evaluasi performa turbin uap
-
Upload
muhammad-punky -
Category
Documents
-
view
357 -
download
88
Embed Size (px)
description
Transcript of evaluasi performa turbin uap
-
KERTAS KERJA WAJIB DALAM RANGKA UJIAN AKHIRPERGURUAN TJNGGIKEDINASAN
SEKOLAH TINGGI ENERGl DAN MINERALSTEM
EVALUASIXJNJUK KERJA SISTEMDAN PERAWATAN TURBIN UAPPENGGERAK GENERATOR NO 3
POWER PLANT HDI UTILITIES UP VPT. PERTAMTNA ( PERSERO ) BALDCPAPAN
NamaNo. MahasiswaJurusanProgram StudiDiploma
Oleh:
Suroso330406/BProses AplikasiUtilitiesII (Dua)
DEPARTEMEN ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERALRADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN ^IDKAN DAN pELATlHAN MINYAK DAN GAS BUMI
SEKOLAH TINGGI ENERGl DAN MINERALSTEM
Cepu, MEl 2005
V
-
A,
Judiil
Nama MahasiswaNikJurusanProgram StudiDiploma
No. Snduk tew 33 6 cr DtfNo. Kias
Tgl. Tenesia
Beli / Hatfiah / Tutor : Rp.Dad :
Penggerak Generator No 3 Power Plant II di utilitiesUP V PT Pertamina ( Persero) BalikpapanSuroso !330406/BProses AplikasiUtilitiesn (bua)
menyEtujuipfeMBlMBING KERTAS KERJA WAJIB
D\Vimuly6no.s.t.
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI UTILITIES
.TOKO KUNCORO.S.T., M.T.
^^^W^^^-Fi^K-^hu
-
fW
PEMBIMBING PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MENGETAHUI:Kabag.UTL.Produksi
PT.PERTAMINA ( PERSERO)UP V. BALIKPAPAN
Ir. TRIAWAN YULIANTO,M.T.
MENYETUJUI:Kepala Utilities-Produksi UP VSebagai Pemb|imbing Lapangan
Ir. M. HUTAPEA
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkatdan rahmat-Nya, sehingga dapat terselesaikannya penyusnan Kertas Kerja Wajibdalam rangka memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian negara di PerguruanTinggi Kedinasan Sekolah Tinggi Energi dan Mineral " STEM "angkatan III tahunajaran 2004-2005 jurusan Utilities II (dua) dengan judul:"EVALUASI UNJUK KERJA SISTEM DAN PERAWATAN TURBIN UAPPENGGERAK GENERATOR NO 3 POWER PLANT II DI UTILITIESUP.V PT. PERTAMINA (PERSERO) BALIKPAPAN"
Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini berdasarkan dari hasil praktik kerjalapangan yang dilaksanakan dari tanggal 21 Pebruari s.d 12 Maret 2005 diPT.Pertamina UP V Balikpapan. Pada kesempatan ini perkenankan penulismengucapkan terima yang sebesar-besarnya kepada :1. Bapak Ir.Hermadi Sayono,BcM., M.M. selaku Direktur PTK STEM2. Bapak General Maneger Pertamina UP VBalikpapan beserta staff3. Bapak Kabag. Utilities Pertamina UP. V Balikpapan beserta staf4. Bapak Joko kuncoro, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Utilities5. Bapak Dwi Mulyono, S.T. selaku Dosen Pembimbing Kertas Kerja Wajib6. Bapak dan Ibu Dosen PTK STEM "AKAMIGAS", khususnya dari Program Studi
Utilities, yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti pendidikandi PTK STEM "AKAMIGAS" Cepu.
Penulis menyadari kertas kerja wajib inijauh dari sempurna, untuk itu kritikdan saran penulis harapkan demi kesempurnaannya.
i
Cepu, Mei 2005Penulis,
SurosoNo. Mhs.330406/B
-
RTNGKASAN
Pusat tenaga di kilang minyak khususnya penggunaan tenaga uap dan tenagalistrik merupakan unsur yang sangat penting, oleh karena itu penggunaan tenagatersebut diharapkan seoptimal dan seeffisien mungkin tanpa mengurangi kuatitas dankuantitas produksi yang dihasilkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diusahakan sedapat mungkin carapengoperasian mesin-mesin dan sarana pendukungnya pada kondisi unjuk kerja yangoptimal. Rangkaian sistem penggerak generator merupakan satu kesatuan yangsatingterkaitsatu samalainnya
Untuk itu didalam pembahasan evaluasi unjuk kerja dan perawatan sistempenggerak generator No3, penulis membandingkan kondisi running test dan kondisioperasi actual. Berdasarkan pengambiian data dari lapangan pada beban terendah dantertinggi, untuk kondisi uap masuk, uap ekstrasi turbin pada tekanan dan suhu yangsama. i
Dari hasil perhitungan diperoleh :1. Padaperformance test pada beban 12,8 MW didapat effisiensi siklus 19 %.2. Pada saat beban 9,1 MW didapat effisiensi siklus 18%.3. Pada saat beban 7,4 MW idapat effisiensi siklus 15 %.4. Unjuk kerja sistem penggerak generator saat ini; belum optimal bila beban
dibawah 7 MW dilihat dari kondisi beban terpasang 12,8 MW, pada bebanrendah sistem pembangkit tersebut belum bekerja secara optimal.
u
-
BT
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR NOTASI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan
II. PERTAMINA UP. V BALIKPAPAN
2.1 Sejarah Singkat2.2 Tugas dan Fungsi Utilities
2.3 Struktur Organisasi ......
2.4 Sarana dan Fasilitas
III. DASARTEOR1
3.1 Sistim Pembangkit Tenaga Uap
3.2 Sarana Pendukung Sistim Penggerak Generator
3.3 Perhitungan Sistim UnjukKerjaTurbin Uap .....3.4 Perawatan Turbin
nt
l
ii
iii
v
vi
vii
viii
1
1
2
2
2
3
4
4
6
6
7
13
13
16
17
22
wmmm
-
IV. EVALUASI UNJUK KERJA SISTIM DAN PERAWATAN TURBIN UAP
PENGGERAK GENERATORNO 3 POWERPLANT II DI UTILITIES
UP V PT. PERTAMINA (PERSERO) BALIKPAPAN
4.1 Sistim Penggerak Generator No 3
4.2 Data Sistim Penggerak Generator
4.3 Data Operasi Running Test Turbin4.4 Perhitungan Unjuk Kerja Running Test4.5 Data Operasi
4.6 Perhitungan Usaha Optimasi Unjuk Kerja4.7 Perawatan turbin no 3 tahun 2004
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
IV
29
30
33
34
42
44
55
57
57
IMHINIIiMHIIHIJUIIJi
-
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 BebanTurbin, Aliran Uap Masuk dan Aliran Uap Ekstraksi 43
immmmmmmmmmm
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Pengubahan Enersi dalam Turbin Uap
Gambar 3.2 Cara Kerja uap ketika melewati sudu turbin uap,
Gambar 3.3 Diagram AHr Sistem Penggerak Generator
Gambar 3.4 DidgramT-S SteamPenggerak Generator
Gariibar 4.1 tiiok diagram tutbin no 3
VI
14
15
20
20
28
-
DAFTAR NOTASI
A/M Automatic /Manual 2 Position Switch
Ct Conducvity Transmitter
^lov Effisiensi Overall
Tls Effisiensi Sistem
"Hopv Effisiensi Overall Pompa
11th Effisiensi Thermal
FAH Flow Alarm High
FAL Flow Alarm Low
FC Flow Controller
FIC Flow Indicator Controller
FT Flow Transmitter
h Entalpy
hf Entalpy Steam pada kondisi cair jenuhh% Entalpy Steam pada kondisi campuranKcal/Kg ; Kilocalori / kilogram
Kg : Kilogram
Kg/Cm2abs : Kilogram / centimeter kuadratabsoluteKg/Cm2g : Kilogram / centimeter kuadrat gaugeLAH : Level Alarm High
LAL : Level Alarm Low
LI : Level Indicator
LIC : Level Indicator Controller
LCV : Level Control Valve
M : Massa
M3 : Meter kubik
MW : Mega Watt
NM3 : Normal Meter kubik
VI1
-
NHV
PAH
PAL
QS
sf
Sfg
SDV
SP
T
TAH
TAL
UP
vf
Wta
Wti
Wnett
Wp
Wpt
X
Nett Heating Value
Pressure Alarm High
Pressure Alarm Low
Panas / Kalor
Entropy
Entropy Steam pada kondisi cair jenuhEntropy Steam pada kondisi campuranShutdown valve
SetpointTemperatur / Suhu
Temperature/arm HighTemperatur Alarm LowUnit PengolahanVolume Spesifik pada kondisi cair jenuhDaya Turbin ActualDaya Turbin TeoritisDayaNetto
Daya Pompa
Daya Pompa TotalFraksi kekeringan uap
Vlll
mmmm
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi UP. VBalikpapan
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Bagian Utilities/Prod. UP. VBalikpapan
Lampiran 3 : Gambar Skematic Boiler HHP. II
Lampiran 4. : Diagram Alir Distribusi Uap dan Sistem Converting
Lampiran 5 : Gambar Extraction Condensing Turbin
Lampiran 6 : Grafik Effisiensi Desaini
Lampiran 7 : Gambar Rotor Turbin Generator
Lampiran 8 : Diagram Alir Pengisi Ketel
Lampiran 9 : Diagram Alir Bahan Bakar
Lampiran 10 : Hasil LubOil
Lampiran 11 : Tabel Steam
Lampiran 12 : Daftar Cleaning Yang Di Lakukan Tahun 2004 Turbin No 3
IX
-
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan tenaga uap dan tenaga listrik merupakan unsur yang sangat
penting dalam operasi kilang minyak. Di Pertamina UP V Balikpapan tenaga uap
digunakan sebagai:
1. Penggerak generator, pompa, kompresor untuk keperluan ini biasanya
digunakan uap dengan tekanan sedang sampai tekanan tinggi.
2. Proses didalam kilang, misalnya untuk injeksi pada kolom fraksinasi,sebagai pemanas, sebagai pembersih, untuk keperluan ini digunakan
uaptekanan rendah sampai dengan tekanan sedang.
Sistem pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) adalah uap dihasilkan dari boilerdisalurkan ke turbin uap sebagai penggerak generator, uap dari turbin
dimanfaatkan sebagai pemanas dan sisanya dikondensasikan dikondensor
selanjutnya dipompakan ke deaerator dan dari deaerator dipompakan kembali keii
drum boiler. \
Pemanfaatan uap sebagai fluida kerja mempunyai tingkat keadaan tertentu( tekanan, suhu dan kondisi uap ), sehubungan peranan sistem penggerakgenerator di PT Pertamina UP. V Balikpapan begitu besar dan sangat penting,maka harus handal agar dapat mengantisipasi segala perubahan yang terjadi dantetap mampu memberikan unjuk kerja yang baik dalam jangka yang lama.
1.2 Maksud dan TunjuanMaksud dan tujuan dari penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW ) yang
berjudul "Evaluasi Unjuk Kerja Sistim dan Perawatan Turbin Uap Penggerak
^^^wSss^wE^^^^'K^ie^s^wiffifs^is
-
Generator No 3 Power Plant II Di Utilities UP V PT. Pertamina ( Persero )Balikpapan " adalah:
Maksud: 1. Memahami lebih rinci tentang sistem penggerak generator,i
khususnya mengenai perhitungan unjukkerjadanperawatan.2. Menunjang pelaksanaan tugassehari-hari di lapangan.
Tujuan : 1. Sebagai persyaratan akademi didalam menempuh ujian negara diPTK STEM "Akamigas".
2. Menerapkan teori yang diperoleh selama pendidikan dengan
aplikasi teknologi di lapangan. i3. Sebagai sumbangan penulis kepada perusahaan untuk menjadi
salah satubahanpertimbangan dalam mengambil kebijakan dimasai
mendatang.
1.3 Batasan Masalah jAgar pembahasan lebih terarah dan spesifik maka dalam penulisan KKW
dibatasi pada "Evaluasi Unjuk Kerja Sistim dan Perawatan Turbin Uap PenggerakGenerator No 3 Power Plant II Di Utilitis UP V PT Pertamina ( Persero )Balikpapan".
