Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata...

44
Dasar-Dasar Manajemen Actuating Disusun Oleh : Dimas Bakhti Saputra 200916067 Ichsan Akmal Mazas 200916070 Nugrah Ilviani 200916076 Rd. Yudha Prawira B. 200916078 SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 1

Transcript of Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata...

Page 1: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Dasar-Dasar Manajemen

Actuating

Disusun Oleh :

Dimas Bakhti Saputra 200916067

Ichsan Akmal Mazas 200916070

Nugrah Ilviani 200916076

Rd. Yudha Prawira B. 200916078

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG

MANAJEMEN DIVISI KAMAR

20101

Page 2: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

akhirnya makalah tentang Actuating ini dapat diselesaikan.

Makalah ini menguraikan secara lengkap bagaimana merancang sistem

pelaksanaan manajemen dalam rangka mengimplementasikan strategi bisnis

yang telah ditetapkan.

Pembahasan system pelaksanaan manajemen ini mencakup diantaranya

tentang prinsip-prinsip pengarahan, cara-cara pengarahan, komunikasi yang

baik, serta motivasi.

Makalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata

kuliah dasar-dasar manajemen. Dan disamping itu pula, dapat digunakan oleh

praktisi bisnis dalam merancang system pelaksanaan manajemen organisasi.

Untuk kelengkapan bahan ajarnya, kami juga menyiapkan power pointnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Sebelumnya kami sampaikan terima

kasih.

Penulis

2

Page 3: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Daftar isi

Kata Pengantar…………………………………...2

Daftar isi………………………………………….3

Pengertian Aktuating……………………………..4

Motivasi………………………………………….15

Kepemimpinan…………………………………...20

Komunikasi………………………………………25

Daftar Pusaka…………………………………….30

Kesimpulan……………………………………….31

3

Page 4: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

A. Actuating1. Pengertian (Pengarahan / Pergerakan)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi

manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih

banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi

actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-

orang dalam organisasi.

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan

usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka

berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota

perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran

tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk

menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan

pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai

dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa

seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :

1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,

2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,

3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih

penting,atau mendesak,

4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan

5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

4

Page 5: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN

Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam kepemimpinan yang

mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga kerja efektif

serta efesien untuk mencapai tujuan.

Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut

manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia

dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang

berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang

pada beberapa prinsip, yaitu:

a. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin

efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap

usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam

melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-

faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup,

pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta

kemampuan bawahan.

b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak

mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan

harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat

dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.

Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik

akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang

wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik,

dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan

organisasi.

c. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan

tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur

didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan

saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin

besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

5

Page 6: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Cara-cara pengarahan

Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar

mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari

prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-ara pengarahan yang dilakukan dapat berupa:

1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar

supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan

kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan

pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah

menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang

pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang

membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan

kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya.

Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, :

1. Tugas itu sendiri

2. Tugas lain yang ada hubungannya

3. Ruang lingkup tugas

4. Tujuan dari tugas

5. Delegasi wewenang

6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja

7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.

2. Perintah

Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada

dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan

tertentu. Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan

atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah

tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang

lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :

a. Perintah umum dan khusus

Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer,

kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh

bawahan. Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus

bersifat lebih mendetail.

6

Page 7: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

b. Perintah lisan dan tertulis

Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi

apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja. Perintah tertulis

memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya,

sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan

akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya

perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.

c. Perintah formal dan informal

Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan

sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi.

Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula

berupa bujukan dan ajakan.

Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata:

“apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”.

“marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya.

Perintah formal yang banyak dipakai dibidang militer bersifat kurang fleksibel

dibandingkan dengan perintah informal.

3. Delegasi wewenang

Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini, pemimpin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.

Kesulitan-kesulitan akan muncul bilamana tugas-tugas akan diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Ini dapat menimbulkan keengganan bawahan untuk mengambil suatu tindakan. Sebagai contoh, seorang Kepala Bagian Pembelian mengadakan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia (supplier) dengan wewenang yang kurang jelas itu, ia akan menanyakan kepada pimpinan, yang jawabannya belum tentu memuaskan. Hal ini dapat diatasi dengan membuat suatu bagan wewenang untuk menyetujui perjanjian.

Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah

selanjutnya yang perlu ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut

dengan mempergunakan organisasi yang terbentuk.Langkah tersebut adalah actuating yang

secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah tersebut lebih condong

diartikan penggerak atau pelaksanaan. Secara praktis fungsi actuating ini merupakan usaha

untuk menciptakan iklim kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan

7

Page 8: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Fungsi actuating tidak terlepas dari fungsi

manajemen melalui bagan dibawah ini :

\

8

Penentuan masalah

Penetapan tujuan

Penetapan tugas dan sumber daya penunjang

Menggerakan dan mengarahkan

Memiliki keberhasilan SDM

Page 9: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Berikut ini adalah beberapa elemen pengarahan dalam manajemen :

I. COORDINATING

Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu

komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan  perbedaan kepentingan sehingga

tujuan perusahaan dapat tercapai .

II. MOTIVATING

Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam

manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka

kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.

III. COMMUNICATION

Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja

yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik

dalam berbagai kegiatan perusahaan.

IV. COMMANDING

Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus

memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu

ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.

Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas

dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu

sendiri, antara lain teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus.

Karena decision makin dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu

perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Fungsi fundamental ke tiga dalam perusahaan setelah menata perencanaan dan

pengorganisasian adalah bagaimana cara menggerakan manusia secara sukarela untuk

9

Page 10: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

melakukan aktiftas personal yang sesuai dengan tujuan perusahaan. “Menggerakan

merupakan usaha untuk menggerakan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka

berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan

anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut”

(Terry:2006:313)

Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk

melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman

terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga

membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan fungsi actuating jauh lebih rumit

oleh karena harus berhadapan langsung sehingga fungsi leadershif begitu kentara sekali

dibutuhkan sekalipun semuanya melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu.

Premis yang begitu fenomenal diungkapkan Doghlas McGregor bahwa seorang

karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif :

Teori X yang menganggap

Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin

dan mereka umumnya menentang perubahan,

Kebanyakan karyawan harus dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan

diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

organisasi.

Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan

dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab.

Teori Y menyatakan :

Kebanyakan karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan

potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus

membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut.

10

Page 11: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan

pengahrgaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri.

2. Tujuan Pergerakan

Tujuan fungsi aktuating ( penggerakan ) adalah :

Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf

Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi kerja staf

Membuat organisasi berkembang lebih dinamis

3. Fungsi penggerakan

Fungsi aktuasi haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf

bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia

harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.

Ada 4 jenis utama fungsi penggerakan

1. Koordinasi kegiatan

Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus

memastikan bahwa semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada

waktunya. Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan, pekerja kesehatan yang

bertugas harus :

a. Mengkoordinasikan fungsi para aggota tim kesehatan

b. Mengkoordinasikan kegiatan

c. Menyampaikan keputusan

2. Penempatan orang dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat meliputi

mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi

3. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi :

11

Page 12: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

a. Pemantauan dan pengawasan

b. Logistik ( perolehan, penyaluran, penyimpanan, pengiriman, penyebaran dan

pengembalian barang )

c. Akuntasi

d. Organisasi

4. Keputusan yang berkenaan dengan informasi yang diperlukan

Berkaitan dengan pembuatan keputusan secara umum dan khusus dengan koordinasi

kegiatan, manajemen tenaga kerja dan sumber daya selama penerapan.

4. Faktor - faktor penghambat fungsi penggerakan

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena

manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep

perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi

prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara

maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut

juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.

5. Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan

Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :

(1). Kepemimpinan (Leadership)

Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha

dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki

kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga

manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut

Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :

(a). Memiliki  kecerdasan orang-orang yang dipimpin

(b). Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh

12

Page 13: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

(c). Memiliki kelancaran dalam berbicara

(d). Matang dalam berpikir dan emosi

(e). Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin

(f). Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.

(2). Sikap dan Moril (Attitude and Morale)

Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan

bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya.

Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :

(a). Sikap feudal (feudal attitude)

Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak

sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan

tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan

demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan

pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad para

manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.

(b). Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).

Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak

sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan

menjadi sasaran daripada kekuasaannya.

13

Page 14: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

(3). Tatahubungan (Communication)

Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif,

pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti

dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi

dalam manajemen ada beberapa macam diantaranya :

(a). Komunikasi intern

yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara

atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan

bawahan atau sebaliknya.

(b). Komunikasi Ekstern

yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.

(c). Komunikasi Horizontal

yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan

yang sama.

(d). Komunikasi Vertikal

yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan

bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.

(4). Perangsang (Incentive) ;

insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.

(5). Supervisi (Supervision)

Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka

timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control.

Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana

anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung.

Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-

kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu

pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.

