Tumor Sel Germinal

9
Tumor Sel Germinal Sel germinal merupakan sel yang membentuk ovarium dan sel telur. Kebanyakan dari tumor sel germinal adalah jinak, tetapi beberapa kanker mungkin dapat mengancam jiwa. Kurang dari 2% dari kanker ovarium adalah tumor sel germinal. Secara keseluruhan, prognosis dari tumor sel germinal ini adalah baik, 9 dari 10 pasien dapat bertahan hidup sampai 5 tahun setelah didiagnosis. Ada beberapa subtipe dari tumor sel germinal ini. Yang paling sering adalah teratoma, dysgerminoma, endodermal sinus tumor, dan choriocarcinoma. Tumor sel germinal ini dapat merupakan campuran dari beberapa subtipe. Teratoma Teratoma merupakan salah satu jenis tumor sel germinal, jika dilihat dibawah mikroskop tampak 3 lapisan embrio yang sedang berkembang yaitu endoderm (lapisan dalam), mesoderm (lapisan tengah), dan ectoderm (lapisan luar). Tumor sel germinal jenis ini ada yang jinak yaitu mature teratoma dan ada yang ganas yaitu immature teratoma. Mature teratoma adalah jenis yang paling umum dan ini merupakan tumor jinak yang biasanya mempengaruhi perempuan pada usia reproduksi. Tumor ini sering juga disebut dermoid cyst karena lapisannya tampak seperti kulit. Tumor atau kista jenis ini dapat mengandung jaringan benigna yang berbeda termasuk tulang, rambut dan gigi. Pada penderita tumor ini disembuhkan dengan cara operasi untuk mengambil tumor.

description

............................

Transcript of Tumor Sel Germinal

Page 1: Tumor Sel Germinal

Tumor Sel Germinal

Sel germinal merupakan sel yang membentuk ovarium dan sel telur. Kebanyakan dari tumor

sel germinal adalah jinak, tetapi beberapa kanker mungkin dapat mengancam jiwa. Kurang

dari 2% dari kanker ovarium adalah tumor sel germinal. Secara keseluruhan, prognosis dari

tumor sel germinal ini adalah baik, 9 dari 10 pasien dapat bertahan hidup sampai 5 tahun

setelah didiagnosis. Ada beberapa subtipe dari tumor sel germinal ini. Yang paling sering

adalah teratoma, dysgerminoma,

endodermal sinus tumor, dan choriocarcinoma. Tumor sel germinal ini dapat merupakan

campuran dari beberapa subtipe.

Teratoma

Teratoma merupakan salah satu jenis tumor sel germinal, jika dilihat dibawah mikroskop

tampak 3 lapisan embrio yang sedang berkembang yaitu endoderm (lapisan dalam),

mesoderm (lapisan tengah), dan ectoderm (lapisan luar). Tumor sel germinal jenis ini ada

yang jinak yaitu mature teratoma dan ada yang ganas yaitu immature teratoma.

Mature teratoma adalah jenis yang paling umum dan ini merupakan tumor jinak yang

biasanya mempengaruhi perempuan pada usia reproduksi. Tumor ini sering juga disebut

dermoid cyst karena lapisannya tampak seperti kulit. Tumor atau kista jenis ini dapat

mengandung jaringan benigna yang berbeda termasuk tulang, rambut dan gigi. Pada

penderita tumor ini disembuhkan dengan cara operasi untuk mengambil tumor.

Teratoma immature merupakan suatu jenis keganasan yang biasanya terjadi pada wanita

muda dibawah 18 tahun. Teratoma jenis ini jarang terjadi dan mengandung sel yang tampak

seperti berasal dari jaringan embrionik atau fetal seperti jaringan ikat bagian dari sistem

pernafasan dan otak. Tumor yang relatif lebih matur (grade 1 teratoma immatur) dan tidak

ada penyebaran diluar ovarium disembuhkan dengan operasi pengambilan ovarium. Tetapi

ketika sudah terjadi penyebaran keluar dari ovarium dan tumor tampak lebih immature (grade

2 atau 3 teratoma immature) direkomendasikan untuk dilakukan kemoterapi disamping

dilakukannya operasi pengambilan ovarium.

Dysgerminoma

Kanker jenis ini jarang, tetapi merupakan kanker sel germinal ovarium yang paling sering.

Kanker jenis ini biasanya terjadi pada perempuan usia remaja dan dua puluhan.

Page 2: Tumor Sel Germinal

Dysgerminoma ini dianggap sebagai suatu keganasan tetapi kebanyakan tidak tumbuh dan

menyebar dengan cepat. Ketika penyebaran hanya terbatas pada ovarium, lebih dari 75% dari

penderita disembuhkan dengan operasi pengambilan ovarium tanpa perawatan lebih lanjut.

Bahkan ketika tumor telah menyebar lebih lanjut (atau jika tumor kambuh kembali)

dilakukan penyembuhan dengan operasi dan atau kmoterapi yang merupakan controlling

yang efektif atau menyembuhkan penyakit dari 90% penderita.

