TUTORIAL

14
Modul Pembelajaran “Pengantar Lingo” Mata Kuliah Multimedia III Semester Genap Oleh: Rayi Pradono Iswara, Ir. M.Sc. Jurusan Design Produk Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta Multimedia III Ir. Rayi Pradono Iswara, M.Sc. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘11 1

description

TUTORIAL

Transcript of TUTORIAL

Page 1: TUTORIAL

Modul Pembelajaran“Pengantar Lingo”

Mata Kuliah Multimedia III

Semester Genap

Oleh: Rayi Pradono Iswara, Ir. M.Sc.

Jurusan Design Produk

Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain

Universitas Mercu Buana Jakarta

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 1

Page 2: TUTORIAL

DAFTAR ISI

Abstrak...........................................................................................................................................3

Tujuan Instruksional Umum...........................................................................................................3

Tujuan Instruksional Khusus.........................................................................................................3

PENGANTAR PEMOGRAMAN LINGO.........................................................................................3

Pendahuluan..............................................................................................................................3

Script dan Events.......................................................................................................................3

Sprite & Cast Member............................................................................................................4

Frame...................................................................................................................................10

Movie....................................................................................................................................11

Variable dan Tipe Data................................................................................................................11

Local & Global Variable...........................................................................................................12

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 2

Page 3: TUTORIAL

AbstrakMateri perkuliahan ini berisi dasar-dasar pemgraman LINGO. Pada bagian pengantar akan dijelaskan event handler yang digunakan dalam membuat sebuah multimedia interaktif menggunakan Director. Bagian selanjutnya adalah penjelasan mengenai script dan event dan bagian terakhir adalah penjelasan mengenai variable dan tipe data yang digunakan dalam bahasa pemrograman LINGO.

Tujuan Instruksional UmumTujuan dari pengajaran secara umum adalah mahasiswa dapat mengerti hal-hal di bawah ini:

1. Perbedaan Scripting dan Language Programming2. Konsep dasar pemrograman

Tujuan Instruksional KhususTujuan dari pengajaran secara khusus adalah mahasiswa dapat mengerti dan memahami hal-hal di bawah ini:

1. Mengerti mengenai event handler dalam Director2. Mengerti perbedaan Sprite script, cast member script, frame script dan movie script.3. Mengerti, memahami dan dapat membuat program sederhana dengan event handler

dalam lingkup sprite dan cast member.4. Mengerti dan memahami jenis-jenis variable dan tipe data dalam LINGO

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 3

Page 4: TUTORIAL

PENGANTAR PEMOGRAMAN LINGO

PendahuluanUntuk bisa membuat multimedia yang dapat menciptakan interaksi antara komputer dengan pemakai, dalam Adobe Director, membutuhkan seperangkat perintah-perintah tertentu. Perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aplikasi multimedia ini disebut LINGO.

Dalam multimedia interaktif, suatu kontrol sederhana adalah menghentikan playhead pada frame tertentu. Untuk itu kita memerintahkan aplikasi, melalui suatu perintah tertentu, untuk tetap pada frame tersebut. Untuk menghentikan posisi playhead, dalam LINGO kita akan menuliskan:

on exitFrame mego to the frame

end

Perintah di atas adalah sebuah skrip LINGO. Apa arti dari tulisan di atas? Secara harafiah, “go to the frame” berarti kita memerintahkan Director untuk maju ke frame yang sama, dan itu berarti berada pada posisi yang sama. Mudah bukan? Tetapi apakah anda sudah mengerti di mana kita harus menuliskan script tersebut? Apakah arti dari exitFrame? Perintah-perintah atau fungsi apa lagi yang bisa kita gunakan dalam membuar aplikasi multimedia interaktif? Untuk bisa lebih mengerti bagaimana dasar-dasar pemrograman LINGO, kita perlu mengerti apa itu script dan apa itu Event.

Script dan EventsDalam dunia bahasa pemrograman dikenal dengan dua istilah, yaitu script dan language. Pada dasarnya kedua-duanya adalah perangkat untuk bisa membangun sebuah aplikasi atau mendukung suatu aplikasi tertentu. Language atau bahasa pemrograman adalah suatu perangkat yang kompleks dan lengkap, sedangkan script pada umumnya merupakan bahasa pemrograman yang sederhana dan digunakan untuk mendukung aplikasi tertentu. Seringkali script tidak dapat berdiri sendiri dan harus dijalankan pada suatu aplikasi tertentu.

Seperti yang dicontohkan sebelumnya, LINGO adalah suatu bahasa berbasis script atau disebut LINGO scripting. Contoh di atas adalah sebuah script yang digunakan untuk menghentikan playhead. Di mana kita menuliskan script tersebut? Secara umum terdapat beberapa tempat yang bisa ditambahkan script, yaitu pada kondisi yang disebut events, pada suatu object dalam stage dan pada kondisi-kondisi lain yang akan dijelaskan pada bagian-bagian selanjutnya. Pertama kali, kita harus memahami arti Events.