14

Page 15: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

(6). Disiplin (Discipline)

Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan

dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :

(1) Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).

(2). Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).

Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan

1. Manajer harus bekerja lebih produktif

2. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi

3. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap

lingkungan

4. Manajer harus bersikap obyektif

5.

B.MOTIVASI1. Pengertian

Motivasi sebagai “proses psikologikal yang yang menyebabkan timbulnya,

diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan kearah tujuan

tertentu” (Mitchell, 1982:81)

Motivasi sebagai “kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian untuk memenuhi

kebutuhan individual tertentu” (Robbins et.al, 1999:50)

Motivasi adalah “hasil proses-proses yang bersifat internal atau eksternal bagi

seorang individu yang menimbulkan sikap entusias dan persistensi untuk mengikuti arah

tindakan tindakan tertentu” (Gray, 1984:69)

Teori Motivasi

Menurut Landy & Becker (1987) teori motivasi dikategorikan dalam 5 macam yaitu :

teori kebutuhan (need theory), teori keadilan (equity theory), teori ekpektansi (expectancy

theory) dan teori penetapan tujuan (goal-setting theory)

15

Page 16: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Teori kebutuhan

Teori hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow yang mengungkapkan

Motivasi manusia berhubungan dengan 5 macam kebutuhan yang

berhirarkhi yaitu :

1. .Kebutuhan psikologis

2. Kebutuhan akan keamanan

3. Kebutuhan akan apeksi

4. Kebutuhan akan pandangan masyarakat

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri

Teori Erg dari Clayton P. Alderifer (1972) yaitu terkenal dengan teori (ERG

yaitu Existence needs=E, Relatedness needs = R dan Growth needs = G)

Teori kebutuhan mencapai prestasi dan McClelland (1940) (motivasi

berbeda-beda sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi

Teori Higiene motivator dari Frederick Herzberg (1959) yang berpendapat

bahwa motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan kerja dimana

didalamnya ada motivator kerja dan ada faktor higiene dalam bekerja.

Teori keadilan (Kreitner et.al., 1989)

Yang berpendapat orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan dan keadilan

dalam pertukaran-pertukaran sosial atau hubngan memberi dan menerima. Tendensi

keadilan dan ketidakadilan :

1. Seorang individu akan berupaya untuk memaksimalisasi jumlah hasil positif yang

diterima olehnya.

2. Orang-orang menolak untuk memperbesar masukan-masukan apabila hal tersebut

memerlukan upaya atau biaya besar.

3. Orang menolak perubahan behavioral atau kognitif dalam masukan-masukan yang

penting bagi konsep diri mereka atau harga diri mereka.

4. Daripada mengubah kognisi tentang diri sendiri seorang individu cenderung

mengubah kognisi tentang perbandingan mengenai masukan dan hasil pihak lain.

5. Meninggalkan lapangan ahanya akan dilakukan apabila ketidak adilan hebat, tidak

dapat diatas dengan metode lain.

16

Page 17: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Teori ekpektansi

Orang-orang termotivasi untuk berprilaku dengan cara-cara menimbulkan

kombinasi-kombinasi hasil-hasil yang diekpektansikan yang didalamnya ada prinsip

hedonisme.

Teori ekpektansi Victor Vroom (1964) :

kekuatan motivasi tergantung pada ekpektansi (keyakinan sendiri untuk

melakukan sesuatu) sesorang dengan konsep pokok ekpektansi (apakah kiranya saya

dapat mencapai tingkat kinerja tugas yang diinginkan), instrumentalis (hasil kerja

apakah akan saya peroleh sebagai hasil kinerja saja) dan valensi (bagaimankah

penilaian saya tentag hasil-hasil kerja) dengan membuat persamaan bahwa motivasi

merupakan hasil dari ekpektansi kali instrumentalitas kali valensi.

Teori ekpektansi memprediksi bahwa motivasi untuk bekerja keras untuk

kenaikan upah akan rendah apabila :

1. Ekpektansi rendah-seseorang merasa bahwa ia tidak mampu mencapai tingkat

kenerja yang diperlukan.

