Tugas_Makalah_Pancasila

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 setelah sehari sebelumnya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 diproklamirkan. Sejak saat itu, segala aspek kehidupan di Indonesia diatur dan disesuaikan dengan Pancasila. Pancasila yang digali di bumi Indonesia selain sebagai dasar negara merupakan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai salah satu negara yang menduduki peringkat 5 besar negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki penduduk-penduduk yang berdiam di tiap provinsi dari 33 provinsi yang ada. Tiap masyarakat yang mendiami suatu provinsi tentu saja akan membentuk suatu kebudayaan daerah sebagai identitas dari tiap daerah, yang apabila kesemuanya dikumpulkan akan menjadi kebudayaan nasional. Kebudayaan inilah yang kemudian menjadi aspek cerminan bagi kepribadian bangsa Indonesia. Kebudayaan tersebut bisa saja berupa cara berfikir, cara hidup, dan apapun yang dipengaruhi oleh agama dalam kehidupan sosial di dalamnya. Semua provinsi di Indonesia meskipun memiliki kepribadian masing-masing, akan tetapi mereka dapat mengintegrasikan diri mereka sebagai suatu bangsa karena memiliki rasa senasib sepenanggungan dan tujuan yang sama yaitu kesatuan dan persatuan bangsa. 1

Transcript of Tugas_Makalah_Pancasila

Page 1: Tugas_Makalah_Pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berlaku sejak tanggal 18

Agustus 1945 setelah sehari sebelumnya Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

diproklamirkan. Sejak saat itu, segala aspek kehidupan di Indonesia diatur dan

disesuaikan dengan Pancasila. Pancasila yang digali di bumi Indonesia selain sebagai

dasar negara merupakan kepribadian bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu negara yang menduduki peringkat 5 besar negara dengan

penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki penduduk-penduduk yang berdiam di

tiap provinsi dari 33 provinsi yang ada. Tiap masyarakat yang mendiami suatu provinsi

tentu saja akan membentuk suatu kebudayaan daerah sebagai identitas dari tiap daerah,

yang apabila kesemuanya dikumpulkan akan menjadi kebudayaan nasional.

Kebudayaan inilah yang kemudian menjadi aspek cerminan bagi kepribadian bangsa

Indonesia.

Kebudayaan tersebut bisa saja berupa cara berfikir, cara hidup, dan apapun yang

dipengaruhi oleh agama dalam kehidupan sosial di dalamnya. Semua provinsi di

Indonesia meskipun memiliki kepribadian masing-masing, akan tetapi mereka dapat

mengintegrasikan diri mereka sebagai suatu bangsa karena memiliki rasa senasib

sepenanggungan dan tujuan yang sama yaitu kesatuan dan persatuan bangsa.

Untuk itulah, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, harus menjadi

suatu instrumen kepribadian bangsa yang mampu merangkul kebudayaan serta aspek

kehidupan bangsa lainnya, yang dapat dilihat pengamalannya dari kelima sila yang

merupakan satu kesatuan di dalamnya sehingga membuatnya berbeda dari dasar negara

dari negara lain.

Ideologi, falsafah, dasar erat kaitanya dengan kepribadian, jiwa dan pandangan

hidup bangsa dalam menjalankan kehidupana sebagai makhluk tuhan ataupun dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap bangsa memilki ideologi, falsafah dan

dasar negara yang tertulis atau pun tidak tertulis dan di jadikan dasar, landasn dalam

pengaturan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga membedakan ideologi suatu

bangsa dengan bangsa lain. Di Indonesia kita mengetahui bahwa ideologi, dasar kita

adalah PANCASILA yang di jadikan dasar dalam membuat peraturan, maupun hukum

serta merupakan kepribadian dan jiwa bangsa.

1

Page 2: Tugas_Makalah_Pancasila

Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung melebur

semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang

untuk makin memperkokoh jati dirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada

problem krisis identitas, atau upaya pengaburan (eliminasi) identitas. Hal ini didukung

dengan fakta sering dijumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali

tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia. Padahal bangsa ini

mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu

Pancasila.

Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh perilaku,

sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila. Perilaku, sikap,

dan kepribadian yang tidak sesuai dengan Pancasila berarti bukan perilaku, sikap, dan

kepribadian masyarakat Indonesia. Penetapan Pancasila sebagai azas selayaknya

didukung oleh masyarakat Indonesia dengan menampilkan jati dirinya yang khas, yaitu

identitas bangsa. Manakala masyarakat tidak menampilkan identitas ini sesungguhnya

berarti Pancasila tidak dilaksanakan dalam berkehidupan di masyarakat. Sebenarnya

Pancasila akan mengangkat bangsa ini sebagai salah satu warna dari berbagai identitas

yang ada di masyarakat dunia, baik dalam bermasyarakat maupun bernegara.

Tetapi mengapa yang ada sekarang ketidakpercayaan dari bangsa ini akan

identitas bangsanya yang telah mana the founding fathers susah-susah merumuskannya,

seolah tidak ada apresiasi yang dilandaskan jiwa nasionalis oleh bangsa ini, sungguh

ironis. Bangsa ini malah bangga mempunyai identitas “baru” yang bila diperhatikan

merupakan perwujudan antara identitas kapitalis dan komunis. Di bidang

perekonomian, misalnya, banyak pergeseran ke arah kapitalis dimana swastanisasi dari

sektor usaha yang melayani hajat hidup masyarakat kini sudah banyak. Atau,

pengalihan sektor informasi ke swasta, yang merupakan pergeseran identitas Pancasila

ke Kapitalis / Liberalis. Akankah Indonesia mengalami apa yang disebut dengan krisis

identitas?dimana nampak kini kepribadian “ikut-ikutan”, yang mungkin nanti membuat

hancur bangsa ini secara perlahan.

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup,

pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup (way of life). Dalam

hal ini, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup atau perilaku dalam sehari-hari.

Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau

aktivitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.

2

Page 3: Tugas_Makalah_Pancasila

Semua tingkah laku dan perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan

merupakan pancaran dari semua sila Pancasila. Selain itu, Pancasila juga mempunyai

juga sebagai berikut:

1) Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini adalah

seperti yang dijelaskan dalam won Von Savigny bahwa setiap volksgeist (jiwa

rakyatijiwa hangsa) Indonesia telah melaksanakan Pancasila. Dengan kata lain,

lahirnya Pancasila bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.

2) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengenian ini

adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan hangsa Indonesia mempunyai

ciri khas. Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah

yang disebut kepribadian. Kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila. Oleh

karena itu, Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

3) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia. Pancasila disahkan

bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 15 Aguscus 1945. PPKI ini merupakan

wakil-wakil dari seluruh rakyar Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur

tersebut.

4) Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita luhur

bangsa Indonesia tegas memuat dalam Pembukaan UUD 1945 karena

Pembukaan UUD 1945 merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa

Pancasila. Dengan demikian, Pancasila merupakan cita-cita don tujuan bangsa

Indonesia.

3

Page 4: Tugas_Makalah_Pancasila

1.2 Tujuan

Tujuan di berikanya tugas PANCASILA ini agar mahasiswa dapat memahami

makna dan maksud dari setiap pancasiaa sebagai dasar, faslasah, ideologi, pandangan

hidup serat jiwa dan kepribadian bangsa. Selain itu juga mahasiswa dapat menjaga

pancasila yang merupakan filter masuknya budaya dari luar yang tidak sesuai dengan

budaya bangsa. Mengingatkan kembali kepada masyarakat Indonesia khususnya

pembaca akan pentingnya makna pancasila. Menanamkan rasa cinta terhadap bangsa

dengan melestarikan nilai – nilai pancasila sehingga tidak pernah lekang oleh jaman.

