Tumpukan Yang Tinggi Menjulang

4

description

 

Transcript of Tumpukan Yang Tinggi Menjulang

Page 1: Tumpukan Yang Tinggi Menjulang
Page 2: Tumpukan Yang Tinggi Menjulang

TUMPUKAN YANG

TINGGI MENJULANG

Memiliki arti tersendiribagi seorang pemulung,bagaikan harta yangterpendam bagi merekadan keluarga nya,Mungkin sudah banyakwarga Indonesia yangmerasakannya tapi, lebihbanyak yang belumbekerja seperti ini.Pemulung adalah salahsatu dari mereka yangharus menghadapi mate-rial sisa yang sudahdibuang dan tidakdiinginkan yaitu sampah.

TPA (Tempat Pembuangan

Akhir) bisa dikatakan “kantor” bagi

para pemulung. Khusus di

Pekanbaru TPA yang terbesar

terletak di daerah Muara Fajar,

Rumbai. Daerah seluas 8,6 hektar

ini dipenuhi tumpukan sampah

yang menggunung. Disinilah para

pemulung sekitar Pekanbaru

bekerja mengais sampah setiap

hari. Selain baunya yang busuk,

sampah juga memiliki virus dan

kuman-kuman berbahaya yang

bisa membuat seseorang

terserang penyakit.

Penyakit kulit atau gatal-gatal,

diare, demam, kolera, tipus,

malaria, dan lainnya adalah resiko

yang langsung dihadapi oleh para

pemulung. Apalagi sebagian besar

dari mereka bekerja tanpa bantuan

keamanan yang memadai seperti

sarung tangan, sepatu boot,

masker, dan pakaian khusus.

bekas biasa, tidak pakai sarung

tangan dan masker, bahkan dia

melepas bajunya karena panas.

“Mau gimana lagi dek, uang semua

dipakai untuk kebutuhan sehari-hari,

buat makan keluarga” katanya

mejelaskan kenapa dia tidak bekerja

dengan keamanan yang memadai.

Masnur sudah bekerja 3 tahun

di TPA Muara Fajar. Bapak tiga

anak ini tidak tahu harus bekerja

apa selain memulung. Bantuan dari

pemerintah sangat dia harapkan,

“setidaknya sepatu boot dan sarung

tangan” katanya menambahkan.

Namun, selama dia bekerja di TPA,

belum se-kalipun pemerintah

mengulurkan bantuan bagi para

pemulung ini.

Saat dikonfirmasi pada pe-

ngawas TPA Muara Jambu,

Bapak Fauzi ternyata itu

memang benar. Namun,

menurutnya itu biasa saja. “kita

ibaratkan dengan orang yang

meminta jasa tukang untuk

membuat rumah, tidak mu-

ngkinkan tuan rumah yang

menyediakan semuanya,

seperti palu, gegaji, paku, dan

lainnya” katanya. “begitupun

disni, tempat sudah tersedia,

jadi mereka yang harus

melengkapi kebutuhannya”

tambah pak pengawas yang

sudah bekerja dua tahun di TPA

Muara Fajar ini. “Lagipula saya

tidak punya wewenang untuk

mengajukan bantuan bagi

mereka”katanya mengakhiri.

TPA Muara Fajar per hari

biasanta menerima sampah 130-

150 ton perhari. N. “Untuk membuat

alat daur ulang seti-daknya butuh

2

Page 3: Tumpukan Yang Tinggi Menjulang

MASALAH BARU DI

MUARA FAJAR

Permasalahan yang ada di kota sudah terselesaikan akan tetapi apakah adamasalah yang baru yang akan ditimbulkan dibalik tumpukan sampah yang ada diTPA muara fajar?...

LIRIK lagu Ebit G.A.D ini

seharusnya menjadi nasehat bagi

manusia. Karena tidak bisa

bersahabat dengan alam. Seperti

di sebahagian daerah di Pekanbaru

yang menjadi langganan banjir saat

musim hujan. Padahal “Kota

Bertuah” ini adalah pemenang piala

Adipura. Kalau masalah sampah

tidak teratasi dengan baik. Lama

lama kota ini berubah julukan

menjadi kota “Berkuah”. Dalam

tulisan ini saya akan sedikit

membah tentang pengelolaan dan

dampak sampah.

Sampah mungkin sering kita

jumpai di Negeri ini. Jika maunusia

harus bisa bersahabat dengan

alam, alam juga akan bersahabat

dengan kita. Masalah sampah

sering menjadi polemik di bumi

Pertiwi ini.

“Buanglah sampaah pada

tempatnya” Janganbuang sampah

disini”

“Yang buang sampah disini =

Anjing”

Slogan – slogan di atas sering

kita temui di pinggir – pinggir jalan.

Tapi Manusia tidak pernah mau tahu

dengan peringatan di atas. Egois

kita membuat kita tak sadar bahwa

banjir, pencemaran lingkungan dan

bahaya lain bisa datang tiba – tiba.

