Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

download Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

of 11

Transcript of Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    1/11

    MAKALAH

    TUPOKSI TENAGA MEDIS DI BENCANA

    Disusun Oleh :

    DITA INDRIAWATI (201110420311111)

    KHOIRUNNOPI SASTRA WIJAYA (201110420311112)

    KHOTIMAH MULYASARI (201110420311115)

    DESI INTAN AULIA (201110420311118)

    NININ ERNIAWATI (201110420311124)

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2014

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    2/11

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

    karunia-nya sehingga tersusunnya tugas makalah yang berjudul Tupoksi Tenaga Medis di

    Bencana .

    Dalam penyusunannya, kami memperoleh informasi dari beberapa sumber yang

    digunakan. Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,

    namun dalam makalah ini selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik

    dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Kami berharap agar makalah

    ini bermanfaat bagi semua pembaca. Wassalam.

    Malang , 15 Maret 2014

    Penulis

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    3/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Profesi keperawatan bersifat luas dan mencakup segala kondisi. Perawat tidak hanya

    terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga dituntut mampu bekerja

    dalam kondisi siaga tanggap bencana. Situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan

    normal memang sangat berbeda, sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam

    menghadapi kondisi seperti ini.

    Kegiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana dapat dilakukan

    oleh profesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang perawat

    bisa melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk.

    Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan pentingnya peran perawat dalam situasi

    tanggap bencana, bentuk dan peran yang bisa dilakukan perawat dalam keadaan tanggap

    bencana.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:

    1. Bagaimana definisi Bencana?2.

    Bagaimana Jenis-jenis Bencana?

    3. Bagaimana jenis kegiatan siaga Bencana?4. Bagaimana Peran perawat dalam managemen bencana?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui definisi Bencana?2. Mengetahui Jenis-jenis Bencana?3. Mengetahu jenis kegiatan siaga Bencana?4. Mengetahui Peran perawat dalam managemen bencana?

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    4/11

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi Bencana

    Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

    kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non

    alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

    kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

    Bencana menurut WHO (2002) adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan

    gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya derajat kesehatan atau

    pelayanan kesehatan dalam skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat dan

    wilayah yang terkena.

    Upaya penanggulangan bencana adalah kegiatan yang mempunyai fungsi-fungsi

    manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam lingkup

    "Siklus Penanggulangan Bencana", siklus yang dimulai pada waktu sebelum terjadinya bencana

    berupa kegiatan pencegahan, mitigasi (pelunakan/penjinakan dampak) dan kesiapsiagaan,

    kemudian pada saat terjadinya bencana berupa kegiatan tanggap darurat dan selanjutnya pada

    saat setelah terjadinya bencana berupa kegiatan pemulihan dan rekonstruksi.

    Permasalahan dalam penanggulangan bencana

    Masyarakat Indonesia termasuk aparat pemerintah didaerah memiliki keterbatasan pengetahuan

    tentang bencana seperti berikut :

    1) Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya2) Sikap atau prilaku yang mengakibatkan menurunnya kualitas SDA3) Kurangnya informasi atau peringatan dini yang mengakibatkan ketidaksiapan4) Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya

    2.2 Jenis-jenis bencana

    1) Bencana alam (natural disaster), yaitu kejadian-kejadian alami seperti banjir, genangan,gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya.

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    5/11

    2) Bencana ulah manusia (man-made disaster), yaiut kejadian-kejadian karena perbuatanmanusia seperti tabrakan pesawat udara atau kendaraan, kebakaran, ledakan, sabotase dan

    lainnya.

    Bencana berdasarkan cakupan wilayahnya terdiri atas:

    1) Bencan Lokal, bencana ini memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang berdekatan,misalnya kebakaran, ledakan, kebocoran kimia dan lainnya.

    2) Bencana regional, jenis bencan ini memberikan dampak atau pengaruh pada area geografisyang cukup luas dan biasanya disebabkan leh faktor alam seperti alam, banjir, letusan

    gunung dan lainnya.

    2.3 Jenis Kegiatan Siaga Bencana

    Kegiatan penanganan siaga bencana memang berbeda dibandingkan pertolongan medis

    dalam keadaan normal lainnya. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting. Berikut

    beberapa tnidakan yang bisa dilakukan oleh perawat dalam situasi tanggap bencana:

    1) Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisikBencana alam yang menimpa suatu daerah, selalu akan memakan korban dan kerusakan,

    baik itu korban meninggal, korban luka luka, kerusakan fasilitas pribadi dan umum, yang

    mungkin akan menyebabkan isolasi tempat, sehingga sulit dijangkau oleh para relawan.Hal yang paling urgen dibutuhkan oleh korban saat itu adalah pengobatan dari tenaga

    kesehatan. Perawat bisa turut andil dalam aksi ini, baik berkolaborasi dengan tenaga

    perawat atau pun tenaga kesehatan profesional, ataupun juga melakukan pengobatan

    bersama perawat lainnya secara cepat, menyeluruh dan merata di tempat bencana.

