Turbin Uap

download Turbin Uap

of 10

description

turbin

Transcript of Turbin Uap

  • MANAJEMEN ENERGI

    PENERAPAN SISTEM KOGENERASI PADA TURBIN UAP PT GAJAH

    TUNGGAL. Tbk

    Disusun Oleh :

    ABDUL HAER

    CHOIRUL AKHADI

    MAYUBIRU SATRIAWAN

    MUHAMAD FAJAR HASANUDIN

    YADI MULYADI

    Kelas :

    3 MESIN B

    TEKNIK MESIN

    POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL

    TANGERANG

    2013

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan utama kehidupan modern dan

    ketersediaannya dalam jumlah dan mutu yang cukup, menjadi syarat bagi suatu masyarakat

    yang memiliki taraf kehidupan yang baik dan perkembangan industri yang maju. Kebutuhan

    masyarakat akan energi listrik sudah mencapai taraf adictif (ketergantungan), sehingga bisa

    dikatakan listrik juga termasuk kebutuhan primer manusia selain sandang, pangan dan papan.

    Kebutuhan manusia terhadap listrik yang semakin meningkat setiap harinya membuat pihak

    terkait perlu memikirkan pembangkit tenaga listrik.

    Untuk alasan ini, industri-industri maju menerapkan sistem kogenerasi. Metode ini

    dipercaya dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi biaya produksi pembangkit energi

    listrik. Sebagai tambahan dari penurunan pemakaian bahan bakar, kogenerasi juga dapat

    menurunkan tingkat polusi udara.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, dapat merumuskan permasalahan-permasalahan

    sebagai berikut :

    1. Bagaimana sistem kogenerasi turbin uap?

    2. Bagaimana perhitungan sistem kogenerasi turbin uap?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Dari permasalahan yang telah diidentifikasikan diatas yang merupakan dasar

    pembahasan penelitian ini, maka tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu :

    1. Untuk mengetahui sistem kogenerasi turbin uap.

    2. Untuk mengetahui perhitungan sistem kogenerasi turbin uap.

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi kogenerasi

    Kogenerasi (Cogeneration) adalah sistem konversi energi termal yang secara simultan

    menghasilkan manfaat listrik dan panas (uap air) sekaligus.

    Istilah lain: Kombinasi Panas dan Daya (Combined Heat and Power, CHP).

  • 2.2 Keuntungan Kogenerasi

    Seperti sudah digambarkan diatas, keuntungan penggunaan sistem kogenerasi adalah

    sebagai berikut:

    Meningkatkan efisiensi konversi energi dan penggunaannya.

    Emisi lebih rendah terhadap lingkungan, khususnya CO2, gas rumah kaca utama.

    Dalam beberapa kasus, digunakan bahan bakar biomas dan beberapa limbah seperti

    limbah pengolahan minyak bumi, limbah proses dan limbah pertanian (dengan

    digester anaerobik atau gasifikasi). Bahan ini akan menjadi bahan bakar pada sistim

    kogenerasi, meningkatkan efektivitas biaya dan mengurangi tempat pembuangan

    limbah.

    Penghematan biaya yang besar menjadikan industri atau sektor komersial lebih

    kompetitif dan juga dapat memberikan tambahan panas untuk pengguna domestik.

    Memberikan kesempatan lebih lanjut untuk membangkitkan listrik lokal yang

    didesain sesuai kebutuhan konsumen local dengan efisiensi tinggi, menghindari

    kehilangan transmisi dan meningkatkan fleksibilitas pada sistim penggunaan. Hal ini

    khususnya untuk penggunaan bahan bakar gas alam.

    Suatu kesempatan untuk meningkatkan diversifikasi plant pembangkit, dan

    menjadikan persaingan pembangkitan. Kogenerasi menyediakan sesuatu kendaraan

    terpenting untuk promosi pasar energi yang liberal.

