TUGAS_2A

4
TUGAS 2 PASANG SURUT AIR LAUT September 22, 2015 2 Teknik Geodesi UGM A. Prinsip Pengamatan Pasang Surut Menggunakan Radar Gauge Pengukuran pasang surut air laut menggunakan gelombang radar telah berkembang pesat sejak akhir 1980 hingga sekarang. Teknik pengukuran tersebut merupakan teknik pengukuran standar dengan memanfaatkan sejumlah sensor radar. Pada umumnya, radar gauge sering digunakan pada setiap pengukuran stasiun pengamatan pasang surut air laut dan hydrometry karena kebutuhan akan pengukuran yang akurat kian meningkat. Radar Gauge memanfaatkan gelombang radar ultrafrekuensi berkecepatan tinggi, sehingga dalam melakukan pengukuran jarak pendek tidak akan terpengaruh oleh kondisi lingkungan. Keakurasian hasil pengukuran menggunakan Radar Gauge sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu kalibrasi alat dan instalasi alat. Apabila kedua kondisi tersebut sudah terpenuhi, maka hasil pengukuran kedalaman air laut mampu memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Gambar. 1 Alat Radar Gauge Ada dua prinsip pengukuran menggunakan Radar Gauge tergantung pada jenis sensor yang digunakan : a. TDR Time Domain Reflectometry TDR unit memancarkan intensitas sinyal elektromagnetik rendah yang waktu transit antara emisi dan refleksi sinyalnya sebanding dengan jarak antara titik referensi dari unit dan permukaan. b. Frequency Modulated Continuous Wave Pengukuran refleksi sinyal radar pada medium air/udara dengan memperhitungkan perbedaan frekuensi gelombang radar. Sensor FMCW tidak memancarkan sinyal

description

AFSFAAFSASFA

Transcript of TUGAS_2A

Page 1: TUGAS_2A

TUGAS 2 PASANG SURUT AIR LAUT September 22, 2015

2 Teknik Geodesi UGM

A. Prinsip Pengamatan Pasang Surut Menggunakan Radar Gauge

Pengukuran pasang surut air laut menggunakan gelombang radar telah berkembang

pesat sejak akhir 1980 hingga sekarang. Teknik pengukuran tersebut merupakan teknik

pengukuran standar dengan memanfaatkan sejumlah sensor radar. Pada umumnya, radar

gauge sering digunakan pada setiap pengukuran stasiun pengamatan pasang surut air laut dan

hydrometry karena kebutuhan akan pengukuran yang akurat kian meningkat. Radar Gauge

memanfaatkan gelombang radar ultrafrekuensi berkecepatan tinggi, sehingga dalam

melakukan pengukuran jarak pendek tidak akan terpengaruh oleh kondisi lingkungan.

Keakurasian hasil pengukuran menggunakan Radar Gauge sangat dipengaruhi oleh faktor

eksternal yaitu kalibrasi alat dan instalasi alat. Apabila kedua kondisi tersebut sudah

terpenuhi, maka hasil pengukuran kedalaman air laut mampu memiliki tingkat akurasi yang

tinggi.

Gambar. 1 Alat Radar Gauge

Ada dua prinsip pengukuran menggunakan Radar Gauge tergantung pada jenis sensor

yang digunakan :

a. TDR Time Domain Reflectometry

TDR unit memancarkan intensitas sinyal elektromagnetik rendah yang waktu transit

antara emisi dan refleksi sinyalnya sebanding dengan jarak antara titik referensi dari

unit dan permukaan.

b. Frequency Modulated Continuous Wave

Pengukuran refleksi sinyal radar pada medium air/udara dengan memperhitungkan

perbedaan frekuensi gelombang radar. Sensor FMCW tidak memancarkan sinyal

Page 2: TUGAS_2A

TUGAS 2 PASANG SURUT AIR LAUT September 22, 2015

3 Teknik Geodesi UGM

frekuensi tetapi sinyal kontinu frekuensi linear termodulasi antara dua frekuensi

didefinisikan sebagai f1 dan f2.

Gambar. 2 Prinsip modulasi frekuensi dalam sinyal radar

Perbedaan frekuensi (df) antara frekuensi yang ditransmisikan dan frekuensi

yang diterima oleh sensor setelah refleksi di atas air, berbanding lurus dengan jarak

(d). Diferensial frekuensi ini dikonversi menjadi rentang frekuensi menggunakan

transformasi Fourier dan jarak dihitung berdasarkan rentang frekuensi tersebut.

Keuntungan dari metode ini adalah mampu memberikan resolusi yang lebih akurat,

meskipun membutuhkan daya komputasi yang lebih besar.