Manfaat Penulisan ini juga  Bagi Dosen makalah ini dapat dijadikan tolok ukur

pemahaman mahasiswa terhadap hakikat pancasila dan nilai – nilai yang terkandung di

dalamnya.  Bagi Pembaca Meningkatnya kesadaran pembaca terhadap pentingnya

makna pancasila sehingga mampu menjaga nilai – nilai tersebut secara utuh.

4

Page 5: Tugas_Makalah_Pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Pancasila

Pada saat Indonesia masih dijajah oleh Jepang, bangsa Jepang berjanji akan

memberikan Kemerdekaan pada Bangsa Indonesia asalkan Indonesia bersedia

membantu Jepang dalam usaha perangnya. Karena saat itu posisi Jepang tengah

terancam oleh sekutu. Untuk meyelidiki kebenaran janji itu maka dibentuklah BPUPKI

(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sidang BPUPKI pertama

dr. Rajiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada

sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang calon rumusan dasar negara Indonesia

yang akan dibentuk.

Kemerdekan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945

disaksikan juga oleh PPKI tim perumus yang terdiri dari 9 orang antara lain :

1. Ir. Soekarno

2. Drs. Mohammad Hatta

3. Mr. A.A. Maramis

4. Abikusno Tjokrosujoso

5. Abdulkahar Muzakir

6. Haji Agus Salim

7. Mr. Ahmad Subardjo

8. K.H.A. Wahid Hasyim

9. Mr. Mohammad Yamin.

Keesokan harinya tangal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang dan

menetapkan :

1. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945

2. Undang-Undang Dasar 1945

3. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs.Mohammad Hatta sebagai

wakil Presiden Republik Indonesia.

4. Pekerjaan Presiden sementara waktu dibantu oleh sebuah komite nasional.

5

Page 6: Tugas_Makalah_Pancasila

Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 mengandung isi dasar negara Indonesia

yaitu PANCASILA :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2.2 Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pengertian Pancasila sebagai dasar Negara dalam pengalamannya mempunyai

sifat imperative yang berarti mengikat dan memaksa semua warga Negara untuk tunduk

kepada Pancasila dan yang melanggar Pancasila sebagai dasar negara ia harus ditindak

menurut hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, pelaksanaan Pancasila

sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum.

Dalam ketetapan MPR No.III/MPR/2000 ditegaskan bahwa Pancasila merupakan

Sumber Hukum Dasar Nasional pasal 1 ayat 3. Hal ini mengandung arti bahwa segala

bentuk hukum nasional (peraturan perundang-undangan) secara material harus

bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan pancasila.

Tata urutan peraturan perundang-undangan Negara Indonesia sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar 1945

2. Ketetapan MPR RI

3. Undang-undang

4. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu)

5. Peraturan Pemerintahan

6. Keputusan Presiden

7. Peraturan Daerah

Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman

dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan

(indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas

Indonesia yang dinyatakan dalam seloka “Bhinneka Tunggal Ika”.

6

Page 7: Tugas_Makalah_Pancasila

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa

negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara

harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-

undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara

Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan

tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua

warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing

dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan

kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum,

yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa

(keadilan sosial).”

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh)

sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya,

dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan

mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia.

Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban

Negara.

Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan

keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun

secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling

mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-

pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah

tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan

yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila

dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila

kehilangan esensinya sebagai dasar negara.

Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang

bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu

sama lain. Secara tepat dalam Seminar Pancasila tahun 1959, Prof. Notonagoro

melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila “Ketuhanan

Yang Mahaesa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila

yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang Mahaesa”. Secara tegas, Dr.

Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha

Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari

7

Page 8: Tugas_Makalah_Pancasila

Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang

Maha Esa.”

2.3 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Jiwa Bangsa, Dan Kepribadian

Bangsa

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah

mana tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan

pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang

dihadapi dan menetukan arah serta bagaimana cara bangsa itu memecahkan persoalan-

persoalan tadi. Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa

terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul,

baik persoalan-persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat

manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan

hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan bagaimana ia

memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang timbul dalam

gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu

pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya. Dalam pandangan hidup ini terkandung

konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung

pikiran yang dianggap baik.