1.4 Metoda Pengumpulan Data
Pengumpulan data sebagai bahan penulisan Kertas Kerja Wajibdilaksanakan dengan cara:
1. Melakukan pengamatan dan pencatatan data
dilapangan.
2. Studi literatur, membaca buku referensi yang
manual.
operasi secara langsung
terkait dengan instruction
BS3^H^BBP^w^^^^?i^^w^5^^^^^^^^^^^^^^^^^^^!
-
3. Melakukan temu wicara dengan pihak terkait dan konsultasi dengan
pembimbing.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini dibagi dalam 5 bab,dimana setiap bab diuraikan menjadi beberapa sub bab, yang perinciannyasebagai berikut:
Bab I Pendahuluan.i
Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah dansistematika penulisannya.
Bab II Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan.
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai
organisasi sertasaranadan fasilitas Utilities.
Bab III Dasar Sistim Penggerak Generator
Menjelaskan tentang dasar-dasar teori mengenai sistem penggeraki
generator yang meliputi ; ketel uap, turbin uap serta sarana pendukungnya dan
rumus-rumus yang digunakan untuk perhitungan sistem penggerak generator.
Bab IV Evaluasi Unjuk Kerja Sistim dan Perawatan Turbin Uap PenggerakGenerator No 3
Pada bab ini berisi pembahasan tentang fungsi, data desain, data operasi
sertaperhitungan unjuk kerja tanpaLPHeater.Bab V Simpulan dan saran.
Pada bab terakhir ini berisi mengenai simpulan dan saran-saran dari hasil
evaluasi-evaluasi pada bab-bab sebelumnya.
sejarah singkat, struktur
wmmmmmmmmmiumB
-
II. PERTAMINA UNIT PENGOLAHAN V BALIKPAPAN
2.1 Sejarah SingkatPada tahun 1897 ditemukan sumber minyak di Sanga-Sanga Kalimantan
Timur dan kemudian pada tahun 1922 mulai dibangun Kilang I di Balikpapan.
Setelah mengalami kerusakan yang cukup berat akibat Perang Dunia II (1940 -1945), perbaikan dan rehabilitasi dilakukan mulai tahun 1946. Berturut-turutmulai di bangun Penyulingan Minyak Kasar I (PMK I), Unit Penyulmgan HampaI (HVU I), Wax Plant, PMK II serta modifikasi Kilang yang direhabilitasi padatahun 1946 menjadi PMK TIL
Kilang Pertamina UP V Balikpapan terletak di Teluk Balikpapan,menempati area seluas 2,5 km2. Kilang yang terdapat disini mengolah minyakmentah ( crude oil ) dari daerah Minas, Samboja, Sanga-Sanga, Duri, Tanjung,Sepinggan, Badak, Handil, Bekapai, Arjuna, Attaka, Sangatta, Tapian Timur, danIain-lain. Minyak mentah tersebut kemudian diolah menjadi produk BBM (bahanbakar minyak ) dan Non BBM. Produk-produk dari(bensin / premium), kerosine (minyak tanah) , avtur, sooil. Sedangkan produk Non BBM meliputi Heavy Naptha, LPG, dan Lilin (wax).Berikut kronologis pembangunan Kilang Balikpapan :.1897 : Ditemukannya beberapa sumber minyak mentah pada beberapa
tempat di Kalimantan Timur seperti di Sanga-Sanga.
1922 : Kilang Balikpapan Ididirikan oleh British Petroleum.. 1946 : Rehabilitasi Kilang Balikpapan I (PMK I ) karena rusak berat
akibat Perang Dunia II.
BBM antara lain gasolin
ar, minyak diesel dvnfuel
-
- 1949
1950
- 1952
- 1954
- 1973
Nov. 1981
Nov. 1983
1994
: HVU I selesai dibangun oleh Shell ndonesia yang dirancang
oleh MC KOE dengan kapasitas pengelolahan 12.000 barrels I
hari.
: PMK I dan Wax Plant yang merupakan unit yang saling
berhubungan selesai dibangun dengan kapasitas pengelolahan
.25.000 barrels/hari. i
Unit PMK II selesai dibangun oleh Shell Indonesia di desain oleh
ALCO dan kapasitas pengolahan 25.000 barrels/hari.Modifikasi dari PMK III sehingga mempunyai kapasitas
produksi sebesar 10.000 barrels/hari.
digunakan lagi.
Modifikasi dari Wax Plant sehinj
produksi 175 ton/hari.
April 1981 : Kilang Balikpapan mulai dibangun dengan desain dari VOP inc.
Penetapan kontraktor utama yaitu Bechtel inc (Mggris).Peresmian Kilang Balikpapan II oleh Presiden RJ.
Kilang Balikpapan I baru yang terdiri dari Crude Distillation
Unit (CDU) V dan High Vacuum Unit (HVU) III dibangun dandioperasikan tahun 1997 ( Up Grading202,215,219,220,225, 231,232,233i 234,dan 235.
Sejak tanggal 17 September 2004 Pertamina berubah status dari BUMNmenjadi PT. Pertamina ( Persero).
Sekarang unit ini tidak
;ga mencapai kapasitas
) terdiri dari : plant 201,
-
2.2 Tugas dan Fungsi Utilitis
Sebagai bagian dari UnitProduksi UPV Balikpapan, maka Bagian Utilitis
Produksi mempunyai tugas dan fungsi sebagai peiyedia tenaga, sehingga
menjamin lancarnya operasi Kilang secara kontinyu dan jugasebagai penyedia airminum dan listrik pada tempat-tempat ibadah, perumahan dan rumah sakit di
lingkungan Pertamina Untuk mendukung tugas dan fungsi sebagai penyedia
tenaga, maka Bagian Utilitis Produksi menyediakan sarana dan fasilitas. Secara
operasional sarana danfasilitas yang adameliputi: i
1. Tersedianya Pembangkit Tenaga Listrik. j2. Tersedianya Air Pendingin. j3. Tersedianya Pengolohan Air / Water Treatment Plant (WTP).4. Tersedianya Air Demin(Demin Plant).
i
5. Tersedianya Air Distillate (SWD plant).
6. TersedianyaUdara Bertekanan.
7. Fire Safety dan LK3
2.3 Struktur Organisasi
Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan dipimpin oleh seorang General
Manager yang membawahi Manajer-Manajer. Khusus untuk Bagian UtilitisProduksi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi:
1. Kepala Proses Utilitis Produksi.
2. Pengawas Utama Utilitis Distribusi Produksi.
3. Ahli Utama Operasi Utilitis Produksi.
wmmmmmmmmmssmm
-
Untuk lebih jelasnya susunan Organisasi Pertamina Unit Pengolahan V danBagian Utilities/Prod, di Balikpapan dapat dilihat pada lampiran 1dan lampiran 2.
2.4 Sarana dan Fasilitas Utilitis
2.4.1 Pembangkit Tenaga Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik dihasilkan dari Turbin Generator dan Mesin
Diesel Generator. Pembangkit ini digunakan sebagai jpenggerak motor listrik,instrumentasi, tenaga pemanas / heater dan penerangan baik di kilang maupun
di perumahan.
Pembangkit tenaga listrik terdapat pada area :
1. Power Plant I meliputi:
-5(lima) buah Turbin Generator dimana Generator 1,2,3 kapasitasnya masing-masing 7,5 MW dan Generator 4,5 kapasitasnya 9,0 MW.
2. Power Plant II meliputi:
-4 (empat) buah Turbin Generator : Generator no'.l kapasitasnya 8,4 MW,sedangkan Generator nb.2,3 dan 4kapasitasnya masing-masing 12,8 MW.
-2 (dua) buah mesin Diesel Generator yang masing-masing kapasitas 0,96MW.
2.4.2 Ketel Uap (Boiler )Boiler biasanya berbentuk bejana yang terbuat dari baja. Boiler adalah
suatu alat untuk menguapkan air secara kontinyu menjadi uap basah, uap keringdengan mempergunakan panas. Uap yang dihasilkan djmanfaatkan sebagai fluida
i
kerja turbin generator, keperluan proses dan sebagai pemanas.
-
Boiler terdapat pada area :
1. Power Plant I meliputi :i
- 5 (lima) buah Boiler Tekanan Menengah (MP ) masing- masingtekanannya 17 Bar,temperatur 350 C dan kapasitasnya 30 ton/jam.
- 3(tiga) buah Boiler Tekanan Tinggi ( HP ) yang masing-masing bertekanan32 Bar, temperatur 425 C dan kapasitasnya 50 ton/jam
2. Power Plant II meliputi: |i
6(enam) buah Boiler High-High Pressure (HHP) yang mana masing-masingI
tekanannya 64,5 kg / cm2, temperatur 465C dan kapasitasnya 125 ton/jam.
2.4.3 Sistem Pendingin Air Laut
Air laut merupakan fluida media pendingin
maupun dimanfaatkan sendiri di unit Utilities.
Sistem air pendingin air laut terdapat pada area:
1. Power Plant I: i
Merupakan Rumah Pompa Air Laut (RPAL). Terdapat 7(tujuh )buah pompayang mana sebanyak 4( empat ) buah digerakkan oleh motot listrik, dan 3(tiga) buah digerakkan dengan Turbin Uap dengan tekanan 17 Bar, dimanamasing - masing kapasitasnya 6000 m/jam.
2. Power Plant II:
Merupakan Cooling Water Intake ( CWI ), terdapat 5 (lima) buah pompadigerakkan oleh motor listrik, meliputi :-3 (tiga) buah pompa untuk Kilang / Refinery (GM 32-05 A/B/C) masing-
masing kapasitasnya 9000 m3/jam.
Ice seluruh proses Kilang
-
-2 (dua) buah pompa pemakaian dilingkungan sendiri (GM 32-22 A/B)masing-masing kapasitasnya 7850 m3/jam.
Pada area CWI terdapat 3 ( tiga ) Unit Chlorination Plant yangmemproduksi Sodium Hypochlorit ( NaOCl ) untuk dimjeksikan ke intake airpendingin air laut, masing-masing berkapasitas 25 kg/jsm dengan konsentrasiresidual chlorine antara 0,05 - 0,1 ppm.
Disamping itu terdapat pula 4 ( empat ) buah pompa pemadam, berfungsisebagai pemadam kebakaran di area kilang, perumahan dan rumah sakit, 2 (dua)pompa digerakkan oleh motor listrik dan 2 (dua) pompa digerakan oleh mesindiesel dengan kapasitas masing-masing 1202 m3/jam.
2.4.4 Pengolahan Air/Water Treatment Plant (WTP)Unit ini menyediakan air bersihyangdigunakan sebagai:
- Kebutuhan air minum di perumahan dan areaoperasi Kilang
- Kebutuhan untuk proses Kilang Balikpapan I / II !i
- Kebutuhan boiler tekanan menengah (air umpan boiler)
- Kebutuhan air baku proses deminplant
Air baku didapat dari air permukaan sungai wain dan air
ada di sekitar perumahan. Unitwatertreatment ini meliputi :
1. WTP I:
Mengolah air baku yang berasal dari air sungai wain yang berlokasi di Km 17.
Air yang dihasilkan dari proses tersebut yaitu air minum dan air bersih untuk
proses sebagai air umpan Rumah Ketel Tekanan
sumur ( deep well) yang
Menengah ( RKTM ).
Kapasitas yang dihasilkan sekitar 12.000 - 13.000 m3/hari.
-
2. WTP II:
Mengolah air baku yang berasal dari sumur (deep well). Proses treatment iniberupa air bersih yang kemudian didistribusikan ke beberapa tanki penampung,yang disalurkan secara gravitasi dan nantinya sudah siap diproses lebih lanjutbaik di demin plant maupun Kilang Balikpapan I dan II. Kapasitasnya sekitar
5280 - 5500 m3/hari.
3. WTP Gunung Empat:
Mengolah air baku yang berasal dari air sungai Wain. Hasil treatment berupaair minum untuk kebutuhan perumahan disekitar Gunung Empat. Kapasitasnya
sekitar 1500 -1600 m3/hari.
10
2.4.5 Demineralization Plant '
Demoralization plant merupakan proses penjernihan air baku ( rawwater )menjadi air industri dengan mengikat ion-ionnya, baik ion positif (cation)
i
maupun ion negatif (anion), sehingga menjadi air yang bebas mineral (air murni).Hasil proses demineralization plant nantinya dimanfaatkan sebagai feed water diHigh-High Pressure (HHP )boiler, plant 31 dan HP boiler. Terdapat 5(lima)unit demin plant, dimana masing-masing unit berkapasitas 150 m3/jam denganconductivity < 0,2 us/cm.