2. Instrumentalis rendah-orang yang bersangkutan tidak yakin bahwa sutau tingkat

kinerja tugas akan menyebabkan kenaikan dalam imbalan

3. Valensi rendah-orang yang bersangkutan kurang menghargai kenaikan dalam

imbalan

4. Setiap kombinasi dari ketiga macam kemungkinan, mungkin terjadi.

Teori pencapaian tujuan (Edwin A.Locke)

Teori ini diaplikasikan dalam teknik manajemen berdasarkan sasaran

(Management by Objective) dan Locke berpendapat “kinerja cenderung

meningkat sewaktu tujuan menjadi semakin sulit dicapai tetapi hal tersebut akan

berlangsung hingga titik tertentu, spesifikasi tujuan secara menyeluruh yang

disertai kesulitan-kesulitan ternyata sangat kuat berkaitan dengan kinerja tugas”.

17

Page 18: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

dimana penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional

sebagai berikut :

1) Tujuan mengarahkan perhatian

2) Tujuan mengatur upaya

3) Tujuan meningkatkan persistensi

4) Tujuan menunjang strategi dan rencana kegiatan

2. Model Motivasi Manusia

Model maslow :

o Manusia sebagai makhluk yang serba berkeinginan (man is a wanting being)

o Sebuah kebutuhan yang dipenuhi bukanlah sebuah motivator prilaku

o Kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan-suatu hirakhi menurut

pentingnya masing-masing kebutuhan

Model instink (Berelson,1972; Lawless,1972)

oleh instink yang merupakan tendensi yang ada dalam diri manusia untuk

bereaksi dengan cara tertentu

Model hedonism

Motivasi dipengaruhi oleh tuntutan sederhana upaya meminimalisasi perasaan

sakit dengan mencari kesenangan dan kegembiraan maksimal

Model motivasi yang tidak disadari (Davidson, 1952)

Model instink dan hedinistik dalam hal menerangkan eksistensi dan peranan

proses mental yang berlangsung dibawah sadar yang mempengaruhi prilaku.

Model manusia rasional.

Masing-masing individu sadar akan pola kebutuhan dan keinginan pribadi

dengan pertimbangan akalnya.

Model manusia sosial

Seorang individu dan prilakunya dipengaruhi oleh ekspektansi dan tekanan

sosial, orang-orang dengan siapa ia bekerjasama

18

Page 19: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

3. Sifat-sifat Manusia

1. Sebuah fenomin individual-masing-masing individu bersifat unik dan fakta tersebut

harus diingat pada riset motivasi.

2. Motivasi bersifat intensional-apabila seseorang karyawan melaksanakan suatu

tundkaan maka hal tersebut disebabkan karena orang tersebut secara sadar telah

mimilih tindkaan tersebut.

3. Motivasi memiliki macam-macam fase-para periset telah menganalisis berbagai

macam aspek motivasi dan termasuk didalamnya bagaimana motivasi tersebut

ditimbulkan, bagaimana ia diarahkan dan pengaruh apa menyebabkan timbulnya

persistensinya dan bagaimana motivasi dapat dihentikan

4. Tujuan teori motivasi adalah memprediksi prilaku-perlu ditekankan perbedaan-

perbedaan antara motivasi, prialku dan kinerja. Motivasi penebab prialku, andaikata

prialku tersebut efektif, maka akibatnya adalah berupa kinerja tinggi (Mitchell,

1982:88)

4. Sepuluh Motivator Kerja

Pemerkaya jabatan (job enrichment) dan rotasi kerja

Partisipasi

Manajemen berdasarkan hasil

Manajer penggandaan

Kekuatan fikiran

Hubungan manusia yang realistis

Lingkungan kerja dimana pekerjaan dilaksanakan

Jam kerja yang fleksibel

Kritik efektif

Tiada kesalahan sama sekali

19

Page 20: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

5. Menurunnya Sebuah Motivasi

Kekuatan sebuah motivasi cenderung menyusut apabila terpenuhi atau terhalangi

dalam pemenuhannya yang antara lain :

1. Kebutuhan yang sudah dipenuhi, bukan lagi sebuah motivator prilaku

2. Pemenuhan kebutuhan yang terhalangi akan pencapaian kepuasannya.

3. disonansi kognitif (motiv yang terhalangi dan prilaku penyeusian yang terus menerus

tidak berhasil dapat menyebakan timbulnya bentuk-bentuk prialaku penyesuaian yang

tidak rasional)

4. Frustasi (dihalanginya pencapaian tujuan bisa menyebabkan frustasi dengan prilaku

seperti agressi, regresi, fiksasi dan resignasi)

5. Rasionalisasi (mengemukakan dalih-dalih karena ketidakmampuannya)

6. Regresi (tidak berprilaku sesuai dengan umur)

7. Fiksasi (apabila seseorang terus menerus memperlihatkan pola prilaku sama, terus

menerus, walaupun pengalaman menunjukan bahwa hal tersebut tdiak memberikan

hasil apa-apa)

8. resignasi/apati (frustasi dalam jangka waktu lama dan kehilangan harapan sehingga

menarik diri dari kenyataan.