Pada akhirnya pandangn hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai

yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan

tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya. Karena itulah dalam melaksanakan

pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model

yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan

kebutuhan-kebutuhan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik

dan memuaskan bagi bangsa lain. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa

merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekohan dan kelestarian suatu bangsa.

Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-

negara lain di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang

tua, melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Kemudian

mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya

bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya

sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri.

8

Page 9: Tugas_Makalah_Pancasila

Berbagai babak sejarah telah dilalui dan berbagai jalan ditempuh dengan cara

yang berbeda-beda, mulai dari cara yang lunak sampai dengan cara yang kasar, mulai

dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun

kekuatan rakyat banyak, mulai dari bidang pendidkan, kesenian daerah, perdagangan

sampai pada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan

yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau,

tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang secara

keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir

dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu,

kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila.

Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri sendiri

juga merupakan salah satu cirri kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah, Pancasila

bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang

panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat

pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan

besar bangsa kita sendiri.

Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam

kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup

ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam

rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki 

yaitu dalam pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat

dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di

dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusional kita,

Pancasila selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan

ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila

memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa,

dikehendaki sebagai Dasar Negara.

Indonesia terdiri atas berbagai suku yang mendiami wilayah-wilayah Indonesia

yang tersebar dari sabang sampai merauke. Suku-suku tersebut hidup dan menciptakan

suatu aturan bersama serta menghasilkan kebudayaan. Inilah yang menggambarkan

kebinekaan Bangsa Indonesia.  Budaya inilah yang juga menjadi kepribadian bangsa

Indonesia sebagai budaya nasional yang kemudian dapat membedakan dasar negara

Indonesia yaitu Pancasila dengan dasar negara dari negara lain, khususnya di era

globalisasi ini yang mengaburkan batas ruang dan waktu. Budaya Indonesia yang

9

Page 10: Tugas_Makalah_Pancasila

masih terkenal sampai saat ini antara lain gotong royong, kerjasama, ramah tamah,

musyawarah mufakat.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa telah di jelaskan diatas bahwa erat

kaitannya dengan Ideologi bangsa yaitu merupakan upaya actualisasi ideologi melalui

pandangan hidup bangsa yang akhirnya mampu menciptakan jati diri bangsa.

Pandangan hidup itu dapat menjadi perlengkapan atau senjata ampuh bermata dua yaitu

senjata yang bisa memenuhi seluruh kepentingan masyarakat dan sebagai alat yang

canggih mencapai kebenaran dalam menghadpi relitas kehidupan di dunia.

Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup

bersama yang bersumber dari akar budaya dan nilai-nilai religius, maka dengan

pandangan hidup yang mantap kita akan mengetahui ke arah mana tujuan hidup yang

ingin kita capai. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dianggap baik kerena di

dalam pancasila terdapat nilai-nilai, kebudayaan, serta religi masyarakatnya yang

terintis sejak jaman Sriwijaya sampai di rumuskanya menjadi Idiologi bangsa. Dimana

dalam pancasila yaitu sila-1 tersebut memaknai kehidupan masyarakatnya yang

religius, sila-2 memaknai tujuan masyarkat ingin hidup yang adil dan makmur, sila ke-

3 mamaknai ke anekaragaman budaya bangas Indonesia yang walaupun berbeda tata

satu dalam kesatuan NKRI, sila ke-4 mamknai dalam pengambilan keputusan untuk

memecahkan persolan selalu menggunakan musyawarah dalam mencapai kata mufakat,

dan sila ke-5 juga merupkan tujuan dari rakyat bangsa Indonesia. Dengan demikian

Pancasila sebagia pandangan hidup bangsa merupkan asas pemersatu rakyat yang

heterogen ini dan tidak boleh mematikan keanekaragamannya sesuai semboyan yang

terdapt pada lambang Garuda Pancasial sebagai lambang negara yaitu BHINEKA

TUNGGAL IKA yang berarti “walapun berbeda – beda tapi tetap satu jua” yang

terdapat dalam pasal 36A Undang Undang Dasar 1945 .