Events adalah suatu kondisi pada aplikasi Director yang merujuk pada suatu kegiatan terentu. Klik mouse adalah suatu event, masuk dan keluar dari suatu frame adalah suatu event. Dalam Director terdapat dua jenis events, yaitu:

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 4

Page 5: TUTORIAL

1. Internal Event, yaitu suatu event yang dibentuk secara internal oleh Director. Contoh dari internal event adalah exitFrame, enterFrame, idle, stopMovie, dan lain-lain.

2. External Event, yaitu suatu event yang dinisiasi di luar Director (oleh pemakai), seperti mouseUp, mouseDown.

Lebih jauh, Director memiliki empat jenis event berdasarkan hirarki penggunaannya, yaitu:

1. Sprite2. Cast member3. Frame4. Movie script

Sprite & Cast MemberApabila terjadi suatu event dimana pemakai menekan sebuah mouse, atau dalam LINGO disebut mouseDown, Director kemudian akan menganalisis apa yang harus dilakukan. Pertama kali, Director akan memastikan apakah scipt tersebut berada pada sprite atau pada cast member? Apabila kedua-duanya ada, maka secara hirarki, event yang ditempatkan pada sprite akan didahulukan. Masih bingung? Ambil contoh kita membuat sebuah tombol, misalnya untuk maju ke tayangan berikutnya (next button). Buatlah sebuah tombol dengan buttons tools, sehingga pada stage akan terdapat tombol sebagai berikut:

Pada score window, button tersebut akan ditempatkan pada sprite tertentu, misalkan ditempatkan pada sprite 1 dan mulai dari frame 1. Tampilan pada score window, button itu akan seperti pada gambar di bawah:

Sedangkan pada cast, button tersebut akan ditempatkan seperti gambar di bawah ini:

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 5

Tombol “NEXT” ditempatkan pada score window

Page 6: TUTORIAL

Gambar “NEXT” button yang baru saja kita buat belum menjadi sebuah tombol aktif karena kita BELUM memberikan perintah yang disangkutkan (attach) pada tombol tersebut. Untuk mengaktifkan tombol, kita harus membuat script tertentu, misalnya apabila mouse di-klik, movie akan maju ke 5 frame berikutnya dihitung dari posisi frame terakhir.

Dalam Director, untuk script tersebut adalah:

on mouseUpgo to the frame + 5

end

Pertanyaannya adalah di mana kita harus menyangkutkan script tersebut dan bagaimana caranya. Untuk bisa membuat script, Director menyediakan dua cara, yaitu pertama dengan memberikan script pada sprite atau kedua dengan memberikan script pada cast member. Untuk yang pertama, kita lakukan langkah sebagai berikut:

1. Klik pada sprite yang akan diberikan script lalu klik tombol kanan mouse sehingga akan muncul gambar seperti ini:

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 6

Tombol “NEXT” ditempatkan pada cast window

Page 7: TUTORIAL

Klik pada “Script” dan director akan menampilkan Lingo Editor window seperti gambar di bawah ini:

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 7

Script

Page 8: TUTORIAL

2. Pada script / behavior window, akan tertulis

on mouseUp me

end

Tulisan “me” menunjukkan adanya class dan pada tutorial ini tidak akan dibahas. Karena itu kita hanya memusatkan pada event pada aktivitas mouse. Pada script tersebut, buatlah script sebagai berikut:

3. Tutup behavior script window dan coba jalankan movie dengan memilih menu control Play atau tekan CTRL+SHIFT+P. Dan klik pada tombol “NEXT” untuk memastikan bahwa scriptnya sudah aktif.

Jika kita lihat pada score window dan cast member window, kita tidak bisa melihat ada perubahan karena script tersebut menempel pada sprite tombol “NEXT” tadi. Tetapi jika kita klik tombol tersebut pada stage window, perhatikan di bawah tombol akan ada informasi mengenai tombol tersebut.

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 8

Script untuk maju 5 frame

Page 9: TUTORIAL

Cara kedua adalah membuat script pada cast member. Untuk menempelkan script pada cast member kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buka Cast window dengan cara memilih menu Window Cast atau menekan tombol CTRL+3.

2. Klik pada cast member tombol NEXT tersebut dan klik tombol kanan pada mouse. Pada layar akan muncul:

3. Pilihlah Cast Member Script ..., kemudian akan muncul Script Editor seperti gambar di bawah ini:

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 9

Ini adalah informasi bahwa tombol NEXT memiliki script dan ditempatkan pada cast member nomor 2.