C.KEPEMIMPINAN

Setelah perencanaan dibuat dan stuktuk organisasi terbentuk, maka langkah selanjutnya

adalah pengisian jabatan dalam organisasi, dikalangan para ahli manajement ada bermacam-

macam pendapat tentang kepemimpinan, ada yang berpendapat kepemimpinan adalah fungsi

leadership, fungsi motivating atau fungsi modeling.

Kepemimpinan memiliki sifat mengarahkan yaitu mengarahkan orang-orang yang

dipimpinnya untuk mencapai tujuan. Hal ini dilakukan oleh para pemimpin dengan terlebih

dahulu menetapkan tujuan yang jelas, yang berisi arahan kemana usaha para bawahan akan

dibawa/arahkan. Tanpa adanya tujuan yang jelas, akan sangat sulit bagi pemimpin untuk

mengarahkan para bawahannya agar mencapai tujuan.

Selain itu, dalam megarahkan para bawahannya untuk memcapai tujuan yang telah

ditetapkan, para pemimpin harus mengembankan mekanisme Reward and Punishment

(ganjaran dan hukuman). Reward diberikan bagi karyawan yang memiliki kinerja pekerjaan

20

Page 21: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

yang baik, sedangkan punishment diberikan bagi karyawan yang memiliki kinerja kerja yang

buruk.

Kepemimpinan juga harus memiliki sifat memengaruh (influencing) yakni dalam hal ini

pemimpin harus mampu memengaruhi para bawahannya baik dengan perkataan, sikap,

kepribadian dan perbuatannya agara para bawahan tersebut mau bekerja sama dalam proses

pencapaian tujuan perusahaan.

Walaupun pemimpin bukan merupakan manusia sempurna, tetapi seorang pemimpin

senantiasa dituntut oleh para bawahannya untuk memiliki pengetahuan, keahlian, dan

terutama kualitas kepribadian yang lebih sempurna dibandingkan dengan orang ang

dipimpinnya. Bahkan untuk menciptakan citra bahwa pemimpin tersebut merupakan manusia

yang sempurna, seorang pemimpin kerap melakukan Manajemen Kesan (Imperssion

management) seolah-olah dia adalah pemimpin yang sempurna. Tetapi manajemen kesan

bukan merupakan cerminan keadaaan pemimpin itu apa adanya.

Pemimpin juga memiliki wewenang, yaitu hak yang dimiliki pemimpin untuk memerintah

orang lain (bawahannya) dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tugas/pekerjaan.

Wewenang ini berasal dari kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.dengan

demikian, kekuasaan yang dimiliki pemimpin tidak sama dengan kekuasaan yang dimiliki

bawahanny. Yakni dalam hal inin para pemimpin memiliki kekuasaan yang lebih besar dari

para bawahannya.

Kekuasaan para pemimpin berasal dari :

a. Legitimate power

Yakni dalam hal ini pemimpin memiliki kekuasaan karena dia diberi

kewenangan oleh pemegang kekuasaan yang lebih tinggi.

b. Expert Power

Dalam hal ini kekuasaan dimiliki seorang pemimpin karena keahlian yang

lebih menonjol dalam bidang keahliannya sehingga dia diakui otoritas

keahliannya.oleh orang lain.

c. Reward Power

Kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin karena pemimpin tersebut

gemar memberikan hadiah terutama dalam bentuk materi.

21

Page 22: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

d. Coercive Power

Yaitu kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin karena dia memiliki

kemampuan untuk memaksa orang agar patuh terhadap perintahnya.

Kekuasaan jenis ini terutama banyak ditemukan dalam organisasi yang

bersifat otoriter.

e. Referrent Power

Yaitu kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin karena wibawa yang dia

miliki. Sedangkan kewibawaannya tidak selaran dengan perkataannya.

Menurut Stoner kepemimpinan adalah sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi

kegiatan yang berhubungan dengan tugas. Ada tiga implikasi penting :

1. Kepemimpinan melibatkan orang lain ( bawahan atau pengikut ), kualitas seorang

pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari seorang

pemimpin.

2. Kepemimpinan merupakan pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para

pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang dalam

mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya bahwa anggota

kelompok atas bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pemimpin.

3. Kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi bawahan juga mempunyai pengaruh.

Dengan kata lain seorang pemimpin tidak dapat mengatakan pada bawahan apa yang

harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah

pemimpin.

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

Untuk mempelajari kepemimpinan menggunakan tiga pendekatan :

1. Kepemimpinan itu tumbuh dari bakat

2. Kepemimpinan tumbuh dari perilaku.

Pendekatan ini berasumsi bahwa seseorang yang memiliki bakat yang cocok

atau memperlihatkan perilaku yang sesuai ia akan muncul pemimpin dalam

situasi kelopok yang ia masuki.

3. Bersandar pada pandangan situasi.

22

Page 23: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Pandangan ini berasumsi bahwa kondisi yang menentukan efektifitas

pemimpin. Efektifis pemimpin bervariasi menurut situasi tugas yang harus

diselesaikan, keterampilan dan pengharapan bawahan, lingkungan organisasi dan

pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan. Dalam situasi yang berbeda

prestasi seorang pemimpin berbeda pula, mungkin lebih baik atau lebih buruk.

Pendekatan ini memunculkan pendekatan kontingensi yang menentukan

efektivitas situasi gaya pemimpin.

D.KOMUNIKASI1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi yang efektif adalah penting bagi manager karena sebagai proses

dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian,

fungsi kepemimpinan dan fungsi pengendalian dapat dicapai. Dan sebagai kegiatan

dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya.

Proses komunikasi memungkinkan para manager menjalankan tanggung jawabnya

dan informasi harus dikomunikasikan kepada para manager sebagai dasar pembuatan

keputusan dalam pembuatan fungsi-fungsi management baik secara terulis maupun

lisan.

2. PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi

seseorang ke orang lain. Komunikasi mempunyai pengertian tidak hanya berupa kata-

kata yang disampaikan seseorang tapi mempunyai pengertian yang lebih luas seperti

ekspresi wajah, intonasi dan sebagainya. Komunikasi dapat menghubungkan antara

bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung

unsure-unsur:

1) Sebagai kegiatan untuk seseorang mengatur

2) Sebagai saran pengendalian informasi

3) Sebagai system terjalinnya komunikasi diantara individu-individu

23

Page 24: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Pengirim Berita Penerima

3. PROSES KOMUNIKASI

Modal yang paling sederhana adalah modal komunikasi antar pribadi

Dari bagian diatas bahwa model ini menunjukan 3 elemen penting dimana jika

salah satu hilang tidak akan terjadi komunikasi. Model yang paling canggih dalam

komunikasi adalah model proses komunikasi dimana langkah-langkahnya sebgai

berikut:

1) Pengirim

Ada;ah seseorang yang mempunyai kebutuhan, keinginan atau

informasi serta mempunyai kepentingan untuk mengkomunikasikan

kepada orang lain.

2) Pengkodean

Adalah pengirim pengkodean informasi yang akan disampaikan dan

diterjemahkan ke dalam symbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk

kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang disampaikan.

3) Pesan

Pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan dan

dimengerti satu atau lebih dari indra penerima, misalnya pidato dapat

didengar dan jika tulisan dapat dibaca, isyarat dapat dilihat dan dirasakan.

4) Saluran

Adalah cara mentransmisikan (menyampaikan) pesan, misalnya kertas

untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan. Agar komunikasi dapat

efektif dan effisien saluran harus sesuai dengan pesan.

5) Penerima

Adalah orang yang menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak

sampai pada penerima, komunikasi tidak terjadi.

6) Penafsiran Kode

Dalam peroses dimana penerima menafsirkan pesan dan

menerjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Semakin tepat

24

Page 25: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh pengirim,

maka efektif komunikasi yang terjadi.

7) Umpan Balik

Adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap

komunikasi pengirim dinyatakan karena penerima itu telah menjadi

pengirim, umpan balik mengalir lewat langkah yang sama seperti semula.

Semakin cepat umpan balik semakin efektif komunikasi.

4. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1. Jalur komunikasi formal

Efevtivitas akan efektif melalui dua cara

a. Jalur formal dimana jarak yang semakin berkembang dan semakin

meluas serta tumbuhnya organisasi. Misalnya pengecer yang besar

dengan cabang yang luas komunikasinya tidak efektif daripada

toserba.

b. Jalur formal komunikasi menghambat arus yang besar dsari

informasi dari tingkat-tingkat organisasi. Misalnya karyawan lini

perakitan hampir selalu akan mengkomunikasikan masalah-

masalah yang dihadapi dengan mandor atau dengan managernya.