2.4.6 Sea Water Desalination ( SWD )PlantSea water desalination plant merupakan proses pengolahan air laut
menjadi air tawar dengan cara penguapan, dan penekanan pada penghilangangaram-garam berupa garam NaCl.
-
11
Bagian Utilitis Produksi terdapat 2 (dua) unit Distilasi yang meliputi:1. 1unit Multi Stage Flash System Brine Recirculation dengan kapasitas desain
300 m3/jam, conductivity maximum 20 us/cm, dan GOR 8,8.2. 1unit Multi Effect System dengan kapasitas desain 200 m3/jam, conductivity
maximum 5 us/cm.
2.4.7 Udara Bertekanan
Penyediaan udara bertekanan baik di Unit Utilitis maupun di Plant 35terdapat beberapa buah Kompresor yang digerakkan oleh motor listrik dan turbinuap. Khusus di Unit Utilitis Produksi udara bertekanan ( kompresor ) terdapatpada area:
1. Power Plant I:
Terdapat 4 (empat) unit kompresor reciprocating dengan kapasitas masing-masing 1404 Nm3/jam, dengan tekanan kerja 8,436 kg/cm g.
2. Power Plant II:
Terdapat 2 (dua) unit kompresor reciprocating yang bersifat sebagaiemergency yang masing-masing kapasitasnya 40 Nm3/jam dan tekanan kerja10 kg/cm g
-
ffl. DASAR TEORI
Tubin uap sebagai penggerak mula adalah suatu peralatan yang mengubah
energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya energi tersebut diubahmenjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin. Putaran porostersebut, kemudian dihubungkan dengan peralatan yang digerakkan seperti:
pompa, kompresor, generator,dan sebagainya. (P. Shlyakhin)
3.1 Sistem Pembangkit Tenaga Uap
3.1.1 Ketel Uap (boiler)
Ketel uap (boiler) adalah suatu bejana tertutup terbuat dari baja digunakanuntuk menghasilkan uap. Didalam dapur (furnace), energi kimia dari bahan
bakar dirubah menjadi panas dan panas yang dihasilkan dari pembakaran bahani
i
bakar sebagian besar diberikan kepada air yang beraila di dalam drum boiler,
sehingga air berubah menjadi uap, uap yang dihasilkan dari ketel uap dapat
digunakan sebagai fluida kerja atau media pemanas untuk berbagai macami
keperluan industri: ji
1. Sebagai fluida kerja. IUntuk menggerakkan turbin uap.
2. Sebagai media pemanas.
Untuk memanaskan cairan yang mudah beku agar tetap dalam keadaan cair.
3. Sebagai media bantu.
Untuk membantu proses fraksinasi, proses pengeringan, pemanasan cairan
sejenis (water heater), pembersihan.
-
3.1.2 Turbin Uap ( P. Shlyakhin)Turbin uap adalah mesin penggerak dimana energi fluida kerja (uap)
dipergunakan langsung untuk memutar sudu - sudu turbin. Prinsip pengubahanenersi didalam turbin uap adalah merubah enersi panas dari uap menjadi enersimekanik turbin.
Pengubahan enersi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:1. Merubah enersi panas uap menjadi enersi kecepatan dengan cara melewatkan
uap kedalam guide aparat yaitu nosel / sudu tetap dimana energi potensialuap menurun tetapi enersi kecepatannya bertambah.
2. Merubah enersi kecepatan menjadi enersi mekanik turbin, yaitu dengani
memanfaatkan enersi kecepatan uap untuk menjmbulkan tenaga dorongmelalui sudujalan atau rotor. j
13
Enersi 1 GuideKecepatan ._
EnergiMekanikPanas | xT ~
i
1
Guideaparat J ^ Whell Impuls Turb*-Reaki Turbi
Gambar 3.1 Skema Pengubahan Enersi dalam Turbin Uap
3.1.3 Prinsip Kerja Tnrbin UapUntuk menggerakkan turbin uap diperlukan sejumlah masa uap yang
dihasilkan dari ketel uap dengan tingkat keadaan uap tertentu, kemudian uapdialirkan kedalam nosel dengan maksud merubah enersi potensial menjadi enersikecepatan.
-
14
Uap memancar dari nosel diarahkan ke sudu (blade) yang berbentuk
lengkung dipasang mengelilingi roda (disc) dan poros turbin menjadi satui
kesatuan yang disebut sebagai sudu jalan / rotor turbin} Perubahan kecepatan uapi
akibat menumbuk sudu jalan, menimbulkan momentum sudu jalan yang|
dilanjutkan mendorong sudu jalan sehingga memutar roda pada poros turbin.
Sesaat setelah uap menumbuk sudu jalan, mengalir melalui celah-celah sudu
tersebut dan dibelokkan arahnya mengikuti lengkungan sudu untuk dapat
memanfaatkan tenaga kinetis uap semaksimal mungkin, diusahakan uap
meninggalkan turbin dengan kecepatan serendah mungkin. Guna merealisir hal
tersebut, maka sudu jalan turbin dipasang lebih dari satu baris, sehingga uap saat
meinggalkan baris pertama sudu jalan, arah kecepatan harus diubah dahulu
sebelum memasuki baris kedua sudu jalan melalui sudu tetap (stator/quide)
dengan arah kecepatan/tekanan yang tetap. Disamping itu tujuan sebenarnya
pemasangan sudu jalan lebih dari satu baris adalah supaya kecepatan putar turbintinggi, terutama untuk turbin uap yang berukuran besar. Bagan cara kerja uapketika melewati sudu-sudu turbin uap, seperti pada gambar berikut:
Sudu Gerak
Nosel
Fluida Kerja Masuk. Poros
RodaTurbin
Gambar 3.2 Cara Kerja Uap Ketika Melewati Sudu Turbin Uap
-
3.2 Sarana Pendukung Sistem Penggerak Generator
3.2.1 Kondensor Uap
Kondensor uap adalah suatu bejana yang yang digunakan untukmengkondensasikan uap bekassetelah melakukan kerjadidalam turbin.Penggunaan kondensor mempunyai 2 tujuan yakni:1. Untuk menjaga tekanan serendah mungkin (dibawah tekanan atmosfer)
i
sehingga pemakaian enersi dari uap dapat dilakukan semaksimal mungkin
dan effisiensiyang tinggi dapat dicapainya.
2. Untuk mendapatkan air umpan yang berkualitas tinggi pada hot well yang
nantinya akandikembalikan lagi sebagai air umpaii.
3.2.2 Water Heater
Dalam hal ini ada 2 (dua)jenis waterheater yaitu :1. Open Feed Water Heater (OFWH), adalah pemanasan air umpan yang
dilakukan dengan kontak langsung (mencampur uap kedalam air umpan).2. Closed Feed Water Heater (CFWH), adalah pemanasan air umpan yang
i
dilakukan melalui media penghantar panas, dimana antara uap dan airumpan
tidak saling bersinggungan.
3.2.3 Deaerator
Proses deaerator dipakai untuk membebaskan air umpan ketel dari gas
oksigen yang terlarut didalamnya, sedangkan
menggunakan gas amoniak (NH3) yang diinjeksikan; kedalam deaerator, yangakan membentuk amonium hidroksida (NH4OH).
15
karbon dioksida (CO2)
-
16
Gas oksigen maupun karbon dioksida bila terikut didalam air umpan akan
mempercepat timbulnya korosi didalam peralatan ketel uap, kelarutan gas-gas
didalam air terjadi sesuai dengan Hukum Henry dan Dalton yaitu kelarutan gasdidalam cairan sebanding dengan tekanan parsial gas
dengan suhu.
Mekanisme penghilangannya dilakukan dengan cara mekanik dan
pemanasan, media pemanas menggunakan steam (uap) yang bertekanan rendahatau menengah dengan suhu 200 c, sehingga kelarutannya akan terlepas dan
selanjutnya akankeluar venting bersamaan dengan uap.Ada 3 (tiga)jenis deaerator antara lain:1. Deaerator heater
2. Deaerator open heater
3. Spray deaerator
Dari ketiga jenis deaerator tersebut yang banyak digunakan adalah jenis sprayi
deaerator dan deaerator heater, karena dapat mehuruhkan gas-gas didalam air
teriarut sampai 0.005 ml per liter. Disamping untuk mengusir gas-gas yang
teriarut didalam air umpan ketel juga berfungsi sebagai pemanas awal, sehinggai
effisiensiketel uap akan meningkat. !
3.3 Perhitungan Sistem Unjuk Kerja Turbin UapSistem penggerak generator bisa dioperasikan dengan memakai uap panas
lanjut atau uap basah. Untuk menentukan siklus proses tenaga uap, selainukuran - ukuran utama mesin penggeraknya (turbin uap), seperti misalnyadiameter turbin, jumlah tingkat, panjang sudu dan bagian-bagian penampang yang
dan berbanding terbalik
-
17
mengantarkan uap, maka digunakan prinsip-prinsip thermodinamika dari masing-
masingperubahantingkat keadaanuapnya.
Perubahan keadaan uap dapat digambarkan melalui suatu diagram yaitu
diagram Enthalphy (h) Versus Entropi (s) atau diagram temperatur (T) versusenthropi (s). Adapun nilai dari masing-masing tingkat keadaan uap dapat dibacamelalui diagram atau tabel uap.
3.3.1 Sistem Tettaga Uap
Pada mesin uap dan turbin uap sebagai benda kerja mengalami deretanperubahan keadaan. Perubahan keadaan dimulai dari pompa pengisi ketel (1), airpengisi ketel terdiri dari air kondensat dan air demineralizer yang sudah mendapatpemanasan pada deaerator dan dipompakan masuk kedalam drum boiler. Denganadanya pembakaran bahan bakar didalam ketel, maka air didalam pesawat
i
pembuat uap tersebut akan mendidih dan menghasilkan uap dengan kadar uap x(kg uap/ kg campran uap dan air) yang naik dari x =0: ke x= 1.
Selama proses penguapan ini temperatur campuran air dan uap adalah
tetap, besamya temperatur tergantung kepada tekanan, dan dinamakan temperaturdidihnya. Selanjutnya uap yang keluar dari boiler dipanaskan lagi dengan superheater agar diperoleh uap dengan temperatur yang lebih tinggi atau dikenaldengan uap panas lanjut (super heated steam). Uap panas lanjut ini selanjutnyadimasukkan kedalam turbin uap (2) sebagai uap masuk. Dan uap ini mempunyaienthalphy, isi kalor h2 yang besamya bisa dilihat di diagram T- Satau pada tabeluap. Didalam turbin uap tersebut akan berekspansi, sesuai dengan perencanaan
kondisi uap bekas (h3, ht dan h5).
mm
-
IS
Dengan demikian akan terdapat suatu panas jatuh, selisih enthalphy yangberguna antara uap masuk dan uap keluar, hal ini tanpa kerugian turbin pada
proses isentropic dari kondisi uap baru ke kondisi vap bekas. Uap bekas
meninggalkan turbin, stelah sebagian tenaganya digunakan untuk bekerja didalamsaluran sudu-sudu daya usaha uap tersebut oleh turbin diteruskan ke generator.
i
Uap bekas dengan enthalphy h3 selanjutnya disalurkan ke proses pengilangan,sedangkan enthalphy hi bila dioperasikan digunakan sebagai pemanas awal (preheater) dan enthalphy h5 dimasukkan kedalam kondensor dan didalam kondensoruap mengalami perubahan phase menjadi air kondensat dengan tekanan kurangdari 1atmosfer, jadi dengan adanya kondensor ini sama saja dengan memperbesarpanas jatuh yang bisa digunakan turbin uap. Air kondensat yang keluar darikondensor dipompakan memakai pompa kondensat dilewatkan heater selanjutnyamasuk kedalam deaerator bercampur dengan airdari den, ineralizer (make up).Air kondensat dan air make up setelah melalui proses deaerasi selanjutnyadipompakan lagi masuk kedalam drum boiler, dengan demikian proses siklus
i
(Clausius Rankine Proses) akan terulang kembali.