Pada dasarnya, Perhitungan jarak dihasilkan dari perubahan sensor radar

menjadi sensor digital dikurangi dengan data logger untuk kedalaman air

direferensikan ke port datum. Radar Gauge selalu terhubung ke port satsiun pasut

dengan meratakan titik acuan yang berkaitan dengan Shom benchmark dan IGN

benchmark yang berada dekat stasiun pengamatan.

B. Penempatan Posisi Stasiun Pasang Surut

Dalam melakukan instalasi pengamatan pasang surut hal yang perlu dipertimbangkan

adalah jenis peralatan pasang surut yang akan dioperasikan dan kondisi daerah pasang surut.

Berikut adalah batasan-batasan yang dapat digunakan dalam penentuan posisi stasiun pasang

surut:

a. Instalasi yang dibangun harus mampu menghadapi kondisi badai terburuk yang akan

mungkin terjadi maka untuk itu lokasi dimana badai besar terjadi harus dihindari.

Bila tidak mungkin dihindari maka kondisi ini penting dipertimbangkan dalam

instalasi. Bila gelombang besar atau tsunami mungkin terjadi, menaikkan permukaan

bangunan mungkin perlu dilakukan untuk mencegah perusakan.

Page 3: TUGAS_2A

TUGAS 2 PASANG SURUT AIR LAUT September 22, 2015

4 Teknik Geodesi UGM

b. Tanah dimana bangunan berada harus stabil tidak ada kemungkinan pengaruh

subsidensi oleh pekerjaan bawah tanah atau karena baru direklamasi. Juga tidak

lemah terhadap bahaya longsor akibat curah hujan ekstrim atau tererosi oleh sungai

atau laut.

c. Kedalaman air harus berada 2 meter dibawah LAT untuk menjaga kelangsungan

operasi stasiun pengamatan ber pipa sumur. Jalan keluar air dari pipa sumur harus

bebas dari dasar laut dan dibuat cukup dalam sehingga memungkinkan pelampung

beroperasi 1 meter dibawah LAT.

d. Estuari sungai bila memungkinkan harus dihindari. Air yang mengalir dari sungai

bercampur dengan air laut menyebabkan variasi densitas air disekitar daerah tersebut

dan lapisan air yang masuk pada sumur pipa mungkin mempunyai densitas yang

berbeda dengan diluarnya. Arus akibat aliran sungai dapat menyebabkan penurunan

air pada sumur pipa pengamatan dan badai hujan besar yang mengalir dari sungai

dapat mengganggu dan merusak sumur pipa pengamatan.

e. Area dimana proses imponding dapat terjadi pada permukaan yang sangat rendah

harus dihindari. Demikian juga gunungan pasir yang berada dibawah permukaan

bangunan dan laut terbuka dapat menyebabkan kedudukan yang tidak mempunyai

arti akan dapat terukur. Pemantauan sepanjang pantai landai dan dangkal harus

dihindari untuk alasan yang sama.

f. Daratan semenanjung yang lancip harus dihindari karena ada kemungkinan akan

terjadi arus yang besar.

g. Kedekatan pada air terjun dapat menyebakan turbulensi, arus, dan deposit harus

dihindari.

h. Penyelidikan harus dilakukan untuk melihat lalu lintas kapal atau pendaratan di

dekat lokasi yang diusulkan karena akan ada resiko tabrakan dan turbulensi baling-

baling menyebabkan gerakan jarum pencatat.

i. Penyelidikan harus dilakukan untuk menetapkan jika ada kemungkinan pekerjaan

konstruksi di sekitarnya pada masa mendatang yang mungkin mempengaruhi rezim

pasang surut misalnya pelabuhan baru, breakwater, lock atau yang mempunyai

sluice atau outfal

j. Bilamana memungkinkan aliran listrik diperlukan pada bangunan. Jika tidak

memungkinkan sumber alternatif dapat diperoleh dari sumber bateray atau

generator. Jika arus listirk diperlukan untuk perekaman dan telemetri maka baterai

sudah cukup.

Page 4: TUGAS_2A

TUGAS 2 PASANG SURUT AIR LAUT September 22, 2015

5 Teknik Geodesi UGM

k. Harus ada akses ke lokasi pada untuk trasnportasi material pada lokasi selama

pembangunan dan kemudian untuk pengamatan dan kunjungan perawatan

Daftar Pustaka

Poffa N., S. Enet, J.-C. Kerinec, équipe projet RONIM (2012). Evolution instrumentale des

marégraphes du réseau RONIM. JNGCGC, Cherbourg, pp. 611-618.

Martın Mıguez B.,R. Le Roy, G. Woppelmann (2008). The Use of Radar Tide Gauges to

Measure Variations in Sea Level along the French Coast. Journal of Coastal Research,

vol 24, 4C, pp.61-68

Simon B. (2007). La Marée - La marée océanique et côtière. Edition Institut

océanographique, 434pp.