    Pengobatan yang dilakukan pun bisa beragam, mulai dari pemeriksaan fisik, pengobatan

    luka, dan lainnya sesuai dengan profesi keperawatan.

    2) Pemberian bantuanPerawatan dapat melakukan aksi galang dana bagi korban bencana, dengan menghimpun

    dana dari berbagai kalangan dalam berbagai bentuk, seperti makanan, obat obatan,

    keperluan sandang dan lain sebagainya. Pemberian bantuan tersebut bisa dilakukan

    langsung oleh perawat secara langsung di lokasi bencana dengan memdirikan posko

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    6/11

    bantuan. Selain itu, Hal yang harus difokuskan dalam kegiatan ini adalah pemerataan

    bantuan di tempat bencana sesuai kebutuhan yang di butuhkan oleh para korban saat itu,

    sehinnga tidak akan ada lagi para korban yang tidak mendapatkan bantuan tersebut

    dikarenakan bantuan yang menumpuk ataupun tidak tepat sasaran.

    3) Pemulihan kesehatan mentalPara korban suatu bencana biasanya akan mengalami trauma psikologis akibat kejadian

    yang menimpanya. Trauma tersebut bisa berupa kesedihan yang mendalam, ketakutan

    dan kehilangan berat. Tidak sedikit trauma ini menimpa wanita, ibu ibu, dan anak anak

    yang sedang dalam massa pertumbuhan. Sehingga apabila hal ini terus berkelanjutan

    maka akan mengakibatkan stress berat dan gangguan mental bagi para korban bencana.

    Hal yang dibutukan dalam penanganan situasi seperti ini adalah pemulihan kesehatan

    mental yang dapat dilakukan oleh perawat. Pada orang dewasa, pemulihannya bisa

    dilakukan dengan sharing dan mendengarkan segala keluhan keluhan yang dihadapinya,

    selanjutnya diberikan sebuah solusi dan diberi penyemangat untuk tetap bangkit.

    Sedangkan pada anak anak, cara yang efektif adalah dengan mengembalikan keceriaan

    mereka kembali, hal ini mengingat sifat lahiriah anak anak yang berada pada masa

    bermain. Perawat dapat mendirikan sebuah taman bermain, dimana anak anak tersebut

    akan mendapatkan permainan, cerita lucu, dan lain sebagainnya. Sehinnga kepercayaandiri mereka akan kembali seperti sedia kala.

    4) Pemberdayaan masyarakatKondisi masyarakat di sekitar daerah yang terkena musibah pasca bencana biasanya akan

    menjadi terkatung katung tidak jelas akibat memburuknya keaadaan pasca bencana.,

    akibat kehilangan harta benda yang mereka miliki. sehinnga banyak diantara mereka

    yang patah arah dalam menentukan hidup selanjutnya. Hal yang bisa menolong

    membangkitkan keadaan tersebut adalah melakukan pemberdayaan masyarakat.

    Masyarakat perlu mendapatkan fasilitas dan skill yang dapat menjadi bekal bagi mereka

    kelak. Perawat dapat melakukan pelatihan pelatihan keterampilan yang difasilitasi dan

    berkolaborasi dengan instansi ataupun LSM yang bergerak dalam bidang itu. Sehinnga

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    7/11

    diharapkan masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu membangun

    kehidupannya kedepan lewat kemampuan yang ia miliki.

    Untuk mewujudkan tindakan di atas perlu adanya beberapa hal yang harus dimiliki oleh

    seorang perawat, diantaranya:

    a) Perawatan harus memilki skill keperawatan yang baik.Sebagai perawat yang akan memberikan pertolongan dalam penanaganan bencana,

    haruslah mumpunyai skill keperawatan, dengan bekal tersebut perawat akan mampu

    memberikan pertolongan medis yang baik dan maksimal.

    b) Perawat harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian.Pemulihan daerah bencana membutuhkan kepedulian dari setiap elemen masyarakat

    termasuk perawat, kepedulian tersebut tercemin dari rasa empati dan mau berkontribusi

    secara maksimal dalam segala situasi bencana. Sehingga dengan jiwa dan semangat

    kepedulian tersebut akan mampu meringankan beban penderitaan korban bencana.

    c) Perawatan harus memahami managemen siaga bencanaKondisi siaga bencana membutuhkan penanganan yang berbeda, segal hal yang terkait

    harus didasarkan pada managemen yang baik, mengingat bencana datang secara tak

    terduga banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, jangan sampai tindakan yang

    dilakukan salah dan sia sia. Dalam melakukan tindakan di daerah bencana, perawatdituntut untuk mampu memilki kesiapan dalam situasi apapun jika terjadi bencana alam.