3".3.2 Siklus Rankine dengan Superheater
Skema sederhana siklus uap Rankine dengan Superheater seperti
ditunjukkan Gambar 3.3. Untuk mempertinggi effisiensi thermis, ketel dilengkapidengan superheater, untuk memanaskan uap jenuh menjadi uap lewat jenuh(superheater steam). Selama pemanasan didalam superheater tekanan uap tetap,sedangkan suhu setelah Superheater naik maka enthalphy uap tersebut juga naik.
mi
-
19
Dengan kenaikkan enthalphy berarti menaikan pula kerja netto, sehinggaeffisiensi siklus menjadi lebih tinggi.
3.3.3 Diagram Alir dan Diagram T-S Sistem Penggerak Generator No. 3Power Plant 2 di Pertamina UP. V Balikpapan
Condenser
Feed Water Condensor Pump.
Gambar 33 Diagram AlirSistem Penggerak Generator
Gambar 3.4 Diagram T-S Sistem Penggerak Generator
-
20
Dalam perhitungan sistem penggerak generator digunakan siklus Rankine, dari
diagram alir tersebut sesuai gambar 3.3 dan diagram; T-S gambar 3.4 dapat
dihitung antara lain:
- Panas yang diberikan oleh ketel ( Qi _2)
Qi-2 = mi(h2-h,) (3-1)M,David Burghardt, Engineering Thermodinamics With Aplications, 1978 ; 200
- Daya turbin teoritis tanpa LP heater ( wti) ;
Wti - m2(h2-h3) + m2-m3(h3-hs) (3-2)ibid ; 210
- Dayaturbinteoritis dengan LPheater( wti") jWti = m2 (h2 - h3) + (m2 + m3) (h3 - h,) + (m2 - m3 - m,) (hj- hs).. .(3 - 3)Ibid ; 210 j
- Daya turbin sesungguhnay tanpa LP heater ( wta)
Wta = WtixqtIbid ; 210
- Effisiensi systemtanpa LP heater (nt)
nt' = Beban. x 100%Wta
Ibid ; 211
- Daya pompateoritis (wpi)
Wpi = Wpf + WpcIbid ; 198
- Daya pompa sesungguhnya ( wpa)Wpa = We
Ibid; 198
- Daya netto ( wnet)
W net = W turbin - pompa Ibid ; 211
(3-4)
.(3 - 5)
.(3-6)
.(3-7)
.(3-8)
-
- Thermal effisiensi siklus ( qth)
nth = Wnet x 100 %Q.-2
Ibid ; 211
21
.(3-9)
3.4 Perawatan Turbin
3.4.1 Kotisep pemeliharaanturbin(Heinz P.Bloch and Fred K.Geitner; Process Equipment maintenance and rerpairsteam turbines)
Untuk menekan biaya pemeliharaan pada batas - batas yang wajar berartijuga menekan biaya produksi, dalam pelaksanaan tugas bagian pemeliharaanmenganut konsep :
1. Melaksanakan maintenance management yang baik, terarah dan terkontrol2. Mengusahakan dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dalam
program pemeliharaan.
14 2 Metode pemeliharaan ,(Heinz PBlock and Fred K.Geitner ; Process Equipment maintenance and rerpairsteam turbines)
Penentuan metode pemeliharaan untuk setiap peralatan berbeda - bedai
tergantung dari tingkat kepentingan masing-masing peralatan yaitu :1. Vital yaitu peralatan yang apabila mengalami kerusakan harus stop, sehingga
menyebabkan lossprodoction karena terhentinya proses produksi.2. Essential yaitu peralatan yang mempunyai cadangan, dimana kerusakan pada
salah satu peralatan tersebut akan mengakibatkan perubahan katagori menjadivital.
-
22
3. Support yaitu peralatan penunjang operasi kilang, baik mempunyai cadangan
atau tidak yang apabila rusak tidak akan berpengaruh pada proses produksi.
4. Operasional yaitu peralatan yang membantu kelancaran produksi
Adapun dalam pencapaian usaha pemeliharaan dapat dikembangkan menjadi
beberapa cara yaitu :
1. Prepentive Maintenance
Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa kerusakan suatu alat atau
mesin adalah dikarenakan oleh bertambahnya usia penggunaan. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan atau berkurangnya|tingkat kehandalan, makadilakukan kegiatan pemeliharaan:
a. Pemeriksaan sebelum Operasi j
Sebelum turbin dioperasikan perlu diperhatikari beberapa hal:
1. Pemeriksaan seluruh system pelumasan. ji
2. Pemeriksaan seluruh system sambungan juntuk memastikan tidakadanya kebocoran.
3. Pemeriksaan seluruh system kontrol untuk memastikan bekerja dengan
baik. J
4. Pemeriksaan semua baut dan mur tidak ada yang kendor.
b. Pemeriksaan selama operasi \
Selama turbin uap beroperasi dilakukan pemeriksaan setiap jam untukmemonitor petunjuk kerja dan mencatat data-data dari semua parameteryang dilakukan oleh operator, antara lain : Rpm, besamya beban, jumlahpemakaiansteam, leveloil dan teperatur.
-
23
Semua data kemudian dilaporkan kepada shift supertendent setiap dua
puluh empat jam untuk di evaluasi dan jika ada hal-hal yang tidak normal,maka bisa dilakukan tindakkan lebih lanjut.
c. Pemeriksaan danperawatan berkala
Turbin uap telah dijadwalkan secara sistematik yang berisi tentang :jenispekerjaan, siapa yang mengerjakan, waktu yang diperlukan, langkah-langkah kerja, prosedur kerja, material dan alat yang akan digunakan sertaalat keselamatan kerja yang diperlukan. Perawatan dan pemeriksaanberkala tersebut sebenarnya sudah dianjurkan oleh pabrik pembuatnyaberdasarkan jam operasi, namun hal tersebut tidak persis dilakukanmengingat kondisi operasi yang berbeda. ]
2. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance adalah suatu metode pemeliharaan berdasarkani
kondisi operasi peralatan. Untuk mengetahui kondisi peralatan secara rutin,maka diperlukan sistim monitoring yang memadai sehingga peralatan setiapsaat dapat diketahui dan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi dapat diketahuisecara diniyaitu: j1. Vibration analysis, dilakukan oleh bagian preventive maintenance dan
predictive maintenance setiap atau jika ada indikasi kenaikan vibrasi.i
2. Proses prameter yang dilakukan oleh operator setiap satu jam secara terusmenerus.
3. Pemeriksaan sample pelumas minimal satu bulan sekali.
-
3. Corrective Maintenance
Secara garis besar adalah metode pemeliharaan dimana perbaikannya
didasarkan pada pelaksanaan perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan. Dari
data-data tersebut (history record) dapat dianalisa sebab-sebab kerusakannya,kemudian dapatdicarikan alternatip pemecahannya.
24
4. Overhaul
Frekuensi overhaul tergantung pada jadwal atau jumlah jam operasi maupunkondisi operasi turbin yang mengharuskan turbin ini harus dioverhaul.
i
Kegiatan yang dilakukan selama overhaul: '
a. Perencanaan dan persiapan !
Pada tahapan ini, yang dipersiapkan adalah semua peralatan yang nantinya
akan dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan overhaul berikut sukucadangnya yang diperkirakan akan diganti.demikian juga waktu dantenaga kerja yang akandibutuhkan !
b. Pembongkaran turbin
Pembongkaran dilakukan dengan langkah -langkah yang tepat sesuai
dengan prosedur yang tercantum dalam manual book. Setiap ditemukan
peralatan yang tidak memenuhi standart, dicatat dan didata untuk
dilakukan penggantian.
c. Pemeriksaan
Pada tahap pemeriksaan ini yang dilakukan terhadap bagian turbindilakukan dengan cara visual dan dengan pengukuran. Adapun beberapa
hal yangharus diperhatikan :
tf^raasTasSFRftiv^^
-
25
1. Kondisi sumbu dan kelurusan shaf(concentricity)
2. Besamya clearence bantalan,glandpacking, reduction gear, blade dan
fin rotor.
3. Kondisi nosel dan sudu-sudu.
4. Kondisi roda gigi dan kopling.
5. Kondisi alat-alat kontrol / pengaman.
6. Kondisi alat-alat ukur.
7. Apabila diperlukanrotor dapat dibalancing.
d. Pembersihan
Dalam tahap ini bersihkan semua bagian turbin terutama bagian yang
berputar dan tempat-tempat dimana banyak terdapat perapat / packing.i
e. Perbaikan dan penggantian .i
Perbaikan dilakukan jika bagian yang diperbaiki tersebut masih masihdapat digunakan tanpa mengurangi performance turbin. Penggantian
peralatan dilakukan dengan pertirnbangan bahwa bagian yang diganti
tersebut tidak layak pakai dan mengganggu performance sertai
pertirnbangan ekonomis. Pada penggantian peralatan, sebaiknya digunakan
peralatan yang asli (genuine part) dari pabrik perribuatnya.f. Pemasangan kembali
Pemasangan kembali bagian-bagian turbin harus' mempertimbangkan hal-ii
hal berikut:
1. Cekkembali bagian-bagian yangakandipasang.
2. Pastikan dalam pemasangan bagian-bagian tersebut sudah sesuai.
-
26
3. Penyetelan posisi komponen sesuai dengan toleransi yang diijinkan.
g. Operational test
Setelah selesai overhaul turbin dilakukan test operasi sampai beban penuh,
dan diharapkan masih bisa sesuai design / running test. Sehingga bisa
diketahui performance turbin setelah dilakukan overhaul.
iB^SHS^S^^CSlTO^Sl^MSiSBS
-
IV. EVALUASI UNJUK KERJA SISTEM DANPERAWATAN TURBIN UAP PENGGERAK
GENERATOR NO 3 POWER PLANT II DIUTILITIES UP V PT PERTAMINA (PERSERO)BALIKPAPAN
4.1 Sistem Penggerak Generator No 3
Suatu pusat tenaga di industri pada umumnya dan di kilang minyakkhususnya, penggunaan boiler untuk menghasilkan uap serta turbin uap untukmemutar generator, selanjutnya uap bekas dari turbin uap didistribusikan untukberbagai keperluan proses didalam kilang. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebutdi Power Plant II dilengkapi dengan 6 unit boiler dan 4 unit turbin uap yang
mempunyai sistem yang berbeda yaitu :
1. 1(satu) unit turbin uap dengan sistem backpressure2. 2(dua) unit turbin uap dengan sistem ektraksi condensing3. 1(satu) unit turbin uap dengan sistem full condensing
7000 RPMTURBIN
TOOO RPMHEAR BOX
GENERATOR
1 BOO RPM1BOORPM
Gambar 4.1 turbin no 3
-
4.2 Data Sistim Penggerak Generator
1. Boiler
Merk ; STORK/BW
Type : E.D.L
Steam Capasity : 125ton/hari
Steam Outlet Temperatur ; 470C
Steam Outlet Pressure ; 60 bar
Water Inlet : 138 C
2. Feed Water
PHat20C ; min. 9,0
Total hard : max. 0,2ppm as CaCO^1
Oxygen : max. 0,020ppm \
Iron as Fe : max. 0,030 ppm
Oil : max. 0,5 ppm
KMN04 : max. 0,5 ppm
3. Boiler Water \
T.D.Si
; max. I50ppm ''
