Tutorial

17
Skenario : Pada suatu kecelekaan kereta api, dua orang pasien, Tn. Manner berumur 55 tahun dan Nn. Bonny 22 tahun, ditemukan dalam kondisi tertusuk logam yang sama sehingga tubuh mereka saling merapat. Kedua pasien dibawa ke IGD RS dengan kondisi sadar. Hasil pemeriksaan tim dokter, menemukan bahwa hanya akan ada 1 pasien yang akan diselamatkan sedang 1 orang lainny harus dikorbankan. Tim dokter menghadapi dilema etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus kedua pasien tersebut. Untuk itu, tim dokter berdiskudi dengan menggunakan ethical method of reasoning –yang terdiri dari fact deliberation, value deliberation, testing concistency, taking decision- dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat. Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip- prinsip bioetika (harm, health benefit, autonomy, vulneribility) sebagaimana tercantum dalam Universal Declaration of Bioethics and Human Rights , tim dokter akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluan terbesar untuk sembuh dibandingkan Nn. Bonny ysng mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas. Setelah diterangkan mengenai prosedur dan resiko operasi, keduanya bersedia menandatangani lembar informed consent. Pada akhirnya Tn. Manner berhasil diselamatkan sedang Nn. Bonny meninggal dunia. Klarifikas istilah : 1. IGD : unit rumah sakit yang memberikan pelayanan gawat darurat selam 24jam 2. Etika : nilai yang berhubungan dengan baik buruk,benar slah dalam perilaku manusia 3. Hukum : peraturan yang dibuuat dan disepakatu baik secara tertulis maupun tidak yang menyangkut perilaku setiap masyarakat tertentu 4. Ethical Method of Reasoning : langkah-langkah yang harus diikuti untuk menentukan keputusan yang paling tepat dalam menghadapi konflik moral dari suatu kasus 5. Bioetika : etik yang berhubungan dengan nilai nilai kehidupan dan proses kehidupan itu sendiri 6. Inform consent : persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien dari dokter setelah mendengar penjelasan 7. Deliberation : pertimbangan dengan sungguh sungguh dan hati hati 9. Harm : kerugian atau bahaya yang mungkin timbul dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter

Transcript of Tutorial

Page 1: Tutorial

Skenario :

Pada suatu kecelekaan kereta api, dua orang pasien, Tn. Manner berumur 55 tahun dan Nn. Bonny 22 tahun, ditemukan dalam kondisi tertusuk logam yang sama sehingga tubuh mereka saling merapat. Kedua pasien dibawa ke IGD RS dengan kondisi sadar. Hasil pemeriksaan tim dokter, menemukan bahwa hanya akan ada 1 pasien yang akan diselamatkan sedang 1 orang lainny harus dikorbankan. Tim dokter menghadapi dilema etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus kedua pasien tersebut. Untuk itu, tim dokter berdiskudi dengan menggunakan ethical method of reasoning –yang terdiri dari fact deliberation, value deliberation, testing concistency, taking decision- dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat. Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip-prinsip bioetika (harm, health benefit, autonomy, vulneribility) sebagaimana tercantum dalam Universal Declaration of Bioethics and Human Rights, tim dokter akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluan terbesar untuk sembuh dibandingkan Nn. Bonny ysng mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas. Setelah diterangkan mengenai prosedur dan resiko operasi, keduanya bersedia menandatangani lembar informed consent. Pada akhirnya Tn. Manner berhasil diselamatkan sedang Nn. Bonny meninggal dunia.

Klarifikas istilah :

1. IGD : unit rumah sakit yang memberikan pelayanan gawat darurat selam 24jam

2. Etika : nilai yang berhubungan dengan baik buruk,benar slah dalam perilaku manusia

3. Hukum : peraturan yang dibuuat dan disepakatu baik secara tertulis maupun tidak yang menyangkut perilaku setiap masyarakat tertentu

4. Ethical Method of Reasoning : langkah-langkah yang harus diikuti untuk menentukan keputusan yang paling tepat dalam menghadapi konflik moral dari suatu kasus

5. Bioetika : etik yang berhubungan dengan nilai nilai kehidupan dan proses kehidupan itu sendiri

6. Inform consent : persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien dari dokter setelah mendengar penjelasan

