Tuna Rungu Wicara
-
Upload
wiga-perdana-sinaga -
Category
Documents
-
view
270 -
download
6
description
Transcript of Tuna Rungu Wicara
LAPORAN KASUS DOKTER MUDA
PERIODE 1 JUNI – 28 JUNI 2015
TUNA RUNGU WICARA
Oleh :
I Gusti Kade Putri Ayu Rahma Sandevi, S.Ked
105070107111042
Pembimbing :
dr. Ahmad Dian, SpTHT-KL
LABORATORIUM ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1
LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Ds. Wonosari RT 02 RW 03, Kec. Tutur, Pasuruan
No. Register Poli : 1122xxx
Tgl. Pemeriksaan : 8 Juni 2015
Keluarga:
Ibu Perkawinan ke-1, umur 20 tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Ayah Perkawinan ke-1, umur 25 tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
2. ANAMNESIS
Keluhan utama : Belum bisa bicara
Anamnesa Khusus : (heteroanamnesa :Ibu) (anak ke-2)
Pasien dikeluhkan oleh ibunya belum bisa bicara seperti anak seusianya
sampai berusia 5 tahun dan hanya bisa bicara satu kata (ma ma). Jika
dipanggil tidak menoleh, pendengaran terkesan kurang, kontak dengan
penderita mudah, selain itu perhatian cukup.
Tumbuh kembang penderita dikatakan terlambat oleh orang tua, tidak
seperti bayi lainnya. Riwayat sakit kejang (-), panas tinggi (-), dan
trauma(-). Penderita belum pernah mendapat terapi sebelumnya.
2
Riwayat kehamilan ibu : Ibu menyatakan tidak menderita penyakit
selama hamil, tidak pernah jatuh dengan perdarahan jalan lahir dan
tidak ada usaha untuk menggugurkan kandungannya. Pada saat
kelahiran usia kehamilan ibu cukup bulan, lahir spontan, langsung
menangis, lahir tanpa kelainan. Riwayat penyakit dahulu gondongen
(-), cacar air (-). Riwayat trauma (-). Riwayat keluarga keluarga
dengan gangguan pendengaran (-). Riwayat alergi makanan (-), obat
(-). Riwayat opname (-)
Prenatal:
Ibu: Sakit : (-)
Perdarahan pervaginam : (-)
Usaha pengguguran : (-)
Obat / pijat : (-)
Natal/Perinatal:
Kelahiran: Usia kehamilan : Genap bulan
Cara lahir : Spontan
Segera Menangis : (+)
Sianosis : (-)
Berat badan lahir : 1900 gram
Ikterus : (-)
Kelainan bawaan lain : (-)
Post natal:
Perkembangan motorik:
Angkat kepala 3-4 bln : (-)
Tengkurap 3-4 bln : (-)
Ngoceh mama 6-8 bln : (+)
Duduk sendiri 6-8 bln : (+)
Berjalan 12-14 bln : (-)
Mengucap 1 kata 12 bln : (-)
3
Mengucap 6 kata 24 bln : (-)
Mengucap 300 kata 3 tahun : (-)
Berbahasa 3-5 tahun : (-)
Kejang : (-)
Panas tinggi : (-)
Congek kanan/kiri : (-/-)
Penyakit lain : (-)
Kesan Hiperaktif : (-)
Anamnesis Keluarga:
Perkawinan keluarga : (-)
Keluarga tuli kanan/kiri : (-)
Anamnesa Umum Telinga
Kanan Kiri
Gatal - -
Korek - -
Nyeri - -
Bengkak - -
Otore - -
Tuli + +
Tinitus - -
Vertigo -
Mual -
Muntah -
Keluhan lain -
Hidung
Kanan Kiri
Rinore - -
Buntu - -
4
Bersin
Dingin/lembab
Debu rumah
-
-
-
Berbau - -
Mimisan - -
Nyeri hidung - -
Suara sengau -
Keluhan lain -
Tenggorok
Sukar menelan -
Sakit menelan -
Trismus -
Ptyalismus -
Rasa ngganjal -
Rasa berlendir -
Rasa kering -
Keluhan lain -
Laring
Suara parau -
Afoni -
Sesak nafas -
Rasa sakit -
Rasa ngganjal -
Keluhan lain -
3. STATUS PRAESENS Status Generalis
Keadaan umum : cukup Parese/paralisa : -
Kesadaran : compos mentis N. fasialis : tidak dievaluasi
Gizi : cukup Sesak napas : -
5
Tensi : - Sianosis
Stridor inspiratoir
: -
: -
Nadi : 104 x/menit Retraksi
Frekuensi nafas
Suhu badan
Anemia
Muntah
Kejang
Nistagmus
: 22 x/menit
: -
: -
: -
: -
Suprasternal
Interkostal
Epigastrial
Thorak: Jantung
Paru
Abdomen
: -
: -
: -
: tidak dievaluasi
: tidak dievaluasi