P. Alkalanity : max. 15ppm as CaCOs
Phospat ?2 05 : min. 2ppm, max; 6ppm
Silicate as S1O2 ; max. 4 ppm
4. Turbin Uap
Manufaktur ; Siemens A. G
Comn No : T. 5410
28
-
Type : EK. 1100-2
Suplier : Turbinenwerk wes
Maximum ouput : 12.800 KW
Design rating : 12.000 KW
Normal speed : 7.000 Rpm
TripSpeed : 7.700 Rpm
Governor band : 88-107%
5. Kondisi Uap
Pressure uap masuk : 59 kg/Cm2
Temperatur uap masuk : 465 C
Ektraktionpressure : 17 kg /Cm2
Temperatur ekstraksi : 340 C
6. Condensor
Steamflow normal : 7,7kg/s
Steam Flow max. : 11,1 kg/s
Steam pressure : - 0,89 bar
Cooling water intake : 30 C
Cooling water outlet : 38 C
Flow cooling water : 472 kg/s
7. Main Condensat Pump
Drive : EL Motor
Rateflow : 35m3/hr
Total head : 75mWG
w3^53??^f?^m[w^
29
-
Water temperature 45 C
Speed 1500 Rpm
Power consumption 10 KW
8. Generator
Rated output : 16MVA
Rated voltage : 6,6 KV
Powerfaktor : 0,8
Rated curent : 1,399 k.A
Ratedfrekuensi : 50 kZ
RatedSpeed : 1500 Rpm
9. Deaerator
Merk : STORK
Pressure : 3,5 bar
Temperatur : 135C
Kapasitas : 80 m3
10. Boiler Feed Water Pump.
- Penggerakelektromotor
Ratedflow : 135 m3/hr
Total head : 925 mWc
Feed water temperatur : 135 C
Rpm : 3000
Power consumtion : 430 KW
Motor : 560/6,6 KW/KV
30
i!^y&^^M^B&?^;S^iSii^^^^^i
-
Penggerak Turbin
Ratedflow 135 m3/hr
Total head 925 m We
Feed water temepratur 135 C
Rpm 3000
Power consumtion 430 KW
Inlet steam nressure : 18 bar
4.3 Data Operasi running test Turbin No 3
- Beban generator
- Aliran uap masuk
- Aliran uap ekstraksi
- Tekanan uap masuk
- Tekanan uap ekstraksi
17 kg/cm2+1,033 kg/cm2
- Suhu uap masuk
- Suhuuap ekstraksi
- Tekanan exhaust turbin
-0,95 kg/cm2 +1,033 kg/cm2 = 0,06 kg/cm2 abs- TekananPompa Kondensat :
13,5 kg/cm2+ 1,033 kg/cm2 kg/cm2 = 14.5 kg/cm2 abs- Tekanan Pompa air pengisi :
87 kg/cm2 +1,033 kg/cm2 = 88 kg/cm2 abs
12,8 MW/jam
120000 kg/jam
91500 kg/jam
59 kg/cm2 abs
18 kg/cm2 abs j= 18,033 kg/cm2 abs
465 C
340 C
2- 0.95 kg/cnr
2
MHHMiUilUIUJJl
31
-
32
4.4 Perhitungan UnjukKerja running test ji
4.4.1 Perhitungan Efisiensi SiklusUntuk menghitung effisiensi siklus diperlukan besaran pada setiap tingkat
keadaan yang dinyatakan sebagai berikut:
1. Tingkat Keadaan 2 (dtia)Kondisi Uap : mencari hargah2
Tekanan uap masuk (P2) = 59 kg/cm2 abs= 465CSuhu uap masuk (TO
Dari tabel uap didapat:
P2= 50kg/cnTabs
h2= 792,7 kcal/kg
P2 = 50 kg /cm2 abs
h2 = 820.4kcal/kg
P2 =60 kg / cm2 abs ; T2
h2 = 789.4 kcal/kg ; s2
P2 =60 kg / cm2 abs
h2 = 817.7kcal/kg
T2
S2
T2
S2
T2
s2
450 Ci
1,6319 kcal/kg K
500 C
1,6689 kcal/kg Ki
450 C j1.6084kcal/ kg K
500 C
: 1,6461 kcal/kg K
Maka h2 dan S2 pada kondisi tekanan 59 kg / cm2 abs dan suhu 465 C dapatdihitung dengan cara interpolasi sebagai berikut:h2 (59 /450) = 792.7 - {(59^50) (792.7- 789.4)} = 789.73 kcal/kg
60-50
h (59 / 500) = 820.4 - {(59-50) (820.4 - 817.7)60-50
} = 817.97 kcal/kg
sS^SI^^^^^^P
-
33
h2 (59 / 465) = 789.73 + {( 465-4501 (817.97 - 789.73)}= 798.202 kcal/kg500-450
s2 (59/450) =1,6319- {(59^50) (1.6319 -1.6084)}= 1,6107 kcal/kgK60-50
s2 (59 / 500) =1,6689 - {( 59-50 ) (1.6689 - 1.6461) }= 1,6483 kcal/kg K60-50
s2 (59 /465) =1,6107 +{(465-450) (1.6483 -1.6107) }= 1,6220 kcal/kg K500-450
Uap yang masuk ke turbin uap adalah uap panas lanjut (superheated steam) yangdiekspansikan secara adiabatic reversible (isentropic) didalam turbin, kemudiansebagian uap diektraksi keluar turbin (tingkat keadaan 3) dan sebagian masuk kekondensat (tingkat keadaan 5). Pada kondisi ini harga s pada tingkat keadaan2,3 adalah sama, maka s2 = s3 = s5 = 1,6220 kcal/kg K.
2. Tingkat Keadaan 3 (tiga).
Kondisi Uap:
- Tekanan (P3) : 18 kg/cm2 abs- Suhu(T3) : 340 CDari tabel uap didapat:
sf3(18) = 0,5705 kcal/kg Ksg3(18) = 1,5244 kcal/kg Khf3(18) = 210,35 kcal/kgKhfg3(18) = 457,2 kcal/kgKsfg3(18) = 0,9539 kcal/ kg KMenentukan kondisi uap ( harga x ) :
S3 = Sf3 + X3 (Sfg3 )
-
34
X3 = St - sf3 ISfg3 j
= 1.6220-0.57350,9539
x3 = 1,102
Dengan harga x3 = 1,102 , maka kondisi uapnya adalah uap panas lanjut, untukmencari h3 menggunakan formulasi sebagai berikut:
h2 - h3^t = =90% 4 h3 =h2-nt(h2-h3' )
h2-h3'
Ir. Filino Harahap,M. Sc.,Ph.D. Termodinamika Teknik, ITB 1983 315
hV = h3 (s) = hf3 + x3 . hfg3i
= 210.35+ (1,102x457.2)
= 714.1844 Kcal/Kg ;
h3 = h2 - Tjt (h2-hf ) ,j
= 798.202-0,9(798.202-714.1844) ;!
= 722.586 Kcal/Kg iI
3. Tingkat keadaan 4(empat) tidak dihitung karena saat ini tidak dioperasikan.
-
4. Tingkat Keadaan 5 (lima)
Kondisi uap.
Tekanan = 0,06 kg / cm2 abs
Dari tabel uap didapat:
sf5(0,06) = 0,1232 Kcal/KgK, sfg5=sg5-sf5sg5(0,06) = 1,9917 Kcal/Kg K sfg5= 1,9917-0,1232hf5(0,06) = 35,80 Kcal/KgK =1,8685hfg5(0,06) = 571,78 Kcal/KgKMenentukan kondisi uap ( harga x )
s5- sf5x5 =
Sfg5-> Sfg5 = SgS - Sf5
= C1.6220 - 0.1232)(1,8685 )
- 0,802
Dengan harga x5 = 0,802 ,maka kondisi uap adalah campuran :i
h5' = hf5 + x5. hfg5
= 35,80 + 0,802 x 577.30
= 498,7946kcal/kgI
h5 = h3 - rit (h3 - h5' ) |= 722,586- 0,9 (722,586-498,7946) j= 521,1737 kcal/kg
35
-
5. Tingkat Keadaan 6 (enam)Kondisi tekanan P6 = P5 = 0,06 kg/cm2 abs -^ kondisi cair jenuh dariperhitungan diatas hf6 = hf5 =35,80 kcal/kg
vf (0,06) = 0,001005 m3 / kg
6. Tingkat Keadaan 7 (tujuh)Kondisi cair jenuhTekanan (P7) = 14.5 kg/cm2 abs, dari tabel uap didapat:vf7(14) = 0,001148 m3/kgvf7(15) = 0;00'Fi'52 m3 /kg
vf, (14.5) =0,001148 +{ (^~- )(0,001152-0,001148)}m3/kgvf7 = 0,001115 m3/kg
Harga h7 dapat dihitung secara matematika sebagai berikut:h =h +fvf6(P7 ~p6) xlu"l djmana j*=equivalent dengan1kg m-427 kcal
[0,001005(14,5-0,06) x 104- 35,80+ (
h7 = 36,139kcal/kg
7. Tingkat Keadaan 11 (sebelas)Pada kondisi air maka:
Pj, = P7 = 14,5 kg/cm2 absTemperatur = 135 C, dari tabel uap didapat:
vfn(135) = 0,001075m3/kg hfu (135)
36
135,8 kcal/kg
-
8. Tingkat Keadaan 1 (satu)
Kondisi tekanan (Pi) = 88,727 kg cm2 absHarga hi dapat dihitung secara matematika sebagai berikut
h, = hn +
= 135,8 +
vfn(P.-Pil)*104427 J
[0,001075(88 -14,5) xlO*1 427
= 137,6504 kcal /kg
> Panas yang Diberikan oleh Ketel Uap.
Q1-2 = mi(h2-hi)= 120000(792,202 - 137,6504)
= 78546192 kcal/jam
konversi 1 KW - 860 kcal /jam
q12 = 78546192 kcal/jam x 1KW860 kcal/jam
Q,_2 = 92169,9907 KWj
Q,_2 = 92,169 MW 92 MW
> Daya Turbin Teoritis (Wti)Wti = m2(h2-h3) +(m2-m3)(h3-h5)
Keterangan:
m2 = 120000 kg/jamh2 = 798,202 kcal / kg
m3 = 91500 kg /jam
37
-
h3 = 722,586 kcal /kg
h5 = 521,1737 kcal/kg
Wti =120000 (798,202 - 722,586) +(120000 - 91500) (722,586 - 521,1737)= 14814169,41 kcal/jam
Wti = 14814169,41 kcal /jam x 1 KW860 kcal/jam
= 17225,778 KW
Wti = 17,22 MW
> Daya Turbin Sesungguhnya (Wta )Wta = Wti x riov
T\ov = Tlmekturbin x ^generator
P.Shlyakhin,Turbin Uap (teori dan rancangan) ; 73= 0,86 x 0,97
= 0,834
Wta = 17,22MW x 0,834
= 14,361 MW
38
> Efisiensi turbin uap terhadap kondisi beban listriksebesar = 12,8 MW/jam dan aliran uap masuk = 120000 kg/jam, aliran uapekstraksi = 91500 kg/jam : j
!
nt = WBeban 'Wta !
= 12.8 MW x 100%14,361MW
= 89,13% ~ 89%
-
> Daya Pompa Teoritis (Wpi)Wpi = WpFw - Wpc !
= mi(hi-hn)-m6(h7-h6)
Keterangan:
inn = m,= 120000kg/jamnis = mi - m3 ,
= 120000kg/jam - 91500kg/jam= 28500 kg/jam
hi = 137,6687 kcal / kg
hn = 135,80kcal/kg
he = 35,80 kcal/kg
h7 = 36,1398 kcal/kg
Wpi = 120000(137,6687-135,80)-28500(36,1398-35,80)= 214559,7 kcal/jam x 1KW !