2. Struktur Wewenang

Dalam organisasi dimana perbedaan statis dan kekuasaan akan

mempengaruhi isi dan ketepatan komunikasi, contohnya percakapan

Direktur Utama dengan karyawan biasa dilakukan dengan tata karma dan

terbatas sehingga tidak ada pihak yang berkehendak untuk mengatakan

sesuatu yang penting.

3. Spesialisasi Jabatan

Anggota organisasi yang sama akan menggunakan istilah-istilah, tujuan,

tugas, waktu dan gaya yang sama dalam berkomunikasi.

4. Pemilikan Informasi

Berarti individu-individu mempunyai informasi dan pengetahuan yang

kahas mengenai tugasnya. Informasi ini memiliki bentuk kekuatan bagi orang

yang memilikinya, ini adalah bentuk komunikasi yang efektif.

25

Page 26: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

5. SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Saluran komunikasi ini ditentukan oleh struktur organisasi dan tipe-

tipe saluran dasar komunikasi, yaitu vertical, lateral, dan diagonal.

1. Komunikasi Vertical

Komunikasi vertical adalah komunikasi ke atas dan atau ke bawah

dalam rantai komando. Komunikasi ke bawah dimulai dari manajemen tingkat

atas sampai pada karyawan, bukan supervisor. Kegunaanya antara lain untuk

memberikan perintah, petunjuk dan lain-lain serta membuka informasi kepada

anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Sedangkan

kegunaan komunikasi ke atas memberikan informasi kepada tingkatan yang lebih

tinggi tentang apa yang terjadi pada tingkatan lebih rendah. Misalnya tentang

saran-saran, laporan kemajuan dan sebagainya.

2. Komunikasi Lateral atau Horizontal

Meliputi pola aliran kerja dalam organisasi yang terjadi antara

anggota-anggota kelompok kerja yang sama dan diantara departemen-departemen

pada tingkat organisasi yang sama. Kegunaanya : menyediakan saluran langsung

untuk koordinasi dan pemecahan masalah organisasi. Hal ini untuk menghindari

keterlambatan dalam pengarahan dan untuk membentuk hubungan dengan rekan

meraka.

6. KOMUNIKASI INFORMAL

Bentuk dari komunikasi ini timbul karena adanya berbagai maksud yaitu :

1. Pemuas kebutuhan manusiawi

2. Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan

3. Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain

4. Sumber informasi hubungan pekerjaan

Jenis lain dari komunikasi informal adalah desas-desus yang secara

resmi tidak disetujui. Hal ini sebagai akibat jaringan informasi yang simpang siur

dan tumpang tindih. Artinya beberapa orang tentu mempunyai banyak informasi

kemungkinan menjadi anggota dari beberapa jaringan informasi. Desas-desus ini

26

Page 27: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi

organisasi.

7. EFEKTIFITAS KOMUNIKASI

1. Kebutuhan akan komunikasi yang efektif

Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan beberapa cara yaitu,

kesadaran akan kebutuhan komunikasi yang efektif dan penggunaan umpan balik. Di

zaman modern ini komunikasi merupakan subjek penting maka perusahaan besar

biasanya menggunakan ahli komunikasi untuk membantu memecahkan masalah-

masalah komunikasi internal.

Komunikasi umpan balik atau dua arah memungkinkan proses komunikasi berjalan

lebih efektif dana dapat menciptakan lingkungan yang komunikatif dalam organisasi.

Dalam hal ini manager harus aktif. Penggunaan management partisipatif dan

komunikasi tatap muka merupakan jalan lain meningkatkan efektifitas komunikasi

melalui umpan balik.

2. Komunikator yang lebih efektif

Untuk dapat menjadi komunikator yang lebih efektif harus memberikan

latihan-latihan dalam bentuk penulisan maupun penyampaian berita secara lisan

dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman akan simbol-simbol, penggunaan

bahasa yang baik dan benar, pengutaraan yang tepat dan kepekaan terhadap latar

belakang penerima berita.

Salah satu alat yang digunakannya adalah aktif listening yang digunakan untuk

mengembangkan keterampilan management para manager. Sebagai dasar peralatan ini

adalah penggunaan reflektif statements (pernyataan balik) olehnpara pendengar.

The American management association (AMA) menyusun sepuluh pedoman

efektifitas komunikasi organisasi yaitu :

1) Cobalah menjernihkan gagasan anda sebelum berkomunikasi.

2) Telitilah kegunaan sebenarnya dari setiap komunikasi.