    2.3 Faktor Pemilihan dan Pengoperasian Sistem Kogenerasi

    Pemilihan dan pengoperasian skema sistem kogenerasi sangat spesifik dan tergantung

    atas beberapa faktor, seperti :

    Penyesuaian Beban Dasar Listrik

    Pada pengaturan ini, perencanaan kogenerasi dilakukan berdasarkan permintaan

    listrik minimum pada suatu daerah.

    Penyesuian Beban Dasar Panas

    Di sini, sistem kogenerasi direncanakan untuk menyediakan kebutuhan energi panas

    minimum dari suatu daerah.

    Penyesuaian Beban Listrik

    Semua kebutuhan daya suatu daerah dihitung saat perencanaan sistem.

    Penyesuaian Beban Panas

  • Sistem kogenerasi dirancang untuk mengumpulkan kebutuhan panas dari suatu tempat

    pada saat yang bersamaan.

    Kualitas Energi Panas yang Dibutuhkan

    Kualitas energi panas yang diperlukan (temperatur dan tekanan) juga menentukan tipe

    dari sistem kogenerasi.

    Kebutuhan Energi

    Kebutuhan energi panas dan energi listrik mempengaruhi pemilihan (tipe dan ukuran)

    dari sistem kogenerasi.

    Ketersediaan Bahan Bakar

    Berdasarkan ketersediaan bahan bakar, ada beberapa sistem kogenerasi yang kurang

    cocok digunakan.

    2.4 Parameter Teknik Untuk Sistem Kogenerasi

    Pemilihan sistem kogenerasi harus mempertimbangkan beberapa parameter teknik

    yang penting untuk menetapkan tipe dan sistem operasi dari berbagai sistem kogenerasi yang

    ada, seperti :

    Heat-to-Power Ratio (Perbandingan Panas dan Daya)

    Hal ini diartikan sebagai perbandingan energi panas ke energi listrik yang dibutuhkan

    dengan pemakaian energi pembangkit. Perbandingan panas dan daya ini dapat

    dinyatakan pada satuan lain seperti Btu/kWh.

    Penggerak Mula Untuk Kogenerasi Turbin Uap

    Turbin uap merupakan penggerak mula yang paling banyak digunakan dalam

    penerapan kogenerasi. Pada turbin uap, uap tekanan tinggi yang masuk dikonversikan

    ke level tekanan yang lebih rendah, proses konversi energi panas tekanan tinggi

    menjadi energi kinetik melalui pipa dan kemudian menjadi energi mekanik.

  • BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Sistem Kogenerasi Turbin Uap

    Turbin uap merupakan salah satu teknologi mesin penggerak yang multi guna dan

    tertua yang masih diproduksi secara umum. Pembangkitan energi dengan menggunakan

    turbin uap telah berlangsung sekitar 100 tahun, ketika alat tersebut menggantikan mesin

    steam reciprocating karena efisiensinya yang tinggi dan biayanya yang murah. Kapasitas

    turbin uap dapat berkisar dari 50 kW hingga ratusan MWs untuk plant utilitas energi yang

    besar. Turbin uap digunakan secara luas untuk penerapan gabungan panas dan daya (CHP).

    Siklus termodinamika untuk turbin uap merupakan siklus Rankine. Siklus merupakan dasar

    bagi stasiun pembangkitan daya konvensional dan terdiri dari sumber panas (boiler) yang

    mengubah air menjadi steam tekanan tinggi. Dalam siklus steam, air pertama-tama dipompa

    ke tekanan sedang hingga tinggi, kemudian dipanaskan hingga suhu didih yang sesuai dengan

    tekanannya, dididihkan (dipanaskan dari cair hingga uap), dan kemudian biasanya diberikan

    panas berlebih/superheated (dipanaskan hingga suhu diatas titik didih). Turbin multi tahap

    mengekspansi steam bertekanan sampai ke tekanan rendah dan steam kemudian dikeluarkan

    ke kondensor pengembun pada kondisi vakum atau menuju sistim distribusi suhu menengah

    yang mengirimkan steam ke penggunaan industri atau komersial. Kondensat dari kondensor

    atau dari sistim penggunaan steam dikembalikan ke pompa air umpan untuk keberlanjutan

    siklus.