Wpi = 249,48KW860kcal/jam i
Daya Pompa Sesungguhnya (Wpa)Wpa = Wpi
"Hovp
"Povpompa "s"
Ir. Filino Harahap,M. Sc.,Ph.D. Termodinamika Teknik, ITB 1983 ;314
Wpa = 249.48 KW0,8
= 311,85 KW
39
-
> DayaJVeffo (Wnet)
Wnet = Wturbin " Wpompa
= 14814169,41-249,48 kcal/jam
= 14813919,93 kcal/jam
> Thermal Efisiensi Siklus Teoritis (ritu)
nth = WPt x 100%Ql-2
= 14813919.93 x 100 %79266192
= 18,67% -19%
40
4.5 Data Opeftisi
Data operasi ini diambil pada waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangani
di UP. VBalikpapan pada tanggal 12 Februari 2005 derigan hasil, yaitu:
- Bebari generator
- Aliran uap masuk
- Aliran uap ekstraksi
- Tekanan uap masuk
9,1 MW/jam, pada saat beban tertinggi93000 kg/jam
73000 kg/jam l57,11 kg/cm2 abs'
2 _( 55 bar x 10197 kg/cm2 )+1,033 kg/cm'bar
- Tekananuap ekstraksi
(16,7 barx 1:0197 kg/cm2 )+1,033 kg/cm2bar
- Suhu uap masuk : 458 c
Suhu uap ekstraksi
Suhu air condensate
355 C
45 C
57,11 kg/cm2 abs
18,06 kg/cm2 abs
WliilHHliftililllJillill
-
Tekanan deaerator
Suhu deaerator
Tekanan exhaust turbin
: 2,3 kg/cm2
: 122 C
(- 0,91 bar x 1.0197 ke/cm2 )+1,033 kg/cm2bar
- Tekanan Pompa Kondensat
(12,4barx 1.0197ke/cm2 )+1,033 kg/cm2bar
- TekananPompa air pengisi :
(86 barx 1.0197 kg/cm2 )+1,033 kg/cm2bar
41
= 0,10 kg/cm abs
= 13,7 kg/cm2 abs
= 88,727 kg/cm2 abs
Tabel 4.1 BebanTurbin dan Aliran Uap Masuk
Beban Listrik Aliran Uap Masuk Aliran Uap EkstraksiTanggal (MW / jam) (kg / jam ) ; (kg/jam)
09-02-2005 83 88 ; 74
10-02-2005 8,0 88 72
11-02-2005 8,5 91 75
12 - 02 - 2005 9,1 93 73
13-02-2005 9,0 92 , 73
14 - 02 - 2005 8,9 92 73
15-02-2005 8,5 92 73
16-02-2005 8,8 86 73
17 - 02 - 2005 7,8 85 73
18-02-2005 7,9 90 73
19-02-2005 8,4 91 73
20-02-2005 7,4 82 73
Rata - rata 8,38 89,16673,166
-
42
4.6 Perhitungan Usaha Optimasi UnjukKerja4.6.1 Perhitungan Effisiensi Siklus
Untuk menghitung effisiensi siklus diperlukan besaran pada setiap tingkat
keadaan yang dinyatakan sebagai berikut:
1. Tingkat Keadaan 2 (dua)
Kondisi Uap :
Tekananuap masuk (P2)
Suhu uap masuk (T2)
Dari tabel uap didapat:
P2 = 50 kg /cm2 abs ; T2
h2= 792,7 kcal / kg ; s2
P2 = 50 kg /cm2 abs ; T2
h2= 820,4 kcal/kg ; s2
P2 =60 kg / cm2 abs ; T2
h2 = 789,4 kcal/kg ; S2
P2 = 60 kg / cm2 abs ; T2
h2= 817,7 kcal/kg ; s2
= 57,11 kg/cm2 abs
= 458C
450 C
1,6319 kcal/ kg K
500 C
1.6689 kcal/kg K
450 C
1,6084 kcal/kg K
450 C
1,6461 kcal/kg K
Maka h2 dan s2 pada kondisi tekanan 57,11 kg / cm2 abs dan suhu 458 C dapatdihitung dengan cara interpolasi sebagai berikut: jh2 (57 11 /450) =792,7 - {( 57.11-50 )(792,7 - 760)} =790,353 kcal/kg
60-50
h2 (57 11 /500) =792,7 - {( 57.11-50 )(820,4 - 817,7)> =818,480 kcal/kg60-50
h, (57 11/458) =790,353 +{(458-450) (818,480 - 790,353)} =794,853 kcal/kg500-450 !
-
43
s2 (57,11/450) - 1,6319 -{(57J^50) (1,6319 -1,6084)}= 1,615 kcal/kg K60-50
s2 (57,11/500) =1,6689 - U57.11 - 50 )(1.6689 - 1.6461)} =1,652 kcal/kg K60-50
s2 (57,11 /458) =1,615 +{( 458-450) (1,652-1,615)} =1,621 kcal/kg K500-450
Uap yang masuk ke turbin uap adalah uap panas lanjut (superheated steam) yangdiekspansikan secara adiabatik reversible (isentropic) didalam turbin, kemudiansebagian uap diektraksi keluar turbin (tingkat keadaan 3) dan sebagian masukkondensat (tingkat keadaan 4). Pada kondisi ini harga spada tingkat keadaan 2,3adalah sama, maka s2 = s3 = s5 = 1,621 kcal/kg K.
2. Tingkat Keadaan 3 (tiga).
Kondisi Uap :
- Tekanan (P3) : 18,06 kg/cm2 abs- Suhu(T3) : 355 CDari tabel uap didapat:
sf3(18) = 0,5705 kcal/kgKsg3(18) = 1.5244 kcal/kg Khf3(18) = 210,35 kcal/kgKhfg3(18) = 457,2 kcal/kgKsfg3(18) = 0,9539 kcal/kg K
sf3(19) = 0,5765 kcal/kgKsg3(19) =f l,5196kcal/kgKhf3(19) = 213,2 kcal/kg Khfg3(19) = 454,5 kcal/kg Ksfga(19) = 0,9431 kcal/kg K
sf3 (18 5) = 0,5705 +{(18,06^18) (0,5765 -0,5705)}= 0,570 kcal/kg K19-18
se3 (18 5) = l_S44+{ (18.06-18) (1,5196-1,5244)} = 1,543 kcal/kgK19-18
-
44
sfg3 = 1,543 - 0,5735 kcal /kg K = 0,973 kcal/kg Khf3 (18,06)= 210,35+ {(18,06^08)(213,2-210,35)}= 210,521 kcal/kgK
19-18
hfg3 (1806)= 457.2 +i( 18.5 -18) (454,5 -457,2)} = 457,038 kcal/kgK19-18
Menentukankondisi uap ( harga x ) :
S3 = Sf3 + X3 (Sfg3 )
x3 = s3 - sf3Sfg3
= 1.621-0.5700,973
x3 = 1,080
Dengan harga x3 = 1,080 , maka kondisi uapnya adalah uap panas lanjut, untukmencari h3 menggunakan formulasi sebagai berikut:
h2-h3^t = =90% -> h3-h2-Tit(h2-h3" )
h2 - h3'
Ir. Filino Harahap,M. Sc.,Ph.D. Termodinamika Teknik, ITB 1983 ;315i
bV = h3(s) = hf3 +x3 . hfg3 != 210,521 + (1,080 x 457,038)= 704,122 Kcal/Kg
-
h3 = h2 - nt ( h2 - h3" )= 794,853-0,9(794,853-704,122)
= 713,195 Kcal/Kg
3. Tingkat Keadaan 5 (lima)
Kondisi uap.
Tekanan = 0,10kg/cm2 abs
Dari tabel uap didapat:
sf5(0,10) = 0,1538 Kcal/Kg Ksgs(0,10) = 1,9486 Kcal/ Kg Khf5(0,10) = 45,42 Kcal/KgK
I
hfg5(0,10) = 571,78 Kcal/KgK jMenentukan kondisi uap ( harga x) : s2=s3 = s5 = 1,621
s5 - sf5X5 = -> Sfg5 = Sg5 - Sf5
Sfg5
= (1.621 -0.1538)(1,9486-0,1338)
i
- 0,817
Dengan harga x5 =0,817 , maka kondisi uap adalah campuran
h5" = hfs + x5 - hfg5
= 45,42+ (0,817 x 571,78) i= 512,564 kcal/kg
h5 = h3 - rn(h3 - h5")= 713,195 - 0,9 (713,725-512,564)= 532,150 kcal/kg
45
-
46
4. Tingkat Keadaan 6(enam) jKondisi tekanan P6 = P5 = 0,10 kg/cm2 abs 4 kondisi cair jenuh dariperhitungan diatas hf6 = 45,42 kcal/kg ;
vf6(0,l) = 0,001010 m3/kg
5. Tingkat Keadaan 7 (tujuh)Kondisi cair jenuhTekanan (P7) = 13,7 kg/cm2 abs, dari tabel uap didapat:vf7(13) = 0,001142 m3/kgvf7(14) = 0,001148 m3/kg
vf7 (13,7) =0,001142 +{ ( ~^~ )(0,001148-0,001142)}m3/kg14-13
vf7 = 0,001146 m3/kg
i
Harga h*7 dapat dihitung secara matematika sebagai berikut:
h7 = h6 + vf6(P7 p6) xl I dimana j*=equivalent dengan 1kg m=427 kcalJ* J
= 45,42 +0,001010(13,7-0,10) x 10J
427
h7 = 45,74kcal/kg
6. Tingkat Keadaan 11 (sebelas)Pada kondisi tanpa LP. Heater, maka:
Pu = P7 = 13,7 kg/cm2 abs
Temperatur = 122 C , dari tabel uap didapat:
vf(120) = 0,001060m3/kg hfu (120)
mmmrmm
= .20,31 kcal/kg
-
vfn(125) = O,001065m3/kg hfH(125) = 125,40 kcal/kg
vf (122) =0,001060 +{( ~^ )(0,001065 -0,001060)= 0,001062 m3/kg
hfn(122) =120,31 +{( ^|- )(125,40-120,31)h = 122,346 kcal / kg
7. Tingkat Keadaan 1 (satu)Kondisi tekanan (Pi) = 88,727 kg cm2 absHarga hi dapat dihitung secara matematika sebagai berikut
= 122,346 +0,001062 (88,727 -13,7) xlO4
427
= 124,212 kcal/kg
> Parias yangDiberikan oleh Ketel Uap.
Qi_2 = mi(h2-hi)= 93000(794,853 - 124,212)
= 62369613 kcal/jam
konversi 1 KW = 860 kcal /jam ;Qi_2 = 62369613 kcal/jam x 1KW L_
860 kcal/jamQ!_2 = 72522,805 KWQ]_2 = 72,522 MW 72 MW
47
-
> Daya Turbin Teoritis Tanpa LPHeater (Wti)Wti = m2(h2-h3) + (m2-m3)(h3-h5) '
Keterangan:
m2 = 93000 kg/jam
h2 = 794,853 kcal/kg
m3 = 73000kg/jam
h3 = 713,195 kcal /kg
h5 = 532,150 kcal /kg
Wti = 93000 (794,853 -713,195) +(93000-73000) (713,195-532,150)= 11215094kcal/jam
Wti = 11215094 kcal/jam x 1KW860 kcal/jam
= 13040,806 KW
Wti = 13,040 MW
> Daya Turbin Sesungguhnya (Wta)Wta = Wti x Tiov
T|0v = qmekturbin X ^generator
= 0,86 x 0,97
= 0,834
Wta = 13,040MW x 0,834
= 10,875 MW
> Efisiensi turbin uap terhadap kondisi beban listriksebesar = 9,1 MW/jam dan aliran uap masuk = 93000 kg/jam, aliran uapekstraksi - 73000 kg/jam : ;
48
-
T|t = W BebanWta
= 9.1 MW x 100%10,875 MW
= 83,67 % ~ 84 %
> Daya Pompa Teoritis (Wpi)Wpi = WpFw - Wpc
= mi(hi-hii)-m6(h7-h6)
Keterangan:
mn = mi= 93000kg/jam
m5 = mi - m3
= 93000 kg/jam - 73000 kg/jam= 20000 kg/jam
hi - 124,212kcal/kg
hn = 122,346 kcal /kg
h5 = 45,42 kcal/kg
h7 = 45,741 kcal/kgiWpi = 93000 (124,212-122346)+ 20000 (49,664-49,3224)
= 179958 kcal/jam x __ 1 KWWpi = 209,253 KW
860 kcal/jam
> Daya Pompa Sesungguhnya (Wpa)Wpa = Wpi
qovp
qov pompa ~" ""
49
-
Wpa = 209.253 KW = 261,566 KW0,8
> Daya Netto (Wnet)
Wnet = Wturbin " Wp0mpa
= 11215094-179958 kcal/jam
= 11035136 kcal/jam
> Thermal Efisiensi Siklus teoritis ( T)lb )
nth = _Wnet_ X 100%Ql-2
= 11035136 x 100%62369613
= 17,693 % ~ 18%
Pada saat beban terendah tanggal 20 Pebruari 2005
> Panas yang Diberikan olehKetelUap.