7. Deliberation : pertimbangan dengan sungguh sungguh dan hati hati

9. Harm : kerugian atau bahaya yang mungkin timbul dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter

10. Vulnerability : prinsip mempertimbangkan kondisi psikis /kejiwaan pasien ketika menyampaikan informasi

11. Benefit : keuntungan atau manfaat yang mungkin timbul dari tindakan medis yang dilakukan oleh dokter pada pasien

Identifikasi masalah :

Page 2: Tutorial

1. Hasil pemeriksaan tim dokter , menemukan bahwa hanya aka nada 1 pasien yang dapat diselamatkan sedang 1 orang lainnya harus dikorbankan sehingga dokter menghadapi dilemma etika dan hukum dalam menyelesaikan kasus kedua pasien tersebut

2. Tim dokter berdikusi dengan menggunakan ethical method of reasoning terdiri dari fact deliberation, value deliberation , duty deliberation, testing consistency, taking decision,dalam mengambil keputusan penatalaksanaan yang tepat.

3. Dengan memperhatikan aspek hukum dan prinsip prinsip bioetika (h, hb, a, v), tim dokter akhirnya memutuskan utk menyelamatkan Tn. Manner yang memiliki peluang terbesar untuk sembuh dibandingkan Nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ tubuh yang sangat luas

4. Kedua pasien bersedia menandatangani inform consent.

Analisis masalah :

1. a. Apa perbedaan dan persamaan etika dan hukum ?b. Apa itu dilema etika ?c. Pedoman apa saja yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah etika dan bioetika ? d. Etika dan hukum apa saja yang mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan?e. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan ?f. Apa tujuan dari etika kedokteran ?

2. a. Jelaskan apa yang dimaksud ethical method of reasoning ?

b. Bagaimana langkah langkah ethical method of reasoning ?

c. Bagaimana penerapan atau langkah langkah ethical method of reasoning dalam kasus ini ?

3. a. Apa saja prinsip prinsip bioetika ?

b. sebutkan kaidah dalam bioetika ?

c. Apa landasan hukum yang mengatur tentang bioetika ?

4. a. Apa fungsi dari inform consent ?

b. Siapa saja yang berhak menandatangani inform consent ?

c. Jenis-jenis inform consent ?

d. Apa saja landasan yang mengatur tentang inform consent ?

e. Apa syarat syarat informed consent ?

f. Apa saja isi inform consent ?

g. Kapan informed consent dilakukan ?

Page 3: Tutorial

h. Bagaimana bila pasien menolak inform consent ?

i. Apa perbedaan informed consent dengan rekam medis ?

Jawaban :

1. a. Perbedaan etika dan hukum :

Etika : Etika tidak tertulis dan tertulis Hanya mempunyai kewajiban Sanksi berupa pengucilan dan dampak moralitas

Hukum Hukum yang tertulis Mempunyai hak dan kewajiban Hukum berupa pidana dan perdata

Persamaan etika dan hukum : Sama-sama alat yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat Apabila dilanggar sama-sama mendapat sangsi2

b. Dilema etika: Permasalahan etika yang dihadapkan pada pilihan yang sulit.

c. Pedoman dalam etika dan hukum : etika : KODEKI, Sumpah Hipokrates, nilai dan norma yang berlaku hukum : UU kesehatan, Permenkes

d. Etika dan hukum yang mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan :e. Faktor-faktor yang mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan :

Perkembangan medis perkembangan etika dan hukum pengetahuan dan pengalaman dokter nilai pasien

f. Tujuan : Untuk meminimalisir pelanggaran etika kedokteran Untuk mengatur perilaku dr/drg dalam hubungannya

pasien,keluarga,masyarakat,teman sejawat dan mitra kerja Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

2. a. Ethical Method of Reasoning : langkah-langkah yang harus diikuti untuk menentukan keputusan yang paling tepat dalam menghadapi konflik moral dari suatu kasus

b. Langkah-langkah Ethical Method of Reasoning :1. Fact Deliberation

The Case(yang ada dalam scenario) Deliberation about of the fact(mencari fakta yang ada dalam scenario)

2. Value deliberation Value of stage

Page 4: Tutorial

3. Duty deliberation4. Test of consistensy

Tes of legality Test of publicity Test of time

5. Final decision

c. Penerapan Ethical Method of Reasoning :1. a. Fact of deliberation

The cases : Pada suatu kecelakaan kereta api, dua orang pasien yaitu tn. Manner( 55 th) dan nn. Bonny (22 th) ditemukan dalam kondisi tertusuk logam besi yang sama sehingga tubuh mereka saling merapat