Bangsa Indonesia adalah satu bangsa dengan pancasila sebagai dasar negara

dengan kata lain pengikat segala suku bangsa senusantara menjadi satu jiwa adalah

solidaritas yang besar serta kehendak untuk hidup bersama sebagai bangsa indonesia.

Rakyat Indonesia juga punya jiwa yang menyembah pada Allah SWT. Dalam

perangainya bangsa Indonesia bagaikan mata rantai bundar dan persegi yang

tersambung tiada berkeputusan, hubungan perikemanusiaan dan nasionalisme yang di

kehendaki bangsa Indonesia bukanlah nasionalisme yang chauvinist dan jahat

melainkan yang berperikemanusiaan. dengan kata lain menghargai hak dan martabat

orang lain merupakan karakter khas asli bangsa Indonesia.

10

Page 11: Tugas_Makalah_Pancasila

Didalam pancasila terdapat lambang padi dan kapas yang merupakan lambang

kemakmuran dan keadilan yang sokong oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan

yang demokratis.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa erat kaitanya dengan kehidupan sehari-

hari masyarakat yang di kenal dengan keramahaan, kesopananya, kemajemukan, suku

budayanya yang merupakan manifiestasi dalam pandangan hidup bangsa. Dengan kata

lain di dalam pancasila tersebut banyak mengandung makna-makna yang sanga erat

kaitannya dengan keragaman budaya, adat istiadat, religius bangsa seperti masyakarat

yang merupkan kepribadian bangsa yaitu adanya pengakuan atas tuhan, dalam

menyelesaikan suatu masalah selalu bermusyawarah untuk mencapai kata mufakat,

saling hormat menghormati orang lain, meletakan kepentingan golongan di atas

kepentingan pribadi, serta selalu bersikap adil untuk mencapai tujuan bersama.

2.4 Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “Philein” yang

berarti cinta dan “sophos” yang artinya hikmah atau kebijaksanaan, jadi secara harfiah

istilah filsafat mengandung makna cinta kebijaksanaan. Adapun arti lain filsafat yaitu

proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode

tertentu yang sesuai dengan objeknya.

Pancasila sebagai falsafah Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia

pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan

menyeluruh. Maka sila-sila Pancasila merupakam suatu kesatuan yang bulat dan utuh,

dan juga sistematis. Dalam pengertian inilah maka sila-sila Pancasila merupakan suatu

sistem filsafah. Konsekuensinya ke lima sila bukan terpisah-pisah dan memeiliki

makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna dan nilai yang utuh.

Adapun nilai – nilai yang terkandung didalm Pancasila itu sendiri adalah :

Sila ke-1 yaitu Sila ketuhanan Yang Maha Esa :

Dimana dalam sila pertama ini menjiwai ke empat sila yang lain dan di

dalamnya juga terdapat tujuan manusia sebagai makhluk tuhan serta terdapat aturan

dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sila ke-2 yaitu Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradap :

Sila ini di dasari dan dijiwai oleh Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sila

Kemanusian ini merupakan dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa, bernegara

dan bermasyarakat. Didalam sila ini juga terdapt keinginan manusia yang ingin

11

Page 12: Tugas_Makalah_Pancasila

mendapatkan keadilannya dalam hukum dengan tanpa membeda bedakan status,

golongan, dan jabatan. Selain yang telah disebutkan diatas Sila kemanusian Yang Adil

dan Beradap juga mempunyai nilai – nilai yang menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan YME.

Sila ke-3 yaitu Sila Persatuan Indonesia :

Sila Persatuan Indonesia di dasari dan di jiwai oleh ke 4 sila yang lain di mana

didalam sila ini merupakan gambaran masyarakat Indonesia yang heterogen yang

mengikatkan diri dalam sebuah semboyan yaitu Bhennika Tunggal Ika. Dan kita

mengetahui masyarakat Indonesia terdiri dari beragam suku, ras ataupun golongan akan

tetapi dalam mencapai tujuan selalu bersama contohnya saja dalam memperjuangkan

kemrdekaan. Dengan demikian Sila ini merupakan gambaran betapa kuatnya persatuan

untuk mencapai tujuan bersama.