Q1-2 = mi(h2-h,)
= 82000(794,853 - 124,212)
= 54992562 kcal/jam
konversi 1 KW = 860 kcal /jam
Qi_2 = 54992562 kcal/jam x 1 KW860 kcal/jam
Qi_2 - 63944,839 KWii
Qi_2 = 63,394 MW 63 MWi
> DayaTurbin Teoritis Tanpa LP Heater ( Wti)Wti = m2(h2-h3) + (m2-m3)(h3-h5)
50
-
Keterangan:
m2 = 82000 kg/jam
h2 = 794,853 kcal/kg
m3 = 73000 kg/jam
h3 = 713,195 kcal/kg
h5 = 532,150 kcal/kg
Wti = 82000 (794,853-713,195) + (82000-73000) (713,195 -532,150)
= 8325361 kcal/jam
Wti = 8325361 kcal /jam x J_KW_860 kcal/jam
= 9680,652 KW
Wti = 9,680 MW
51
> Daya Tufbiii Sesungguhnya (Wta )Wta - Wti x r[ov
flov ~ Tlmek turbin x T|gerterator
= 0*86 x 0,97
= 0,834i
Wta = 9,680 MW x 0,834 j= 8,073 MW j
i
> Efisiensi turbin uap terhadap kondisi beban listriksebesar = 7,4 MW/jam dan aliran uap masuk = 82000 kg/jam, aliran uapekstraksi = 73000 kg/jam :
Tjt = WBeban . !Wta
Mi mmmmm
-
= 7.4 MW x 100%8,073 MW
= 91,66 % ~ 92 %
> Daya Pompa Teoritis ( Wpi)
Wpi = WpFw - Wpc
= mi(hi-h,i)-m6(h7-h6)
Keterangan:
mu = ms= 82000 kg/jam
m5 = mi - m3
= 82000 kg/jam - 73000kg/jam- 9000 kg/jam
hi = 124,212 kcal /kg
hlt = 122,346 kcal/kg
he = 45,42 kcal/kg
h7 = 45,741 kcal/kg
Wpi = 82000(124,212-122,346) +9000(49,664-49,3224)= 156086,4 kcal/jam x 1 KW _
Wpi = 181,496 KW
> Daya Pompa Sesungguhnya (Wpa)
Wpa = Wpi ."Hovp
"Hov pompa s*
Wpa = 181.496 KW0,8
= 226,87 KW
860 kcal/jam
52
wmmmmmmmtkmmmmmmmmmmmmmm
-
> Daya Netto (We,)
Wnet = Wturbin - Wponipa
= 8325361-156086,4 kcal/jam
= 8169274,6 kcal/jam
> Thermal Efisiensi Siklus Teoritis ( r|th )
Tlth = _Wnet_ X 100%Ql-2
= 8169274.6 x 100%54992562
- 14,855% -15%
53
4.7 Perawatan Turbin No 3 Tahun 2004
Adapun dalam pencapaian usaha pemeliharaan dan perawatan dapat
dikembangkan menjadi beberapa carayaitu :1. Prepentive Maintenance
Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa kerusakan suatu alat atau
mesin adalah dikarenakan oleh bertambahnya usia penggunaan. Untuk
mencegah terjadinya kerusakan atau berkurangnya tingkat kehandalan, makadilakukan kegiatan pemeliharaan:
a. Pemeriksaan sebelum operasi
Sebelum turbin dioperasikan perlu diperhatikan beberapa hal:
1. Pemeriksaan seluruh sistem pelumasan.
2. Pemeriksaan seluruh sistem sambungan
adanya kebocoran.
untuk memastikan tidak
MMHUHII
-
54
3. Pemeriksaan seluruh sistem kontrol untuk memastikan bekerja dengan
baik.
4. Pemeriksaan semua baut dan mur tidak ada yang kendor.
b. Pemeriksaan selama operasi
Selama turbin uap beroperasi dilakukan pemeriksaan setiap jam untukmemonitor petunjuk kerja dan mencatat data-data dari semua parameteryang dilakukan oleh operator, antara lain : Rpm, besamya beban, jumlahpemakaian steam, level oildan teperatur - temperatur yang lain.
Semua data kemudian dilaporkan kepada shift supertendent setiap dua
puluh empat jam untuk di evaluasi dan jikaada hal-hal yang tidak normal,maka bisa dilakukan tindakkan lebih lanjut.
2. Predictive Maintenance t
Predictive Maintenance adalah suatu metode pemeliharaan berdasarkan
kondisi operasi peralatan. Untuk mengetahui kondisi peralatan secara rutin,
maka diperlukan sistim monitoring yang memadai sehingga peralatan setiap
saat dapat diketahui dan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi dapat diketahuisecara dini yaitu:
1. Vibration analysis, dilakukan oleh bagian preventive maintenance dan
predictive maintenance setiap atau jika ada indikasi kenaikan vibrasi.2. Proses parameter yang dilakukan oleh operator setiap satu jam secara terus
menerus.
3. Pemeriksaan sample pelumas ke laboratorium bila ada kejanggalan.4. Cleaning oil cooler, oilfilter, condensor dan sebagainya.
wmmmmmmmmmmmmm
-
4.8 Peranan K3 di Area Turbin Uap
Menurut Undang-undang no.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok ketenaga
kerjaan, yang dimaksud dengan keselamatan kerja adalah Keselamatan yangberhubungan dengan mesin-mesin pesawat uap, alat-alat kerja, bahan-bahankimia, lingkungantempat kerja dan cara-carakerja.Pada area turbin uap terdapat alat-alat keselamatan kerja yang tersedia yaitu :1. Topi keselamatan yang berfungsi untuk melindungi kepala.
2. Penyumbat telinga ( ear plug ) berfungsi untuk mengurangi kebisingan suarayang masuk kedalamtelinga.
3. Pelindung muka dan mata untuk mencegah terkena bahan kimia.
4. Sarung tangan untuk melindungi tangan dari panas, sarung tangan karet dan
sepatu karet panjang untuk pekerjaan yang berhubungan dengan bahan-bahankimia serta sepatu keselamatan untuk melindungi jari-jari kaki dan mata kakidari benda-benda berat.
5. APAR untuk memadamkan kebakaran kecil.
55
-
V. PENUTTJP
Dari analisis atau perhitungan hasil praktik di lapangan dalam tugas
khusus tentang unjuk kerja turbin uap no 3 dan perawatannya dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut:
5.1 Simpulan
1. ?adaperformance test pada beban 12,8 MW didapat effisiensi siklus 19%.
2. Pada saat beban 9,1 MW didapat effisiensi siklus 18 %.
3. Pada saat beban 7,4 MW didapat effisiensi siklus 15 %.
4. Unjuk kerja sistem penggerak generator saat ini belum optimal bila bebandibawah 7 MW dilihat dari kondisi beban terpasang 12,8 MW, pada beban
rendah sistem pembangkit tersebut belum bekerja secara optimal.
5.2 Saran
1. Mengoperasikan beban listrik pada kondisi optimum, dengan penerapan pola
operasi ini diharapkan pengoperasian pada sistem penggerak generator bisa
optimal (effisiensi sistim msksimum).2. Sebaiknya untuk mendapatkan effisiensi yang optimum turbin dioperasikan
pada beban diatas 7 MW.
^^^^^^^S^^^^^^^^^^^^^^^!^^^^^^^^^^^^^^^^^^!!^^^?!^^^^^^^^
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Becthel International Incl981, Refinery Expansion Project Steam Power
Plant Vol 1, UP V Balikpapan.
2. Heinz P. Bloch & Fred K. Geitner, Process Equipment Mantanance And
Repair.
3. Syamsir A.Muin. Ir, 1993 "Pesawat-PesawatKonversi Energi (Ketel Uap)"
PT. Raja Grafindo Persada.4. FilinoHarahap Ir; M.Sc.,Ph.D.,"Termodinamika teknik" 1993, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
5. N. David Burgardt, 1978, Engineering Thermodynamic With Applications,
Harper & Raw Publisher, New York.
6. P. Shlykhin ,Teori & Rancang Turbin Uap; PT. Gelora Aksara Pratama.
711
-
LA
MPI
RA
N1.
STR
UK
TU
RO
RG
AN
ISA
SIPE
RT
AM
INA
UP.
VB
AL
IKPA
PAN
j:MANAGER
PERENCANAAN
DANEKONOMl
"
i
BA
GIA
NPE
RE
NC
.CR
UD
EPR
OP
DA
NK
EEK
ON
OM
IAN
BA
GIA
NPE
REN
C.
CRU
DE
PRO
PD
AN
KEE
KO
NO
MIA
N
SHIF
T
SUPE
RTE
ND
ENT
IM
AN
AG
ERE
NG
JNE
RIN
G&
PEN
GEM
BA
NG
AN
BA
GIA
NPR
OSE
SEN
JIN
ERIN
G
BA
GIA
NP
RO
SES
EN
TE
RIN
G
BA
GIA
NPR
OY
EKE
NJI
NER
ING
GEN
ERA
LM
AN
AG
ERU
NIT
PEN
GO
UH
AN
V
MA
NA
GER
DA
NK
EUA
NG
AN
y
BA
GIA
NA
KU
NTA
NSI
BA
GIA
NA
NG
GA
RAN
BA
GIA
Nl|
PERB
ENDA
HA-
RA
AN
MA
NA
JER
KILA
NG
MA
NA
GER
UM
UM
3"
BA
GIA
NH
UK
UM
DA
NPE
RTA
HA
NA
N
BA
GIA
N
HU
MA
S
BA
GIA
N
SEC
UR
fTY
MA
NA
JER
UN
ITPR
OD
UK
SIM
AN
AJE
RU
NfT
REL
LAB
ILIT
AS
BA
GIA
ND
ISW
AN
BA
GIA
N
HS
C
BA
GIA
N
HC
C
BA
GIA
NU
TIU
IES
BA
G.T
ERM
INA
LB
ALI
KPA
PAN
LA
WE
-LA
WE
BA
G.T
ERM
INA
LB
ALI
KPA
PAN
LAW
E-LA
WE
BA
GIA
NPE
RE
NC
.DA
NK
OO
RD
.KSP
BA
GIA
N
INSP
EKSI
MA
NA
GER
SUM
BER
DA
YA
MA
NU
SIA
BA
GIA
NPE
NG
GA
JIA
ND
AN
BEN
EFIT
BA
GIA
NPE
REN
C.D
AN
BA
NG
BA
GIA
N
HT
K
BA
GIA
NO
RGA
NIS
ASI
DA
NPR
OSE
DU
R
BA
GIA
NK
ESEH
ATA
N
XM
AN
AG
ERJA
SAD
AN
SARA
NA
UM
UM
3=
BA
GIA
NPE
NG
AD
AA
N
BA
GIA
NK
ON
TRA
K
BA
GIA
NFA
SILI
TAS
UM
UM
BA
GIA
NM
ARI
NE
-L
MA
NA
GER
SIST
EMIN
FOR
.D
AN
KO
MU
NIK
ASI
3"
BA
GIA
NPE
NG
AD
AA
N
BA
GIA
NK
ON
TRA
K
MA
NA
GER
LIN
GK
.KES
ELD
AN
KES
KER
T
BA
GIA
NPE
NA
NG
.K
EBA
KA
RAN
PEL
AT
.6A
DM
BA
GIA
NK
ESEL
AM
ATA
ND
AN
KE
SKER
BA
GIA
NLI
ND
UN
GA
NLI
NG
KU
NG
AN
-
LAM
PIRA
N2.
STRU
KTU
RO
RGAN
ISAS
IBAG
IAN
UTI
LITI
ES/P
ROD
UKS
IPE
RTAM
INA
UP.
VBA
LIKP
APAN
KA
.BA
G.U
TILI
TIES
/PRO
D.
PTR
,AD
M.U
TL
KA.P
RO
SES
UTL
/PRO
D.
KLE
RK
AD
M.U
TL
PWS.
JAG
APP
TL
I
OPE
RA
TOR
RPA
L
-O
PER
AT
OR
HP.
BO
ILER
OPE
RA
TOR
TG.
OPE
RA
TOR
MP.
PWS.
JAG
APP
TL
II
i
-O
PER
ATO
RCW
.I/EL
.CL
OPE
RA
TOR
HH
P
OPE
RA
TOR
TG
.
KLE
RK
.AD
M.U
TL
1
PWS.
JAG
APP
TL
II
-O
PER
ATO
RC
W.I/
EL.C
L
OPE
RA
TOR
HH
P
OPE
RA
TOR
TG.
PWS.
UT.
UTL
.DIS
TR..
AH
LIU
T.O
PER
ASI
PWS.
JAG
AD
ISTR
.
OPR
.STA
TIO
ND
ISTR
.
OPR
.WTP
.
OPR
.WTP
.II.
OPR
.WTP
.GN
.IV
.
OPR
.LIS
T.D
ISTR
.
-
Lampiran3 : Gambar SkematikBoiler HHP 3
6
11sec. sureatiEA-rai
Cniiilini-Skcfiitillliliiiilcrllllf'
I)
MS
mil
-
Lam
pira
n4
:D
iagr
amA
lirD
istrib
usiU
apda
nSi
stem
Kon
verti
ng
r>
B
EA
E1
UT
OR
-r.
