Tugas#1

download Tugas#1

of 12

description

ghhidkjgo

Transcript of Tugas#1

Yeris Sandra PutriI0212085Metodologi Penelitian

MAIN IDEASekolah Alam untuk Masyarakat Golongan Menengah ke Bawah dengan Pendekatan Desain Hemat Energi di Tawang Mangu

PEMAHAMAN IDE1. Sekolah AlamSarana pembelajaran yang berorientasi ke alam, dimana alam menjadi ruang belajar, objek dan media utama pembelajaran.2. Untuk Masyarakat Menengah ke BawahSekolah merupakan wadah pembelajaran untuk anak-anak berekonomi menengah ke bawah, dimana tidak terdapat biaya pendidikan bagi siswa/i di sekolah ini.3. Pendekatan Desain Hemat EnergiPembangunan sekolah ini mempertimbangkan faktor efisiensi energi.

LATAR BELAKANGPendidikan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Masyarakat sudah tidak lagi menganggap pendidikan sebagai kebutuhan sekunder, sehingga menyekolahkan anak adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mungkin telah ada program pembebasan biaya operasional sekolah dari pemerintah, namun masih ada biaya penunjang lain seperti biaya seragam, buku, ekstrakurikuler, dan iuran-iuran lain yang terkadang jumlahnya tidak sedikit.

Tak dapat disangkal memang, untuk menyelenggarakan pendidikan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika mengharapkan pendidikan tersebut benar-benar berkualitas. Sebagai contoh adalah biaya pada sekolah alam. Sekolah alam memang memberikan pendidikan yang berkualitas. Siswa tidak hanya diajarkan teori, tapi juga dididik menjadi manusia yang berkarakter dan berakhlak. Namun untuk itu semua dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dan sulit terjangkau oleh masyarakat dari golongan bawah. Wajar kiranya, jika para orang tua mengharapkan pendidikan yang berkualitas namun biayanya murah.

Sekolah alam yang akan direncanakan disini muncul sebagai solusi fenomena di bidang pendidikan bangsa Indonesia, khususnya daerah Tangerang. Dengan sistem pembayaran yang mengandalkan bantuan pemerintah dan donasi-donasi dari para relawan, sekolah untuk anak-anak prasekolah (KB dan TK) dan Sekolah Dasar (SD) ini diharapkan dapat memberikan fasilitas pendidikan gratis bagi anak-anak berekonomi menengah ke bawah.

Untuk menekan biaya perawatan dan penggunaan bangunan, pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan desain hemat energi. Desain hemat energi merupakan salah satu nilai dari konsep bangunan hijau yang terkonsentrasi pada rancangan sebuah bangunan. Desain yang bertanggung jawab secara ekologi dan memperhatikan dengan seksama efisiensi penggunaan sumber daya. Bisa tata bentuk arsitektur yang mengakomodasi kebutuhan thermal serta visual alami, pemilihanbahan yang mendukung kenyamanan, hingga penggunaan teknologi pintar yang membantu sistem terencana menghemat sumber daya. Berpegang pada prinsip ramah lingkungan dan hemat sumber daya membuat desain hemat energi menjadi konstekstual sesuai lokasi terbangunnya sebuah karya arsitektur. Sehingga ilmu desain hemat energi tidak berisi daftar rancangan mutlak sebuah bangunan. Lebih seperti rumusan teori dan ketentuan yang menjadi dasar keputusan desain.

Desain hemat energi yang diterapkan pada perencanaan sekolah alam ini nantinya dapat digunakan untuk faktor pencahayaan, penghawaan, serta pengolahan limbah yang akan dihasilkan oleh bangunan, sehingga nantinya bangunan ini tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar (ramah lingkungan).