Sila ke-4 yaitu Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan :

Nilai yang terkandung di dalam sila ke-4 ini di dasati oleh ke empat sila yang

lain yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemunusian Yang Adil dan Beradap,

Persatuan Indonesia serta menjiwaai sila Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat

Indonesia. Suatu Negara di katakan sebuah negara apabila di dalam nya terdapat rakyat

dengan kata lain negara tidak akan ada apabila rakyatnya tidak mendukung negara

tersebut, jadi dalam suatu negara rakyat sangat berperan dalam menentukan nasib

negaranya.Kaitanya dengan sila ini yaitu negara adalah dari rakyat dan untuk rakyat.

Sehingga dalam sila ke-4 ini terdapat nilai Demokrasi yang sangat mutlak yang di

dalamnya sangat menjunjung kebebasan yang disertai tanggung jawab terhadap

masyarakt dan tuhan tuhan yang masha esa, ngakuai adanya persamaan pada setiap

makhluk, menjunjung tinggi musyawarah, harkat martabat manusia dalam

menyelesaikan suatu perbedaan.

Sila ke -5 yaitu Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia:

Di dalam sila yang ke-5 terdapat keadilan yang di inginkan masyarakat yaitu

keadilan antara negara dengan warga yaitu negara yang memenuhi keadilan dalam

bentuk kesejateraan, bantuan, subsidi dll, keadilan antara warga terhadap negara yaitu

masyarakat yang menaati perturan yang berlaku di negaranya. Keadilan – keadilan

tersebut untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

12

Page 13: Tugas_Makalah_Pancasila

Dari penjelasan kelima sila di atas dapat kita ketahui bahwa Pancasila sebagai

filsafah bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung makna bahwa dalam

setiap aspek kehidupan kebangsaaan, kemasyarakatan, dan keadilan.Pemikiran filsafat

kenegaraan bertolak dari suatu pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu

persukutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatatan, yang merupakan

masyarakat hukum (legal Society). Adapun negara yang didirikan oleh manusia itu

berdasarkan pada kodrat bahwa manusia adalah sebagai warga negara dan makhluk

tuhan.

2.5 Penjabaran Kelima Sila Pancasila Sebagai Gambaran Kepribadian Bangsa

1. KeTuhanan Yang Maha Esa

Indonesia memiliki 5 agama yang dianut oleh masyarakatnya, antara lain Islam

sebagai agama dominan, Katolik, Protestan, Budha, dan Hindu. Tentunya, setiap

agama tersebut mengajarkan kebaikan kepada umat pengikutnya yang membuat

mereka menaati aturanNya serta berbakti kepadaNya. Sebagai manusia harus berbuat

baik kepada sesama dengan melakukan tindakan sosial dan beramal, bertindak ramah,

serta harus menjunjung toleransi antarumat beragama. Pribadi manusia inilah yang

kemudian menjadi karakteristik bangsa Indonesia.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Perikemanusiaan)

Sebagai negara yang berketuhanan, Indonesia memiliki masyarakat yang

bersifat peduli terhadap kesukaran dan mau membantu orang lain. Sehingga, dapat

dikatakan bahwa perikemanusiaan adalah dasar hidup bangsa Indonesia untuk turut

membantu memajukan umat manusia dan mencapai cita-cita kebahagiaan bagi seluruh

dunia.

3. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

Persatuan dapat diwujudkan dengan adanya kerjasama dan kebersamaan.

