menjadi perusahaan “Go Private”. Sebutkan alasan –
alasan “ Go Private” dan peraturan yang mengaturnya.
Jawaban.
Berikut ini beberapa alasan perusahaan terbuka ingin melakukan go
private
1. Perusahaan merasa lebih untung jika melakukan Go Private
2. Biaya menjadi perusahaan terbuka (perusahaan publik) lebih mahal
3. Kinerja dan keuangan perusahaan sudah kuat sehingga tidak butuh
dana publik
4. Perusahaan tidak perlu membagi keuntungan dengan publik, dan tidak
perlu memenuhi beberapa persyaratan lain yang terkait dengan
pemilikan saham oleh publik.
5. Perusahaan menganggap listing di bursa efek tidak lagi memiliki
prospek karena kinerja penjualan saham perusahaan yang terus
memburuk.
6. Adanya kesepakatan tertentu antara pemegang saham mayoritas
dengan investor baru yang mensyaratkan perusahaan untuk Go Private.
7. Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan diharuskan untuk menerapkan
prinsip keterbukaan sehingga hal ini dapat menguntungkan pesaing.
8. Go Private dapat mencegah masuknya pihak luar sebagai pemegang
saham pengendali.
Peraturan yang selama ini dijadikan acuan dalam melaksanakan go
private adalah peraturan mengenai benturan kepentingan dan peraturan
mengenai penawaran tender. Kedua aturan ini meliputi peraturan Bapepam
dan juga peraturan yang dikeluarkan oleh BEJ. Disamping itu, proses go
private juga harus mengacu pada Undang-Undang No. 1 tahun 1995
tentang Perseroan Terbatas, dan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal.
b. Apa yang dimaksud dengan “Right Issue” (hak memesan efek
terlebih dahulu)
Jawaban.
Right Issue adalah penawaran saham baru yang terbatas kepada para
pemegang saham lama (pemegang saham yang sudah ada, sebab
sebelumnya perusahaan telah pernah melakukan IPO). Dapat diartikan
bahwa right issue adalah kegiatan penawaran umum terbatas kepada
pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek
terlebih dahulu (HMETD). Pemilik Right memiliki hak beli atau call
option atas saham perusahaan pada harga tertentu, selama periode tertentu
pada masa yang akan datang.
2. a. Apa yang saudara ketahui tentang “Underlying Asset” dalam
penerbitan SBSN dan mengapa dalam prakteknya tidak terjadi
peralihan hak tapi berupa hak tertentu. Hak apakah itu dan mengapa
demikian ?
Jawaban.
Underlying Asset adalah kewenangan Pemerintah untuk menggunakan
Barang Milik Negara (BMN) sebagai dasar penerbitan SBSN.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada dasarnya merupakan
bukti atas bagian penyertaan terhadap asset SBSN. Barang Milik Negara
(BMN) dalam penerbitan SBSN digunakan sebagai objek pembiayaan
SBSN. Bagian pentyertaan yang menjadi objek SBSN ijarah yang
dikeluarkan pemerintah yaitu kepemilikan atas HAK MANFAAT BMN.
Perjanjian mengenai pengalihan hak manfaat atas BMN merupakan
underlying transaction atas penerbitan SBSN ijarah. Underlying asset
dalam transaksi harus dapat menghasilkan aliran kas sebagai dasar
pemberian imbalan kepada investor.
Berdasarkan pengertian diatas maka surat berharga syariah Negara
(SBSN) ijarah berlandaskan UU 19/2008 merupakan golongan surat
berharga yang tidak termasuk ke dalam golongan surat tanda keanggotaan.
Selain itu, berbeda dengan obligasi konvensional yang merupakan surat
tanda utang, sukuk berdasarkan perspektif syariah bukanlah instrument
utang sehingga SBSN ijarah seharusnya bukan juga termasuk ke dalam
golongan surat tanda tagihan utang.
SBSN juga bukan merupakan surat berharga yang perikaran dasarnya
berisi menyerahkan barang yang tersebut di dalam surat itu, yang
diserahkan/dialihkan adalah hak manfaat dari seuatu benda dalam tempo
tertentu, sedangkan kepemilikan atas benda tetap berada pada originator
sehingga SBSN ijarah sale and lease back yang diterbitkan pemerintah
bukanlah surat berharga yang bersifat kebendaan.
b. Sebagai salah satu instrument Surat Berharga, Obligasi Negara
bisa dikatakan surat berharga yang aman. Jelaskan! Dan sebutkan
dasar hukumnya.
Jawaban.
Obligasi pemerintah/Negara biasa disebut juga dengan "obligasi bebas
risiko" sebab pemerintahan suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun
mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasinya pada saat jatuh
tempo. Memang terdapat catatan dimana obligasi pemerintah ini
mengalami gagal bayar seperti yang terjadi pada pemerintah Rusia pada
tahun 1998 yang disebut krisis keuangan Rusia, walaupun ini sangat
langka terjadi.