: tidak dievaluasi
4. STATUS LOKALIS THT
Telinga
Kanan Kiri
Pembengkakan retroaurikuler - -
Fistula auris congenital - -
Nyeri tekan - -
Meatus akustikus eksternus:
Hiperemi
Edema
Penyempitan
Furunkel
Fistel
Sekret, sifat
Granulasi
Polip
Kolesteatoma
Foetor
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Membran timpani:
N/retraksi/bomban
Warna
Reflek cahaya
Perforasi
N
Putih
↓
-
N
Putih
↓
-
6
Pulsasi
Tes fistula
Gambar:
-
-
-
-
-
Hidung
Kanan Kiri
Deformitas -
Hematoma -
Krepitasi -
Nyeri, di -
Rinoskopi anterior
Vestibulum
Kavum nasi:
Luas
Mukosa
Massa
Sekret
Konka
Septum
Fenomena palatum molle
Gambar:
N
N
N
-
-
N
N
-
N
N
N
-
-
N
N
-
Rinoskopi posterior Tidak dievaluasi
Transiluminasi Tidak dievaluasi
7
Tenggorok
Palatum molle N
Uvula N
Tonsil
Hiperemi
Detritus
Kripta melebar
T1/T1
-
-
-
Arkus anterior N
Arkus posterior N
Faring
Edema
Granula
Hiperemi
Lendir
Gambar:
-
-
-
-
Laringoskopi indirek Tidak dievaluasi
5. PEMERIKSAAN TAMBAHAN
a. BOA ( Behavioral Observation Audiometry )
Trompet besar (250 Hz) -
Genderang (500-600Hz) -
Trompet kecil (1700 Hz) -
Bola pencet (2000 Hz) -
Icik-icik bulat (3000 Hz) -
Icik-icik gepeng (3500 Hz) -
8
b. VRA ( Visual Reinforcement Audiometry )
250 Hz 90 dB
500 Hz 90 dB
1000 Hz -
2000 Hz -
4000 Hz 90 dB
c. Timpanometri
Timpanogram Kanan Kiri
Volume 0,66 0,81
9
Compliance 0,21 0,09
Pressure 14 -27
Gradient 0,07 0,03
Reflex Akustik - -
Tipe As As
d. ABR ( Auditory Brainstem Response )
Kesimpulan :
Telinga kanan : gelombang V tidak dapat diidentifikasi
hingga intensitas 100 dB
Telinga kiri : gelombang V tidak dapat diidentifikasi
hingga intensitas 100 dB
6. RESUME Identitas
10
An. A / Laki-laki / 5 tahun / Ds. Wonosari RT 02 RW 03, Kec. Tutur,
Pasuruan / Islam / 1122xxx
Anamnesis
Keluhan utama: Belum bisa bicara
• Pasien dikeluhkan oleh ibunya belum bisa bicara seperti anak seusianya
sampai berusia 5 tahun.
• Pasien hanya bisa bicara satu kata (ma ma).
• Pendengaran terkesan kurang, kontak nonverbal dengan keluarga dan
orang lain masih mudah, dengan taraf perhatian cukup.
• Usia kehamilan : cukup bulan, lahir spontan, langsung menangis.
• Berat badan lahir : 1900 gram.
• Duduk sendiri 6-8 bulan
• Ngoceh ma ma 6-8 bulan
• Tumbuh kembang penderita terlambat tidak seperti bayi lainnya.
Pemeriksaan:
Status Generalis
Keadaan umum : cukup, compos mentis
Tensi : tidak diperiksa
Nadi : 104 x/menit
RR : 22 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Telinga : tuli +/+, reflek cahaya ↓ / ↓
Hidung : dalam batas normal
Tenggorok : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
- Audiometry : Tuli sensorineural D/S sangat berat.
- Timpanometri : tipe AS → kekakuan rangkaian tulang pendengaran
(otosklerosis).
7. DIAGNOSIS
11
Tuli Sensorineural D/S Sangat Berat (Tuna Rungu Wicara)
8. RENCANA
Rencana Diagnosis
- ASSR (Auditory Steady State Respon)
Rencana Terapi
- Pemasangan alat bantu mendengar D/S→ jika tidak membantu
disarankan implan koklea
- Terapi bicara
- Bimbingan orangtua
Rencana monitoring
- Kontrol pendengaran 3 bulan lagi
Rencana Edukasi
- Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai penyakit pasien,
faktor resiko serta penatalaksanaannya
- Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai prognosis penyakit
pasien
- Menjelaskan kepada orangtua pasien mengenai pentingnya
dukungan mental dari keluarga dan lingkungan terdekat kepada
pasien
9. PROGNOSIS
Fungsi Pendengaran, komunikasi dan sosialisasi tergantung
penatalaksanaan.
12