27

Page 28: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Direktur Direktur

Wakil Direktur Wakil Direktur

Manajer DivisiManajer Divisi

Manajer PabrikManajer Pabrik

Penyelia Penyelia

Karyawan Karyawan

Ketepatan komunikasi cenderung berkurangbila melalui rantaiperintah

3) Pertimbangkan situasi manusia dan fisik secara keseluruhan bilamana ada

komunikasi.

4) Berkonsentrasi dengan orang lain, bila perlu dalam merencanakan komunikasi.

5) Berhati-hatilah ketika anda berkomunikasi, mengenai nada maupun isi pokok

dari pesan anda.

6) Ambilah kesempatan bila muncul untuk menyampaikan sesuatu yang dapat

membantu atau bernilai bagi penerima.

7) Lakukan tindak lanjut komunikasi anda.

8) Berkomunikasi untuk hari esok sebaik hari ini.

9) Pastikan bahwa tindakan anda mendukung komunikasi anda.

10) Berusahalah bukan saja untuk di mengerti, tetapi juga untuk mengerti serta

jadilah pendengar yang baik.

8. HAMBATAN TERHADAP KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1. Hambatan Organisasional:

a. Tingkatan Hieararki:

Bila organisasi tumbuh dan berkembang akan menimbulkan berbagai

masalah organisasi, karena menambah tingkatan memakan waktu yang panjang

dan ketepatannya semakin berkembang. Dimana setiap tingkatan bisa menambah

atau mengurangi, serta merubah berita dengan aslinya.

28

Page 29: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

b. Wewenang Manajerial:

Bahwa mengendalikan orang lain juga menimbulkan hambatan

terhadap komunikasi. Atasan merasa bahwa mereka tidak sepenuhnya

menerima berbagai masalah, kondisi yang membuatnya tampak lemah sedang

bawahan menghindar situasi untuk mengungkapkan informasi yang membuat

posisinya tidak menguntungkan. Maka dua hal diatas akan menimbulkan gap.

c. Spesialisasi

Perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah lainnya membuat org

merasa ada dalam dunia yang berbeda, yang akhirnya menghalangi

masyarakat, sulit memahami dan mendorong terjadi kesalahan-kesalahan.

2. Hambatan antar pribadi:

Kesalahan dalam komunikasi juga dipengaruhi oleh faktor ketidaksempurnaan

manusia dan bahasa. Maka perlu memperhatikan:

a. Persepsi selektif

b. Kedudukan komunikator

c. Keadaan membela diri

d. Pendengaran lemah

e. Ketidaktepatan penggunaan bahasa

29

Page 30: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

KesimpulanPencapaian tujuan perusahaan sering kali tidak dapat dilakukan dengan mudah.

Berbagai kendala dapat dihadapi perusahaan dalam perjalanannya mencapai tujuan. Gejolak

perekonomian, aktivitas pesaing semakin agresif dan berbagai kesulitan yang menghadang

sering kali membuat tujuan yang hendak dicapai perusahaan menjadi tidak mudah.

Permasalahan yang sama terjadi pada saat perusahaan ingin melakukan perubahan

agar lebih sesuai dengan tuntutan pasar. Sumber daya manusia perusahaan yang sudah

terbiasa dengan cara lama (old fashion) akan memiliki keengganan untuk berubah (resistant

to change), karena tujuan baru perusahaan yang ingin dikejar masi terlalu samar. Sehingga

mereka khawatir perubahan tersebut hanya akan menimbulkan berbagai dampak yang

merugikan bagi kepentingan karyawan.

Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi-situasi tersebut di atas, perusahaan

membutuhkan beberapa fungsi, salah satunya adalah fungsi Aktuating. Sehingga diharapkan

dengan berjalannya fungsi actuating ini, kelancaran dalam operasional manajemen dapat

berlangsung dengan baik.

30

Page 31: Tujuan Pergerakan - Web viewMakalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen. ... Untuk mengkoordinasi pekerjaan tim kesehatan,

Daftar PusakaBennis, Warren, Menjadi Pemimpin Efektif (On Becoming a Leader), Alih bahasa Anna

W.Bangun, Elex Media Komputindo, 1994

Covey, Stepehen R, The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang

sangat efektif), edisi revisi, alih bahasa Drs, Budijanto, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997

Jones, Gareth R. Organizational Theory : Text and Cases, Addison Wesley, 1995

Robbins, Stepehen P. Managing Today, 2nd Ed, Prentice Hall, 2000

Stoner, James A.F., et al., Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995

31