tyas

9
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka pasien dan keluarga akan berobat ke Puskesmas. b. Perilaku Terhadap Makanan Keluarga dan pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang dimakan adalah masakan dari dan terkadang anggota keluarga juga membeli makanan yang dijual di luar. c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan Keluarga dan pasien memiliki jaminan kesehatan BPJS d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan Jika keluhan tidak membaik, Keluarga akan kembali berobat ke puskesmas. Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa pasien dan keluarga memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien memiliki kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya. Kebiasaan membeli makanan di luar kadang dilakukan oleh anggota keluarga 4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Tabel 1. Sarana Pelayanan Kesehatan Faktor Keterangan Kesimpulan

description

PH

Transcript of tyas

Page 1: tyas

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit

Jika ada anggota keluarga yang sakit, maka pasien dan keluarga akan berobat ke

Puskesmas.

b. Perilaku Terhadap Makanan

Keluarga dan pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Makanan yang

dimakan adalah masakan dari dan terkadang anggota keluarga juga membeli

makanan yang dijual di luar.

c. Perilaku Terhadap Pelayanan Kesehatan

Keluarga dan pasien memiliki jaminan kesehatan BPJS

d. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan

Jika keluhan tidak membaik, Keluarga akan kembali berobat ke puskesmas.

Kesan:

Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan terlihat bahwa pasien dan keluarga

memiliki kepedulian tentang kesehatan. Keluarga pasien memiliki kesadaran

untuk membuat BPJS pada setiap anggota keluarganya. Kebiasaan membeli

makanan di luar kadang dilakukan oleh anggota keluarga

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 1. Sarana Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat

pelayanan kesehatan

Jalan kaki Pasien biasa berobat ke

Puskesmas Kecamatan

Johar Baru dengan

berjalan kaki karena dekat

rumah. Orang tua pasien

merasa puas dengan

pelayanan kesehatan yang

ada di Puskesmas.

Tarif pelayanan

kesehatan

Terjangkau

Kualitas pelayanan

kesehatan

Menurut keluarga kualitas

pelayanan kesehatan yang

Page 2: tyas

didapat cukup

memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan

Keluarga dan pasien makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. Biasanya

mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Makanan yang dimakan oleh

keluarga dan pasien dimasak sendiri. Terkadang mereka juga membeli makanan

yang ada di sekitar rumahnya.

Keluarga dan pasien biasa makan di sembarang ruangan karena mereka

tidak memiliki ruang makan khusus. Mereka juga kurang membiasakan diri

untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.

b. Menerapkan Pola Gizi Seimbang

Menu makan sehari-hari keluarga dan pasien yang biasa disajikan terdiri

dari nasi, ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe, namun jarang

mengkonsumsi sayur dan buah. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir

sebagai berikut:

Tabel 2. Food Recall An. R

Tanggal Waktu Menu makanan URT Jumlah

Kalori

Karbohi

drat

Protein Lemak Total

Jumlah

Kalori

01/08/15 Pagi Nasi goreng

Susu

¾ gelas

1 gelas

505 Kal 

125 Kal

80 gr

10 gr

15 gr

7 gr

17 gr

6 gr

630 Kal

Siang Nasi putih

Ayam goreng

Sayur bayam

Es cendol

¾ gelas

1 ptg sdg

1 mangkuk

1 gelas

175 Kal

100 Kal

60 Kal

240 Kal

40 gr

0 gr

7,5 gr

20 gr

4 gr

7 gr

1,5 gr

0 gr

0 gr

7 gr

0 gr

5 gr

605 Kal

1 | P a g e

Page 3: tyas

Malam Nasi putih

Ayam goreng

Tempe goreng

¾ gelas

1 ptg sdg

1 ptg sdg

175 Kal

75 Kal

75 Kal

40 gr

0 gr

7 gr

4 gr

7 gr

5 gr

0 gr

7 gr

3 gr

325 Kal

02/08/15 Pagi Nasi uduk

Telur dadar

The

¾ gelas

1 butir

1 gelas

360 Kal

125 Kal

40 Kal

60 gr

0 gr

5 gr

7 gr

7 gr

0 gr

12,5 gr

10 gr

0 gr

525 Kal

Siang Nasi putih

Gulai Telur

Gulai nangka

The

¾ gelas

1 butir

1 piring

1 gelas

175 Kal

263 Kal

125 Kal

40 Kal

40 gr

0 gr

25 gr

5 gr

4 gr

10,5 gr

3 gr

0 gr

0 gr

22.5 gr

2,5 gr

0 gr

603 Kal

Malam Nasi putih

Ayam goreng

Perkedel kentang

Sayur asem

¾ gelas

1 ptg sdg

1 ptg sdg

1 mangkuk

175 Kal

100 Kal

102,5 Kal

75 Kal

40 gr

0 gr

10 gr

18,5 gr

4 gr

7 gr

1,75 gr

5,5 gr

0 gr

7 gr

1,25 gr

1,5 gr

402 Kal

03/08/15 Pagi Mie goreng

Susu

1 piring

1 gelas

410 Kal

125 Kal

45 gr

10 gr

15 gr

7 gr

17 gr

6 gr

535 Kal

Siang Nasi putih

Sarden

Tempe

Sayur bayam

¾ gelas

1 ptg sdg

1 ptg sdg

1 mangkuk

175 Kal

150 Kal

75 Kal

60 Kal

40 gr

0 gr

7 gr

7,5 gr

4 gr

21 gr

5 gr

1,5 gr

0 gr

6 gr

3 gr

460 Kal

Malam Nasi putih

Sate ayam

¾ gelas

1 piring

175 Kal

300 Kal

40 gr

7 gr

4 gr

19 gr

0 gr

16 gr

475 Kal

Total Perhitungan Kalori Sehari

Kalori : 1.470 + 1560 + 1530 / 3 = 1.520 Kalori

2 | P a g e

Page 4: tyas

Kebutuhan gizi An.P :

IMT = BB(kg)/TB2 (m)

=42/(1,50) 2

= 18,6

BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)

= 655 + (9,6 x 42) + (1,8 x 150) - (4,7 x 14)

= 655 + 403,2 + 270 - 65,8

= 1.262,4 kal/cm/24 jam

Specific Dynamic Action = 10% x BMR

= 126,24 kal

Tambahan kalori untuk aktifitas fisik = 20% x BMR

= 252,48 kal

Tambahan kalori untuk pertumbuhan = 2 kal / kgBB

= 84 kal

Kebutuhan kalori total = BMR + SDA + Aktifitas fisik + Pertumbuhan

= 1.262,4 + 126,24 + 252,48 + 84 kal

= 1.752,12 kal

Kebutuhan Karbohidrat = (55 % x 1.752,12) /4 = 240 gr

Kebutuhan Protein = (15 % x 1.752,12) /4 = 65 gr

Kebutuhan Lemak = (30 % x 1.752,12) /9 = 58 gr

Kesimpulan :

Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien selama 3

hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya

menu makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori dan kandungan gizi yang

dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :

3 | P a g e

Page 5: tyas

Keluarga senantiasa memberikan dukungan kepada pasien agar dapat

sembuh dari penyakitnya dengan cara mengantar pasien berobat ke dokter untuk

kontrol penyakit serta jika terdapat keluhan dan mengingatkan pasien untuk

minum obat dari dokter secara rutin.

Selain itu, orang tua pasien juga mendaftarkan keluarganya untuk memiliki

jaminan kesehatan dari Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sehingga

pasien dapat terus rutin berobat sampai keluhan tidak muncul kembali.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :

Pola makan yang dilakukan pasien tidak seimbang karena mengandung banyak

garam/asin, merokok dan masih memiliki kebiasaan merokok.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam KeluargaPasien memiliki pola makan yang tidak seimbang dimana pasien jarang memakan

sayuran dan buah-buahan. Pasien tinggal di rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat,

seperti kurangnya ketersediaan ventilasi udara dan pencahayaan yang kurang. Dengan pola

makan yang tidak seimbang.

D. Diagnosis Holistik1. Aspek Personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

Pasien datang berobat ke puskesmas karena keinginan pasien dan dorongan dari

keluarga untuk sembuh dari penyakitnya. Pasien sadar akan resiko yang ada jika tidak

dikontrol. Dengan datangnya pasien ke puskesmas, pasien berharap pasien dapat

sembuh sempurna dari penyakit yang dideritanya.

2. Aspek Klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

o Diagnosis kerja : Hipertensi emergency

o Dasar diagnosis : dari anamnesis riwayat penyakit sekarang

dan pemeriksaan fisik.

o Diagnosis banding : Hipertensi urgency

3. Aspek Risiko Internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan

pasien)

4 | P a g e

Page 6: tyas

- Genetik: terdapat keluarga yang mederita penyakit hipertensi yaitu ibu dan

bapak pasien

- Pola makan : pasien terbiasa makan tinggi lemak seperti daging merah dan

makan yang asin serta meminum kopi.

4. Aspek Psikososial Keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakit yang di derita oleh pasien

sehingga sulit untuk mengatasi penyebab yang mendasari penyakit pasien.

5. Aspek Fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di

dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit . Fungsi anggota tubuh yang lain

pada pasien masih baik tetapi tidak terlalu kuat.

Berdasarkan kriteria ICPC pasien masih terdapat dalam kategori nilai 2.

5 | P a g e