tutorial
-
Upload
fitrotul-hasanah -
Category
Documents
-
view
216 -
download
2
description
Transcript of tutorial
1. Etiologi lesi praganas
a. Rokok
Bahan- bahan karsinogen (benzopyrene dan akrolein) di dalam rokok apabila
berikatan dengan basa DNA, menyebabkan kesalahan pembacaan info genetic
sehingga menyebabkan mutasi DNA yang akan mengarah pada lesi praganas.
Proses pembakaran rokok juga dapat mempengaruhi tubuh dalam
terbentuknya lesi praganas. Proses pembakaran rokok akan membentuk bahan-
bahan oksidan dalam jumlah besar. Ketidakseimbangan antara oksidan dan
antioksidan akan menyebabkan stress oksidatif. Oksidan akan terus meningkat
dan radikal bebas dapat bereaksi dengan gugus sulfidril yang menyebabkan
perubahan fungsi dan struktur molekul, termasuk saliva yang merupakan satu
bentuk perlindungan dari senyawa oksidan dan radikal bebas.
Sumber : laporan kakak tingkat wkwk, gimana lagi -.-
3. Macam macam
a. Leukoplakia
Leukoplakia adalah lesi klinis yang dihasilkan oleh berbagai perubahan-
perubahan mikroskopis di dalam mukosa mulut, diawali dari hiperkeratosis, dan
tidak dapat dikerok.
Gambaran Klinis
1. Lesi tampak kecil,putih, terlokalosir, bebbatas kelas
2. Terdapat dysplasia (nprakanker)
3. Leih anyak ditemukan pada penderita usia 40 tahun keatas
4. Lesi banyak ditemukan pada daerah mukosa lidah, mukosa bibir,mukosa
palatum, gingival
5. Pada saat palpasi keras, tebal, berfisure, datar ataupun agak menonjol
Gambaran HPA
a. Terjadi perubahan morfologi pada epitel berupa :
1. hyperkeratosis ( penebalan stratum korneum)
2. akantosis ( penebalan stratum spinosum)
3. parakeratosis ( keratinisasi yang tidak sempurna masih didapatkan
sisa-sisa inti/membrane inti)
4. diskeratosis (keratinissi yangn tidak terletak pada tempat yang
semestinya
b. jaringan ikat pada lamina propia terlihat sel radang kronis
Bentukan Klinis Leukoplakia
1. homogenous leukoplakia
lesi ini mengacu pada suatu lesi setempat atau bercak putih yang luas,
yang memperlihatkan suatu pola yang relative konsisten, sekalipun
permukaan lesi tersebut mungkin digambarkan secara bermacam-macam
seperti misalnya, berombak-ombak (“like a beach at ebbing tide”), dengan
pola garis-garis halus (“cristae”), keriput (“like dry, cracked mud”) atau
papilomatous.
2. nodular ( atau bintik-bintik )
Nodular (bintik-bintik) leukoplakia mengacu pada suatu lesi campuran
merah dan putih, dimana nodul-nodul keratotik yang kecil tersebar pada
bercak-bercak atrofi (atau eritroplakik) dari mukosa. Varian klinis ini
sangat penting karena sangat tingginya angka transformasi keganasan yang
ditimbulkannya, 2/3 dari kasusnya dalam beberapa seri menunjukkan
tanda-tanda dysplasia epitel atau karsinoma pada pemeriksaan
histopatologik
putih mengkilat, pada palpasi terdapat indurasi, permukaan lesi terasa
kasar dan erosive pada permukaannya.
3. verucous leukoplakia
verucous leukoplakia sebagai suatu istilah yang kurang popular dalam
literature, sekalipun banyak peneliti yang telah menggunakannya untuk
menggambarkan lesi dimulut, dimana permukaannya terpecah oleh banyak
tonjolan seperti papilla yang mungkin juga berkeratinisasi tebal,serta
menghasilkan suatu lesi yang agak mirip pada dorsum lidah. Beberapa
penulis telah menggunakan istilah verucous hyperplasia untuk
menggambarkan serupa yang paling sering dijumpai pada decade ke-6 dan
ke-8 pada umur seseorang, pada mukosa alveolar dan pipi, biasanya
disertai dengan homogenous leukoplakia pada permukaan mulut lainnya.
Lesi yang ekstensif dari jenis ini juga telah diuraikan dibawah judul oral
florid papilomatosis
Langlais, Robert P. 1994. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim.
Jakarta : Hipokrates
Greenberg, Martin S. 2003. Burkett’s Oral Medicine and Diagnosis Treatment
Tenth Edition. BC Decker Inc.