Deliberation about the fact : Pasien dibawa dalam kondisi tertusuk logam besi yang sama, sehingga

tubuh pasien saling merapat. Pasien dibawa ke IGD dalam kondisi sadar. Nn. Bonny mempunyai kerusakan organ lebih luas daripada tn. Manner.

b. value deliberation

Identification of the moral problems.Tim dokter mengadapi dilemma etika dan hukum Karena harus memilih salah satu pasien yang harus diselamatkan sedangkan satu pasien harus dikorbankan. Padahal, dalam sumpah dokter Indonesia tertulis bahwa “saya akan menghormati setiap hidup insane mulai dari saat pembuahan”.

Choice of the main problems.Tim dokter lebih memilih tn. Manner tang memiliki peluang hidup lebih besar daripada nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ lebih luas.

The value of stake.Yang menolak:

Justice : keadilan bagi setiap pasien . Human rights : Hak asasi manusia untuk hidup

Yang mendukung : Benefience : Tindakan untuk melakukan hal yang terbaik untuk pasien Vulnerability : kemungkunan kecil untuk hidup. Autonomy : Hak pasien untuk menentukan nasibnya sendiri,

keputusan dan tindakan yang dilakukan bagi dirinya.

c. Duty deliberation

Replecting of the most challenging case

Menganilisis kerusakan organ tubuh dengan melakukan test :

Rontgen MRI (Magnetic resonance imagine) CT-SCAN Replecting on other caseMelakukan pemeriksaan fungsi kerja syaraf

d. Test of consistency

Page 5: Tutorial

Test of legality : Perhatikan tindakan yang akan dilakukan apakah berdasarkan dengan hokum yang berlaku.- Pasal …………………………………………………………………- UU no…………………………………………………………………- Hukum……………………………………………………………….

Test of publicity : Jika kita merasa malu untuk mengatakan kepada orang lain maka itu berarti tidak etis.

Dalam kasus ini, dokter memilih untuk mempublikasikan semua hala yang terjadi menyangkut tindakan medis yang dilakukan berdasarkan informed consent yang telah disepakati oleh pasien dan dokter. Test of time : Berfikir ulang apakah setelah itu kita masih mengambil keputusan

yang sama jika hal yang sam terjadi lagi dikemudian hari.

e.Final decision :

Menghasikan keputusan akhir yang diharapkan paling bijaksana pada kasus.

(Dokter memilih untuk menyelamatkan pasien tn. Manner yang memiliki peluang hidup lebih besar dibandingkan nn. Bonny yang mengalami kerusakan organ tubuh yang lebih luas setelah pasien yang bersangkutan menandatangani informed consent).

1. a. Prinsip-prinsip bioetika :a. Human dignity and human rightb. Benefit and harmc. autonomy and individual responsibilityd. consente. persont without capacity to consentf. respect for human vulnerability and personal integrityg. privacy and confidentialityh. Equality,justice,equityi. non discrimination and non stigmatizationj. respect for cultural diversity and pluralismk. solidarity and cooperationl. social responsibility and healthm. sharing of benefitsn. protecting future generationso. protection of the environment,the biosphere and biodiversity

b. Kaidah dasar bioetika ada 4 :

1. Beneficence ( tindakan berbuat baik)

2. Non meleficence (tindakan tidak merugikan)

3. Justice (keadilan)

4. Self determination (otonomi)

c. Landasan Hukum :

- UU kesehatan pasal 15 ayat 1

“dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan pasien, dokter dapat melakukan tindakan medis tertentu”

Dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan apabila ;

Page 6: Tutorial

Indikasi medis mengharuskan diambilnya tindakan. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahllian dan kewenangan

sesuai dengan tanggung jawab profesi berdasarkan pertimbangan tim ahli. Mendapatkan persetujuan pasien atau keluarganya

- Pasal 7 ayat 2 & 3( Peraturan Mententeri Kesehatan tahun 1989 tentang persetujuan tindakan medik)

Tim medis dibolehkan untuk melakukan suatu tindakan untuk menyelamatkan pasien dalam keadaan gawat darurat ana persetujuan informed consent.

- Permenkes no.585 tahun 1989

“dokter harus menjelaskan informasi/penjelasan kepada pasien atau keluarganya diminta atau tidak diminta”

- Berdasarkan lafal sumpah dokter

“nyawa dan kesehatan pasien merupakan prioritas utama dokter”

2. a. Tujuan informed consent :1. Memberikan perlindungan kpada pasien trhadap tindakan dokter yang

sebenarnya tidak diperlukan dan secara medic tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.