Semangat persatuan yang dianut Indonesia direalisasikan dalam bentuk gotong royong

sebagai sifat bangsa Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan

/ Perwakilan

Sila kerakyatan berakar dalam masyarakat Indonesia dan merupakan suatu

unsur kepribadian bangsa Indonesia. Memang, pada saat ini demokrasi Indonesia yang

berasal dari barat itu, menduduki peringkat ke-3 tertinggi di Dunia. Akan tetapi dalam

pelaksanaannya, demokrasi ini hanya dijadikan alat bagi para birokrat pemerintah yang

13

Page 14: Tugas_Makalah_Pancasila

saling bertarung bahkan menggunakan cara kotor untuk memenuhi individual interest

nya. Hal ini cukup bertentangan dengan sifat kerakyatan Indonesia yang didasarkan

atas kekeluargaan dan keputusannya harus mencapai mufakat. Maka, pengambilan

keputusan dengan musyawarah mufakat lah yang harus dilakukan dan menjadi ciri dari

bangsa Indonesia sekarang.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Kepribadian bangsa Indonesia yaitu keadilan sosial Indonesia yang menuju

kepada cita-cita mencapai suatu tata masyarakat yang adil dan makmur. Keadilan harus

dirasakan oleh keseluruhan lapisan masyarakat Indonesia agar dapat memajukan

kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia yang menyeluruh. Oleh karena itu perbuatan

luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan

haruslah dikembangkan.

2.6 Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idil bangsa Indonesia, zaman

reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman disintegrasi selama

lebih dari lima puluh tahun. Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan

dari ideologi Negara dalam format politik orde baru banyak menuai kritik dan protes

terhadap pancasila.

Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan

oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi

begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus bukan

dalam pengertian keabsahan substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya.

Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan

bernegara bukan hanya bersal dari faktor domestik, tetapi juga dunia internasional.

Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-liberalisme, serta neo-

konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan cara berfikir

masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat

menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian

bangsa.Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada hakikatmya

merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.

2.7 Implementasi Pancasila Dalam Bidang Politik

14

Page 15: Tugas_Makalah_Pancasila

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar

ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah

sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus benar-benar

merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.

Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini

harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila dam

esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara harus

segera diakhiri.

2.8 Implementasi Pancasila Dalam Bidang Ekonomi

Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga

lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang

mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih

tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan

pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto,1999). Pengembangan

ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi

kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas

kekeluargaan seluruh bangsa.

2.9 Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial Dan Budaya

Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya

didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh

masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan reformasi di

segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita

saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam masyarakat sehingga tidak

mengherankan jikalau di berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak

yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok

antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah

politik.

Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa reformasi dewasa

ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai

yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam prinsip etika pancasila pada hakikatnya

bersifat humanistic, artinya nilai-nilai pancasila mendasarkan pada nilai yang

bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

15

Page 16: Tugas_Makalah_Pancasila

2.10 Implementasi Pancasila Dalam Bidang Pertahanan Dan Keamanan

Pancasila sebagai dasar Negara dan mendasarkan diri pada hakikat nilai

kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus dikembalikan

pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai pendukung pokok negara.

Dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan basis moralitas pertahanan dan

keamanan negara.

Oleh karena itu, pertahanan dan keamanan negara harus mengimplementasikan

nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila. Dan akhirnya agar benar-benar

negara meletakan pada fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan

bukannya suatu negara yang berdasarkan atas kekuasaan.

BAB III

PENUTUP

16

Page 17: Tugas_Makalah_Pancasila

Apa pun, upaya pemunculan fakta sejarah secara proporsional, seperti pidato

Bung Karno ini, penting untuk menyadarkan setiap penguasa. Bahwa sudah bukan

zamannya lagi menutup-nutupi peran tokoh sejarah yang berjasa pada negara. Upaya

itu hanya akan menimbulkan dendam sejarah. Tidak hanya Bung Karno sebagaimana

rekomendasi Sidang Tahunan MPR 2003 untuk merehabilitasi para pahlawan, nama

lain seperti Sjafruddin Prawiranegara, Sjahrir, dan Moh. Natsir juga penting dibebaskan

dari manipulasi sejarah.