Endodermal sinus tumor (yolk sac tumor) dan Choriocarcinoma

Tumor ini sangat jarang terjadi, biasanya terjadi pada wanita usia muda. Tumor jenis ini

sangat cepat penyebarannya tetapi sangat sensitif terhadap kemoterapi.Choriocarcinoma

Choriocarcinoma yang berasal dari placenta (ketika kehamilan) lebih sering terjadi daripada

jenis yang dimulai dari ovarium. Choriocarcinoma placenta biasanya lebih berespon baik

dengan kemoterapi dibandingkan dengan choriocarcinoma ovarium.

Tumor Stromal

1% dari kanker ovarium merupakan tumor sel stromal ovarium. Lebih dari setengah tumor

stromal ditemukan pada wanita dengan usia lebih dari 50, tetapi 5% dari tumor stromal

terjadi pada wanita muda. Gejala yang paling sering muncul pada tumor ini adalah

perdarahan vagina abnormal. Ini terjadi karena tumor ini memproduksi hormon estrogen.

Hormon ini dapat menyebabkan perdarahan vagina (seperti sebuah periode) dimulai kembali

setelah menopause. Pada wanita muda, tumor dapat menyebabkan periode menstruasi dan

pertumbuhan payudara terjadi sebelum pubertas. kadang – kadang tumor stromal

menghasilkan hormon laki – laki (seperti testosteron). Jika hormon laki – laki diproduksi,

tumor dapat menyebabkan periode menstruasi normal berhenti. Selain itu juga dapat

menyebabkan tumbuhnya rambut pada muka dan tubuh. Gejala lain dari tumor stromal

adalah sakit abdominal yang tiba – tiba dan parah. Hal ini terjadi jika tumor mulai berdarah.

Jenis tumor stromal maligna (kanker) termasuk tumor sel granulosa (paling sering terjadi),

tumor granulosa – theca, dan tumor sel Leydig – Sertoli yang mana biasanya dianggap

sebagai kanker low-grade. Thecomas dan fibromas merupakan tumor stromal benigna. Tumor

stromal kanker sering ditemukan pada early stage dan memiliki prognosis baik dengan lebih

dari 75% pasien bertahan hidup dalam waktu yang lama.

Page 3: Tumor Sel Germinal

Kista Ovarium

Sebuah kista ovarium merupakan kumpulan dari cairan di dalam ovarium. Kebanyakan kista

ovariu, terjadi sebagai sebuah bagian normal dari proses ovulasi – disebut sebagai kista

“fungsional”. Kista ini biasanya hilang dalam beberapa bulan tanpa pengobatan apapun. Jika

sebuah kista berkembang, dokter mungkin akan mengecek kembali setelah siklus berikutnya

terjadi untuk melihat apakah kista mengecil atau tidak.

Sebuah kista ovarium lebih sering mengenai wanita yang tidak mengalami ovulasi (seperti

wanita setelah menopause atau wanita yang belum mengalami menstruasi) dan dokter

mungkin akan melakukan tes lebih lanjut. Dokter mungki juga akan melakukan pemeriksaan

– pemeriksaan lain jika kista semakin besar atau jika kista tidak hilang dalam beberapa bulan.

Meskipun kebanyakan kista jenis ini adalah jinak (bukan kanker), tetapi sebagian kecil dapat

berubah menjadi kanker. Terkadang satu – satunya cara untuk meyakinkan apakah kista itu

merupakan kanker atau bukan adalah dengan melakukan operasi. Kista jinak dapat

diobservasi (dengan mengulangi pemeriksaan fisik dan imaging tes) atau dihilangkan dengan

operasi.

Apa kunci statistik mengenai kanker ovarium?The American Cancer Society memperkirakan kejadian kanker ovarium di United States pada

tahun 2011 :

Sekitar 21,990 wanita akan menerima diagnosis kanker ovarium

Sekitar 15,460 wanita akan meninggal karena kanker ovarium

Kanker ovarium adalah 9 kanker tersering pada wanita, tidak termasuk kanker kulit non

melanoma yang merupakan peringkat ke 5 kanker yang membunuh wanita, dihitung dari

kematian karena kanker selain kanker sistem reproduksi wanita. Kanker ovarium terhitung

sekitar 3% dari semua kanker pada wanita. Seorang perempuan beresiko terkena kanker

ovarium selama hidupnya adalah 1 dari 71. Kesempatan seumur hidup dari kematian karena

kanker ovarium adalah 1 dari 95. (statistik ini tidak menghitung tumor ovarium yang

memiliki potensi rendah menjadi malignansi).

Kaker ini terutama berkembang pada wanita usia tua. Setengah dari wanita yang terdiagnosis

kanker ovarium adalah usia 60 tahun ke atas. hal ini lebih sering terjadi pada wanita kulit

putih dibandingkan dengan wanita Afrika – Amerika.

Page 4: Tumor Sel Germinal

Tingkat wanita yang terdiagnosis kanker ovarium telah menurun dalam 20 tahun terakhir.

3 dari 4 wanita dengan kanker ovarium bertahan hidup setidaknya 1 tahun setelah

terdiagnosis. Hampir setengahnya (46%) wanita dengan kanker ovarium tetap hidup sampai 5

tahun setelah terdiagnosis (hal ini disebut 5-year survival rate.