2. Memberikan perlindungan hukum kpada dokter trhadap suatu kegagalan dan bersifat negative,karena prosedur medic modern bukan tanpa resiko dan pada setiap tindakan medic ada melekat suatu resiko (permenkes no.290/menkes/per/III/2009 pasal 3)

b.Orang yang berhak menandatangani inform consent

Secara umum : pasien itu sendiri jika ia sudah dewasa,berpikiran sehat dan tidak dibawah pengampuan.

Berdasarkan KUH perdata : mereka yg berumur 21 thun/yg tlah menikah sebelumnya.untuk org yg blum dewasa diwakilkan oleh orang tuanya,dan mereka yg dibawah pengampuan diwakili oleh seorang wali

Di dalam dunia medik : Yang menandatangani informed consent mungkin bukan pasien itu sendiri secara pribadi,walaupun ia ssudah dewasadan tidak dibawah pengampuan.bahkan ada juga dokter yg tidak nerani melakukan tindakan operasi kalau tidak ditandatangani juga oleh keluarganya.maka tampak disini yg menandatangani juga oleh anggota keluarganya.

c. Jenis-jenis :

1. Expressed (dinyatakan)

Lisan Tertulis : pernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan bukti di kemudian

hari,umumnya. Pada tindakan yg invasif / yg beresiko mempengaruhi kesehatan penderita secara bermakna.

2.Implied (tidak dinyatakan)

Tindakan pasien Aturan hak pada situasi tertentu.misal : pada keadaan gawat darurat

Page 7: Tutorial

d. Syarat yg harus dipenuhi untuk sahnya Infromed Consent :

1. Diberikan secara bebas

2. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian

3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan shingga pasien dpat memahami tindakan itu perlu dilakukan.

4. Mengenai sesuatu yang khas.

5. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama

e. Isi dari Inform Concent :

Identitas pasien mencakup nama, umur, tanggal lahir ,alamat, no telpon. Adanya pernyataan dirinya sendiri atau wakil kerabat dari si identitas Pernyataan setuju/menolak untuk dilakukan tindakan medis berupa apa yg akan

dilakukan Adanya penjelasan dari pasien bahwa pasien tersebut setuju /menolak dilakukan

tindakan medis tersebut Tanda tangan dokter Tanda tangan nama wali /dirinya sendiri Saksi Tanggal dan tempat dibuat pernyataan

f. Informed consent berlaku atau diperlukan apabila :

1. Karena tindakan pembedahan

2. Tindakan-tindakan invasive

3. Tindakan non invasif

g. Perbedaan informed consent dgn rekam medis

informed consent rekam medisBukti atas persetujuan trhadap tindakan pelayanan yang diberikan

Bukti tertulis tentang proses

Berisi keterangan atas kesepakatan selama proses

Berisi data klinis pasien

Informed consent terkait dengan persetujuan manajemen

Rekam medis sangat terkait dengan informasi kesehatan

Page 8: Tutorial

Hipotesis :

Tindakan tim dokter lebih memilih menyelamatkan tn.manner dibernarkan sesuai dengan landasan hukum dan etika profesi yang berlaku.

Mind mapping :

Permenkes

Fact deliberation

Value deliberation

Apakah bertentangan dengan

Penyelesaian dengan ethical method of reasoning

Dilema HukumDilema Etika

TIM DOKTER

KUHP

UU Kesehatan

Final decision

Test of consistency

Duty deliberation

15 prinsip bioetika

Informed consent

Test of time

Aspek legality

Aspek publicity

Page 9: Tutorial

Sintesis :

Etik (ethics) berasal dari kata yunani ethos,yang berarti akhlak,adat kebiasaan,watak,perasaan,sikap yang baik,yang layak.

Etik merupakan sseperangkat perilaku yang benar dan baik dalam suatu profesi.