Ada pendapat, ide Pancasila pertama kali dicetuskan Muhamad Yamin pada 29

Mei 1945 di depan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI). Lebih dari 30 tahun zaman Orde Baru, sejarawan dan penatar P4 tidak

berani menyatakan 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. Padahal, Yamin dalam enam

tulisannya mengakui bahwa ide Pancasila sebagai dasar negara diperkenalkan pertama

kali oleh Bung Karno dalam sidang BPUPKI, 1 Juni 1945.Ada juga polemik golongan

tua dan muda dalam proklamasi. Golongan tua, diwakili Hatta, menyatakan Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia membuat skenario proklamasi pada 16 Agustus

1945. Gara-gara ulah golongan muda, proklamasi tertunda satu hari, menjadi 17

Agustus. Golongan muda, diwakili Adam Malik, menyatakan, kalau tidak didesak

golongan muda, sampai September pun belum tentuw proklamasi dikumandangkan.

Tapi menurut pendapat lain Sokarno ditanya Sukarni (golongan muda) “mengapa tidak

diproklamirkan malam ini saja yaitu tanggal 15 atau 16 ? mengapa dipilih tanggal 17?

Sukarno menjawab “Saya tidak dapat menerangkan menurut pemikiran saya, Tetapi

dalam keyakinan saya tanggal 17 itu ada penuh harapan “.

Seseorang anak bangsa Indonesia berpendapat lambang Burung Garuda

menjiplak dari lambang negara lain pendapat itu suatu upaya untuk mengkerdilkan

Bangsanya sendiri. Padahal jelas lambang burung garuda sudah ada dari jaman

kerajaan Sriwijaya jauh dari negara yang ditiru. Jika perayaan Agustusan adalah bagian

dari rasa syukur maka haruslah ada ilmunya, misal soal tata bahasa. tapi ternyata yang

terjadi adalah ditiap 17 Agustus yang ditulis atau diucapkan dalam pidato adalah

“Dirgahayu Kemerdekaan RI”.Bukankah pada tanggal 17 Agustus 1945 itu Republik

Indonesia belum berdiri? Dan simak pula dalam teks Proklamasi, yang tertera adalah ”

Atas nama bangsa Indonesia Sukarno-Hatta “. bukan atas nama Presiden dan Wakil

Presiden Republik Indonesia. Memang sekilas persoalan ini sederhana tapi sepatutnya

17

Page 18: Tugas_Makalah_Pancasila

dapat menjadi perhatian bahwa kenikmatan akan menjadi lenggang, bermanfaat dan

bertambah manakala disyukuri.

Kesimpulan

Indonesia merupakan kelompok sosial yang luas dan berisi kelompok-kelompok

kecil yang komponennya adalah keseluruhan provinsi yang memiliki karakteristik

tersendiri. Bahkan, komponen masyarakat Indonesia pun tidak semua berasal dari ras

asli, tetapi juga ada ras pendatang, khususnya Cina. Ditambah lagi, di era globalisasi

saat ini, banyak sekali pengaruh barat yang masuk dan mendoktrin masyarakat

Indonesia khususnya the way of life. Meskipun berada dalam budaya yang beraneka,

Indonesia, sebagai sebuah negara, harus memiliki dasar negara yang menjadi pedoman

hidup. Disinilah Pancasila berfungsi sebagai kepribadian bangsa dimana masyarakat

utuh Bangsa Indonesia (sebagai komponen) merupakan keseluruhan sikap dan

kepribadian yang berpedoman pada moral dan nilai-nilai pancasila.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa

Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti

menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan

menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan

sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya

kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila

yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan

negara lain.

18

Page 19: Tugas_Makalah_Pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Budi Soeprapto. 2004. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan

Perubahannya. Jakarta : Penabur Ilmu

Darmodihardjo, Darji, C.S.T Kansil, Kasmiran Wuryo. 1979. Menjadi Warga Negara

Pancasila. Jakarta: PN. Balai Pustaka

http://www.isomwebs.com/pancasila-sebagai-pandangan-hidup.php

19