DAFTAR RENCANA ESKPLORASI1. TujuanTujuan dari Sekolah Alam ini adalah menyediakan suatu wadah pendidikan bagi anak tingkat KB - SD dengan alternatif pembelajaran berbasis alam untuk mewujudkan sekolah berkualitas yang dapat terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah.Sekolah yang didirikan dengan keinginan untuk mengubah paradigma bahwa sekolah yang berkualitas selalu mahal. Paradigma yang ada berdampak bahwa pendidikan berkualitas sulit dijangkau oleh masyarakat bawah. Untuk mengubah hal tersebut diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, tidak bergantung pada alat peraga yang relatif mahal, tetapi mengacu pada alam sebagai sumber ilmu pengetahuan.2. FungsiMerupakan bangunan fasilitas pendidikan yang mewadahi kegiatan belajar jenjang prasekolah (KB dan TK) dan Sekolah Dasar (SD) .3. Konsep PendidikanKonsep sekolah alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar. Sekolah Alam berusaha menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dimana atmosfer belajar tidak menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa juga hangat dan juga mementingkan pada active learning dimana siswa tidak berfokus pada buku-buku pelajaran saja tapi mengalami langsung apa yang mereka pelajari, bisa lewat percobaan, observasi dan lain sebagainya. Sekolah alam lebih memanfaatkan alam sebagai media untuk siswa belajar langsung.a. menimbulkan suasana fun, tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada anak bahwa learning is fun dan sekolah identik dengan kegembiraan sehingga membangun motivasi belajar Anak. b. Belajar sambil bermain Kemampuan dasar untuk membangun jiwa keingintahuan, kemampuan melakukan observasi dan membuat hipotesa, serta kemampuan menerapkan metode berpikir ilmiah. c. Learning By Doing Atau Active Learning Siswa mampu untuk bereksplorasi, memecahkan masalah, bereksperimen dan berkreasi.d. Belajar dari SemuaTidak hanya murid yang belajar. Gurupun belajar dari murid. Bahkan orang tua juga belajar dari guru dan anak-anak.Di Sekolah Alam anak-anak tidak hanya belajar di kelas tetapi di mana saja dan pada siapa saja. Mereka belajar tidak hanya dari buku tapi dari apa saja yang ada di sekelilingnya. Dan yang jelas mereka belajar tidak untuk mengejar nilai, tapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sistem Pendidikana. Jarang atau bahkan tidak menerapkan sistem pemberian PR. b. Pengajaran tentang tanggung jawab dan disiplin diri diajarkan. c. Mengajarkan siswa belajar tidak hanya berdasarkan atau mengandalkan text book, tapi juga belajar aktif. Belajar dengan aktif dengan situasi, kondisi. d. Komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan diharapkan akan memberikan motivasi belajar yang besar untuk siswa dan menumbuhkan minat akan apa yang dipelajari.e. Situasi belajar yang menyenangkan, dukungan komunikasi yang hangat antara guru dan siswa memudahkan anak dalam beradaptasi dan memahami dirinya sendiri. f. Dalam keseharian kita sama sekali tidak akan menemukan proses belajar dalam artian formal dan konvensional.g. Tidak ada bangku dan meja layaknya sebuah kelas, karena anak-anak dapat belajar dengan duduk bersila atau bahkan selonjoran di mana saja di lantai tempat mereka belajar. h. Tidak adanya murid yang mengenakan pakaian seragam.(Sumber: artikel sekolah alam-http://ismadiary.blogspot.com/2007/02/sekolah-alam.html)5. Metode PembelajaranDi sekolah alam metode belajar mengajar lebih banyak menggunakan action learning dimana anak belajar melalui pengalaman (anak mengalami dan melakukan langsung). Dengan mengalami langsung anak atau siswa diharapkan belajar dengan lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif. Adapun metode belajarnya sebagai berikut : a. Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru harus mencontohkan akhlaq secara nyata kepada siswa. b. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode spider-web, alam & bisnis sebagai media belajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksi dengan alam dengan rangkaian tema/projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak mendapatkan pemahaman yang holistik tentang alam semesta. c. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out-bound sebagai media belajar. Guru melakukan aktivitas out-bound secara praktis bersama siswa. d. Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agar murid berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis. (Sumber: http://wargadamai.multiply.com/journal/item/35)

6. Strategi Mewujudkan Sekolah Alam yang Terjangkau bagi Masyarakat Golongan Menengah ke Bawaha. Strategi dan Metode Pembelajaran I. Strategi Pembelajaran Siswa tidak menggunakan seragam Menggunakan buku secara bergantian Menggunakan buku-buku bekas namun berkualitas. Mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah Menggunakan fasilitas sekolah yang jumlahnya terbatas seperti komputer secara bergantian II. Metode pembelajaran Memanfaatkan ruang terbuka di lingkungan sekolah sebagai tempat belajar Memanfaatkan lingkungan sekolah dan sekitar sebagai sumber belajar b. Strategi Pemilihan Lokasi Lokasi merupakan lahan yang murah Mudah dalam aksesibilitas Memenuhi kriteria untuk pendidikan luar ruanganc. Manajemen Ruang I. Program Ruang Program ruang yang kreatif sebagai solusi agar memenuhi fungsi yang baik.Sekat-sekat ruang menggunakan furniture/lemari (semua furnitur merupakan furnitur bekas kayu tua / kayu pinus bekas peti kemas / bambu).II. Efisiensi Ruang Merancang ruang yang fleksibel dalam penggunaan sehingga dapat menghemat biaya pembangunan sekolah.d. Efisiensi energi Memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan di siang hari untuk menghemat biaya listrik Menggunakan penghawaan alami e. Konsep materialI. Eksplorasi material lokal di Tawang Mangu,misal bambu, kayu.II. Menggunakan material bekas. Batu bata merah, genting keramik, terakota, rooster keramik & beton, batu alam, batako, kayu keras, grassblock, pavingblock, kayu pinus bekas peti kemas, glass block, berbagai jenis kaca, keramik, teraso, ubin, dll. Material-material bekas proses pembangunan juga digunakan kembali. Pecahan-pecahan bata merah/batako (sbg dinding mosaik), kerikil & batu2 kecil bekas saringan pasir (sbg lantai batu sikat), kayu perancah (dibelah, diserut, dpt menjadi plafon interior), papan bekas bekisting (sbg plafon/dinding/bangku), dst. Sebagian pewarnaan menggunakan warna asli material, dicat, dapat pula membuat campuran acian semen dengan serbuk/tepung genting bekas untuk mendapatkan acian yang kemerahan, atau dengan campuran pewarnaan alami lainnya.