Sampah sampai saat ini selalu

menjadi masalah; sampah diang-

gap sebagai sesuatu yang kotor dan

harus dibuang. Bila dibuang

sembarangan akan menjadi sum-

ber pencemaran lingkungan dan

sumber penyakit bagi manusia;

bahkan bila dibuang pada tem-

patnya pun bukan berarti masalah

terselesaikan, karena timbul

permasalahan baru berupa tempat

pembuangan akhir. Oleh karena itu,

persepsi tentang sampah harus

berubah; dari yang harus dibuang

menjadi sesuatu yang dapat

dimanfaatkan. Sampah an-organik

telah dimanfaatkan dan didaur

ulang; tetapi sampah organik masih

tetap tersingkirkan yang menjadi

permasalahan baru di muara fajar.

3

Page 4: Tumpukan Yang Tinggi Menjulang

HARAPAN DISETIAP

PEKERJAAN Sosok seorang ibu yangmempunyai cita-cita tinggiuntuk mendidik danmembahagiakan keduaanaknya, Panas terik yangmenyelimuti kota ini,sebagian orang sangatmengeluh tentanggersangnya Kota ini, tapiseorang ibu tersebut tidakmengambil pusing atasyang di ceritakan orang.

Kehidupan mereka yang serba

kekurangan tak membuat wanita yang

berprofesi sebagai seorang ‘’Pemulung’’

ini lupa akan anak- anaknya, Mama ester

33 tahun, begitulah sapaan saat dia

sedang memulung.

Bekerja dibawah terik sinar

matahari tidak mengurangi Keinginan

seorang ibu yang bekerja demi

membahagiakan keluarga dan

mengurangi beban dari suaminya, malah

dia ingin sekali anak anak memiliki

kehidupan yang layak,

Seberapa pun besar tantangan

yang di hadapi akan tetapi mama tetap

berusaha mencari ung untuk anak anak

nya tak ada yang membuat mama Ester

mengurungkan niat untuk pergi

memungut barang bekas yang ada di

tempat pembuangan akhir sampah kota

Pekanbaru, demi memenuhi

kebutuhannya sehari-hari.

Pekerjaan yang dikerjakan

oleh Mama Ester bukan pekerjaan yang

layak untuk seorang ibu, dia menggali

dan mengais sampah untuk mencari

barang bekas demi memenuhi kebutuhan

hidupnya. di tempat pembuangan

sampah.

4

Bersama suami dan anak

bungsu nya dia berusaha mencari

bersama dan sambil berharap

kehidupannya akan lebih baik dari yang

sekarang, karena dengan dia bekerja

saat ini dengan demikian secara tidak

langsung dia mengajarkan pada anak

anak nya dan mengingatkan apa yang

dulu dikerjakan oleh orang tuanya yang

bekerja keras demi kebahagiaan yang

masih mereka cari dan mereka

dambakan.

Selain dia mencari barang

bekas mama Ester juga menyempatkan

untuk mencari makanan ternaknya.

Sambil dia memilih yang layak untuk dia

ambil dan dia jual dia pun mengambil

dan memisahkan tumpukan makanan

dan barang barang yang ada di

sekitarnya. Usaha beternak ini juga

sebagai mata pencaharian mama

didalam kehidupannya.

Keinginan yang keras demi

keluarga itulah yang menjadi semangat

baginya. Walaupun kehidupannya bisa

dibilang serba kekurangan tetapi ia tidak

pantang menyerah, karna didalam

pikirannya sudah diracuni oleh

keluarganya yang membuat ia berusaha

keras untuk mencari sedikit demi sedikit

uang di balik sampah yang ada di

hadapan dia.

Perjuangan dia saat ini semata

mata hanya ingin meringankan beban

suami dan ingin memberikan

kebahagiaan pada kedua buah hatinya.

Anaknya mama ester yang pertama

berusia 11 tahun yang saat ini

bersekolah di SD dekat iya bekerja. Dan

anak mama yang keduannya masih

berusia 5 tahun yang biasa

menemaninya di TPS

Anaknya yang pertama adalah

harapan bagi mama ester karena dia

berharap kelak anaknya tidak mengikuti

jejaknya itu lah yang menjadi motivasi

bagi mama untuk giat dalam bekerja.

Walaupun banyak tetangga-

tetangganya yang mencibir

keinginan keras mama ester untuk

menyekolahkan kedua anaknya ke

pendidikan yang tinggi tak menjadi

hambatan bagi mama Karna iya

tidak mau anak nya memiliki masa

depan yang suram seperti yang dia

rasakan, mama pun sadar

pendidikan itu sangat penting, akan

tetapi mama pun menyesal karna

dulu dia lebih mementingkan untuk

mencari uang. Makanya saat ini dia

berusaha dan bekerja keras demi

menyekolahkan anaknya hingga

sarjana Itulah cita cita mama ester.