Page 10: TUTORIAL

4. Langkah selanjutnya akan sama dengan cara pertama (script pada sprite). Tutuplah script window dan coba cek pada cast window.

perhatikan jika kita membuat script pada sprite, script tersebut akan disimpan pada cast window. Sedangkan juka kita membuat script pada cast member, script tidak disimpan pada cast window alih-alih pada cast member itu sendiri.

Apa perbedaan pembuatan script pada sprite dan cast member?

a. Jika dua-duanya dilakukan dan script yang dibuat berbeda, maka yang dieksekusi pertama kali oleh window adalah script pada sprite dan script pada cast member akan diabaikan.

b. Seperti dijelaskan pada pengantar Director, suatu cast member dapat digunakan berulangkali pada frame yang sama. Misalnya terdapat beberapa tombol “NEXT” dalam satu frame. Jika script dibuat pada sprite, maka kita bisa membuat script yang berbeda-beda pada setiap sprite (dengan cast member yang sama). Akan tetapi jika script dibuat pada cast member, maka hanya akan ada satu script yang aktif.

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 10

Perhatikan bahwa ada gambar yang menunjukkan cast member ini memiliki script.

Page 11: TUTORIAL

Event yang umum digunakan pada sprite dan cast member adalah event yang berkaitan dengan user entry, seperti mouse, keyboard. Terdapat beberapa event yang bisa digunakan, misalnya:

on mouseUp, on mouseDown, on mouseWithin, on keyDown, dan lain sebagainya.

FrameSuatu event bisa juga terjadi pada level frame. Untuk membuat script yang dijalankan pada event, double-click pada frame yang aktif seperti pada gambar di bawah ini:

Dan kemudian Director akan menampilan sript editor window.

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 11

Double Clik pada kotak ini.

Page 12: TUTORIAL

Perhatikan yang membedakan antara sprite script dan frame script adalah jenis event-nya. Pada frame script, event yang bisa digunakan antara lain:

on exitFrame, on enterFrame.

MovieMovie event digunakan untuk aktivitas yang berkaitan dengan movie. Perlu diperhatikan bahwa dalam Director yang disebut movie bukan video atau animasi grafis. Movie di sini adalah file yang sedang dibuka. Contoh dari Movie Event adalah on startMovie dan on stopMovie.

Variable dan Tipe DataDalam bahasa pemrograman kita mengenal dua jenis penyimpanan data, yaitu konstanta dan variable. Konstanta adalah suatu data yang bersifat tetap sedangkan variable adalah data yang isinya bisa berubah-ubah. Dalam LINGO, tidak ada konstanta dan tidak perlu mendeklarasi (declare) sebuah konstanta seperti pada bahasa C. Semua dianggap sebagai variable.

Sebelum menjelaskan variable, kita perlu mengetahui tipe data apa saja yang bisa dibuat dalam LINGO.

LINGO mengenal beberapa tipe data, yaitu numeric atau angka, symbol, string dan Viod. Tipe data numeric yang dapat digunakan dalam LINGO adalah integer (bilangan bulat) dan Float (bilangan rasional / real). Sedangkan VOID adalah data yang berarti tidak ada data.

Untuk mengeset nilai pada suatu variable, LINGO menggunakan perintah SET. Sebagai contoh suatu ekspresi S = A + B, di mana A akan diisi dengan nilai 2 dan B diisi nilai 3, dalam LINGO akan dituliskan:

set A = 2set B = 3set S = A + B

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 12

Page 13: TUTORIAL

Contoh lain adalah mengeset sebuah variable yang berisi data string:

set unggas = “ayam”

Local & Global VariableSeperti bahasa pemrograman pada umumnya, LINGO mengenal Local dan Global variable. Jika kita ingat pembahasan mengenai event, sebuah variable yang disimpan dalam sprite script akan bersifat local apabila tidak diset sebagai global. Tetapi apabila variable itu tersimpan dalam sebuah handler dalam movie script, maka variable tersebut akan bersifat global (movie wide script).

Perhatikan sebuah script dalam handler berikut ini:

on myHandlerset numTimes = 10

end myHandler

Secara otomatis apabila script dijalankan, LINGO akan mengeset variable numTimes dengan nilai integer 10. Akan tetapi variable ini hanya akan berlaku dalam handler tadi saja, kecuali variable tadi diset sebagai global variable.

Untuk menjadikan sebuah variable bersifat global, kita harus mendeklarasikannya terlebih dahulu dengan cara:

on startMovieglobal numFrogsglobal numSnakesglobal numTrees…

end startMovie

Cara penulisan global variable juga dapat dilakukan sebagai berikut:

on startMovieglobal numFrogs, global numSnakes, global numTrees…

end startMovie

Multimedia IIIIr. Rayi Pradono Iswara, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘11 13