    Siklus Rankine atau siklus tenaga uap merupakan siklus teoritis paling sederhana

    yang menggunakan uap sebagai medium kerja.

    Jumlah energi yang masuk sebagai bahan bakar melalui boiler ialah Em, sedangkan

    energi efektif yang tersedia pada poros turbin ialah energi kerja Ek. Energi yang terbuang

    melalui kondensor sebesar Eb.

    Dengan menganggap semua kerugian lainnya termasuk Eb, maka dapat dikatakan

    bahwa :

    Em = Ek + Eb

    Efesiensi kerja dapat ditulis :

  • Skema :

    Sedangkan pernyataan prosesnya pada diagram T-s adalah,

    Komponen utama :

    Boiler atau ketel uap berfungsi sebagai tempat pemanasan air menjadi uap air yang

    bertekanan untuk selanjutnya memutar turbin uap.

  • Turbin adalah mesin yang dijalankan oleh aliran air, uap, atau angin yang

    dihubungkan dengan sebuah generator untuk menghasilkan energi listrik. Turbin uap

    adalah turbin yang menggunakan uap sebagai fluida kerja, yang mana uap yang

    digunakan dihasilkan dari boiler. Uap yang dihasilkan oleh boiler berada pada fase

    superheated, uap yang penuh energi inilah yang dialirkan ke bilah-bilah turbin,

    sehingga turbin akan berputar dan memutar generator.

    Kondensor berfungsi untuk mengembunkan uap dengan jalan mendinginkannya. Air

    pengembunan yang terjadi disalurkan kembali ke dalam ketel uap dengan

    menggunakan sebuah pompa

    Pompa berfungsi untuk mengalirkan air dari kondensor menuju boiler.

    Cerobong berfungsi sebagai tempat pelepasan exhausted steam (uap terbuang) ke

    udara.

    Selain komponen di atas, masih banyak komponen tambahan yang berfungsi untuk

    meningkatkan efesiensi kerja dari pembangkit tersebut, seperti superheater, reheater dan

    lain-lain.

    3.2 Perhitungan Sistem Kogenerasi Turbin Uap

    Pabrik keseluruhan

    Laju Panas Pabrik Keseluruhan (kKal/kWh)

    ( )

    ( )

    (

    )

    Dimana,

    Ms = Laju Alir Massa Steam (kg/jam)

    hs = Entalpi Steam (kKal/kg)

    hw = Entalpi Air Umpan (kKal/kg)

    Laju Bahan Bakar Pabrik Keseluruhan (kg/kWh)

    (

    )

    ( )

  • Turbin uap

    Efesiensi turbin uap (%)

    ( )

    ( )

    Generator steam pemanfaat kembali panas

    Efisiensi Generator Steam Pemanfaat Kembali Panas (%)

    ( )

    [ ( )] [ (

    )

    ( )

    [ ( )] [ ]

    Dimana,

    Ms = Steam yang Dihasilkan (kg/jam)

    hs = EntalpiSteam (kKal/kg)

    hw = Entalpi Air Umpan (kKal/kg)

    Mf = Aliran Massa Gas Buang (kg/jam)

    tin = Suhu Masuk Gas Buang (C)

    tout = Suhu Keluar Gas Buang (C)

    Maux = Pemakaian Bahan Bakar Tambahan (kg/jam)

    Energi yang di hasilkan selama satu tahun

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://tutorialteknik.blogspot.com/2011/05/siklus-rankine-ideal.html

    www.energyefficiencyasia.org

    http://www.batan.go.id/ptrkn/file/Epsilon/vol_12_04/5.Piping.pdf

    http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/2722--

    pembangkit-listrik-paling-efisien-dengan-cogeneration.html