PENDEKATAN DESAIN HEMAT ENERGIKriteria Desain Hemat Energi pada sebuah bangunan, antara lain:a. Site Planning and Orientation Sedapat mungkin sisi panjang bangunan menghadap Utara-Selatan dan sisi pendeknya menghadap Timur-Barat. Semakin pendek sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat, maka semakin rendah temperatur udara kawasan tersebut. Semakin pendek sisi bangunan yang menghadap Timur-Barat, maka kecepatan naik temperatur udara pagi hari lebih rendah. Pengaruh orientasi bangunan terhadap temperatur udara kawasan dapat dikurangi bila digunakan bahan bangunan yang berkapasitas kalor rendah terutama pada sisi Timur Barat bangunan. b. Extended Plan Upaya memperluas rancangan bangunan untuk menghasilkan bentuk bangunan yang lebih memanjang sehingga menciptakan lebih banyak permukaan dinding eksterior. Pada kebanyakan iklim, memperpanjang bangunan pada arah timur-barat akan memberikan pencahayaan alami yang lebih besar ke dalam bangunan.c. Building Configuration Building Configurationberkaitan dengan bentuk bangunan, orientasi matahari, tata letak, dan ukuran yang merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan energi, serta ketersediaan pencahayaan alami di siang hari dan keberlanjutannya. Pohon di sekitar rumahMenanam pepohonan di sekitar rumah dapat menurunkan suhu bangunan rumah di siang hari. Bentuk denahDenah rumah yang langsing atau memanjang lebih mudah menjamin terjadinya aliran udara jika kita membuat bukaan silang. Selain itu rancangan tersebut juga mempermudah pencahayaan alami. Bentuk atapLoteng/ruang bawah atap dapat mengisolasi panas, sehingga panas tetap tertahan di atas dan tidak menyebar ke dalam ruangan. Suhu ruangan di bawah plafon akan tetap nyaman. Tinggi bangunan rumahTinggi standar bangunan berlantai 1 adalah 2,5-3 meter. Bangunan yang terlalu pendek akan lebih pengap pada saat cuaca panas terik. Makin tinggi atap, makin sejuk. Ini bisa kita buktikan pada beberapa bangunan tradisional Indonesia. Namun bangunan rumah tetap harus didesain dengan baik dengan skala yang proporsional. VentilasiVentilasi yang cukup dan dengan posisi tepat akan memperlancar sirkulasi udara dalam ruang agar tidak pengap dan lembab. Gunakanlah ventilasi silang, yaitu membuat ventilasi di sisi ruang yang berseberangan agar udara mudah mengalir. Warna atapBangunan rumah dengan atap terang akan lebih sejuk daripada bangunan yang atapnya berwarna gelap. Perancangan peletakan lampuHal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah merancang peletakan lampu dengan pertimbangan optimalisasi. Misalnya, usahakan menaruh satu lampu di tengah ruangan agar cahayanya bisa menerangi seluas-luasnya ruang dan tidak perlu memasang banyak lampu sekaligus.d. Building Envelope Design Shading Device Shading device baik yang tetap atau bergerak (manual atau bermotor) merupakan perangkat yang terletak di bagian luar dinding eksterior yang digunakan untuk mengontrol sinar matahari baik yang langsung ataupun tidak langsung. Differentiated Facade Desainer bangunan menciptakan variasi dalam desain fasade bangunan untuk menanggapi perbedaan pada masing-masing orientasi, fungsi ruang yang diwadahi dan strategi low energydesain yang digunakan. e. Daylighting Atrium Spaces Open Office Space at Perimeter Perimeter Circulation Space Extended Daylighting trough Windows- Light Shelves Selective Glazing for Walls Daylighting through Windows Windows Geometry Roof Monitors Scattered Skylight Glazed Rooff. Natural Ventilation & Passive Air DesignUpaya untuk menciptakan penghawaan alami dalam bangunan dengan merancang sistem passive airpada bangunan, sehingga tercipta pergerakan udara alami dalam bangunan yang mampu membuang udara panas dalam bangunan.g. Strategic LandscapingSuatu upaya menata lingkungan tapak untuk dapat membantu mengurangi beban panas bangunan dan membantu mengalirkan udara ventilasii yang lancar dalam bangunan. Salah satu cara adalah mengatur peletakan pohon untuk menciptakan pembayangan pada bangunan.

Daftar Pustaka:http://eprints.uns.ac.id/9508/1/185951811201103221.unlocked.pdf