Etika kedokteran adalah pengetahuan ttg perilaku professional para dokter dan drg dalam menjalankan pekerjaannyasebagaimana tercantum dalam lafal sumpah dan kode etik masing-masing yang telah disusun oleh organisasi profesinya bersama sama pemerintah

Perbedaan etika dan hukum :

Etika :

Etika tidak tertulis dan tertulis Hanya mempunyai kewajiban Sanksi berupa pengucilan dan dampak moralitas

Hukum Hukum yang tertulis Mempunyai hak dan kewajiban Hukum berupa pidana dan perdata

Persamaan etika dan hukum :

Sama-sama alat yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat Apabila dilanggar sama-sama mendapat sangsi

Pedoman dalam etika dan hukum :

etika : KODEKI, Sumpah Hipokrates, nilai dan norma yang berlaku hukum : UU kesehatan, Permenkes

Faktor-faktor yang mempengaruhi dokter dalam mengambil keputusan :

Perkembangan medis perkembangan etika dan hokum pengetahuan dan pengalaman dokter nilai pasien

Tujuan Etika Kedokteran :

Untuk meminimalisir pelanggaran etika kedokteran Untuk mengatur perilaku dr/drg dalam hubungannya

pasien,keluarga,masyarakat,teman sejawat dan mitra kerja

Page 10: Tutorial

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Prinsip-prinsip hakikat kedokteran :

1. Kejujuran2. Keadilan3. Emphati4. Keikhlasan5. Kepedulian6. Rasa Sayang (compasio)

Hukum kesehatan menurut PERHUKI adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan /yankes dan penerapan hak & kewajiban baik bagi perseorangan maupun segenap lapisan masyarakat,baik sebagai penerima yankes maupun sebagai pihak penyelenggaraan yankes dalam segala aspek,organisasi,sarana pedoman yandik,ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum lain

Komponen hukum kesehatan

1. Hk.kedokteran/kedokteran gigi2. Hk.keperawatan3. Hk.farmasi klinik4. Hk.rs5. Hk.kesehatan masyarakat6. Hk.kesehatan lingkungan

Lemabaga yang berwenang mengatur pelanggaran etik kedokteran

1. MKDKI ( majelis kehormatan disiplin kedokteran Indonesia ) dibentuk oleh KKI2. MKEK (majelis kehormatan etika kedokteran ) dibentuk oleh IDI

Ethical Method of Reasoning : langkah-langkah yang harus diikuti untuk menentukan keputusan yang paling tepat dalam menghadapi konflik moral dari suatu kasus

Langkah-langkah Ethical Method of Reasoning :

1. Fact Deliberation The Case(yang ada dalam scenario) Deliberation about of the fact(mencari fakta yang ada dalam scenario)

2. Value deliberation Value of stage3. Duty deliberation4. Test of consistensy Tes of legality Test of publicity Test of time5. Final decision

Bioetika merupakan studi interdispliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro.

Page 11: Tutorial

Prinsip-prinsip bioetika :

a. Human dignity and human rightb. Benefit and harmc. autonomy and individual responsibilityd. consente. persont without capacity to consentf. respect for human vulnerability and personal integrityg. privacy and confidentialityh. Equality,justice,equityi. non discrimination and non stigmatizationj. respect for cultural diversity and pluralismk. solidarity and cooperationl. social responsibility and healthm. sharing of benefitsn. protecting future generationso. protection of the environment,the biosphere and biodiversity

Kaidah dasar bioetika ada 4 :

1. Beneficence ( tindakan berbuat baik)

2. Non meleficence (tindakan tidak merugikan)

3. Justice (keadilan)

4. Self determination (otonomi)

Landasan Hukum :

- UU kesehatan pasal 15 ayat 1

“dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan pasien, dokter dapat melakukan tindakan medis tertentu”

Dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan apabila ;

Indikasi medis mengharuskan diambilnya tindakan. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahllian dan kewenangan

sesuai dengan tanggung jawab profesi berdasarkan pertimbangan tim ahli. Mendapatkan persetujuan pasien atau keluarganya

- Pasal 7 ayat 2 & 3( Peraturan Mententeri Kesehatan tahun 1989 tentang persetujuan tindakan medik)

Tim medis dibolehkan untuk melakukan suatu tindakan untuk menyelamatkan pasien dalam keadaan gawat darurat ana persetujuan informed consent.

- Permenkes no.585 tahun 1989

“dokter harus menjelaskan informasi/penjelasan kepada pasien atau keluarganya diminta atau tidak diminta”

- Berdasarkan lafal sumpah dokter

“nyawa dan kesehatan pasien merupakan prioritas utama dokter”

Page 12: Tutorial

Inform consent adalah persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien dari dokter setelah mendengar penjelasan.

Tujuan informed consent :

1. Memberikan perlindungan kpada pasien trhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medic tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.