Wanita yang terdiagnosis ketika berumur kurang dari 65 lebih baik jika dibandingkan dengan

wanita yang lebih tua. Jika kanker ovarium ditemukan dan dilakukan pengobatan sebelum

kanker tersebut menyebar keluar ovarium, 5-year survival rate adalah 94%. Namun hanya

15% dari semua kanker ovarium yang ditemukan pada tahap awal.

Apa Faktor Resiko dari Kanker Ovarium?

Sebuah faktor resiko merupakan sesuatu yang dapat mengubah kesempatan untuk

mendapatkan suatu penyakit seperti kanker. Beda kanker memiliki faktor resiko yang berbeda

pula. Sebagai contoh, tidak terproteksinya dari pajanan sinar matahari yang kuat adalah faktor

resiko dari kanker kulit. Merokok adalah faktor resiko dari sejumlah kanker. Tetapi faktor

resiko tidak menjamin apapun. Memiliki sebuah faktor resiko, atau bahkan beberapa faktor

resiko tidak berarti menjamin bahwa orang tersebut akan mendapatkan penyakit.

Banyak orang yang mendapatkan penyakit meskipun orang tersebut tidak memiliki faktor

resiko apapun. Bahkan jika seseorang dengan kanker ovarium memiliki faktor resiko, sulit

untuk mengetahui lebih lanjut apakah faktor resiko tersebut yang berkontribusi terhadap

kankernya.

Peneliti menemukan bahwa beberapa faktor spesifik dapat mengubah kemungkinan kanker

epitel ovarium. Faktor resiko ini tidak berlaku untuk jenis kanker ovarium yang lain seperti

tumor sel germinal dan tumor stroma.

Usia

Resiko berkembangnya kanker ovarium akan meiningkat seiring dengan peningkatan usia.

Kanker ovarium jarang terjadi pada wanita dibawah 40 tahun. Kebanyakan dari kanker

ovarium berkembang setelah menopause. Setengah dari kanker ovarium ditemukan pada

wanita diatas 63 tahun.

Obesitas

Page 5: Tumor Sel Germinal

Berbagai studi memperlihatkan hubungan antar obesitas dengan kanker ovarium. Secara

keseluruhan, terlihat bahwa perempuan yang mengalami obesitas (BMI >30) memiliki resiko

yang lebih tinggi untuk mendapatkan kanker ovarium. Sebuah studi dari American Cancer

Society menemukan bahwa tingkat tertinggi kematian karena kanker ovarium adalah pada

wanita yang mengalami obesitas. Resiko tersebut meningkat 50% pada wanita yang memiliki

kelebihan berat badan.

Riwayat Reproduksi

Seorang wanita yang memiliki anak memiliki faktor resiko yang lebih rendah untuk terkena

kanker ovarium jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak memiliki anak. Resiko

berkurang pada kehamilan berikutnya. Menyusui dapat menurunkan lebih jauh lagi faktor

resiko tersebut. Menggunakan kontrasepsi oral (seperti yang telah diketahui bahwa kehamila

yang dikontrol oleh pil) secara signifikan menurunkan faktor resiko terkena kanker ovarium

lebih lama dari 5 tahun

Operasi Ginekologi

Ligasi tuba dapat mengurangi kemungkinan pertumbuhan kanker ovarium sampai 67%.

Hysterectomi (pengambilan uterus tanpa mengambil ovarium) juga mengurangi resiko

terkena kanker ovarium sekitar 1 – 3.

Obat – Obat Fertilitas

Pada beberapa studi, peneliti menemukan bahwa menggunakan obat fertilitas clomiphene

citrate (Clomid®) dalam waktu yang lama lebih dari 1 tahun dapat meningkatkan resiko

pertumbuhan tumor ovarium. Resiko ini terlihat meningkat pada wanita yang tidak

mendapatkan kehamilan saat menggunakan obat ini.

Fertilitas obat terlihat meningkatkan resiko berbabagai jenis tumor ovarium sebagai “potensi

rendah malignansi” (dijelaskan pada "What is ovarian cancer?"). jika kamu memakai obat

fertilitas, kamu harus mendiskusikan resiko potensial dengan doktermu. Namun, wanita yang

infertil mungkin mendapatkan resiko yang lebih tinggi (dibandingkan dengan wanita fertil)

bahkan jika mereka tidak menggunakan obat fertilitas. Hal ini mungkin sebagian karena tidak

mempunyai anak atau tidak menggunakan pil KB. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk

klarifikasi hubungan ini.

Androgen

Page 6: Tumor Sel Germinal

Androgen merupakan hormon laki – laki. Danazol, sebuah obat yang dapat meningkatkan

level androgen berkaitan dengan peningkatan resiko terkenan kanker ovarium di dalam

sebuah studi kecil. Dalam studi besar, kaitan ini tidak dapat dikonfirmasi, tetapi perempuan

yang menggunakan androgen ditemukan memiliki resiko yang lebih tinggi terkena kanker

ovarium. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui peran androgen terhadap

kanker ovarium.