*?
.v
r0j>]
t&t$i
'
l'*i
eie
ctO
R- !
3fU
B
'
!so
ia
";K
A
^tt
son
sw
i
^*j*A
-few^
EiS5A
*
-
Lam
pira
n9
:D
iagr
amA
lirB
ahan
Bak
ar
Hr
eo
il
*
E**!
EntiE
^CV
SF
tM
iTB
Sll
tln
e
-
Lampiran 10 : HasilAnalisis LubeOil
PT. PERTAMINA (PERSERO)UNrT PENGOLAHAN VlalanVoaSudarsoNo. lBalikpapan-76111 ,,,.,,Telp. (0512) 733011 (hunting) Foes. 732716 - SM14B- SHISBTdex 737160-737161 - 737132
LABORATORY TEST REPORT
Thisreport onlyto the sample tested and does notguarantee thebulk quantity ofmaterial tobeofequal quality
SALINAN
Test Report No. : 411/EI5I16/2004-S2 (29-09-2004) Sample CondrttoriSampleType : LUBE OIL SamrJIng MethodReceived from : Bag. UTL-Unlt Produksi Sampling byAddressofQistoiieriBag.UTL-UnltProdukd SampleMenflly -
Date ReceivedDate Tested
Reference ; Memo UTL - Unit Produksi No. 432/E15118/2O04-S2Tanggal 28 September 2004
Good
CustomerEx. Power Plant 1 & II28-0*200428-09-2004
No. Analysts Unit MethodsResults
TG. 5 PP.1Pump.BFWNo.4
PP.11
1. Spec Gravity at 60/60F ASTMD-1298 0.8659 0.B636
2. Vise Kinematic at 40 *C est ASTMD-44S 37.4744.70
3. Sediment Content %wt ASTMD-473
-
Lampiran 10 : Hasil Analisis Lube Oil
PT. PERTAMINA (PERSERO)UNIT PENGOLAHAN V
Jalan VosSudarso No. 1 Balikpapan- 76111Telp. (0542) 733Q11 (hunBng) Fara. 732716- 514148- S14158Telex 737160-737161 -737132
LABORATORY TEST REPORT
This report only to the sample tested and does notguarantee the bulk quantity of material to be of equal quality
SALINAN 1
Test Report No.Sample TypeReceived fromAddress of Customer
: Q34/E15116/2005-S2 (Jan. 18*.2005) Sample Condition: Lube oil Sampling Methode: Bag. UTL-Unlt Produksi Sampling try: Bag. UTL-Unit Produksi Sample Identity
Date ReceivedDate ofTested
: Memo UTL- Unit Produksi No. Q23/E15U8/2U05-S2Dated January 12"'. 2005
Good
CustomerLube oil Shell Series T 46January 13*.2005January IB*. 2005
Reference
No. Analysis Unit Methods ResuJts
1. Densityat 15 C Kg/I ASTMD-1298 0.6629
2. Vise Kinematic at 40 C cSt ASTM D-445 45.07
3. TAN mgKOH/gr ASTMD-664 0.10S
4. Pour Point -C ASTMD-97 -12
5, Color ASTM ASTM D-1500 0.5
6. Water Separability at S4C ASTM D-1401 43/37/0(30)
7. DemulsMlty No. IP -19 )
8. R.Bot Minutes ASTM D 2272 1 >Note: *) Tidakdapat dflaksanalian
FB-038/01
Bag.Lab-Unit ProduksiPws.Utama Eval.Crude &LL,
frfa?''H.StlHARDIBS.
-
,#
VI
n9
0>
u
'Su
&
3-
'US
Hi
,* 6
*
>
*
3!
Lampiran 11 : Tabel SteamTabel 1
Sifet Uap Jenuh Berdasarkan Temperatur
SAnltfViAdo u D
i-Hrtfih O u,O oqscJ
.Sbi* *.!* i- i*ki>i*w
~0 ttine# *p m v ft.i f inUHftHJtlfUdo boo
Su&a.eid d d b o
UttncJ
Vl # 10 I* I*:-u>i(iiii J d "'* **
iii-i
r- O r> *r
i* tfl m mi ia*r * * v *
u ir n n fv r t * v
.-rtjnt rt pi u*n'!!!!ifl
-ri - O O Di d n id in i -r iir* .i-i ji'pi n pr
^-r o **
h rt "-5S>
ciHiflq-r ( +>} iiitriiiicj o n^r-' Miqcio; qpitqiiiii ftej ei gr*r rji.'nridrSP'l' ffl-^o win i^fieiiri j* ptaim ^ ip tfi r* ''?*,'J3P< SPyfllO " ~dLiiQo- wtirin *f^iAi0h j^iocuaift o *Wi pn-. ' ** a.MCi pi -nv.-DSHMpi nricmtvp nririnri nnutin Brtnnn nnmnn 'n nnj v , Y*>.
i-ifll^ifl n nonA ifl p o. m "i a,*p **o o o o o:
dodddtib'OOO DOOOB OCdooo'o popbo pci
oouq.tfc"1 pi o ^-Lrl H 11 K p.C>C;CiC>boau od
iill iSiin*K onn'i MimOciiiPi. NOflHp ., fltimin i-irn-vV ^irfll.kl>- r*JiUi~ EnpiS 51
" 3R ft & ftIft ^ tl... n n m n n*
odd tip
3&ftM- *i > u>.*. r S J T"ooooo
SSESB[p-r-f viindddod
r* r r* Ai -0i m ci+ni o
i ri n vj *r^ ?>n i* p"- r\npid !-ui' ur u> ifl n> ^i A ^ !f.
IfllTlffl** f* --irM* IAA VI iiS ^i rt(D 10 O w
eVcJp'Swvi a *"' mc'io 1"dindin oo/rt , *!P^;
Iwpipili'ssfi SS5-JE2 S5:5'i s'S^s- '*?
Tabel 2
SifetUap JenuhBerdasarkan Temperatur
IP)P> VI, eia a M ioiaAardo;o.
SSSKS SSSSS SrCgR BgftR'rt RSSRS |S=5SJ, ^Sg' SgSIIfggSS- 88SSS S5SBS gSSg:o 2222S i2SS22-SSSSg 2S2S2v*w - ^==tt is|i Kw WQ* BA1B 1111 iiiliddddd dddod dd.odo |dip.p-d.^ edcfpd- odcoo
:asssfls srnaa .ssgps is^s^s, jgiivt.* *WS!lj!^j.h~,j -:-;v;^^ ^^^^^t ddo--l P*kW*P. "Hiddod ddo'dq i'dti.odq o.pd-'i-
MM
-
ft
a1*
l
&
L.
c
iX
I
A
s-
ES-1 B
H
i V o.
s
f*
!
**om pi>'1 IbCTI -"T I* H ** ' >ij (h, iM=i *- 1"iMS PI -*OAnmi i3rfi-*>'r fi^o&iV i*t v ritflio*ij piPJ r* pr Pi tfIPi Pi Cj fj f I pi-*-; ---*-*& c^
P K> lft 10 I* tt fli 2uauo uBuaioi
dooci cdoddEIHUTA
I JlpkOltt
U ID 44 01 PT i PI 10 ift
MBiniftSO PI 10 ift
! m o* rt i/>V;0l||iOiOt9
dbodd oo'Cid--*
* I* A P*0 fl * fi P* f*t tfi ri rritf motto ft $rtr>Kfln ft
r* t,r iahi m 'Hi pi^ o< ir *>
- *r.n; a ~ ifin ft if? inr* ni-.i4 m -i' f i i-.OSiai n' ri f'ii
. Ift V- M Ift-'m i** 'i' *i> vt r
q8SS8SOOaogo
o*finr- m c* ^
r%M0AOa#PipM
88Jdoc
'rt***m o
Hiss-^Dlne-i ri p *no **v pp^ *ft pi pj ft p*v;sss.sODOOoO
sjssttf sa^t;? .^^oi:Atrlvif^Ci iftift*iCir> uflriOi-*'p rt P*B00O9ddodo
JP-ptO* hhObOi 10 ^ w *
SSobSOODOO
mvpivioin pi *p * "
ssisidodod
moffi*;!"tfl>r1^ll0Upin wnti
issiidoooo
is n oifinp"-T010> O Hn ri pi o
oooqqdddoo
qqeifab qqqqqbcdoo ooooo
SssSi ????odddo ooooo
n r^ ih n ft pi ft Pi pi
SEESldddso
doodd
ni*PP*
drfdoo
8jsy.ES ass.*;" 'ss.^^s^.J^rirl -imwm- -i-'irtl-Oi* i d d piiNfiriK nSsss ^iini;ooooo
lti0>9HHMfiri
55SHag 32K ??3 3WJ ?* ^i isa
-
I$*
'1*1
ita
n
3
#
!?.
n
Tabel 3
SifetUap Panas Lanjut Berdasarkan Tekanan dan Temperatur
d>-pr'iSo.b-.-,af.'i?;ssS 'S2^8-$1'M*1~'-&VI& 3$ 82 *'f'K' **#-'
7-Jw,pi..-*lO'* "*i*- niiie ":? i-Jn !f>jji"'So *lS" ?"'S"i ,*mji'-sS aRis &"'.: yf-S!
K3 ill ifIf
>J:
' l'".C' ' '?:' '; '.".(Vo1* **?; Or**}.
II5..
Ml U'l i'l Ml Ml
'"pM?1||; III Ml IM i !! Mi;,IM I'M H.I M.I 11.1 MI#,* v*.if ill: *#. V8 k^ >'? ?** ^r .**! *l*_*lsi * "tfjf :*$ >a "sr T iMf si $1 !S$ if
11
-
yfctai
hh*ill&ilgI1g$ 3S*i>"I"' ";s
Ml
**vt---s-i'Esslas''$ti,msissrtMBMlgJ,
L'UUnVBB*ijfl!^fi-So!i3SkSo 2aj>.swSta*fib?s"y"S"l*
s&2***Sssflss
if.Ksr***&&a* ^sw.sa*=s&5;Sftf*1
(mpffeaOCPWI.
I*"?1i*S.faJS,=;*'[*&g&SSrfSEJfe$*
SPI ji.0s
11
III
11
*jip.-
Tl
oo
o
o
8
6o,
.4.wo
I
o
-
v.
id
3
*to
si'> ^ w n *i''
3 -.- O
' rTA l* Midid ;*p'n 111 OipIO lAoiuan ;*n ogpi ,o- nun ;o*io:SS s" 2R? *i5 fS 8 S2KqS", ;qr; 48r. ,.Sft 8*n SS.q essqfin
or
SiiS. 3"-a*d*.J
PI:Pio;.i
i MJ ferfii rvo o *i _ p>XjjS 2:i S?. ."qBj '3Cj qfi^. s3*&" -N- -o o r". o "*
H- I SIS 'SISHgS' SgS Ss-Sqai' qS*1, q*jp , ; t! ? o >*
ESS SM'B
id*** ,P* utr+o,
.8** psBl -J|R* v**T-fl "*.*'*' *!** ;" of.'*1*,'O-fJS; 6^fl- qgtfj q^wx o^' Cif* nOK, fKp oqi$i gis. t^a rR
--.r _ -'1 'n. "-'^ noci fi WTO- *ru" I- udi--. p* r**M^ viaarSs IsS ss -94s- Sirfs- Bis & R=s;eds;' a-to s^s: i;3aos ssg g!2 .iSs;*!; s;-,i sS gffi Br^isR*. ssr. sSi ssnoo' -
viApi .inaw *ni*-IEifl 'AujA p*"l:*JflE" -SS'I "laTu*qK." iqR qK6 - O - O r
;riH> lArlA Vr*c*i
IlK SsS 5S
M
I I
c - o o q a o q e - .o pro. boi-.' hr
-
lis*'J-
'iUi?
Tabel 3 (lanjutan)
rim" luj; '% "-i-tl n';- .'.--E"2 q'*I!3 '" ri d 3
San. n"* in C*:!? rJ m- 2,22 s^S ggS gs5|S". S"c! gSH g2-.= E!"-i' 8'32 S*X155 ^a-1.3= s=
"-3 SS'S "w'S-5. SS ^":;
K -* **