2. Memberikan perlindungan hukum kpada dokter trhadap suatu kegagalan dan bersifat negative,karena prosedur medic modern bukan tanpa resiko dan pada setiap tindakan medic ada melekat suatu resiko (permenkes no.290/menkes/per/III/2009 pasal 3)

Orang yang berhak menandatangani inform consent

Secara umum : pasien itu sendiri jika ia sudah dewasa,berpikiran sehat dan tidak dibawah pengampuan.

Berdasarkan KUH perdata : mereka yg berumur 21 thun/yg tlah menikah sebelumnya.untuk org yg blum dewasa diwakilkan oleh orang tuanya,dan mereka yg dibawah pengampuan diwakili oleh seorang wali

Di dalam dunia medik : Yang menandatangani informed consent mungkin bukan pasien itu sendiri secara pribadi,walaupun ia ssudah dewasadan tidak dibawah pengampuan.bahkan ada juga dokter yg tidak nerani melakukan tindakan operasi kalau tidak ditandatangani juga oleh keluarganya.maka tampak disini yg menandatangani juga oleh anggota keluarganya.

Jenis-jenis :

1. Expressed (dinyatakan)

Lisan Tertulis : pernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan bukti di kemudian

hari,umumnya. Pada tindakan yg invasif / yg beresiko mempengaruhi kesehatan penderita secara bermakna.

2.Implied (tidak dinyatakan)

Tindakan pasien Aturan hak pada situasi tertentu.misal : pada keadaan gawat darurat

Syarat yg harus dipenuhi untuk sahnya Infromed Consent :

1. Diberikan secara bebas

2. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian

3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan shingga pasien dpat memahami tindakan itu perlu dilakukan.

4. Mengenai sesuatu yang khas.

5. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama

Isi dari Inform Concent :

Identitas pasien mencakup nama, umur, tanggal lahir ,alamat, no telpon. Adanya pernyataan dirinya sendiri atau wakil kerabat dari si identitas

Page 13: Tutorial

Pernyataan setuju/menolak untuk dilakukan tindakan medis berupa apa yg akan dilakukan

Adanya penjelasan dari pasien bahwa pasien tersebut setuju /menolak dilakukan tindakan medis tersebut

Tanda tangan dokter Tanda tangan nama wali /dirinya sendiri Saksi Tanggal dan tempat dibuat pernyataan

Informed consent berlaku atau diperlukan apabila :

1. Karena tindakan pembedahan

2. Tindakan-tindakan invasive

3. Tindakan non invasif

Perbedaan informed consent dgn rekam medis

informed consent rekam medisBukti atas persetujuan trhadap tindakan pelayanan yang diberikan

Bukti tertulis tentang proses

Berisi keterangan atas kesepakatan selama proses

Berisi data klinis pasien

Informed consent terkait dengan persetujuan manajemen

Rekam medis sangat terkait dengan informasi kesehatan

Di Indonesia, masalah informed consent sudah di atur didalam :

Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor :585/Men.kes/per/IX/1989 tentan persetujuan tindakan medik

KUH Pidana pasal 351 yang mengatur tentang penganiayaan yaitu seorang dokter bedah yang melakukan operasi tanpa izin pasien –kecuali dalam keadaan emergensi untuk menolong jiwa atau anggota tubuh tubuhnya- dapat dipersalahkan telah melakukan penganiayaan.

Daftar Pustaka :

1. Hanafiah, M Jusuf dan Amri Amir. 2009. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedpkteran EGC

2. Guwandi, J. 2008. Infromed Consent. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Page 14: Tutorial

3. “priniple of human ethics” from nejm4. http//www.ilunifk83.com/t143-informed-consent

TUTORIAL 1

Pembimbing tutor : dr. Nindya Aryanty, M.Med.Ed

Kelompok 1

LUZMAN HIZRIAN (G1A110001)

NELLA ROSSIYAH (G1A110012)

AYU PUTRI HANDAYANI (G1A110022)

PUTRI REZKI (G1A110028)

RIZKI SYARVINI WILIS UTAMI (G1A110029)

ELY KARTIKA (G1A110030)

VENTY NOVITA SARI (G1A110038)

SEPTIAWAN FERNANDEZ (G1A110044)

Page 15: Tutorial

DWI ERIYANTO (G1A110051)

WIWIK SELVIANA (G1A11OO52)

REGINA WULANDARI (G1A110057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JAMBI

2010/2011