Undang-Undang No. 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara BAB
I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang
dimaksud dengan : 1. Surat Utang Negara adalah surat berharga yang
berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara
Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
3. PT. Sejahtera Tbk dalam “Initial Public Offering” (IPO) berniat
menjual sahamnya pada tanggal 20 November 2012 sebanyak 20.000
lembar saham dengan harga Rp 3.000,00 perlembarnya dalam IPO
ditunjuk PT.Abadi Sekuritas sebagai broker sekaligus penjamin emisi
(Pembeli Siaga) dengan status perjanjian “Full Commitment”.
Pertanyaan.
a. Berapa jumlah yang diterima seluruhnya oleh PT. Sejahtera Tbk
dalam IPO di pasar perdana jika saham laku terjual 18.000
lembar.
Jawaban.
Harga saham x saham laku terjual
Rp 3000,- x 18.000 lembar = Rp 54.000.000,-
b. Adakah kewajiban bagi PT. Abadi Sekuritas untuk membeli sisa
saham yang tidak terjual? Kalau iya, berapa biaya yang harus
dikeluarkan oleh PT. Abadi Sekuritas?
Jawaban.
Dikarenakan penjamin emisi dalam perjanjian berstatus full
commitment (kesanggupan penuh) maka penjamin emisi bertanggung
jawab penuh untuk mengambil sisa efek yang tidak terjual yakni
sebesar :
Stok saham – saham laku terjual = sisa saham
20.000 – 18.000 = 2000 sisa saham
Sisa saham x harga per lembar saham = jumlah sisa saham
2000 x Rp 3000 = Rp 6.000.000
c. Bagaimana ketentuannya bila PT. Abadi Sekuritas hanya sebagai
penjamin dengan status “Best Effort”. Jelaskan !
Jawaban.
Jika penjamin emisi berstatus Best Effort (kesanggupan terbaik)
maka penjamin tidak bertanggung jawab atas sisa saham yang tidak
terjual, akan tetapi akan berusaha sebaik – baiknya agar saham yang
ditawarkan dapat terjual dalam jumlah sebanyak mungkin.
d. Apa sesungguhnya fungsi dari pembeli siaga ?
Jawaban.
Memberikan jaminan pembelian saham dengan harga tertentu
kepada perusahaan yang melakukan penawaran umum, atas sisa saham
yang tidak habis terjual di pasar perdana.
Hal ini biasa dilakukan oleh pihak penjamin emisi dalam
perjanjian standby commitment sebagai langkah untuk meminimalisasi
resiko atas saham kliennya yakni perusahaan yang melakukan
penawaran umum.
4. Alex sebagai manajer eksplorasi PT. Royal Gold melaporkan bahwa
PT. Royal Gold telah menemukan cadangan emas dalah jumlah 75
juta ounce dengan nilai 25 Milyar Dollar di busang, Kalimantan.
Laporan tersebut mengakibatkan saham PT. Royal Gold mengalami
kenaikan cukup tajam dari 10 Dollar menjadi 30 Dollar perlembar
saham pada transaksi di bursa efek tanggal 7 – 11 – 2012. Beberapa
hari kemudian diketahui ternyata laporan alex sebagai manajer PT.
Royal Gold tidak sesuai, sehingga saham PT. Royal Gold turun
drastis menjadi 5 Dollar perlembarnya. Hal ini merugikan investor –
investor yang terlanjur membeli saham PT. Royal Gold.
Pertanyaan.
a. Perbuatan Alex sebagai manajer PT. Royal Gold diatas
termasuk jenis tindak pidana apa dibidang pasar modal.
Sebutkan disertai pasal yang mengaturnya.
Jawaban.
Tindak Pidana penipuan dimana Alex sebagai manajer
eksplorasi PT. Royal Gold membuat sebuah pernyataan yang tidak
benar mengenai fakta material yakni penemuan atas cadangan emas
sebesar 75 Juta unce.
Alex dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 15 Miliar seperti yang
tercantum pada pasal 104 Undang – undang no 8 tahun 1995
tentang pasar modal.
b. Dalam kasus diatas investor mana yang dirugikan, mengapa
demikian? Jelaskan.
Jawaban.
Dari kasus diatas maka investor yang dirugikan adalah :
Investor yang berada di posisi transaksi beli pada saat
saham berharga 10 dollar dan mendapatkan capital gain
setelah harga menjadi 30 dollar pada tanggal 7 – 11 – 2012
akan tetapi tidak segera melakukan transaksi jual hingga
saham merosot di angka 5 Dollar.
Investor yang melakukan kesalahan anilisis bahwa harga
saham akan bisa lebih naik lagi dan melakukan transaksi
beli di angka 30 Dollar pada tanggal 7 – 11 – 2012, ternyata
saham pada transaksi dan hari berikutnya ternyata merosot
menjadi 5 Dollar.