    Segala hal yang berhubungan dengan peralatan bantuan dan pertolongan medis harus bisa

    dikoordinir dengan baik dalam waktu yang mendesak. Oleh karena itu, perawat harus

    mengerti konsep siaga bencana.

    2.4 Peran perawat dalam managemen bencana

    Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan

    dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial. Tiap individu mempunyai berbagai peran

    yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang

    diharapkan oleh orang lain terhadap kedudukannya dalam sistem ( Zaidin Ali , 2002,). Menurut

    Gaffar (1995) peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh perawat untuk

    menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    8/11

    Peran Perawat Dalam Tanggap Bencana

    Pelayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada instansi pelayanan kesehatan

    seperti rumah sakit saja. Tetapi, pelayanan keperawatan tersebut juga sangat dibutuhkan dalam

    situasi tanggap bencana.

    Perawat tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar praktek

    keperawatan saja, Lebih dari itu, kemampuan tanggap bencana juga sangat di butuhkan saaat

    keadaan darurat. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi perawat untuk bisa terjun memberikan

    pertolongan dalam situasi bencana.

    Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, kita lebih banyak melihat tenaga

    relawan dan LSM lain yang memberikan pertolongan lebih dahulu dibandingkan dengan

    perawat, walaupun ada itu sudah terkesan lambat.

    1) Peran perawat dalam fase pre-impect Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam

    penanggulangan ancaman bencana.

    Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan,palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga pemasyarakatan dalam

    memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana.

    Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapanmasyarakat dalam mengahdapi bencana.

    2) Peran perawat dalam fase impact Bertindak cepat Dont promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti dengan

    maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.

    Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan

    merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan

    pertama.

    3) Peran perawat dalam fase post impact Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi korban

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    9/11

    Stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post traumaticstress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3 kriteria utama. Pertama,

    gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala ulang

    traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa yang

    memacuhnya. Ketiga, individu akan menunjukan gangguan fisik. Selain itu,

    individu dengan PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah

    dan gangguan memori.

    Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja samadengan unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat paska gawat

    darurat serta mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju keadaan sehat dan

    aman.

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    10/11

    BAB III

    KESIMPULAN

    Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis,

    iklim dan faktor lain seperti keragaman sosial budaya dan politik yang memungkinkan terjadinya

    bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang

    menyebabkan timbulnya krisis kesehatan antara lain lumpuhnya pelayanan kesehatan, korban

    mati, korban luka, pengungsi, masalah gizi, penyakit menular dan stress atau gangguan jiwa

    Bencana alam merupakan sebuah musibah yang tidak dapat diprediksi kapan

    datangnya. Apabila bencana tersebut telah datang maka akan menimbulkan kerugian dan

    kerusakan yang membutuhkan upaya pertolongan melalui tindakan tanggap bencana yang dapat

    dilakukan oleh perawat. Sebagai seorang calon perawat diharapkan bisa turut andil dalam

    melakukan kegiatan tanggap bencana. Sekarang tidak hanya dituntut mampu memiliki

    kemampuan intelektual namun harus memilki jiwa kemanusiaan melalui aksi siaga bencana.

  • 5/27/2018 Tupoksi Tenaga Medis Dibencana

    11/11

    BAB IV

    DAFTAR PUSTAKA

    Efendi, Ferry. 2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan praktik dalam keperawatan.

    Penerbit Salemba Medika: Jakarta

    Mepsa, Putra. 2012. Peran Mahasiswa Keperawatan Dalam Tanggap Bencana.

    20http://fkep.unand.ac.id/images/peran_mahasiswa_keperawatan_dalam_tanggap_bencana.docx.

    Diakses tanggal 15 maret 2014

    Kholid, Ahmad S.Kep, Ns.Prosedur Tetap Pelayanan Medik Penanggulangan Bencana.

    http://dc126.4shared.com/doc/ZPBNsmp_/preview.html.Diakses tanggal 15 November 2012

    http://dc126.4shared.com/doc/ZPBNsmp_/preview.htmlhttp://dc126.4shared.com/doc/ZPBNsmp_/preview.html